PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DENGAN ANALOGI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH (Kuasi Eksperimen di SMP Muhammadiyah 22 Pamulang)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh: KHOIRUNNISA NIM: 109016100056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M
LE
MtrAR
PEi.'{ G
ESAiiAi{
PE
rlliiiMBiI\,i G SirR
i PS
i
Skripsi yarg be+udr;l Peugarulr Peuggunaan Medla Animasi dengan Aualoe!
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Sistem Peredaran Darah disusun oleh Khoirunnisa,
NIM
109016100056, Program Studi Pendidikan
Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegru-uan. Universitas isiam i.iegen Syanf Hitiayatuiiah iakarta. 'i'eiair meiaiui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
iakarta, 6 September 2Al4
Yang mengesahkan:
Pembimbing
i,
Pembimbing
ii,
v4,:* Dr. Yanii iierianti. M.Pri NIP. 19681228 2AA3A3 I 004
NIP. 19710119 200801 2 010
E FANE'A [} Lllivl l1fi-[\
I)E?{;J-ICLA TI A Ri f Lii i \Jrl-rJ]:tllflat
Skripsi berjudul Pengaruh Penggunaan Media Animasi dengan Analogi terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Sistem Peredaran Darah disusun oieli Khoirunnisa, Niir,t tOqCt61CC055, diajukan kepada Fakuitas Iirnu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayahrllah .Iakarta dan telah dinyatakan
lulus daiam Ujian Munaqasah pada tanggal 7 Oktober 2014 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) pada
Jimsan Pendidikan llmu Pengeiahum:' Aiam (iPA) Pragram Studi Psadidikan Biologi.
Jakarta,
November 20tr4
f)^...'+i^
;::^^ l{ ;,..^^ ^^^^L r dlltilcl ILlJldll tvrtU ldq6i5dll
Tanda Tan
r\utLt(r r dlurrd uJ r4lr -vrLtildqas(ur
Dr. Zulflani. M.Pd NrP. 19760309 200501 2 402 Penguji I Dr. Ahmad So*,'an. L,l.Fd. NrP. 196s0115 198703 1020
/4 - tt -20lq
Penguji II Eny S. Rosyidatun. MA NrP. 19750924 244604 2 001
asi\
J^--^r^L...i. IvtEuB\rt(UtUl.
R
Dekan Fakultas Ihnu Tarbiyah dan Kegwuan,
SURAT PERNYATAAN KARYA
Saya yang bertanda tan gan dibawah
ILMIAH
ini:
Nama
Khoirunnisa
NIM
109016100056
Jurusan/Prodi
Pendidikan IPA/ pendidikan Biologi
Alamat
Jl. Joglo Baru Rt 03106 Joglo, Kembangan, JakartaBarat
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHI{YA Bahwa skripsi yang berjudur pengaruh penggunaan Media Animasi dengan Analogi terhadap Hasil Berajar Biorogi Siswa pada Konsep sistem peredaran
Darah adalahbenar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:
1.
Namapembimbing I
Dr. Sujiyo Miranto, M.pd
NIP
1968t228 200303
Jurusan/Program Studi
Pendidikan IPA/Pendidikan Biologi
2. Namapembimbing II
I
004
Dr. Yanti Herlanti, M.pd
NIP
19710119 200801
Jurusan/Program Studi
Pendidikan IPA/Pendidikan Biologi
Demikian surat pernyataan
2 Ot}
ini
saya buat dengan sesu,gguhnya clan saya siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bgkan hasil karya sendiri.
J
akarla, 22 S eptemb er 20 I 4
Yang menyatakan
I(hoimnnisa
ABSTRAK
Khoirunnisa. NIM. 109016100056. Pengaruh Penggunaan Media Animasi dengan Analogi terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Sistem Peredaran Darah (Kuasi Eksperimen di SMP Muhammadiyah 22 Pamulang). Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media animasi dengan analogi terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah manusia. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 22 Pamulang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan rancangan penelitian Nonequivalent Control Group Design. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik random sampling. Sampel penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing berjumlah 32 siswa. Kelas eksperimen menggunakan media animasi dengan analogi, sedangkan kelas kontrol menggunakan media animasi tanpa analogi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat pilihan (option). Analisis data kedua kelompok menggunakan uji t, diperoleh hasil thitung sebesar 2,32 dan ttabel pada taraf signifikan α = 0,05 sebesar 2,04, maka thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media animasi dengan analogi terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah. Kata Kunci: Media Animasi dengan Analogi, Hasil Belajar, Sistem Peredaran Darah Manusia
i
ABSTRACT
Khoirunnisa. 109016100056. The Influence of Using Animation Media with Analogy toward The Result of Biology Learning of Student on Concepts of Circulatory System. (A Quasi Experiment at SMP Muhammadiyah 22 Pamulang). Thesis of Biology Education Study Program, Department of Natural Science Education, Faculty of Tarbiya and Teaching Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2014.
This research aimed to find out the influence of animation media with analogy toward the result of biology learning of student on the concepts of circulatory system. The research was conducted at SMP Muhammadiyah 22 Pamulang. The method used in this research was the quasi experimental method with nonequivalent control group design research. The sampling technique used in this research was a random sampling technique. The research sample of experiment class and control class totalled 32 students. The experiment class used animation media with analogy while the control class used animation media without analogy. The instrument used in this research was the objective test through multiple choice type with four options. A t-test was applied in the data analysis. This obtained tcount 2,32 and ttable 2,04 in the significant level a = 0,05, the tcount > ttable. It indicated that there is influence of animation media with analogy toward the result of biology’s learning on the concept circulatory system.
Keywords: Animation Media with Analogy, The Result of Biology Learning, Human Circulatory System.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat, ridho dan kasih sayang-Nya penulis memperoleh kemudahan dalam menyusun skripsi yang berjudul Pengaruh Penggunaan Media Animasi dengan Analogi terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Sistem Peredaran Darah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih. Dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Ibu Nurlena Rifai, M.A Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Zulfiani, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang penuh kesabaran dan keikhlasan dalam membimbing penulis selama ini. 5. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd, Dosen Pembimbing II yang penuh kesabaran dan keikhlasan dalam membimbing penulis selama ini. 6. Ibu Meiry Fadilah Noor, M.Si, Dosen Pendidikan Biologi yang telah memberikan arahan dan bimbingan terkait uji kelayakan konten media animasi dengan analogi yang digunakan dalam penelitian ini. 7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama perkuliahan. 8. Bapak Drs. Hudaefi, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 22 Pamulang, yang telah memberikan izin dan fasilitas selama penulis melakukan penelitian
iii
skripsi. Bapak Suswanto, S.Pd, Guru bidang studi IPA yang telah memberikan arahan dan bantuan selama pelaksanaan penelitian skripsi. 9. Bapak Nasehadin, S.Kom, Staf Divisi Multimedia Pustekkom yang telah memberikan bimbingan dan arahan terkait uji kelayakan media animasi dengan analogi yang penulis gunakan dalam penelitian. 10. Teruntuk keluarga tercinta, Ayahanda Margono dan Ibunda Endang Dayaningsih yang tiada henti melantunkan doa, memberikan motivasi dan pengorbanannya baik segi moril maupun materi kepada penulis. Kakak-kakak tersayang yang senantiasa memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis. 11. Sahabat-sahabat terbaik, Reni Agustini, Rosita dan Taufik Hidayat, Indria Yuni Putami dan Vickry Wahyudi yang tiada henti mendampingi, memotivasi dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Sahabat-sahabat pendidikan Biologi 2009 yang senantiasa memotivasi dan mendukung penulis, khususnya untuk Dwi Septiana, Istiqomah Nuraini, Unti Ayuningtyas, Karina Koestiarti, dan Fitri Nurjannah. 13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Jakarta,
September 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ...................................................................................................... i ABSTRACT .................................................................................................... ii KATA PENGANTAR .................................................................................... iii DAFTAR ISI................................................................................................... v DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix BAB I
PENDAHULUAN A. B. C. D. E. F.
BAB II
Latar Belakang Masalah..................................................... Identifikasi Masalah ........................................................... Pembatasan Masalah .......................................................... Rumusan Masalah .............................................................. Tujuan Penelitian ............................................................... Manfaat Penelitian .............................................................
1 5 5 5 5 6
DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoretis .............................................................. 1. Hakikat Media Pembelajaran ....................................... 2. Media Animasi ............................................................. 3. Analogi ......................................................................... 4. Model Pengajaran Langsung (Direct Instuction) ......... 5. Konsep Sistem Peredaran Darah .................................. 6. Hasil Belajar................................................................. B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................... C. Kerangka Berpikir .............................................................. D. Hipotesis Penelitian ...........................................................
v
7 7 15 18 23 25 27 32 35 37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K.
BAB IV
Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ Metode dan Desain Penelitian ........................................... Prosedur Penelitian ............................................................ Variabel Penelitian ............................................................. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................... Teknik Pengambilan Sampel ............................................. Teknik Pengumpulan Data ................................................. Instrumen Penelitian .......................................................... Kalibrasi Instrumen ............................................................ Teknik Analisis Data .......................................................... Hipotesis Statistik ..............................................................
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .................................................................. 1. Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol .............. 2. Hasil Uji Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol .................................................................. 3. Deskripsi Nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................................................ B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ..................................... 1. Uji Normalitas .............................................................. 2. Uji Homogenitas .......................................................... C. Uji Hipotesis ...................................................................... D. Deskripsi Data Hasil Lembar Observasi ............................ E. Deskripsi Data Hasil Wawancara tentang Penggunaan Media Animasi dengan Analogi .................... F. Pembahasan ........................................................................
BAB V
38 38 39 41 41 41 42 42 45 48 51
52 52 53 55 56 57 57 58 59 60 61
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................ 66 B. Saran .................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68 LAMPIRAN .................................................................................................... 72
vi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Klasfikasi Media Berdasarkan Bentuk Fisiknya ............................. 11 Tabel 2.2 Taksonomi Media Berdasarkan Indera yang Terlibat ...................... 12 Tabel 2.3 Sintaks Model Pengajaran Langsung ............................................... 24 Tabel 2.4 Analogi Sistem Peredaran Darah dengan Sistem Transportasi Bus Transjakarta .............................................................................. 27 Tabel 3.1 Desain Penelitian ............................................................................. 39 Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 42 Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tes Objektif .................................... 43 Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrument Daftar Cek Pengetahuan Siswa tentang Bus Transjakarta .............................................................................. 44 Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran dengan ANATES ................ 47 Tabel 4.1 Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ........................... 52 Tabel 4.2 Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol .......................... 53 Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Pretest dan Posttest Per Indikator Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................................................ 54 Tabel 4.4 Kategori N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................. 56 Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................................................................ 57 Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................................................................ 58 Tabel 4.7 Hasil Uji t Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................................................................ 59
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ................................................. 14 Gambar 2.2 Peta Konsep Sistem Peredaran Darah .......................................... 26 Gambar 2.3 Penjenjangan Domain Kognitif .................................................... 29 Gambar 2.4 Bagan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar ......................................................................... 32 Gambar 2.5 Skema Kerangka Pikir ................................................................. 37
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. RPP Kelas Eksperimen ................................................................ 72 Lampiran 2. RPP Kelas Kontrol ...................................................................... 96 Lampiran 3. LKS Pertemuan Pertama ............................................................. 107 Lampiran 4. LKS Pertemuan Kedua ................................................................ 111 Lampiran 5. LKS Pertemuan Ketiga ................................................................ 117 Lampiran 6. Kisi-kisi Instrumen ...................................................................... 122 Lampiran 7. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tes Objektif ................................ 123 Lampiran 8. Uji Coba Instrumen ..................................................................... 138 Lampiran 9. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen ....................................... 148 Lampiran 10. Soal Uji Kompetensi Sistem Peredaran Darah Manusia ........... 158 Lampiran 11. Kunci Jawaban Uji Kompetensi (Penelitian) ............................ 165 Lampiran 12. Data Nilai N-Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................................... 166 Lampiran 13. Data Nilai LKS Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............. 167 Lampiran 14. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................................................................... 169 Lampiran 15. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................................................................... 175 Lampiran 16. Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................................................................... 181 Lampiran 17. Uji Homogenitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................................................................... 182
ix
Lampiran 18. Uji Hipotesis .............................................................................. 183 Lampiran 19. Analogi Sistem Peredaran Darah dengan Sistem Transportasi Bus Transjakarta ........................................................................ 187 Lampiran 20. Storyboard Media Animasi dengan Analogi pada Konsep Sistem Peredaran Darah ........................................................... 190 Lampiran 21. Media Animasi dengan Analogi pada Konsep Sistem Peredaran Darah ....................................................................... 195 Lampiran 22. Media Animasi .......................................................................... 200 Lampiran 23. Daftar Cek Pengetahuan Siswa tentang Bus Transjakarta ........ 206 Lampiran 24. Lembar Observasi Mengajar ..................................................... 212 Lampiran 25. Perhitungan Lembar Observasi ................................................. 216 Lampiran 26. Hasil Wawancara tentang Media Animasi dengan Analogi ..... 218 Lampiran 27. Lembar Observasi Sekolah ....................................................... 228 Lampiran 28. Dokumentasi Foto Penelitian .................................................... 230 Lampiran 29. Uji Referensi.............................................................................. 231 Lampiran 30. Lembar Penilaian Media Animasi dengan Analogi .................. 239 Lampiran 31. Surat-surat ................................................................................. 242
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Aktivitas pembelajaran dan keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa komponen. Komponen-komponen tersebut memiliki hubungan dan pengaruh yang cukup besar dalam motivasi dan perolehan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan. Komponen-komponen itu diantaranya yaitu tujuan pembelajaran, guru sebagai salah satu sumber belajar dan fasilitator dalam pembelajaran, siswa sebagai sasaran pembelajaran, bahan ajar, strategi, metode pembelajaran serta media pembelajaran yang digunakan. Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat merupakan salah satu proses yang dilakukan dalam pembelajaran. Menurut Sugandi yang dikutip oleh Sigit, komponen strategi pembelajaran antara lain yaitu metode mengajar dan media pembelajaran yang digunakan.1 Setiap materi ajar yang akan disampaikan kepada siswa memiliki tujuan pembelajaran dan karakteristik yang berbeda, sehingga dibutuhkan kemampuan dan keterampilan guru dalam mengemas pembelajaran dengan menggunakan strategi, metode dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik materi ajar tersebut. Hal tersebut
diharapkan
agar
tujuan
pembelajaran
tercapai
dan
dapat
meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran sehingga pada akhirnya dapat berpengaruh baik terhadap hasil belajar siswa. Media pendidikan merupakan bagian integral dari proses pendidikan di sekolah, oleh sebab itu media pendidikan harus dikuasai oleh setiap guru profesional.2 Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting dalam penyampaian materi ajar kepada siswa. Penggunaan media pembelajaran sangat membantu ketika guru kesulitan dalam menjelaskan 1
Sigit Widigdo Prayogo, Basyirun, Winarno Dwi Rahardjo, “Keefektifan Penggunaan Media Animasi Macromedia Flash pada Materi Kompresor”, Automotive Science and Education Journal, 1(1), 2012, h. 34, tersedia on line di http://journal.unnes.ac.id/sju/index/php/asej/article/ View/171.pdf. 2 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Alumni, 1994), h. 1.
1
2
materi pelajaran tertentu yang kurang maksimal apabila hanya dijelaskan melalui kata-kata atau ceramah. Hal ini menjadi sebuah tuntutan bagi guru agar memiliki kompetensi dalam penggunaan media pembelajaran sebagai alat dalam penyampaian materi ajar, agar tujuan pembelajaran dapat diperoleh secara maksimal. Menurut Thomas Wibowo terdapat tujuh alasan yang menyebabkan sejumlah
guru
enggan
menggunakan
media
pembelajaran.
Pertama
menggunakan media pembelajaran itu repot. Kedua media itu cenderung canggih dan mahal. Ketiga guru tidak terampil dalam menggunakan media. Keempat media itu dianggap sebagai hiburan sedangkan belajar itu serius. Kelima tidak tersedia di sekolah. Keenam terbiasanya menikmati ceramah atau penjelasan verbal. Ketujuh kurangnya penghargaan dari atasan ketika guru menggunakan media pembelajaran. Untuk mengatasi semua alasan tersebut hanya satu hal yang diperlukan, yaitu perubahan sikap guru.3 Keterbatasan pendidik dalam menggunakan media pembelajaran dan mengaplikasikannya dalam pengajaran menjadi
masalah
yang perlu
diperhatikan. Tak jarang hal tersebut menjadi kendala dalam terciptanya suasana pembelajaran yang komunikatif, kreatif, efektif dan efisien. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara searah melalui penjelasan verbal menciptakan suasana yang monoton dan membosankan bagi siswa. Berbagai faktor yang terkadang menjadi penyebab kurang maksimalnya penggunaan media pembelajaran yang komunikatif dan kreatif tersebut perlu menjadi perhatian tersendiri bagi para pendidik. Peranan guru sebagai sumber belajar dan fasilitator akan lebih maksimal jika didukung dengan penggunaan media pembelajaran yang baik pula. Melalui penggunaan contoh-contoh dalam media pembelajaran yang menarik berupa gambar, foto, video, media asli atau animasi diharapkan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan sehingga siswa pun termotivasi dalam pembelajaran yang dilakukan. 3
Thomas Wibowo Agung Sutjiono, “Pendayagunaan Media Pembelajaran”, Jurnal Pendidikan Penabur, 4, 2009, h. 76.
3
Penggunaan media pembelajaran yang beranekaragam tentunya melalui tahap pemilihan media pembelajaran terlebih dahulu yang disesuaikan dengan keadaan di sekolah. Pemilihan media pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, karakteristik pembelajaran, peserta didik dan sarana dan prasarana yang teradapat di sekolah tersebut. Karakteristik konsep yang diajarkan juga patut menjadi pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran yang digunakan. Konsep yang menuntut siswa untuk memahami proses urutan suatu kejadian tertentu seperti sistem peredaran darah, akan lebih sulit jika dijelaskan dengan kata-kata saja berupa ceramah. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menjelaskan konsep tersebut yaitu media animasi. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Sekar Dwi Ardianti dkk dalam penelitiannya, bahwa beberapa
animasi
yang
digunakan
khususnya
pada
sistem
organ
mempermudah siswa dalam memahami materi yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa.4 Berdasarkan hasil observasi peneliti di sekolah yang dijadikan tempat penelitian, konsep seperti sistem peredaran darah memiliki beberapa bagian yang cukup sulit untuk diingat dan dipahami oleh siswa, seperti pada bagian proses peredaran darah besar dan kecil. Hal itu menyebakan kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajari sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa yang kurang maksimal. Sulitnya pemahaman siswa tersebut juga dapat disebabkan karena siswa masih belum mengenal dan sukar dalam membayangkan konsep yang akan dipelajari. Salah satu cara yang mungkin dapat digunakan agar siswa lebih mudah mengenal dan memahami konsep yang diajarkan yaitu dengan penggunaan analogi dalam pembelajaran. Menurut buku yang diedit oleh Allan G. Harrison dan Richard K. Coll bahwa analogi membuat konsep
4
Sekar Dwi Ardianti, Wulan Christijanti, Pramesti Dewi, “Peran Media Animasi dengan Metode Pembelajaran Time Token terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar”, Unnes Journal of Biology Education, 1, 2012, h. 73, tersedia on line di http://journal.unnes.ac.id/sju.index.php/ujbe /article/view/377.pdf.
4
abstrak yang asing menjadi lebih dikenal dengan membandingkan konsep tersebut dengan objek dan pengalaman keseharian.5 Penggunaan analogi dalam pembelajaran juga disesuaikan dengan konsep yang akan dipelajari. Salah satu konsep yang dapat diajarkan dengan mengggunakan analogi yaitu sistem peredaran darah yang sering dikenal dengan sistem transportasi. Pemilihan analogi yang digunakan juga disesuaikan dengan pengetahuan umum yang sudah dikenal sebelumnya oleh siswa. Dalam penelitian ini akan digunakan perumpamaan sistem peredaran darah dengan sistem transportasi Bus Transjakarta yang mayoritas telah siswa ketahui dan kenal sebelumnya. Untuk mengetahui persentase pengetahuan siswa tentang Bus Transjakarta, peneliti terlebih dahulu mengumpulkan data melalui daftar cek pengetahuan siswa tentang Bus Transjakarta. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mayoritas siswa di sekolah yang akan diberikan perlakuan media animasi dengan analogi mengetahui tentang Bus Transjakarta.6 Penggunaan analogi tersebut disesuaikan dengan keadaan yang ada di sekitar lingkungan siswa agar dapat lebih mudah dipahami dan dilihat secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan media animasi yang dipadukan dengan analogi diharapkan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan sehingga mampu membantu siswa dalam memahami materi yang dipelajari dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa tersebut. Berdasarkan pemaparan diatas peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian mengenai pengaruh media animasi dengan analogi terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem peredaran darah. Oleh karena itu judul penelitian ini adalah: “Pengaruh Penggunaan Media Animasi dengan Analogi terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Sistem Peredaran Darah”
5
Allan G. Harrison and Richard K. Coll, Analogi dalam Kelas Sain: Panduan FAR – Cara Menarik untuk Mengajar dengan Menggunakan Analogi, Terj. dari Using Analogies in Middle and Secondary Science Classrooms: The FAR Guide – An Interesting Way to Teach With Analogies oleh Akhlis Nursetiadi, (Jakarta: PT Indeks, 2013), Cet.I, h. 2. 6 Keterangan lengkap pada lampiran 23.
5
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan penjelasan di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah di antaranya: 1. Kurangnya pemanfaatan media yang tepat dalam proses pembelajaran yang umumnya dilakukan di sekolah. 2. Siswa sulit memahami materi ajar yang bersifat abstrak dan terdiri dari penjelasan berupa proses kejadian tertentu jika hanya dijelaskan oleh guru melalui uraian kata-kata saja.
3. Kurangnya gambaran umum yang dimiliki siswa tentang konsep yang akan dipelajari.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar permasalahan yang dibahas jelas dan tidak meluas, maka permasalahan
dibatasi pada pengaruh
penggunaan media animasi dengan analogi pada proses pembelajaran. Sedangkan hasil belajar siswa dalam penelitian ini dibatasi pada aspek kognitif siswa pada konsep sistem peredaran darah manusia.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah yang akan diteliti pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh penggunaan media animasi dengan analogi terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah?”
E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media animasi dengan analogi terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah.
6
F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan informasi mengenai pemanfaatan media animasi dengan analogi dalam pembelajaran sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Memberikan salah satu alternatif bagi pendidik dalam mengatasi kejenuhan yang sering terjadi pada proses pembelajaran sehingga mampu meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran. 3. Memberikan informasi pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dan mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran dengan baik dan menyenangkan melalui penggunaan media animasi dengan analogi sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis 1. Hakikat Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Pemahaman tentang media pembelajaran akan lebih bermakna jika mengetahui terlebih dahulu mengenai arti dari kata media dan pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa latin, yaitu medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟.1 Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. 2 Menurut Gagne dalam buku yang ditulis oleh Arief S. Sadiman dikatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Adapun Brigss berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya.3 Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen penerima pesan (siswa), dan komponen pesan itu sendiri yaitu berupa materi pelajaran.4 Komunikasi memegang peranan penting dalam pengajaran. Agar komunikasi antara guru dan siswa berlangsung dengan baik dan informasi yang disampaikan dapat diterima oleh siswa, guru perlu menggunakan media
1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), h. 3. Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan, (Jakarta: Grafindo Persada, 2007), h. 6. 3 Ibid. 4 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 162. 2
7
8
pengajaran. Kegiatan belajar mengajar melalui media terjadi bila terdapat komunikasi antara guru (sumber) dan murid (penerima).5 Setelah mengetahui pengertian tentang media dan pembelajaran, berikut ini disajikan beberapa pengertian tentang media pembelajaran. Menurut Rossi dan Breidle dalam buku yang ditulis oleh Wina Sanjaya dikatakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya.6 Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang mampu menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga dapat tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerima pesan dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.7 Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menjadi perantara atau penyalur pesan yang berisikan materi pelajaran yang sudah terencana dari pengirim pesan ke penerima pesan yaitu peserta didik guna menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif.
b. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: 8 1) pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga mampu menumbuhkan motivasi belajar siswa 2) bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa untuk menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran
5
Usman, M. Basyiruddin – Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
h. 7. 6
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 204. 7 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2012), h. 7. 8 Azhar Arsyad, op. cit., h. 24-25.
9
3) metode mengajar yang digunakan akan lebih bervariasi, tidak hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru. 4) siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar karena siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi juga dapat melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. Berdasarkan beberapa manfaat yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran bermanfaat untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif, efektif dan efisien. Media pembelajaran bermanfaat untuk meningkatkan motivasi siswa yang akan berpengaruh pada pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi, sehingga pada akhirnya berpengaruh positif pada peningkatan hasil belajar siswa. Mengenai fungsi media pembelajaran, Nana Sudjana seperti dikutip oleh Pupuh Faturrohman dan M. Sobry Sutikno mengatakan bahwa media memiliki beberapa fungsi yaitu:9 1) Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, media memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif. 2) Penggunaan
media
pengajaran
merupakan
bagian
integral
dari
keseluruhan situasi mengajar. Media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru. 3) Media dalam pengajaran, penggunaannya bersifat integral dengan tujuan dan isi pelajaran. 4) Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata sebagai alat hiburan yang digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa. 5) Penggunaan media lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru. 9
Pupuh Faturrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar; Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, (Bandung: Refika Aditama, 2007), h. 66.
10
6) Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi media pembelajaran sebagai alat bantu mewujudkan situasi belajar yang efektif sehingga membantu siswa dalam memahami penjelasan guru, bukan sematamata sebagai alat hiburan semata tetapi diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
c. Klasifikasi Media Pembelajaran Para ahli media telah banyak yang membuat klasifikasi media pembelajaran dengan berbagai pendekatan, salah satunya yatitu klasifikasi media pembelajaran berdasarkan indera yang terlibat. Menurut Rudi Bretz dalam buku Media Pembelajaran yang ditulis oleh Yudhi Munadi mengatakan bahwa ia mencoba membagi media berdasarkan indera yang terlibat, sehingga ia memilih tiga unsur pokok sebagai dasar dari setiap media, yaitu suara, visual, dan gerak. Klasifikasi media tersebut yaitu: media audiovisual gerak, audiovisual diam, audiovisual semi gerak, visual gerak, visual diam, semi gerak, audio, dan media cetak.10 Media auditif (audio) merupakan media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassete recorder, dan piringan hitam. Media visual merupakan media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ada yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film strip, foto, gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambaran atau simbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun. Sedangkan media audio visual merupakan media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. 11 Pelibatan pancaindera dalam penggunaan media dimungkinkan mampu mempermudah
siswa dalam memperoleh
pengetahuan atau informasi yang berguna bagi dirinya.
10 11
Yudhi Munadi, op. cit., h. 52. Pupuh Faturrohman dan Sobry Sutikno, op. cit., h. 67-68.
11
Dengan demikian, media yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar, yaitu media audio, media visual, media audio visual dan multimedia, seperti yang terlihat dalam tabel 2.2 pada halaman 12. 12 Berdasarkan klasifikasi tersebut, media animasi termasuk ke dalam multimedia. Dalam buku Azhar Arsyad dikatakan bahwa meskipun definisi multimedia masih belum jelas, secara sederhana multimedia diartikan sebagai lebih dari satu media. Ia dapat berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan video.13 Klasifikasi lain yang mudah dipelajari adalah klasifikasi yang disusun oleh Heinich dan kawan-kawan. Klasifikasi tersebut disajikan dalam Tabel 2.1 berikut:14 Tabel 2.1 Klasifikasi Media Berdasarkan Bentuk Fisiknya KLASIFIKASI Media yang tidak diproyeksikan (non projected media) Media yang diproyeksikan (project media) Media video (Video) Media video (Video) Media berbasis computer based media) Multimedia kit
JENIS MEDIA Realita, model, bahan grafis (graphic material), display OHT, Slide, Opaque
Audio kaset, audio vission, active audio vission Video (computer Computer Assisted Instruction (CAI) Computer Managed Instruction (CMI) Perangkat praktikum
Pengklasifikasian yang dilakukan oleh Heinich ini pada dasarnya merupakan penggolongan media berdasarkan bentuk fisiknya, yaitu apakah media tersebut masuk dalam golongan media yang tidak dapat diproyeksikan, atau yang dapat diproyeksikan atau apakah media tersebut masuk dalam golongan media yang dapat didengar lewat audio atau dapat dilihat secara visual, dan seterusnya.15
12
Yudhi Munadi, op. cit., h. 54-55. Azhar Arsyad, op. cit., h. 170. 14 Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 123. 15 Ibid. 13
12
Tabel 2.2. Taksonomi Media Berdasarkan Indera yang Terlibat Indera yang Terlibat Pendengaran
Penglihatan
Nama Media Media Audio
Media Visual
Sifat pesan
Program (Software)
Audio verbal dan nonverbal
Program Radio Siaran langsung Siaran tunda (rekam) Program Audio Rekam: Sajian bahan diskusi Entertainment (Musik) Narasi Dongeng Drama, Poetry Pengemb.Kosaka ta Belajar konsep Model (meniru suara, nada, dll) Dan lain-lain Tulisan Verbal
Visualverbal Visual nonverbalgrafis
Visual nonverbalTiga Dimensi
Pendengaran dan Penglihatan
Media Audio Visual
Multiindera
Multimedia
Sketsa, lukisan, photo, grafik, diagram, bagan, peta
Penyalur (Hardware) Radio
Peralatan Proyeksi
Alat-alat Rekam: Phonograph (Gramaphone) Audio Tape - Open reel tapes (reelto-reel) - Cassette tapes Compac Disc
Buku Majalah Koran Poster Modul Komik Atlas Papan Visual Transparansi Komputer
Maket (miniatu) Mock Up (alat tiruan) Specimen (barang contoh) Diorama Verbal dan Program audio Film 8 mm, 16 nonverbal, visual: mm, 35 mm terdengar Film Dokumenter Video: dan terlihat Pita Magnetik Film Docudokumenter Video Disc Film Drama Chip Memory dan lain-lain Televisi Pengalaman Komputer langsung Pengalaman Berbuat: Lingkungan nyata dan Karyawisata Pengalaman Terlibat : Permainan dan Simulasi, Bermain Peran dan Forum Teater
Opaque Projector
OHP Digital Projector
Model
Film Projector Digital Projector
Sumber: Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2012), h. 54-55
13
d. Dasar Pertimbangan dan Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Penggunaan media pembelajaran bertujuan untuk membantu komunikasi dalam penyampaian pesan dari guru ke peserta didik guna menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif. Dalam penggunaan media pembelajaran tersebut, tentunya terlebih dahulu guru harus memilih media pembelajaran yang sesuai. Terdapat tiga faktor yang perlu dipertimbangkan terhadap pemilihan prioritas pengadaan media pendidikan. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut. 16 1) Relevansi pengadaan media pendidikan edukatif 2) Kelayakan pengadaan media pendidikan edukatif 3) Kemudahan pengadaan media pendidikan edukatif. Setiap media pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, guna memperkecil kelemahan pada media pembelajaran diperlukan adanya pengetahuan terlebih dahulu tentang kelebihan dan kekurangan media tersebut. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran sebaiknya juga didasarkan pada kriteria yang dikehendaki. Kriteria pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran yaitu: 17 1) Tujuan, hendaknya media yang digunakan mendukung tujuan pengajaran yang telah dirumuskan 2) Keterpaduan (validitas), media yang digunakan hendaknya tepat dan berguna bagi pemahaman bahan yang diperlajari 3) Keadaan peserta didik, kemampuan daya pikir, daya tangkap dan besar kecilnya kelemahan peserta didik perlu dipertimbangkan 4) Ketersediaan, perlu diperhatikan ketersediaan media tersebut di sekolah dan tingkat kesukaran pemerolehan media tersebut 5) Mutu teknik, media yang digunakan hendaknya memiliki kelajasan dan kualitas yang baik 16 17
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 238. Ibid.
14
6) Biaya, adanya pertimbangan apakah biaya yang dikeluarkan seimbang dengan hasil yang dicapai serta ada kesesuaian atau tidak. Dalam pemanfaatan media diperlukan pemahaman mengenai peranan media pembelajaran. Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman belajar bagi siswa, Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang dinamakan kerucut pengalaman (cone of experience). Kerucut pengalaman Edgar Dale pada saat ini digunakan secara luas untuk menentukan alat bantu atau media apa yang sesuai agar siswa memperoleh pengalaman belajar secara mudah.18 ABSTRAK Verbal Lambang Visual Visual Radio Film Televisi Karyawisata Demonstrasi Pengalaman Melalui Drama Pengalaman Melalui Tiruan
KONKRET
Pengalaman Langsung
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan tentang kemediaan saja, akan tetapi juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan media tersebut dengan baik.19 18 19
Wina Sanjaya, op. cit., h. 165. Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Jakarta: Alumni, 1994), h. 16.
15
Memilih dan menggunakan media pendidikan harus sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu, yaitu tujuan mengajar, bahan pelajaran, metode mengajar, tersedianya alat yang dibutuhkan, jalan pelajaran, penilaian hasil belajar, pribadi guru, minat dan kemampuan siswa, dan situasi pengajaran yang sedang berlangsung.20 Berdasarkan pemaparan tentang kriteria dan cara pemilihan media di atas, guru diharapkan mampu memilih media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik materi ajar, kondisi siswa dan fasilitas yang tersedia. Hal tersebut dilakukan agar media pembelajaran yang digunakan mampu menyampaikan pesan kepada siswa dengan baik.
2. Media Animasi a. Pengertian Media Animasi Menurut Reiber pada buku Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan yang ditulis oleh Munir mengatakan bahwa bagian penting lain pada multimedia adalah animasi. Animasi berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang memiliki arti jiwa, hidup dan semangat. Dalam kamus Indonesia Inggris, kata animasi berasal dari kata animation yang berasal dari kata dasar to anime yang berarti menghidupkan. 21 Animasi dapat diartikan sebagai gambar yang memuat objek baik tulisan, bentuk benda, warna atau spesial efek yang seolah-olah hidup karena kumpulan gambar itu berubah beraturan dan ditampilkan secara bergantian.22 Animasi adalah rangkaian gambar yang disusun secara berurutan. Ketika rangkaian gambar tersebut ditampilkan dengan kecepatan yang memadai, rangkaian gambar tersebut akan terlihat bergerak.23 Jadi dapat disimpulkan bahwa media animasi merupakan salah media yang memiliki nilai estetika dan mampu menyajikan objek baik tulisan, 20 21
Ibid. Munir, Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012),
h. 317. 22
Ibid., h. 318. Priyanto Hidayatullah, M. Amarullah Akbar, Zaky Rahim, Animasi Pendidikan Menggunakan Flash, (Bandung: Informatika, 2011), h. 63. 23
16
gambar, atau warna termasuk konsep dalam pembelajaran yang seolah-olah hidup karena ditampilkan melalui perubahan kumpulan gambar secara teratur dan bergantian, sehingga mampu menarik perhatian dan motivasi siswa untuk terlibat dalam pembelajaran.
b. Macam-macam Animasi dalam Macromedia Flash Ada beberapa macam animasi dalam Macromedia Flash, antara lain tweened animation. Teknik tweened Animation memiliki dua tipe animasi, di antaranya yaitu Shape Tweening dan Motion Tweening. Penjelasan mengenai tipe-tipe animasi tersebut yaitu: 24 1) Shape Tweening Shape tweening biasa digunakan untuk membuat animasi perubahan bentuk. Shape tweening hanya dapat diterapkan untuk menganimasi obyek shape. Jika menggunakan banyak shape, semuanya harus dalam layer yang sama. 2) Motion Tweening Animasi motion tweening biasa digunakan untuk membuat animasi objek bergerak dari satu posisi ke posisi lain, berputar, dan perubahan ukuran atau skala. Motion tweening tidak dapat diterapkan pada objek shape dan hanya dapat diterapkan pada objek instance (symbol), group, dan teks. 3) Frame by Frame Frame by frame animation merupakan teknik animasi yang tersusun dari banyak rangkaian gambar yang berbeda. Pada animasi frame by frame, setiap perubahan gerak atau bentuk sebuah objek diletakan pada frame secara berurutan. Animasi yang dihasilkan akan semakin halus jika semakin banyak frame yang digunakan untuk menampung setiap detil gerakan sebuah benda.
24
Munir, op.cit., h. 325-327.
17
4) Animasi Motion Guide Animasi motion guide merupakan animasi yang dapat digunakan untuk membuat suatu gerakan yang mengikuti suatu jalur yang dibuat. 5) Animasi Masking Animasi masking merupakan animasi yang digunakan untuk menampilkan objek yang semula disembunyikan. 6) Animasi Motion Tween Rotate Animasi motion tween rotate merupakan animasi yang digunakan untuk membuat animasi perputaran, baik berputar di tempat maupun sambil berjalan.
c. Manfaat Media Animasi Animasi memiliki manfaat yang cukup banyak termasuk di dalam multimedia. Manfaat animasi dalam multimedia diantaranya sebagai berikut. 25 1) Mampu menunjukkan obyek dengan idea (misalnya efek gravitasi pada suatu obyek 2) Menjelaskan konsep yang sulit dipahami 3) Menjelaskan konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit 4) Memperlihatkan dengan jelas suatu langkah prosedural Manfaat tersebut juga merupakan manfaat yang dapat diperoleh melalui pemanfaatan media animasi di dalam proses pembelajaran. Melalui pemanfaatan animasi diharapkan akan tercipta situasi pembelajaran yang kondusif sehingga siswa mampu memahami materi ajar dengan lebih efektif, efisien dan menarik. Hal tersebut mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dan mampu meningkatkan pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi ajar sehingga akhirnya berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.
25
Munir, op.cit., h. 318.
18
3. Analogi a. Pengertian Analogi Terdapat beberapa pengertian analogi dari beberapa pendapat yang dapat membantu dalam memahami makna dari analogi. Analogi menurut kamus berasal dari kata kerja yaitu analogous yang berarti terdapat dua persamaan dalam fungsi dua buah benda tetapi tidak sama pada bentuknya. Sedangkan Analogy sebagai kata benda memiliki dua pengertian, yaitu: 26 1. Berhubungan pada beberapa hal terutama pada fungsi atau posisi diantara dua buah benda yang tidak sama. 2. Dua benda dikatakan sama jika memiliki kesamaan dalam beberapa hal, maka keduanya akan memiliki kesamaan pula pada hal lainnya. Menurut jurnal yang ditulis oleh Ahmad Harjono dikatakan bahwa pengertian analogi adalah pembanding yang dibuat untuk menunjukkan kesamaan antara ciri-ciri pokok suatu benda atau ide-ide atau seluruh cirinya berbeda, seperti jantung dengan pompa. Slavin menjelaskan bahwa analogi mengaitkan konsep-konsep baru dengan informasi yang telah dipahami. 27 Pendapat lain juga diungkapkan dalam jurnal yang ditulis Khairurrijal dkk bahwa analogi adalah proses pembandingan keserupaan-keserupaan antara dua konsep berbeda.28 Dengan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa analogi menghubungkan kesamaan antara satu benda yang telah diketahui dengan benda lain yang informasinya baru akan diketahui. Pemikiran secara analogi mempunyai tiga hal dasar yaitu kesamaan, struktur/susunan dan kegunaan. Analogi ditekankan untuk mengidentifikasi struktur/susunan paralel antara sumber dan beda obyek. Setiap elemen beda obyek benda harus terhubung dengan hanya satu elemen pada sumber (dan
26
Lucia Ina Trisjanti, Hari Purnomo, dan Muhammad Faqih, “Penggunaan Analogi Sebagai Metoda Rancang Arsitektur”, Jurnal ITS Master, 2011, 16785, h. 6. 27 Ahmad Harjono, “Penerapan Strategi Belajar pada Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction)”, Jurnal Dinamika Pendidikan, 2 (1), 2006, h. 22. 28 Khairurrijal, dkk., “Konsep Komponen Listrik (Kapasitor, Induktor, dan Memristor) Menggunakan Analogi Konsep Resistor, untuk Pengajaran di Sekolah Menengah Atas”, Jurnal Pengajaran Fisika Sekolah Menengah, , 1 (4), 2009, h. 91.
