PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUGMENTED REALITY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP GELOMBANG
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH : MAULINA FITRIA NINGSIH NIM 1110016300033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
Scanned by CamScanner
ABSTRAK MAULINA FITRIA NINGSIH 1110016300033. Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Gelombang. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran berbasis augmented reality terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 SMA Negeri 5 Tangerang Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2015. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif tipe pilihan ganda dan instrumen non tes berupa angket. Berdasarkan analisis data tes, diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang. Hal tersebut didasarkan pada hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t terhadap data posttest. Hasilnya adalah nilai t hitung sebesar 3,83 dan nilai t tabel sebesar 2,00. Terlihat bahwa nilai t hitung > t tabel . Selain itu, nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran berbasis augmented reality lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata hasil belajar siswa tanpa menggunakan media pembelajaran berbasis augmented reality. Hasil belajar siswa kelompok eksperimen juga lebih unggul pada ranah kognitif tingkatan C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), dan C4 (menganalisis). Selanjutnya, berdasarkan analisis data nontes, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penerapan media pembelajaran berbasis augmented reality dalam pembelajaran fisika konsep gelombang memperoleh respon baik. Kata kunci : media pembelajaran, augmented reality, hasil belajar, gelombang.
iv
ABSTRACT MAULINA FITRIA NINGSIH 1110016300033. The Effects of Learning Media Based Augmented Reality on Learning Result of Students on the Wave Concept. Skripsi of Physics Education Program, Science Education Departement, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015. The research aims to know the effects of learning media based augmented reality on learning result of students on the wave concept. This research was done on class XI Science 2 and XI Science 3 State Senior High School 5 of South Tangerang. This research was done in Januari 2015. The instrument that were used are test instrument like objective test multiple choice and non-test instrument like questionnaire. Based on result of the analysis test data, we got conclusion that there is a significant effect of the use of learning media based augmented reality to the learning result of students on the wave concept. The conclusion is based on result of statistical test of hypothesis that used t test in both of posttest result of classes. The result is, t hitung = 3,83 and t tabel = 2,00. Can be seen that t hitung > t tabel . The mean of learning result that was used learning media based augmented reality was higher than the mean of learning result without used learning media based augmented reality. Learning media based augmented reality proved to increase the ability of recalling (C1), comprehension (C2), application (C3), and analyze (C4) . Based on result of the analysis non test data was also show that learning using learning media based augmented reality are in good category. Key words : learning media, augmented reality, learning result, wave.
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Gelombang”. Skripsi ini menggambarkan bagaimana peningkatan hasil
belajar
siswa dengan menggunakan media pembelajaran berbasis
augmented reality. Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara khusus, apresiasi dan terima kasih tersebut disampaikan kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses perkuliahan dan pembuatan skripsi. 4. Ibu Erina Hertanti, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses pembuatan skripsi. 5. Ibu Ai Nurlaela, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses pembuatan skripsi. 6. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya jurusan pendidikan IPA yang telah memberikan ilmu pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan. 7. Ibu Dra. Hj. Ara Juhara, M. M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Tangerang Selatan yang telah memberikan izin melakukan penelitian di SMA tersebut. Dan Ibu Nofia Candrawati, M.Pd, selaku guru bidang studi fisika,
vi
dewan guru, staf, karyawan, dan siswa-siswi SMA Negeri 5 Tangerang Selatan, yang telah memberikan bantuannya selama penelitian berlangsung. 8. Ayah, Mamah, kakak-kakakku (Mba Surami, Mas Anto, Mas Didi, Mba Nani), dan seluruh keluarga yang tiada henti memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. 9. Teman-teman seperjuangan Fisika angkatan 2010 yang telah memberi bantuan, inspirasi dan motivasi. Khususnya Lia, Lulu, Waji, Enong, Hayatul. Serta yang lainnya Roland Farno Muhammad, Selly Nurjanah, Fitri Karningsih, Teguh, Iwan Setiawan, dan Yusuf Suhendri. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga segala bentuk bantuan, saran, dan bimbingan yang diberikan kepada penulis mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT. Amin. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
demi
kesempurnaan
penyusunan
skripsi
ini
sangat
dinantikan. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, Maret 2015
Maulina Fitria Ningsih
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH............................. SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .......................................... ABSTRAK .................................................................................................. ABSTRACK ............................................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................ DAFTAR ISI ............................................................................................... DAFTAR GAMBAR ................................................................................... DAFTAR TABEL ...................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... B. Identifikasi Masalah ................................................................. C. Pembatasan Masalah ................................................................ D. Rumusan Masalah .................................................................... E. Tujuan Penelitian ..................................................................... F. Manfaat Penelitian ...................................................................
Hal i ii iii iv v vi viii x xi xii
1 5 5 5 6 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teori ............................................................................. 1. Media Pembelajaran ........................................................... 2. Teknologi dan Media Memudahkan Pembelajaran............ 3. Augmented reality .............................................................. 4. Hasil Belajar ....................................................................... 5. Konsep Gelombang ............................................................ B. Penelitian Relevan.................................................................... C. Kerangka Berpikir .................................................................... D. Hipotesis Penelitian..................................................................
7 7 15 16 21 25 29 31 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. B. Metode Penelitian..................................................................... C. Desain Penelitian...................................................................... D. Variabel Penelitian ................................................................... E. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... G. Instrumen Penelitian................................................................. 1. Instrumen Tes ....................................................................... 2. Instrumen Nontes ................................................................. H. Kalibrasi Instrumen .................................................................. 1. Kalibrasi Instrumen Tes ....................................................... a. Uji Validitas ....................................................................
34 34 34 35 35 36 36 36 38 38 38 39
viii
b. Uji Reabilitas................................................................... c. Taraf Kesukaran .............................................................. d. Daya Pembeda................................................................. 2. Kalibrasi Instrumen Nontes.................................................. I. Teknik Analisis Data ................................................................ 1. Analisis Data Tes ................................................................. a. Uji Prasyarat Analisis Data Tes ...................................... 1) Uji Normalitas ........................................................... 2) Uji Homogenitas ....................................................... b. Uji Hipotesis ................................................................... 2. Analisis Data Nones ............................................................ J. Hipotesis Statistik ....................................................................
40 41 42 43 44 44 44 44 45 45 46 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ........................................................................ 1. Hasil Pretest ........................................................................ 2. Hasil Posttest ....................................................................... 3. Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest ...................... a. Hasil Pretest dan Posttest ............................................... b. Kemampuan Berpikir Kognitif ....................................... 4. Uji Normal Gain (N-Gain) ................................................. 5. Hasil Analisis Data Tes........................................................ a. Uji Psrayarat Analisis...................................................... 1) Uji Normalitas ........................................................... 2) Uji Homogenitas ....................................................... b. Uji Hipotesis ................................................................... 6. Hasil Analisis Data Angket.................................................. B. Pembahasan ..............................................................................
49 49 50 52 52 53 56 56 56 56 57 58 58 59
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................. B. Saran .........................................................................................
66 66
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. LAMPIRAN-LAMPIRAN .........................................................................
67 69
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar
2.1 2.2 2.3 2.4 2.4 2.4 4.1
Virtuality continum ............................................................... Marker .................................................................................. Markerless AR pada face tracking ........................................ Peta konsep gelombang ......................................................... Gelombang stasioner ujung terikat ........................................ Gelombang stasioner ujung bebas ......................................... Diagram distribusi frekuensi nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol ................................................................... Gambar 4.2 Diagram distribusi frekuensi nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol ................................................................... Gambar 4.3 Diagram hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan jenjang kognitif ........................... Gambar 4.4 Diagram peningkatan hasil belajar fisika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada ranah kognitif................
x
17 18 19 25 28 29 49 41 54 55
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Tabel 3.14 Tabel 3.15 Tabel 3.16 Tabel 3.17 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7
Desain penelitian ........................................................................ Teknik pengumpulan data ......................................................... Kisi-kisi instrumen tes .............................................................. Kisi-kisi instrumen nontes ......................................................... Interpretasi validitas .................................................................. Hasil uji validitas instrumen tes ................................................. Kriteria reliabilitas ..................................................................... Hasil uji reliabilitas instrumen tes.............................................. Kriteria taraf kesukaran .............................................................. Hasil uji taraf kesukaran instrumen tes ..................................... Kategori daya pembeda ............................................................. Hasil uji daya pembeda instrumen tes ....................................... Uji validitas instrumen nontes.................................................... Kategori uji normalitas............................................................... Kategori uji homogenitas Fisher ................................................ Penskoran alternatif jawaban pernyataan angket ....................... Kategori angket siswa ................................................................ Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol ........................................... Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol ........................................... Rekapitulasi data pretest – posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol ........................................................................................ Hasil uji normalitas data pretest-posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol .............................................................................. Hasil uji homogenitas data pretest-posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol ........................................................................ Uji hipotesis pretest-posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil angket penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality .......................................................................
xi
35 36 37 38 39 40 41 41 41 42 42 43 43 44 45 47 47 50 52 53 57 57 58 59
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Perangkat Pembelajaran ..................................................... 1. RPP Kelas Eksperimen .................................................... 2. RPP Kelas Kontrol ...........................................................
69 70 92
Lampiran B Instrumen Penelitian ............................................................ 1. Instrumen Tes .................................................................. a. Kisi-kisi Instrumen Tes untuk Uji Coba Penelitian .... b. Instrumen Tes untuk Uji Coba Penelitian .................... 2. Analisis Hasil Uji Instrumen ........................................... a. Soal Uji Coba Instrumen Tes ....................................... c. Soal Instrumen Tes Penelitian ..................................... d. Lembar Jawaban .......................................................... e. Kisi-kisi Instrumen Nontes ......................................... f. Instrumen Nontes ........................................................
114 115 115 117 137 137 147 150 152 153
Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian ............................................. 1. Hasil Pretest .................................................................... 2. Hasil Posttest ................................................................... 3. Uji Normalitas Hasil Pretest ............................................ a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen ................... b. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol .......................... 4. Uji Normalitas Hasil Posttest .......................................... a. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen .................. b. Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol ......................... 5. Uji Homogenitas Hasil Pretest ........................................ 6. Uji Homogenitas Hasil Posttest ........................................ 7. Uji Hipotesis Hasil Pretest ............................................... 8. Uji Hipotesis Hasil Posttest .............................................. 9. Data Hasil Angket Respon Siswa ..................................... 10. Data Presentase Ranah Kognitif .......................................
154 155 162 168 168 172 175 175 179 182 185 188 191 194 196
Lampiran D Tampilan E-module Berbasis CTL .....................................
204
Lampiran E Surat-surat Penelitian ........................................................... 1. Surat Permohonan Izin Penelitian ................................... 2. Surart Bimbingan Skripsi ................................................. 3. Surat Keterangan Penelitian ............................................ 4. Lembar Uji Referensi ...................................................... 5. Biodata Penulis ................................................................
213 214 215 216 217 222
xii
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Sejalan dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam
era globalisasi, pemerintah terus melakukan kebijakan dalam meningkatkan mutu dan efisiensi sistem pendidikan nasional. Salah satu mata pelajaran yang turut dikembangkan oleh pemerintah dalam meningkatkan mutu dan efisiensi sistem pendidikan nasional adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA merupakan ilmu pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah, IPA memiliki beberapa ciri, diantaranya: objektif, metodik, sistematis, universal, dan tentatif. 1 Fisika sebagai cabang dari ilmu pengetahuan alam memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan pemahaman mendasar mengenai hukum-hukum yang menggerakkan materi, energi, ruang, dan waktu. Fisika mempelajari gejala alam yaitu perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan. 2 Pembelajaran Fisika berkaitan dengan cara mencari tahu mengenai gejala alam secara sistematis, sehingga dalam proses pembelajaran fisika bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi mata pelajaran fisika merupakan pembelajaran yang dihasilkan dari suatu proses penemuan. 3 Dari pengertian di atas jelaslah bahwa pembelajaran fisika bukan hanya produk tetapi merupakan proses. Proses pembelajaran fisika menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi dalam menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. 4 Pembelajaran fisika diarahkan untuk mencari tahu dan
1
Dr. Zulfiani, M.Pd, Tonih Feronika, M.Pd, Kinkin Suartini M. Pd, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. 1, h. 46. 2 http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika, diakses 8 May 2015 pukul 06.55 3 Lya Eka Mandiri, Eko Setyadi Kurniawan, Nur Ngazizah, Pengembangan LKS Fisika SMA Kelas X Semester II Berbasis Web-learning Tanpa Jaringan, Jurnal Radiasi, Vol.3.No.1, 2013, h.12. 4 Dr. Zulfiani, M.Pd, Tonih Feronika, M.Pd, Kinkin Suartini M, Pd, loc.cit.
1
2
menindaklanjuti, sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai alam sekitar. Pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa. Proses komunikasi yang baik melibatkan siswa ikut berperan serta dalam proses pembelajaran. 5 Jadi pembelajaran tidak hanya terfokus kepada guru yang menyampaikan materi, namun ada interaksi dua arah antar siswa dengan guru. Hal ini diharapkan dapat membuat siswa berperan aktif selama pembelajaran, sehingga siswa lebih tertarik untuk memperhatikan materi yang sedang diajarkan. Proses komunikasi yang terjadi tidak selamanya berjalan dengan lancar, bahkan pada proses komunikasi yang kurang baik dapat menimbulkan salah pengertian ataupun salah konsep. 6 Untuk mencapai proses komunikasi yang efisien, dibutuhkan alat bantu yang dapat memberikan suatu alternatif pembelajaran bagi siswa agar dapat memahami konsep-konsep yang telah diajarkan. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah media pembelajaran. Media pembelajaran memiliki beberapa nilai praktis diantaranya, pertama media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan atau informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Kedua media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa belajar sendiri-sendiri sesuai dengan minatnya. Ketiga media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. Keempat media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya. 7
5
Sadirman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), Cet. 22, h. 14. 6 Siti Haerunisa, Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Mgnet Di Kelas V SDN Tembong 2 Kec. Cipocok Jaya Kota Serang, Skripsi UPI, 2013, h. 2, tidak dipublikasikan. 7 Drs. Uus Ruswandi, M.Pd, Dr. Badrudin, M. Ag, Media Pembelajaran, (Bandung: CV. Insan Mandiri, 2008), h. 16
3
Salah satu bentuk media yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah media visual. Media visual merupakan media yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah muncul berbagai media pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Desi Afrida, setelah dilakukan observasi didapatkan bahwa hasil belajar fisika siswa di kelas masih tergolong rendah. 8 Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Department of Information Systems University Teknologi Malaysia, didapatkan bahwa nilai siswa yang melakukan pembelajaran dengan menggunakan bantuan teknologi lebih besar dibandingkan nilai siswa yang melakukan pembelajaran tanpa menggunakan bantuan teknologi di kelas. 9 Salah satu bentuk media visual yang telah memanfaatkan sistem teknologi informasi dan komunikasi adalah augmented reality (AR). Augmented reality merupakan salah satu alternatif perantara yang dapat digunakan sebagai media visual yang tepat bagi siswa. 10 Sistem ini berbeda dengan virtual reality (VR) yang sepenuhnya merupakan virtual environment. Augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi
ke
dalam
sebuah
lingkungan
nyata
tiga
dimensi
kemudian
memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara realtime. Augmented reality merupakan inovasi computer graphics. Dengan menerapkan teknologi ini, penyampaian informasi yang didapat akan lebih menarik dan interaktif.
8
Desi Afrida, Penerapan Pembelajaran IPA (FISIKA) Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) Dengan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Pengetahuan Prosedural Siswa Kelas VII. 3 SMPN 1 Bengkulu, Skripsi Universitas Bengkulu, 2007, h. 2, tidak dipublikasikan. 9 Oye, N. D, dkk., The Impact of E-Learning on Students Performance In Tertiary Institution, Jurnal Department of Information Systems Universiti Teknologi Malaysia, IJCNWC IRACST, Vol. 2, No. 2, 2012, h. 129. 10 Mukhlis Yuzti Perdana, Yuli Fitrisa, dan Yusapril Eka Putra, Aplikasi Augmented Reality Pembelajaran Organ Pernapasan Manusia pada Smartphone Android, Jurnal Teknik Informatika, Vol. 1, 2012, h. 2.
4
Pemanfaatan teknologi ini merupakan salah satu cara baru dalam meningkatkan pembelajaran dan menambah pengetahuan. 11 Berbagai potensi dan keuntungan dari penerapan augmented reality untuk pendidikan, antara lain salah satunya memiliki kekuatan untuk menarik siswa dengan cara yang sebelumnya tidak memungkinkan dan memberikan kebebasan bagi siswa dalam melakukan proses penemuan dengan cara mereka sendiri. 12 Berdasarkan karakteristik augmented reality tersebut, maka salah satu konsep fisika yang dianggap cocok diterapkan dengan media augmented reality adalah konsep gelombang, karena pada materi gelombang terdapat peristiwa yang harus digambarkan secara real. Misalnya, guru sulit untuk menjelaskan peristiwa polarisasi yang terjadi pada gelombang transversal, karena peristiwa tersebut cenderung abstrak, maka sulit untuk divisualisasikan. Contoh lainnya, ketika menjelaskan sifat-sifat gelombang dengan menggunakan bahan real seperti air, pola gelombang yang diciptakan tidak terlalu jelas, tetapi dengan augmented reality pola gelombang akan terlihat lebih jelas dan nyata. Dengan augmented reality bisa ditampilkan fenomena gelombang tanpa mengurangi imajinasi siswa. Penyajian konsep gelombang menjadi lebih menarik dan lebih efisien. Selain itu, siswa diberi kesempatan untuk memperagakan augmented reality secara langsung. Melalui, augmented reality diharapkan siswa lebih aktif dan berperan serta dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa dapat mengkonstruk pemikirannya dan memahami materi yang disampaikan. Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai implementasi media pembelajaran augmented reality pada visualisasi konsep gelombang kelas XI pada Sekolah Menengah Atas. Adapun judul yang penulis ambil adalah “Pengaruh Media Pembelajaran Augmented Reality terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Gelombang“.
11
Yanuar Tri Aji Waskito, Penerapan Augmented Reality untuk Katalog Baju Distro Couple Couple, Skripsi Program Studi Teknik Informatika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013, h. 1, tidak dipublikasikan. 12 Mukhlis Yuzti Perdana, Yuli Fitrisa, dan Yusapril Eka Putra, loc. cit.
5
B.
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan di atas, maka
dapat diidentifikasikan masalah, antara lain: 1.
Proses komunikasi yang kurang baik pada saat pembelajaran dapat menyebabkan siswa salah dalam memahami konsep.
2.
Hasil belajar fisika siswa di kelas masih tergolong rendah.
3.
Fenomena pada konsep gelombang sulit untuk divisualisasikan, sehingga diperlukan media yang dapat menggambarkan konsep gelombang secara lebih real.
C.
Pembatasan Masalah Agar tidak melebar dari masalah penelitian, maka dalam penelitian ini
penyusun membatasi masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.
Nilai siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil belajar yang diukur hanya berorientasi pada ranah kognitif yang merajuk pada Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Lorin W. Anderson, dkk. Ranah kognitif yang diukur pada konsep gelombang mulai dari C 1 sampai C4.
2.
Untuk mengatasi hasil belajar yang rendah, maka dalam penelitian ini digunakanlah media sebagai alat bantu pembelajaran yaitu media pembelajaran augmented reality.
D.
Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut: 1.
Apakah terdapat pengaruh media pembelajaran augmented reality terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang?
2.
Bagaimanakah respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan media pembelajaran augmented reality?
6
3.
Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan media pembelajaran augmented reality?
E.
Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini
bertujuan untuk: 1.
Mengetahui pengaruh media pembelajaran augmented reality terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang.
2.
Mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran augmented reality
3.
Mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan media pembelajaran augmented reality.
F.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat, antara
lain: 1.
Memberikan informasi dalam menyusun dan mengembangkan media pembelajaran augmented reality yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2.
Menjadi bahan rujukan bagi guru yang akan mengembangkan media pembelajaran tambahan.
3.
Memberikan wawasan dalam bidang penelitian pendidikan.
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A.
Kajian Teoritis
1.
Media Pembelajaran
a.
Pengertian Media Pembelajaran Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”.
Menurut Heinich, media merupakan alat saluran komunikasi, perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials), komputer dan instruktur. Contoh media tersebut dapat dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. 1 Dijelaskan pula oleh Scramm bahwa media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. 2 Media salah satu alat komunikasi dalam menyampaikan pesan tentunya sangat bermanfaat jika diimplementasikan dalam proses pembelajaran, media yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut disebut sebagai media pembelajaran. Heinich dkk mengumukakan media pembelajaran sebagai berikut: Batasan Medium sebagai perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film, foto, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pembelajaran maka media itu disebut media pembelajaran. 3 Media pembelajaran ini salah satu komponen proses belajar mengajar yang memiliki peranan sangat penting dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar. Seperti yang telah dikemukakan Gagne, bahwa penggunaan media pembelajaran juga dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk terjadinya proses pembelajaran.
1
Drs. Rusman, M.Pd, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 159 2 Ibid 3 Ibid , h. 160
7
8
Hal ini dikuatkan oleh pendapat Miarso yang menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali. 4 Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. 5 Disamping sebagai penyaluran informasi, media menurut Education Association (NEA) media merupakan benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional. 6 Dari definisi tersebut, dapat diartikan media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media pembelajaran merupakan suatu alat/wahana yang jika tidak digunakan dengan baik dapat menjadikan pembelajaran menjadi verbalisme, salah tafsir, perhatian tidak terpusat, dan tidak terjadinya pemahaman yang baik oleh siswa. Sedangkan media pembelajaran jika digunakan dengan baik dapat menjadikan pembelajaran menjadi perangsang, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan presepsi yang sama oleh semua siswa, sehingga hakikat dari media yaitu untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima benar-benar memenuhi fungsinya. Berdasarkan definisi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat/ wahana yang dapat memudahkan siswa dalam 4
Ibid Drs. Uus Ruswandi, M.Pd, Dr. Badrudin, M. Ag, Media Pembelajaran, (Bandung: CV. Insan Mandiri, 2008), h. 9 6 Ibid, h. 10 5
9
mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa.
b.
Nilai Praktis Media Pembelajaran Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai
praktis sebagai berikut : 1)
Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa atau mahasiswa. Pengalaman masing-masing individu yang beragam karena kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan macam pengalaman yang dimiliki mereka. Dua orang anak yang hidup di dua lingkungan berbeda akan mempunyai pengalaman yang berbeda pula. Dalam hal ini media dapat mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut.
2)
Media dapat mengatasi ruang kelas. Banyak hal yang sukar untuk dialami secara langsung oleh siswa/mahasiswa di dalam kelas, seperti; objek yang terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan-gerakan yang diamati terlalu cepat atau terlalu lambat. Dengan media kesukaran-kesukaran tersebut dapat diatasi.
3)
Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan. Gejala fisik dan sosial dapat diajak berkomunikasi dengannya.
4)
Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan siswa dapat secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
5)
Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis. Penggunaan media, seperti; gambar, film, model, grafik, dan lainnya dapat memberikan konsep dasar yang benar.
6)
Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Dengan menggunakan media, horizon pengalaman akan semakin luas, persepsi semakin tajam, dan konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap, sehingga keinginan dan minat baru untuk belajar selalu timbul.
10
7)
Media dapat meningkatkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar. Pemasangan gambar di papan iklan, pemutar film dan mendengarkan program audio dapat menimbulkan rangsangan tertentu ke arah keinginan untuk belajar.
8)
Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkrit sampai kepada yang abstrak. Sebuah film tentang suatu benda atau kejadian yang tidak dapat dilihat secara langsung oleh siswa, akan dapat memberikan gambaran yang konkrit tentang wujud, ukuran, dan lokasi. Disamping itu dapat pula mengarahkan kepada generalisasi tentang arti kepercayaan suatu kebudayaan dan sebagainya. 7
c.
Kriteria Pemilihan Media Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses
belajar mengajar. Karena beranekaragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara tepat. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, diantaranya; tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain : 1)
Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, baik yang berhubungan dengan aspek kognitif, afektif, ataupun psikomotor. Tujuan ini terkait dengan materi yang akan disampaikan oleh guru.
2)
Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar harus disesuaikan dengan kemampuan seorang guru. Oleh sebab itu seorang guru dapat mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh bidang pengembangan pada organisasi media pendidikan. Selain itu, guru juga
7
Ibid, h. 16.
11
dapat membaca petunjuk yang berkaitan dengan penggunaan media dalam proses belajar mengajar. 3)
Sesuai dengan taraf berpikir anak dari segi subjek menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan taraf berpikir anak. Dengan mempertimbangkan peserta didik, program pengajaran akan lebih bermakna bagi dirinya.
4)
Kemudahan untuk memperolehnya atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru. Sering kali suatu media dianggap tepat untuk digunakan di kelas akan tetapi di sekolah tersebut tidak tersedia media dan peralatan yang diperlukan, sedangkan untuk mendesain atau merancang media tersebut tidak mungkin dilakukan oleh guru.
5)
Sesuai dengan situasi dan kondisi, aspek ini sama dengan aspek-aspek lainnya. Situasi dan kondisi meliputi tempat dan audien, contohnya siswa yang mengikuti pembelajaran di pagi hari akan lebih fresh dibandingkan siswa yang melakukan pembelajaran di siang hari.
6)
Kualitas alat/teknik, untuk menghindari terjadinya ketidakberesan dalam proses belajar mengajar yang disebabkan oleh kualitas (mutu) alatnya, seorang guru seyogyanya memiliki media yang representatif, seperti kualitas gambar dan suara.
7)
Penggunaan media pengajaran seyogyanya dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar. Dengan media, diharapkan informasi yang disajikan dapat diserap oleh siswa dan media tersebut dapat menghemat biaya, waktu dan tenaga. 8
d.
Fungsi Media Pembelajaran Ada beberapa pengertian tentang media pembelajaran yang telah dipelajari,
tersirat tujuan dari penggunaan suatu media yaitu untuk membantu guru menyampaikan pesan-pesan secara mudah kepada siswa, sehingga siswa dapat menguasai pesan-pesan secara cepat, dan akurat. Dalam kerangka proses belajar 8
Ibid, h. 28-31
12
mengajar yang dilakukan guru, penggunaan media dimaksudkan agar siswa yang terlibat dalam kegiatan belajar itu terhindar dari gejala verbalisme, yakni mengetahui kata-kata yang disampaikan guru tetapi tidak memahami arti atau maknanya. Secara umum, media pembelajaran mempunyai fungsi sebagai berikut: 1)
Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran merupakan
alat
bantu
yang
dapat
memperjelas,
mempermudah,
mempercepat pencapaian pesan atau materi pembelajaran pada siswa, sehingga inti materi pelajaran secara utuh dapat disampaikan kepada para siswa. Disamping itu melalui alat bantu pembelajaran ini memungkinkan siswa belajar secara mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual auditori & kinestetiknya. Dampak pada siswa lain dalam kelas diharapkan dapat memberikan stimulus, mempersamakan pengalaman dan pemahaman objek pesan yang disampaikan dalam pembelajaran. 2)
Sebagai komponen dari sub sistem pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang manadi dalamnya memiliki sub-sub komponen diantaranya adalah komponen media pembelajaran. Dengan demikian media pembelajaran
merupakan
sub
komponen
yang
dapat
menentukan
keberhasilan proses maupun hasil belajar. 3)
Sebagai pengarah dalam pembelajaran. Salah satu fungsi dari media pembelajaran adalah sebagai pengarah pesan atau materi apa yang akan disampaikan, atau kompetesi apa yang akan dikembangkan untuk dimiliki siswa. Banyak pembelajaran tidak mencapai hasil prestasi siswa dengan baik karena tidak memiliki atau tidak optimalnya alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran.
4)
Sebagai permainan atau membangkitkan perhatian dan motivasi siswa. Media pembelajaran dapat membangkitkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar, karena media pembelajaran dapat mengakomodasi semua kecakapan siswa dalam belajar. Media pembelajaran dapat memberikan bantuan pemahaman pada siswa yang kurang memiliki kecakapan mendengar atau melihat atau yang kurang memiliki konsentrasi dalam
13
belajar. Alat bantu pembelajaran ini juga dapat menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. 5)
Meningkatkan hasil dan proses pembelajaran. Secara kualitas dan kuantitsa media pembelajaran sangat memberikan kontribusi terhadap hasil maupun proses
pembelajaran.
Oleh
karena
itu
dalam
penggunaan
media
pembelajaran harus memperhatikan rambu-rambu mekanisme media pembelajaran. 6)
Mengurangi terjadinya verbalisme. Dalam pembelajaran sering terjadi siswa mengalami verbalisme karena apa yang diterangkan atau dijelaskan guru lebih bersifat abstrak atau tidak ada wujud, tidak ada ilustrasi nyata atau salah contoh, sehingga siswa hanya bisa mengatakan tetapi tidak memahami bentuk, wujud, atau karakteristik objek. Dengan demikian media pembelajaran dapat berfungsi sebagai alat yang efektif dalam memperjelas pesan yang disampaikan.
7)
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra. Sering terjadi dalam pembelajaran menjelaskan objek pembelajaran yang sifatnya sangat luas, besar, atau sempit, kecil atau bahaya, sehingga memerlukan alat bantu untuk menjelaskan, mendekatkan pada objek yang dimaksud. 9 Fungsi media dalam proses pembelajaran cukup penting dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama membantu siswa untuk belajarn. Dua unsure yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, yaitu metode dan media pembelajaran. Kedua hali ini saling berkaitan satu sama lain. Fungsi media pembelajaran menurut Hamalik, yaitu:
1)
Untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif.
2)
Penggunaan media nerupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran.
3)
Media pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
4)
Penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh guru dalam kelas. 9
Dr. Rusman, op.cit., h. 162-163
14
5)
Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu pendidikan. 10 Selain itu menurut Kempt dan Dayton, fungsi utama media pembelajaran
adalah: 1)
Memotivasi minat dan tindakan, direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan
2)
Menyajikan informasi, digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa.
3)
Memberi instruksi, informasi yang terdapat dalam media harus melibatkan siswa. 11 Menurut Arief S. Sadiman dkk, fungsi umum media pembelajaran adalah:
1)
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan berkala).
2)
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misalnya : a) objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model b) objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film, atau gambar. c) gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photo graphy
3)
Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa. Dalam hal ini media berguna untuk : a) menimbulkan semangat belajar b) memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan c) memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4)
Media dapat mempersamakan pengalaman, menimbulkan persepsi yang sama. 12 10
Ibid, h. 164 Ibid 12 Dr. Arief S. Sadirman, M.Sc, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996), cet. 4, h. 16-17 11
15
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu dalam penyampaian pesan dan isi pelajaran serta memberikan makna lebih dari proses pembelajaran sehingga memotivasi siswa untuk meningkatkan proses belajarnya.
2.
Teknologi dan Media Memudahkan Pembelajaran Belakangan ini ketika sebagian besar orang mendengar kata teknologi,
mereka memikirkan benda-benda seperti komputer, pemutar MP3, handphone, dan lain-lain. Kata teknologi selalu memiliki berbagai penafsiran, mulai dari sekedar peranti keras hingga cara sistematis dalam menyelesaikan masalah. Teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu technologia. Techne artinya kemampuan dan logia artinya ungkapan. Teknologi merupakan istilah yang luas berkaitan dengan pemanfaatan dan pengetahuan tentang perkakas dan keterampilan. 13 Teknologi memiliki peranan di seluruh bagian kurikulum. Dengan teknologi, siswa tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Melalui jaringan komputer dan pusat media seperti internet, dunia mejadi ruang kelas bagi setiap siswa. Salah satu kemajuan terbaru dalam teknologi adalah kemampuan menyimpan informasi dalam format digital. Informasi ini mencakup teks, audio, visual, dan film. Siswa dapat memanfaatkan teknologi dan media dalam serangkaian cara untuk meningkatkan kegiatan belajar. Pemanfaatan kegiatan yang berpusat pada siswa memungkinkan guru menggunakan waktu mereka untuk memeriksa dan memperbaiki masalah siswa, berkonsultasi dengan siswa secara individual, dan mengajar secara satu per satu dalam kelompok kecil. Banyak waktu yang bisa dimanfaatkan guru dalam kegiatan tersebut akan bergantung pada tingkat peran pengajaran yang diberikan pada teknologi dan media. Tentunya ini bukan berarti teknologi pengajaran bisa menggantikan guru, tetapi lebih kepada teknologi dan
13
Sharon E. Smaldino, dkk, Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 4.
16
media bisa membantu guru menjadi pengelola kreatif dari pengalaman belajar, ketimbang hanya sebagai pembagi informasi.
3.
Augmented Reality
a.
