(P) ISSN 2442-4512 (O) ISSN 2503-3832
Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol. 2, No. 2, September 2016
PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY TERHADAP KONSEP DIRI SISWA Muhammad Syaeba Universitas Al Asyariah Mandar Jl. Budi Utomo No. 2 Polewali Mandar, Sulawesi Barat Indonesia
[email protected])
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penggunaan Smartphone Blackberry terhadap konsep diri Siswa SMA Negeri 1 Polewali di Kabupaten Polewali Mandar. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Polewali Kabupaten Polewali Mandar dengan jumlah responden adalah tiga puluh orang siswa pengguna smartphone blackberry. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif untuk menjelaskan indikator pengguna smartphone blackberry dan konsep diri siswa pengguna blackberry, sedangkan untuk menganalisis pengaruh penggunaan smartphone blackberry terhadap konsep diri siswa digunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan blackberry yang signifikan terhadap konsep diri siswa SMA Negeri 1 Polewali Kabupaten Polewali Mandar dengan tingkat pengaruh sebesar 12,9%. Kata Kunci: Pengaruh, penggunaan smartphone blackberry, dan konsep diri.
ABSTRACT This study aims to identify and analyze the effects of the use of Blackberry to the self concept of students of SMA Negeri 1 Polewali in Polewali Mandar regency. This research was conducted in SMA Negeri 1 Polewali by the number of respondents is thirty students of blackberry smartphone users. Analysis of the data used is quantitative descriptive analysis to describe the indicators of blackberry and the self concept of students who use blackberry, while to analyze the effect of using the Blackberry to the self concept of students by using simple linear regression analysis. The results showed that there was a significant effect of using blackberry smartphone to the self concept of students of SMA Negeri 1 Polewali Polewali Mandar with the level of influence is 12.9%. Keywords: influence, the use of blackberry, and self-concept.
Copyright © 2016 FIKOM – UNASMAN http://ejournal.fikom-unasman.ac.id
44
(P) ISSN 2442-4512 (O) ISSN 2503-3832
Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol. 2, No. 2, September 2016
1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi smartphone blackberry memunculkan suatu fenomena baru dalam kehidupan sosial. Demam smartphone yang sering menjadi istilah “autis smartphone” artinya ketergantungan akan smartphone. lstilah ini mendeskripsikan suatu kecenderungan pengguna smartphone berkutat dengan smartphonenya. Hal ini disebabkan oleh fitur-fitur yang menarik dalam smartphone tersebut. lni dimulai dengan fasilitas hiburan seperti game, Cam, video, Bluetooth, multimedia, radio. Berbagai aplikasi smartphone menawarkan akses cepat ke media dan sosial seperti browsing, mendownload berbagai macam video dan musik internet (Anshari, 2015), eksis dalam sosial media yakni facebook, twitter, Instagram, WhatsApp, dan Skype selain itu smartphone juga telah memfasilitasi transmisi SMS dan fax obrolan chatting BBM (blackberry messanger) (Aljoma 2016) yang menjadikan seseorang sibuk sendiri dengan smartphonenya. Tidak hanya itu, teknologi smartphone ini membuat komunikasi semakin menarik dan membuat lupa diri banyak pihak. Seperti gaya hidup kita menjadi lebih kompleks smartphone mengubah cara kita hidup, belajar, berpikir dan berkomunikasi (Anshari, 2015) waktu, tenaga dan ruang komunikasi sosial seseorang jadi terkuras habis saat ketagihan teknologi canggih ini. Kualitas komunikasi verbal, komunikasi visual dan komunikasi sosial serta komunikasi tatap muka (face to face) akan terancam dengan adanya banyak alat gadget yang mencengkeram kehidupan manusia. Saat ini adalah hal yang biasa bahwa saat berbicara dan bersenda gurau, lawan bicara seseorang tidak