19
sebaliknya). 29 Analogi berusaha mengaitkan antara kesamaan baik struktur maupun fungsi antara satu objek dengan objek yang lain. Dalam analogi terdapat istilah analog dan target, objek keseharian, kejadian atau cerita yang cukup dipahami disebut analog, sedangkan konsep sains yang sedang dibandingkan disebut target. Hubungan antara analog dengan target disebut pemetaan. Pemetaan (mappings) dapat menjadi, Positif
: Memiliki sifat bersama di mana terdapat kesamaan antara target dengan analog.
Negatif
: Memiliki sifat bukan bersama di mana terdapat ketidaksamaan antara target dan analog.30
b. Tipe Analogi Menurut Donna P. Duerk terdapat empat tipe analogi, yaitu: 31 1) Analogi Langsung: Digunakan untuk membandingkan suatu obyek dengan beberapa fungsi bangunan yang kita desain, dimana analogi tersebut digunakan untuk menstimulasi ide desain. 2) Analogi Personal: Bergantung pada persepsi seseorang jika orang tersebut berada pada keadaan obyek yang didesain. 3) Analogi Simbolik: Merupakan suatu pengibaratan dari sesuatu yang sudah dikenal umum. 4) Analogi Fantasi: Mengibaratkan keadaan yang indah atau ideal untuk menciptakan sumber ide bagi pemecahan masalah. Curtis dan Reigeluth pada tahun 1984 meninjau 26 buku teks IPA dan menemukan 216 analogi dan menggolongkannya menjadi tiga tipe. Tiga tipe analogi tersebut yaitu: 32
29
Lucia Ina Trisjanti, Hari Purnomo, dan Muhammad Faqih, op. cit., h. 2. Allan G. Harrison and Richard K. Coll, Analogi dalam Kelas Sain: Panduan FAR – Cara Menarik untuk Mengajar dengan Menggunakan Analogi, Terj. dari Using Analogies in Middle and Secondary Science Classrooms: The FAR Guide – An Interesting Way to Teach With Analogies oleh Akhlis Nursetiadi, (Jakarta: PT Indeks, 2013), Cet.I, h. 11. 31 Lucia Ina Trisjanti, Hari Purnomo, dan Muhammad Faqih, op. cit., h. 7-8. 32 Allan G. Harrison and Richard K. Coll, op. cit., h. 23. 30
20
1) Analogi sederhana. Analogi yang paling umum dikenal, dasar yang digunakan sebagai perbandingan tidaklah tetap. Tipe analogi ini lebih kepada analogi struktur yang deskriptif. 2) Analogi diperkaya. Menjelaskan analogi prosesnya, fungsinya senantiasa dinamis tidak terbatas pada bentuk permukaannya saja. Analogi ini ditambah dengan penjelasan cara kerja. 3) Analogi diperluas. Analogi yang diperluas mengandung pemetaan yang sederhana dan diperkaya. Mengenai tipe yang manakah yang lebih baik, Gentner dalam penelitiannya menekankan bahwa analogi struktur membuka kesempatan munculnya analogi-analogi yang lain, namun hanya hubungan fungsi yang dapat membangun pemahaman konsep yang lebih utuh. Dia berpandangan akan banyak ditemukan kemiripan-kemiripan pada analogi, namun para murid akan lebih mendapatkan manfaatnya saat ditemukan “bukan hanya kemiripan biasa namun kemiripan yang sudah diidentifikasi dengan sistematis”, sehingga mudah dikenali dan dipahami.33
c. Langkah-langkah Penggunaan Analogi Menurut model pengajaran dengan analogi dari Glynn (ADA Glynn) terdapat enam langkah yang dapat dilakukan untuk memperoleh analogianalogi yang baik, yaitu: 34 1) Mengenalkan konsep target 2) Mengulas lengkap konsep analogi 3) Mengidentifikasi atribut-atribut relevan antara target dan analogi 4) Memetakan keserupaan antara konsep-konsep analogi dan target 5) Mengidentifikasi atau mencari keadaan pengecualian yang mana analogi tersebut tidak bekerja 6) Mengambil kesimpulan-kesimpulan tentang konsep target.
33 34
Allan G. Harrison and Richard K. Coll, op. cit., h. 24. Khairurrijal, dkk., op. cit., h. 92.
21
Penjelasan
mengenai
langkah-langkah
yang
digunakan
dalam
mengajarkan analogi juga dijelaskan dalam buku yang ditulis oleh Allan G. Harrison dan Richard K. Coll. Langkah-langkah tersebut dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: 35 1) Fokus
: Pastikan para murid mengetahui mengapa anda ingin menggunakan analogi
2) Aksi
: Pastikan para murid mengenal objek atau pengalaman keseharian yang ingin digunakan sebagai analogi.
3) Refleksi
: Evaluasi keefektifan penggunaan analogi.
Selain langkah-langkah tersebut, terdapat beberapa hal penting yang harus diingat ketika menggunakan analogi dalam pembelajaran, yaitu: 36 1) Sebuah analogi seharusnya dikenal murid dan mudah dibayangkan 2) Pemetaan analog-target seharusnya disusun sistematis dan dimulai dari analogi bentuk sederhana dan berkembang menuju pemikiran tingkat tinggi 3) Titik kelemahan setiap analogi seharusnya didiskusikan 4) Mengajar analogi seharusnya menarik dan menawarkan gagasan baru. Terdapat prosedur yang perlu diperhatikan jika terjadi kesulitan dalam penggunaan analogi, diantaranya yaitu: 37 1) Pertanyaan yang ditujukan untuk target dibuat secara eksplisit sehingga tidak menimbulkan miskonsepsi pada siswa. 2) Pengajar menyarankan sebuah kasus analogi yang akan menjadi pembanding bagi intuisi siswa. 3) Jika siswa tidak yakin terhadap analogi yang dicapai, maka pengajar berupaya dalam membangun hubungan dengan analogi yang digunakan, dengan cara meminta siswa untuk membuat perbandingan secara eksplisit antara pengetahuan dasar yang telah dimiliki dan target. 35
Allan G. Harrison and Richard K. Coll, op. cit., h. 3. Allan G. Harrison and Richard K. Coll, op. cit., h. 25. 37 Noah Podolefsky, “The Use of Analogy in Physics Learning and Instruction”, Education Issues, 2006, h. 12-13, tersedia on line di http://www.colorado.edu/physics/Education Issues/podolefsky/research/podolefsky_analogy_physics.pdf. 36
22
4) Jika siswa tetap tidak dapat menerima analogi yang diberikan, maka pengajar
berupaya
untuk
menemukan
analogi
lain
yang
dapat
menjembatani secara konseptual antara target dan pengetahuan dasar yang telah dimiliki.
d. Manfaat Analogi Manfaat penggunaan analogi diantaranya yaitu: 38 1) Membandingkan konsep yang sudah dikenal sebelumnya dengan konsep yang baru. 2) Merangsang kreatifitas dan berfikir kritis. 3) Mendorong penalaran abstrak. 4) Menghidupkan berbagai pengiriman konten. 5) Menyederhanakan ide-ide yang kompleks dan membantu siswa untuk lebih mudah mengkonseptualisasikan model yang abstrak. 6) Fungsinya seperti advance organizers. 7) Memungkinkan siswa untuk menghasilkan wawasan baru berdasarkan pengalaman hidup mereka. 8) Mengajarkan sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan belajar. 9) Sebagai alat penilaian diagnostik. Penggunaan analogi dapat membantu siswa dalam memahami suatu pelajaran atau bacaan yang diberikan. 39 Analogi adalah agen pengubah konseptual yang efektif karena dapat meningkatkan pemahaman dengan menghubungkan antara konsep ilmiah dengan pengalaman hidup siswa, dan menolong siswa untuk membayangkan ide-ide yang abstrak.40
38
Joseph Mayo, “Reflective Pedagogy Through Analogy Construction”, Southeastern Journal of Psychology, 2006, 1 (1), h. 1-2, tersedia on line di http://www.georgiapsychological Society.org/SEJP%20Volume%201%20Number%201%20Mayo.pdf. 39 Ahmad Harjono, op. cit., h. 22. 40 Allan G. Harrison, “Analogical Transfer – Interest Is Just as Important as Conceptual Potential”, Australian Association for Research in Education, 2002, h. 1.
23
4. Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) a) Pengertian Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) Menurut Arends dalam jurnal yang ditulis oleh Ahmad Harjono dikatakan bahwa model pembelajaran langsung merupakan suatu pendekatan mengajar yang membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi
yang dapat
diajarkan
selangkah
demi
selangkah.
Model
pembelajaran langsung dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. 41 Tujuan yang dapat dicapai melalui model pembelajaran ini terutama adalah penguasaan pengetahuan prosedural dan atau pengetahuan deklaratif, serta keterampilan belajar siswa.42 Menurut Kardi dan Nur dalam jurnal yang ditulis oleh Ahmad Harjono dikatakan bahwa para pakar teori belajar umumnya membedakan dua macam pengetahuan, yakni pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan
deklaratif
(dapat
diungkapkan
dengan
kata-kata)
yaitu
pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu.43 Pengajaran secara langsung (direct instruction) merupakan pendekatan terstruktur dan berpusat pada guru yang digolongkan berdasarkan arahan dan pengendalian guru, harapan guru yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu maksimum yang dihabiskan oleh para siswa untuk menyelesaikan tugas akademis, serta upaya-upaya dari guru untuk meminimalisasi pengaruh negatif.44
41
Ahmad Harjono, op. cit., h. 24. Jumadi, Jurnal Model-Model Pembelajaran IPA, 2014, h. 4, tersedia on line di http:staff.uny.ac.id%2Fsystem%2Ffiles%2Fpendidikan%2FJumadi%2C%2520M.Pd.%2C%2520 Dr.%2FModel%2520Pembelajaran%2520IPA.pdf. 43 Ahmad Harjono, op. cit., h.25. 44 John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, Terj. dari Educational Psychology oleh Diana Angelica, (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), h. 151. 42
24
Menurut Kardi dalam buku yang ditulis oleh Trianto, pengajaran langsung dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktik, dan kerja kelompok.45
b) Sintak Pengajaran Langsung Dalam penggunaan model pembelajaran perlu diperhatikan langkahlangkah yang dilakukan. Terlaksananya langkah-langkah tersebut dengan baik akan memberikan dampak yang baik bagi proses pembelajaran dan hasil yang diperoleh oleh siswa. Pengajaran langsung adalah suatu model pengajaran yang berpusat pada guru.46 Pada model pengajaran langsung terdapat lima fase yang ditunjukkan pada Tabel 2.2.47 Tabel 2.3 Sintaks Model Pengajaran Langsung Fase 1. Menyampaikan tujuan mempersiapkan siswa
2. Mendemonstrasikan atau keterampilan
Peran Guru dan Guru menjelaskan TPK, Informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, dan mempersiapkan siswa untuk belajar.
pengetahuan Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap
3. Membimbing pelatihan
4. Mengecek pemahaman memberikan umpan balik
Guru merencanakan dan bimbingan pelatihan awal.
memberikan
dan Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberikan umpan balik.
5. Memberikan kesempatan untuk Guru mempersiapkan kesempatan pelatihan lanjutan dan penerapan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan terhadap situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari.
45
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 43. 46 Ahmad Harjono, loc. cit. 47 Trianto, loc. cit.
25
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik adalah salah satu fase pada pembelajaran langsung yang mirip dengan resitasi. Fase ini ditandai dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh guru kepada siswa dan siswa menjawab pertanyaan menurut pendapat yang meraeka anggap benar. Guru selanjutnya merespon jawaban siswa tersebut. Kegiatan ini merupakan aspek penting dalam pembelajaran langsung karena tanpa mengetahui hasilnya, latihan kurang bermanfaat bagi siswa. Guru dapat memberikan umpan balik kepada siswa, baik secara lisan, tes, atau komentar tertulis. Tanpa umpan balik siswa tak mungkin dapat memperbaiki kekurangan atau kesalahannya dan tidak mencapai tingkat penguasaan keterampilan yang mantap.48
5. Konsep Sistem Peredaran Darah Materi pembelajaran bahan ajar merupakan sekumpulan pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau nilai. Pengetahuan dapat diklasifikasikan sebagai pengetahuan fakta, konsep, prinsip dan prosedur.49 Dalam penyampaian materi ajar tersebut perlu dilakukan perencanaan pembelajaran yang baik agar tujuan pembelajaran tercapai dengan maksimal. Dalam perencanaan terdapat banyak hal yang perlu diperhatikan, diantaranya berupa karakteristik materi ajar dan standar minimal yang digunakan sebagai acuan bagi siswa dalam menguasi materi ajar tersebut. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SMP/MTs merupakan sebuah standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik, standar minimum ini juga menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan.50 Berkaitan dengan konsep sistem peredaran darah pada manusia yang dipelajari untuk tingkat SMP/MTs, memiliki Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sebagai berikut:51 48
Ahmad Harjono, op. cit., h. 26. Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 37. 50 Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, (Jakarta: Depdiknas, 2006), h. 377. 51 Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Ibid., h. 381. 49
26
1) Standar Kompetensi (SK)
: Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
2) Kompetensi Dasar (KD
: Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
Pada buku sekolah elektronik yang berjudul IPA untuk SMP/MTs Kelas VIII karangan Henry G, dkk, materi sistem peredaran darah pada manusia disesuaikan dengan SK dan KD yang telah ditetapkan untuk tingkat SMP/MTs. Dalam materi sistem peredaran darah tersebut akan dibahas tentang darah, alat peredaran darah, sistem peredaran darah serta beberapa penyakit yang terjadi dalam sistem peredaran darah. 52 Dalam penelitian ini materi sistem peredaran darah akan dianalogikan dengan sistem transportasi Bus Transjakarta. Berikut ini disajikan secara singkat gambaran tentang materi sistem peredaran darah yang akan dipelajari. Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Darah
Alat Peredaran Darah A, B, AB, O Jantung
Butir-butir Darah
Plasma Darah Ventrikel
Pembuluh Darah
Kelainan dan Gangguan pada Sistem Peredaran Darah Hemofilia
Atrium
Leukimia Sel Darah Merah
Sel Darah Putih
Trombosit
Jantung Koroner Kapiler
Vena
Arteri
Varises Ambeien
Sistem Peredaran Darah
Arterosklerosis Hipertensi
Peredaran Darah Besar
Peredaran Darah Kecil
Gambar 2.2 Peta Konsep Sistem Peredaran Darah 52
Henry G, Kuswanto, dan Tuti Hartiningsih, IPA untuk SMP/MTs Kelas VIII, (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009), h.79-80.
27
Berikut ini disajikan beberapa komponen dalam sistem peredaran darah yang dianalogikan dengan sistem transportasi Bus Transjakarta. Komponen sistem transportasi Bus Transjakarta yang telah diketahui sebelumnya oleh siswa disebut dengan analog, sedangkan komponen-komponen pada sistem peredaran darah yang akan dipelajari oleh siswa disebut dengan target. Berikut ini disajikan pada Tabel 2.3 mengenai komponen-komponen pada sistem peredaran darah yang dianalogikan dengan sistem transportasi Bus Transjakarta. Tabel 2.4 Analogi Sistem Peredaran Darah dengan Sistem Transportasi Bus Transjakarta53 Analog Bus Transjakarta Komponen Bus Transjakarta - Bensin - Bangku penumpang - Petugas dalam Bus Transjakarta - Supir Jalan Bus Transjakarta Halte Harmoni Rute Bus Transjakarta Macam-macam transportasi di darat Perbaikan jalan Bus Transjakarta Gangguan pada jalan seperti pohon tumbang
Target Darah Komponen penyusun darah - Plasma darah - Sel darah merah - Sel darah Putih - Trombosit Pembuluh darah Jantung Peredaran darah Macam-macam golongan darah Pembekuan Darah Gangguan pada sistem peredaran darah
6. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang guna memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.54 Menurut Winkel dalam buku yang ditulis oleh Purwanto, dikatakan bahwa belajar adalah aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap.55 53 54
Keterangan lengkap pada lampiran 20. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h.2. 55
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 39.
28
Perubahan tingkah laku pada diri seseorang tidak semuanya masuk ke dalam kategori perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh proses belajar. Untuk memahami tentang perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar perlu diketahui terlebih dahulu ciri-ciri perubahan tingkah laku tersebut. Ciriciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar yaitu: 56 1) Perubahan terjadi secara sadar 2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional 3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif 4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara 5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah 6) Perubahan mencangkup seluruh aspek tingkah laku Keenam ciri-ciri tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi apakah perubahan tingkah laku pada diri seseorang adalah hasil dari proses belajar yang ia lakukan dengsan melakukan interaksi di lingkungannya. Dalam kegiatan penyampaian pesan yang disebut belajar tersebut terjadi perubahan tingkah laku dari individu melalui pengalaman-pengalaman. Sudjana mendefinisikan hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya.57 Menurut Winkel dalam buku yang ditulis oleh Purwanto, dikatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.58 Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran guna mengetahui seberapa jauh individu tersebut menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangakaian pengukuran dengan menggunakan alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat yang ada.59
56
Slameto, Ibid., h. 3-4. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), h.22 58 Purwanto, op. cit., h. 45. 59 Ibid., h. 44. 57
29
Salah satu prinsip dasar yang harus senantiasa diperhatikan dan dipegangi dalam rangka evaluasi hasil belajar adalah prinsip kebulatan, dengan prinsip mana elevator dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar dituntut untuk mengevaluasi secara menyeluruh terhadap peserta didik, baik dari segi pemahamannya terhadap materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan (aspek kognitif), maupun dari segi penghayatan (aspek afektif) dan pengalamannya (aspek psikomotor).60 Penilaian terhadap hasil belajar penguasaan materi (kognitif) bertujuan untuk mengukur penguasaan dan pemilihan konsep dasar keilmuan (content objectives) berupa materi-materi esensial sebagai konsep kunci dan prinsip utama yang harus dimiliki dan dikuasai siswa secara tuntas, bukan hanya dalam bentuk hafalan. Ranah kognitif ini merupakan ranah banyak melibatkan kegiatan mental/otak.61 Bloom dkk mengkategorikan kemampuan-kemampuan yang termasuk ke dalam domain kognitif menjadi enam jenjang, yakni hafalan (ingatan) (C1), pemahaman (C2), Penerapan (C3), Analisis (C4), Sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Semakin tinggi jenjang kemampuan tersebut maka semakin kompleks sifatnya, jenjang kemampuan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut.62
C6
C1
Evaluasi (Evaluation) C5 Sintesis (Syntesis) C4 Analisis (Analysis) C3 Penerapan (Application) C2 Pemahaman (Comprehensio n) Hafalan (Recall)
Gambar 2.3 Penjenjangan Domain Kognitif 60
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), h. 48. 61 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 14. 62 Ibid., h. 15.
30
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa seorang individu dikatakan belajar apabila terjadi perubahan tingkah laku dalam dirinya akibat dari latihan dan pengalaman yang dilakukannya. Perubahan tingkah laku tersebut merupakan hasil dari proses belajar. Perubahan tersebut berawal dari perubahan pemahaman atau kognitif yang pada akhirnya perubahan pemahaman tersebut menghasilkan perubahan tingkah laku individu. Perubahan tingkah laku belajar tersebut dapat diketahui melalui tes, sehingga dengan tes tersebut dapat diketahui nilai dari proses belajar seseorang yang disebut dengan hasil belajar.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibagi menjadi dua, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Penjelasan mengenai faktor-faktor tersebut sebagai berikut. 63 1) Faktor dari dalam Faktor dari dalam adalah kondisi individu atau anak itu sendiri. Faktor individu dapat dibagi menjadi dua, yaitu kondisi fisiologis dan psikologis. a) Kondisi fisiologis Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak kelelahan, tidak dalam keadaan cacat jasmani, seperti kaki atau tangannya karena ini akan mengganggu kondisi fisiologisnya, selain itu kondisi panca indera juga mempengaruhi proses dan hasil belajar individu tersebut. b) Kondisi psikologis Setiap manusia atau nak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologi yang berberda-beda (terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis), maka sudah tentu perbedaan-perbedaan itu sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor psikologis yang dianggap utama dalam mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuankemampuan kognitif. 63
Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetyo, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 105-110.
31
2) Faktor dari luar Faktor dari luar terdiri dari dua bagian penting, yakni: a) Faktor environmental input (lingkungan) Kondisi lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik/alam dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik/alam termasuk di dalamnya adalah seperti keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya. Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya. Representasi yang mewakili manusia seperti potret, rekaman, tulisan juga mampu memberikan pengaruh. Lingkungan social yang lain, seperti suara mesin pabrik, hiruk pikuk lalu lintas, gemuruhnya pasar, dan sebagainya juga berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. b) Faktor instrumental Faktor-faktor instrumental merupakan faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berwujud faktor-faktor keras (hardware) maupun faktor-faktor lunak (software). Faktor yang termasuk ke dalam faktor hadware di antaranya yaitu gedung perlengkapan belajar, alat-alat praktikum, perpustakaan, dan sebagainya. Sedangkan faktor yang termasuk ke dalam faktor software yaitu kurikulum, bahan/program yang harus dipelajari, pedoman-pedoman belajar dan sebagainya.
32
Berikut ini disajikan bagan faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar:64
2. Lingkungan (environmental) 1.
Alam
2.
Sosial
Dari Luar
1. F A K T O R
Instrumental
1. 2.
1.
Kurikulum
2.
Program/bahan
3.
Sarana & Prasarana
4.
Guru
1.
Kondisi Fisiologis umum
2.
Kondisi panca indera
Fisiologis
Dari Dalam
2.
1.
Psiologis
1.
Minat
2.
Kecerdasan
3.
Bakat
4.
Motifasi
5. Kemampuan kognitif
Gambar 2.4 Bagan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
B. Hasil Penelitian yang Relevan Adapun beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah: Sekar Dwi Ardianti, Wulan Christijanti, Pramesti Dewi dalam artikel yang berjudul “Peran Media Animasi dengan Metode Pembelajaran Time Token terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar” tahun 2012, Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang telah memberi kesimpulan bahwa media animasi 64
Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetyo, Ibid., h. 104.
33
berpengaruh lebih baik daripada charta terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa. Metode Time Token berpengaruh lebih baik daripada diskusi terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Interaksi media dan metode pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa. Interaksi antara media animasi dengan metode pembelajaran Time Token berpengaruh paling baik terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.65 Sigit Widigdo Prayogo, Basyirun dan Winarno Dwi Rahardjo dalam artikel yang berjudul “Keefektifan Penggunaan Media Animasi Macromedia Flash pada Materi Kompresor” tahun 2012, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis macromedia flash akan lebih menarik mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan. Penggunaan media animasi akan mempermudah dalam memvisualisasikan cara kerja kompresor sehingga mahasiswa akan lebih memahaminya. Metode ini juga termasuk metode yang interaktif, karena banyak menggunakan (teks, audio, image, dan animasi gerak) sehingga memungkinkan mahasiswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media animasi flash dalam pembelajaran lebih baik dan lebih meningkatkan hasil belajar dibandingkan menggunakan cara konvensional (ceramah).66 Gokhan Aksoy dalam artikel yang berjudul “The Effects of Animation Technique on the 7th Grade Science and Technology Course” tahun 2012, Ministry of National Education, IMKB Primary School, Erzurum, Turkey menyatakan bahwa sebelum dilakukan penelitian, pegetahuan awal siswa tidak jauh berbeda, hal tersebut dapat dilihat dari nilai pre-test. Tidak adanya perbedaan yang sigifikan tersebut diyakini karena kurikulum pendidikan yang 65
Sekar Dwi Ardianti, Wulan CHristijanti, Pramesti Dewi, “Peran Media Animasi dengan Metode Pembelajaran Time Token Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar”, Unnes Journal of Biology Education, 1, 2012, h. 70, tersedia on line di http:// journal.unnes.ac.id/sju.index.php/ujbe/ article/view/377.pdf. 66 Sigit Widigdo Prayogo, Basyirun, Winarno Dwi Rahardjo, “Keefektifan Penggunaan Media Animasi Macromedia Flash pada Materi Kompresor”, Automotive Science and Education Journal, 1(1), 2012, h. 36, tersedia on line di http://journal.unnes.ac.id/sju/index/php/asej/article/ View/171.pdf.
34
digunakan sama. Namun ketika dilakukan post-test terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sehigga dapat disimpulkan bahwa teknik animasi lebih efektif daripada metode pengajaran tradisional dalam hal meningkatkan prestasi siswa. Dalam penelitian ini juga ditemukan, penggunaan presentasi Powerpoint yang digunakan bersamaa dengan metode pengajaran tradisional pada kelas kontrol secara signifikan membantu siswa untuk meningkatkan prestasi akademik mereka.67 Khairurrijal dkk dalam artikel yang berjudul “Konsep Komponen Listrik (Kapasitor, Induktor, dan Memristor) Menggunakan Analogi Konsep Resistor untuk Pengajaran di Sekolah Menengah Atas menyatakan bahwa analogianalogi yang baik dapat membantu pembelajaran. Dengan menggunakan enam langkah di dalam Model Pengajaran dengan Analogi (ADA), ditunjukkan bahwa konsep-konsep listrik pasif: kapasitor, inductor, dan memristor memiliki analogi dengan konsep resistor. Pengecualian-pengecualian terhadap analogi-analogi tersebut juga telah diperoleh.68 Maria Teresa Guerra-Ramos dalam artikel yang berjudul “Analogies as Tools for Meaning making in Elementary Science Education: How Do They Work in Classroom Settings?” menyatakan bahwa Dalam penelitian ini membahas tentang peranan analogi sebagai alat untuk memahami pendidikan sains, meliputi kelebihan serta kekurangannya. Terdapat dua penelitian yang dilakukan. Pada penelitian pertama analogi digunakan dalam pengajaran dengan siswa usia 8-9 tahun. Pada penelitian kedua, analogi membuat kue diperkenalkan dalam pembelajaran fotosintesis pada siswa usia 10-11 tahun. Hasil belajar dari kedua pembelajaran yaitu menghasilkan keefektifan analogi sebagai alat untuk memahami. Keefektifan analogi dalam memindahkan nilai
67
Gokhan Aksoy, “Effects of Animation Technique on the 7 th Grade Science and Technology Course”, Scientific Research, 3(3), 2012, h. 304, Tersedia on line di http://dx.doi.org/10.4236/ce.2012.33048.pdf. 68 Khairurrijal, dkk., op. cit., h. 91.
35
kognitif dari penganalogian terhadap target asal dalam mengembangkan pemahaman melalui penjelasan dan penguraian.69 Penelitian lain yang relevan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Tika Nurliawati dalam skripsinya yang berjudul pengaruh media komik berbasis analogi terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah manusia. Pada penelitian tersebut kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan menggunakan media komik berbasis analogi sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan media komik berbasis analogi, hanya menggunakan gambar. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil thitung > ttabel, hal tersebut menunjukkan terdapat pengaruh penggunaan media komik berbasis analogi terhadap pembelajaran yang dilakukan.70
C. Kerangka Berpikir Kegiatan belajar merupakan suatu usaha untuk memperoleh perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang diperoleh melalui latihan atau pengalaman. Pada proses belajar terjadi komunikasi antara pengirim pesan dalam hal ini guru kepada penerima pesan yaitu peserta didik (individu yang belajar). Pembelajaran tersebut tentunya akan lebih terarah dan lebih optimal jika komponen-komponen pembelajaran terpadu dengan baik. Dalam usaha mengoptimalkan kegiatan pembelajaran tersebut peserta didik perlu diberikan arahan atau bantuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Terlebih pembelajaran yang biasa dilakukan di sekolah hanya melalui metode ceramah dengan pemanfaatan media yang kurang, hal tersebut dapat menyebabkan siswa jenuh dalam pembelajaran sehingga berdampak kurang baik terhadap motivasi belajar yang pada akhirnya berpengaruh pada hasil belajar siswa yang kurang maksimal.
69
Maria Teresa Guerra dan Ramos, “Analogies as Tools for Meaning Making in Elementary Science Education: How Do They Work in Classroom Settings?”, Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 7(1), 2011, h. 29. 70 Tika Nurliawati, “Pengaruh Media Komik Berbasis Analogi terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013, h. 68, tidak dipublikasikan.
36
Masih rendahnya gambaran umum yang dimiliki siswa tentang materi yang akan dipelajari pun juga menjadi penyebab belum tercapainya memahaman siswa secara optimal. Terkadang siswa kesulitan membayangkan materi yang akan dipelajari, seperti materi pelajaran yang bersifat abstrak, mikroskopis dan memerlukan urutan proses tertentu. Optimalisasi pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran dan teknik yang tepat. Penggunaan media pembelajaran dan teknik
pembelajaran
yang disesuaikan
dengan
tujuan
pembelajaran,
karakteristik materi ajar dan keadaan peserta didik diharapkan mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif. Karakteristik materi ajar yang bersifat mikroskopis dan menuntut pemahaman siswa terhadap urutan kejadian proses tertentu hendaknya diberikan melalui penggunaan media yang mampu menjelaskan secara baik dan mudah untuk dipahami, salah satunya yaitu dengan menggunakan media animasi dengan analogi dalam pembelajaran. Melalui perpaduan antara penggunaan media animasi yang mampu menjelaskan materi ajar secara menarik, menyeluruh, dan tampilan yang lebih hidup dengan penggunaan analogi yang memberikan gambaran materi yang akan dipelajari dengan kondisi nyata yang sebelumnya sudah diketahui oleh siswa, diharapkan mampu meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan mempermudah siswa dalam memahami materi ajar yang diberikan oleh guru. Hal tersebut diharapkan mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat terwujud jika pemanfaaatan media animasi tersebut dilaksanakan secara baik dan optimal.
37
Karakteristik Materi Ajar yang Abstrak, Mikroskopis, dan Urutan Proses
Pembelajaran dengan Metode Ceramah, Kurangnya Pemanfaaatan Media Pembelajaran, Kurangnya Gambaran Umum Siswa tentang Materi yang Akan Dipelajari
Kejenuhan Belajar di Kelas
Hasil Belajar di bawah KKM
Pembelajaran Menggunakan Media Animasi dengan Analogi
Pembelajaran yang Kondusif dan Menyenangkan
Hasil Belajar di atas KKM
Gambar 2.5 Skema Kerangka Pikir
D. Hipotesis Penelitian Adapun hipotesisi penelitian ini adalah “Terdapat pengaruh penggunaan media animasi dengan analogi terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah”
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 22 Pamulang, yang beralamat di jalan Surya Kencana, Pamulang, Tangerang Selatan, 15417. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap dari bulan Januari – Februari 2014, tahun pelajaran 2013/2014.
B. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian kuasi-eksperimen (quasi-experiment research). Metode ini disebut kuasi
karena bukan
merupakan metode eksperimen murni namun seperti murni, dan biasa dikenal dengan eksperimen semu. Karena berbagai hal, terutama berkaitan dengan pengontrolan variabel.1 Dalam metode ini terdapat dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang akan melakukan pembelajaran menggunakan media animasi dengan analogi. Kelompok kedua adalah kelompok kontrol atau kelompok pembanding yang akan melakukan pembelajaran dengan menggunakan media animasi tanpa analogi. Dalam penelitian ini tidak dilakukan randomisasi untuk memasukan subjek ke dalam kelompok penelitian, melainkan menggunakan kelompok subjek yang sudah terbentuk sebelumnya. Desain
penelitian
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
Nonequivalent Control Group Design. Adapun desain penelitiannya adalah sebagai berikut:2
1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), h. 207. 2 Hamid Darmadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 202.
38
39
Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelas
Pretest
Perlakuan
Posttest
Eksperimen
O1
X1
O2
Kontrol
O1
X2
O2
Keterangan: O1 : Tes awal (pretest) yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol O2 : Tes akhirt (posstest) yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol X1 : Perlakuan terhadap kelas eksperimen yaitu penggunaan media animasi dengan analogi pada pembelajaran X2 : Perlakuan terhadap kelas kontrol yaitu penggunana media animasi tanpa analogi pada pembelajaran Proses pembelajaran antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dalam porsi yang sama, baik dari segi waktu dan SK/KD dalam materi ajar yang disampaikan. Perbedaannya terletak pada penggunaan media pembelajaran yang digunakan ketika proses pembelajaran berlangsung, kelompok eksperimen menggunakan media animasi
dengan analogi
sedangkan kelompok kontrol menggunakan media animasi tanpa analogi. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pretest dan setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan posttest tentang konsep sistem peredaran darah. Hasil dari kedua test pada kelompok eksperimen dan kontrol tersebut kemudian dianalisis untuk dicari perbedaannya.
C. Prosedur Penelitian Pada penelitian ini terdapat prosedur yang dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir penelitian. 1. Tahap persiapan Pada tahap persiapan dilakukan observasi ke sekolah yang akan digunakan sebagai tempat penelitian. Pada tahap ini peneliti melakukan
40
observasi mengenai proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah tersebut. Peneliti juga mempersiapkan materi yang akan diajarkan dalam bentuk media pembelajaran berupa media animasi, baik media animasi yang beranalogi maupun yang tidak. Materi yang diajarkan pada penelitian ini adalah sistem peredaran darah. Peneliti juga membuat instrumen penelitian sesuai dengan kisi-kisi instrumen yang telah dibuat, serta menyusun RPP. Langkah selanjutnya yaitu melakukan uji coba instrument dan dilanjutkan analisis data hasil uji coba instrumen untuk menentukan soal-soal yang akan digunakan sebagai instrumen dalam penelitian (pretest dan posttest). Langkah analisis data hasil uji coba instrumen merupakan langkah terakhir pada tahap persiapan sebelum melakukan penelitian.
2. Tahap pelaksanaan Pada tahap ini terlebih dahulu menentukan kelompok yang akan digunakan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kemudian pada masing-masing kelompok diberikan pretest menggunakan soal-soal yang telah lulus uji instrumen. Selanjutnya kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan memberikan perlakuan yang berbeda dalam hal pemanfaatan media pembelajaran. Kelompok eksperimen diberikan perlakukan berupa pemanfaatan media animasi dengan analogi, sedangkan kelompok kontrol menggunakan media animasi tanpa analogi pada pembelajaran. Setelah kegiatan pembelajaran selesai kedua kelompok diberikan tes akhir berupa posttest menggunakan soal yang sama seperti soal pretest sebanyak 30 soal.
3. Tahap akhir penelitian Pada tahap ini dilakukan analisis data hasil pretest dan posttest yang telah dilakukan pada kedua kelompok penelitian menggunakan uji statistik. Peneliti juga melakukan wawancara kepada beberapa siswa di kelas eksperimen yang memperoleh nilai hasil posstest kategori tinggi,
41
sedang dan rendah. Wawancara tersebut terkait dengan penggunaan media animasi dengan analogi pada sistem peredaran darah yang telah diajarkan. Lalu dilakukan penarikan kesimpulan sebagai langkah terakhir pada tahap ini.
D. Variabel Penelitian Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dan variabel terikat tersebut sebagai berikut: Variabel bebas (X)
: Penggunaan media animasi dengan analogi
Variabel terikat (Y)
: Hasil belajar siswa
E. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian.3 Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Muhammadiyah 22 Pamulang, dan populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 22 Pamulang. Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan dari padanya.4 Sampel pada penelitian ini adalah dua kelas dari keseluruhan kelas IX di SMP Muhammadiyah 22 Pamulang, satu kelas akan dijadikan kelas kontrol dan satu kelas lainnya dijadikan kelas eksperimen.
F. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling, peneliti mengambil dua sampel dari populasi terjangkau secara acak untuk dijadikan sebagai kelas eskperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengambilan sampel diperoleh kelas eksperimen yaitu kelas VIII.2 dan kelas kontrol yaitu kelas VIII.3
3 4
Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h. 250. Nana Syaodih Sukmadinata, Ibid.
42
G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui tes dan non test. Tes yang digunakan berupa tes tertulis dan non tes dengan observasi. Sebelum dilakukan pengumpulan data di lapangan, peneliti menentukan teknik pengumpulan data yang meliputi penentuan sumber data, jenis data, teknik pengumpulan data dan instrumen yang akan digunakan. Penentuan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data Sumber Data
Jenis Data
Teknik Pengumpulan Data
Siswa
Hasil Belajar Biologi Siswa
Pretest dan Posttest
Siswa dan Guru
Proses Kegiatan Belajar Mengajar
Observasi
Instrumen Penelitian Tes objektif (pilihan ganda) Lembar Observasi, Daftar cek dan pertanyaan dalam bentuk wawancara
H. Instrumen Penelitian Instrumen pada penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini meliputi tes objektif hasil belajar biologi siswa, daftar cek, dan wawancara. 1. Tes Objektif Tes objektif adalah tes yang dibuat sedemikian rupa sehingga hasil yang diperoleh dapat dinilai secara objektif, apabila tes tersebut dinilai oleh siapapun akan mendapatkan hasil tes yang sama.5 Tes objektif yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes pilihan ganda. Dalam hal ini tes objektif yang digunakan pada pretest dan posttest keduanya dibuat sama untuk kedua kelompok. Tes objektif pilihan ganda yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ranah kognitif berupa aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), dan analisis (C4). Jumlah soal pilihan ganda yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 soal. Masing-masing soal pilihan ganda 5
M. NgalimPurwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 35.
43
tersebut terdiri atas empat alternatif jawaban, yaitu: a, b, c dan d. Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen untuk mengetahui validitas, realiabilitas, tingkat kesukaran dan daya bedanya. Berikut disajikan kisi-kisi instrumen penelitian tes objektif yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tes Objektif6 Indikator Mengidentifikasi komponen-komponen darah Menjelaskan fungsi komponen-komponen darah Menjelaskan proses pembekuan darah Mengidentifikasi macam-macam golongan darah Menjelaskan fungsi peredaran darah pada manusia Mengidentifikasi alatalat peredaran darah Mendeskripsikan struktur alat-alat peredaran darah manusia Membedakan proses peredaran darah besar dan kecil Menjelaskan sistem peredaran getah bening Menjelaskan berbagai penyakit pada sistem peredaran darah dan hubungannya dengan kesehatan Jumlah Soal
6
C1
Aspek Kognitif C2 C3
C4
Jumlah
1
-
-
4,5
3
-
-
-
9
1
10
-
12
13
3
-
15
16
-
2
19
20
21
-
3
23
24
-
-
2
27
28
29
30
4
31
32,33
34
35
5
36
37
38
-
3
40,44
-
42
43
4
9
7
7
7
30
Keterangan lengkap pada lampiran 6.
44
2. Daftar Cek Instrumen non test berupa daftar cek ini dilakukan sebelum penelitian ini berlangsung. Daftar cek ini diberikan kepada sampel yang dijadikan kelas eksperimen. Daftar cek ini terdiri atas pertanyaan seputar pengetahuan siswa tentang Bus Transjakarta. Pengetahuan tentang Bus Transjakarta tersebut berhubungan dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas eksperimen. Pada pembelajaran kelas eksperimen akan diberikan perlakuan berupa penggunaan media animasi dengan analogi pada sistem peredaran darah yang dianalogikan dengan sistem transportasi Bus Transjakarta. Kisi-kisi instrumen untuk daftar cek disajikan pada Tabel 3.4 Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Daftar Cek Pengetahuan Siswa tentang Bus Transjakarta No 1.
2.
