PENGARUH MEDIA DIGITAL CARD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA KONSEP ZAT (Kuasi Eksperimen di MTs Raudlatul Ilmiyah Jakarta Selatan)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Muhamad Soleh NIM: 108016300019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
ABSTRAK Muhamad Soleh., 108016300019. Pengaruh Media Digital Card terhadap Hasil Belajar Siswa (Kuasi Eksperimen di MTs Rudlatul Ilmiyah Jakarta Selatan). Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media digital card terhadap hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan di MTs Raudlatul Ilmiyah Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen, dengan rancangan penelitian Pretest-Posttest Control Group Design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Sampel penelitian yang pertama berjumlah 30 siswa untuk kelas eksperimen dengan menggunakan media belajar digital card. Sampel yang kedua berjumlah 30 siswa untuk kelas kontrol dengan menggunakan model belajar konvensional. Analisis data kedua kelompok menggunakan uji-t diperoleh hasil thitung 2,2524 dan ttabel 1,9993, pada taraf signifikan 5% maka thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media digital card terhadap hasil belajar siswa.
Kata kunci: Media Digital Card, Hasil Belajar
i
ABSTRACT Muhamad Soleh., 108016300019. The Influence of an Digital Card Media Toward the Students’ Result of Study (Quasi Experiment in MTs Raudlatul Ilmiyah South Jakarta). BA Thesis, Physics Education Study Program, Department of Natural Sciences Education, Faculty of Tarbiya and Teaching Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
The research is aimed to know the influence of an digital card media toward the students’ result of study. This research was conducted at MTs Raudlatul Ilmiyah South Jakarta. The research method was quasy experimental with Pretest-Protest Control Group Design as the research design. Sampling was taken with Purposive Sampling technique. The research sample were 30 students for experiment class by using digital card media and 30 students for control class by using conventional models. The result of the processing data taken from both group are 2.2524 for ttest and 1.9993 for ttable at 5% significance level. Therefore, ttest > ttable. This shows that there is influence of an digital card media toward the students’ result of study.
Keywords: Digital Card Media, Result of Study
ii
KATA PENGANTAR بسم هللا الرحمن الرحيم
Alhamdulillah, Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kekuatan penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penyelamat umat, pemberi syafaat hingga yaumil kiamat. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat akademis untuk menyelesaikan studi S1 Jurusan Pendidikan IPA Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dengan judul “Pengaruh Media Digital Card terhadap Hasil Belajar Siswa”. Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dukungan, do’a dan partisipasi dari berbagai pihak. Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu memberikan bimbingan, pengarahan, waktu, nasihat dan semangat bagi penulis.
4.
Ibu Erina Hertanti, M.Si., Dosen penasehat akademik yang selalu memberikan nasehat, bimbingan dan pengarahan bagi penulis.
5.
Ibu Diah Mulhayatiah, M.Pd., Dosen pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan saran dan arahan, serta nasehat yang berguna bagi penulis.
iii
6.
Ibu Ai Nurlaela, M.Si., Dosen pembimbing II yang telah besedia meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan saran dan arahan, serta nasehat yang berguna bagi penulis.
7.
Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
8.
Ibu Habibah, S.Pd., Kepala MTs Radulatul Ilmiyah Jakarta Selatan yang telah banyak membatu penulis.
9.
Bapak Muhammad Ishak, S.Pd, selaku guru bidang studi tempat penulis mengadakan penelitian.
10. Keluarga tercinta Ayahanda Saita, Ibunda Ati yang tak henti-hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang dan memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis. Kakak dan adik tercinta Ahmad Efendi, Cecep dan Nurhasanah serta semua keluarga yang selalu mendoakan, mendorong penulis untuk tetap semangat dalam mengejar dan meraih cita-cita. 11. Teman-teman mahasiswa khususnya Pendidikan Fisika angkatan 2008 yang memberikan memotivasi dan saling bertukar informasi selama penulisan skripsi ini. 12. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas do’a dan dukungannya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat dibutuhkan penulis dimasa datang. Penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya
Jakarta, Maret 2015
Penulis iv
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ......................................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii DAFTAR ISI...................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 4 C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 4 D. Perumusan Masalah ....................................................................... 5 E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5 F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5 BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS............................................................... 6 A. Deskripsi Teoretis .................................................................... 6 1. Media Pembelajaran ................................................................. 6 2. Manfaat Media ......................................................................... 7 3. Klasifikasi Media....................................................................... 9 4. Pemilihan Media ...................................................................... 10 5. Digital Card ............................................................................. 12 6. Model Pembelajaran Konvensional.......................................... 13 a. Metode Ceramah.......................................................... ...... 14 b. Metode Tanya Jawab.......................................................... 15 B. Hasil Belajar................................................................................... 16 a. Hasil Belajar Penguasaan Materi (Kognitif).................... .. 16 b. Hasil Belajar Proses (Normatif/Afektif)............................ 17 c. Hasil Belajar Aplikatif (Psikomotorik)............................... 19 C. Pengertian Zat ................................................................................ 20 D. Hasil Penelitian Yang Relevan ...................................................... 24 E. Kerangka Berpikir........................................................................... 26 F. Hipotesis Penelitian........................................................................ 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ B. Metode dan Desain Penelitian ....................................................... C. Prosedur Penelitian Penelitian ....................................................... D. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... E. Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... F. Variabel Penelitian ......................................................................... G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. v
28 28 28 29 30 30 31 31
H. Instrumen Penelitian ...................................................................... 31 1. Tes Hasil Belajar ....................................................................... 32 2. Lembar Angket........................................................... .............. 33 I. Teknik Ujicoba Instrumen ............................................................. 35 1. Validitas .................................................................................... 35 2. Validitas Lembar Angket........................................................... 36 3. Reliabilitas ................................................................................ 37 4. Taraf Kesukaran ........................................................................ 37 5. Daya Pembeda Soal .................................................................. 38 J. Teknik Analisis Data ...................................................................... 39 1. Uji Persyaratan Analisis Data ................................................... 39 a. Uji Normalitas ...................................................................... 39 b. Uji Homogenitas .................................................................. 40 2. Uji Analisis Data ....................................................................... 41 K. Hipotesis Statistik .......................................................................... 42 L. Teknik Analisis Angket.................................................................. 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 44 A. Hasil Penelitian .............................................................................. 44 1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol... 44 2. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol.. 45 3. Hasil Analisis Data Tes Hasil Belajar………………………... 48 a. Uji Prasyarat Analisis Data .................................................. 48 b. Uji Hipotesis ......................................................................... 50 c. Hasil anget ............................................................................ 51 B. Pembahasan .................................................................................... 55 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 59 A. Kesimpulan .................................................................................... 59 B. Saran ............................................................................................... 59 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 60 LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Desain Penelitian Pretest Posttest Control Group Design ...... 28 Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data........................................................ 31 Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ...................................... 32 Tabel 3.4 Indikator Angket Siswa …........................................................ 33 Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol....................
45
Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol......................
47
Tabel 4.3 Hasil Posttest untuk Setiap Indikator Pembelajaran pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol......................
47
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol........................................ 49 Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Pretest Posttest ................................... 50 Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Pretest Posttest.......................................... 51 Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Angket Siswa Keseluruhan......................
52
Tabel 4.8 Hasil Persentase Frekuensi Angket Siswa Keseluruhan.........
53
vii
DAFTAR GAMBAR Tabel 2.1 Peta Konsep Zat ....................................................................... 20 Tabel 2.2 Partikel Zat Padat..................................................................... 21 Tabel 2.3 Partikel Zat Cair....................................................................... 21 Tabel 2.4 Partikel Zat Gas........................................................................ 22 Tabel 2.5 Bagan Perubahan Wujud Zat …............................................... 23 Tabel 2.6 Bagan Kerangka Berpikir.......................................................... 27 Tabel 4.1 Diagram Batang Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol.................................................................... 44 Tabel 4.2 Diagram Batang Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol.................................................................... 46
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen Soal ...................................................... 62 Lampiran 2 RPP Kelompok Eksperimen ................................................ 68 Lampiran 3 RPP Kelompok Kontrol........................................................ 85 Lampiran 4 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Istrumen Tes ........................... 100 Lampiran 5 Soal Pretes dan Postest......................................................... 102 Lampiran 6 Desain dan Aturan Media Digital Card ................................ 106 Lampiran 7 Rekapitulasi Nilai Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ...................................................... 109 Lampiran 8 Penyebaran Data ................................................................... 110 Lampiran 9 Perhitungan Uji Normalitas ................................................. 114 Lampiran 10 Perhitungan Uji Homogenitas ............................................ 118 Lampiran 11 Perhitungan Uji Hipotesis................................................... 119 Lampiran 12 Kisi-kisi Angket dan Perhitungan Hasil Angket................. 121 Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian....................................................... 135
ix
1
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini teknologi digital berkembang sangat
pesat, hal ini bisa dilihat dari penggunaan komputer, handphone (hp), Ipod dan tablet yang semakin canggih dengan menyuguhkan beragam konten media dan aplikasi yang terdapat didalamnya, teknologi ini tentunya sangat bermanfaat bagi kebutuhan manusia yang kompleks terutama dalam hal komunikasi. Dunia pendidikan pun tidak terlepas dari imbas perkembangan teknologi, dengan memanfaatan fasilitas konten media dan aplikasi tersebut sangat membantu memudahkan guru dalam menyampaikan materi dalam pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material, meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.1 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu ilmu yang mempelajari semua benda yang ada di alam, peristiwa dan fenomena yang muncul yang dapat diperoleh melalui proses pembelajaran, sehingga IPA bukan hanya sebagai produk kumpulan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan untuk mendapatkan pengetahuan. Untuk itu siswa dituntut dapat mempelajari dan memahami fenomena alam sekitar sehingga dapat memberikan manfaat sekaligus dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
1
h.57
Oemar Hamalik, kurikulum dan pembelajaran (Jakarta:Bumi aksara, 2013), Cet ke-13,
2
Pembelajaran fisika sebagai mata pelajaran disekolah ternyata menjadi mata pelajaran yang membosankan bagi siswa, Berdasarkan hasil observasi di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Raudlatul Ilmiyah alasan yang membuat siswa merasa bosan dengan pelajaran fisika karena materinya yang bersifat abstrak dan metode yang digunakannya masih konvensional dengan pendekatan guru sebagai pusat belajar (teacher centered). Pembelajaran demikian sering tidak memacu daya serap, imajinasi siswa untuk digunakan, akibatnya siswa pun kurang memahami materi yang disampaikan guru. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas VII MTs Raudlatul Ilmiyah Cilandak Jakarta Selatan menunjukkan rendahnya hasil belajar fisika siswa. Hasil belajar fisika siswa pada konsep zat di kelas VII tahun pelajaran 2013/2014. Menunjukkan nilai rata-rata yang masih berkisar pada nilai 45, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan adalah 60. Karena pembelajarannya masih berorientasi pada guru dengan sumber ajar menggunakan white board, buku paket, dan bahan ajar siswa. Pada proses pembelajarannya guru belum maksimal menjalankan fungsinya sebagai fasilitator karena hanya menggunakan white board sebagai media dan proses belajarnya pun siswa hanya memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi, mendengar, mencatat, dan menjawab pertanyaan bila guru memberikan pertanyaan yang pada akhirnya siswa pun kurang semangat untuk belajar fisika. Padahal fasilitas yang dimiliki sekolah cukup mendukung untuk menggunakan komputer dengan akses internet, namun komputer dengan akses internet yang ada itu hanya digunakan untuk mata pelajaran teknologi informasi saja. Sebenarnya materi akan jauh lebih menarik perhatian siswa dan memperjelas pesan belajar yang disampaikan guru jika dikemas dengan sebuah media. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran secara khusus diperlukan perubahan dalam kegiatan proses belajar mengajar, seorang guru hendaknya pandai dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik, tidak kekurangan akal dan sarana untuk mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Guru dalam hal ini membutuhkan sarana untuk proses pembelajarannya, salah satunya berupa media. Materi yang dikemas dengan menggunakan media akan
3
lebih efektif sebagai perantara penyampaian materi, kerumitan bahan pelajaran dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media disini sangat penting untuk menarik minat belajar siswa dan membuat siswa antusias dengan materi yang diberikan. Media merupakan suatu sarana pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami materi dengan lebih mendalam melalui pengalaman-pengalaman belajar. Hal ini senada dengan Pendapat Peter L. Berger dalam buku media pembelajaran aktif2, pada hakekatnya manusia memproduksi dirinya melalui pengalaman dan realitas sosial. Permainan sebagai media pembelajaran melibatkan siswa dalam proses pengalaman dan sekaligus menghayati tantangan, mendapat inspirasi, terdorong untuk kreatif, dan berinteraksi dalam kegiatan dengan sesama siswa dalam melakukan permainan ini. Setiap siswa walau melakukan kegiatan yang sama dengan teman-temannya, tetapi proses pengalaman batin dalam mengembangkan potensinya sendiri mungkin berbeda-beda. Media digital card merupakan media kartu versi digital dengan memanfaatkan konten media aplikasi yang sekarang ini sudah banyak dinikmati masyarakat baik anak-anak maupun dewasa. Pada penerapannya digital card ini kombinasi media pada permainan bridge. Untuk melakukan media ini siswa perlu memahami konsep dasar dan pasangan serta fungsi dari kartu-kartu khusus, yang mana tertera dengan jelas pada aturan yang ada pada media tersebut. Siswa memerlukan rencana dan strategi untuk mengurutkan semua kartu agar berhasil.3 Tujuan dari hal ini adalah untuk membuat siswa lebih tertarik dan semangat dalam mempelajari fisika. Salah satu bagian dari materi fisika yang dipelajari peserta didik di sekolah adalah mengenai zat yang dalam praktik biasanya guru menggunakan metode ceramah. Dalam metode pembelajaran ini kedudukan dan peran guru cenderung lebih dominan, sedangkan keaktifan peserta didik masih terlalu rendah. Oleh 2 3
Utomo Danajaya, Media Pembelajaran aktif (Bandung: Nuansa 2010), cet ke-1 h.165
Leongwan Vun et al, Educational D-N-A Card Game for The Understanding Of DNA and Biotechnology, International of Education and research, Vol. 1, 2013, pp 1
4
karena itu diperlukan suatu media sarana pembelajaran agar peserta didik dapat berkembang dan kemampuan kreativitasnya juga dapat direalisasikan secara nyata. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan menerapkan media digital card yang mempunyai karakteristik menggabungkan contoh – contoh dari macam wujud zat sehingga menjadi sesuai. Upaya tersebut diharapkan dapat menunjukkan pada siswa bahwa pelajaran fisika itu menyenangkan, tidak membosankan dan tidak sulit sehingga diharapkan bisa meningkatkan hasil belajar siswa. Melihat pentingnya penggunaan media untuk menumbuhkan semangat, minat dan aktifitas siswa dalam belajar, serta dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep zat, maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul penelitian: “Pengaruh Media digital card terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Konsep Zat”
B.
Identifikasi Masalah 1. Dalam proses pembelajaran guru masih belum maksimal menjalankan fungsinya sebagai fasilitator. 2. Hasil belajar siswa yang masih rendah. 3. Kurangnya semangat belajar siswa disebabkan media kurang menarik. 4. Konsep zat merupakan konsep yang bersifat abstrak.
C.
Pembatasan Masalah Masalah penelitian ini dibatasi pada: 1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII MTs Raudlatul Ilmiyah Jakarta Selatan semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. 2. Konsep fisika sangat luas cakupannya maka penelitian ini dibatasi pada konsep zat yang diukur melalui tes hasil belajar C1 sampai dengan C3 berdasarkan taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Lorin W. Anderson dkk. 3. Media pembelajaran sedang mengalami perkembangan yang pesat maka penelitian ini dibatasi pada penggunaan media digital card.
5
D.
Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
batasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat pengaruh media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat?”
E.
Tujuan Penelitian Sejalan dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat.
F.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak:
1.
Bagi peneliti dan peneliti lain diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan tentang media digital card dan dapat menjadi bahan informasi untuk penelitian lanjutan.
2.
Bagi sekolah dan guru dapat memberikan informasi mengenai alternatif pembelajaran fisika yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
66
BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. 1.
Deskripsi Teoretis Media Pembelajaran Kata ”media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.1 Menurut Bovee media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan.2 Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology (AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Briggs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik tang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya. Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA), memiliki pengertian berbeda. bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audio-visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca.3 Pengertian media pembelajaran yang lebih komperhensif adalah yang dikemukakan oleh Raphael Raharjo dalam jurnal Pendidikan dan kebudayaan 4, yaitu segala sesuatu, baik yang sengaja dirancang (media by utilization) maupun yang telah tersedia (media by design) , baik secara sendiri-sendiri maupun 1
Arief S Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT Raja Garfindo Persada,2010), cet ke-14, h.6 2 Ouda Teda Ena, Membuat Media Pembelajaran interaktif dengan piranti lunakpresentasi, From http://www.ialfe.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc, Akses, senin, 20/10/2013 3 Arief S Sadiman, dkk, Op.Cit., h.6 4 Sudirman Siahaan, “Media Pembelajaran: Pemahaman dan Pemanfaatannya dalam kegiatan Pembelajaran”Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No.20 Tahun XI, April 2007. h.76-77
7
bersama-sama, yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan (materi pelajaran) dari sumber (misalnya guru) kepada penerima (peserta didik) sehingga membuat atau membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar (Rahardjo). Hamalik mengatakan media pendidikan adalah suatu bagian integral dari proses pendidikan di sekolah karena itu menjadi suatu bidang yang harus dikuasai oleh setiap guru profesional.5 Jika dilihat dari bahan pembuatannya media dibagi menjadi dua, pertama, media sederhana, yakni media yang bahan dasarnya mudah diperoleh dengan harga murah, cara pembuatannya mudah dan penggunaanya tidak sulit. Kedua, media kompleks yakni media dengan bahan yang sulit didapat, alat tidak mudah dibuat dan harga relatif mahal.6 Penggunaan media dalam proses pembelajaran pada dasarnya sangat berperan sebagai alat bantu untuk membuat penyampaian pesan berupa materi pelajaran dari guru kepada siswa secara lebih kongkrit. Menurut Ronahoe Media digital seperti komputer grafik, video and animasi akan membantu membawa materi yang dipelajari dalam hidupnya dan membantunya memahami konteks dan hubungan materi ke secara lebih nyata, bagaimanapun siswa butuh lebih lengkap7 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu atau sarana pendidikan yang bersifat audio, visual maupun audio visual yang harus dikembangkan atau dipilih sebagai penghantar pesan materi dalam proses pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk belajar guna mencapai tujuan pembelajaran.
2. Manfaat Media Manfaat penggunaan media pembelajaran sangat membantu siswa terutama dalam membangkitkan minat dan memberikan semangat lebih pada
5
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1989), cet ke-VI, h.1 Pupuh Faturarohma & Sobri Sutukno, Strategi Belajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan islami, (Bandung: PT Rafika Aditama, 2007), cet ke-1, h. 68. 7 Cite as Colbran S., Gilding A. & Colbran S., "The role of digital flashcards in legal education: theory and potential", in European Journal of Law and Technology, Vol 5, No 1, 2014. 6
8
kegiatan belajar. Selain itu, bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, dan metode mengajar menjadi lebih bervariasi. Banyak pakar yang mengemukakan manfaat media diantaranya; (1) membuat konkret berbagai konsep yang abstrak. Berbagai konsep abstrak dan sulit dijelaskan kepada siswa, dapat disederhanakan melalui media., (2) Menghadirkan berbagai objek yang berbahaya dan sukar didapat ke dalam lingkungan. Objek tersebut dapat digantikan dengan alat peraga dan media belajar lain., (3) Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil., (4) Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Manfaat lain yang didapatkan dari media adalah media dapat menyajikan pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis., mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera., mengatasi sikap pasif anak didik,. dan meminimalisir perbedaan pengalaman pada anak didik.8 Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, diantaranya sebagai berikut: a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran. c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apabila guru mengajar di setiap jam pelajaran. d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.9 Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton : 1) Penyampain pesan pembelajaran dapat lebih terstandar 2) Pembelajaran dapat lebih menarik 8
Sadiman, dkk., op. cit., h. 17.
9
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004), Cet. V, h. 24-25.
9
3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar 4) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek 5) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan 6) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan 7) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan 8) Peran guru berubahan kearah yang positif10 Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap para siswa yang kegiatan belajarnya memanfaatkan media pembelajaran yang dibimbing oleh guru memperlihatkan semangat atau motivasi belajar siswa yang memperlihatkan rasa bosan atau jenuh belajar. Karean itu, guru yang kreatif memanfaatkan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar baik yang dikembangkan sendiri maupun yang dikembangkan oleh pihak lain akan menciptakan kegiatan kelas dengan para siswa yang antusia belajar. Antusiasme dan motivasi yang tinggi dalam belajar mempunyai kecendrungan untuk menghasilkan prestasi belajar yang tinggi.11 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran dapat memperjelas pesan materi yang bersifat abstrak yang disampaikan dalam proses pembelajaran dan juga dapat menciptakan proses pembelajaran menarik guna meningkatan semangat dan hasil belajar siswa.
3. Klasifikasi Media Jenis dan klasifikasi media sangat banyak ragamnya dan dapat dilihat dari berbagai sudut. Namun, secara umum media pengajaran: (1) Mengutamakan kegiatan membaca simbol visual., (2) Bersifat audio visual, proyeksi, nonproyeksi, dan berbentuk tiga dimensi., (3) Menggunakan teknik atau mesin., (4) Merupakan kumpulan benda-benda atau bahan-bahan.. (5) Merupakan contoh dari kelakuan guru.12 Adapun kelompok media menurut Susilana adalah: 10
Rudi Susilana & Cepi Riyana, Op.Cit, h.9-10 Sudirman Siahaan, loc.cit, h.86 12 Indriana, op. cit., h. 54. 11
10
1. Media grafis, bahan cetak, gambar diam (foto). 2. Media proyeksi diam seperi OHP, OHT, opaque projektor, slide. 3. Media audio seperti radio, alat perekam pita magnetik. 4. Media audio visual diam. 5. Film (motion pictures) 6. Televisi 7. Multimedia13 Dari kelompok media di atas media digital card termasuk kelompok multimedia. Kelebihan pada media multimedia adalah: a) Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media b) Dapat menghilangkan kebosanan siswa karena media yang digunakan lebih bervariasi c) Sangat baik untuk kegiatan belajar mandiri. Adapun kelemahan media multimedia adalah: a) Biayanya cukup mahal. b) Memerlukan perncanaan yang matang dan tenaga profesional.14 Berdasarkan pemahaman kalsifikasi tersebut dimaksudkan agar guru lebih mudah memilih dan menemukan media yang paling sesuai dengan kebutuhan dari tujuan pembelajaran sehingga tepat guna.