Pengertian Augmented Reality Augmented reality adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
bentuk benda nyata yang dihasilkan di dalam komputer. Sebuah aplikasi augmented reality dapat berisi berbagai fungsi, baik untuk interaksi atau display. Salah satu contoh augmented reality adalah ketika berada di sebuah museum dan menggunakan aplikasi yang terdapat pada museum, kita dapat memindai kode bar di dasar patung dan aplikasi akan menunjukkan gambar dari patung dengan deskripsi interaktif sepenuhnya. Ini bisa menjelaskan di mana dan kapan itu dibuat. Kemudian augmented reality juga dapat digunakan untuk menampilkan peta museum yang menunjukkan karya yang berbeda, hal ini memungkinkan kita untuk mengikuti peta lokasi tersebut. 14 Augmented reality merupakan sebuah sistem yang menggabungkan dunia nyata dan komputer grafis. Tujuan dari augmented reality adalah menambahkan pengertian dan informasi dunia nyata dimana sistem augmented reality mengambil dunia nyata sebagai dasar dan menggabungkan beberapa teknologi dengan menambahkan data kontekstual agar pemahaman seseorang menjadi semakin jelas. 15 Teknologi augmented reality merupakan salah satu terobosan yang digunakan pada akhir-akhir ini di dibidang interaksi. Penggunaan teknologi ini akan sangat membantu dalam menyampaikan suatu informasi kepada pengguna. Augmented reality merupakan teknologi interkasi yang menggabungkan antara dunia nyata (real world) dan dunia maya (virtual world). 16
14
Trevor Ward, Augmented Reality using Appcelerator Titanium Starter, ebook, (Birmingham: Packt Publishing Ltd, 2012), h.1 15 Emir M. Husni, Yusuf Rokhmat, Perancangan Augmented Reality Volcano untuk Alat Peraga Museum, Jurnal Institut Teknologi Bandung, 2008, h. 2 16 Kurniawan Teguh Martono, Augmented Reality Sebagai Metafora Baru dalam Teknologi Interaksi Manusia dan Komputer, Jurnal Sistem Komputer, Vol. 1, No. 2, 2011, h. 60-61.
17
Dalam penggunaan teknologi augmented reality ini adalah menambahkan pengertian dan informasi pada dunia nyata dimana sistem augmented reality mengambil dunia nyata sebagai dasar dan menggabungkan beberapa teknologi dengan menambahkan data kontekstual agar pemahaman seseorang menjadi jelas. 17 Teknologi augmented reality ada tiga karakteristik yang menjadi dasar diantaranya adalah kombinasi pada dunia nyata dan virtual, interaksi yang berjalan secara real-time, dan karakteristik terakhir adalah bentuk obyek yang berupa model 3 dimensi atau 3D. Bentuk data konstektual dalam sistem augmented reality ini dapat berupa data lokasi, audio, video ataupun dalam bentuk data model 3D. Untuk membuat data model ini dapat memanfaatkan beberapa aplikasi computer aided design. Paul Milgram dan Funio Kishino menjelaskan konsep augmented reality dalam teori mereka yang disebut dengan virtuality continuum yang dapat dilihat dalam Gambar 2.1 berikut ini:
Gambar 2.1 Virtuality continum 18 Sumber : Viet Toan Phan dkk., Interior Design in Augmented Reality Environment, International Journal of Computer Application, Vol. 5, No. 5, 2010 Paul Milgram dan Funio Kishino merumuskan kemungkinan penggabungan dan peleburan dunia nyata dan dunia maya ke dalam sebuah kontinum virtualitas. Sisi yang paling kiri adalah lingkungan nyata yang hanya berisi benda nyata, dan sisi paling kanan adalah lingkungan maya yang hanya berisi benda maya. Dalam augmented reality atau realitas tambahan, yang lebih dekat ke sisi kiri lingkungan bersifat nyata dan benda bersifat maya, sementara dalam augmented virtuality 17
Ibid, h. 61 Viet Toan Phan, dkk., Interior Design in Augmented Reality Environment, International Journal of Computer Application, Vol. 5, No. 5, 2010, h. 16 18
18
atau virtualitas tertambah, yang lebih dekat ke sisi kanan, lingkungan bersifat maya dan benda bersifat nyata. Realitas tertambah dan virtualitas tertambah digabungkan menjadi mixed reality atau realitas campuran.
b.
Jenis-jenis Augmented Reality Berdasarkan metode penggunaannya, augmented reality terbagi menjadi dua
jenis, yaitu : 1)
Marker Augmented Reality (Marker Based Tracking) Marker Augmented Reality atau Marker Based Tracking merupakan sebuah
metode yang memanfaatkan marker. Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik (0,0,0) dan 3 sumbu yaitu X,Y, dan Z. Marker Based Tracking ini sudah lama dikembangkan sejak 1980-an dan pada awal 1990-an mulai dikembangkan untuk penggunaan augmented reality. Contoh marker dapat dilihat pada Gambar 2.2 di bawah ini.
Gambar 2.2 Marker Sumber: Kompas Tekno 2)
Markerless Augmented Reality Salah satu metode augmented reality yang saat ini sedang berkembang
adalah metode "Markerless Augmented Reality", dengan metode ini pengguna tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen digital. Seperti yang saat ini dikembangkan oleh perusahaan augmented reality terbesar di dunia total immersion, mereka telah membuat berbagai macam teknik markerless tracking sebagai teknologi andalan mereka, seperti:
19
a)
Face Tracking Dengan menggunakan alogaritma yang mereka kembangkan, komputer dapat mengenali wajah manusia secara umum dengan cara mengenali posisi mata, hidung, dan mulut manusia, kemudian akan mengabaikan objek-objek lain di sekitarnya seperti pohon, rumah, dan benda-benda lainnya. Teknik ini pernah digunakan di Indonesia pada Pekan Raya Jakarta 2010 dan Toy Story 3 Event. Contoh markerless face tracking dapat dilihat pada Gambar 2.3 di bawah ini.
Gambar 2.3 Markerless AR pada Face Tracking (Sumber: Kompas Tekno) b)
3D Object Tracking Berbeda dengan face tracking yang hanya mengenali wajah manusia secara umum, teknik 3D object tracking dapat mengenali semua bentuk benda yang ada disekitar, seperti mobil, meja, televisi, dan lain-lain.
c)
Motion Tracking. Pada teknik ini komputer dapat menangkap gerakan, motion tracking telah mulai digunakan secara ekstensif untuk memproduksi film-film yang mencoba mensimulasikan gerakan. Contohnya pada film Avatar, di mana James Cameron menggunakan teknik ini untuk membuat film tersebut dan menggunakannya secara realtime. 19
19
Senja Lazuardi, Augmented Reality:Masa Depan Interaktivita, (Jakarta: kompas, 2012), online, (http://tekno.kompas.com/read/2012/04/09/12354384/augmented.reality.masa.depan.interaktivitas) diakses 30 September 2014 pukul 08.20
20
c.
Unity 3D Dan In2AR Unity adalah sebuah tool yang terintegrasi untuk membuat game, arsitektur
bangunan dan simulasi. Unity tidak hanya merupakan sebuah game engine, tapi juga merupakan sebuah editor. Kelebihan unity yaitu multiplatform, platform yang didukung oleh unity diantaranya adalah windows, mac, iphone, ipad, android, nintendo wii, flash, dan juga browser. Pada unity, kita tidak bisa melakukan desain atau modeling objek, dikarenakan unity bukan tool untuk mendesain. Jika kita ingin mendesain suatu objek, kita memerlukan 3D editor lain seperti 3dsmax atau blender, kemudian kita export menjadi format fbx, 3ds, dae, max, maya, atau obj. In2ar adalah sebuah platform perangkat lunak yang menyediakan library tentang augmented reality. 20
d.
Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality Media pembelajaran ini merupakan perkembangan teknologi dari hasil
gabungan teknologi cetak dan komputer. Salah satu bentuk akhir dari media pembelajaran yang akan dibuat adalah dalam bentuk kartu. Kartu tersebut merupakan print out dari marker yang telah dibuat. Setiap marker akan menampilkan dimensi yang berbeda. Model tiga dimensi tersebut dapat muncul dengan bantuan kamera webcam pada komputer ketika marker diarahkan pada kamera, sehingga nantinya model-model tiga dimensi (objek maya) dapat ditampilkan dalam dunia nyata pada waktu real time. 21 Tahap pembuatan media pembelajaran berbasis augmented reality adalah sebagai berikut. 1)
Perancangan media, merancang animasi yang akan dibuat.
2)
Pembuatan model tiga dimensi, model tiga dimensi dibuat dengan menggunakan program 3DS max
3)
Pembuatan marker,
marker
merupakan
medium
untuk
membantu
memunculkan objek tiga dimensi. 20
Angga Teguh Ajipramuditya, Analisis Implementasi Perbandingan Performansi SDK Augmented Reality Vuforia dan IN2AR pada Aplikasi Mobile Advertising. Tugas Akhir Institut Teknologi Telkom, 2013, h. 30, tidak dipublikasikan. 21 Trevor Ward, loc. cit.
21
4)
Tahap packaging IN2AR, menggabungkan 3 komponen yang telah dibuat dengan Unity 3D agar bisa ditampilkan di kamera webcam. 22 Berikut merupakan contoh aplikasi augmented reality pada konsep
gelombang:
Gambar 2.4 Gambar AR pada Gelombang Transversal
Gambar 2.5 Gambar AR pada Gelombang Longitudinal
4.
Hasil Belajar Sudjana berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki oleh siswa setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. 23 Hasil belajar merupakan sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran, tetapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat dan bakat, penyesuaian sosial, macam-macam keterampilan, cita-cita, 22
Viet Toan Phan, dkk., op. cit., h. 16-21. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h.22. 23
22
keinginan dan harapan. Hal tersebut senada dengan pendapat Hamalik dalam Rusman yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat terlihat dari terjadinya perubahan persepsi dan perilaku, termasuk perbaikan perilaku. 24 Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar melalui kegiatan belajar. Berdasarkan informasi tersebut, guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut untuk keseluruhan kelas atau individu. 25 Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional menggunakan klasifikasi hasil belajar menurut Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. 26 Ranah kognitif berkenaan dengan kemampuan pengembangan keterampilan intelektual (knowledge) dengan tingkatan-tingkatan sebagai berikut: a.
Mengingat (C 1 ), yakni mengambil pengetahuan yang dibutuhkan oleh memori jangka panjang. Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan akan digali pada saat dibutuhkan dengan cara mengenali atau mengingat kembali.
b.
Memahami
(C 2 ),
yakni
mengkonstruk
makna
dari
pesan-pesan
pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan, ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. Proses-proses kognitif dalam kategori memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan. c.
Menerapkan atau mengaplikasikan (C 3 ), melibatkan penggunaan prosedurprosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Kategori menerapkan terdiri dari dua proses kognitif, yakni
24
Dr. Rusman, op.cit., h. 123. Ibid 26 Sudjana, loc.cit 25
23
mengeksekusi
(ketika
tugasnya
hanya
soal
latihan)
dan
mengimplementasikan (ketika tugasnya merupakan masalah). d.
Menganalisis (C 4 ), melibatkan proses menguraikan materi menjadi bagianbagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antara setiap bagian, serta struktur keseluruhannya. Kategori proses menganalisis
meliputi
proses-proses
kognitif
membedakan,
mengorganisasikan, dan mengatribusikan. e.
Mengevaluasi (C 5 ), yakni membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar.
Kategori
mengevaluasi
mencakup
proses-proses
kognitif
memeriksa dan mengkritik. f.
Membuat atau mencipta (C 6 ), melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional yang berisikan tiga proses kognitif yakni merumuskan, merencanakan, dan memproduksi. 27 Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif
tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial. Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar. Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat yang kompleks, yaitu: a.
Penerimaan (reciving), yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain. Penerimaan dibedakan menjadi kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.
b.
Jawaban (responding), yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.
c.
Penilaian (valuing), berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Penilaian dibedakan menjadi kesediaan menerima nilai, 27
Lorin W. Anderson and David R. Krathwohl (eds), Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agung Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), cet. 1, h. 100-102.
24
latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. d.
Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Kemampuan organisasi dibedakan menjadi konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai, dan lain-lain.
e.
Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan
tingkah
lakunya.
Hal
ini
mencakup
keseluruhan
nilai
dan
karakteristiknya. 28 Ranah psikomotorik berkaitan erat dengan keterampilan secara fisik dan motorik. Aspek pada ranah psikomotik terdiri dari: a.
Persepsi, yakni menyadari stimulus, menyeleksi stimulus terarah sampai menerjemahkannya dalam pengamatan stimulus terarah kepada kegiatan yang ditampilkan.
b.
Kesiapan, berkaitan dengan kesiapan melakukan suatu kegiatan tertentu, termasuk kesiapan mental, fisik, dan emosional.
c.
Respon terpimpin, meliputi kemampuan menirukan gerakan, gerakan cobacoba, dan performance yang memadai menjadi tolak ukur.
d.
Mekanisme, yakni kebiasaan yang berasal dari respons yang dipelajari, gerakan dilakukan dengan mantap, penuh keyakinan dan kemahiran.
e.
Respon kompleks, berkaitan dengan gerak motorik yang memerlukan pola gerakan yang kompleks.
f.
Penyesuaian, berkaitan dengan pola gerakan yang telah berkembang dengan baik, sehingga seseorang dapat mengubah pola gerakannya agar sesuai dengan situasi yang dihadapinya.
28
Sudjana, op.cit., h. 30.
25
g.
Mencipta, yakni keterampilan tingkat tinggi dimana pada tingkatan ini seseorang memiliki kemampuan untuk menghasilkan pola-pola gerakan baru agar sesuai dengan situasi yang dihadapinya. 29
5.
Kajian Gelombang
a.
Peta Konsep Gelombang Peta konsep gelombang dapat dilihat pada Gambar 2.4 di bawah ini Gelombang Diklasifikasikan
Berdasarkan arah getar Gelombang transversal
Gelombang longitudinal
Berdasarkan amplitudo Gelombang berjalan
Gelombang stasioner
Berdasarkan medium Gelombang mekanik
Gelombang elektromagnetik
Mempunyai sifat
Pembiasan
Pemantulan
Difraksi
Interferensi
Dispersi
Polarisasi
Gambar 2.6 Peta konsep gelombang
b.
Matei Konsep Gelombang
1)
Pengertian Gelombang Partikel yang mendapat usikan secara periodik disebut getaran dan jika
usikan getaran tersebut merambat disebut gelombang. Getaran yang merambat pada gelombang membawa energi, namun partikel medium tidak ikut berpindah. 30 2)
Simpangan Gelombang Simpangan gelombang dapat ditentukan dengan menggunakan waktu perjalanannya. Jika gelombang bergetar selama t detik berarti titik p telah bergetar tp detik dengan hubungan: 29
Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 68 30 Ni Ketut Lasmi, Fisika untuk SMA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2014), h. 157
26
𝑡𝑝 = 𝑡 −
Dan simpangan di titik p memenuhi:
𝑥 𝑣
𝑦𝑝 = 𝐴 sin(𝜔𝑡 − 𝑘𝑥)
Keterangan: 𝑦𝑝 = simpangan di titik p (m) A = amplitudo gelombang (m) 𝜔 = frekuensi sudut k = bilangan gelombang x = jarak titik ke sumber (m) t = waktu gelombang (s) 31 3)
Jenis-jenis gelombang
a)
Berdasarkan arah rambat dan arah getar, berdasarkan arah rambat dan arah getar (usikan) gelombang terbagi atas dua, yaitu:
(1)
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambat dan arah getarnya tegak lurus terhadap zat padat yang kenyal ( contohnya: permukaan air dan gelombang pada tali)
(2)
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambat dan arah getarnya saling berimpit pada zat padat, cair dan gas (contohnya: gelombang bunyi dan gelombang pada slinki)
b)
Berdasarkan mediumnya, berdasarkan mediumnya gelombang dibagi menjadi tiga, yaitu:
(1)
Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam perambatannya memerlukan medium.
(2)
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dalam perambatannya tidak memerlukan medium.
c)
Berdasarkan amplitudonya, berdasarkan amplitudonya gelombang dibagi menjadi dua, yaitu:
(3)
Gelombang berjalan adalah gelombang yang mempunyai amplitudo yang sama pada setiap titik.
(4)
Gelombang stasioner adalah gelombang yang amplitudonya tidak sama pada setiap titik. 32 31
Sri Handayani dan Ari Damari, Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII, (Jakarta : CV. Adi Perkasa, 2009), h. 5
27
3)
Karakteristik Gelombang
a)
Pemantulan (refleksi) Pemantulan adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu
berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua medium. b)
Pembiasan Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang
mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut pembiasan. c)
Difraksi Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada
saat gelombang tersebut melintas melalui bukaan atau mengelilingi ujung penghalang. d)
Interferensi Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang memengaruhi suatu
bagian medium yang sama sehingga gangguan sesaat pada gelombang paduan merupakan jumlah vektor gangguan-gangguan sesaat pada masing-masing gelombang merupakan penjelasan fenomena interferensi. e)
Dispersi Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang merupakan
campuran beberapa panjang gelombang menjadi komponen-komponennya karena pembiasan. f)
Polarisasi Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk
suatu gelombang transversal sehingga menjadi satu arah. 33 4)
Gelombang Berjalan Semua gelombang akan merambat dari sumber ke tujuannya ini merupakan
gelombang berjalan. Pada gelombang berjalan ini perlu dipelajari simpangan dan fasenya. 32
33
Ibid Sri Handayani dan Ari Damari, op.cit., h. 14
28
5)
Gelombang Stasioner Gelombang stasioner adalah gelombang hasil superposisi dua gelombang
berjalan yang : amplitudo sama, frekuensi sama dan arah berlawanan. 34 a)
Ujung terikat Contoh gelombang tali yang ujung satunya digetarkan dan ujung lain diikat
pada Gambar 2.7 dan Gambar 2.8
Gambar 2.7 Gelombang stasioner ujung terikat 35 Sumber : Sri Handayani dan Ari Damari, Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII, Jakarta : CV. Adi Perkasa, 2009
Gambar 2.8 Gelombang stasioner ujung terikat pada aplikasi AR b)
Ujung bebas Gelombang stationer ujung bebas dapat digambarkan seperti pada Gambar
2.9 dan Gambar 2.10
34 35
Ibid, h. 9 Ibid.
29
Gambar 2.9 Gelombang stationer ujung bebas 36 Sumber : Sri Handayani dan Ari Damari, Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII, (Jakarta : CV. Adi Perkasa, 2009
Gambar 2.10 Gelombang stasioner ujung bebas pada aplikasi AR B.
Penelitian Relevan Beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan Augmented Reality
adalah sebagai berikut: a.
Penelitian yang dilakukan oleh Erwin Nugraha (2013) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Elektronika Dasar Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality”. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada siswa yang diberikan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis augmented reality. Hal ini berdasarkan peningkatan hasil belajar siswa sebesar 52,98% dan termasuk ke dalam kriteria sedang. Hasil dari pengukuran minat siswa melalui angket memperoleh hasil rata-rata yang berada pada kategori “baik”, siswa
36
Ibid.
30
memiliki rasa antusias dan kesan positif terhadap pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis augmented reality. 37 b.
Penelitian yang dilakukan oleh Mukhlis Yuzti Perdana, Yuli Fitrisia, dan Yusapril Eka Putra (2012) yang berjudul “Aplikasi Augmented Reality Pembelajaran Organ Pernapasan Manusia Pada Smartphone Android”. Hasil dari proyek akhir ini adalah aplikasi augmented reality pembelajaran organ pernapasan manusia pada smartphone android. Dari perhitungan kuisioner yang diberikan didapatkan bahwa sebesar 80% siswa menyatakan media pembelajaran AR membantu siswa dalam memahami materi organ pernapasan dan meningkatkan minat belajar siswa. 38
c.
Penelitian yang dilakukan oleh Steve Chi-Yin Yuen, Gallayanee Yaoyuneyong, dan Erik Jhonson (2011) yang berjudul “Augmented Reality: An Overview and Five Directions for AR in Education”. Penelitian ini menjelaskan bahwa aplikasi AR memiliki potensi yang sangat besar dan banyak manfaat untuk pengajaran dan lingkungan belajar. Augmented reality ini memiliki potensi untuk terlibat, merangsang dan memotivasi siswa untuk mengeksplorasi materi dalam kelas dari sudut yang berbeda. Ada lima aplikasi teknologi AR dalam pendidikan, yaitu AR buku, AR game, discovery-based learning, pemodelan objek, dan pelatihan keterampilan. 39
d.
Kurniawan Teguh Martono (2011) yang berjudul “Augmented Reality Sebagai Metafora Baru dalam Teknologi Interaksi Manusia dan Komputer”. Penelitian ini berisi tentang teknologi reality yang digunakan dalam metafora pada komputer dengan tambahan teknologi interaksi. Metafora merupakan salah satu bentuk perubahan.
Dengan perubahan di bidang
interaksi itu akan meningkatkan pengalaman pengguna saat mengoperasikan 37
Erwin Nugraha, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Elektronika Dasar Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality, Skripsi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan UPI, 2013. h. 60-61, tidak dipublikasikan. 38 Mukhlis Yuzti Perdana, Yuli Fitrisia, dan Yusapril Eka Putra, Aplikasi Augmented Reality Pembelajaran Organ Pernapasan Manusia Pada Smartphone Android, Jurnal Teknik Informatika, Vol. 1, 2012, h. 1-11. 39 Steve Chi-yin Yuen, Gallayanee Yaoyuneyong, dan Erik Jhonson, Augmented Reality: An Overview and Five Directions for AR in Education, Journal of Educational Technology Development and Exchange, Vol. 4, No. 1, 2011, h. 119-140
31
aplikasi. Augmented reality adalah realitas tambahan yang digunakan untuk campuran atau menggabungkan objek di dunia maya dengan lingkungan real. Dengan menggunakan augmented reality ini diharapkan pengguna aplikasi akan merasakan proses interaksi langsung. 40 e.
Penelitian yang dilakukan oleh Andy Pramono (2013) yang berjudul “Media Pendukung Pembelajaran Rumah Adat Indonesia menggunakan Augmented Reality”. Hasil penelitian ini adalah terbentuknya aplikasi sebagai media pendukung pembelajaran rumah adat Indonesia dengan menggunakan augmented reality. Secara keseluruhan, validasi media pembelajaran rumah adat dengan AR ini dinyatakan valid artinya media pembelajaran yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini dibuktikan dengan hasil presentase uji coba ahli media sebesar 86,5%, sedangkan hasil presentase uji coba ahli materi sebesar 91,4%, hasil penilaian responden sebesar 93,6%. 41
f.
Penelitian yang dilakukan oleh Septri Elvrilla (2011) yang berjudul “Augmented Reality Panduan Belajar Sholat Berdasarkan Buku Teks Belajar Sholat Menggunakan Android”. Tujuan penelitian ini agar mempermudah umat muslim ataupun para mualaf dalam mempelajari tata cara sholat yang benar dan tertib serta dapat meningkatkan kepahaman umat muslim dalam mempelajari tata cara sholat dengan mudah. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi tuntunan sholat berbentuk 3D dengan animasi yang dapat bergerak dan dapat diakses melalui hand phone android. 42
C.
Kerangka Berpikir Fisika adalah salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam yang
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
Pembelajaran Fisika
berkaitan dengan cara mencari tahu mengenai gejala alam secara sistematis, 40
Kurniawan Teguh Martono, Augmented Reality Sebagai Metafora Baru dalam Teknologi Interaksi Manusia dan Komputer, Jurnal Sistem Komputer, vol. 1, no. 2, 2011, h. 60 41 Andy Pramono, Media Pendukung Pembelajaran Rumah Adat Indonesia menggunakan Augmented Reality, Jurnal ELTEK, Vol. 11, No. 01, 2013, h. 130 42 Septri Elvrilla, Augmented Reality Panduan Belajar Sholat Berdasarkan Buku Teks Belajar Sholat Menggunakan Android, Jurnal Universitas Gunadarma, 2011, h. 29
32
sehingga dalam proses pembelajaran fisika bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja. Mata pelajaran fisika merupakan pembelajaran yang dihasilkan dari suatu proses penemuan.
Pembelajaran
fisika
diarahkan
untuk
mencari
tahu
dan
menindaklanjuti, sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai alam sekitar. Pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa. Proses komunikasi yang baik, melibatkan siswa ikut berperan serta dalam proses pembelajaran. Namun proses komunikasi yang terjadi tidak selalu berjalan dengan lancar, bahkan proses komunikasi yang kurang baik dapat menimbulkan salah pengertian ataupun salah konsep. Untuk mencapai proses komunikasi yang efisien, dibutuhkan alat bantu yang dapat memberikan suatu alternatif pembelajaran bagi siswa agar dapat memahami konsep-konsep yang telah diajarkan. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah media pembelajaran. Salah satu bentuk media yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah media visual. Media visual merupakan media yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, telah muncul berbagai media pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Salah satu bentuk media visual yang telah memanfaatkan sistem teknologi informasi dan komunikasi adalah augmented reality (AR). Augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi, lalu memproyeksikan bendabenda maya tersebut secara realtime. Dengan menerapkan teknologi ini, penyampaian informasi yang didapat akan lebih menarik dan interaktif. Salah satu potensi dari augmented reality adalah memiliki kekuatan untuk menarik siswa dengan cara yang sebelumnya tidak memungkinkan dan memberikan kebebasan bagi siswa dalam melakukan proses penemuan dengan cara mereka sendiri. Berdasarkan karakteristik augmented reality tersebut, salah satu konsep fisika yang dianggap cocok diterapkan dengan media augmented reality adalah
33
konsep gelombang. Pada materi gelombang terdapat peristiwa yang harus digambarkan secara real. Contohnya ketika menjelaskan sifat-sifat gelombang dengan menggunakan bahan real seperti air, pola gelombang yang diciptakan tidak terlalu jelas, tetapi dengan augmented reality pola gelombang akan terlihat lebih nyata. Dengan augmented reality bisa ditampilkan fenomena gelombang tanpa mengurangi imajinasi siswa terkait fenomena tersebut. Penyajian konsep gelombang menjadi lebih menarik dan lebih efisien. Selain itu, siswa diberi kesempatan untuk memperagakan augmented reality secara langsung. Dengan pembelajaran menggunakan augmented reality, diharapkan siswa lebih aktif dan dapat berperan serta dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa dapat mengkonstruk pemikirannya dan paham mengenai materi yang disampaikan.
D.
Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan diatas,
maka rumusan hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh media pembelajaran berbasis augmented reality terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2014/2015, pada bulan Januari 2015. Tempat penelitian yaitu SMAN 5 Tangerang Selatan yang terletak di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
B.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
semu (quasi experiment). Metode eksperimen semu merupakan jenis metode penelitian yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi eksperimen. 1 Pemilihan metode ini dikarenakan kelas yang dijadikan objek penelitian sulit untuk dikontrol dari variable-variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian.
C.
Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah nonequivalent
control group design. Desain ini dilakukan pada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random. 2 Kedua kelompok dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu agar kedua kelompok memiliki homogenitas yang relatif sama. Sebelum diberikan perlakuan, pada kedua kelompok dilakukan pretest untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dasar siswa pada konsep yang bersangkutan yaitu konsep gelombang. Selanjutnya, keduanya diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu kelompok eksperimen akan diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan augmented reality sedangkan kelompok kontrol diberikan perlakuan pembelajaran secara konvensional. Setelah diberikan perlakuan, pada kedua kelompok akan dilakukan 1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2011), cet. 14, h. 77 2 Ibid, h. 79
34
35
posttest untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa pada konsep gelombang. Gambaran mengenai desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1 Desain Penelitian 3 Kelompok Eksperimen Kontrol
Pretest
Perlakuan
Posttest
O1 O1
XE XK
O2 O2
Keterangan: XE = Perlakuan terhadap kelompok eksperimen berupa pembelajaran menggunakan augmented reality XK = Perlakuan terhadap kelompok kontrol berupa pembelajaran secara konvensional O1 = Pretest tes awal sebelum perlakuan O2 = Postest tes akhir setelah perlakuan D.
Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel bebas
dan variabel terikat. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah media pembelajaran augmented reality, sedangkan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada konsep gelombang. E.
Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 4 Populasi dalam penelitian ini terdiri dari populasi target dan populasi terjangkau. Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 5 Tangerang Selatan. Populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas XI di sekolah tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. 5
3
Ibid. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet 14, h.173 5 Sugiyono, op.cit., h. 85 4
36
F.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes dan
nontes. Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data Sumber Data Kelas eksperimen dan kontrol
Kelas eksperimen dan kontrol
Kelas eksperimen G.
Jenis Data Hasil belajar siswa sebelum diterapkan media pembelajaran augmented reality pada kelas eksperimen, serta pembelajaran konvesional pada kelas kontrol Hasil belajar siswa setelah diterapkan media pembelajaran augmented reality pada kelas eksperimen, serta pembelajaran konvesional pada kelas kontrol Respon siswa terhadap penggunaan media
Teknik Pengumpulan Data Melaksanakan tes awal (pretest)
Butir soal pilihan ganda
Melaksanakan tes akhir (posttest)
Butir soal pilihan ganda
Memberikan angket
Angket
Instrumen
Instrumen Penelitian Pada penelitian ini, instrument yang digunakan adalah tes dan nontes.
1.
Tes Instrumen tes yang digunakan berupa tes objektif pilihan ganda yang terdiri
dari lima pilihan jawaban untuk mengukur hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Aspek kognitif yang diukur dibatasi hanya pada aspek
mengingat (C 1 ),
memahami (C 2 ), menerapkan (C 3 ), dan menganalisis (C 4 ). Tes dilakukan sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) diberikan perlakuan. Adapun kisi-kisi instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini pada Tabel 3.3:
37
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Konsep (Subkonsep) Pengertian gelombang
Karakteristik gelombang
Gelombang berjalan
Indikator Soal Menjelaskan pengertian gelombang berdasarkan keadaan fisiknya Menyimpulkan perumusan persamaan dasar gelombang Menerapkan persamaan dasar gelombang pada gelombang transversal dan gelombang longitudinal dalam memecahkan persoalan matematis Mengidentifikasi karakteristik gelombang (pemantulan, pembiasan, interferensi, dispersi, difraksi, dan polarisasi) Menganalisis karakteristik gelombang dalam menyelesaikan soal Mengaitkan karakteristik gelombang dalam kehidupan sehari-hari Menyebutkan pengertian gelombang berjalan Memahami persamaan gelombang berjalan
C1 2*
5
Aspek Kognitif C2 C3 1*,3
Mengidentifikasi gelombang stasioner Memahami persamaan gelombang stasioner
Menganalisis persoalan matematis tentang persamaan umum gelombang stasioner ∑ soal Persentase soal Keterangan: * = butir soal yang valid
3 7*,8*, 9 10*
11*, 13*
12
21, 23* 26
10 25%
15*, 16*, 17
18*, 20*
4
3
22
3
24, 25*
3 27*
32*, 33 37
4
3
14
19*
∑ soal 3
4*,6*
Menganalisis persamaan umum gelombang berjalan dalam menyelesaikan soal Gelombang stationer
C4
28*, 29, 30*, 31*
5
34
3
35*, 36
3
12 30%
40
38*, 39*
3
8 20%
10 25%
40 100%
38
2.
Nontes Instrumen nontes yang digunakan berupa angket atau skala sikap untuk
mengetahui persepsi siswa mengenai augmented reality dalam pembelajaran fisika konsep gelombang. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan skala Likert, siswa memberikan respon terhadap pernyataanpernyataan dengan pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). kisi-kisi instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket)
Indikator Angket
No
Pernyataan angket
Jumlah Soal
Positif
Negatif
1,5,6
2,3,4
6
1
Penggunaan media pembelajaran augmented reality pada konsep Gelombang
2
Penjelasan karakteristik Gelombang
7,8
9
3
3
Tampilan animasi
11
10
2
4
Penerapan teknologi augmented reality
12,14
13,15
4
8
7
15
Jumlah Soal
H.
Kalibrasi Instrumen Kalibrasi instrumen dilakukan guna mengetahui kualitas instrumen yang
digunakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria kelayakan. 1.
Kalibrasi Instrumen Tes Sebelum diberikan kepada sampel, instrumen tes terlebih dahulu
diujicobakan pada siswa kelas XII IPA 2 MAN 11 Jakarta. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui kualitas soal, dimana soal tersebut harus memenuhi kriteria seperti validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran maupun daya pembeda. Berikut ini adalah pengujian berkaitan dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh instrumen tes dalam penelitian:
39
a.
Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. 6 Salah satu cara menguji validitas butir soal adalah menggunakan teknik korelasi point biserial yang dikemukakan oleh Pearson. Rumus korelasi point biserial sebagai berikut: 7
𝛾𝑝𝑏𝑖 = Katerangan:
𝑀𝑝 − 𝑀𝑡 𝑝 � 𝑆𝑡 𝑞
𝛾 pbi = koefisien korelasi point biserial M p = mean skor dari testee yang menjawab benar item yang dicari korelasinya dengan tes M t = mean skor total S t = standar deviasi dari skor total p = proporsi testee yang menjawab benar terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya q = proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya R
Pada soal-soal bentuk objektif, skor item diberikan 1 jika dijawab benar dan 0 jika dijawab salah. Soal dikatakan valid jika r pbi > r tabel . Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut: Tabel 3.5 Kategori Validitas 8 𝛾𝑝𝑏𝑖 Kategori 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi 0,61 – 0,80 Tinggi 0,41 – 0,60 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Sangat Rendah Hasil uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini: 6
Arikunto, op.cit., h. 211. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2 (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), cet. 2, h. 93 8 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet. 12, h. 75. 7
40
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Statistik Jumlah soal Jumlah siswa Nomor soal valid Jumlah soal valid Persentase b.
Butir soal 40 37 1, 2, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 15, 16, 18, 19, 20, 23, 25, 27, 28, 30, 31, 32, 35, 38, 39 24 60%
Uji Reliabilitas Instrumen atau alat pengumpul data dikatakan reliabel manakala instrumen
tes tersebut memiliki taraf kepercayaan yang tinggi. Suatu tes dapat dikatakan memiliki taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. 9 Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas suatu instrumen adalah dengan menggunakan rumus KR-20, yaitu: 10
Keterangan: r 11 p q ∑pq n S
𝑛 𝑆 2 − ∑ 𝑝𝑞 �� � 𝑆2 𝑛−1
𝑟𝑟11 = �
= reliabilitas instrumen = proporsi subjek (peserta tes) yang menjawab benar = proporsi subjek (peserta tes) yang menjawab salah = jumlah hasil perkalian antara p dan q = banyak soal = standar deviasi dari tes
Jika instrumen itu reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran indeks reliabilitasnya pada Tabel 3.7 berikut:
9
Suharsimi Arikunto, op.cit, 2013, h. 100 Ibid, h. 115.