menatap mata kita tetapi lebih sering menatap mata smartphone kesayangannya. Perkembangan wabah smartphone banyak menimpa kaum remaja. Smartphone menjadi semacam tren di kalangan remaja. Pelajar dan mahasiswa adalah salah satu kelompok usia yang paling ditargetkan oleh teknologi komunikasi. Usia mereka merupakan usia yang paling tertarik memiliki smartphone di mana mereka menghabiskan waktu dan mendedikasikan banyak pemikiran mereka (Aljoma, 2016). Kondisi lain, ketika smartphone juga memberikan peluang untuk orang-orang yang tidak mengenal kita untuk menambahkan nama kita ke dalam daftar kontaknya. Pergaulan remaja pun menjadi semakin luas dan nyaris tanpa pengawasan pergaulan pun bisa tidak terkendali dan beretika karena remaja tidak lagi mengenal dengan siapa mereka berbicara. Komunikasi dalam dunia maya pun menjadi lebih dominan dibanding komunikasi di dunia nyata. Dampak lain dari pergaulan yang tak terkendali ketika berbicara, karena mereka sudah terlalu biasa berbicara kata-kata kasar yang di dapati melalui pergaulan tersebut. Sama halnya saat ini para pengguna smartphone itu lebih merasa cemas ketika
Copyright © 2016 FIKOM – UNASMAN http://ejournal.fikom-unasman.ac.id
ketinggalan blackberry ketimbang ketinggalan dompetnya, ketergantun8gan akan smartphone juga dapat membawa dampak hubungan komunikasi di antara remaja dan orang tua mereka juga menjadi jarang. Melihat fenomena di atas membawa pemikiran bahwa adanya suatu kesan benda mati dalam hal ini smartphone khususnya blackberry dianggap sebagai benda hidup. Perhatian, emosi yang muncul ketika seseorang berinteraksi dengan smartphone menjadikan smartphone sebagai "teman hidup” dalam interaksi sosialnya. Walaupun interaksi tersebut terjadi di dalam dunia maya. Begitu ironis, ketika dunia maya dianggap lebih menarik daripada dunia nyata. 2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Teknologi Determinasi lde dasar teori ini adalah bahwa perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri.Teknologi membentuk individu bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat dan teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad teknologi ke abad teknologi yang lain. Mc. Luhan berpikir bahwa budaya kita dibentuk oleh bagaimana cara kita berkomunikasi. Paling tidak, ada beberapa tahapan yang layak disimak. Pertama, penemuan dalam teknologi komunikasi menyebabkan perubahan budaya. Kedua, perubahan di dalam jenis-jenis komunikasi akhirnya membentuk kehidupan manusia. Ketiga, sebagaimana yangdikatakan Mc. Luhan bahwa "Kita membentuk peralatan untukberkomunikasi, dan akhirnya peralatan untuk. berkomunikasi yang kita gunakan itu akhirnya membentuk atau mempengaruhi kehidupan kita sendiri". Dilema yang kemudian muncur seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi adalah bahwa manusia semakin didominasi oleh teknologi komunikasi yang diciptakannya sendiri. Teknologi komunikasi bukannya dikontrol oleh manusia namun justru kebalikannya, kita yang dikontrol oleh mereka. Sebagai contoh, betapa gelisahnya kita bepergian tanpa membawa Handphone. Atau mungkin kalau kita sudah lebih dari seminggu tidak mengecek email dan membuka halaman Facebook di internet. McLuhan berpikir bahwa budaya kita dibentuk oleh bagaimana cara kita berkomunikasi. paling tidak, ada beberapa tahapan yang layak disimak. Pertama, penemuan dalam teknologi komunikasi menyebabkan perubahan budaya. Kedua, perubahan di dalam jenis-jenis komunikasi akhirnya membentuk kehidupan manusia. Ketiga, sebagaimana yang dikatakan Mc. Luhan bahwa “kita membentuk peralatan untuk berkomunikasi, dan akhirnya peralatan untuk berkomunikasi yang kita
45
(P) ISSN 2442-4512 (O) ISSN 2503-3832
Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol. 2, No. 2, September 2016
gunakan itu akhimya membentuk mempengaruhi kehidupan kita sendiri".
