PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
STANDARD OPERATING PROCEDURES(SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN LAMANDAU
NANGA BULIK 2015
Kata Pengantar Segala puji syukur kami persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Buku Prosedur Layanan TI, SOP dan Regulasi e-Procurement, Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Lamandau. Salah satu aspek penting dalam mewujudkan birokrasi yang profesional, efektif dan efisien adalah dengan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada seluruh proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Hal ini dinilai penting karena Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan SOP juga merupakan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Dengan
adanya
Standar
Operasional
Prosedur,
penyelenggaraan administrasi
pemerintahan dapat berjalan dengan pasti. Berbagai bentuk penyimpangan dapat dihindari atau sekalipun terjadi penyimpangan di lingkungan pemerintahan, hal tersebut dapat ditemukan penyebabnya dan bisa diselesaikan dengan cara yang tepat. Apabila semua kegiatan sudah sesuai dengan yang ditetapkan dalam Standar Operasional Prosedur, maka secara bertahap kualitas pelayanan publik akan lebih profesional, cepat dan mudah. Kami menyadari bahwa Buku ini masih jauh untuk dikatakan sempurna, oleh karena itu kritik, saran dan masukan yang bersifat membangun agar tercapainya tujuan dari Penyusunan Buku ini sangat kami nantikan.
Nanga Bulik,Agustus 2015
Tim Penyusun
ii
Daftar isi Kata Pengantar.................................................................................................................................................................. Daftar Isi............................................................................................................................................................................... SOP Layanan Pengguna SPSE.................................................................................................................. 1. SOP Perubahan Email Penyedia……………………………............................................................................... 2. SOP Perubahan Password Dan Pemberian InformasiUser ID Admin Agency …........................ 3. SOP Perubahan Password Dan Pemberian InformasiUserID Auditor........................................... 4. SOP Perubahan Password Dan Pemberian Informasi UserID Helpdesk…………………………... 5. SOP Perubahan Password Dan Pemberian Informasi User ID Verifikator………………………... 6. SOP Perubahan Password Dan Pemberian Informasi User ID PPK………………………………….. 7. SOP Perubahan Password Dan Pemberian Informasi UserID Panitia Pokja ULP……………… 8. SOP Perubahan NPWP Penyedia………………………………………………………………………………….... 9. SOP Perubahan Data Lelang………………………………………………………………………………………….. 10. SOP Pemberian Informasi User ID Penyedia…………………………………………………………………... 11. SOP Penggunaan Akses Intranet/Internet di Bidding Room..................................…………………. 12. SOP Pengumuman Informasi Ke Pengguna SPSE Terkait Kendala Sistem SPSE………………... 13. SOP Pengumuman Informasi Ke Pengguna SPSE Terkait Pemeliharaan Sistem SPSE……….. 14. SOP Eskalasi Permasalahan Melalui Aplikasi TTS…………………………………………………………… 15. SOP Eskalasi Permasalahan Melalui E-Mail...………………………………………………………………….. 16. SOP Penanganan Permasalahan Pengguna SPSE Melalui Telepon…………………………………… 17. SOP Penanganan Permasalahan Pengguna SPSE Melalui Aplikasi TTS……………………………. 18. SOP Penanganan Permasalahan Pengguna SPSE Melalui E-Mail……………………………………… 19. SOP Penanganan Permasalahan Pengguna SPSE di LPSE………………………………………………... 20. SOP Pendampingan Upload di Bidding Room………………………………………………………………... 21. SOP Perubahan Jadwal Batas Akhir Upload dan Awal Pembukaan Dokumen Penawaran… SOP Pedoman Bimbingan Teknis......................................................................................................................... 22. SOP Pelaksanaan Training Penggunaan LPSE............................................................................................ SOP Pedoman Pemeliharaan Kinerja dan Kapasitas SPSE.................................................................... 23. SOP Monitoring dan Evaluasi Kinerja Infrastruktu SPSE..................................................................... 24. SOP Monitoring dan Evaluasi Kinerja Aplikasi SPSE.............................................................................. 25. SOP Monitoring dan Evaluasi Kapasitas Infrastruktur SPSE.............................................................. SOP Pedoman Pengamanan dan Pemeliharaan Infrastruktur SPSE................................................ 26. SOP Monitoring dan Pemeliharaan Data Center........................................................................................ 27. SOP Pengelolaan Asset Informasi.................................................................................................................... 28. SOP Pengelolaan Software Pendukung......................................................................................................... 29. Instruksi Kerja Monitoring Security Log Pada Server.......................................................................... 30. Instruksi Kerja Pengelolaan Data Center...................................................................................................... 