10
41
Tabel 3.7 Kategori Reliabilitas Instrumen 11 r xy 0,81 – 1,00 0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini: Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Statistik 𝑟𝑟11
Kesimpulan c.
Butir soal 0,90 Reliabilitas Sangat Tinggi
Taraf Kesukaran Uji tingkat kesukaran butir soal bertujuan untuk mengetahui bobot soal yang
sesuai dengan kriteria perangkat soal yang diharuskan untuk mengukur tingkat kesukaran. Untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut: 12 𝑃=
𝐵 𝐽𝑆
Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta siswa Penentuan kriteria derajat kesukaran suatu butir soal didasarkan pada Tabel 3.9 berikut: Tabel 3.9 Kategori Taraf Kesukaran 13 Indeks kesukaran Kategori 0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah
11
Suharsimi Arikunto, op.cit, 2011, h. 75 Suharsimi Arikunto, op.cit, 2013, h. 223 13 Suharsimi Arikunto, op.cit, 2011, h. 210 12
42
Hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.10 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butri soal Kategori Jumlah soal Persentase Mudah 8 20% Sedang 20 50% Sukar 12 30% Jumlah 40 100% d.
Daya Pembeda Uji daya pembeda ini memiliki tujuan untuk melihat kemampuan peserta
didik, yaitu untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah melalui suatu soal. Untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal dapat menggunakan rumus sebagai berikut: 14 D=
BA BB − = PA − PB JA JB
Keterangan: D = Daya pembeda tiap soal B A = jumlah skor kelompok atas yang menjawab benar B B = jumlah skor kelompok bawah yang menjawab benar J A = jumlah skor maksimum kelompok atas yang seharusnya J B = jumlah skor maksimum kelompok bawah yang seharusnya PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Penentuan kriteria daya beda soal didasarkan pada Tabel 3.11 berikut ini: 15 Tabel 3.11 Kategori Daya Pembeda Daya Pembeda (D) 0,00 – 0,20 0,21 – 0,40 0,41 – 0,70 0,71 – 1,00
Kategori Buruk Cukup Baik Baik Sekali
Berikut ini adalah cara yang dapat digunakan untuk memisahkan antara kelompok atas dan bawah: 14 15
Suharsimi Arikunto, op.cit, 2013, h. 228 Ibid. h. 232.
43
1)
Menyusun lembar jawaban tes sesuai dengan urutan nilai dari yang terbesar (disamping paling atas) sampai yang terkecil (disamping paling bawah).
2)
Mengambil 50% dari atas susunan lembar jawaban, jumlah ini akan menjadi kelompok atas. Kemudian mengambil 50% dari bawah susunan lembar jawaban, jumlah ini akan menjadi kelompok bawah. Hasil uji daya pembeda instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.12: Tabel 3.12 Hasil Uji Daya Pembeda Kriteria soal Buruk Cukup Baik Baik sekali Jumlah
2.
Butri soal Jumlah soal Persentase 12 30% 7 17,5% 8 20% 13 32,5% 40 100%
Kalibrasi Instrumen Nontes Pengujian kelayakan instrumen nontes dilakukan dengan pertimbangan ahli.
Pertimbangan ahli ini berhubungan dengan validitas isi yang berkaitan dengan butir-butir pernyataan yang terdapat pada lembar angket. Adapun pertimbanganpertimbangan tersebut dapat terlihat pada Tabel 3.13berikut: Tabel 3.13 Uji validitas instrumen nontes No. 1. 2. 3. 4. 5.
Aspek yang diuji
Baik
Kriteria Cukup Kurang
Pengembangan indikator dari setiap tahap pembelajaran Keterwakilan semua tahap pembelajaran oleh indikator yang dikembangkan Penskoran terhadap tiap-tiap indikator Pemilihan kata dan kalimat dalam pengembangan indikator Kejelasan dan kefektifan bahasa yang digunakan
Saran: ……………………………………………………………………………
44
I.
Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data
lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data, mentabulasi data, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. 16 Dalam penelitian ini terdapat data tes dan nontes yang harus dianalisis. 1.
Analisis Data Tes Analisis data tes, dilakukan dua tahapan, yaitu uji prasyarat analisis dan uji
hipotesis. a.
Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis data tes terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut: 1)
Uji Normalitas Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kai-kuadrat, yaitu: 17 2
Keterangan :
𝑘
𝜒 =� 𝑖=1
(𝑓𝑜 − 𝑓ℎ)2 𝑓ℎ
𝑋 2 = nilai tes kai kuadrat 𝑓0 = frekuensi yang diobservasi 𝑓ℎ = frekuensi yang diharapkan
Penentuan kategori uji normalitas berdasarkan pengujian nilai kai kuadrat didasarkan pada Tabel 3.14 berikut ini:
16
Tabel 3.14 Kategori Uji Normalitas 18 Kategori Rentang nilai 𝑿𝟐 2 2 Distribusi data tidak normal 𝑋 hitung ≤ 𝑋 tabel 2 2 Distribusi data normal 𝑋 hitung≥ 𝑋 tabel
Sugiyono, op. cit., h. 147 Ibid, 172 18 Ibid 17
45
2)
Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan
atau populasi yang akan diteliti. Uji kesamaan dua keadaan digunakan untuk menguji apakah kedua data tersebut homogen yaitu dengan membandingkan kedua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher, yaitu: 19 𝐹=
dengan,
𝑆12 𝑉𝑎𝑟𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟𝑟 = 𝑉𝑎𝑟𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑆22
𝑛 ∑ 𝑋12 − (∑ 𝑋1 ) 𝑆 = 𝑛(𝑛 − 1) 2
2
Keterangan: F = koefisien F tes S 1 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai besar S 2 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai kecil Penentuan kategori uji homogenitas berdasarkan uji Fisher didasarkan pada Tabel 3.15 berikut ini: Tabel 3.15 Kategori Uji Homogenitas Fisher
b.
Rentang nilai 𝐅 𝐹 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝐹 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Kategori Distribusi data tidak homogen Distribusi data homogen
Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh media pembelajaran augmented reality terhadap hasil belajar siswa. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. Rumus uji t yang digunakan yaitu: 1)
Jika varian populasi heterogen 20 𝑡ℎ𝑖𝑡 = 19 20
�𝑋��𝐸� − 𝑋 ���� 𝐾
2 2 �𝑆𝐸 + 𝑆𝐾 𝑛𝐸 𝑛𝐾
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarasito, 2001), cet. 6, h. 249-250 Ibid, 241
46
2)
Jika varian populasi homogen 21 𝑡ℎ𝑖𝑡 =
dengan,
�𝑋��𝐸� − 𝑋 ���� 𝐾
1 1 𝑆𝑔𝑎𝑏 �𝑛 + 𝑛 𝐸 𝐾
(𝑛𝐸 − 1)𝑆𝐸 2 + (𝑛𝐾 − 1)𝑆𝐾 2 𝑆 = 𝑛𝐸 + 𝑛𝐾 − 2 2
Keterangan : 𝑋𝐸 = rata-rata data kelompok eksperimen 𝑋𝐾 = rata-rata data kelompok kontrol 𝑆𝐸 = standar deviasi data kelompok eksperimen 𝑆𝐾 = standar deviasi data kelompok kontrol 𝑛𝐸 = jumlah data kelompok eksperimen 𝑛𝐾 = jumlah data kelompok kontrol
c.
Uji N-Gain
Untuk melihat peningkatan pretest ke posttest maka dilakukan uji N-Gain (Normalized gain). Nilai N-gain ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. 22 𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =
𝑠𝑘𝑜𝑟𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑟 𝑝𝑟𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑟 𝑝𝑟𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Dengan kategori perolehan pada Tabel 3.16 berikut ini: Tabel 3.16 Nilai Uji N-Gain Nilai N-Gain g > 0.7 0.3 ≤ g ≤ 0.7 g < 0.3 2.
Kategori Tinggi Sedang Rendah
Analisis Data Nontes Dalam penelitian ini, analisis data instrumen nontes menggunakan teknik
analisis data deskriptif. Pernyataan dalam angket terbagi menjadi dua, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Dalam menganalisis data yang berasal
21
Ibid, h. 239 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan SainsI, (Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006), h. 71. 22
47
dari angket bernilai 1 sampai dengan 4, peneliti menyimpulkan makna setiap alternatif jawaban pada Tabel 3.17: 23 Tabel 3.17 Penskoran Alternatif Jawaban Pernyataan Angket Nilai Jawaban
Pernyataan Positif 1 2 3 4
sangat tidak setuju (STS) tidak setuju (TS) setuju (S) sangat setuju (SS)
Pernyataan Negatif 4 3 2 1
Selanjutnya, data dari angket diolah dalam bentuk persentase dengan menggunakan menggunakan rumus: Skor ideal = Jumlah item × skor minimal
𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑟𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ × 100% 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
Kemudian persentase yang didapat diklasifikasikan ke dalam kategori pada Tabel 3.18 berikut ini: 24
Tabel 3.18 Kategori Angket Siswa Rentang Nilai Kategori 0%-20% Sangat kurang 21%-40% Kurang 41%-60% Cukup 61%-80% Baik 81%-100% Sangat Baik J.
Hipotesis Statistik Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: Ho: μ1 = μ2 Ha: μ1 ≠ μ2 Keterangan:
23
𝐻0
= Tidak terdapat pengaruh media pembelajaran augmented
Eko Putro Dwiyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 126 24 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), h. 60.
48
𝐻𝑎
μ1 μ2
reality terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang = Terdapat pengaruh media pembelajaran augmented reality terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang = Hasil belajar siswa dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis augmented reality = Hasil belajar siswa dengan pembelajaran secara konvensioal.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Hasil Penelitian Pada subbab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum dari data
penelitian yang telah diperoleh. Data-data yang dideskripsikan merupakan data hasil pretest, posttest dan lembar observasi dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol. 1.
Hasil Pretest Hasil yang diperoleh pada pretest oleh siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelas
eksperimen dan siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol dari penelitian ini disajikan dalam Gambar 4.1 berikut. 12 12
12
Banyak siswa
10
9
8 6
6 5
0
Eksperimen 4
3
4 2
5 5
5
Kontrol
3
2 1 0 15-21
22-28
29-35
36-42
43-49
50-56
57-63
Rentang Nilai
Gambar 4.1 Diagram frekuensi hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol Berdasarkan diagram di atas, terlihat bahwa terdapat 5 siswa (13,8%) di kelas eksperimen yang memperoleh nilai pada rentang terendah (15-21), sementara di kelas kontrol terdapat 2 siswa (5,5%). Selanjutnya, tidak terdapat siswa di kelas eksperimen yang memperoleh nilai pada rentang tertinggi (57-63),
49
50
sedangkan di kelas kontrol terdapat 1 siswa (2,7%). Pada hasil pretest, siswa baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol memperoleh nilai terbanyak pada rentang 29-35. Terdapat 12 siswa (33,3%) pada kelas eksperimen dan 12 siswa (33,3%) pada kelas kontrol yang memperoleh nilai pada rentang 29-35. Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No. 1 2 3 4 5 6
Pemusatan dan Penyebaran Data Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Median Modus Standar Deviasi
Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 15,00 15,00 55,00 60,00 33,61 37,44 31,66 35,88 27,87 33,75 11,59 9,92
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa nilai terendah yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 15,00. Selanjutnya, untuk nilai tertinggi pada kelas eksperimen sebesar 55,00 dan kelas kontrol sebesar 60,00. Selain itu, perolehan nilai rata-rata untuk kelas eksperimen sebesar 33,61, sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 37,44. Selanjutnya, median atau nilai tengah yang dihasilkan kelas eksperimen sebesar 31,66 sementara kelas kontrol sebesar 35,88. Nilai yang paling banyak muncul atau modus pada kelas eksperimen adalah 27,87 sedangkan modus pada kelas kontrol adalah 33,75. Standar deviasi yang diperoleh kelas eksperimen adalah 11,59, sementara kelas kontrol adalah 9,92 2.
Hasil Posttest Hasil yang diperoleh pada posttest oleh siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelas
eksperimen dan siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol dari penelitian ini disajikan dalam Gambar 4.2 berikut.
51
10
10
9
9
9
8
7
Banyak Siswa
7
6
6
5
5
Eksperimen
3
3
Kontrol
3 2
2
0
5
4
4
1
5
2
0
2
0
55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94 Rentang Nilai
Gambar 4.2 Diagram frekuensi hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol Berbeda dengan hasil pretest, perolehan nilai posttest pada kelas eksperimen lebih dominan pada rentang nilai yang tinggi. Sementara siswa pada kelas kontrol lebih dominan memperoleh nilai pada rentang yang rendah. Berdasarkan pada diagram di atas, terlihat bahwa tidak ada siswa di kelas eksperimen yang mendapat nilai pada rentang terendah (55-59), sementara di kelas kontrol terdapat 5 siswa (13,8%). Pada rentang tertinggi untuk hasil posttest, terdapat 2 siswa (5,5%) di kelas eksperimen yang memperoleh nilai pada rentang tersebut, sementara di kelas kontrol tidak terdapat siswa yang memperoleh nilai pada rentang tersebut. Pada hasil posttest, siswa di kelas eksperimen memperoleh nilai terbanyak pada rentang 80-84, yaitu sebanyak 10 siswa (27,7%). Siswa di kelas kontrol memperoleh nilai terbanyak pada rentang 70-74, yaitu sebanyak 9 siswa (25%). Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai posttest yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut:
52
Tabel 4.2 Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol No. 1 2 3 4 5 6
Pemusatan dan Penyebaran Data Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Median Modus Standar Deviasi
Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 60,00 55,00 90,00 85,00 78,90 71,20 80,05 71,72 80,75 72,35 7,95 8,82
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai terendah pada hasil posttest yang diperoleh oleh kelas eksperimen sebesar 60,00, sementara kelas kontrol sebesar 55,00. Selanjutnya untuk nilai tertinggi yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 90,00 dan kelas kontrol sebesar 85,00. Selain itu, perolehan nilai rata-rata untuk kelas eksperimen sebesar 78,90, sedangkan nilai rata-rata untuk kelas kontrol sebesar 71,20. Selanjutnya, median atau nilai tengah yang dihasilkan kelas eksperimen sebesar 80,05 sementara kelas kontrol sebesar 71,72. Nilai yang paling banyak muncul atau modus pada kelas eksperimen adalah 80,75 sedangkan modus pada kelas kontrol adalah 72,35. Standar deviasi yang diperoleh kelas eksperimen adalah 7,95, sementara kelas kontrol adalah 8,82. 3.
Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest
a.
Hasil Pretest dan Posttest Berdasarkan hasil perhitungan pretest dan posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol yang terdiri dari 36 siswa, diperoleh rekapitulasi pada Tabel 4.3 sebagai berikut:
53
No. 1 2 3 4 5 6
Tabel 4.3 Rekapitulasi data pretest dan posttest kelas ekperimen dan kelas kontrol Pretest Posttest Pemusatan dan Penyebaran Kelas Kelas Kelas Kelas data Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Nilai Terendah 15,00 15,00 60,00 55,00 Nilai Tertinggi 55,00 60,00 90,00 85,00 Rata-rata 33,61 37,44 78,90 71,20 Median 31,66 35,88 80,05 71,72 Modus 27,87 33,75 80,75 72,35 Standar Deviasi 11,59 9,92 7,95 8,82 Sebelum melakukan penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Berdasarkan Tabel 4.3 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) kelas eksperimen pada saat pretest sebesar 33,62, sementara kelas kontrol sebesar 37,44. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang hampir sama sebelum diberikan perlakuan. Setelah
melakukan
penelitian
terhadap
kelas
eksperimen
dengan
memberikan perlakuan berupa penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional, dilakukan posttest untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mendapat perlakuan. Berdasarkan hasil posttest, terjadi peningkatan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Namun peningkatan pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan pada kelas kontrol. Peningkatan nilai dapat terlihat dari nilai rata-rata pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata (mean) kelas eksperimen meningkat sebesar 45,29 sementara nilai rata-rata (mean) kelas kontrol meningkat sebesar 33,76. b.
Kemampuan Berpikir Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan
jenjang kognitif dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut.
30,00%
27,78%
63,09%
67,46%
79,86%
80,55%
27,38%
40,00%
35,56%
50,00% 22,22%
Persentase
60,00%
26,66%
39,58%
70,00%
56,94%
80,00%
52,08%
78,33%
66,66%
90,00%
71,11%
88,88%
54
20,00% 10,00% 0,00%
C1
C2
C3
C4
Jenjang Ranah Kognitif Pretest Eksperimen
Pretest Kontrol
Posttest Eksperimen
Postest Kontrol
Gambar 4.3 Diagram hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan jenjang kognitif Berdasarkan Gambar 4.3 di atas, terlihat bahwa persentase hasil posttest untuk setiap jenjang kognitif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami peningkatan dari persentase hasil pretest. Persentase jenjang kognitif yang mengalami perbedaan jauh antara hasil pretest dengan hasil posttest adalah tingkat C 1 (kemampuan mengingat) dan C 2 (kemampuan memahami). Pada ranah kognitif tingkat C 1 (kemampuan mengingat), perolehan persentase pretest untuk kelas eksperimen sebesar 22,22%, sedangkan persentase di kelas kontrol sebesar 39,58%. Pada saat posttest, persentase kemampuan mengingat (C 1 ) untuk kelas eksperimen sebesar 88,88%, sedangkan persentase di kelas kontrol sebesar 66,66%. Selanjutnya, pada ranah kognitif tingkat C 2 (kemampuan memahami), perolehan persentase pada saat pretest untuk kelas eksperimen sebesar 26,66%,
55
sedangkan persentase di kelas kontrol sebesar 35,56%. Pada saat posttest, persentase kemampuan memahami (C 2 ) untuk kelas eksperimen sebesar 78,33%, sedangkan persentase di kelas kontrol sebesar 71,11%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini, yang menunjukkan peningkatan pada tiap jenjang ranah kognitif di kelas eksperimen
35,31%
40,00%
27,78%
27,08%
Persentase
50,00%
23,61%
60,00%
35,55%
51,67%
70,00%
40,08%
66,66%
dan kelas kontrol.
Eksperimen Kontrol
30,00% 20,00% 10,00% 0,00%
C1
C2
C3
C4
Jenjang Ranah Kognitif
Gambar 4.4 Diagram peningkatan hasil belajar fisika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada ranah kognitif Berdasarkan Gambar 4.4 terlihat bahwa kemampuan kognitif siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol pada jenjang ranah kognitif C 1 (kemampuan mengingat), C 2 (kemampuan memahami), C 3 (kemampuan menerapkan), dan C 4 (kemampuan menganalisis) mengalami peningkatan. Pada jenjang ranah kognitif C 1 -C 2 terlihat jelas kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan kelas kontrol. Pada ranah kognitif C 3, kelas kontrol mengalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen, yaitu 23,61% untuk kelas eksperimen dan 27,78% untuk kelas kontrol. Peningkatan terbesar terjadi pada kelas eksperimen untuk kemampuan mengingat (C 1 ), yaitu 66,66%.
56
Peningkatan terkecil terjadi pada kelas eksperimen untuk kemampuan menerapkan (C 3 ), yaitu 23,61%.
4.
Uji Normal Gain (N-Gain) Uji normal gain (N-Gain) digunakan untuk menunjukkan peningkatan
pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran. Berikut nilai rata-rata N-Gain dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.4 Hasil Uji N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol N-Gain Eksperimen Kontrol Rata-rata 0,77 0,69 Kategori Tinggi Sedang Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa uji N-Gain untuk kelas eksperimen sebesar 0,77 dengan kategori tinggi. nilai uji N-Gain untuk kelas kontrol sebesar 0,69 dengan kategori sedang.
5.
Hasil Analisis Data Tes
a.
Uji Prasyarat Analisis Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih harus dilakukan uji
prasyarat analisis terlebih dahulu, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Berikut ini adalah uji prasyarat yang dilakukan dalam penelitian. 1)
Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan terhadap dua buah data, yaitu hasil pretest
dan posttest pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Untuk menguji normalitas kedua data digunakan rumus uji kai kuadrat (chi square) pada taraf signifikan (α) 5%. Kriteria pengujian menggunakan rumus uji kai kuadrat (chi square) adalah jika 𝑋 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka distribusi data tidak normal,
sedangkan jika 𝑋 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka distribusi data normal. Berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut.
57
Tabel 4.5 Hasil perhitungan uji normalitas kai kuadrat pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol Pretest Statistik Nilai X2 hitung Nilai X2 tabel Keputusan
Kelas Eksperimen 5,37 Data terdistribusi normal
Posttest Kelas Kontrol 3,59
Kelas Eksperimen 6,79 12,59 Data Data terdistribusi terdistribusi normal normal
Kelas Kontrol 4,42 Data terdistribusi normal
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai 𝑋 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 semua data lebih kecil
dibandingkan nilai 𝑋 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , sehingga dinyatakan bahwa data pretest maupun posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi dengan normal. 2)
Uji Homogenitas Sama halnya seperti uji normalitas, pengujian homogenitas juga dilakukan
pada kedua data hasil pretest dan posttest baik dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hasil perhitungan uji homogenitas dengan menggunakan rumus uji Fisher dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Statistik Nilai Varians Nilai F hitung Nilai F tabel Keputusan
Pretest Kelas Kelas Eksperimen Kontrol 134,24 98,31 1,36
Posttest Kelas Eksperimen 63,25
Kelas Kontrol 77,85
1,23 1,76
Kedua data homogen
Kedua data homogen
Nilai F tabel diambil dari tabel F statistik pada taraf signifikansi 5%.
Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis homogenitas
yaitu jika F hitung ≤ F tabel , maka dinyatakan kedua data homogen. Pada tabel di
atas terlihat bahwa nilai F hitung kedua data baik pretest maupun posttest lebih kecil
dibandingkan nilai F tabel , sehingga dinyatakan bahwa kelas eksperimen dan kelas
kontrol memiliki kemampuan yang sama, baik pada saat pretest maupun saat
posttest.
58
b.
Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa kedua data
terdistribusi normal dan dan kedua kelas dinyatakan homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan uji t dengan kriteria pengujian, yaitu jika 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 > 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒l , maka dinyatakan hipotesis alternatif (H a ) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Jika 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 < 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒l, maka dinyatakan
hipotesis alternatif (H a ) ditolak dan hipotesis nol (Ho) diterima. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut. Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Statistik t hitung t tabel Keputusan
Pretest 1,47
Posttest 3,83 2,00
Ha ditolak
Ha diterima
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 pada hasil pretest lebih kecil
dibandingkan nilai 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙, sehingga hipotesis nol (H o ) diterima dan hipotesis
alternatif (Ha) ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berbeda dengan hasil uji hipotesis pretest, pada uji hipotesis posttest tampak bahwa nilai kedua kelompok setelah diberi perlakuan yang berbeda menghasilkan nilai 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 lebih besar dibandingkan nilai 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙, sehingga hipotesis nol (H o )
ditolak dan hipotesis alternatif (H a ) diterima. Dengan diterimanya H a pada pengujian hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran augmented reality terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep gelombang. Hal tersebut juga didukung dari rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang lebih tinggi dibanding rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol. 6.
Hasil Analisis Data Angket Data nontes berupa angket respon siswa terhadap media augmented reality
pada konsep gelombang diperoleh dari kelas eksperimen. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.7.
59
Tabel 4.8 Hasil Angket Penggunaan Media Pembelajaran Augmented Reality Indikator Angket
Kelas Eksperimen Persentase
Kesimpulan
Penggunaan media pembelajaran augmented reality pada konsep gelombang
80%
Baik
Penjelasan karakteristik gelombang
74%
Baik
Tampilan animasi
79%
Baik
Penerapan teknologi augmented reality
80%
Baik
78%
Baik
Rata-rata
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, terlihat bahwa secara keseluruhan penggunaan media pembelajaran augmented reality pada konsep gelombang mendapatkan respon baik dari para siswa dengan rata-rata persentase keseluruhan indikator sebesar 78%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan media pembelajaran augmented reality dapat membantu siswa dalam memahami materi dan memotivasi siswa untuk belajar fisika pada konsep gelombang.
B.
Pembahasan Berdasarkan hasil uji hipotesis nilai pretest antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol diperoleh nilai t hitung lebih kecil dibandingkan nilai t tabel , yaitu 1,47 < 2,00, artinya tidak terdapat pengaruh media pembelajaran augmented reality terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep gelombang. Hal ini terjadi karena rata-rata pada saat pretest kedua kelas belum diberikan perlakuan, terlihat juga dari hasil pretest antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol yang tidak jauh berbeda. Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata sebesar 33,61, sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar 37,44. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat pretest kelas kontrol memiliki rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen. Selain itu, persentase kemampuan siswa kelas kontrol untuk jenjang kognitif mengingat (C 1 ), memahami (C 2 ), dan menganalisis (C 4 ) lebih unggul dibandingkan siswa kelas eksperimen, sedangkan persentase
60
kemampuan siswa kelas kontrol untuk jenjang kognitif menerapkan (C 3 ) lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen. Setelah kedua kelas diberikan perlakuan, dimana kelas eksperimen menggunakan media pembelajaran augmented reality, sementara kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional, nilai rata-rata dari kedua kelas mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil uji hipotesis nilai posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai t hitung lebih besar dibandingkan nilai t tabel , yaitu 3,83 > 2,00, artinya terdapat pengaruh media pembelajaran augmented reality terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep gelombang. Hal tersebut didukung pula oleh rata-rata hasil posttest, dimana siswa pada kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata hasil posttest lebih tinggi dibandingkan dengan siswa pada kelas kontrol. Kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata sebesar 78,90, sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar 71,20. Jika dilihat berdasarkan persentase jenjang kognitif, kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama mengalami peningkatan dari pretest ke posttest. Perolehan peningkatan hasil belajar kelas eksperimen lebih unggul daripada kelas kontrol di jenjang C 1, C 2 dan C 4. Pada jenjang C 3 peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen tidak lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal tersebut terjadi karena pada saat pretest, kemampuan menerapkan (C 3 ) kelas eksperimen sudah lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, sehingga yang terlihat kelas eksperimen mengalami peningkatan lebih kecil dari kelas kontrol. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Erwin Nugraha yang menyatakan bahwa “Pengaruh penerapan media berbasis augmented reality sebagai media pembelajaran di kelas ditinjau dari peningkatan hasil belajar siswa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah perlakuan”. 1 Pembelajaran menggunakan media pembelajaran augmented reality dapat meningkatkan hasil belajar lebih signifikan dari pembelajaran konvensional, hal ini diperkuat dari hasil uji normal gain (N-gain) kelas eksperimen yang lebih 1
Erwin Nugraha, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Elektronika Dasar Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality, Skripsi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan UPI, 2013. h. 60-61, tidak dipublikasikan.
61
tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen nilai N-gain sebesar 0,77 menunjukkan kategori tinggi dan kelas kontrol sebesar 0,69 dengan kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen yang melakukan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran augmented reality lebih tinggi dibandingkan peningkatan hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang melakukan pembelajaran secara konvensional Peningkatan hasil belajar terbesar pada kelas eksperimen terdapat pada jenjang kognitif C 1 dan C 2 , yang masing-masing meningkat sebesar 66,66% dan 51,67%. Kemampuan mengingat (C 1 ) merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja didapatkan maupun yang sudah lama didapatkan. 2 Pada jenjang kognitif mengingat (C 1 ), kelas eksperimen mangalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini terjadi karena siswa diajak untuk mengenali informasi terkait konsep gelombang dengan cara yang berbeda. Jika biasanya tampilan gelombang hanya diperlihatkan melalui gambar yang tertera di buku cetak, dengan augmented reality disajikan visualisasi gambaran dan animasi gelombang dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata. Selain itu, ketika memberikan gambaran gelombang dengan menggunakan bahan real seperti air, pola gelombang yang diciptakan tidak terlalu jelas. Dengan augmented reality pola gelombang yang diciptakan terlihat lebih jelas dan real, sehingga siswa dapat langsung mengamati objek 3D yang seolah nyata ada di hapadannya. Contoh gambar difraksi dapat dilihat pada Gambar 4.5 sebagai berikut
2
Lorin W. Anderson and David R. Krathwohl (eds), Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agung Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), cet. 1, h. 103.
62
Gambar 4.5 Difraksi celah sempit pada aplikasi AR Hal ini dapat memudahkan siswa dalam mengenali dan mengingat informasi baru terkait dengan konsep gelombang. Hal tersebut didukung dengan hasil angket pada indikator tampilan animasi yang memperoleh persentase sebesar 79% (baik). Hal tersebut didukung pula dari hasil validasi ahli media pada indikator yang menyatakan desain visual sesuai dengan kebutuhan materi dan mendukung materi ajar dengan kategori sangat baik. Selain itu, hasil validasi ahli materi pada indikator yang menyebutkan bahwa animasi 3D pada augmented reality dapat memvisualisasikan konsep gelombang dengan kategori sangat baik. Media pembelajaran augmented reality dapat meningkatkan kemampuan siswa pada jenjang kognitif C 2 (memahami), karena dengan media ini dapat ditampilkan animasi terkait fenomena gelombang dengan waktu yang lebih lama dan secara berulang. Misalnya gelombang air yang terjadi pada saat interferensi, jika didemontrasikan di kelas dengan benda real, maka interferensi yang terjadi akan terlihat singkat. Jika siswa sedang tidak fokus memperhatikan, maka peristiwa ini akan terlewat begitu saja. Hal inilah yang membuat siswa tidak memahami peristiwa interferensi yang telah didemonstrasikan. Dengan media pembelajaran augmented reality peristiwa interferensi bisa ditampilkan lebih lama dan secara berulang, sehingga memudahkan siswa untuk mengkonstruk pemikirannya dan memahami materi yang disampaikan. Contoh gambar interferensi dapat dilihat pada Gambar 4.6 sebagai berikut.
63
Gambar 4.6 Interferensi pada aplikasi AR Hal ini didukung oleh hasil angket siswa, yaitu sebesar 80,00% siswa memberikan
respon
positif
bahwa
penerapan
konsep
gelombang
dan
karakteristiknya lebih menyenangkan dan lebih mudah dipahami jika disampaikan menggunakan media augmented reality. Senada dengan Mukhlis Yuzti Perdana, Yuli Fitrisia, dan Yusapril Eka Putra yang menyatakan bahwa “Sebesar 80% siswa menyatakan sangat baik bahwa media pembelajaran AR berbasis android membantu siswa dalam memahami materi organ pernapasan dan meningkatkan minat belajar siswa”. 3 Selain
itu,
media
pembelajaran
augmented
reality
kurang
dapat
meningkatkan meningkatkan kemampuan siswa pada jenjang kognitif C 3 (mengaplikasikan). Kemampuan mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosesproses tertentu untuk mengerjakan Dengan
soal
latihan atau menyelesaikan soal. 4
media pembelajaran augmented reality, siswa hanya mendapatkan
pengalaman
langsung dalam pembelajaran terkait materi gelombang melalui
visualisasi gelombang saja, tetapi persamaan matematis dalam materi tersebut tidak dicantumkan di dalam media. Hal ini membuat siswa hanya terfokus pada kemampuan mengingat dan memahami gambaran mengenai materi gelombang. Inilah yang menjadikan salah satu kekurangan media pembelajaran augmented reality. 3
Mukhlis Yuzti Perdana, Yuli Fitrisa, dan Yusapril Eka Putra, Aplikasi Augmented Reality Pembelajaran Organ Pernapasan Manusia pada Smartphone Android, Jurnal Teknik Informatika, Vol. 1, 2012, h. 1-11. 4 Lorin W. Anderson and David R (eds), op.cit., h. 116
64
Media pembelajaran augmented reality dapat meningkatkan kemampuan siswa pada jenjang kognitif C 4 (menganalisis). Menganalisis meliputi prosesproses kognitif membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan. Dalam mengorganisasi melibatkan proses mengidentifikasi elemen-elemen komunikasi atau situasi dan proses mengenali bagaimana elemen-elemen ini membentuk sebuah struktur koheren. 5 Dalam augmented reality ditampilkan bagian-bagian dari karakteristik gelombang, secara terpisah dan berurutan. Siswa diajak untuk membangun hubungan antara karakteristik gelombang yang satu dengan karakteristik gelombang yang lainnya, serta mengaitkan hubungan tersebut dengan materi secara keseluruhan. Hal tersebut dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kemampuan menganalisis. Secara keseluruhan media pembelajaran augmented reality memiliki beberapa keunggulan. Pertama, media pembelajaran augmented reality dapat menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi, lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara realtime. Kedua, animasi yang terdapat pada media pembelajaran augmented reality menjadikan objek terlihat lebih jelas dan real, sehingga siswa seolah melihat objek tersebut secara nyata ada di hapadannya. Ketiga, animasi yang ditampilkan pada media pembelajaran augmented reality dapat dilihat dengan waktu yang lebih lama dan secara berulang. Keempat, dengan media pembelajaran augmented reality siswa mendapatkan pengalaman langsung terkait materi gelombang tanpa harus melakukan percobaan. Kelima, Media ini dapat dikatakan efisien karena dengan media pembelajaran augmented reality kita tidak perlu membawa alat peraga ke dalam kelas, namun fenomena terkait materi yang dipelajari tetap dapat ditampilkan di dalam kelas. Dari beberapa kelebihan yang telah dikemukakan di atas, ada beberapa kekurangan yang dimiliki media pembelajaran augmented reality. Pertama, model animasi 3D tidak bisa menampilkan gambar yang dapat menembus marker, sehingga animasi yang diciptakan hanya dapat dilihat pada sisi atas marker saja. Kedua, persamaan matematis yang terdapat dalam materi belum dicantumkan ke 5
Ibid., h. 120
65
dalam media pembelajaran augmented reality, sehingga siswa terfokus pada visualisasi fenomena gelombang saja. Ketiga, penggunaan tangan saat memegang marker mebuat tampilan animasi menjadi goyang dan tidak stabil, atau bahkan menimbulkan error yang menyebabkan gambar tidak keluar pada webcam. Oleh karena itu, diperlukan alat penyangga untuk memposisikan marker, sehingga animasi yang ditampilkan tidak bergoyang atau stabil tidak seperti saat dipegang dengan tangan. Berdasarkan pembahasan di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran augmented reality dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa khususnya pada konsep gelombang. Hal ini juga didukung dengan rata-rata perolehan angket yang mendapatkan respon positif dari siswa yaitu sebesar 78% (baik).