4. Pemilihan Media Beberapa penyebab orang memilih media antara lain adalah bermaksud mendemonstrasikan sesuatu yang sedang disampaikan, merasa sudah akrab dengan media tersebut, ingin memberi penjelasan yang lebih kongkrit serta merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang dilakukannya, misalnya untuk menarik minat belajar siswa. Jadi dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak.15
13
Rudi Susilana & Cepi Riyana, Op.Cit, h. 14. Ibid, h.22-23 15 Arif S. Sadiman, dkk, loc cit h. 82. 14
11
Sudjana dan Rivai mengemukakan rumusan pemilihan media dengan kriteria-kriteria sebagai berikut: a. ketepatanya dengan tujuan pengajaran, artinya media dipilih atas dasar tujuantujuan intruksional yang telah ditetapkan. b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan media agar lebih mudah dipahami siswa. c. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh.16 Menurut Hamalik memilih dan menggunakan media pendidikan harus sesuai dengan kriteria tertentu, yakni: 1) Tujuan mengajar 2) Bahan pelajaran 3) Metode mengajar 4) Tersedianya alat yang dibutuhkan 5) Jalan pelajaran 6) Penilaian hasil belajar pribadi guru 7) Minat dan kemampuan siswa 8) Pribadi guru 9) Situasi pengajaran yang sedang berlangsung.17 Sejumlah kriteria khusus lainnya dalam memilih media pembelajaran yang tepat dapat kita rumuskan dalam satu kata ACTION,yaitu akronim; access, cost, technology, interactivity, organization,dan novelty.18 Sebagai seorang pendidik guru harus dapat menggunakan media sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan pemilihan media harus tepat pada sasaran materi mata pelajaran untuk memperoleh hasil belajar yang baik.
16
Pupuh Faturarohman & Sobri Sutukno, loc.cit h.71 Oemar Hamalik, loc.cit. h.6 18 Rudi Susilana & Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h.73 17
12
5. Digital Card Digital card berasal dari kata digital dan card. Digital sendiri berasal dari kata digitus, dalam bahasa yunani yang berarti jari-jemari19. Sedangkan kata card berasal dari bahasa inggris yang berati kartu. Menurut MacArthur Foundation media digital membantu menentukan bagaimana mengubah cara orang-orang muda belajar, bermain, bersosialisasi, dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat, hal ini penting untuk mengembangkan lembaga-lembaga sosial, pendidikan dan lainnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan masa depan generasi 20 Menurut Tom E Rolnicki Digital adalah gambar, dan grafis yang mendeskrepsikan dalam bentuk numeris melalui piranti komputer.21 Peneliti
menggunakan
software
flash
yang
dirancang
dengan
memodifikasi pada permainan kartu bridge supaya menarik dan relevan dalam memuat materi pelajaran fisika konsep zat, selain itu media ini juga dikemas dengan sebuah permainan. Permainan adalah setiap kontes antara para pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula. Setiap permainan harus mempunyai empat komponen utama, yaitu: 1. Adanya pemain 2. Adanya lingkungan dimana pemain berinteraksi 3. Adanya aturan-aturan main 4. Adanya tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai.22 Solitaire dan bridge lebih familiar dibandingkan yang lain. Solitaire, karena sudah dimainkan orang sejak lama dan banyak jenisnya dapat dimainkan sendirian, terutama untuk mengisi waktu luang. Memainkan kartunya di layar komputer pribadi, bukan dengan kartu betulan. Dan sekarang solitaire menjadi program game standar yang di-install di komputer.
19
http://indahproduktif.blogspot.com/p/analog-dan-digital.html The John D. and Catherine T. MacArthur Foundation Reports on Digital Media and Learning 2008 21 http://brainly.co.id/tugas/422107 22 Arif S. Sadiman dkk. loc.cit.h.75-76 20
13
Desain kartunya sendiri menggunakan desain kartu bridge dengan desain 52 kartu, yang dibagi menjadi empat suit atau jenis kartu (Spade, Heart, Diamong, Club), masing-masing terdiri atas 13 kartu (dari As, 2, 3,…, King). Plus kartu tambahan berupa dua kartu joker, hitam dan merah.23 Untuk itu dalam melakukan permainan siswa perlu memahami konsep dasar dan pasangan dan fungsi dari kartu-kartu khusus, yang mana akan diterangkan dengan jelas pada aturan yang ada. Siswa memerlukan rencana dan strategi untuk mengurutkan semua kartu agar berhasil.24 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media digital card adalah media kartu yang dibuat dengan software flash Action script, dirancang dan didesain seperti permainan bridge dengan memuat materi dan permainan untuk memenuhi kebutuhan terutama kebutuhan pedidikan.
6. Model Pembelajaran Konvensional Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang disajikan secara khas oleh guru dan tergambar dari awal sampai akhir yang. Dengan kata lain model pembelajaran konvensional ini merupakan model pembelajaran biasa yang sering digunakan oleh para guru di sekolah tempat ia mengajar. sehingga model pembelajaran konvensional itu sendiri merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang selama ini dilakukan oleh guru bidang studi yang di dalam aktivitas guru lebih sering menggunakan modus pemberian informasi daripada memberikan keterampilan unjuk kerja siswa secara langsung sehingga aktivitas siswa untuk menyampaikan pendapat sangat kurang, sehingga siswa menjadi pasif dalam belajar, dan belajar siswa kurang bermakna karena lebih banyak hapalan. Beberapa metode yang digunakan dalam pembelajaran konvensional antara lain: metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode pemberian tugas, dan lain-lain. Dalam prakteknya, metode mengajar tidak digunakan sendiri-sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari beberapa metode 23
Ahmad Fahmi, Lo.Cit., Leongwan Vun et al, Educational D-N-A Card Game for The Understanding Of DNA and Biotechnology, International of Education and research, Vol. 1, 2013, pp 1 24
14
mengajar. 25 Metode pembelajaran yang sering dilakukan guru disekolah adalah metode ceramah dan Tanya jawab.
a. Metode Ceramah Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.26 Metode ceramah ini merupakan salah satu bentuk metode penyajian atau penyampaian materi pelajaran yang dilakukan seorang guru dengan prosedur dan penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah yaitu sebagai berikut:27 1) Persiapan, dalam tahap ini guru menciptakan suasana belajar yang kondusif untuk siswa belajar 2) Penyajian, dalam tahap ini guru menyampaikan materi pelajaran dengan ceramah 3) Asosiasi, dalam tahap ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berdiskusi agar siswa dapat membuat hubungan materi pelajaran yang telah disajikan oleh guru 4) Generalisasi, dalam tahap ini guru dan siswa secara bersama-sama membuat kesimpulan materi pelajaran yang telah disajikan. Metode ini mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan sebagai berikut: 1) Kelebihan metode ceramah, antara lain:28 a) Guru mudah menguasai kelas b) Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas c) Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar 25
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 98 26 Ibid., h. 97 27 Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. 1, h. 97 28 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.Cit., h. 97
15
d) Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya e) Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik 2) Kekurangan metode ceramah, antara lain:29 a) Siswa cenderung pasif b) Guru sulit untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sejauh mana c) Jika guru tidak memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, siswa akan merasa bosan d) Seringkali siswa dijujali materi, yang seharusnya diberikan dalam waktu yang banyak tetapi disekaliguskan dalam satu waktu. Hal ini membuat siswa jenuh.
b. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang menyajikan bahan ajar dengan cara tanya jawab dengan memposisikan guru sebagai penanya dan siswa yang menjawab. 30 Metode tanya jawab merupakan pembelajaran yang penyajiannya pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa. Metode tanya jawab mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:31 1) Kelebihan metode tanya jawab, antara lain: a) Melatih siswa berpikir kritis b) Melatih siswa berani mengajukan pertanyaan c) Melatih siswa mengemukakan pendapat dalam menjawab pertanyaan d) Melatih siswa menghargai pendapat orang lain dan bersikap terbuka. 2) Kelemahan metode tanya jawab, antara lain: a) Ada
kalanya
pertanyaan
yang diajukan
hanya
bertujuan
menjatuhkan temannya b) Sulit diterapkan jika siswa belum memahami materi yang dibahas c) Dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat antar siswa d) Memerlukan waktu yang relatif lama. 29 30 31
Zulfiani, dkk, Op.Cit., h. 98 Ibid., h. 100 Ibid., h. 101
untuk
16
B. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang akan dimiliki siswa setelah ia mendapatkan materi dalam proses belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni: keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar: yakni informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor.32
a. Hasil Belajar Penguasaan Materi (Kognitif) Dalam domain kognitif meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah dipelajari, dan kemampuan-kemampuan intelektual,
seperti
mengaplikasikan
prinsip
atau
konsep,
menganalisis,
mensintesis, dan mengevaluasi. Sebagian besar tujuan-tujuan instruksional berada dalam domain kognitif.33 Bloom dalam buku kurikulum dan pembelajaran34 menggolongkan enam tingkatan pada ranah kognitif dari pengetahuan sederhana atau penyederhanaan terhadap fakta-fakta sebagai tingkatan yang paling rendah ke penilaian (evaluasi) yang lebih kompleks dan abstrak sebagai tingkatan yang paling tinggi. Tingkatan-tingkatan tersebut telah direvisi oleh Lorin W. Anderson dkk. Rincian untuk masing-masing perbaikan taksonomi Bloom adalah sebagai berikut:35
32
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. Ke-14, h. 22 33 Ahmad Sofyan, et al., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 14 34 Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran, Filosofi Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Pakar Raya, 2007), Cet. Ke-2, h. 59 35 Ibid, h. 59--61
17
1.
Mengingat (C1), meliputi kata kerja: memilih, menguraikan, mendefinisikan, menunjukkan, memberi label, mendaftar, menempatkan, memadankan, mengingat,
menanamkan,
menghilangkan,
mengutip,
mengenali,
menentukan, dan menyatakan. 2.
Memaahami (C2), meliputi kata kerja: menggolongkan, mempertahankan, mendemonstrasikan, mengemukakan,
membedakan,
memperluas,
menerangkan,
memberi
contoh,
mengekspresikan, menggambarkan,
menunjukkan, mengaitkan, menafsirkan, menaksir, mempertimbangkan, memadankan, membuat ungkapan, mewakili, menyatakan kembali, menulis kembali, menentukan, merangkum, mengatakan, menerjemahkan, dan menjabarkan. 3.
Menerapkan
(C3),
meliputi
kata
kerja:
menerapkan,
menentukan,
mendramatisasikan, menjelaskan, menggeneralisasikan, memperkirakan, mengelola, mengatur, menyiapkan, menghasilkan, memproduksi, memilih, menunjukkan, membuat sketsa, menyelesaikan, dan menggunakan. 4.
Menganalisis (C4), meliputi kata kerja: menganalisis, mengkategorikan, mengelompokkan,
membandingkan,
membedakan,
mengunggulkan,
mendiverifikasikan, mengidentifikasi, menyimpulkan, membagi, merinci, memilih, menentukan, menunjukkan, dan melaksanakan survei. 5.
Menilai (C5), meliputi kata kerja: menghargai, mempertimbangkan, mengkritik, mempertahankan, dan membandingkan.
6.
Menciptakan
(C6),
menggabungkan, membangun,
meliputi
kata
mengkombinasikan,
menciptakan,
mendesain,
kerja:
memilih,
menentukan,
mengarang,
menkonstruksi,
merancang,
mengembangkan,
melakukan, merumuskan, membuat hipotesis, menemukan, membuat, mempercantik,
mengawali,
mengelola,
merencanakan,
memproduksi,
memainkan peran, dan menceritakan.
b. Hasil Belajar Proses (Normatif/Afektif) Hasil belajar proses berkaitan dengan sikap dan nilai, berorientasi pada penguasaan dan pemilikan kecakapan proses atau metode. Ciri-ciri hasil belajar
18
ini akan tampak peserta didik dalam berbagai tingkah laku, seperti: perhatian terhadap pelajaran, kedisiplinan, motivasi belajar, rasa hormat, terhadap guru, dan sebagainya. Ranah afektif ini dirinci oleh Krathwohl dkk., menjadi lima jenjang, yakni:36 1.
Penerimaan (Receiving); meliputi penerimaan secara pasif terhadap suatu nilai dan keyakinan. Kepekaan atau keinginan menerima/memperhatikan fenomena dan stimuli, menunjukkan perhatian yang terkontrol dan terseleksi. Contoh: senang mengerjakan PR, senang mendengarkan musik atau membaca puisi.
2.
Responsi (Responding); meliputi keinginan dan kesenangan menanggapi atau merealisasikan sesuatu yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut di masyarakat. Menunjukkan perhatian aktif, melakukan suatu fenomena, setuju, ingin, puas menanggapi. Contoh: menaati peraturan, mengerjakan setiap tugas, menadamaikan teman yang bertengkar.
3.
Penilaian (Valuing); meliputi pemilikan serta pelekatan pada suatu nilai tertentu. Menunjukkan konsistensi perilaku yang mengandung nilai yang pasti, komitmen terhadap suatu nilai. Contoh: mengapresiasi seni, menunjukkan perasaaan keprihatinan.
4.
Pengorganisasian
(Organization);
meliputi
konseptuaslisasi
nilai-nilai
menjadi suatu sistem nilai. Mengorganisasi nilai-nilai yang relevan ke dalam suatu sistem, menentukan saling hubungan antar nilai, memantapkan suatu nilai yang dominan dan diterima dimana-mana. Contoh: bertanggung jawab terhadap perilaku, menerima kelebihan dan kekurangan peribadi. 5.
Pembentukan karakter (Caracterization); mencakup pengembangan nilainilai menjadi karakter pribadi.menginternalisasi nilai-nilai atau sistem menjadi karakter, menempatkan nilai dalam hirarki nilai individu, mengorganisasikan nilai secara konsisten, mengontrol tingkah laku individu. Contoh: rajin, tepat waktu, dan berdisiplin diri.
36
Ahmad Sofyan, et.al., Op.Cit, h.19-20
19
c. Hasil Belajar Aplikatif (Psikomotor) Hasil belajar ini merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.37 Penilaian hasil belajar pada domain psikomotor dititik beratkan pada keterampilan motorik (hands-on). Trowbridge dan Bybe mengklasifikasikan domain psikomotor ke dalam empat kategori,38 yaitu: 1.
Bergerak (Moving) Kategori ini merujuk pada sejumlah gerakan tubuh, yang melibatkan koordinasi gerakan-gerakan fisik. Kata kerja operasional yang dapat digunakan untuk merumuskan indikator pencapaian hasil belajar antara lain: membawa, membersihkan atau menempatkan.
2.
Memanipulasi (Manipulating) Kategori ini merujuk pada aktivitas yang mencakup pola-pola yang terkoordinasi dari gerakan-gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh. Kata kerja operasional yang dapat digunakan untuk merumuskan indikator pencapaian hasil belajar antara lain: menghubungkan, memanaskan atau mengkalibrasi.
3.
Berkomunikasi (Communicating) Kategori ini merujuk pada pengertian aktivitas yang menyajikan gagasan dan perasaan untuk diketahui orang lain. Kata kerja operasional yang dapat digunakan untuk merumuskan indikator pencapaian hasil belajar antara lain: menganalisis, mendeskripsikan, atau membuat label.
4.
Menciptakan (Creating) Kategori ini merujuk pada proses dan kinerja yang dihasilkan dari gagasangagasan baru. Kata kerja operasional yang dapat digunakan untuk merumuskan indikator pencapaian hasil belajar antara lain: merancang, membangun, atau merencanakan.39
37 38 39
Ibid., h. 23 Ibid., h. 24 Ibid., h. 25
20
C. Pengertian Zat Berikut ini adalah peta konsep pada pokok bahasan zat
Konsep Zat
mempelajari
Massa Jenis ( ρ )
Sifat Zat
Wujud Zat
terdiri dari
dipengaruhi oleh
Gaya tarik - menarik meliputi
cair
padat
gas
volume (v)
massa (m) adhesi
kohesi
Perubahan wujud
persamaan mempengaruhi
Mencair, membeku, menguap, mengembun dan menyublim dan mengkristal
kapilaritas
ρ=
𝑚 𝑉
Gambar 2.1 Peta Konsep Zat
1. Wujud Zat Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Menempati ruang berarti benda dapat ditempatkan dalam suatu ruang atau wadah tertentu sedangkan massa benda dapat diukur baik dengan perkiraan atau dengan alat tertentu seperti neraca. Dua zat tidak dapat menempati ruang yang sama dalam waktu bersamaan. Pada dasarnya ada tiga wujud zat yang dipelajari yakni zat padat, zat cair dan zat gas. Di sekitar kita terdapat benda-benda yang dapat dikelompokkan kedalam tiga wujud zat. Beberapa benda seperti besi, kayu,
21
aluminium termasuk zat padat. Air, minyak termasuk zat cair, sedangkan gas elpiji, udara termasuk zat gas. Setiap zat atau materi terdiri dari partikel-partikel atau molekul-molekul yang menyusun zat tersebut.
2. Macam-macam wujud zat Menurut wujudnya, zat terbagi atas tiga macam yaitu: zat padat, zat cair dan gas. a. zat padat
Gambar 2.2 Partikel Zat Padat Zat padat memiliki bentuk dan volume yang tetap. Contohnya kayu, batu, pensil, buku, dan kapur, Pertikel zat padat memiliki sifat yakni letaknya sangat berdekatan, susunannya teratur dan gerakannya tidak bebas, hanya bergetar dan berputar di tempatnya. b. zat cair
Gambar 2.3 Partikel Zat Cair Zat cair memiliki volume tetap tetapi bentuk berubah-ubah sesuai dengan yang ditempati contohnya air, sirup, santan kelapa, jus dan oli. Partikel zat cair memiliki sifat yakni letaknya berdekatan, Susunannya tidak teratur dan gerakannya agak bebas, sehingga dapat bergeser dari tempatnya, tetapi tidak lepas dari kelompoknya.
22
c. zat gas
Gambar 2.4 Partikel Zat Gas Gas memiliki ciri di antaranya bentuk dan volume berubah sesuai dengan tempatnya, contohnya Oksigen, karbon dioksida, uap air, dan asap. Partikel gas memiliki sifat yakni letaknya sangat berjauhan, susunannya tidak teratur dan gerakannya bebas bergerak, sehingga dapat bergeser dari tempatnya dan lepas dari kelompoknya sehingga dapat memenuhi ruangan.
4. Perubahan wujud zat Perubahan wujud zat dapat berlangsung apabila mendapat pengaruh panas baik dari luar maupun dari dalam zat itu sendiri. Pengaruh panas yang diserap zat dapat mengubah wujud zat dari padat ke cair maupun langsung ke bentuk gas, dapat juga mengubah wujud dari cair menjadi gas. Zat padat saat menerima kalor maka akan berubah wujud menjadi cair atau gas dan zat cair saat menerima kalor maka ia akan berubah wujud menjadi gas. Sedangkan ketika zat melepaskan kalor (mengalami pendinginan) maka zat cair akan berubah wujud menjadi padat dan zat gas akan berubah menjadi zat cair Perubahan wujud zat dapat digolongkan menjadi enam peristiwa yaitu: a. Membeku yaitu perubahan wujud zat dari cair ke padat cantohnya air menjadi es. b. Mencair atau melebur yaitu perubahan wujud zat dari padat ke cair. Contohnya es menjadi air, mentega yag meleleh. c. Menyublim
yaitu perubahan wujud zat dari padat ke gas contohnya
penguapan kapur barus.
23
d. Deposisi yaitu perubahan wujud zat dari gas ke padat, contohnya jelaga yang merupakan hasil pembakaran pada lampu minyak. e. Menguap yaitu perubahan wujud zat dari cair ke gas, contohnya air yang mendidih akan menguap menjadi asap. f. Mengembun yaitu perubahan wujud zat dari gas ke cair, contohnya embun di pagi hari. Untuk mempermudah mengingat macam-macam perubahan wujud zat berikut gambar perubahan wujud zat:
Gambar 2.5 bagan perubahan wujud zat 5. Kohesi dan Adhesi Disamping terjadi interaksi antar molekul penyusun suatu zat, maka molekul penyusun suatu zat juga dapat bereaksi dengan molekul penyusun zat yang mengakibatkan gaya tarik menarik antar partikel zat sejenis yang disebut kohesi contohnya seperti tinta menempel pada kertas, cat menempel pada dinding, dan kapur menempel pada papan tulis dan gaya tarik menarik antar partikel yang tidak sejenis contohnya seperti air tidak menempel pada daun talas, air tidak bercampur dengan minyak dan raksa tidak menempel pada kaca. Pengaruh gaya adhesi dan kohesi terhadap zat cair menyebabkan terjadinya peristiwa –peristiwa contohnya Jika adhesi lebih besar dari pada kohesi maka permukaan (meniskus) zat cair dalam pipa kapiler cekung, misalnya pada pipa yang diisi dengan air. sebaliknya jika gaya kohesi lebih besar maka permukaan zat cair dalam pipa kapiler akan cembung, misalnya pipa yang diisi dengan raksa. Dalam kehidupan sehari-hari juga dapat dijumpai peristiwa adhesi
24
dan kohesi, misalnya ketika ada air yang jatuh di atas permukaan daun tertentu akan membentuk bola air.