31. SOP Prosedur Monitoring dan Pemeliharaan Jaringan.......................................................................... SOP Pedoman Pengarsipan Dokumen Elektronik SPSE.......................................................................... 32. SOP Pengarsipan Dokumen……………………………………………………………………………….................. 33. SOP Pelaksanaan Backup Server...................................................................................................................... 34. Instruksi Kerja Backup dan Recovery……………………………………………………………………………. SOP Pedoman Pengembangan Sistem e-Procurement…........................................................................ 35. SOP Perencanaan dan Monitoring Kapasitas Infrastruktur SPSE……………………….................. SOP Pedoman Registrasi dan Verifikasi Pengguna SPSE ………………………………………………… 36. SOP Registrasi dan Verifikasi Penyedia Barang Jasa……………………………………………………….. 37. SOP Registrasi PPK……………………………………………………………………………………………………… 38. SOP Registrasi Panitia Pengadaan…………………………………………………………………………………. 39. SOP Registrasi Admin Agency Instansi/SKPD……………………………………………………………….. 40. SOP Registrasi Auditor/Pemeriksa/Penyidik………………………………………………………………… 41. SOP Registrasi Helpdesk/Verifikator/Admin Agency LPSE……………………………………………. iii
ii iii 1 2 10 18 26 33 41 48 55 63 68 76 79 82 85 89 93 99 104 107 113 119 122 123 126 127 133 140 147 148 156 165 169 172 175 179 180 186 191 219 220 226 227 232 237 242 247 252
42. SOP Registrasi Helpdesk/Verifikator/Admin Agency untuk LPSE Service Provider………… 43. SOP Pengaktifan Kembali Akun Penyedia……………………………………………………………………… 44. SOP Penonaktifan Akun Penyedia………………………………………………………………………………….. 45. SOP Penonaktifan Akun PPK dan Panitia Pengadaan/Pokja ULP…………………………………… SOP Penanganan Masalah SPSE………………………………………………………………………………………… 46. SOP Pemulihan Keadaan Aplikasi SPSE Akibat Kendala Teknis……....................…………………… 47. SOP Uji Forensik……………………………………………………………………….....................……………………. 48. SOP Penanganan Insiden Keamanan Informasi SPSE……………………………………………………… 49. SOP Penanganan Insiden Infrastruktur SPSE…………………………………………………………………. 50. SOP Penanganan Insiden SPSE……………………………………………………………………………………… Lampiran……………………………………………….....................................................……………………………………… Lampiran Tahapan Proses Lelang......................................................………………………………………………….. Lampiran Tabel Prioritas Penyelesaian Permasalahan SPSE…………………………………………………..
iv
257 262 265 268 271 272 278 285 290 294 298 299 300
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN LAMANDAU
STANDARD OPERATING PROCEDURES(SOP) LAYANAN PENGGUNA SPSE
NANGA BULIK 2015
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES(SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERUBAHAN EMAIL PENYEDIA BARANG/JASA
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
2
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
1/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi Nomor Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERUBAHAN EMAIL PENYEDIA BARANG/JASA
Dasar Hukum : 1 2 3
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3 4
Penyedia Barang/Jasa Front office Help Desk Verifikator
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mengatur langkah-langkah yang dilakukan oleh penyedia untuk mengganti e-mail penyedia.
Peralatan/Perlengkapan : Tujuan : 1.
Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi pengelola LPSE dan Peyedia yang terdaftar di SPSE dalam melakukan permintaan penggantian alamat e-mail penyedia barang/jasa.
Peringatan : 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan : 1
1. 2. 3 4
Surat Permohonan Ganti E-mail Penyedia Surat Kuasa Pembawa Berkas Tabel Prioritas Penyelesaian Permasalahan SPSE Formulir Tanda Terima Berkas
Pencatatan dan Pendataan :
Definisi : 1.
Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE.
2.
Verifikator adalah personil pada pada unit registrasi verifikasi LPSE yang bertugas melakukan verifikasi kepada penyedia barang/jasa yang akan menjadi pengguna SPSE.
SOP Pengarsipan Dokumen
3
SOP PERUBAHAN EMAIL PENYEDIA BARANG/JASA No 1
Aktivitas Mempersiapkan berkas permohonan berkas permohonan ganti e-mail
Penyedia
Front office
Pelaksana Helpdesk LPSE
Verifikator
Mulai
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan 1. Surat Permohonan dibuat diatas kertas berkop perusahaan, ditandatangani pimpinan perusahaan, dicap dan bermaterai.
Waktu N/A
Output Berkas Permohonan
Keterangan
2. Jika yang datang selain pimpinan perusahaan harus membawa Surat Kuasa dibuat diatas kertas berkop perusahaan, ditandatangani pimpinan perusahaan, dicap dan bermaterai. 3. Dokumen perusahaan seperti pada saat registrasi terdiri dari asli dan copy yaitu KTP direktur, NPWP, SIUP/ SIUJK/ ijin untuk menjalankan kegiatan/usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku , Akta pendirian perusahaan dan Akta perubahan terakhir 4. Berkas permohonan diatas dimasukan dalam map/amplop dan diberi sampul identitas perusahaan 2
Datang ke LPSE terkait, melapor ke front office dan mengisi buku tamu
3
Memberikan nomor antrian dan mempersilahkan penyedia untuk menunggu giliran menghadap helpdesk diruang tunggu
4
Memanggil penyedia untuk menghadap sesuai nomor antrian Melakukan pengecekan kelengkapan berkas.