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah
diuraikan, dapat disimpulkan bahwa : 1.
Media pembelajaran augmented reality berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan Nilai t hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel . Selain itu, nilai rata-rata hasil belajar siswa menggunakan media pembelajaran augmented reality lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa tanpa menggunakan media pembelajaran augmented reality. Hasil belajar siswa kelompok eksperimen juga lebih unggul hampir di semua jenjang kognitif yang diukur.
2.
Hasil angket menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media pembelajaran augmented reality mendapatkan respon dalam kategori baik.
B.
Saran Berikut ini beberapa saran yang diajukan peneliti, yaitu:
1.
Secara keseluruhan penerapan media pembelajaran augmented reality dalam pembelajaran fisika konsep gelombang memperoleh respon yang baik. Namun, untuk pengembangannya perlu dilakukan perpaduan augmented reality dengan background yang dapat menampilkan persamaan matematis.
2.
Media pembelajaran augmented reality bisa menjadi lebih interaktif jika augmented reality tidak hanya ditampilkan pada saat pembahasan materi gelombang saja, namun juga ditampilkan pada contoh soal.
66
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. II. 2013. --------------------------. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. XII. 2011. --------------------------. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta. Cet. XIV. 2010. A. Sahertian, Piet. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2008 Chi-yin Yuen, Steve, dkk. Augmented Reality: An Overview and Five Directions for AR in Education. Journal of Educational Technology Development and Exchange, Vol. 4. 2011 E. Smaldino, Sharon, dkk. Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana. 2011. Elvrilla, Septri. Augmented Reality Panduan Belajar Sholat Berdasarkan Buku Teks Belajar Sholat Menggunakan Android. Jurnal Universitas Gunadarma. 2011. Handayani, Sri, dkk. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : CV. Adi Perkasa. 2009 Ketut Lasmi, Ni. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2014 Lazuardi, Senja. Augmented Reality:Masa Depan Interaktivita, Jakarta: Kompas online. 30 September 2014 http://tekno.kompas.com/read/2012/04/09/12354384/augmented.reality.masa.depa n.interaktivitas M. Husni, Emir, dkk. Perancangan Augmented Reality Volcano untuk Alat Peraga Museum. Jurnal Institut Teknologi Bandung. 2008. N. D, Oye, dkk., The Impact of E-Learning on Students Performance In Tertiary Institution, Jurnal Department of Information Systems Universiti Teknologi Malaysia, IJCNWC IRACST, Vol. 2. 2012 Nugraha, Erwin. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Elektronika Dasar Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality. Skripsi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Keguruan Universitas Pendidikan Indonesia: 2013. Tidak dipublikasikan. Pramono, Andy. Media Pendukung Pembelajaran Rumah Adat Indonesia Menggunakan Augmented Reality, Jurnal ELTEK, Vol. 11. 2013. Putro Dwiyoko, Eko. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012.
67
68
Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta. 2013. Ruswandi, Uus, dkk. Media Pembelajaran. Bandung: CV. Insan Mandiri. 2008. S. Sadirman, Arief, dkk, Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 1996 Sadirman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. 2011. Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarasito. Cet VI. 2001. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2009 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Cet. XIV. 2011 Teguh Ajipramuditya, Angga. Analisis Implementasi Perbandingan Performansi SDK Augmented Reality Vuforia dan IN2AR pada Aplikasi Mobile Advertising. Tugas Akhir Institut Teknologi Telkom: 2013. Tidak dipublikasikan Teguh Martono, Kurniawan. Augmented Reality Sebagai Metafora Baru dalam Teknologi Interaksi Manusia dan Komputer. Jurnal Sistem Komputer, Vol. 1. 2011 Tri Aji Waskito, Yanuar. Penerapan Augmented Reality untuk Katalog Baju Distro Couple Couple. Skripsi Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2013. Tidak dipublikasikan. Toan Phan, Viet, dkk, Interior Design in Augmented Reality Environment. International Journal of Computer Application, Vol. 5. 2010. W. Anderson, Lorin (eds). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Terj. Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cet. I. 2010. Ward, Trevor. Augmented Reality using Appcelerator Titanium Starter. Ebook. Birmingham: Packt Publishing Ltd. 2012. Yuzti Perdana, Mukhlis, dkk. Aplikasi Augmented Reality Pembelajaran Organ Pernapasan Manusia Pada Smartphone Android. Jurnal Teknik Informatika. Vol. 1. 2012. Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. Cet. I. 2009.
Lampiran A Perangkat Pembelajaran
1. RPP Kelas Eksperimen 2. RPP Kelas Kontrol
70
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: XI / 2
Peminatan
: IPA
Materi Pokok
: Gelombang
Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
Pertemuan ke
:1
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 3.10 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik 3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang tegak dan gelombang berjalan pada berbagai kasus nyata.
71
C. Indikator 1.
Memahami
pengertian
gelombang
dan
pembagian
gelombang
berdasarkan keadaan fisiknya 2.
Menyimpulkan perumusan persamaan dasar gelombang
3.
Menerapkan persamaan dasar gelombang pada gelombang transversal dan gelombang longitudinal dalam memecahkan persoalan
D. Tujuan Pembelajaran 1.
Siswa dapat mendefinisikan pengertian gelombang berdasarkan keadaan fisiknya dengan benar setelah mendapat penjelasan dari guru.
2.
Siswa dapat menyebutkan karakteristik gelombang transversal dan gelombang longitudinal dengan tepat setelah mengamati peragaan gelombang transversal dan gelombang longitudinal menggunakan media augmented reality.
3.
Siswa dapat menganalisis besaran-besaran dasar gelombang dengan tepat setelah mendapat penjelasan dari guru.
4.
Siswa dapat menerapkan persamaan besaran-besaran gelombang dalam menyelesaikan soal-soal dengan tepat setelah mendapat penjelasan dan mengerjakan latihan soal dari guru.
E. Materi Ajar Gelombang Partikel yang mendapat usikan secara periodik disebut getaran dan jika usikan getaran tersebut merambat disebut gelombang. Getaran yang merambat pada gelombang membawa energi, namun partikel medium tidak ikut berpindah. 1.
Gelombang berdasarkan keadaan fisiknya dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : a. Berdasarkan arah rambat dan arah getar, berdasarkan arah rambat dan arah getar gelombang terbagi atas dua, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
72
b. Berdasarkan mediumnya, berdasarkan mediumnya gelombang dibagi menjadi tiga, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik c. Berdasarkan amplitudonya, berdasarkan amplitudonya gelombang dibagi menjadi dua, yaitu gelombang berjalan dan gelombang stasioner. 2.
Beberapa besaran pada gelombang : Gelombang sebagai rambatan energi getaran memiliki besaran-besaran yang
sama dan ada beberapa tambahan. Diantaranya adalah frekuensi dan periode. Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap detik. Sedangkan periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu gelombang. 𝑓=
∑ 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
𝑇=
f
= frekuensi (Hz)
T
= periode (s)
𝑡
1
atau 𝑓 = 𝑇
𝑡 ∑ 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
∑ 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 = banyaknya gelombang t
= waktu (s)
Untuk gelombang transversal satu gelombang sama dengan dari puncak ke puncak terdekat atau dari lembah ke lembah terdekat. Sedangkan untuk gelombang longitudinal satu gelombang sama dengan dari regangan ke regangan terdekat atau dari rapatan ke rapatan terdekat. Berikutnya adalah besaran cepat rambat. Gelombang merupakan bentuk rambatan berarti memiliki kecepatan rambat. Sesuai dengan pengertian dasarnya maka cepat rambat ini dapat dirumuskan seperti berikut.
𝑣=
𝑠 𝑡
Untuk satu gelombang dapat di tentukan besaran berikutnya yang perlu diketahui adalah panjang gelombang dan cepat rambat gelombang. Panjang gelombang yang disimbulkan λ merupakan panjang satu gelombang atau jarak yang ditempuh untuk satu kali gelombang.
𝑣=
λ 𝑡
atau 𝑣 = λ. f
73
F.
Metode Pembelajaran Pendekatan saintifik
G.
Media Pembelajaran LCD dan software augmented reality tentang gelombang
H.
Sumber Belajar 1.
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
2.
Lasmi, Ni Ketut. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
I.
Langkah-langkah pembelajaran
Tahap Pembelajaran •
Apersepsi • Pendahuluan
Motivasi
Mengamati Inti
Menanya
Langkah-langkah Kegiatan Guru Siswa Menggali pengetahuan • Menjawab awal siswa dengan pertanyaan yang memberikan diberikan oleh guru pertanyaan, “Apa yang kalian ketahui mengenai gelombang?” Menjelaskan tujuan • Menyimak pembelajaran penjelasan guru Menyajikan video “senam yang iyalah” dan mengajak siswa mengikuti gerakan dalam video “senam yang iyalah” Meminta siswa memperhatikan peragaan gelombang transversal dan longitudinal melalui media augmented reality yang disajikan di depan kelas Menstimulus siswa melalui tampilan augmented reality terkait dengan
Waktu
10 Menit
Memperhatikan video dan mengikuti gerakan “senam yang iyalah”
Memperhatikan peragaan gelombang transversal dan longitudinal melalui media augmented reality yang disajikan oleh guru di depan kelas Mengajukan pertanyaan dari tampilan augmented reality terkait dengan
65 Menit
75
Instrument Tes Tertulis Mata Pelajaran Nama Kelas
No.
1.
: FISIKA : :
Soal dan Jawaban Apakah yang dimaksud dengan gelombang? Jawaban: Gelombang adalah getaran yang merambat membawa energi, namun partikel medium tidak ikut berpindah
Pedoman Penilaian Jawaban benar dan tepat Jawaban kurang tepat Jawaban Salah
Skor Soal No.1
2.
Sebutkan gelombang berdasarkan arah getarnya! Jawaban: Gelombang transversal dan gelombang longitudinal
Skor Soal No.2 Sebuah gelombang menjalar pada air. Dalam waktu 25 gelombang dapat menempuh jarak 10 m. Pada jarak tersebut terdapat 4 gelombang. Tentukan ferkuensi, periode, panjang gelombang, dan cepat rambat gelombang! Penyelesaian : t = 2 s, S = 10 m, N = 4 a. frekuensi gelombang : 3. b. periode gelombang:
Skor 20 10 5 20
Jawaban benar dan tepat Jawaban kurang tepat Jawaban Salah
20 10 5 20
Jawaban benar, tepat, dan lengkap (ditulis diketahui dan ditanya) Jawaban benar dan tepat, tetapi kurang lengkap Jawaban lengkap tetapi salah
60
50
40
c. panjang gelombang: Jawaban salah 30
d. cepat rambat gelombang:
Skor Soal No. 3 Total Skor
Skor soal
60 100
76
No.1 + Skor soal No. 2 + Skor soal No. 3
77
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: XI / 2
Peminatan
: IPA
Materi Pokok
: Gelombang
Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
Pertemuan ke
:2
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 3.10 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik 3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang tegak dan gelombang berjalan pada berbagai kasus nyata.
78
C. Indikator 1.
Mengidentifikasi karakteristik gelombang (pemantulan, pembiasan, interferensi, dispersi, difraksi, dan polarisasi)
2.
Menganalisis karakteristik gelombang dalam menyelesaikan soal
3.
Mengaitkan karakteristik gelombang dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran 1.
Siswa dapat menyebutkan karakteristik gelombang dengan tepat setelah mengamati peragaan augmented reality terkait karakteristik gelombang.
2.
Siswa dapat membedakan pembiasan dan pemantulan dengan tepat setelah mengamati peragaan augmented reality terkait pembiasan dan pemantulan
3.
Siswa dapat menyebutkan minimal 3 contoh karakteristik gelombang dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat setelah mengamati peragaan augmented reality terkait karakteristik gelombang.
4.
Siswa dapat menganalisis karakteristik gelombang dalam menyelesaikan soal-soal dengan tepat setelah mendapat penjelasan dari guru
E. Materi Ajar Karakteristik Gelombang 1.
Pemantulan Pemantulan adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua medium.
79
𝑖=𝑟
dengan
2.
i
= sudut datang gelombang
r
= sudut pantul gelombang
N
= garis normal
Pembiasan Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut pembiasan.
sin 𝑖 sin 𝑟 𝑛2 sin 𝑖 = 𝑛1 sin 𝑟
𝑛12 = dengan 𝑛 𝑛12 = 𝑛2 = imdeks bias relatif 1
3.
𝑛1 = indeks bias medium 1 𝑛2 = indeks bias medium 2 𝑖 = sudut datang 𝑟 = sudut bias Difraksi
Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada saat gelombang tersebut melintas melalui bukaan atau mengelilingi ujung penghalang.
4.
Interferensi Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang memengaruhi suatu bagian medium yang sama sehingga gangguan sesaat pada
80
gelombang paduan merupakan jumlah vektor gangguan-gangguan sesaat pada masing-masing gelombang merupakan penjelasan fenomena interferensi. 5.
Dispersi Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang merupakan campuran
beberapa
panjang
gelombang
menjadi
komponen-
komponennya karena pembiasan. 6.
Polarisasi Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk suatu gelombang transversal sehingga menjadi satu arah.
F.
Metode Pembelajaran Pendekatan saintifik
G.
Media Pembelajaran LCD dan software augmented reality tentang gelombang
H.
Sumber Belajar 1.
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
2.
Lasmi, Ni Ketut. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
I.
Langkah-langkah pembelajaran Tahap Pembelajaran •
Pendahuluan
Apersepsi
•
Langkah-langkah Kegiatan Guru Siswa Menggali pengetahuan • Menjawab pertanyaan yang awal siswa dengan diberikan oleh guru memberikan pertanyaan, “Apa yang kalian ketahui mengenai karakteristik gelombang?” Menyampaikan tujuan • Menyimak
Waktu
15 menit
81
Motivasi
Menanya
Mengasosiasi
•
•
Menarik Kesimpulan
Menyajikan video “nyanyian fisika” dan mengajak siswa bernyanyi bersama
Memperhatikan video dan bernyanyi “nyanyian fisika” bersama Memperhatikan peragaan karakteristik gelombang dengan media augmented reality yang disajikan di depan kelas Mengajukan pertanyaan dari peragaan augmented reality terkait dengan karakteristik gelombang yang disajikan di depan kelas Menjawab pertanyaan terkait besaran dan persamaan dalam karakteristik gelombang setelah berdiskusi dengan teman sebangkunya Menyampaikan jawaban hasil diskusi
Memberikan pertanyaan kepada siswa terkait besaran dan persamaan dalam karakteristik gelombang
Inti
Penutup
penjelasan guru
Meminta siswa memperhatikan peragakan karakteristik gelombang dengan media augmented reality yang disajikan di depan kelas Menstimulus siswa melalui peragaan augmented reality terkait dengan karakteristik gelombang yang disajikan di depan kelas
Mengamati
Mengkomunikasikan
pembelajaran.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan jawaban hasil diskusi Memberikan penjelasan mengenai besaran dan persamaan dalam karakteristik gelombang di depan kelas
Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran
•
•
65 menit
Menyimak penjelasan mengenai besaran dan persamaan dalam karakteristik gelombang yang disampaikan guru di depan kelas Menyimpulkan hasil pembelajaran dengan 15 menit bimbingan guru
83
Instrument Tes Tertulis Mata Pelajaran Nama Kelas No.
1.
2.
3.
: FISIKA : : Soal dan Jawaban
Sebutkan karakteristik gelombang minimal 4 macam! Jawaban: gelombang dapat mengalami : pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi, disperse dan polarisasi.
Pedoman Penilaian Jawaban benar dan lengkap
Skor 20
Jawaban kurang lengkap
10
Jawaban Salah
5
Skor Soal No.1 20 Salah satu karakteristik gelombang yang digambarkan oleh Jawaban benar 10 gelombang transversal yaitu… Jawaban Salah 5 Jawaban: Polarisasi Skor Soal No.2 10 Perhatikan gambar kolam berisi air berikut! Jawaban benar, tepat, dan lengkap (ditulis 70 diketahui dan ditanya) Jawaban benar dan tepat, tetapi 65 kurang lengkap Jawaban Tentukan kedalaman semu kolam jika indeks bias air adalah 4/ 3 ! lengkap tetapi Penyelesaian : 40 Untuk mencari kedalam semu kolam gunakan persamaan berikut: salah h semu = n 1 / n2 x h asli dimana dalam kasus di atas n 1 adalah indeks bias udara (1) dan Jawaban salah n 2 adalah indeks bias air kolam. Sehingga: 30 h semu = n 1 / n2 x h asli h semu = (1)/ ( 4/ 3 ) x (12 meter) = 9 meter Skor Soal No. 3 70 Skor soal No.1 + Skor soal No. Total Skor 100 2 + Skor soal No. 3
84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: XI / 2
Peminatan
: IPA
Materi Pokok
: Gelombang
Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
Pertemuan ke
:3
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 3.10 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik 3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang tegak dan gelombang berjalan pada berbagai kasus nyata
85
C. Indikator 1.
Memahami gelombang berjalan dan gelombang stasioner
2.
Memahami persamaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner
3.
Menganalisis persamaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner dalam menyelesaikan soal
D. Tujuan Pembelajaran 1.
Siswa dapat menjelaskan pengertian gelombang berjalan dengan benar setelah mendapat penjelasan dari guru
2.
Siswa dapat membedakan gelombang stasioner ujung bebas dan gelombang stasioner ujung terikat dengan benar setelah mengamati peragaan gelombang stasioner dengan media augmented reality
3.
Siswa dapat menerapkan persamaan gelombang berjalan dalam menyelesaikan soal-soal dengan tepat setelah mendapat penjelasan dan mengerjakan latihan soal dari guru
4.
Siswa dapat menerapkan persamaan gelombang stasioner dalam menyelesaikan soal-soal dengan tepat setelah mendapat penjelasan dan mengerjakan latihan soal dari guru
E. Materi Ajar 1. Gelombang Berjalan Semua gelombang akan merambat dari sumber ke tujuannya ini merupakan gelombang berjalan. 𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝜔 𝑡𝑝) 𝑥 𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝜔 (𝑡 − ) 𝑣 𝑣𝑥 𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝜔𝑡 − ) 𝑣
𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝜔𝑡 − 𝑘𝑥)
dengan : 𝑦𝑝 = simpangan dititik p (m) A = amplitudo gelombang (m) ω = frekuensi sudut
86
k x t
= bilangan gelombang = jarak titik ke sumber (m) = waktu gelombang (s)
Nilai 𝜔 dan k juga memenuhi persamaan berikut.
2𝜋 𝜔 = 2𝜋𝑓 = 𝑇 2𝜋 𝑘= λ
Dengan substitusi persamaan di atas pada persamaan, dapat diperoleh bentuk lain simpangan getaran. 2𝜋 2𝜋 𝑡 − 𝑥) 𝑇 λ 𝑥 𝑡 𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 2𝜋( − ) 𝑇 λ
𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 ( 2.
Gelombang Stasioner
Gelombang stasioner adalah gelombang hasil superposisi dua gelombang berjalan yang : amplitudo sama, frekuensi sama dan arah berlawanan. a)
Ujung terikat
Gambar Gelombang stasioner ujung terikat
b)
Ujung bebas
𝑦 = 2𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝑘𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝜔 𝑡 𝑦 = 𝐴𝑝 𝑐𝑜𝑠 𝜔 𝑡 𝐴𝑝 = 2𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝑘𝑥
Gambar Gelombang stationer ujung bebas
87
𝑦 = 𝑦1 + 𝑦2
dengan: maka:
F.
𝑦1 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝑘𝑥 – 𝜔𝑡) 𝑑𝑎𝑛 𝑦2 = −𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝑘𝑥 + 𝜔𝑡) 𝑦 = [𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝑘𝑥 − 𝜔𝑡 ) − 𝑠𝑖𝑛 (𝑘𝑥 + 𝜔𝑡 )] 𝑦 = 2𝐴 𝑐𝑜𝑠 𝑘𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 𝑦 = 𝐴𝑝 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 𝐴𝑝 = 2𝐴 𝑐𝑜𝑠 𝑘 𝑥
Metode Pembelajaran Pendekatan saintifik
G.
Media Pembelajaran LCD dan software augmented reality tentang gelombang
H.
Sumber Belajar 1.
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
2.
Lasmi, Ni Ketut. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
I.
Langkah-langkah pembelajaran
Tahap Pembelajaran •
Pendahuluan
Apersepsi
•
Langkah-langkah Kegiatan Guru Siswa Menggali pengetahuan • Menjawab pertanyaan awal siswa dengan yang diberikan guru memberikan pertanyaan : 1. apa yang kalian ketahui mengenai gelombang berjalan? 2. apa yang kalian ketahui mengenai gelombang stasioner? . Menyampaikan • Menyimak penjelasan
Waktu
10 menit
88
tujuan pembelajaran.
Motivasi
Mengamati
Menanya
Inti
Menngasosiasi
• Membagi siswa menjadi 5 kelompok • Memberikan game puzzle kepada siswa untuk diselesaikan secara kerjasama Meminta siswa memperhatikan peragakan gelombang stasioner ujung bebas dan gelombang stasioner ujung terikat dengan media augmented reality yang disajikan di depan kelas Menstimulus siswa melalui peragaan augmented reality terkait dengan gelombang stasioner ujung bebas dan gelombang stasioner ujung terikat yang disajikan di depan kelas Memberikan pertanyaan kepada siswa terkait persamaan dalam gelombang berjalan dan gelombang stasioner
•
•
•
• Mengkomunikasikan
Penutup
Menarik Kesimpulan
guru
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan jawaban hasil diskusi Memberikan penjelasan mengenai persamaan dalam gelombang berjalan dan gelombang stasioner di depan kelas Membimbing siswa
•
•
Membentuk 5 kelompok Menyusun dan menyelesaikan game puzzle secara kerjasama Memperhatikan peragaan gelombang stasioner ujung bebas dan gelombang stasioner ujung terikat dengan media augmented reality yang disajikan di depan kelas Mengajukan pertanyaan dari peragaan augmented reality terkait dengan gelombang stasioner ujung bebas dan gelombang stasioner ujung terikat yang disajikan di depan kelas Menjawab pertanyaan terkait persamaan dalam gelombang berjalan dan gelombang stasioner setelah berdiskusi dengan teman sebangkunya Menyampaikan jawaban hasil diskusi
65 menit
Menyimak penjelasan mengenai persamaan dalam gelombang berjalan dan gelombang stasioner yang disampaikan guru di depan kelas Menyimpulkan hasil
15 menit
90
Instrument Tes Tertulis Mata Pelajaran Nama Kelas
No.
1.
: FISIKA : :
Pedoman Penilaian Apa yang dimaksud dengan gelombang stasioner? Jawaban benar dan Jawaban: Gelombang stasioner adalah gelombang hasil superposisi lengkap dua gelombang berjalan yang : amplitudo sama, frekuensi Jawaban sama dan arah berlawanan. kurang lengkap Jawaban Salah Soal dan Jawaban
Skor Soal No.1 Gelombang berjalan pada permukaan air dengan data seperti pada gambar dibawah ini.
2.
3.
Jarak AB = 4,5 cm ditempuh dalam selang waktu 0,5 sekon, maka persamaan simpangan titik P adalah... Penyelesaian: A = 4 cm f = n/t = 2,25/0,5 = 4,5 Hz λ = x/n = 4,5/2,25 = 2 cm y = A sin (ωt – kx) y = A sin (2π.f - 2π.x/λ) 2𝜋 y = 4 sin(2𝜋. 4,5. 𝑡 − 2 𝑥) y = 4 sin 2π (4,5 t – x/2) cm Skor Soal No. 2 Seutas tali salah satu ujungnya digerakkan naik turun sedangkan ujung lainnya terikat. Persamaan gelombang tali adalah y = 8 sin (0,1π) x cos π (100t - 12) dengan y dan x dalam cm dan t dalam satuan sekon. Tentukan panjang gelombang tersebut! Pembahasan:
Skor 20
10 5 20
Jawaban benar, tepat, dan lengkap (ditulis diketahui dan ditanya) Jawaban benar dan tepat, tetapi kurang lengkap Jawaban lengkap tetapi salah Jawaban salah
40
35
20
10 40
Jawaban benar, tepat, dan lengkap (ditulis diketahui dan ditanya)
40
91
Pola dari gelombang stasioner diatas adalah menentukan panjang gelombang
Jawaban benar dan tepat, tetapi kurang lengkap Jawaban lengkap tetapi salah Jawaban salah
Skor soal No. 3
Total Skor
35
20
10 40
Skor soal No.1 + Skor soal No. 2 + Skor soal No. 3
100
92
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Kontrol) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: XI / 2
Peminatan
: IPA
Materi Pokok
: Gelombang
Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
Pertemuan ke
:1
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 3.10 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik 3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang tegak dan gelombang berjalan pada berbagai kasus nyata
93
C. Indikator 1.
Memahami
pengertian
gelombang
dan
pembagian
gelombang
berdasarkan keadaan fisiknya 2.
Menyimpulkan perumusan persamaan dasar gelombang
3.
Menerapkan persamaan dasar
gelombang pada gelombang transversal
dan gelombang longitudinal dalam memecahkan persoalan
D. Tujuan Pembelajaran 1.
Siswa dapat mendefinisikan pengertian gelombang berdasarkan keadaan fisiknya dengan benar setelah mendapat penjelasan dari guru.
2.
Siswa dapat menyebutkan karakteristik gelombang transversal dan gelombang longitudinal dengan tepat setelah mengamati gambaran gelombang transversal dan gelombang longitudinal menggunakan microsoft power point.
3.
Siswa dapat menganalisis besaran-besaran dasar gelombang dengan tepat setelah mendapat penjelasan dari guru.
4.
Siswa dapat menerapkan persamaan besaran-besaran gelombang dalam menyelesaikan soal-soal dengan tepat setelah mendapat penjelasan dan mengerjakan latihan soal dari guru.
E. Materi Ajar Gelombang Partikel yang mendapat usikan secara periodik disebut getaran dan jika usikan getaran tersebut merambat disebut gelombang. Getaran yang merambat pada gelombang membawa energi, namun partikel medium tidak ikut berpindah. 1.
Gelombang berdasarkan keadaan fisiknya dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : a. Berdasarkan arah rambat dan arah getar, berdasarkan arah rambat dan arah getar gelombang terbagi atas dua, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
94
b. Berdasarkan mediumnya, berdasarkan mediumnya gelombang dibagi menjadi tiga, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik c. Berdasarkan amplitudonya, berdasarkan amplitudonya gelombang dibagi menjadi dua, yaitu gelombang berjalan dan gelombang stasioner. 2.
Beberapa besaran pada gelombang : Gelombang sebagai rambatan energi getaran memiliki besaran-besaran yang
sama dan ada beberapa tambahan. Diantaranya adalah frekuensi dan periode. Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap detik. Sedangkan periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu gelombang. 𝑓=
∑ 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
𝑇=
f
= frekuensi (Hz)
T
= periode (s)
𝑡
1
atau 𝑓 = 𝑇
𝑡 ∑ 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
∑ 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 = banyaknya gelombang t
= waktu (s)
Untuk gelombang transversal satu gelombang sama dengan dari puncak ke puncak terdekat atau dari lembah ke lembah terdekat. Sedangkan untuk gelombang longitudinal satu gelombang sama dengan dari regangan ke regangan terdekat atau dari rapatan ke rapatan terdekat. Berikutnya adalah besaran cepat rambat. Gelombang merupakan bentuk rambatan berarti memiliki kecepatan rambat. Sesuai dengan pengertian dasarnya maka cepat rambat ini dapat dirumuskan seperti berikut.
𝑣=
𝑠 𝑡
Untuk satu gelombang dapat di tentukan besaran berikutnya yang perlu diketahui adalah panjang gelombang dan cepat rambat gelombang. Panjang gelombang yang disimbulkan λ merupakan panjang satu gelombang atau jarak yang ditempuh untuk satu kali gelombang.
𝑣=
λ 𝑡
atau 𝑣 = λ. f
95
F.
Metode Pembelajaran Pendekatan saintifik
G.
Media Pembelajaran LCD dan Microsoft Power Point tentang gelombang
H.
Sumber Belajar 1.
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
2.
Lasmi, Ni Ketut. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
I.
Langkah-langkah pembelajaran
Tahap Pembelajaran •
Apersepsi
Pendahuluan
•
Motivasi
Mengamati Inti
Menanya
Langkah-langkah kegiatan Guru Siswa Menggali pengetahuan • Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh awal siswa dengan guru memberikan pertanyaan, “Apa yang kalian ketahui mengenai gelombang?” • Menyimak penjelasan Menjelaskan tujuan guru pembelajaran Menyajikan video Memperhatikan video “senam yang iyalah” dan mengikuti gerakan dan mengajak siswa “senam yang iyalah” mengikuti gerakan dalam video “senam yang iyalah” Menampilkan Memperhatikan gambaran gelombang transversal dan transversal dan longitudinal yang longitudinal melalui ditampilkan dalam microsoft power point microsoft power point yang disajikan di di depan kelas depan kelas Melalui microsoft Mengajukan pertanyaan power point disajikan dari microsoft power stimulus terkait point terkait dengan
Waktu
10 menit
65 menit
97
Instrument Tes Tertulis Mata Pelajaran Nama Kelas
No.
1.
: FISIKA : :
Soal dan Jawaban Apakah yang dimaksud dengan gelombang? Jawaban: Gelombang adalah getaran yang merambat membawa energi, namun partikel medium tidak ikut berpindah
Pedoman Penilaian Jawaban benar dan tepat Jawaban kurang tepat Jawaban Salah
Skor Soal No.1
2.
Sebutkan gelombang berdasarkan arah getarnya! Jawaban: Gelombang transversal dan gelombang longitudinal
Skor Soal No.2 Sebuah gelombang menjalar pada air. Dalam waktu 25 gelombang dapat menempuh jarak 10 m. Pada jarak tersebut terdapat 4 gelombang. Tentukan ferkuensi, periode, panjang gelombang, dan cepat rambat gelombang! Penyelesaian : t = 2 s, S = 10 m, N = 4 a. frekuensi gelombang : 3. b. periode gelombang:
Skor 20 10 5 20
Jawaban benar dan tepat Jawaban kurang tepat Jawaban Salah
20 10 5 20
Jawaban benar, tepat, dan lengkap (ditulis diketahui dan ditanya) Jawaban benar dan tepat, tetapi kurang lengkap Jawaban lengkap tetapi salah
60
50
40
c. panjang gelombang: Jawaban salah 30
d. cepat rambat gelombang:
Skor Soal No. 3 Total Skor
Skor soal
60 100
98
No.1 + Skor soal No. 2 + Skor soal No. 3
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Kontrol) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: XI / 2
Peminatan
: IPA
Materi Pokok
: Gelombang
Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
Pertemuan ke
:2
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 3.10 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik 3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang tegak dan gelombang berjalan pada berbagai kasus nyata
100
C. Indikator 1.
Mengidentifikasi karakteristik gelombang (pemantulan, pembiasan, interferensi, dispersi, difraksi, dan polarisasi)
2.
Menganalisis karakteristik gelombang dalam menyelesaikan soal
3.
Mengaitkan karakteristik gelombang dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran 1.
Siswa dapat menyebutkan karakteristik gelombang dengan tepat setelah mengamati gambaran terkait karakteristik gelombang dalam microsoft power point
2.
Siswa dapat membedakan pembiasan dan pemantulan dengan tepat setelah mengamati gambaran terkait pembiasan dan pemantulan dalam microsoft power point
3.
Siswa dapat menyebutkan minimal 3 contoh karakteristik gelombang dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat setelah mengamati gambaran terkait karakteristik gelombang dalam microsoft power point
4.
Siswa dapat menganalisis karakteristik gelombang dalam menyelesaikan soal-soal dengan tepat setelah mendapat penjelasan dari guru
E. Materi Ajar Karakteristik Gelombang 1.
Pemantulan Pemantulan adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua medium.
101
𝑖=𝑟
dengan
2.
i = sudut datang gelombang r = sudut pantul gelombang N = garis normal Pembiasan Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut pembiasan.
sin 𝑖 sin 𝑟 𝑛2 sin 𝑖 = 𝑛1 sin 𝑟
𝑛12 = dengan 𝑛 𝑛12 = 𝑛2 = imdeks bias relatif 1
3.
𝑛1 = indeks bias medium 1 𝑛2 = indeks bias medium 2 𝑖 = sudut datang 𝑟 = sudut bias Difraksi
Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada saat gelombang tersebut melintas melalui bukaan atau mengelilingi ujung penghalang.
4.
Interferensi Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang memengaruhi suatu bagian medium yang sama sehingga gangguan sesaat pada gelombang paduan merupakan jumlah vektor gangguan-gangguan sesaat
102
pada masing-masing gelombang merupakan penjelasan fenomena interferensi. 5.