6. Peristiwa Kapilaritas Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya cairan di dalam pipa kapiler atau pipa kecil. Beberapa contoh gejala kapilaritas yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari yaitu: a. Peristiwa naiknya air dari ujung akar ke daun pada tumbuh-tumbuhan; b. Naiknya minyak tanah pada sumbu kompor c. Basahnya tembok rumah bagian dalam ketika hujan. Ketika terkena hujan, tembok bagian luar akan basah, kemudian merembes ke bagian yang lebih dalam.
7. Massa Jenis Massa jenis adalah massa benda setiap satuan volume. Secara matematis dapat dirumuskan seperti berikut :
ρ= dengan
:ρ
= massa jenis (Kg/m3)
m
= Massa benda (Kg)
v
= luas bidang (m3)
Satuan massa jenis dalam Système international (SI) adalah Kg/m3. Dalam kehidupan sehari-hari dapat terjadi peristiwa seperti mengapung jika massa jenis benda lebih kecil dari air, melayang terjadi jika massa jenis benda sama dengan massa jenis air dan tenggelam terjadi jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis air.
D. Hasil Penelitian yang Relevan Dalam proses pembuatan skripsi ini, peneliti mengacu pada penelitianpenelitian yang relevan yang telah ada sebelumnya, diantaranya:
25
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini, dilakukan juga
oleh
Haryanto dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort dan Index Card Match Terhadap Prestasi Belajar Getaran dan Gelombang” yang menyimpulkan bahwa pembelajaran fisika pada pokok bahasan getaran dan gelombang efektif dengan menggunakan Card Sort dan Index Card Match. Hal itu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.40 Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Turyanto dalam skripsinya yang berjudul “Efektifitas Penggunaan Media Permainan Kartu Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Tata Nama Senyawa Kimia Sederhana” yang menunjukkan bahwa penggunaan media permainan kartu pada konsep tata nama senyawa kimia sederhana berlangsung efektif dan meningkatkan hasil belajar siswa.41 Penelitian lain yang dilakukan oleh Wulandari dalam skripsinya yang berjudul ” Flash Card Klasifikasi Dengan Sistem Permainan Bridge untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Siswa SMA” yang menunjukan bahwa penggunaan kartu Flash Card dalam pembelajar Biologi dapat meningkatkan hasil belajar, pemahaman dan keaktifan siswa kelas I dalam Proses pembelajaran materi sistem klasifikasi makhluk hidup pada mata pelajaran biologi.42 Penelitian lain yang dilakukan oleh Ahmad Fahmi dalam skripsinya yang berjudul “Pemanfaatan Media Model Kartu Remi untuk Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa pada Konsep Energi Bernuansa Nilai” yang menunjukan bahwa pembelajaran dengan pemanfaatan media model kartu remi dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa.43
40
Haryanto, Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort dan Index Card Match Terhadap Prestasi Belajar Getaran dan Gelombang (Skripsi Pend, Fisika IKIP PGRI Semarang, 2011), h.172 41 Turyanto, Efektifitas Penggunaan Media Permainan Kartu Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Tata Nama Senyawa Kimia Sederhana, (Skripsi FITK UIN Jakarta, 2007), h. 74. 42 D Wuladari Flash Card Klasifikasi Dengan Sistem Permainan Bridge untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Siswa SMA, (Skripsi FMIPA UNM), h. 10 43 Ahmad Fahmi, Op.Cit., h.63
26
E. Kerangka Berpikir Media Pembelajaran Digital card dipandang mampu untuk diterapkan dalam pembelajaran fisika pada konsep zat sebagai salah satu pokok bahasan fisika pada satuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) karena akan menarik perhatian siswa untuk belajar fisika sekaligus membuat motivasi belajar meningkat lebih tinggi. Meningkatnya motivasi belajar sudah tentu akan mempengaruhi hasil belajar yang optimal. Media adalah alat bantu atau sarana pendidikan yang harus dapat dikembangkan atau dipilih secara khusus agar dapat menyalurkan pesan atau rangsangan tertentu pada siswa agar mencapai tujuan dalam proses belajar. Tentunya media Pembelajaran ini dapat berfungsi dengan efektif dalam menunjang proses belajar apabila memperhatikan materi atau konsep tujuan intruksional yang akan dicapai. Media pembelajaran ini berupa Permainan kartu pasang versi digital yang dikombinasikan dengan pada permainan bridge. Media ini juga unik karena selain merupakan sumber belajar siswa, siswa juga dapat melakukan media ini dirumah. Berbeda halnya dengan pembelajaran konvensional, dalam proses pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan guru tanpa adanya interaksi. Proses pembelajaran lebih banyak didominasi oleh guru sehingga siswa menjadi pendengar pasif, siswa dituntut untuk menghafal bukan untuk mengerti. Namun demikian, proses pembelajaran seperti ini juga setidaknya akan berpengaruh terhadap hasil belajar. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, diduga hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan media Digital card lebih tinggi dari pada yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Dengan kata lain, diduga terdapat pengaruh media Digital card terhadap hasil belajar fisika siswa. Bagan kerangka berpikirnya ditunjukkan di bawah ini.
27
Fisika sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari alam sekitar
Zat merupakan bagian yang dibahas dalam ilmu fisika yang abstark
Kurang menarik
Belajar kurang bersemangat
Disampaikan dalam bentuk konvensional
Minat belajar rendah
Hasil belajar fisika siswa rendah Hasil belajar fisika siswa meningkat
Diperlukan inovasi media pembelajaran yang dapat memberi semangat belajar siswa, mampu menarik minat siswa, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa Media Pembelajaran digital card
Gambar 2.6 Bagan Kerangka Berpikir
F. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Terdapat pengaruh Media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat.”
28
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di MTs Raudlatul Ilmiyah, Kecamatan Cilandak,
Kota Jakarta selatan, Propinsi DKI Jakarta pada bulan Agustus sampai dengan September 2014 di kelas VII semester ganjil pada tahun pelajaran 2014/2015.
B.
Metode dan Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment (eksperimen
semu)1. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran. Sampel dibagi dua bagian yaitu kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan media film animasi dan kelompok kontrol dengan tanpa perlakuan media film animasi. Oleh karena itu, rancangan penelitian yang digunakan adalah : desain kelompok pretest-posttest (pretest-posttest group design). Adapun desain penelitian dapat di lihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design Kelompok
Pretest
Perlakuan Postest
Eksperimen
YI
X1
Y2
Kontrol
Y1
X2
Y2
Keterangan: X1
: Perlakuan dengan media digital card
X2
: Perlakuan tanpa media digital card
Y1
: Pemberian pretest
Y2
: Pemberian posttest
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. 14, h. 123.
29
C.
Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap persiapan
penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap akhir penelitian. 1.
Tahap Persiapan Penelitian Pada tahap persiapan ini yang pertama harus dilakukan oleh peneliti
adalah melakukan observasi atau pengamatan ke sekolah guna menentukan masalah yang sedang dihadapi pada objek penelitian, untuk kemudian mengidentifikasi masalahnya untuk menentukan perlakuan apa yang tepat dilakukan terhadap objek yang diteliti, sembari melakukan studi pustaka mengenai teori-teori yang melandasi penelitian dan menelaah kurikulum mengenai konsep yang akan dijadikan penelitian untuk memperoleh data mengenai tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dari suatu proses pembelajaran. Disusul selanjutnya membuat sebuah instrumen penelitian dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dalam penyusunanya diarahkan oleh dosen pembimbing skripsi. Setelah menyusun instrumen penelitian dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), langkah selanjutnya yang ditempuh adalah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dalam hal ini guru bidang studi yang bersangkutan untuk melaksanakan uji coba instrumen. Setelah uji coba instrumen selesai dilaksanakan, dilakukan analisis data hasil uji coba instrumen untuk menentukan soal-soal yang valid akan digunakan dalam penelitian (pretest dan postest). Analisis data hasil uji coba instrumen merupakan langkah terakhir pada tahap persiapan sebelum melaksanakan penelitian. 2.
Tahap pelaksanaan penelitian Pada tahap pelaksanaan penelitian langkah awal yang harus dilakukan
adalah Peneliti menentukan dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, untuk dilakukan tes awal (pretest), kedua kelompok penelitian menggunakan soal-soal yang sudah dianalisis dan bersifat valid. Setelah tes awal (pretest) dilaksanakan pada kedua kelompok penelitian, kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa
30
penerapan media card digital pada mata pelajaran fisika pada konsep zat. Sedangkan kelompok kontrol dengan perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Setelah diberi perlakuan, diadakan tes akhir (postest) untuk kedua kelompok penelitian menggunakan soalsoal yang sama ketika dilakukan tes awal (pretest). 3.
Tahap Akhir Penelitian Pada tahap akhir penelitian ini peneliti selanjutnya melakukan analisis
data hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (postest) pada kedua kelompok penelitian dengan menggunakan analisis uji statistik dengan memanfaatkan hasil analisis statistik yang telah dilakukan, dan kesimpulan penelitian merupakan langkah paling akhir dalam prosedur penelitian
D.
Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2 Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Raudlatul Ilmiyah Cilandak Kota Jakarta Selatan. Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Raudlatul Ilmiyah Cilandak Kota Jakarta Selatan. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 3 Sampel yang terpilih pada penelitian ini adalah kelas VII-A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-B sebagai kelas kontrol.
E. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan
2 3
Ibid., h.80 Ibid., h.81
31
cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.4 F. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu: 1. Variabel bebas : media digital card 2. Variabel terikat : hasil belajar G. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan dua macam cara pengumpulan data yaitu melalui tes pengetahuan (kognitif) dan angket. Dalam pengumpulan data ini terlebih dahulu ditentukan sumber data, kemudian jenis data, teknik pengumpulan, dan instrumen yang digunakan. Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data Sumber Data Siswa
Siswa
Siswa
Jenis Data Hasil belajar siswa sebelum terlibat dalam media digital card Hasil belajar siswa setelah terlibat dalam media digital card Angket yang berasal dari siswa
Teknik Pengumpulan Data Melaksanakan tes awal
Butir soal pilihan ganda
Melaksanakan tes akhir
Butir soal pilihan ganda
Mengisi angket
Butir pernyataan
Instrumen
H. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian diartikan sebagai alat bantu yang dapat digunakan dalam sebuah penelitian untuk mengumpulkan berbagai informasi yang diolah dan disusun secara sistematis. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet. Ke-13, h.139
32
1. Tes hasil belajar Tes hasil belajar yaitu tes yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang diberikan. Tes yang diberikan merupakan tes tertulis berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan (option) pada pokok bahasan zat yang meliputi jenjang mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3). Sebelum tes ini diujikan kepada siswa kelas VII, Tes ini terlebih dahulu diujicobakan di kelas VIII untuk diketahui validitas dan reliabilitasnya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan instrumen tes hasil belajar pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
menentukan konsep atau subkonsep berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
b.
membuat kisi-kisi instrumen tes hasil belajar.
c.
membuat soal berdasarkan kisi-kisi instrumen tes hasil belajar.
d.
instrumen yang telah dibuat kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
e.
melaksanakan uji coba instrumen. Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
Kompetensi Dasar Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapann ya dalam kehidupan sehari-hari
Mampu menjelaskan pengertian zat Mampu menyelidiki perubahan wujud zat Mampu menafsirkan susunan dan gerak partikel pada berbagai wujud zat melalui penalaran Membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan Mengaitkan peristiwa kapilaritas, meniskus cembung dan cekung dalam peristiwa alam yang relevan Mampu menyimpulkan massa jenis sebagai satu ciri khas suatu zat berdasarkan percobaan
Jumlah Butir
Aspek
Indikator Pembelajaran C1
C2
1
2
2
4
3
2
5
6
2
7
8
2
9
11, 12
C3
10
2
2
33
Mampu menghitung massa jenis zat Mampu menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari 4
7
13, 14
2
15, 16
2
5
16
2. Lembar angket Angket merupakan seperangkat pernyataan yang diberikan kepada responden untuk mengungkapkan pendapat, keadaan dan kesan. 5 Dalam penelitian ini, angket digunakan untuk mengetahui bagaimana respon siswa (kelompok eksperimen) terhadap media yang disuguhkan dengan cara memilih kriteria SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Menurut Sobry Sutikno ada empat prinsip yang mendasari pemilihan media pembelajaran, maka dari itu indikator angket yang digunakan dalam penelitian ini mengenai respon siswa terhadap media digital card pada konsep zat adalah: Tabel 3.4. Indikator Angket Siswa Dimensi
Elemen
1) Menentukan
a. Sesuai dengan
media
dengan
tujuan
tepat.
Media
bahan
dipilih
sesuai
pembelajaran
dengan
tujuan b. Membantu
dan
bahan
pelajaran diajarkan
yang
dan
Nomor pernyataan Positif Negatif
Jumlah
1, 9
5, 13
4
17, 25
21, 29
4
6, 14
4
memahami konsep pembahasan
2) Menetapkan dan a. Sesuai dengan 2, 10 5
Ahmad S., Tonih F., dan Burhanudin M., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 34.
34
Dimensi
Nomor pernyataan Positif Negatif
Elemen
mempertimbang
ketertarikan
kan
peserta
subjek
dengan
tepat,
didik
terhadap
penggunaan
media
media
bersangkutan
diperhitungkan sesuai
dengan
yang
b. Sesuai dengan 18, 26 kemampuan/
kematangan/kem
pemahaman/
ampuan
kematangan daya
didik
22, 30
4
7, 15
4
8, 16
4
23
2
tingkat
tingkat
peserta
Jumlah
pikir
peserta didik 3) Menyajikan media
a. Teknik
dengan
dan 3, 11
metode
tepat, teknik dan
penyajian
metode
media
penggunaan
digunakan
media
tepat
dalam b. Penyajian
4, 12
pengajaran harus
media
sesuai
disesuaikan
dengan bahan,
dengan
tujuan,
sarana belajar
bahan,
metode,
waktu,
dan
yang ada
sarana 4). Menempatkan
a. Media
yang 19
atau
disajikan,
memperlihatkan
diperlihatkan
media pada
pada
waktu,
35
Dimensi
Nomor pernyataan Positif Negatif
Elemen
waktu, tempat
tempat
dan
dan situasi yang
situasi
yang
tepat
tepat b. media
yang 20, 27
24, 28
Jumlah
4
digunakan dapat meningkatkan motivasi belajar Jumlah
30
I. Teknik Uji Coba Instrumen Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan. Data hasil ujicoba kemudian dianalisis, yaitu validitas butir soal, reliabilitas instrumen, tingkat kesukaran butir soal, dan daya pembeda butir soal.
1.
Validitas Validitas adalah suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan
kesahihan suatu instrumen. Dalam penelitian ini digunakan validitas isi (content validity) yang berarti tes disusun sesuai dengan materi dan indikator yang disahkan oleh praktisi pendidikan (dosen atau guru). Uji validitas menggunakan rumus Korelasi Point Biserial (rpbi) karena skor butir soal berbentuk dikotomi (skor butir 0 atau 1). Untuk memberikan interpretasi terhadap angka rpbi dipergunakan tabel nilai “r” product moment, dengan terlebih dahulu mencari (df = N-nr). Adapun rumus rpbi, yaitu:6
6
hal.258
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008),
36
√ Keterangan: rpbi
=
angka indeks korelasi point biserial
Mp
=
mean (nilai rata-rata hitung) yang dijawab dengan benar
Mt
=
mean dari skor total
SDt =
standar deviasi total
P
=
proporsi peserta tes yang menjawab benar terhadap butir soal
q
=
proporsi peserta yang menjawab salah terhadap butir soal Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka rpbi dibandingkan
dengan rtabel product moment dengan α = 0,05 dengan rtabel sebesar 0,349. Jika rpbi ≥ rtabel maka soal tersebut valid. Untuk mendapatkan butir-butir yang valid, peneliti membuat instrumen dua tipe yaitu instrumen soal tipe A dan instrumen soal tipe B. Dari hasil ujicoba kedua tipe instrumen soal tersebut diperoleh butir yang valid untuk tipe A sebanyak 9 butir soal yaitu butir 1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 13, dan butir soal 14. Sedangkan butir yang valid untuk tipe B sebanyak 7 butir soal yaitu butir soal 2, 4, 6, 11, 12, 15, dan butir soal 16. Butir soal yang tidak valid untuk tipe A sebanyak 7 butir soal yaitu 2, 7, 4, 6, 11, 12, 15, 16, dan butir tidak valid untuk tipe B sebanyak 9 butir soal yaitu 1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 13, 14. Butir-butir soal yang tidak valid dari kedua soal tersebut kemudian dibuang. Selanjutnya butir-butir yang valid dari kedua tipe soal tersebut dipilih dan digabung menjadi satu instrumen sesuai dengan indikator pembelajaran. 2. Validitas Lembar Angket Lembar angket digunakan untuk mengetahui bagaimana respon siswa (kelompok eksperimen), baik pendapat, keadaaan, dan kesan terhadap media yang disuguhkan. Uji validitas untuk lembar angket menggunakan validitas lembar isi oleh praktisi pendidikan (dosen).
37
3. Reliabilitas Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya.7 Pengujian reliabilitas menggunakan rumus KR 20 (Kuder-Richardson 20).8 [
][
]
Keterangan: r11
= reliabilitas tes secara keseluruhan
p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 - p)
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n
= banyaknya item
S
= standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians) Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas
tes, digunakan patokan sebagai berikut: a.
Apabila rhitung sama dengan atau lebih besar dari 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.
b.
Apabilia rhitung lebih kecil dari 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Dari hasil perhitungan reliabilitas diperoleh nilai reliabilitas untuk soal
tipe A sebesar 0,82 dan untuk soal B sebesar 0,80. Untuk lebih jelasnya, hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.
4. Taraf Kesukaran Uji taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui tingkat mudah, sedang, atau sukarnya suatu soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk 7
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), cet.17, hal.16 8 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Cet. ke-1, hal. 115
38
mempertinggi usaha dalam memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. 9 Indeks kesukaran dihitung menggunakan rumus: 10
Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa menjawab soal tersebut dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria taraf kesukaran ditentukan sebagai berikut:11 a) Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar. b) Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang. c) Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah.
5. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan rendah.12 Rumus perhitungan daya pembeda:
Keterangan: D
= indeks diskriminasi
JA = banyaknya peserta kelompok atas JB
= banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = banyaknya peserta kelompok yang menjawab soal itu dengan benar PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat, P sebagai indeks kesukaran) 9
Ibid., hal. 222 Ibid., hal. 223 11 Ibid., hal. 225 12 Ibid., hal. 226 10
39
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar PA
Kriteria atau Klasifikasi daya pembeda ditentukan sebagai berikut:13 D
= 0,00 – 0,20 : jelek (poor)
D
= 0,21 – 0,40 : cukup (satisfactory)
D
= 0,41 – 0,70 : baik (good)
D
= 0,71 – 1,00 : baik sekali (excellent)
J. Teknik Analisis Data 1.
Uji Prasyarat Analisis Data Sebelum uji analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas sebagai syarat dapat dilakukannya analisis data.
a.
Uji Normalitas Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas pada penelitian ini adalah uji normalitas parametik dengan menggunakan uji liliefors. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data populasi berdistribusi normal atau tidak berdasarkan data sampel yang diperoleh. Rumus yang dipakai untuk uji liliefors adalah :
Lo F Zi S Zi Dimana : Lo
: L (observasi) atau harga mutlak terbesar
F(Zi) : Peluang angka baku S(Zi) : Proporsi angka baku Langkah-langkah pengujian Liliefors adalah sebagai berikut: a)
Menentukan hipotesis normal atau tidaknya data, yaitu : Ho : Data berdistribusi normal 13
Ibid., hal. 232
40
H1 : Data tidak berdistribusi normal Tolak Ho jika Lo > Ltabel Terima Ho jika Lo < Ltabel b) Mengadakan pengamatan terhadap X1, X2, X3,…….,Xn selanjutnya dijadikan angka baku Z1, Z2, Z3,…….,Zn dengan menggunakan rumus : Zi
c)
X i X S
Untuk setiap angka baku tersebut dapat dihitung peluang F(Z1)-nya dengan menggunakan daftar distribusi normal, dengan ketentuan : a. Untuk Z1 yang (+) maka F(Z1) = 0,5 + Ztabel b. Untuk Z1 yang (-) maka F(Z1) = 0,5 - Ztabel
d)
Proporsi Z1, Z2, Z3,……..Zn/S(Zi) adalah S(Zi) = Xn/N
e)
Setelah F(Z1)–S(Z1) dihitung, kemudian ditentukan harga mutlaknya.
f)
Menentukan Lo yaitu harga terbesar dari harga mutlak
g)
Menguji normalitas data dengan membandingkan Lo tersebut dengan Ltabel
F(Z1) –S(Z1)
sesuai dengan Kriteria pengujian. Pengujian normalitas data ini dilakukan baik terhadap variabel X maupun terhadap variabel Y.
b.
Uji Homogenitas Uji homogenitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok siswa (eksperimen dan kontrol) dalam penelitian ini berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji homogenitas dua varians atau uji Fisher, dengan rumus sebagai berikut: , dengan
∑
∑( (
)
)
Keterangan: F
= homogenitas = varians terbesar = varians terkecil Adapun kriteria pengujian uji homogenitas adalah sebagai berikut:
Jika Fhitung < Ftabel, maka Ha diterima Ho ditolak. Sehingga varians kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen.
41
Jika Fhitung > Ftabel, maka Ha ditolak Ho diterima. Sehingga varians kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak homogen.
2.