Dimensi
Indikator
Pengetahuan a. Pengetahuan dasar tentang bus transjakarta b. Pengetahuan khusus Usaha dalam a. Pengalaman langsung mengetahui b. Pengamatan langsung tentang bus c. Pengamatan melalui transjakarta berita Jumlah
No. Item (+) (-) 1, 11 2, 3 12, 14, 23, 25 6, 24 4, 8 17, 19, 21 13
9, 13, 15, 16, 5, 26 7, 10 18, 20, 22 13
Jumlah 4 8 4 4 6 26
Keterangan lengkap daftar cek pengetahuan siswa tentang Bus Transjakarta dapat dilihat pada lampiran 23.
3. Wawancara Instrumen penelitian berupa wawancara ini dilaksanakan pada tahap persiapan dan tahap akhir penelitian. Pada tahap persiapan penelitian dilakukan wawancara kepada guru Biologi yang mengajar di kelas VIII tentang proses pembelajaran Biologi di sekolah tersebut.
45
I. Kalibrasi Instrumen 1. Validitas Instrumen Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mampu mengukur apa yang ingin diukur. Dalam bahas Indonesia “valid” disebut dengan istilah “sahih”7 Sebutir item dapat dinyatakan valid, jika skor item yang bersangkutan terbukti mempunyai korelasi positif yang signifikan dengan skor totalnya.8 Rumus yang dapat digunakan untuk mengukur validitas butir soal yaitu menggunakan rumus korelasi product momen poin biseral:9 √
Keterangan: rbis
= koefisien korelasi point biseral
Mp
= skor rata-rata dari subjek yang menjawab benar pada item yang dicari validitasnya
Mt
= rata-rata skor total
SDt
= stadar deviasi dari skor total
p
= proporsi siswa yang menjawab benar pada pada item soal yang sedang diuji validitasnya
q
= 1-p Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, dari 45 soal yang
telah diuji validitasnya, diperoleh 30 soal yang valid, yaitu soal nomor 1, 4, 5, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 19, 20, 21, 23, 24, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 40, 42, 43, dan 44.10
7
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
h.65. 8
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h.184. Sumarna Supranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas,dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h. 61. 10 Keterangan pada lampiran 9. 9
46
2. Reliabilitas Instrumen Reliability (keandalan) ialah ketetapan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu tes dikatakan andal apabila tes tersebut dapat dipercaya, konsisten, atau stabil dan produktif. Jadi, yang dipentingkan di sini adalah ketelitiannya, sejauh mana tes atau alat tersebut dapat dipercaya kebenerannya.11 Pengujian reliabilitas instrument penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus teknik Kuder dan Richardson KR-20. Rumus yang digunakan sebagai berikut:12
(
)(
∑
)
Keterangan: r11
= reliabilitas tes menggunakan persamaan KR-20
p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (p = 1 – p)
∑pq
= jumlah hasil perkalian antara p dan q
k
= banyaknya item soal
S
= simpangan baku (standar deviasi) Data koefesien reliabilitas yang telah diperoleh diklasifikasikan
menurut Guiford, dengan r11 = 0,91 – 1,00 termasuk pada kategori korelasi sangat tinggi, r11 = 0,71 – 0,90 termasuk pada kategori korelasi tinggi, r11 = 0,41 – 0,70 termasuk dalam kategori korelasi cukup/sedang, r11 = 0,21 – 0,40 termasuk dalam kategori korelasi rendah, dan r11 = < 0,20 termasuk dalam kategori tidak ada korelasi. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas instrumen menggunakan program ANATES, diperoleh data reliabilitas instrument yang telah diujikan termasuk ke dalam kategori tinggi, yaitu sebesar 0,87.13 11
M. NgalimPurwanto, op. cit., h. 139. Sumarna Supranata, op. cit., h. 114. 13 Keterangan lengkap pada lampiran 9. 12
47
3. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran adalah analisis kuantitatif yang hasil hitungannya adalah perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Indeks kesukaran rentangnya dari 0,0 – 0,1. Dalam rentang indeks ditunjukkan bahwa semakin mudah butir soal maka jumlah siswa yang menjawab benar semakin banyak. Untuk menghitung tingkat kesukaran item dapat digunakan rumus berikut:14
Keterangan : P
= proporsi (indeks kesukaran)
B
= jumlah siswa yang menjawab benar
N
= jumlah peserta Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:15
Soal dengan P = 0 sampai 0,25 adalah soal sukar Soal dengan P = 0,26 sampai 0,75 adalah soal sedang Soal dengan P = 0,76 sampai 1 adalah soal mudah Berdasarkan
hasil
perhitungan
tingkat
kesukaran
dengan
menggunakan ANATES, diperoleh soal dengan beberapa kategori sangat sukar, sukar, sedang, mudah dan sangat mudah. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran dengan ANATES16
14
Kategori soal
Jumlah
Nomor buti soal
Sangat mudah
6
1, 15, 23, 24, 40, 42
Mudah
9
10, 13, 19, 21, 29, 35, 37, 38, 44
Sedang
11
5, 12, 20, 27, 28, 30, 31, 32, 34, 36, 43
Sukar
2
4, 9
Sangat Sukar
2
16, 33
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanuddin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta press, 2006), h. 103. 15 Ibid., h. 103 – 104. 16 Keterangan lengkap pada lampiran 9.
48
4. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal merupakan kemampuan butir soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Daya beda yang baik adalah: D > 0,30. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda soal yaitu:17
Keterangan: D
= daya pembeda
Ba
= banyak siswa kelompok atas yang menjawab dengan benar
Bb
= banyak siswa kelompok bawah yang menjawab dengan benar
N
= jumlah siswa yang mengikuti tes Berdasarkan
hasil
perhitungan
daya
pembeda
menggunakan
ANATES, diperoleh hasil daya pembeda terendah sebesar 11,11 % termasuk ke dalam kategori jelek dan tertinggi sebesar 88,89 % yang termasuk ke dalam kategori baik sekali.18
J. Teknik Analisis Data 1. Pengujian Prasyarat Analisis Dalam teknik analisis data dilakukan pengujian prasyarat analisis terlebih dahulu berupa uji normalitas dan uji homogenitas sebelum melakukan uji hipotesis statistik. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Liliefors.
17 18
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanuddin Milama, op. cit., h. 104. Keterangan lengkap pada lampiran 9.
49
Prosedur yang dilakukan dalam Uji Liliefors yaitu:19 1) Data mentah yang diperoleh diurutkan dari nilai terendah sampai nilai tertinggi, kemudian data tersebut dimasukkan ke dalam kolom Xi ̅
2) Kolom Zi diperoleh dari perhitungan
, dengan s = √
∑
̅
3) Kolom luas Zi diperoleh dari tabel Standard normal (Z) distribution. 4) Kolom F(Zi) diperoleh dari perhitungan: a) Jika Zi bernilai negatif, maka F(Zi) = 0,5 – Luas Zi b) Jika Zi bernilai positif, maka F(Zi) = 0,5 + Luas Zi 5) Kolom S(Zi) diperoleh berdasarkan perhitungan 6) Kolom Lo/Lhitung diperoleh dari perhitungan F(Zi) – S(Zi) 7) Ltabel dapat dilihat dari nilai kritis uji Liliefors Kriteria hipotesis untuk uji normalitas untuk menganalisis data dalam penelitian yaitu: 1) Jika Lo/Lhitung < Ltabel, maka H0 diterima dan data berdistribusi normal. 2) Jika Lo/ Lhitung > Ltabel, maka H0 ditolak dan data berdistribusi tidak normal.
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari sampel memiliki varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Fisher, dengan rumus sebagai berikut:20
Fhit = 19
=
, dimana S2 =
∑
∑
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466. Supardi, Aplikasi Statistika dalam Penelitian, (Jakarta: PT Ufuk Publishing House, 2011), h.129. 20
50
Keterangan: F : Homogenitas S12 : Varians terbesar S22 : Varians terkecil Hipotesis untuk uji homogenitas yaitu: H0 : Data memiliki varians yang homogen H1 : Data tidak memiliki varians yang homogen Kriteria hipotesis uji homogenitas yang digunakan untuk menganalisi data dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima yang berarti varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen. 2) Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak yang berarti varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak homogen. 2. Uji Hipotesis Statistik Jika data sudah berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji hipotesis statistik menggunakan uji-t dengan taraf signifikan α = 0,05 namun sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu peningkatan hasil belajar yang dihitung melalui N-gain:
Dengan kategori perolehan: G tinggi
: nilai (g) > 0,7
G sedang
: nilai 0,7 > g . 0,3
G rendah
: nilai (g) < 0,3
Kemudian dilakukan perhitungan uji-t menggunakan rumus sebagai berikut: ̅ √
̅ √
51
Dengan:
Keterangan : ̅ = rata-rata hasil belajar biologi siswa yang berikan pembelajaran menggunakan media animasi dengan analogi (kelompok eksperimen) ̅ = rata-rata hasil belajar biologi siswa yang berikan pembelajaran menggunakan media animasi tanpa analogi (kelompok kontrol) = jumlah sampel pada kelompok eksperimen = jumlah sampel pada kelompok kontrol S1 = varians kelompok eksperimen S2 = varians kelompok kontrol t
= hasil hitung distribusi
K. Hipotesis Statistik Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: H0 : 1 = 2 Ha : 1 ≠ 2 Dengan: µ1 = rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media animasi dengan analogi µ2 = rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media animasi tanpa analogi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian yang disajikan yaitu berupa hasil pretest, posttest, uji normalitas, uji homogenitas, N-Gain, dan uji hipotesis (uji t). 1. Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol Hasil pretest yang diperoleh kelas eksperimen dan kontrol disajikan pada Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pretest
Data
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Nilai Terendah
37
33
Nilai Tertinggi
57
63
47,59
46,06
50
50
5,31
6,58
32
32
Rata-rata Modus Standar Deviasi Jumlah siswa
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa nilai terendah pada kelas eksperimen adalah 37, sedangkan pada kelas kontrol adalah 33. Nilai tertinggi pada kelas eksperimen adalah 57 sedangkan pada kelas kontrol adalah 63. Rata-rata pretest pada kelas eksperimen adalah 47,59 sedangkan kelas kontrol 46,06. Hasil tersebut dapat mendeksripsikan bahwa kemampuan awal rata-rata kelas eksperimen dan kontrol tidak berbeda jauh.
52
53
2. Hasil Uji Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hasil posttest yang diperoleh kelas eksperimen dan kontrol disajikan pada Tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Posttest Data Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Nilai Terendah
63
60
Nilai Tertinggi
93
87
79,09
75,03
77
77
7,54
7,02
32
32
Rata-rata Modus Standar Deviasi Jumlah siswa
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa rata-rata posttest kelas eksperimen lebih tinggi, yaitu 79,09 jika dibandingkan dengan kelas kontrol, yaitu 75,03. Nilai tertinggi pada kelas eksperimen adalah 93 sedangkan pada kelas kontrol adalah 87, sedangkan nilai terendah pada kelas eksperimen yaitu 63 dan kelas kontrol 60. Perbedaaan tersebut dapat menunjukkan bahwa penggunaan media animasi dengan analogi pada proses pembelajaran di kelas eksperimen berhasil mempengaruhi perolehan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan media animasi tanpa analogi. Perolehan nilai yang lebih tinggi pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel rekapitulasi hasil belajar per indikator kelas eksperimen dan kontrol yang disajikan pada Tabel 4.3.
54
Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Pretest dan Posttest Per Indikator Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Standar Kompetensi Kompetensi Dasar No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Indikator Mengidentifikasi komponenkomponen darah Menjelaskan fungsi komponenkomponen darah Menjelaskan proses pembekuan darah Mengidentifikasi macam-macam golongan darah Menjelaskan fungsi peredaran darah pada manusia Mengidentifikasi alat-alat peredaran darah Mendeskripsikan struktur alat-alat peredaran darah manusia Membedakan proses peredaran darah besar dan kecil Menjelaskan sistem peredaran getah bening Menjelaskan berbagai penyakit pada sistem peredaran darah dan hubungannya dengan kesehatan
Memahami berbagai sistem pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan Pretest Posttest N-Gain Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol SD SD SD SD ̅ ̅ ̅ ̅ 80,21
20,49
57,30
15,22
87,50
21,99
85,42
22,30
0,37
0,66
50,00
50,80
75,00
43,99
93,75
24,60
90,63
29,61
0,88
0,63
32,30
10,32
43,75
21,48
97,92
8,20
92,71
14,00
0,97
0,87
46,88
12,30
46,88
12,30
81,25
24,59
75,00
33,60
0,65
0,53
41,67
18,93
41,67
22,40
79,17
18,45
71,88
24,11
0,64
0,52
70,31
33,26
70,31
37,80
84,38
23,55
76,56
25,35
0,47
0,21
65,63
19,83
51,56
21,94
89,84
13,99
85,94
16,73
0,70
0,71
24,38
13,18
30,63
10,14
58,75
12,99
57,50
15,03
0,46
0,39
34,38
19,83
37,50
16,40
59,38
23,54
52,08
18,81
0,38
0,23
46,88
24,39
35,94
15,47
75,78
17,37
75,00
19,05
0,54
0,61
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata perindikator pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda jauh, bahkan pada
55
beberapa indikator, kelas kontrol memiliki rata-rata yang lebih besar dibandingkan dengan kelas eskperimen, seperti rata-rata indikator 2, 3, 8, dan 9. Selain itu terdapat indikator yang memiliki rata-rata sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, seperti indikator 4, 5, 6. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa siswa pada pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang tidak berbeda jauh. Pada rata-rata perindikator posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, meskipun terdapat rata-rata per indikator yang selisihnya tidak berbeda jauh antara kelas eksperimen dan kontrol seperti pada indikator 10. Pencapaian nilai rata-rata perindikator yang lebih baik pada kelas eksperimen tersebut dapat memperlihatkan bahwa nilai yang diperoleh kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Perbedaan pencapaian rata-rata perindikator kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari hasil N-Gain yang diperoleh disetiap indikatornya. Kelas eksperimen memperoleh N-Gain dalam kategori tinggi sebanyak 2 indikator yaitu indikator 2 dan 3, sedangkan 8 indikator lainnya yaitu indikator 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 berada dalam kategori sedang. Pada kelas kontrol, jumlah indikator yang memperoleh nilai N-Gain dalam kategori tinggi sebanyak 2 indikator, yaitu indikator 3 dan 7, untuk kategori sedang sebanyak 8 indikator yaitu indikator 1, 2, 4, 5, 8, dan 10, sedangkan 2 indikator lainnya masuk ke dalam kategori nilai N-Gain yang rendah yaitu indikator 6 dan 9. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pencapaian nilai-rata perindikator antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas eksperimen memperoleh nilai yang lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol.
3. Deskripsi Nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Nilai N-Gain yang diperoleh dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu kategori rendah, sedang dan tinggi. Nilai N-Gain yang masuk ke dalam kategori rendah yaitu nilai N-Gain yang kurang dari 0,3 (G < 0,3). Nilai NGain yang memiliki rentang 0,3 sampai kurang dari 0,7 (0,3 ≤ G < 0,7) masuk
56
ke dalam kategori sedang, sedangkan jika nilai N-Gain lebih besar atau sama dengan 0,7 (G ≥ 0,7) masuk ke dalam kategori tinggi. Tabel 4.4 Kategori N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kategori
Frekuensi Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Rendah
0
1
Sedang
24
27
Tinggi
8
4
Jumlah
32
32
Rata-rata
0,60
0,53
Kategori
Sedang
Sedang
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama memiliki nilai rata-rata N-Gain dalam kategori sedang, namun kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata N-Gain yang lebih besar yaitu 0,60 dibandingkan dengan kelas kontrol sebesar 0,53. Pada kelas eskperimen sebanyak 8 siswa memperoleh nilai N-Gain dalam kategori tinggi, 24 siswa memperoleh kategori sedang dan tidak terdapat siswa yang berada dalam kategori rendah. Sedangkan pada kelas kontrol, terdapat 4 siswa yang memperoleh nilai N-Gain dalam kategori tinggi, 27 siswa memperoleh kategori sedang dan 1 orang siswa dalam kategori rendah. Nilai N-Gain tersebut memperlihatkan pencapaian nilai yang lebih baik pada kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol setelah berlangsungnya proses pembelajaran menggunakan media animasi yang beranalogi di kelas eksperimen.
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data Pengujian prasyarat analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan terlebih dahulu sebelum dilaksanakannya pengujian hipotesis.
57
1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan terhadap hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors. Data dinyatakan terdistribusi normal jika Lhitung < Ltabel. Hasil uji normalitas pretest dan posttest disajikan dalam Tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No.
Data
1.
2.
Nilai Lhitung
Kelas Eksperimen
0,1176
Kelas Kontrol
0,1214
Nilai Ltabel
Kesimpulan
0,1566
Data terdistribusi normal Data terdistribusi normal Data terdistribusi normal Data terdistribusi normal
Pretest
Kelas Eksperimen
0,1103
Kelas Kontrol
0,1098
Posttest
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa data hasil pretest kelas eksperimen maupun kontrol nilai Lhitung < Ltabel, sehingga dapat dinyatakan bahwa data terdistribusi normal di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Begitu juga pada data hasil posttest kelas eksperimen maupun kelas kontrol nilai Lhitung lebih kecil dibandingkan dengan Ltabel, sehingga dapat dinyatakan bahwa data posttest kelas eksperimen maupun kelas kontrol terdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Data dinyatakan
58
berasal dari populasi yang homogen jika Fhitung < Ftabel. Pengujian homogenitas ini dilakukan pada data pretest dan posstest eksperimen maupun kontrol
kelas
menggunakan uji Fisher. Hasil uji
homogenitas pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No.
1.
2.
Data
Pretest
Posttest
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Varians (S2)
Fhitung
Ftabel
Kesimpulan
28,20 1,54
Homogen
43,40 1,82 56,85 1,15
Homogen
49,28
Berdasarkan Tabel 4.6 data pretest kelas eskperimen dan kelas kontrol memiliki nilai Fhitung < Ftabel, sehingga dapat dinyatakan bahwa data berasal dari populasi yang homogen. Demikian juga pada data posttest kelas eksperimen maupun kontrol memiliki nilai Fhitung < Ftabel, hal tersebut dapat menyatakan bahwa data yang diperoleh berasal dari populasi yang homogen.
C. Uji Hipotesis Berdasarkan data yang diperoleh, nilai rata-rata pada pretest kelas eksperimen sebesar 47,59 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 46,06. Pada nilai posttest nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 79,09 sedangkan kelas kontrol sebesar 75,03. Hasil tersebut kemudian diolah melalui pengujian prasyarat analisis data (uji normalitas dan uji homogenitas). Setelah diketahui bahwa data yang diperoleh berasal dari populasi yang normal dan homogen melalui uji normalitas dan homogenitas, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis hasil pretest dan posttest dengan menggunakan
59
uji t. Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media animasi dengan analogi terhadap hasil belajar Biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah. Hasil perhitungan dengan menggunakan uji t disajikan pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Uji t Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data
Taraf Signifikan (α)
ttabel
thitung
Keterangan
Pretest
5%
2,04
1,07
Tidak berbeda
Posttest
5%
2,04
2,32
Berbeda
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai thitung pada pretest yaitu sebesar 1,07 dengan ttabel pada taraf signifikasn 5% sebesar 2,04, hal ini menunjukkan bahwa nilai thitung < ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang siginifikan antara hasil belajar Biologi siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dilakukan pembelajaran. Sedangkan pada hasil posttest, diperoleh thitung yang lebih besar dari ttabel, thitung 2,32 > ttabel 2,04, maka hipotesis nol (H0) ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada uji hipotesis hasil posttest terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar Biologi siswa di kelas eksperimen dan kontrol.
D. Deskripsi Data Hasil Observasi Berdasarkan data hasil observasi yang dilakukan observer, yaitu guru bidang studi Biologi SMP Muhammadiyah 22 Pamulang dan mahasiswa dari Progam Studi Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagian besar kegiatan penelitian dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian. Hasil observasi kegiatan pembelajaran kelas kontrol maupun kelas eksperimen menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan dalam tiga pertemuan tersebut dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
60
Keterangan lengkap hasil perhitungan persentase lembar observasi dapat dilihat pada lampiran 25.
E. Deskripsi Hasil Wawancara tentang Penggunaan Media Animasi dengan Analogi Wawancara tentang penggunaan media animasi dengan analogi tersebut dilakukan kepada beberapa siswa dari kelas eksperimen. Siswa yang diwawancarai adalah beberapa siswa yang memperoleh kategori nilai tinggi, sedang dan rendah. Nilai di bawah KKM yaitu 75 dikategorikan ke dalam kategori rendah, nilai antara 75 hingga 85 dikategorikan ke dalam kategori sedang, dan nilai yang lebih besar dari 85 dikategorikan ke dalam kategori tinggi.
Masing-masing
kategori
diambil
tiga
orang
sampel
untuk
diwawancarai. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, siswa pada kategori nilai tinggi mengatakan bahwa siswa lebih menyukai pembelajaran yang menggunakan animasi dengan analogi, dan siswa pun lebih mudah mengingat dan memahami materi sistem peredaran darah yang diumpamakan dengan sistem
transportasi
menggunakan
media
transjakarta. animasi
Siswa
dengan
mengatakan analogi
bahwa
menciptakan
belajar suasana
pembelajaran yang lebih menyenangkan, dan tidak membosankan. Selain itu beberapa anak tersebut juga mengatakan bahwa pada saat siswa melihat bus transjakarta, siswa dapat kembali mengingat tentang perumpamaan sistem peredaran yang telah diajarkan. Beberapa siswa pada kategori sedang mengatakan bahwa siswa menyukai pembelajaran yang menggunakan media animasi dengan analogi, namun terdapat satu orang siswa yang mengatakan lebih menyukai penggunaan media animasi tanpa analogi. Siswa yang mengatakan lebih menyukai analogi karena merasa pembelajaran yang berlangsung tidak membosankan dan lebih mudah untuk mengingat beberapa materi yang diumpamakan seperti transportasi bus transjakarta. Seorang siswa yang mengatakan bahwa dia lebih menyukai media animasi tanpa analogi karena dia merasa penggunaan media
61
animasi yang beranalogi tersebut lebih sulit untuk diingat dan lebih rumit. Sedangkan beberapa siswa pada kategori rendah mengatakan lebih menyukai pembelajaran yang menggunakan media animasi dengan analogi walaupun menurut siswa tersebut agak sedikit rumit dalam memahaminya. Sebagian besar siswa yang telah diwawancarai mengatakan bahwa siswa mudah mengingat dan memahami penjelasan materi pada bagian komponen darah yang diumpamakan seperti komponen bus transjakarta, kemudian pembuluh darah yang diumpamakan seperti jalan bus transjakarta. Namun berdasarkan hasil wawancara tersebut, beberapa siswa juga mengatakan bahwa siswa mengalami sedikit kesulitan dalam memahami materi sistem peredaran darah besar dan kecil yang diumpamakan seperti perjalanan bus transjakarta dari halte harmoni menuju Kota maupun Blok M. Hasil wawancara secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 26.
F. Pembahasan Hasil pretest dan posttest kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang telah
diperoleh
kemudian
dilakukan
uji
hipotesis
statistik
dengan
menggunakan uji t. Pada pengujian hipotesis nilai pretest diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang siginifikan antara hasil belajar siswa di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang sama sebelum diberikan perlakuan. Namun setelah diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen yang diberikan perlakuan berupa penggunaan media animasi dengan analogi, memperoleh nilai rata-rata posttest yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang diberikan perlakuan berupa penggunaan media animasi tanpa analogi. Hal tersebut didukung dengan hasil pengujian hipotesis statistik posttest dimana thitung > ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang siginifikan terhadap penggunaan media animasi dengan analogi terhadap hasil belajar Biologi siswa.
62
Data yang diperoleh dari perhitungan rata-rata perindikator pretest mampu memperkuat pernyataan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang tidak berbeda jauh. Pada perhitungan ratarata perindikator pretest, sebanyak 3 indikator kelas eksperimen lebih tinggi nilai rata-ratanya dibanding kelas kontrol yaitu indikator 1, 7, dan 10. Namun sebanyak 4 indikator kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata yang lebih rendah dibandingkan kelas kontrol, yaitu indikator 2, 3, 8 dan 9. Indikator lainnya yaitu indikator 4, 5 dan 6, kelas kontrol maupun eksperimen memperoleh nilai rata-rata perindikator yang sama. Pencapaian tujuan pembelajaran pada kelas eskperimen lebih tinggi dibandingkan
dengan
kelas
kontrol
setelah
berlangsungnya
proses
pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata perindikator posttest kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada perhitungan rata-rata nilai N-Gain kelas eksperimen memperoleh nilai 0,60 sedangkan kelas kontrol sebesar 0,53. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai N-Gain pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol berada pada kategori sedang. Namun jumlah siswa yang memperoleh nilai N-Gain dalam kategori tinggi lebih banyak pada kelas eskperimen sebanyak 8 siswa dibandingkan kelas kontrol sebanyak 4 siswa. Pada kelas eksperimen juga tidak ditemukan siswa yang memperoleh nilai N-Gain dalam kategori rendah, sedangkan pada kelas kontrol masih ditemukan seorang siswa yang memperoleh nilai N-gain dalam katageri rendah. Perhitungan nilai N-Gain juga dilakukan pada nilai rata-rata perindikator kelas eksperimen dan kontrol untuk melihat perbedaan pencapaian nilai antara kelas eksperimen dan kontrol. Kelas eksperimen memperoleh nilai N-Gain dalam kategori tinggi sebanyak 2 indikator dan 8 indikator lainnya berada dalam kategori sedang. Sedangkan pada kelas kontrol, jumlah indikator yang memperoleh nilai N-Gain dalam kategori tinggi sebanyak 2 indikator, 7 indikator dalam kategori sedang dan 1 indikator lainnya masuk ke dalam kategori rendah. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
63
pencapaian nilai-rata perindikator antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pencapaian nilai yang lebih baik tersebut dapat terjadi karena penggunaan media animasi dengan analogi pada kelas eksperimen berpengaruh baik terhadap hasil belajar siswa. Penggunaan media animasi dengan analogi pada kelas eskperimen disesuaikan dengan konsep yang diajarkan. Pada proses pembelajaran, konsep sistem peredaran darah yang sering dikenal dengan sistem transportasi dianalogikan seperti sistem transportasi Bus Transjakarta. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, beberapa siswa mengatakan bahwa melalui media animasi dengan analogi yang diberikan ketika pembelajaran, mereka memperoleh suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menarik. Hal tersebut mampu membuat mereka lebih memahami konsep yang diajarkan. Mereka juga mampu mengumpamakan komponen-komponen dalam sistem peredaran darah dengan komponen-komponen yang terdapat dalam sistem transportasi Bus Transjakarta yang sudah mereka ketahui dan sering mereka lihat sebelumnya. Penggunaan media animasi mampu menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan membuat siswa tertarik terhadap pembelajaran, hal tersebut berpengaruh terhadap pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajari, sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sigit Widigdo Prayogo, dkk yang menyatakan bahwa pemanfaatan media pembelajaran akan mempermudah penyampaian materi pembelajaran. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi hasil belajar pembelajar.1 Beberapa animasi yang digunakan khususnya pada sistem organ mempermudah siswa dalam memahami materi yang tidak dapat dilihat dengan
1
Sigit Widigdo Prayogo, Basyirun, dan Winarno Dwi Rahardjo, “Keefektifan Penggunaan Media Animasi Macromedia Flash pada Materi Kompresor”, Automotive Science and Education Journal, 1, 2012, h. 36, tersedia on line di http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/asej/ article/view/171.pdf.
64
mata biasa.2 Pemahaman siswa pada konsep sistem peredaran darah yang diperoleh melalui media animasi akan lebih efektif ketika dipadukan dengan penggunaan analogi pada media animasi tersebut. Menurut buku yang diedit oleh Allan G. Harrison dan Richard K.Coll dikatakan bahwa mengajar dengan analogi dapat lebih menyenangkan dan memotivasi murid.3 Suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan tentunya akan mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Penggunaan analogi dalam media animasi tersebut mampu memberikan gambaran dan perumpamaan tentang konsep sistem peredaran darah dengan hal yang sudah mereka ketahui dan kenal sebelumnya, dalam hal ini perumpamaan sistem peredaran darah dengan sistem transportasi Bus Transjakarta. Hal tersebut sejalan dengan yang dikatakan oleh Allah G. Harrison yang menyatakan bahwa analogi merupakan agen perubah konseptual yang efektif karena dapat meningkatkan pemahaman dengan menghubungkan antara konsep-konsep ilmu dengan pengalaman siswa serta membantu siswa dalam memvisualisasikan hal yang abstrak.4 Kemiripan yang ditemukan dalam perumpamaan sistem peredaran darah dengan sistem transportasi
Bus
Transjakarta tersebut
menghadirkan
ketertarikan tersendiri bagi siswa terhadap pembelajaran. Siswa akan memperhatikan persamaan struktur maupun sifat dan fungsi dari masingmasing komponen sistem peredaran darah dengan komponen sistem transportasi Bus Transjakarta. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Gentner yang menunjukkan bahwa kemiripan menyebabkan para murid tertarik pada analogi, dan membantu mereka mencari hubungan yang ada antara situasi sehari-hari dengan konsep sains.5 2
Sekar Dwi Ardianti, Wulan CHristijanti, Pramesti Dewi, “Peran Media Animasi dengan Metode Pembelajaran Time Token Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar”, Unnes Journal of Biology Education, 1, 2012, h. 73, tersedia on line di http:// journal.unnes.ac.id/sju.index.php/ujbe/ article/view/377.pdf.. 3 Allan G. Harrison and Richard K. Coll, Analogi dalam Kelas Sain: Panduan FAR – Cara Menarik untuk Mengajar dengan Menggunakan Analogi, Terj. dari Using Analogies in Middle and Secondary Science Classrooms: The FAR Guide – An Interesting Way to Teach With Analogies oleh Akhlis Nursetiadi, (Jakarta: PT Indeks, 2013), Cet.I, h. 4. 4 Allan G. Harrison, “Analogical Transfer-Interest is just as Conceptual Potential”, Australian Association for Research in Education, 2002, h. 1. 5 Allan G. Harrison and Richard K. Coll, op. cit., h. 24.
65
Penggunaan perumpamaan dengan hal-hal yang sudah siswa ketahui sebelumnya dapat mempermudah siswa untuk memahami konsep yang diajarkan. Seperti yang dijelaskan Slavin dalam jurnal yang ditulis oleh Ahmad Harjono, bahwa analogi mengaitkan konsep-konsep baru dengan informasi yang telah dipahami. Penggunaan analogi dapat membantu siswa dalam memahami suatu pelajaran atau bacaan yang diberikan.6
6
Ahmad Harjono, “Penerapan Strategi Belajar pada Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction)”, Jurnal Dinamika Pendidikan, Vol.2, 1, 2006, h. 22.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media animasi dengan analogi dalam pembelajaran yang dilakukan pada sistem peredaran darah terhadap hasil belajar biologi siswa. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil uji t yakni thitung (2,32) > ttabel (2,04), pada taraf signifikan α = 0,05. Pengaruh perlakuan dapat dilihat dari perbedaan hasil rata-rata nilai posttest antara kelas eskperimen yang menggunakan media animasi dengan analogi dan kelas kontrol yang menggunakan media animasi tanpa analogi. Rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 79,09 dan kelas kontrol sebesar 75,03. Pengaruh perlakuan juga dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata perindikator posttest kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol di setiap indikatornya. Nilai rata-rata N-Gain yang lebih tinggi pada kelas eksperimen juga menujukkan adanya pengaruh dari perlakuan yang diberikan di kelas eksperimen.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian serta kesimpulan yang diperoleh, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai perbaikan di masa mendatang. 1. Guru bidang studi biologi diharapkan dapat menggunakan media animasi dengan analogi dalam pembelajaran biologi di sekolah agar siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran dan mampu memahami materi yang dipelajari dengan mudah. 2. Perlu adanya pembahasan lebih mendalam dan ketelitian yang lebih dalam menganalogikan suatu konsep tertentu agar penyampaian materi berlangsung dengan baik dan tepat sehingga pemahaman yang diperoleh siswa lebih maksimal.
66
67
3. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut dari media animasi dengan analogi pada sistem peredaran darah ini, seperti dibuatnya media animasi interaktif dengan analogi pada sistem peredaran darah. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih terlibat secara aktif dalam penggunaan media animasi dengan analogi pada proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetyo. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia, 1997. Aksoy, Gokhan. Effects of Animation Technique on the 7th Grade Science and Technology Course. Scientific Research. 3, 2012. Tersedia on line di http://dx.doi.org/10.4236/ce.2012.33048.pdf. Ardianti, Sekar Dwi, Wulan CHristijanti, Pramesti Dewi. Peran Media Animasi dengan Metode Pembelajaran Time Token terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar. Unnes Journal of Biology Education. 1, 2012. Tersedia on line di http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe/article/view/377.pdf. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas, 2006. Darmadi, Hamid. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2011. Faturrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar; Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama, 2007. Guerra, Maria Teresa and Ramos. Analogies as Tools for Meaning Making in Elementary Science Education: How Do They Work in Classroom Settings?. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education. 7 (1), 2011. Hamalik, Oemar. Media Pendidikan. Bandung: Alumni, 1994. Harjanto. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Harjono, Ahmad. Penerapan Strategi Belajar pada Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction). Jurnal Dinamika Pendidikan. 2 (1), 2006. Harrison, Allan G. Analogical Transfer – Interest Is Just as Important as Conceptual Potential. Australian Association for Research in Education. 2002.
68
69
Harrison, Allan G, and Richard K. Coll. Analogi dalam Kelas Sain: Panduan FAR – Cara Menarik untuk Mengajar dengan Menggunakan Analogi. Terj. dari Using Analogies in Middle and Secondary Science Classrooms: The FAR Guide – An Interesting Way to Teach With Analogies oleh Akhlis Nursetiadi. Jakarta: PT Indeks, Cet. I, 2013. Hidayatullah, Priyanto, M. Amarullah Akbar, Zaky Rahim. Animasi Pendidikan Menggunakan Flash. Bandung: Informatika, 2011. Jumadi. “Jurnal Model-model Pembelajaran IPA”, 2014. Tersedia on line di http:staff.uny.ac.id%2Fsystem%2Ffiles%2Fpendidikan%2FJumadi%2C% 2520M.Pd.%2C%2520Dr.%2FModel%2520Pembelajaran%2520IPA.pdf. Khairurrijal, dkk. Konsep Komponen Listrik (Kapasitor, Induktor, dan Memristor) Menggunakan Analogi Konsep Resistor, untuk Pengajaran di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pengajaran Fisika Sekolah Menengah. 1 (4), 2009. Mayo, Joseph. Reflective Pedagogy Through Analogy Construction. Southeastern Journal of Psychology. 1, 2006. Tersedia on line di http://www.georgiapsychologicalsociety.org/SEJP%20Volume%201%20 Number%201%20Mayo.pdf. Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press, 2012. Munir. Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2012. Nurliawati, Tika, “Pengaruh Media Komik Berbasis Analogi terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: 2013. Podolefsky, Noah. The Use of Analogy in Physics Learning and Instruction. Education Issues. 2006. Tersedia on line di http://www.colorado.edu/physics/EducationIssues/podolefsky/research/po dolefsky_analogy_physics.pdf. Prayogo, Sigit Widigdo, Basyirun, Winarno Dwi Rahardjo. Keefektifan Penggunaan Media Animasi Macromedia Flash Pada Materi Kompresor. Automotive Science and Educational Journal. 1, 2012. Tersedia on line di http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/asej/article/view/171.pdf. Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.
70
Purwanto, M. Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010. Sadiman, Arief S., dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada, 2007. Sanjaya, Wina.Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2011. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2011. Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Terj. dari Educational Psychology oleh Diana Angelica. Jakarta: Salemba Humanika, 2009. Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Sofyan, Ahmad, Tonih Feronika, dan Burhanuddin Milama. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001. Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito, 2005. Sudjiono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2011. Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005. Supardi. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Jakarta: PT Ufuk Publishing House, 2011. Supranata, Sumarna. Analisis, Validitas, Reliabilitas,dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006. Sutjiono, Thomas Wibowo Agung. Pendayagunaan Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Penabur. 4, 2009. Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana, 2010. Trisjanti, Lucia Ina, Hari Purnomo, Muhammad Faqih. Penggunaan Analogi Sebagai Metoda Rancang Arsitektur. Jurnal ITS Master, 2011.
71
Uno, Hamzah B. dan Nina Lamatenggo. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2010. Usman, M. Basyiruddin – Asnawir. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers, 2002. Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.
72
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: SMP Muhammadiyah 22 Pamulang : Biologi : VIII/genap : 2x40 menit : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia : 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
I.
Indikator 1. Mengidentifikasi komponen-komponen darah 2. Menjelaskan fungsi komponen-komponen darah 3. Menjelaskan fungsi peredaran darah pada manusia
II.
Tujuan 1. Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi komponen-komponen darah 2. Siswa diharapkan mampu menjelaskan fungsi komponen-komponen darah 3. Siswa diharapkan mampu menjelaskan fungsi peredaran darah pada manusia
III.
Materi Ajar Terlampir
IV.
Teknis Pembelajaran Pendekatan : Konsep Model : Pembelajaran langsung Metode : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
V.
Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (10 menit) Kegiatan Guru Guru memberikan salam Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa dalam pembelajaran Guru membimbing siswa untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan: “Pernahkah kaki atau tangan kalian terluka? Cairan apa yang keluar saat kalian
RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Disiplin
Siswa menjawab salam Siswa mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan dalam pembelajaran Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran Siswa memperhatikan Rasa penjelasan yang diberikan tahu oleh guru
Alokasi Waktu 5’
ingin 2’
Siswa menjawab Percaya diri pertanyaan yang diberikan oleh guru sesuai dengan pengalaman dan pendapatnya masingmasing
3’
73
terluka?” B. Kegiatan Inti (65 menit) 1. Eksplorasi (20 menit) Kegiatan Guru Guru memfasilitasi siswa dalam memperoleh pengetahuan tentang konsep sistem peredaran darah yang dianalogikan dengan sistem transportasi pada Bus Transjakarta melalui animasi yang meliputi: Darah dalam sistem peredaran darah dianalogikan sebagai Bus Transjakarta, Komponen-komponen darah dianalogikan dengan isi Bus Transjakarta tersebut beserta fungsinya 2. Elaborasi (30 menit) Kegiatan Guru Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan lembar kerja siswa untuk mendiskusikan konsep sistem sirkulasi yang dianalogikan dengan sistem transportasi pada Bus Transjakarta tentang komponenkomponen darah dan fungsinya Guru mempersilahkan siswa untuk berdiskusi tentang analogi sistem peredaran darah dan mengisi lembar kerja siswa yang telah diberikan Guru mengundi beberapa kelompok yang harus mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama
Kegiatan Siswa
Nilai Alokasi Karakter Waktu 20’ Siswa memperhatikan Rasa ingin animasi sistem sirkulasi tahu yang dianalogikan dengan Disiplin sistem transportasi Bus Transjakarta tentang komponen-komponen darah manusia beserta fungsinya pada sistem peredaran darah manusia. Siswa mencatat hal-hal penting tentang konsep tersebut
Kegiatan Siswa
Nilai Alokasi Karakter Waktu Siswa secara aktif Bekerjasama 5’ membentuk kelompok Disiplin diskusi dan menerima lembar kerja siswa yang diberikan
Siswa secara berkelompok Percaya diri 15’ mendiskusikan lembar Saling kerja siswa menghargai Komunikatif Beberapa kelompok yang Percaya diri 10’ mendapatkan kesempatan Komunikatif mempresentasikan hasil Saling diskusi yang telah menghargai dilakukan
74
3. Konfirmasi (15 menit) Kegiatan Guru Guru mempersilahkan seluruh siswa untuk menanyakan materi yang belum dimengerti tentang komponen-komponen darah dan fungsinya Guru melempar pertanyaan yang diajukan siswa kepada siswa lainnya dan menegaskan kembali jawaban siswa tersebut Guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa mengajukan Percaya diri pertanyaan tentang komponen darah pada manusia dan fungsinya
Alokasi Waktu 4’
Siswa memperhatikan Saling penjelasan temannya dan menghargai penjelasan guru seputar Percaya diri pertanyaan yang diajukan
7’
Siswa menjawab Jujur pertanyaan yang diberikan Percaya diri guru
4’
C. Kegiatan Penutup (5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Alokasi Karakter Waktu Guru membimbing siswa Siswa menyimpulkan Percaya diri 3’ untuk menyimpulkan proses proses pembelajaran yang Jujur pembelajaran yang telah telah dilakukan dilakukan tentang komponen-komponen darah pada sistem peredaran darah manusia dan fungsinya Guru memberikan penugasan Siswa memperhatikan Bertanggung 2’ kepada siswa untuk penjelasan yang diberikan jawab mengerjakan soal yang guru diberikan oleh guru di rumah dan membaca tentang proses pembekuan darah, golongan darah dan alat-alat sirkulasi darah untuk pertemuan berikutnya
VI.
