PENGARUH PENGGUNAAN HYPERMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 47 Jakarta)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh Aida Fitriyah NIM: 1110016100006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi yang berjudul Pengaruh Penggunaan Hypermedia terhadap Hasil Belajar
Siswa pada Konsep Sistem Ekskresi disusun oleh Aida Fitriyah, NIM. 1110016100006, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh fakultas.
Jakartq 28 Februari 2015
Yang Mengesahkan:
Pembimbing
N,
Il
Nenssih Juanenssih. M.Pd NIP: 19790510 200604 2 001
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi berjudul Fengaruh Penggunaan Hypermedia Terhadap Konsep Sistem Ekskresi disusun oleh Aida Fitriyah,
Hasil Betajar Sisrva pada
NIM. I110016100006, diajukan kepada
Faliultas mu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalarn Ujian Munaqasah pada tanggal 20 Maret 2015 penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana
Sl
di hadapan
dervan
(S.Pd) dalam bidang Pendidikan
Biologi.
Jakarta 23 Maret 2015
Panitia Uiian Munaqasah
Tanggal Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPA)
021.91.-.29ti
Baiq Hana Susanti. M.Sc
NrP. r9700209 200003 2 001 I'engLrji I
2L(4
Baiq Hana Susanti. M.Sc
- zots-
NrP. 19700209 200003 2 001 Penguji
ll
Env S. Rosvidatun.
Zfl^t Q;.,t ...1.'.1......
MA
NrP. I9750924 2006042 001
engetahui:
SURAT PERNYATAAN KARYA
ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
Aida Fitriyah
NIM
1110016100006
Jurusan
Pendidikan IPA/ Pendidikan Biologi
Alamat
Jl. Sunan Bonang, Gumantuk, Maduran, Lamongan, Jawa Timur
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Penggunaan Hp'ermedia Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Ekskresi adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen: Nama Pembimbing
I
196s011s t98703
NIP Nama Pembimbing
NIP
Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd
II
r
020
Nengsih Juanengsih, M.Pd 19790s10 2006042001
Demikian surat pemyataan
ini
saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala kosekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Iakaia,23 Maret 20i
5
Aida Fitriyah
ABSTRAK AIDA FITRIYAH, 1110016100006. “Pengaruh Penggunaan Hypermedia terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Ekskresi” (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 47 Jakarta), Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan hypermedia terhadap hasil belajar siswa terhadap konsep sistem ekskresi. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 47 Jakarta tahun pelajaran 2014/2015. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain pretest–posttest control group design. Sampel penelitian ini berjumlah 34 siswa kelas XI MIA 4 sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan media pembelajaran hypermedia dan 34 siswa kelas XI MIA 3 sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan menggunakan media yang biasanya digunakan oleh guru yaitu media presentasi powerpoint. Kedua kelas tersebut menggunakan tahapan proses belajar dengan pendekatan saintifik. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar berupa tes objektif pilihan ganda yang telah diuji keabsahannya. Pengujian statistik dari kedua kelas tersebut menggunakan uji-t, diperoleh hasil thitung sebesar 2.12 dan ttabel sebesar 1.67. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel (2.12 > 1.67) sehingga H0 ditolak pada taraf signifikan α = 0.05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi. Kata kunci: Hypermedia, Powerpoint, Hasil Belajar, Hypertext, Hyperlink
i
ABSTRACT AIDA FITRIYAH, 1110016100006. “The Influence of Hypermedia to Result Learn of the Student Learning Outcomes in Excretory System Concept (A Quasi Experiment in SMA Negeri 47 Jakarta). BA Thesis, Biology Education Study Program, Department of Educational Sciences, Faculty of Tarbiya’ and Teaching Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. This research aims to determine the effect of the use of hypermedia to the learning outcomes of students to the concept of the excretory system. This research was conducted at SMA 47 Jakarta 2014/2015 academic year. The method used was a quasi-experimental design with pretest-posttest control group design. Sample size was 34 students of class XI MIA 4 as an experimental class treated using hypermedia learning media and 34 students of class XI MIA 3 as grade control treated using media that is typically used by teachers, media powerpoint presentation. Both of classes are using scientific approach in this research. The research instrument used was the achievement test in the form of multiple choice objective test that has tested its validity. Statistical testing of these two classes using t-test, obtained results tcount 2.12 and ttable 1.67. This suggests that tcount > ttable (2.12> 1.67) so H0 is rejected at alfa significance scale α = 0.05. The results of this research indicate that there is a hypermedia influence on student learning outcomes in the concept of the excretory system. Keywords: Hypermedia, Powerpoint, Learning Outcomes, Hypertext, Hyperlink
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Segala puji kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis. Shalawat serta salam semoga selalu Allah curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, kepada para keluarga juga para sahabat-sahabat beliau dan mudah-mudahan termasuk pula kita selaku umat-Nya. Sehingga dengan Ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Pengaruh Penggunaan Hypermedia Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Ekskresi. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu tugas akhir untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Program S-1 pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini bukan semata-mata atas usaha sendiri, melainkan bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Dr. Zulfiani, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini dengan penuh kesabaran. 5. Nengsih Juanengsih, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini dengan penuh kesabaran.
iii
6. Yanti Herlanti, M.Pd, selaku Pakar Media yang telah memberikan banyak masukan untuk perbaikan media 7. Hj. Umairoh, S.Pd, MM, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 47 Jakarta dan Dwi Suwartini, S.Pd, selaku guru bidang Biologi yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk melaksanakan penelitian skripsi. 8. Seluruh keluarga besar SMA Negeri 47 Jakarta khususnya kepada siswa kelas XI MIA 3 dan XI MIA 4 yang telah bersedia bekerjasama selama penelitian. 9. Teristimewa kepada orang tua penulis ayahanda H. Ahmad Ali Shofan (alm) dan Ibunda Hj. Arafah tercinta serta kakakku Ahmad Nur Khozin dan adikku Nova Tsamrotul Aini tercinta yang telah memberikan banyak motivasi, kasih sayang dan curahan perhatian baik berupa moril maupun materil serta do’a yang selalu teriring setiap saat untuk penulis dalam menghadapi segala hal. 10. Teman-teman di Program Studi Pendidikan Biologi 2010 yang tidak saya sebutkan namanya satu-persatu. Terima kasih atas dukungan dan kasih sayangnya. 11. Sahabat-sahabat tercinta Ferry Septian, Ella Nurlela, Ditya Ambarwati, Tuti Khoiriah, Tio Lutfi, Alvian Yadi, Bayu Purnomo, Kurnia Dewi yang selama ini bersama-sama memperjuangkan skripsi kita dan selalu bersama baik susah maupun senang serta memberikan dukungan selama penulis menyusun skripsi. 12. Giri Widyan, S.TI, selaku ahli teknologi yang membantu membuat hypermedia. 13. Semua pihak yang penulis sadari atau tidak sadari telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan dari pihak-pihak yang telah membantu di dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Jakarta, Februari 2015
Penulis iv
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ...………………………………………………………………i ABSTRACT ...………………………………………………………………ii KATA PENGANTAR ……………………………………………….……iii DAFTAR ISI .…………………………………………………………...…v DAFTAR TABEL …………………………………………………………viii DAFTAR LAMPIRAN ….…………………………………………….…..ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1
B. Identifikasi Masalah
5
C. Pembatasan Masalah
5
D. Perumusan Masalah
5
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
6
BAB II KAJIAN TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Media Pembelajaran
7
a. Pengertian Media Pembelajaran
7
b. Ciri-ciri Media Pembelajajaran
8
c. Fungsi Media Pembelajaran
9
d. Manfaat Media
11
e. Klasifikasi Media
12
2. Multimedia
16
3. Hypermedia
18
4. Hasil Belajar
21
5. Sistem Ekskresi
28
6. Hypermedia dalam Pembelajaran Konsep Sistem Ekskresi 29
v
B. Hasil Kajian Penelitian yang Relevan
31
C. Kerangka Berpikir
33
D. Hipotesis Penelitian
34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu
35
B. Metode dan Desain
35
C. Populasi dan Sampel
36
D. Teknik Pengumpulan Data
36
E. Instrumen Penelitian
36
1. Tes
36
2. Lembar Observasi
38
F. Kalibrasi Instrumen
40
1. Analisis Validitas Butir Soal
40
2. Reliabilitas Instrumen
40
3. Tingkat Kesukaran
41
4. Daya Pembeda
42
G. Teknik Analisi Data
43
1. Penilaian Lembar Kerja Siswa
43
2. Uji N-Gain
44
3. Uji Prasyarat
44
a. Uji Normalitas
44
b. Uji Homogenitas
45
4. Uji Hipotesis
46
5. Hipotesis Statistik
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
48
1. Deskrpisi Data Hasil Pretest
48
2. Deskrpisi Data Hasil Posttest
49
3. Deskripsi Hasil Observasi
49
vi
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data Tes Hasil Belajar
50
1. Deskripsi Nilai Lembar Kerja Siswa
50
2. Uji N-Gain
50
3. Uji Normalitas
51
a. Uji Normalitas Data Pretest
51
b. Uji Normalitas Data Posttest
51
4. Uji Homogenitas
52
5. Uji Hipotesis
52
C. Pembahasan Hasil Penelitian
54
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
60
B. Saran
60
DAFTAR PUSTAKA
61
LAMPIRAN
66
vii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Desain Pnenlitian
35
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
37
Tabel 3.3 Lembar Observasi Proses Belajar Siswa
38
Tabel 3.4 Lembar Observasi Proses Belajar Guru
39
Tabel 3.5 Kategori Indeks Reliabilitas
41
Tabel 3.6 Kategori Indeks Kesukaran
42
Tabel 3.7 Kategori Indeks Daya Beda
43
Tabel 3.8 Konversi Nilai
44
Tabel 3.9 Kriteria N-Gain
44
Tabel 4.1 Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
48
Tabel 4.2 Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
49
Tabel 4.3 Hasil Analisi Lembar Observasi Proses Belajar
49
Tabel 4.4 Hasil Nilai Lembar Kerja Siswa
50
Tabel 4.5 Nilai N-Gain Hasil Belajar
50
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
51
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
51
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
52
Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol 52 Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
53
Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
53
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen
66
Lampiran 2 Indikator Instrumen Penelitian
89
Lampiran 3 Analisis Butir Soal
91
Lampiran 4 Instrumen Penelitian
93
Lampiran 5 RPP Kelas Eksperimen
101
Lapmiran 6 RPP Kelas Kontrol
129
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa Kelas
156
Lampiran 8 Rubrik Penilaian LKS
167
Lampiran 9 Rekapitulasi Nilai LKS Eksperimen
174
Lampiran 10 Rekapitulasi Nilai LKS Kontrol
175
Lampiran 11 Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
176
Lampiran 12 Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
177
Lampiran 13 Hasil Normal Gain (N-Gain) Kelas Eksperimen
178
Lampiran 14 Hasil Normal Gain (N-Gain) Kelas Kontrol
180
Lampiran 15 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
182
Lampiran 16 Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
187
Lampiran 17 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen
192
Lampiran 18 Perhitungan Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol
197
Lampiran 19 Perhitungan Uji Homogenitas Pretetst
202
Lampiran 20 Perhitungan Uji Homogenitas Posttest
204
Lampiran 21 Perhitungan Uji Hipotesis
206
Lampiran 22 Hasil Lembar Observasi Proses Belajar
210
Lampiran 23 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru
222
Lampiran 24 Dokumentasi Foto Penelitian
234
Lampiran 25 Tampilan Desain Hypermedia
236
Lampiran 26 Lembar Validasi Kelayakan Hypermedia
238
Lampiran 27 Uji Referensi
246
Lampiran 28 Hasil Nilai Siswa 2013/2014
253
ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pendidikan menuntut guru menjadi semakin lebih baik, salah satunya dengan menjalankan tugas-tugasnya sebagai guru. Menurut E. Mulyasa yang dikutip Sofan Amri menyatakan bahwa tugas guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik, tetapi harus menjadi fasilitator yang memberikan kemudahan belajar (facilitate for learning) kepada seluruh peserta didik agar mampu menyiapkan proses pembelajarannya.1 Guru sebagai fasilitator yang berupaya optimal mempersiapkan rancangan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, demi tercapainya tujuan pembelajaran. Pembelajaran yang ada di sekolah sebagian besar masih beranggapan bahwa pengetahuan adalah seperangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Terlihat pada proses pembelajaran yang masih terfokus pada guru sebagai sumber pengetahuan (teacher centered) dan metode pembelajaran konvensional masih menjadi pilihan utama. Hal tersebut terjadi karena metode pembelajaran yang dapat membuat siswa cenderung pasif dan hanya sebagai pendengar ceramah guru tanpa diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya.2 Pembelajaran yang berlangsung dengan ceramah bersifat teacher center, karena hampir seluruh informasi tentang bahan ajar berasal dari penjelasan guru.3 Pendapat Marjan dkk. Menyatakan bahwa “pembelajaran konvensional sudah tidak begitu efektif untuk digunakan dalam pembelajaran sekarang, terlihat dari sebagian siswa tidak memahami materi sehingga tujuan yang diinginkan sekolah
1
Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013), h. 19. 2 Agus G. Widiantara, I Wayan Lasmawan, dan Ni Ketut Suarni, “Determinasi Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Sosial terhadap Sikap Sosial dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Singaraja”, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Dasar, Vol. 3, 2013, h. 2. 3 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 97.
1
2
tidak tercapai”.4 Menurut Djamarah dan Aswan seperti yang dikutip Titin dkk. bahwa model konvensional memiliki kelemahan karena dapat menyebabkan siswa menjadi pasif, membuat siswa menjadi bosan, akibatnya guru kesulitan untuk menyimpulkan siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, bagi yang mendengarkan lebih besar menerimanya daripada yang hanya melihat, dan dapat menjadi salah tafsir.5 Rendahnya kualitas pendidikan yang diungkapkan oleh Azal yang dikutip Nur Efendi bahwa khususnya dalam mata pelajaran biologi merupakan indikator bahwa perlu adanya pembelajaran biologi yang baik, artinya pembelajaran tidak hanya cenderung berorientasi pada buku teks dan berpusat pada guru, tetapi pembelajaran harus memberikan kesempatan peserta didik terlibat dalam proses untuk mengembangkan keterampilan mereka.6 Sedangkan menurut Sukmadinata yang dikutip Dyah dkk. bahwa mata pelajaran biologi juga cenderung dipandang sebagai mata pelajaran yang kurang disukai oleh sebagian siswa, karena pelajaran biologi lebih banyak menghafal sehingga butuh ketekunan dan kemampuan menghafal yang cukup tinggi.7 Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dengan guru SMA Negeri 47 Jakarta diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada konsep sistem ekskresi masih belum maksimal, hal ini ditunjukkan dengan daftar nilai siswa kelas XI pada tahun 2013/2014.8 Menurut Hanifah yang dikutip Achmad dkk. bahwa materi sistem ekskresi pada manusia merupakan materi yang bersifat konkret tetapi untuk prosesnya tidak dapat diinderai, karena kajiannya yang mencakup poses Johari Marjan, I. B. Putu Arnyana, dan I. G. A Nyoman Setiawan “Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Ketrampilan Proses Sains Siswa MA Mu’alimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Nusa Tengara Barat”, e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 4, 2014, h. 4. 5 Titin, Elli Yanti dan Ruqiah Ganda Putri Panjaitan, ”Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kontekstual Melalui Model Problem Based Learning (PBI) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Pernapasan Manusia”, Jurnal Penelitian Universitas Tanjungpura, Vol 21, 2011, h. 2. 6 Nur Efendi, ”Pendekatan Pengajaran Reciprocal Teaching Berpotensi Meningkatkan Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA”, Jurnal Pedagogia, Vol. 2, 2013, h. 85. 7 Dyah Erlina Sulistyoningrum, Slamet Santosa, dan Joko Ariyanto, “Pengaruh Strategi Pembelajaran Guided Note Taking (GNT) dengan Mengoptimalkan Pengguna Alat Peraga terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri Kebakramat”, Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 4, 2012, h. 69. 8 Lampiran 28 4
3
fisiologi yang terjadi didalam tubuh manusia. Sistem ekskresi merupakan salah satu konsep yang cukup sulit karena banyak unsur hafalan, terlalu banyak istilah, dan beberapa faktor lainnya.9 Usaha yang dilakukan oleh seorang guru untuk menyikapi permasalahan dan problematika di atas, guru mampu merangsang dan memotivasi siswa agar mampu membangun dan mengkonstruksi pengetahuan dalam pikirannya. Cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan membangun jaringan-jaringan komunikasi dan interaksi belajar melalui pemberian informasi yang sangat bermakna dan relevan dengan
kebutuhan
siswa.10
Guru
juga
harus
dapat
mengintegrasikan
kemampuannya dalam mengelolah pembelajaran di kelas, salah satunya bagaimana penggunaan media untuk mempermudah penyampaian materi pelajaran oleh siswa. Penggunaan media dalam proses pembelajaran bertujuan untuk mengadakan variasi dalam menyajikan pelajaran dan untuk memberi lebih banyak realita, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu penggunaan media akan membuat komunikasi antara guru dan siswa menjadi lebih baik dan efisien.11 Media pembelajaran ini akan sangat membantu jika guru dapat menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan konsep yang tepat. Guru biologi memiliki peran yang sangat penting dalam pemanfaatan media. Kreativitas sangat dituntut bagi guru biologi agar mereka dapat menciptakan media pembelajaran biologi yang menarik agar mempermudah penyampaian isi materi pelajaran. Media itu perlu dalam pembelajaran. Guru patut berupaya untuk mengembangkan keterampilan membuat sendiri media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi. Perkembangan media juga tidak menolak kemungkinan pemanfaatan alat modern yang sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan teknologi yaitu komputer sebagai media komunikasi dalam pembelajaran. Melalui media
Achmad Ibrahim, Sariwulan Diana, dan Ana Ratna Wulan, “Penerapan Learning Class untuk Mendiagnostik Kesulitan Belajar Siswa SMA pada Materi Sistem Ekskresi Manusia”, Fomica Education Online, Vol. 1, 2014, h. 2. 10 Widiantara, A.G, Lasmawan I Wayan, dan Suarni, op. cit., h. 3. 11 Gusnedi dan Pakhrur Razi, “Pembelajaran Fisika Menggunakan Bahan Ajar Elektronik Hypermedia pada SMUN Kota Padang”, Laporan Penelitian Hibah Bersaing, Padang, 2007, h. 8, tidak dipublikasikan. 9
4
pembelajaran berbasis mikroprosesor salah satunya hypermedia, perluasan dari hypertext yang menggabungkan media lain ke dalam teks.12 Fasilitas hyperlink dan fasilitas pencarian kembali (retrivial) membuat software ini menjadi menarik. Dengan fasilitas tersebut seorang pengguna dapat meloncat dari satu bagian kebagian lain.13 Penggunaan sistem hypermedia, guru dapat membuat suatu rancangan dan desain materi pembelajaran yang didalamnya menggunakan unsur multimedia yang meliputi teks, grafik, grafik/gambar animasi, suara dan video.14 Hypermedia merupakan pembelajaran berbasis web dengan pengaksesan informasi dalam internet. Sistem hypermedia ini dibangun dalam bentuk offline, sehingga materi dapat langsung disampaikan di dalam kelas tanpa harus terhubung dengan koneksi internet. Media tersebut sangat membantu guru dalam menyampaikan isi materi pembelajaran, sehingga proses belajar akan sangat menyenangkan. Kehadiran media pembelajaran hypermedia offline ini memberikan variasi baru dalam penyajian materi. Proses belajar akan menjadi lebih menyenangkan, sehingga diharapkan dapat diperoleh hasil belajar yang lebih baik. Penggunaan hypermedia ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya siswa tidak hanya terus membaca tetapi dapat memilih sedikit membaca dan memungkinkan belajar secara non-linier yang menuntut lebih banyak informasi. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan dalam latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti media pembelajaran dengan mengambil sebuah judul yaitu “Pengaruh Penggunaan Hypermedia Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Ekskresi”.
12
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h. 35. Gusnedi dan Pakhrur Razi, op. cit., h. 13. 14 Alan Pritchard, Effective Teaching with Internet Technology, (London: Paul Chapman Publishing, 2007), h. 14. 13
5
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Masih banyaknya guru yang menjadi sumber pengetahuan (teacher centered) serta menggunakan metode pembelajaran konvensional yang menyebabkan siswa pasif dan bosan. 2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi masih belum maksimal. 3. Pelajaran biologi yang umumnya bersifat menghafal. Terutama pada konsep sistem ekskresi yang bersifat konkret tetapi prosesnya tidak dapat diinderai.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikiasi masalah di atas, untuk memudahkan dalam penyusunan penelitian ini dan tidak luas jangkauannya, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut: 1.
Media pembelajaran yang digunakan adalah media teknologi berbasis mikroprosesor hypermedia secara offline. Hypermedia secara offline ini dibuat oleh ahli teknologi, dengan seluruh isi dan desain dibuat oleh peneliti.
2.
Hasil belajar siswa pada ranah kognitif berdasarkan taksonomi Bloom pada jenjang C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (mengaplikasikan), C4 (menganalisis), dan C5 (mengevaluasi).
3.
Materi yang diteliti pada mata pelajaran biologi yaitu pada konsep sistem ekskresi.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagaimana pengaruh penggunaan Hypermedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi?
6
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan, maka pelaksanaan penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan hypermedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi.
2. Kegunaan Penelitian a. Bagi sekolah, dengan penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam membuat suatu kebijakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran biologi di sekolah. b. Bagi guru, hasil penelitian memberikan manfaat untuk mengetahui media pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar siswa. c. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat dijadikan sebagai studi pendahuluan melakukan penelitian tentang media pembelajaran menggunakan hypermedia secara offline.
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori 1. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. 1 Pesan yang dimaksud adalah pesan yang dibuat oleh guru yang mengajar dan siswa yang diajarkan adalah sebagai penerima pesan. Media dalam bahasa Arab disebut ‘wasail’ bentuk ‘jama’ dari ‘wasilah’ yakni sinonim al-wasth yang artinya juga ‘tengah’. Kata ‘tengah’ itu sendiri berarti berada diantara dua sisi, maka disebut juga sebagai ‘perantara’ (wasilah) atau mengantarai kedua sisi tersebut.2 Dimana guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Sedangkan media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan meyusun kembali informasi visual atau verbal. Menurut Anderson dalam Sukiman, media pembelajaran diartikan sebagai sarana media yang dapat mewujudkan hubungan langsung atau interaksi langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa yang sedang belajar.3 AECT (Association of Education and Communication Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.4 Serupa dengan itu, Heinich juga mengatakan bahwa media adalah perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.5 Kemudian Fleming menyebut media
1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h. 3. Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada, 2012), h. 6. 3 Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Pedagogja, 2012), h. 28. 4 Cepi Riyana, “Media Pembelajaran”, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2012), h. 10. 5 Arysad, op.cit., h. 4 2
7
8
dengan istilah mediator yang diartikan sebagai alat yang turut campur tangan mendamaikan dua pihak. Dengan istilah mediator, media menunjukkan fungsi atau perannya yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam peroses belajar-peserta didik dan isi pelajaran. Mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap guru dengan menggunakan peralatan paling canggih, dapat disebut media.6 Medium menurut American Heritage Elctronic Dictionary dalam M. Iksan dkk. Adalah alat dan cara untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi.7 Istilah “media” bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata “teknologi” yang berasal dari kata tekne (bahasa Inggris art) dan logos (bahasa Indonesia “ilmu”).8 Dan bila dihubungkan dengan pendidikan dan pembelajaran, maka teknologi menurut Achsin dalam Arsyad, mempunyai pengertian sebagai: “Perluasan konsep tentang media, dimana teknologi bukan sekadar benda, alat, bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi dan manajemen yang berhubungan dengan peneranan ilmu”.9 Berbagai pendapat mengenai pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa media adalah alat atau perantara yang mendukung dan membantu terlaksananya penyampaian pesan atau informasi dari pengajar terhadap siswa yang diajarkan dalam proses belajar mengajar. b.
Ciri-ciri Media Pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan memiliki iri-ciri umum sebagai
berikut:10 1. Media pendidikan dapat berupa bentuk fisik hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indera.
6
Ibid. h. 3. M. Iksan Ansori, Budiyono dan Nunuk Suryani, “Efektivitas Pembelajaran Hypermedia dan Slide Powerpoint terhadap Prestasi Belajar ditinjau dari Kemampuan Visuopasial”, Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 1, 2013, h. 324. 8 Arsyad, op. cit., h. 5. 9 Ibid. 10 Ibid., h. 6. 7
9
2. Media pendidikan dapat berupa juga nonfisik software (perangkat lunak), yang berisi pesan dalam perangkat keras yang bisa disampaikan secara langsung kepada siswa. 3. Media pendidikan terdapat audio visual 4. Media pendidikan sebagai alat bantu baik di dalam kelas atau di luar kelas. 5. Media pendidikan digunakan sebagai alat interaksi langsung antara guru dan siswa yang melakukan proses pembelajaran. 6. Media pendidikan dapat digunakan secara massal. Media pembelajaran
menurut Gerlach
&
Ely dalam
Arsyad
mengemukakan ciri-ciri sebagai berikut: 11 1) Fixative Property (Ciri Fiksatif) Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekontruksi suatu peristiwa atau obyek. 2) Manifulative Property (Ciri manipulatif) Dengan media, suatu kejadian dapat ditransformasikan. Kejadian yang berlangsung lama, dapat diubah menjadi informasi yang lebih singkat untuk disajikan. 3) Distributive Property (Ciri Distributif) Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian ditransformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relative sama mengenai kejadian itu. c. Fungsi Media Pembelajaran Media pendidikan menurut Levie & Lentz mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu :12 1) Fungsi atensi media visual berfungsi untuk menarik perhatian siswa agar dapat konsentrasi terhadap teks materi dan visualisasi dari pelajaran yang disajikan 11 12
Ibid., h.12. Ibid., h. 16-17.
10
2) Fungsi Afektif media visual dapat terlihat ketika siswa menyukai pembelajaran dengan teks yang bergambar 3) Fungsi Kognitif media visual mengungkapkan bahwa visualisasi materi dapat meningkatkan pemahaman dan memudahkan mengingat kembali informasi atau pesan yang terdapat dalam gambar tersebut. 4) Fungsi Kompensatoris media visual yang memberikan konteks dalam memahami materi dapat membantu siswa yang dikategorikan lemah untuk membaca dan mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Sedangkan Yudhi menjelaskan bahwa media pembelajaran mempunyai lima fungsi yaitu: 13 1) Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar. Media sebagai sumber belajar dapat berarti suatu alat, bahan, cara yang berada di luar diri seorang pendidik yang dapat memudahkan proses penyampaian materi kepada paar peserta didik. 2) Fungsi semantik Guru dapat menggunakan media untuk menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang memiliki makna dalam penyampaian materi pelajaran. Misalnya dengan: dramatisasi, simulasi, cerita bergambar dan lain-lain. 3) Fungsi manipulatif Media dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu untuk menyampaikan materi pelajaran. Misalnya: Media dapat menghadirkan objek yang abstrak menjadi dapat dipelajari dengan mudah. 4) Fungsi psikologis Media dapat meningkatkan perhatian siswa, menggali perasaan dan emosi, merepresentasi dan mewakili objek-objek yang akan dipelajari, meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa, dan mendorong siswa melakukan kegiatan pembelajaran.
13
Munadi, op.cit., h. 37-48.
11
5) Fungsi sosiokultural Media dapat mengatasi keberagaman karakteristik siswa dengan memberikan pengalaman yang sama, rangsangan yang sama sehingga menimpulkan persepsi yang sama pada setiap siswa. Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi, dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.14 Sehinggga, jika pendidik menggunakan media tidak didasarkan pada pemikiran logis dan ilmiah, melainkan lebih memilih mengikuti perkembangan majunya teknologi dan tidak didasarkan pada kesesuaian tujuan, materi, karakterisitik siswanya.15 Semua ini akan berpengaruh menghambat perjalanan penyampaian pesan. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep mampu mengubah kemampuan siswa dalam hal positif. Menurut Soeparno, ada lima alasan memilih media dalam proses pembelajaran yakni: 16 1.
Ada berbagai macam media yang mempunyai kemungkinan dapat kita pakai di dalam proses pembelajaran.
2.
Ada media yang mempunyai kecocokan untuk menyampaikan informasi tertentu.
3.
Ada perbedaan karakteristik setiap media.
4.
Ada perbedaan pemakai media tersebut.
5.
Ada perbedaan situasi dan kondisi tempat media dipergunakan.
d.
Manfaat Media Sudjana & Rivai mengemukakan manfaat media pengajaran dalam proses
belajar siswa, yaitu:
14
Arsyad, op. cit., h. 15. Munadi, op. cit., h. 186. 16 Rusman, Deni Kurniwan dan Cepi Riyana, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 105. 15
12
1) Motivasi belajar siswa akan tumbuh karena pengajaran yang lebih menarik menggunakan media; 2) Siswa akan menguasai dan mencapai tujuan pengajaran karena bahan pegajaran menjadi lebih bermakna; 3) Siswa tidak bosan karena metode belajar yang bervariasi; 4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. Manfaat media pembelajaran lainnya menurut Kemp dan Dayton dalam Cepi Riyana yaitu: 1) Pesan pembelajaran mempunyai standar untuk disampaikan 2) Pembelajaran lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar 3) Kualitas pembelajaran meningkat 4) Peran guru akan lebih positif dalam penyampaian materi 5) Dapat
meningkatkan
sikap
positif
siswa
terhadap
materi
pembelajaran.17
e.
Klasifikasi Media Dalam perkembangannya media pembelajaran mengikuti perkembangan
teknologi. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi mikroprosesor yang melahirkan pemakaian komputer dan berbagai kegiatan interaktif (Seels & Richey). Berdasarkan perkembangannya, media teknologi dikelompokkan dalam empat kelompok yaitu, (1) media hasil teknologi cetak, (2) media hasil teknologi audio-visual, (3) media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan (4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.18 Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber berbasis komputer dengan yang dihasilkan oleh teknologi berbasis mikro-prosesor. Pengelompokkan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi perkembangan 17 18
Riyana, op.cit., h. 14. Arsyad, op. cit., h. 29.
13
teknologi oleh Sells & Glasgsow, dibagi kedalam dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir.19 1.
Pilihan media tradisional a. Visual diam yang diproyeksikan 1) Proyeksi opaque (tak-tembus pandang) adalah media yang diproyeksikan bukan bahan transparan tetapi bahan-bahan yang tidak tembus pandang (opaque). Kelebihan media ini sebagai media pembelajaran adalah bahwa bahan cetak pada buku, majalah, foto, grafis, bagan atau diagram dapat diproyeksikan secara langsung tanpa dipindahkan ke permukaan transparansi terlebih dahulu. 2) Proyeksi overhead adalah visual baik berupa huruf, gambar atau gabungannya
pada
lembaran
bahan
tembus
pandang
yang
dipersiapkan untuk diproyeksikan ke sebuah layar atau sebuah proyektor. 3) Slides (film bingkai) adalah suatu film transparasi yang berukuran 35 mm dengan bingkai 2 x 2 inci. 4) Filmstrips yang merupakan gambar visual yang didukung oleh rekaman pesan verbal. b. Visual yang tak diproyeksikan 1) Gambar, poster yang termasuk foto, lukisan/ gambar dan sketsa (gambar garis). 2) Foto seperti halnya bentuk visual lainnyadapat ditemukan dari berbagai sumber, seperti surat kabar, majalah untuk digunakan secara efektif sebagai media pembelajaran. 3) Charts, grafik, diagram yang menyajikan gambaran/ kecenderungan data atau antar hubungan seperangkat gambar atau angka-angka. 4) Pameran, papan info, papan-bulu c. Audio 1) Rekaman piringan
19
Ibid., h. 33-35.
14
2) Pita keset, reel atau yang dikenal cartridge d. Penyajian multimedia 1) Slide plus suara (tape) yang merupakan isi pelajaran dapat direkam pada tape magnetik sehingga hasil rekaman itu dapat diputar kembali pada saat yang diinginkan. 2) Multi-image merupakan bagian dari multimedia yang terdiri dari kumpulan gambar. e. Visual dinamis yang diproyeksikan 1) Film atau sering yang disebut dengan gambar hidup merupakan gambar-gambar
dalam
frame
di
mana
frame
demi
frame
diproyeksikan melalui proyektor sehingga terlihat gambar hidup. 2) Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. 3) Video adalah suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. f. Cetak 1) Buku teks atau juga yang disebut buku ajar. 2) Modul, teks terprogam adalah satu jenis media cetakan yang banyak digunakan dan disajikan secara terkendali. 3) Workbook merupakan buku latihan untuk mengasah kemampuan siswa. 4) Majalah ilmiah yang diterbitkan secara berkala. 5) Lembaran lepas atau yang dikenal dengan hand-out. g. Permainan 1) Teka-teki adalah permainan yang cara mainnya dengan mengisi ruang-ruang kosong yang terbentuk kotak dengan huruf-huruf sehingga membentuk sebuah kata yang sesuai. 2) Simulasi pada komputeryang memberikan kesempatan belajar secara dinamis, interaktif, dan perorangan. 3) Permainan papan
15
h. Realia 1) Model adalah modifikasi dari bentuk media realia yang dibuat seperti benda aslinya. 2) Specimen (contoh) adalah benda asli tanpa dikurangi sedikitpun yang dipakai sebagai contoh untuk mewakili karakter dari sebuah benda dalam jenis atau kelompok tertentu. 3) Manipulatif seperti halnya peta dan boneka. 2. Pilihan media teknologi mutakhir 1.
Media berbasis telekomunikasi 1) Telekonferen adalah suatu teknik komunikasi di mana kelompokkelompok yang berada di lokasi geografis berbeda menggunakan mikrofon dan ampliefer khusus yang dihubungkan satu dengan lainnya sehingga setiap orang dapat berpartisipasi dengan aktif dalam suatu pertemuan besar dan diskusi. 2) Kuliah jarak jauh (telelecture) adalah suatu teknik pengajaran di mana seseorang ahli dalam suatu bidang ilmu tertentu menghadapi sekelompok pendengar yang mendengarkan melalui amplifier.
2. Media berbasis mikroprosesor 1) Computer-asisted instruction adalah salah satu media pembelajaran yang sangat menarik dan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran interaktif dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, diantaranya program Computer Assisted Learning (CAL), konferensi komputer, surat elektronik atau electronic mail (e-mail), dan komputer multimedia yang kemudian disebut multimedia pembelajaran interaktif. Pembelajaran melalui CAI ini bersifat offline sehingga dalam penggunaannya tidak tergantung pada akses internet.20.