Uji Analisis Data Setelah uji prasyarat dilakukan dan data dinyatakan berdistribusi normal
dan homogen, maka dilakukan pengujian hipotesis untuk megetahui ada tidaknya pengaruh media card digital terhadap hasil belajar fisika siswa, yaitu menggunakan uji “t” dengan taraf signifikansi α = 5%. Rumus uji “t” yang digunakan yaitu sebagai berikut: ̅
̅
√
dengan
(
√
)
(
(
) )
Keterangan: ̅
= nilai rata-rata kelompok eksperimen
̅
= nilai rata-rata kelompok kontrol = jumlah sampel pada kelompok eksperimen = jumlah sampel pada kelompok kontrol = varians kelompok eksperimen = varians kelompok kontrol = nilai varians gabungan
Langkah selanjutnya adalah sebagai berikut : a. Mengajukan hipotesis, yaitu 1) Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretes Ho : X = Y Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol Ha : X ≠ Y Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol 2) Uji kesamaan dua rata-rata hasil postes Ho : X = Y
42
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol Ha : X ≠ Y Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol b. Menghitung nilai thitung dengan rumus uji-t c. Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus : dk = n1+ n2-2 d. Menentukan nilai ttabel dengan α = 0.05 e. Menguji hipotesis: Jika -ttabel < thitung < ttabel maka Ho diterima pada tingkat kepercayaan 0.95 Jika thitung ≤ -ttabel
atau ttabel ≤ thitung maka Ha diterima pada tingkat
kepercayaan 0.95
K. Hipotesis Statistik Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan dari media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat. Sedangkan hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: Ho : µE = µK Ha : µE > µK Keterangan: µE : rata-rata hasil belajar fisika siswa kelas eksperimen (dengan menggunakan Media digital card) µK : rata-rata hasil belajar fisika siswa kelas kontrol (dengan menggunakan model pembelajaran konvensional)
43
L. Teknik Analisis Lembar Angket Lembar angket berisi seperangkat pertanyaan yang harus direspon siswa dengan memilih SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Pemberian skor menggunakan skala likert.14 Untuk pernyataan positif, SS, S, TS, dan STS diberi skor berturut-turut 4, 3, 2, dan 1. Untuk pernyataan negatif, SS, S, TS, dan STS diberi skor berturut-turut 1, 2, 3, dan 4. Adapun analisis perdimensi, digunakan rumus: Presentase =
14
Skor yang diperoleh Skor ideal yang diharapkan
X 100%
Ahmad S., Tonih F., dan Burhanudin M., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 36.
44 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan perhitungan data hasil pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang masing-masing terdiri dari 30 siswa, dapat ditunjukkan pada gambar diagram batang berikut ini:
12
Jumlah Siswa
10 8 6
Pretes Eksperimen Pretes Kontrol
4 2 0 13-22
23-32
33-42
43-52
53-62
63-72
Hasil Pretest
Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Pada gambar diagram batang diatas, dapat kita lihat bahwa hasil pretest untuk kelompok eksperimen skor terendah pada interval 13-22 sebanyak 2 siswa, skor dengan perolehan terbanyak terdapat pada interval 43-52 sebanyak 9 siswa, dan 2 siswa memperoleh skor tertinggi pada interval 63-72. Untuk kelompok kontrol, skor terendah pada interval 13-22 sebanyak 2 siswa, skor dengan perolehan terbanyak terdapat pada interval 43-52 sebanyak 10 siswa, dan 5 siswa memperoleh skor tertinggi pada interval 64-72.
45
Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berupa rata-rata (mean), nilai tengah (median), skor terbanyak yang diperoleh siswa (modus), varians, dan standar deviasi, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Data
Kelompok Eksperimen
Kontrol
Nilai tertinggi
69
69
Nilai terendah
13
19
Mean
42,43
49.27
Median
44
50
Modus
38
50
Varians
198.05
221.72
Standar Deviasi
14.07
14.89
2. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berikut ini merupakan hasil posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang terdiri dari 30 siswa. Data digambarkan dalam bentuk diagram batang seperti berikut ini :
46
12
Jumlah Siswa
10 8 Postest Eksperimen
6
Postest Kontrol
4 2 0
31 - 40 41 - 50 51 - 60 61 - 70 71 - 80 81 - 90 91-100 Hasil Postest
Gambar 4.2 Diagram Batang Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan diagram di atas, hasil posttest untuk kelompok eksperimen skor terendah pada interval 40-49 sebanyak 2 siswa, skor dengan perolehan terbanyak terdapat pada interval 71-80 sebanyak 8 siswa, dan 2 siswa memperoleh skor tertinggi pada interval 91-100. Untuk kelompok kontrol, skor terendah pada interval 31-40 sebanyak 4 siswa, skor dengan perolehan terbanyak terdapat pada interval 61-70 sebanyak 10 siswa, dan 1 siswa memperoleh skor tertinggi pada interval 81-90. Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berupa rata-rata (mean), nilai tengah (median), skor terbanyak yang diperoleh siswa (modus), varians dan standar deviasi, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
47
Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelompok
Data
Eksperimen
Kontrol
Nilai tertinggi
94
88
Nilai terendah
38
38
Mean
67,40
59,30
Median
69
56
Modus
75
69
Varians
214,11
173.87
Standar Deviasi
14,63
13.19
Berikut ini merupakan persentase hasil posttest bedasarkan tingkat penguasaan setiap indikator pembelajaran pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 4.4 Hasil Posttest untuk Setiap Indikator Pembelajaran pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
No
Indikator
1
Mampu menjelaskan mengenai pengertian zat
2
Mampu menyelidiki perubahan wujud zat
3
4
Mampu menafsirkan susunan dan gerak partikel pada berbagai wujud zat melalui penalaran Membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan
Butir Soal
Kel. Eksperimen JB
Persentase (%)
Kel. Kontrol JB
Persentase (%)
24 25
80 83
21 22 22
70 73 73
1 2
26 25
87 83
3 4 5
24 23 22
80 77 73
6 7
23 20
77 67
75
20 21
67 70
70
8
19
63
65
19
63
66
85
79
82
72
48
5
6
7
8
Mengaitkan peristiwa kapilaritas, meniskus cembung dan cekung dalam peristiwa alam yang relevan Mampu menyimpulkan massa jenis sebagai satu ciri khas suatu zat berdasarkan percobaan Mampu menghitung massa jenis suatu zat Mampu menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari Rata-rata
9
16
53
10 11
15 22
50 73
12 13 14 15
23 13 12 19
14
16
15
50
52
14 21
47 70
49
77 43 40 63
75
20 12 10 21
67 40 30 70
69
47
55 66
13
43
57 63
42
35
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pada kelas eksperimen, tingkat penguasaan tertinggi
yaitu sebesar
85%
untuk indikator pembelajaran
Menjelaskan pengertian zat. Begitu juga pada kelompok kontrol, tingkat penguasaan tertinggi yaitu sebesar 82% untuk indikator pembelajaran yang sama yakni Menjelaskan pengertian zat. Dalam kelompok eksperimen, tingkat penguasaan terendah yaitu sebesar 42% berada pada indikator pembelajaran menghitung massa jenis suatu zat. Begitu juga pada kelompok kontrol, tingkat penguasaan terendah yaitu sebesar 35% untuk indikator pembelajaran yang sama yakni Menghitung massa jenis suatu zat.
B. Hasil Analisis Data Tes Hasil Belajar a.
Uji Prasyarat Analisis Data Sebelum melakukan uji hipotesis menggunakan uji-t, terlebih dahulu
dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan homogenitas. 1)
Uji Normalitas Uji normalitas digunkan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji liliefors. Adapun kriteria penerimaan bahwa suatu data berdistribusi normal atau tidak dengan rumusan sebagai berikut:
49
Jika Lhitung < Ltabel maka data berdistribusi normal Jika Lhitung > Ltabel maka data tidak berdistribusi normal Hasil pengujian normalitas pretest dan posttest kedua sampel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Kelompok Statistik
Eksperimen
Kontrol
Pretest
Postest
Pretest
Postest
N
30
30
30
30
̅
42,430
67.400
49,270
59.300
SD
12.630
13.130
13.360
11.830
L hitung
0.1035
0.1331
0.1147
0.1436
L tabel
0,1610
0,1610
0,1610
0,1610
Kesimpulan
Normal
Normal
Normal
Normal
Dari tabel Hasil uji normalitas di atas dapat disimpulkan bahwa data hasil pretest maupun posttest kedua kelompok berdistribusi normal karena memenuhi kriteria yaitu Lhitung < Ltabel. 2)
Uji Homogenitas Setelah kedua sampel kelompok dinyatakan berdistribusi normal,
selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas. Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian memiliki varians yang homogen atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan berdasarkan uji kesamaan varians kedua kelas, menggunakan uji Fisher pada taraf signifikansi (α) = 0,05 dengan kriteria pengujian yaitu: jika Fhitung < Ftabel maka data dari kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau homogen. Hasil uji homogenitas pretest dan posttest kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
50
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest-Posttest Pretest
Postest
Statistik Eksperimen
Kontrol
Eksperimen
Kontrol
198.05
221.72
214.11
173.87
S2 F hitung
0.8932
1.2314
F tabel
1.8600
1.8600
Kesimpulan
Varians Homogen
Varians Homogen
Dari tabel di atas, untuk data pretest didapat Fhitung = 0.8932 dan data posttest didapat Fhitung = 1.2314, sedangkan Ftabel = 1,8600. Dari kedua data tersebut didapatkan Fhitung < Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar dari kedua sampel tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen.
b.
Hasil Uji Hipotesis Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, diketahui bahwa data hasil
belajar kedua kelompok pada penelitian ini berdistribusi normal dan homogen, sehingga pengujian data hasil belajar kedua kelompok dilanjutkan pada analisis data berikutnya, yaitu uji hipotesis menggunakan uji “t” dengan kriteria pengujian, yaitu jika thitung < ttabel maka H0 diterima, Ha ditolak. Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak, Ha diterima. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh thitung untuk nilai pretest sebesar 1,8268 dan thitung posttest sebesar 2,2524. Pada taraf signifikansi (α) = 0,05 dan df = 58, diperoleh nilai ttabel = 1,9993. Berikut adalah tabel pengujian hipotesis data hasil belajar.
51
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Pretest
Postest
Statistik Eksperimen
Kontrol
Eksperimen
Kontrol
N
30
30
30
30
̅
42,43
49.27
67.40
59.30
S2
198.05
221.72
214.11
173.87
t hitung
-1.8268
2.2524
t tabel
1,9993
1,9993
Kesimpulan
Tidak terdapat perbedaan
Terdapat perbedaan
Pada tabel 4.6 di atas, pada nilai pretest tampak bahwa thitung < ttabel yaitu – 1,8268 < 1,9993 sehingga hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest kelas VII-A sebagai kelompok eksperimen dan kelas VII-B sebagai kelompok kontrol. Dengan demikian, kedua kelas memiliki kemampuan yang homogen dan kedua kelas layak dijadikan sampel penelitian. Sedangkan hasil perolehan postest, tampak bahwa pada nilai posttest kedua kelompok setelah diberi perlakuan yang berbeda, didapat thitung > ttabel yaitu 2.2524 > 1,9993 sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan diterimanya Ha pada pengujian hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat menguji kebenaran hipotesis yaitu terdapat pengaruh media card digital terhadap hasil belajar siswa pada konsep tekanan. Hal tersebut menunjukkan rata-rata hasil belajar fisika kelompok eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar fisika kelompok kontrol.
c. Hasil Angket Penyebaran angket dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai media belajar digital card yang disuguhkan. Angket yang dibuat meliputi 4 prinsip pemilihan media pembelajaran menurut Sobri Sutikno, yaitu menentukan
52
media dengan tepat, media dipilih sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan; menetapkan dan mempertimbangkan subjek dengan tepat, penggunaan media diperhitungkan sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan peserta didik; menyajikan media dengan tepat, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana; menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Berdasarkan angket dengan empat alternatif jawaban yang disebar kepada 30 siswa kelas VII, dalam mata pelajaran pada konsep zat. Tabel 4.8. Frekuensi Jawaban Angket Siswa Secara Keseluruhan Butir Pernyataan
Frekuensi Jawaban Siswa
Jumlah Siswa
SS
S
TS
STS
1
5
22
2
1
30
2
2
26
2
0
30
3
3
22
4
1
30
4
5
14
11
0
30
5
1
4
20
5
30
6
0
5
16
9
30
7
1
3
21
5
30
8
5
9
12
4
30
9
1
29
0
0
30
10
7
21
2
0
30
11
7
22
1
0
30
12
8
20
2
0
30
13
0
2
28
0
30
14
2
3
15
10
30
15
0
3
25
2
30
16
6
12
8
4
30
17
5
20
5
0
30
53
Butir Pernyataan
Frekuensi Jawaban Siswa
Jumlah Siswa
SS
S
TS
STS
18
3
27
0
0
30
19
3
27
0
0
30
20
7
23
0
0
30
21
0
8
19
3
30
22
0
2
28
0
30
23
0
6
22
2
30
24
1
1
23
5
30
25
6
22
1
1
30
26
3
25
2
0
30
27
3
3
18
6
30
28
7
23
0
0
30
29
0
1
22
7
30
30
0
2
24
4
30
Berikut hasil persentase frekuensi jawaban siswa dalam tabel: Tabel 4.8. Hasil Persentase Frekuensi Jawaban Angket Siswa Secara Keseluruhan No
Dimensi
Persentase
Kategori
1
Menentukan media dengan = 767 X 100 tepat, media dipilih sesuai 1024 dengan tujuan dan bahan = 74,7% pelajaran yang diajarkan
Tinggi
2
Menetapkan dan = 779 X 100 mempertimbangkan subjek 1024 dengan tepat, penggunaan = 76,1% media diperhitungkan sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan peserta didik
Tinggi
54
No 3
4
Dimensi Menyajikan media dengan tepat, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat
Persentase
Kategori
= 729 X 100 1024 = 71,2%
Tinggi
= 588 X 100 768 = 76,3%
Tinggi
Data hasil angket dengan empat prinsip pemilihan media, dapat dijabarkan sebagai berikut: Pada prinsip pertama, menentukan media dengan tepat, media dipilih sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan. berdasarkan perhitungan persentase data diperoleh 74,7%. Prinsip kedua menetapkan dan mempertimbangkan subjek dengan tepat, penggunaan media diperhitungkan sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan peserta didik. Dari hasil perhitungan persentase data diperoleh 76,1%. Prinsip ketiga menyajikan media dengan tepat, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana. Dari hasil perhitungan persentase data diperoleh 71,2%. Dan prinsip keempat menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Dari hasil perhitungan persentase data diperoleh 76,3%. Berdasarkan hasil perhitungan angket, dari keempat prinsip pemilihan media, secara keseluruhan mendapatkan kategori yang tinggi. Baik pada prinsip pertama, kedua, ketiga maupun keempat. Berikut penjabaran respon siswa mengenai angket yang disebar: Prinsip yang pertama yang menentukan media dengan tepat atau media dipilih sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan. Dengan kata lain, pemilihan media yang tepat akan akan mempengaruhi sampai atau tidaknya informasi dari pendidik kepada peserta didik. Berdasarkan hasil perhitungan yang didapat, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa media
55
digital card yang disuguhkan merupakan media belajar yang tepat, sesuai dengan bahan dan tujuan pembelajaran sehingga dapat membantu memahami konsep yang diajarkan. Prinsip yang kedua, menetapkan dan mempertimbangkan subjek dengan tepat, penggunaan media diperhitungkan sesuai dengan tingkat kematangan/ kemampuan peserta didik. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa media digital card yang disuguhkan membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan dengan alur cerita yang dapat dipahami dengan baik. Hal itu berarti media digital card yang disuguhkan sesuai dengan tingkat kematangan berpikir peserta didik. Pada prinsip yang ketiga, yaitu menyajikan media dengan tepat, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana; Berdasarkan hasil perhitungan yang didapat, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa media digital card yang disuguhkan merupakan media yang teknik penyajiannya mudah digunakan, tepat guna dan sesuai bahan dan sarana belajar yang ada. Untuk prinsip yang ke empat, yaitu menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat; dengan hasil perhitungan yang didapat, menunjukkan sebagian besar siswa menyatakan bahwa media digital card yang disuguhkan diperlihatkan pada waktu, tempat dan situasi yang tepat sehingga menambah motivasi belajar. Berdasarkan perhitungan yang didapat, maka hasil angket menunjukkan kategori tinggi sehingga berkolerasi positif dengan hasil posttest pada kelompok eksperimen.
B. Pembahasan Berdasarkan perhitungan uji prasyarat analisis, diketahui bahwa data hasil pretest dan posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdistribusi normal. Dengan perolehan Lhitung masing-masing lebih kecil daripada Ltabel, yaitu pretest kelompok eksperimen 0,1035 < 0,1610; posttest kelompok eksperimen
56
0,1331 < 0,1610; pretest kelompok kontrol 0,1147 < 0,1610; dan posttest kelompok kontrol 0,1436 < 0,1610. Disamping itu, data hasil pretest dan posttest dari kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol menunjukkan data yang homogen (sama). Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil uji homogenitas yakni F hitung < F tabel. Untuk data pretest, F
hitung
sebesar 0,8932 < 1,8600 dan untuk data posttest F
hitung
sebesar 1,2314 <
1,8600. Pada persentase hasil posttest siswa untuk setiap indikator pembelajaran pada kelompok eksperimen maupun kontrol menunjukkan persentase yang berbeda. Pada kelompok eksperimen, persentase terbesar yakni 85% berada pada indikator pembelajaran memjelaskan pengertian zat. Begitu juga pada kelompok kontrol, tingkat penguasaan tertinggi yaitu sebesar 82% untuk indikator pembelajaran yang sama yakni menjelaskan pengertian zat. Pada indikator pembelajaran tersebut, konsep yang dipelajari cukup sederhana yakni pengertian zat. Presentase hasil posttest siswa untuk setiap indikator pembelajaran pada kelompok eksperimen, persentase terendah yakni 42% berada pada indikator pembelajaran mampu menghitung massa jenis zat. Begitu pun pada kelompok kontrol, tingkat penguasaan terendah yaitu sebesar 35% untuk indikator pembelajaran yang sama yakni menjelaskan pengertian zat. Pada indikator pembelajaran tersebut, konsep yang dipelajari cukup sederhana yakni pengertian zat. Pada kedua indikator pembelajaran tersebut, konsep beserta formulasi yang dipelajari cukup banyak, yakni konsep perhitungan wujud zat. Pada pengujian hipotesis melalui uji-t dengan taraf signifikansi 5%, memperlihatkan bahwa hasil pretest kelompok eksperimen dan hasil pretest kelompok kontrol tidak ada perbedaan. Karena thitung yang diperoleh tidak lebih besar dari ttabel yaitu –1,8268 < 1,9993. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan, kemampuan penguasaan konsep dari kedua kelompok tidak berbeda. Pada hasil posttest memperlihatkan bahwa siswa yang diberi perlakuan dengan media permainan digital card pada saat proses pembelajaran menunjukkan
57
hasil posttest yang lebih tinggi daripada hasil posttest siswa yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran konvensional metode eksperimen sederhana dan ceramah biasa. Hal ini terlihat dari nilai thitung yang lebih besar dari nilai ttabel yaitu 2.2524 > 1,9994. Selain itu, perolehan nilai thitung yang lebih besar daripada nilai ttabel mengindikasikan adanya perbedaan yang cukup signifikan antara kedua kelompok. Perbedaan nilai tersebut dikarenakan adanya perbedaan perlakuan dalam proses pembelajaran antara kedua kelompok tersebut. Berdasarkan hasil dari perhitungan angket, keempat prinsip pemilihan media, secara keseluruhan mendapatkan kategori yang tinggi. Baik pada prinsip pertama, kedua, ketiga maupun keempat. Media pembelajaran, digital card memungkinkan adanya kekongkritan materi pelajaran yang harus diterima siwa. Media ini mempunyai kemampuan untuk mendorong semangat siswa dalam proses. Media ini juga merupakan sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu hal yang menghibur, seperti halnya permainan pada umumnya karena bisa dimainkan dirumah. media ini dapat menarik siswa untuk aktif dari siswa untuk dalam belajar, dapat menjadi sumber belajar yang tepat, dan juga penerapan kosep-konsep ataupun peran-peran ke dalam situasi dan peranan sebenarnya sehingga siswa dapat menemukan sendiri konsep-konsep zat. Pada kelompok kontrol dengan model pembelajaran konvensional menunjukkan pembelajaran hanya didominasi guru sebagai pusat pembelajaran. Pembelajaran ini tidak memungkinkan terjadinya proses penyamapian materi secara keseluruhan, sehingga pengalaman di kalangan peserta didik tidak merata. Penyampaian materi dengan menggunakan ini mempengaruhi siswa untuk tidak mampu berpikir dinamis dan kreatif. Siswa menjadi tidak menggunakan daya serap dan imajinasi dalam menerima materi yang sifatnya abstrak. Guru lebih berperan sebagai instruktur yang melakukan proses pembelajaran daripada sebagai fasilitator. Siswa terkadang tidak semangat pada materi yang disampaikan dan tidak fokus untuk belajar. Siswa cenderung pasif, kurang interaktif dan tidak memperoleh pengalamannya sendiri secara keseluruhan. Hal tersebut berakibat pada hasil belajar yang didapat kurang maksimal.
58
Hasil dalam penelitian ini juga menunjukkan hasil yang serupa dengan hasil yang diperoleh Haryanto dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort dan Index Card Match Terhadap Prestasi Belajar Getaran dan Gelombang” hasil penelitiannya adalah Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort dan Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu, Ahmad Fahmi dalam penelitiannya yang berjudul “Pemanfaatan Media Model Kartu Remi”, hasil penelitiannya adalah Media Model Kartu Remi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan data dan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media digital card memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
59
59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa Media digital card berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep tekanan. Pengaruh ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada taraf signifikansi 5% diperoleh thitung lebih besar dari ttabel yaitu 2,2524 > 1,9993. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan yaitu Ha diterima dan H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat.
B. Saran Berdasarkan temuan selama penelitian, penulis mengajukan beberapa saran sebagai perbaikan di masa yang akan datang sebagai berikut: 1.
Sebelum proses pembelajaran dengan media digital card berlangsung, sebaiknya guru mengkondisikan kelas terlebih dahulu sesuai dengan aturan permainannya.
2.