Media dan sumber pembelajaran A. Henry dkk. IPA untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2009 B. Media Animasi dengan analogi tentang sistem sirkulasi C. Lembar kerja siswa tentang sistem sirkulasi
VII.
Penilaian A. Teknik penilaian B. Bentuk penilaian C. Instrumen penilaian
: Lisan : Uraian : Terlampir
RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama
75
Indikator Menjelaskan komponenkomponen plasma darah dan fungsinya
Soal Pada sistem transportasi diumpamakan seperti apakah plasma darah? Apakah fungsi dari plasma darah tersebut?
Menjelaskan Diumpamakan seperti komponenapakah sel darah merah? komponen sel Lalu apakah fungsi dari darah merah dan sel darah merah fungsinya tersebut?
Menjelaskan komponenkomponen darah putih fungsinya
Diumpamakan seperti apakah sel darah putih? sel Apakah fungsi dari sel dan darah putih tersebut?
Menjelaskan Sebutkan beberapa fungsi peredaran fungsi dari peredaran darah darah!
RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama
Kunci Jawaban Plasma darah diumpamakan seperti bensin yang membantu bus Transjakarta melaju mengantarkan penumpang ke tempat tertentu, sama halnya dengan plasma darah yang berfungsi dalam pengedaran sarisari makanan ke seluruh tubuh Sel darah merah diumpamakan seperti bangku penumpang, dan penumpang diumpamakan seperti oksigen. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang mampu mengikat oksigen, sama seperti bangku penumpang yang digunakan sebagai tempat duduk penumpang. Sel darah putih diumpamakan seperti petugas keamanan di dalam Bus Transjakarta. Secara umum manfaat leukosit adalah membantu pertahanan tubuh terhadap infeksi yang masuk - Mengangkut zat-zat nutrisi ke seluruh jaringan tubuh - Mengatur suhu tubuh - Mengangkut sisa-sisa metabolisme ke alatalat pengeluaran - Menghantarkan rangsang ke organorgan tubuh - Mengedarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh
Skor 4
4
4
3
76
Tangerang Selatan, 3 Desember 2013 Guru Mata Pelajaran
Suswanto, S.Pd
RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama
Peneliti
Khoirunnisa NIM.109016100056
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Darah
Plasma Darah
90% berupa air 10% berupa : - larutan protein - glukosa - faktor koagulasi - ion mineral - karbon dioksida
Sistem Peredaran Darah
Alat-alat Peredaran Darah
Sistem Peredaran Getah Bening
Golongan Darah
Sel-sel Darah
Sel Darah Merah (Eritrosit)
Mengandung banyak hemoglobin yang berfungsi dalam pengikatan oksigen
Sel Darah Putih (Leukosit)
a. b. c. d. e.
Monosit Neutrofil Eosinofil Basofil Limfosit
Gangguan/Penyakit
Keping Darah (Trombosit)
Proses Pembekuan Darah
A
B
AB
O
78
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: SMP Muhammadiyah 22 Pamulang : Biologi : VIII/genap : 3x40 menit : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia : 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
I.
Indikator 1. Menjelaskan proses pembekuan darah 2. Mengidentifikasi macam-macam golongan darah 3. Mengidentifikasi alat-alat peredaran darah 4. Mendeskripsikan struktur alat-alat peredaran darah manusia
II.
Tujuan 1. Siswa diharapkan mampu menjelaskan proses pembekuan darah 2. Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi macam-macam golongan darah 3. Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi alat-alat peredaran darah 4. Siswa diharapkan mampu mendeskripsikan struktur alat-alat peredaran darah manusia
III.
Materi Ajar Terlampir
IV.
Teknis Pembelajaran Pendekatan : Konsep Model : Pembelajaran langsung Metode : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
V.
Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (20 menit) Kegiatan Guru Guru memberikan salam Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa dalam pembelajaran Guru membimbing siswa untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan:
RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Disiplin
Siswa menjawab salam Siswa mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan dalam pembelajaran Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran Siswa memperhatikan Rasa penjelasan yang diberikan tahu oleh guru
Alokasi Waktu 5’
ingin 2’
Siswa menjawab Percaya diri pertanyaan yang diberikan oleh guru sesuai dengan
3’
79
“Apakah kalian dapat merasakan detak jantung kalian? Apakah kalian tahu bagaimana jantung dapat berdetak?” Guru menjelaskan materi secara garis besar tentang proses pembekuan darah, golongan darah, alat-alat sirkulasi berupa jantung dan pembuluh darah B. Kegiatan Inti (65 menit) 1. Eksplorasi (20 menit) Kegiatan Guru
pengalaman pendapatnya masing
dan masing-
Siswa mendengarkan Rasa penjelasan materi sistem tahu sirkulasi yang diberikan oleh guru
Nilai Alokasi Karakter Waktu Guru memfasilitasi siswa Siswa memperhatikan Rasa ingin 20’ dalam memperoleh animasi sistem sirkulasi tahu pengetahuan sistem yang dianalogikan Disiplin peredaran darah yang dengan sistem dianalogikan dengan sistem transportasi Bus transportasi pada Bus Transjakarta tentang Transjakarta melalui animasi proses pembekuan darah, yang meliputi: golongan darah dan alatalat pada sistem Proses pembekuan darah dianalogikan seperti peredaran darah proses perbaikan jalan Siswa mencatat hal-hal yang melibatkan penting tentang konsep komponen-komponen tersebut berupa supir, petugas lapangan Bus Transjakarta dan bahan penutup kerusakan jalan Tipe golongan darah pada manusia dapat dianalogikan seperti macam-macam sistem transportasi kendaraan di darat, seperti sistem transportasi Bus Transjakarta, angkot, kopaja dan taksi Jantung dianalogikan sebagai halte pusat (Halte Harmoni) yaitu tempat berkumpulnya penumpang ketika hendak menuju tempat tertentu atau ketika kembali dari tempat
RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua
Kegiatan Siswa
ingin 10’
80
tertentu yang terdiri dari beberapa pintu (keberangkatan dan kedatangan) Pembuluh darah (arteri, vena dan kapiler) dianalogikan sebagai Jalan Bus Transjakarta yang hanya dilalui oleh Bus Transjakarta. Busway terdiri dari jalan ketika arah pulang, jalan ketika arah keberangkatan dan jalan ketika persimpangan
2. Elaborasi (30 menit) Kegiatan Guru Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan lembar kerja siswa untuk mendiskusikan konsep sistem sirkulasi yang dianalogikan dengan sistem transportasi pada Bus Transjakarta tentang pembekuan darah, golongan darah dan alat-alat pada sistem sirkulasi Guru mempersilahkan siswa untuk berdiskusi tentang proses pembekuan darah, golongan darah, jantung dan pembuluh darah kemudian mengisi lembar kerja siswa yang telah diberikan Guru mengundi beberapa kelompok yang harus mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
3. Konfirmasi (15 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Alokasi Karakter Waktu Siswa secara aktif Bekerjasama 5’ membentuk kelompok Disiplin diskusi dan menerima lembar kerja siswa yang diberikan
Siswa secara berkelompok Percaya diri 15’ mendiskusikan lembar Saling kerja siswa menghargai Komunikatif
Beberapa kelompok yang Percaya diri 10’ mendapatkan kesempatan Komunikatif mempresentasikan hasil Saling diskusi yang telah menghargai dilakukan
Nilai Karakter Guru mempersilahkan Siswa mengajukan Percaya diri seluruh siswa untuk pertanyaan tentang proses menanyakan materi yang pembekuan darah, RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua
Kegiatan Siswa
Alokasi Waktu 4’
81
belum dimengerti
golongan darah dan alatalat sirkulasi berupa jantung dan pembuluh darah Siswa memperhatikan Saling penjelasan temannya dan menghargai penjelasan guru seputar Percaya diri pertanyaan yang diajukan
Guru melempar pertanyaan yang diajukan siswa kepada siswa lainnya dan menegaskan kembali jawaban siswa tersebut Guru mengajukan pertanyaan Siswa menjawab Jujur kepada seluruh siswa tentang pertanyaan yang diberikan Percaya diri proses pembekuan darah, guru golongan darah dan alat-alat sirkulasi berupa jantung dan pembuluh darah C. Kegiatan Penutup (5 menit) Kegiatan Guru
6’
5’
Kegiatan Siswa
Nilai Alokasi Karakter Waktu Guru membimbing siswa Siswa menyimpulkan Percaya diri 3’ untuk menyimpulkan proses proses pembelajaran yang Jujur pembelajaran yang telah telah dilakukan dilakukan tentang proses pembekuan darah, golongan darah dan alat-alat sirkulasi berupa jantung dan pembuluh darah Guru memberikan penugasan Siswa memperhatikan Bertanggung 2’ kepada siswa untuk membaca penjelasan yang diberikan jawab tentang mekanisme guru peredaran darah, peredaran darah getah bening dan gangguan pada sistem peredaran darah untuk pertemuan berikutnya
VI.
Media dan sumber pembelajaran A. Henry dkk. IPA untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2009. B. Media Animasi dengan analogi tentang sistem sirkulasi C. Lembar kerja siswa tentang sistem sirkulasi
VII.
Penilaian A. Teknik penilaian B. Bentuk penilaian C. Instrumen penilaian
: Lisan : Uraian : Terlampir
RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua
82
Indikator Menjelaskan proses pembekuan darah
Soal Diumpamakan seperti apakah proses pembekuan darah? Jelaskan proses pembekuan darah!
Mengidentifikasi macam-macam golongan darah
Diumpamakan seperti apakah tipe golongan darah manusia? Ditentukam oleh apakah penggolongan darah tipe ABO? Aglutinin dan aglutinogen apah yang dimiliki oleh golongan darah O?
Menjelaskan hubungan antara fungsi dan bagianbagian jantung
Diumpamakan seperti apakah jantung pada sistem transportasi Bus transjakarta? Sebutkan ruang yang terdapat pada jantung dan perumpamaannya!
Menjelaskan Jelaskan fungsi masinghubungan antara masing ruang yang fungsi dan bagian- terdapat pada jantung! bagian jantung
RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua
Kunci Jawaban Skor Proses pembekuan darah 5 diumpamakan seperti proses perbaikan jalan Bus Transjakarta. Proses pembekuan darah dimulai ketika terjadi luka, kemudian trombosit pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase. Enzim ini kemudian bercampur dengan plasma darah yang mengandung protrombin. Protrombin berubah menjadi trombin. Trombin yang aktif ini bersama-sama ion kalsium yang ada dalam plasma akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin yang dapat mencegah keluarnya darah, darah membeku dan luka tertutup. Golongan darah manusia 4 diumpamakan seperti sistem transportasi kendaraan di darat berupa bus Transjakarta, angkot, kopaja, dan taksi. Ditentukan oleh aglutinogen dan aglutinin. Golongan darah O tidak mengandung aglutinogen A ataupun B, mengandung aglutinin a dan b. Jantung diumpamakan 3 seperti halte harmoni. - Ruang atrium diumpamakan sebagai pintu kedatangan - Ruang ventrikel diumpamakan seperti pintu keberangkatan - Atrium kanan 4 berfungsi menerima darah dari seluruh tubuh - Atrium kiri berfungsi menerima darah dari
83
Menjelaskan hubungan antara struktur dan fungsi pembuluh darah
Diumpamakan seperti apakah pembuluh darah manusia pada sistem transportasi? Sebutkan pembuluh darah tersebut!
paru-paru - Ventrikel kanan berfungsi memompa darah ke paru-paru - Ventrikel kiri berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh Pembuluh darah 4 diumpamakan seperti jalan yang dilalui Bus Transjakarta - Pembuluh arteri berfungsi membawa darah dari jantung menuju kapiler - Pembuluh vena berfungsi mengembalikan darah ke jantung dari kapiler - Pembuluh kapiler berfungsi dalam pertukaran zat antara darah dan cairan interstisial
Tangerang Selatan, 10 Desember 2013 Guru Mata Pelajaran
Suswanto, S.Pd
RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua
Peneliti
Khoirunnisa NIM.109016100056
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Darah
Alat-alat Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah
Gangguan/Penyakit
Sistem Peredaran Getah Bening Pembekuan Darah
Golongan Darah
Pembuluh Darah
Jantung Ventrikel Kanan Ventrikel Kiri
Arteri
Vena
Kapiler Atrium Kanan
Membawa darah dari jantung
Pertukaran oksigen, karbondioksida dan zatzat lain
Membawa darah ke jantung
Atrium Kiri
85
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: SMP Muhammadiyah 22 Pamulang : Biologi : VIII/genap : 3x40 menit : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia : 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
I.
Indikator 1. Membedakan proses peredaran darah besar dan kecil 2. Menjelaskan sistem peredaran getah bening 3. Menjelaskan berbagai penyakit pada sistem peredaran darah dan hubungannya dengan kesehatan
II.
Tujuan 1. Siswa diharapkan mampu membedakan proses peredaran darah besar dan kecil 2. Siswa diharapkan mampu menjelaskan sistem peredaran getah bening 3. Siswa diharapkan mampu menjelaskan berbagai penyakit pada sistem peredaran darah dan hubungannya dengan kesehatan
III.
Materi Ajar Terlampir
IV.
Teknis Pembelajaran Pendekatan : Konsep Model : Pembelajaran langsung Metode : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
V.
Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (20 menit) Kegiatan Guru Guru memberikan salam Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa dalam pembelajaran Guru membimbing siswa untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan:
RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ketiga
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Disiplin
Siswa menjawab salam Siswa mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan dalam pembelajaran Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran Siswa memperhatikan Rasa penjelasan yang diberikan tahu oleh guru
Alokasi Waktu 5’
ingin 2’
Siswa menjawab Percaya diri pertanyaan yang diberikan oleh guru sesuai dengan
3’
86
“Bagaimanakah oksigen hasil pembakaran energi diedarkan keseluruh tubuh kita?” Guru menjelaskan materi secara garis besar tentang: mekanisme peredaran darah besar dan kecil sistem peredaran getah bening Penyakit pada sistem peredaran darah manusia B. Kegiatan Inti (65 menit) 1. Eksplorasi (20 menit) Kegiatan Guru
pengalaman dan pendapatnya masingmasing Siswa mendengarkan Rasa penjelasan materi sistem tahu sirkulasi yang diberikan oleh guru
Nilai Alokasi Karakter Waktu Guru memfasilitasi siswa Siswa memperhatikan Rasa ingin 20’ dalam memperoleh animasi sistem sirkulasi tahu pengetahuan tentang konsep yang dianalogikan Disiplin sistem peredaran darah yang dengan sistem dianalogikan dengan sistem transportasi Bus transportasi pada Bus Transjakarta tentang Transjakarta melalui animasi mekanisme peredaran yang meliputi: darah besar dan kecil, sistem peredaran getah Mekanisme peredaran darah kecil dianalogikan bening dan penyakit pada seperti jalur perjalanan Bus sistem peredaran darah Transjakarta dengan rute: Siswa mencatat hal-hal Harmoni keberangkatan penting tentang konsep kota Jalan Sawah besar tersebut Kota Jalan Mangga besar Harmoni kedatangan kota Mekanisme peredaran darah besar dianalogikan seperti jalur perjalanan Bus Transjakarta dengan rute: Harmoni keberangkatan Blok M Jalan Bundaran HI Blok M Jalan Bundaran Senayan Harmoni kedatangan Blok M Sistem peredaran getah bening dianalogikan sebagai sistem transportasi Bus angkutan umum di RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ketiga
Kegiatan Siswa
ingin 10’
87
jalan raya yang terintegrasi bus Transjakarta. Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah dianalogikan sebagai gangguan atau hambatan yang ditemui pada sistem transportasi Bus Transjakarta seperti rusaknya mesin Bus, pohon tumbang pada jalur Bus Transjakarta 2. Elaborasi (30 menit) Kegiatan Guru Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan lembar kerja siswa untuk mendiskusikan konsep sistem sirkulasi yang dianalogikan dengan sistem transportasi pada Bus Transjakarta Guru mempersilahkan siswa untuk berdiskusi tentang analogi mekanisme peredaran darah besar dan kecil, sistem peredaran getah bening dan penyakit pada sistem peredaran darah Guru mengundi beberapa kelompok yang harus mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
3. Konfirmasi (15 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Alokasi Karakter Waktu Siswa secara aktif Bekerjasama 5’ membentuk kelompok Disiplin diskusi dan menerima lembar kerja siswa yang diberikan
Siswa secara berkelompok Percaya diri 15’ mendiskusikan lembar Saling kerja siswa menghargai Komunikatif
Beberapa kelompok yang Percaya diri 10’ mendapatkan kesempatan Komunikatif mempresentasikan hasil Saling diskusi yang telah menghargai dilakukan
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa mengajukan Percaya diri pertanyaan tentang mekanisme peredaran darah besar dan kecil, sistem peredaran getah bening dan penyakit pada sistem peredaran darah
Guru mempersilahkan seluruh siswa untuk menanyakan materi yang belum dimengerti tentang peredaran darah besar dan kecil, sistem peredaran getah bening dan penyakit pada sistem peredaran darah Guru melempar pertanyaan Siswa memperhatikan Saling yang diajukan siswa kepada penjelasan temannya dan menghargai RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ketiga
Alokasi Waktu 4’
6’
88
siswa lainnya dan menegaskan kembali jawaban siswa tersebut Guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa tentang peredaran darah besar dan kecil, sistem limfatik dan penyakit pada sistem peredaran darah
penjelasan guru seputar Percaya diri pertanyaan yang diajukan Siswa menjawab Jujur pertanyaan yang diberikan Percaya diri guru
C. Kegiatan Penutup (5 menit) Kegiatan Guru
5’
Kegiatan Siswa
Nilai Alokasi Karakter Waktu Guru membimbing siswa Siswa menyimpulkan Percaya diri 3’ untuk menyimpulkan proses proses pembelajaran yang Jujur pembelajaran yang telah telah dilakukan dilakukan tentang mekanisme peredaran darah besar dan kecil, sistem limfatik dan penyakit pada sistem peredaran darah Guru memberitahukan Siswa memperhatikan Bertanggung 2’ jadwal ulangan untuk penjelasan yang diberikan jawab pertemuan selanjutnya dan guru memberikan penugasan kepada siswa agar mempelajari kembali materi sistem peredaran darah pada manusia
VI.
Media dan sumber pembelajaran A. Bakhtiar, Suaha. Biologi: untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. 2011. B. Media Animasi dengan analogi tentang sistem sirkulasi C. Lembar kerja siswa tentang sistem sirkulasi
VII.
Penilaian A. Teknik penilaian B. Bentuk penilaian C. Instrumen penilaian
: Tertulis : Uraian : Terlampir
Indikator Soal Menjelaskan Diumpamakan seperti proses peredaran apakah peredaran darah darah besar besar pada sistem transportasi Bus Transjakarta? Jelaskan jalur peredaran darah besar pada RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ketiga
Kunci Jawaban Skor Peredaran darah besar 5 diumpamakan seperti rute perjalanan Bus Tranjakarta jurusan Harmoni – Blok M – Harmoni. Jantung – aorta – arteri –
89
manusia!
Menjelaskan Diumpamakan seperti proses peredaran apakah peredaran darah darah kecil kecil pada sistem transportasi Bus Transjakarta? Jelaskan jalur peredaran darah kecil pada manusia Menjelaskan Sebutkan perbedaan sistem peredaran antara sistem peredaran getah bening darah dengan sistem limfatik
Mendeskripsikan penyakit/kelainan dalam sistem peredaran darah
Sebutkan beberapa penyakit yang dapat terjadi dalam sistem peredaran darah!
arteriola – kapiler – sel-sel tubuh – venula – vena – vena kava – jantung Peredaran darah kecil 5 diumpamakan seperti rute perjalanan Bus Tranjakarta jurusan Harmoni – Kota – Harmoni. Jantung – arteri pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis – jantung Pada peredaran darah, 5 cairan darah yang dialirkan berwarna sedangkan pada sistem limfatik cairan yang dialirkan berupa getah berwarna merah Pada peredaran darah zat yang diangkut berupa sari makanan (protein, gula), O2 dan CO2 sedangkan sistem limfatik zat yang diangkut berupa lemak - Anemia 3 - Varises - Artherosklerosis - Leukimia - Jantung koroner
Tangerang Selatan, 17 Desember 2013 Guru Mata Pelajaran
Suswanto, S.Pd
RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ketiga
Peneliti
Khoirunnisa NIM.109016100056
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Darah
Alat-alat Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah Kecil
Sistem Peredaran Darah Besar
Ventrikel Kanan
Vena Pulmonalis
Ventrikel Kiri
Arteri Pulmonalis
Kapiler paru-paru
Aorta
Atrium Kiri
Sistem Peredaran Getah Bening
Sistem Peredaran Darah
Vena Cava Kapiler Seluruh tubuh
Ventrikel Kanan
Gangguan/Penyakit
Hemofilia Leukimia Jantung Koroner Varises Ambeien Arterosklerosis Hipertensi
91
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: SMP Muhammadiyah 22 Pamulang : Biologi : VIII/genap : 2x40 menit : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia : 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
I.
Indikator 1. Mengidentifikasi komponen-komponen darah 2. Menjelaskan fungsi komponen-komponen darah 3. Menjelaskan fungsi peredaran darah pada manusia
II.
Tujuan 1. Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi komponen-komponen darah 2. Siswa diharapkan mampu menjelaskan fungsi komponen-komponen darah 3. Siswa diharapkan mampu menjelaskan fungsi peredaran darah pada manusia
III.
Materi Ajar Terlampir
IV.
Teknis Pembelajaran Pendekatan : Konsep Model : Pembelajaran langsung Metode : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
V.
Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (10 menit) Kegiatan Guru Guru memberikan salam Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa dalam pembelajaran Guru membimbing siswa untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan: “Pernahkah kaki atau tangan kalian terluka? Cairan apa yang keluar saat kalian
RPP Kelas Kontrol Pertemuan Pertama
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Disiplin
Siswa menjawab salam Siswa mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan dalam pembelajaran Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran Siswa memperhatikan Rasa penjelasan yang diberikan tahu oleh guru
Alokasi Waktu 5’
ingin 2’
Siswa menjawab Percaya diri pertanyaan yang diberikan oleh guru sesuai dengan pengalaman dan pendapatnya masingmasing
3’
92
terluka?” B. Kegiatan Inti (55 menit) 1. Eksplorasi (20 menit) Kegiatan Guru Guru memfasilitasi siswa dalam memperoleh pengetahuan melalui animasi pembelajaran tentang komponen-komponen darah manusia, fungsi komponenkomponen darah, dan fungsi sistem peredaran darah pada manusia. 2. Elaborasi (30 menit) Kegiatan Guru Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan lembar kerja siswa untuk mendiskusikan materi tentang darah dan fungsi peredaran darah Guru mempersilahkan siswa untuk berdiskusi tentang komponen-komponen darah, fungsi komponen darah, dan fungsi sistem peredaran darah pada manusia, kemudian mempersilahkan siswa mengisi lembar kerja siswa yang telah diberikan Guru mengundi beberapa kelompok yang harus mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
3. Konfirmasi (15 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Alokasi Karakter Waktu 20’ Siswa memperhatikan Rasa ingin animasi sistem sirkulasi tahu yang dijelaskan oleh guru Disiplin Siswa mencatat hal-hal penting tentang konsep tersebut
Kegiatan Siswa
Nilai Alokasi Karakter Waktu Siswa secara aktif Bekerjasama 5’ membentuk kelompok Disiplin diskusi dan menerima lembar kerja siswa yang diberikan Siswa secara berkelompok Percaya diri 15’ mendiskusikan lembar Saling kerja siswa menghargai Komunikatif
Beberapa kelompok yang Percaya diri 10’ mendapatkan kesempatan Komunikatif mempresentasikan hasil Saling diskusi yang telah menghargai dilakukan
Nilai Karakter Guru mempersilahkan Siswa mengajukan Percaya diri seluruh siswa untuk pertanyaan tentang menanyakan materi yang komponen-kompone darah, belum dimengerti fungsi komponen darah dan fungsi sistem peredaran darah pada RPP Kelas Kontrol Pertemuan Pertama
Kegiatan Siswa
Alokasi Waktu 4’
93
manusia Siswa memperhatikan Saling penjelasan temannya dan menghargai penjelasan guru seputar Percaya diri pertanyaan yang diajukan
Guru melempar pertanyaan yang diajukan siswa kepada siswa lainnya dan menegaskan kembali jawaban siswa tersebut Guru mengajukan pertanyaan Siswa menjawab Jujur kepada seluruh siswa pertanyaan yang diberikan Percaya diri guru C. Kegiatan Penutup (5 menit) Kegiatan Guru
7’
4’
Kegiatan Siswa
Nilai Alokasi Karakter Waktu Guru membimbing siswa Siswa menyimpulkan Percaya diri 3’ untuk menyimpulkan proses proses pembelajaran yang Jujur pembelajaran yang telah telah dilakukan dilakukan tentang komponen darah pada manusia, fungsi komponen darah dan fungsi sistem peredaran darah Guru memberikan penugasan Siswa memperhatikan Bertanggung 2’ kepada siswa untuk penjelasan yang diberikan jawab mengerjakan soal yang guru diberikan oleh guru di rumah dan membaca tentang pembekuan darah, golongan darah dan alat-alat sirkulasi darah untuk pertemuan berikutnya
VI.
Media dan sumber pembelajaran A. Henry dkk. IPA untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2009 B. Media Animasi tentang sistem sirkulasi C. Lembar kerja siswa tentang sistem sirkulasi
VII.
Penilaian A. Teknik penilaian B. Bentuk penilaian C. Instrumen penilaian
: Tulisan : Uraian : Terlampir
Indikator Menjelaskan komponenkomponen plasma darah dan fungsinya
Soal Pada darah yang tersentrifugasi terdapat bagian yang cair dan padat. Apakah nama dan fungsi dari bagian cair pada darah tersebut?
Menjelaskan
Sebutkan
RPP Kelas Kontrol Pertemuan Pertama
Kunci Jawaban Skor Cairan kekuningan pada 4 darah disebut plasma darah, berfungsi dalam pengaturan tekanan osmosis darah, pengedaran sari-sari makanan ke seluruh tubuh ciri-ciri - Tidak berinti 4
94
komponenkomponen sel darah merah dan fungsinya Menjelaskan komponenkomponen sel darah putih dan fungsinya Menjelaskan fungsi peredaran darah
struktur dari sel darah merah beserta fungsinya!
Mengandung hemoglobin yang membantu dalam pengikatan oksigen Jelaskan fungsi dari sel Secara umum manfaat 4 darah putih! leukosit adalah membantu pertahanan tubuh terhadap infeksi yang masuk Sebutkan beberapa fungsi dari peredaran darah! -
-
-
Mengangkut zat-zat 3 nutrisi ke seluruh jaringan tubuh Mengatur suhu tubuh Mengangkut sisa-sisa metabolisme ke alatalat pengeluaran Menghantarkan rangsang ke organorgan tubuh Mengedarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh
Tangerang Selatan, 3 Desember 2013 Guru Mata Pelajaran
Suswanto, S.Pd
RPP Kelas Kontrol Pertemuan Pertama
Peneliti
Khoirunnisa NIM.109016100056
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Darah
Plasma Darah
90% berupa air 10% berupa : - larutan protein - glukosa - faktor koagulasi - ion mineral - karbon dioksida
Sistem Peredaran Darah
Alat-alat Peredaran Darah
Sistem Peredaran Getah Bening
Golongan Darah
Sel-sel Darah
Sel Darah Merah (Eritrosit)
Mengandung banyak hemoglobin yang berfungsi dalam pengikatan oksigen
Sel Darah Putih (Leukosit)
a. b. c. d. e.
Monosit Neutrofil Eosinofil Basofil Limfosit
Gangguan/Penyakit
Keping Darah (Trombosit)
Proses Pembekuan Darah
A
B
AB
O
96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: SMP Muhammadiyah 22 Pamulang : Biologi : VIII/genap : 3x40 menit : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia : 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
I.
Indikator 1. Menjelaskan proses pembekuan darah 2. Mengidentifikasi macam-macam golongan darah 3. Mengidentifikasi alat-alat peredaran darah 4. Mendeskripsikan struktur alat-alat peredaran darah manusia
II.
Tujuan 1. Siswa diharapkan mampu menjelaskan proses pembekuan darah 2. Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi macam-macam golongan darah 3. Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi alat-alat peredaran darah 4. Siswa diharapkan mampu mendeskripsikan struktur alat-alat peredaran darah manusia
III.
Materi Ajar Terlampir
IV.
Teknis Pembelajaran Pendekatan : Konsep Model : Pembelajaran langsung Metode : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
V.
Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (20 menit) Kegiatan Guru Guru memberikan salam Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa dalam pembelajaran Guru membimbing siswa untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan:
RPP Kelas Kontrol Pertemuan Kedua
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Disiplin
Siswa menjawab salam Siswa mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan dalam pembelajaran Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran Siswa memperhatikan Rasa penjelasan yang diberikan tahu oleh guru
Alokasi Waktu 5’
ingin 2’
Siswa menjawab Percaya diri pertanyaan yang diberikan oleh guru sesuai dengan
3’
97
“Apakah kalian dapat merasakan detak jantung kalian? Apakah kalian tahu bagaimana jantung dapat berdetak?” Guru menjelaskan materi secara garis besar tentang proses pembekuan darah, golongan darah, dan alat-alat sirkulasi berupa jantung dan pembuluh darah B. Kegiatan Inti (65 menit) 1. Eksplorasi (20 menit) Kegiatan Guru
pengalaman pendapatnya masing
dan masing-
Siswa mendengarkan Rasa penjelasan materi sistem tahu sirkulasi yang diberikan oleh guru
ingin 10’
Nilai Alokasi Karakter Waktu Guru memfasilitasi siswa Siswa memperhatikan Rasa ingin 20’ dalam memperoleh animasi sistem sirkulasi tahu pengetahuan tentang konsep tentang jantung dan Disiplin proses pembekuan darah, pembuluh darah golongan darah dan jantung Siswa mencatat hal-hal dan pembuluh darah melalui penting tentang konsep animasi tersebut 2. Elaborasi (30 menit) Kegiatan Guru Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan lembar kerja siswa untuk mendiskusikan tentang proses pembekuan darah, golongan darah dan alat-alat pada sistem sirkulasi Guru mempersilahkan siswa untuk berdiskusi proses pembekuan darah, golongan darah dan alat-alat sirkulasi, kemudian mengisi lembar kerja siswa yang telah diberikan Guru mengundi beberapa kelompok yang harus mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
RPP Kelas Kontrol Pertemuan Kedua
Kegiatan Siswa
Kegiatan Siswa
Nilai Alokasi Karakter Waktu Siswa secara aktif Bekerjasama 5’ membentuk kelompok Disiplin diskusi dan menerima lembar kerja siswa yang diberikan
Siswa secara berkelompok Percaya diri 15’ mendiskusikan lembar Saling kerja siswa menghargai Komunikatif
Beberapa kelompok yang Percaya diri 10’ mendapatkan kesempatan Komunikatif mempresentasikan hasil Saling diskusi yang telah menghargai dilakukan
98
3. Konfirmasi (15 menit) Kegiatan Guru
Nilai Karakter Guru mempersilahkan Siswa mengajukan Percaya diri seluruh siswa untuk pertanyaan tentang materi menanyakan materi yang yang dipelajari belum dimengerti Guru melempar pertanyaan Siswa memperhatikan Saling yang diajukan siswa kepada penjelasan temannya dan menghargai siswa lainnya dan penjelasan guru seputar Percaya diri menegaskan kembali pertanyaan yang diajukan jawaban siswa tersebut Guru mengajukan pertanyaan Siswa menjawab Jujur kepada seluruh siswa pertanyaan yang diberikan Percaya diri guru C. Kegiatan Penutup (5 menit) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Alokasi Waktu 3’
5’
7’
Kegiatan Siswa
Nilai Alokasi Karakter Waktu Guru membimbing siswa Siswa menyimpulkan Percaya diri 3’ untuk menyimpulkan proses proses pembelajaran yang Jujur pembelajaran yang telah telah dilakukan dilakukan tentang proses pembekuan darah, golongan darah dan alat-alat sirkulasi berupa jantung dan pembuluh darah Guru memberikan penugasan Siswa memperhatikan Bertanggung 2’ kepada siswa untuk membaca penjelasan yang diberikan jawab tentang mekanisme guru peredaran darah, peredaran darah getah bening dan gangguan pada sistem peredaran darah untuk pertemuan berikutnya
VI.
Media dan sumber pembelajaran A. Henry dkk. IPA untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2009. B. Media Animasi dengan analogi tentang sistem sirkulasi C. Lembar kerja siswa tentang sistem sirkulasi
VII.
Penilaian A. Teknik penilaian B. Bentuk penilaian C. Instrumen penilaian
RPP Kelas Kontrol Pertemuan Kedua
: Lisan : Uraian : Terlampir
99
Indikator Menjelaskan proses pembekuan darah
Soal Jelaskan proses pembekuan darah!
Mengidentifikasi macam-macam golongan darah
Kunci Jawaban Skor Proses pembekuan darah 5 dimulai ketika terjadi luka, kemudian trombosit pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase. Enzim ini kemudian bercampur dengan plasma darah yang mengandung protrombin. Protrombin berubah menjadi trombin. Trombin yang aktif ini bersama-sama ion kalsium yang ada dalam plasma akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin yang dapat mencegah keluarnya darah, darah membeku dan luka tertutup. Ditentukan oleh 4 aglutinogen dan aglutinin. Golongan darah O tidak mengandung aglutinogen A ataupun B, mengandung aglutinin a dan b.
Ditentukam oleh apakah penggolongan darah tipe ABO? Aglutinin dan aglutinogen apah yang dimiliki oleh golongan darah O? Menjelaskan Sebutkan ruang yang hubungan antara terdapat pada jantung! fungsi dan bagianbagian jantung Menjelaskan Jelaskan fungsi masing- hubungan antara masing ruang yang fungsi dan bagian- terdapat pada jantung! bagian jantung -
-
-
Menjelaskan Sebutkan pembuluh hubungan antara darah tersebut! struktur dan fungsi pembuluh darah -
RPP Kelas Kontrol Pertemuan Kedua
Ruang atrium kanan 3 dan kiri Ruang ventrikel kanan dan kiri Atrium kanan 4 berfungsi menerima darah dari seluruh tubuh Atrium kiri berfungsi menerima darah dari paru-paru Ventrikel kanan berfungsi memompa darah ke paru-paru Ventrikel kiri berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh Pembuluh arteri 4 berfungsi membawa darah dari jantung menuju kapiler Pembuluh vena berfungsi
100
mengembalikan darah ke jantung dari kapiler - Pembuluh kapiler berfungsi dalam pertukaran zat antara darah dan cairan interstisial
Tangerang Selatan, 10 Desember 2013 Guru Mata Pelajaran
Suswanto, S.Pd
RPP Kelas Kontrol Pertemuan Kedua
Peneliti
Khoirunnisa NIM.109016100056
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Darah
Alat-alat Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah
Gangguan/Penyakit
Sistem Peredaran Getah Bening Pembekuan Darah
Golongan Darah
Pembuluh Darah
Jantung Ventrikel Kanan Ventrikel Kiri
Arteri
Vena
Kapiler Atrium Kanan
Membawa darah dari jantung
Pertukaran oksigen, karbondioksida dan zatzat lain
Membawa darah ke jantung
Atrium Kiri
102
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: SMP Muhammadiyah 22 Pamulang : Biologi : VIII/genap : 3x40 menit : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia : 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
I.
Indikator 1. Membedakan proses peredaran darah besar dan kecil 2. Menjelaskan sistem peredaran getah bening 3. Menjelaskan berbagai penyakit pada sistem peredaran darah dan hubungannya dengan kesehatan
II.
Tujuan 1. Siswa diharapkan mampu membedakan proses peredaran darah besar dan kecil 2. Siswa diharapkan mampu menjelaskan sistem peredaran getah bening 3. Siswa diharapkan mampu menjelaskan berbagai penyakit pada sistem peredaran darah dan hubungannya dengan kesehatan
III.
Materi Ajar Terlampir
IV.
Teknis Pembelajaran Pendekatan : Konsep Model : Pembelajaran langsung Metode : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
V.
Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (20 menit) Kegiatan Guru Guru memberikan salam Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa dalam pembelajaran Guru membimbing siswa untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan:
RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ketiga
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Disiplin
Siswa menjawab salam Siswa mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan dalam pembelajaran Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran Siswa memperhatikan Rasa penjelasan yang diberikan tahu oleh guru
Alokasi Waktu 5’
ingin 2’
Siswa menjawab Percaya diri pertanyaan yang diberikan oleh guru sesuai dengan
3’
103
“Bagaimanakah oksigen hasil pembakaran energi diedarkan keseluruh tubuh kita?” Guru menjelaskan materi secara garis besar tentang: mekanisme peredaran darah besar dan kecil sistem peredaran getah bening Penyakit pada sistem peredaran darah manusia B. Kegiatan Inti (65 menit) 1. Eksplorasi (20 menit) Kegiatan Guru
pengalaman dan pendapatnya masingmasing Siswa mendengarkan Rasa penjelasan materi sistem tahu sirkulasi yang diberikan oleh guru
ingin 10’
Nilai Alokasi Karakter Waktu Guru memfasilitasi siswa Siswa memperhatikan Rasa ingin 20’ dalam memperoleh animasi sistem sirkulasi tahu pengetahuan melalui animasi yang dijelaskan oleh guru Disiplin pembelajaran tentang Siswa mencatat hal-hal mekanisme peredaran darah penting tentang konsep besar dan kecil, sistem tersebut peredaran getah bening dan penyakit pada sistem peredaran darah 2. Elaborasi (30 menit) Kegiatan Guru Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan lembar kerja siswa untuk mendiskusikan tentang mekanisme peredaran darah besar dan kecil, sistem peredaran getah bening dan penyakit pada sistem peredaran darah Guru mempersilahkan siswa untuk berdiskusi tentang mekanisme peredaran darah besar dan kecil, sistem peredaran getah bening dan penyakit pada sistem peredaran darah Guru mengundi beberapa kelompok yang harus mempresentasikan hasil
RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ketiga
Kegiatan Siswa
Kegiatan Siswa
Nilai Alokasi Karakter Waktu Siswa secara aktif Bekerjasama 5’ membentuk kelompok Disiplin diskusi dan menerima lembar kerja siswa yang diberikan
Siswa secara berkelompok Percaya diri 15’ mendiskusikan lembar Saling kerja siswa menghargai Komunikatif
Beberapa kelompok yang Percaya diri 10’ mendapatkan kesempatan Komunikatif mempresentasikan hasil Saling
104
diskusi di depan kelas
3. Konfirmasi (15 menit) Kegiatan Guru Guru mempersilahkan seluruh siswa untuk menanyakan materi yang belum dimengerti
diskusi dilakukan
yang
telah
menghargai
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa mengajukan Percaya diri pertanyaan tentang mekanisme peredaran darah besar dan kecil, sistem peredaran getah bening dan penyakit pada sistem peredaran darah Siswa memperhatikan Saling penjelasan temannya dan menghargai penjelasan guru seputar Percaya diri pertanyaan yang diajukan
Guru melempar pertanyaan yang diajukan siswa kepada siswa lainnya dan menegaskan kembali jawaban siswa tersebut Guru mengajukan pertanyaan Siswa menjawab Jujur kepada seluruh siswa pertanyaan yang diberikan Percaya diri guru C. Kegiatan Penutup (5 menit) Kegiatan Guru
Alokasi Waktu 4’
6’
5’
Nilai Alokasi Karakter Waktu Guru membimbing siswa Siswa menyimpulkan Percaya diri 3’ untuk menyimpulkan proses proses pembelajaran yang Jujur pembelajaran yang telah telah dilakukan dilakukan tentang mekanisme peredaran darah besar dan kecil, sistem peredaran getah bening dan penyakit pada sistem peredaran darah Guru memberitahukan Siswa memperhatikan Bertanggung 2’ jadwal ulangan untuk penjelasan yang diberikan jawab pertemuan selanjutnya dan guru memberikan penugasan kepada siswa agar mempelajari kembali materi sistem peredaran darah pada manusia
VI.