atau
2.2. Kosep Diri (Self Concept) Seperti yang dikatakan oleh Williams D Brooks dalam Budyatna,Nina (1994:153) mendefinisikan konsep diri, yakni sebagai :persepsi tentang diri kita yang bersifat fisik, psikologis, dan sosial yang datang dari pengalaman dan interaksi kita dengan oreang lain. Persepsi tentang diri kita, meliputi : a. Persepsi yang bersifat fisik; apakah saya terlihat cantik atau jelek? Apakah saya berpenampilan menarik dan disukai orang? b. Persepsi bersifat psikologis; bagaimana watak saya? Apa sebenarnya yang saya inginkan? Bahagiakah saya? Sedihkah saya? c. Persepsi yang bersifat sosial; bagaimana orang lain memandang saya? apakah saya disukai orang lain? Apakah saya dihargai orang lain? Konsep diri memilki dua komponen yaitu komponen kognitif dan komponen afektif. Dalam psikologi sosial, komponen kognitif disebut self image atau citra diri, sedangkan komponen afektif disebut sebagai self esteem atau harga diri. Berikut ini aspek-aspek konsep diri yang dikemukakan oleh Calhoun dan Acocella dalam Ghufron dan Risnawati (2010:17) a. Pengetahuan Pengetahuan adalah apa yang individu ketahui tentang dirinya.lndividu di dalam benaknya terdapat satu daftar yang menggambarkan dirinya, kelengkapan atau kekurangan fisik, usia, jenis kelamin, kebangsaan, suku, pekerjaan, agama, dan lain-lain. Pengetahuan tentang diri juga berasal dari kelompok sosial yang diidentifikasikan oleh individu tersebut. b. Harapan Individu mempunyai harapan bagi dirinya sendiri untuk menjadi diri yang ideal dan sangat berbeda pada masing-masing individu. Seseorang mungkin akan lebih ideal jika dia berdiri di atas podium berorasi dengan penuh semangat. Sementara yang lain merasa sebagai diri yang ideal jika dia merenung dan menulis di rumah dengan menghasilkan suatu karya tulis yang dapat dibaca setiap saat. c. Penilaian Di dalam penilaian, individu berkedudukan sebagai penilai tentang dirinya sendiri. Apakah bertentangan dengan (1) "siapakah saya", pengharapan bagi individu; (2) "seharusnya saya menjadi apa" standar bagi individu. Hasil penelitian tersebut disebut dengan harga diri. semakin tidak sesuai antara harapan dan standar diri, maka akan semakin rendah harga diri seseorang.
2.3. Peranan Teknologi dalam komunikasi Perkembangan teknologi, khususnya teknologi dalam bidang komunikasi membawa dampak yang begitu besar. Bagi kehidupan masyarakat. Teknologi telah menyentuh kehidupan sosial budaya manusia. Teknologi menjadikan masyarakat yang tadinya primitif berubah menjadi masyarakat yang lebih modern. Seperti yang dikatakan Roger dalam wijaya Kusuma Noegroho(2010:3) teknologi adalah suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Senada dengan itu, teknologi komunikasi menjadikan komunikasi semakin praktis dan mudah. lnformasi begitu mudah didapatkan. Tinggal klik, informasi pun didapatkan. Namun, dalam perkembangannya, teknologi komunikasi secara tidak langsung memberi jarak komunikasi dilaksanakan secara langsung (face to face). Komunikasi antarpribadi pun akan lebih sering digunakan melalui media. selain lebih cepat dan mudah. Secara psikologis adanya media membuat perubahan iklim komunikasi pun akan berbeda apabila diungkapkan secara face to face. Adanya mediateknologi membuat komunikasi terjadi secara santai dan tanpa tekanan. Penciptaan teknologi, pada dasarnya digunakan untuk membantu kehidupan manusia. Namun tidak bisa dipungkiri teknologi juga mempunyai dampak negatif bagi masyarakat. Dalam kaitannya dengan komunikasi antarpribadi, memungkinkan seseorang dengan mudahnya akan mengarang suatu cerita dan mudah untuk berbohong karena adanya media teknologi yang menjadi jarak sehingga komunikasi non verbal mudah disembunyikan. selain itu, komunikasi seca ra face to face akan semakin jarang dilakukan mengingat media teknologi dapat menjadi subtitusi yang dinilai lebih efisien. Fenomena interaksi manusia dengan perangkat teknologi smartphone khususnya Balckberry dianggap perlu untuk dilakukan penelitian guna mendapatkan informasi pengetahuan tentang pola pengaruhnya terhadap konsep diri siswa SMA Negeri 1 Polewali Kabupaten Polewali Mandar. 