20
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran; Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 137.
16
2) Permainan komputer adalah suatu sistem penyampainan materi dengan memanfaatkan perancangan permainan pada komputer untuk lebih menarik dan dapat memotivasi siswa. 3) Sistem tutorial intelijen adalah pengajaran dengan bantuan komputer yang memiliki kemampuan untuk berdialog dengan siswa dan melalui dialog itu siswa dapat mengarahkan jalannya pelajaran. 4) Interaktif video adalah suatu sistem penyampain pengajaran di mana materi video rekaman disajikan dengan pengendalian komputer kepada siswa. 5) Hypermedia adalah perluasan dari hypertext yang menggabungkan media lain ke dalam teks, dengan kombinasi materi yang meliputi teks, grafik, gambar, animasi, bunyi, video, musik dan lain-lainnya. 6) Compact (video) disc adalah sistem penyimpanan dan rekaman video dimana signal audio-visual direkam pada disket plastik, bukan pada pita magnetik. Pada dasaranya teknologi berbasis komputer ini menggunakan berbagai jenis aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan penyampaian informasi kepada siswa. Aplikasi tersebut jika dilihat dari cara penyampain dan tujuan yang sesuai meliputi tutorial yaitu penyajian materi secara bertahap yaitu latihan untuk membantu siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya, permainan (games) dan simulasi yaitu latihan mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan yang baru dipelajari.21
2. Multimedia Istilah multimedia yang sering digunakan dapat diartikan dari sudut pandang orang yang berbeda. Secara umum, multimedia berhubungan dengan penggunaan lebih dari satu macam media atau integrasi dari berbagai macam
21 Erlin Montu, Widha Sunarno dan Suparmi, Pembelajaran Fisika dengan Inkuiri Terbimbing Menggunakan Hypermedia dan Media Riil ditinjau Gaya Belajar dan Kemampuan Awal, Jurnal Inkuiri,Vol. 1, 2012, h. 11.
17
media untuk menyajikan informasi. Contohnya, video musik adalah bentuk multimedia karena informasi menggunakan audio/suara dan video. Multimedia berasal dari kata multi dan media. Multi berasal dari bahasa Latin, yaitu nouns yang berarti banyak atau bermacam-macam. Sedangkan kata media berasal dari bahasa Latin, yaitu medium yang berarti perantara atau sesuatu yang dipakai untuk menghantarkan, menyampaikan, atau membawa sesuatu.22 Multimedia juga bisa dartikan sebagai media yang melibatkan berbagai indera dalam dalam
sebuah proses pembelajaran.
Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung dapat melalui komputer dan internet, bisa juga melalui pengalaman terlibat. Contoh yang termasuk pengalaman terlibat adalah permainan dan simulasi, bermain peran dan teater.23 Seiring dengan pengembangan TI, pemahaman multimedia dapat diartikan sebagai pengintegrasian sistem dan jaringan serta prosedur komunikasi dalam sebuah perangkat khusus.24 Sehingga multimedia ini adalah sebagai alat komunikasi yang sangat inovatif dan berkembang yang bertujuan untuk mempermudah siswa memahami konteks mata pelajaran yang disampaikan oleh guru. Penggunaan multimedia (teks, video, audio, animasi, dan interaktivitas) dalam pembelajaran sangat disukai peserta didik karena konteks dalam pelajaran semakin lengkap dan sangat membantu dalam memahami materi. Tetapi elemen multimedia yang paling sering dipakai adalah teks daripada menggunakan video, audio, animasi atau interaktivitas. Saat multimedia dilihat secara keseluruhan (kesatuan tiap-tiap elemen), multimedia sangat disukai jika digunakan sebagai media pembelajaran.25 Maka dari banyak pengertian diatas, multimedia bisa dikatakan kumpulan dari beberapa media
22
Munir, Multimedia: Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013),
h. 2. 23 24
Munadi, op. cit., h. 57. Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h.
32. 25
Munir, op. cit., h. 39.
18
(teks, video, suara, film, gambar, animasi) yang terintegrasi menjadi suatu kesatuan dan bersifat menyenangkan.
3. Hypermedia Hypermedia adalah perluasan dari konsep hypertext, menggunakan informasi dengan link, kumpulan termasuk teks, audio, video, gambar, atau kombinasi yang berhubungan dengan panca indera lainnya.26 Istilah hypertext pertama kali ditulis oleh Vannevar Bush dan Theodor Nelson dalam Multimedia for Learning. Mereka menginginkan cara desain baru dan kumpulan informasi, informasi teks asli, dapat diatur, dapat digunakan, dan fleksible. Hypertext adalah teks dengan link, atau petunjuk, memperlihatkan hubungan diantara bagian dari informasi. Hypermedia digunakan untuk menggambarkan lingkungan interaktif atau semua sistem dimana pengguna dan mengeksplor software yang fleksibel dan cara yang non-linier.27 Hypermedia ini mengandung susunan dari beberapa media, yang berisi teks, gambar, suara dan video. Bagian-bagian tersendiri berhubungan dengan hyperlink yang berhubungan dengan halaman satu ke yang lainnya, dan memperkenankan pindah dengan cepat dari satu internet ke lokasi lainnya.28 Sistem hypermedia termasuk link informasi non-linier dari sistem hypertext dan berlanjut serta mempunyai ciri tersindiri dari sistem multimedia. Contohnya, link non-linier terdiri dari teks, dan data video, dan ini yang disebut sistem hypermedia, multimedia dan hypertext.29
26
Stephen M. Alessi and Stanley R. Trollip, Multimedia for Learning: Methods and Develompent ( Massachusets: Allyn & Bacon, 2001), h. 138. 27 Richard I Arends, Nancy E. Winintzky and Margaret D. Tannenbaum, Exploring Teaching: An Introduction to Education, (New York: McGraw Hill, 2001), h. 323. 28 Alan Pritchard, Effective Teaching with Internet Technology, (London: Paul Chapman Publishing, 2007), h. 14. 29 Ralf Steinmetz and Klara Nahrstedit, Multimedia: Computing, Communications, and Applications, (New Jersey: Prentice Hall PTR, 1995), h. 490-491.
19
Saat ini hypermedia sudah tidak diragukan lagi, media ini memiliki keunggulan dalam mendukung kemajuan teknologi pendidikan dengan alasan sebagai berikut: 30 1.
Hypermedia memungkinkan akses non-linier lebih banyak informasi.
2.
Pengguna dapat menjelajah informasi yang menuntut mendalam.
3.
Berinteraksi dengan materi pelajaran yang dapat melangkah sendiri.
4.
Hypermedia bisa mengambil perhatian atau menarik bagi pengguna.
5.
Hypermedia dapat menyajikan gambaran yang bersifat alami (hampir sama seperti bentuk aslinya) dan mudah diterima oleh otak.31 Dokumen hypermedia berisi teks hiperlink, grafik, video, atau hiperlink
suara yang dapat menghubungkan ke dokumen lainnya. Hypertext dan hypermedia memperkenankan siswa belajar secara non-linier. Membaca buku dari halaman ke halaman adalah salah satu contoh pembelajaran linier.32 Dimana pengguna tidak hanya terus membaca, tetapi pengguna juga dapat memilih sedikit membaca. Pengguna dapat memulai dengan menggunakan kamus dari gagasan hypertext, kemudian lanjut terus kereferensi terakhir sampai mendapatkan informasi yang memiliki link sesungguhnya.33 World Wide Web (WWW) adalah contoh dari sistem hypermedia.34 WWW ini dikenal dengan sistem informasi dalam internet atau lebih dikenal dengan istilah web. Web menggunakan protocol yang disebut HTTP (HyperText Transfer Protocol) yang berjalan pada TCP/IP. Dokumen web ditulis dalam format HTML (HyperText Markup Language). Dokumen web ini diletakkan dalam web dan diakses oleh pengakses informasi melalui perangkat lunak yang disebut web browser. Penggunaan hypertext pada web
30
Mujibul Hasan Siddiqui, Encyclopaedia of Educational Technology, (New Delhi: S. B Nangia, 2004), h. 147. 31 Ibid. 32 Gary B. Shelly, Glenda A. Gunter, Randolph E. Gunter, Teachers Discovering Computers: Integrating Technology and Digital Media in the Classroom, (Boston: Course Technology, 2010), h. 79. 33 Ralf Steinmetz and Klara Nahrstedit, op. cit., h. 488. 34 Nigel Chapman, and Jenny Chapman, Digital Multimedia, (London: Succession Picasso, 2009), h. 9.
20
juga telah dikembangkan dengan menggunakan pendekatan hypermedia, sehingga tidak hanya teks yang dapat dikaitkan, melainkan juga gambar (visual), suara (audio), bahkan video.35 Hypermedia menjadi metodologi umum untuk mengirim dalam Web, dalam CD-ROM, dan media digital lainnya. Hypermedia menggambarkan penggabungan, perluasan, kemajuan dari buku dan media lainnya (termasuk gambar, video, dan rekaman suara) didalam domain elektronik. Hypermedia didalam CD-ROM dan Web berisi pengetahuan dari seluruh buku teks, ensiklopedia, dan mengolah daftar bacaan, dan ditambah didalamnya terdapat video, animasi, dan banyak informasi yang menggunakan gambar.36 Hypermedia juga berisi program berupa informasi materi (database), seperti teks, gambar, audio, video) dengan banyak cara untuk meloncat dari satu bagian ke bagian yang lainnya dengan menggunakan sistem hyperlink, kata atau gambar yang ditunjuk ke informasi lainnya, ketika dipilih, akan segera mentransfer pengguna untuk ke informasi baru. Hyperlink ini ditandai dengan fitur yang terlihat berbeda, diantaranya warna, garis bawah, garis kotak, lambang dan ukuran huruf yang berbeda. Program lain yang termasuk dalam program hypermedia adalah terdapatnya menu, tombol, peta konsep, indeks, timeline, dan pencarian kata.37 Pemanfaatan hypermedia sangatlah membantu dalam menyajikan informasi pembelajaran, akan tetapi pembuatan hypermedia ini memerlukan banyak biaya dan ahli teknologi. Namun Azvedo dalam Schunk, mengungkapkan meskipun masalah yang melibatkan banyak biaya dan keahlian teknologi yang dibutuhkan dalam pembuatan multimedia dan hypermedia tampaknya bermanfaat untuk belajar siswa, dan banyak penelitian menunjukkan bahwa teknologi ini dapat membantu siswa
35
Munir, op. cit., h. 196 Stephen M. Alessi and Stanley R. Trollip, op. cit., h. 140. 37 Ibid., h. 142. 36
21
mengembangkan pembelajaran pengaturan dalam diri siswa sehingga pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.38 Hypermedia dapat dikembangkan dengan beberapa cara. Setiap alat pemrograman dapat digunakan untuk menulis program yang menghubungkan data dari variabel internal dan node untuk file data eksternal. Hypermedia ini dapat dikembangkan dengan software seperti Adobe Flash dan Macromedia Dreamweaver dengan didukung oleh aplikasi XAMPP. Aplikasi tersebut digunakan untuk membangun website dinamis di localhost atau yang belum terkoneksi dengan internet. Nama XAMPP merupakan singkatan X-Apache, MySQL, PHP dan Perl. Melalui hypermedia yang berbasis web ini biasanya memanfaatkan sistem pengaksesan informasi dalam internet yang secara online, akan tetapi untuk proses pembelajaran yang berlangsung didalam kelas dengan memanfaatkan agar guru bisa bertatap langsung dengan siswa dapat digunakan media pembelajaran secara offline. Menurut Roblyer dalam Schunk menyatakan bahwa multimedia dan hypermedia memiliki implikasi penting untuk pembelajaran, karena multimedia dan hypermedia memberikan kemungkinan menanamkan teknologi kedalam pelajaran.39 Sehingga dapat disimpulkan hypermedia adalah kumpulan dari beberapa media, yang berisis teks, gambar, suara dan video yang dihubungkan dengan hyperlink sehingga semuanya membentuk kesatuan.
4. Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Suyono dan Hariyanto mengemukakan, bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Menurut pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan alam
38 Dale H. Schunk, Learning Theories: An Educational Prespective, (Boston: Pearson Education, 2012), p. 327. 39 Ibid., h. 326
22
diistilahkan dengan pengalaman (experience). Pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan, (knowledge), atau a body knowledge. Jadi, proses pengetahuan terjadi melalui pengalaman yang dialami manusia tersebut.40 Belajar merupakan proses yang ditandai oleh adanya perubahan kepada diri seseorang atau siswa. Antara proses belajar dengan perubahan adalah dua gejala saling terkait yakni belajar sebagai proses dan perubahan sebagai bukti dari hasil yang diproses. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan, ketrampilan, maupun menyangkut nilai sikap.41 Menurut Walker dalam Yatim Riyanto, belajar adalah suatu perubahan dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam situasi stimulus atau faktor-faktor samar-samar lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan belajar.42 Sedangkan menurut Hilgard dan Bower dalam Ngalim Purwanto, belajar berhubungan dengan perubahan pada tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan pengalaman yang pernah dialami berulangulang dalam situasi tersebut.43 Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut: 1. Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pembelajar 2. Respons di pembelajar 40
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran; Teori dan Konsep Dasar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 9. 41 Tengku Zahara Djaafar, Kontribusi Strategi Pembelajaran terhadap Hasil Belajar, (Jakarta: Universitas Negeri Padang, 2001), h. 82. 42
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 5. 43 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 84.
23
3. Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut. Pemerkuat terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut. Sebagai ilustrasi, perilaku respons di pebelajar yang baik diberi hadiah. Sebaliknya, perilaku respons yang tidak baik diberi teguran dan hukuman.44 Sedangkan menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap dan nilai.45 Proses pembelajaran yang ada di dalam kelas melibatkan dua subjek, yaitu guru dan siswa akan menghasilkan suatu perubahan pada diri siswa sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada diri siswa sebagai akibat kegiatan pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada diri siswa sebagai akibat kegiatan pembelajaran bersifat non-fisik seperti perubahan sikap, pengetahuan maupun kecakapan.46 Terdapat empat unsur utama proses belajar-mengajar, yakni tujuan-bahanmetode-dan alat serta penilaian. Tujuan sebagai arah dari proses belajarmengajar pada hakikatnya adalah rumusan tingkah laku yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa setelah menerima atau menempuh pengalaman belajarnya. Bahan adalah seperangkat pengetahuan ilmiah yang dijabarkan dari kurikulum untuk disampaikan atau dibahas dalam proses belajar mengajar agar sampai kepada tujuan yang telah ditetapkan. Metode dan alat adalah cara atau teknik yang digunakan dalam mencapai tujuan. Sedangkan penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak. Dengan kata lain penilaian berfungsi sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa.47
44
Dimyati. dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 9. Ibid., h. 10 46 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), h. 25. 47 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 22. 45
24
b. Hasil Belajar Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menunujuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktifitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan karena adanya kegiatan mengubah bahan (raw materials) menjadi barang jadi (finished goods).48 Begitu pula dalam kegiatan belajar mengajar, setelah mengalami belajar siswa berubah perilakunya dibandung sebelumnya. Menurut Winkel, belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.49 Hasil belajar sebagai sebagai objek penilaian pada hakikatnya menilai penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan instruksional. Hal ini adalah karena isi rumusan tujuan instruksional menggambarkan hasil belajar yang harus dikuasai siswa berupa kemampuan-kemampuan siswa setelah menerima atau menyelesaikan pengalaman belajarnya.50 Menurut Djemari Mardapi kualitas pembelajaran dapat dilihat dari hasil penilainnya. Sistem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi peserta didik untuk belajar yang lebih baik.51 Sistem pendidikan nasional memiliki rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.52
48
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), h. 44. Ibid., h. 45. 50 Sudjana, op. cit., h. 33. 51 Widyoko, op. cit., h. 29. 52 Sudjana, op. cit., h. 22. 49
25
1. Ranah Kognitif Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi. Proses belajar yang meliputi kegiatan sejak dari penerimaan stimulus eksternal oleh sensori, penyimpanan dan pengolahan dalam otak menjadi informasi ketika diperlukan untuk menyelesaikan masalah.53 Bloom membagi dan menyusun secara hirarkis tingkat hasil belajar kognitif mulai dari yang paling rendah dan sederhana yaitu hafalan sampai yang paling tinggi dan kompleks yaitu evaluasi. Enam tingkat itu adalah hafalan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5) dan evaluasi (C6).54 Bloom juga memperbaruinya dalam edisi revisi Taksonomi pendidikan Bloom. Enam kategori pada dimensi proses kognitif-proses kognitif terkait adalah mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5) dan mencipta (C6).55 a. Mengingat (knowledge) Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Pengetahuan yang dibutuhkan ini boleh jadi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, atau metakognitif, atau kombinasi dari beberapa pengetahuan ini. b. Memahami Siswa dikatakan memahami bila mereka adapat mengkontruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan maupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku atau layar computer. c. Mengaplikasikan Proses kognitif mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedurprosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Kategori mengaplikasikan terdiri dari dua proses kognitif, 53
Purwanto. op cit., h. 50. Ibid. 55 Addison Longman Wesley, Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran Pengajaran dan Asesmen, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010) h. 44. 54
26
yaitu mengeksekusi, ketika tugasnya hanya soal latihan (yang familier), dan mengeimplementasikan, ketika tugasnya merupakan masalah (yang tidak familier). d. Menganalisis Menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagianbagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan anatara setiap bagain dan struktur keseluruhannya. e. Mengevaluasi Mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kriteria-kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. f. Mencipta Mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Tujuan-tujuan yang diklasifikasikan dalam mencipta meminta siswa membuat produk baru dengan mereorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu pola atau struktur yang tidak pernah ada sebelumnya.
2. Ranah Afektif (affective domain) Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai, dan sikap seseorang dapar diramalkan perubahannya apabila ia telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri belajar afektif akan tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar dll.56
3. Ranah Psikomotorik (psychomotoric domain) Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan ketrampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang meneriman
56
Sudjana, op cit., h. 29.
27
pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotorik ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar afektif (kecenderungan untuk berperilaku).57
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Proses belajar akan memberikan hasil belajar yang sesuai, dimana didalamnya tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor itern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri inividu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.58 Faktor intern meliputi tiga faktor yaitu: 1. Faktor jasmaniah, yang meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh 2. Faktor psikologis, yang meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. 3. Faktor kelelahan Faktor- faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu: 1. Faktor keluarga yang meliputi, cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, danlatar belakang kebudayaan. 2. Faktor sekolah yang meliputi, metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. 3. Faktor masyarakat yang meliputi, kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.59
57
Ibid., h. 30. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 54-72. 59 Ibid., h. 71. 58
28
5. Sistem Ekskresi Sistem ekskresi adalah pengeluaran zat-zat sisa hasil atau membuang limbah metabolisme bersama urine melalui ginjal dan merespons terhadap ketidakseimbangan cairan tubuh dengan cara mengekskresikan ion-ion tertentu sesuai kebutuhan. Melalui fungsi termoregulasi pada tubuh yang dikeluarkan melalui keringat oleh kulit, fungsi respirasi yang mengeluarkan karbondioksida melalui paru-paru, dan fungsi hati yang menghasilkan empedu. Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme yang terjadi di dalam tubuh. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), keringat, urea dan zat warna empedu. Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit. Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia terdiri dari: Ginjal yang
mengekskresikan
urine,
paru-paru
yang
mengekskresikan
karbondioksida, hati yang mengekskresikan empedu dan kulit yang mengeksresikan keringat. Ginjal manusia jumlahnya satu pasang, berbentuk seperti kacang merah dengan warna merah tua keungu-unguan, panjangnya sekitar 12,5 cm dan tebalnya 2,5 cm, sampai terletak dalam rongga perut sebelah kiri dan sebelah kanan ruas-ruas tulang pinggang. Ginjal kanan berada sedikit lebih rendah. Pembentukan urine dimulai dari glomerulus. Proses filtrasi adalah proses penyaringan plasma bebas protein melalui kapiler roses filtrasi (penyaringan) yang terjadi di glomerulus ke dalam kapsul bowman. Hasil penyaringan tersebut berupa urine primer (filtrat glomerulus). Filtrasi bersifat nonselektif terhadap molekul kecil, zat yang cukup kecil dapat dipaksa melewati dinding kapiler Zat yang dikeluarkan oleh ginjal berupa urine, dimana proses pembentukan urine adalah filtrasi yaitu penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori, tekanan dan
29
permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan (filtrasi). Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali (reabsorpsi) di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea atau disebut reabsorpsi. Selanjutnya penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal (augmentasi). Dari tubulustububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan sisa metabolisme berupa karbondioksida. Pada organ hati berfungsi mengeluarkan empedu, zat sisa perombakan dari sel darah merah. Fungsi lain organ hati adalah sebagai penawar zat racun, dimana racun tersebut akan masuk ke dalam tubuh dan akan disaring terlebih dahulu di hati sebelum beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol dari sistem peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah empedu. Organ yang terakhir adalah kulit yang berfungsi sebagai alat ekskresi keringat, dimana pengeluaran keringat ini bertujuan menjaga suhu tubuh. Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita, yang tersusun dari beberapa jaringan dan memiliki fungsi spesifik. Pada mamalia kulit ditumbuhi oleh rambut. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi, yaitu untuk mengeluarkan keringat. Berdasarkan strukturnya, kulit dibedakan menjadi dua lapisan, yaitu epidermis, dermis dan hipodermis
6. Hypermedia dalam Pembelajaran Konsep Sistem Ekskresi Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikroprosesor, salah satunya adalah hypermedia. Proses pembelajaran akan sangat berbeda karena hypermedia memilki fasilitas yang lebih lengkap,
30
baik itu berupa teks,
gambar, suara, video dan lainnya. 60 Termasuk
hyperlink yang mempermudah siswa untuk berpindah dari satu bagian ke bagian selanjutnya atau bagian sebelumnya.61 Hyperlink tersebut dapat membantu siswa yang belum paham atau lupa dengan materi sebelumnya, sehingga mudah untuk langsung berpindah ke bagian lainnya. Karakteristik materi sistem ekskresi menurut Hanifah dalam Ahmad Ibrahim dkk. Juga dijelaskan bahwa konsep sistem ekskresi pada manusia merupakan materi yang bersifat konkret tetapi untuk prosesnya tidak dapat diinderai, karena kajiannya yang mencakup poses fisiologi yang terjadi didalam tubuh manusia. Sistem ekskresi merupakan salah satu konsep yang cukup sulit karena banyak unsur hafalan, terlalu banyak istilah, dan beberapa faktor lainnya.62 Sehingga untuk mempelajarinya perlu media yang cukup membantu siswa untuk memahami materi tersebut. Sejumlah aplikasi dalam hypermedia akan disajikan secara lengkap dan menarik, sehingga siswa merasa senang dalam mengikuti proses belajar di dalam kelas. Fitur-fitur yang perlu ada dalam hypermedia adalah:63 a. Informasi materi pokok mengenai sistem ekskresi b. Kumpulan navigasi, termasuk hyperlink yang mempermudah siswa untuk meloncat dari satu bagian ke bagian selanjutnya atau bagian sebelumnya c. Kumpulan dari beberapa media (teks, gambar, video, suara) untuk menyajikan informasi mengenai penjelasan lebih lanjut dan menambah wawasan siswa yang tidak didapat di buku teks.
Gusnedi dan Pakhrur Razi, “Pembelajaran Fisika Menggunakan Bahan Ajar Elektronik Hypermedia pada SMUN Kota Padang”, Laporan Penelitian Hibah Bersaing, Padang, 2007, h. 13, tidak dipublikasikan. 61 Stephen M. Alessi and Stanley R. Trollip, op, cit, h. 138. 62 Achmad Ibrahim, Sariwulan Diana, dan Ana Ratna Wulan, “Penerapan Learning Class untuk Mendiagnostik Kesulitan Belajar Siswa SMA pada Materi Sistem Ekskresi Manusia”, Fomica Education Online, Vol. 1, 2014, h. 2. 63 Stephen M. Alessi and Stanley R. Trollip, op, cit, h. 142. 60
31
d. Fitur-fitur yang ditambahkan berupa beranda utama, peta konsep, referensi, games interaktif dan glosarium yang mempermudah siswa mencari arti istilah-istilah sulit. Hypermedia merupakan variasi dari media pembelajaran yang dapat membantu proses ketercapaian tujuan pembelajaran pada konsep sistem ekskresi. Media memiliki banyak kontribusi dalam hal peningkatan kualitas pembelajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan materi, tetapi memberikan nilai tambah kepada kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran juga dapat mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar.64 Media yang tepat akan berdampak dengan hasil belajar siswa yang baik.
B. Hasil Kajian Penelitian yang Relevan Zahide Yidirim dengan judul “Hypermedia as a Cognitive Tool: Student Teacher’s Experience in Learning by Doing”, 2005. Hasil penelitian menyatakan bahwa mayoritas siswa lebih senang belajar dengan hypermedia sebagai alat kognitif dan efektif untuk membangun pemahaman siswa.65 Muthu Kumar dengan judul “Integrating Hypermedia Technology For Interactive Learning: A Case Study”, 2008. Hasil penelitian menyatakan bahwa sistem hypermedia/multimedia dapat dijadikan sebagai pembelajaran yang interaktif untuk lingkungan belajar siswa dan merupakan salah satu contoh pembelajaran internet yang inovatif.66 Amy M. Shapiro dengan judul “Hypermedia Design as Learner Scaffolding”, 2008. Hasil penelitian menyatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan desain hypermedia adalah desain pembelajaran yang terpusat pada pengguna hypermedia itu sendiri. Desain hypermedia sangat
64
Arsyad, op. cit., h. 26. Zahide Yildirim, Hypermedia as a Cognitive Tool: Students Teachers Experiences in Learning by Doing, Educational Technology & Society, Vol. 8, 2005, h. 107. 66 Muthu Kumar, Integrating Hypermedia Technology For Interactive Learning: A Case Study, Instructional Media, Vol. 35, 2008, h. 182. 65
32
membantu untuk pengajar mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran hypermedia sangat membantu dalam tahap awal pembelajaran peserta didik dalam
upaya
membangun
pengetahuan
dan
pemahaman,
desain
pembelajaran hypermedia ini juga sangat membantu untuk peserta didik yang memiliki pengetahuan rendah.67 Rishi Ruttun dengan judul ”The Effects of Visual Elements and Cognitive Styles on Student’s Learning in Hypermedia Environment”, 2009. Hasil penelitian menyatakan bahwa peserta didik tidak mendapatkan gangguan oleh teknik penyaranan yang diberikan, sejauh ini mereka disediakan dengan fitur pilihan seperti unsur visual dari alat index, alat pencarian, tag indeks, link tertanam, yang memungkinkan mereka untuk menikmati kebebasan navigasi di sistem pembelajaram hypermedia.68 Erlin Montu, Widha Sunarno dan Suparmi dengan judul “Pembelajaran Fisika dengan Inkuiri Terbimbing Menggunakan Hypermedia dan Media Riil ditinjau Gaya Belajar dan Kemampuan Awal”, 2012. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar siswa dengan metode pembelajaran inkuiri terbimbing menggunakan hypermedia dan media riil, siswa yang menggunakan hypermedia memberikan rataan prestasi belajar ranah kognitif yang lebih baik daripada media riil.69 M. Iksan Ansori, Budiyono dan Nunuk Suryani dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Hypermedia dan Slide Powerpoint terhadap Prestasi Belajar ditinjau dari Kemampuan Visuopasial”, 2013. Hasil penelitian
menyatakan
bahwa
pembelajaran
yang
menggunakan
hypermedia menghasilkan prestasi belajar lebih baik dari pembelajaran yang menggunakan slide powerpoint baik untuk siswa dengan kemampuan visuopasial tinggi, sedang maupun rendah.70
67
Amy M. Shapiro, Hypermedia Design as Learner Scaffolding, Education Tech Research, Vol. 56, 2008, h. 29. 68 Rishi Ruttun, The Effects of Visual Elements and Cognitive Styles on Student’s Learning in Hypermedia Environment, International Journal of Human and Social Sciences, Vol. 4, 2009, h. 901. 69 Erlin Montu, Widha Sunarno dan Suparmi, op cit., h. 10. 70 M. Iksan Ansori, Budiyono dan Nunuk Suryani, op. cit., h. 321.
33
C. Kerangka Berpikir Pada proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas, peran guru di sini sangat penting terhadap perubahan yang akan dibawa oleh siswa atau yang sering disebut juga dengan hasil belajar. Kebiasaan atau pola pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered), serta model pembelajaran yang konvensional dapat membuat siswa tidak dapat membangun pengetahuannya sendiri dan selalu menunggu informasi dari guru. Guru patut mengembangkan bahan ajar dan media yang tepat untuk melibatkan siswa membangun pengetahuannya sendiri. Penggunaan hypermedia adalah salah satu cara alternatif untuk membantu ketercapaian tujuan belajar. Media juga berperan dalam hal peningkatan kualitas pembelajaran. Media yang digunakan akan membantu pengajar dalam meyampaikan materi, tetapi memberikan nilai tambah kepada kegiatan pembelajaran. Media juga dapat mengatasi keterbatasan waktu, tempat dan memahami halhal yang abstrak. Siswa yang mengikuti proses pembelajaran akan berdampak juga dengan hasil belajar yang diperoleh. Hasil belajar inilah yang menjadi objek penilaian dalam penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan pembelajaran. Seseorang dikatakan belajar jika seseorang itu mengalami perubahan pada tingkah laku dalam dirinya, perubahan tersebut dapat menyangkut perubahan yang bersifat kognitif, afektif dan psikomotorik. Metode mengajar yang memanfaatkan media pembelajaran yang menggunakan desain hypermedia berbasis offline dengan pendekatan saintifik. Sehingga pembelajaran biologi lebih menyenangkan dan tidak membuat siswa bosan. Terkait pada materi sistem ekskresi yang cakupannya adalah proses fisiologi dalam tubuh manusia, dengan sistem hypermedia, guru dapat membuat suatu rancangan materi pembelajaran yang didalamnya menggunakan unsur multimedia. Sehingga membantu memberi gambaran yang konkret terhadap materi yang abstrak pada sistem
34
ekskresi, dimana siswa sulit untuk mengamati langsung karena kurang terkait dalam kehidupan sehari-hari. Proses belajar mengajar akan sangat menyenangkan dan bermakna jika guru mampu menggunakan media pembelajaran hypermedia dengan pendekatan yang disesuaikan dengan kurikulum yaitu pendekatan saintifik, dan sangat diharapkan dapat memberi pangaruh terhadap motivasi belajar siswa yang nantinya akan berdampak pada hasil belajar siswa yang lebih baik.
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir di atas, maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Terdapat pengaruh penggunaan hypermedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi”.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 47 Jakarta yang bertempat di Jalan Delman Utama 1, Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Sekolah ini dipilih karena semua siswa sudah memiliki fasilitias laptop yang bisa digunakan dalam pembelajaran. Penelitian dilaksanakan di kelas XI pada semester genap 2014-2015 pada tanggal 12 sampai dengan 29 Januari 2015.
B.
Metode dan Desain Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian quasi eksperimen. Metode ini akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu eksperimen dan kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah
pretest–posttest
control group design dengan satu macam perlakuan. Sebelum dimulai perlakuan kedua kelompok diberi pretest, selanjutnya kedua kelompok diberi tes lagi sebagai posttest.1 Desain penelitian pada tabel berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok
Pretest
Perlakuan
Posttest
KE
T1
XA
T2
KK
T1
XB
T2
Keterangan: KE
: Kelas eksperimen
KK
: Kelas kontrol
XA
: Perlakuan yang dilakukan pada kelompok eksperimen yang menggunakan hypermedia.
XB
: Perlakuan yang dilakukan pada kelompok kontrol yang menggunakan powerpoint.
T1 1
: Pretest Suharsimi Arikanto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. 11, h.
210.
35
36
T2
C.
: Post test
Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek atau wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah subjek dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.2 Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa SMAN 47 Jakarta Selatan yang mengikuti pembelajaran pada semester genap 2014-2015. Sampel disini diambil dengan teknik probabilty sampling, artinya teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling, dimana pengambilan sampel dilakukan secara acak pada populasi yang homogen.3 Sehingga peneliti memperoleh hasil penelitian sesuai dengan prosedur yang telah dipilih.
D.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Teknik pengumpulan data ini adalah dengan menggunakan tes dan nontes. Tes tertulis yang digunakan pada saat mengukur ranah kognitif siswa dengan soal pretest dan posttest, serta LKS sebagai data pendukung. Nontes digunakan untuk melihat keberhasilan proses kegiatan pembelajaran, dengan menggunakan lembar observasi.
E. Instrumen Penelitian 1. Tes Tujuan tes pada umumnya untuk mencarai pengalaman pengelolaan dan untuk menguji kualitas instrumen itu sendiri.4 Instrumen yang digunakan dalam 2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 117. 3 Ibid., h. 120. 4 Arikanto, op, cit., h. 170.
37
penelitian ini adalah tes objektif untuk menilai hasil belajar.5 Tes objektif yang digunakan berbentuk pilihan ganda, dimana bentuk tes ini mempunyai satu jawaban yang benar dan beberapa pengecoh.6 Pada tes tulis posttest dan pretest akan diberikan 28 soal berbentuk pilihan ganda. Kisi-kisi instrumen penelitian yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Sub Konsep
Indikator
Organ pada sistem ekskresi
Menjelaskan pengertian dan fungsi sistem ekskresi
C1 1
Menjelaskan struktur dan fungsi ginjal serta kulit Mengaitkan fungsi hati, kulit dan paru-paru dalam sistem ekskresi Menjelaskan tahapan proses pembentukan urine serta faktor-faktor yang mempengaruhinya Menyimpulkan pengaturan fungsi osmoregulasi pada tubuh manusia
Proses pembent ukkan urine Fungsi osmoreg ulasi Kelainan pada sistem ekskresi Sistem ekskresi pada hewan
Aspek Kognitif
Mengidentifikasi penyakit/gangguan pada ginjal, paru-paru, hati dan kulit sebagai alat ekskresi manusia Mengidentifikasi sistem ekskresi pada vertebrata dan invertebrata
Total Jumlah Soal Valid
C2 2
C3
3
11 17 15 14
C4
C5
Jumlah Soal Valid 2
4, 5 7
8
10 6
13 16
3
6 9 12
6
18 1 19 22 23
27
25
28
20 21 24
6
26 4
2
4
8
10
4
5 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 44. 6 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. 10, h. 168.