Dispersi Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang merupakan campuran
beberapa
panjang
gelombang
menjadi
komponen-
komponennya karena pembiasan. 6.
Polarisasi Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk suatu gelombang transversal sehingga menjadi satu arah.
F.
Metode Pembelajaran Pendekatan saintifik
G.
Media Pembelajaran LCD dan Microsoft Power Point tentang gelombang
H.
Sumber Belajar 1.
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
2.
Lasmi, Ni Ketut. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
I.
Langkah-langkah pembelajaran
Tahap Pembelajaran •
Pendahuluan
Apersepsi •
Langkah-langkah Kegiatan Guru Siswa Menggali pengetahuan • Menjawab awal siswa dengan pertanyaan yang memberikan diberikan oleh guru pertanyaan, “apa yang kalian ketahui mengenai karakteristik gelombang?” Menyampaikan tujuan • Menyimak pembelajaran. penjelasan guru
Waktu
10 menit
103
Menyajikan video “nyanyian fisika” dan mengajak siswa bernyanyi bersama Menampilkan gambaran karakteristik gelombang melalui microsoft power point yang disajikan di depan kelas
Motivasi
Mengamati
Melalui microsoft power point disajikan stimulus terkait dengan karakteristik gelombang
Menanya
Inti
Melalui microsoft power point memberikan pertanyaan kepada siswa terkait besaran dalam karakteristik gelombang
Mengasosiasi
•
Mengkomunikasikan
Menarik Kesimpulan
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan jawaban hasil diskusi • Memberikan penjelasan dan persamaan rumus besaran-besaran karakteristik gelombang di depan kelas
Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran
Penutup Evaluasi
J.
Memperhatikan video dan bernyanyi “nyanyian fisika” bersama Memperhatikan karakteristik gelombang yang ditampilkan dalam microsoft power point di depan kelas Mengajukan pertanyaan dari microsoft power point terkait dengan karakteristik gelombang Menjawab pertanyaan terkait besaran dalam karakteristik gelombang setelah berdiskusi dengan teman sebangkunya
Memberikan evaluasi sebanyak 3 butir soal esai tentang gelombang
Penilaian Tes tertulis sebanyak 3 butir soal esai (terlampir).
65 menit
•
Menyampaikan jawaban hasil diskusi
•
Menyimak penjelasan dan persamaan rumus besaran-besaran karakteristik gelombang yang disampaikan guru di depan kelas Menyimpulkan hasil pembelajaran dengan bimbingan guru 15 Menit Mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru
105
Instrument Tes Tertulis Mata Pelajaran Nama Kelas No.
1.
2.
3.
: FISIKA : : Soal dan Jawaban
Sebutkan karakteristik gelombang minimal 4 macam! Jawaban: gelombang dapat mengalami : pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi, disperse dan polarisasi.
Pedoman Penilaian Jawaban benar dan lengkap
Skor 20
Jawaban kurang lengkap
10
Jawaban Salah
5
Skor Soal No.1 20 Salah satu karakteristik gelombang yang digambarkan oleh Jawaban benar 10 gelombang transversal yaitu… Jawaban Salah 5 Jawaban: Polarisasi Skor Soal No.2 10 Perhatikan gambar kolam berisi air berikut! Jawaban benar, tepat, dan lengkap (ditulis 70 diketahui dan ditanya) Jawaban benar dan tepat, tetapi 65 kurang lengkap Jawaban Tentukan kedalaman semu kolam jika indeks bias air adalah 4/ 3 ! lengkap tetapi Penyelesaian : 40 Untuk mencari kedalam semu kolam gunakan persamaan berikut: salah h semu = n 1 / n2 x h asli dimana dalam kasus di atas n 1 adalah indeks bias udara (1) dan Jawaban salah n 2 adalah indeks bias air kolam. Sehingga: 30 h semu = n 1 / n2 x h asli h semu = (1)/ ( 4/ 3 ) x (12 meter) = 9 meter Skor Soal No. 3 70 Skor soal No.1 + Skor soal No. Total Skor 100 2 + Skor soal No. 3
106
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Kontrol) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: XI / 2
Peminatan
: IPA
Materi Pokok
: Gelombang
Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
Pertemuan ke
:3
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 3.10 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik 3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang tegak dan gelombang berjalan pada berbagai kasus nyata
107
C. Indikator 1.
Memahami gelombang berjalan dan gelombang stasioner
2.
Memahami persamaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner
3.
Menganalisis persamaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner dalam menyelesaikan soal
D. Tujuan Pembelajaran 1.
Siswa dapat menjelaskan pengertian gelombang berjalan dengan benar setelah mendapat penjelasan dari guru
2.
Siswa dapat membedakan gelombang stasioner ujung bebas dan gelombang stasioner ujung terikat dengan benar setelah mengamati gambaran terkait gelombang stasioner dalam microsoft power point
3.
Siswa dapat menerapkan persamaan gelombang berjalan dalam menyelesaikan soal-soal dengan tepat setelah mengerjakan latihan soal dan mendapat penjelasan dari guru
4.
Siswa diharapkan dapat menerapkan persamaan gelombang stasioner dalam menyelesaikan soal-soal dengan tepat setelah mengerjakan latihan soal mendapat penjelasan dari guru
E. Materi Ajar 1. Gelombang Berjalan Semua gelombang akan merambat dari sumber ke tujuannya ini merupakan gelombang berjalan. 𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝜔 𝑡𝑝) 𝑥 𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝜔 (𝑡 − ) 𝑣 𝑣𝑥 𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝜔𝑡 − ) 𝑣
𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝜔𝑡 − 𝑘𝑥)
dengan : 𝑦𝑝 = simpangan dititik p (m) A = amplitudo gelombang (m) ω = frekuensi sudut
108
k x t
= bilangan gelombang = jarak titik ke sumber (m) = waktu gelombang (s)
Nilai 𝜔 dan k juga memenuhi persamaan berikut.
2𝜋 𝜔 = 2𝜋𝑓 = 𝑇 2𝜋 𝑘=
λ
Dengan substitusi persamaan di atas pada persamaan, dapat diperoleh bentuk lain simpangan getaran. 2𝜋 2𝜋 𝑡 − 𝑥) 𝑇 λ 𝑡 𝑥 ) 𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 2𝜋( − 𝑇 λ
𝑦𝑝 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 ( 2.
Gelombang Stasioner
Gelombang stasioner adalah gelombang hasil superposisi dua gelombang berjalan yang : amplitudo sama, frekuensi sama dan arah berlawanan. a)
Ujung terikat
Gambar Gelombang stasioner ujung terikat 𝑦 = 2𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝑘𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝜔 𝑡 𝑦 = 𝐴𝑝 𝑐𝑜𝑠 𝜔 𝑡 𝐴𝑝 = 2𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝑘𝑥
b)
Ujung bebas
Gambar Gelombang stationer ujung bebas
109
𝑦 = 𝑦1 + 𝑦2
dengan:
𝑦1 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝑘𝑥 – 𝜔𝑡) 𝑑𝑎𝑛 𝑦2 = −𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝑘𝑥 + 𝜔𝑡)
maka:
F.
𝑦 = [𝐴 𝑠𝑖𝑛 (𝑘𝑥 − 𝜔𝑡 ) − 𝑠𝑖𝑛 (𝑘𝑥 + 𝜔𝑡 )] 𝑦 = 2𝐴 𝑐𝑜𝑠 𝑘𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 𝑦 = 𝐴𝑝 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 𝐴𝑝 = 2𝐴 𝑐𝑜𝑠 𝑘 𝑥
Metode Pembelajaran Pendekatan saintifik
G.
Media Pembelajaran LCD dan Microsoft Power Point tentang gelombang
H.
Sumber Belajar 1.
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
2.
Lasmi, Ni Ketut. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
I.
Langkah-langkah pembelajaran
Tahap Pembelajaran •
Pendahuluan
Apersepsi
•
Langkah-langkah Kegiatan Guru Siswa Menggali pengetahuan • Menjawab awal siswa dengan pertanyaan yang memberikan diberikan guru pertanyaan : 1. apa yang kalian ketahui mengenai gelombang berjalan? 2. apa yang kalian ketahui mengenai gelombang stasioner? . Menyampaikan • Menyimak
Waktu
10 menit
110
tujuan pembelajaran. Motivasi
Mengamati
• Membagi siswa menjadi 5 kelompok • Memberikan game puzzle kepada siswa untuk diselesaikan secara kerjasama Meminta siswa memperhatikan gambaran gelombang stasioner ujung bebas dan gelombang stasioner ujung terikat dengan microsoft power point yang disajikan di depan kelas
penjelasan guru • •
Melalui microsoft power point disajikan stimulus terkait dengan gelombang stasioner ujung bebas dan gelombang stasioner ujung terikat.
Menanya
Inti Melalui microsoft power point memberikan pertanyaan kepada siswa terkait persamaan dalam gelombang berjalan dan gelombang stasioner
Mengasosiasi
Mengkomunikasikan
•
•
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan jawaban hasil diskusi Memberikan penjelasan mengenai persamaan dalam gelombang berjalan dan gelombang
•
•
Membentuk 5 kelompok Menyusun dan menyelesaikan game puzzle secara kerjasama Memperhatikan gambaran gelombang stasioner ujung bebas dan gelombang stasioner ujung terikat yang ditampilkan dalam microsoft power point di depan kelas Mengajukan pertanyaan dari microsoft power point terkait dengan gelombang stasioner ujung bebas dan gelombang stasioner ujung terikat. Menjawab pertanyaan terkait persamaan dalam gelombang berjalan dan gelombang stasioner setelah berdiskusi dengan teman sebangkunya Menyampaikan jawaban hasil diskusi
Menyimak penjelasan mengenai persamaan dalam gelombang
65 menit
112
Instrument Tes Tertulis Mata Pelajaran Nama Kelas
No.
1.
: FISIKA : :
Pedoman Penilaian Apa yang dimaksud dengan gelombang stasioner? Jawaban benar dan Jawaban: Gelombang stasioner adalah gelombang hasil superposisi lengkap dua gelombang berjalan yang : amplitudo sama, frekuensi Jawaban sama dan arah berlawanan. kurang lengkap Jawaban Salah Soal dan Jawaban
Skor Soal No.1 Gelombang berjalan pada permukaan air dengan data seperti pada gambar dibawah ini.
2.
3.
Jarak AB = 4,5 cm ditempuh dalam selang waktu 0,5 sekon, maka persamaan simpangan titik P adalah... Penyelesaian: A = 4 cm f = n/t = 2,25/0,5 = 4,5 Hz λ = x/n = 4,5/2,25 = 2 cm y = A sin (ωt – kx) y = A sin (2π.f - 2π.x/λ) 2𝜋 y = 4 sin(2𝜋. 4,5. 𝑡 − 2 𝑥) y = 4 sin 2π (4,5 t – x/2) cm Skor Soal No. 2 Seutas tali salah satu ujungnya digerakkan naik turun sedangkan ujung lainnya terikat. Persamaan gelombang tali adalah y = 8 sin (0,1π) x cos π (100t - 12) dengan y dan x dalam cm dan t dalam satuan sekon. Tentukan panjang gelombang tersebut! Pembahasan:
Skor 20
10 5 20
Jawaban benar, tepat, dan lengkap (ditulis diketahui dan ditanya) Jawaban benar dan tepat, tetapi kurang lengkap Jawaban lengkap tetapi salah Jawaban salah
40
35
20
10 40
Jawaban benar, tepat, dan lengkap (ditulis diketahui dan ditanya)
40
113
Pola dari gelombang stasioner diatas adalah menentukan panjang gelombang
Jawaban benar dan tepat, tetapi kurang lengkap Jawaban lengkap tetapi salah Jawaban salah
Skor soal No. 3
Total Skor
35
20
10 40
Skor soal No.1 + Skor soal No. 2 + Skor soal No. 3
100
Lampiran B Instrumen Penelitian
1. Instrument Tes a. Kisi-kisi Instrumen Tes b. Instrumen Tes 2. Analisis Hasil Uji Instrumen a. Soal Uji Coba Instrumen Tes b. Uji Validitas Butir Soal c. Uji Reliabilitas Instrumen d. Uji Taraf Kesukaran e. Uji Daya Pembeda 3. Soal Instrumen Penelitian 4. Lembar Jawaban 5. Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket) 6. Instrumen Nontes (Angket) 7. Lembar Uji Validitas Instrumen Nontes (Angket) 8. Lembar Validasi Ahli Media 9. Lembar Validasi Ahli Materi
115
Lampiran B.1a KISI-KISI INSTRUMEN
Satuan Pendidikan : SMAN 5 Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI/2 Materi Pokok : Gelombang Jenis Tes : Pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban Jumlah Soal : 40 Kompetensi Inti : K3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar : 3.10 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik 3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang tegak dan gelombang berjalan pada berbagai kasus nyata Konsep (Subkonsep)
Pengertian gelombang
Indikator
C1
Aspek Kognitif C2 C3
C4
∑ soal
Menjelaskan pengertian gelombang berdasarkan keadaan fisiknya
2
1,3
3
Menyimpulkan perumusan persamaan dasar gelombang
5
4,6
3
Menerapkan persamaan dasar gelombang pada gelombang transversal dan gelombang longitudinal dalam memecahkan persoalan matematis
7,8,10
9
4
116
Karakteristik gelombang
Mengidentifikasi karakteristik gelombang (pemantulan, pembiasan, interferensi, dispersi, difraksi, dan polarisasi) Menganalisis karakteristik gelombang dalam menyelesaikan soal Mengaitkan karakteristik gelombang dalam kehidupan sehari-hari Menyebutkan pengertian gelombang berjalan
Gelombang berjalan
Memahami persamaan gelombang berjalan
11,13
12
14
19
Gelombang stationer
Memahami persamaan gelombang stasioner Menganalisis persoalan matematis tentang persamaan umum gelombang stasioner ∑ soal Persentase soal
15,16, 17
18,20
4
3
21,23
22
3
26
24,25
3
Menganalisis persamaan umum gelombang berjalan dalam menyelesaikan soal Mengidentifikasi gelombang stasioner
3
27
28,29, 30,31
5
32,33
34
3
37
35,36
3
10 25%
12 30%
40
38, 39
3
8 20%
10 25%
40 100%
117 Lampiran B. 1b INSTRUMEN TES Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kurikulum Materi Pokok Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
: SMAN 5 Tangerang Selatan Alokasi Waktu : 90 Menit : Fisika Jumlah Soal : 40 Butir : Kurikulum 2013 Bentuk Soal : Pilihan Ganda : Gelombang : K3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. : 3.10 Menyelidiki karakteristik gelombang mekanik 3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang tegak dan gelombang berjalan pada berbagai kasus nyata
Konsep Indikator (Subkonsep) Pengertian Menjelaskan gelombang pengertian gelombang berdasarkan keadaan fisiknya
Soal 1. Selama perambatannya, dari suatu tempat ke tempat lainnya gelombang memindahkan… a. Massa b. Amplitudo c. Panjang gelombang d. Energi e. Frekuensi 2. Perhatikan gambar di bawah ini!
Ranah Kognitif
Penyelesaian Soal Kunci Jawaban: D
C2
Kunci Jawaban: A
C1
118
a. b. c. d. e. 3.
Menyimpulkan
a. b. c. d. e. 4.
Gambar di atas merupakan gambar gelombang … Transversal Longitudinal Mekanik Elektromagnetik Stasioner Berdasarkan medium merambatnya, gelombang dibedakan menjadi dua jenis. Gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat adalah… Gelombang transversal Gelombang longitudinal Gelombang mekanik Gelombang elektromagnetik Gelombang berjalan Perhatikan gambar di bawah ini!
Kunci Jawaban: D
C2
Kunci Jawaban: C
C2
119 perumusan persamaan dasar gelombang
a. b. c. d. e. 5. a. b. c. d. e. 6. a. b. c. d.
Suatu gelombang merambat dari suatu medium ke medium lain. Dalam hal ini yang tetap adalah… Cepat rambat gelombang Panjang gelombang Frekuensi gelombang Amplitudo gelombang Fase gelombang Jarak yang ditempuh oleh gelombang selama satu periode adalah… Periode (T) Frekuensi (f) Cepat rambat gelombang (v) Amplitudo (A) Panjang gelombang (λ) Kebalikan dari frekuensi gelombang di kenal sebagai... Periode (T) Frekuensi (f) Cepat rambat gelombang (v) Amplitudo (A)
Kunci Jawaban: E
C1
Kunci Jawaban: A
C2
120
Menerapkan persamaan dasar gelombang pada gelombang transversal dan gelombang longitudinal dalam memecahkan persoalan matematis
e. Panjang gelombang (λ) 7. Sebuah gelombang pada permukaan air dihasilkan dari suatu getaran yang frekuensinya 30 Hz. Jika jarak antara puncak dan lembah gelombang yang berturutan adalah 50 cm, maka cepat rambat gelombang tersebut adalah… a. 10 m/s b. 20 m/s c. 30 m/s d. 40 m/s e. 50 m/s 8. Sebuah pemancar radio bekerja pada gelombang 1,5 m. Jika cepat rambat gelombang radio 9000 m/s, pada frekuensi berapakah stasion radio tersebut bekerja? a. 5000𝐻𝑧 b. 6000𝐻𝑧 c. 7000𝐻𝑧 d. 8000𝐻𝑧 e. 9000𝐻𝑧 9. Pada permukaan suatu danau terdapat dua buah gabus yang terpisah sejauh 60 m. Keduanya terbawa arus naik turun pada permukaaan air dengan frekuensi 2 Hz. Salah satu gabus berada di puncak bukit gelombang dan yang satunya di lembah gelombang, sedangkan di antara kedua gabus terdapat satu bukit gelombang. Cepat rambat gelombang pada permukaan danau adalah… a. 30 m/s
Kunci Jawaban: C Penyelesaian : Diketahui : f = 30 Hz ½ λ = 50 cm maka λ = 100 cm = 1 m Ditanya : v = ..? Jawab : v = λ.f v = 1.30 = 30 m/s
C3
Kunci Jawaban: B Penyelesaian : Diketahui : λ = 1,5 m v = 9000 m/s Ditanya : f = ...? v Jawab : 𝑓 = λ 9000 m/s 𝑓= = 6000𝐻𝑧 1,5 m Kunci Jawaban: C Penyelesaian : Diketahui : n = 3/2 L = 60 m f = 2 Hz Ditanya : v = ..? Jawab : n. λ = L 3/2. λ = 60 m
C3
C4
121 b. 30 m/s c. 80 m/s d. 120 m/s e. 240 m/s 10. Sebuah gelombang transversal mempunyai periode 10 detik dan jarak antara dua buah titik berurutan sefase adalah 10 cm. Cepat rambat gelombang itu adalah… a. 1 cm/s b. 2 cm/s c. 3 cm/s d. 4 cm/s e. 5 cm/s
λ = 40 m v = λ.f v = 40.2 = 80 m/s
Kunci Jawaban: A Penyelesaian Diketahui : T = 10 sekon λ = 10 cm Ditanya : 𝑣 =… ? Jawab : 𝑣 = 𝑓. λ 1 𝑓= 𝑇 λ 1 𝑣 = ×λ= T 𝑇 λ 𝑣=𝑇 10 cm 𝑣= = 1 𝑐𝑚/𝑠 10 s Karakteristik Mengidentifikasi 11. Perubahan arah gelombang saat gelombang Kunci Jawaban: B gelombang karakteristik masuk ke medium baru yang gelombang mengakibatkan gelombang bergerak (pemantulan, dengan kelajuan yang berbeda disebut pembiasan, a. Pemantulan interferensi, dispersi, b. Pembiasan c. Interferensi difraksi, dan polarisasi) d. Dispersi e. Polarisasi 12. Efek yang ditunjukkan oleh gelombang Kunci Jawaban: E transversal adalah… a. Pemantulan b. Pembiasan
C3
C1
C2
122 c. Interferensi d. Dispersi e. Polarisasi 13. Gambar di bawah ini menunjukkan karakteristik gelombang, yaitu…
Menganalisis karakteristik gelombang dalam menyelesaikan soal
a. Pemantulan b. Pembiasan c. Interferensi d. Dispersi e. Polarisasi 14. Perhatikan gambar berikut! Sinar melintasi dua buah medium yang memiliki indeks bias berbeda.
Nilai indeks bias medium yang kedua jika medium pertamanya udara adalah… a. 1,0 b. 1,1 c. 1,2 d. 1,3
Kunci Jawaban: C
C1
Kunci Jawaban: D Penyelesaian: Diketahui: Indeks bias udara adalah 1 meskipun tidak disebutkan dalam data soal (harus hafal). n 1 = indeks bias medium 1 (tempat sinar datang) n 2 = indeks bias medium 2 (tempat sinar bias) i = besar sudut datang r = besar sudut bias Ditanya: n 2 = …? Jawab:
C3
123 e. 1,4
15. Perhatikan gambar berikut ini!
Anak A berada 12 meter di atas permukaan kolam. Ketinggian anak A jika dilihat oleh anak B yang sedang berenang didalam kolam adalah… a. 9 m b. 12 m c. 14 m d. 16 m e. 18 m 16. Seberkas sinar mengenai sistem optik yang terdiri dari 2 cermin datar yang saling tegak lurus. Setelah berkas sinar mengalami pemantulan 2 kali, arah sinar adalah .... a. Menuju sinar datang b. Memotong sinar datang c. Tegak lurus sinar datang d. Sejajar dan berlawanan sinar datang
penggunaan dari persamaan : n 1 sin i = n 2 sin r Sehingga: n 1 sin i = n 2 sin r (1) sin 53° = n 2 sin 37° 0,79 = n 2 .0,60 n 2 = 0,79/ 0,60 = 1,3 Kunci Jawaban: D Penyelesaian: Untuk mencari ketinggian semu gunakan persamaan berikut: perhatikan penempatan medium untuk n 1 dan n 2 nya. h semu = n 1 / n2 x h asli n 1 = indeks bias air n 2 = indeks bias udara.
C4
indeks bias air = 4/ 3 (harus hafal) indeks bias udara = 1 (harus hafal) Sehingga: h semu = (4/ 3 )/ (1) x (12 m) = 16 m Kunci Jawaban: D Penyelesaian:
C4
124 e. Sejajar dan searah dengan sinar datang
17. Perhatikan gambar di bawah ini
i 1 = r 1 (sudut datang = sudut pantul) r 1 = a (sudut berseberangan) i 2 = r 2 (sudut datang = sudut pantul), sehingga a = b Jadi, i 1 = r 1 = a = b, sehingga arah sinar pantul II sejajar dan berlawanan dengan sinar datang Kunci Jawaban: B Penyelesaian:
C4
n 1 sin i = n 2 sin r n 2 sin i 2 = n 3 sin r 2 4 3 sin 𝑖2 = 2 sin 30 3 4 3 4 3
Jika besar sudut bias kedua (r 2 ) = 300, maka besar sudut bias pertama (r 1 ) adalah… a. 25,64° b. 34,23° c. 48,59° d. 53,70° e. 65,43° Mengaitkan 18. Perhatikan pernyataan di bawah ini: karakteristik 1) Pada saat sinar memasuki titik air, gelombang dalam sebagian sinar akan dipantulkan oleh kehidupan sehari-hari bagian belakang permukaan air.
3
1
sin 𝑖2 = 2 × 2 3
sin 𝑖2 = 4 3
3
9
sin 𝑖2 = 4 × 4 = 16 sin 𝑖2 = 0,5625 𝑎𝑟𝑐 sin 0,5625 = 34,23° 𝑖2 = 𝑟1 = 34,23°
Kunci Jawaban: C Pelangi merupakan aplikasi dari disperse cahaya, yaitu gejala peruarian cahaya putih (polikromatik) menjadi
C3
125 2) Seberkas cahaya matahari mengenai titik-titik air. 3) Karena dibiaskan, maka sinar diuraikan menjadi berbagai warna 4) Akhirnya sinar dibiaskan oleh permukaan depan. Urutan yang benar mengenai proses terbentuknya pelangi adalah… a. 1-2-3-4 b. 2-3-4-1 c. 2-1-4-3 d. 3-1-2-4 e. 4-3-2-1 19. Warna-warna yang tampak pada gelembung sabun menunjukkan gejala… a. Diraksi b. Pembiasan c. Interferensi d. Polarisasi e. pemantulan
cahaya berwarna-warni (monokromatik).
20. Pernyataan berikut ini adalah sifat difraksi: 1) semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar 2) semakin besar halangan, penyebaran gelombang semakin besar 3) semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin kecil 4) semakin besar halangan, penyebaran gelombang semakin kecil Pernyataan yang benar adalah…
Kunci Jawaban: A C3 Difraksi ialah penyebaran gelombang karena adanya halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar, begitu pula sebaliknya
Kunci Jawaban: C Interferensi cahaya pada selaput tipis dapat disaksikan pada gelembung sabun atau lapisan minyak tanah tipis yang mengapung di permukaan air yang seringkali menampakkan warnawarni yang indah.
C2
126
Gelombang berjalan
Menyebutkan pengertian gelombang berjalan
a. 1 dan 4 b. 2 dan 3 c. 2 saja d. 3 saja e. Semuanya benar 21. Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar di atas merupakan gambar gelombang… a. Transversal b. Stasioner c. Berjalan d. Mekanik e. Elektromagnetik 22. Tanda negatif pada amplitudo gelombang berjalan diberikan apabila… a. Gelombang berjalan merambat ke kiri b. Gelombang berjalan merambat ke kanan c. Gelombang pertama kali bergerak ke atas d. Gelombang pertama kali bergerak ke bawah e. Gelombang berjalan mengalami perlambatan 23. Di bawah ini yang menunjukan gambar
Kunci Jawaban: C
C1
Kunci Jawaban: D Jika pertama kali sumber gelombang bergerak ke atas, maka amplitudo (A) bertanda posfitif.
C2
Jika pertama kali bergerak ke bawah maka amplitudo (A) bertanda negatif
Kunci Jawaban: E
C1
127 gelombang berjalan yang benar adalah…
a.
b.
c.
d.
Memahami persamaan gelombang berjalan
e. 24. sebuah gelombang merambat ke kanan dengan persamaan simpangan y = 4 sin (x - t) dimana x dan y dalam cm, sedangkan t dalam sekon. Pernyataan yang benar adalah...... a. periode gelombang 2 sekon b. amplitudo gelombang 4 cm
Kunci Jawaban: B secara umum persamaan gelombang dapat ditulis sebagai berikut: y = 4 sin (ωx -k t) jika kita bandingkan dengan persamaan gelomang pada soal, maka A=4
C2
128 c. panjang gelombang 1 cm d. frekuensi 1 hertz e. cepat rambat gelombang 2 m/s 25. Perhatikan gambar di bawah ini
Dengan demikian persamaan gelombang berjalan pada titik P adalah benar, kecuali… a. 𝑦 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 b. 𝑦 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡 − 𝑘𝑥) 𝑡 𝑥 c. 𝑦 = ±𝐴 𝑠𝑖𝑛 2𝜋(𝑇 ∓ 𝜆) d. 𝑦 = ±𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡 ∓ 𝑘𝑥) 𝑥 e. 𝑦 = ±𝐴 𝑠𝑖𝑛 2𝜋𝑓(𝑡 ∓ 𝑣) 26. Perhatikan gambar di bawah ini
Dari gambar di atas, maka persamaan gelombang berjalan merupakan fungsi… a. cosinus b. sinus c. tangent
Kunci Jawaban: A
C2
Kunci Jawaban: B
C1
129
Menganalisis persamaan umum gelombang berjalan dalam menyelesaikan soal
d. cotangen e. secan 27. Simpangan setiap saat dari sebuah gelombang yang merambat pada tali sepanjang 10 m memenuhi y = 0,1 sin 2π (40t - 20x). Simpangan sebuah titik pada tali yang berada 2 m dari ujung tali pada t = 2 s adalah...... a. 9,4 cm dibawah titik kesetimbangan b. 9,4 cm diatas titik kesetimbangan c. 0,1 cm dibawah titik kesetimbangan d. 0,1 cm diatas titik kesetimbangan e. Berada tepat di titik kesetimbangan 28. Gelombang berjalan merambat pada tali ujung tetap dilukiskan seperti diagram di bawah ini :
a. b. c. d. e.
Jika jarak AB = 3 meter ditempuh selama 1 sekon, maka persamaan gelombang transversal yang merambat ke kanan adalah… y= 0,4 sin π (3 t – x) m y= 0,4 sin π (3 t + x/2) m y= 0,4 sin π (6 t – x/4) m y= 0,8 sin π (4 t – x/3) m y= 0,8 sin π (4 t + x/3) m
Kunci Jawaban: E Penyelesaian Diketahui: x=2m t=2s ditanya: y = ….? Jawab: y = 0,1 sin 2π (40t - 20x) masukkan nilai x dan t y = 0,1 sin 2π (40(2) – 20(2)) = 0 m titik berada pada titik kesetimbangan Kunci Jawaban: A Diketahui : AB = 3 m t=1s Ditanya : Persamaan gelombang ? Jawab : 𝑛. 𝑇 = 𝑡 𝑛 =𝑡 𝑓 3/2 𝑓 3 2
=1
=𝑓
𝑛λ = L 3 λ=3 2 λ =2m
C3
C4
130 𝑦 = 𝐴 sin(𝜔𝑡 − 𝑘𝑥) 2𝜋 𝑦 = 𝐴 sin �2𝜋𝑓𝑡 − λ 𝑥� 3
29. Sebuah gelombang berjalan pada sebuah tali memenuhi persamaan simpangan y = 2 Sin π (10t – (x/25)) dimana y dan x masing-masing dalam cm dan t dalam sekon. Kecepatan gelombang tersebut adalah… a. 1 m/s b. 1,5 m/s c. 2 m/s d. 2,5 m/s e. 3 m/s
2𝜋
𝑦 = 0,4 sin �2𝜋 2 𝑡 − 2 𝑥� 𝑦 = 0,4 sin(3𝜋𝑡 − 𝜋𝑥) 𝑦 = 0,4 sin 𝜋(3𝑡 − 𝑥) Kunci Jawaban: D Penyelesaian: dari persamaan y = 2 Sin π (10t – (x/25)) kalau kita bentuk dalam persamaan y = 2 Sin (ωt – kx) akan menjadi y = 2 Sin (10πt – (πx/25)) y = 2 Sin (ωt – kx) dari kedua persamaan di atas didapat ω = 10π (diketahui ω = 2πf) 2πf = 10π 2f = 10 f = 5 Hz
C4
kx = πx/25 k = π/25 (k = 2π/λ) 2π/λ = π/25 2/λ = 1/25 λ = 50 cm = 0,5 m 30. Gelombang berjalan pada permukaan air dengan data seperti pada gambar dibawah ini.
v = λ.f = 0,5 x 5 = 2,5 m/s Kunci Jawaban: B Penyelesaian: Diketahui : A = 2 cm
C4
131
Jarak AB = 4,5 cm ditempuh dalam selang waktu 0,5 sekon, maka simpangan titik P memenuhi persamaan... a. y P = 2 sin 2π [5t − ( x/ 1,8 )] cm b. y P = 2 sin 2π [4,5t − ( x/ 2 )] cm c. y P = 4 sin 2π [5t − ( x/ 5 )] cm d. y P = 4 sin 2π [1,8t − ( x/ 5 )] cm e. y P = 4 sin 2π [4,5t − ( x/ 6 )] cm 31. Persamaan gelombang transversal yang merambat pada suatu dawai y = 3 sin π (120 t – 0,4 x). Jika x dan y dalam cm dan t dalam detik, maka panjang gelombangnya adalah …. a. 1 cm b. 2 cm c. 3 cm d. 4 cm e. 5 cm
f = n/t = 2,25/0,5 = 4,5 Hz λ = x/n = 4,5/2,25 = 2 cm Ditanyakan: y P = …..? saat x = 4,5 cm dan t = 0,5 s Jawab: y = A sin (ωt – kx) yp = A sin (ωt – kx) yp = A sin (2π.f - 2π.x/λ) 2𝜋 yp = 2 sin(2𝜋. 4,5. 𝑡 − 2 𝑥) yp = 2 sin 2π (4,5 t – x/2) cm
Kunci Jawaban: E Penyelesaian: A = amplitudo f = frekuensi T = periode gelombang λ = panjang gelombang v = cepat rambat gelombang Persamaan gelombang transversal 𝑦 = 3 sin 𝜋 (120𝑡 − 0,4𝑥) 𝑦 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡 − 𝑘𝑥) 𝑦 = 3 sin(120𝜋𝑡 − 0, 𝟒𝝅𝒙) 𝑘=
2𝜋 λ
0,4𝜋 = λ=
2𝜋
2𝜋 λ
0,4𝜋
= 5 𝑐𝑚
C4
132 Gelombang stationer
Mengidentifikasi gelombang stasioner
32. Gelombang stasioner dikenal juga Kunci Jawaban: B sebagai… a. Gelombang merambat b. Gelombang berdiri c. Gelombang bolak-balik d. Gelombang mendatar e. Gelombang sejajar 33. Berikut ini yang menunjukan gambar Kunci Jawaban: C gelombang stasioner ujung bebas adalah…
a.
b.
c.
d.
C1
C1
133
Memahami
e. 34. Perhatikan gambar di bawah ini!