3.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini disusun dengan menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Dengan fokus kajian terutama dalam hal efek yang ditimbulkan oleh blackberry yang merupakan media baru terhadap konsep diri pelajar SMA. Kerangka konseptual penelitian disajikan pada gambar 3. Penggunaan Blackberry
Konsep Diri (Self Concept)
Gambar 3.Kerangka Konseptual
Copyright © 2016 FIKOM – UNASMAN http://ejournal.fikom-unasman.ac.id
46
(P) ISSN 2442-4512 (O) ISSN 2503-3832
Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol. 2, No. 2, September 2016
Terdapat pengaruh penggunaan smartphone blackberry terhadap konsep diri siswa SMS Negeri 1 Polewali Kabupaten Polewali Mandar. 3.1. Prosedur pengumpulan data Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, Kami menyebar kuesioner kepada populasi siswa SMA Negeri 1 Polewali yang menggunakan blackberry yang berjumlah 118 orang dan mengambil sampel sebanya 25% dari jumlah populasi yakni 30 orang. Selain itu digunakan juga studi dokumentasi untuk mengumpulkan data sekunder. Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yang dikumpulkan antara lain adalah daftar nama-nama responden, penggunaan smartphone Blackberry oleh responden, konsep diri yang dimiliki responden dan lain sebagainya yang terkait dengan penelitian ini. Sedangkan data kuantitatif yang dikumpulkan antara lain adalah jumlah siswa SMA Negeri 1 Polewali, jumlah populasi, nilai penggunaan smartphone blackberry dan nilai konsep diri yang dimiliki responden. Sumber data, dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1. Data primer dalam penelitian ini berupa hasil dari pengisian kuesioner atau angket mengenai penggunaan Blackberry serta konsep diri yang diisi oleh responden (siswa SMA Negeri 1 Polewali Kabupaten Polewali Mandar). 2. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data berupa presensi, data jumlah siswa dan data sampel penelitian, serta data-data lain yang terkait dengan penelitian ini. 3.2 Analisi Data 3.2.1. Analisis Deskriptif Kami membuat kategori untuk analisis deskriptif. Adapun kategori untuk variabel penggunaan Smartphone Blackberry (X1). Tabel 1. Kategori penggunaan No Interval Kategori 1 81,25 ≤ Nilai ≤100 Sangat Tinggi 2 62,50 ≤ Nilai < 81,25 Tinggi 3 43,75 ≤ Nilai < 62,50 Sedang 4 25,00 ≤ Nilai < 43,75 Rendah Sumber data: Hasil perhitungan nilai angket, 2015 Kategori untuk variabel konsep diri (Y) yang dimilikisiswa SMANegeri 1 Polewali Kabupaten Polewali Mandar diperlihatkan pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Kategori konsep diri siswa No. Interval Kategori 1 81,25 ≤ Nilai ≤100 Sangat Tinggi 2 62,50 ≤ Nilai < 81,25 Tinggi 3 43,75 ≤ Nilai < 62,50 Sedang 4 25,00 ≤ Nilai < 43,75 Rendah
Copyright © 2016 FIKOM – UNASMAN http://ejournal.fikom-unasman.ac.id
Sumber data: Hasil perhitungan nilai angket, 2015 3.2.2 Analisis Inferensial Analisis statistik inferensial untuk menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dimulai dengan uji prasyarat berupa uji normalitas dan uji linearitas. 4. HASIL PENELITIAN 4.1. Analisis Deskriptif Penilaian pada variabel penggunaan Blackberry (X1) dilakukan dengan empat indikator, yaitu frekuensi penggunaan, pemanfaatan fasilitas, fitur yang digunakan, dan pihak yang diajak berkomunikasi. Hasil tabulasi angket untuk variabel penggunaan Blackberry ditunjukkan pada tabel 3. Tabel 3. Hasil tabulasi angket Interval
Frek.