28
38
2. Lembar Observasi Teknik pengumpulan data nontes ini berupa observasi, dinama observasi ini digunanakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati terlalu besar.7 Lembar observasi digunakan untuk mengetahui partisipasi proses belajar siswa, baik dalam kelas kontrol atau eksperimen yang sedang diteliti selama proses pembelajaran berlangsung. Kisi-kisi instrumen penelitian yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.3 dan 3.4. Tabel 3.3 Lembar Observasi Proses Belajar Siswa Skor No I
II
Aktivitas Siswa Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Berdoa bersama sebelum memulai kegiatan pembelajaran 2. Menempati tempat duduk masing-masing 3. Mengikuti dengan seksama segala sesuatu yang sedang disampaikan 4. Menyimak pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran 5. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru 6. Menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Menyimak penjelasan awal guru mengenai media yang digunakan 2. Menyimak tayangan pada media 3. Membaca lembar kerja siswa yang dibagikan oleh guru 4. Mencari infomasi pada media yang telah dipersiapkan 5. Mengerjakan lembar kerja siswa berdasarkan informasi yang didapat dari media 6. Membahas lembar kerja siswa yang telah dikerjakan
7
Sugiyono, op. cit., h. 203.
5
4
3
2
1
Keterangan < 50% > 50% Siswa Siswa
39
7. Mendengarkan dan menulis umpan balik positif serta penguatan terkait hasil pembelajaran III. Kegiatan Penutup Pembelajaran 1. Bertanya kepada guru tentang materi yang belum di pahami 2. Bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi pada akhir pertemuan Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Guru NO I
AKTIVITAS GURU
Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Berdoa bersama sebelum memulai kegiatan pembelajaran 2. Meminta siswa menempati tempat duduk yang telah tersedia 3. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilakukan 4. Mengajukan pertanyaan untuk menarik perhatian siswa 5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan 6. Menyampaikan tujuan pembelajaran II Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Menjelaskan media yang akan digunakan 2. Meminta siswa untuk menyimak tayangan pada media 3. Membagikan lembar kerja siswa 4. Meminta siswa mencari infomasi pada media yang telah dipersiapkan 5. Meminta siswa mengerjakan lembar kerja siswa berdasarkan informasi yang didapat dari media 6. Membahas lembar kerja siswa yang telah dikerjakan oleh siswa 7. Mendengarkan umpan balik positif serta penguatan terkait hasil pembelajaran III. Kegiatan Penutup Pembelajaran 1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan tentang materi yang belum di pahami 2. Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi pada akhir pertemuan
5
4
SKOR 3 2
1
40
F. Kalibrasi Instrumen
1.
Analisis validitas butir soal Validitas tes adalah tingkat sesuatu tes mampu mengukur apa yang hendak diukur.8 Teknik validitas yang digunakan adalah korelasi product moment dengan angka kasar: 9 𝑟𝑥𝑦
𝑁 ∑ 𝑋 𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌) √{𝑁𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 } {𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 }
Di mana: rxy
= koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan
X
= sekor dari tes pertama (instrumen A)
Y
= sekor dari tes kedua (instrumen B)
XY
= hasil sekor X dan Y untuk setiap responden
X2
= kuadrat sekor instrumen A
Y2
= kuadrat sekor instrumen B Hasil pengujian validitas butir soal dilakukan menggunakan
program anates. Berdasarkan penghitungan dari 50 soal tes yang diuji cobakan pada kelas XII terdapat 28 soal yang valid. Hasil soal yang valid ini akan diberikan kepada sampel sebagai soal pretest dan posttest. Soal-soal yang valid yaitu nomor 2, 5, 7, 18, 28, 14, 16, 22, 25, 27, 24, 8, 9, 12, 13, 10, 15, 20, 30, 33, 36, 40, 39, 43, 44, 45, 48, 49, dan 50.
2.
Reliabilitas instrumen Reliabilitas alat tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen, dan secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama tentang sesuatu yang diukur pada waktu yang berlainan.10
8
Arikunto, Manajemen Penelitian, op. cit., h. 170. Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, op. cit., h. 168. 10 Misbahudin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 298. 9
41
Reliabilitas tes ini dihitung dengan rumus Kuder dan Richaderson (KR 20) adalah sebagai berikut:11
𝑟 11=(
𝑘 𝑉1 − ∑ 𝑝𝑞 )( ) 𝑘−1 𝑉1
Keterangan: r11
: reliabilitas instrumen
k
: banyaknya butir pertanyaan
V1
: varians soal
p
: proporsi subjek yang menjawab butir dengan betul (1)
q
: proporsi subjek yang menjawab salah (0) Tabel 3.5 Kategori Indeks Reliabilitas
Hasil
Indeks Reliabilitias
Kategori
0,00 - 0,20
Sangat rendah
0,20 - 0,40
Rendah
0,40 - 0,60
Cukup
0,60 – 0,80
Tinggi
0,80 - 1,00
Sangat tinggi
perhitungan
reliabilitas
uji
instrumen
dilakukan
menggunakan program anates, dimana hasil reliabilitas untuk 50 soal memiliki reliabilitas dalam kategori tinggi, yaitu 0,73.
3.
Tingkat kesukaran Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan jawaban yang benar. Taraf kesukaran dinyatakan dengan P dan dicari dengan rumus sebagai berikut:12
11 12
Arikunto, Manajemen Penelitian, op. cit., h. 175. Ibid., h. 176.
42
𝑃=
𝐵 𝐽
Keterangan: B
= subjek yang menjawab betul
J
= banyaknya subjek yang ikut mengerjakan tes Tabel 3.6 Kategori Indeks Kesukaran13 Indeks Kesukaran
Kategori
P < 0,3
Sukar
0,3 ≤ p ≤ 0,7
Sedang
P > 0,7
Mudah
Hasil perhitungan tingkat kesukaran dengan menggunakan program anates, diperoleh soal kategori sangat sukar berjumlah 1 soal yaitu nomor 49. Soal kategori sukar berjumlah 2 soal yaitu nomor 22, dan 30. Soal kategori sedang berjumlah 15 yaitu nomor 9, 15, 16, 18, 20, 24, 25, 28, 33, 39, 43, 44, 45, 48, dan 50. Soal kategori mudah berjumlah 6 yaitu nomor 2, 7, 13, 27, 36, dan 40. Soal kategori sangat mudah berjumlah 4 yaitu nomor 5, 8, 10, dan 14.
4.
Daya pembeda Daya pembeda adalah kemampuan tes tersebut dalam memisahkan antara subjek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda setiap butir tes sebagai berikut:14 𝐷=
13 14
𝐵𝐴 𝐵𝐵 − 𝐽𝐴 𝐽𝐵
Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, op. cit., h. 210. Ibid., h. 211.
43
Keterangan: D = daya pembeda butir BA = banyaknya kelompok atas yang menjawab betul JA = banyaknya subjek kelompok atas BB = banyaknya subjek kelompok bawah yang menjawab betul JB = banyaknya subjek kelompok bawah Tabel 3.7 Kategori Indeks Daya Beda15 Indeks Daya Beda
Kategori
0,00 - 0,20
Jelek
0,20 - 0,40
Cukup
0,40 - 0,70
Baik
0,70 – 1,00
Baik Sekali
Hasil perhitungan daya pembeda dengan menggunakan program anates, diperoleh soal kategori jelek berjumlah 5 yaitu nomor 7, 10, 27, 29 dan 39. Soal kategori cukup berjumlah 10 yaitu nomor 5, 8, 14, 22, 30, 36, 43, 44, 49, dan 50. Soal kategori baik berjumlah 13 yaitu nomor 2, 9, 13, 15, 16, 18, 20, 24, 25, 28, 33, 40, dan 45. Soal kategori baik sekali berjumlah 0.
G. Teknik Analisis Data 1. Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar kerja siswa ini digunakan sebagai data pendukung untuk melihat keberhasilan siswa dalam menggunakan media. Rumus yang digunakan untung menghitung nilai LKS adalah sebagai berikut: 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
15
Ibid.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ × 100 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
44
Rata-rata nilai LKS yang didapat pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dikategorikan berdasarkan tabel konversi nilai sebagai berikut :16 Tabel 3.8 Konversi Nilai Nilai 80 – 100 66 – 79 56 – 65 40 – 55 30 – 39
Huruf A B C D E
Keterangan Baik Sekali Baik Cukup Kurang Gagal
2. Uji N-Gain Untuk mengetahui keberhasilan secara kasar peserta didik dalam penguasaan konsep sistem ekskresi dilakukan analisis data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest dengan cara menghitung nilai normal gain, yang merupakan nilai selisih antara pretest dan posttest. Adapun rumus yang digunakan adalah: 𝑁 − 𝑔𝑎𝑖𝑛 =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (100) − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 Tabel 3.9 Kriteria N-Gain
Rentang indeks n-gain
Kategori
G > 0.70
Tinggi
0.70 ≥ G ≥ 0.30
Sedang
G < 0.30
Rendah
3. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji prasyarat tentang kelayakan data untuk dianalisis
dengan
menggunakan
statistik
parametrik
atau
nonparametrik dan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau
16
Ibid., h. 245
45
tidak.17 Uji normalitas data pretest atau posttest yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakana uji liliefors. Langkah-langkah untuk menentukan nilai uji Liliefors adalah: 1) Urutkan data sample dari yang terkecil hingga terbesar 2) Tentukan nilai Z, dati tiap-tiap data berikut :
Xi X S Dengan : Zi = Skor Baku,
Zi
Xi = Skor Data
X = Nilai rata-rata, 3) Tentukan besar peluang untuk
S = Simpangan Baku masing-masing nilai
Zi
berdasarkan table Zi dan sebut dengan F (Zi) dengan aturan: Jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 + nilai tabel Jika Zi < 0, maka F (Zi) = 1- (0,5 + nilai tabel) 4) Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, ………, Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. jika proporsi dinyatakan oleh S (Zi), maka
Banyakya Z1 Z 2 ,........Zn yang Zi n 5) Hitung selisih F(Zi)-S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya. S ( Zi)
6) Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih harga tersebut, nilai ini dinamakan Lo 7) Memberikan interpretasi Lo dan membandingkannya dengan Lt. Lt adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis uji Liliefors. 8) Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah didapat. Apabila Lo
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas adalah uji prasyaratan analisis tentang kelayakan untuk dianalisis dengan menggunakan uji statistik tertentu.18 Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas 17 18
Misbahudin dan Iqbal Hasan, op. cit., h. 278. Ibid., 289.
46
penelitian mempunyai variasi yang homogen atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji fisher, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝐹=
𝑆12 𝑆22
=
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
dengan: 𝑆2 =
𝑛 ∑ 𝑓𝑥𝑖2 − (∑ 𝑓𝑥𝑖 )2 𝑛 (𝑛 − 1)
Keterangan: F
: Homogenitas
S12
: Varians terbesar
S22
: Varians terkecil
4. Uji Hipotesis Uji hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian ini telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.19 Uji ini dilakukan setelah uji normalitas dan uji homogenitas. Jika data distribusi normal, maka
statistik
yang
digunakan
adalah
statistik
parametrik
menggunakan uji Z atau uji t. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Mencari harga thitung menggunakan rumus dibawah ini
𝑡=
𝑥̅ 1 −𝑥̅ 2 𝑆𝑔𝑎𝑏 1 1 √𝑛 + 𝑛 1 2
dimana 𝑆𝑔𝑎𝑏 = √
(𝑛1 − 1)𝑆12 + (𝑛2 − 1)𝑆22 𝑛1 + 𝑛2 − 2
Keterangan:
𝑥̅1 = Rata-rata hasil belajar siswa dengan Hypermedia 𝑥̅2 = Rata-rata hasil belajar siswa dengan Power Point 𝑛1 = Jumlah sampel kelas X1 𝑛2 = Jumlah sampel kelas X2 19
Sugiyono, op. cit., h. 96.
47
𝑠12 = Varian kelas X1 𝑠22 = Varian kelas X2 𝑡 = Hasil hitung distribusi 𝑠 = Nilai deviasi gabungan b. Mencari harga ttabel yang tercantum pada Tabel nilai “t” dengan berpegang pada derajat kebebasan (db) yang telah diperoleh , baik pada taraf signifikansi 5 %. Rumus derajat kebebasan adalah db = N -1 c. Melakukan perbandingan antara thitung dan ttabel: Jika thitung labih besar atau sama dengan ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima,. Sebaliknya jika thitung labih kecil daripada ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. 5. Hipotesis Statistik H0 : µ1 = µ2 Ha : µ1 ≠ µ2 Keterangan: H0 : Tidak terdapat pengaruh hasil belajar, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Ha : Terdapat pengaruh hasil belajar yang positif, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Dengan: 𝜇1 = 𝜇2 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol 𝜇1 ≠ 𝜇2 : Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar yan positif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Keterangan: 𝜇1 : Rata-rata hasil belajar menggunakan hypermedia 𝜇2 : Rata-rata hasil belajar menggunakan powerpoint
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilaksanakan pada bulan Januari 2015 dengan jumlah siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebanyak 34 siswa didapatkan data berupa hasil pretest, posttest, hasil analisis lembar observasi untuk melihat aktivitas proses belajar siswa, nilai LKS dan nilai N-gain. 1. Data Hasil Belajar Biologi Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Data hasil pretest untuk kelas eksperimen dan kontrol disajikan dalam dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No.
Deskripsi
1.
Pretest Eksperimen
Kontrol
N
34
34
2.
Nilai Terendah
17.86
17.86
3.
Nilai Tertinggi
64.29
67.86
4.
Rata-rata
42.03
44.26
5.
Standar Deviasi
12.56
14.54
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa hasil rata-rata pretest yang dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran, pada kelas kontrol memiliki nilai rata-rata 44.26 dan kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 42.03.
48
49
Data hasil posttest untuk kelas eksperimen dan kontrol disajikan dalam dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.2 Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No.
Deskripsi
1.
Posttest Eksperimen
Kontrol
N
34
34
2.
Nilai Terendah
53.57
53.57
3.
Nilai Tertinggi
96.43
92.86
4.
Rata-rata
81.74
76.85
5.
Standar Deviasi
9.24
9.93
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa hasil rata-rata posttest yang dilakukan sesudah kegiatan pembelajaran, pada kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 81.74 dan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata 76.85.
2. Hasil Observasi Proses Belajar Observasi dilakukan untuk melihat sejauh mana efektifitas dan keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa dengan menggunakan media pembelajaran. Deskripsi hasil analisis observasi proses belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan hypermedia maupun kelas kontrol yang menggunakan powerpoint dalam bentuk persentase sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Analisis Lembar Observasi Proses Belajar Pertemuan
Eksperimen (%)
Kontrol (%)
ke-
Guru
Siswa
Guru
Siswa
1
93.33
89.33
94.66
88
2
97.33
92
97.33
89.33
3
93.33
94.66
92
89.33
Rata-rata
94.66
91.99
94.66
88.88
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa guru sudah melaksanakan proses belajar dengan baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Proses belajar
50
siswa juga dapat disimpulkan bahwa ketercapaian kegiatan tahapan proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik dikedua kelas dan hasil nilai rata-rata kelas eksperimen 91.99% dan nilai rata-rata kelas kontrol 88.88%.
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data Tes Hasil Belajar 1. Nilai Lembar Keja Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Nilai lembar kerja siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Nilai Lembar Kerja Siswa Pertemuan ke -
Nilai Rata-rata Eksperimen
Kontrol
1
86.75
82.74
2
83.35
81.21
3
87.78
84.62
Nilai Rata-rata
85.96
82.85
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai LKS setiap pertemuan pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata kelas kontrol. Hal ini menunjukkan, bahwa keberhasilan siswa dalam menggunakan media memberi pengaruh positif pada hasil nilai lembar kerja siswa yang dikerjakan.
2. Uji N-Gain Uji N-gain dilakukan untuk mengukur peningkatan hasil belajar setelah kegiatan pembelajaran. Data N-gain diperoleh sebagai berikut: Tabel 4.5 Nilai N-Gain Hasil Belajar Deskripsi
Kategori
Eksperimen
Kontrol
Rendah
0
2
Sedang
18
23
Tinggi
16
9
0.68
0.58
Rata-rata
51
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat dari hasil perhitungan N-gain, nilai rata-rata pada kelas eksperimen 0.68 dan pada kelas kontrol sebesar 0.58. Nilai rata-rata hasil N-gain kedua kelas ini masuk kedalam kategori sedang.
3. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak pada taraf signifikan α=0.05. Pengujian normalitas menggunakan Uji Liliefors dengan kriteria pengujian Lhitung < Ltabel maka data akan berdistribusi normal, dan jika Lhitung > Ltabel maka data akan berdistribusi tidak normal. Dalam pengujian normalitas ini untuk mencari Ltabel rumus yang digunakan adalah
0.886 √𝑛
.
a. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hasil perhitungan uji normalitas disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas
N
Lo (Lhitung)
Ltabel
Distribusi
Eksperimen
34
0.11
0.15
Normal
Kontrol
34
0.12
0.15
Normal
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki data yang berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hasil perhitungan uji normalitas disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas
N
Lo (Lhitung)
Ltabel
Distribusi
Eksperimen
34
0.10
0.15
Normal
Kontrol
34
0.09
0.15
Normal
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki data yang berdistribusi normal.
52
4.
Uji Homogenitas Setelah data pretest kelas kontrol dan eksperimen dinyatakan berdistribusi
normal, maka selanjutnya dicari nilai homogenitas. Dalam penelitian ini didapat dengan menggunakan uji Fisher. Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika Fhitung < Ftabel maka data memiliki varians yang homogen dan apabila Fhitung > Ftabel maka data memiliki varians yang tidak homogen. Hasil pengujian homogenitas hasil pretest disajikan pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas
N
Varians (S2)
Fhitung
Ftabel
Keterangan
Eksperimen
34
157.79
1.34
1.84
Homogen
Kontrol
34
211.34
1.34
1.84
Homogen
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat dari data pretest menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki varians yang sama atau homogen, sehingga kedua data tersebut dapat dilanjutkan dengan uji hipotesis. Sedangkan hasil pengujian homogenitas hasil posttest disajikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas
N
Varians (S2)
Fhitung
Ftabel
Keterangan
Eksperimen
34
81.74
1.16
1.84
Homogen
Kontrol
34
76.85
1.16
1.84
Homogen
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat dari data posttest menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki varians yang sama atau homogen, sehingga kedua data tersebut dapat dilanjutkan dengan uji hipotesis.
5. Uji Hipotesis Uji prasyarat analisis yang telah dilalukan, dapat disimpulkan bahwa data pretest dan posttets berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, dengan
53
demikian maka pengujian hipotesis dapat dilakukan. Pengujian hipotesis ini memiliki kriteria sebagai berikut: Jika ttabel > thitung maka H0 diterima H0 : µ1 = µ2 Tidak terdapat pengaruh hasil belajar, antara kelompok belajar yang menggunakan hypermedia dan kelompok belajar yang menggunakan powerpoint. Jika ttabel < thitung maka H0 ditolak µ1 ≠ µ2 Terdapat pengaruh hasil belajar yang positif, antara kelompok belajar yang menggunakan hypermedia dan kelompok belajar yang menggunakan powerpoint. Hasil penggujian hipotesis data pretest disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Deskripsi
N
SD
̅ X
Eksperimen
34
12.56
42.03
Kontrol
34
14.54
44.6
Keterangan
thitung
ttabel
Keterangan
0.69
1.67
H0 diterima
Tidak terdapat pengaruh hasil belajar, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat dari hasil uji-t dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dilakukan pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis data posttest juga disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Deskripsi
N
SD
̅ X
Eksperimen
34
9.24
81.74
Kontrol
34
9.93
76.85
Keterangan
thitung
ttabel
Keterangan
2.12
1.67
H0 ditolak
Terdapat pengaruh hasil belajar yang positif, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat dari hasil uji-t dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah dilakukan pembelajaran.
54
C. Pembahasan Hasil Penelitian Pada hasil preteset dapat disimpulkan bahwa kedua kelas memiliki pengetahuan dasar yang sama. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada data pretest dapat disimpulkan bahwa thitung berada diluar daerah penolakan H0 atau H0 diterima. Artinya tidak terdapat pengaruh hasil belajar antara kelompok belajar di kelas eksperimen dan kelompok belajar di kelas kontrol sebelum pembelajaran, dimana kedua kelompok ini memiliki pengetahuan awal yang sama. Sehingga hasil belajar pada posttest yang dilakukan setelah pembelajaran dapat dibandingkan. Sedangkan pada hasil posttest dapat disimpulkan bahwa kedua kelas memiliki pengetahuan yang berbeda. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengujian hipotesis. Pada kelompok eksperimen yang menggunakan media pembelajaran hypermedia memiliki nilai hasil belajar yang lebih tinggi dibanding kelompok kontrol yang menggunakan media pembelajaran powerpoint. Hasil uji hipotesis pada posstest dapat dijelaskan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah dilakukan pembelajaran, sehingga terdapat pengaruh hasil belajar yang positif antara kelompok belajar yang menggunakan hypermedia dan kelompok belajar yang menggunakan powerpoint. Kelas
eksperimen
diberikan
perlakuan
dengan
menggunakan
media
pembelajaran berupa hypermedia dan pada kelas kontrol juga diberikan perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran berupa powerpoint atau media presentasi yang biasanya digunakan oleh guru biologi SMAN 47 Jakarta. Tahap pembelajaran yang dilakukan di kedua kelas tersebut sama-sama menggunakan pendekatan saintifik, dimana pembelajaran saintifik ini menekankan pada keaktifan siswa dalam belajar dan memberikan kesempatan untuk siswa membangun pengetahuannya secara mandiri, membiasakan siswa dalam merumuskan, mengahadapi, dan menyelesaikan permasalahan yang ditemukan.1 1 Johari Marjan, I. B. Putu Arnyana, dan I. G. A Nyoman Setiawan, “Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Ketrampilan Proses Sains Siswa MA Mu’alimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Nusa Tengara Barat”, e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 4, 2014, h. 4.
55
Keberhasilan pada penelitian ini dapat dilihat dari hasil nilai posttest, juga dapat dilihat dari hasil penilaian lembar kerja siswa (LKS) yang digunakan di kelas eksperimen dan kelas kontrol saat pembelajaran berlangsung. Kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan pada kelas kontrol pada setiap pertemuannya. Hasil penilaian LKS yang dikerjakan oleh siswa di kelas eksperimen memiliki rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan LKS yang dikerjakan oleh siswa di kelas kontrol. Meskipun demikian, nilai rata-rata kedua kelas dalam kategori baik sekali. Hal ini menunjukkan, bahwa keberhasilan media pembelajaran yang digunakan oleh siswa di kelas eksperimen dan kontrol dapat membantu siswa dalam menyelesaikan pertanyaan yang terdapat di LKS. Selain dari hasil nilai posttest dan LKS, peningkatan hasil belajar juga dapat dilihat dari hasil perhitungan nilai N-Gain dari kedua kelas tersebut. Hasil uji NGain disajikan dalam tabel 4.5 dimana siswa kelas eksperimen tidak ada yang termasuk dalam kelompok kategori rendah, sedangkan pada kelas kontrol terdapat 2 siswa yang masuk dalam kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pada kelas eksperimen mengalami peningkatan hasil belajar yang cukup baik dibanding kelas kontrol. Hasil rata-rata nilai N-Gain di kedua kelas tersebut dapat disimpulkan keduanya dalam kategori sedang. Hasil N-Gain ini memperlihatkan adanya perubahan hasil belajar sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan. Salah satu pertanda bahwa seseorang dikatakan belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya, perubahan tersebut dapat menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan ketrampilan (psikomotorik).2 Lembar observasi proses belajar juga digunakan untuk melihat sejauh mana efektifitas
dan
keberhasilan
proses
pembelajaran
menggunakan
media
pembelajaran hypermedia. Hasil penilaian lembar observasi dapat dilihat pada tabel 4.4 dimana pada hasil penilaian lembar observasi proses belajar siswa pada kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol setiap pertemuannya. Lembar observasi kelas eksperimen pada pertemuan pertama semua aktivitas belajar diikuti >50% siswa. Pertemuan ke-dua semua aktivitas 2
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran , (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 3
56
belajar diikuti >50% siswa kecuali pada tahapan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru <50% siswa. Pertemuan ke-tiga dengan semua aktivitas belajar diikuti >50% siswa. Pertemuan ke-tiga
>50% siswa dapat mengikuti semua
tahapan proses pembelajaran dari awal hingga proses diskusi yang berlangsung dengan baik dan kondisi kelas sangat kondusif. Hasil penilaian lembar observasi proses belajar siswa kelas kontrol pada pertemuan pertama dengan semua aktivitas belajar diikuti >50% siswa kecuali pada tahapan menyimak pertanyaan yang diajukan oleh guru. Pertemuan ke-dua dengan semua aktivitas belajar diikuti >50% siswa kecuali pada tahapan menempati tempat duduk masing-masing dan menyimak penjelasan awal guru dengan powerpoint <50% siswa. Pertemuan ke-tiga dengan semua aktivitas belajar diikuti >50% siswa kecuali pada tahapan menempati tempat duduk masing-masing <50%. Aktivitas belajar siswa pada kelas kontrol cenderung kurang kondusif baik dari tahapan awal pembelajaran hingga diskusi, siswa kebanyakan tidak menempati duduk masingmasing. Hal ini menunjukkan, bahwa penggunaan hypermedia juga dapat mempengaruhi keberhasilan tercapainya tahapan proses pembelajaran. Media yang digunakan oleh kelas kontrol adalah media presentasi yang sering digunakan oleh guru di SMAN 47 Jakarta. Pemanfaatan multimedia dalam presentasi menggunakan perangkat lunak yaitu powerpoint, dapat menyebabkan kegiatan presentasi menjadi sangat mudah, dinamis dan sangat menarik.3 Media powerpoint ini dapat membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik dan jelas tujuannya jika dipresentasikan. Pembelajaran yang berlangsung pada kelas kontrol dengan menggunakan
media
powerpoint
belum
seefektif menggunakan
hypermedia, dimana dalam penyajian powerpoint hanya terdapat isi materi berupa teks, gambar dan video tanpa dilengkapi fitur-fitur unik yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa seperti pada hypermedia yang bersifat memudahkan. Siswa di kelas kontrol juga cenderung bercanda dengan teman sebangku, sehingga kondisi kelas tidak kondusif.
3
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada, 2012), h. 150.
57
Media pembelajaran hypermedia yang digunakan oleh kelas eksperimen memiliki
banyak
kelebihan, diantaranya
hypermedia
itu mengasyikkan,
berhubungan, kurangnya struktur individual, dan sesuai dengan kreasi guru dan siswa.4 Media ini juga didesain untuk menarik siswa agar terus mau mempelajari isi materi. Hypermedia juga didesain dengan unsur kemudahan, dimana terdapat banyak kumpulan navigasi. Termasuk hyperlink yang mempermudah siswa untuk berpindah dari satu bagian ke bagian selanjutnya atau bagian sebelumnya.5 Hyperlink tersebut dapat membantu siswa yang belum paham atau lupa dengan materi sebelumnya, sehingga mudah untuk langsung berpindah ke bagian lainnya. Fitur-fitur yang unik juga ditambahkan dalam hypermedia, seperti beranda utama, peta konsep, games interaktif, referensi dan glosarium yang memudahkan siswa mencari arti istilah-istilah sulit. Kemudahan mengakses hypermedia ini dapat memberikan informasi yang mudah dipahami untuk materi yang tidak dapat diinderai pada konsep sistem ekskresi. Media ini juga membantu siswa menjadi lebih aktif untuk terus mengeksplor satu persatu sajian isi materi pada konsep sistem ekskresi. Membantu memberi gambaran yang konkret terhadap materi yang tidak dapat diinderai pada proses fisiologi yang terjadi pada sistem ekskresi, dimana siswa sulit untuk mengamati langsung karena kurang terkait dalam kehidupan sehari-hari. Siswa di kelas eksperimen juga cenderung senang dan sangat berkonsentrasi dalam pembelajaran dengan laptop masing-masing saat menggunakan hypermedia. Kedua kelas yang digunakan dalam penelitian ini sama-sama menggunakan media yang masih dalam kelompok teknologi berbasis komputer. Kedua media ini juga diperkenalkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, akan tetapi siswa di kelas eksperimen menunjukkan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan hasil belajar pada kelas kontrol yang lebih rendah.
4 M. Iksan Ansori, Budiyono dan Nunuk Suryani, “Efektivitas Pembelajaran Hypermedia dan Slide Powerpoint terhadap Prestasi Belajar ditinjau dari Kemampuan Visuopasial”, Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 1, 2013, h. 325 5 Stephen M. Alessi and Stanley R. Trollip, Multimedia for Learning: Methods and Develompent (Massachusets: Allyn & Bacon, 2001), h. 138.
58
Media memiliki banyak kontribusi dalam hal peningkatan kualitas pembelajaran.
Kehadiran
media
tidak
saja
membantu
pengajar
dalam
menyampaikan materi, tetapi memberikan nilai tambah kepada kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran juga dapat mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar.6 Sehingga ketika siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi, akan berdampak pada peningkatan hasil belajar yang lebih baik. Penggunaan hypermedia dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar pada ranah kognitif dengan nilai rata-rata pada kelas eksperimen sebesar 81.74. Hal ini sangat sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zahide Yidirim yang berjudul ”Hypermedia as a Cognitive Tool: Student Teachers’s Experiences in Learning by Doing”. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa mayoritas siswa lebih senang belajar dengan hypermedia sebagai alat kognitif dan efektif untuk membangun pemahaman siswa. Penelitian sejalan juga menyatakan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang diberi perlakuan dengan metode pembelajaran inkuiri terbimbing menggunakan hypermedia dan media riil, siswa yang menggunakan hypermedia memberikan rataan prestasi belajar ranah kognitif yang lebih baik daripada media riil.7 Penelitian relevan lain yang mendukung juga menyatakan bahwa desain pembelajaran yang menggunakan hypermedia adalah desain pembelajaran yang terpusat pada pengguna hypermedia itu sendiri. Desain hypermedia sangat membantu untuk pengajar mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran hypermedia sangat membantu dalam tahap awal pembelajaran peserta didik dalam upaya membangun pengetahuan dan pemahaman, desain pembelajaran hypermedia ini juga sangat membantu untuk peserta didik yang memiliki pengetahuan rendah.8 Berdasarkan pemaparan nilai hasil belajar posttest, hasil nilai n-gain untuk mengetahui perubahan hasil belajar sebelum pembelajaran dan sesudah 6
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h. 26. Erlin Montu, Widha Sunarno dan Suparmi, Pembelajaran Fisika dengan Inkuiri Terbimbing Menggunakan Hypermedia dan Media Riil ditinjau Gaya Belajar dan Kemampuan Awal, Jurnal Inkuiri,Vol. 1, 2012, h. 10. 8 Amy M. Shapiro, Hypermedia Design as Learner Scaffolding, Education Tech Research, Vol. 56, 2008, h. 29. 7
59
pembelajaran, hasil nilai LKS, hasil penilaian lembar observasi, hasil pengujian statistik serta hasil penelitian-penelitian relevan yang mendukung. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan pembelajaran menggunakan hypermedia terbukti berpengaruh positif terhadap hasil belajar pada konsep sistem ekskresi dengan pendekatan saintifik, dimana hasil belajar tersebut diukur pada tingkat ranah kognitif.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan hypermedia terhadap hasil belajar pada konsep sistem ekskresi. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel (2.12 > 1.67) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima (pada taraf signifikasi 5%). Nilai rata-rata kelas eksperimen (81.74) lebih tinggi dari kelas kontrol (76.85).
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian serta kesimpulan yang diperoleh, saran dalam penelitian ini adalah: 1. Guru hendaknya menggunakan media yang interaktif dan menyenangkan untuk mengatasi keterbatasan materi yang tidak dapat diinderai langsung oleh siswa serta dapat meningkatkan hasil belajar. Salah satunya mempertimbangkan untuk menggunakan hypermedia dalam pembelajaran di sekolah. 2. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut mengenai pembuatan aplikasi hypermedia yang lebih menarik dan mudah, sehingga tidak perlu melibatkan ahli teknologi. 3. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat melihat pengaruh hypermedia tidak hanya dalam ranah kognitif saja, tapi dalam sisi afektif dan psikomotorik siswa.
60
DAFTAR PUSTAKA
Alessi, Stephen M. and Trollip S. R. Multimedia for Learning: Methods and Development. Massachusetts: A Pearson Education Company, 2001. Amri, Sofan. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013. Ansori, M. Iksan., dkk., “Efektivitas Pembelajaran Hypermedia dan Slide Powerpoint terhadap Prestasi Belajar ditinjau dari Kemampuan Visuopasial”. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran. Vol. 1, 2013 Arends, Richard. I, et. al., Exploring Teaching: An Introduction to Education. New York: McGraw Hill, 2001. Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 10, 2009. -----------. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 11, 2010. Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011. Chapman, Nigel., and Jenny Chapman. Digital Multimedia. London: Succession Picasso, 2009. Darmawan, Deni. Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011. Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Djaafar, Tengku Zahara. Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar. Jakarta: Universitas Negeri Padang, 2001. Efendi, Nur. Pendekatan Pengajaran Reciprocal Teaching Berpotensi Meningkatkan Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA. Jurnal Pedagogia. Vol. 2, 2013. Erlina, Dyah., dkk., Pengaruh Strategi Pembelajaran Guided Note Taking (GNT) dengan Mengoptimalkan Pengguna Alat Peraga terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri Kebakramat. Jurnal Pendidikan Biologi. Vol. 4, 2012.
61
63
Gusnedi dan Pakhrur Razi. “Pembelajaran Fisika Menggunakan Bahan Ajar Elektronik Hypermedia pada SMUN Kota Padang”. Laporan Penelitian Hibah Bersaing, Padang: 2007. Tidak dipublikasikan. Ibrahim, Achmad., dkk., Penerapan Learning Class untuk Mendiagnostik Kesulitan Belajar Siswa SMA pada Materi Sistem Ekskresi Manusia. Fomica Education Online. Vol. 1, 2014. Kumar, Muthu. Integrating Hypermedia Technology for Interactive Learning: A Case Study. Journal of Instructional Media. Vol. 35, 2008. Longman, Addison Wesley. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen, Lorin W. Anderson & David R. Krathwohl (Ed.), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010. Marjan, Johari., dkk., Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Ketrampilan Proses Sins Siswa MA Mu’alimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Nusa Tengara Barat. E-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 4, 2014. Misbahudin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik”. Jakarta: Bumi Aksara, 2013. Montu, Erlin., dkk., Pembelajaran Fisika dengan Inkuiri Terbimbing Menggunakan Hypermedia dan Media Riil ditinjau Gaya Belajar dan Kemampuan Awal. Jurnal Inkuiri. Vol 1, 2012. Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada, 2012. Munir. Multimedia: Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2013. Pritchard, Alan. Effective Teaching with Internet Technology. London: Paul Chapman Publishing, 2007. Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010. Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011. Riyana, Cepi., Media Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2012. Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana, 2009.