Kunci Jawaban: B
C2
Ketika sebuah pulsa gelombang sampai di ujung, pulsa tersebut mengarahkan semua gaya yang arahnya ke atas pada penopang, maka penopang memberikan gaya yang sama tapi berlawanan arahnya pada tali tersebut. Hal ini merupakan penjelasan dari gelombang… a. Gelombang berjalan b. Gelombang stasioner ujung tetap c. Gelombang stasioner ujung bebas d. Gelombang longitudinal e. Gelombang transversal 35. Sebuah gelombang tali menjalar dengan
Kunci Jawaban: B
C2
134 persamaan gelomba ng stasioner
fungsi gelombang awalnya berbentuk y(x,t) = 0,08 sin (5πx + 6πt) m. Kemudian gelombang tersebut sampai pada ujung tali yang bebas. Fungsi gelombang pantulnya adalah… a. y(x,t) = 0,08 sin (5πx - 6πt + 3π) m b. y(x,t) = -0,08 sin (5πx - 6πt) m c. y(x,t) = 0,08 sin (5πx + 6πt + 2π) m d. y(x,t) = -0,08 sin (5πx + 6πt) m e. y(x,t) = 0,08 sin (5πx - 6πt) m 36. Seutas tali panjangnya 5 m dengan ujung ikatannya dapat bergerak dan ujung lainnya digetarkan dengan frekuensi 8 Hz, sehingga gelombang merambat dengan kelajuan 3 ms-1. Jika diketahui amplitudo gelombang 10 cm, persamaan simpangan superposisi gelombang di titik P yang berjarak 1 meter dari ujung adalah… 16 20 a. y = 0,2 cos 2π ( 3 ) sin 2π (8t − 3 ) 8
40
8
20
b. y = 0,4 cos 2π (3) sin 2π (8t − 8
c. y = 0,2 cos 2π (3) sin 2π (8t − d. y = 0,2 cos 2π (3) sin 2π (4t − 16
) 3
40
) 3 )
3 40
e. y = 0,4 cos 2π ( 3 ) sin 2π (4t − 3 ) 37. Dari soal nomor 36, Amplitudo superposisi gelombang di titik P adalah… a. 0,1 m b. -0,1 m c. 0,2 m d. -0,2 m e. 1 m
Penyelesaian: Glombang stasioner ujung bebas Gelombang datang yd = A sin (ωt – kx) gelombang pantul
yp = A sin (ωt + kx) fungsi gelombang sama, hanya arah rambat yang berbeda
Kunci Jawaban: C 2𝜋 2𝜋 16𝜋 k = 𝜆 = 3/8 = 3
C2
Ω = 2πf = 2π(8) = 16πrad/s Persamaan simpangan di titik P, satu meter dari ujung pemantulan 2πl y = 2A cos (kx) sin(ωt − 𝑙 ) 16𝜋 3
y = 2(0,1) cos(
y = 0,2 cos(
16𝜋 3
(1)) sin (16πt −
) sin(16πt − 8
80𝜋 3
y = 0,2 cos 2π (3) sin 2π (8t −
Kunci Jawaban: C 2πl y = 2A cos (kx) sin(ωt − 𝑙 ) 8
)
2𝜋(5) ) 3/8
40 3
)
C1 40
y = 0,2 cos 2π (3) sin 2π (8t − 3 ) A = 0,2 m Karena ujung bebas, maka A datang searah dengan A pantul
135 Menganalisis 38. Seutas kawat bergetar menurut persamaan: 𝜋 persoalan matematis 𝑦 = 0,5 cm sin[( 𝑐𝑚−1 )𝑥] cos[(40𝜋𝑠 −1 )𝑡] 3 tentang Jarak perut ketiga dari titik pantul adalah..... persamaan umum gelombang stasioner a. 2,5 cm b. 5,0 cm c. 6,5 cm d. 7,5 cm e. 10 cm
Kunci Jawaban: D Pola dari gelombang stasioner soal adalah y = A sin (kx) cos (𝜔t)
C4
𝜋 𝑦 = 0,5 cm sin[( 𝑐𝑚−1 )𝑥] cos[(40𝜋𝑠 −1 )𝑡] 3
Untuk mencari jarak perut atau simpul dari ujung ikatnya, tentukan dulu nilai dari panjang gelombang. 2𝜋 𝑘= λ 𝜋
2𝜋
= λ λ = 6 cm 3
Gambarkan dulu perumpamaan bentuk gelombang stasionernya
Posisi perut ketiga P 3 dari ujung tetap A adalah satu seperempat panjang gelombang atau (5/ 4 ) λ (Satu gelombang = satu bukit – satu lembah), sehingga nilai x adalah : (2n−1) P3 = 4 λ P3 = 39. Perhatikan gambar di bawah ini
((2×3)−1) 5
4
6 cm
P3 = 4 6 = 7,5 cm Kunci Jawaban: C
C4
136 Diketahui: L=2m n=5 Ditanya: x p = …? Pada tali yang panjangnya 2 m dan ujungnya terikat pada tiang ditimbulkan gelombang stasioner. Jika terbentuk 5 gelombang penuh, maka letak perut yang ke tiga dihitung dari ujung terikat adalah... a. 0,10 m b. 0,30 m c. 0,50 m d. 0,60 m e. 1,00 m
Jawab: 𝑛λ=L 5λ=2 L λ=n 2
λ = 5 = 0,4 m Perut ketiga (2n−1) P3 = 4 λ
((2×3)−1)
P3 = 0,4 4 P3 = 0,5 m Kunci Jawaban: C 𝑙 2𝑚 λ = 𝑛 = 8 = 0,25m titik simpul ke 2 dari ujung bebas 2𝑛−1 xs = ( 4 ) λ R
40. Sebuah tali panjangnya 200 cm di rentangkan horizontal. Salah satu ujungnya di getarkan dengan amplitudo 10 cm, serta ujung lainnya bergerak bebas. Apabila pada tali tersebut terbentuk 8 gelombang berdiri, maka letak titik simpul ke 2 dan perut ke 3 dari ujungnya bebasnya adalah… a. 0,5 m dan 0,75 m b. 0,6875 m dan 0,75 m c. 0,1875 m dan 0,375 m d. 0,75 m dan 0,5 m e. 0,6875 m dan 0,5 m
(2×2)−1
x s = � 4 � 0,25 = 0,1875 m Titik perut ke 3 dari ujung bebas 𝑛 x p = ( 2)λ 3
= (2) 0,25 = 0,375 m
C3
137 Lampiran B.2a SOAL UJI COBA INSTRUMEN TES Nama : Kelas : 1. a. b. c. d. e.
Dari suatu tempat ke tempat lainnya gelombang memindahkan… Massa Amplitudo Panjang gelombang Energi Frekuensi
2. Perhatikan gambar di bawah ini!
3. Berdasarkan medium merambatnya, gelombang dibedakan menjadi dua jenis. Gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat adalah… a. Gelombang transversal b. Gelombang longitudinal c. Gelombang mekanik d. Gelombang elektromagnetik e. Gelombang berjalan 4. Perhatikan gambar di bawah ini!
a. b. c. d. e.
Gambar di atas merupakan gambar gelombang … Transversal Longitudinal Mekanik Elektromagnetik Stasioner
a. b. c. d.
Suatu gelombang merambat dari suatu medium ke medium lain. Dalam hal ini yang tetap adalah… Cepat rambat gelombang Panjang gelombang Frekuensi gelombang Amplitudo gelombang
138 e. Fase gelombang 5. Jarak yang ditempuh oleh gelombang selama satu periode adalah… a. Periode (T) b. Frekuensi (f) c. Cepat rambat gelombang (v) d. Amplitudo (A) e. Panjang gelombang (λ) 6. a. b. c. d. e.
Kebalikan dari frekuensi gelombang dikenal sebagai... Periode (T) Frekuensi (f) Cepat rambat gelombang (v) Amplitudo (A) Panjang gelombang (λ)
7. Sebuah gelombang pada permukaan air dihasilkan dari suatu getaran yang frekuensinya 30 Hz. Jika jarak antara puncak dan lembah gelombang yang berturutan adalah 50 cm, maka cepat rambat gelombang tersebut adalah… a. 10 m/s b. 20 m/s c. 30 m/s d. 40 m/s e. 50 m/s
8. Sebuah pemancar radio bekerja pada gelombang 1,5 m. Jika cepat rambat gelombang radio 9000 m/s, pada frekuensi berapakah stasion radio tersebut bekerja… a. 5000𝐻𝑧 b. 6000𝐻𝑧 c. 7000𝐻𝑧 d. 8000𝐻𝑧 e. 9000𝐻𝑧
9. Pada permukaan suatu danau terdapat dua ikan gabus yang terpisah sejauh 60 m. keduanya berenang naik turun ke permukaaan air dengan frekuensi 2 Hz. Salah satu gabus berada di puncak bukit gelombang dan yang satunya di lembah gelombang, sedangkan di antara kedua gabus terdapat satu bukit gelombang. Cepat rambat gelombang pada permukaan danau adalah… a. 30 m/s b. 30 m/s c. 80 m/s d. 120 m/s e. 240 m/s 10. Sebuah gelombang transversal mempunyai periode 10 detik dan jarak antara dua buah titik berurutan sefase adalah 10 cm. Cepat rambat gelombang itu adalah… a. 1 cm/s b. 2 cm/s c. 3 cm/s
139 d. 4 cm/s 5 cm/s 11. Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut… a. Pemantulan b. Pembiasan c. Interferensi d. Dispersi e. Polarisasi 12. Efek yang ditunjukkan oleh gelombang transversal adalah… a. Pemantulan b. Pembiasan c. Interferensi d. Dispersi e. Polarisasi
a. Pemantulan b. Pembiasan c. Interferensi d. Dispersi e. Polarisasi 14. Perhatikan gambar berikut! Sinar melintasi dua buah medium yang memiliki indeks bias berbeda.
13. Gambar di bawah ini menunjukkan karakteristik gelombang, yaitu…
a. b. c. d.
Nilai indeks bias medium yang kedua jika medium pertamanya udara adalah… 1,0 1,1 1,2 1,3
140 e. 1,4 17. Perhatikan gambar di bawah ini 15. Perhatikan gambar berikut ini!
a. b. c. d. e.
Anak A berada 12 meter diatas permukaan kolam. Ketinggian anak A jika dilihat oleh anak B yang sedang berenang didalam kolam adalah… 9m 12 m 14 m 16 m 18 m
16. Seberkas sinar mengenai sistem optik yang terdiri dari 2 cermin datar yang saling tegak lurus. Setelah berkas sinar mengalami pemantulan 2 kali, arah sinar adalah .... a. Menuju sinar datang b. Memotong sinar datang c. Tegak lurus sinar datang d. Sejajar dan berlawanan sinar datang e. Sejajar dan searah dengan sinar datang
a. b. c. d. e.
Jika besar sudut bias kedua (r 2 ) = 300, maka besar sudut datang (r 1 ) adalah… 25,64° 34,23° 48,59° 53,70° 65,43°
18. Perhatikan pernyataan di bawah ini: 1) Pada saat sinar memasuki titik air, sebagian sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang permukaan air. 2) Seberkas cahaya matahari mengenai titik-titik air. 3) Karena dibiaskan, maka sinar diuraikan menjadi berbagai warna. 4) Akhirnya sinar dibiaskan oleh permukaan depan. Urutan yang benar mengenai proses terbentuknya pelangi adalah… a. 1-2-3-4
141 b. c. d. e.
2-3-4-1 2-1-4-3 3-1-2-4 4-3-2-1
19. Warna-warna yang tampak pada gelembung sabun menunjukkan gejala… a. Diraksi b. Pembiasan c. Interferensi d. Polarisasi e. Pemantulan 20. Pernyataan berikut ini adalah sifat difraksi: 1) semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar 2) semakin besar halangan, penyebaran gelombang semakin besar 3) semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin kecil 4) semakin besar halangan, penyebaran gelombang semakin kecil Pernyataan yang benar adalah… a. 1 dan 4 b. 2 dan 3 c. 2 saja d. 3 saja e. Semuanya benar
Gambar di atas merupakan gambar gelombang… a. Transversal b. Stasioner c. Berjalan d. Mekanik e. Elektromagnetik 22. Tanda negatif pada amplitudo gelombang berjalan diberikan apabila… a. Gelombang berjalan merambat ke kiri b. Gelombang berjalan merambat ke kanan c. Gelombang pertama kali bergerak ke atas d. Gelombang pertama kali bergerak ke bawah e. Gelombang berjalan mengalami perlambatan 23. Di bawah ini yang menunjukan gambar gelombang berjalan yang benar adalah…
21. Perhatikan gambar di bawah ini! a.
142 c. panjang gelombang 1 cm d. frekuensi sudut 1 rad/s e. cepat rambat gelombang 1 m/s
b.
25. Perhatikan gambar di bawah ini
c.
d.
Dengan demikian persamaan gelombang berjalan pada titik P adalah benar, kecuali… a. 𝑦 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 b. 𝑦 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡 − 𝑘𝑥) 𝑡
𝑥
c. 𝑦 = ±𝐴 𝑠𝑖𝑛 2𝜋(𝑇 ∓ 𝜆)
d. 𝑦 = ±𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡 ∓ 𝑘𝑥) 𝑥 e. 𝑦 = ±𝐴 𝑠𝑖𝑛 2𝜋𝑓(𝑡 ∓ 𝑣)
e. 24. sebuah gelombang merambat ke kanan dengan persamaan simpangan y = 4 sin (x - t) dimana x dan y dalam cm, sedangkan t dalam sekon. Pernyataan yang benar adalah...... a. periode gelombang 2 sekon b. amplitudo gelombang 4 cm
26. Perhatikan gambar di bawah ini
143
a. b. c. d. e.
Dari gambar di atas, maka persamaan gelombang berjalan merupakan fungsi… cosinus sinus tangent cotangent secan
27. Simpangan setiap saat dari sebuah gelombang yang merambat pada tali sepanjang 10 m memenuhi y = 0,1 sin 2π (40t - 20x). Simpangan sebuah titik pada tali yang berada 2 m dari ujung tali pada t = 2 s adalah...... a. 9,4 cm dibawah titik kesetimbangan b. 9,4 cm diatas titik kesetimbangan c. 0,1 cm dibawah titik kesetimbangan d. 0,1 cm diatas titik kesetimbangan e. Berada tepat di titik kesetimbangan
a. b. c. d. e.
y= 0,4 sin π (3 t – x) m y= 0,4 sin π (3 t + x/2) m y= 0,4 sin π (6 t – x/4) m y= 0,8 sin π (4 t – x/3) m y= 0,8 sin π (4 t + x/3) m
29. Sebuah gelombang berjalan pada sebuah tali memenuhi persamaan simpangan y = 2 Sin π (10t – (x/25)), dimana y dan x masing-masing dalam cm dan t dalam sekon. Kecepatan gelombang tersebut adalah… a. 1 m/s b. 1,5 m/s c. 2 m/s d. 2,5 m/s e. 3 m/s 30. Gelombang berjalan pada permukaan air dengan data seperti pada gambar dibawah ini.
28. Gelombang berjalan merambat pada tali ujung tetap dilukiskan seperti diagram di bawah ini :
Jika jarak AB = 3 meter ditempuh selama 1 sekon, maka persamaan gelombang transversal yang merambat ke kanan adalah…
Jarak AB = 4,5 cm ditempuh dalam selang waktu 0,5 sekon, maka simpangan titik P memenuhi persamaan... a. Y P = 2 sin 2π [5t − ( x/ 1,8 )] cm b. Y P = 2 sin 2π [4,5t − ( x/ 2 )] cm
144 c. Y P = 4 sin 2π [5t − ( x/ 5 )] cm d. Y P = 4 sin 2π [1,8t − ( x/ 5 )] cm e. Y P = 4 sin 2π [4,5t − ( x/ 6 )] cm 31. Persamaan gelombang transversal yang merambat pada suatu dawai y = 3 sin π (120 t – 0,4 x). Jika x dan y dalam cm dan t dalam detik, maka panjang gelombangnya adalah …. a. 1 cm b. 2 cm c. 3 cm d. 4 cm e. 5 cm 32. Gelombang stasioner dikenal juga sebagai… a. Gelombang merambat b. Gelombang berdiri c. Gelombang bolak-balik d. Gelombang mendatar e. Gelombang sejajar
b.
c.
d.
33. Berikut ini yang menunjukan gambar gelombang stasioner ujung bebas adalah… e. 34. Perhatikan gambar di bawah ini! a.
145 d. y(x,t) = -0,08 sin (5πx + 6πt) m e. y(x,t) = 0,08 sin (5πx - 6πt) m 36. Seutas tali panjangnya 5 m dengan ujung ikatannya dapat bergerak dan ujung lainnya digetarkan dengan frekuensi 8 Hz, sehingga gelombang merambat dengan kelajuan 3 ms-1. Jika diketahui amplitudo gelombang 10 cm, persamaan simpangan superposisi gelombang di titik P yang berjarak 1 meter dari ujung adalah…
a. b. c. d. e.
Ketika sebuah pulsa gelombang sampai di ujung, pulsa tersebut mengarahkan semua gaya yang arahnya ke atas pada penopang, maka penopang memberikan gaya yang sama tapi berlawanan arahnya pada tali tersebut. Hal ini merupakan penjelasan dari gelombang… Gelombang berjalan Gelombang stasioner ujung tetap Gelombang stasioner ujung bebas Gelombang longitudinal Gelombang transversal
35. Sebuah gelombang tali menjalar dengan fungsi gelombang awalnya berbentuk y(x,t) = 0,08 sin (5πx + 6πt) m. Kemudian gelombang tersebut sampai pada ujung tali yang bebas. Fungsi gelombang pantulnya adalah… a. y(x,t) = 0,08 sin (5πx - 6πt + 3π) m b. y(x,t) = -0,08 sin (5πx - 6πt) m c. y(x,t) = 0,08 sin (5πx + 6πt + 2π) m
16
a. y = 0,2 cos 2π ( 3 ) sin 2π (8t −
20
8
3 40
8
3 20
b. y = 0,4 cos 2π (3) sin 2π (8t − 8
c. y = 0,2 cos 2π (3) sin 2π (8t − d. y = 0,2 cos 2π (3) sin 2π (4t − 16
)
)
3 40
e. y = 0,4 cos 2π ( 3 ) sin 2π (4t −
) )
3 40 3
)
37. Dari soal nomor 36, Amplitudo superposisi gelombang di titik P adalah… a. 0,1 m b. -0,1 m c. 0,2 m d. -0,2 m e. 1 m 38. Seutas kawat bergetar menurut persamaan:
146 Jarak perut ketiga dari titik pantul adalah..... a. 2,5 cm b. 5,0 cm c. 6,5 cm d. 7,5 cm e. 10 cm 39. Perhatikan gambar berikut ini
Pada tali yang panjangnya 2 m dan ujungnya terikat pada tiang ditimbulkan gelombang stasioner. Jika terbentuk 5 gelombang penuh, maka letak perut yang ke tiga dihitung dari ujung terikat adalah... a. 0,10 m b. 0,30 m c. 0,50 m d. 0,60 m e. 1,00 m
40. Sebuah tali panjangnya 200 cm di rentangkan horizontal. Salah satu ujungnya di getarkan dengan amplitude 10 cm, serta ujung lainnya bergerak bebas. Apabila pada tali tersebut terbentuk 8 gelombang berdiri, maka letak titik simpul ke 2 dan perut ke 3 dari ujungnya bebasnya adalah… a. 0,5 m dan 0,75 m b. 0,6875 m dan 0,75 m c. 0,75 m dan 0,6875 m d. 0,75 m dan 0,5 m e. 0,6875 m dan 0,5 m
DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 37 Klp atas/bawah(n)= 10 Butir Soal= 40 Nama berkas: D:\SEMESTER 8\SK\BISMILLAH\INSTRUMEN\VALIDITAS.ANA No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 1 5 1 4 40.00 2 2 10 0 10 100.00 3 3 7 9 -2 -20.00 4 4 9 0 9 90.00 5 5 9 7 2 20.00 6 6 9 0 9 90.00 7 7 7 6 1 10.00 8 8 9 7 2 20.00 9 9 8 7 1 10.00 10 10 9 0 9 90.00 11 11 3 0 3 30.00 12 12 8 7 1 10.00 13 13 2 0 2 20.00 14 14 2 1 1 10.00 15 15 8 2 6 60.00 16 16 6 0 6 60.00 17 17 3 3 0 0.00 18 18 10 0 10 100.00 19 19 10 0 10 100.00 20 20 10 0 10 100.00 21 21 8 9 -1 -10.00 22 22 2 1 1 10.00 23 23 10 0 10 100.00 24 24 0 2 -2 -20.00 25 25 10 0 10 100.00 26 26 9 6 3 30.00 27 27 6 0 6 60.00 28 28 6 1 5 50.00 29 29 6 2 4 40.00 30 30 9 4 5 50.00 31 31 4 1 3 30.00 32 32 9 1 8 80.00 33 33 8 8 0 0.00 34 34 5 0 5 50.00 35 35 8 0 8 80.00 36 36 4 1 3 30.00 37 37 2 1 1 10.00 38 38 10 0 10 100.00 39 39 10 0 10 100.00 40 40 2 1 1 10.00
KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: D:\SEMESTER 8\SK\BISMILLAH\INSTRUMEN\VALIDITAS.ANA 1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 31 EE 33 1 1 1 1 1 1 1 2 26 Z 32 1 1 1 1 - 1 1 3 37 KK 29 1 1 - - 1 1 1 4 28 BB 27 - 1 1 1 1 1 1 5 3 C 26 1 1 - 1 1 - 1 6 23 W 26 - 1 1 1 1 1 7 4 D 25 1 1 1 1 1 1 8 21 U 25 - 1 - 1 1 1 1 9 33 GG 25 - 1 1 1 1 1 1 10 18 R 24 - 1 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 5 10 7 9 9 9 7 8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 31 EE 33 1 1 1 1 1 1 1 2 26 Z 32 1 1 1 1 - - 1 3 37 KK 29 - 1 - - 1 1 4 28 BB 27 1 1 1 - 1 - 5 3 C 26 1 1 1 - 1 - 6 23 W 26 1 - 1 1 1 - 7 4 D 25 1 1 1 - 1 - 8 21 U 25 1 1 1 - 1 - 9 33 GG 25 1 1 1 - 1 - 10 18 R 24 1 - 1 - - - Jml Jwb Benar 9 8 9 3 8 2 2 15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 31 EE 33 1 1 - 1 1 1 1 2 26 Z 32 1 1 1 1 1 1 1 3 37 KK 29 1 1 - 1 1 1 1 4 28 BB 27 1 - - 1 1 1 1 5 3 C 26 - 1 - 1 1 1 1 6 23 W 26 1 1 - 1 1 1 7 4 D 25 - - - 1 1 1 1 8 21 U 25 1 1 - 1 1 1 1 9 33 GG 25 1 - 1 1 1 1 10 18 R 24 1 - 1 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 8 6 3 10 10 10 8
No.Urut
22 23 24 25 26 27 28 No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
31 EE 26 Z 37 KK 28 BB 3 C 23 W 4 D 21 U 33 GG 18 R Jml Jwb Benar
33 1 1 - 1 1 1 1 32 - 1 - 1 1 1 1 29 1 1 - 1 - 1 1 27 - 1 - 1 1 1 1 26 - 1 - 1 1 1 1 26 - 1 - 1 1 - 1 25 - 1 - 1 1 - 25 - 1 - 1 1 - 25 - 1 - 1 1 - 24 - 1 - 1 1 1 2 10 0 10 9 6 6
29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 31 EE 33 1 1 1 1 1 - 2 26 Z 32 1 1 1 - 1 1 1 3 37 KK 29 - 1 1 1 1 1 4 28 BB 27 - 1 - 1 1 - 1 5 3 C 26 - - - 1 1 1 1 6 23 W 26 1 1 - 1 1 1 1 7 4 D 25 - 1 1 1 1 1 1 8 21 U 25 1 1 - 1 - - 1 9 33 GG 25 1 1 - 1 1 - 1 10 18 R 24 1 1 - 1 - - 1 Jml Jwb Benar 6 9 4 9 8 5 8 36 37 38 39 40 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 1 31 EE 33 - - 1 1 2 26 Z 32 1 - 1 1 3 37 KK 29 1 1 1 1 1 4 28 BB 27 - 1 1 1 5 3 C 26 1 - 1 1 6 23 W 26 - - 1 1 7 4 D 25 - - 1 1 8 21 U 25 1 - 1 1 9 33 GG 25 - - 1 1 10 18 R 24 - - 1 1 1 Jml Jwb Benar 4 2 10 10 2
Kelompok Asor Nama berkas: D:\SEMESTER 8\SK\BISMILLAH\INSTRUMEN\VALIDITAS.ANA No.Urut 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 No Subyek Kode/Nama Subyek 36 JJ 11 - - 1 13 M 10 - - 1 15 O 10 - - 1 22 V 10 - - 1 25 Y 10 - - 1 -
6 7 Skor 1 1 1 - 1 -
1 2 3 4 5 6 7 1 1 1 1
6 7 8 9 10
20 T 12 L 24 X 32 FF 34 HH Jml Jwb Benar
9 8 8 6
- - 1 - 1 - 1 - 1 - - - - - 1 - - - 1 - - - - 1 - 6 - - 1 - 1 - 1 1 0 9 0 7 0 6
8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 36 JJ 11 1 1 - - 1 - 2 13 M 10 1 1 - - 1 - 3 15 O 10 1 - - - 1 - 4 22 V 10 1 1 - - 1 - 5 25 Y 10 1 1 - - 1 - 1 6 20 T 9 - 1 - - 1 - 7 12 L 8 1 - - - - - 8 24 X 8 1 1 - - 1 - 9 32 FF 6 - 1 - - - - 10 34 HH 6 - - - - - - Jml Jwb Benar 7 7 0 0 7 0 1 15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 36 JJ 11 - - - - - - 1 2 13 M 10 1 - - - - - 1 3 15 O 10 - - - - - - 1 4 22 V 10 1 - 1 - - - 1 5 25 Y 10 - - - - - - 6 20 T 9 - - 1 - - - 1 7 12 L 8 - - 1 - - - 1 8 24 X 8 - - - - - - 1 9 32 FF 6 - - - - - - 1 10 34 HH 6 - - - - - - 1 Jml Jwb Benar 2 0 3 0 0 0 9 22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 36 JJ 11 - - - - 1 - 1 2 13 M 10 - - 1 - - - 3 15 O 10 - - 1 - 1 - 4 22 V 10 - - - - - - 5 25 Y 10 - - - - - - 6 20 T 9 1 - - - 1 - 7 12 L 8 - - - - 1 - 8 24 X 8 - - - - 1 - 9 32 FF 6 - - - - 1 - 10 34 HH 6 - - - - - - Jml Jwb Benar 1 0 2 0 6 0 1 29 30 31 32 33 34 35
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 36 JJ 11 - 1 - - 1 - 2 13 M 10 1 - - - 1 - 3 15 O 10 1 - - - - - 4 22 V 10 - 1 - - 1 - 5 25 Y 10 - 1 - 1 1 - 6 20 T 9 - - - - 1 - 7 12 L 8 - - 1 - 1 - 8 24 X 8 - - - - - - 9 32 FF 6 - - - - 1 - 10 34 HH 6 - 1 - - 1 - Jml Jwb Benar 2 4 1 1 8 0 0 36 37 38 39 40 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 1 36 JJ 11 - - - - 2 13 M 10 - - - - 3 15 O 10 1 - - - 4 22 V 10 - - - - 5 25 Y 10 - - - - 6 20 T 9 - - - - 7 12 L 8 - - - - 8 24 X 8 - 1 - - 9 32 FF 6 - - - - 1 10 34 HH 6 - - - - Jml Jwb Benar 1 1 0 0 1
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 37 Butir Soal= 40 Nama berkas: D:\SEMESTER 8\SK\BISMILLAH\INSTRUMEN\VALIDITAS.ANA No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi 1 1 0.382 Signifikan 2 2 0.859 Sangat Signifikan 3 3 -0.195 4 4 0.823 Sangat Signifikan 5 5 0.036 6 6 0.671 Sangat Signifikan 7 7 0.316 Signifikan 8 8 0.306 Signifikan 9 9 0.118 10 10 0.745 Sangat Signifikan 11 11 0.355 Signifikan 12 12 0.128 13 13 0.307 Signifikan 14 14 0.057 15 15 0.514 Sangat Signifikan 16 16 0.627 Sangat Signifikan 17 17 0.112 18 18 0.843 Sangat Signifikan 19 19 0.896 Sangat Signifikan 20 20 0.838 Sangat Signifikan 21 21 -0.136 22 22 0.273 23 23 0.863 Sangat Signifikan 24 24 -0.056 25 25 0.884 Sangat Signifikan 26 26 0.283 27 27 0.506 Sangat Signifikan 28 28 0.365 Signifikan 29 29 0.257 30 30 0.305 Signifikan 31 31 0.408 Sangat Signifikan 32 32 0.678 Sangat Signifikan 33 33 -0.038 34 34 0.267 35 35 0.496 Sangat Signifikan 36 36 0.278 37 37 0.109 38 38 0.856 Sangat Signifikan 39 39 0.896 Sangat Signifikan 40 40 0.062 -
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208 Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 37 Butir Soal= 40 Nama berkas: D:\SEMESTER 8\SK\BISMILLAH\INSTRUMEN\VALIDITAS.ANA No Butir Baru No Butir Asli a b c d e * 1 1 0-- 7++ 4+ 10** 16--0 2 2 20** 7- 6+ 2- 20 3 3 1+ 4--- 0-- 30** 2++ 0 4 4 8+ 5++ 14** 4+ 6++ 0 5 5 0-- 4-- 2++ 3+ 28** 0 6 6 16** 7+ 10-- 3+ 1-0 7 7 3+ 8-- 19** 5++ 20 8 8 1+ 31** 2+ 3-- 0-0 9 9 1- 7--- 1- 28** 0-0 10 10 20** 7- 4++ 3+ 3+ 0 11 11 6++ 6** 11+ 13- 1-0 12 12 3+ 2++ 3+ 0-- 29** 0 13 13 8++ 7++ 6** 7++ 9++ 0 14 14 4+ 7++ 8++ 10** 8++ 0 15 15 8++ 5++ 5++ 11** 8++ 0 16 16 6++ 9+ 6++ 12** 4+ 0 17 17 7++ 9+ 9** 8++ 4+ 0 18 18 2+ 3++ 22** 8--- 2+ 0 19 19 4+ 9- 15** 9- 0-0 20 20 19** 6+ 2- 4++ 6+ 0 21 21 3++ 7--- 26** 0-- 10 22 22 20--- 3- 0-- 4** 10++ 0 23 23 3+ 5++ 5++ 6+ 18** 0 24 24 4- 23--- 3- 5** 2-0 25 25 4++ 18** 10--- 2- 3+ 0 26 26 3- 30** 3- 1+ 0-0 27 27 3- 10- 6++ 6++ 12** 0 28 28 16** 10-- 5++ 3+ 3+ 0 29 29 4+ 5++ 10-- 15** 3+ 0 30 30 1-- 21** 5++ 5++ 5++ 0 31 31 5+ 6+ 5+ 16-- 5** 0 32 32 3- 13** 18--- 0-- 30 33 33 4-- 0-- 28** 5--- 0-- 0 34 34 7++ 11** 12-- 4+ 30 35 35 3+ 5++ 3+ 12--- 14** 0 36 36 13- 8++ 6** 5+ 5+ 0 37 37 9++ 5** 15-- 3- 5+ 0 38 38 5++ 6+ 7+ 18** 1-0 39 39 6++ 5++ 15** 6++ 5++ 0 40 40 9+ 9+ 12** 5++ 20
Keterangan: ** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk
REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 17.49 Simpang Baku= 7.77 KorelasiXY= 0.81 Reliabilitas Tes= 0.90 Butir Soal= 40 Jumlah Subyek= 37 Nama berkas: D:\SEMESTER 8\SK\BISMILLAH\INSTRUMEN\VALIDITAS.ANA Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 40.00 Sukar 0.382 Signifikan 2 2 100.00 Sedang 0.859 Sangat Signifikan 3 3 -20.00 Mudah -0.195 4 4 90.00 Sedang 0.823 Sangat Signifikan 5 5 20.00 Mudah 0.036 6 6 90.00 Sedang 0.671 Sangat Signifikan 7 7 10.00 Sedang 0.316 Signifikan 8 8 20.00 Mudah 0.306 Signifikan 9 9 10.00 Mudah 0.118 10 10 90.00 Sedang 0.745 Sangat Signifikan 11 11 30.00 Sukar 0.355 Signifikan 12 12 10.00 Mudah 0.128 13 13 20.00 Sukar 0.307 Signifikan 14 14 10.00 Sukar 0.057 15 15 60.00 Sukar 0.514 Sangat Signifikan 16 16 60.00 Sedang 0.627 Sangat Signifikan 17 17 0.00 Sukar 0.112 18 18 100.00 Sedang 0.843 Sangat Signifikan 19 19 100.00 Sedang 0.896 Sangat Signifikan 20 20 100.00 Sedang 0.838 Sangat Signifikan 21 21 -10.00 Sangat Mudah -0.136 22 22 10.00 Sangat Sukar 0.273 23 23 100.00 Sedang 0.863 Sangat Signifikan 24 24 -20.00 Sangat Sukar -0.056 25 25 100.00 Sedang 0.884 Sangat Signifikan 26 26 30.00 Mudah 0.283 27 27 60.00 Sedang 0.506 Sangat Signifikan 28 28 50.00 Sedang 0.365 Signifikan 29 29 40.00 Sedang 0.257 30 30 50.00 Sedang 0.305 Signifikan 31 31 30.00 Sangat Sukar 0.408 Sangat Signifikan 32 32 80.00 Sedang 0.678 Sangat Signifikan 33 33 0.00 Mudah -0.038 34 34 50.00 Sukar 0.267 35 35 80.00 Sedang 0.496 Sangat Signifikan 36 36 30.00 Sukar 0.278 37 37 10.00 Sangat Sukar 0.109 38 38 100.00 Sedang 0.856 Sangat Signifikan 39 39 100.00 Sedang 0.896 Sangat Signifikan 40 40 10.00 Sedang 0.062 -
RELIABILITAS TES ================ Rata2= 17.49 Simpang Baku= 7.77 KorelasiXY= 0.81 Reliabilitas Tes= 0.90 Nama berkas: D:\SEMESTER 8\SK\BISMILLAH\INSTRUMEN\VALIDITAS.ANA No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 31 EE 17 16 33 2 26 Z 17 15 32 3 37 KK 15 14 29 4 28 BB 14 13 27 5 3 C 12 14 26 6 23 W 11 15 26 7 4 D 12 13 25 8 21 U 11 14 25 9 33 GG 13 12 25 10 18 R 12 12 24 11 30 DD 10 14 24 12 6 F 11 12 23 13 7 G 8 15 23 14 27 AA 11 12 23 15 35 II 10 12 22 16 14 N 8 10 18 17 19 S 8 10 18 18 10 J 8 9 17 19 8 H 6 10 16 20 29 CC 7 9 16 21 1 A 5 10 15 22 2 B 6 9 15 23 9 I 7 5 12 24 11 K 6 6 12 25 5 E 6 5 11 26 16 P 6 5 11 27 17 Q 5 6 11 28 36 JJ 6 5 11 29 13 M 7 3 10 30 15 O 5 5 10 31 22 V 7 3 10 32 25 Y 5 5 10 33 20 T 6 3 9 34 12 L 6 2 8 35 24 X 5 3 8 36 32 FF 4 2 6 37 34 HH 5 1 6
TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 37 Butir Soal= 40 Nama berkas: D:\SEMESTER 8\SK\BISMILLAH\INSTRUMEN\VALIDITAS.ANA No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 10 27.03 Sukar 2 2 20 54.05 Sedang 3 3 30 81.08 Mudah 4 4 14 37.84 Sedang 5 5 28 75.68 Mudah 6 6 16 43.24 Sedang 7 7 19 51.35 Sedang 8 8 31 83.78 Mudah 9 9 28 75.68 Mudah 10 10 20 54.05 Sedang 11 11 6 16.22 Sukar 12 12 29 78.38 Mudah 13 13 6 16.22 Sukar 14 14 10 27.03 Sukar 15 15 11 29.73 Sukar 16 16 12 32.43 Sedang 17 17 9 24.32 Sukar 18 18 22 59.46 Sedang 19 19 15 40.54 Sedang 20 20 19 51.35 Sedang 21 21 26 70.27 Sangat Mudah 22 22 4 10.81 Sangat Sukar 23 23 18 48.65 Sedang 24 24 5 13.51 Sangat Sukar 25 25 18 48.65 Sedang 26 26 30 81.08 Mudah 27 27 12 32.43 Sedang 28 28 16 43.24 Sedang 29 29 15 40.54 Sedang 30 30 21 56.76 Sedang 31 31 5 13.51 Sangat Sukar 32 32 13 35.14 Sedang 33 33 28 75.68 Mudah 34 34 11 29.73 Sukar 35 35 14 37.84 Sedang 36 36 6 16.22 Sukar 37 37 5 13.51 Sangat Sukar 38 38 18 48.65 Sedang 39 39 15 40.54 Sedang 40 40 12 32.43 Sedang
147 Lampiran B.3 LEMBAR SOAL Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Peminatan Materi Pokok
: SMA : Fisika : XI/2 : IPA : Gelombang
1. Selama perambatannya, dari suatu tempat ke tempat lainnya gelombang memindahkan… a. Massa b. Amplitudo c. Panjang gelombang d. Energi e. Frekuensi 2. Perhatikan gambar di bawah ini!
a. b. c. d. e.