%
Kategori
81,25 ≤ Nilai ≤100 62,50 ≤ Nilai < 81,25 43,75 ≤ Nilai < 62,50 25,00 ≤ Nilai < 43,75 Jumlah Mean Std. Dev. 72,23 8,803
5 22 3 0 30 Var 77,49
16,66 73,34 10,00 0,00 100 Min 51,00
Sngt Tinggi Tinggi Sedang Rendah Maks 88,00
Sumber data: Hasil olahan data penelitian, 2016
Tabel 3 menunjukkan bahwa terdapat 16,66% siswa (responden) atau sejumlah 5 siswa yang menggunakan Blackberry dengan tingkat frekuensi sangat tinggi dan pemanfaatan fasilitas, penggunaan fitur serta pihak yang diajak berkomunikasi berada pada kategori sangat tinggi, 73,34% siswa atau sejumlah 22 siswa yang menggunakan Blackberry dengan tingkat frekuensi tinggi dan pemanfaatan fasilitas, penggunaan fiturserta pihak yang diajak berkomunikasi berada pada kategori tinggi dan 10% siswa atau sejumlah 3 siswa yang menggunakan Blackberry dengan tingkat frekuensi sedang dan pemanfaatan fasilitas, penggunaan fitur serta pihak yang diajak berkomunikasi berada pada kategori sedang. Rata-rata tingkat penggunaan Blackberry adalah sebesar 72,23 yang berkategori tinggi dengan nilai standar deviasi = 8,803, variansi = 77,49, nilai minimum = 51, dan nilai maksimum = 88. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa SMA Negeri 1 Polewali Kabupaten Polewali Mandar pada tahun pelajaran 2015/2016 menggunakan Blackberry dengan tingkat frekuensi penggunaan, pemanfaatan fasilitas, fitur yang digunakan, dan pihak yang diajak berkomunikasi berada pada kategori tinggi. Lebih jelasnya dapat dilihat dari hasil analisis deskriptif untuk setiap indikator penggunaan Blackberry yang meliputi frekuensi penggunaan, pemanfaatan fasilitas, fitur yang digunakan, dan pihak yang diajak berkomunikasi.
47
(P) ISSN 2442-4512 (O) ISSN 2503-3832
Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol. 2, No. 2, September 2016
4.1.1.
Analisis Masing-masing Indikator
Frekuensi penggunaan. Tabel 4. persentase frekuensi penggunaan
Sumber data:
Hasil olahan data penelitian 2016
Berdasarkan pada Tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa dari 30 siswa (responden) yang menggunakan Blackberry, terdapat 33,33% atau sejumlah 10 siswa yang menggunakan Blackberry dengan tingkat frekuensi penggunaan sangat tinggi, 46,67% atau sejumlah 14 siswa yang menggunakan Blackberry dengan tingkat frekuensi penggunaan yang tinggi, 16,67% atau sejumlah 5 siswa yang menggunakan Blackberry dengan tingkat frekuensi penggunaan yang sedang, dan 3,33% atau sejumlah 1 siswa yang menggunakan Blackberry dengan tingkat frekuensi penggunaan yang rendah. Rata-rata tingkat frekuensi penggunaan Blackberry adalah sebesar 75 yang berkategori tinggi dengan nilai minimum = 30, dan nilai maksimum = 95. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa SMA Negeri 1 Polewali Kabupaten Polewali Mandar pada tahun pelajaran 2015/2016 menggunakan Blackberry dengan tingkat frekuensi penggunaan yang tinggi dengan nilai rata-rata 75 yang berkategori tinggi. Pemanfaatan fasilitas. Tabel 5. Deskriptif persentase pemanfaatan fasilitas Interval 81,25 ≤ Nilai ≤ 100 62,50 ≤ Nilai < 81,25 43,75 ≤ Nilai < 62,50 25,00 ≤ Nilai < 43,75 Jumlah Mean 75,48
Sumber data:
Frek. 9 18 3 0 30 Min 60,71
(%) 30,00 60,00 10,00 0,00 100
Kategori Sngt Tinggi Tinggi Sedang Rendah Maks 89,29
Hasil olahan data penelitian 2016