64
Rusman, dkk., Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers, 2013. Ruttun, Rishi. The Effects of Visual Elements and Cognitive Styles on Student’s Learning in Hypermedia Environment, International Journal of Human and Social Sciences, Vol. 4, 2009. Schunk, Dale H. Learning Theories: An Educational Perspective. Boston: Pearson, 2012. Shapiro, Amy M. Hypermedia design as learner scaffloding. Journal of Education Tech Research. Vol. 56, 2008. Shelly, Gary B, et. al., Teachers Discovering Computers: Integrating Technology and Digital Media in the Classroom. Boston: Course Technology, 2010. Siddiqui, Mujibul Hasan. Encyclopaedia of Educational Technology. New Delhi: S. B Nangia, 2004. Siregar, Eveline dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010. Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Steinmetz, Ralf and Nahrstedit Klara. Multimedia: Computing, Communications, and Applications. New Jersey: Prentice Hall PTR, 1995. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2013. Sukiman. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogja, 2012. Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran; Teori dan Konsep Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011. Titin, dkk., Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kontekstual Melalui Model Problem Based Learning (PBI) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Pernapasan Manusia. Jurnal Penelitian Universitas Tanjungpura. Vol 21, 2011. Warsita, Bambang., Teknologi Pembelajaran; Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
65
Widiantara, Agus, et al., Determinasi Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Sosial terhadap Sikap Sosial dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Singaraja. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Dasar. Vol. 3, 2013. Widoyoko, Eko Putro. Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011. Yildirim, Zahide. Hypermedia as a Cognitive Tool: Student Teacher’s Experience in Learning by Doing. Jurnal of Educational, Technology and Society. Vol. 8: 1, 2005. Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.
66 LAMPIRAN 1 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Jenjang Sekolah
: SMA Negeri 47 Jakarta
Mata pelajaran
: Biologi
Jumlah Soal
: 50 Soal
Bentuk Soal
: Tes Objektif Pilihan Ganda
Kompetensi Inti KI – 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI – 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI – 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI – 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar 3.9
Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dan mengaitkannya dengan proses ekskresi sehingga dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem ekskresi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
67 4.10
Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem ekskresi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi.
No.
1
Indikator Soal
Menyebutkan contoh dari sistem ekskresi pada manusia
Soal Proses berikut merupakan ekskresi, kecuali …. a. berkeringat
d. mengehembuskan napas
b. buang air besar
e. pengeluaran empedu
Jawaban
Tingkat Kognitif
No. Butir Soal
B
C1
2
B
C4
33
c. buang air kecil 2
Menganalisis penyebab
Seorang ibu mengemukakan keluhannya kepada dokter
penyakit diabetes insipidus
tentang kebiasaanya sering buang air kecil disertai rasa haus. Berdasarkan hasil analisis dokter, ibu tersebut menderita penyakit akibat kekurangan hormon …. a. insulin b. antidiuretika c. angiotensinogen d. aldosteron e. adrenalin
68 3
Mengklasifikasikan fungsi
Hati berperan dalam proses ekskresi maupun sekresi, kecuali
hati yang sesuai dengan
….
proses ekskresi dan sekresi
E
C3
21
E
C1
7
B
C3
28
a. menyimpan vitamin A dan D b. memfagosit bakteri c. mendegradasi amonia menjadi urea d. menghasilkan empedu e. mendegradasi ADH menjadi hormon lainnya
4
Menunjukkan bagian organ
Perhatikan gambar sistem urinaria di bawah.
pada sistem urinaria 2 5
4
3 1 Ureter ditunjukkan oleh nomor …. a. 1
d. 4
b. 2
e. 5
c. 3 5
Menentukan bagian dari
Pengeluaran asam urat dari dalam tubuh dapat melalui ….
dalam tubuh yang
a. kulit
c. hati
mengeluarkan asam urat
b. ginjal
d. empedu
e. paru-paru
69 6
Menyimpulkan bagian
Perhatikan gambar di bawah.
C 3
nefron beserta fungsinya yang paling sesuai
4
2
5
1
6
Bagian nefron beserta fungsinya yang paling sesuai adalah …. a
Label Struktur Nefron 1 Arteri
b
2
c
3
d
4
e
5
Fungsi Augmentasi untuk membentuk urine primer Glomerulus Reabsorpsi zat yang diperlukan tubuh Kapsul bowman Mengumpulkan filtrat glomerulus Tubulus Menyaring plasma kontortus darah bebas protein proksimal Duktus Menyimpan protein kolektivus
C5
16
70 7
Mengurutkan proses pada
Urine yang kita keluarkan berasal dari urine primer yang
pengeluaran urine primer
kemudian secara berurutan mengalami proses ….
C
C3
9
C
C4
17
C
C3
19
a. filtrasi, reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus b. filtrasi, augmentasi, dan reabsorpsi tubulus c. reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus d. augmentasi dan filtrasi e. filtrasi dan augmentasi 8
Menganalisis efek yang
Efek yang terjadi jika seseorang berada di lingkungan
terjadi pada tubuh pada
pegunungan yang dingin adalah ….
perbedaan lingkungan
a. banyak mengeluarkan urine dan keringat b. sedikit mengeluarkan urine dan keringat c. banyak mengeluarkan urine dan sedikit keringat d. sedikit mengeluarkan urine dan banyak berkeringat e. urine dan keringat banyak mengandung garam
9
Mengaitkan bagian pada
Perhatikan gambar sistem pembentukan urine manusia
sistem pembentukan urine
berikut. Bagian yang ditunjuk dengan tanda X memiliki
dengan fungsinya
fungsi …. V U
X
W
Z
71 a. reabsorpsi air b. filtrasi urine c. menampung urine d. menghasilkan urine e. augmentasi urin sebelum dikeluarkan 10
Memprediksi kemungkinan
Perhatikan hasil tes urine berikut.
kelainan yang diderita dan
No. Reaksi Hasil 1 Urine + benedict + Larutan merah bata dipanaskan 2 Urine + lugol Larutan kuning 3 Urine + biuret Larutan biru Berdasarkan tabel di atas, hasil tes urine menunjukkan bahwa
warna pada urine normal
E
C5
34
C
C4
29
orang tersebut kemungkinan menderita …. dan pada orang normal dengan reagen benedict seharusnya menunjukkan warna …. a. diabetes melitus, merah bata b. diabetes insipidus, kuning kecoklatan c. uremia, biru d. albuminuria, putih e. diabetes melitus, biru 11
Mendeteksi kelompok organ
Organ manusia yang bertanggung jawab mengekskresikan
mengekskresikan sisa-sisa
sisa-sisa metabolisme dalam darah adalah ….
metabolisme dalam darah
a. paru-paru dan jantung
72 b. ginjal dan kulit c. ginjal dan paru-paru d. ginjal dan jantung e. jantung dan lambung 12
Mengurutkan proses
Urutan proses pembentukan urine adalah ….
pembentukan urine dengan
a. filtrasi glomerulus – reabsorpsi tubulus – augmentasi
benar
b. reabsorpsi tubulus – filtrasi glomerulus – augmentasi
A
C3
8
A
C3
35
B
C4
10
c. augmentasi – filtrasi glomerulus – reabsorpsi tubulus d. filtrasi glomerulus – augmentasi – reabsorpsi tubulus e. reabsorpsi tubulus – augmentasi – filtasi glomerulus 13
Menyesuaikan nama
Penyakit yang disebabkan akibat adanya kerusakan alat-alat
kerusakan alat-alat filtrasi
filtrasi pada ginjal, sehingga urine masih mengandung
yang terjadi pada ginjal
senyawa albumin atau protein disebut …. a. albuminuria b. anuria c. glikosuria d. hematuria e. hepatitis
14
Menganalisis faktor yang
Faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine adalah
mempengaruhi pembentukan
….
urine
a. aldosteron, insulin, enzim renin, dan kadar lemak dalam darah
73 b. ADH, suhu lingkungan, dan jumlah air yang diminum c. pH darah, alkohol, suhu tubuh, dan rasa lapar d. usia, berat badan, suhu lingkungan, dan ADH e. batu ginjal, usia, suhu tubuh, dan jenis makanan 15
Menyebutkan organ yang
Organ yang merupakan organ ekskresi, yaitu ….
termasuk dalam sistem
a. hati, kulit, ginjal, dan anus
ekskresi
b. empedu, anus, kandung kemih, dan kulit
E
C1
3
B
C2
45
E
C5
36
c. kolon, pankreas, empedu, dan hati d. limpa, hati, ginjal, dan kulit e. hati, ginjal, paru-paru, dan kulit 16
Menjelaskan jenis ginjal pada ikan
Jenis ginjal pada ikan termasuk …. a. pronefros b. opistonefros c. mesonefros d. nefridium e. metanefros
17
Menyimpulkan data hasil uji
Data hasil pengujian sampel urine.
urine Individu
1
Warna Awal
Jumlah
Perubahan Warna Setelah
Urine/
Pengujian
Hari
Kuning 1,5 jernih
liter
Benedict
Biuret
AgNO3
Biru
ungu
Endapan putih
74 2
3
Kuning 20 liter Biru
Kuning Endapan
pucat,
putih
jernih
tipis
Kuning 1,5
Merah
jernih
bata
liter
Kuning Endapan putih
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa individu 1, 2, dan 3 secara berurutan menderita …. a. poliuria, baru ginjal, dan diabetes melitus b. diabetes insipidus, nefritis, dan glikosuria c. albuminuria, uremia dan diabetes insipidus d. liver, albuminuria, dan diabetes insipidus e. albuminuria, diabetes insipidus, dan diabetes melitus
18
Menjelaskan fungsi ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi yang berfungsi sebagai alat
sebagai alat ekskresi
penyaring …. a. urine
c. darah
b. plasma darah
d. sel darah
e. cairan
B
C2
4
75 19
Menentukan bagian yang
Perhatikan gambar kulit di bawah ini.
D
C3
24
B
C4
6
1
berfungsi mengeluarkan keringat dan garam pada kulit
2 3
4 5
Bagian yang mengeluarkan keringat dan garam adalah ….
20
a. 1
c. 3
b. 2
d. 4
e. 5
Mengaitkan alat ekskresi dan
Manakah pernyataan berikut ini yang paling benar berkaitan
fungsinya yang benar pada
dengan proses ekskresi oleh ginjal?
ginjal
a. augmentasi oleh tubulus merupakan transpor pasif yang tidak memerlukan energi b. sekresi tubulus memindahkan zat-zat tertentu dari darah kapiler tubuler ke dalam urine c. proses sekresi berlangsung di dalam glomerulus d. reabsorpsi tubulus dikontrol di dalam ginjal e. filtrat glomerulus di dalam kapsul Bowman banyak mengandung protein
76 21
Menganalisis mekanisme
Mekanisme pengaturan jumlah urine yang dihasilkan
hormonal yang terjadi saat
seseorang ditentukan oleh kadar hormon ADH. Mekanisme
berolahraga
hormonal yang terjadi saat tubuh sedang melakukan aktivitas
C
C4
20
E
C4
38
berat, misalnya saat berolahraga adalah …. a. produksi ADH dapat naik turun, tetapi urine yang dihasilkan bertambah b. produksi ADH meningkat sehingga urine yang dihasilkan bertambah c. produksi ADH meningkat sehingga urine yang dihasilkan berkurang d. produksi ADH menurun sehingga urine yang dihasilkan bertambah e. produksi ADH menurun sehingga urine yang dihasilkan berkurang 22
Mendeteksi tempat
Seorang pasien mengalami nyeri saat berkemih (buang air
terdapatnya batu ginjal
kecil). Pasien tersebut diduga menderita batu ginjal. Batu ginjal tersebut terdapat di bagian …. a. kantung kemih b. medula ginjal c. pelvis ginjal d. ureter e. semua jawaban benar
77 23
Mendeteksi jenis penyakit
Penyakit karena adanya endapan garam kalsium di dalam
dalam ginjal
rongga ginjal, saluran ginjal, atau di dalam kantung kemih
C
C4
37
D
C4
27
C
C2
46
disebut …. a. nefritis b. diabetes insipidus c. batu ginjal d. diabetes melitus e. gagal ginjal 24
Mengaitkan fungsi paru-paru
Paru-paru, selain berfungsi sebagai alat pernapasan juga
sebagai organ ekskresi
berfungsi sebagai organ ekskresi. Proses yang berhubungan dengan fungsi paru-paru sebagai sebagai organ ekskresi adalah …. a. penyerapan oksigen oleh paru-paru pada saat inspirasi b. pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru-paru c. pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam jaringan d. pengeluaran karbon dioksida dan air saat ekspirasi e. penggunaan oksigen untuk aktivitas metabolisme dalam jaringan
25
Menjelaskan alat ekskresi pada kelompok Bufo
Bufo memiliki sistem ekskresi berupa …. a. sepasang ginjal metanefros b. dua pasang ginjal metanefros c. sepasang ginjal opistonefros
78 d. dua pasang ginjal opistonefros e. tubulus malpighi 26
Menguraikan kandungan urine normal
Urine normal mengandung ….
C
C2
11
A
C4
15
D
C2
5
a. asam urat, albumin, dan vitamin b. asam hipurat, keringat, dan O2 c. benda keton, asam urat, dan asam hipurat d. ion natrium, eritrosit, dan urea e. batu ginjal, toksik, dan glukosa
27
Mendiagnosis penyebab produksi urine yang meningkat
Produksi urine akan meningkat jika …. a. banyak minum, sekresi ADH sedikit, dan reabsorpsi tubulus terhadap air berkurang b. banyak minum, sekresi ADH banyak, dan reabsorpsi tubulus terhadap glukosa sedikit c. sedikit berkeringat, sekresi ADH banyak, dan reabsorspi tubulus terhadap air berkurang d. banyak berkeringat, sekresi ADH meningkat, dan reabsorpsi tubulus terhadap glukosa sedikit e. banyak minum, hormon insulin meningkat, dan reabsorpsi tubulus meningkat, dan reabsorpsi tubulus terhadap glukosa meningkat
28
Menjelaskan zat-zat hasil ekskresi
Ekskresi mengeluarkan zat-zat yang berupa …. a. feses, keringat, dan hormon
79 b. hormon, keringat, dan O2 c. enzim, air mata, dan empedu d. keringat, urine, dan CO2 e. air mata, enzim, dan feses 29
Menjelaskan proses yang
Proses yang terjadi pada ginjal berkaitan dengan fungsi
terjadi pada ginjal berkaitan
osmoregulasi adalah ….
fungsi osmoregulasi
A
C2
30
B
C4
14
a. reabsorpsi Na+ b. reabsorpsi CL c. reabsorpsi protein d. augmentasi ion kalium e. filtrasi darah
30
Mengkorelasikan hubungan
Perhatikan gambar sistem ekskresi berikut.
yang tepat antara bagian,
e
proses dan hasil a
b
d
c f
Hubungan yang tepat antara bagian yang ditunjuk oleh X, proses yang terjadi, dan hasilnya adalah ….
80
31
Bagian
Proses
Hasil
a
tubulus proksimal
filtrasi
urine sekunder
b
Glomerulus
filtrasi
urine primer
c
tubulus distal
reabsorpsi
urine primer
d
tubulus distal
augmentasi urine sekunder
e
Glomerulus
reabsorpsi
urin primer
Menentukan tempat
Proses pengeluaran zat yang tidak diperlukan tubuh terjadi di
terjadinya pengeluaran zat
….
yang tidak diperlukan tubuh
D
C3
12
E
C4
31
a. kapsula bowman b. glomerulus c. lengkung henle d. tubulus kontortus distal e. tubulus kontortus proksimal
32
Mengaitkan fungsi ginjal
Ginjal berfungsi sebagai alat ekskresi dan organ
sebagai alat ekskresi dan
osmoregulasi. Contoh kasus osmoregulasi oleh ginjal yang
organ osmoregulasi
tepat adalah …. a. mengubah amonia menjadi urine b. reabsorpsi nutrien dalam tubulus nefron c. pengeluaran keringat jika tubuh mengalami dehidrasi d. pengeluaran air jika lingkungan sekitar bersifat hipotonik
81 e. pengeluaran garam jika lingkungan sekitar bersifat hipotonik 33
Mengurutkan bagian alat ekskresi pembentuk urine
Berikut adalah bagian alat ekskresi untuk pembentukan urine.
D
C3
13
D
C4
22
1. duktus kolektivus 5. tubulus kontortus proksimal 2. pelvis renalis 6. uretra 3. kandung kemih 7. glomerulus 4. ureter 8. tubulus kontortus distal Proses pembentukan urine secara berurutan berlangsung pada bagian-bagian …. a. 2 – 4 – 3 – 6- 7 – 5 – 8 – 1 b. 7 – 1 – 5 – 8 -2 – 4 – 3 – 6 c. 7 – 5 – 2 – 4 – 3 – 8 – 1 – 6 d. 7 – 5 – 8 – 1 – 2 – 4 – 3 – 6 e. 7 – 8 – 1 – 5 – 2 – 4 – 3 – 6
34
Mengaitkan fungsi hati
Hati menghasilkan cairan empedu yang berperan dalam
sebagai organ ekskresi
pencernaan makanan. Pengeluaran cairan empedu dapat di anggap sebagai proses ekskresi karena …. a. cairan empedu dapat menawarkan racun
82 b. cairan empedu akan membantu mencerna lemak c. cairan empedu akan dikeluarkan bersama feses d. cairan empedu akan memberikan warna pada urine dan feses e. cairan empedu merupakan hasil perombakan hemoglobin eritrosit yang sudah tua 35
Memprediksi kelainan fungsi
Darah hasil uji urine pak Dimar ternyata urine mengandung
ginjal
glukosa. Hal ini menunjukkan adanya kelainan fungsi ginjal
C
C5
39
B
C3
18
pada proses ….
36
Menentukan hasil zat yang
a. sekresi
c. reabsorpsi
b. filtrasi
d. augmentasi
e. defekasi
Perhatikan gambar berikut.
dihasilkan bagian dari nefron X
Pada label X gambar nefron di atas, dihasilkan …. a. urine primer
83 b. urine sekunder c. darah bersih d. urine produktif e. urine racun 37
Mengklasifikasikan sistem
Pengeluaran sisa metabolisme dilaksanakan melalui sel-sel
ekskresi pada kelompok
api (flame cell). Pengeluaran ini terjadi pada ….
hewan
B
C1
50
C
C3
23
D
C2
26
a. protozoa b. planaria c. reptilia d. insekta e. cacing tanah
38
Menentukan jenis sel khusus
Sel darah merah yang sudah tua akan dirombak oleh hati
pada hati
melalui sel-sel khusus yang disebut …. a. histosit b. heparin c. hepatosit d. hepar e. liver
39
Menjelaskan fungsi kulit
Kulit sebagai organ ekskresi akan menghasilkan keringat.
sebagai organ ekskresi
Pengeluaran keringat juga berfungsi untuk …. a. pengaturan turgiditas sel b. membuang kelebihan air
84 c. membersihkan kulit dari kotoran d. mengatur suhu tubuh e. meminyaki permukaan kulit 40
Menyesuaikan nama
Kerusakan pada bagian ginjal dimana urea masuk ke dalam
kerusakan pada bagian ginjal
darah disebut ….
D
C3
41
C
C4
47
a. batu ginjal b. diabetes insipidus c. diabetes melitus d. gagal ginjal e. nefritis 41
Menganalisis adaptasi yang
Untuk mencegah hilangnya air dari sel-sel tubuh, pada ikan
dilakukan oleh ikan air laut
air laut akan melakukan …. a. aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh b. ginjalnya mensekresikan urine dengan konsentrasi air yang tinggi c. aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya d. ginjalnya mengekskesikan urine dengan konsentrasi air yang tinggi e. menyerap air dari lingkungannya
85 42
Mengidentifikasi alat
Lumbricus terestris memiliki sistem ekskresi, yaitu ….
ekskresi pada Lumbricus
a. flame cell
terestris
b. nefrostom
B
C1
49
C
C3
25
C
C4
40
c. tubula malpighi d. metanefridium e. sepasang ginjal opistonefros 43
Menentukan bagian kulit
Lapisan pada sel kulit yang memiliki sel mati yang selalu
yang memiliki sel mati yang
mengelupas adalah ….
selalu mengelupas
a. stratum granulosum b. stratum geminativum c. stratum korneum d. stratum lusidum e. stratum spinosum
44
Mendeteksi gangguan pada
Apabila seseorang menderita hiposekresi insulin, timbul
penderita hiposkeresi insulin
gangguan pada kadar gula darahnya. Gangguan itu dikenal dengan nama …. a. albuminuria b. diabetes insipidus c. diabetes melitus d. albuminuria e. hidronefrosis
86 45
Menegaskan pernyataan
Pernyataan yang tepat tentang sistem ekskresi pada ikan
yang benar tentang sistem
adalah ….
eksresi pada ikan
D
C4
48
A
C4
1
A
C3
32
a. ikan air tawar bersifat hipotonis terhadap lingkungannya b. ikan air laut mengekskresikan air dalam jumlah banyak c. saluran pengeluaran ginjal disebut vesica pneumatica d. ginjal ikan bertipe opistonefros e. jumlah glomerulus ginjal ikan air tawar lebih sedikit daripada ikan laut
46
Mengaitkan mekanisme
Ekskresi sebagai salah satu ciri makhluk hidup berfungsi
ekskresi dengan fungsinya
untuk …. a. membuang sampah sisa metabolisme b. merangsang pengeluaran hormon c. menjaga keseimbangan tekanan osmosis tubuh d. merombak zat-zat yang tidak diperlukan tubuh e. mengeluarkan zat yang berperan dalam metabolisme
47
Mengemukakan persamaan
Fungsi alat-alat tubuh manusia dan hewan memiliki
fungsi ginjal pada manusia
persamaan, misalnya ginjal sebagai alat ekskresi berfungsi
dan hewan
sebagai …. a. penghasil zat urea b. penimbun sel-sel darah yang rusak c. pembunuh bibit penyakit d. menghasilkan CO2 dan H2O
87 e. penyaring darah 48
Memprediksi bagian organ
Perhatikan gambar berikut.
B
C5
42
A
C5
44
pada gambar jika terjadi kerusakan
Apabila bagian organ pada gambar di atas mengalami kelainan/kerusakan, maka kita akan kesulitan mengekskresikan …. a. amonia dan air b. garam dan Na+ c. urine dan air d. urea dan asam urat e. uap air dan amonia 49
Memprediksi penyebab
Peradangan pada glomerulus sering terjadi setelah infeksi
peradangan pada glomerulus
bakteri Streptococcus, hal ini menyebabkan …. a. Streptococcus menghasilkan toksin merusak glomerulus b. kompleks antigen-antibodi yang terbentuk diendapkan di glomerulus
88 c. bakteri Streptococcus menyebabkan ketidak seimbangan mikroflora d. kerusakan sel-sel ginjal sehingga ginjal akibat faktor virulensi Streptococcus e. pembentukan kompleks dengan cystine 50
Mendiagnosis kelainan ginjal Kelainan pada ginjal dapat mengakibatkan penimbunan air di yang mengakibatkan
kaki karena reabsorpsi air terganggu. Kelainan yang
penimbunan air di kaki
dimaksud, yaitu …. a. glikosuria b. albuminuria c. hidronefrosis d. nefritis e. edema
Keterangan : C1
: 4 soal
C2
: 7 soal
C3
: 15 soal
C4
: 18 soal
C5
: 6 soal
E
C4
43
89 LAMPIRAN 2 Indikator Instrumen Penelitian Sub Konsep
Indikator
Organ
Menjelaskan pengertian dan
pada
fungsi sistem ekskresi
sistem
Menjelaskan struktur dan
ekskresi
fungsi ginjal
Jumlah
Aspek Kognitif C1
C2
2
5
7
C3
C4
Soal C5
2 18
14
16 5
28
Mengaitkan fungsi hati dalam
22 1
sistem ekskresi Menjelaskan struktur dan
25 1
fungsi kulit Mengaitkan fungsi paru-paru
27 1
dalam sistem ekskresi Mengaitkan fungsi kulit
24 1
dalam sistem ekskresi Proses
Menjelaskan tahapan proses
8
pembent
pembentukan urine
9
ukkan urine
3
13 Menganalisis faktor-faktor
10
yang mempengaruhi proses
15
pembentukan urine
20
3
Fungsi
Menyimpulkan pengaturan
osmoreg
fungsi osmoregulasi pada
ulasi
tubuh manusia
Kelainan
Mengidentifikasi
33
36
pada
penyakit/gangguan pada
40
39
sistem
ginjal, paru-paru, hati dan
43
44
ekskresi
Valid
30 1
6
90 kulit sebagai alat ekskresi manusia Sistem
Mengidentifikasi sistem
ekskresi
ekskresi pada hewan
pada
vertebrata
hewan
Mengidentifikasi sistem
45
48 2
49
50
ekskresi pada hewan
2
invertebarata Total Jumlah Soal Valid
2
4
8
9
5
28
9l
LAMPIRAN3 REKAP ANAI,ISTS BUTTR
Rata2= 28. 63 Simpang Baku: 5.28
KoxelasixY: 0.58 Reliabilitas Tes: 0.73 Butir Soal- 50 Jumlah Sub! ek: 40 Nama berKas : g : \REVISI SKRIPSI 6\ANATES\VAIIDASI
Btr Baru Btr Asli 2 3 4 5 6 7 B 9 10 11 L2 13 14 15 16 ' t7 18 L9 20 27 22 . 23 24 25 26 21 28
2 3 4 5 6 'l I 9 10 l-1 \2 13 L4 l-5 16 L1 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
INSTRT,},EN 47.ANA
D.Pembeda(8) T. Kesukaran Korelasi Sign. Kore1asi
45.45 uudah -9.09 Sangat lttudah 9.09 Sangat Sukar 2'l .27 Sangat Mudah 9.09 Sanqat Sukar 18.18 Mudah 2'l .21 Sangat Mudah 63.64 Sedang 18.L8 sangat lludah 36.36 Sedang 36.36 Sedang 45.45 Mudah 36.36 Sangat t'ludah 54-55 Sedang 54.55 Sedang 9.09 Sangat Mudah 45.45 Sedang -9.09 Sangat Mudah 54.55 Sedang 18.18 Sukar 36.36 Sukar -9.09 Sedang 45.45 Sedang 63-64 Sedang -9.09 Mudah 18.18 Mudah 45.45 Sedang
0.364 Sangat Signifikan -0.149 O.L]z
0.416 Sangat Sigaifikan 0.231
O.3O2 Signifikan 0.535 Sangat Signifikan 0.431 SanEat Signifikan 0.360 Sangat Signifikan 0.169 0,224
0.439 0.551 0.419 0.434
Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Sigaifikan Sangat Signifikan
0.173
0.365 Sangat Signifikan -0.196
0.426 Sangat Signifikan O;2L6
0.349 Signifikan -0.080
0.455 Sangat Signifikan 0.469 Sangat Signifikan -0.050
0.280 Signifikan 0.359 Sangat Signifikan
92
29 30 31 32 33 34 35 36 31 38 39 40 41 42 43 44 45 46 4'7 4B 49 50
29 30 31 32 33 34 35 36 3-1 38 39 40 4L 42 t3 44 45 46 47 48 49 50
0.196 18.18 Sedang 0.374 36.36 Sukar 0.013O'00 Sangat Sukar -0:L06 -9.09 sukar 0-548 63.64 Sedang 18.18 Sedang -0 - 030 0.00 Sangat Mudah 0.050 0.401 54'55 Mudah 0.055 9.09 Mudah 0-076 0.00 sedang 0.277 18.18 Sedang 0.1190 45.45 Mudah 0.093 18.18 Sedang 0-206 21 .27 Sedanq 0-289 21 .27 Sedang 0.308 21 .2"1 Sedang 0-289 45.45 Sedang -0-216 -21 .27 Sukar 0.000 9.09 Sedang 0.429 45.45 Sedang 0.332 21 .2'l Sangat Sukar 0.306 36.36 Sedang
Sangat Signifikan
Saagat Signifikan
sangat Signifikan
signifikan Sangat Siqmifikan
Sigmifikan Signifikan Sigrrifikan
sangat signifikan Siqmifikan Sigmifikan
93
LAMPIRAN 4 INSTRUMEN PENELITIAN PRETEST SISTEM EKSKRESI
Sekolah
: SMA Negeri 47 Jakarta
Mata Pelajaran : Biologi Alokasi Waktu : 90 menit Jumlah Soal
: 28 soal
Bentuk Soal
: Tes objektif bentuk pilihan ganda
Pilihlah satu jawaban yang Anda rasa paling tepat! 1.
Proses berikut merupakan ekskresi, kecuali …. a. berkeringat b. buang air besar c. buang air kecil d. mengehembuskan napas e. pengeluaran empedu
2.
Ekskresi mengeluarkan zat-zat yang berupa …. a. feses, keringat, dan hormon b. hormon, keringat, dan O2 c. enzim, air mata, dan empedu d. keringat, urine, dan CO2 e. air mata, enzim, dan feses
3.
Perhatikan gambar sistem urinaria di bawah.
2
c. d. e.
5.
Urine yang kita keluarkan berasal dari urine primer yang kemudian secara berurutan mengalami proses …. a. filtrasi, reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus b. filtrasi, augmentasi, dan reabsorpsi tubulus c. reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus d. augmentasi dan filtrasi e. filtrasi dan augmentasi
6.
Faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine adalah …. a. aldosteron, insulin, enzim renin, dan kadar lemak dalam darah b. ADH, suhu lingkungan, dan jumlah air yang diminum c. pH darah, alkohol, suhu tubuh, dan rasa lapar d. usia, berat badan, suhu lingkungan, dan ADH e. batu ginjal, usia, suhu tubuh, dan jenis makanan
7.
Berikut adalah bagian alat ekskresi untuk pembentukan urine. 1. duktus kolektivus 5. tubulus kontortus proksimal 2. pelvis renalis 6. uretra
5
4
3 1
Ureter ditunjukkan oleh nomor …. a. 1 c. 3 e. 5 b. 2 d. 4 4.
Urutan proses pembentukan urine adalah …. a. filtrasi glomerulus – reabsorpsi tubulus – augmentasi b. reabsorpsi tubulus – filtrasi glomerulus – augmentasi
augmentasi – filtrasi glomerulus – reabsorpsi tubulus filtrasi glomerulus – augmentasi – reabsorpsi tubulus reabsorpsi tubulus – augmentasi – filtasi glomerulus
94 3. kandung kemih 7. glomerulus 4. ureter 8. tubulus kontortus distal Proses pembentukan urine secara berurutan berlangsung pada bagian-bagian …. a. 2 – 4 – 3 – 6- 7 – 5 – 8 – 1 b. 7 – 1 – 5 – 8 -2 – 4 – 3 – 6 c. 7 – 5 – 2 – 4 – 3 – 8 – 1 – 6 d. 7 – 5 – 8 – 1 – 2 – 4 – 3 – 6 e. 7 – 8 – 1 – 5 – 2 – 4 – 3 – 6 8.
10. Perhatikan gambar di bawah. 3 4 1 6
Perhatikan gambar sistem ekskresi berikut. e
a
Bagian nefron beserta fungsinya yang paling sesuai adalah ….
b
d
c
a
Label 1
Struktur Nefron Arteri
b
2
Glomerulus
c
3
d
4
e
5
Kapsul bowman Tubulus kontortus proksimal Duktus kolektivus
f
a b c d e 9.