Pengalokasian waktu dengan tepat sebelum pembelajaran dengan model pembelajaran
media
digital
card,
sebaiknya
dilakukan
guru
agar
pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. 3. Pembelajaran card dgital mampu menghindari yang berpusat pada beberapa siswa, sehingga pengalaman akan lebih merata di kalangan peserta didik dalam dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran digital card dianjurkan untuk diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah, khususnya pembelajaran sains.
60
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Fahmi, Pemanfaatan Media Model Kartu Remi untuk Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa pada Konsep Energi Bernuansa Nilai, (Skripsi FITK UIN 2010) Arikunto, Suharsimi , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006 Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi 2), Jakarta: Bumi Aksara, 2012 Arsyad, A. (2004). Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Grafindo Persada. Cet. 14. Cite as Colbran S., Gilding A. & Colbran S., "The role of digital flashcards in legal education: theory and potential", in European Journal of Law and Technology, Vol 5, No 1, 2014. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002 Fathurrahman, P dkk. (2007). Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islam, Bandung: PT. Rafika Aditama. Hamalik, O. (1999). Kurikulum dan pembelajaran Jakarta: PT.Bumi Aksara. _________. (1994). Media Pendidikan, Bandung: PT CitraAdityaBakti, Cet Ke-7. Hendri Sugiarto, Media Pembelajaran Fisika Melalui Model Kartu Remi Pada Pokok Bahasan Energi untuk SLTP, (Skripsi UNJ, 2004) Haryanto, Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort dan Index Card Match Terhadap Prestasi Belajar Getaran dan Gelombang (Skripsi IKIP PGRI Semarang, 2011) Leongwan Vun et al, Educational D-N-A Card Game for The Understanding Of DNA and Biotechnology, International of Education and research, Vol. 1, 2013 Ouda Teda Ena, Membuat Media Pembelajaran interaktif dengan piranti lunakpresentasi, From http://www.ialfe.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc, Akses, senin, 20/10/2013
61
Sadiman, A. dkk. (2010). Media Pendidikan: Pemanfaatannya, Jakarta: Raja Grafindo.
Pengembangan
dan
Siahaan, S. (2007). “Media Pembelajaran: Pemahaman dan Pemanfaatannya dalam Kegiatan Pembelajaran”Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No.20 Tahun XI. Sofyan, Ahmad, et al., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006 Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008 Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012 Sudono, A. (2000). Sumber Belajar dan Alat Permainan: untuk Pndidikan Usia dini, Jakarta: PT Grasindo. Sugiyono, Metode Penelitia Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2011 Susilana, Rudi & Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian, Bandung: CV Wacana Prima, 2009. Turyanto, Efektifitas Penggunaan Media Permainan Kartu Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Tata Nama Senyawa Kimia Sederhana, (Skripsi FITK UIN Jakarta, 2007) Utomo Danajaya, Media Pembelajaran aktif , Bandung: Nuansa, 2010 Wulandari, D, dkk, Flash Card Klasifikasi Dengan Sistem Permainan Bridge untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Siswa SMA, (Penelitian FMIPA UNM) Yulaelawati, Ella, Kurikulum dan Pembelajaran, Filosofi Teori dan Aplikasi, Jakarta: Pakar Raya, 2007 Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009
62
Lampiran 1 KISI-KISI INSTRUMEN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Materi Alokasi Waktu Jumlah Soal Bentuk Soal Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Mampu menjelaskan mengenai pengertian zat
Aspek Kognitif Mengingat C1
Memahami C2
: MTs Raudlatul Ilmiyah : fisika : Konsep zat : 60 menit : 16 : Tes Objektif Pilihan ganda : Memahami wujud zat dan perubahannya. : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan Indikator Tes Menjelaskan definisi dari zat
Membedakan zat dan bukan zat
Soal A
Soal B
1. Zat adalah... 1. Sesuatu yang menempati ruang dan A. sesuatu yang memiliki bentuk memiliki massa disebut... tetap A. atom B. sesuatu yang menempati ruang B. zat dan memiliki massa C. gas C. sesuatu yang memiliki bentuk D. padat berubah-ubah D. sesuatu yang menempati ruang 2. Di bawah ini yang merupakan zat, 2. Cahaya bukan merupakan zat kecuali... karena… A. gas A. cahaya memiliki massa B. cahaya B. cahaya tidak menempati ruang C. mineral C. cahaya menempati ruang D. uap D. cahaya merupakan energi
Kunci Jawaban B
B
63
Mampu menyelidiki perubahan wujud zat
Mampu menafsirkan susunan dan gerak partikel pada berbagai wujud zat melalui penalaran
Memahami C2
Menyebutkan bentuk perubahan wujud zat
Memahami C2
Menunjukkan contoh perubahan wujud zat
Mengingat C1
Menyebutkan bentuk dan volume partikel
Mengingat C1
Menunjukkan peristiwa dari partikel zat yang selalu bergerak
3. Membeku adalah perubahan wujud 3. Perubahan wujud zat dari cair menjadi zat dari... padat disebut... A. padat menjadi cair A. mencair B. cair menjadi padat B. membeku C. padat menjadi uap C. menyublim D. cair menjadi uap D. menguap 4. Contoh peristiwa menyublim 4. Kapur barus yang menghilang adalah… termasuk peristiwa... A. kapur barus yang menghilang A. menyublim B. air membeku menjadi es B. mencair C. terjadinya salju C. membeku D. lilin yang terbakar D. menguap 5. Berikut ini adalah beberapa sifat zat 5. Bentuk dan volume tetap merupakan (1). Bentuk tetap sifat-sifat dari zat… (2). Bentuk berubah-ubah A. cair (3). Volume tetap B. padat (4). Volume berubah-ubah C. gas Pernyataan yang benar tentang zat D. uap padat adalah... A. 1 dan 2 C. 2 dan 3 B. 1 dan 3 D. 3 dan 4 6. Peristiwa yang menunjukkan bahwa 6. Peristiwa terciumnya minyak wangi partikel-partikel zat selalu bergerak disekitarnya ini menunjukkan partikel dengan menggunakan . . . bahwa partikel zat selalu... A. minyak tanah A. tetap B. minyak wangi B. bergerak C. gula C. berkurang D. air D. bertambah
B
A
B
B
64
Membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan
Mengaitkan peristiwa kapilaritas, meniskus cembung dan cekung dalam peristiwa alam yang relevan
Mengingat C1
Menjelaskan definisi dari kohesi
7. Gaya tarik menarik antara partikel 7. Kohesi merupakan gaya tarik menarik yang sejenis disebut... antara partikel.... A. gravitasi A. berbeda B. kapilaritas B. bermuatan C. kohesi C. sama D. adhesi D. tak tentu
C
Memahami C2
Menunjukkan contoh peristiwa adhesi dan kohesi
A
Memahami C2
Menunjukkan contoh peristiwa kapilaritas
Menerapkan C3
Menjelaskan sebab dari peristiwa meniskus cembung
8. Dibawah ini yang termasuk peristiwa 8. Air tidak menempel pada daun talas adhesi adalah... merupakan peristiwa... . A. tinta dapat melekat pada buku A. kohesi tulis B. adhesi B. air tidak menempel pada daun C. kapilaritas talas D. tegangan permukaan C. naiknya air pada batang pohon D. nyamuk bisa hinggap di air 9. Dibawah ini yang termasuk peristiwa 9. Naiknya minyak pada sumbu kompor kapilaritas adalah.... termasuk peristiwa.... A. memancarnya air mancur A. adhesi B. nyamuk hinggap diair B. kohesi C. air tidak menempel pada daun C. tegangan permukaan talas D. kapilaritas D. naiknya minyak pada sumbu kompor 10. Permukaan air di dalam tabung reaksi 10. Permukaan air dalam tabung reaksi memiliki meniskus cembung karena... akan memiliki meniskus cekung . karena... A. adhesi < kohesi A. adhesi > kohesi B. kohesi < adhesi B. kohesi > adhesi C. adhesi = kohesi C. adhesi = kohesi D. kohesinya lemah D. kohesinya lemah
D
B
65
Mampu menyimpulkan massa jenis sebagai satu ciri khas suatu zat berdasarkan percobaan
Mampu menghitung massa jenis zat
Memahami C2
Menyebutkan faktor yang mempengaruhi massa jenis
11. Besarnya massa jenis suatu benda 11. Massa dan volume adalah faktor yang bergantung pada.... mempengaruhi... A. massa dan suhu A. tekanan B. massa dan volume B. massa jenis C. volume dan luas penampang C. suhu D. volume dan jenis zat D. gaya
B
Memahami C2
Menyebutkan satuan dari massa jenis
12. Satuan massa jenis dalam SI adalah A. kg/cm3 B. g/m3 C. kg/m3 D. g/cm3
C
Menerapkan C3
Menentukan massa dari suatu benda
13. Perhatikan gambar 20 cm3 60 cm3
Jika massa jenis batu 2 g/cm3, massa batunya adalah... A. 80 g B. 40 g C. 20 g D. 10 g
12. Dibawah ini yang termasik satuan massa jenis adalah... A. n/m2 B. pascal C. g/cm3 D. atm 13. Perhatikan gambar 20 cm3 60 cm3
Jika massa jenis batu 0,5 g/cm3 , massa batunya adalah... A. 20 g B. 40 g C. 60 g D. 80 g
A
66
Mampu menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari
Menerapkan C3
Menentukan volume benda
14. Kelereng memiliki massa jenis 2,5 gram/cm3 dan massanya 0,002 kg. volume kelereng tersebut adalah... A. 4 cm3 B. 6 cm3 C. 8 cm3 D. 9 cm3
14. Kelereng memiliki massa jenis 2,5 gram/cm3 dan massanya 0,001 kg. volume kelereng tersebut adalah... A. 8 cm3 B. 6 cm3 C. 4 cm3 D. 9 cm3
Menerapan C3
Mengkaitkan besar massa jenis dengan peristiwa alam
Menerapkan C3
Menentukan besar massa jenis pada benda
15. Es dapat mengapung dipermukaan air 15. Apabila sebuah batu es kita masukan karena.... ke dalam air jika massa jenis es 0,75 A. massa jenis es sama dengan gram/cm3 dan massa jenis air 1 massa jenis air gram/cm3 es batu tersebut akan... B. massa jenis es lebih kecil A. tenggelam daripada massa jenis air B. mengapung C. massa jenis es lebih besar C. melayang daripada massa jenis air D. melebur D. wujud es sama dengan wujud air 16. Volume benda A dan B sama besar, 16. Volume benda A dan B sama besar, jika massa benda A lebih besar jika massa benda B lebih besar daripada B maka kesimpulan yang daripada A maka kesimpulan yang dapat diambil adalah…. dapat diambil adalah…. A. benda B memiliki kerapatan A. benda B memiliki kerapatan partikel lebih besar dari B partikel lebih kecil dari B B. massa jenis benda A lebih besar B. massa jenis benda B lebih besar daripada B daripada A C. benda B memiliki massa jenis C. benda B memiliki massa jenis yang sama dengan A yang sama dengan A D. massa jenis benda dipengaruhi D. massa jenis benda dipengaruhi oleh volume benda oleh volume benda
C
A
B
67
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Standar Kompetensi
: Memahami wujud zat dan perubahannya.
Kompetensi Dasar
: Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
:
1. Mampu menjelaskan mengenai pengertian zat 2. Mampu melakukan penyelidikan tentang terjadinya perubahan wujud zat.
Waktu Tujuan Pembelajaran
: :
Model Pembelajaran
2 x 40 menit ( 1 x pertemuan) 1. Siswa dapat menunjukkan berbagai wujud zat dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Siswa dapat mengaplikasikan konsep zat dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Siswa dapat menafsirkan susunan dan gerak pada berbagai wujud zat melalui penalaran. : Interaktif
Media Pembelajaran
: Digital card
68
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: PERTEMUAN KE-1 (WUJUD PADAT, PERUBAHAN ZAT DAN TEORI-TEORI PARTIKEL ZAT) 2 x 40 menit Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Kegiatan inti (Eksplorasi)
Elaborasi
Kegiatan Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru mengucapkan salam - Siswa menjawab salam Guru mengabsen siswa - Siswa memperhatikan guru mengabsen Guru menyampaikan tujuan pembelajaran - Siswa menyimak penyampaian guru Guru bertanya, mengapa air dan udara tidak - Siswa menjawab pertanyaan guru bisa dipegang oleh tangan? - Siswa memperhatikan penjelasan guru - Guru menunjukan wujud benda padat, cair dan gas
Alokasi Waktu 10’ 20’
30’
- Guru memperlihatkan demonstrasi es dpanaskan dengan api - Guru memberikan informasi wangi Parfum bila di semprot wanginya akan menyebar - Guru menginstruksikan siswa agar siswa duduk pada media yang akan digunakan. - Guru meminta siswa untuk membuka media digital card - Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami materi sebelum dimulai permaianan - Guru mengistruksikan kepada siswa untuk mencantumkan nama pada media
- Siswa memperhatikan dengan baik - Siswa memperhatikan demonstrasinya - Siswa mengkondisikan tempat duduknya. - Siswa membuka media digital card - Siswa mempelajari materi
- Siswa mencantumkan nama
69
Tahapan Pembelajaran
Alokasi Waktu -
-
Konfirmasi
Penutup
15’
5’
Kegiatan Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru menjelaskan tata cara bermain digital card dimulai dari aturan sampai penentuan - Siswa menyimak penjelasan guru poin benar atau salah Guru memberikan kesempatan bertanya apa - Siswa mengajukan pertanyaan yang belum dipahami Guru mengistruksikan dimulainya permainan - Siswa bermain Guru mengamati siswa yang sedang bermain - Siswa bermain serius
- Guru mengistruksikan kepada siswa agar menghentikan permainan dan melihat poin yang sudah dikumpulkan siswa - Guru mencatat siswa yang mendapat poin tertinggi - Guru mengumumkan siapa pemenangnya
- Siswa berhenti bermain
- Guru menjelaskan materi yang belum siswa ketahui - Guru mempersilahkan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti - Guru memberikan penghargaan kepada pemenang - Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk memberikan kesimpulan tentang wujud zat, perubahannya dan teori-teorinya - Guru meberikan PR kepada siswa
- Siswa memperhatikan
- Siswa memperhatikan - Siswa menyimak
- Siswa bertanya - Siswa memberi tepuk tangan - Perwakilan siswa menyimpulkan tentang wujud zat, perubahannya dan teori-teorinya - Siswa mencatat
70
Sumber Pembelajaran -
Buku pelajaran
-
Media
Penilaian -
Teknik Penskoran
Bentuk Instrumen -
Tes tertulis
-
PG (pilihan ganda)
71
Contoh Instrumen 1. Zat adalah...
4. Kapur barus yang menghilang termasuk peristiwa…
A. sesuatu yang memiliki bentuk tetap
A. menyublim
B. sesuatu yang menempati ruang dan memiliki
B. mencair
massa C. sesuatu yang memiliki bentuk berubah-ubah D. sesuatu yang menempati ruang 2. Cahaya bukan merupakan zat karena...
C. membeku D. menguap 5. Berikut ini adalah beberapa sifat dari zat A. bentuk tetap
A. cahaya memiliki massa
B. bentuk berubah-ubah
B. cahaya tidak menempati ruang
C. volume tetap
C. cahaya menempati ruang
D. volume berubah-ubah
D. cahaya merupakan energi
Pernyataan yang benar tentang zat padat adalah...
3. Membeku adalah perubahan wujud zat dari...
A. 1 dan 2
A. padat menjadi cair
B. 1 dan 3
B. cair menjadi padat
C. 2 dan 3
C. padat menjadi uap
D. 3 dan 4
D. cair menjadi uap
73
Kunci Jawaban: 1. B 2. B 3. B 4. A 5. B Teknik penskoran Teknik penskoran menggunakan penskoran tanpa korelasi yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar mendapat nilai satu (1) dan setiap butir soal yang dijawab salah mendapat nilai nol (0), sehingga jumlah skor jumlah skor yang diperoleh dengan menghitung banyaknya soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut : Skor akhir = B/N X 100 (Skala 0-100)
Keterangan : B : Banyaknya butir soal yang dijawab benar N : Banyaknya butir soal
Mengetahui, Guru IPA Muhammad Ishak, S.Pd
Jakarta, 20 Agustus 2014 Peneliti
Muhamad Soleh
74
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Standar Kompetensi
: Memahami wujud zat dan perubahannya.
Kompetensi Dasar
: Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
: 1. Membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan. 2. Mengaitkan peristiwa kapilaritas, meniskus cembung, dan meniskus cekung dalam peristiwa alam yang relevan.
Waktu Tujuan Pembelajaran
: 2 x 40 menit (1 x pertemuan) : 1. Siswa dapat membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan. 2. Siswa dapat mengaitkan peristiwa kapilaritas, meniskus cembung, dan meniskus cekung peristiwa alam yang relevan.
Model Pembelajaran
: Interaktif
Media Pembelajaran
: Digital card
75
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Kegiatan inti (Eksplorasi)
Elaborasi
PERTEMUAN KE-2 (ADHESI, KOHESI DAN KAPILARITAS) 2 x 40 menit Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa 10’ - Guru mengucapkan salam - Siswa menjawab salam - Guru mengabsen siswa - Siswa memperhatikan guru mengabsen - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran - Siswa menyimak penyampaian guru - Guru bertanya, mengapa mengapa air dan - Siswa menjawab pertanyaan guru minyak tidak bisa bersatu? 20’ - Siswa memperhatikan guru - Guru mendemostrasikan air dan minyak
30’
- Guru mempraktekan spidol yang bisa menempel dengan papan tulis - Guru memberikan demonstrasi sumbu kompor yang bisa meresap walaupun apinya diatas - Guru menginstruksikan siswa agar siswa duduk pada media yang akan digunakan. - Guru meminta siswa untuk membuka media digital card - Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami materi sebelum dimulai permaianan. - Guru mengistruksikan kepada siswa untuk mencantumkan nama pada media. - Guru menjelaskan tata cara bermain digital card dimulai dari aturan sampai penentuan
- Siswa memperhatikan dengan baik - Siswa memperhatikan demonstrasinya - Siswa mengkondisikan tempat duduknya. - Siswa membuka media digital card - Siswa mempelajari materi
- Siswa mencantumkan nama - Siswa menyimak penjelasan guru
76
Tahapan Pembelajaran
Konfirmasi
Penutup
Alokasi Waktu
15’
5’
Kegiatan Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa poin benar atau salah - Guru memberikan kesempatan bertanya apa - Siswa mengajukan pertanyaan yang belum dipahami - Guru mengistruksikan dimulainya permainan - Siswa bermain - Guru mengamati siswa yang sedang bermain - Siswa bermain serius - Guru mengistruksikan kepada siswa agar menghentikan permainan dan melihat poin yang sudah dikumpulkan siswa - Guru mencatat siswa yang mendapat poin tertinggi - Guru mengumumkan siapa pemenangnya
- Siswa berhenti bermain
- Guru menjelaskan materi yang sebenarnya kepada siswa - Guru mempersilahkan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti - Guru memberikan penghargaan kepada pemenang - Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk memberikan kesimpulan tentang wujud zat, perubahannya dan teori-teorinya - Guru meberikan PR kepada siswa
- Siswa memperhatikan
Sumber Pembelajaran -
Buku pelajaran dan Media
- Siswa memperhatikan - Siswa menyimak
- Siswa bertanya - Siswa memberi tepuk tangan - Perwakilan siswa menyimpulkan tentang adhesi, kohesi dan kapilaritas - Siswa mencatat
77
Penilaian -
Teknik Penskoran
Bentuk Instrumen -
Tes tertulis
-
PG (pilihan ganda)
Contoh instrumen 6. Peristiwa yang menunjukkan bahwa partikel-partikel zat selalu
9. Dibawah ini yang termasuk peristiwa kapilaritas adalah....
bergerak dengan menggunakan . . .
A. memancarnya air mancur
A. minyak tanah
C. gula
B. nyamuk hinggap diair
B. minyak wangi
D. air
C. air tidak menempel pada daun talas
7. Gaya tarik menarik antara partikel yang sejenis disebut... A. tegangan
D. kohesi
B. kapilaritas
E. adhesi
8. Dibawah ini yang termasuk peristiwa adhesi adalah...
D. naiknya minyak pada sumbu kompor 10. Permukaan air di dalam tabung reaksi memiliki meniskus cembung karena... . A. adhesi > kohesi
A. tinta dapat melekat pada buku tulis
B. kohesi > adhesi
B. air tidak menempel pada daun talas
C. kohesi = adhesi
C. naiknya air pada batang pohon
D. kohesinya lemah
D. nyamuk bisa hinggap di air
78
Kunci Jawaban : 6. B 7. C 8. A 9. D 10. B
Teknik penskoran Teknik penskoran menggunakan penskoran tanpa korelasi yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar mendapat nilai satu (1) dan setiap butir soal yang dijawab salah mendapat nilai nol (0), sehingga jumlah skor jumlah skor yang diperoleh dengan menghitung banyaknya soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut : Skor akhir = B/N X 100 (Skala 0-100)
Keterangan : B : Banyaknya butir soal yang dijawab benar N : Banyaknya burir soal Mengetahui, Guru IPA
Muhammad Ishak, S.Pd
Jakarta, 20 Agustus 2014 Peneliti
Muhamad Soleh
79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Standar Kompetensi
: Memahami wujud zat dan perubahannya.
Kompetensi Dasar
: Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
: 1. Mampu menyimpulkan massa jenis sebagai satu ciri khas suatu zat berdasarkan hasil percobaan. 2. Mampu menghitung massa jenis suatu zat. 3. Mampu menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Waktu Tujuan Pembelajaran
: 2 x 40 menit (1 x pertemuan) : 1. Siswa dapat menyimpulkan massa jenis sebagai satu ciri khas berdasarkan hasil percobaan. 2. Siswa dapat menghitung massa jenis suatu zat 3. Siswa dapat menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari. 4. Siswa dapat menjelaskan pemanfaatan sifat permukaan zat cair yang selalu mendatar dalam kehidupan sehari-hari.