Kegiatan Siswa
Media dan sumber pembelajaran A. Bakhtiar, Suaha. Biologi: untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. 2011. B. Media Animasi dengan analogi tentang sistem sirkulasi C. Lembar kerja siswa tentang sistem sirkulasi
RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ketiga
105
VII.
Penilaian A. Teknik penilaian B. Bentuk penilaian C. Instrumen penilaian
: Tertulis : Uraian : Terlampir
Indikator Soal Kunci Jawaban Menjelaskan Jelaskan jalur peredaran Jantung – aorta – arteri – proses peredaran darah besar pada arteriola – kapiler – sel-sel darah besar manusia tubuh – venula – vena – vena kava – jantung Menjelaskan Jelaskan jalur peredaran Jantung – arteri proses peredaran darah kecil pada pulmonalis – paru-paru – darah kecil manusia vena pulmonalis – jantung Menjelaskan Sebutkan perbedaan Pada peredaran darah, fungsi, jaringan, antara sistem peredaran cairan darah yang dan organ sistem darah dengan sistem dialirkan berwarna limfatik limfatik sedangkan pada sistem limfatik cairan yang dialirkan berupa getah berwarna merah Pada peredaran darah zat yang diangkut berupa sari makanan (protein, gula), O2 dan CO2 sedangkan sistem limfatik zat yang diangkut berupa lemak Mendeskripsikan Sebutkan beberapa - Anemia penyakit/kelainan penyakit yang dapat - Varises dalam sistem terjadi dalam sistem - Artherosklerosis peredaran darah peredaran darah! - Leukimia - Jantung koroner
Skor 5
5
5
3
Tangerang Selatan, 17 Desember 2013 Guru Mata Pelajaran
Suswanto, S.Pd
RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ketiga
Peneliti
Khoirunnisa NIM.109016100056
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Darah
Alat-alat Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah Kecil
Sistem Peredaran Darah Besar
Ventrikel Kanan
Vena Pulmonalis
Ventrikel Kiri
Arteri Pulmonalis
Kapiler paru-paru
Aorta
Atrium Kiri
Sistem Peredaran Getah Bening
Sistem Peredaran Darah
Vena Cava Kapiler Seluruh tubuh
Ventrikel Kanan
Gangguan/Penyakit
Hemofilia Leukimia Jantung Koroner Varises Ambeien Arterosklerosis Hipertensi
107
LEMBAR KERJA SISWA Sistem Peredaran Darah Manusia Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
: 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia : 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan : 1. Mengidentifikasi komponen-komponen darah 2. Menjelaskan fungsi komponen-komponen darah 3. Menjelaskan fungsi peredaran darah pada manusia
Sistem peredaran darah manusia dapat diumpamakan seperti sistem transportasi Bus Transjakarta. 1. Isilah kolom dan bagian yang kosong di bawah ini dengan baik dan benar! Bus Transjakarta diumpamakan seperti
a)……………….. Bila disentrifugasi
Pilihan Jawaban 1. 2. 3. 4.
Eritrosit Trombosit dan leukosit Darah Plasma darah
b)………………………. c)……………………… d)……………………….
2.1 Bensin diumpamakan seperti
a)………………..
Supir diumpamakan seperti
b)………………..
Penumpang diumpamakan seperti c)………………..
Pilihan jawaban a. Eritrosit b. Leukosit
Bangku penumpang diumpamakan seperti
d)………………..
Petugas keamanan diumpamakan seperti
e)………………..
c. Trombosit
d. Plasma darah
Lembar Kerja Siswa Kelas EksperimenPertemuan PertamaSistem Peredaran Darah
e. Oksigen
108
2.2 Jelaskan fungsi komponen-komponen darah yang telah disesuaikan dengan perumpamaan komponen Bus Transjakarta a. Eritrosit berfungsi ……………………………………………………………………… b. Leukosit berfungsi ……………………………………………………………………... c. Trombosit berfungsi …………………………………………………………………… d. Plasma darah berfungsi ………………………………………………………………... 3.1 Lengkapilah titik-titik di bawah ini dengan baik dan benar! Petugas keamanan
Petugas keamanan diumpamakan seperti………………….. yang terbagi menjadi
……………....
……………....
Pilihan Jawaban a. Monosit b. Neutrofil
……………....
c. eosinofil
d. basofil
……………....
e. Limfosit
……………....
f. leukosit
3.3 Jelaskan ciri-ciri dari : a. Monosit b. Neutrofil c. Eosinofil d. Basofil e. Limfosit
Lembar Kerja Siswa Kelas EksperimenPertemuan PertamaSistem Peredaran Darah
109
LEMBAR KERJA SISWA Sistem Peredaran Darah Manusia Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
: 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia : 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan : 1. Mengidentifikasi komponen-komponen darah 2. Menjelaskan fungsi komponen-komponen darah 3. Menjelaskan fungsi peredaran darah pada manusia
Dalam sistem peredaran darah terdapat beberapa komponen, diantaranya darah. Darah terdiri dari bagian yang cair dan padat. 1. Isilah kolom dan bagian yang kosong di bawah ini dengan baik dan benar! Pilihan Jawaban Darah bila disentrifugasi
a)………………….. b)………………….. c)…………………..
1. Eritrosit 2. Trombosit dan leukosit 3. Plasma darah
2. Jelaskan fungsi komponen-komponen darah berikut ini: a. Eritrosit berfungsi ……………………………………………………………………… b. Leukosit berfungsi ……………………………………………………………………... c. Trombosit berfungsi …………………………………………………………………… d. Plasma darah berfungsi ………………………………………………………………... 3.1 Leukosit terbagi menjadi beberapa jenis, lengkapilah bagan berikut dengan baik dan benar! Leukosit
……………....
……………....
Pilihan Jawaban a. Monosit b. Neutrofil
……………....
c. eosinofil
d. basofil
……………....
e. Limfosit
Lembar Kerja Siswa Kelas KontrolPertemuan PertamaSistem Peredaran Darah
……………....
f. leukosit
110
3.2 Jelaskan ciri-ciri dan fungsi dari : a. Monosit b. Neutrofil c. Eosinofil d. Basofil e. Limfosit
Lembar Kerja Siswa Kelas KontrolPertemuan PertamaSistem Peredaran Darah
111
LEMBAR KERJA SISWA Sistem Peredaran Darah Manusia Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
: 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia : 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan : 1. Menjelaskan proses pembekuan darah 2. Mengidentifikasi macam-macam golongan darah 3. Mengidentifikasi alat-alat peredaran darah 4. Mendeskripsikan struktur alat-alat peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusia dapat diumpamakan seperti sistem transportasi Bus Transjakarta. 1. Berikut ini ditampilkan gambar tentang kerusakan jalan bus transjakarta. Kerusakan jalan tersebut dapat diumpamakan seperti proses pembekuan darah. Jelaskan dengan bahasa kalian sendiri bagaimana proses perbaikan jalan tersebut yang diumpamakan dengan proses pembekuan darah! Telepon
Supir Petugas Bus Transjakarta
Petugas lapangan Bus TransJ
Mobil pembawa alat dan bahan perbaikan jalan
Bahan perbaikan jalan
……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Lengkapi bagan proses pembekuan darah berikut ini dengan baik dan benar! Trombosit
pecah mengeluarkan
………………... Pilihan jawaban
………………..
Trombin
…………………
Fibrin
a. b. c. d.
Lembar Kerja Siswa Kelas EksperimenPertemuan Kedua/Sistem Peredaran Darah
Protombin Fibrinogen Trombokinase Ion Ca+ dan vitamin K
112
3. Dr. Karl Landsteiner menggolongkan darah menjadi empat macam, yaitu A, B, AB, dan O. Pembagian golongan darah dilakukan berdasarkan ada tidaknya aglutinogen dan aglutinin dalam darah manusia. Golongan darah manusia tersebut dapat diumpamakan seperti beberapa sistem transportasi kendaraan di darat. Jelaskanlah penggolongan darah berdasarkan gambar di bawah ini!
Sistem transportasi Bus Transjakarta diumpamakan seperti golongan darah AB. Terdiri dari aglutinin ………. dan aglutinogen ……….
Sistem transportasi kopaja diumpamakan seperti golongan darah B. Terdiri dari aglutinin ………. dan aglutinogen ……….
Sistem transportasi angkutan kota diumpamakan seperti golongan darah A. Terdiri dari aglutinin ………. dan aglutinogen ……….
Sistem transportasi taksi diumpamakan seperti golongan darah O. Terdiri dari aglutinin ………. dan aglutinogen ……….
4. Lengkapilah titik-titik di bawah ini dengan baik dan benar! a. Halte harmoni sebagai halte pusat dapat diumpamakan seperti ……………………. b. Berdasarkan gambar di bawah halte harmoni memiliki pintu kedatangan yang diumpamakan seperti ruang ……………. dan pintu keberangkatan yang diumpamakan seperti ruang ………………..
Lembar Kerja Siswa Kelas EksperimenPertemuan Kedua/Sistem Peredaran Darah
113
Vena cava superior
d
a. ………………………..
aorta Arteri pulmonalis Vena pulmonalis a b
b. ……………………….. c. …………………………
c
d. …………………………
Vena cava inferior
Pilihan jawaban 1. Ventrikel kanan
2. Ventrikel kiri
3. Atrium kanan
4. Atrium kiri
5. Lengkapilah kolom kosong di bawah ini dengan baik dan benar!
a. Jalan Bus Transjakarta (Busway) diumpamakan seperti ………………………………………….
b. Jalan di sekitar halte mangga besar diumpamakan seperti……………. ……………… c. Jalan di sekitar halte sawah besar diumpamakan seperti……………… ……………… d. Jalan di sekitar halte bundaran HI diumpamakan seperti …………….. ……………… e. Jalan di sekitar bundaran senayan diumpamakan seperti ………. ………………. f. Kota dan blok M diumpamakan seperti ………………. ……………….
Pilihan jawaban 1. Vena pulmonalis 2. Aorta 3. Pembuluh darah
Lembar Kerja Siswa Kelas EksperimenPertemuan Kedua/Sistem Peredaran Darah
4. Vena cava 5. Arteri pulmonalis 6. Kapiler
114
6. Jawablah dengan tepat pertanyaan di bawah ini! a. Lengkapilah tabel perbedaan pembuluh darah di bawah ini dengan baik dan benar! Pembeda Aliran darah Kandungan darah
Arteri …………………….. Membawa darah kaya oksigen dan zat-zat makanan
Sifat pembuluh
…………………..
Tekanan darah
……………………
Vena Menuju jantung ………………………. Relatif tipis dan bersifat kaku Tekanan darah rendah, jika terjadi luka darah merembers
b. Apakah fungsi dari pembuluh kapiler? Jawab…………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………….....
Lembar Kerja Siswa Kelas EksperimenPertemuan Kedua/Sistem Peredaran Darah
115
LEMBAR KERJA SISWA Sistem Peredaran Darah Manusia Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia : 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan : 1. Menjelaskan proses pembekuan darah 2. Mengidentifikasi macam-macam golongan darah 3. Mengidentifikasi alat-alat peredaran darah 4. Mendeskripsikan struktur alat-alat peredaran darah manusia
Indikator
Pada saat tubuh kita terluka, kita akan mengeluarkan darah. Luka tersebut dapat ditutup dan diperbaiki oleh komponen-komponen pembekuan darah. 1. Lengkapi bagan proses pembekuan darah berikut ini dengan baik dan benar! Trombosit
………………...
pecah mengeluarkan
………………..
Trombin
…………………
Fibrin
Pilihan jawaban a. Protombin c. Trombokinase
b. Fibrinogen d. Ion Ca+ dan vitamin K
2. Dr. Karl Landsteiner menggolongkan darah menjadi empat macam, yaitu A, B, AB, dan O. Pembagian golongan darah dilakukan berdasarkan ada tidaknya aglutinogen dan aglutinin dalam darah manusia. Lengkapilah bagan tipe golongan darah di bawah ini! No
Tipe Golongan Darah
Aglutinogen
Aglutinin
1
A
……...
………
2
……..
……...
a
3
……..
AB
……...
4
……...
……..
a,b
Lembar Kerja Siswa Kelas KontrolPertemuan KeduaSistem Peredaran Darah
116
3. Lengkapilah kolom di bawah ini! Vena cava superior
d
a. ………………………..
aorta Arteri pulmonalis Vena pulmonalis a
b. ……………………….. c. …………………………
b c
d. …………………………
Vena cava inferior
Pilihan jawaban 1. Ventrikel kanan
2. Ventrikel kiri
3. Atrium kanan
4. Atrium kiri
4. Jawablah dengan tepat pertanyaan di bawah ini! a. Lengkapilah tabel perbedaan pembuluh darah di bawah ini dengan baik dan benar! Pembeda Aliran darah Kandungan darah
Arteri …………………….. Membawa darah kaya oksigen dan zat-zat makanan
Sifat pembuluh
…………………..
Tekanan darah
……………………
Vena Menuju jantung ………………………. Relatif tipis dan bersifat kaku Tekanan darah rendah, jika terjadi luka darah merembers
b. Apakah fungsi dari pembuluh kapiler? Jawab…………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………….....
Lembar Kerja Siswa Kelas KontrolPertemuan KeduaSistem Peredaran Darah
117
LEMBAR KERJA SISWA Sistem Peredaran Darah Manusia Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
: 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia : 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan : 1. Membedakan proses peredaran darah besar dan kecil 2. Menjelaskan sistem peredaran getah bening 3. Menjelaskan berbagai penyakit pada sistem peredaran darah dan hubungannya dengan kesehatan
Sistem peredaran darah manusia dapat diumpamakan seperti sistem transportasi Bus Transjakarta. Sama halnya dengan sistem peredaran darah yang memiliki peredaran darah besar dan kecil, sistem transportasi Bus Transjakarta memiliki koridor sebagai rute perjalanan. 1. Berikut ini merupakan rute perjalanan Bus Transjakarta koridor 1 (Blok M – Kota). Lengkapilah skema rute perjalanan bus transjakarta yang diumpamakan dengan sistem peredaran darah pada manusia di bawah ini! Rute perjalanan Bus Tranjakarta jurusan Harmoni – kota Harmoni pintu keberangkatan kota Jalan mangga besar ………………….. ………………………………… … Harmoni pintu ………………kota diumpamakan Sistem peredaran darah ………… Ventrikel kanan ………………………………… ……….
………………………………… ………… …………………………………… ……… Lembar Kerja Siswa Kelas EksperimenPertemuan KetigaSistem Peredaran Darah
118
Rute perjalanan Bus Tranjakarta jurusan Harmoni – Blok M Harmoni pintu ……………… blok M Jalan Bundaran HI ………………… …. ………………………………… … Harmoni pintu kedatangan Blok M diumpamakan Sistem peredaran darah ………… Ventrikel kiri
………………………………… …………
………………………………… ………… …………………………………… ………
2. Lengkapilah titik – titik di bawah ini! Sistem peredaran darah yang berdampingan dengan sistem peredaran ………………………………. dapat diumpamakan seperti sistem transportasi ..…………………………. yang berdampingan dengan sistem transportasi Kopaja dan APTB (Angkutan Perbatasan Terintegrasi BusTransjakarta)
Lembar Kerja Siswa Kelas EksperimenPertemuan KetigaSistem Peredaran Darah
119
3. Lengkapilah tabel perbedaan sistem peredaran darah dengan sistem peredaran getah bening berikut! No
Perbedaan
Peredaran darah
Peredaran getah benih
1.
Sistem peredaran
………………………
Terbuka
2.
Darah yang dialirkan
Darah berwarna
………………………..
3.
Zat yang diangkut
………………………
Lemak
4.
Pembuluh
Pembuluh arteri dan vena
……………………….
4. Isilah titik-titik di bawah ini! Pada sistem peredaran darah dapat ditemukan beberapa gangguan seperti …………… yang diumpamakan seperti potongan pohon tumbang yang menghalangi transportasi Bus Transjakarta. Penyakit tersebut disebabkan oleh ………………………………… ………………………………………………………………………………………….
5. Sebutkan beberapa contoh gangguan/penyakit pada sistem peredaran darah manusia beserta penyebab penyakit tersebut! No 1.
Nama Penyakit/Gangguan
Penyebab
2. 3. 4.
Lembar Kerja Siswa Kelas EksperimenPertemuan KetigaSistem Peredaran Darah
120
LEMBAR KERJA SISWA Sistem Peredaran Darah Manusia Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
: 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia : 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan : 1. Membedakan proses peredaran darah besar dan kecil 2. Menjelaskan sistem peredaran getah bening 3. Menjelaskan berbagai penyakit pada sistem peredaran darah dan hubungannya dengan kesehatan
1. Di bawah ini ditampilkan gambar sistem peredaran darah pada manusia. Tuliskan urutan proses peredaran darah kecil dan peredaran darah besar dengan baik dan benar! Sistem Peredaran Darah Kecil
Ventrikel Kanan
…………………………………………...
…………………………………………...
…………………………………………...
Atrium Kiri
Sistem Peredaran Darah Besar
Ventrikel Kiri
……………………………………… …
……………………. .
…………………………………………...
……………………………………… …
Lembar Kerja Siswa Kelas KontrolPertemuan KetigaSistem Peredaran Darah
121
2. Lengkapilah tabel perbedaan sistem peredaran darah dengan sistem peredaran getah bening berikut! No
Perbedaan
Peredaran darah
Peredaran getah benih
1.
Sistem peredaran
………………………
Terbuka
2.
Darah yang dialirkan
Darah berwarna
………………………..
3.
Zat yang diangkut
………………………
Lemak
4.
Pembuluh
Pembuluh arteri dan vena
……………………….
3. Sebutkan beberapa contoh gangguan/penyakit pada sistem peredaran darah manusia beserta penyebab penyakit tersebut! No
Nama Penyakit/Gangguan
Penyebab
1. 2. 3. 4. 5.
Lembar Kerja Siswa Kelas KontrolPertemuan KetigaSistem Peredaran Darah
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Jenjang sekolah
: SMP
Mata Pelajaran
: Biologi
Alokasi Waktu
: 2x40 menit
Jumlah Soal
: 45
Bentuk Soal
:Tes Objektif Pilihan Ganda
Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan Kompetensi Dasar
: 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
Sub Konsep
Indikator 1 6 10 14 19 23
Aspek Kognitif C2 C3 2 3 7 8 11 12 15 16, 17 20 21 24 25
C4 4, 5 9 13 18 22 26
Jumlah Soal 5 4 4 5 4 4
27 31
28 32, 33
29 34
30 35
4 5
36
37
38
39
4
40, 44
41
42
43, 45
6
11
11
11
12
45
C1 Fungsi dan komposisi darah
Mengidentifikasi komponen-komponen darah Menjelaskan fungsi komponen-komponen darah Menjelaskan proses pembekuan darah Mengidentifikasi macam-macam golongan darah Fungsi Peredaran Darah Menjelaskan fungsi peredaran darah pada manusia Mengidentifikasi alat-alat peredaran darah Alat-alat Sirkulasi Darah Mendeskripsikan struktur alat-alat peredaran darah manusia Mekanisme Peredaran Membedakan proses peredaran darah besar dan kecil Darah Peredaran Getah Menjelaskan sistem peredaran getah bening Bening Kelainan / Penyakit Menjelaskan berbagai penyakit pada sistem peredaran darah dan pada sistem Peredaran hubungannya dengan kesehatan Darah Jumlah soal
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Jenjang sekolah
: SMP
Mata Pelajaran
: Biologi
Alokasi Waktu
: 90 menit
Jumlah Soal
: 45
Bentuk Soal
:Tes Objektif Pilihan Ganda
Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan Kompetensi Dasar
Sub Konsep Fungsi dan komposisis darah
: 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
Indikator Soal Menyebutkan komponen-komponen pada darah
Soal Gambar di bawah ini menunjukkan komposisi darah yang terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah.
Tingkat Jawaban Kognitif B
C1
No. Butir Soal 1
Menjelaskan komponen yang termasuk ke dalal selsel darah manusia Menghubungakan komponen darah dengan fungsinya
Membandingkan mekanisme darah, komponen darah, dan sel darah
Komponen apakah yang tidak termasuk ke dalam plasma darah? A. air B. trombosit C. globulin D. albumin Dibedakan menjadi apa sajakah sel-sel darah manusia? C A. eritrosit dan leukosit B. granulosit dan agranulosit C. eritrosit, leukosit, dan trombosit D. neutrofil, basosil, dan eosinofil Sel darah merah mengandung zat yang disebut A hemoglobin atau Hb. Hemoglobin adalah protein yang mengandung senyawa besi, yaitu hemin. Apakah fungsi hemoglobin pada sel darah merah? A. mengikat oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh B. membawa CO2 ke jaringan C. membawa glukosa ke seluruh tubuh D. membantu dalam proses pembekuan darah Perhatikan gambar di bawah ini ! D
C2
2
C3
3
C4
4
Berdasarkan gambar sel darah di atas, sel apakah yang bersifat fagosit, cenderung berwarna merah dan plasmanya bersifat asam? A. leukosit B. neutrofil C. basofil D. eosinofil Menganalisis Plasma darah memiliki banyak komponen di dalamnya, B mekanisme dari plasma diantaranya adalah air dan protein. Protein apakah yang darah dan peranan terdapat dalam plasma darah yang digunakan untuk plasma darah membentuk zat antibodi dan mempertahankan keseimbangan air di dalam darah dan jaringan? A. Sistein dan Globulin B. Globulin dan Albumin C. Albumin dan fibrinogen D. Sistein dan albumin Menyebutkan fungsi Apakah fungsi dari sel darah putih? A sel darah putih A. membunuh kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh B. mengangkut oksigen ke seluruh tubuh C. melakukan pembekuan darah D. mengangkut dari-sari makanan ke seluruh tubuh Menjelaskan fungsi Pernyataan manakah yang benar tentang macam sel D dari sel darah putih darah putih dan peranannya? A. neutrofil mengenali antigen dan menghasilkan antibodi B. basofil menembus pembuluh darah dan mengontrol respon kebal C. monosit memproduksi antibodi dan menembus pembuluh darah D. limfosit mengontrol respon kebal dan menghasilkan antibodi
C4
5
C1
6
C2
7
Menghubungkan fungsi darah, komponen darah, dan macam-macam sel darah Membandingkan karakteristik, fungsi, dan mekanisme dari sel darah
Menyebutkan komponen darah yang berkaitan dengan proses pembekuan darah
Sel-sel darah apakah yang menurun jumlahnya ketika seseorang menderita demam berdarah? A. monosit B. leukosit C. trombosit D. basofil Perhatikan gambar di bawah ini!
C
C3
8
B
C4
9
C1
10
Jenis sel-sel darah putih manakah yang berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh yang melibatkan produksi dan distribusi antibodi? A. Neutrofil B. limfosit C. eusinofil D. monosit Sel darah apakah yang berfungsi dalam proses B pembekuan darah? A. leukosit B. trombosit C. eritrosit D. sel darah putih
Menjelaskan salah satu proses pembekuan darah
Menghubungkan komponen darah dengan proses pembekuan darah
Menganalisis diagram proses pembekuan darah
Mengidentifikasi golongan darah
Dibentuk oleh apakah benang-benang fibrin? A A. fibrinogen B. thrombin C. serum D. protombin Pada saat kita terluka, trombosit akan pecah kemudian A keluar faktor antihemofilia. Disebut apakah faktor antihemofilia tersebut? A. trombokinase B. fibrin C. thrombin D. proteombin Perhatikan skema pembekuan darah dibawah ini! C
Komponen apakah yang dimaksud pada nomor 1, 2, dan 3? A. trombokinase, ion Ca+ dan vitamin K, dan fibrinogen B. fibrinogen, trombin, dan trombokinase C. trombokinase, protrombin, dan fibrinogen D. trombin, fibrin, dan (ion Ca dan vitamin K) Zat apakah yang menentukan golongan darah manusia? C A. antigen dan antitoksin
C2
11
C3
12
C4
13
C1
14
berdasarkan perbedaan aglutinogen dan aglutinin yang terkandung dalam darah Menjelaskan golongan darah berdasarkan perbedaan aglutinogen dan aglutinin yang terkandung dalam darah Menghubungkan golongan darah berdasarkan perbedaan aglutinogen dan aglutinin yang terkandung dalam darah
Menghubungkan tipe golongan darah berdasarkan perbedaan aglutinogen dan aglutinin yang terkandung dalam darah Membandingkan golongan darah dengan proses transfusi darah
B. aglutinin dan eritrosit C. aglutinin dan aglutinogen D. aglutinin dan eritrosit
Apakah yang terdapat pada membrane sel darah merah orang yang bergolongan darah A? A. aglutinogen A B. aglutinogen B C. tidak memiliki aglutinogen D. memiliki aglutinogen A dan B Orang yang bergolongan darah A tidak mungkin mendonorkan darahnya kepada orang yang bergolongan darah B karena akan terjadi penggumpalan darah. Apakah yang menyebabkan penggumpalan darah itu terjadi? A. aglutinin β akan bertemu dengan aglutinogen B B. aglutinogen B akan bertemu dengan aglutinogen A C. aglutinin α akan bertemu dengan aglutinin β D. aglutinogen A akan bertemu dengan aglutinin α Golongan darah apakah yang dimiliki oleh seseorang apabila dalam sel darah merahnya tidak terdapat aglutinogen, tetapi dalam plasmanya mengandung aglutinin α dan β? A. B B. AB C. A D. O Perhatikan tabel golongan darah berikut ini : No Nama Golongan Darah 1 Brandon A
A
C2
15
D
C3
16
D
C3
17
B
C4
18
2 3 4 5
Fungsi Peredaran Darah
Wawan Budi Hudson Berto
O AB B A
Jika Belda yang bergolongan darah A memerlukan transfusi darah, maka siapa sajakah yang dapat mendonorkan darahnya untuk Belda? A. Brandon, Budi, Hudson B. Brandon, Wawan, Berto C. Wawan, Hudson, Berto D. Budi, Hudson, Berto Mengidentifikasi Pernyataan manakah yang tidak tepat dengan fungsi C fungsi sistem sistem peredaran darah pada manusia? peredaran darah pada A. mengangkut zat nutrisi ke seluruh jaringan tubuh manusia B. mengangkut sisa-sisa metabolisme ke alat-alat pengeluaran C. menghantarkan rangsang ke organ-organ tubuh D. mengedarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh Menjelaskan fungsi Apakah fungsi dari plasma darah? D plasma darah kaitannya A. mengangkut O2 dan membantu mengangkut CO2 dengan peredaran B. membantu pertahanan tubuh terhadap infeksi darah yang masuk C. membantu proses pembekuan darah D. mengatur tekanan osmosis darah, membawa sarisari makanan, sisa metabolisme, hasil sekresi, dan beberapa gas Menghubungkan Perhatikan gambar di bawah ini! A fungsi pembuluh darah dalam sistem peredaran darah
C1
19
C2
20
C3
21
Menganalisis fungsi darah dalam sistem peredaran darah dan hubungannya dengan sistem organ yang lain
Pada pembuluh darah apakah dalam sistem peredaran darah yang paling mudah menjadi tempat difusi molekul-molekul? A. kapiler B. vena C. arteri D. pembuluh limfa Sistem sirkulasi darah pada manusia berhubungan C dengan sistem-sistem organ yang lainnya. Sistem organ apakah yang berhubungan langsung dengan sel darah merah? A. sistem ekskresi B. sistem koordinasi tubuh C. sistem pernapasan D. sistem pencernaan
C4
22
Alat-alat Sirkulasi Darah
Mengidentifikasi karakteristik jantung
Pada gambar di samping, ditunjukkan oleh nomor berapakah ruang atrium? A. B. C. D.
Menjelaskan fungsi jantung pada sistem peredaran darah
Menghubungkan tekanan dan aliran darah pada jantung manusia
Menganalisis alat-alat sirkulasi
B
C1
23
A
C2
24
B
C3
25
C
C4
26
2 dan 3 1 dan 4 6 dan 5 1 dan 2
Apakah fungsi dari jantung? A. memompa darah ke seluruh tubuh B. menyerap O2 dari atmosfer C. menyaring sisa metabolisme dari darah D. menghasilkan oksigen Bagian jantung manakah yang memiliki tekanan yang paling tinggi saat jantung berdetak? A. Serambi kiri B. Bilik kiri C. Serambi kanan D. Bilik kanan Di bawah ini adalah alat-alat sirkulasi darah 1. jantung 2. paru-paru 3. ginjal 4. arteri 5. arteriol 6. kapiler
Manakah yang merupakan alat-alat sirkulasi? A. 1,2,4,5 B. 1,2,3,4 C. 1,4,5,6 D. 1,2,4,6 Mengidentifikasi Pembuluh darah apakah yang darahnya kaya akan karakteristik, fungsi, oksigen? dan mekanisme A. vena paru-paru pembuluh darah B. vena dari ginjal C. vena hati D. vena dari jantung Menjelaskan ciri-ciri Pembuluh darah apakah yang memiliki bentuk paling pembuluh darah kecil? A. kapiler B. arteri C. arteriol D. vena Menghubungkan Dalam sistem peredaran darah manusia dikenal adanya karakteristik, fungsi, tiga pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan kapiler. dan mekanisme Pernyataan manakah yang berkaitan dengan pembuluh pembuluh darah vena? A. Mengangkut darah di mana kadar darah O2 tinggi B. Jalannya meninggalkan jantung C. Mengangkut darah di mana kadar CO2 tinggi D. Jalannya menuju jantung Menghubungkan Hubungan manakah yang tepat tentang ciri-ciri fungsi pembuluh darah pembuluh darah berikut? manusia Pembuluh darah Fungsi/ciri-ciri A Arteri Mengalirkan darah menuju jantung B Vena Mengalirkan darah
A
C1
27
A
C2
28
D
C3
29
B
C4
30
Mekanisme Peredaran Darah
Mengidentifikasi sistem peredaran darah kecil dan sistem peredaran darah besar
Menjelaskan sistem peredaran darah kecil dan sistem peredaran darah besar
Menjelaskan sistole dan diastole dalam peredaran darah
Mengaplikasi bagianbagian jantung yang berisi darah kaya Oksigen ketika peredaran darah
menuju jantung C Arteri Lapisan tengah dan luar sangat tipis D Kapiler Terdiri atas beberapa lapisan sel Disebut peredaran darah apakah yang aliran darahnya mengalir dari jantung menuju paru-paru dan kembali ke jantung? A. Peredaran darah terbuka B. Peredaran darah tertutup C. Perdedaran darah kecil D. Peredaran darah besar Bagaimanakah urutan aliran darah pada peredaran darah kecil? A. Jantung – arteri pulmonalis - paru-paru - vena pulmonalis – jantung B. Jantung – aorta - seluruh tubuh - jantung C. Jantung – aorta – paru –paru - jantung D. Jantung – vena pulmonalis – arteri pulmonalis jantung Tekanan darah seseorang menunjukkan angka 120/80 mmHg. Menunjukkan tekanan apakah nilai 80 mmHg pada hasil pengukuran tersebut? A. Sistole B. Diastole C. Darah tinggi D. Darah rendah Perhatikan gambar di bawah ini!
C
C1
31
A
C2
32
B
C2
33
D
C3
34
berlangsung
Membandingkan sistem peredaran pada manusia
Bagian jantung manakah yang hanya berisi darah kaya oksigen? A. I dan II B. II dan III C. III dan IV D. II dan IV Perhatikan tabel berikut ! D Huruf
P
Sistem peredaran darah Besar
Q
Kecil
R
Ganda
S
Tertutup
Keterangan Bilik kanan seluruh tubuh serambi kiri Bilik kiri paru-paru serambi kanan Darah dua kali beredar ke seluruh tubuh Darah mengalir dalam pembuluh
Ditunjukkan oleh huruf apakah sistem peredaran darah yang benar? A. P
C4
35
Sistem Peredaran Getah Bening
Mengidentifikasi kandungan dalam sistem peredaran getah bening
Menjelaskan fungsi dari limfosit pada sistem peredaran getah bening
Membedakan sistem peredaran darah dan sistem peredaran getah bening
B. Q C. R D. S Apakah yang tidak terdapat dalam sistem peredaran getah bening? A. Sel darah putih B. Antibodi C. Sel darah merah D. Zat makanan Apakah fungsi dari limfosit pada sistem peredaran getah bening? A. Menghancurkan antigen B. Pembentuk antibodi C. Menguraikan antigen D. Menurunkan jumlah antibodi Perbedaan antara peredaran darah dengan peredaran getah bening No Perbedaan Peredaran Peredaran darah getah benih 1. Sistem Tertutup Terbuka peredaran 2. Darah yang Darah Getah dialirkan berwarna berwarna merah 3. Zat yang Sari makanan Lemak diangkut (protein, gula), O2, CO2 4. Pembuluh Pembuluh Pembuluh arteri dan arteri vena
C
C1
36
B
C2
37
B
C3
38
Menganalisis karakteristik sistem peredaran getah bening
Kelainan / Penyakit pada sistem Peredaran Darah
Mengidentifkasi kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah
Menjelaskan penyebab suatu penyakit pada sistem sirkulasi
Menghubungkan kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah
Pernyataan manakah yang benar tentang perbedaan peredaran darah dan peredaran getah bening? A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 Pernyataan manakah yang tidak berhubungan dengan sistem limfatik? A. beredar keseluruh tubuh melalui pembuluh darah B. beredar ke seluruh tubuh di dalam pembuluh limfe C. salah satu organ penyusunnya adalah kelenjar timus D. memiliki fungsi menghasilkan sistem imunitas Disebut apakah kelainan yang disebabkan darah yang sukar membeku? A. Anemia B. Talasemia C. Leukimia D. Hemofilia Leukemia merupakan salah satu penyakit yang ditemui pada sistem peredaran darah manusia, disebabkan oleh penambahan apakah penyakit leukemia? A. eritrosit B. leukosit C. fibrinogen D. trombosit Salah satu penyakit pada sistem peredaran darah manusia adalah terjadinya pembengkakan pada pembuluh balik di daerah kaki atau betis. Disebut apakah penyakit tersebut? A. Varises
A
C4
39
D
C1
40
B
C2
41
A
C3
42
Membandingkan kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah
Mengidentifikasi kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah dan hubungannya dengan kesehatan Membandingkan kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah dan hubungannya dengan kesehatan
B. Anemia C. Thalasemia D. Stroke Ada berbagai macam penyakit dan kelainan yang D berhubungan dengan sistem peredaran darah. Pernyataan manakah yang paling tepat tentang kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah tersebut? A. Leukimia disebabkan oleh bakteri B. Olahraga apapun baik untuk penderita kelainan jantung C. Pola makan tertentu dapat mempengaruhi golongan darah D. Stroke disebabkan antara lain oleh menyempitnya pembuluh darah Jika seseorang kekurangan eritrosit, tubuhnya menjadi C pucat. Penyakit apakah yang memiliki ciri-ciri tersebut? A. Leukimia B. Sianosis C. Anemia D. Leukopenia Apakah yang akan dialami seseorang yang menderita B sakit akibat infeksi virus? A. Peningkatan jumlah neutrofil dan makrofag untuk memakan virus B. Peningkatan jumlah limfosit untuk membuat antibodi C. Penurunan jumlah limfosit karena berinteraksi dengan toksin D. Penurunan jumlah leukosit untuk merespon antigen
C4
43
C1
44
C4
45
138
Nama : Kelas : Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D! 1. Gambar di bawah ini menunjukkan komposisi darah yang terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah.