2
5
Hubungan yang tepat antara bagian yang ditunjuk oleh huruf “b”, proses yang terjadi, dan hasilnya adalah …. Bagian Proses Hasil tubulus Filtrasi urine proksimal sekunder Glomerulus Filtrasi urine primer tubulus distal reabsorpsi urine primer tubulus distal augmentasi urine sekunder Glomerulus reabsorpsi urin primer Produksi urine akan meningkat jika …. a. banyak minum, sekresi ADH sedikit, dan reabsorpsi tubulus terhadap air berkurang b. banyak minum, sekresi ADH banyak, dan reabsorpsi tubulus terhadap glukosa sedikit c. sedikit berkeringat, sekresi ADH banyak, dan reabsorspi tubulus terhadap air berkurang d. banyak berkeringat, sekresi ADH meningkat, dan reabsorpsi tubulus terhadap glukosa sedikit e. banyak minum, hormon insulin meningkat, dan reabsorpsi tubulus meningkat, dan reabsorpsi tubulus terhadap glukosa meningkat
Fungsi Augmentasi untuk membentuk urine primer Reabsorpsi zat yang diperlukan tubuh Mengumpulkan filtrat glomerulus Menyaring plasma darah bebas protein Menyimpan protein
11. Perhatikan gambar berikut.
X
Pada label X gambar nefron di atas, dihasilkan …. a. b. c. d. e.
urine primer urine sekunder darah bersih urine produktif urine racun
95
12. Mekanisme pengaturan jumlah urine yang dihasilkan seseorang ditentukan oleh kadar hormon ADH. Mekanisme hormonal yang terjadi saat tubuh sedang melakukan aktivitas berat, misalnya saat berolahraga adalah …. a. produksi ADH dapat naik turun, tetapi urine yang dihasilkan bertambah b. produksi ADH meningkat sehingga urine yang dihasilkan bertambah c. produksi ADH meningkat sehingga urine yang dihasilkan berkurang d. produksi ADH menurun sehingga urine yang dihasilkan bertambah e. produksi ADH menurun sehingga urine yang dihasilkan berkurang 13. Hati menghasilkan cairan empedu yang berperan dalam pencernaan makanan. Pengeluaran cairan empedu dapat di anggap sebagai proses ekskresi karena …. a. cairan empedu dapat menawarkan racun b. cairan empedu akan membantu mencerna lemak c. cairan empedu akan dikeluarkan bersama feses d. cairan empedu akan memberikan warna pada urine dan feses e. cairan empedu merupakan hasil perombakan hemoglobin eritrosit yang sudah tua
15. Lapisan pada sel kulit yang memiliki sel mati yang selalu mengelupas adalah …. a. stratum granulosum b. stratum geminativum c. stratum korneum d. stratum lusidum e. stratum spinosum 16. Paru-paru, selain berfungsi sebagai alat pernapasan juga berfungsi sebagai organ ekskresi. Proses yang berhubungan dengan fungsi paru-paru sebagai sebagai organ ekskresi adalah …. a. penyerapan oksigen oleh paru-paru pada saat inspirasi b. pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru-paru c. pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam jaringan d. pengeluaran karbon dioksida dan air saat ekspirasi e. penggunaan oksigen untuk aktivitas metabolisme dalam jaringan 17. Pengeluaran asam urat dari dalam tubuh dapat melalui …. a. kulit d. empedu b. ginjal e. paru-paru c. hati 18. Proses yang terjadi pada ginjal berkaitan dengan fungsi osmoregulasi adalah …. a. reabsorpsi Na+ b. reabsorpsi CL c. reabsorpsi protein d. augmentasi ion kalium e. filtrasi darah
14. Perhatikan gambar kulit di bawah ini 1
2 3
4 5 Bagian yang mengeluarkan keringat dan garam adalah …. a. 1 d. 4 b. 2 e. 5 c. 3
19. Seorang ibu mengemukakan keluhannya kepada dokter tentang kebiasaanya sering buang air kecil disertai rasa haus. Berdasarkan hasil analisis dokter, ibu tersebut menderita penyakit akibat kekurangan hormon …. a. insulin b. antidiuretika c. angiotensinogen d. aldosteron e. adrenalin
96 20. Data hasil pengujian sampel urine. Perubahan Warna Jumla Setelah Pengujian Indivi Warna h du Awal Urine/ Bene Biu AgNO3 Hari dict ret 1 Kunin 1,5 Biru ung Endapan g liter u putih jernih 2 Kunin 20 liter Biru Kun Endapan g ing putih pucat, tipis jernih 3 Kunin 1,5 Mera Kun Endapan g liter h bata ing putih jernih Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa individu 1, 2, dan 3 secara berurutan menderita …. a. poliuria, baru ginjal, dan diabetes melitus b. diabetes insipidus, nefritis, dan glikosuria c. albuminuria, uremia dan diabetes insipidus d. liver, albuminuria, dan diabetes insipidus e. albuminuria, diabetes insipidus, dan diabetes melitus 21. Darah hasil uji urine pak Dimar ternyata urine mengandung glukosa. Hal ini menunjukkan adanya kelainan fungsi ginjal pada proses …. a. sekresi d. augmentasi b. filtrasi e. defekasi c. reabsorpsi 22. Apabila seseorang menderita hiposekresi insulin, timbul gangguan pada kadar gula darahnya. Gangguan itu dikenal dengan nama …. a. albuminuria b. diabetes insipidus c. diabetes melitus d. albuminuria e. hidronefrosis 23. Kelainan pada ginjal dapat mengakibatkan penimbunan air di kaki karena reabsorpsi air terganggu. Kelainan yang dimaksud, yaitu …. a. glikosuria b. albuminuria c. hidronefrosis d. nefritis e. edema
24. Peradangan pada glomerulus sering terjadi setelah infeksi bakteri Streptococcus, hal ini menyebabkan …. a. Streptococcus menghasilkan toksin merusak glomerulus b. kompleks antigen-antibodi yang terbentuk diendapkan di glomerulus c. bakteri Streptococcus menyebabkan ketidak seimbangan mikroflora d. kerusakan sel-sel ginjal sehingga ginjal akibat faktor virulensi Streptococcus e. pembentukan kompleks dengan cystine 25. Jenis ginjal pada ikan termasuk …. a. pronefros b. opistonefros c. mesonefros d. nefridium e. metanefros 26. Pernyataan yang tepat tentang sistem ekskresi pada ikan adalah …. a. ikan air tawar bersifat hipotonis terhadap lingkungannya b. ikan air laut mengekskresikan air dalam jumlah banyak c. saluran pengeluaran ginjal disebut vesica pneumatica d. ginjal ikan bertipe opistonefros e. jumlah glomerulus ginjal ikan air tawar lebih sedikit daripada ikan laut 27. Lumbricus terestris memiliki sistem ekskresi, yaitu …. a. flame cell b. nefrostom c. tubula malpighi d. metanefridium e. sepasang ginjal opistonefros 28. Pengeluaran sisa metabolisme dilaksanakan melalui sel-sel api (flame cell). Pengeluaran ini terjadi pada …. a. protozoa b. planaria c. reptilia d. insekta e. cacing tanah
97 INSTRUMEN PENELITIAN POSTTEST SISTEM EKSKRESI
Sekolah
: SMA Negeri 47 Jakarta
Mata Pelajaran : Biologi Alokasi Waktu : 90 menit Jumlah Soal
: 28 soal
Bentuk Soal
: Tes objektif bentuk pilihan ganda
Pilihlah satu jawaban yang Anda rasa paling tepat! 1.
2.
3.
4.
Ekskresi mengeluarkan zat-zat yang berupa …. a. feses, keringat, dan hormon b. hormon, keringat, dan O2 c. enzim, air mata, dan empedu d. keringat, urine, dan CO2 e. air mata, enzim, dan feses
5.
2
Faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine adalah …. a. aldosteron, insulin, enzim renin, dan kadar lemak dalam darah b. ADH, suhu lingkungan, dan jumlah air yang diminum c. pH darah, alkohol, suhu tubuh, dan rasa lapar d. usia, berat badan, suhu lingkungan, dan ADH e. batu ginjal, usia, suhu tubuh, dan jenis makanan
5
4
Proses berikut merupakan ekskresi, kecuali …. a. berkeringat b. buang air besar c. buang air kecil d. mengehembuskan napas e. pengeluaran empedu Urine yang kita keluarkan berasal dari urine primer yang kemudian secara berurutan mengalami proses …. a. filtrasi, reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus b. filtrasi, augmentasi, dan reabsorpsi tubulus c. reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus d. augmentasi dan filtrasi e. filtrasi dan augmentasi
Perhatikan gambar sistem urinaria di bawah.
3 1
Ureter ditunjukkan oleh nomor …. a. 1 c. 3 e. 5 b. 2 d. 4 6.
Berikut adalah bagian alat ekskresi untuk pembentukan urine. 1. duktus kolektivus 5. tubulus kontortus proksimal 2. pelvis renalis 6. uretra 3. kandung kemih 7. glomerulus 4. ureter 8. tubulus kontortus distal Proses pembentukan urine secara berurutan berlangsung pada bagian-bagian …. a. 2 – 4 – 3 – 6- 7 – 5 – 8 – 1 b. 7 – 1 – 5 – 8 -2 – 4 – 3 – 6 c. 7 – 5 – 2 – 4 – 3 – 8 – 1 – 6 d. 7 – 5 – 8 – 1 – 2 – 4 – 3 – 6 e. 7 – 8 – 1 – 5 – 2 – 4 – 3 – 6
7.
Urutan proses pembentukan urine adalah ….
98
a. b. c. d. e.
8.
filtrasi glomerulus – reabsorpsi tubulus – augmentasi reabsorpsi tubulus – filtrasi glomerulus – augmentasi augmentasi – filtrasi glomerulus – reabsorpsi tubulus filtrasi glomerulus – augmentasi – reabsorpsi tubulus reabsorpsi tubulus – augmentasi – filtasi glomerulus
Perhatikan gambar sistem ekskresi berikut. e
a
b
d
f
e
9.
Perhatikan gambar di bawah.
a b c d
3 4
2
5
1 6
Bagian nefron beserta fungsinya yang paling sesuai adalah ….
Label 1
Struktur Nefron Arteri
b
2
Glomerulus
c
3
d
4
e
5
Kapsul bowman Tubulus kontortus proksimal Duktus kolektivus
Fungsi Augmentasi untuk membentuk urine primer Reabsorpsi zat yang diperlukan tubuh Mengumpulkan filtrat glomerulus Menyaring plasma darah bebas protein Menyimpan protein
10. Produksi urine akan meningkat jika …. a. banyak minum, sekresi ADH sedikit, dan reabsorpsi tubulus terhadap air berkurang b. banyak minum, sekresi ADH banyak, dan reabsorpsi tubulus terhadap glukosa sedikit c. sedikit berkeringat, sekresi ADH banyak, dan reabsorspi tubulus terhadap air berkurang d. banyak berkeringat, sekresi ADH meningkat, dan reabsorpsi tubulus terhadap glukosa sedikit e. banyak minum, hormon insulin meningkat, dan reabsorpsi tubulus meningkat, dan reabsorpsi tubulus terhadap glukosa meningkat
c
Hubungan yang tepat antara bagian yang ditunjuk oleh huruf “b”, proses yang terjadi, dan hasilnya adalah …. Bagian Proses Hasil tubulus Filtrasi urine proksimal sekunder Glomerulus Filtrasi urine primer tubulus distal reabsorpsi urine primer tubulus distal augmentasi urine sekunder Glomerulus reabsorpsi urin primer
a
11. Mekanisme pengaturan jumlah urine yang dihasilkan seseorang ditentukan oleh kadar hormon ADH. Mekanisme hormonal yang terjadi saat tubuh sedang melakukan aktivitas berat, misalnya saat berolahraga adalah …. a. produksi ADH dapat naik turun, tetapi urine yang dihasilkan bertambah b. produksi ADH meningkat sehingga urine yang dihasilkan bertambah c. produksi ADH meningkat sehingga urine yang dihasilkan berkurang d. produksi ADH menurun sehingga urine yang dihasilkan bertambah e. produksi ADH menurun sehingga urine yang dihasilkan berkurang 12. Lapisan pada sel kulit yang memiliki sel mati yang selalu mengelupas adalah …. a. stratum granulosum b. stratum geminativum
99
c. d. e.
stratum korneum stratum lusidum stratum spinosum
16. Hati menghasilkan cairan empedu yang berperan dalam pencernaan makanan. Pengeluaran cairan empedu dapat di anggap sebagai proses ekskresi karena …. a. cairan empedu dapat menawarkan racun b. cairan empedu akan membantu mencerna lemak c. cairan empedu akan dikeluarkan bersama feses d. cairan empedu akan memberikan warna pada urine dan feses e. cairan empedu merupakan hasil perombakan hemoglobin eritrosit yang sudah tua
13. Perhatikan gambar berikut.
X
Pada label X gambar nefron di atas, dihasilkan …. a. b. c. d. e.
urine primer urine sekunder darah bersih urine produktif urine racun
14. Pengeluaran asam urat dari dalam tubuh dapat melalui …. a. kulit d. empedu b. ginjal e. paru-paru c. hati 15. Perhatikan gambar kulit di bawah ini
17. Paru-paru, selain berfungsi sebagai alat pernapasan juga berfungsi sebagai organ ekskresi. Proses yang berhubungan dengan fungsi paru-paru sebagai sebagai organ ekskresi adalah …. a. penyerapan oksigen oleh paru-paru pada saat inspirasi b. pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru-paru c. pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam jaringan d. pengeluaran karbon dioksida dan air saat ekspirasi e. penggunaan oksigen untuk aktivitas metabolisme dalam jaringan 18. Proses yang terjadi pada ginjal berkaitan dengan fungsi osmoregulasi adalah …. a. reabsorpsi Na+ b. reabsorpsi CL c. reabsorpsi protein d. augmentasi ion kalium e. filtrasi darah
1
2 3
4 5 Bagian yang mengeluarkan keringat dan garam adalah …. a. 1 d. 4 b. 2 e. 5 c. 3
19. Data hasil pengujian sampel urine. Perubahan Warna Jumla Setelah Pengujian Indivi Warna h du Awal Urine/ Bene Biu AgNO3 Hari dict ret 1 Kunin 1,5 Biru ung Endapan g liter u putih jernih 2 Kunin 20 liter Biru Kun Endapan g ing putih pucat, tipis jernih
100
3
Kunin 1,5 Mera Kun Endapan g liter h bata ing putih jernih Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa individu 1, 2, dan 3 secara berurutan menderita …. a. poliuria, baru ginjal, dan diabetes melitus b. diabetes insipidus, nefritis, dan glikosuria c. albuminuria, uremia dan diabetes insipidus d. liver, albuminuria, dan diabetes insipidus e. albuminuria, diabetes insipidus, dan diabetes melitus
20. Seorang ibu mengemukakan keluhannya kepada dokter tentang kebiasaanya sering buang air kecil disertai rasa haus. Berdasarkan hasil analisis dokter, ibu tersebut menderita penyakit akibat kekurangan hormon …. a. insulin b. antidiuretika c. angiotensinogen d. aldosteron e. adrenalin 21. Apabila seseorang menderita hiposekresi insulin, timbul gangguan pada kadar gula darahnya. Gangguan itu dikenal dengan nama …. a. albuminuria b. diabetes insipidus c. diabetes melitus d. albuminuria e. hidronefrosis 22. Lumbricus terestris memiliki sistem ekskresi, yaitu …. a. flame cell b. nefrostom c. tubula malpighi d. metanefridium e. sepasang ginjal opistonefros 23. Peradangan pada glomerulus sering terjadi setelah infeksi bakteri Streptococcus, hal ini menyebabkan …. a. Streptococcus menghasilkan toksin merusak glomerulus b. kompleks antigen-antibodi yang terbentuk diendapkan di glomerulus c. bakteri Streptococcus menyebabkan ketidak seimbangan mikroflora
d. e.
kerusakan sel-sel ginjal sehingga ginjal akibat faktor virulensi Streptococcus pembentukan kompleks dengan cystine
24. Kelainan pada ginjal dapat mengakibatkan penimbunan air di kaki karena reabsorpsi air terganggu. Kelainan yang dimaksud, yaitu …. a. glikosuria b. albuminuria c. hidronefrosis d. nefritis e. edema 25. Pengeluaran sisa metabolisme dilaksanakan melalui sel-sel api (flame cell). Pengeluaran ini terjadi pada …. a. protozoa b. planaria c. reptilia d. insekta e. cacing tanah 26. Jenis ginjal pada ikan termasuk …. a. pronefros b. opistonefros c. mesonefros d. nefridium e. metanefros 27. Darah hasil uji urine pak Dimar ternyata urine mengandung glukosa. Hal ini menunjukkan adanya kelainan fungsi ginjal pada proses …. a. sekresi d. augmentasi b. filtrasi e. defekasi c. reabsorpsi 28. Pernyataan yang tepat tentang sistem ekskresi pada ikan adalah …. a. ikan air tawar bersifat hipotonis terhadap lingkungannya b. ikan air laut mengekskresikan air dalam jumlah banyak c. saluran pengeluaran ginjal disebut vesica pneumatica d. ginjal ikan bertipe opistonefros e. jumlah glomerulus ginjal ikan air tawar lebih sedikit daripada ikan laut
101 LAMPIRAN 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 47 Jakarta Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI/ 2
Materi Pokok
: Sistem Ekskresi
Pertemuan Ke-
:1
Alokasi Waktu
: 2 × 45 menit
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar 3.9
Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dan mengaitkannya dengan proses ekskresi sehingga dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem ekskresi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi
102
4.10
Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem ekskresi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi
C. Indikator 1.
Menjelaskan pengertian dan fungsi sistem ekskresi
2.
Menjelaskan struktur dan fungsi ginjal
3.
Menjelaskan tahapan proses pembentukan urine
4.
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine
D. Tujuan Pembelajaran 1.
Siswa dapat menjelaskan pengertian dan fungsi sistem ekskresi
2.
Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi ginjal
3.
Siswa dapat menjelaskan tahapan proses pembentukan urine
4.
Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine
E. Materi Pembelajaran Ginjal mencakup
Struktur Ginjal
Proses Pembentukan urine
berupa
Korteks
Medula
Faktor-Faktor pembentukan urine
meliputi
Pelvis
1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. augmentasi
F. Pendekatan/ Strategi/ Metode Pembelajaran Pendekatan
: Saintifik
Metode
: Ceramah, diskusi, penugasan dan tanya jawab
a. Ceramah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi sistem ekskresi
meliputi
Internal
Eksternal
103
b. Dikusi Guru meminta siswa untuk melakukan diskusi kelompok c. Penugasan Guru meminta siswa mengerjakan LKS
G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1.
Media: Hypermedia, LCD, komputer/laptop, spidol dan LKS
2.
Sumber Belajar a. Irnangtyas. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2014 b. Nurhayati, Syaiful, dan Teti. Biologi SMA/ MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya. 2014 c. Khristiyono. Bupena (Buku Penilaian Autentik) Biologi Kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga 2013
H.
Langkah-langkah Pembelajaran Langkah Kegiatan Guru Pembelajaran Kegiatan Awal (15 menit) Pendahuluan Memberi salam dan mengabsen siswa Memulai belajar dengan berdoa bersama
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa menjawab salam Siswa berdoa
a. Proaktif b. Responsif c. Rasa ingin tahu d. Percaya diri
Menarik perhatian siswa Siswa menyimak dengan memberi contoh sistem ekskresi yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari serta mengajak siswa bersyukur atas segala karunia Tuhan yang menciptakan alat ekskresi pada tubuh manusia Memberikan apersepsi Siswa menjawab kepada siswa dengan pertanyaan guru menampilkan gambar yang berkaitan dengan sistem ekskresi. Kemudian menanyakan “Apakah kalian sering mengeluarkan urine disaat suhu dingin?” “atau apakah kalian sering mengeluarkan urine disaat banyak minum?” “Bagaimana urine bisa
104
terbetuk dan dapat dikeluarkan sempurna oleh tubuh?” Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan kegiatan pembelajaran dalam konsep sistem ekskresi Memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah dilakukan dengan menyampaikan manfaat materi yang akan dipelajari Kegiatan Inti (65 menit) Mengamati Guru meminta masingmasing siswa untuk membaca petunjuk penggunaan hypermedia dan mengamati contoh dari proses sistem ekskresi yang sudah ditampilkan di dalam hypermedia Guru memberikan penjelasan umum mengapa harus belajar mengenai sistem ekskresi Guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) kepada setiap siswa Menanya
Mengumpulk an data
Mengasosiasi kan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai gambar yang disajikan Guru meminta siswa untuk mencari dan mengumpulkan informasi dalam hypermedia untuk menjawab LKS yang sudah dibagikan Guru membagi siswa ke dalam 8 kelompok untuk melakukan kegiatan diskusi Guru berkeliling mencermati kegiatan siswa dalam berdiskusi mengenai jawaban LKS masing-
Siswa menyimak penyampaian guru
Siswa menyimak manfaat materi yang akan dipelajari
Siswa mencari informasi dalam hypermedia
Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa membaca LKS yang dibagikan oleh guru Siswa bertanya
Siswa menjawab LKS
Siswa membentuk kelompok Siswa mengerjakan LKS
a. Disiplin b. Tanggung jawab c. Toleran d. Gotong royong e. Kerja keras f. Bersahabat (komunikatif) g. Kreatif h. Jujur
105
masing, memahami dan menemukan berbagai kesulitan saat menjawab LKS Guru memberi bantuan (scaffolding) berkaitan dengan kesulitan yang dialami siswa baik individu maupun kelompok Guru meminta setiap kelompok untuk menyimpulkan pada tabel kesimpulan LKS yang sudah dikerjakan Mengkomuni Guru meminta salah satu kasikan dari masing-masing perwakilan beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kesimpulan yang sudah dibuat Guru mengklarifikasi (memberi umpan balik positif) dan penguatan dalam bentuk lisan atau tertulis terkait hasil pembelajaran Kegiatan Akhir (10 menit) Penutup 1. Guru bersama siswa mengambil kesimpulan tentang struktur, fungsi ginjal dan proses tahapan pembentukan urine 2. Guru mengevaluasi ketercapaian indikator 3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk belajar mengenai sistem ekskresi pada organ hati, kulit dan paru-paru 4. Guru mengucapkan salam
Siswa menyimpulkan
Siswa mempresentasikan
Siswa menulis dan mendengarkan penjelasan dari guru
Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
a. Gotong royong b. Jujur c. Disiplin d. Tanggung jawab
106
I.
Penilaian Aspek yang dinilai: 1. Penilaian kognitif a. Hasil diskusi LKS (Terlampir) b. Kolom evaluasi tes kognitif dalam hypermedia No.
Indikator
Soal
Kunci
Skor
Jawaban 1
Menjelaskan
Di antara hasil pengeluaran di bawah ini
pengertian
yang termasuk hasil ekskresi adalah ….
dan fungsi
a. air mata
sistem ekskresi
D
10
B
10
A
10
b. feses c. hormon d. keringat e. kolestrol
2
Menjelaskan
Perhatikan
pengertian
pengeluaran berikut:
dan fungsi
1) Buang air besar
sistem ekskresi
beberapa
aktivitas
2) Buang air kecil 3) Berkeringat 4) Meludah 5) Bernafas Aktifitas tang tidak termasuk ekskresi adalah …. a. 1,2 b. 1,4 c. 1, 2, 3 d. 1, 2, 3, 4 e. 1, 2, 3, 4, 5
3
Menjelaskan
Perhatikan gambar struktur ginjal
struktur dan
berikut ini. Pelvis dan medula ginjal
fungsi ginjal
ditunjukkan oleh nomor …. a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 1 dan 4 d. 2 dan 3
107
e. 3 dan 4
2 1
3
4
4
Menjelaskan
Pada gambar penampang ginjal di
struktur dan
bawah, nama bagian X dan fungsinya
fungsi ginjal
adalah ….
A
10
E
10
C
10
X
a. glomerulus untuk filtrasi b. tubulus kontortus distal untuk reabsorpsi c. tubulus kontortus proksimal untuk reabsorpsi d. tubulus kolektivus untuk mengumpulkan urine
e. tubulus kolektivus untuk augmentasi
5
Menjelaskan
Tempat penampungan sementara hasil
tahapan
ekskresi pada ginjal adalah ….
proses
a. tubulus proksimal
pembentukan urine
b. ureter c. uretra d. pelvis renalis e. vesika urinaria
6
Menjelaskan
Urine meninggalkan tubuh melalui ….
tahapan
a. ginjal
proses
b. ureter
pembentukan urine
c. uretra d. kantong kemih
e. glomerulus
108
7
Menjelaskan
Fungsi utama dari glomerulus adalah
tahapan
….
proses
a. menyaring darah
pembentukan urine
A
10
C
10
A
10
D
10
b. menyaring air c. reabsorpsi air d. reabsorpsi amonia e. reabsorpsi urea
8
Menjelaskan
Urine yang siap dikeluarkan berasal dari
tahapan
urine
proses
augmentasi. Zat yang ditambahkan pada
pembentukan urine
sekunder
yang
mengalami
augmentasi adalah …. a. Na+ b. Clc. H+ d. urea e. glukosa
9
Menjelaskan
Urutan yang benar mengenai proses
tahapan
pengeluaran urine adalah ….
proses
a. filtrasi – reabsorpsi – augmentasi
pembentukan urine
b. filtrasi – sekresi – augmentasi c. filtrasi – augmentasi – reabsorpsi d. filtrasi – dehidrasi – augmentasi e. filtrasi – reabsorpsi – dehidrasi
10
Menganalisis
Hormon yang berperan dalam proses
faktor-faktor
reabsorpsi adalah ….
yang
a. insulin
mempengaruhi
b. prolaktin
proses
c. androgen
pembentukan
d. antideuretik
urine
e. adrenalin
Nilai Akhir : Nilai Perolehan X 100 = Nilai Maksimal
109
110
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 47 Jakarta Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI/ 2
Materi Pokok
: Sistem Ekskresi
Pertemuan Ke-
:2
Alokasi Waktu
: 2 × 45 menit
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar 3.9
Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dan mengaitkannya dengan proses ekskresi sehingga dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem ekskresi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi
111
4.10
Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem ekskresi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi
C. Indikator 1.
Mengaitkan fungsi hati dalam sistem ekskresi
2.
Menjelaskan struktur dan fungsi kulit
3.
Mengaitkan fungsi kulit dalam sistem ekskresi
4.
Mengaitkan fungsi paru-paru dalam sistem ekskresi
5.
Menyimpulkan pengaturan fungsi osmoregulasi pada tubuh manusia
D. Tujuan Pembelajaran 1.
Siswa mengaitkan fungsi hati dalam sistem ekskresi
2.
Siswa menjelaskan struktur dan fungsi kulit
3.
Siswa mengaitkan fungsi kulit dalam sistem ekskresi
4.
Siswa mengaitkan fungsi paru-paru dalam sistem ekskresi
5.
Siswa menyimpulkan pengaturan fungsi osmoregulasi pada tubuh manusia
E. Materi Pembelajaran Organ Ekskresi meliputi
Ginjal
Hati
Paru-paru
menghasilkan
menghasilkan
menghasilkan
menghasilkan
Urine
Empedu
Karbondioksida
Keringat
F. Pendekatan/ Strategi/ Metode Pembelajaran Pendekatan
: Saintifik
Metode
: Ceramah, diskusi, penugasan dan tanya jawab
a. Ceramah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi sistem ekskresi b. Dikusi
Kulit
112
Guru meminta siswa untuk melakukan diskusi kelompok c. Penugasan Guru meminta siswa mengerjakan LKS
G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1.
Media: Hypermedia, LCD, komputer/laptop, spidol dan LKS
2.
Sumber Belajar a. Irnangtyas. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2014 b. Nurhayati, Syaiful, dan Teti. Biologi SMA/ MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya. 2014 c. Khristiyono. Bupena (Buku Penilaian Autentik) Biologi Kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga 2013
H.
Langkah-langkah Pembelajaran Langkah Kegiatan Guru Pembelajaran Kegiatan Awal (15 menit) Pendahuluan Memberi salam dan mengabsen siswa Memulai belajar dengan berdoa bersama Menarik perhatian siswa dengan memberi contoh sistem ekskresi yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari serta mengajak siswa bersyukur atas segala karunia Tuhan yang menciptakan alat ekskresi pada tubuh manusia Memberikan apersepsi kepada siswa dengan menampilkan gambar yang berkaitan dengan sistem ekskresi. Kemudian menanyakan “Apakah kalian sering mengeluarkan keringat di saat suhu lingkungan terasa panas?” “atau apakah kalian pernah membuang nafas di depan cermin dan berbekas?”
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa menjawab salam Siswa berdoa
a. Proaktif b. Responsif c. Rasa ingin tahu d. Percaya diri
Siswa menyimak
Siswa menjawab pertanyaan guru
113
“Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?” Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan kegiatan pembelajaran dalam konsep sistem ekskresi Memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah dilakukan dengan menyampaikan manfaat materi yang akan dipelajari Kegiatan Inti (65 menit) Mengamati Guru meminta masingmasing siswa untuk membaca petunjuk penggunaan hypermedia dan mengamati struktur, fungsi hati, kulit dan paru-paru yang ditampilkan di dalam hypermedia Guru memberikan penjelasan umum mengapa harus belajar mengenai hati, kulit dan paru-paru sebagai sistem ekskresi Guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) kepada setiap siswa Menanya
Mengumpulk an data
Mengasosiasi kan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai gambar yang disajikan Guru meminta siswa untuk mencari dan mengumpulkan informasi dalam hypermedia untuk menjawab LKS yang sudah dibagikan Guru membagi siswa ke dalam 8 kelompok untuk melakukan kegiatan diskusi Guru berkeliling mencermati kegiatan siswa dalam berdiskusi mengenai jawaban LKS masing-
Siswa menyimak penyampaian guru
Siswa menyimak manfaat materi yang akan dipelajari
Siswa mencari informasi dalam hypermedia
Siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa membaca LKS yang dibagikan oleh guru Siswa bertanya
Siswa menjawab LKS
Siswa membentuk kelompok Siswa mengerjakan LKS
a. Disiplin b. Tanggung jawab c. Toleran d. Gotong royong e. Kerja keras f. Bersahabat (komunikatif) g. Kreatif h. Jujur
114
masing, memahami dan menemukan berbagai kesulitan saat menjawab LKS Guru memberi bantuan (scaffolding) berkaitan dengan kesulitan yang dialami siswa baik individu maupun kelompok Guru meminta setiap kelompok untuk menyimpulkan pada tabel kesimpulan LKS yang sudah dikerjakan Mengkomuni Guru meminta salah satu kasikan dari masing-masing perwakilan beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kesimpulan yang sudah dibuat Guru mengklarifikasi (memberi umpan balik positif) dan penguatan dalam bentuk lisan atau tertulis terkait hasil pembelajaran Kegiatan Akhir (10 menit) Penutup 1. Guru bersama siswa mengambil kesimpulan tentang struktur, fungsi hati, kulit dan paru-paru 2. Guru mengevaluasi ketercapaian indikator 3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk belajar mengenai berbagai kelainan pada sistem ekskresi dan pada hewan 4. Guru mengucapkan salam
I.
Penilaian
Siswa menyimpulkan
Siswa mempresentasikan
Siswa menulis dan mendengarkan penjelasan dari guru
Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
a. Gotong royong b. Jujur c. Disiplin d. Tanggung jawab
115
Aspek yang dinilai: 1. Penilaian kognitif a. Hasil diskusi LKS (Terlampir) b. Kolom evaluasi tes kognitif dalam hypermedia) No.
Indikator
Soal
Kunci
Skor
Jawaban 1
Mengaitkan
Alasan organ hati dianggap sebagai
fungsi hati
alat ekskresi adalah karena empedu
dalam sistem
….
ekskresi
a. berasal dari penghancuran
A
10
A
10
C
10
eritrosit b. masih digunakan dalam proses pencernaan c. merupakan zat-zat metabolisme protein d. memberikan warna pada feses e. mempunyai sifat larut dalam air 2
Mengaitkan
Fungsi hati pada vertebrata adalah
fungsi hati
sebagai berikut, kecuali ….
dalam sistem
a. osmoregulasi dengan mengatur
ekskresi
ekskresi garam-garam b. menjaga konsentrasi gula darah c. detoksifikasi zat-zat berbahaya d. memproduksi zat buangan yang mengandung nitrogen e. menyimpan kalori dalam bentuk glikogen
3
Mengaitkan
Feses pada manusia berwarna
fungsi hati
kuning kecoklatan. Warna tersebut
dalam sistem
berasal dari zat warna empedu
ekskresi
diantaranya …. a. bilus dan bilirubin b. bilus dan biliverdin
116
c. bilirubin dan biliverdin d. biliverdin dan urobilin e. bilirubin dan urobilin 4
Menjelaskan
Gambar penampang kulit manusia
struktur dan
di samping ini yang berperan
fungsi kulit
sebagai alat ekskresi adalah ….
D
10
D
10
E
10
A
10
1 2
4 3
5
5
a. 1
c. 3
b. 2
d. 4
e. 5
Mengaitkan
Kulit sebagai organ ekskresi akan
fungsi kulit
menghasilkan keringat, pengeluaran
dalam sistem
keringat juga berfungsi untuk ….
ekskresi
a. pengaturan turgiditas sel b. membuang kelebihan air c. membersihkan kulit dari kotoran d. mengatur suhu tubuh e. meminyaki permukaan kulit
6
Mengaitkan
Pengeluaran keringat pada tubuh
fungsi kulit
manusia dipengaruhi oleh faktor di
dalam sistem
bawah ini, kecuali ….
ekskresi
a. pengaturan turgiditas sel b. membuang kelebihan air c. membersihkan kulit dari kotoran d. mengatur suhu tubuh e. meminyaki permukaan kulit
7
Menjelaskan
Lapisan epidermis yang
struktur dan
membentuk sel-sel baru adalah ….
fungsi kulit
a. stratum corneum b. stratum lucidum
117
c. stratum granulosum d. stratum germinativum e. lapisan hipodermis 8
Mengaitkan
Apakah yang menjadi alasan pokok
fungsi kulit
terjadinya ekskresi keringat ….
dalam sistem
a. membuang air yang berlebihan
ekskresi
B
10
A
10
D
10
b. menurunkan suhu tubuh c. membuang garam mineral yang berlebihan d. menjaga kelembapan kulit e. membuang sisa metabolisme protein
9
Mengaitkan
Paru-paru merupakan salah satu
fungsi paru-
alat ekskresi yang menghasilkan zat
paru dalam
sisa ….
sistem ekskresi
a. karbondioksida b. kolesterol c. asam urat d. amonia e. bilirubin
10
Menyimpulkan Pernyataan di bawah ini yang pengaturan
menunjukkan peristiwa
fungsi
osmoregulasi adalah ….
osmoregulasi pada tubuh manusia
a. cairan tubuh yang isotonik dengan lingkungan luar b. menghentikan kelebihan air dalam lingkungan hipotonik c. mengeluarkan energi untuk mengubah amonia agar kadar racun berkurang d. eksresi garam-garam dalam lingkungan hipotonik
118
e. sekresi obat-obatan dan reabsorpsi zat-zat makanan oleh tubulus kontortus proksimal Nilai Akhir : Nilai Perolehan X 100 = Nilai Maksimal
119
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 47 Jakarta Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI/ 2
Materi Pokok
: Sistem Ekskresi
Pertemuan Ke-
:3
Alokasi Waktu
: 2 × 45 menit
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar 3.9
Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dan mengaitkannya dengan proses ekskresi sehingga dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem ekskresi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi
120
4.10
Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem ekskresi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi
C. Indikator 1.
Mengidentifikasi penyakit/gangguan pada sistem ekskresi manusia
2.
Mengidentifikasi sistem ekskresi pada hewan vertebrata
3.
Mengidentifikasi sistem ekskresi pada hewan invertebrata
D. Tujuan Pembelajaran 1.
Siswa mengidentifikasi penyakit/gangguan pada ginjal, paru-paru, hati dan kulit sebagai alat ekskresi manusia
2.
Siswa mengidentifikasi sistem ekskresi pada hewan vertebrata
3.
Siswa mengidentifikasi sistem ekskresi pada hewan invertebrata
E. Materi Pembelajaran
Meiliki
Kelainan
121
F. Pendekatan/ Strategi/ Metode Pembelajaran Pendekatan
: Saintifik
Metode
: Ceramah, diskusi, penugasan dan tanya jawab
a. Ceramah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi sistem ekskresi b. Dikusi Guru meminta siswa untuk melakukan diskusi kelompok c. Penugasan Guru meminta siswa mengerjakan LKS
G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1.
Media: Hypermedia, LCD, komputer/laptop, spidol dan LKS
2.
Sumber Belajar a. Irnangtyas. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2014 b. Nurhayati, Syaiful, dan Teti. Biologi SMA/ MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya. 2014 c. Khristiyono. Bupena (Buku Penilaian Autentik) Biologi Kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga 2013
H.