Berdasarkan pada Tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa dari 30 siswa (responden) yang menggunakan Blackberry, terdapat 30% atau sejumlah 9 siswa yang menggunakan Blackberry dengan tingkat pemanfaatan fasilitas sangat tinggi, 60% (sejumlah 18) siswa yang menggunakan Blackberry dengan tingkat pemanfaatan fasilitas yang tinggi dan 10% atau sejumlah 3 siswa yang menggunakan Blackberry dengan tingkat pemanfaatan fasilitas yang sedang. Rata-rata tingkat pemanfaatan fasilitas Blackberry adalah sebesar 75,48 yang berkategori tinggi dengan nilai minimum = 60,71, dan nilai
Copyright © 2016 FIKOM – UNASMAN http://ejournal.fikom-unasman.ac.id
maksimum = 89,29. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa SMA Negeri 1 Polewali pada tahun pelajaran 2015/2016 menggunakan Blackberry dengan tingkat pemanfaatan fasilitas yang tinggi dengan nilai rata-rata 75,48 yang berkategori tinggi. Artinya, pemanfaatan fasilitas Blackberry untuk mempermudah komunikasi, mengikuti perkembangan jaman, hiburan, fashion, dan untuk pendidikan, yang rata-rata berada pada kategori tinggi. Fitur yang digunakan. Tabel. 6 Persentase tingkat penggunaan fitur Interval 81,25 ≤ Nilai ≤ 100 62,50 ≤ Nilai < 81,25 43,75 ≤ Nilai < 62,50 25,00 ≤ Nilai < 43,75 Jumlah Mean 75,48
Frek. 4 18 8 0 30 Min 60,71
(%) 13,33 60,00 26,67 0,00 100
Kategori Sngt Tinggi Tinggi Sedang Rendah Maks 89,29
Sumber data: Hasil olahan data penelitian 2016 Berdasarkan pada Tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa dari 30 siswa (responden) yang menggunakan Blackberry, terdapat 13,33% atau sejumlah 4 siswa yang menggunakan fitur Blackberry dengan tingkat yang sangat tinggi, 60,00% atau sejumlah 18 siswa yang menggunakan fitur Blackberry dengan tingkat yang tinggi dan 26,67% atau sejumlah 8 siswa yang menggunakan fitur Blackberry dengan tingkat yang sedang. Rata-rata tingkat penggunaan fitur Blackberry adalah sebesar 67,71 yang berkategori tinggi dengan nilai minimum = 50, dan nilai maksimum = 90,63. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa SMA Negeri 1 Polewali pada tahun pelajaran 2015/2016 menggunakan fitur Blackberry dengan tingkat penggunaan yang sangat tinggi dengan nilai rata-rata 67,71 yang berkategori tinggi. Pihak yang diajak berkomunikasi. Indikator pihak yang diajak berkomunikasi dalam penggunaan Blackberry dalam penelitian ini terdiri dari empat sub indikator, yaitu keluarga (seperti orang tua, paman, bibi, kakak, adik),teman, pacar, dan guru). Gambaran tentang indikator pihak yang diajak berkomunikasi dalam penggunaan Blackberry oleh siswa SMA Negeri 1 Polewali pada tahun pelajaran 2015/2016 (responden) dapat dilihat pada Tabel 7 berikut:
48
(P) ISSN 2442-4512 (O) ISSN 2503-3832
Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol. 2, No. 2, September 2016
Tabel 7. Persentase pihak yang diajak berkomunikasi
Hasil analisis deskriptif untuk setiap indikator konsep diri yang meliputi pengetahuan akan diri sendiri, harapan, dan penilaian pada diri sendiri lebih memperjelas tentang konsep diri yang dimiliki siswa pengguna Blackberry seperti dijelaskan berikut. 4.2. Analisi Inferensial Tabel 9. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tests of Normality KolmogorovSmirnova Statistic df Pengguna BB Konsep Diri BB
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic df Sig.