Komponen apakah yang tidak termasuk ke dalam plasma darah? A. air B. trombosit C. globulin D. albumin 2. Dibedakan menjadi apa sajakah sel-sel darah manusia? A. eritrosit dan leukosit B. granulosit dan agranulosit C. eritrosit, leukosit, dan trombosit D. neutrofil, basosil, dan eosinofil 3. Sel darah merah mengandung zat yang disebut hemoglobin atau Hb. Hemoglobin adalah protein yang mengandung senyawa besi, yaitu hemin. Apakah fungsi hemoglobin pada sel darah merah? A. mengikat oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh B. membawa CO2 ke jaringan C. membawa glukosa ke seluruh tubuh D. membantu dalam proses pembekuan darah
139
4. Perhatikan gambar di bawah ini ! Berdasarkan gambar sel darah disamping, sel apakah yang bersifat fagosit, cenderung berwarna merah dan plasmanya bersifat asam? A. leukosit B. neutrofil C. basofil D. eosinofil 5. Plasma darah memiliki banyak komponen di dalamnya, diantaranya adalah air dan protein. Protein apakah yang terdapat dalam plasma darah yang digunakan untuk membentuk zat antibodi dan mempertahankan keseimbangan air di dalam darah dan jaringan? A. sistein dan Globulin B. globulin dan Albumin C. albumin dan fibrinogen D. sistein dan albumin 6. Apakah fungsi dari sel darah putih? A. membunuh kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh B. mengangkut oksigen ke seluruh tubuh C. melakukan pembekuan darah D. mengangkut dari-sari makanan ke seluruh tubuh 7. Pernyataan manakah yang benar tentang macam sel darah putih dan peranannya? A. neutrofil mengenali antigen dan menghasilkan antibodi B. basofil menembus pembuluh darah dan mengontrol respon kebal C. monosit memproduksi antibodi dan menembus pembuluh darah D. limfosit mengontrol respon kebal dan menghasilkan antibodi 8. Sel-sel darah apakah yang menurun jumlahnya ketika seseorang menderita demam berdarah? A. monosit B. leukosit C. trombosit D. basofil
140
9. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jenis sel-sel darah putih manakah yang berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh yang melibatkan produksi dan distribusi antibodi? A. neutrofil B. limfosit C. eusinofil D. monosit 10. Sel darah apakah yang berfungsi dalam proses pembekuan darah? A. leukosit B. trombosit C. eritrosit D. sel darah putih 11. Dibentuk oleh apakah benang-benang fibrin? A. fibrinogen B. thrombin C. serum D. protombin 12. Pada saat kita terluka, trombosit akan pecah kemudian keluar faktor antihemofilia. Disebut apakah faktor antihemofilia tersebut? A. trombokinase B. fibrin C. thrombin D. proteombin
141
13. Perhatikan skema pembekuan darah dibawah ini!
Komponen apakah yang dimaksud pada nomor 1, 2, dan 3? A. trombokinase, ion Ca+ dan vitamin K, dan fibrinogen B. fibrinogen, trombin, dan trombokinase C. trombokinase, protrombin, dan fibrinogen D. trombin, fibrin, dan (ion Ca dan vitamin K) 14. Zat apakah yang menentukan golongan darah manusia? A. antigen dan antitoksin B. aglutinin dan eritrosit C. aglutinin dan aglutinogen D. aglutinin dan eritrosit 15. Apakah yang terdapat pada membrane sel darah merah orang yang bergolongan darah A? A. aglutinogen A B. aglutinogen B C. tidak memiliki aglutinogen D. memiliki aglutinogen A dan B 16. Orang yang bergolongan darah A tidak mungkin mendonorkan darahnya kepada orang yang bergolongan darah B karena akan terjadi penggumpalan darah. Apakah yang menyebabkan penggumpalan darah itu terjadi? A. aglutinin β akan bertemu dengan aglutinogen B B. aglutinogen B akan bertemu dengan aglutinogen A C. aglutinin α akan bertemu dengan aglutinin β D. aglutinogen A akan bertemu dengan aglutinin α 17. Golongan darah apakah yang dimiliki oleh seseorang apabila dalam sel darah merahnya tidak terdapat aglutinogen, tetapi dalam plasmanya mengandung aglutinin α dan β? A. B B. AB C. A D. O
142
18. Perhatikan tabel golongan darah berikut ini : No 1 2 3 4 5
Nama Brandon Wawan Budi Hudson Berto
Golongan Darah A O AB B A
Jika Belda yang bergolongan darah A memerlukan transfusi darah, maka siapa sajakah yang dapat mendonorkan darahnya untuk Belda? A. Brandon, Budi, Hudson B. Brandon, Wawan, Berto C. Wawan, Hudson, Berto D. Budi, Hudson, Berto 19. Pernyataan manakah yang tidak tepat dengan fungsi sistem peredaran darah pada manusia? A. mengangkut zat nutrisi ke seluruh jaringan tubuh B. mengangkut sisa-sisa metabolisme ke alat-alat pengeluaran C. menghantarkan rangsang ke organ-organ tubuh D. mengedarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh 20. Apakah fungsi dari plasma darah? A. mengangkut O2 dan membantu mengangkut CO2 B. membantu pertahanan tubuh terhadap infeksi yang masuk C. membantu proses pembekuan darah D. mengatur tekanan osmosis darah, membawa sari-sari makanan, sisa metabolisme, hasil sekresi, dan beberapa gas
21. Perhatikan gambar di bawah ini! Pada pembuluh darah apakah dalam sistem peredaran darah yang paling mudah menjadi tempat difusi molekul-molekul? A. kapiler B. vena C. arteri D. pembuluh limfa
143
22. Sistem sirkulasi darah pada manusia berhubungan dengan sistem-sistem organ yang lainnya. Sistem organ apakah yang berhubungan langsung dengan sel darah merah? A. sistem ekskresi B. sistem koordinasi tubuh C. sistem pernapasan D. sistem pencernaan 23. Pada gambar di samping, ditunjukkan oleh nomor berapakah ruang atrium? A. 2 dan 3 B. 1 dan 4 C. 6 dan 5 D. 1 dan 2
24. Apakah fungsi dari jantung? A. memompa darah ke seluruh tubuh B. menyerap O2 dari atmosfer C. menyaring sisa metabolisme dari darah D. menghasilkan oksigen 25. Bagian jantung manakah yang memiliki tekanan yang paling tinggi saat jantung berdetak? A. Serambi kiri B. Bilik kiri C. Serambi kanan D. Bilik kanan 26. Di bawah ini adalah alat-alat sirkulasi darah 1. jantung 2. paru-paru 3. ginjal 4. arteri 5. arteriol 6. kapiler Manakah yang merupakan alat-alat sirkulasi? A. 1,2,4,5 B. 1,2,3,4
144
C. 1,4,5,6 D. 1,2,4,6 27. Pembuluh darah apakah yang darahnya kaya akan oksigen? A. vena paru-paru B. vena dari ginjal C. vena hati D. vena dari jantung 28. Pembuluh darah apakah yang memiliki bentuk paling kecil? A. kapiler B. arteri C. arteriol D. vena 29. Dalam sistem peredaran darah manusia dikenal adanya tiga pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan kapiler. Pernyataan manakah yang berkaitan dengan pembuluh vena? A. mengangkut darah di mana kadar darah O2 tinggi B. jalannya meninggalkan jantung C. mengangkut darah di mana kadar CO2 tinggi D. jalannya menuju jantung 30. Hubungan manakah yang tepat tentang ciri-ciri pembuluh darah berikut?
A B C D
Pembuluh darah Arteri Vena Arteri Kapiler
Fungsi/ciri-ciri Mengalirkan darah menuju jantung Mengalirkan darah menuju jantung Lapisan tengah dan luar sangat tipis Terdiri atas beberapa lapisan sel
31. Disebut peredaran darah apakah yang aliran darahnya mengalir dari jantung menuju paru-paru dan kembali ke jantung? A. peredaran darah terbuka B. peredaran darah tertutup C. perdedaran darah kecil D. peredaran darah besar 32. Bagaimanakah urutan aliran darah pada peredaran darah kecil? A. jantung – arteri pulmonalis - paru-paru - vena pulmonalis – jantung B. jantung – aorta - seluruh tubuh - jantung C. jantung – aorta – paru –paru – jantung D. jantung – vena pulmonalis – arteri pulmonalis - jantung
145
33. Tekanan darah seseorang menunjukkan angka 120/80 mmHg. Menunjukkan tekanan apakah nilai 80 mmHg pada hasil pengukuran tersebut? A. sistole B. diastole C. darah tinggi D. darah rendah 34. Perhatikan gambar di bawah ini! Bagian jantung manakah yang hanya berisi darah kaya oksigen? A. I dan II B. II dan III C. III dan IV D. II dan IV 35. Perhatikan tabel berikut ! Huruf P Q R S
Sistem peredaran darah Besar Kecil Ganda Tertutup
Keterangan Bilik kanan seluruh tubuh serambi kiri Bilik kiri paru-paru serambi kanan Darah dua kali beredar ke seluruh tubuh Darah mengalir dalam pembuluh
Ditunjukkan oleh huruf apakah sistem peredaran darah yang benar? A. P B. Q C. R D. S 36. Apakah yang tidak terdapat dalam sistem peredaran getah bening? A. sel darah putih B. antibodi C. Sel darah merah D. zat makanan 37. Apakah fungsi dari limfosit pada sistem peredaran getah bening? A. menghancurkan antigen B. pembentuk antibodi C. menguraikan antigen D. menurunkan jumlah antibodi
146
38. Perbedaan antara peredaran darah dengan peredaran getah bening No 1. 2. 3.
Perbedaan Sistem peredaran Darah yang dialirkan Zat yang diangkut
4.
Pembuluh
Peredaran darah Tertutup Darah berwarna Sari makanan (protein, gula), O2, CO2 Pembuluh arteri dan vena
Peredaran getah bening Terbuka Getah berwarna merah Lemak Pembuluh arteri
Pernyataan manakah yang benar tentang perbedaan peredaran darah dan peredaran getah bening? A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 39. Pernyataan manakah yang tidak berhubungan dengan sistem limfatik? A. beredar keseluruh tubuh melalui pembuluh darah B. beredar ke seluruh tubuh di dalam pembuluh limfe C. salah satu organ penyusunnya adalah kelenjar timus D. memiliki fungsi menghasilkan sistem imunitas 40. Disebut apakah kelainan yang disebabkan darah yang sukar membeku? A. anemia B. talasemia C. leukimia D. hemofilia 41. Leukemia merupakan salah satu penyakit yang ditemui pada sistem peredaran darah manusia, disebabkan oleh penambahan apakah penyakit leukemia? A. eritrosit B. leukosit C. fibrinogen D. trombosit 42. Salah satu penyakit pada sistem peredaran darah manusia adalah terjadinya pembengkakan pada pembuluh balik di daerah kaki atau betis. Disebut apakah penyakit tersebut? A. varises B. anemia C. thalasemia D. stroke
147
43. Ada berbagai macam penyakit dan kelainan yang berhubungan dengan sistem peredaran darah. Pernyataan manakah yang paling tepat tentang kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah tersebut? A. leukimia disebabkan oleh bakteri B. olahraga apapun baik untuk penderita kelainan jantung C. pola makan tertentu dapat mempengaruhi golongan darah D. stroke disebabkan antara lain oleh menyempitnya pembuluh darah 44. Jika seseorang kekurangan eritrosit, tubuhnya menjadi pucat. Penyakit apakah yang memiliki ciri-ciri tersebut? A. leukimia B. sianosis C. anemia D. leukopenia 45. Apakah yang akan dialami seseorang yang menderita sakit akibat infeksi virus? A. peningkatan jumlah neutrofil dan makrofag untuk memakan virus B. peningkatan jumlah limfosit untuk membuat antibodi C. penurunan jumlah limfosit karena berinteraksi dengan toksin D. penurunan jumlah leukosit untuk merespon antigen
SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 32 Butir soal = 45 Bobot utk jwban benar = 1 Bobot utk jwban salah = 0 Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\KONSEP SIRKULASI HEWAN\INSTRUMEN\VALIDASI INSTRUMEN1.ANA No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
No Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kode/Nama Ahmad ... Alfa M. Yan... Harry DIS A.A. I... Endi Farhan... Adinda... Andiny Ahda M... Maudy ... Dina M... Airada... Audya ... Lika H... Savira... Tika A... M. Ilh... Frida ... Zahra ... Qonita... Rera S... Qonita... Silvia... Syifa ... Husnul... Adella Salma ... Rafila... Dissa Shafir... Rangga
Benar 18 36 13 29 31 32 25 16 30 32 32 28 33 31 26 24 25 35 21 32 30 27 26 23 32 34 29 29 27 24 25 19
Salah 27 9 32 16 14 13 20 29 15 13 13 17 12 14 19 21 20 10 24 13 15 18 19 22 13 11 16 16 18 21 20 26
Kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Skr Asli 18 36 13 29 31 32 25 16 30 32 32 28 33 31 26 24 25 35 21 32 30 27 26 23 32 34 29 29 27 24 25 19
Skr Bobot 18 36 13 29 31 32 25 16 30 32 32 28 33 31 26 24 25 35 21 32 30 27 26 23 32 34 29 29 27 24 25 19
RELIABILITAS TES ================ Rata2= 27.31 Simpang Baku= 5.57 KorelasiXY= 0.78 Reliabilitas Tes= 0.87 Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\KONSEP SIRKULASI HEWAN\INSTRUMEN\VALIDASI INSTRUMEN1.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
No. Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kode/Nama Subyek Ahmad hadziq ... Alfa M. Yanuar Rizal Harry DIS A.A. Ihsan Endi Farhan N.M. N... Adinda Dwi KP Andiny Ahda Mufida S... Maudy lisa a Dina Mutiara Airada Namira S
Skor Ganjil 9 19 7 14 15 15 11 8 14 16 16 15 16
Skor Genap 9 17 6 15 16 17 14 8 16 16 16 13 17
Skor Total 18 36 13 29 31 32 25 16 30 32 32 28 33
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Audya Nursyifa Lika Hanifa Savira Bilfaqih Tika Aprilia M. Ilham Syak... Frida Oktivia... Zahra Nindisya Qonita Diana ... Rera Sarah Rizky Qonita Nissa F Silvia Qurniaty Syifa Fuadina Husnul Basyirah Adella Salma Rizki A Rafila Ufaira... Dissa Shafira Chair... Rangga
15 12 13 13 18 13 14 14 14 13 11 15 19 14 14 15 13 12 9
16 14 11 12 17 8 18 16 13 13 12 17 15 15 15 12 11 13 10
31 26 24 25 35 21 32 30 27 26 23 32 34 29 29 27 24 25 19
KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\KONSEP SIRKULASI HEWAN\INSTRUMEN\VALIDASI INSTRUMEN1.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No Subyek 2 18 26 13 6 10 11 20 25 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Alfa M. Ilham Syak... Husnul Basyirah Airada Namira S Endi Ahda Mufida S... Maudy lisa a Zahra Nindisya Syifa Fuadina
Skor 36 35 34 33 32 32 32 32 32
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8
2 2 1 1 1 1 1 1 6
3 3 1 1 1 1 1 5
4 4 1 1 1 1 1 5
5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 8
6 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
7 7 1 1 1 3
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No Subyek 2 18 26 13 6 10 11 20 25 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Alfa M. Ilham Syak... Husnul Basyirah Airada Namira S Endi Ahda Mufida S... Maudy lisa a Zahra Nindisya Syifa Fuadina
Skor 36 35 34 33 32 32 32 32 32
8 8 1 1
9 9 1 1 1 1 4
10 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
11 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
12 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
13 13 1 1 1 1 1 1 1 1 8
14 14 1 1 1 1 4
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No Subyek 2 18 26 13 6 10 11 20 25 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Alfa M. Ilham Syak... Husnul Basyirah Airada Namira S Endi Ahda Mufida S... Maudy lisa a Zahra Nindisya Syifa Fuadina
Skor 36 35 34 33 32 32 32 32 32
15 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
16 16 1 1
17 17 1 1 2
18 18 1 1 1 1 1 1 1 1 8
19 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
20 20 1 1 1 1 1 1 1 1 8
21 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No Subyek 2 18 26 13 6 10 11 20 25 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Alfa M. Ilham Syak... Husnul Basyirah Airada Namira S Endi Ahda Mufida S... Maudy lisa a Zahra Nindisya Syifa Fuadina
Skor 36 35 34 33 32 32 32 32 32
22 22 1 1 2
23 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
24 24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
25 25 1 1 2
26 26 1 1 1 1 1 1 1 7
27 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
28 28 1 1 1 1 4
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No Subyek 2 18 26 13 6 10 11 20 25 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Alfa M. Ilham Syak... Husnul Basyirah Airada Namira S Endi Ahda Mufida S... Maudy lisa a Zahra Nindisya Syifa Fuadina
Skor 36 35 34 33 32 32 32 32 32
29 29 1 1 1 1 1 1 1 1 8
30 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
31 31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
32 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
33 33 1 1 2
34 34 1 1 1 1 1 1 1 1 8
35 35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No Subyek 2 18 26 13 6 10 11 20 25 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Alfa M. Ilham Syak... Husnul Basyirah Airada Namira S Endi Ahda Mufida S... Maudy lisa a Zahra Nindisya Syifa Fuadina
Skor 36 35 34 33 32 32 32 32 32
36 36 1 1 1 1 1 1 1 1 8
37 37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
38 38 1 1 1 1 1 1 1 7
39 39 0
40 40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
41 41 1 1 1 1 1 1 1 1 8
42 42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No Subyek 2 18 26 13 6 10 11 20 25 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Alfa M. Ilham Syak... Husnul Basyirah Airada Namira S Endi Ahda Mufida S... Maudy lisa a Zahra Nindisya Syifa Fuadina
Skor 36 35 34 33 32 32 32 32 32
43 43 1 1 1 1 1 1 1 1 8
44 44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
45 45 1 1
Kelompok Asor Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\KONSEP SIRKULASI HEWAN\INSTRUMEN\VALIDASI INSTRUMEN1.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6
No Subyek 31 16 30 24 19 32
Kode/Nama Subyek Shafira Chair... Savira Bilfaqih Dissa Silvia Qurniaty Frida Oktivia... Rangga
Skor 25 24 24 23 21 19
1 1 1 1 1 1 -
2 2 1 1 1 1 1 -
3 3 1 1 1 1 -
4 4 -
5 5 1 1 1 1 -
6 6 1 1 1 1 1 1
7 7 1 1 1 1 1 1
7 8 9
1 8 3 Jml Jwb Benar
Ahmad hadziq ... Adinda Dwi KP M. Yanuar Rizal
18 16 13
1 1 6
1 6
1 5
0
4
1 1 1 9
1 7
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No Subyek 31 16 30 24 19 32 1 8 3 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Shafira Chair... Savira Bilfaqih Dissa Silvia Qurniaty Frida Oktivia... Rangga Ahmad hadziq ... Adinda Dwi KP M. Yanuar Rizal
Skor 25 24 24 23 21 19 18 16 13
8 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
9 9 1 1
10 10 1 1 1 1 1 5
11 11 1 1 1 1 1 1 1 1 8
12 12 1 1
13 13 1 1 1 1 1 5
14 14 1 1 1 3
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No Subyek 31 16 30 24 19 32 1 8 3 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Shafira Chair... Savira Bilfaqih Dissa Silvia Qurniaty Frida Oktivia... Rangga Ahmad hadziq ... Adinda Dwi KP M. Yanuar Rizal
Skor 25 24 24 23 21 19 18 16 13
15 15 1 1 1 1 1 1 6
16 16 0
17 17 1 1 2
18 18 1 1 1 1 1 1 1 1 8
19 19 1 1 1 1 1 1 6
20 20 1 1
21 21 1 1 1 1 1 5
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No Subyek 31 16 30 24 19 32 1 8 3 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Shafira Chair... Savira Bilfaqih Dissa Silvia Qurniaty Frida Oktivia... Rangga Ahmad hadziq ... Adinda Dwi KP M. Yanuar Rizal
Skor 25 24 24 23 21 19 18 16 13
22 22 0
23 23 1 1 1 1 1 1 6
24 24 1 1 1 1 1 1 1 1 8
25 25 1 1 1 1 4
26 26 1 1 1 1 4
27 27 1 1 1 3
28 28 0
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No Subyek 31 16 30 24 19 32 1 8 3 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Shafira Chair... Savira Bilfaqih Dissa Silvia Qurniaty Frida Oktivia... Rangga Ahmad hadziq ... Adinda Dwi KP M. Yanuar Rizal
Skor 25 24 24 23 21 19 18 16 13
29 29 1 1 1 1 1 1 6
30 30 1 1 1 1 4
31 31 1 1 2
32 32 1 1
33 33 0
34 34 1 1 1 3
35 35 1 1 1 1 4
No.Urut 1 2 3 4 5 6
No Subyek 31 16 30 24 19 32
Kode/Nama Subyek Shafira Chair... Savira Bilfaqih Dissa Silvia Qurniaty Frida Oktivia... Rangga
Skor 25 24 24 23 21 19
36 36 1 1 -
37 37 1 1
38 38 1 1 1 1 1 1
39 39 -
40 40 1 1 1 1 1 -
41 41 1 1 1 1 1 1
42 42 1 1 1 1 1 1
7 8 9
1 8 3 Jml Jwb Benar
Ahmad hadziq ... Adinda Dwi KP M. Yanuar Rizal
18 16 13
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
No Subyek 31 16 30 24 19 32 1 8 3 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Shafira Chair... Savira Bilfaqih Dissa Silvia Qurniaty Frida Oktivia... Rangga Ahmad hadziq ... Adinda Dwi KP M. Yanuar Rizal
Skor 25 24 24 23 21 19 18 16 13
2
1 1 4
6
43 43 1 1 2
44 44 1 1 1 1 4
45 45 1 1
0
1 6
1 1 8
1 1 8
DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 32 Klp atas/bawah(n)= 9 Butir Soal= 45 Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\KONSEP SIRKULASI HEWAN\INSTRUMEN\VALIDASI INSTRUMEN1.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Kel. Atas 8 6 5 5 8 9 3 1 4 9 9 9 8 4 9 1 2 8 9 8 9 2 9 9 2 7 9 4 8 9 9 9 2 8 9 8 9 7 0
Kel. Bawah 6 6 5 0 4 9 7 9 1 5 8 1 5 3 6 0 2 8 6 1 5 0 6 8 4 4 3 0 6 4 2 1 0 3 4 2 4 6 0
Beda 2 0 0 5 4 0 -4 -8 3 4 1 8 3 1 3 1 0 0 3 7 4 2 3 1 -2 3 6 4 2 5 7 8 2 5 5 6 5 1 0
Indeks DP (%) 22.22 0.00 0.00 55.56 44.44 0.00 -44.44 -88.89 33.33 44.44 11.11 88.89 33.33 11.11 33.33 11.11 0.00 0.00 33.33 77.78 44.44 22.22 33.33 11.11 -22.22 33.33 66.67 44.44 22.22 55.56 77.78 88.89 22.22 55.56 55.56 66.67 55.56 11.11 0.00
40 41 42 43 44 45
40 41 42 43 44 45
9 8 9 8 9 1
6 8 8 2 4 1
3 0 1 6 5 0
33.33 0.00 11.11 66.67 55.56 0.00
TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 32 Butir Soal= 45 Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\KONSEP SIRKULASI HEWAN\INSTRUMEN\VALIDASI INSTRUMEN1.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Jml Betul 28 24 18 8 18 31 19 22 5 25 30 18 24 15 28 1 10 28 27 18 25 6 29 31 8 17 21 10 27 19 20 19 2 21 23 19 25 26 0 29 29 28 18 23 2
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 32
Tkt. Kesukaran(%) 87.50 75.00 56.25 25.00 56.25 96.88 59.38 68.75 15.63 78.13 93.75 56.25 75.00 46.88 87.50 3.13 31.25 87.50 84.38 56.25 78.13 18.75 90.63 96.88 25.00 53.13 65.63 31.25 84.38 59.38 62.50 59.38 6.25 65.63 71.88 59.38 78.13 81.25 0.00 90.63 90.63 87.50 56.25 71.88 6.25
Tafsiran Sangat Mudah Mudah Sedang Sukar Sedang Sangat Mudah Sedang Sedang Sukar Mudah Sangat Mudah Sedang Mudah Sedang Sangat Mudah Sangat Sukar Sedang Sangat Mudah Mudah Sedang Mudah Sukar Sangat Mudah Sangat Mudah Sukar Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sangat Sukar Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Sangat Sukar Sangat Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Mudah Sangat Sukar
Butir Soal= 45 Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\KONSEP SIRKULASI HEWAN\INSTRUMEN\VALIDASI INSTRUMEN1.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Korelasi 0.384 0.112 0.062 0.441 0.453 -0.023 -0.197 -0.663 0.305 0.292 0.062 0.671 0.323 0.141 0.539 0.285 -0.051 0.091 0.370 0.660 0.361 0.236 0.566 0.469 -0.033 0.156 0.690 0.355 0.449 0.407 0.551 0.686 0.362 0.546 0.619 0.593 0.430 0.320 NAN 0.566 -0.040 0.280 0.418 0.315 -0.180
Signifikansi Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan NAN Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan -
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) 10 15 20 25 30 40 50
P=0,05 0,576 0,482 0,423 0,381 0,349 0,304 0,273
P=0,01 0,708 0,606 0,549 0,496 0,449 0,393 0,354
Bila koefisien = 0,000 KUALITAS PENGECOH =================
df (N-2) 60 70 80 90 100 125 >150
P=0,05 0,250 0,233 0,217 0,205 0,195 0,174 0,159
P=0,01 0,325 0,302 0,283 0,267 0,254 0,228 0,208
berarti tidak dapat dihitung.
Jumlah Subyek= 32 Butir Soal= 45 Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\KONSEP SIRKULASI HEWAN\INSTRUMEN\VALIDASI INSTRUMEN1.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 27.31 Simpang Baku= 5.57 KorelasiXY= 0.78 Reliabilitas Tes= 0.87 Butir Soal= 45
a 4--7--18** 16-3+ 31** 12--0-10++ 6--30** 18** 7--15--28** 41-3--1+ 9-25** 2-0-31** 16-1-21** 10** 1+ 0-9--19** 50-3++ 5++ 5--2++ 0** 1++ 2-28** 14--9--3-
b 28** 16+ 6+ 18** 0-0-10--5** 25** 2--12--122+ 25--19--28** 1+ 25--23--29** 1--8** 10-110+ 1+ 19** 1-1-2** 3++ 51-25** 26** 28--1++ 29** 0-0-0-2**
c 0-24** 0-2-11--1--1-22** 0-0-0-224** 15** 2+ 2-21+ 27** 3+ 2++ 6** 3--0-6+ 17** 19++ 3-720** 238--119** 14-31++ 0-4--0-23** 21---
d 0-0-88** 0-0-19** 0-17-10-0-0-0-0-1** 10** 0-3-18** 0-1-0-0-2-4++ 9--327** 6+ 210--22--21** 23** 710-1-29** 1++ 0-18** 0-6+
* 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah Subyek= 32 Nama berkas: D:\KULIAH\SKRIPSI\KONSEP SIRKULASI HEWAN\INSTRUMEN\VALIDASI INSTRUMEN1.ANA Btr Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Btr Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
D.Pembeda(%) 22.22 0.00 0.00 55.56 44.44 0.00 -44.44 -88.89 33.33 44.44 11.11 88.89 33.33 11.11 33.33 11.11 0.00 0.00 33.33 77.78 44.44 22.22 33.33 11.11 -22.22 33.33 66.67 44.44 22.22 55.56 77.78 88.89 22.22 55.56 55.56 66.67 55.56 11.11 0.00 33.33 0.00 11.11 66.67 55.56 0.00
T. Kesukaran Sangat Mudah Mudah Sedang Sukar Sedang Sangat Mudah Sedang Sedang Sukar Mudah Sangat Mudah Sedang Mudah Sedang Sangat Mudah Sangat Sukar Sedang Sangat Mudah Mudah Sedang Mudah Sukar Sangat Mudah Sangat Mudah Sukar Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sangat Sukar Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Sangat Sukar Sangat Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Mudah Sangat Sukar
Korelasi 0.384 0.112 0.062 0.441 0.453 -0.023 -0.197 -0.663 0.305 0.292 0.062 0.671 0.323 0.141 0.539 0.285 -0.051 0.091 0.370 0.660 0.361 0.236 0.566 0.469 -0.033 0.156 0.690 0.355 0.449 0.407 0.551 0.686 0.362 0.546 0.619 0.593 0.430 0.320 NAN 0.566 -0.040 0.280 0.418 0.315 -0.180
Sign. Korelasi Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan NAN Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan -
158
SOAL UJI KOMPETENSI SISTEM PEREDARAN DARAH Nama : Kelas :
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban yang telah tersedia! 1. Gambar di bawah ini menunjukkan komposisi darah yang terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah.
Komponen apakah yang tidak termasuk ke dalam plasma darah? A. air B. trombosit C. globulin D. albumin 2. Perhatikan gambar di bawah ini ! Berdasarkan gambar sel darah disamping, sel apakah yang bersifat fagosit, cenderung berwarna merahdan plasmanya bersifat asam? A. leukosit B. neutrofil C. basofil D. eosinofil 3. Plasma darah memiliki banyak komponen di dalamnya, diantaranya adalah air dan protein. Protein apakah yang terdapat dalam plasma darah yang digunakan untuk membentuk zat antibodi dan mempertahankan keseimbangan air di dalam darah dan jaringan? A. sistein dan Globulin
159
B. globulin dan Albumin C. albumin dan fibrinogen D. sistein dan albumin 4. Perhatikan gambar di bawah ini! Jenis sel-sel darah putih manakah yang berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh yang melibatkan produksi dan distribusi antibodi? A. neutrofil B. limfosit C. eusinofil D. monosit 5. Sel darah apakah yang berfungsi dalam proses pembekuan darah? A. leukosit B. trombosit C. eritrosit D. sel darah putih 6. Pada saat kita terluka, trombosit akan pecah kemudian keluar faktor antihemofilia. Disebut apakah faktor antihemofilia tersebut? A. trombokinase B. fibrin C. thrombin D. proteombin 7. Perhatikan skema pembekuan darah dibawah ini!
Komponen apakah yang dimaksud pada nomor 1, 2, dan 3? A. trombokinase, ion Ca+ dan vitamin K, dan fibrinogen B. fibrinogen, trombin, dan trombokinase C. trombokinase, protrombin, dan fibrinogen D. trombin, fibrin, dan (ion Ca dan vitamin K)
160
8. Apakah yang terdapat pada membrane sel darah merah orang yang bergolongan darah A? A. aglutinogen A B. aglutinogen B C. tidak memiliki aglutinogen D. memiliki aglutinogen A dan B 9. Orang yang bergolongan darah A tidak mungkin mendonorkan darahnya kepada orang yang bergolongan darah B karena akan terjadi penggumpalan darah. Apakah yang menyebabkan penggumpalan darah itu terjadi? A. aglutinin β akan bertemu dengan aglutinogen B B. aglutinogen B akan bertemu dengan aglutinogen A C. aglutinin α akan bertemu dengan aglutinin β D. aglutinogen A akan bertemu dengan aglutinin α 10. Pernyataan manakah yang tidak tepat dengan fungsi sistem peredaran darah pada manusia? A. mengangkut zat nutrisi ke seluruh jaringan tubuh B. mengangkut sisa-sisa metabolisme ke alat-alat pengeluaran C. menghantarkan rangsang ke organ-organ tubuh D. mengedarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh 11. Apakah fungsi dari plasma darah? A. mengangkut O2 dan membantu mengangkut CO2 B. membantu pertahanan tubuh terhadap infeksi yang masuk C. membantu proses pembekuan darah D. mengatur tekanan osmosis darah, membawa sari-sari makanan, sisa metabolisme, hasil sekresi, dan beberapa gas 12. Perhatikan gambar di bawah ini! Pada pembuluh darah apakah dalam sistem peredaran darah yang paling mudah menjadi tempat difusi molekulmolekul? A. kapiler B. vena C. arteri D. pembuluh limfa
161
13. Pada gambar di samping, ditunjukkan oleh nomor berapakah ruang atrium? A. 2 dan 3 B. 1 dan 4 C. 6 dan 5 D. 1 dan 2
14. Apakah fungsi dari jantung? A. memompa darah ke seluruh tubuh B. menyerap O2 dari atmosfer C. menyaring sisa metabolisme dari darah D. menghasilkan oksigen 15. Pembuluh darah apakah yang darahnya kaya akan oksigen? A. vena paru-paru B. vena dari ginjal C. vena hati D. vena dari jantung 16. Pembuluh darah apakah yang memiliki bentuk paling kecil? A. kapiler B. arteri C. arteriol D. vena 17. Dalam sistem peredaran darah manusia dikenal adanya tiga pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan kapiler. Pernyataan manakah yang berkaitan dengan pembuluhvena? A. mengangkut darah di mana kadar darah O2 tinggi B. jalannya meninggalkan jantung C. mengangkut darah di mana kadar CO2 tinggi D. jalannya menuju jantung 18. Hubungan manakah yang tepat tentang ciri-ciri pembuluh darah berikut?
A B C D
Pembuluh darah Arteri Vena Arteri Kapiler
Fungsi/ciri-ciri Mengalirkan darah menuju jantung Mengalirkan darah menuju jantung Lapisan tengah dan luar sangat tipis Terdiri atas beberapa lapisan sel
162
19. Disebut peredaran darah apakah yang aliran darahnya mengalir dari jantung menuju paru-paru dan kembali ke jantung? A. peredaran darah terbuka B. peredaran darah tertutup C. perdedaran darah kecil D. peredaran darah besar 20. Bagaimanakah urutan aliran darah pada peredaran darah kecil? A. jantung – arteri pulmonalis - paru-paru - vena pulmonalis – jantung B. jantung – aorta - seluruh tubuh - jantung C. jantung – aorta – paru –paru – jantung D. jantung – vena pulmonalis – arteri pulmonalis - jantung 21. Tekanan darah seseorang menunjukkan angka 120/80 mmHg. Menunjukkan tekanan apakah nilai 80 mmHg pada hasil pengukuran tersebut? A. sistole B. diastole C. darah tinggi D. darah rendah 22. Perhatikan gambar di bawah ini! Bagian jantung manakah yang hanya berisi darah kaya oksigen? A. I dan II B. II dan III C. III dan IV D. II dan IV 23. Perhatikan tabel berikut ! Huruf P Q R S
Sistem peredaran darah Besar Kecil Ganda Tertutup
Keterangan Bilik kanan seluruh tubuh serambi kiri Bilik kiri paru-paru serambi kanan Darah dua kali beredar ke seluruh tubuh Darah mengalir dalam pembuluh
Ditunjukkan oleh huruf apakah sistem peredaran darah yang benar? A. P B. Q C. R D. S
163
24. Apakah yang tidak terdapat dalam sistem peredaran getah bening? A. sel darah putih B. antibodi C. sel darah merah D. zat makanan 25. Apakah fungsi dari limfosit pada sistem peredaran getah bening? A. menghancurkan antigen B. pembentuk antibodi C. menguraikan antigen D. menurunkan jumlah antibodi 26. Perbedaan antara peredaran darah dengan peredaran getah bening No 1. 2. 3.
Perbedaan Sistemperedaran Darah yang dialirkan Zat yang diangkut
4.
Pembuluh
Peredarandarah Tertutup Darahberwarna Sari makanan (protein, gula), O2, CO2 Pembuluharteridan vena
Peredarangetahbening Terbuka Getahberwarnamerah Lemak Pembuluharteri
Pernyataan manakah yang benar tentang perbedaan peredaran darah dan peredaran getah bening? A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 27. Disebut apakah kelainan yang disebabkan darah yang sukar membeku? A. anemia B. talasemia C. leukimia D. hemofilia 28. Salah satu penyakit pada sistem peredaran darah manusia adalah terjadinya pembengkakan pada pembuluh balik di daerah kaki atau betis. Disebut apakah penyakit tersebut? A. varises B. anemia C. thalasemia D. stroke 29. Ada berbagai macam penyakit dan kelainan yang berhubungan dengan sistem peredaran darah.Pernyataan manakah yang paling tepat tentang kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah tersebut?
164
A. B. C. D.
leukimia disebabkan oleh bakteri olahraga apapun baik untuk penderita kelainan jantung pola makan tertentu dapat mempengaruhi golongan darah stroke disebabkan antara lain oleh menyempitnya pembuluh darah
30. Jika seseorang kekurangan eritrosit, tubuhnya menjadi pucat. Penyakit apakah yang memiliki ciri-ciri tersebut? A. leukimia B. sianosis C. anemia D. leukopenia
165
KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI
1. B
11. D
21. B
2. D
12. A
22. D
3. B
13. B
23. D
4. B
14. A
24. C
5. B
15. A
25. B
6. A
16. A
26. B
7. C
17. D
27. D
8. A
18. B
28. A
9. D
19. C
29. D
10. C
20. A
30. C
166
DATA NILAI N-GAIN HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Kelas Eksperimen Pretest Posttest N-Gain 43 67 0,42 47 67 0,38 37 73 0,57 53 73 0,43 43 87 0,77 43 90 0,86 53 77 0,51 47 77 0,57 40 87 0,78 50 73 0,46 47 80 0,62 47 80 0,62 40 87 0,78 53 77 0,51 37 63 0,41 57 77 0,47 47 77 0,57 53 77 0,51 47 87 0,76 53 80 0,58 50 90 0,80 53 93 0,85 50 83 0,66 40 73 0,55 50 77 0,54 43 80 0,65 50 83 0,66 57 83 0,61 50 70 0,40 50 70 0,40 50 80 0,60 43 93 0,88 Rata-rata 0,60
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Kelas Kontrol Pretest Posttest 43 83 50 80 47 70 57 80 40 77 50 83 50 87 37 87 57 77 43 87 53 77 43 60 47 70 47 73 50 77 40 77 50 77 33 63 50 67 47 63 37 70 37 67 43 73 43 73 63 77 40 73 47 70 53 80 50 80 47 83 40 73 40 67 Rata-rata
N-Gain 0,70 0,60 0,43 0,54 0,62 0,66 0,74 0,79 0,47 0,77 0,51 0,29 0,43 0,49 0,54 0,62 0,54 0,45 0,34 0,30 0,52 0,48 0,53 0,53 0,38 0,55 0,43 0,57 0,60 0,68 0,55 0,45 0,53
167
DATA NILAI LKS KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. Rata-rata
1 66 63 66 66 66 73 76 63 73 73 73 86 73 73 63 63 80 66 66 73 86 86 73 66 76 66 70 73 66 86 73 86 72,13
Kelas Eksperimen Pertemuan 2 60 60 60 69 60 60 94 91 83 77 83 83 83 77 69 69 89 77 60 71 94 94 77 77 77 69 69 91 71 83 91 94 76,94
3 64 64 64 64 75 64 82 64 96 69 64 64 98 77 69 69 69 75 64 75 68 79 64 64 85 69 69 93 82 64 64 79 72,44
Rata-rata 63,33 62,33 63,33 66,33 67,00 65,67 84,00 72,67 84,00 73,00 73,33 77,67 84,67 78,33 67,00 67,00 79,33 72,67 63,33 73,00 82,67 86,33 71,33 69,00 79,33 68,00 69,33 85,67 73,00 77,67 76,00 86,33 73,83
168
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. Rata-rata
1 57 57 60 64 60 57 75 60 57 64 57 57 57 60 60 75 64 57 57 57 60 64 64 60 57 64 57 75 75 57 60 75 61,88
Kelas Kontrol Pertemuan 2 90 90 90 90 90 90 90 90 80 95 80 90 95 90 90 85 90 80 65 75 65 75 75 90 85 90 65 90 80 85 75 95 84,53
3 98 94 98 98 88 98 98 88 88 94 94 88 98 94 88 98 81 88 94 88 88 88 94 88 88 98 88 94 88 98 94 98 92,41
Rata-rata 81,67 80,33 82,67 84,00 79,33 81,67 87,67 79,33 75,00 84,33 77,00 78,33 83,33 81,33 79,33 86,00 78,33 75,00 72,00 73,33 71,00 75,67 77,67 79,33 76,67 84,00 70,00 86,33 81,00 80,00 76,33 89,33 79,60
169
Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen Tabel Nilai Pretest Kelas Eksperimen 37 43 50 53
37 43 50 53
40 47 50 53
40 47 50 53
40 47 50 53
43 47 50 53
43 47 50 57
43 47 50 57
Tabel Perhitungan Standar Deviasi No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
X 37 40 43 47 50 53 57
f 2 3 5 6 8 6 2 32
Jumlah a. Rata-rata
̅= ̅=
= 47,59
b. Standar Deviasi SD = √(
(
(
SD =
√(
SD =
√
SD =
√
SD =
x 170,06
SD = 5,31
(
(
f.x 74 120 215 282 400 318 114 1523
x2 1369 1600 1849 2209 2500 2809 3249 15585
f.x2 2738 4800 9245 13254 20000 16854 6498 73389
170
c. Mencari nilai Z-Score dengan cara Z =
̅
Z1 =
= -1,99
Z2 =
= -1,43
Z3 =
= -0,86
Z4 =
= -0,11
Z5 =
= 0,45
Z6 =
= 1,02
Z7 =
= 1,77
d. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, di dapat: 0,4761 0,4236 0,3051 0,0438 0,1736 0,3461 e. Mencari F(Zi) 0,5 – 0,4761 = 0,0239 0,5 – 0,4236 = 0,0764 0,5 – 0,3051 = 0,1949 0,5 – 0,0438 = 0,4562 0,5 + 0,1736 = 0,6736 0,5 + 0,3461 = 0,8461 0,5 + 0,4616 = 0,9616 f. Mencari S(Zi) 2 : 32 = 0,0625 5 : 32 = 0,1563 10 : 32 = 0,3125 16 : 32 = 0,5000 24 : 32 = 0,7500 30 : 32 = 0,9375 32 : 32 = 1,0000
0,4616
171
Tabel Uji Liliefors No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Z -1,99 -1,42 -0,86 -0,11 0,45 1,01 1,77
Ztabel 0,4761 0,4236 0,3051 0,0438 0,1736 0,3461 0,4616
F(Zi) 0,0239 0,0764 0,1949 0,4562 0,6736 0,8461 0,9616
Fkum 2 5 10 16 24 30 32
S(Zi) 0,0625 0,1563 0,3125 0,5000 0,7500 0,9375 1,0000
F(Zi) – S(Zi) 0,0386 0,0799 0,1176 0,0438 0,0764 0,0914 0,0384
Dengan jumlah sampel 32 (n= 32) dan pada taraf nyata (n) = 0,05 diperoleh Ltabel = 0,1566 Kriteria pengujiannya yang telah ditentukan adalah: Jika Lhitung > Ltabel, artinya data tidak terdistribusi normal Jika Lhitung < Ltabel, artinya data terdistribusi normal Dari hasil perhitungan diperoleh Lhitung = 0,1176 dan Ltabel = 0,1566 Jadi, Lhitung < Ltabel maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.