Suatu gelombang merambat dari suatu medium ke medium lain. Dalam hal ini yang tetap adalah… Cepat rambat gelombang Panjang gelombang Frekuensi gelombang Amplitudo gelombang Fase gelombang
3. Kebalikan dari frekuensi gelombang dikenal sebagai... a. Periode (T) b. Frekuensi (f) c. Cepat rambat gelombang (v) d. Amplitudo (A) e. Panjang gelombang (λ)
4. Sebuah gelombang pada permukaan air dihasilkan dari suatu getaran yang frekuensinya 30 Hz. Jika jarak antara puncak dan lembah gelombang yang berturutan adalah 50 cm, maka cepat rambat gelombang tersebut adalah… a. 10 m/s b. 20 m/s c. 30 m/s d. 40 m/s e. 50 m/s 5. Sebuah gelombang transversal mempunyai periode 10 detik dan jarak antara dua buah titik berurutan sefase adalah 10 cm. Cepat rambat gelombang itu adalah… a. 1 cm/s b. 2 cm/s c. 3 cm/s d. 4 cm/s 5 cm/s 6. Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut… a. Pemantulan b. Pembiasan c. Interferensi d. Dispersi e. Polarisasi
148
7. Gambar di bawah ini menunjukkan karakteristik gelombang, yaitu…
a. b. c. d. e.
Pemantulan Pembiasan Interferensi Dispersi Polarisasi
8. Perhatikan gambar berikut ini!
a. b. c. d. e.
Anak A berada 12 meter diatas permukaan kolam. Ketinggian anak A jika dilihat oleh anak B yang sedang berenang didalam kolam adalah… 9m 12 m 14 m 16 m 18 m
9. Seberkas sinar mengenai sistem optik yang terdiri dari 2 cermin datar yang saling tegak lurus. Setelah berkas sinar
a. b. c. d. e.
mengalami pemantulan 2 kali, arah sinar adalah .... Menuju sinar datang Memotong sinar datang Tegak lurus sinar datang Sejajar dan berlawanan sinar datang Sejajar dan searah dengan sinar datang
10. Perhatikan pernyataan di bawah ini: 1) Pada saat sinar memasuki titik air, sebagian sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang permukaan air. 2) Seberkas cahaya matahari mengenai titiktitik air. 3) Karena dibiaskan, maka sinar diuraikan menjadi berbagai warna. 4) Akhirnya sinar dibiaskan oleh permukaan depan. Urutan yang benar mengenai proses terbentuknya pelangi adalah… a. 1-2-3-4 b. 2-3-4-1 c. 2-1-4-3 d. 3-1-2-4 e. 4-3-2-1 11. Pernyataan berikut ini adalah sifat difraksi: 1) semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar 2) semakin besar halangan, penyebaran gelombang semakin besar 3) semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin kecil 4) semakin besar halangan, penyebaran gelombang semakin kecil Pernyataan yang benar adalah… a. 1 dan 4 b. 2 dan 3 c. 2 saja
149 d. 3 saja e. Semuanya benar
Dengan demikian persamaan gelombang berjalan pada titik P adalah benar, kecuali… a. 𝑦 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 b. 𝑦 = 𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡 − 𝑘𝑥)
12. Di bawah ini yang menunjukan gambar gelombang berjalan yang benar adalah…
𝑡
𝑥
c. 𝑦 = ±𝐴 𝑠𝑖𝑛 2𝜋(𝑇 ∓ 𝜆)
a.
d. 𝑦 = ±𝐴 𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡 ∓ 𝑘𝑥) 𝑥 e. 𝑦 = ±𝐴 𝑠𝑖𝑛 2𝜋𝑓(𝑡 ∓ 𝑣)
14. Gelombang berjalan merambat pada tali ujung tetap dilukiskan seperti diagram di bawah ini :
b.
c.
d.
e.
a. b. c. d. e.
Jika jarak AB = 3 meter ditempuh selama 1 sekon, maka persamaan gelombang transversal yang merambat ke kanan adalah… y= 0,4 sin π (3 t – x) m y= 0,4 sin π (3 t + x/2) m y= 0,4 sin π (6 t – x/4) m y= 0,8 sin π (4 t – x/3) m y= 0,8 sin π (4 t + x/3) m
15. Gelombang berjalan pada permukaan air dengan data seperti pada gambar dibawah ini.
13. Perhatikan gambar di bawah ini
Jarak AB = 4,5 cm ditempuh dalam selang waktu 0,5 sekon, maka simpangan titik P memenuhi persamaan...
150 a. b. c. d. e.
Y P = 2 sin 2π [5t − ( x/ 1,8 )] cm Y P = 2 sin 2π [4,5t − ( x/ 2 )] cm Y P = 4 sin 2π [5t − ( x/ 5 )] cm Y P = 4 sin 2π [1,8t − ( x/ 5 )] cm Y P = 4 sin 2π [4,5t − ( x/ 6 )] cm
Jarak perut ketiga dari titik pantul adalah..... a. 2,5 cm b. 5,0 cm c. 6,5 cm d. 7,5 cm e. 10 cm
16. Persamaan gelombang transversal yang merambat pada suatu dawai y = 3 sin π (120 t – 0,4 x). Jika x dan y dalam cm dan t dalam detik, maka panjang gelombangnya adalah …. a. 1 cm b. 2 cm c. 3 cm d. 4 cm e. 5 cm 17. Gelombang stasioner sebagai… a. Gelombang merambat b. Gelombang berdiri c. Gelombang bolak-balik d. Gelombang mendatar e. Gelombang sejajar
dikenal
juga
18. Sebuah gelombang tali menjalar dengan fungsi gelombang awalnya berbentuk y(x,t) = 0,08 sin (5πx + 6πt) m. Kemudian gelombang tersebut sampai pada ujung tali yang bebas. Fungsi gelombang pantulnya adalah… a. y(x,t) = 0,08 sin (5πx - 6πt + 3π) m b. y(x,t) = -0,08 sin (5πx - 6πt) m c. y(x,t) = 0,08 sin (5πx + 6πt + 2π) m d. y(x,t) = -0,08 sin (5πx + 6πt) m e. y(x,t) = 0,08 sin (5πx - 6πt) m 19. Seutas kawat persamaan:
bergetar
menurut
20. Perhatikan gambar berikut ini
Pada tali yang panjangnya 2 m dan ujungnya terikat pada tiang ditimbulkan gelombang stasioner. Jika terbentuk 5 gelombang penuh, maka letak perut yang ke tiga dihitung dari ujung terikat adalah... a. 0,10 m b. 0,30 m c. 0,50 m d. 0,60 m e. 1,00 m
151
Lampiran B.4 LEMBAR JAWABAN NAMA : NO. ABSEN : KELAS : Berilah tanda (×) sesuai dengan jawaban Anda! No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Jawaban A
B
C
D
E
152
Lampiran B.5 Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket)
No
Indikator Angket
Augmented Reality Positif
Negatif
Jumlah Soal
1,5,6
2,3,4
6
1
Penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality pada konsep Gelombang
2
Penjelasan karakteristik Gelombang
7,8
9
3
3
Tampilan animasi
11
10
2
4
Penerapan teknologi augmented reality
12,14
13,15
4
8
7
15
Jumlah Soal
153
Lampiran B.6 ANGKET Respon Siswa terhadap Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality
Hari, Tanggal : Jenis Kelamin : P/L
Petunjuk Pengisian: 1.
Pada angket ini terdapat 15 butir pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap butir pernyataan dalam kaitannya dengan pembelajaran menggunakan Augmented Reality.
2.
Tentukan pilihan Anda atas pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda checklist (√) pada lembar angket. Jawaban yang diberikan harus sesuai dengan pendapat Anda.
3.
Angket ini tidak berpengaruh pada nilai, sehingga mohon bantuannya untuk mengisi dengan benar.
Keterangan Pilihan Jawaban: STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju No. Pernyataan 1 Penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality pada konsep gelombang membuat belajar menjadi lebih menyenangkan 2 Penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality pada konsep gelombang hanya dapat dipahami dengan tingkat kecerdasan yang tinggi 3 Tidak terdapat kesesuaian antara tampilan dengan materi yang dijelaskan 4 Penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality kurang dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa pada konsep gelombang
STS
TS
S
SS
154
5
6
7
8
9
10 11 12
13
14
15
Penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality dapat menarik perhatian, sehingga menumbuhkan motivasi belajar Percobaan gelombang dengan media pembelajaran berbasis augmented reality tidak harus dilakukan di laboratorium Belajar menggunakan augmented reality membuat materi gelombang menjadi lebih nyata dan mudah diingat Penjelasan karakteristik gelombang yang disajikan menggunakan media pembelajaran berbasis augmented reality sesuai dengan tingkat kemampuan. Penjelasan karakteristik gelombang tidak dapat terwakili jika digambarkan menggunakan media pembelajaran berbasis augmented reality Tampilan model 3D pada augmented reality kurang menarik, sehingga membosankan Tampilan karakteristik gelombang pada model 3D dapat membantu penjelasan materi Penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality memberikan pengalaman baru yang menarik dalam belajar fisika Pembelajaran fisika menggunakan media yang lain lebih komunikatif dibandingkan menggunakan media augmented reality Media pembelajaran berbasis augmented reality sebaiknya digunakan juga pada materi fisika yang lainnya. Media pembelajaran berbasis augmented reality kurang tepat jika diterapkan pada konsep gelombang
Lampiran C Instrumen Penelitian
1.
Hasil Pretest
2.
Hasil Posttest
3.
Uji Normalitas Pretest a. Uji Normalitas Pretest kelas eksperimen b. Uji Normalitas Pretest kelas kontrol
4.
Uji Normalitas Posttest a. Uji Normalitas Posttest kelas eksperimen b. Uji Normalitas Posttest kelas kontrol
5.
Uji Homogenitas Pretest
6.
Uji Homogenitas Posttest
7.
Uji Hipotesis Pretest
8.
Uji Hipotesis Posttest
9.
Data Angket
10. Persentase Jenjang Kognitif
155
Lampiran C. 1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen Perolehan nilai terendah sampai tertinggi berdasarkan hasil pretest dari kelas XI IPA 3 (kelas eksperimen) adalah sebagai berikut: 15
15
15
20
20
25
25
25
25
25
30
30
30
30
30
30
30
35
35
35
35
35
35
40
40
40
40
40
40
45
45
45
45
55
55
55
Berdasarkan hasil pretest diperoleh bahwa nilai maksimum (X max ) adalah 55 dan nilai minimum (X min ) adalah 15, sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi. Sebelum membuat tabel distribusi frekuensi, terlebih dahulu menentukan nilai rentang (R), banyaknya kelas (K) dan panjang kelas (P). Ketiga nilai tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan berikut ini: a. Rentang (R )
= X max - X min = 55 – 15 = 40
b.
Banyaknya kelas (K)
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 36 = 1 + (3,3 x 1,56) = 1 + 5,14 = 6,14
c. Panjang Kelas (P)
𝑅
=𝐾
40
= 6,14
= 6,52 ≈ 7
156
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen Interval
Batas Kelas
Frekuensi (f i )
Nilai Tengah (x i )
xi2
f i . xi
f i . xi2
10-16 17-23 24-30 31-37 38-44 45-51 52-58 Jumlah
9.5 16.5 23.5 30.5 37.5 44.5 51,5 192
3 2 12 6 6 4 3 36
13 20 27 34 41 48 55 238
169 400 729 1156 1681 2304 3025 9464
39 40 324 204 246 192 165 1210
507 800 8748 6936 10086 9216 9075 45368
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai ratarata (𝑋𝑋�), median (Me), modus (Mo) dan standar deviasi (S) nilai pretest ini. Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut. d.
Rata-rata (𝑋𝑋�)
∑𝑓 . 𝑥 𝑋𝑋� = ∑𝑖𝑓 𝑖
=
𝑖
1210 36
= 33,61 e.
Median (Me) Nilai median ditentukan dengan rumus statistic berikut ini: 1 𝑛− 𝐹𝑚 2
= L0 + �
Me
di mana: L0
𝑓𝑚
× 𝑃�
= tepi bawah kelas median
= 30,5
n
= banyaknya data
= 36
Fm
= frekuensi kumulatif sebelum kelas median
= 17
fm
= frekuensi kelas median
=6
157
P
= panjang kelas
=7
Maka: 1
= 30,5 + �2
Me
= 30,5 + �
36− 17 6
18 − 17 6
= 30,5 + 1,16
× 7�
× 7�
= 31,66 f.
Modus (Mo) Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini: 𝑏1
Mo = L0 + �𝑏 di mana:
1 +𝑏2
× 𝑃�
L 0 = tepi bawah kelas modus
= 23,5
b 1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya= 10 b 2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 6 P = panjang kelas Maka: 10
Mo = 23,5 + �10+6 × 7� = 23,5 + 3,375 = 27,875 g.
Standar Deviasi (S) Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistika berikut ini: 2 �∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 � ∑ 𝑓𝑖
∑ 𝑓𝑖 .𝑥𝑖 2 −
S=�
∑ 𝑓𝑖 − 1
45368− =�
(1210)2 36
36−1
45368−40669,4
=�
35
=7
158
4698,5
=�
35
= √134,24 = 11,59
159
Hasil Pretest Kelas Kontrol Perolehan nilai terendah sampai tertinggi berdasarkan hasil pretest dari kelas XI IPA 3 (kelas eksperimen) adalah sebagai berikut: 15
20
25
25
25
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
35
35
40
40
40
40
40
40
40
40
40
45
45
45
45
45
50
50
55
55
60
Berdasarkan hasil pretest diperoleh bahwa nilai maksimum (X max ) adalah 60 dan nilai minimum (X min ) adalah 15, sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi. Sebelum membuat tabel distribusi frekuensi, terlebih dahulu menentukan nilai rentang (R), banyaknya kelas (K) dan panjang kelas (P). Ketiga nilai tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan berikut ini: a.
Rentang (R )
= X max - X min = 60 – 15 = 45
b.
Banyaknya kelas (K)
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 36 = 1 + (3,3 x 1,56) = 1 + 5,14 = 6,14
c. Panjang Kelas (P)
𝑅
=𝐾
45
= 6,14
= 7,32
160
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol Interval
Batas Kelas
Frekuensi (fi)
15-21 22-28 29-35 36-42 43-49 50-56 57-63 Jumlah
14.5 21.5 28.5 35.5 42.5 49.5 56,5 192
2 3 12 9 5 4 1 36
Nilai Tengah (xi) 18 25 32 39 45 53 60 272
xi2
f i . xi
f i . xi2
324 625 1024 1521 2025 2809 3600 12019
36 75 384 351 225 212 60 1348
648 1875 12288 13689 10125 11236 3600 53916
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai ratarata (𝑋𝑋�), median (Me), modus (Mo) dan standar deviasi (S) nilai pretest ini. Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.
d.
Rata-rata (𝑋𝑋�)
∑𝑓 . 𝑥 𝑋𝑋� = ∑𝑖𝑓 𝑖
=
𝑖
1348 36
= 37,44 e.
Median (Me) Nilai median ditentukan dengan rumus statistic berikut ini: 1 𝑛− 𝐹𝑚 2
= L0 + �
Me
di mana: L0
Maka:
𝑓𝑚
× 𝑃�
= tepi bawah kelas median
= 35,5
n
= banyaknya data
= 36
Fm
= frekuensi kumulatif sebelum kelas median
= 17
fm
= frekuensi kelas median
=9
P
= panjang kelas
=7
161
1 36− 17 2
= 35,5 + �
Me
= 35,5 + �
18
18 − 17 18
= 35,5 + 0,38
× 7�
× 7�
= 35.88 f.
Modus (Mo) Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini: 𝑏1
Mo = L0 + �𝑏
1 +𝑏2
di mana:
× 𝑃�
L 0 = tepi bawah kelas modus
= 28,5
b 1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya= 9 b 2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 3 P = panjang kelas Maka: 9
Mo = 28,5 + �9+3 × 7� = 28,5 + 5,25 = 33,75 ≈ 34 g.
Standar Deviasi (S) Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistika berikut ini: 2 �∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 � ∑ 𝑓𝑖
∑ 𝑓𝑖 .𝑥𝑖 2 −
S=�
∑ 𝑓𝑖 − 1
53916− =�
(1348)2 36
36−1
53916−50475,1
=�
35
3440,89
=�
35
= √98,28 = 9,92
=7
162
Lampiran C. 2 Hasil Posttest Kelas Eksperimen Perolehan nilai terendah sampai tertinggi berdasarkan hasil posttest dari kelas XI IPA 3 (kelas eksperimen) adalah sebagai berikut: 60
60
60
65
65
70
70
70
75
75
75
75
75
75
75
75
75
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
85
85
85
85
85
85
85
90
90
Berdasarkan hasil posttest diperoleh bahwa nilai maksimum (X max ) adalah 90 dan nilai minimum (X min ) adalah 60, sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi. Sebelum membuat tabel distribusi frekuensi, terlebih dahulu menentukan nilai rentang (R), banyaknya kelas (K) dan panjang kelas (P). Ketiga nilai tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan berikut ini: a.
Rentang (R )
= X max - X min = 90 – 60 = 30
b.
Banyaknya kelas (K)
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 36 = 1 + (3,3 x 1,56) = 1 + 5,14 = 6,14
c.
Panjang Kelas (P)
𝑅
=𝐾
30
= 6,14
= 4,88 ≈ 5
163
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen Interval
Batas Kelas
Frekuensi (fi)
60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94 Jumlah
59.5 64.5 69.5 74.5 79.5 84.5 89.5 521.5
3 2 3 9 10 7 2 36
Nilai Tengah (xi) 62 67 72 77 82 87 92 5539
xi2
f i . xi
f i . xi2
3844 4489 5184 5929 6724 7569 8464 42203
186 134 216 693 820 609 184 2842
11532 8978 15552 53361 67240 52983 16928 226574
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai ratarata (𝑋𝑋�), median (Me), modus (Mo) dan standar deviasi (S) nilai posttest ini. Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut. d.
Rata-rata (𝑋𝑋�)
∑𝑓 . 𝑥 𝑋𝑋� = ∑𝑖𝑓 𝑖
=
𝑖
2842 36
= 78,9
e.
Median (Me) Nilai median ditentukan dengan rumus statistic berikut ini: 1
= L0 + �2
Me
di mana: L0
𝑛− 𝐹𝑚 𝑓𝑚
× 𝑃�
= tepi bawah kelas median
= 74,5
n
= banyaknya data
= 36
Fm
= frekuensi kumulatif sebelum kelas median
=8
fm
= frekuensi kelas median
=9
P
= panjang kelas
=5
164
Maka: 1
= 74,5 + �2
Me
= 74,5 + �
36−8 9
18 − 8
= 74,5 + 5,5
9
× 5�
× 5�
= 80,05 f.
Modus (Mo) Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini: Mo = L0 + �𝑏
𝑏1
1 +𝑏2
di mana:
× 𝑃�
L 0 = tepi bawah kelas modus
= 79,5
b 1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya= 1 b 2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 3 P = panjang kelas Maka: 1
Mo = 79,5 + �1+3 × 5� = 79,5 + 1,25 = 80,75 g.
Standar Deviasi (S) Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistika berikut ini: ∑ 𝑓𝑖 .𝑥𝑖 S=�
2 2 −�∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 � ∑ 𝑓𝑖
∑ 𝑓𝑖 − 1
226574− S=�
8076964 36
35
226574−224360,1
𝑆𝑆 = �
2213,8
𝑆𝑆 = �
35
35
𝑆𝑆 = �63,25 = 7,95
=5
165
Hasil posttest kelas kontrol Perolehan nilai terendah sampai tertinggi berdasarkan hasil posttest dari kelas XI IPA 2 (kelas kontrol) adalah sebagai berikut: 55
55
55
55
55
60
60
60
60
65
65
65
65
65
70
70
70
70
70
70
70
70
70
75
75
75
75
75
75
80
80
80
80
80
85
85
Berdasarkan hasil posttest diperoleh bahwa nilai maksimum (X max ) adalah 85 dan nilai minimum (X min ) adalah 55, sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi. Sebelum membuat tabel distribusi frekuensi, terlebih dahulu menentukan nilai rentang (R), banyaknya kelas (K) dan panjang kelas (P). Ketiga nilai tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan berikut ini: a.
Rentang (R )
= X max - X min = 85 – 55 = 30
b.
Banyaknya kelas (K)
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 36 = 1 + (3,3 x 1,56) = 1 + 5,14 = 6,14
c. Panjang Kelas (P)
𝑅
=𝐾
30
= 6,14
= 4,885 ≈ 5
166
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen Interval
Batas Kelas
Frekuensi (fi)
55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 Jumlah
54.5 59.5 64.5 69.5 74.5 79.5 84.5 486.5
5 4 5 9 6 5 2 36
Nilai Tengah (xi) 57 62 67 72 77 82 87 504
xi2
f i . xi
f i . xi2
3249 3844 4489 5184 5929 6724 7569 36988
285 248 335 648 462 410 174 2562
16245 15376 22445 46656 35574 33620 15138 185054
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan nilai ratarata (𝑋𝑋�), median (Me), modus (Mo) dan standar deviasi (S) nilai posttest ini. Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut. d.
Rata-rata (𝑋𝑋�)
∑𝑓 . 𝑥 𝑋𝑋� = ∑𝑖𝑓 𝑖
=
𝑖
2562 36
= 71,2
e.
Median (Me) Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini: 1
= L0 + �2
Me
di mana: L0
Maka:
𝑛− 𝐹𝑚 𝑓𝑚
× 𝑃�
= tepi bawah kelas median
= 69,5
n
= banyaknya data
= 36
Fm
= frekuensi kumulatif sebelum kelas median
= 14
fm
= frekuensi kelas median
=9
P
= panjang kelas
=5
167
1 36− 14 2
Me
= 69,5 + �
9
= 69,5 + 2,2
9
= 69,5 + �
18 − 14
× 5�
× 5�
= 71,72 f.
Modus (Mo) Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik berikut ini: Mo = L0 + �𝑏 di mana:
𝑏1
1 +𝑏2
× 𝑃�
L 0 = tepi bawah kelas modus
= 69,5
b 1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya= 4 b 2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 3 P = panjang kelas Maka: 4
Mo = 69,5 + �4+3 × 5� = 69,5 + 2,85 = 72,35 g.
Standar Deviasi (S) Nilai standar deviasi ditentukan dengan rumus statistika berikut ini: S=�
�∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 � ∑ 𝑓𝑖
∑ 𝑓𝑖 .𝑥𝑖 2 −
2
∑ 𝑓𝑖 − 1
6563844 36
185054− 𝑆𝑆 = � 35
185054−182329
𝑆𝑆 = �
2725
𝑆𝑆 = �
35
35
𝑆𝑆 = �77,85 = 8,82
=5
168
Lampiran C. 3 Uji Normalitas Hasil Belajar (Pretest)
Uji normalitas menggunakan uji chi-kuadrat dengan rumus sebagai berikut: 𝑘
(𝑓𝑓𝑜 − 𝑓𝑓𝑒𝑒)2 𝜒 =� 𝑓𝑓𝑒𝑒 2
Keterangan :
𝑖=1
𝑋𝑋 2 = nilai tes chi kuadrat
𝑓𝑓0 = frekuensi yang diobservasi 𝑓𝑓𝑡 = frekuensi yang diharapkan
Kriteria pengujian nilai uji chi-kuadrat adalah sebagai berikut: 1. 2.
Jika 𝑋𝑋 2 ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 ≥ 𝑋𝑋 2 𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙, distribusi data tidak normal Jika 𝑋𝑋 2 ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 ≤ 𝑋𝑋 2 𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙, distribusi data normal
Lampiran C. 3a A.
Kelas XI IPA 3 (kelas eksperimen)
Perolehan nilai terendah sampai tertinggi berdasarkan hasil pretest dari kelas XI IPA 3 (kelas eksperimen) adalah sebagai berikut: 15
15
15
20
20
25
25
25
25
25
30
30
30
30
30
30
30
35
35
35
35
35
35
40
40
40
40
40
40
45
45
45
45
55
55
55
Tabel Bantu Chi Kuadrat Kelas XI IPA 3 Interval
Batas Kelas
fi
xi
fi . xi
f i . xi2
Z Batas Kelas
10-16 17-23
9.5 16.5
3 2
13 20
39 40
507 800
-2.08 -0.87
Luas (𝒇𝟎 − 𝒇𝒕𝒕 )𝟐 Tiap 𝒇𝒕𝒕 𝒇𝟎 𝒇𝒕𝒕 kelas 0.051 1.8216 3 0.76231 1.32561 1.32561 1.32561 1.32561
169
24-30 31-37 38-44 45-51 52-58 Jumlah
23.5 30.5 37.5 44.5 51,5 192
12 6 6 4 3 36
27 324 34 204 41 246 48 192 55 165 238 1210
8748 6936 10086 9216 9075 45368
-0.27 0.34 0.94 1.54 2.15
1.43087 1.43087 0.25198 0.25198 0.39693 0.39693 0.20797 0.20797 0.99581 0.99581 𝑥 2 ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔
1.43087 0.25198 0.39693 0.20797 0.99581
1.43087 0.25198 0.39693 0.20797 0.99581 5.37148
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai berikut: 1.
Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran 4, 5, 6, dan 7.
2.
Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus: 𝑍𝑍 =
dimana: 𝑋𝑋 = nilai rata-rata
𝑏𝑏𝑎𝑎𝑡𝑡𝑎𝑎𝑠𝑠 𝑘𝑘𝑒𝑒𝑙𝑙𝑎𝑎𝑠𝑠 − 𝑋𝑋 𝑠𝑠
𝑆𝑆 = nilai standar deviasi 3.
Menentukan Z tabel.
Z batas kelas
-2.08
-1.48
-0.87
-0.27
0.34
0.94
1.54
2.15
Luas Z tabel
0,4812
0,4306
0,3078
0,0714
0,1331
0,3485
0,437
0,4842
Luas Z tabel masing-masing kelas interval adalah sebagai berikut: a.
Kelas 10-16 0,4812-0,4306=0,0506
b.
Kelas 17-23 0,4306-0,3078=0,1228
c.
Kelas 24-30 0,3078-0,0714=0,2364
d.
Kelas 31-37
170
0,0714+0,1331=0,2045 e.
Kelas 38-44 0,3485-0,1331=0,2154
f.
Kelas 45-51 0,437-0,3485=0,0885
g.
Kelas 52-58 0,4842-0,437=0,0472
4.
a.
Menghitung nilai 𝑓𝑓𝑡𝑡 (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus: Kelas 10-16
𝑓𝑓𝑡𝑡 = 𝑓𝑓 × 𝑙𝑙𝑢𝑢𝑎𝑎𝑠𝑠 𝑍𝑍 𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙
36x0,0506=1,8216 b.
Kelas 17-23 36x0,1228=4,4208
c.
Kelas 24-30 36x0,2364=8,5104
d.
Kelas 31-37 36x0.2045=7,362
e.
Kelas 38-44 36x0,2154=7,7544
f.
Kelas 45-51 36x0,0885=3,186
g.
Kelas 52-58 36x0,0472=1,6992
5.
Menentukan nilai chi-kuadrat tiap-tiap kelas dengan rumus sebagai berikut: 𝑘
(𝑓𝑓𝑜 − 𝑓𝑓𝑒𝑒)2 𝜒 =� 𝑓𝑓𝑒𝑒 2
𝑖=1
171
Keterangan : 𝑋𝑋 2 = nilai tes chi kuadrat
𝑓𝑓0 = frekuensi yang diobservasi 𝑓𝑓𝑡 = frekuensi yang diharapkan 6.
Menentukan jumlah kai kuadrat hitung𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan menjumlahkan nilai chi-
kuadrat tiap-tiap kelas.
7.
Menguji hipotesis normalitas. Nilai 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan derajat kebebasan (dk) = 5 pada taraf signifikansi 5% (α=0,05) adalah 11,07048. Untuk menguji normalitas data, maka kita bandingkan nilai 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Didapatkan bahwa
𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , 5,37 < 11,07. Artinya Ha diterima (data terdistribusi normal).
172
Lampiran C. 3b B.
Kelas XI IPA 2 (kelas kontrol)
Perolehan nilai terendah sampai tertinggi berdasarkan hasil pretest dari kelas XI IPA 2 (kelas kontrol) adalah sebagai berikut: 15
20
25
25
25
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
35
35
40
40
40
40
40
40
40
40
40
45
45
45
45
45
50
50
55
55
60
Tabel Bantu Chi Kuadrat Kelas XI IPA 2 Interval
Batas Kelas
fi
15-21 22-28 29-35 36-42 43-49 50-56 57-63 Jumlah
14.5 21.5 28.5 35.5 42.5 49.5 56,5 192
2 3 12 9 5 4 1 36
xi
fi . xi
f i . xi2
18 36 25 75 32 384 39 351 45 225 53 212 60 60 272 1348
648 1875 12288 13689 10125 11236 3600 53916
Z Batas Kelas -2.03 -0.79 -0.17 0.45 1.07 1.69 2.63
Luas Tiap 𝒇𝒕𝒕 kelas 0.058 2.092 0.136 4.878 0.218 7.837 0.241 8.680 0.184 6.628 0.097 3.485 0.042 1.494 𝑥 2 ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔
𝒇𝟎
2 3 12 9 5 4 1
(𝒇𝟎 − 𝒇𝒕𝒕 )𝟐 𝒇𝒕𝒕 0.004 0.723 2.211 0.012 0.400 0.076 0.163 3.59
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai berikut: 1.
Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran 4, 5, 6, dan 7.
2.
Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:
dimana: 𝑋𝑋 = nilai rata-rata
𝑆𝑆 = nilai standar deviasi
𝑍𝑍 =
𝑏𝑏𝑎𝑎𝑡𝑡𝑎𝑎𝑠𝑠 𝑘𝑘𝑒𝑒𝑙𝑙𝑎𝑎𝑠𝑠 − 𝑋𝑋 𝑠𝑠
173
3.
Menentukan Z tabel.
Z batas kelas Luas Z tabel
-2.03 0,4788
-1.41 0,4207
-0.79 0,2852
-0.17 0,0675
0.45 1.07 1.69 2,63 0,1736 0,3577 0,4545 0,496
Luas Z tabel masing-masing kelas interval adalah sebagai berikut: a.
Kelas 15-21 0,4788-0,4207=0,0581
b.