.075 30
.200*
.966 30 .446
.115 30
.200*
.975 30 .687
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Sumber data: Hasil olahan data penelitian 2016
Sumber data: Hasil olahan data penelitian 2016 4.1.2.
Konsep Diri Siswa Pengguna Blackberry
Tabel 8. Analisis penggunaan Blackberry terhadap konsep diri
Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa nilai asymp signifikansi (2-tailed) yang diperoleh dari uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test untuk uji normalitas data pada masing-masing variabel penelitian adalah untuk pengguna blackberry sebesar 0,200, konsep diri pengguna blackberry sebesar 0,200 lebih besar dari nilai α = 0,05. Karena nilai Sig. dari masing-masing variabel > 0,05 maka berarti semua data hasil penelitian adalah berdistribusi normal. Tabel 10. Nilai correlation hasil analisis regresi linear Correlations
Sumber data: Hasil olahan data penelitian 2016 Berdasarkan data pada Tabel 8 dapat diketahui bahwa dari 30 orang siswa (responden) yang menggunakan Blackberry, terdapat 3,33% atau sejumlah 1 siswa yang memiliki konsep diri yang sangat tinggi, 93,34% atau sejumlah 28 siswa memiliki konsep diri yang tinggi, 3,33% atau sejumlah 1 siswa memiliki konsep diri yang sedang. Nilai rata-rata yang dihasilkan dari konsep diri siswa yang menggunakan Blackberry adalah sebesar 70,95 yang berkategori tinggi dengan nilai standar deviasi = 5,035, variansi = 22,311, nilai minimum = 61,36, dan nilai maksimum = 82,96. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa SMA Negeri 1 Polewali pada tahun pelajaran 2015/2016 yang menggunakan Blackberry memiliki konsep diri yang tinggi, yang berarti bahwa rata-rata siswa SMA Negeri 1 Polewali yang menggunakan Blackberry pada tahun pelajaran 2015/2016 telah memiliki kemampuan untuk mengetahui dirinya sendiri dengan baik, memiliki harapan yang tinggi, dan mampu menilai diri sendiri dengan baik.
Copyright © 2016 FIKOM – UNASMAN http://ejournal.fikom-unasman.ac.id
Pengguna BB Pengguna BB
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N Konsep Diri
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Konsep Diri .359** .021
30
30
. 359**
1
.021 30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber data: Hasil olahan data penelitian Pada Tabel 10 diperlihatkan bahwa nilai correlation X (penggunaan Blackberry) dan Y (konsep diri) yang diperoleh adalah sebesar 0,359 yang menunjukkan tingkat hubungan yang cukup kuat antara variabel penggunaan Blackberry (X) dan konsep diri (Y). Untuk menguji signifikansi hubungan variabel X dan Y, maka hipotesis penelitian dirumuskan secara statistic seperti yang dikemukakan Riduwan dan Sunarto (2010:319) berikut:
49
(P) ISSN 2442-4512 (O) ISSN 2503-3832
Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol. 2, No. 2, September 2016
Ho : rYX ≠ 0 Ha : rYX = 0 dan hipotesis dalam bentuk kalimat adalah: Ho : Penggunaan Blackberry tidak berhubungan secara signifikan dengan konsep diri. Ha : Penggunaan Blackberry berhubungan secara signifikan dengan konsep diri. Dengan kaidah keputusan atau ketentuan: 1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil dari pada nilai probabilitas Sig. (0,05 < Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. 2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig. (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Data pada Tabel 22 memperlihatkan bahwa nilai Sig. (2-tailed) yang diperoleh dari hasil uji correlation adalah sebesar 0,021 yang lebih kecil dari pada nilai probabilitas 0,05 (0,05 > 0,021), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, penggunaan Blackberry berhubungan secara signifikan dengan konsep diri.