Langkah-langkah Pembelajaran Langkah Kegiatan Guru Pembelajaran Kegiatan Awal (15 menit) Pendahuluan Memberi salam dan mengabsen siswa Memulai belajar dengan berdoa bersama Menarik perhatian siswa dengan memberi contoh sistem ekskresi yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari serta mengajak siswa bersyukur atas segala karunia Tuhan yang menciptakan alat ekskresi pada tubuh manusia Memberikan apersepsi kepada siswa dengan menampilkan gambar yang berkaitan dengan sistem
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa menjawab salam Siswa berdoa
a. Proaktif b. Responsif c. Rasa ingin tahu d. Percaya diri
Siswa menyimak
Siswa menjawab pertanyaan guru
122
ekskresi. Kemudian menanyakan “Apakah kalian pernah mendengar orang yang melakukan cuci darah?” “atau apakah kalian pernah melihat orang yang sering bolak balik buang air kecil?” “Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?” Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan kegiatan pembelajaran dalam konsep sistem ekskresi Memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah dilakukan dengan menyampaikan manfaat materi yang akan dipelajari Kegiatan Inti (65 menit) Mengamati Guru meminta masingmasing siswa untuk membaca petunjuk penggunaan hypermedia dan mengamati contoh penyakit/gangguan pada sistem ekskresi dan sistem ekskresi pada hewan yang ditampilkan di dalam hypermedia Guru memberikan penjelasan umum mengapa harus belajar mengenai contoh penyakit/gangguan pada sistem ekskresi dan sistem ekskresi pada hewan Guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) kepada setiap siswa Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai gambar yang disajikan
Siswa menyimak penyampaian guru
Siswa menyimak manfaat materi yang akan dipelajari
Siswa mencari informasi dalam hypermedia
Siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa membaca LKS yang dibagikan oleh guru Siswa bertanya
a. Disiplin b. Tanggung jawab c. Toleran d. Gotong royong e. Kerja keras f. Bersahabat (komunikatif) g. Kreatif h. Jujur
123
Mengumpulk an data
Mengasosiasi kan
Mengkomuni kasikan
Guru meminta siswa untuk mencari dan mengumpulkan informasi dalam hypermedia untuk menjawab LKS yang sudah dibagikan Guru membagi siswa ke dalam 8 kelompok untuk melakukan kegiatan diskusi Guru berkeliling mencermati kegiatan siswa dalam berdiskusi mengenai jawaban LKS masingmasing, memahami dan menemukan berbagai kesulitan saat menjawab LKS Guru memberi bantuan (scaffolding) berkaitan dengan kesulitan yang dialami siswa baik individu maupun kelompok Guru meminta setiap kelompok untuk menyimpulkan pada tabel kesimpulan LKS yang sudah dikerjakan Guru meminta salah satu dari masing-masing perwakilan beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kesimpulan yang sudah dibuat Guru mengklarifikasi (memberi umpan balik positif) dan penguatan dalam bentuk lisan atau tertulis terkait hasil pembelajaran
Siswa menjawab LKS
Siswa membentuk kelompok Siswa mengerjakan LKS
Siswa menyimpulkan
Siswa mempresentasikan
Siswa menulis dan mendengarkan penjelasan dari guru
124
Kegiatan Akhir (10 menit) Penutup 1. Guru bersama siswa mengambil kesimpulan mengenai
Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
penyakit/gangguan pada ginjal, paru-paru, hati dan kulit sistem ekskresi pada
hewan 2. Guru mengevaluasi ketercapaian indikator 3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk belajar mengenai materi selanjutnya 4. Guru mengucapkan salam I.
a. Gotong royong b. Jujur c. Disiplin d. Tanggung jawab
Penilaian Aspek yang dinilai: 1. Penilaian kognitif a. Hasil diskusi LKS (Terlampir) b. Kolom evaluasi tes kognitif dalam hypermedia No
Indikator
Soal
Kunci
Skor
Jawaban 1
Mengidentifikasi
Perhatikan hasil tes urine seseorang
penyakit/gangguan berikut, untuk menjawab soal nomor pada ginjal, paru-
1 dan 2
paru, hati dan kulit
No.
sebagai alat
1.
ekskresi manusia
Reagen
Hasil
Urine +
Larutan
Benedict +
merah bata
dipanaskan 2.
3.
Urine +
Larutan
lugol
kuning
Urine +
Larutan
Biuret
biru
Hasil tes urine menunjukkan bahwa orang
tersebut
menderita …. a. diabetes melitus
kemungkinan
A
10
125
b. kencing batu c. diabetes insipidus d. albumniuria e. uremia
2
Mengidentifikasi
Berdasarkan tabel di atas, hasil tes
B
10
C
10
A
10
B
10
penyakit/gangguan urine orang normal dengan reagen pada ginjal, paru-
Benedict seharusnya menunjukkan
paru, hati dan kulit warna …. sebagai alat
a. merah bata
ekskresi manusia
b. biru c. urine d. putih e. ungu
3
Mengidentifikasi
Budi mempunyai kebiasaan buang
penyakit/gangguan air kecil hampir satu jam sekali pada ginjal, paru-
sehingga dia merasa terganggu
paru, hati dan kulit setiap melaksanakan aktivitas sebagai alat
belajarnya. Berdasarkan hal
ekskresi manusia
tersebut, siswa mengalami kelainan yang disebabkan oleh …. a. kekurangan ADH b. terlalu banyak minum c. terhambatnya
augmentasi
di
tubulus d. kurang berkeringat e. kerusakan glomerulus
4
Mengidentifikasi
Jika dalam urine ditemukan protein,
penyakit/gangguan pada bagian manakah terjadi pada ginjal, paru-
kerusakan ginjal ….
paru, hati dan kulit a. glomerulus sebagai alat
b. tubulus proksimal
ekskresi manusia
c. piala ganjil d. tubulus kolektor e. tubulus distal
5
Mengidentifikasi
Peristiwa poliuria dapat terjadi
penyakit/gangguan karena ….
126
pada ginjal, paru-
a. kebanyakan minum air dan
paru, hati dan kulit sebagai alat
garam b. kegagalan filtrasi pada
ekskresi manusia
glomerulus c. kegagalan reabsorpsi pada tubulus d. meningkatnya produksi keringat e. menurunnya kemampuan kantung kemih menampung urine
6
Mengidentifikasi
Penyakit kulit yang disebabkan oleh
A
10
A
10
A
10
penyakit/gangguan adanya infeksi caplak atau tungu pada ginjal, paru-
adalah ….
paru, hati dan kulit a. skabies sebagai alat
b. hiperdermis
ekskresi manusia
c. eksim d. hipodermis e. cacar
7
Mengidentifikasi
Pada
burung
yang
sistem ekskresi
kelebihan garam akan mengalir ke
pada hewan
rongga hidung dan keluar melalui
vertebrata
….
meliputi ikan,
a. kloaka
katak, reptil, dan
b. lubang nares
burung
c. mulut
mengalami
d. pundi-pundi udara e. anus
8
Mengidentifikasi
Alat ekskresi pada Planaria adalah
sistem ekskresi
….
pada hewan
a. sel api berupa sel-sel yang
invertebrata meliputi cacing
memiliki rambut getar b. pembuluh
malpighi
berupa
pipih, cacing
pembuluh yang melekat pada
tanah, dan
ujung usus
serangga
c. nefridia berupa cerobong yang memiliki saluran berliku-liku
127
d. trakea sederhana berupa saluransaluran kecil menuju kulit e. pori-pori yang terdapar pada sisi tubuh bagian luar
9
10
Mengidentifikasi
Ginjal pada ikan termasuk kedalam
sistem ekskresi
tipe ginjal ….
pada hewan
a. pronefros
vertebrata
b. mesonefreos
meliputi ikan,
c. metanefros
katak, reptil, dan
d. opistonefros
burung
e. nefridium
Mengidentifikasi
Perhatikan gambar alat ekskresi
sistem ekskresi
cacing tanah di samping, bagian
pada hewan
yang berlabel A adalah ….
invertebrata meliputi cacing pipih, cacing tanah, dan serangga a. pembuluh b. sel api
A
c. pembuluh malpighi d. nefridiofor e. jaring-jaring kapiler
Nilai Akhir : Nilai Perolehan X 100 = Nilai Maksimal
D
10
D
10
128
129 LAMPIRAN 6 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 47 Jakarta Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI / 2
Materi Pokok
: Sistem Ekskresi
Pertemuan Ke-
:1
Alokasi Waktu
: 2 × 45 menit
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar 3.9
Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dan mengaitkannya dengan proses ekskresi sehingga dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem ekskresi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi
130
4.10
Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem ekskresi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi
C. Indikator 1.
Menjelaskan pengertian dan fungsi sistem ekskresi
2.
Menjelaskan struktur dan fungsi ginjal
3.
Menjelaskan tahapan proses pembentukan urine
4.
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine
D. Tujuan Pembelajaran 1.
Siswa dapat menjelaskan pengertian dan fungsi sistem ekskresi
2.
Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi ginjal
3.
Siswa dapat menjelaskan tahapan proses pembentukan urine
4.
Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine
E. Materi Pembelajaran Ginjal mencakup
Struktur Ginjal
Proses Pembentukan urine
berupa
Korteks
Medula
Faktor-Faktor pembentukan urine
meliputi
Pelvis
1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. augmentasi
F. Pendekatan/ Strategi/ Metode Pembelajaran Pendekatan
: Saintifik
Metode
: Ceramah, diskusi, penugasan dan tanya jawab
a. Ceramah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi sistem ekskresi
meliputi
Internal
Eksternal
131
b. Dikusi Guru meminta siswa untuk melakukan diskusi kelompok c. Penugasan Guru meminta siswa mengerjakan LKS
G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1.
Media: Powerpoint, LCD, komputer/laptop, spidol dan LKS
2.
Sumber Belajar a. Irnangtyas. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2014 b. Nurhayati, Syaiful, dan Teti. Biologi SMA/MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya. 2014 c. Khristiyono. Bupena (Buku Penilaian Autentik) Biologi Kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga 2013
H.
Langkah-langkah Pembelajaran Langkah Kegiatan Guru Pembelajaran Kegiatan Awal (15 menit) Pendahuluan Memberi salam dan mengabsen siswa Memulai belajar dengan berdoa bersama Menarik perhatian siswa dengan memberi contoh sistem ekskresi yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari serta mengajak siswa bersyukur atas segala karunia Tuhan yang menciptakan alat ekskresi pada tubuh manusia Memberikan apersepsi kepada siswa dengan menampilkan gambar yang berkaitan dengan sistem ekskresi. Kemudian menanyakan “Apakah kalian sering mengeluarkan urine disaat suhu dingin?” “atau apakah kalian sering mengeluarkan urine disaat banyak minum?” “Bagaimana urine bisa
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa menjawab salam Siswa berdoa
a. Proaktif b. Responsif c. Rasa ingin tahu d. Percaya diri
Siswa menyimak
Siswa menjawab pertanyaan guru
132
terbetuk dan dapat dikeluarkan sempurna oleh tubuh?” Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan kegiatan pembelajaran dalam konsep sistem ekskresi Memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah dilakukan dengan menyampaikan manfaat materi yang akan dipelajari Kegiatan Inti (65 menit) Mengamati Guru meminta siswa mengamati contoh dari sistem ekskresi, mengamati contoh dari proses sistem ekskresi yang sudah ditampilkan di dalam powerpoint Guru memberikan penjelasan umum mengapa harus belajar mengenai sistem ekskresi Guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) kepada setiap siswa Menanya
Mengumpulk an data
Mengasosiasi kan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai gambar yang disajikan Guru meminta siswa untuk mencari dan mengumpulkan informasi dari powerpoint dan buku cetak untuk menjawab LKS yang sudah dibagikan Guru membagi siswa ke dalam 8 kelompok untuk melakukan kegiatan diskusi Guru berkeliling mencermati kegiatan siswa dalam berdiskusi mengenai jawaban LKS masing-
Siswa menyimak penyampaian guru
Siswa menyimak manfaat materi yang akan dipelajari
Siswa memperhatikan informasi dalam powerpoint
Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa membaca LKS yang dibagikan oleh guru Siswa bertanya
Siswa menjawab LKS
Siswa membentuk kelompok Siswa mengerjakan LKS
a. Disiplin b. Tanggung jawab c. Toleran d. Gotong royong e. Kerja keras f. Bersahabat (komunikatif) g. Kreatif h. Jujur
133
masing, memahami dan menemukan berbagai kesulitan saat menjawab LKS Guru memberi bantuan (scaffolding) berkaitan dengan kesulitan yang dialami siswa baik individu maupun kelompok Guru meminta setiap kelompok untuk menyimpulkan pada tabel kesimpulan LKS yang sudah dikerjakan Mengkomuni Guru meminta salah satu kasikan dari masing-masing perwakilan beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kesimpulan yang sudah dibuat Guru mengklarifikasi (memberi umpan balik positif) dan penguatan dalam bentuk lisan atau tertulis terkait hasil pembelajaran Kegiatan Akhir (10 menit) Penutup 1. Guru bersama siswa mengambil kesimpulan tentang kembali struktur, fungsi ginjal dan proses tahapan pembentukan urine 2. Guru mengevaluasi ketercapaian indikator 3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk belajar mengenai sistem ekskresi pada organ hati, kulit dan paru-paru 4. Guru mengucapkan salam
Siswa menyimpulkan
Siswa mempresentasikan
Siswa menulis dan mendengarkan penjelasan dari guru
Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
a. Gotong royong b. Jujur c. Disiplin d. Tanggung jawab
134
I.
Penilaian Aspek yang dinilai: 1. Penilaian kognitif a. Hasil diskusi LKS (Terlampir) No.
Indikator
Soal
Kunci
Skor
Jawaban 1
Menjelaskan
Diantara pengeluaran dibawah ini yang
pengertian
termasuk hasil ekskresi adalah ….
dan fungsi
a. air mata
sistem ekskresi
D
10
B
10
A
10
b. feses c. hormon d. keringat e. kolestrol
2
Menjelaskan
Perhatikan
pengertian
pengeluaran berikut:
dan fungsi
1) Buang air besar
sistem ekskresi
beberapa
aktivitas
2) Buang air kecil 3) Berkeringat 4) Meludah 5) Bernafas Aktifitas tang tidak termasuk ekskresi adalah …. a. 1,2 b. 1,4 c. 1, 2, 3 d. 1, 2, 3, 4 e. 1, 2, 3, 4, 5
3
Menjelaskan
Perhatikan gambar struktur ginjal
struktur dan
berikut ini. Pelvis dan medula ginjal
fungsi ginjal
ditunjukkan oleh nomor …. a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 1 dan 4 d. 2 dan 3
e. 3 dan 4
135
2 1
3
4
4
Menjelaskan
Pada gambar penampang ginjal di
struktur dan
bawah, nama bagian X dan fungsinya
fungsi ginjal
adalah ….
A
10
E
10
C
10
A
10
X
a. glomerulus untuk filtrasi b. tubulus kontortus distal untuk reabsorpsi c. tubulus kontortus proksimal untuk reabsorpsi d. tubulus kolektivus untuk mengumpulkan urine
e. tubulus kolektivus untuk augmentasi
5
Menjelaskan
Tempat penampungan sementara hasil
tahapan
ekskresi pada ginjal adalah ….
proses
a. tubulus proksimal
pembentukan urine
b. ureter c. uretra d. pelvis renalis e. vesika urinaria
6
Menjelaskan
Urine meninggalkan tubuh melalui ….
tahapan
a. ginjal
proses
b. ureter
pembentukan urine
c. uretra d. kantong kemih
e. glomerulus 7
Menjelaskan
Fungsi utama dari glomerulus adalah
tahapan
….
136
proses
a. menyaring darah
pembentukan
b. menyaring air
urine
c. reabsorpsi air d. reabsorpsi amonia e. reabsorpsi urea
8
Menjelaskan
Urine yang siap dikeluarkan berasal dari
tahapan
urine
proses
augmentasi. Zat yang ditambahkan pada
pembentukan urine
sekunder
yang
C
10
A
10
D
10
mengalami
augmentasi adalah …. a. Na+ b. Clc. H+ d. urea e. glukosa
9
Menjelaskan
Urutan yang benar mengenai proses
tahapan
pengeluaran urine adalah ….
proses
a. filtrasi – reabsorpsi – augmentasi
pembentukan urine
b. filtrasi – sekresi – augmentasi c. filtrasi – augmentasi – reabsorpsi d. filtrasi – dehidrasi – augmentasi e. filtrasi – reabsorpsi – dehidrasi
10
Menganalisis
Hormon yang berperan dalam proses
faktor-faktor
reabsorpsi adalah ….
yang
a. insulin
mempengaruhi
b. prolaktin
proses
c. androgen
pembentukan
d. antideuretik
urine
e. adrenalin
Nilai Akhir : Nilai Perolehan X 100 =Nilai Maksimal
138
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 47 Jakarta Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI / 2
Materi Pokok
: Sistem Ekskresi
Pertemuan Ke-
:2
Alokasi Waktu
: 2 × 45 menit
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar 3.9
Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dan mengaitkannya dengan proses ekskresi sehingga dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem ekskresi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi
139
4.10
Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem ekskresi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi
C. Indikator 1.
Mengaitkan fungsi hati dalam sistem ekskresi
2.
Menjelaskan struktur dan fungsi kulit
3.
Mengaitkan fungsi kulit dalam sistem ekskresi
4.
Mengaitkan fungsi paru-paru dalam sistem ekskresi
5.
Menyimpulkan pengaturan fungsi osmoregulasi pada tubuh manusia
D. Tujuan Pembelajaran 1.
Siswa mengaitkan fungsi hati dalam sistem ekskresi
2.
Siswa menjelaskan struktur dan fungsi kulit
3.
Siswa mengaitkan fungsi kulit dalam sistem ekskresi
4.
Siswa mengaitkan fungsi paru-paru dalam sistem ekskresi
5.
Siswa menyimpulkan pengaturan fungsi osmoregulasi pada tubuh manusia
E. Materi Pembelajaran
Organ Ekskresi meliputi
Ginjal
Hati
Paru-paru
menghasilkan
menghasilkan
menghasilkan
menghasilkan
Urine
Empedu
Karbondioksida
Keringat
F. Pendekatan/ Strategi/ Metode Pembelajaran Pendekatan
: Saintifik
Metode
: Ceramah, diskusi, penugasan dan tanya jawab
a. Ceramah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi sistem ekskresi
Kulit
140
b. Dikusi Guru meminta siswa untuk melakukan diskusi kelompok c. Penugasan Guru meminta siswa mengerjakan LKS
G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1.
Media: Powerpoint, LCD, komputer/laptop, spidol dan LKS
2.
Sumber Belajar a. Irnangtyas. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2014 b. Nurhayati, Syaiful, dan Teti. Biologi SMA/MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya. 2014 c. Khristiyono. Bupena (Buku Penilaian Autentik) Biologi Kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga 2013
H.
Langkah-langkah Pembelajaran Langkah Kegiatan Guru Pembelajaran Kegiatan Awal (15 menit) Pendahuluan Memberi salam dan mengabsen siswa Memulai belajar dengan berdoa bersama Menarik perhatian siswa dengan memberi contoh sistem ekskresi yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari serta mengajak siswa bersyukur atas segala karunia Tuhan yang menciptakan alat ekskresi pada tubuh manusia Memberikan apersepsi kepada siswa dengan menampilkan gambar yang berkaitan dengan sistem ekskresi. Kemudian menanyakan “Apakah kalian sering mengeluarkan keringat di saat suhu lingkungan terasa panas?” “atau apakah kalian pernah membuang nafas di depan cermin dan berbekas?”
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa menjawab salam Siswa berdoa
a. Proaktif b. Responsif c. Rasa ingin tahu d. Percaya diri
Siswa menyimak
Siswa menjawab pertanyaan guru
141
“Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?” Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan kegiatan pembelajaran dalam konsep sistem ekskresi Memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah dilakukan dengan menyampaikan manfaat materi yang akan dipelajari Kegiatan Inti (65 menit) Mengamati Guru meminta siswa mengamati contoh dari sistem ekskresi, mengamati struktur, fungsi hati, kulit dan paru-paru yang ditampilkan di dalam dalam powerpoint Guru memberikan penjelasan umum mengapa harus belajar mengenai hati, kulit dan paru-paru sebagai sistem ekskresi Guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) kepada setiap siswa Menanya
Mengumpulk an data
Mengasosiasi kan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai gambar yang disajikan Guru meminta siswa untuk mencari dan mengumpulkan informasi dari powerpoint dan buku cetak untuk menjawab LKS yang sudah dibagikan Guru membagi siswa ke dalam 8 kelompok untuk melakukan kegiatan diskusi Guru berkeliling mencermati kegiatan siswa dalam berdiskusi mengenai jawaban LKS masingmasing, memahami dan
Siswa menyimak penyampaian guru
Siswa menyimak manfaat materi yang akan dipelajari
Siswa memperhatikan informasi dalam powerpoint
Siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa membaca LKS yang dibagikan oleh guru Siswa bertanya
Siswa menjawab LKS
Siswa membentuk kelompok Siswa mengerjakan LKS
a. Disiplin b. Tanggung jawab c. Toleran d. Gotong royong e. Kerja keras f. Bersahabat (komunikatif) g. Kreatif h. Jujur
142
menemukan berbagai kesulitan saat menjawab LKS Guru memberi bantuan (scaffolding) berkaitan dengan kesulitan yang dialami siswa baik individu maupun kelompok Guru meminta setiap kelompok untuk menyimpulkan pada tabel kesimpulan LKS yang sudah dikerjakan Mengkomuni Guru meminta salah satu kasikan dari masing-masing perwakilan beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kesimpulan yang sudah dibuat Guru mengklarifikasi (memberi umpan balik positif) dan penguatan dalam bentuk lisan atau tertulis terkait hasil pembelajaran Kegiatan Akhir (10 menit) Penutup 1. Guru bersama siswa mengambil kesimpulan tentang struktur, fungsi hati, kulit dan paru-paru 2. Guru mengevaluasi ketercapaian indikator 3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk belajar mengenai berbagai kelainan pada sistem ekskresi dan pada hewan 4. Guru mengucapkan salam
Siswa menyimpulkan
Siswa mempresentasikan
Siswa menulis dan mendengarkan penjelasan dari guru
Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
a. Gotong royong b. Jujur c. Disiplin d. Tanggung jawab
143
I.
Penilaian Aspek yang dinilai: 1. Penilaian kognitif a. Hasil diskusi LKS (Terlampir) b. Kolom evaluasi tes kognitif No.
Indikator
Soal
Kunci
Skor
Jawaban 1
Mengaitkan
Alasan hati dianggap sebagai organ
fungsi hati
ekskresi adalah karena empedu ….
dalam sistem
a. berasal dari penghancuran
ekskresi
A
10
A
10
C
10
eritrosit b. masih digunakan dalam proses pencernaan c. merupakan zat-zat metabolisme protein d. memberikan warna pada feses e. mempunyai sifat larut dalam air
2
Mengaitkan
Fungsi hati pada vertebrata adalah
fungsi hati
sebagai berikut, kecuali ….
dalam sistem
a. osmoregulasi dengan mengatur
ekskresi
ekskresi eksresi garam-garam b. menjaga konsentrasi gula darah c. detoksifikasi zat-zat berbahaya d. memproduksi zat buangan yang mengandung nitrogen e. menyimpan kalori dalam bentuk glikogen
3
Mengaitkan
Feses pada manusia berwarna
fungsi hati
kuning kecoklatan. Warna tersebut
dalam sistem
berasal dari zat warna empedu
ekskresi
diantaranya ….
144
a. bilus dan bilirubin b. bilus dan biliverdin c. bilirubin dan biliverdin d. biliverdin dan urobilin e. bilirubin dan urobilin 4
Menjelaskan
Gambar penampang kulit manusia
struktur dan
di samping ini yang berperan
fungsi kulit
sebagai alat ekskresi adalah ….
D
10
D
10
E
10
1 2
4 5
3
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 5
Mengaitkan
Kulit sebagai organ ekskresi akan
fungsi kulit
menghasilkan keringat, pengeluaran
dalam sistem
keringat juga berfungsi untuk ….
ekskresi
a. pengaturan turgiditas sel b. membuang kelebihan air c. membersihkan kulit dari kotoran d. mengatur suhu tubuh e. meminyaki permukaan kulit
6
Mengaitkan
Pengeluaran keringat pada tubuh
fungsi kulit
manusia dipengaruhi oleh faktor di
dalam sistem
bawah ini, kecuali ….
ekskresi
a. pengaturan turgiditas sel b. membuang kelebihan air c. membersihkan kulit dari kotoran d. mengatur suhu tubuh
145
e. meminyaki permukaan kulit 7
Menjelaskan
Lapisan epidermis yang
struktur dan
membentuk sel-sel baru adalah ….
fungsi kulit
a. stratum corneum
A
10
B
10
A
10
D
10
b. stratum lucidum c. stratum granulosum d. stratum germinativum e. lapisan hipodermis 8
Mengaitkan
Apakah yang menjadi alasan pokok
fungsi kulit
terjadinya eksresi keringat ….
dalam sistem
a. membuang air yang berlebihan
ekskresi
b. menurunkan suhu tubuh c. membuang garam mineral yang berlebihan d. menjaga kelembapan kulit e. membuang sisa metabolisme protein
9
Mengaitkan
Paru-paru merupakan salah satu
fungsi paru-
alat ekskresi yang menghasilkan zat
paru dalam
sisa ….
sistem ekskresi
a. karbondioksida b. kolesterol c. asam urat d. amonia e. bilirubin
10
Menyimpulkan Pernyataan di bawah ini yang pengaturan
menunjukkan peristiwa
fungsi
osmoregulasi adalah ….
osmoregulasi pada tubuh manusia
a. cairan tubuh yang isotonik dengan lingkungan luar b. menghentikan kelebihan air dalam lingkungan hipotonik
146
c. mengeluarkan energi untuk mengubah amonia agar kadar racun berkurang d. eksresi garam-garam dalam lingkungan hipotonik e. sekresi obat-obatan dan reabsorpsi zat-zat makanan oleh tubulus kontortus proksimal Nilai Akhir : Nilai Perolehan X 100 = Nilai Maksimal
147
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 47 Jakarta Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI / 2
Materi Pokok
: Sistem Ekskresi
Pertemuan Ke-
:3
Alokasi Waktu
: 2 × 45 menit
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar 3.9
Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dan mengaitkannya dengan proses ekskresi sehingga dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem ekskresi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi
148
4.10
Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem ekskresi manusia melalui berbagai bentuk media presentasi
C. Indikator 1.
Mengidentifikasi penyakit/gangguan pada sistem ekskresi manusia
2.
Mengidentifikasi sistem ekskresi pada hewan vertebrata
3.
Mengidentifikasi sistem ekskresi pada hewan invertebrata
D. Tujuan Pembelajaran 1.
Mengidentifikasi penyakit/gangguan pada sistem ekskresi manusia
2.
Mengidentifikasi sistem ekskresi pada hewan vertebrata
3.
Mengidentifikasi sistem ekskresi pada hewan invertebrata
E. Materi Pembelajaran
Meiliki
Kelainan
149
F. Pendekatan/ Strategi/ Metode Pembelajaran Pendekatan
: Saintifik
Metode
: Ceramah, diskusi, penugasan dan tanya jawab
a. Ceramah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi sistem ekskresi b. Dikusi Guru meminta siswa untuk melakukan diskusi kelompok c. Penugasan Guru meminta siswa mengerjakan LKS
G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1.
Media: Powerpoint, LCD, komputer/laptop, spidol dan LKS
2.
Sumber Belajar a. Irnangtyas. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2014 b. Nurhayati, Syaiful, dan Teti. Biologi SMA/MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya. 2014 c. Khristiyono. Bupena (Buku Penilaian Autentik) Biologi Kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga 2013
H.
Langkah-langkah Pembelajaran Langkah Kegiatan Guru Pembelajaran Kegiatan Awal (15 menit) Pendahuluan Memberi salam dan mengabsen siswa Memulai belajar dengan berdoa bersama Menarik perhatian siswa dengan memberi contoh sistem ekskresi yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari serta mengajak siswa bersyukur atas segala karunia Tuhan yang menciptakan alat ekskresi pada tubuh manusia Memberikan apersepsi kepada siswa dengan menampilkan gambar yang berkaitan dengan sistem
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa menjawab salam Siswa berdoa
a. Proaktif b. Responsif c. Rasa ingin tahu d. Percaya diri
Siswa menyimak
Siswa menjawab pertanyaan guru
150
ekskresi. Kemudian menanyakan “Apakah kalian pernah mendengar orang yang melakukan cuci darah?” “atau apakah kalian pernah melihat orang yang sering bolak balik buang air kecil?” “Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?” Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan kegiatan pembelajaran dalam konsep sistem ekskresi Memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah dilakukan dengan menyampaikan manfaat materi yang akan dipelajari Kegiatan Inti (65 menit) Mengamati Guru meminta siswa mengamati contoh dari sistem ekskresi, mengamati contoh penyakit/gangguan pada sistem ekskresi dan sistem ekskresi pada hewan yang ditampilkan di dalam powerpoint Guru memberikan penjelasan umum mengapa harus belajar mengenai contoh penyakit/gangguan pada sistem ekskresi dan sistem ekskresi pada hewan Guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) kepada setiap siswa Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai gambar yang disajikan
Siswa menyimak penyampaian guru
Siswa menyimak manfaat materi yang akan dipelajari
Siswa memperhatikan informasi dalam powerpoint
Siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa membaca LKS yang dibagikan oleh guru Siswa bertanya
a. Disiplin b. Tanggung jawab c. Toleran d. Gotong royong e. Kerja keras f. Bersahabat (komunikatif) g. Kreatif h. Jujur
151
Mengumpulk an data
Guru meminta siswa untuk mencari dan mengumpulkan informasi dari powerpoint dan buku cetak untuk menjawab LKS yang sudah dibagikan Mengasosiasi Guru membagi siswa ke kan dalam 8 kelompok untuk melakukan kegiatan diskusi Guru berkeliling mencermati kegiatan siswa dalam berdiskusi mengenai jawaban LKS masingmasing, memahami dan menemukan berbagai kesulitan saat menjawab LKS Guru memberi bantuan (scaffolding) berkaitan dengan kesulitan yang dialami siswa baik individu maupun kelompok Guru meminta setiap kelompok untuk menyimpulkan pada tabel kesimpulan LKS yang sudah dikerjakan Mengkomuni Guru meminta salah satu kasikan dari masing-masing perwakilan beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kesimpulan yang sudah dibuat Guru mengklarifikasi (memberi umpan balik positif) dan penguatan dalam bentuk lisan atau tertulis terkait hasil pembelajaran Kegiatan Akhir (10 menit) Penutup 1. Guru bersama siswa mengambil kesimpulan mengenai penyakit/gangguan pada ginjal, paru-paru, hati dan kulit sistem ekskresi pada hewan
Siswa menjawab LKS
Siswa membentuk kelompok Siswa mengerjakan LKS
Siswa menyimpulkan
Siswa mempresentasikan
Siswa menulis dan mendengarkan penjelasan dari guru
Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
a. Gotong royong b. Jujur c. Disiplin d. Tanggung jawab
152
2. Guru mengevaluasi ketercapaian indikator 3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk belajar mengenai materi selanjutnya hewan 4. Guru mengucapkan salam I.
Penilaian Aspek yang dinilai: 1. Penilaian kognitif a. Hasil diskusi LKS (Terlampir) b. Kolom evaluasi tes kognitif No
Indikator
Soal
Kunci
Skor
Jawaban 1
Mengidentifikasi
Perhatikan hasil tes urine seseorang
A
10
B
10
penyakit/gangguan berikut, untuk menjawab soal nomor pada ginjal, paru-
1 dan 2
paru, hati dan kulit
No.
sebagai alat
1.
ekskresi manusia
2.
Reagen
Hasil
Urine +
Larutan
Benedict +
merah
dipanaskan
bata
Urine + lugol
Larutan kuning
3.
Urine + Biuret
Larutan biru
Hasil tes urine menunjukkan bahwa orang
tersebut
kemungkinan
menderita …. a. diabetes melitus b. kencing batu c. diabetes insipidus d. albumniuria e. uremia
2
Mengidentifikasi
Berdasarkan tabel di atas, hasil tes
penyakit/gangguan urine orang normal dengan reagen
153
pada ginjal, paru-
Benedict seharusnya menunjukkan
paru, hati dan kulit warna …. sebagai alat
a. merah bata
ekskresi manusia
b. biru c. urine d. putih e. ungu
3
Mengidentifikasi
Budi mempunyai kebiasaan buang
C
10
A
10
B
10
penyakit/gangguan air besar hampir satu jam sekali pada ginjal, paru-
sehingga dia merasa terganggu
paru, hati dan kulit setiap melaksanakan aktivitas sebagai alat
belajarnya. Berdasarkan hal
ekskresi manusia
tersebut, siswa mengalami kelainan yang disebabkan oleh …. a. kekurangan ADH b. terlalu banyak minum c. terhambatnya
augmentasi
di
tubulus d. kurang berkeringat e. kerusakan glomerulus
4
Mengidentifikasi
Jika dalam urine ditemukan protein,
penyakit/gangguan pada bagian manakah terjadi pada ginjal, paru-
kerusakan ginjal ….
paru, hati dan kulit a. glomerulus sebagai alat
b. tubulus proksimal
ekskresi manusia
c. piala ganjil d. tubulus kolektor e. tubulus distal
5
Mengidentifikasi
Peristiwa poliuria dapat terjadi
penyakit/gangguan karena …. pada ginjal, paruparu, hati dan kulit sebagai alat ekskresi manusia
a. kebanyakan minum air dan garam b. kegagalan filtrasi pada glomerulus c. kegagalan reabsorpsi pada tubulus
154
d. meningkatnya produksi keringat e. menurunnya kemampuan kantung kemih menampung urine
6
Mengidentifikasi
Penyakit kulit yang disebabkan oleh
A
10
A
10
A
10
D
10
penyakit/gangguan adanya infeksi caplak atau tungu pada ginjal, paru-
adalah ….
paru, hati dan kulit a. skabies sebagai alat
b. hiperdermis
ekskresi manusia
c. eksim d. hipodermis e. cacar
7
Mengidentifikasi
Pada
burung
yang
sistem ekskresi
kelebihan garam akan mengalir ke
pada hewan
rongga hidung dan keluar melalui
vertebrata
….
meliputi ikan,
a. kloaka
katak, reptil, dan
b. lubang nares
burung
c. mulut
mengalami
d. pundi-pundi udara e. anus
8
Mengidentifikasi
Alat ekskresi pada Planaria adalah
sistem ekskresi
….
pada hewan
a. sel api berupa sel-sel yang
invertebrata meliputi cacing
memiliki rambut getar b. pembuluh
malpighi
berupa
pipih, cacing
pembuluh yang melekat pada
tanah, dan
ujung usus
serangga
c. nefridia berupa cerobong yang memiliki saluran berliku-liku d. trakea sederhana berupa saluransaluran kecil menuju kulit e. pori-pori yang terdapar pada sisi tubuh bagian luar
9
Mengidentifikasi
Ginjal pada ikan termasuk kedalam
sistem ekskresi
tipe ginjal ….