Kelas 22-28 0,4207-0,2852=0,1355
c.
Kelas 29-35 0,2852-0,0675=0,2177
d.
Kelas 36-42 0,0675+0,1736=0,2411
e.
Kelas 43-49 0,3577-0,1736=0,1841
f.
Kelas 50-56 0,4545-0,3577=0,0968
g.
Kelas 57-63 0,496-0,4545=0,0415
4.
a.
Menghitung nilai 𝑓𝑓𝑡𝑡 (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus: Kelas 15-21 36x0,0581=2,092
b.
Kelas 22-28 36x0,1355=4,878
c.
Kelas 29-35 36x0,2177=7,837
𝑓𝑓𝑡𝑡 = 𝑓𝑓 × 𝑙𝑙𝑢𝑢𝑎𝑎𝑠𝑠 𝑍𝑍 𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙
174
d.
Kelas 36-42 36x0,2411=8,680
e.
Kelas 43-49 36x0,1841=6,628
f.
Kelas 50-56 36x0,0968=3,485
g.
Kelas 57-63 36x0,4545=1,494
5.
Menentukan nilai chi-kuadrat tiap-tiap kelas dengan rumus sebagai berikut: (𝑓𝑓𝑜 − 𝑓𝑓𝑒𝑒)2 𝜒 =� 𝑓𝑓𝑒𝑒 2
Keterangan :
𝑘
𝑖=1
𝑋𝑋 2 = nilai tes chi kuadrat
𝑓𝑓0 = frekuensi yang diobservasi 𝑓𝑓𝑡 = frekuensi yang diharapkan 6.
Menentukan jumlah kai kuadrat hitung 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan menjumlahkan nilai chi-kuadrat tiap-tiap kelas.
7.
Menguji hipotesis normalitas. Nilai 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan derajat kebebasan (dk) = 5 pada taraf signifikansi 5%
(α=0,05) adalah 11,07048. Untuk menguji normalitas data, maka kita bandingkan nilai 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Didapatkan bahwa 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , 3,59 < 11,07. Artinya Ha diterima (data terdistribusi normal).
175
Lampiran C. 4 Uji Normalitas Hasil Belajar (Postest)
Uji normalitas menggunakan uji chi-kuadrat dengan rumus sebagai berikut: 𝑘
(𝑓𝑓𝑜 − 𝑓𝑓𝑒𝑒)2 𝜒 =� 𝑓𝑓𝑒𝑒 2
Keterangan :
𝑖=1
𝑋𝑋 2 = nilai tes chi kuadrat
𝑓𝑓0 = frekuensi yang diobservasi 𝑓𝑓𝑡 = frekuensi yang diharapkan
Kriteria pengujian nilai uji chi-kuadrat adalah sebagai berikut: 3. 4.
Jika 𝑋𝑋 2 ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 ≥ 𝑋𝑋 2 𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙, distribusi data tidak normal Jika 𝑋𝑋 2 ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 ≤ 𝑋𝑋 2 𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙, distribusi data normal
Lampiran C. 4a A.
Kelas XI IPA 3 (kelas eksperimen) Perolehan nilai terendah sampai tertinggi berdasarkan hasil posttest dari kelas
XI IPA 3 (kelas eksperimen) adalah sebagai berikut: 60
60
60
65
65
70
70
70
75
75
75
75
75
75
75
75
75
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
85
85
85
85
85
85
85
90
90
Tabel Bantu Chi Kuadrat Kelas XI IPA 3 Interval
Batas Kelas
(fi)
60-64 65-69
59.5 64.5
3 2
Nilai Tengah (xi) 62 67
xi2
f i . xi
3844 4489
186 134
Z Batas Kelas -2.44 -1.19
Luas (𝒇𝟎 − 𝒇𝒕𝒕 )𝟐 Tiap 𝒇𝒕𝒕 𝒇𝟎 𝒇𝒕𝒕 kelas 0.038 1.354 3 2.003 0.094 3.398 2 0.575
176
70-74 75-79 80-84 85-89 90-94 Jumlah
69.5 74.5 79.5 84.5 89.5 521,5
3 9 10 7 2 36
72 77 82 87 92 5539
5184 5929 6724 7569 8464 42203
216 693 820 609 184 2842
-0.56 0.07 0.70 1.13 1.96
0.163 5.864 3 0.164 5.904 9 0.253 9.108 10 0.142 5.101 7 0.087 3.114 2 𝑥 2 ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔
1.399 1.624 0.087 0.707 0.399 6.79
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai berikut: 8.
Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran 4, 5, 6, dan 7.
9.
Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus: 𝑍𝑍 =
dimana: 𝑋𝑋 = nilai rata-rata
𝑏𝑏𝑎𝑎𝑡𝑡𝑎𝑎𝑠𝑠 𝑘𝑘𝑒𝑒𝑙𝑙𝑎𝑎𝑠𝑠 − 𝑋𝑋 𝑠𝑠
𝑆𝑆 = nilai standar deviasi 10.
Menentukan Z tabel.
Z batas kelas Luas Z tabel
-2.44 0.4828
-1.82 0.4452
-1.19 0.3508
-0.56 0.1879
0.07 0.0239
Luas Z tabel masing-masing kelas interval adalah sebagai berikut: h.
Kelas 60-64 0,4828-0,4452=0,376
i.
Kelas 65-69 0,4452-0,3508=0,0944
j.
Kelas 70-74 0,3508-0,1879=0,1629
k.
Kelas 75-79
0.70
1.13
0.2291
0.3708
1.96 0.4573
177
0,1879-0,0239=0,164 l.
Kelas 80-84 0,0239+0,2291=0,253
m.
Kelas 85-89 0,3708-0,2291=0,1417
n.
Kelas 90-94 0,4573-0,3708=0,0865
11.
a.
Menghitung nilai 𝑓𝑓𝑡𝑡 (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus: Kelas 60-64
𝑓𝑓𝑡𝑡 = 𝑓𝑓 × 𝑙𝑙𝑢𝑢𝑎𝑎𝑠𝑠 𝑍𝑍 𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙
36x0,376=1,354 b.
Kelas 65-69 36x0,0944=3,398
c.
Kelas 70-74 36x0,1629=5,864
d.
Kelas 75-79 36x0,164=5,904
e.
Kelas 80-84 36x0,253=9,108
f.
Kelas 85-89 36x0,1417=5,101
g.
Kelas 90-94 36x0,0865=3,114
12.
Menentukan nilai chi-kuadrat tiap-tiap kelas dengan rumus sebagai berikut: 𝑘
(𝑓𝑓𝑜 − 𝑓𝑓𝑒𝑒)2 𝜒 =� 𝑓𝑓𝑒𝑒 2
𝑖=1
178
Keterangan : 𝑋𝑋 2 = nilai tes chi kuadrat
𝑓𝑓0 = frekuensi yang diobservasi 𝑓𝑓𝑡 = frekuensi yang diharapkan 13.
Menentukan jumlah kai kuadrat hitung𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan menjumlahkan nilai chi-
kuadrat tiap-tiap kelas.
14.
Menguji hipotesis normalitas. Nilai 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan derajat kebebasan (dk) = 5 pada taraf signifikansi 5%
(α=0,05) adalah 11,07048. Untuk menguji normalitas data, maka kita bandingkan
nilai
𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
dengan
𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .
Didapatkan
bahwa
𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , 6,79 < 11,07. Artinya Ha diterima (data terdistribusi normal).
179
Lampiran C. 4b B.
Kelas XI IPA 2 (kelas kontrol)
Perolehan nilai terendah sampai tertinggi berdasarkan hasil pretest dari kelas XI IPA 2 (kelas kontrol) adalah sebagai berikut: 55
55
55
55
55
60
60
60
60
65
65
65
65
65
70
70
70
70
70
70
70
70
70
75
75
75
75
75
75
80
80
80
80
80
85
85
Tabel Bantu Chi Kuadrat Kelas XI IPA 2 Interval
Batas Kelas
Frekuensi (fi)
55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 Jumlah
54.5 59.5 64.5 69.5 74.5 79.5 84.5 486.5
5 4 5 9 6 5 2 36
Nilai Tengah xi2 (xi) 57 3249 62 3844 67 4489 72 5184 77 5929 82 6724 87 7569 504 36988
f i . xi 285 248 335 648 462 410 174 2562
Z Batas Kelas -1.89 -0.76 -0.19 0.38 0.94 1.19 2.08
Luas (𝒇𝟎 − 𝒇𝒕𝒕 )𝟐 Tiap 𝒇𝒕𝒕 𝒇𝟎 𝒇𝒕𝒕 kelas 0.075 2.682 5 2.003 0.132 4.738 4 0.115 0.178 6.404 5 0.308 0.197 7.085 9 0.518 0.167 6.026 6 0.000 0.086 3.107 5 1.154 0.083 2.974 2 0.319 2 4.42 𝑥 ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai berikut: 1.
Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada lampiran 4, 5, 6, dan 7.
2.
Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:
dimana: 𝑋𝑋 = nilai rata-rata
𝑆𝑆 = nilai standar deviasi
𝑍𝑍 =
𝑏𝑏𝑎𝑎𝑡𝑡𝑎𝑎𝑠𝑠 𝑘𝑘𝑒𝑒𝑙𝑙𝑎𝑎𝑠𝑠 − 𝑋𝑋 𝑠𝑠
180
3. Z batas kelas Luas Z tabel
Menentukan Z tabel. -1.89 0,4515
-1.32 0,377
-0.76 0,2454
-0.19 0,0675
0.38 0.94 0,1293 0,2967
1.19 0,383
2.08 0,4656
Luas Z tabel masing-masing kelas interval adalah sebagai berikut: a.
Kelas 55-59 0,4515-0,377=0,0745
b.
Kelas 60-64 0,377-0,2454=0,1316
c.
Kelas 65-69 0,2454-0,0675=0,1779
d.
Kelas 70-74 0,0675+0,1293=0,1968
e.
Kelas 75-79 0,2967-0,1293=0,1674
f.
Kelas 80-84 0,383-0,2967=0,0863
g.
Kelas 85-89 0,4656-0,383=0,0826
4.
a.
Menghitung nilai 𝑓𝑓𝑡𝑡 (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus: Kelas 55-59 36x0,0745=2,682
b.
Kelas 60-64 36x0,1316=4,738
c.
Kelas 65-69 36x0,1779=6,404
𝑓𝑓𝑡𝑡 = 𝑓𝑓 × 𝑙𝑙𝑢𝑢𝑎𝑎𝑠𝑠 𝑍𝑍 𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙
181
d.
Kelas 70-74 36x0,1968=7,085
e.
Kelas 75-79 36x0,1674=6,026
f.
Kelas 80-84 36x0,0863=3,107
g.
Kelas 85-89 36x0,0826=2,974
5.
Menentukan nilai chi-kuadrat tiap-tiap kelas dengan rumus sebagai berikut: (𝑓𝑓𝑜 − 𝑓𝑓𝑒𝑒)2 𝜒 =� 𝑓𝑓𝑒𝑒 2
Keterangan :
𝑘
𝑖=1
𝑋𝑋 2 = nilai tes chi kuadrat
𝑓𝑓0 = frekuensi yang diobservasi 𝑓𝑓𝑡 = frekuensi yang diharapkan 6.
Menentukan jumlah kai kuadrat hitung 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan menjumlahkan nilai chi-kuadrat tiap-tiap kelas.
7.
Menguji hipotesis normalitas. Nilai 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan derajat kebebasan (dk) = 5 pada taraf signifikansi 5% (α=0,05) adalah 11,07048. Untuk menguji normalitas data, maka kita bandingkan nilai 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Didapatkan bahwa 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , 4,42 < 11,07. Artinya Ha diterima (data terdistribusi normal).
182
Lampiran C. 5 Uji Homogenitas Hasil Belajar (Pretest) Untuk menguji homogenitas varians kedua data hasil belajar (pretest) digunakan uji Fisher, berdasarkan rumus berikut ini: 𝐹=
Dimana:
𝑆𝑆1 2
𝑆𝑆2
𝑆𝑆 =
2
�
=
𝑣𝑎𝑎𝑟𝑖𝑖𝑎𝑎𝑛𝑛𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑒𝑒𝑟𝑏𝑏𝑒𝑒𝑠𝑠𝑎𝑎𝑟 𝑣𝑎𝑎𝑟𝑖𝑖𝑎𝑎𝑛𝑛𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑒𝑒𝑟𝑘𝑘𝑒𝑒𝑐𝑖𝑖𝑙𝑙 (∑(𝑓𝑓. 𝑥𝑖 ) ∑ 𝑓𝑓 ∑ 𝑓𝑓 − 1
∑ 𝑓𝑓. 𝑥𝑖 2 −
2
Kriteria pengujian uji Fisher adalah sebagai berikut: 1.
Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Ha diterima dan Ho ditolak (data dinyatakan homogen).
2.
Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , Ho diterima dan Ha ditolak (data dinyatakan tidak homogen).
A.
Kelas XI IPA 3 (Kelas Eksperimen) Tabel Bantu Uji F Kelas XI IPA 3
Interval 10-16 17-23 24-30 31-37 38-44 45-51 52-58 Jumlah
Batas Kelas
Frekuensi (f i )
Nilai Tengah (x i )
9.5 16.5 23.5 30.5 37.5 44.5 51,5 192
3
13
2 12 6 6 4 3 36
20 27 34 41 48 55 238
xi2
f i . xi
f i . xi2
169 400 729 1156 1681 2304 3025 9464
39 40 324 204 246 192 165 1210
507 800 8748 6936 10086 9216 9075 45368
183
Perhitungan Nilai Standar Deviasi Kelas XI IPA 3 𝑆𝑆 = �
(∑(𝑓.𝑥𝑖 ) ∑𝑓
∑ 𝑓.𝑥𝑖 2 −
2
∑ 𝑓−1
(1210)2
45368− 36 𝑆𝑆 = � 36−1
45368−40669,4
=�
35
4698,5
=�
35
= √134,24 =11,59
B.
Kelas XI IPA 2 (Kelas Kontrol) Tabel Bantu Uji F Kelas XI IPA 2
Interval
Batas Kelas
Frekuensi (fi)
15-21 22-28 29-35 36-42 43-49 50-56 57-63 Jumlah
14.5 21.5 28.5 35.5 42.5 49.5 56,5 192
2 3 12 9 5 4 1 36
Nilai Tengah (xi) 18 25 32 39 45 53 60 272
Perhitungan Nilai Standar Deviasi Kelas XI IPA 2
xi2
f i . xi
f i . xi2
324 625 1024 1521 2025 2809 3600 12019
36 75 384 351 225 212 60 1348
648 1875 12288 13689 10125 11236 3600 53916
184
2 (∑(𝑓.𝑥𝑖 )
∑ 𝑓.𝑥𝑖 − ∑𝑓 𝑆𝑆 = � ∑ 𝑓−1 53916− =�
2
(1348)2 36
36−1
53916−50475,1
=�
35
3440,89
=�
35
= √98,31 = 9,92
C.
Menentukan Nilai 𝑭𝑭𝒉𝒉𝒊𝒊𝒕𝒕𝒖𝒖𝒏𝒏𝒈𝒈 dan Menguji Hipotesis Homogenitas
Berdasarkan nilai standar deviasi kedua data, maka nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 adalah:
𝑆 2
𝐹 = 𝑆1 2 𝐹= 𝐹=
2
(11,59)2 (9,92 )2
134,32 98,4
= 1,36
Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Pada taraf signifikansi 5%, terlihat bahwa nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (35;35) adalah sebesar
1,76. Maka terlihat nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , sehingga Ha diterima dan Ho ditolak (data
dinyatakan homogen).
185
Lampiran C. 6 Uji Homogenitas Hasil Belajar (Posttest) Untuk menguji homogenitas varians kedua data hasil belajar (posttest) digunakan uji Fisher, berdasarkan rumus berikut ini: 𝐹=
Dimana:
𝑆𝑆1 2
𝑆𝑆2
2
=
𝑣𝑎𝑎𝑟𝑖𝑖𝑎𝑎𝑛𝑛𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑒𝑒𝑟𝑏𝑏𝑒𝑒𝑠𝑠𝑎𝑎𝑟 𝑣𝑎𝑎𝑟𝑖𝑖𝑎𝑎𝑛𝑛𝑠𝑠 𝑡𝑡𝑒𝑒𝑟𝑘𝑘𝑒𝑒𝑐𝑖𝑖𝑙𝑙
(∑(𝑓𝑓. 𝑥𝑖 ) ∑ 𝑓𝑓. 𝑥𝑖 − ∑ 𝑓𝑓 � 𝑆𝑆 = ∑ 𝑓𝑓 − 1 2
2
Kriteria pengujian uji Fisher adalah sebagai berikut: 3.
Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Ha diterima dan Ho ditolak (data dinyatakan homogen).
4.
Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , Ho diterima dan Ha ditolak (data dinyatakan tidak homogen).
A.
Kelas XI IPA 3 (Kelas Eksperimen) Tabel Bantu Uji F Kelas XI IPA 3 Interval
Batas Kelas
Frekuensi (fi)
60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94 Jumlah
59.5 64.5 69.5 74.5 79.5 84.5 89.5 521,5
3 2 3 9 10 7 2 36
Nilai Tengah (xi) 62 67 72 77 82 87 92 5539
xi2
f i . xi
f i . xi2
3844 4489 5184 5929 6724 7569 8464 42203
186 134 216 693 820 609 184 2842
11532 8978 15552 53361 67240 52983 16928 226574
186
Perhitungan Nilai Standar Deviasi Kelas XI IPA 3 𝑆𝑆 = � =�
(∑(𝑓.𝑥𝑖 ) ∑𝑓
∑ 𝑓.𝑥𝑖 2 −
2
∑ 𝑓−1
226574−
8076964 36
35
226574−224360,1
𝑆𝑆 = �
2213,8
𝑆𝑆 = �
35
35
𝑆𝑆 = �63,25 = 7,95 B.
Kelas XI IPA 2 (Kelas Kontrol) Tabel Bantu Uji F Kelas XI IPA 2 Interval
Batas Kelas
Frekuensi (fi)
55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 Jumlah
54.5 59.5 64.5 69.5 74.5 79.5 84.5 486,5
5 4 5 9 6 5 2 36
Nilai Tengah (xi) 57 62 67 72 77 82 87 504
Perhitungan Nilai Standar Deviasi Kelas XI IPA 2 𝑆𝑆 = �
(∑(𝑓.𝑥𝑖 ) ∑𝑓
∑ 𝑓.𝑥𝑖 2 −
∑ 𝑓−1
185054−
𝑆𝑆 = �
2
6563844 36
35
185054−182329
𝑆𝑆 = �
35
xi2
f i . xi
f i . xi2
3249 3844 4489 5184 5929 6724 7569 36988
285 248 335 648 462 410 174 2562
16245 15376 22445 46656 35574 33620 15138 185054
187
2725
𝑆𝑆 = �
35
𝑆𝑆 = �77,85 = 8,82 C.
Menentukan Nilai 𝑭𝑭𝒉𝒉𝒊𝒊𝒕𝒕𝒖𝒖𝒏𝒏𝒈𝒈 dan Menguji Hipotesis Homogenitas
Berdasarkan nilai standar deviasi kedua data, maka nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 adalah:
𝑆 2
𝐹 = 𝑆1 2 2
(8,82 )2
𝐹 = (7,95 77,8
)2
𝐹 = 63,2 = 1,23
Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Pada taraf signifikansi 5%, terlihat bahwa nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (35;35) adalah sebesar
1,76. Maka terlihat nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , sehingga Ha diterima dan Ho ditolak (data dinyatakan homogen).
188
Lampiran C. 7 Uji Hipotesis (Pretest)
Karena kedua data yang akan diuji perbedaannya bersifat normal dan homogen, maka rumus uji hipotesis yang akan digunakan adalah: 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 =
𝑋�1 −𝑋�2
1 1 + 𝑛1 𝑛2
𝑑𝑠𝑔�
Dimana:
(𝑛1 −1)𝑆1 2 +(𝑛2 −1)𝑆2 2
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �
Keterangan:
𝑛1 +𝑛2 −2
𝑋𝑋�1 : Nilai rata-rata hasil tes kelompok 1
𝑋𝑋�2 : Nilai rata-rata hasil tes kelompok 2
𝑛𝑛1 : Jumlah sampel kelompok 1
𝑛𝑛2 : Jumlah sampel kelompok 2 𝑆𝑆1 2 : Varians kelompok 1 𝑆𝑆2 2 : Varians kelompok 2
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔: Varians gabungan kedua kelompok Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:
b.
Jika 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 < , maka Ho diterima dan H1 ditolak.
1.
Langkah-langkah menentukan nilai 𝑡𝑡𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 adalah sebagai berikut:
a.
Jika 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 > , maka H1 diterima dan Ho ditolak.
Menentukan nilai-nilai yang telah diketahui. Berdasarkan hasil pretest diperoleh: 𝑋𝑋�1 = 37,44
𝑋𝑋�2 = 33,61
𝑆𝑆1 2 =(9,92)2 =127,46
𝑆𝑆2 2 =(11,59)2 =134,32
189
2.
Menentukan nilai standar deviasi gabungan (𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔).
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = � 𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = � 𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = � 𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = � 𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �
(𝑛1 −1)𝑆1 2 +(𝑛2 −1)𝑆2 2 𝑛1 +𝑛2 −2
(36−1)98,4 + (36−1)134,32 36+36−2
(35)98,4 + (35)134,32 70
3444,2 +4701,2 70
8145,42 70
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = √116,36 𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = 10,78 3.
Menentukan nilai t hitung
𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 =
𝑋�1 −𝑋�2
𝑑𝑠𝑔�
1 1 + 𝑛1 𝑛2
37,44−33,61
1 1 36 36
10,78 � + 3,83
10,78√0,06 3,83
10,78.0,24 3,83 2,58
= 1,47
4. Menentukan nilai 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙.
Derajat kebebasan untuk mencari nilai 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙 adalah:
𝑑𝑑𝑘𝑘 = 𝑛𝑛1 + 𝑛𝑛2 − 2 = 36 + 36 − 2 = 70
Pada taraf signifikansi 5% α = 0,05 nilai ttabel untuk dk = 70 adalah 2,00.
190
5. Menguji hipotesis. Karena nilai 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 < 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏el , maka Ho diterima dan Ha ditolak. 6. Memberikan interpretasi.
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika pada konsep gelombang antara hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian, kedua kelas memiliki kemampuan yang homogen dan kedua kelas layak dijadikan sampel penelitian
191
Lampiran C. 8 Uji Hipotesis (Postest) Karena kedua data yang akan diuji perbedaannya bersifat normal dan homogen, maka rumus uji hipotesis yang akan digunakan adalah: 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 =
𝑋�1 −𝑋�2
1 1 + 𝑛1 𝑛2
𝑑𝑠𝑔�
Dimana:
(𝑛1 −1)𝑆1 2 +(𝑛2 −1)𝑆2 2
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �
Keterangan:
𝑛1 +𝑛2 −2
𝑋𝑋�1 : Nilai rata-rata hasil tes kelompok 1
𝑋𝑋�2 : Nilai rata-rata hasil tes kelompok 2
𝑛𝑛1 : Jumlah sampel kelompok 1
𝑛𝑛2 : Jumlah sampel kelompok 2 𝑆𝑆1 2 : Varians kelompok 1 𝑆𝑆2 2 : Varians kelompok 2
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔: Varians gabungan kedua kelompok Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut: a. Jika 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 < 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒l , maka Ho diterima dan H1 ditolak.
b. Jika 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 > 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒l , maka H1 diterima dan Ho ditolak.
Langkah-langkah menentukan nilai 𝑡𝑡h𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 adalah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai-nilai yang telah diketahui. Berdasarkan hasil postest diperoleh: 𝑋𝑋�1=78,9
𝑋𝑋�2=71,2
𝑆𝑆1 2 =(7,95)2 =63,2
𝑆𝑆2 2 =(8,82)2 =77,8
192
2. Menentukan nilai standar deviasi gabungan (𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔). (𝑛1 −1)𝑆1 2 +(𝑛2 −1)𝑆2 2
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �
𝑛1 +𝑛2 −2
(36−1)63,2+ (36−1)77,8
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �
36+36−2
(35)63,2+ (35)77,8
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �
70
2212+2722,73
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �
70
4934,73
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = �
70
𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = √70,49 𝑑𝑑𝑠𝑠𝑔𝑔 = 8,39
3. Menentukan nilai 𝑡𝑡 hitung . 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 =
𝑋�1 −𝑋�2
1 1 + 𝑛1 𝑛2
𝑑𝑠𝑔�
78,9−71,2
1 1 36 36
8,39 � + 7,7
𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 8,39
√0,06
7,7
𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 8,39.0,24 7,7
𝑡𝑡ℎ𝑖𝑡 = 2,01 = 3,83
4. Menentukan nilai 𝑡𝑡 tabel .
Derajat kebebasan untuk mencari nilai 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏𝑒𝑒𝑙𝑙 adalah: 𝑑𝑑𝑘𝑘 = 𝑛𝑛1 + 𝑛𝑛2 − 2 = 36 + 36 − 2 = 70
Pada taraf signifikansi 5% α = 0,05 nilai ttabel untuk dk = 70 adalah 2,00. 5. Menguji hipotesis. Karena nilai 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑢𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔 > 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑏𝑏el , maka Ha diterima dan Ho ditolak. 6. Memberikan interpretasi.
193
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media pembelajaran berbasis augmented reality terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang.
194
Lampiran C. 9 Data Hasil Angket Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
Responden
Jumlah 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
4
3
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
3
54
2
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
47
3
3
3
4
4
3
4
3
3
2
4
3
4
3
4
4
51
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
46
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
45
6
4
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
4
4
51
7
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
46
8
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
43
9
3
3
3
3
4
2
4
2
3
4
4
4
3
4
4
50
10
4
4
4
4
4
2
3
3
3
3
3
4
3
4
4
52
11
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
43
12
4
3
4
4
4
4
4
3
1
4
4
4
3
4
3
53
13
3
2
2
2
3
3
1
1
2
1
1
3
2
1
4
31
14
3
1
3
1
2
4
3
3
1
2
3
3
2
4
1
36
15
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
45
16
3
3
3
4
3
2
4
3
3
4
3
3
3
3
3
47
17
4
4
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
2
4
4
50
18
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
48
19
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
48
20
4
3
3
2
4
3
4
3
3
4
3
4
2
3
3
48
21
3
4
3
3
4
3
3
2
3
3
3
4
2
4
4
48
22
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
45
23
3
3
2
4
4
4
4
1
3
1
4
3
3
4
4
47
24
4
4
4
4
3
4
3
3
2
4
3
4
3
4
4
53
25
3
2
3
2
1
3
3
3
2
1
3
3
2
1
2
34
26
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
46
27
4
4
4
4
4
1
2
3
4
4
4
4
3
4
4
53
28
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
4
3
47
29
4
2
3
3
3
4
3
2
3
3
3
4
3
3
2
45
30
4
3
3
3
4
3
3
2
4
3
3
3
2
3
3
46
31
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
60
32
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
43
33
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
43
195
34
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
4
57
35
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
48
36
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
3
4
4
51
Jumlah
123
113
113
112
117
113
118
101
101
115
113
123
101
120
117
Skor
85%
78%
78%
78%
81%
78%
82%
70%
70%
80%
78%
85%
70%
83%
81%
80%
74%
79%
Rata-rata 78%
80%
196
Lampiran C. 10 Persentase Jenjang Kognitif 1. Hasil Pretest Kelas Eksperimen C1
C2
C3
C4
Siswa 7
12
17
1
2
3
18
13
4
5
10
11
8
9
14
15
16
19
20
1
0
6
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
2
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
4
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
5
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
6
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
7
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
8
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
9
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
10
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
11
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
12
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
13
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
14
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
15
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
16
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
17
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
18
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
19
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
20
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
21
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
22
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
23
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
24
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
25
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
26
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
27
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
28
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
29
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
30
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
197
31
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
32
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
33
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
34
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
35 36 Jumlah % Rata-rata
0 0 8 22,2
0 0 3 8.3
1 0 4 11.1
0 0 8 22.2
0 0 22 61.1 27%
0 0 7 19.4
0 0 7 19.4
0 0 5 13.8
1 1 22 61.1
0 0 4 11.1
0 0 14 38.8
0 0 14 38.8
0 0 22 61.1 27%
0 0 3 8.3
0 0 8 22.2
0 0 7 19.4
0 0 0 0 3 18 83 50 22%
1 0 1 1 26 29 72.2 80.5 57%
198
2. Pretest Kelas Kontrol C1
C2
C3
C4
Siswa 6
7
12
17
1
2
3
18
13
4
5
10
11
8
9
14
15
16
19
20
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
2
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
3
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
4
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
5
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
6
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
7
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
8
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
9
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
10
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
11
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
12
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
13
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
14
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
15
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
16
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
17
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
18
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
19
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
20
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
21
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
22
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
23
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
24
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
25
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
26
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
27
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
28
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
29
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
30
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
199
31
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
32
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
33
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
34
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
35
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
36
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
20
15
17
5
7
6
30
7
14
5
15
25
29
8
15
10
15
8
9
5
13. 9
19. 4
16. 7
83. 3
19. 4
38. 9
13. 9
41. 7
25
13. 9
Jumlah % Rata-rata
55. 6
41. 7 47. 2 39,58%
35,56%
69. 4 80. 6
52,08%
22.2
41.7 27. 8 41. 7 22.2 27.,78%
200
3.
Posttest Kelas Eksperimen C1
C2
C3
C4
Siswa 6
7
12
17
1
2
3
18
13
4
5
10
11
8
9
14
15
16
19
20
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
2
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
3
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
4
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
6
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
8
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
9
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
10
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
11
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
12
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
14
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
15
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
16
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
17
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
18
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
19
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
20
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
21
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
22
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
23
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
24
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
25
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
26
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
27
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
28
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
29
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
30
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
31
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
32
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
201
33
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
34
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
35
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
36
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
Jumlah
31
35
27
35
36
18
35
31
21
25
27
32
32
10
30
34
13
35
25
23
%
86. 1
97. 2 75
97.2
100
50
97.2
86.1
58.3
69.4
75
89
89
27.8
83
94.4
36.1
97.2
69
63.89
Rata-rata
88,89%
78,3%
80,6%
53,6%
202
4.
Postest Kelas Kontrol C1
C2
C3
C4
Siswa 6
7
12
17
1
2
3
18
13
4
5
10
11
8
9
14
15
16
19
20
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
2
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
3
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
4
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
5
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
6
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
7
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
8
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
9
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
10
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
11
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
12
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
13
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
14
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
15
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
16
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
17
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
18
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
19
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
20
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
21
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
22
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
23
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
24
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
25
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
26
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
27
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
28
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
29
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
30
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
203
31
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
32
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
33
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
34
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
35
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
36
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
Jumlah
24
28
29
15
30
18
25
28
27
31
30
31
23
26
25
29
13
30
14
22
%
66.67
28
29
41.7
83.3
50
69
77.8
75
86.1
83
86.1
63.9
69.4
81
83
39
61.1
Rata-rata
66,66%
71,11%
79,86%
72
36.1 63,09%
Lampiran D Print Screen Media
1.
Program IN2AR 1
2.
Program IN2AR 2
3.
Program IN2AR 3
4.
Program IN2AR 4
5.
Program IN2AR 5
6.
Program IN2AR 6
7.
Program IN2AR 7
8.
Program IN2AR 8
205
Lampiran D.1 IN2AR 1 No. 1.
2.
Nama Animasi Gelombang Transversal
Gelombang Longitudinal
Tampilan pada Augmented Reality
206
Lampiran D.2 IN2AR 2 No. 1.
2.
Nama Animasi Gelombang Transversal
Gelombang Longitudinal
Tampilan pada Augmented Reality
207
Lampiran D.3 IN2AR 3
1.
Nama Animasi Pemantulan
2.
Pembiasan
No.
Tampilan pada Augmented Reality
208
Lampiran D.4 IN2AR 4 No. 1.
2.
Nama Animasi Pembiasan
Pembiasan pada Pensil
Tampilan pada Augmented Reality
209
Lampiran D.5 IN2AR 5 No. 1.
2.
Nama Animasi Difraksi Celah Sempit
Difraksi Celah Lebar
Tampilan pada Augmented Reality
210
Lampiran D.6 IN2AR 6
1.
Nama Animasi Interferensi
2.
Dispersi
No.
Tampilan pada Augmented Reality
211
Lampiran D.7 IN2AR 7 No. 1.
2.
Nama Animasi Polarisasi Celah Tegak
Polarisasi Celah Miring
Tampilan pada Augmented Reality
212
Lampiran D.8 IN2AR 8 No. 1.
2.
Nama Animasi Pemantulan pada Ujung Tetap
Pemantulan pada Ujung Bebas
Tampilan pada Augmented Reality
Lampiran E Surat-Surat Penelitian
1.
Surat Permohonan izin Penelitian
2.
Surat Keterangan Penelitian
3.
Lembar Uji Referensi
4.
Biodata Penulis
222
MAULINA FITRIA NINGSIH. Anak kelima dari lima bersaudara pasangan Sartam dan Sumiati. Lahir di Jakarta pada tanggal 22 September 1991, bertempat tinggal di jalan Aria Putra, Kedaung Hijau Blok A 38 RT 03 RW 05, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan. Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis diantaranya TK Wonokerto lulus tahun 1997, SD Waskito 3 (kelas 1-3) SD Wonokerto 1 (kelas 4-6), lulus tahun 2003, SMPN 2 Pamulang, lulus tahun 2006. Kemudian penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 40 Jakarta dan lulus pada tahun 2009. Penulis bekerja selama 1 tahun sebelum melanjutkan kuliah. Penulis tercatat sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Pendidikan Fisika sejak tahun 2010 melalui jalur Ujian Mandiri.