Model Pembelajaran
: Interaktif
Media Pembelajaran
: Digital Card
80
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: PERTEMUAN KE-3 (MASSA JENIS, PERHITUNGAN, DAN PENERAPANNYA) 2 x 40 menit Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Kegiatan inti (Eksplorasi)
Alokasi Waktu 10’ 20’
-
Elaborasi
30’
-
-
Kegiatan Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru mengucapkan salam - Siswa menjawab salam Guru mengabsen siswa - Siswa memperhatikan guru mengabsen Guru menyampaikan tujuan pembelajaran - Siswa menyimak penyampaian guru Guru bertanya, mengapa kapal dilautan tidak - Siswa menjawab pertanyaan guru tenggelam? Guru mendemostrasikan benda yang - Siswa memperhatikan penjelasan guru dicelupkan kedalam gelas yang berisi air Guru mendemostrasikan kapal-kapalan yang - Siswa memperhatikan dengan baik ditempatkan dibak mandi Guru memberikan informasi perenang yang - Siswa memperhatikan demonstrasinya bisa terapung di air. Guru menginstruksikan siswa agar siswa - Siswa mengkondisikan tempat duduknya. duduk pada media yang akan digunakan. Guru meminta siswa untuk membuka media - Siswa membuka media digital card digital card Guru memberikan kesempatan kepada siswa - Siswa mempelajari materi untuk memahami materi sebelum dimulai permaianan. Guru mengistruksikan kepada siswa untuk - Siswa mencantumkan nama mencantumkan nama pada media. Guru menjelaskan tata cara bermain digital - Siswa menyimak penjelasan guru
81
Tahapan Pembelajaran
Konfirmasi
Penutup
Alokasi Waktu
15’
5’
Kegiatan Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa card dimulai dari aturan samapi penentuan poin benar atau salah - Guru memberikan kesempatan bertanya apa - Siswa mengajukan pertanyaan yang belum dipahami - Guru mengistruksikan dimulainya permainan - Siswa bermain - Guru mengamati siswa yang sedang bermain - Siswa bermain serius - Guru mengistruksikan kepada siswa agar menghentikan permainan dan melihat poin yang sudah dikumpulkan siswa - Guru mencatat siswa yang mendapat poin tertinggi - Guru mengumumkan siapa pemenangnya
- Siswa berhenti bermain
- Guru menjelaskan materi yang belum siswa ketahui tentang massa jenis, perhitungan dan penerapannya - Guru mempersilahkan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti - Guru memberikan penghargaan kepada pemenang - Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk memberikan kesimpulan tentang massa jenis, perhitungan dan penerapannya - Guru meberikan PR kepada siswa
- Siswa memperhatikan
- Siswa memperhatikan - Siswa menyimak
- Siswa bertanya - Siswa memberi tepuk tangan - Perwakilan siswa menyimpulkan tentang massa jenis, perhitungan dan penerapan - Siswa mencatat
82
Sumber Pembelajaran 1. Buku pelajaran 2. Media Penilaian -
Teknik Penskoran
Bentuk Instrumen -
Tes tertulis
-
PG (pilihan ganda)
Contoh instrumen 11. Besarnya massa jenis suatu benda bergantung pada.... A. massa dan suhu
13. Perhatikan gambar 20 cm
60 cm3
B. massa dan volume C. volume dan luas penampang D. volume dan jenis zat 12. Satuan massa jenis dalam SI adalah A. kg/cm3 3
B. g/m
C. kg/m3 D. kg/cm3
Jika massa jenis batu 2 g/cm3, massa batunya adalah... A. 80 g
C. 20 g
B. 40 g
D. 10 g
83
14. Kelereng memiliki massa jenis 2,5 gram/cm3 dan massanya 0,002 kg.
D. wujud es sama dengan wujud air 16. Volume benda A dan B sama besar, jika massa benda A lebih besar
volume kelereng tersebut adalah... A. 4 cm3
C. 8 cm3
daripada B maka kesimpulan yang dapat diambil adalah….
3
3
A. benda B memiliki kerapatan partikel lebih besar dari B
B. 6 cm
D. 9 cm
15. Es dapat mengapung dipermukaan air karena....
B. massa jenis benda A lebih besar daripada B
A. massa jenis es sama dengan massa jenis air
C. benda B memiliki massa jenis yang sama dengan A
B. massa jenis es lebih kecil daripada massa jenis air
D. massa jenis benda dipengaruhi oleh volume benda
C. massa jenis es lebih besar daripada massa jenis air
84
Kunci Jawaban: 11. B 12. C 13. A 14. C 15. A 16. B Teknik penskoran Teknik penskoran menggunakan penskoran tanpa korelasi yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar mendapat nilai satu (1) dan setiap butir soal yang dijawab salah mendapat nilai nol (0), sehingga jumlah skor jumlah skor yang diperoleh dengan menghitung banyaknya soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut : Skor akhir = B/N X 100 (Skala 0-100)
Keterangan : B : Banyaknya butir soal yang dijawab benar N : Banyaknya burir soal Mengetahui, Guru IPA
Muhammad Ishak, S.Pd
Jakarta, 03 September 2014 Peneliti
Muhamad Soleh
85
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL Standar Kompetensi
: Memahami wujud zat dan perubahannya.
Kompetensi Dasar
: Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
:
3. Mampu menjelaskan mengenai pengertian zat 4. Mampu melakukan penyelidikan tentang terjadinya perubahan wujud zat.
Waktu Tujuan Pembelajaran
: :
Model Pembelajaran
2 x 40 menit ( 1 x pertemuan) 9. Siswa dapat menunjukkan berbagai wujud zat dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. 10. Siswa dapat mengaplikasikan konsep zat dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari. 11. Siswa dapat menafsirkan susunan dan gerak pada berbagai wujud zat melalui penalaran. : Konvensional
Metode Pembelajaran
: Ceramah
86
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: PERTEMUAN KE-1 (WUJUD PADAT, PERUBAHAN ZAT DAN TEORI-TEORI PARTIKEL ZAT) 2 x 40 menit Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Kegiatan inti (Eksplorasi)
Elaborasi
Konfirmasi
Kegiatan Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru mengucapkan salam - Siswa menjawab salam Guru mengabsen siswa - Siswa memperhatikan guru mengabsen Guru menyampaikan tujuan pembelajaran - Siswa menyimak penyampaian guru Guru bertanya, mengapa air dan udara tidak - Siswa menjawab pertanyaan guru bisa dipegang oleh tangan? - Siswa memperhatikan penjelasan guru - Guru menunjukan wujud benda padat, cair dan gas
Alokasi Waktu 10 20
30
15
- Guru memperlihatkan demonstrasi es dpanaskan dengan api - Guru memberikan informasi wangi Parfum bila di semprot wanginya akan menyebar - Guru menjelaskan konsep wujud zat - Guru memberikan contoh perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari - Guru memberikan contoh soal yang berkaitan dengan wujud zat, perubahan dan teorinya - Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan soal latihan dalam buku paket - Guru menjelaskan materi yang belum siswa ketahui
- Siswa memperhatikan dengan baik - Siswa memperhatikan demonstrasinya - Siswa mengkondisikan tempat duduknya. - Siswa mmperhatikan guru dan mencatat - Siswa mencatat - Siswa mengerjakan soal - Siswa memperhatikan
87
Tahapan Pembelajaran
Alokasi Waktu -
Penutup
5
-
Sumber Pembelajaran -
Buku pelajaran
Penilaian -
Teknik Penskoran
Bentuk Instrumen -
Tes tertulis
-
PG (pilihan ganda)
Kegiatan Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru mempersilahkan kepada siswa untuk - Siswa bertanya bertanya tentang materi yang belum dimengerti Guru memberikan poin kepada siwa yang - Siswa memberi tepuk tangan mengerjakan soal dengan benar Guru memberikan kesempatan pada siswa - Perwakilan siswa menyimpulkan tentang untuk memberikan kesimpulan tentang wujud wujud zat, perubahannya dan teori-teorinya zat, perubahannya dan teori-teorinya Guru meberikan PR kepada siswa - Siswa mencatat
88
Contoh Instrumen 1. Zat adalah... A. sesuatu yang memiliki bentuk tetap B. sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa
D. cair menjadi uap 4. Kapur barus yang menghilang termasuk peristiwa… A. menyublim B. mencair
C. sesuatu yang memiliki bentuk berubah-ubah
C. membeku
D. sesuatu yang menempati ruang
D. menguap
2. Cahaya bukan merupakan zat karena...
5. Berikut ini adalah beberapa sifat dari zat
A. cahaya memiliki massa
1) Bentuk tetap
B. cahaya tidak menempati ruang
2) Bentuk berubah-ubah
C. cahaya menempati ruang
3) Volume tetap
d.
cahaya merupakan energi
3. Membeku adalah perubahan wujud zat dari...
4) Volume berubah-ubah Pernyataan yang benar tentang zat padat adalah...
A. padat menjadi cair
A. 1 dan 2
C. 2 dan 3
B. cair menjadi padat
B. 1 dan 3
D. 3 dan 4
C. padat menjadi uap
89
Kunci Jawaban: 1. B 2. B 3. B 4. A 5. B Teknik penskoran Teknik penskoran menggunakan penskoran tanpa korelasi yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar mendapat nilai satu (1) dan setiap butir soal yang dijawab salah mendapat nilai nol (0), sehingga jumlah skor jumlah skor yang diperoleh dengan menghitung banyaknya soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut : Skor akhir = B/N X 100 (Skala 0-100)
Keterangan : B : Banyaknya butir soal yang dijawab benar N : Banyaknya burir soal
Mengetahui, Guru IPA Muhammad Ishak, S.Pd
Jakarta, 20 Agustus 2014 Peneliti
Muhamad Soleh
90
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL Standar Kompetensi
: Memahami wujud zat dan perubahannya.
Kompetensi Dasar
: Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
: 1. Membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan. 2. Mengaitkan peristiwa kapilaritas, meniskus cembung, dan meniskus cekung dalam peristiwa alam yang relevan.
Waktu Tujuan Pembelajaran
: 2 x 40 menit (1 x pertemuan) : 1. Siswa dapat membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan. 2. Siswa dapat mengaitkan peristiwa kapilaritas, meniskus cembung, dan meniskus cekung peristiwa alam yang relevan.
Model Pembelajaran
: Konvensional
Metode Pembelajaran
: Ceramah
91
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Kegiatan inti (Eksplorasi)
Elaborasi
Konfirmasi
PERTEMUAN KE-2 (ADHESI, KOHESI DAN KAPILARITAS) 2 x 40 menit Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Aktivitas Guru Aktivitas Siswa 10 - Guru mengucapkan salam - Siswa menjawab salam - Guru mengabsen siswa - Siswa memperhatikan guru mengabsen - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran - Siswa menyimak penyampaian guru - Guru bertanya, mengapa mengapa air dan - Siswa menjawab pertanyaan guru minyak tidak bisa bersatu? 20 - Siswa memperhatikan penjelasan guru - Guru mendemostrasikan air dan minyak
30
15
- Guru mempraktekan spidol yang bisa menempel dengan papan tulis - Guru memberikan demonstrasi sumbu kompor yang bisa meresap walaupun apinya diatas - Guru menjelaskan konsep adhesi, kohesi dan kapilaritas - Guru memberikan contoh ahesi, kohesi dan kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari - Guru memberikan contoh soal yang berkaitan dengan adhesi, kohesi dan kapilaritas - Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan soal latihan dalam buku paket - Guru menjelaskan materi yang belum siswa ketahui - Guru mempersilahkan kepada siswa untuk
- Siswa memperhatikan dengan baik - Siswa memperhatikan demonstrasinya - Siswa mengkondisikan tempat duduknya. - Siswa mmperhatikan guru dan mencatat - Siswa mencatat - Siswa mengerjakan soal - Siswa memperhatikan - Siswa bertanya
92
Tahapan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Penutup
5
Sumber Pembelajaran -
Buku pelajaran
Penilaian -
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen -
Tes tertulis
-
PG (pilihan ganda)
Kegiatan Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa bertanya tentang materi yang belum dimengerti - Guru memberikan poin kepada siwa yang - Siswa memberi tepuk tangan mengerjakan soal dengan benar - Guru memberikan kesempatan pada siswa - Perwakilan siswa menyimpulkan tentang untuk memberikan kesimpulan tentang wujud wujud zat, perubahannya dan teori-teorinya zat, perubahannya dan teori-teorinya - Guru meberikan PR kepada siswa - Siswa mencatat
93
Contoh Instrumen 6. Peristiwa yang menunjukkan bahwa partikel-partikel zat selalu bergerak dengan menggunakan . . . A. minyak tanah
C. gula
B. minyak wangi
D. air
7. Gaya tarik menarik antara partikel yang sejenis disebut... A. tegangan
C. kohesi
B. kapilaritas
D. adhesi
8. Dibawah ini yang termasuk peristiwa adhesi adalah... A. tinta dapat melekat pada buku tulis B. air tidak menempel pada daun talas C. naiknya air pada batang pohon D. nyamuk bisa hinggap di air 9. Dibawah ini yang termasuk peristiwa kapilaritas adalah.... A. memancarnya air mancur B. nyamuk hinggap diair C. air tidak menempel pada daun talas D. naiknya minyak pada sumbu kompor 10. Permukaan air di dalam tabung reaksi memiliki meniskus cembung karena... . A. adhesi > kohesi
C. adhesi = kohesi
B. kohesi > adhesi
D. kohesinya lemah
94
Kunci Jawaban: 6. B 7. C 8. A 9. D 10. B
Teknik penskoran Teknik penskoran menggunakan penskoran tanpa korelasi yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar mendapat nilai satu (1) dan setiap butir soal yang dijawab salah mendapat nilai nol (0), sehingga jumlah skor jumlah skor yang diperoleh dengan menghitung banyaknya soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut : Skor akhir = B/N X 100 (Skala 0-100)
Keterangan : B : Banyaknya butir soal yang dijawab benar N : Banyaknya burir soal Mengetahui, Guru IPA
Muhammad Ishak, S.Pd
Jakarta, 20 Agustus 2014 Peneliti
Muhamad Soleh
95
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL Standar Kompetensi
: Memahami wujud zat dan perubahannya.
Kompetensi Dasar
: Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
: 1. Mampu menyimpulkan massa jenis sebagai satu ciri khas suatu zat berdasarkan hasil percobaan. 2. Mampu menghitung massa jenis suatu zat. 3. Mampu menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Waktu Tujuan Pembelajaran
: 2 x 40 menit (1 x pertemuan) : 1. Siswa dapat menyimpulkan massa jenis sebagai satu ciri khas berdasarkan hasil percobaan. 2. Siswa dapat menghitung massa jenis suatu zat 3. Siswa dapat menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari. 4. Siswa dapat menjelaskan pemanfaatan sifat permukaan zat cair yang selalu mendatar dalam kehidupan sehari-hari.
Model Pembelajaran
: Konvensional
Metode Pembelajaran
: Ceramah
96
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: PERTEMUAN KE-3 (MASSA JENIS, PERHITUNGAN, DAN PENERAPANNYA) 2 x 40 menit Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Kegiatan inti (Eksplorasi)
Alokasi Waktu 10 20
-
Elaborasi
30
-
Konfirmasi
15
-
Kegiatan Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru mengucapkan salam - Siswa menjawab salam Guru mengabsen siswa - Siswa memperhatikan guru mengabsen Guru menyampaikan tujuan pembelajaran - Siswa menyimak penyampaian guru Guru bertanya, mengapa kapal dilautan tidak - Siswa menjawab pertanyaan guru tenggelam? Guru mendemostrasikan benda yang - Siswa memperhatikan penjelasan guru dicelupkan kedalam gelas yang berisi air Guru mendemostrasikan kapal-kapalan yang - Siswa memperhatikan dengan baik ditempatkan dibak mandi Guru memberikan informasi perenang yang - Siswa memperhatikan demonstrasinya bisa terapung di air. Guru menjelaskan konsep massa jenis, - Siswa memperhatikan penjelasan guru perhitungan dan penerapannya Guru memberikan contoh massa jenis dalam - Siswa mmperhatikan guru dan mencatat kehidupan sehari-hari Guru memberikan contoh soal perhitungan - Siswa mencatat massa jenis Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan - Siswa mengerjakan soal soal latihan dalam buku paket Guru menjelaskan materi yang belum siswa - Siswa memperhatikan ketahui
97
Tahapan Pembelajaran
Alokasi Waktu -
Penutup
5
-
Sumber Pembelajaran -
Buku pelajaran
Penilaian -
Teknik Penskoran
Bentuk Instrumen -
Tes tertulis
-
PG (pilihan ganda)
Kegiatan Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru mempersilahkan kepada siswa untuk - Siswa bertanya bertanya tentang materi yang belum dimengerti Guru memberikan poin kepada siwa yang - Siswa memberi tepuk tangan mengerjakan soal dengan benar Guru memberikan kesempatan pada siswa - Perwakilan siswa menyimpulkan tentang untuk memberikan kesimpulan tentang wujud wujud zat, perubahannya dan teori-teorinya zat, perubahannya dan teori-teorinya Guru meberikan PR kepada siswa - Siswa mencatat
98
Contoh Instrumen 11. Besarnya massa jenis suatu benda bergantung pada... A. massa dan suhu
A. 80 g
C. 20 g
B. 40 g
D. 10 g
14. Kelereng memiliki massa jenis 2,5 gram/cm3 dan massanya 0,002 kg.
B. massa dan volume C. volume dan luas penampang
volume kelereng tersebut adalah...
D. volume dan jenis zat
A. 4 cm3
C. 8 cm3
B. 6 cm3
D. 9 cm3
12. Satuan massa jenis dalam SI adalah... A. kg/cm3
15. Es dapat mengapung dipermukaan air karena...
3
A. massa jenis es sama dengan massa jenis air
B. g/m
3
C. kg/m
B. massa jenis es lebih kecil daripada massa jenis air
D. kg/cm3
C. massa jenis es lebih besar daripada massa jenis air D. wujud es sama dengan wujud air
13. Perhatikan gambar 20 cm
3
60 cm
16. Volume benda A dan B sama besar, jika massa benda A lebih besar daripada B maka kesimpulan yang dapat diambil adalah… A. benda B memiliki kerapatan partikel lebih besar dari B B. massa jenis benda A lebih besar daripada B C. benda B memiliki massa jenis yang sama dengan A
Jika massa jenis batu 2 g/cm3, massa batunya adalah...
D. massa jenis benda dipengaruhi oleh volume benda
99
Kunci Jawaban: 11. B 12. C 13. A 14. C 15. A 15. B Teknik Penskoran Teknik penskoran menggunakan penskoran tanpa korelasi yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar mendapat nilai satu (1) dan setiap butir soal yang dijawab salah mendapat nilai nol (0), sehingga jumlah skor jumlah skor yang diperoleh dengan menghitung banyaknya soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut : Skor akhir = B/N X 100 (Skala 0-100)
Keterangan : B : Banyaknya butir soal yang dijawab benar N : Banyaknya burir soal Mengetahui, Guru IPA
Muhammad Ishak, S.Pd
Jakarta, 03 September 2014 Peneliti
Muhamad Soleh
100
Lampiran 4 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Tes Jumlah subjek: 30 Butir soal: 16 Reabilitas soal A: 0,82 (Tinggi) Reabilitas soal B: 0,80 (Tinggi) Butir Soal
Tingkat Validitas Kesukaran Keterangan Indeks Kategori Indeks Kategori Indeks Kategori
1a 1b
0,60 0,20
Baik Jelek
0,60 0,80
Sedang Mudah
0,44 0,36
Valid Valid
2a
0,20
Cukup
0,43
Sedang
0,04
Invalid
2b
-0,20
0,83
Mudah
0,60
Valid
3a 3b
0,80 0,50
Jelek Sekali Baik Baik
0,40 0,77
Sedang Mudah
0,64 0,58
Valid Valid
4a
0,10
Jelek
0,87
Mudah
0,13
Invalid
4b 5a
0,20 0,90
0,8 0,43
Mudah Sedang
0,44 0,80
Valid Valid
5b
0,01
Cukup Baik Sekali Jelek
0,90
Mudah
0,09
Invalid
6a
0,10
Jelek
0,93
Mudah
0,48
Valid
6b 7a 7b
0,70 0,20 0,01
Baik Baik Jelek
0,47 0,60 0,67
Sedang Sedang Sedang
0,57 0,40 0,16
Valid Valid Invalid
8a 8b
0,60 0,40
Baik Baik
0,30 0,60
Sukar Sedang
0,80 0,56
Valid Valid
9a 9b
0,40 0,30
Baik Cukup
0,80 0,53
Mudah Sedang
0,40 0,03
Valid Invalid
10a 10b
0,60 0,02
Baik Jelek
0,60 0,53
Sedang Sedang
0,42 -0,09
Valid Invalid
Daya Beda
Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Tidak Digunakan
101
11a
0,20
Jelek
0,60
Sedang
0,38
Valid
11b 12a
0,30 0,40
Cukup Baik
0,77 0,60
Mudah Sedang
0,52 0,47
Valid Valid
12b 13a
0,50 0,01
Baik Jelek
0,43 0,90
Sedang Mudah
0,64 -0,42
Valid Invalid
13b 14a 14b
0,02 0,70 0,02
Jelek Baik Jelek
0,77 0,57 0,60
Mudah Mudah Sedang
0,46 0,58 0,15
Valid Valid Invalid
15a
0,10
Jelek
0,60
Sedang
0,42
Valid
15b 16a
0,30 0,10
Cukup Jelek
0,80 0,60
Mudah Sedang
0,80 0,50
Valid Valid
16b
0,30
Cukup
0,80
Mudah
0,60
Valid
Tidak Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Tidak Digunakan Digunakan Tidak Digunakan Digunakan
102
Lampiran 5 SOAL PRETEST DAN POSTEST KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA POKOK BAHASAN ZAT MTs Kelas VII __________________________________________________________________ Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C atau D pada lembar jawaban yang telah disediakan!