155
10
pada hewan
a. pronefros
vertebrata
b. mesonefreos
meliputi ikan,
c. metanefros
katak, reptil, dan
d. opistonefros
burung
e. nefridium
Mengidentifikasi
Perhatikan gambar alat ekskresi
sistem ekskresi
cacing tanah di samping, bagian
pada hewan
yang berlabel A adalah ….
invertebrata meliputi cacing pipih, cacing tanah, dan serangga a. pembuluh b. sel api
A
c. pembuluh malpighi d. nefridiofor e. jaring-jaring kapiler
Nilai Akhir : Nilai Perolehan X 100 = Nilai Maksimal
D
10
LAMPIRAN 7
LEMBAR KERJA SISWA Pertemuan 1
156
LKS
A. TUJUAN 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan fungsi sistem ekskresi 2. Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi ginjal 3. Siswa dapat menjelaskan tahapan proses pembentukan urine 4. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine B. LANGKAH KERJA 1. Baca petunjuk pengerjaan sebelum memulai kegiatan 2. Gunakan sumber belajar hypermedia (Power point) untuk menjawab seluruh pertanyaan 3. Isi/ jawab pertanyaan dengan teliti dan berdiskusi dengan teman kelompok 4. Presentasikan hasil kesimpulan LKS yang sudah Anda kerjakan C. PENDAHULUAN Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa hasil atau membuang limbah metabolisme bersama urine melalui ginjal. Plasma darah akan memasuki ginjal untuk proses penyaringan, sehingga zat-zat yang tidak digunakan akan diekskresikan melalui urine. Bagaimana ginjal kita bekerja dan bagaimana proses pembentukan urine? Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda kerjakan soal-soal berikut! D. PERTANYAAN 1. Dalam tubuh terdapat beberapa sistem pengeluaran di antaranya adalah a. Defekasi, contohnya adalah buang air besar Jadi, defekasi adalah pengeluaran pembuangan sisa hasil pencernaan makanan berbentuk padat atau setengah padat b. Sekresi, contohnya adalah enzim dan hormon Jadi, sekresi adalah pengeluaran substansi kimiawi yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin melalui peredaran darah ke seluruh tubuh c. Ekskresi, contohnya adalah urine, keringat, empedu dan karbondioksida Jadi, ekskresi adalah pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak berguna atau berbahaya jika disimpan di dalam tubuh
157
2.
Perhatikan gambar potongan struktur ginjal berikut. Tuliskan keterangan gambar pada tiap bagian ginjal beserta fungsi tiap bagian 1) Korteks, terdapatnya nefron yang berfungsi untuk menyaring darah 2) Medula, berfungsi untuk pembentukan urine 3) Pelvis, berfungsi menampung urine sementara 4) Vena ginjal, berfungsi membawa darah keluar dari ginjal menuju vena cava inferior 5) Ateri ginjal, berfungsi membawa darah ke dalam ginjal untuk di saring di glomerulus 6) Ureter, berfungsi sebagai tempat mengalirnya urine dari pelvis renalis menuju vesika urinaria
3. Ginjal memiliki struktur mikrokopis yang berfungsi untuk pembentukan urine yang disebut nefron. Nefron terdapat dalam
korteks
dan
medula
Perhatikan gambar sturktur nefron dibawah ini. Proses pembentukan urine meliputi tiga proses, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi. Berikan keterangan pada tiap bagian gambar dan jelaskan di mana ketiga proses berlangsung.
1) Kapsul bowman, mengumpulkan filtrat glomerulus
158
2) Glomerulus, menyaring plasma darah bebas protein ke dalam kapsul bowman atau disebut proses filtrasi 3) Tubulus kontortus proksimal, reabsorpsi urine primer dan sekresi tidak terkontrol zat-zat tertentu serta augmentasi 4) Lengkung henle, mengatur tingkat osmotik dan hipertonik/ hipotonik darah 5) Tubulus kontortus distal, reabsorpsi terkontrol Na+ dan H2O, sekresi K+ dan H+ serta augmentasi 6) Duktus kolektivus, lewatnya urine yang masuk ke pelvis ginjal
dan sebagai
tempat augmentasi
4. Saat buang air kecil (ekskresi) akan tercium bau khas yang biasa disebut “pesing”. Apakah yang menyebabkan bau tersebut dan jelaskan bagaimana proses pembentukan zat yang menyebabkan bau tersebut. Urine sesungguhnya yang dihasilkan dari proses filtrasi, reabsorpsi dan augmentasi. Dimana urine sesungguhnya mengandung air, garam, urea, amonia dan asam urat. Urine memiliki bau khas “pesing” karena mengandung senyawa amonia yang terbentuk saat proses augmentasi. Urine bersifat basa dan bila terkena sinar atau panas akan menimbulkan bau menyengat
5. Proses pembentukan urine akan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal ataupun faktor eksternal. Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi hal tersebut. a. Faktor internal meliputi homon ADH (antideuretik hormon), hormon insulin, sistem renin-angiotensin-aldosteron (menstimulus haus, sekresi ADH dan meningkatkan sekresi K+) b. Fakotr eksternal meliputi, suhu lingkungan (jika suhu panas, banyak keringat, osmolaritas darah meningkat, sekresi ADH meningkat, reabsorpsi air banyak, dan jumlah urine sedikit), jumlah air yang diminum, alkohol (menghambat pembebasan ADH)
159
E. KESIMPULAN (RINGKASAN MATERI) Tuliskan semua hal yang menurut Anda penting. a. Sistem ekskresi adalah pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak berguna atau berbahaya jika disimpan di dalam tubuh. Contohnya, urine, keringat, empedu dan karbondioksia. Struktur ginjal terdiri dari korteks yang mengandung nefron untuk menyaring darah melewati glomerulus (filtrasi), medula yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal untuk pembentukan urine (reabsorpsi dan augmentasi), pelvis untuk penampungan sementara urine yang berakhir di ureter dan ke vesika urinaria. Faktor yang mempengaruhi pembentukan urine meliputi faktor internal homon ADH, insulin, sistem renin-angiotensin-aldosteron dan faktor eksternal meliputi, suhu lingkungan (jika suhu panas, banyak keringat, osmolaritas darah meningkat, sekresi ADH meningkat, reabsorpsi air banyak, dan jumlah urine sedikit), jumlah air yang diminum, alkohol (menghambat pembebasan ADH)
160
LKS
LEMBAR KERJA SISWA Pertemuan 2 A. TUJUAN 1. Siswa mengaitkan fungsi hati dalam sistem ekskresi 2. Siswa menjelaskan struktur dan fungsi kulit 3. Siswa mengaitkan fungsi kulit dalam sistem ekskresi 4. Siswa mengaitkan fungsi paru-paru dalam sistem ekskresi 5. Siswa menyimpulkan pengaturan fungsi osmoregulasi pada tubuh manusia
B. LANGKAH KERJA 1. Baca petunjuk pengerjaan sebelum memulai kegiatan 2. Gunakan sumber belajar hypermedia (Power point) untuk menjawab seluruh pertanyaan 3. Isi/ jawab pertanyaan dengan teliti dan berdiskusi dengan teman kelompok 4. Presentasikan hasil kesimpulan LKS yang sudah Anda kerjakan C. PENDAHULUAN Sistem ekskresi selain menghasilkan urine, juga berfungsi merespon terhadap ketidakseimbangan dengan cara mengekskresikan ion-ion tertentu sesuai kebutuhan melalui fungsi termoregulasi pada tubuh yang dikeluarkan melalui keringat oleh kulit, karbondioksida melalui paru-paru, dan hati menghasilkan empedu. Bagaimana masingmasing organ bekerja? Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda kerjakan soal-soal berikut! D. PERTANYAAN 1. Organ ekskresi yang lain adalah kulit. Perhatikan gambar struktur kulit di bawah ini. Tuliskan keterangan gambar dan jelaskan proses pembentukan keringat. 1) rambut
1
2) Kelenjar minyak 3) Folikel rambut
2
4) Kelenjar keringat
3
5) Neuron sensori
4 5
161
Proses pembentukan berada di bawah pusat pengatur suhu (lingkungan dan pembuluh darah), yaitu hipotalamus. Keringat akan menguap melalui kelenjar keringat yang berujung pada pori-pori kulit dan menyerap panas tubuh, sehingga suhu tubuh kita menjadi tetap
2. Saat berolah raga dan saat suhu udara tinggi, tubuh akan mengeluarkan banyak keringat. Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi. Ketika suhu tubuh meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh darah akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Kelenjar keringat menyerap air, garam, dan sedikit urea kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal
3. Paru-paru selain berfungsi sebagai alat pernapasan, juga berfungsi sebagai alat ekskresi. Jelaskan hubungan antara fungsi paru-paru sebagai alat pernapasan dan alat ekskresi. Paru-paru berfungsi sebagai alat pernapasan karena sebagai tempat pertukaran gas yang berasal dari makhluk hidup dengan gas yang ada di lingkungannya yaitu gas oksigen dan karbondioksida melalui gelembung alveolus. Sedangkan
paru-paru
sebagai alat ekskresi sisa-sisa hasil metabolisme berupa karbondioksida dan air dalam bentuk uap air, dimana hasil sisa metabolisme ini hasil dari difusi karbondioksida dari sel-sel ke dalam darah, melalui cairan jaringan dan kahirnya masuk ke dalam alveolus.
4. Hati merupakan organ pencernaan makanan. Selain itu, hati juga merupakan organ ekskresi. Jelaskan fungsi hati sebagai organ pencernaan dan organ ekskresi. Hati sebagai organ pencernaan karena hati menghasilkan empedu yang mengandung garam empedu yang berperan dalam pencernaan lemak (emulsi lemak). Hati sebagai organ ekskresi karena hati menghasilkan empedu yang bearasal dari perombakan
162
eritrosit yang telah tua, dimana hasil perombakan tersebut menghasilkan urobilin sebagai warna feses dan uring menjadi kekuningan
5. Sistem ekskresi sangat berperan dalam menjaga homeostasis (kesetimbangan) tubuh dengan cara osmoregulasi. Apa yang dimaksud dengan osmoregulasi dan bagaimana mekanisme pengaturan osmoregulasi dalam tubuh? Osmoregulasi adalah mekanisme tubuh untuk mengatur konsentrasi bahan terlarut dalam cairan sel atau cairan tubuh atau sistem yang mempertahankan tekanan osmotik cairan tubuh. Mekanisme pengaturan osmoregulasi dalam tubuh contohnya pada ginjal yang mengekskresikan zat buangan urea, asam urat, kreatin, dan zat lain bersifat racun dan menjaga tekanan osmotik pada keadaan ekskresi garam-garam, membuang jumlah garam yang berlebih dalam tubuh
E. KESIMPULAN (RINGKASAN MATERI) Tuliskan semua hal yang menurut Anda penting. Organ eksresi lainnya adalah kulit, hati dan paru-paru. Proses pembentukan keringat berada di bawah pusat pengatur suhu (lingkungan dan pembuluh darah), yaitu hipotalamus. Keringat akan menguap melalui kelenjar keringat yang berujung pada pori-pori kulit dan menyerap panas tubuh, sehingga suhu tubuh kita menjadi tetap. Paru-paru sebagai alat ekskresi sisa-sisa hasil metabolisme berupa karbondioksida dan air dalam bentuk uap air. Sedangkan, hati sebagai organ ekskresi karena hati menghasilkan empedu yang bearasal dari perombakan eritrosit yang telah tua. Sistem ekskresi sangat berperan dalam menjaga homeostasis (kesetimbangan) tubuh dengan cara osmoregulasi yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi bahan terlarut dalam cairan sel atau cairan tubuh. Contohnya, menjaga tekanan osmotik pada keadaan ekskresi garam-garam, membuang jumlah garam yang berlebih dalam tubuh
163
LEMBAR KERJA SISWA Pertemuan 3
LKS
A. TUJUAN 1. Siswa mengidentifikasi penyakit/gangguan pada sistem ekskresi manusia 2. Siswa mengidentifikasi sistem ekskresi pada hewan vertebrata meliputi ikan, katak, reptil, dan burung 3. Siswa mengidentifikasi sistem ekskresi pada hewan invertebrata meliputi cacing pipih, cacing tanah, dan serangga B. LANGKAH KERJA 1. Baca petunjuk pengerjaan sebelum memulai kegiatan 2. Gunakan sumber belajar hypermedia (powerpoint) untuk menjawab seluruh pertanyaan 3. Isi/ jawab pertanyaan dengan teliti dan berdiskusi dengan teman kelompok 4. Presentasikan hasil kesimpulan LKS yang sudah Anda kerjakan C. PENDAHULUAN Kelainan-kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi juga bisa terjadi, ketika seseorang kekurangan atau jarang minum . Bagaimana seseorang dapat menderita kelainan tersebut? Selain manusia yang melakukan sistem ekskresi, hewan juga melakukan hal tersebut. Bagaimana hewan melakukannya? Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda kerjakan soal-soal berikut! D. PERTANYAAN 1. Kerusakan ginjal mengakibatkan seseorang yang menderitanya harus menjalani cuci darah (dialisis) secara periodik. Apa yang dimaksud dengan cuci darah dan gagal ginjal serta dampaknya bagi tubuh? Cuci darah adalah membuang cairan berlebih dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh melalui alat dialisis (di luar tubuh) untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak atau yang disebut hemodialisa. Hemodialisa dilakukan bila ginjal sudah tidak mampu melaksanakan fungsinya atau disebut gagal ginjal. Dampak gagal ginjal adalah tidak terjadinya pembentukan urine yang disebut anuria. Gejala ini dapat menyebabkan
164
uremia yaitu, terbawanya urine ke dalam aliran darah yang disebabkan adanya kebocoran pada salah satu saluran dalam nefron
2. Melalui saluran pernapasan, bakteri Streptococcus dapat terbawa sampai ke ginjal. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya peradangan pada ginjal. Bagaimanakah dampak infeksi dan apa nama gangguan yang disebabkan bakteri tersebut? Infeksi pada ginjal yang disebabkan oleh Streptococcus akan mengakibatkan peradangan pada ginjal yang disebut gangguan nefritis. Nefritis adalah kerusakan pada glomerulus ginjal akibat bakteri Streptococcus yang masuk melalui saluran pernapasan. Dari saluran pernapasan, bakteri terbawa oleh darah ke ginjal. Akibatnya adanya peradangan, protein yang masuk bersama urine primer tidak dapat disaring, sehingga akan ikut keluar bersama urine
3. Perhatikan data pengamatan hasil uji urine pada kelompok dibawah ini! No.
Nama Warga
Reagen Biuret
Benedict
Lugol
1.
Sela
Biru
Kuning
Orange
2.
Maris
Ungu
Biru tua
Kuning
3.
Wisna
Biru
Merah bata
Biru
4.
Lilis
Hitam
Ungu
Kuning
5.
Jaka
Hitam
Kuning
Merah bata
Bagaimana kesimpulan dari data di atas dan kemungkinan penyakit yang diderita oleh warga yang sudah mengikuti tes urine. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa urine yang diuji dengan larutan biuret (protein) dan positif jika menghasilkan warna ungu. Urine yang diuji dengan larutan benedict (glukosa) dan positif jika menghasilkan warna merah bata serta urine yang diuji dengan larutan lugol (amilum) dan positif jika menghasilkan warna hitam. Nama warga yang hasil uji urinnya negatif adalah Sela, Lilis dan Jaka. Sedangkan Maris
165
positif pada larutan biuret dan kemungkinan menderita albuminuria dan Wisna positif pada larutan benedict dan kemungkinan menderita diabetes militus
4. Zat-zat sisa metabolisme pada hewan juga diekskresikan seperti pada manusia. Perhatikan tabel dibawah ini dan lengkapi sistem ekskresi pada masing-masing hewan. No. a.
Jenis Hewan Ikan
Alat Ekskresi
Jenis Zat yang Diekskresikan
Sepasang ginjal yang
Urine, air, garam-garam dan
memanjang
nitrogen
(opistonefros) dan berwarna kemerahan dan kloaka
b.
Katak
Sepasang ginjal
Urine, garam-garam dan air
(opistonefros) yang
yang berlebih
terletak di kanan dan kiri tulang dan kloaka
c.
Buaya
Sepasang ginjal
Urine, asam urat
(metanefros) yang sudah berkembang sejak masa embrio dan kloaka
d.
Burung
Paru-paru, sepasang
Asam
ginjal (metanefros)
garam-garam
melalui kloaka, kulit melalui kelenjar minyak dan rongga hidung (nares)
urat
dan
kelebihan
166
e.
Kadal
Sepasang ginjal
Urine, asam urat
(metanefros) yang sudah berkembang sejak masa embrio dan kloaka
f.
Planaria
Sel-sel api (flame cell)
Air dan urine
g.
Cacing Tanah
Nefridium
Air, senyawa nitrogen dan garam-garam
h.
Serangga
Tubula atau pembuluh
Senyawa nitrogen, asam urat,
malpighi
garam-garam dan air dari hemolimfa
E. KESIMPULAN (RINGKASAN MATERI) Tuliskan semua hal yang menurut Anda penting. Kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi, salah satunya adalah gagal ginjal dimana ginjal sudah tidak mampu melaksanakan fungsinya sehingga dilakukan cuci darah atau hemodialisa yang mengakibatkan tidak terjadinya pembentukan urine yang disebut anuria dan dapat menyebabkan uremia. Kelainan lainnya adalah Infeksi pada ginjal yang disebabkan oleh Streptococcus akan mengakibatkan peradangan pada ginjal yang disebut gangguan nefritis. Kelainan-kelainan yang terjadi dalam ginjal dapat diuji dengan uji urine, dimana larutan biuret (protein) positif dengan warna larutan ungu, larutan benedict (glukosa) positif dengan warna larutan merah bata dan larutan lugol (amilum) positif dengan warna hitam. Zat-zat sisa metabolisme pada hewan juga diekskresikan seperti pada manusia dengan alat ekskresi yang berbeda-beda.
167
LAMPIRAN 8
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA (Pertemuan 1)
Skor No
Kriteria Penilaian
Setiap Poin
1
Siswa dapat memberikan contoh pada masing-masing sistem (terdapat 3 poin)
Skor Maksimal
1
Siswa dapat menjelaskan pengertian pada masing-masing sistem dengan bahasa
4
yang jelas dan tepat (terdapat 3 poin) Siswa dapat menjelaskan pengertian pada masing-masing dengan bahasa yang
2
15
kurang jelas dan tepat (terdapat 3 poin) Siswa dapat menjelaskan pengertian pada masing-masing dengan bahasa yang tidak jelas dan tidak tepat (terdapat 3
0
poin) 2
Siswa dapat menyebutkan bagian struktur dari potongan ginjal beserta
2
12
fungsinya (terdapat 6 poin) 3
Siswa dapat menyebutkan letak nefron pada struktur ginjal (terdapat 2 poin)
2
Siswa dapat memberikan keterangan pada tiap bagian gambar dan menjelaskan proses pembentukan urine
4
dengan bahasa yang jelas dan tepat (terdapat 6 poin) Siswa dapat memberikan keterangan pada tiap bagian gambar dan
2
28
168
menjelaskan proses pembentukan urine dengan bahasa yang kurang jelas dan tepat (terdapat 6 poin) Siswa dapat memberikan keterangan pada tiap bagian gambar dan menjelaskan proses pembentukan urine
0
dengan bahasa yang tidak jelas dan tidak tepat (terdapat 6 poin) 4
Siswa dapat menjelaskan proses penyebab urine yang berbau pesing serta pembentukannya dengan bahasa yang
10
jelas dan tepat Siswa dapat menjelaskna proses penyebab urine yang berbau pesing serta pembentukannya dengan bahasa yang
5
10
kurang jelas dan tepat Siswa dapat menjelaskan proses penyebab urine yang berbau pesing serta pembentukannya dengan bahasa yang
0
tidak jelas dan tidak tepat 5
Siswa dapat menyebutkan faktor yang mempengaruhi pembentukan urine, baik internal maupun eksternal dengan
10
lengkap
10
Siswa dapat menyebutkan faktor yang mempengaruhi pembentukan urine, baik internal maupun eksternal dengan tidak
5
lengkap NILAI TOTAL 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100 = 100 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (75)
75
169
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA (Pertemuan 2)
Skor No
Kriteria Penilaian
Setiap Poin
1
Skor Maksimal
Siswa dapat menyebutkan semua keterangan pada gambar (terdapat 5
1
poin) Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan keringat pada kulit dengan
10
bahasa yang jelas dan tepat 15
Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan keringat pada kulit dengan
5
bahasa yang kurang jelas dan tepat Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan keringat pada kulit dengan
0
bahasa yang tidak jelas dan tidak tepat 2
Siswa dapat menjelaskan alasan tubuh dapat mengeluarkan banyak urine saat berolahraga dan saat suhu udara tinggi
10
dengan bahasa yang jelas dan tepat Siswa dapat menjelaskan alasan tubuh dapat mengeluarkan banyak urine saat berolahraga dan saat suhu udara tinggi
5
dengan bahasa yang kurang jelas dan tepat Siswa dapat menjelaskan alasan tubuh dapat mengeluarkan banyak urine saat berolahraga dan saat suhu udara tinggi
0
10
170
dengan bahasa yang tidak jelas dan tidak tepat 3
Siswa dapat menjelaskan hubungan hubungan antara fungsi paru-paru sebagai alat pernapasan dan alat ekskresi
10
dengan bahasa yang jelas dan tepat Siswa dapat menjelaskan hubungan hubungan antara fungsi paru-paru sebagai alat pernapasan dan alat ekskresi
5
dengan bahasa yang kurang jelas dan
10
tepat Siswa dapat menjelaskan hubungan hubungan antara fungsi paru-paru sebagai alat pernapasan dan alat ekskresi
0
dengan bahasa yang tidak jelas dan tidak tepat 4
Siswa dapat menjelaskan fungsi hati sebagai organ pencernaan dan organ ekskresi dengan bahasa yang jelas dan
10
tepat Siswa dapat menjelaskan fungsi hati sebagai organ pencernaan dan organ ekskresi dengan bahasa yang kurang
5
10
jelas dan tepat Siswa dapat menjelaskan fungsi hati sebagai organ pencernaan dan organ ekskresi dengan bahasa yang dengan
0
bahasa yang tidak jelas dan tidak tepat 5
Siswa dapat menjelaskan pengertian osmoregulasi dan mekanisme pengaturan
10
10
171
osmoregulasi dalam tubuh dengan bahasa yang jelas dan tepat Siswa dapat menjelaskan pengertian osmoregulasi dan mekanisme pengaturan osmoregulasi dalam tubuh dengan bahasa
5
yang kurang jelas dan tepat Siswa dapat menjelaskan pengertian osmoregulasi dan mekanisme pengaturan osmoregulasi dalam tubuh dengan bahasa
0
yang tidak jelas dan tidak tepat NILAI TOTAL 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (55)
55
172
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA (Pertemuan 3)
No 1
Kriteria Penilaian
Skor Setiap
Skor
Poin
Maksimal
Siswa dapat menjelaskan pengertian cuci darah dan gagal ginjal serta dampaknya bagi tubuh dengan bahasa yang jelas
10
dan tepat Siswa dapat menjelaskan pengertian cuci darah dan gagal ginjal serta dampaknya bagi tubuh dengan bahasa yang kurang
5
10
jelas dan tepat Siswa dapat menjelaskan pengertian cuci darah dan gagal ginjal serta dampaknya bagi tubuh dengan bahasa yang tidak
0
jelas dan tidak tepat 2
Siswa dapat menjelaskan dampak infeksi dan nama gangguan yang disebabkan bakteri Streptococcus dengan bahasa
10
yang jelas dan tepat Siswa dapat menjelaskan dampak infeksi dan nama gangguan yang disebabkan bakteri Streptococcus dengan bahasa
5
yang kurang jelas dan tepat Siswa dapat menjelaskan dampak infeksi dan nama gangguan yang disebabkan bakteri Streptococcus dengan bahasa yang tidak jelas dan tidak tepat
0
10
173
3
Siswa dapat memberikan kesimpulan dari data yang tersedia dan menyebutkan kemungkinan penyakit yang diderita
10
oleh warga dengan bahasa yang jelas dan tepat Siswa dapat memberikan kesimpulan dari data yang tersedia dan menyebutkan kemungkinan penyakit yang diderita
5
10
oleh warga dengan bahasa yang kurang jelas dan tepat Siswa dapat memberikan kesimpulan dari data yang tersedia dan menyebutkan kemungkinan penyakit yang diderita
0
oleh warga dengan bahasa yang tidak jelas dan tidak tepat 4
Siswa dapat melengkapi tabel sistem ekskresi pada masing-masing hewan
5
dengan lengkap dan tepat (masingmasing tabel (terdapat 7 poin) Siswa dapat melengkapi tabel sistem
*Sesuai
ekskresi pada masing-masing hewan
berapa
dengan tidak lengkap dan tepat (terdapat 7 poin)*
banyak tabel
35
yang diisi
Siswa dapat melengkapi tabel sistem ekskresi pada masing-masing hewan dengan tidak lengkap dan tidak tepat
0
(terdapat 7 poin) NILAI TOTAL 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (65)
65
174
LAMPIRAN 9 Hasil Nilai LKS Kelas Eksperimen No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI Rata-rata
LKS 1
LKS 2
LKS 3
77.33 84 93.33 93.33 93.33 70.66 84 93.33 84 84 93.33 89 84 89 76 84 84 82.66 92 84 77.33 84 93.33 84 93.33 89 93.33 93.33 84 78.66 93.33 93.33 84 93.33 86.75
73 82 82 82 91 82 82 91 73 73 82 91 82 91 73 82 92 91 91 91 91 91 73 91 91 73 73 91 82 73 91 73 82 82 83.35
92.31 84.61 92.31 84.61 84.61 84.61 84.61 84.61 92.31 84.61 92.31 92.31 92.31 92.31 84.61 84.61 84.61 84.61 84.61 84.61 84.61 92.31 92.31 84.61 84.61 92.31 84.61 92.31 84.61 84.61 84.61 92.31 92.31 92.31 87.78
175
LAMPIRAN 10 Hasil Nilai LKS Kelas Kontrol No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI Rata-rata
LKS 1
LKS 2
LKS 3
77.33 86.66 78.67 69.33 70.66 77.33 78.66 93.33 77.33 85.33 85.33 93.33 78.66 77.33 76 84 93.33 93.33 69 81.33 75 93.33 74.66 85.33 93.33 85.33 85.33 93.33 81.33 85.33 77.33 78.66 93.33 85.33 82.74
82 82 73 82 82 82 82 82 91 82 82 73 82 64 82 73 82 82 82 82 82 91 91 82 73 91 82 73 82 82 73 91 91 73 81.21
84.62 84.62 84.62 84.62 84.62 84.62 84.62 84.62 92.31 84.62 92.31 76.92 84.62 84.62 84.62 84.62 76.92 84.62 92.31 84.62 76.92 84.62 92.31 92.31 76.92 76.92 84.62 92.31 76.92 84.62 84.62 84.62 84.62 84.62 84.62
176
LAMPIRAN 11 Hasil Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI
Pretest
Posttest
17.857 32.143 17.857 60.714 46.428 21.428
78.571 60.710 85.714 82.143 82.140 53.570 75.000 92.857 92.857 82.140 92.857 82.143 82.140 85.714 82.140 89.286 71.429 89.286 71.429 82.140 96.429 96.429 92.857 75.000 89.286 78.571 75.000 78.571 85.714 75.000 67.857 75.000 78.571 85.714
17.857 53.571 53.571 17.857 50.000 60.714 32.143 42.857 25.000 46.428 46.428 42.857 50.000 53.571 46.428 64.286 50.000 39.286 42.857 39.286 50.000 32.143 53.571 50.000 32.143 32.143 35.714 50.000
177
LAMPIRAN 12 Hasil Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI
Pretest
Posttest
50.000 39.286 46.429 21.429 39.286 57.143 39.286 53.571 57.143 46.429 42.857 46.429 57.143 17.857 57.143 50.000 64.286 57.143 67.857 46.429 25.000 57.143 60.714 46.429 28.571 28.571 42.857 67.857 25.000 39.286 28.571 21.429 28.571 39.286
92.857 71.429 67.857 53.571 71.429 67.857 85.714 71.429 85.714 82.143 85.714 78.571 82.143 71.429 78.571 75.000 92.857 71.429 71.429 85.714 71.429 92.857 82.143 85.714 85.714 57.143 78.571 89.286 57.143 75.000 78.571 78.571 75.000 64.286
178
LAMPIRAN 13 Nilai Normal Gain (N-Gain) Kelas Eksperimen
Perhitungan nilai N-Gain berdasarkan rumus berikut ini: 𝑁 − 𝑔𝑎𝑖𝑛 =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (100) − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Kategori yang ditentukan dengan nilai N-gain sebagai berikut: Tinggi
: Nilai G > 0.70
Sedang
: Nilai 0.70 ≥ G ≥ 0.30
Rendah
: Nilai G < 0.30
Tabel Nilai N-Gain Kelas Eksperimen No.
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V X
Nilai Pretest 17.857 32.143 17.857 60.714 46.428 21.428 17.857 53.571 53.571 17.857 50.000 60.714 32.143 42.857 25.000 46.428 46.428 42.857 50.000 53.571 46.428 64.286 50.000
Posttest 78.571 60.710 85.714 82.143 82.140 53.570 75.000 92.857 92.857 82.140 92.857 82.143 82.140 85.714 82.140 89.286 71.429 89.286 71.429 82.140 96.429 96.429 92.857
N-Gain
Kategori
0.739 0.421 0.826 0.545 0.667 0.409 0.696 0.846 0.846 0.783 0.857 0.545 0.737 0.750 0.762 0.800 0.467 0.813 0.429 0.615 0.933 0.900 0.857
Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi
179
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI Rata-rata
39.286 42.857 39.286 50.000 32.143 53.571 50.000 32.143 32.143 35.714 50.000 41.386
75.000 89.286 78.571 75.000 78.571 85.714 75.000 67.857 75.000 78.571 85.714 81.302
0.588 0.813 0.647 0.500 0.684 0.692 0.500 0.526 0.632 0.667 0.714 0.683
Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang
200
LAMPIRAN 14 Nilai Normal Gain (N-Gain) Kelas Kontrol
Perhitungan nilai N-Gain berdasarkan rumus berikut ini: 𝑁 − 𝑔𝑎𝑖𝑛 =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (100) − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Kategori yang ditentukan dengan nilai N-gain sebagai berikut: Tinggi
: Nilai G > 0.70
Sedang
: Nilai 0.70 ≥ G ≥ 0.30
Rendah
: Nilai G < 0.30
Tabel Nilai N-Gain Kelas Kontrol No.
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V X
Nilai Pretest
Posttest
50.000 39.286 46.429 21.429 39.286 57.143 39.286 53.571 57.143 46.429 42.857 46.429 57.143 17.857 57.143 50.000 64.286 57.143 67.857 46.429 25.000 57.143 60.714
92.857 71.429 67.857 53.571 71.429 67.857 85.714 71.429 85.714 82.143 85.714 78.571 82.143 71.429 78.571 75.000 92.857 71.429 71.429 85.714 71.429 92.857 82.143
N-Gain
Kategori
0.857 0.529 0.400 0.409 0.529 0.250 0.765 0.385 0.667 0.667 0.750 0.600 0.583 0.652 0.500 0.500 0.800 0.333 0.111 0.733 0.619 0.833 0.545
Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Tinggi Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Tinggi Sedang
181
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI Rata-rata
46.429 28.571 28.571 42.857 67.857 25.000 39.286 28.571 21.429 28.571 39.286 44.013
85.714 85.714 57.143 78.571 89.286 57.143 75.000 78.571 78.571 75.000 64.286 76.891
0.733 0.800 0.400 0.625 0.667 0.429 0.588 0.700 0.727 0.650 0.412 0.581
Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang
182
LAMPIRAN 15 Perhitungan Uji Normalitas (Uji Liliefors) Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen 1. Banyaknya Data (n)
= 34
2. Data Nilai Siswa 17.857
17.857
17.857
32.143
32.143
32.143
42.857
42.857
50 53.571
17.857
21.428
25
32.143
32.143
35.714
39.286
39.286
42.857
46.428
46.428
46.428
46.428
50
50
50
50
50
53.571
53.571
53.571
60.714
60.714
64.286
3. Nilai Terbesar
= 64,286
4. Nilai Terkecil
= 17,857
5. Rentang Nilai (R)
= Xmax – Xmin = nilai terbesar – nilai terkecil = 64.286 – 17.857 = 46.429
6. Jumlah Interval Kelas (K) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 34 = 1 + 3,3 (1,53) = 6,049 ≈7 7. Panjang Interval Kelas (P) = =
𝑅 𝐾 46.429 7
= 6.632 ≈ 7
183
8. Tabel Distribusi Frekuensi Batas kelas
Interval
Frekuensi
Nilai tengah
xi2
Fi . xi
fi . xi2
20
400
100
2000
1
27
729
27
729
37.5
5
34
1156
170
5780
26.5
44.5
6
41
1681
246
10086
45 – 51
44.5
51.5
10
48
2304
480
23040
52 – 58
51.5
58.5
4
55
3025
220
12100
59 – 65
58.8
65.5
3
62
3844
186
11532
34
287
13139
1429
65267
Kelas
Bawah
Atas
(fi)
(xi)
17 – 23
16.5
23.5
5
24 – 30
23.5
30.5
31 – 37
30.5
38 – 44
∑ Keterangan : F
: Frekuensi yang mengandung median
Xi
: Nilai Tengah
Fi.xi
: Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan nilai tengah
Xi2
: Hasil dari pengkuadratan nilai tengah
Fi.xi2 : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan hasil dari pengkuadratan nilai tengah
9. Menentukan Nilai Mean (rata-rata) Mean (𝑥̅ ) =
𝑥̅ =
∑ 𝑓𝑖 . 𝑥𝑖 𝑛 1429 34
𝑥̅ = 42.029 Keterangan : 𝑥̅
: Mean
∑fixi
: Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan nilai tengah
N
: Number of cases
184
10. Menentukan nilai median
1 nF MedianM e b p 2 f 1 .34 11 26.5 7 2 6 26.5 (7) 33.5 Keterangan : B
: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
N
: Number of cases
P
: Panjang kelas interval
F
: Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung median
f
: Frekuensi dari interval yang mengandung median
11. Menentukan nilai modus
b ModusM o b p 1 b1 b2 4 44.5 7 4 6 44.5 2.8 47.3 Keterangan : B
: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
N
: Number of cases
P
: Panjang kelas interval
b1 : Pengurangan frekuensi yang terletak di atas skor yang mengandung modus b2 : Pengurangan frekuensi yang terletak di bawah skor yang mengandung modus
185
12. Menentukan varians (S2) 𝑛. ∑𝒇𝒙𝒊𝟐 − (∑𝒇𝒙𝒊)𝟐 𝑆𝑖 = 𝑛(𝑛 − 1) 2
= =
34.(65267)−(1429)2 34(34−1) 177037 1122
= 157.786
13. Simpangan baku (S)
Simpangan BakuS
n fxi fxi
2
2
nn 1
3465267 1429 3433
2
177037 1122
157.786 12.561
186
Tabel Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen Xi
F
Xi-M
Zi
Zt
F (Zi)
Fk
S(Zi)
F(Zi)-S(Zi)
17.857
4
-24.173
-1.92
0.4726
0.027
4
0.118
0.090
21.428
1
-20.602
-1.64
0.4495
0.051
5
0.147
0.097
25.000
1
-17.03
-1.36
0.4131
0.087
6
0.176
0.090
32.143
5
-9.887
-0.79
0.2852
0.215
11
0.324
0.109
35.714
1
-6.316
-0.50
0.1915
0.309
12
0.353
0.044
39.286
2
-2.744
-0.22
0.0871
0.413
14
0.412
0.001
42.857
3
0.827
0.07
0.0279
0.528
17
0.500
0.028
46.428
4
4.398
0.35
0.1368
0.637
21
0.618
0.019
50.000
6
7.97
0.63
0.2357
0.736
27
0.794
0.058
53.571
4
11.541
0.92
0.3212
0.821
31
0.912
0.091
60.714
2
18.684
1.49
0.4319
0.932
33
0.971
0.039
64.286
1
22.256
1.77
0.4616
0.962
34
1.000
0.038
∑
34
Lo = 0. 109
14. Lo/Lhitung diambil dari nilai | Fzi –Szi | terbesar Lhitung = 0,109 15. Untuk menentukan nilai Ltabel yang diambil dari tabel nilai kritis uij Liliefors Dari tabel didapat harga Lt pada taraf signifikan = 0.05 adalah
0.886 √34
= 0.151
Lhitung < Ltabel (0.109 < 0.151), sehingga dapat disimpulkan bahwa data peretest kelas eksperimen berdistribusi normal.