172
Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol Tabel Nilai Pretest Kelas Kontrol 33 40 47 50
37 43 47 50
37 43 47 50
37 43 47 53
40 43 50 53
40 43 50 57
40 47 50 57
40 47 50 63
Tabel Perhitungan Standar Deviasi No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
X 33 37 40 43 47 50 53 57 63
f 1 3 5 5 6 7 2 2 1 32
Jumlah a. Rata-rata
̅= ̅=
= 46,06
b. Standar Deviasi SD = √(
(
(
SD =
√(
SD =
√
SD =
√
SD =
x 210,44
SD = 6,58
(
(
f.x 33 111 200 215 282 350 106 114 63 1474
x2 1089 1369 1600 1849 2209 2500 2809 3249 3969 20643
f.x2 1089 4107 8000 9245 13254 17500 5618 6498 3969 69280
173
c. Mencari nilai Z-Score dengan cara Z =
̅
Z1 =
= -1,98
Z2 =
= -1,38
Z3 =
= -0,92
Z4 =
= -0,47
Z5 =
= 0,14
Z6 =
= 0,59
Z7 =
= 1,05
Z8 =
= 1,66
Z9 =
= 2,57
d. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, di dapat: 0,4761 0,4162 0,3212 0,1772 0,0557 0,2224 0,3531 e. Mencari F(Zi) 0,5 – 0,4761 = 0,0239 0,5 – 0,4162 = 0,0838 0,5 – 0,3212 = 0,1788 0,5 – 0,1772 = 0,3192 0,5 + 0,0557 = 0,5557 0,5 + 0,2224 = 0,7224 0,5 + 0,3531 = 0,8531 0,5 + 0,4515 = 0,9515 0,5 + 0,4949 = 0,9949 f. Mencari S(Zi) 1 : 32 = 0,0313 4 : 32 = 0,1250 9 : 32 = 0,2813 14 : 32 = 0,4375 20 : 32 = 0,6250 27 : 32 = 0,8438 29 : 32 = 0,9063 31 : 32 = 0,9688
0,4515
0,4949
174
32 : 32 = 1,0000 Tabel Uji Liliefors No
Z
Ztabel
F(Zi)
Fkum
S(Zi)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
-1,98 -1,38 -0,92 -0,47 0,14 0,59 1,05 1,66 2,57
0,4761 0,4162 0,3212 0,1772 0,0557 0,2224 0,3531 0,4515 0,4949
0,0239 0,0838 0,1788 0,3192 0,5557 0,7224 0,8531 0,9515 0,9949
1 4 9 14 20 27 29 31 32
0,0313 0,1250 0,2813 0,4375 0,6250 0,8438 0,9063 0,9688 1,0000
F(Zi) – S(Zi) 0,0074 0,0412 0,1025 0,1183 0,0693 0,1214 0,0532 0,0173 0,0051
Dengan jumlah sampel 32 (n= 32) dan pada taraf nyata (n) = 0,05 diperoleh Ltabel = 0,1566 Kriteria pengujiannya yang telah ditentukan adalah: Jika Lhitung > Ltabel, artinya data tidak terdistribusi normal Jika Lhitung < Ltabel, artinya data terdistribusi normal Dari hasil perhitungan diperoleh Lhitung = 0,1214 dan Ltabel = 0,1566 Jadi, Lhitung < Ltabel maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.
175
Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen Tabel Nilai Posttest Kelas Eksperimen 63 73 80 87
67 77 80 87
67 77 80 87
70 77 80 87
70 77 80 90
73 77 83 90
73 77 83 93
73 77 83 93
Tabel Perhitungan Standar Deviasi No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
X 63 67 70 73 77 80 83 87 90 93
F 1 2 2 4 7 5 3 4 2 2 32
Jumlah
f.x 63 134 140 292 539 400 249 435 270 186 2531
a. Rata-rata
̅= ̅=
= 79,09
b. Standar Deviasi SD = √(
(
(
SD =
√(
SD =
√
SD =
√
SD =
x 241,38
(
(
x2 3969 4489 4900 5329 5929 6400 6889 7569 8100 8649 62223
f.x2 3969 8978 9800 21316 41503 32000 20667 37845 24300 17298 202007
176
SD = 7,54 c. Mencari nilai Z-Score dengan cara ̅
Z = Z1 = Z2 = Z3 = Z4 = Z5 = Z6 = Z7 = Z8 = Z9 = Z10 =
– – – – – – – – – –
= -2,13 = -1,60 = -1,21 = -0,81 = -0,28 = 0,12 = 0,52 = 1,05 = 1,45 = 1,84
d. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, di dapat: 0,4834 0,4452 0,3869 0,2910 0,1103 0,0478 0,1985 e. Mencari F(Zi) 0,5 – 0,4834 = 0,0166 0,5 – 0,4452 = 0,0548 0,5 – 0,3869 = 0,1131 0,5 – 0,2910 = 0,2090 0,5 – 0,1103 = 0,3897 0,5 + 0,0478 = 0,5478 0,5 + 0,1985 = 0,6985 0,5 + 0,3531 = 0,8531 0,5 + 0,4265 = 0,9265 0,5 + 0,4671 = 0,9671
0,3531
0,4265
0,4671
177
f. Mencari S(Zi) 1 : 32 = 0,0313 3 : 32 = 0,0938 5 : 32 = 0,1563 9 : 32 = 0,2813 16 : 32 = 0,5000 21 : 32 = 0,6563 24 : 32 = 0,7500 28 : 32 = 0,8750 30 : 32 = 0,9375 32 : 32 = 1,000 Tabel Uji Liliefors No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Z -2,13 -1,60 -1,21 -0,81 -0,28 0,12 0,52 1,05 1,45 1,84
Ztabel 0,4834 0,4452 0,3869 0,2910 0,1103 0,0478 0,1985 0,3531 0,4265 0,4671
F(Zi) 0,0166 0,0548 0,1131 0,2090 0,3897 0,5478 0,6985 0,8531 0,9265 0,9671
Fkum 1 3 5 9 16 21 24 28 30 32
S(Zi) 0,0313 0,0938 0,1563 0,2813 0,5000 0,6563 0,7500 0,8750 0,9375 1,0000
F(Zi) – S(Zi) 0,0147 0,0390 0,0432 0,0723 0,1103 0,1085 0,0515 0,0219 0,0110 0,0329
Dengan jumlah sampel 32 (n= 32) dan pada taraf nyata (n) = 0,05 diperoleh Ltabel = 0,1566 Kriteria pengujiannya yang telah ditentukan adalah: Jika Lhitung > Ltabel, artinya data tidak terdistribusi normal Jika Lhitung < Ltabel, artinya data terdistribusi normal Dari hasil perhitungan diperoleh Lhitung = 0,1103 dan Ltabel = 0,1566 Jadi, Lhitung < Ltabel maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.
178
Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol Tabel Nilai Posttest Kelas Kontrol 60 70 77 80
63 70 77 80
63 73 77 83
67 73 77 83
67 73 77 83
67 73 77 87
70 73 80 87
70 77 80 87
Tabel Perhitungan Standar Deviasi No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
X 60 63 67 70 73 77 80 83 87
f 1 2 3 4 5 7 4 3 3 32
Jumlah
f.x 60 126 201 280 365 539 320 249 261 2401
a. Rata-rata
̅= ̅=
= 75,03
b. Standar Deviasi SD = √(
(
(
SD =
√(
SD =
√
SD =
√
SD =
x 224,64
SD = 7,02
(
(
x2 3600 3969 4489 4900 5329 5929 6400 6889 7569 49074
f.x2 3600 7938 13467 19600 26645 41503 25600 20667 22707 181727
179
c. Mencari nilai Z-Score dengan cara Z =
̅
Z1 =
= -2,14
Z2 =
= -1,71
Z3 =
= -1,14
Z4 =
= -0,72
Z5 =
= -0,29
Z6 =
= 0,28
Z7 =
= 0,71
Z8 =
= 1,14
Z9 =
= 1,71
d. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, di dapat: 0,4838 0,4564 0,3729 0,2642 0,1141 0,1103 0,2612 0,3729 0,4564 e. Mencari F(Zi) 0,5 – 0,4838 = 0,0162 0,5 – 0,4564 = 0,0436 0,5 – 0,3729 = 0,1271 0,5 – 0,2642 = 0,2358 0,5 – 0,1141 = 0,3859 0,5 + 0,1103 = 0,6103 0,5 + 0,2612 = 0,7612 0,5 + 0,3729 = 0,8729 0,5 + 0,4564 = 0,9564 f. Mencari S(Zi) 1 : 32 = 0,0313 3 : 32 = 0,0938 6 : 32 = 0,1875 10 : 32 = 0,3125 15 : 32 = 0,4688 22 : 32 = 0,6875 26 : 32 = 0,8125 29 : 32 = 0,9063
180
32 : 32 = 1,0000 Tabel Uji Liliefors No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Z -2,14 -1,71 -1,14 -0,71 -0,29 0,28 0,71 1,14 1,71
Ztabel 0,4838 0,4564 0,3729 0,2642 0,1141 0,1103 0,2612 0,3729 0,4564
F(Zi) 0,0162 0,0436 0,1271 0,2358 0,3859 0,6103 0,7612 0,8729 0,9564
Fkum 1 3 6 10 25 22 26 29 32
S(Zi) 0,0313 0,0938 0,1875 0,3125 0,4688 0,6875 0,8125 0,9063 1,0000
F(Zi) – S(Zi) 0,0151 0,0502 0,0604 0,0767 0,1098 0,0772 0,0513 0,0334 0,0436
Dengan jumlah sampel 32 (n= 32) dan pada taraf nyata (n) = 0,05 diperoleh Ltabel = 0,1566 Kriteria pengujiannya yang telah ditentukan adalah: Jika Lhitung > Ltabel, artinya data tidak terdistribusi normal Jika Lhitung < Ltabel, artinya data terdistribusi normal Dari hasil perhitungan diperoleh Lhitung = 0,1098 dan Ltabel = 0,1566 Jadi, Lhitung < Ltabel maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.
181
Uji Homogenitas Hasil Pretest Uji Homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Fisher, dengan menggunakan rumus: Fhit = Keterangan: S12 = (6,58)2 = 43,30 S22 = (5,31)2 = 28,20 Fhitung =
= 1,54
Kriteria pengujiannya adalah:
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi homogen Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, kedua kelompok berasal dari populasi tidak homogen
Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil), dengan rumus: dk1 = n-1 = 32-1 = 31 dk2 = n-1 = 32-1 = 31 Pada taraf nyata 0,05 diperoleh Ftabel = 1,82 Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 1,54 dan Ftabel = 1,82, maka Fhitung < Ftabel. Jadi, H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang homogen.
182
Uji Homogenitas Hasil Posttest Uji Homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Fisher, dengan menggunakan rumus: Fhit = Keterangan: S12 = (7,54)2 = 56,85 S22 = (7,02)2 = 49,28 Fhitung =
= 1,15
Kriteria pengujiannya adalah:
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi homogeny Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, kedua kelompok berasal dari populasi tidak homogen
Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil), dengan rumus: dk1 = n-1 = 32-1 = 31 dk2 = n-1 = 32-1 = 31 Pada taraf nyata 0,05 diperoleh Ftabel = 1,82 Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 1,15 dan Ftabel = 1,82, maka Fhitung < Ftabel. Jadi, H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang homogen.
183
Uji Hipotesis Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: H0 : 1 = 2 Ha : 1 ≠ 2
Dengan: 1 = Rata-rata hasil belajar siswa yang akan menggunakan media animasi dengan analogi. 2 = Rata-rata hasil belajar siswa yang akan menggunakan media animasi tanpa analogi. Setelah melakukan uji prasyarat statistik berupa uji normalitas dan uji homogenitas, maka untuk uji hipotesis digunakan uji-t yang ditentukan dengan rumus: ̅
̅ √
√ Dengan: (
(
Diketahui: ̅ = 47,59
= (6,58)2 = 43,30
= 32
̅ = 46,06
= (5,31)2 = 28,20
= 32
Penyelesaian: ( (
( (
( (
(
(
184
= = = 35,75 S = 5,98 Berdasarkan data pretest di atas diperoleh Thitung : ̅
̅
√
√
√
√
√
= = thit = 1,07 ttabel untuk (dk) = (n1 – 1) + (n2 – 1) = (32-1) + (32 – 1) = 31 + 31 = 62 Dengan data diatas diperoleh thitung = 1,07, sedangkan ttabel (α = 5%) = 2,04 dapat dinyatakan bahwa thitung < ttabel. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima.
185
Uji Hipotesis Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: H0 : 1 = 2 Ha : 1 ≠ 2
Dengan: 1 = Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media animasi dengan analogi. 2 = Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media animasi tanpa analogi. Setelah melakukan uji prasyarat statistik berupa uji normalitas dan uji homogenitas, maka untuk uji hipotesis digunakan uji-t yang ditentukan dengan rumus: ̅
̅
√
√
Dengan: (
(
Diketahui: ̅ = 79,09
= (7,54)2 = 56,85
= 32
̅ = 75,03
= (7,02)2 = 49,28
= 32
Penyelesaian: ( (
( (
( (
(
(
186
= = = 53,065 S = 7,28 Berdasarkan data di atas diperoleh Thitung : ̅
̅
√
√
√
√
√
= = thit = 2,32 ttabel untuk (dk) = (n1 – 1) + (n2 – 1) = (32-1) + (32 – 1) = 31 + 31 = 62 Dengan data diatas diperoleh thitung = 2,32, sedangkan ttabel (α = 5%) = 2,04 dapat dinyatakan bahwa thitung > ttabel. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Sedangkan H1 yang menyatakan terdapat pengaruh media animasi dengan analogi terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem peredaran darah diterima.
Tabel Analogi Sistem Peredaran Darah dengan Sistem Transportasi (Bus Transjakarta)
No Konsep 1. Darah
Karakteristik - Alat transportasi pengangkut penumpang. - Meminimalisir dari kejahatan tindak kriminal.
2.
- Menjalankan bus Transjakarta untuk mengantarkan penumpang
3.
Karakteristik Analogi - Alat pengangkut oksigen, zat Bus Transjakarta. makanan, sisa metabolisme dan hormon. - Mengatur keseimbangan suhu, dan asam basa cairan tubuh. - Mempertahankan tubuh dari infeksi kuman. Plasma Darah - Komponen darah yang terdiri dari Bensin 99% air. - Mengandung protein-protein darah (albumin, globulin, fibrinogen). - Mengedarkan sari-sari makanan Sel Darah Merah - Mengandung hemoglobin yang Bangku Penumpang. (Eritrosit) mampu mengikat oksigen (O2). - Jumlah normal sekitar 5 juta/mm3.
4.
Sel Darah Putih (Leukosit)
5.
Keping Darah
- Berperan dalam melindungi tubuh dari infeksi penyakit. - Jumlah normal berkisar 6.000 – 9.000/mm3. - Berperan dalam penutupan luka
Petugas keamanan.
Supir
- Penumpang selalu berusaha mencari kursi yang kosong untuk ditempati. - Kapasitas penumpang sebaiknya tidak boleh kurang ataupun lebih. - Menjaga keamanan dan keselamatan di Bus Transjakarta. - Petugas tidak terlalu banyak ataupun sedikit. - Untuk menangani kerusakan yang
(Trombosit)
atau pembekuan darah. - Golongan darah A (A,β) - Golongan darah B (B,α) - Golongan darah AB (AB,-) - Golongan darah O (-,αβ)
6.
Tipe Golongan Darah
7.
Pembuluh Darah - Saluran tempat mengalirnya darah - Pembuluh arteri; pembuluh yang mengalirkan darah dari jantung. - Pembuluh vena; pembuluh yang mengangkut darah ke jantung. Jantung - Berperan dalam memompa darah. - Terdapat empat ruang yaitu: Ventrikel kanan, ventrikel kiri, atrium kanan, atrium kiri
8.
9.
Peredaran Darah - Peredaran darah kecil (pulmoner) Ventrikel kanan Arteri pulmoner Kapiler paru-paru Vena pulmoner Atrium kiri
terjadi pada busway dengan memberitahukan kepada petugas lain agar menutup kerusakan tersebut. Jenis-jenis - Golongan darah A diumpamakan transportasi seperti transportasi pada angkutan kendaraan beroda kota empat di darat - Golongan darah B diumpamakan seperti transportasi pada kopaja - Golongan darah AB diumpamakan seperti transportasi pada Bus Transjakarta - Golongan darah O diumpamakan seperti transportasi pada taksi Jalan bus atau - Jalan yang dibuat khusus hanya untuk busway bus Transjakarta. - Terdiri dari dua jalan : Jalan yang meninggalkan halte (arteri) Jalan yang menuju halte (vena) Halte Harmoni yang - Halte pusat terbagi menjadi - Tempat berkumpulnya penumpang beberapa pintu ketika hendak menuju tempat tertentu atau ketika kembali dari tempat tertentu - Pintu keberangkatan (ventrikel) - Pintu kedatangan (atrium) Jalur perjalanan Bus - Peredaran darah kecil Transjakarta Koridor Harmoni keberangkatan kota 1. Jalan Sawah besar Kota Jalan Mangga besar Harmoni
kedatangan kota - Peredaran darah besar (sistemik) Ventrikel kiri Aorta Kapiler Sistemik Vena Cava Atrium kanan 10.
11.
Sistem Limfa
Kelainan/ Penyakit
- Cairan limfa ialah cairan dari plasma darah yang keluar dari kapiler dan dialirkan oleh pembuluh limfa. - Peredaran dimulai dari seluruh tubuh dan berakhir di pembuluh balik. - Bagian tubuh yang mengalami kerusakan, kegagalan fungsi, dan kelainan lainnya pada sistem peredaran darah.
Bus yang terintegrasi bus Transjakarta seperti kopaja dan APTB.
- Kecelakaan bus. - Pohon tumbang
- Peredaran darah besar Harmoni keberangkatan Blok M Jalan Bundaran HI Blok M Jalan Bundaran Senayan Harmoni kedatangan Blok M - Berjalan berdampingan dengan Bus Transjakarta.
- Kecelakan yang terjadi pada bus Transjakarta - Menghambat lalu lintas Transjakarta
190
Sistem Peredaran Darah vs Sistem Transportasi
Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan Indikator -
-
-
Menjelaskan fungsi peredaran darah pada manusia
-
Gambar per frame Pendahuluan Ditampilkan judul materi yang akan dipelajari “Sistem Peredaran Darah vs Sistem Transportasi Bus Trasnjakarta” beserta gambarnya Disajikan link untuk pertemuan 1, 2 dan 3 beserta daftar pustaka Ditampilkan tabel analog dan target tentang materi sistem peredaran darah yang dianalogikan sistem trasnportasi Bus Transjakarta
Darah Ditampilkan bus trans Jakarta secara utuh yang sedang berjalan
Teks dubbing
Waktu
-
Sistem peredaran darah pada manusia dapat diumpamakan seperti sistem transportasi bus transjakarta
9”
-
Bus transjakarta yang berisi penumpang berjalan
-
Pada sistem transportasi, bus transjakarta diumpamakan seperti darah. Bus transjakarta membantu dalam mengantarkan penumpang ke tujuan-tujuan tertentu, sama halnya dengan darah yang membantu dalam pengangkutan oksigen, sari-sari makanan dan sisa metabolisme tubuh.
21”
Mengidentifikasi komponen-komponen darah
-
Bus transjakarta di tampilkan secara utuh, kemudian diperlihatkan dari luar bus penumpangpenumpang yang berada di dalam bus
-
Darah terdiri atas komponen yang cair dan komponen sel-sel darah, sama halnya dengan bus transjakarta yang terdiri dari komponen cair berupa bensin, dan komponen padat berupa bangku penumpang, supir dan petugas yang berada di dalam bus tersebut
19”
Menjelaskan fungsi
-
-
Bensin pada bus transjakarta
23”
Darah Bus transjakarta diperbesar
191
komponen-komponen darah
ke bagian tangki bensin, tangki bensi terbuka kemudian tertutup lagi
-
-
Pintu bus transjakarta terbuka, disorot bagian bangku penumpang dan penumpang
-
-
Disorot petugas keamanan di dalam bus transjakarta
-
Disorot ke arah supir -
Mengidentifikasi alat- alat peredaran darah
Mendeskripsikan struktur alat-alat peredaran darah manusia
-
Pembuluh darah Ditampilkan jalanan bus transjakarta yang berdampingan dengan jalanan kopaja dan APTB Ditampilkan jalanan bus transjakarta yang memiliki arah berbeda-beda
Petugas yang menjaga keadaan di 11” dalam bus transjakarta diumpamakan seperti sel darah putih yang berperan melindungi tubuh dari infeksi 16” Supir pada bus transjakarta diumpamakan seperti trombosit. Supir membantu menghubungi petugas yang lain jika terjadi kerusakan jalan yang dilalui, seperti trombosit yang membantu dalam proses pembekuan darah Pembuluh darah yang digunakan sebagai tempat mengalirnya darah diumpamakan seperti jalan yang dilalui oleh bus transjakarta.
10”
-
Pembuluh darah terbagi menjadi tiga, pembuluh darah arteri, vena dan kapiler. Pembuluh arteri adalah pembuluh yang meninggalkan jantung, pembuluh ini diumpamakan seperti jalan yang dilalui Bus Tranjakarta ketika meninggalkan halte Pembuluh vena adalah pembuluh yang menuju ke jantung, pembuluh ini diumpamakan seperti jalan yang dilalui bis ketika kembali ke halte Pembuluh kapiler sebagai tempat terjadinya difusi zat-zat berupa O2 dan CO2 diumpamakan sebagai tempat pertukaran penumpang
18”
Jantung pada sistem transportasi
13”
-
Jantung Ditampilkan halte harmoni
7”
-
-
Mengidentifikasi alat- -
diumpamakan seperti plasma darah pada sistem peredaran darah. Bensin ini membantu bus transjakarta untuk melaju mengantarkan penumpang ke tempat-tempat tertentu, sama halnya dengan plasma darah yang membantu mengangkut sari-sari makanan ke jaringan-jaringan tubuh Bangku penumpang diumpamakan seperti sel darah merah dan penumpang diumpamakan seperti oksigen
-
10”
10”
192
alat peredaran darah
Mendeskripsikan struktur alat-alat peredaran darah manusia
yang terdiri dari pintu keberangkatan dan kedatangan
-
-
Mengidentifikasi macam-macam golongan darah
-
Masing-masing pintu keberangkatan dan kedatangan di beri teks dan di zoom secara bergantian
-
Halte dilengkapi dengan pintu koboi
-
Golongan darah Ditampilkan beberapa orang yang berbeda, diberikan teks keterangan golongan darahnya beda (A, B, AB, O)
-
-
-
-
-
Menjelaskan proses pembekuan darah
-
-
-
Pembekuan darah Ditampilkan jalan bus trans yang rusak Supir menghubungi petugas trans J Petugas trans J bagian kerusakan jalan menghubungi petugas lapangan Petugas membawa bahan dan alat perbaikan jalan menggunakan mobil Petugas menutup/memperbaiki jalanan yang rusak
-
-
diumpamakan seperti halte harmoni yang merupakan halte pusat sebagai tempat berkumpulnya penumpang yang hendak berpegian ke tempat tujuan tertentu. Halte harmoni terdiri dari beberapa pintu, diantarnya pintu kedatangan dan keberangkatan. Ruang ventrikel pada jantung diumpamakan sebagai pintu keberangkatan sedangkan ruang atrium diumpamakan sebagai pintu kedatangan Kleb pada jantung yang berfungsi mencegah aliran darah kembali ke ruang atrium diumpamakan seperti pintu koboi yang berfungsi mencegah penumpang kembali ke ruangan sebelumnya
7” 10”
13”
Macam-macam golongan darah manusia dapat diumpamakan seperti macam-macam sistem transportasi kendaraan di darat Golongan darah AB diumpamakan seperti transportasi pada Bus Transjakarta Golongan darah A diumpamakan seperti transportasi pada angkutan kota Golongan darah B diumpamakan seperti transportasi pada kopaja Golongan darah O diumpamakan seperti transportasi pada taksi
9”
Ketika kita terluka, terjadi kerusakan pada pembuluh darah. Kerusakan tersebut akan ditutup dan diperbaiki oleh komponen-komponen pembekuan darah seperti trombosit dan benang-benang fibrin. Proses pembekuan darah ini diumpamakan seperti perbaikan jalan bus Transjakarta yang melibatkan beberapa komponen seperti supir yang diumpamakan seperti trombosit dan bahan untuk menutup kerusakan jalan yang diumpamakan seperti benang-
16”
7” 7” 7” 7”
21”
193
benang fibrin Lintasan peredaran darah kecil (rute perjalanan bus transjakarta harmoni – kota)
Membedakan proses peredaran darah besar dan kecil
- Bus berjalan dari halte harmoni menuju kota. - Ketika di kota diperlihatkan pertukaran penumpang berupa bulatan hitam yang keluar dan masuk bus transjakarta. - Bus melanjutkan perjalanan menuju halte harmoni kembali
Lintasan peredaran darah besar (rute perjalanan bus transjakarta harmoni – blok M)
Membedakan proses peredaran darah besar dan kecil
- Bus berjalan dari halte harmoni menuju blok m. - Ketika di blok m diperlihatkan pertukaran penumpang berupa bulatan hitam yang keluar dan masuk bus transjakarta. - Bus melanjutkan perjalanan menuju halte harmoni kembali
Menjelaskan sistem peredaran getah bening
-
Menjelaskan berbagai penyakit pada sistem peredaran darah dan hubungannya dengan kesehatan
Sistem peredaran getah bening Bus berjalan berdampingan dengan kopaja dan APTB
Gangguan/penyakit Pohon tumbang yang menghalangi jalan bus transjakarta, sehingga bus transjakarta keluar jalurnya
-
Sistem peredaran darah kecil diumpamakan seperti rute perjalanan bus transjakarta jurusan harmonikota. Bus transjakarta memulai keberangkatan dari harmoni melalui pintu keberangkatan kota, lalu melewati jalan sawah besar menuju kota, ketika tiba di kota terjadi pertukaran penumpang, kemudian bus transjakarta melanjutkan perjalanan melewati jalan mangga besar untuk menuju ke halte harmoni kedatangan kota.
8”
Sistem peredaran darah besar diumpamakan seperti rute perjalan bus transjakarta jurusan harmoni blok M Bus transjakarta yang telah melewati kota dan kembali ke harmoni akan melanjutkan perjalananya menuju blok M dengan rute perjalanan yang dimulai dari pintu keberangkatan kota, kemudian bus melewati jalan bundaran HI lalu tiba di Blok M, ketika di blok M terjadi pertukaran penumpang, kemudian bus transjakarta melanjutkan perjalanan melewati jalan bundaran senayan untuk kembali ke halte harmoni kedatangan blok M.
8”
-
Sistem peredaran darah berdampingan dengan sistem peredaran getah bening hal ini diumpamakan dengan sistem transportasi bus transjakarta yang memliki jalan yang berdampingan dengan jalan-jalan bus lainnya seperti kopaja dan APTB
21”
-
Gangguan pada sistem peredaran darah dapat diumpamakan dengan beberapa gangguan yang terjadi pada sistem transportasi bus transjakarta, seperti arterosklerosis yang diumpamakan seperti
27”
-
-
-
41”
52”
194
tumpukan potongan pohon tumbang yang menghalangi jalan bus transjakarta sehingga terjadi kemacetan dan bus transjakarta harus keluar dari jalur khususnya.
Menjelaskan fungsi peredaran darah pada manusia
-
-
Peredaran darah terbuka dan tertutup Bus transjakarta yang melaju berdampingan dengan kopaja dan APTB Jalan bus transjakarta yang dalam beberapa jalur menyatu dengan jalan kopaja dan APTB -
Peredaran darah tertutup dapat diumpamakan seperti sistem transportasi bus transjakarta yang memiliki jalan khusus yang hanya dapat dilalui oleh bus transjakarta saja Peredaran darah terbuka dapat diumpamakan seperti menyatunya jalan bus transjakarta dengan jalan yang dilalui kopaja dan APTB
9”
13”
195
MEDIA ANIMASI DENGAN ANALOGI PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH
196
197
198
199
200
MEDIA ANIMASI TENTANG KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
201
202
203
204
205
206
Tabel Dimensi, Indikator dan Kisi-kisi Instrument Daftar Cek Pengetahuan Siswa tentang Bus Transjakarta No 1.
2.
Dimensi Pengetahuan tentang bus transjakarta Usaha dalam mengetahui tentang bus transjakarta
Indikator a. Pengetahuan dasar b. Pengetahuan khusus a. Pengalaman langsung b. Pengamatan langsung c. Pengamatan melalui berita Jumlah
No. Item (+) (-) 1, 11 2, 3
Jumlah 4
12, 14, 23, 25 6, 24 4, 8 17, 19, 21
9, 13, 15, 16, 5, 26 7, 10 18, 20, 22
8
13
13
26
4 4 6
207
Daftar Cek Pengetahuan Siswa tentang Bus Transjakarta
Nama
:
Kelas
:
Petunjuk pengisian daftar cek: 1. Tulislah nama dan kelas di tempat yang telah disediakan 2. Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur dan ikhlas 3. Berilah tanda chek list (√) pada kolom yang telah disediakan 4. Kerjakan setiap nomor dan jangan terlewatkan satu nomor pun 5. Terima kasih atas bantuan dan perhatian anda
NO
Pernyataan
1
Saya mengetahui tentang kondisi fisik Bus Transjakarta dari luar Saya tidak mengetahui adanya jalan khusus yang hanya boleh dilalui Bus Transjakarta Saya tidak mengetahui tentang kondisi di dalam Bus Transjakarta Ketika berjalan-jalan ke daerah Jakarta dan sekitarnya saya sering melihat Bus Transjakarta melintas di jalan Saya tidak pernah pergi berwisata ke daerah Jakarta dan sekitarnya menggunakan Bus Transjakarta Saya pernah pergi ke daerah tertentu menggunakan Bus Transjakarta Ketika di jalan saya tidak memperhatikan Bus Transjakarta yang sedang melintas Saya sering memperhatikan ada beberapa kendaraan yang menerobos masuk jalan khusus bagi Bus Transjakarta Saya tidak mengetahui jika di dalam Bus Trasnjakarta terdapat petugas yang membantu menjaga keamanan di dalam bus tersebut Saya tidak memperhatikan kondisi di dalam Bus Transjakarta ketika melintas di dekat Bus Transjakarta Saya mengetahui jika Bus Transjakarta memiliki halte-halte pemberhentian bus Saya mengetahui tentang halte harmoni yang berfungsi sebagai halte pusat Bus Transjakarta
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Alternatif Jawaban Ya Tidak
208
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
26
Saya tidak mengetahui kondisi halte Bus Transjakarta yang dipenuhi oleh penumpang pada jam-jam tertentu Saya mengetahui tentang adanya beberapa koridor pada sistem transportasi bus transjakarta Saya tidak mengetahui tentang koridor 1 Bus Transjakarta jurusan Blok M – Kota Saya tidak mengetahui jika Bus Transjakarta memiliki akses menuju tempat wisata yang berada di Jakarta seperti Ancol, Monas dan Ragunan Saya mengetahui tentang Bus Transjakarta dari televisi Saya tidak memperhatikan berita yang terkait tentang bus transjakarta melalui televisi, seperti penerapan denda bagi pengendara bermotor yang memasuki jalur Bus Transjakarta Saya mengetahui tentang Bus Transjakarta dari radio Saya tidak memperhatikan berita yang terkait tentang bus transjakarta melalui radio, seperti penerapan denda bagi pengendara bermotor yang memasuki jalur Bus Transjakarta Saya mengetahui tentang Bus Transjakarta dari media lainnya Saya tidak memperhatikan berita yang terkait tentang bus transjakarta melalui media lainnya, seperti penerapan denda bagi pengendara bermotor yang memasuki jalur Bus Transjakarta Saya mengetahui tentang tarif Bus Transjakarta yang terbilang ekonomis untuk berpergian ke tempat tertentu Saya tertarik pergi ke tempat wisata tertentu menggunakan Bus Transjakarta Saya mengetahui adanya APTB (Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta) yang membantu penumpang di daerah tertentu yang cukup sulit menjangkau Bus Transjakarta Saya tidak pernah pergi ke daerah tertentu menggunakan APTB
209
Analisis Data Daftar Cek
Dimensi pengetahuan tentang bus Transjakarta No. 1. 11. 12. 14.
23.
25.
No. 2. 3. 9.
13. 15.
16.
Pernyataan Positif
Ya
Tidak
Saya mengetahui tentang kondisi fisik Bus Transjakarta dari luar Saya mengetahui jika Bus Transjakarta memiliki halte-halte pemberhentian bus Saya mengetahui tentang halte harmoni yang berfungsi sebagai halte pusat Bus Transjakarta Saya mengetahui tentang adanya beberapa koridor pada sistem transportasi bus transjakarta Saya mengetahui tentang tarif Bus Transjakarta yang terbilang ekonomis untuk berpergian ke tempat tertentu Saya mengetahui adanya APTB (Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta) yang membantu penumpang di daerah tertentu yang cukup sulit menjangkau Bus Transjakarta
30 33 17 19
3 0 16 -
Persentase (%) 91 9 100 0 52 48 58
-
14
42
25
-
76
-
8
24
27
-
82
-
6
18
Pernyataan Negatif
Ya
Tidak
Saya tidak mengetahui adanya jalan khusus yang hanya boleh dilalui Bus Transjakarta Saya tidak mengetahui tentang kondisi di dalam Bus Transjakarta Saya tidak mengetahui jika di dalam Bus Trasnjakarta terdapat petugas yang membantu menjaga keamanan di dalam bus tersebut Saya tidak mengetahui kondisi halte Bus Transjakarta yang dipenuhi oleh penumpang pada jam-jam tertentu Saya tidak mengetahui tentang koridor 1 Bus Transjakarta jurusan Blok M – Kota Saya tidak mengetahui jika Bus Transjakarta memiliki akses menuju tempat wisata yang berada di Jakarta seperti Ancol, Monas dan Ragunan
1 3 11
32 30 -
Persentase (%) 3 97 9 91 33
-
22
67
12
-
36
-
21
64
11 9
22 -
33 67 27
-
24
73
210
Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 33 siswa yang dijadikan sampel menyatakan bahwa mereka mengetahui tentang Bus Transjakarta sebesar 76,5 % sedangkan yang tidak mengetahui sebesar 23, 5%.
Dimensi usaha dalam mengetahui tentang bus transjakarta No. 6. 24 4
8 17 19 21 No. 5 26 7 10
18
20
Pernyataan Positif Saya pernah pergi ke daerah tertentu menggunakan Bus Transjakarta Saya tertarik pergi ke tempat wisata tertentu menggunakan Bus Transjakarta Ketika berjalan-jalan ke daerah Jakarta dan sekitarnya saya sering melihat Bus Transjakarta melintas di jalan Saya sering memperhatikan ada beberapa kendaraan yang menerobos masuk jalan khusus bagi Bus Transjakarta Saya mengetahui tentang Bus Transjakarta dari televisi Saya mengetahui tentang Bus Transjakarta dari radio Saya mengetahui tentang Bus Transjakarta dari media lainnya
Ya
Tidak
19 28 32
14 5 -
Persentase (%) 58 42 85 15 97
-
1
3
33
-
100
-
0
0
27 9 27 -
6 24 6
Pernyataan Negatif
Ya
Saya tidak pernah pergi berwisata ke daerah Jakarta dan sekitarnya menggunakan Bus Transjakarta Saya tidak pernah pergi ke daerah tertentu menggunakan APTB Ketika di jalan saya tidak memperhatikan Bus Transjakarta yang sedang melintas Saya tidak memperhatikan kondisi di dalam Bus Transjakarta ketika melintas di dekat Bus Transjakarta Saya tidak memperhatikan berita yang terkait tentang bus transjakarta melalui televisi, seperti penerapan denda bagi pengendara bermotor yang memasuki jalur Bus Transjakarta Saya tidak memperhatikan berita yang terkait tentang bus transjakarta melalui radio, seperti penerapan denda bagi pengendara bermotor
12
82 18 27 73 82 18 Persentase Tidak (%) 36
-
21
64
9 5 13
24 28 -
27 73 15 85 39
-
20
61
5
-
15
-
28
85
14
-
42
-
19
58
211
22
yang memasuki jalur Bus Transjakarta Saya tidak memperhatikan berita yang terkait tentang bus transjakarta melalui media lainnya, seperti penerapan denda bagi pengendara bermotor yang memasuki jalur Bus Transjakarta
5
-
15
-
28
85
Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 33 siswa yang dijadikan sampel terdapat 74,43 % siswa yang melakukan usaha untuk mengetahui Bus Transjakarta baik melalui pengalaman langsung maupun pengamatan. Sedangkan 25,57 % siswa tidak melakukan pengalaman maupun pengamatan langsung terhadap Bus Transjakarta.
212
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU KELAS EKSPERIMEN
Nama Guru Nama Sekolah Kelas/Semester Konsep Pertemuan keHari/Tanggal
: Khoirunnisa : SMP Muhammadiyah 22 Pamulang : 8.2 : Sistem Peredaran Darah :1 : Rabu, 15 Januari 2014
Petunjuk 1. Cermatilah indikator aktivitas guru! 2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom yang sesuai! 3. Berikan keterangan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan oleh guru! No 1.
2.
3.
4.
5.
Deskripsi Guru memberikan salam Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa dalam pembelajaran Guru membimbing siswa untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan: “Pernahkah kaki atau tangan kalian terluka? Cairan apa yang keluar saat kalian terluka?” Guru memfasilitasi siswa dalam memperoleh pengetahuan tentang konsep sistem peredaran darah yang dianalogikan dengan sistem transportasi pada Bus Transjakarta melalui animasi yang meliputi: Darah dalam sistem peredaran darah dianalogikan sebagai Bus Transjakarta, Komponen-komponen darah dianalogikan dengan isi Bus Transjakarta tersebut beserta fungsinya Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan lembar kerja siswa untuk mendiskusikan konsep
Ya
Tidak
Keterangan
213
6.
7.
8.
9.
10. 11.
12.
sistem sirkulasi yang dianalogikan dengan sistem transportasi pada Bus Transjakarta tentang komponenkomponen darah dan fungsinya Guru mempersilahkan siswa untuk berdiskusi tentang analogi sistem peredaran darah dan mengisi lembar kerja siswa yang telah diberikan Guru mengundi beberapa kelompok yang harus mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Guru mempersilahkan seluruh siswa untuk menanyakan materi yang belum dimengerti tentang komponen-komponen darah dan fungsinya Guru melempar pertanyaan yang diajukan siswa kepada siswa lainnya dan menegaskan kembali jawaban siswa tersebut Guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan proses pembelajaran yang telah dilakukan tentang komponenkomponen darah pada sistem peredaran darah manusia dan fungsinya Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru di rumah dan membaca tentang proses pembekuan darah, golongan darah dan alat-alat sirkulasi darah untuk pertemuan berikutnya Tangerang Selatan, 15 Januari 2014 Observer
Suswanto, S.Pd
214
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU KELAS KONTROL
Nama Guru Nama Sekolah Kelas/Semester Konsep Pertemuan keHari/Tanggal
: Khoirunnisa : SMP Muhammadiyah 22 Pamulang : 8.3 : Sistem Peredaran Darah :1 : Rabu, 21 Januari 2014
Petunjuk 1. Cermatilah indikator aktivitas guru! 2. Berikan tanda ceklis (√) pada kolom yang sesuai! 3. Berikan keterangan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan oleh guru! No 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Deskripsi Guru memberikan salam Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa dalam pembelajaran Guru membimbing siswa untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan: “Pernahkah kaki atau tangan kalian terluka? Cairan apa yang keluar saat kalian terluka?” Guru memfasilitasi siswa dalam memperoleh pengetahuan melalui animasi pembelajaran tentang komponen-komponen darah manusia, fungsi komponenkomponen darah, dan fungsi sistem peredaran darah pada manusia. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan lembar kerja siswa untuk mendiskusikan materi tentang darah dan fungsi peredaran darah Guru mempersilahkan siswa untuk berdiskusi tentang komponen-
Ya
Tidak
Keterangan
215
7.