1. Zat adalah... A. sesuatu yang memiliki bentuk tetap B. sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa C. sesuatu yang memiliki bentuk berubah-ubah D. sesuatu yang menempati ruang 2. Cahaya bukan merupakan zat karena... A. cahaya memiliki massa B. cahaya tidak menempati ruang C. cahaya menempati ruang D. cahaya merupakan energi 3. Membeku adalah perubahan wujud zat dari... A. padat menjadi cair B. cair menjadi padat C. padat menjadi uap D. cair menjadi uap 4. Kapur barus yang menghilang termasuk peristiwa… A. menyublim B. mencair C. membeku D. menguap 5. Berikut ini adalah beberapa sifat dari zat (5). Bentuk tetap (6). Bentuk berubah-ubah (7). Volume tetap (8). Volume berubah-ubah
103
Pernyataan yang benar tentang zat padat adalah... A. 1 dan 2
C. 2 dan 3
B. 1 dan 3
D. 3 dan 4
6. Peristiwa yang menunjukkan bahwa partikel-partikel zat selalu bergerak dengan menggunakan . . . A. minyak tanah
C. gula
B. minyak wangi
D. air
7. Gaya tarik menarik antara partikel yang sejenis disebut... A. tegangan
C. kohesi
B. kapilaritas
D. adhesi
8. Dibawah ini yang termasuk peristiwa adhesi adalah... A. tinta dapat melekat pada buku tulis B. air tidak menempel pada daun talas C. naiknya air pada batang pohon D. nyamuk bisa hinggap di air 9. Dibawah ini yang termasuk peristiwa kapilaritas adalah.... A. memancarnya air mancur B. nyamuk hinggap diair C. air tidak menempel pada daun talas D. naiknya minyak pada sumbu kompor 10. Permukaan air di dalam tabung reaksi memiliki meniskus cembung karena... . A. adhesi > kohesi B. kohesi > adhesi C. adhesi = kohesi D. kohesinya lemah 11. Besarnya massa jenis suatu benda bergantung pada.... A. massa dan suhu B. massa dan volume C. volume dan luas penampang D. volume dan jenis zat
104
12. Satuan massa jenis dalam SI adalah A. kg/cm3 B. g/m3 C. kg/m3 D. kg/cm3 13. Perhatikan gambar 20 cm
60 cm3
Jika massa jenis batu 2 g/cm3, massa batunya adalah... A. 80 g
C. 20 g
B. 40 g
D. 10 g
14. Kelereng memiliki massa jenis 2,5 gram/cm3 dan massanya 0,002 kg. volume kelereng tersebut adalah... A. 4 cm3
C. 8 cm3
B. 6 cm3
D. 9 cm3
15. Es dapat mengapung dipermukaan air karena.... A. massa jenis es sama dengan massa jenis air B. massa jenis es lebih kecil daripada massa jenis air C. massa jenis es lebih besar daripada massa jenis air D. wujud es sama dengan wujud air 16. Volume benda A dan B sama besar, jika massa benda A lebih besar daripada B maka kesimpulan yang dapat diambil adalah…. A. benda B memiliki kerapatan partikel lebih besar dari B B. massa jenis benda A lebih besar daripada B C. benda B memiliki massa jenis yang sama dengan A D. massa jenis benda dipengaruhi oleh volume benda
SELAMAT MENGERJAKAN
105
KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST DAN POSTEST 1. Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki masa, jawabannya B 2. Cahaya bukan termasuk zat karena cahaya tidak memiliki massa dan tidak menempati ruang, jawabannya B 3. Membeku adalah Perubahan wujud dari cair menjadi padat, jawabannya B 4. Kapur barus yang menghiang termasuk peristiwa menyublim, jawabannya A 5. Zat padat memiliki sifat bentuk dan volumenya tetap, jawabannya B 6. Peristiwa minyak wangi menunjukkan sifat partikel yang bergerak, jawabannya B 7. Gaya tarik-menarik antara partikel yang sejenis disebut kohesi, jawabannya C 8. Tinta dapat melekat pada tinta termasuk peristiwa adhesi, jawabannya A 9. Yang termasuk peristiwa kapilaritas naiknya minyak pada sumbu kompor, jawabannya D 10. Meniskus cembung terjadi karena kohesi lebih besar dari adhesi, jawabannya B 11. Massa jenis suatu zat bergantung pada massa dan volume, jawabannya B 12. Satuan massa jenis dalam SI dalah kg/m3, jawabanya C 13. Massa batunya adalah 80 g, jawabannya A Perhatikan gambar 20 cm3
60 cm3
Jika massa jenis batunya 2 g/cm3, massa batunya adalah... Pembahasan: Diketahui: v batu = 60 cm3 - 40 cm3 = 40 cm3 ρ batu = 2 g/cm3 Ditanya : massa batu ? Jawab : = 2 . 40 = 80 g 14. Volume kelerengnya adalah 8 cm3, jawabannya C Pembahasan: Diketahui: ρ batu = 2,5 g/cm3 m batu = 0,002 = 2 gram Ditanya : m batu ? Jawab : = 2/2,5 = 8 cm3 15. Es dapat mengapung karena massa jenis es lebih kecil daripada massa jenis air, jawabannya B 16. Massa jenis benda A lebih besar dari pada massa jenis benda B, Jawabannya B
106
Lampiran 6 DESAIN DAN ATURAN MEDIA DIGITAL CARD (Aplikasi) A. DESAIN 1. Bentuk tampilan gambar permainan
Permainan dibuat dengan menggunakan flash
Nomor-nomor kartu terdiri dari As, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, J, Q, K
Jenis-jenis kartu adalah: jantung (♥), daun (♠), wajik (♦), keriting (♣).
Jumlah kartu 52.
2. Soal terdiri dari 13 soal dengan 4 level yang berbeda 3. Setiap nilai benar 10 dan salah 0
B. ATURAN DIGITAL CARD 1. Jenis media Media digital card 2. Pengguna Seluruh siswa pada kelompok eksperimen 3. Aturan a. Siswa harus memahami materi sebelum bermain b. Siswa mencantumkan nama sebelum dimulai
107
c. Siswa harus memasangkan kartu yang benar tepat pada tempatnya dengan klu yang diberikan Contoh empat jenis kartu dengan nomor sama
4.
Skor nilai
keterangan
tindakan
0 - 70
gagal
ulang
80-120
baik
Boleh
ulang
atau
boleh tidak 130
Sangat baik
lulus
5. Pernyataan desain kartu Kartu As ♥ As ♣ As ♦ As ♠ 2♥ 2♣ 2♦ 2♠ 3♥ 3♣ 3♦ 3♠ 4♥ 4♣ 4♦ 4♠ 5♥
Pernyataan Zat padat Buku, Pensil Partikel rapat Bentuk dan volume tetap Bentuk berubah-ubah dan volume tetap air Zat cair Partikel agak renggang Karbondioksida Zat gas Bentuk dan volume berubah-ubah Partikel sangat renggang Es menjadi cair Perubahan wujud dari padat menjadi cair Memerlukan kalor mencair Membeku
Jawaban Level satu Level satu Level satu Level satu Level satu Level satu Level satu Level satu Level satu Level satu Level satu Level satu Level dua Level dua Level dua Level dua Level dua
108
5♣ 5♦ 5♠ 6♥ 6♣ 6♦ 6♠ 7♥ 7♣ 7♦ 7♠ 8♥ 8♣ 8♦ 8♠ 9♥ 9♣ 9♦ 9♠ 10 ♥ 10 ♣ 10 ♦
Perubahan wujud dari cair menjadi padat Melepaskan kalor Air menjadi es Perubahan wujud dari padat menjadi cair Mengembun Titik-titik embun Butiran air pada dinding gelas Tinta pada kertas Gaya tarik-menarik partikel sejenis Cat menempel pada tembok Kohesi Gaya tarik-menarik partikel tidak sejenis Adhesi Tidak tercampurnya air dengan minyak Air tidak menempel pada daun talas Naiknya minyak tanah pada sumbu kompor kapilaritas Meresapnya air dengan kain pel Meresapnya air melalui celah-celah kecil Massa persatuan volume Massa jenis Gambar simbol ρ Kg/m3 Gambar benda disebuah gelas berisi air terapung Massa jenis air lebih besar massa jenis benda
Level dua Level dua Level dua Level dua Level dua Level dua Level dua Level tiga Level tiga Level tiga Level tiga Level tiga Level tiga Level tiga Level tiga Level tiga Level tiga Level tiga Level empat Level empat Level empat Level empat
J♠
ρ air > ρbenda
Level empat
Q♥
Massa jenis air sama dengan massa jenis benda melayang
Level empat
10 ♠ J♥ J♣ J♦
Q♣ Q♦ Q♠ K♥ K♣ K♦ K♠
Level empat Level empat Level empat Level empat
ρ air = ρbenda
Level empat Level empat
gambar gambar 267 g 30 ml 8,9 g/ml
Level empat Level empat Level empat Level empat Level empat
109
Lampiran 7 REKAPITULASI NILAI PRETEST DAN POSTEST KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL Nama Siswa A1 Siswa A2 Siswa A3 Siswa A4 Siswa A5 Siswa A6 Siswa A7 Siswa A8 Siswa A9 Siswa A10 Siswa A11 Siswa A12 Siswa A13 Siswa A14 Siswa A15 Siswa A16 Siswa A17 Siswa A18 Siswa A19 Siswa A20 Siswa A21 Siswa A22 Siswa A23 Siswa A24 Siswa A25 Siswa A26 Siswa A27 Siswa A28 Siswa A29 Siswa A30
Kelompok Eksperimen Pretest Postest 69 94 19 44 25 50 25 50 38 63 31 56 31 56 63 94 56 81 56 81 38 63 38 63 56 81 56 81 44 75 44 63 38 63 38 63 50 75 56 81 38 56 38 63 50 75 50 75 13 38 13 38 50 75 50 75 50 75 50 75
Nama Siswa B1 Siswa B2 Siswa B3 Siswa B4 Siswa B5 Siswa B6 Siswa B7 Siswa B8 Siswa B9 Siswa B10 Siswa B11 Siswa B12 Siswa B13 Siswa B14 Siswa B15 Siswa B16 Siswa B17 Siswa B18 Siswa B19 Siswa B20 Siswa B21 Siswa B22 Siswa B23 Siswa B24 Siswa B25 Siswa B26 Siswa B27 Siswa B28 Siswa B29 Siswa B30
Kelompok Kontrol Pretest Postest 31 50 50 63 50 56 56 56 38 50 56 69 50 56 63 69 19 38 25 38 19 38 56 69 44 69 44 69 50 56 31 44 50 56 50 56 69 88 56 69 69 69 69 75 63 69 63 69 50 38 38 44 50 56 69 75 69 75 31 50
110
Lampiran 8 PENYEBARAN DATA A. KELOMPOK EKSPERIMEN 1. Data Pretest a) Banyak Data
69 31 56 50 13
19 63 56 56 13
25 56 44 38 50
Mean Modus Median Skor Minimum Skor Maksimum Varians Simpangan Baku
: : : : : : :
25 56 44 38 50
38 38 38 50 50
31 38 38 50 50
42.43 38 44 13 69 198.05 14.07
b) Banyak Interval Kelas (K) K = 1 + 3,3 Log n K = 1 + 3,3 Log 30 K = 1 + 3,3 x 1,48 K = 5,58 ~ 6 (dibulatkan) c) Panjang Interval (P) Rentang (R) = 53; Kelas (K) = 6 P = R/K P = 56/6 P = 10 (dibulatkan) d) Distribusi No 1 2 3 4 5 6
Interval
Fi
Xi
Xi^2
Fi(Xi)
Fi(Xi^2)
13 - 22 23 - 32 33 - 42 43 - 52 53 - 62 63 - 72 Jumlah
3 4 7 9 5 2 30
15 25 35 46 56 66 240
210 600 1190 2070 3080 4290 11442
44 98 242 410 278 131 1201
631 2401 8332 18632 15401 8581 53978
111
2. b)
Data Postest Banyak Data
67 83 70 50 80 60
73 63 57 80 53 73
Mean Modus Median Skor Minimum Skor Maksimum Varians Simpangan Baku
40 67 63 80 53 80
: : : : : : :
50 43 73 73 97 63
70 70 57 90 47 60
65.58 70 67 40 97 187.11 13.68
c)
Banyak Interval Kelas (K) K = 1 + 3,3 Log n K = 1 + 3,3 Log 36 K = 1 + 3,3 x 1,56 K = 6,13 ~ 6 (dibulatkan)
d)
Panjang Interval (P) Rentang Kelas (R) = 57; Kelas (K) = 6 P=
70 50 80 43 63 70
=
P = 9,50 ~ 10 (dibulatkan) e)
Distribusi No 1 2 3 4 5 6
Interval
Fi
Xi
(Xi)2
Fi(Xi)
Fi(Xi2)
40 - 49 50 -59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 99 Jumlah
4 7 8 9 6 2 36
60 67 74 81 88 95 465
3600 4489 5476 6561 7744 9025 36895
240 469 592 729 528 190 2748
14400 31423 43808 59049 46464 18050 213194
112
B. KELOMPOK KONTROL 1. Data Pretest a) Banyak Data
33 40 50 40 60 33
53 40 17 50 43 50
Mean Modus Median Skor Minimum Skor Maksimum Varians Simpangan Baku
13 17 23 60 33 67
: : : : : : :
23 40 60 40 60 43
43 13 50 23 43 50
40.25 50 42 13 67 203.05 14.25
b)
Banyak Interval Kelas (K) K = 1 + 3,3 Log n K = 1 + 3,3 Log 36 K = 1 + 3,3 x 1,56 K = 6,13 ~ 6 (dibulatkan)
c)
Panjang Interval (P) Rentang Kelas (R) = 54; Kelas (K) = 6 P=
33 50 27 53 33 43
=
P = 9 (dibulatkan) d)
Distribusi No Interval 1 2 3 4 5 6
13-21 22-30 31-39 40-48 49-57 58-67 Jumlah
Fi
Xi
(Xi)2
Fi(Xi)
Fi(Xi2)
4 4 5 10 8 5 36
17 26 35 44 53 62 237
289 676 1225 1936 2809 3844 10779
68 104 175 440 424 310 1521
1156 2704 6125 19360 22472 19220 71037
113
2. a)
Data Postest Banyak Data 63 77 67 37 67 50
67 57 47 73 47 67
Mean Modus Median Skor Minimum Skor Maksimum Varians Simpangan Baku
30 53 57 67 47 77
: : : : : : :
47 33 67 63 87 57
67 47 67 37 57 57
57.72 67 57 30 87 185.12 13.61
b)
Banyak Interval Kelas (K) K = 1 + 3,3 Log n K = 1 + 3,3 Log 36 K = 1 + 3,3 x 1,56 K = 6,13 ~ 6 (dibulatkan)
c)
Panjang Interval (R) Rentang Kelas (R) = 57; Kelas (K) = 6 P=
57 67 47 77 37 57
=
P = 9,5 ~ 10 (dibulatkan) d)
Distribusi No Interval 1 2 3 4 5 6
30 - 39 40 - 49 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 Jumlah
Fi
Xi
(Xi)2
Fi(Xi)
Fi(Xi2)
5 6 9 11 4 1 36
35 45 55 65 75 85 360
1190 2025 3025 4225 5625 7225 23315
173 270 495 715 300 85 2038
5951 12150 27225 46475 22500 7225 121526
114
Lampiran 9 PERHITUNGAN UJI NORMALITAS A. KELOMPOK EKSPERIMEN 1. Data Pretest No
Xi
(Xi-X)^2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
13 13 19 25 25 31 31 38 38 38 38 38 38 38 44 44 50 50 50 50 50 50 50 56 56 56 56 56 63 69
866,32 866,32 549,12 303,92 303,92 130,72 130,72 19,65 19,65 19,65 19,65 19,65 19,65 19,65 2,45 2,45 57,25 57,25 57,25 57,25 57,25 57,25 57,25 184,05 184,05 184,05 184,05 184,05 422,99 705,79
Zi
Zt
F(Zi)
S(Zi)
│F(Zi) – S(Zi)│
-2,33 -2,33 -1,86 -1,38 -1,38 -0,91 -0,91 -0,35 -0,35 -0,35 -0,35 -0,35 -0,35 -0,35 0,12 0,12 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 1,07 1,07 1,07 1,07 1,07 1,63 2,10
0,4901 0,4901 0,4686 0,4162 0,4162 0,3186 0,3186 0,1368 0,1368 0,1368 0,1368 0,1368 0,1368 0,1368 0,0478 0,0478 0,2258 0,2258 0,2258 0,2258 0,2258 0,2258 0,2258 0,3577 0,3577 0,3577 0,3577 0,3577 0,4484 0,4821
0,0099 0,0099 0,0314 0,0838 0,0838 0,1814 0,1814 0,3632 0,3632 0,3632 0,3632 0,3632 0,3632 0,3632 0,5478 0,5478 0,7258 0,7258 0,7258 0,7258 0,7258 0,7258 0,7258 0,8577 0,8577 0,8577 0,8577 0,8577 0,9484 0,9821
0,0667 0,0667 0,0667 0,1000 0,1000 0,1000 0,1000 0,4667 0,4667 0,4667 0,4667 0,4667 0,4667 0,4667 0,5333 0,5333 0,7667 0,7667 0,7667 0,7667 0,7667 0,7667 0,7667 0,9333 0,9333 0,9333 0,9333 0,9333 0,9667 1,0000
0,0568 0,0568 0,0353 0,0162 0,0162 0,0814 0,0814 0,1035 0,1035 0,1035 0,1035 0,1035 0,1035 0,1035 0,0145 0,0145 0,0409 0,0409 0,0409 0,0409 0,0409 0,0409 0,0409 0,0756 0,0756 0,0756 0,0756 0,0756 0,0183 0,0179
Mean St.Dev Ltab (Lt)
42,43 12,63 0,1610 Lhit maks (Lo) 0,1035 Keterangan Normal Karena Lo < Lt, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
115
2. Data Postest No
Xi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
38 38 44 50 50 56 56 56 63 63 63 63 63 63 63 75 75 75 75 75 75 75 75 81 81 81 81 81 94 94
(Xi-X)^2 864,36 864,36 547,56 302,76 302,76 129,96 129,96 129,96 19,36 19,36 19,36 19,36 19,36 19,36 19,36 57,76 57,76 57,76 57,76 57,76 57,76 57,76 57,76 184,96 184,96 184,96 184,96 184,96 707,56 707,56
Zi -2,24 -2,24 -1,78 -1,32 -1,32 -0,87 -0,87 -0,87 -0,34 -0,34 -0,34 -0,34 -0,34 -0,34 -0,34 0,58 0,58 0,58 0,58 0,58 0,58 0,58 0,58 1,04 1,04 1,04 1,04 1,04 2,03 2,03
Zt 0,4875 0,4875 0,4625 0,4066 0,4066 0,3078 0,3078 0,3078 0,1331 0,1331 0,1331 0,1331 0,1331 0,1331 0,1331 0,219 0,219 0,219 0,219 0,219 0,219 0,219 0,219 0,3508 0,3508 0,3508 0,3508 0,3508 0,4788 0,4788
F(Zi) 0,0125 0,0125 0,0375 0,0934 0,0934 0,1922 0,1922 0,1922 0,3669 0,3669 0,3669 0,3669 0,3669 0,3669 0,3669 0,719 0,719 0,719 0,719 0,719 0,719 0,719 0,719 0,8508 0,8508 0,8508 0,8508 0,8508 0,9788 0,9788
S(Zi) │F(Zi) – S(Zi)│ 0,0667 0,0542 0,0667 0,0542 0,1000 0,0625 0,1667 0,0733 0,1667 0,0733 0,2667 0,0745 0,2667 0,0745 0,2667 0,0745 0,5000 0,1331 0,5000 0,1331 0,5000 0,1331 0,5000 0,1331 0,5000 0,1331 0,5000 0,1331 0,5000 0,1331 0,7667 0,0477 0,7667 0,0477 0,7667 0,0477 0,7667 0,0477 0,7667 0,0477 0,7667 0,0477 0,7667 0,0477 0,7667 0,0477 0,9333 0,0825 0,9333 0,0825 0,9333 0,0825 0,9333 0,0825 0,9333 0,0825 0,9333 0,0455 1,0000 0,0212
Mean St.Dev Ltab (Lt)
67,40 13,13 0,1610 Lhit maks (Lo) 0,1331 Keterangan Normal Karena Lo < Lt, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
116
B. KELOMPOK KONTROL 1. Data Pretest No
Xi
(Xi-X)^2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
19 19 25 31 31 31 38 38 44 44 50 50 50 50 50 50 50 50 56 56 56 56 63 63 63 69 69 69 69 69
916,07 916,07 588,87 333,67 333,67 333,67 126,94 126,94 27,74 27,74 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 45,34 45,34 45,34 45,34 188,60 188,60 188,60 389,40 389,40 389,40 389,40 389,40
Zi
Zt
F(Zi)
S(Zi)
│F(Zi) – S(Zi)│
-2,26 -2,26 -1,82 -1,37 -1,37 -1,37 -0,84 -0,84 -0,39 -0,39 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,50 0,50 0,50 0,50 1,03 1,03 1,03 1,48 1,48 1,48 1,48 1,48
0,4881 0,4881 0,4656 0,4147 0,4147 0,4147 0,2995 0,2995 0,1517 0,1517 0,0199 0,0199 0,0199 0,0199 0,0199 0,0199 0,0199 0,0199 0,1915 0,1915 0,1915 0,1915 0,3485 0,3485 0,3485 0,4306 0,4306 0,4306 0,4306 0,4306
0,0119 0,0119 0,0344 0,0853 0,0853 0,0853 0,2005 0,2005 0,3483 0,3483 0,5199 0,5199 0,5199 0,5199 0,5199 0,5199 0,5199 0,5199 0,6915 0,6915 0,6915 0,6915 0,8485 0,8485 0,8485 0,9306 0,9306 0,9306 0,9306 0,9306
0,0667 0,0667 0,1000 0,2000 0,2000 0,2000 0,2667 0,2667 0,3333 0,3333 0,6000 0,6000 0,6000 0,6000 0,6000 0,6000 0,6000 0,6000 0,7333 0,7333 0,7333 0,7333 0,8333 0,8333 0,8333 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
0,0548 0,0548 0,0656 0,1147 0,1147 0,1147 0,0662 0,0662 0,0150 0,0150 0,0801 0,0801 0,0801 0,0801 0,0801 0,0801 0,0801 0,0801 0,0418 0,0418 0,0418 0,0418 0,0152 0,0152 0,0152 0,0694 0,0694 0,0694 0,0694 0,0694
Mean St.Dev Ltab (Lt)
49,27 13,36 0,1610 Lhit maks (Lo) 0,1147 Keterangan Normal Karena Lo < Lt, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
117
2. Data Postest No
Xi
(Xi-X)^2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
38 38 38 38 44 44 50 50 50 56 56 56 56 56 56 56 63 69 69 69 69 69 69 69 69 69 75 75 75 88
453,69 453,69 453,69 453,69 234,09 234,09 86,49 86,49 86,49 10,89 10,89 10,89 10,89 10,89 10,89 10,89 13,69 94,09 94,09 94,09 94,09 94,09 94,09 94,09 94,09 94,09 246,49 246,49 246,49 823,69
Zi
Zt
F(Zi)
S(Zi)
│F(Zi) – S(Zi)│
-1,80 -1,80 -1,80 -1,80 -1,29 -1,29 -0,79 -0,79 -0,79 -0,28 -0,28 -0,28 -0,28 -0,28 -0,28 -0,28 0,31 0,82 0,82 0,82 0,82 0,82 0,82 0,82 0,82 0,82 1,33 1,33 1,33 2,43
0,4641 0,4641 0,4641 0,4641 0,4015 0,4015 0,2852 0,2852 0,2852 0,1103 0,1103 0,1103 0,1103 0,1103 0,1103 0,1103 0,1217 0,2939 0,2939 0,2939 0,2939 0,2939 0,2939 0,2939 0,2939 0,2939 0,4082 0,4082 0,4082 0,4025
0,0359 0,0359 0,0359 0,0359 0,0985 0,0985 0,2148 0,2148 0,2148 0,3897 0,3897 0,3897 0,3897 0,3897 0,3897 0,3897 0,6217 0,7939 0,7939 0,7939 0,7939 0,7939 0,7939 0,7939 0,7939 0,7939 0,9082 0,9082 0,9082 0,9025
0,1333 0,1333 0,1333 0,1333 0,2000 0,2000 0,3000 0,3000 0,3000 0,5333 0,5333 0,5333 0,5333 0,5333 0,5333 0,5333 0,5667 0,8667 0,8667 0,8667 0,8667 0,8667 0,8667 0,8667 0,8667 0,8667 0,9667 0,9667 0,9667 1,0000
0,0974 0,0974 0,0974 0,0974 0,1015 0,1015 0,0852 0,0852 0,0852 0,1436 0,1436 0,1436 0,1436 0,1436 0,1436 0,1436 0,0550 0,0728 0,0728 0,0728 0,0728 0,0728 0,0728 0,0728 0,0728 0,0728 0,0585 0,0585 0,0585 0,0975
Mean St.Dev Ltab (Lt)
59,30 11,83 0,1610 Lhit maks (Lo) 0,1436 Keterangan Normal Karena Lo < Lt, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
118
Lampiran 10 PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS PRETEST DAN POSTEST Untuk menguji homogenitas kedua kelompok digunakan Uji Fisher, dengan rumus: F=
(
)
(
)
dimana S2 =
∑
(∑ (
)
)
Keterangan: F : Nilai Uji F ( ) : Varians terbesar ( ) : Varians terkecil Kriteria Pengujian homogenitas menggunakan kriteria sebagai berikut: - Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima, artinya kedua kelompok memiliki varians yang sama (homogen) - Jika F hitung >F tabel, maka Ho ditolak, artinya kedua kelompok memiliki varians yang tidak sama (tidak homogen) Dari hasil perhitungan diperoleh: Statistik
Pretest
Postest
Eksperimen
Kontrol
Eksperimen
Kontrol
198.052
221.72
214.11
173.87
S2 F hitung
0.8932
1.2314
F tabel
1.8600
1.8600
Kesimpulan
Varians Homogen
Varians Homogen
F tabel dengan pembilang df = 30 - 1 = 29 dan penyebut df = 30 - 1 = 29, didapat F tabel = 1,8600 (dengan drajat signifikansi 95%). Karena F hitung < F tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen. Interpolarisasi Pembilang = 30 - 1 = 29 Penyebut = 30 - 1 = 29 Ft(29,29) = 1,8600
119
Lampiran 11 PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS A. Pretest Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan rumus: ̅ ̅ ( √ dengan √ Berdasarkan perhitungan diperoleh: ̅ = nilai rata-rata kelompok eksperimen ̅ = nilai rata-rata kelompok kontrol = jumlah sampel kelompok eksperimen = jumlah sampel kelompok kontrol = varians kelompok eksperimen = varians kelompok kontrol
= = = =
) (
(
) )
42.43 49.27 30 30
= 198.05 = 221.72
Interpolarisasi Uji-t ttabel (40,95%) = 2,021 ttabel (60,95%) = 2,000
(
ttabel (70,95%) =
) = 1,9993
Kriteria Pengujian t hitung < t tabel, maka Ho diterima t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Pretest
Data
Uji-t thitung -1.8268
ttabel 1.9993
Kesimpulan
Ho diterima
Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
Dari Uji-t untuk data pretest menunjukkan bahwa t hitung < t tabel (-18268 < 1,9992) dengan df = (30+30) - 2 = 58 (melalui interpolarisasi), pada derajat signifikansi 95%. Sehingga hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis aternatif (Ha) ditolak, yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dengan demikian, kedua kelas tersebut memiliki kemampuan yang homogen dan kedua kelas layak dijadikan sampel penelitian.