187
LAMPIRAN 16 Perhitungan Uji Normalitas (Uji Liliefors) Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol 1. Banyaknya Data (n)
= 34
2. Data Nilai Siswa 17.857
21.428
21.428
25
25
28.571
28.571
28.571
28.571
28.571
39.286
39.286
39.286
39.286
42.857
42.857
46.429
46.428
46.428
46.428
46.428
50
50
53.571
57.143
57.143
57.143
57.143
57.143
57.143
60.714
64.285
67.857
67.857
3. Nilai Terbesar 4. Nilai Terkecil 5. Rentang Nilai (R)
= 67.857 = 17.857 = Xmax – Xmin = nilai terbesar – nilai terkecil = 67.857 – 17.857 = 50 6. Jumlah Interval Kelas (K) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 34 = 1 + 3,3 (1,53) = 6,05 ≈7 7. Panjang Interval Kelas (P) = =
𝑅 𝐾 50 7
= 7.14 ≈ 8
188
8. Tabel Distribusi Frekuensi Batas kelas
Frekuensi
Nilai tengah
xi2
Fi . xi
fi . xi2
20.5
420.25
61.5
1260.75
6
28.5
812.25
171
4873.5
40.5
5
36.5
1332.25
182.5
6661.25
40.5
48.5
7
44.5
1980.25
311.5
13861.8
49 – 56
48.5
56.5
3
52.5
2756.25
157.5
8268.75
57 – 64
56.5
64.5
8
60.5
3660.25
484
29282
65 – 72
64.5
72.5
2
68.5
4692.25
137
9384.5
34
311.5
15653.75
1505
73592.5
Kelas
Bawah
Atas
(fi)
(xi)
17 – 24
16.5
24.5
3
25 – 32
24.5
32.5
33 – 40
32.5
41 – 48
∑
Keterangan : F
: Frekuensi yang mengandung median
Xi
: Nilai Tengah
Fi.xi
: Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan nilai tengah
Xi2
: Hasil dari pengkuadratan nilai tengah
Fi.xi2 : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan hasil dari pengkuadratan nilai tengah
9. Menentukan Nilai Mean (rata-rata) Mean (𝑥̅ ) =
𝑥̅ =
∑ 𝑓𝑖 . 𝑥𝑖 𝑛 1505 34
𝑥̅ = 44.264 Keterangan : 𝑥̅
: Mean
∑fixi
: Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan nilai tengah
N
: Number of cases
189
10. Menentukan nilai median
1 nF MedianM e b p 2 f 1 .34 14 40.5 7 2 7 40.5 (3) 43.5 Keterangan : B
: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
N
: Number of cases
P
: Panjang kelas interval
F
: Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung median
f
: Frekuensi dari interval yang mengandung median
11. Menentukan nilai modus
b ModusM o b p 1 b1 b2 5 56.5 7 5 6 5 56.5 7. 11 59.68 Keterangan : B
: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
N
: Number of cases
P
: Panjang kelas interval
b1 : Pengurangan frekuensi yang terletak di atas skor yang mengandung modus b2 : Pengurangan frekuensi yang terletak di bawah skor yang mengandung modus
190
12. Menentukan varians (S2) 𝑆𝑖 2 = = =
𝑛. ∑𝒇𝒙𝒊𝟐 − (∑𝒇𝒙𝒊)𝟐 𝑛(𝑛 − 1) 34.(73592.5)−(1505)2 34(34−1) 237120 1122
= 211.336
13. Menentukan Simpangan baku (S)
Simpangan BakuS
n fxi fxi 2
2
nn 1
3473592 .5 1505 3433
237120 1122
211.336 14.537
2
191
Pengujian Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol Xi
F
Xi-M
Zi
Zt
F (Zi)
Fk
S(Zi)
F(Zi)-S(Zi)
17.857
1
-26.4
-1.817
0.463
0.038
1
0.029
0.008
21.429
2
-22.831
-1.571
0.437
0.063
3
0.088
0.025
25.000
2
-19.26
-1.326
0.402
0.099
5
0.147
0.049
28.571
4
-15.689
-1.080
0.353
0.147
9
0.265
0.118
39.286
5
-4.974
-0.342
0.126
0.375
14
0.412
0.037
42.857
2
-1.403
-0.097
0.032
0.468
16
0.471
0.002
46.429
5
2.169
0.149
0.064
0.564
21
0.618
0.054
50.000
2
5.74
0.395
0.159
0.659
23
0.676
0.017
53.570
1
9.31
0.641
0.242
0.742
24
0.706
0.036
57.143
6
12.883
0.887
0.313
0.813
30
0.882
0.069
60.714
1
16.454
1.132
0.371
0.871
31
0.912
0.041
64.285
1
20.025
1.378
0.416
0.916
32
0.941
0.025
67.857
2
23.597
1.624
0.447
0.947
34
1
0.0526
∑
34
Lo = 0.118
14. Lo/Lhitung diambil dari nilai | Fzi –Szi | terbesar Lhitung = 0,118 15. Untuk menentukan nilai Ltabel yang diambil dari tabel nilai kritis uij Liliefors Dari tabel didapat harga Lt pada taraf signifikan = 0.05 adalah
0.886 √34
= 0.151
Lhitung < Ltabel (0.118 < 0.151), sehingga dapat disimpulkan bahwa data peretest kelas kontrol berdistribusi normal.
192
LAMPIRAN 17 Perhitungan Uji Normalitas (Uji Liliefors) Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen 1. Banyaknya Data (n)
= 34
2. Data Nilai Siswa 53.571
60.710
67.857
71.429
71.429
75
75
75
75
75
78.571
78.571
78.571
78.571
82.143
82.143
82.143
82.143
82.143
82.143
82.143
85.714
85.714
85.714
85.714
89.286
89.286
89.286
92.857
92.857
92.857
92.857
96.429
96.428
3. Nilai Terbesar 4. Nilai Terkecil 5. Rentang Nilai (R)
= 96.429 = 53.571 = Xmax – Xmin = nilai terbesar – nilai terkecil = 96.428 – 53.571 = 42.857 6. Jumlah Interval Kelas (K) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 34 = 1 + 3,3 (1,53) = 6,05 ≈7 7. Panjang Interval Kelas (P) = =
𝑅 𝐾 42.857 7
= 6.122 ≈ 7
193
8. Tabel Distribusi Frekuensi Batas kelas
Frekuensi
Nilai tengah
xi2
Fi . xi
fi . xi2
56
3192.25
56.5
3192.25
1
63
3969
63
3969
73.5
3
70
4900
210
14700
73.5
80.5
9
77
5929
693
53361
81 – 87
80.5
87.5
11
84
7056
924
77616
88 – 94
87.5
94.5
7
91
8281
637
57967
95 – 101
94.5
101.5
2
98
9604
196
19208
34
539.5
42931.3
2779
230013
Kelas
Bawah
Atas
(fi)
(xi)
53 – 59
52.5
59.5
1
60 – 66
59.5
66.5
67 – 73
66.5
74 – 80
∑
Keterangan : F
: Frekuensi yang mengandung median
Xi
: Nilai Tengah
Fi.xi
: Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan nilai tengah
Xi2
: Hasil dari pengkuadratan nilai tengah
Fi.xi2 : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan hasil dari pengkuadratan nilai tengah
9. Menentukan Nilai Mean (rata-rata) Mean (𝑥̅ ) =
𝑥̅ =
∑ 𝑓𝑖 . 𝑥𝑖 𝑛 2779 34
𝑥̅ = 81.735 Keterangan : 𝑥̅
: Mean
∑fixi
: Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan nilai tengah
N
: Number of cases
194
10. Menentukan nilai median
1 nF MedianM e b p 2 f 1 .34 14 80.5 7 2 11 80.5 (1.91) 82.41 Keterangan : B
: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
N
: Number of cases
P
: Panjang kelas interval
F
: Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung median
f
: Frekuensi dari interval yang mengandung median
11. Menentukan nilai modus
b ModusM o b p 1 b1 b2 2 80.5 7 2 4 2 80.5 7 6 82.83 Keterangan : B
: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
N
: Number of cases
P
: Panjang kelas interval
b1 : Pengurangan frekuensi yang terletak di atas skor yang mengandung modus b2 : Pengurangan frekuensi yang terletak di bawah skor yang mengandung modus
195
12. Menentukan varians (S2) 𝑛. ∑𝒇𝒙𝒊𝟐 − (∑𝒇𝒙𝒊)𝟐 𝑆𝑖 = 𝑛(𝑛 − 1) 2
= =
34.(229957)−(2779)2 34(34−1) 95697 1122
= 85.291
13. Menentukan Simpangan baku (S)
Simpangan BakuS
n fxi fxi 2
2
nn 1
34229957 2779 3433
2
95697 1122
85.291 9.235
196
Pengujian Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen Xi
F
Xi-M
Zi
Zt
F (Zi)
Fk
S(Zi)
F(Zi)-S(Zi)
53.571
1
-28.159
-3.05
0.4989
0.001
1
0.029
0.028
60.710
1
-21.02
-2.28
0.4887
0.011
2
0.059
0.048
67.857
1
-13.873
-1.50
0.4332
0.067
3
0.088
0.021
71.429
2
-10.301
-1.12
0.3686
0.131
5
0.147
0.016
75.000
5
-6.73
-0.73
0.2673
0.233
10
0.294
0.061
78.571
4
-3.159
-0.34
0.1331
0.367
14
0.412
0.045
82.143
7
0.413
0.04
0.016
0.516
21
0.618
0.102
85.714
4
3.984
0.43
0.1664
0.666
25
0.735
0.069
89.286
3
7.556
0.82
0.2939
0.794
28
0.824
0.030
92.857
4
11.127
1.21
0.3869
0.887
32
0.941
0.054
96.429
2
14.699
1.59
0.4441
0.944
34
1
0.056
∑
34
Lo = 0.102
14. Lo/Lhitung diambil dari nilai | Fzi –Szi | terbesar Lhitung = 0,102 15. Untuk menentukan nilai Ltabel yang diambil dari tabel nilai kritis uij Liliefors Dari tabel didapat harga Lt pada taraf signifikan = 0.05 adalah
0.886 √34
= 0.151
Lhitung < Ltabel (0.102 < 0.151), sehingga dapat disimpulkan bahwa data posttest kelas eksperimen berdistribusi normal.
197
LAMPIRAN 18 Perhitungan Uji Normalitas (Uji Liliefors) Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol 1. Banyaknya Data (n)
= 34
2. Data Nilai Siswa 53.571
53.571
53.571
64.286
67.857
67.857
71.429
71.429
71.429
71.429
71.429
71.429
71.429
75
75
75
78.571
78.571
78.571
78.571
78.571
82.143
82.143
82.143
85.714
85.714
85.714
85.714
85.714
85.714
89.286
92.857
92.857
92.857
3. Nilai Terbesar 4. Nilai Terkecil 5. Rentang Nilai (R)
= 92.857 = 53.571 = Xmax – Xmin = nilai terbesar – nilai terkecil = 92.857– 53.571 = 39.286 6. Jumlah Interval Kelas (K) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 34 = 1 + 3,3 (1,53) = 6,05 ≈7 7. Panjang Interval Kelas (P) = =
𝑅 𝐾 39.286 7
= 5.612 ≈ 6
198
8. Tabel Distribusi Frekuensi Batas kelas
Frekuensi
Nilai tengah
xi2
Fi . xi
fi . xi2
55.5
3080.25
166.5
9240.75
1
61.5
3782.25
61.5
3782.25
70.5
2
67.5
4556.25
135
9112.5
70.5
76.5
10
73.5
5402.25
735
54022.5
77 – 82
76.5
82.5
8
79.5
6320.25
636
50562
83 – 88
82.5
88.5
6
85.5
7310.25
513
43861.5
89 – 94
88.5
94.5
4
91.5
8372.25
366
33489
34
514.5
38823.8
2613
204071
Kelas
Bawah
Atas
(fi)
(xi)
53 – 58
52.5
58.5
3
59 – 64
58.5
64.5
65 – 70
64.5
71 – 76
∑
Keterangan : F
: Frekuensi yang mengandung median
Xi
: Nilai Tengah
Fi.xi
: Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan nilai tengah
Xi2
: Hasil dari pengkuadratan nilai tengah
Fi.xi2 : Hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan hasil dari pengkuadratan nilai tengah
9. Menentukan Nilai Mean (rata-rata) Mean (𝑥̅ ) =
𝑥̅ =
∑ 𝑓𝑖 . 𝑥𝑖 𝑛 2613 34
𝑥̅ = 76.852 Keterangan : 𝑥̅
: Mean
∑fixi
: Jumlah dari hasil perkalian antara frekuensi dari masing-masing interval dengan nilai tengah
N
: Number of cases
199
10. Menentukan nilai median
1 nF MedianM e b p 2 f 1 .34 6 70.5 6 2 10 70.5 (6.6) 77.1 Keterangan : B
: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
N
: Number of cases
P
: Panjang kelas interval
F
: Frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung median
f
: Frekuensi dari interval yang mengandung median
11. Menentukan nilai modus
b ModusM o b p 1 b1 b2 8 70.5 6 8 2 8 70.5 6 10 75.3 Keterangan : B
: Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
N
: Number of cases
P
: Panjang kelas interval
b1 : Pengurangan frekuensi yang terletak di atas skor yang mengandung modus b2 : Pengurangan frekuensi yang terletak di bawah skor yang mengandung modus
200
12. Menentukan varians (S2) 𝑛. ∑𝒇𝒙𝒊𝟐 − (∑𝒇𝒙𝒊)𝟐 𝑆𝑖 = 𝑛(𝑛 − 1) 2
= =
34.(204071)−(2613)2 34(34−1) 110645 1122
= 98.614
13. Menentukan Simpangan baku (S)
Simpangan BakuS
n fxi fxi 2
2
nn 1
34204071 2613 3433
2
110645 1122
98.614 9.930
201
Pengujian Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol Xi
F
Xi-M
Zi
Zt
F (Zi)
Fk
S(Zi)
F(Zi)-S(Zi)
53.571
3
-23.281
-2.34
0.490
0.010
3
0.088
0.079
64.286
1
-12.566
-1.27
0.398
0.102
4
0.118
0.016
67.857
2
-8.995
-0.91
0.319
0.181
6
0.176
0.005
71.429
7
-5.423
-0.55
0.209
0.291
13
0.382
0.091
75.000
3
-1.852
-0.19
0.075
0.425
16
0.471
0.046
78.571
5
1.719
0.17
0.068
0.568
21
0.618
0.050
82.143
3
5.291
0.53
0.202
0.702
24
0.706
0.004
85.714
6
8.862
0.89
0.313
0.813
30
0.882
0.069
89.286
1
12.434
1.25
0.394
0.894
31
0.912
0.017
92.857
3
16.005
1.61
0.446
0.946
34
1
0.054
∑
34
Lo = 0.091
14. Lo/Lhitung diambil dari nilai | Fzi –Szi | terbesar Lhitung = 0,091 15. Untuk menentukan nilai Ltabel yang diambil dari tabel nilai kritis uij Liliefors Dari tabel didapat harga Lt pada taraf signifikan = 0.05 adalah
0.886 √34
= 0.151
Lhitung < Ltabel (0,091< 0.151), sehingga dapat disimpulkan bahwa data posttest kelas kontrol berdistribusi normal.
202
LAMPIRAN 19 Perhitungan Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
N
34
34
̅ X
42.03
44.26
S2
157.786
211.336
Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan rumus : 2 var ians terbesar S1 dengan F 2 var ians terkecil S2
n fxi fxi S nn 1 2
2
2
Langkah-langkah perhitungan : 1. Menentukan Hipotesis H0 = Data berasal dari populasi yang homogen Ha = Data tidak berasal dari populasi yang homogen 2. Menentukan Kriteria Pengujian Jika Fhitung Ftabel maka H0 diterima Jika Fhitung Ftabel maka Ha diterima 3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil) db pembilang n 1 34 1 33 db penyebut n 1 34 1 33 4. Menentukan nilai Fhitung 2
F
S1 2 S2
203
211.336 157.786 1,339
5. Menentukan Ftabel dari db (derajat bebas) db pembilang = n-1 = 34 – 1 = 33 db penyebut = n-1 = 34 – 1 = 33
Ftabel adalah 1,840 Fhitung < Ftabel (1,339 < 1,840), sehingga dapat disimpulkan bahwa prestet kedua kelas memiliki varians yang homogen.
204
LAMPIRAN 20 Perhitungan Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
N
34
34
̅ X
81.735
76.852
S2
85.291
98.614
Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan rumus : 2 var ians terbesar S1 dengan F 2 var ians terkecil S2
n fxi fxi S nn 1 2
2
2
Langkah-langkah perhitungan : 1. Menentukan Hipotesis H0 = Data berasal dari populasi yang homogen Ha = Data tidak berasal dari populasi yang homogen 2. Menentukan Kriteria Pengujian Jika Fhitung Ftabel maka H0 diterima Jika Fhitung Ftabel maka Ha diterima 3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil) db pembilang n 1 34 1 33 db penyebut n 1 34 1 33 4. Menentukan nilai Fhitung 2
F
S1 2 S2
205
98.614 85.291 1,156
5. Menentukan Ftabel dari db (derajat bebas) db pembilang = n-1 = 34 – 1 = 33 db penyebut = n-1 = 34 – 1 = 33
Ftabel adalah 1,840 Fhitung < Ftabel (1,156 < 1,840), sehingga dapat disimpulkan bahwa posttest kedua kelas memiliki varians yang homogen.
206
LAMPIRAN 21 UJI HIPOTESIS
Rumus uji-t t=
̅1 − X ̅2 X 1 1 𝑆𝑔𝑎𝑏√𝑛 + √𝑛 1 2
Dimana
𝑆𝑔𝑎𝑏 = √
(𝑛1 − 1)𝑆12 + (𝑛2 − 1)𝑆22 𝑛1 + 𝑛2 − 2
Keterangan: ̅1 X
= Rata-rata data kelompok 1
̅2 X
= Rata-rata data kelompok 2
Sgab = Nilai Standar deviasi gabungan kelompok 1 dan 2 N1
= Banyaknya data kelompok 1
N2
= Banyaknya data kelompok 2
Data Pretest 1. Menentukan thitung (𝑛1 − 1)𝑆12 + (𝑛2 − 1)𝑆22 𝑆𝑔𝑎𝑏 = √ 𝑛1 + 𝑛2 − 2 (34 − 1)12.5612 + (34 − 1)14.5372 √ = 34 + 34 − 2 (33)157.786 + (33)211.336 =√ 66 =√
=√
5206.938 + 6974.088 66
12181.026 66
= √184.561 = 13.585
207
𝑡= g
̅ X1 − ̅ X2 1 1 𝑆𝑔𝑎𝑏√𝑛 + √𝑛 1 2
=
44.264 − 42.029
1 1 13.585√34 + √34
=
=
=
2.235
13.585√0.058 2.235
13.585(0.240) 2.235
3.260
= 0.685
2. Menentukan ttabel dk
= n1 + n2 – 2 = 34 + 34 – 2 = 68 – 2 = 66
Berdasarkan perhitungan dk di atas, maka ttabel pada taraf signifikan α = 0.05;66 dengan mengunakan ME (Microsoft Excel) yaitu = T.INV(0.05,66) atau dapat dilihat pada distribusi ttabel sebesar 1.668. ttabel < thitung (1.668 < 0.685), sehingga H0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa sebelum menggunakan hypermedia dalam pembelajaran sistem ekskresi pada kelas eksperimen
208
Data Posttest 1. Menentukan thitung (𝑛1 − 1)𝑆12 + (𝑛2 − 1)𝑆22 𝑆𝑔𝑎𝑏 = √ 𝑛1 + 𝑛2 − 2 (34 − 1)9.2352 + (34 − 1)9.9302 =√ 34 + 34 − 2 =√
=√
(33)85.291 + (33)98.614 66
2814.603 + 3254.262 66
6068.865 =√ 66 = √91.952 = 9.589
𝑡= g
̅ X1 − ̅ X2 1 1 𝑆𝑔𝑎𝑏√𝑛 + √𝑛 1 2
=
=
=
=
81.735 − 76.852
1 1 9.589√34 + √34 4.883
9.589√0.058 4.883
9.589(0.240) 4.883
2.301
= 2.122
209
2. Menentukan ttabel dk
= n1 + n2 – 2 = 34 + 34 – 2 = 68 – 2 = 66
Berdasarkan perhitungan dk di atas, maka ttabel pada taraf signifikan α = 0.05;66 dengan mengunakan ME (Microsoft Excel) yaitu = T.INV(0.05,66) atau dapat dilihat pada distribusi ttabel sebesar 1.668. ttabel < thitung (1.668 < 2.122), sehingga H0 ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar yang positif pada kelompok yang menggunakan hypermedia dalam pembelajaran pada konsep sistem ekskresi pada kelas eksperimen.
234
LAMPIRAN 24 DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Mengerjakan LKS
Kegiatan Mengerjakan LKS
Kegiatan Diskusi Kelompok
Kegiatan Diskusi Kelompok
235
Kegiatan Presentasi Hasil Diskusi
Kegiatan Presentasi Hasil Diskusi
236
LAMPIRAN 25 TAMPILAN DESAIN HYPERMEDIA
237
238
253
LAMPIRAN 28 DAFTAR NrLAt STSWA KELAS Xt tPA 1 SEMESTER 2 TH.2O1?{2OL4
No
2
NAMA
NIS
14732 ABDUL MDIR ALHAMID 14741 ADITYA OCTORA PUTM HERMAWAN
id.1
Sistem Ekskresi NP id.2 id3 Avg
80
75
90
47.67
75
90
85
83.33
80
NS
89.00
92.00
81.00 88.00
80.00 84.00
73.33
3
14746 AHMAD IRFAN RAIS
80
75
4
14748 ALAIVKELANA INDMPUTM LUBIS 14765 ANNISA ARDHEA FMIVAESTY
77
80.00
80.00
66
60 80
7a
7
4.67
85.00
84.00
14766 ANNISA NUR HASANAH 14769 ANNISAA DINA PUSPITA DEWI
77
50
85
74.OO
85.00
90.00
60
80
90
76.61
88.00
80.00
70
80
I
14783 AYU DEWI PUTRI 14804 DANANG IVULY HANDOKO
81
'10
14805 DANNY TAUFIK BAHAR
6 7 8
11
14808
DEVARA ALFITA VINOLA
12
14818
EKO PUJI PMMONO
13
14819
ELANG AJI DEFRIANTO
75.00
88.00
80.00
81
90
84.00
88.00
80.00
7q
81.
90
82.00
89.00
87.00
80
75
75
76.67
80.00
87.00
80
62
72.33
85.00
89.00
62
80
70
70.67
89.00
92.00
80
75
75.00
89.00
93.00
80.00
85.00
81.00
14
14826 FAHMI MUHAM[/AD COKROSUDIBYO
70
15
'14830
FAMDILLA NAUM PUTRI
85
80
to
14835
FATHUR ADLI FAUZI
80
80
7A
79.33
86.00
84.00
75.61
88.00
87.00
17
14846 GALUH PMI\4ESWARI
70
77
80
18
14859 I GUSTI HANIF RAHI/ADI
80
80
75
78.33
90.00
87.00
6.67
88.00
82.00
19
14860
I'BAADURROHMAAN
70
80
80
7
20
'14868
IRFIN HANDILIASTAWAN
56
77
80
71..00
85.00
87.00 80.00
21
14877 KARUNIA LEO GULTOI\4
22
14890
23
24
MAYA ADRIATI PMIVESTININGRUM
70
80
80
76.67
85.00
85
80
75
80.00
88.00
90.00 82.00
14894 MIFTAH SAFIM ALVI 14896 MIRANDA METRIA
80
78
79.67
88.00
66
85
76.OO
86.00
90.00 88.00
25
14898 MOHAMIVIAD OGIEE RAKHA FAUZAN
80
75
65
73.67
88.00
26
14907 IVUHAIVMAD BASYSYAR
75
80
66
73.67
80.00
86.00
27
14910
75
80
62
7
2.33
89.00
85.00
28
14923 MUHAMIUAD RIZKY FAUZAN 15366 NADIRA TSANIA RAH[/A
77
80
60
72.33
86.00
86.00
80
66
7A
74.67
87.00
82.00
77
83
90
83.33
80.00
88.00
31
14546 NISRINA KORIN 14949 NURMHMAN AGUNG PRAKOSO
80.00
32
14950
29 30
MUHAMIVAD FARHAN APRILIANSYAH
81
80
75
78.67
88.00
80
7S
70
75.00
87.00
82.00
62
81
75
72.67
88.00
90.00
70
77
70
72.33
87.00
90.00
70
75
80
75.00
88.00
88.00
75
80
80
78.33
89.00
80.00
14994 RIZQA LILY NURSHOLICHAH 14998 SAFIEM LATHIFAH ROZAAN PMTIWI
75
66
72.OO
60
74
77.33
89.00 89.00
80.00
80
14999 SAFINA ZORA HASSANAH
70
90
71
79.00
80.00
80.00
15017 SYIFA RAHI\4A ALISIYAH
85
66
70
73.67
88.00
85.00
NURUNISSA PRATIWI SEKAR AYU
14971 RANDITIA ANDIKA PUTRA
MNTIM
TRESNA LUKITASARI
34
14972
Jt)
14974 RATNA PUTRIAL AYUBAHAGIANI 14989 RIRI FATMA WISA MHMADANI
37 38 20
40
Nilai Rerata
76.23
86.40
90.00
85.20
t.to-Dokum;;--
t<ErvterurrRtaru AGAMA UIN JAKARTA FITK gs J! lr
H. JuaNa No
FORM (FR)
Ciputat 15412ln'lanesla
suRAr BIMBINGAN
-: Gt ferbit
:-
Hal
:
R-AKD-oB I
1 Marel
2010
r4B!!g l4 Maret 2014
Nomor : tJn.01,/F.1/KM.01.3/\h8\ /2014 Lamp.
:rlrK-F
Bimbingan SkriPsi
Kepada Yth.
Dr. Ahmad Sofan, M'Pd Pembimbing SkiPsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif HidaYatullah Jakarta. As s alamu'
alaikum wr'w b'
irenjadi pembimbing I diharapkan kesediaan Saudara untuk skipsi malrasisrva: lmateriiteknls) penulisan Densan
ini
Nama
Aida FitriYah
NIM
1110016100006
Jurusatr
Pendidikan Biologi
Semester
VIII (DelaPan) terhadap hasil belajar siswa "Penganrlt penggunaan lryperntedia
Judul SkiPsi
sistem ekskresi" Pada konseP
tanggal 27 Jurusan yang ber.sangkutan oada Judur tersebut telah disetujui oreh perubahan redaksional pada -.uu,t"n.iut melakulkan perlu, mohon pembimbing 2014. abstraksi/o utrirte terrampii. Februari
's;;;; j.d
iudul tersebut' Apabila
perubahun
dianggap
',menghubungi Jurusan terlebih dahulu'
(enam) bulan' dan dapat
dalam waktu 6 Bimbingan skipsi ini diharapkan selesai ;ii#;ffi;;il,nu i'pnutl u'utun berikutnva tanpa surat perPaniansan' Aras perhatian dan kerja
'u'u ""udu'u'
kami ucapkan terima kasih'
ll/ as s al amu' al a i kunt wr'w b'
M.Sc 2 001 Tembusan:
l. 2.
Dekan FITK Mahasiswa Ybs.
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK ! n B Juanda
No Dokumen
-gl.Terbl FORM (FR)
; FITK-FR : l Maret 2010
Na 95 Ctpulal 15112 lnJanesta
SUNAi BIMBINGAN SKRIPSI Jakarta, l4 Maret 2014
(( Nomor :Un.01/F.,n o0.01.37 Bl lzot+ Lamp. :: Bimbingan SkriPsi
Hal
Kepada Yth.
Nengsih Juanengsih, M.Pd
Pembimbing SkriPsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. A s s al amu'
al aikunr vr.tv
b.
diharapkan kesediaan Saudara untuk nienjadi pembimbing (materi/teknis) penulisan skipsi mahasiswa:
Dengan
ini
II
Nama
Aida Fitriyah
NIM
1110016100c06
Jurusan
Pendidikan Biologi
Semester
VIII (Delapan)
Judul SkriPsi
belajar siswa "Pengaruh penggunaan hypernredia terhadap hasil eksl:resi" Pada konseP sistem
pada tanggal.2T Februari Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan perubahan redaksional pada ;;l;; ;;il;r;;rrl',,e teriampiL- saudara dapui melakukan pembimbing apuuit" p"-uut an substaniiat dianggap perlu' 'nohon ;rd.,i ;;il. menghubungi Jurusan terlebih dahulu'
(enam) bulan' dan dapat Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 perPanjangan' aip".pri.;""g selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat aI*'p"tir^,ii, a", kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih; lV as s al a mu' alo ikunr w r.w b.
qi
r&
. M.Sc
2 001 Tembusan: Dekan FITK
l. 2.
Mahasiswa Ybs
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jl.
t.
FORM (FR)
H. JuaNa l,lo 95 Ciputat 1a,412 tndohesia
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
:
FITK-FR-AKD-066
04 Janua 2Ol3 O1
1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI 1sg Nomor : Un.0l/Ft./KM.01.3/ /2014
Jakafta, 28 Agustus 2014
Lamp. : -
Hal
: Observasi
Kepada Kepala SMAN 47 Jakarta
diTempat
Assalamu' alaikum
w
r.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama
NIM Jurusan
Judul skripsi
Aida Fitriyah I I10016100006 Pendidikan IPA Pengaruh Pengggunaan Hypermedia terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Ekskresi
adalah benar mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan observasi di sekolah yang Bapak/lbu pimpin. Oleh karena itu, kami rnohon kesediaan untuk
menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuan. Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih. Ll/as s a lamu' alai kum wr.w b.
Tata Usaha
Tembusan: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jl
No.
FORM (FR)
k- H. Ju€^la No 95 ciputal 15412 lhdonona
Tgl. No.
Dokumen
:
Terbit : Revisi: :
FITK-FR-AKD-082 lMarel 2010 01
Hal
1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nomor : Un.0llF. 1/KM.0
Lamp.
Hal
1.3
l.?fr1./2014
Jakarta, 06 November 2014
:
:
Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth. Kepala SMAN 4'1 Jokarta di Tempat
Assalamu'alaikum wr.wb. Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama
Aida Fitriyah
NIM
11
JurusanlProdi
Pendidikan IPA"/ Pendidikan Biologi
Judul Skripsi
Pengaruh Penggunaan.Elypermedia terhadap Hasil Belajar
10016100006
Sisrva pada Konsep Sistem
Ekskresi
Adalah benar mahasiswa;i Fakultas Ilrnu Tarbiyah cian Keguruan UIN Jakarta yang sedang me:lyusun skripsi, dan akan rnengadakarr penelitian (riset) di instansi/sekolalr,Madrasah vang Bapak/Ibu pimpin. Untuk itu kami mohon Bapak/lbu dapat mengizirrkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih. lI/ass alamu' alaikum wr.w b.
cP/ 2 001 Tembusan: I Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
.
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
.t n
No.
Dokumen
:
FITK-FR-AKD-063
FORM (FR)
H Juant)a r'lo 95 ctputat 15412 lndonesia
KETERANGAN Nomor : Un.O1/F.1/PP.00.9/301201
5
Ketua Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyatakan bahwa:
Dwi Suwartini, S.Pd
Nama
:
NIP
: 196901191998022001
Nama Sekolah
: SMA Negeri 47 Jakuta
Telah menjadi Validator Media Pembelajaran dan Observer Pembelajaran dalam penelitian mahasiswi Pendidikan Biologi: Nama
: Aida Fitriyah
NIM
: 111001610000ti
Judul Skripsi
: Pengaruh Penggunaan Hypermedia terhadap Hasil Belajar
Siswa pada Konsep Sistem Ekskresi
Demikian agar dapat ciipergunakan sebagaimana nrestinya.
Jakarta, 30 Januari 2015
(##
dikan Biologi
'/-SY*o'
slr fi
kxs{% !renrr Y"Y
ani, M d 19760309 00501 2 002
BIODATA PENULIS
AIDA FITRIYAH. Anak pertama dari dua bersaudara, pasangan H. Ali Shofan (alm) dan Hj. Siti Arafah. Lahir di Lamongan pada tanggal 25 Mei 1992 dan bertempat tinggal di Jalan Sunan Bonang RT 04/02, Kelurahan Gumantuk, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan.
Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis diantaranya TK AlItihad Gumantuk lulus pada tahun 1999, MI Miftahul Ulum lulus pada tahun 2005, SMP Negeri 1 Maduran lulus pada tahun 2008, SMA Unggulan BPPT Al-Fattah Lamongan lulus pada tahun 2010. Penulis tercatat sebagai mahasiswa Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Biologi pada tahun 2010 melalui jalur PMDK. Email :
[email protected]