[5]
[6]
[7]
[8] [9]
[10]
[11] [12]
[13] 5. KESIMPULAN [14] Terdapat pengaruh penggunaan blackberry yang signifikan terhadap konsep diri siswa SMA Negeri 1 Polewali Kabupaten Polewali Mandar dengan tingkat pengaruh sebesar 12,9%. Siswa (responden) hendaknya lebih mengontrol dalam menggunakan smartphonenya sehingga waktu mereka tidak banyak terbuang hanya untuk menggunakan smartphone saja. Sebaiknya orang tua dan guru juga ikut berperan dalam mengawasi dan mengarahkan anak atau siswanya dalam menggunakan smartphone ke hal yang positif, sehingga anak dalam hal ini responden lebih bisa berkonsentrasi dengan kegiatan lainnya terutama dalam hal belajar. DAFTAR PUSTAKA [1]
[2]
[3] [4]
Anshari, M,, Alasb, Yabit., 2015 Smartphones habits, necessities, and big data challenges, Elsevier, Journal of High Technology Management Research (xxx), xxx–xxx. Aljomaa, SS., Al.Qudah, MF., Albursan, IS., Bakhiet,.SF*., Abduljabbar, AS., 2016, Smartphone addiction among university students in the light of some variables, Elsevier, Computers in Human Behavior (61) 155-164. Agustiba, Hendriati. 2006. psikologi perkembangan. Bandung: PT RefikaAditama Arikunto Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Copyright © 2016 FIKOM – UNASMAN http://ejournal.fikom-unasman.ac.id
[21]
[22]
[23] [23]
[24]
[25]
[26]
[27]
[28]
Budyatna, Nina Mutmainah. 1994. Komunikasi Antarpribadi. Jakarta: Universitas Terbuka Ghufron,Nur & Risnawita,Rini . 2010. TeoiTeori psikologi. Jogjakarta: Ar Ruzz Media Jurnal penelitian Komunikasi.2006. Departeman llmu Komunikasi Fakultas llmu Sosialdan llmu Politik. Universitas lndonesia. LiliweriAlo . 1997. Komunikasi Antar pribadi. Bandung: citra Aditya Abadi. Littlejohn, stephen & Foss, Karen. 2009. Teori Komunikasi Edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika. Moleong, lexy J.2010.Metode penelitian Kuantitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Morrisan. 2010. psikologi Komunikasi. Bogor: Gharia indonesia Mulyana, Deddy. 2006. Metodeotogi penetitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nugraha, Agoeng.2010. Teknologi Komunikasi, yogyakarta : Graha, ilmu Pudjijogyanti, clara R. 1995. Konsep Diri dalam pendidikan. Cetakan keempat. Jakarta: PT. Arcan Rakhmat, Jalaludin. 2007. Psikologi Komunikasi. cetakan kedelapan Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya Riduwan dan Sunarto, H. 2010. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sendjaja, s Djuarsa,dkk. 2002. Teori Komunikasi. Jakarta : universitas Terbuka. Sulaeman, Dadang. 1995. Psikologi Remaja(Dimensi-Dimensi perkembangan). cetakan pertama. Bandung: CV. Mandar Maju Suryabrata, sumadi. 2007. psikotogi Kepribadian. Jakarta : PT. Raja Grafinda persada. Siregar, Syofian P. 2010. Statistik Deskriptif Untuk Penelitian. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung. Sutopo, H.B. 2006. Metodologi peneritian Kuatitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian Edisi 2. Surakarta : Universitas 11 Maret Yusuf, Eddy. 2000. Psikotogi sosial(Teori dan praktek). Makassar : Hasanuddin Universitas Press. Rujukan dari Internet
50