120
B. Posttest Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan rumus: ̅ ̅ ( √ dengan √ Berdasarkan perhitungan diperoleh: ̅ = nilai rata-rata kelompok eksperimen ̅ = nilai rata-rata kelompok kontrol = jumlah sampel kelompok eksperimen = jumlah sampel kelompok kontrol = varians kelompok eksperimen = varians kelompok kontrol
= = = =
) (
(
) )
67.40 59.30 30 30
= 214.11 = 173.87
Interpolarisasi Uji-t ttabel (40,95%) = 2,021 ttabel (60,95%) = 2,000
(
ttabel (70,95%) =
) = 1,9993
Kriteria Pengujian t hitung < t tabel, maka Ho diterima t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
Postest
Data
Uji-t thitung 2.2524
ttabel 1.9993
Kesimpulan
Ho ditolak
Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara postest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
Dari Uji-t untuk data postest menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (2,2524 > 1,9993) dengan df = (30+30) - 2 = 58 (melalui interpolarisasi), pada derajat signifikansi 95%. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berbeda nyata (Ho ditolak, dan Ha diterima), yaitu terdapat pengaruh yang signifikan penerapan media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat.
121
Lampiran 12 KISI-KISI INSRUMEN PENGARUH MEDIA DIGITAL CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Menurut Sobry Sutikno ada empat prinsip yang mendasari pemilihan media pembelajaran, yaitu: 1. Menentukan media dengan tepat. Media dipilih sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan; 2. Menetapkan dan mempertimbangkan subjek dengan tepat, penggunaan media diperhitungkan sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan peserta didik; 3. Menyajikan media dengan tepat, tenik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana; 4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.
Nomor Dimensi
1) Menentukan media
Elemen
a. Sesuai dengan
dengan tepat. Media
tujuan dan bahan
dipilih sesuai
pembelajaran
dengan tujuan dan bahan pelajaran
b. Membantu memahami konsep
pernyataan
Jumlah
Positif
Negatif
1, 9
5, 13
4
17, 25
21, 29
4
122
Nomor Dimensi
yang diajarkan 2) Menetapkan dan
Elemen
Jumlah
Positif
Negatif
2, 10
6, 14
4
18, 26
22, 30
4
7, 15
4
8, 16
4
pembahasan a. Sesuai dengan
mempertimbangkan
ketertarikan
subjek dengan tepat,
peserta didik
penggunaan media
terhadap media
diperhitungkan
yang bersangkutan
sesuai dengan
pernyataan
b. Sesuai dengan
tingkat
tingkat
kematangan/kemam
kemampuan/
puan peserta didik
pemahaman/ kematangan daya pikir peserta didik
3) Menyajikan media
a. Teknik dan metode 3, 11
dengan tepat, teknik
penyajian media
dan metode
tepat digunakan
penggunaan media
b. Penyajian media
4, 12
123
Nomor Dimensi
pernyataan
Elemen
dalam pengajaran
sesuai dengan
harus disesuaikan
bahan, sarana
dengan tujuan,
belajar yang ada
Jumlah
Positif
Negatif
19
23
2
20, 27
24, 28
4
bahan, metode, waktu, dan sarana 4) Menempatkan
atau a. Media yang
memperlihatkan
disajikan,
media pada waktu,
diperlihatkan pada
tempat dan situasi
waktu, tempat dan
yang tepat
situasi yang tepat b. media yang digunakan dapat meningkatkan motivasi belajar
Jumlah
30
124
ANGKET TENTANG PENGARUH MEDIA DIGITAL CARD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA A. Petunjuk Pengisian a. Identitas Siswa i.
Nama siswa
:..................................................................
ii.
Kelas/Nomor Absen :..................................................................
b. Mohon Anda menjawab sejujurnya dan sesuai dengan apa adanya. c.
Instrumen ini terdiri dari kolom pernyataan dan kolom jawaban. Silahkan anda memberi jawaban dengan cara memberi tanda cek (√) pada tempat yang telah disediakan.
B. Pernyataan kuesioner Jawaban No
Pernyataan SS
1
Isi dari media digital card yang digunakan, dapat tersampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran
S
TS
STS
125
Jawaban No
Pernyataan SS
2
3
Saya senang belajar menggunakan media digital card . Media digital card tepat guna karena dapat diulang-ulang dan diberhentikan sesuai dengan kebutuhan
4
Penggunaan media digital card sesuai dengan waktu yang disediakan sekolah
5
Isi dari digital card yang digunakan tidak sesuai dengnan tujuan pembelajaran
6
Saya tidak senang belajar dengan media digital card
7
Penggunaan media digital card tidak tepat guna karena pengaturannya yang sulit digunakan
S
TS
STS
126
Jawaban No
Pernyataan SS
8
Penggunaan media digital card terlalu menuntut ketersediaan waktu belajar disekolah
9
Isi dari card digital, sesuai dengan bahan belajar
10
Digital card membuat proses belajar menjadi lebih menarik
11
Penayangan Digital card terlihat tepat dan simple
12
Penggunaan media film animasi sesuai dengan ketersediaan sarana disekolah
13
Isi dari Digital card yang digunakan, melenceng dari bahan belajar yang seharusnya
S
TS
STS
127
Jawaban No
Pernyataan SS
14
15
16
Digital card membuat proses belajar menjadi cepat bosan Cara Digital card terlihat rumit Penggunaan media Digital card terlalu menuntut ketersediaan sarana belajar disekolah
17
Digital card membantu saya memahami konsep yang diajarkan
18
Saya mengerti aturan Digital card yang ditayangkan
19
Digital card ditayangkan pada waktu dan situasi yang tepat
S
TS
STS
128
Jawaban No
Pernyataan SS
20
Saya lebih termotivasi untuk melakukan kegiatan pembelajaran
21
Digital card tidak membantu saya memahami konsep yang diajarkan
22
Saya tidak mengerti aturan media Digital card yang ditayangkan
23
Digital card ditayangkan pada waktu dan situasi yang tidak tepat
24
Saya tidak ingin belajar dengan media digital card
25
Digital card merupakan media belajar yang tepat untuk materi konsep zat zat
S
TS
STS
129
Jawaban No
Pernyataan SS
26
Media yang ditayangkan dapat saya pahami dengan baik
27
Saya tidak memperhatikan pelaksanaan pembelajaran
28
Media digital card membuat saya lebih memperhatikan pembelajaran
29
Digital card tidak tepat jika digunakan untuk materi konsep zat
30
Saya tidak paham maksud dari digital card tersebut
S
TS
STS
130
SMAN 2 CIBINONG NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 2 3 4 5 6 7 8 TS S S TS TS TS TS SS ts s s ts ts ts ts ss S S S TS TS TS TS S s s s ts ts ts ts s S TS STS TS S TS S TS s s s s ts ts ts ts S SS S SS TS S TS TS s s s s sts sts sts sts S S S TS TS TS S S s s s s s s s s S S S TS TS TS TS S s s s ts ts ts ts s S S TS S TS TS TS TS s s s ts ts ts ts s S S S TS TS TS TS S s s s ts ts ts ts s SS S TS STS TS S SS TS sts ts ts ss sts sts sts ss STS TS TS SS STSSTSSTS SS sts ts ts ss sts sts sts ss
9 S s S s S s S s S s S s S s S s TS s S s
10 S s S s TS s S ss S s S s S s S s TS s S s
11 S s S s S ss S s S s S s S s S s S s S s
12 SS ss S s TS ss SS ss S s S s S s S s S s S s
BUTIR SOAL 13 14 15 16 17 TS TS TS SS S ts ts ts ss s TS TS TS S TS ts ts ts s ts S TS S TS S ts ts ts ts s TS SS TS STS S sts ts sts ts s S S S S S ts ts ts ts s TS TS TS S TS ts ts ts s ts TS STS TS STS S ts ts ts s ts TS TS TS S TS ts ts ts s ts TS S TS TS SS ts ts ts ss s TS TS TS SS S ts ts ts ss s
18 S s S s TS s S s S s S s S s S s S s S s
19 S s S s S ss S s S s S s S s S s S s S s
20 21 22 S TS TS s ts ts S TS TS s ts ts TS S TS ss ts ts SS TS TS ss ts ts S S TS s ts ts S TS TS s ts ts S TS TS s ts ts S TS TS s ts ts S TS TS s sts ts S STS TS s sts ts
23 24 25 26 27 28 29 30 S TS S S TS S TS TS s ts s s ts s ts ts TS TS S S TS S TS TS ts ts s s ts s ts ts S TS S TS S S TS S sts sts ss s ss ss ts ts TS STSSTS S STS SS TS TS ts ts ss ss ss s ts sts TS TS S S S S TS TS ts ts s s s ss ts ts TS TS S S TS S TS TS ts ts s s ts s ts ts TS TS S S TS SS TS TS ts ts s s ts s ts ts TS TS S S TS S TS TS ts ts s s ts s ts ts S TS S S STS S TS STS ts ts s s ts s sts ts TS TS S S TS S STS TS ts ts s s ts s sts ts
131
NO 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 SS s S ss S s S s SS s SS s
2 S s S s S ss S s S s S s
3 4 5 6 7 8 9 TS STS TS S TS STS S s s ts ts ts ts s S S S TS TS TS S ss s sts sts sts ts s S S TS STS TS TS S ss ss ss sts ts ts ss S S S S TS TS TS s s ts sts sts sts s S S STS TS TS TS S s s ts ts sts ts s SS S STSSTS TS STS S s s ts ts ts ts s
10 SS s SS ss S ss S s S ss SS s
11 S s SS ss S ss TS ss SS ss S s
12 S s SS s S ss TS ss S s S s
BUTIR SOAL 13 14 15 16 17 TS STS TS S S ts sts ts ts s TS STS TS TS S ts sts ts sts ss TS STS TS TS S ts ss ts ss s TS S S S S sts sts ts sts ss TS STS TS STS SS ts sts ts sts s TS STSSTS TS SS ts ts ts ts s
18 S s S s S s S ss SS s SS s
19 S s S s S ss S ss S s S s
20 S s SS ss S ss SS ss S s SS s
21 S s S ts S s S ts TS ts TS ts
22 23 24 S S S ts ts ts TS TS SS sts ts sts TS TS TS ts ts ts S TS TS ts ts sts TS TS TS sts ts sts TS STS TS ts ts ts
25 TS s S ss S s S ss SS s SS s
26 27 28 TS TS S s ts s TS SS SS s sts ss S TS S s sts ss S STS S ts ss s SS STS S ss ts s S TS SS s ts ts
29 30 TS STS ts ts TS TS sts ts TS TS ts ts S TS ts sts TS TS ts s TS STS s s
132
Butir 2
Butir 1 F Pilihan jawaban 5 sangat setuju 22 setuju 2 tidak setuju 1 sangat tidak setuju 30 Jumlah Butir 3 Pilihan jawaban F sangat setuju 3 setuju 22 tidak setuju 4 sangat tidak setuju 1 30 Butir 5 Pilihan jawaban F sangat setuju 1 setuju 4 tidak setuju 20 sangat tidak setuju 5 30 Butir 7 Pilihan jawaban F sangat setuju 1 setuju 3 tidak setuju 21 sangat tidak setuju 5 30 Butir 9 Pilihan jawaban F sangat setuju 1 setuju 29 tidak setuju 0 sangat tidak setuju 0 30
Persentase 16,666667 73,333333 6,6666667 3,3333333 100 Persentase 10 73,333333 13,333333 3,3333333 100 Persentase 3,3333333 13,333333 66,666667 16,666667 100 Persentase 3,3333333 10 70 16,666667 100 Persentase 3,3333333 96,666667 6,6666667 0 100
Butir 11 Pilihan jawaban sangat setuju
F 7
Pilihan jawaban sangat setuju setuju tidak setuju sangat tidak setuju
F 2 26 2 0 30 Butir 4 Pilihan jawaban F sangat setuju 5 setuju 14 tidak setuju 11 sangat tidak setuju 0 30 Butir 6 Pilihan jawaban F sangat setuju 0 setuju 5 tidak setuju 16 sangat tidak setuju 9 Jumlah 30 Butir 8 Pilihan jawaban F sangat setuju 5 setuju 9 tidak setuju 12 sangat tidak setuju 4 30 Butir 10 Pilihan jawaban F sangat setuju 7 setuju 22 tidak setuju 1 sangat tidak setuju 0 30
Persentase 6,6666667 86,666667 6,6666666 0 100 Persentase 16,666667 46,666667 36,666667 0 100 Persentase 0 16,666667 53,333333 30 100 Persentase 16,666667 30 40 13,333333 100 Persentase 23,333333 76,666667 6,6666667 0 100
Butir 12 Persentase 23,333333
Pilihan jawaban sangat setuju
F 8
Persentase 26,666667
133
setuju 22 73,333333 tidak setuju 1 3,3333333 sangat tidak setuju 0 0 Jumlah 30 100 Butir 13 Pilihan jawaban F Persentase sangat setuju 0 0 setuju 2 6,6666667 tidak setuju 28 93,333333 sangat tidak setuju 0 0 30 100 Butir 15 Pilihan jawaban F Persentase sangat setuju 0 0 setuju 3 10 tidak setuju 25 83,333333 sangat tidak setuju 2 6,6666667 30 100 Butir 17 Pilihan jawaban F Persentase sangat setuju 5 16,666667 setuju 20 66,666667 tidak setuju 5 16,666667 sangat tidak setuju 0 0 30 100 Butir 19 Pilihan jawaban F Persentase sangat setuju 3 10 setuju 27 90 tidak setuju 0 0 sangat tidak setuju 0 0 30 100 Butir 21 Pilihan jawaban F Persentase sangat setuju 0 0 setuju 8 26,666667 tidak setuju 19 63,333333 sangat tidak setuju 3 10 Jumlah 30 100
Setuju tidak setuju sangat tidak setuju
20 66,666667 2 6,6666667 0 0 30 100 Butir 14 Pilihan jawaban F Persentase sangat setuju 2 6,6666667 Setuju 3 10 tidak setuju 15 50 sangat tidak setuju 10 33,333333 30 100 Butir 16 Pilihan jawaban F Persentase sangat setuju 6 20 setuju 12 40 tidak setuju 8 26,666667 sangat tidak setuju 4 13,333333 Jumlah 30 100 Butir 18 Pilihan jawaban F Persentase sangat setuju 3 10 setuju 27 90 tidak setuju 0 0 sangat tidak setuju 0 0 30 100 Butir 20 Pilihan jawaban F Persentase sangat setuju 7 23,333333 setuju 23 76,666667 tidak setuju 0 0 sangat tidak setuju 0 0 30 100 Butir 22 Pilihan jawaban F Persentase sangat setuju 0 0 setuju 2 6,6666667 tidak setuju 28 93,333333 sangat tidak setuju 0 0 30 100
134
Butir 23 Pilihan jawaban F Persentase sangat setuju 0 0 setuju 6 20 tidak setuju 22 73,333333 sangat tidak setuju 2 6,6666667 30 100 Butir 25 Pilihan jawaban F Persentase sangat setuju 6 20 setuju 22 73,333333 tidak setuju 1 3,3333333 sangat tidak setuju 1 3,3333333 30 100 Butir 27 Pilihan jawaban F Persentase sangat setuju 3 10 setuju 3 10 tidak setuju 18 60 sangat tidak setuju 6 20 30 100 Butir 29 Pilihan jawaban F Persentase sangat setuju 0 0 setuju 1 3,3333333 tidak setuju 22 73,333333 sangat tidak setuju 7 23,333333 30 100
Butir 24 Pilihan jawaban F sangat setuju 1 setuju 1 tidak setuju 23 sangat tidak setuju 5 30 Butir 26 Pilihan jawaban F sangat setuju 3 setuju 25 tidak setuju 2 sangat tidak setuju 0 Jumlah 30 Butir 28 Pilihan jawaban F sangat setuju 7 setuju 23 tidak setuju 0 sangat tidak setuju 0 30 Butir 30 Pilihan jawaban F sangat setuju 0 setuju 2 tidak setuju 24 sangat tidak setuju 4 30
Persentase 3,3333333 3,3333333 76,666667 16,666667 100 Persentase 10 83,333333 6,6666667 0 100 Persentase 23,333333 76,666667 0 0 100 Persentase 0 6,6666667 80 13,333333 100
135
LAMPIRAN 13 DOKUMENTASI PENELITIAN KELAS EKSPERIMEN
KELAS KONTROL
136
137
138
139
140
141