8.
9.
10. 11.
12.
komponen darah, fungsi komponen darah, dan fungsi sistem peredaran darah pada manusia, kemudian mempersilahkan siswa mengisi lembar kerja siswa yang telah diberikan Guru mengundi beberapa kelompok yang harus mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Guru mempersilahkan seluruh siswa untuk menanyakan materi yang belum dimengerti Guru melempar pertanyaan yang diajukan siswa kepada siswa lainnya dan menegaskan kembali jawaban siswa tersebut Guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan proses pembelajaran yang telah dilakukan tentang komponen darah pada manusia, fungsi komponen darah dan fungsi sistem peredaran darah Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru di rumah dan membaca tentang pembekuan darah, golongan darah dan alat-alat sirkulasi darah untuk pertemuan berikutnya Tangerang Selatan, 21 Januari 2014 Observer
Suswanto, S.Pd
Perhitungan Lembar Observasi Kelas Eksperimen
Kegiatan Kegiatan Awal Guru memberikan salam, memeriksa kehadiran, kesiapan siswa, dan membimbing siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai Guru melakukan apersepsi Kegiatan Inti Eksplorasi Guru memfasilitasi siswa memperoleh pengetahuan tentang konsep sistem peredaran darah yang dianalogikan dengan sistem transportasi pada Bus Transjakarta melalui animasi yang beranalogi Elaborasi Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan lembar kerja siswa sebagai bahan diskusi Guru mempersilahkan siswa untuk berdiskusi tentang analogi sistem peredaran darah dan mengisi lembar kerja siswa yang telah diberikan Guru mengundi beberapa kelompok yang harus mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Konfirmasi Guru mempersilahkan seluruh siswa untuk menanyakan materi yang belum dimengerti Guru melempar pertanyaan yang diajukan siswa kepada siswa lainnya dan menegaskan kembali jawaban siswa tersebut Guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa Kegiatan Penutup Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan proses pembelajaran yang telah dilakukan Guru memberikan penugasan kepada siswa Jumlah Persentase Keterlaksanaan Total Presentase Keterlaksanaan
Pertemuan 1 Observer 1 2
Pertemuan 2 Observer 1 2
Pertemuan 3 Observer 1 2
-
-
12/12 100%
12/12 100%
12/12 100%
12/12 100%
11/12 11/12 91,67% 91,67% 97,22%
Perhitungan Lembar Observasi Kelas Kontrol
Kegiatan Kegiatan Awal Guru memberikan salam, memeriksa kehadiran, kesiapan siswa, dan membimbing siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai Guru melakukan apersepsi Kegiatan Inti Eksplorasi Guru memfasilitasi siswa dalam memperoleh pengetahuan melalui media animasi Elaborasi Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan lembar kerja siswa sebagai bahan diskusi Guru mempersilahkan siswa untuk berdiskusi dan mengisi lembar kerja siswa tentang sistem peredaran darah Guru mengundi beberapa kelompok yang harus mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Konfirmasi Guru mempersilahkan seluruh siswa untuk menanyakan materi yang belum dimengerti Guru melempar pertanyaan yang diajukan siswa kepada siswa lainnya dan menegaskan kembali jawaban siswa tersebut Guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa Kegiatan Penutup Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan proses pembelajaran yang telah dilakukan Guru memberikan penugasan kepada siswa Jumlah Persentase Keterlaksanaan Total Presentase Keterlaksanaan
Pertemuan 1 Observer 1 2
Pertemuan 2 Observer 1 2
Pertemuan 3 Observer 1 2
-
-
12/12 100%
12/12 100%
12/12 12/12 100% 100% 97,22%
11/12 11/12 91,67% 91,67%
218
Hasil Wawancara Peneliti tentang Penggunaan Media Animasi Beranalogi pada Siswa
Nama
: Najla Athallah K
Kelas
: VIII.3
Waktu
: Rabu, 23 April 2014
1. Apakah kamu senang belajar menggunakan media animasi? Jawab : ya, senang belajar dengan media animasi dibandingkan belajar biasa 2. Bagaimana pendapatmu tentang penggunaan media animasi pada sistem peredaran darah yang diumpamakan dengan sistem transportasi Bus Transjakarta? Jawab : pembelajaran jadi lebih seru, lebih gampang diingat juga, dapat dua ilmu sekaligus, ilmu tentang sistem peredaran darah dan sistem transportasi bus Transjakartanya juga. 3. Penjelasan tentang materi apa yang paling kamu pahami ketika kamu belajar menggunakan media animasi yang beranalogi (perumpamaan)? Jawab : hampir semua materi dapat saya pahami, paling ingat bagian bus transjarkata yang diumpamakan darah. 4. Adakah kendala yang kamu temui ketika belajar menggunakan media animasi dengan analogi (perumpamaan) pada konsep sistem peredaran darah tersebut? Jawab : tidak, justru lebih gampang mengingatnya, misal melihat transjakarta jadi bisa mengingat materi yang sudah diajarkan. 5. Kamu lebih senang belajar dengan menggunakan media animasi beranalogi atau animasi tanpa analogi? Mengapa? Jawab : animasi dengan analogi, karena lebih seru dan lebih gampang diingatnya.
219
Nama
: Nurul Radinka
Kelas
: VIII.3
Waktu
: Rabu, 23 April 2014
1. Apakah kamu senang belajar menggunakan media animasi? Jawab : iya, senang belajar dengan media animasi dibandingkan belajar tanpa media animasi 2. Bagaimana pendapatmu tentang penggunaan media animasi pada sistem peredaran darah yang diumpamakan dengan sistem transportasi Bus Transjakarta? Jawab : lebih seru belajarnya kalau menggunakan media animasi yang pakai perumpamaan Transjakarta 3. Penjelasan tentang materi apa yang paling kamu pahami ketika kamu belajar menggunakan media animasi yang beranalogi (perumpamaan)? Jawab : semuanya materi yang diajarkan dengan media animasi beranalogi saya suka, yang paling saya paham bagian darah yang diumpamakan bus Transjakarta, pembuluh darah yang diumpamakan jalanan Transjakarta 4. Adakah kendala yang kamu temui ketika belajar menggunakan media animasi dengan analogi (perumpamaan) pada konsep sistem peredaran darah tersebut? Jawab : ada, pada bagian peredaran darah besar dan kecil yang diumpamakan seperti perjalanan transjakarta dari harmoni ke kota ataupun harmoni ke blok m. 5. Kamu lebih senang belajar dengan menggunakan media animasi beranalogi atau animasi tanpa analogi? Mengapa? Jawab : animasi analogi, karena pembelajaran jadi lebih seru dan lebih paham
220
Nama
: Hana Fakhrani
Kelas
: VIII.3
Waktu
: Rabu, 23 April 2014
1. Apakah kamu senang belajar menggunakan media animasi? Jawab : ya, senang sewaktu belajar pakai media animasi 2. Bagaimana pendapatmu tentang penggunaan media animasi pada sistem peredaran darah yang diumpamakan dengan sistem transportasi Bus Transjakarta? Jawab : pembelajarannya jadi seru, ga terlalu tegang juga 3. Penjelasan tentang materi apa yang paling kamu pahami ketika kamu belajar menggunakan media animasi yang beranalogi (perumpamaan)? Jawab : materi tentang darah yang diumpamakan bus transjakarta, waktu busnya jalan yang butuh bensin 4. Adakah kendala yang kamu temui ketika belajar menggunakan media animasi dengan analogi (perumpamaan) pada konsep sistem peredaran darah tersebut? Jawab : ada sedikit, kadang suka ga paham kalau ga merhatiin dengan serius. 5. Kamu lebih senang belajar dengan menggunakan media animasi beranalogi atau animasi tanpa analogi? Mengapa? Jawab : Animasi yang pakai analogi karena lebih seru
221
Nama
: Mutiara Hanifa
Kelas
: VIII.3
Waktu
: Rabu, 23 April 2014
1. Apakah kamu senang belajar menggunakan media animasi? Jawab : ya senang waktu belajar pakai media animasi kemarin 2. Bagaimana pendapatmu tentang penggunaan media animasi pada sistem peredaran darah yang diumpamakan dengan sistem transportasi Bus Transjakarta? Jawab : cukup mudah untuk diingat 3. Penjelasan tentang materi apa yang paling kamu pahami ketika kamu belajar menggunakan media animasi yang beranalogi (perumpamaan)? Jawab : tentang darah yang diumpamakan bus transjakarta 4. Adakah kendala yang kamu temui ketika belajar menggunakan media animasi dengan analogi (perumpamaan) pada konsep sistem peredaran darah tersebut? Jawab : Ada sedikit, di bagian sistem peredaran darah besar dan kecil yang diumpamakan bus transjakarta yang jalan dari Blok M ke Kota 5. Kamu lebih senang belajar dengan menggunakan media animasi beranalogi atau animasi tanpa analogi? Mengapa? Jawab : Pakai perumpamaan, karena lebih gampang dingertiin walau kadang ada bagian yang susah. Selain itu bisa dikaitkan juga waktu melihat transjakartanya.
222
Nama
: Muhammad Abyan Daffa
Kelas
: VIII.3
Waktu
: Rabu, 23 April 2014
1. Apakah kamu senang belajar menggunakan media animasi? Jawab : ya senang belajar pake media animasi 2. Bagaimana pendapatmu tentang penggunaan media animasi pada sistem peredaran darah yang diumpamakan dengan sistem transportasi Bus Transjakarta? Jawab : belajar jadi seru, beberapa materi lebih gampang diingat juga 3. Penjelasan tentang materi apa yang paling kamu pahami ketika kamu belajar menggunakan media animasi yang beranalogi (perumpamaan)? Jawab : Darah yang diumpamakan bus transjakarta 4. Adakah kendala yang kamu temui ketika belajar menggunakan media animasi dengan analogi (perumpamaan) pada konsep sistem peredaran darah tersebut? Jawab : Ada, sedikit bingung dibagian peredaran darah besar dan kecil, harus perhatiin perjalanan bus transjakartanya juga. 5. Kamu lebih senang belajar dengan menggunakan media animasi beranalogi atau animasi tanpa analogi? Mengapa? Jawab : lebih suka pakai perumpamaan transjakarta karena lebih seru dan gampang diingat
223
Nama
: Shela Putri Yasinka.
Kelas
: VIII.3
Waktu
: Rabu, 23 April 2014
1. Apakah kamu senang belajar menggunakan media animasi? Jawab : ya, senang belajar pakai animasi 2. Bagaimana pendapatmu tentang penggunaan media animasi pada sistem peredaran darah yang diumpamakan dengan sistem transportasi Bus Transjakarta? Jawab : sedikit lebih ribet tapi di beberapa materi lebih paham 3. Penjelasan tentang materi apa yang paling kamu pahami ketika kamu belajar menggunakan media animasi yang beranalogi (perumpamaan)? Jawab : materi yang paling inget tentang darah yang diumpamakan bus transjakarta 4. Adakah kendala yang kamu temui ketika belajar menggunakan media animasi dengan analogi (perumpamaan) pada konsep sistem peredaran darah tersebut? Jawab : ada, penjelasan tentang peredaran darah besar dan kecil yang diumpamakan seperti perjalanan transjakarta dari halte harmoni ke kota ataupun ke blok m 5. Kamu lebih senang belajar dengan menggunakan media animasi beranalogi atau animasi tanpa analogi? Mengapa? Jawab : animasi dengan analogi, karena belajar jadi lebih seru
224
Nama
: Muhammad Bintang Angkasa P.
Kelas
: VIII.3
Waktu
: Rabu, 23 April 2014
1. Apakah kamu senang belajar menggunakan media animasi? Jawab : lumayan suka belajar pakai media animasi 2. Bagaimana pendapatmu tentang penggunaan media animasi pada sistem peredaran darah yang diumpamakan dengan sistem transportasi Bus Transjakarta? Jawab : belajarnya jadi lebih sedikit ribet karena harus mengingat tentang dua hal, tentang peredaran darah dan transjakartanya 3. Penjelasan tentang materi apa yang paling kamu pahami ketika kamu belajar menggunakan media animasi yang beranalogi (perumpamaan)? Jawab : materi yang paling diingat tentang darah yang diumpamakan bus transjakarta 4. Adakah kendala yang kamu temui ketika belajar menggunakan media animasi dengan analogi (perumpamaan) pada konsep sistem peredaran darah tersebut? Jawab : ada, sedikit lebih ribet karena harus mengingat dua hal 5. Kamu lebih senang belajar dengan menggunakan media animasi beranalogi atau animasi tanpa analogi? Mengapa? Jawab : animasi tanpa analogi, karena lebih mudah mengingatnya
225
Nama
: Aditya Irawanto
Kelas
: VIII.3
Waktu
: Rabu, 23 April 2014
1. Apakah kamu senang belajar menggunakan media animasi? Jawab : iya, senang belajar menggunakan media animasi 2. Bagaimana pendapatmu tentang penggunaan media animasi pada sistem peredaran darah yang diumpamakan dengan sistem transportasi Bus Transjakarta? Jawab : belajar dengan media animasi yang pakai perumpamaan lebih seru 3. Penjelasan tentang materi apa yang paling kamu pahami ketika kamu belajar menggunakan media animasi yang beranalogi (perumpamaan)? Jawab : penjelasan tentang darah yang diumpamakan bus transjakarta, darah yang diumpamakan oksigen 4. Adakah kendala yang kamu temui ketika belajar menggunakan media animasi dengan analogi (perumpamaan) pada konsep sistem peredaran darah tersebut? Jawab : ada, sedikit sulit paham pada peredaran darah besar dan kecil 5. Kamu lebih senang belajar dengan menggunakan media animasi beranalogi atau animasi tanpa analogi? Mengapa? Jawab : lebih senang belajar pakai media animasi tanpa analogi karena media animasi dengan analogi agak sedikit lebih sulit diingat.
226
Nama
: Julia Amelia Putri
Kelas
: VIII.3
Waktu
: Rabu, 23 April 2014
1. Apakah kamu senang belajar menggunakan media animasi? Jawab : Iya senang belajar menggunakan media animasi, ga ngebosenin suasananya 2. Bagaimana pendapatmu tentang penggunaan media animasi pada sistem peredaran darah yang diumpamakan dengan sistem transportasi Bus Transjakarta? Jawab : belajar dengan media animasi beranalogi lebih gampang, lebih ingat dan paham tentang peredaran darahnya 3. Penjelasan tentang materi apa yang paling kamu pahami ketika kamu belajar menggunakan media animasi yang beranalogi (perumpamaan)? Jawab : materi tentang darah yang diumpamakan bus transjakarta, pembuluh darah, dan pembekuan darahnya. 4. Adakah kendala yang kamu temui ketika belajar menggunakan media animasi dengan analogi (perumpamaan) pada konsep sistem peredaran darah tersebut? Jawab : ada, sedikit bingung pada peredaran darah besar dan kecil 5. Kamu lebih senang belajar dengan menggunakan media animasi beranalogi atau animasi tanpa analogi? Mengapa? Jawab : animasi dengan analogi karena lebih mudah diingat dan dipahami, misalnya ketika melihat transjakarta bisa mengumpamakannya dengan komponen darah juga
227
Nama
: Hildan Faiz
Kelas
: VIII.3
Waktu
: Rabu, 23 April 2014
1. Apakah kamu senang belajar menggunakan media animasi? Jawab : iya lebih senang belajar menggunakan media animasi 2. Bagaimana pendapatmu tentang penggunaan media animasi pada sistem peredaran darah yang diumpamakan dengan sistem transportasi Bus Transjakarta? Jawab : belajar menggunakan media animasi lumayan seru tapi sedikit lebih ribet 3. Penjelasan tentang materi apa yang paling kamu pahami ketika kamu belajar menggunakan media animasi yang beranalogi (perumpamaan)? Jawab : materi tentang darah yang diumpamakan seperti bus transjakarta 4. Adakah kendala yang kamu temui ketika belajar menggunakan media animasi dengan analogi (perumpamaan) pada konsep sistem peredaran darah tersebut? Jawab : ada, sedikit sulit memahami bagian jantung yang diumpamakan seperti halte harmoni dan peredaran darah yang diumpamakan seperti perjalanan bus transjakarta dari halte harmoni ke kota maupun blok m 5. Kamu lebih senang belajar dengan menggunakan media animasi beranalogi atau animasi tanpa analogi? Mengapa? Jawab : animasi dengan analogi karena lebih seru dan sedikit lebih murah dipahami
L'u. , ,-^.
.,--
t
''
22',
LEMBAR OBSERVASI SEKOLAH
Sekolah Nara sumber Hari, Tanggal Waktu Nama
: SMP Muhamrnadiyah2} Pamulang : Suswanto, S.Pd : Selasa, 5 November 2013
: 13.00 WIB Jawaban
Pertan
l.
Kurikulum apakah yang digunakan
2.
Muhammadiyah sekarang pak? Terdapat berapa kelas pada kelas VIII
3. 4.
oleh
sekolah SMP
Kurikulum yang digunakan saat ini masih 22 kurikulum KTSP
VI[.1, YI1I.2, VIII.3 dan VIII.4 Pak? Dalam seminggu untuk kelas VIII Dalam seminggu 1 kali pertemuan dengan berapa kali pertemuan ya pak? dan waktu jam pelajaran 3x40 menit. satu iam pelaiaran berapa menit? Untuk semester 2 konsep apa saja pak yang akan diajarkan?
5. Metode apa yang biasa
bapak gunakan dalam proses pembelaj aran.
6. Media apa yang
biasanya bapak
gunakan dalam proses pembelaiaran?
Terdapat 4 kelas,
Konsep yang akan diajarkan pada semester 2 diantaranya sistem peredaran darah, sistem oernafasan. iaringan tumbuhan. Saya biasanya memberikan latihan terlebih
dahulu sebelum menjelaskan,
sehingga
anak-anak mengetahui gambaran umum tentang materi yang akan dipelajari. 1 soal yang saya berikan biasanya mewakili 1 indikator. Ketika pembelajaran, saya biasanya menjelaskan dengan ceramah, diskusi dan tanva iawab. Media yang saya gunakan biasanya berupa papan tulis, buku paket. Saya jarang rnenggunakan in fokus, ramun disesuaikan dengan waktu dan konsep yang diajarkan saia.
7.
Untuk konsep sistem peredaran darah,
Sekitar
2
sampai
3 kali
pertemuan.
bapak biasanya mengajarkan dalam Pertemuan pertama untuk pendahuluan dan penjelasan tentang darah, pertemuan kedua berapa kali pertemuan pak? untuk alat-alat pada sistem peredaran darah dan proses peredaran darah dan pertemuan ketiga untuk gangguan dan penyakit pada sistem peredaran darah sekaligus ulangan harian.
:.?s
8.
Bagaimana dengan nilai ulangan Ada yang diatas KKM dan ada juga yang harian siswa untuk kelas VIII Pada belum mencapai KKM, bagi yang belurn konsep-konsep yang telah diajarkan belum mencapai KKM sudah diberikan oak?
9.
Berapa standar KKM untuk mata oelaiaran bioloei di kelas VIII pak? 10. Dalam satu kelas biasanya terdiri darr
remedial. 75
Antara 30 - 38 sisrva.
berapa siswa pak?
Tangerang Selatan, 5 November 20013 Guru Mata Pelajaran
Observer
Khoirunnisa
230
FOTO PENELITIAN
Lanpiran29
231
UJi fr,EFERENSi
Nama
Khoirunnisa
i\iit1i
IUYUIOTUUUSO
Judul Skripsi
Pengaruh Pengguuaan Media Animasi dengan Analogi
terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Sistem Peredarfln Darab
Pembimbing Si
i. Dr. Sujiyo iviiranio, M.Pri Z.Dr. Yanti Herlanti, M.Pd
Referensi
BAB I Sigit Widigdo Prayogo, Basyirrm, dan Winamo Dwi Rahardjo, Keefektifan lr r^J:A.-.',*^.; r r^^-.^.-^l:rD-,,--=,.--,, siiBBiiricuar j j'r'i(7rtia ,-lliirlic}i ii iri.Ji uti.igi.iid
Flaslr Pada Materi Kompresor, Automotive Science and Educational Jaurrusl, l, 2012, h. 34
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Alumni. 1980). h. 1. Thomas Wibowo Agung Sutjiono, Pendayagunaan Media Pembelajaran, .Iurnal Pendidtlran P enabur, 4, 20CI9, h. 7 6. Sekar Dwi Ardianti, Wulan Christijanti, Prarnesti Dewi, Peran Media Animasi dengan :,,f-;,., l-, i'viiiuuiajAIitii D-,,.!.--!.. :.....,,, i.; !...... i..-.1..,. !.. ",... i7-...Oitirt i'vivaiitis i itiic iUiiiAUiiIi Aktivitas dan Hasil Belajar, {Innes Journal of Education, l, 2012, h. 7 3 Allan G. Harrison and Richard K. Coll,
Analogi dalam Kelas Sain: Panduan FARCara Menarik unluk Mengajar dengan MengS4unakan Analogi, Terj. dari Using Analogies in Middle and Secondary'Science Classrooms: The FAR Gttide * An Interesting Woy to Teach Wth Analogies oleh Akhlis Nursetiadi, (Jakarta: PT Indeks, 20 1 3 ), Cet. I, IL. L.
Paraf Pembi
232
BAB TI 1.
2. J,
4.
).
Azhar Arsyad, Med ia P em b elaj ar an, (I akarta'. PT Raia Grafindo Persada.2009). h. 3. Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan, (Jakarta: Grafindo Persada. 2007), h. 6. Arief S. Sadiman,lhid.
Wina Sanjaya, Strategi P embelajaran Be rorientas i Standar P roses P endidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 162. Usman, M. Basyiruddin - Asnawir, iuledia Pembelajaran, (lakarta: Ciputat Pers, 2002), h.
E Z
4o-
V,-,
\r ,l
u
7. 6
Wina Sanjaya, Perencanaan dan I)esain e I aj ar an, (J akarta: Kencana, 20i ii" h. 204. Yudhi Munadi, Media Pembelaiaran; Sebzrah Pendekatan Baru, (.iakarta: Gaung Persada Press, 2A12),h.7. Azhar Arsyad, rsp. cit.,h- 24-25. S i s t em P emb
7.
8.
9.
Pupuh Faturrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belaj ar Mengajar ; Strategi Mew uj udkan P emb e I aj a r an B ermalvta Mel al ui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, /Po-l"nn. uurruur!jr5.
t
Pofil,. rLvrrtlu
Ar{itomn ! rLrrtu!!frl,
J)
h AA lj. r-,v.
Pupuh Faturrohman dan Sobry Sutikno, op.
cit.,h.67-68" 12.
Yudhi Munadi, Ibid., h.54-55.
13
14.
15.
r
R Ilno dan Nina T,amatenggn, gi T'ekno la Komunikas i dan In/brrnas i P emb e laj ar an, (I akarta. Bumi Aksara, 20 1 0), h. r23. Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo,Ibid. Hamr,ah
16.
engaj aran, (I akafia', Rineka Ciota.2010). h. 238.
17.
Harjanta,Ibid.
Harj anto, P er encanaan
P
V
IL
\
h
52.
10. 11.
1(\^'7\ Lr-iw I
Vu
Yu
4P-
r
r
tr
r,
\
tn \e-
E {
Yv Vt.
/.3 J
18.
Wina Sanjaya, Strategi P embelaj aran Berorienlas i Standar Proses P endidikan,
@tart 19.
Oemar Hamalik, Media Percdidikan, (Jakarta: Alumni, 1994),h. 16.
20.
Oemar Hamalik,Ibid.
21.
Munir, Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam P endid ikun, (Bandung: Alfabeta, 2Al2), h. 3t t.
4r &-
\t,
22.
24.
Priyanto Hidayatullah, M. Amarullah Akbar, Zaky Rahim, Aruimas i P endidikan iuienggunakan iii as h, (Ban
25.
Munir, op.cit., h. 318.
26.
Lucia lna Trisjanti,Hari Purnomo, dan Muhammad Faqih, Penggunaan Analogi Sebagai Metoda Rancang Arsitektur, ,Jurnal IIS Master,2011,l6785, h. 6.
11
q+-^+^^; l"m^.I rf,Jorin-n fArrrrluu !4.lJviiU, D^^^-^^-i !{rur(rH@rr urrs.rv6r D^l^:^Uul(,lJqi
23.
Vq-
/2e'
r
zp
v Yp
\-
pada Model Pengajaran Langsung (Direct
Instruct ion), Jurnal D inamika P end idikan, 2 28
29.
30.
\s-
{t)"2a06^h.22. Khairurrijal, Mikrajuddin Abdullah, Neni Surtiyeni, \Mida-yani, dan Euis Sustini. Konsep Komponen Listrik (Kapasitor, Induktor, dan Memristor) Menggunakan Analogi Konsep Resistor, untuk Pengajaran di Sekolah Menengah Atas, Jurnal P engaj aran F i s ika Sekolah Menengah, ,1 (4),2AA9.h. 91. Lucia Ina Trisjanti, Hari Purnomo, dan Muhammad Faqih, op. cit., h. 2.
Allan G. Harrison and Richard K. Coll, Analogi dalam Kelas Sain: Panduan FARCara Menarik untuk MengaJcr dengan Menggunakan Anal ogi, T erj. dari Us ing Analogies in Middle and Secondarry Science Classrooms: The FAR Guide - An Interesting Way to Tectch With Analosies olehAkhlis
4 (r
Lk_
4%*
tt
234
Nursetiadi, (Jakarta: PT Indeks, 2AB), Cet.I, h. 11. Lucia Ina Trisjanti, Hari Purnomo, dan Muhammad Faqih, op. cit., h. 7-8.
Allan G. Harrison
anci
Richard K. Coll, op.
cit.,h.23. 33.
Allan G. Harrison and Richard K. Coll, op.
cit.,h.24. Khairunijal, Mikrajuddin Abdullah, Neni Surtiyeni, Widayani, dan Euis Sustini, op. cit., h.92. Ailan C. Harrison and Richarci ti. Coli, op.
cit.,h.3. Allan G. Harrison and RichardK. Coll, op.
cit..h.25 1,1 Jt.
38.
IT- -l- n--t-1-n-1-.
.(TL
j.-
*f ^,.^1,,--, l\UAtl f UUUIiriSr\), t lig. Tr-tjSU U, J-Illiliu$y iii Physics Learning and Instruction", Education Issues,2006,h. 12-13. Joseph Mayo, "Reflective Pedagogy Through Analogy Constructio n", Southeas tern Journal )flOA 1 h 1-) il.'{Dort..Lnfnar , Eyv.i..rrv..i/, Lvvir, .. fl\ \a i, .i, \ ,
Ahmad Harjono, op. cit., h. 22. 40.
41. 42.
Allan G. Harrison, "Analogical Transfer Interest Is Just as Important as Conceptual Pntenfial" Attrtrnl inn Acrncirtlion {ny Research in Education,2AA2,h. l. Ahmad Harjono, ap. cit.,h.24. Jumadi, Jurnal Model-Model Pembel ajaran rPA. h. 4. (http:staff.uny.ac.ida/o2Esystem7o2Ffi les%2Fp endi dikan%2F J umadi% 2C%2 5 20]Ii/..P d.%2C% 2520Dr.o/o2FModel?i,2520Pembelajarano/oZ5ZA
lPA.pdf
).
43.
Ahrnad Harjono, op. cit.,h.25.
44.
John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, Terj. dari E ducat ional P sycholog,, oleh Diana Angelica, (Jakarta: Salemba Humanika, 2009),
h.151.
e
t(lV
& /b
Y)-
235
46.
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran I nov at if-P ro gres if: Kons ep, Landas an, dan Impl ement as inya pada Kur i kulum Tingkat SatuanP endidikan (KT'SP), (Jakarta: Kencana, 2010). hal.43. Ahmad Harjono, ioc. cit.
47.
Trianto, loc. cit
45.
b-
r
YF
tln 48.
Ahmad Harjono, op. cit.,h.26.
49.
Zalft ani, dl
50.
51.
w Yr
b
rL: J L 1O1 iutu.) 71. JO7.
s3.
Slameto, Belajar dan Faktor{aktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
Prrrrrrqnfn
Yv
20r0). h.2. L-rtnlcrrtti tIJnr:il Ltlo *t uRolnint r.. ij u..
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
)
z}n),h.
39.
55.
Slameto, Ibid.,h.3-4.
56
57.
Penilqian Hasil Prose,s Belajor Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 200r\.h.22 Purrvanto, op. cit., h. 45.
58.
Purwanto- oo. cit.- h. 44.
59
Anas Sudrj ono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 20r2\_h.48. Ahmad Sofyan Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (lakxta: UIN Jakarta Press, 2006). h. 14. Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama" Ibid..h.15.
60.
61.
Na-aa- Sr:-:djana-,
h
U^
tr
tl o-
#-
,i,
r
v Vn
4>
-r
Ya
236
Aou A-r,*aoi.lotio tri iiii"tyi, s-riiirii Belal ar Mengaj ar, (Bandung: Pustaka Setia, 1997)" h. 105-110. Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetyo,Ihid., h. 104.
Dwi Ardianti, Wulan Christijanti, Pramesti Dewi,'?eran Media Anirnasi dengan Sekar
of
Metode Pembelajaran Time Token Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar", Unnes Journal of B iolosv Education. l(l). 2012. h. 70. liasyrrun, liasy Wrnarno Wrctigdo tsrayogo" P Srgrt irgit Wrdrgdo Dwi Rahardj o, "Keefektifan Penggunaan Media Animasi Macromedia Flash pada Materi Kompresor"', Alttomotive Science and Education Journal, ltl),2012, h. 36. GuiGan Aksoy, "Eileuis ui Animai.iun Technique on the 7n Grade Science and Technol ogy Course", S c i e n t ifi c Re s e ar c h, 3 (3),
67
2012"h.304. Khairurrijal, Mikrajuddin Abdullah, Nenr c...+i,.^-i J.- Il,,i" yy iu4)'4ru, wrr.t-urJ LJiJrlrJ!rrr, \l/i.l^,,o-i
C".+i-: tq wrl.l rit !rLsJLltrrr uy.
h91
3.
Maria Teresa Guerra dan Ramos, "Analogies as Tools for Meaning Making in Elementary Science Education: How Do They Work in Classroom Settings?", E ur{!,: iu .lourne| of Mathematics, Science & fechnologt Educat ion - 7 ( 1\. 201 l. h. 29. Tika Nurliawati, "Pengaruh Media Komik Berbasis Analogi terhadap Hasil Belajar Peredaran Biolosi Biolo*n Siswa pada oada Konsen Sistem Peredz pada IIIN Syarif Darah Manusia", Skripsi Hidayatullah, Jakarta, 2013, h. 68, tidak dioublikasikan. BAB III Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, @andung: PT. Remaja Rosdakarva- 2005 ). h. 2A7. Hamid Darmadi, Metodologi P enel itian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 20 1 1 ), h. 202. Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h. 250.
4.
Nana Syaodih Sukmadinata, Ibid.
68
69
1.
2.
5.
M. NsalimPurwanto- Prinsio-Prinsio dan
E
r
v V V
4
za *Z_
Yv
Vv
237
7.
Teknik Evaluas i P engaj aran, (Bandung: Remaia Rosdakarva- 2010)- h.35. Suharsimi Arikunto, Da,car-das ar Evuluas i Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.65. Anas Sudij ono, P engantrtr Evaiuas i Pendidikan, $akarta: Rajawali Pers, 2011),
h 184. Sumarna Supranata, Analis is, Val iditas, Rel iab il itas, dan Interpretas i Has il I eslmpieme ntusrKurikuium 2UU1, (i3andung: Remai 2009)" h. 61.
Sumarna Supranata, op. cit., h. 114.
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanuddin Milama, Evaluas i P ernb el aj aran IPA fierbasis Kompetunsi, (Jakaria. UIN Jakarta press, 2406), h. 103. A l--^-^l o -{:.^-T---ilr------:r ^ )^-fi,tltlruLr JUr]41r, r uruH r t it ilil\d, Ltdtl Burhanuddin Milama lbid.,h. 103 - 104. Ahrnad Sofiran, Tonih Feronika, dan Burhanuddin Milama, op. cit., h. 104. Sudj ana,
Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito,
2005), h.466. 24.
Supardi, Ap I ikas i Stat i s t i ka dalam P enel i t ian,
Iakarta' PT I ifirk Prrhlishino Hnrrse 201 I t,\ " "e"-'-----,'^ h.129. BAB TV Sigit Widigdo Prayogo, Basyirun, dan Winarno Dwi Rahardjo, Keefektifan Penggunaan Media Animasi Macromedia Flash pada Materi Kompresor, Aut omot ive Science and Education Journal,l,2Al2, h. 36. Sekar Dwi Ardianti, Wulan Christijanti, Pramesti Dervi, Peran Media Animasi dengan Metode Pembelajaran 7'ime Token terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar, Unnes Journal af Biolow Education, l, 2012, h. 73. Allan G. Harrison and Richard K. Coll, Analogi dalam Kelas Sain: Pcnduan I;ARCara Menctrik untuk L,[ensaiar (
\'.*"
L
rr Ul/t
238
llv Menggunakan Analogi, Terj. dari {lsing
leAnalogies
in Middle and Secondary Science
F
{)lassrooms: The FAR Guide * An Interesling lt4Way to Teach With Analogres oleh Akhtis Nursetiadi, (Jakarta: PT lndeks, 20 1 3 ), Cet. I,
lc
lf
l-A
4.
5.
Allan G. Harrison, "Analogical TransferInterest is just as Couceptual Potential", Austrulian Association for Reseavc h in Education.2002. h. l. Allan C. Harrison and Richard K. Coll, op.
V U
l4-
Ahmad Harjono, Penerapan Strategi Belajar pada Model Pengajaran Langsung (Direcl I ns truc tion), J. Dinam i ka P end. Vol. 2, l, 2A06, il. iL.
Pembimbing II,
b4,:* fir. Yanii iierianii, M.Fti NrP. 19710119 200801 2 010
239
LEMBAR PENILAIAN MEDIA ANIMASI DENGAN ANALOGI PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH
Berilah tanda () sesuai dengan pengamatan Anda. No.
1.
2.
Aspek yang Dinilai Darah Pembuluh Darah Jantung Kejelasan Sistem Peredaran Darah Materi Kecil Sistem Peredaran Darah Besar Gangguan/Penyakit pada Sistem Peredaran Darah Darah Pembuluh Darah Jantung Kesesuaian Sistem Peredaran Darah Materi pada Kecil Tingkat SMP Sistem peredaran darah Besar Gangguan/Penyakit pada Sistem Peredaran Darah
Baik
Sedang
Kurang
Komentar: ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
Validator
…………………………..
240
LEMBAR PENILAIAN MEDIA ANIMASI DENGAN ANALOGI PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH Berilah tanda () sesuai dengan pengamatan Anda. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Aspek yang Dinilai Kualitas Teks Kualitas Audio Kualitas Gambar Kualitas Animasi Kualitas Video Kualitas Navigasi
Baik
Sedang
Kurang
Komentar: ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
Validator
………………………………….
241
LEMBAR PENILAIAN MEDIA AI\"IMASI DENGAI\I ANALOGI PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH Berilah tanda ({) sesuai dengan pengamatan Anda. No. I 2. J.
4. 5.
6.
Aspek yang Dinilai Kualitas Teks Kualitas Audio Kualitas Gambar Kualitas Animasi Kualitas Video Kualitas Navigasi
Baik
Sedans
V l-z
V
t/ r,/
Validator
Kurang
KETUIHTTERIAN AGAMA
No.
UIN JAKARTA FITK
Tgl.
Jl. lr. H.
FORM (FR)
No.
Juada No 95 Ciputat 15412lndonesia
: Terbit :
Dokumen
Revisi: :
Hal
FITK-FR-AKD-081
1 Maret
20'10
01
1t1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.Ol/F. 1A(M.01.3/ 1579120i3 Lamp. :Hal : Bimbingan Skripsi
Jakarta,
l9 November 2013
Kepada Yth.
Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd Yanti Herlanti, M.Pd Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah lakarta. As s al amu' al aikum
Dengan
wr.wb.
ini
diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing VII
(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama
Khoirunnisa
NIM
109016100056
Jurusan /Prodi
Pendidikan IPA/Pendidikan Biologi
Semester
IX (Sembilan)
Judul Skripsi
"Pengaruh Penggunaan Media Animasi dengan Analogi terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Peredaran Darah"
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 18 September 2013, abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Was
s
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. alamu' alaikum wr.w b. a.n. Dekan
Kajur Pend
z(
Baio Hana Susr Np. tg7oo2o9
M.Sc
32001
Tembusan: Dekan FITK Mahasiswa ybs.
1. 2.
I
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
: Terbit : No. Revisi: :
01
Hal
1t1
No.
Dokumen
Tgl.
FORM (FR)
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
FITK-FR-AKD-082
1 Maret
2010
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Jakarta, 20 Desember 2013
Nomor : Un.01/F. 1/KM.01 .31166812013
Lamp. : Outline/Proposal Hal : Permohonan lzin Penelitian Kepada Yth. Kepala SMP 22 Muhammadiyah Pamulang di
Tempat Assal am u' al ai ku m wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama NIM Jurusan Prodi
: Khoirunnisa
Semester
: lX (Sembilan)
Judul
: 109016100056 : Pendidikan llmu Pengetahuan Alam : Pendidikan Biologi
Skripsi : Pengaruh Penggunaan Media Animasi dengan Analogi terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Peredaran Darah
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset)
di
instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk
itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan
mahasiswa tersebut
melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassal am u' al ai ku m wr.wb.
/\o,
n IPA
2
i, M.SC 200003 2 001 Tembusan: Dekan FITK Pembantu Dekan Bidang Akademik Mahasiswa yang bersangkutan
1. 2. 3.
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PERGURUAN MUHAMMADIYAH SETIABUDI PAMULANG
SMP MUHAMMADIYAH 22 SETIABUDI PAMULANG SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) Penyelenggara Kelas Olah Raga dan Kelas Progresif Jl. Surya Kencana No. 29 Pamulang Barat - Pamulang - Kota Tangerang Selatan - Banten Telp. (021) 74706439, Fax. (021) 7405324 Kode Pos :15417 Website: www.smpm22pamulang.sch.id E-mail: [email protected]
Piagam Pendirian No. 130/102/Kep/E.92
SURAT KETERANGAN Nomor : 225 II<ET llII.4.AU I A1201 4
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SMP Muhammadiyah 22 Pam,ilang Kota Taugeraug Seiatart
:
Nama Jabatan
Nama Sekolah Alamat Sekolah
Drs. HUDAEFI Kepala Sekolah SMP MUHAMMADIYAH 22 PAMULANG
Jl. Surya Kencana No.29 Pamulang Barat Telp. 74706439 Pamulang, Kota Tangerang Selatan
dengan ini menerangkan bahwa
Nama
Khairunnisa
NIP
109016100056
Jurusan
Pendidikan IPA
Prodi
Pendidikan Biologi
Perguruan Tinggi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta l4 Januari s/d 19 Februari 2014
Penelitian Judul Skripsi
Pengaruh Penggunaan animasi dengan analogi terhadap hasii belajar siswa pada konsep system peredsran darah
Nama tersebut diatas adalah benar telak melaksanakan penelitian
di SMP Muhammadiyah
22
Setiabudi Pamulang, Tahun Pelajaran 201312014.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tangerang Selatan, 23 April2014
Muhammadiyah22