5
Tidak
N/A
isian data penyedia pada buku tamu
Telah mengisi daftar tamu
5 menit
Nomor antrian
Nomor antrian
N/A
Berkas permohonan
10 menit
hasil pengecekan
5 menit terhitung setelah mengisi buku tamu
Ya
6
Apabila berkas lengkap maka helpdesk menyerahkan tanda terima berkas kepada penyedia dan meminta penyedia untuk menunggu konfirmasi perubahan email melalui email penyedia. Kemudian helpdesk menyerahkan berkas permohonan kepada verifikator untuk diproses lebih lanjut.
Berkas permohonan lengkap
5 menit
permohonan Jangka waktu lamanya ditindakanjuti proses perubahan kepada verifikator email mengacu pada Tabel Prioritas Penyelesaian Permasalahan SPSE
7
Apabila berkas tidak lengkap maka helpdesk mengembalikan berkas kepada penyedia dan meminta penyedia untuk melengkapi berkas.
Berkas permohonan tidak lengkap
5 menit
permohonan tidak ditindaklanjuti
8
Menerima dan memeriksa berkas permohonan
Berkas permohonan lengkap
10 menit
permohonan ditindaklanjuti untuk diverifikasi
4
9
Melakukan verifikasi ulang disesuaikan dengan berkas yang telah diarsip sebelumnya. Apakah berkas benar/valid ?
Berkas permohonan lengkap
15 menit
hasil verifikasi berkas permohonan
10 Apabila tidak sesuai verifikator melalui Helpdesk meminta Penyedia untuk melengkapi berkas/menunjukan berkas yang sesuai.
berkasi tidak lengkap ketika dilakukan verifikasi
5 menit
permohonan ditolak/tidak ditindaklanjuti
11 Melakukan perubahan e-mail penyedia barang/jasa pada aplikasi SPSE
berkas lengkap dan sesuai ketika di verifikasi
10 menit
hasil perubahan email
12 Memberitahu helpdesk bahwa permohonan perubahan alamat e-mail penyedia telah dilaksanakan
hasil perubahan email
5 menit
hasil perubahan email diterima oleh penyedia
13 Mengarsipkan berkas dengan mengacu pada SOP pengarsipan dokumen
hasil perubahan email
14 Menerima dan meneruskan pemberitahuan melalui e-mail kepada Penyedia barang/jasa bahwa permohonan perubahan alamat e-mail penyedia telah dilaksanakan
Tidak
Ya
10 menit hasil perubahan email Selesai
5 menit
Tata cara perubahan email penyedia pada aplikasi SPSE mengacu pada panduan pengguna (user guide) aplikasi SPSE
Arsip berkas permohonan
perubahan alamat email diterima oleh penyedia
5
STANDAR OPERATING PROCEDURES(SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERUBAHAN EMAIL PENYEDIA BARANG/JASA
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
6
Template Surat Perubahan email Penyediaa Barang/Jasa
Kop Surat perusahan Tempat, Tanggal No
:
Kepada Yth :
Lampiran : Perihal
Kepala LPSE Kabupaten Lamandau
: Permohonan Perubahan Alamat e-mail
Dengan hormat, yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Jabatan: e-mail :
Untuk dan atas nama Nama perusahaan : Alamat perusahaan :
Bersama ini kami mengajukan permohonan perubahan alamat e-mail e-mail semula : e-mail baru
:
Demikian surat permohonan ini dibuat, atas bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih
Hormat kami Pimpinan, dicap dan bermaterai
(………………………………)
Template Surat Kuasa
7
Kop Surat Perusahaan
SURAT KUASA No :
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:
Jabatan
:
Alamat
:
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama [nama perusahaan] Nama
:
Jabatan
:
Alamat
:
No. KTP
:
, memberi kuasa kepada:
Untuk membawa dokumenperusahaan berupa: 1. 2. 3. 4. 5.
KTP direksi/direktur/pemilik perusahaan/pejabat yang berwenang di perusahaan [fotokopi] NPWP [asli dan fotokopi] Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)/Surat Ijin Jasa Konstruksi (SIUJK)/ijin untuk menjalankan kegiatan/usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku [asli dan fotokopi] Akta pendirian perusahaan, serta akta perubahan terakhir (jika ada) [asli dan fotokopi] Surat Permohonan Ganti e-mail beserta lampirannya [asli]
Demikian ini surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya. [tampat] ,
[tanggal] Pemberi Kuasa, [nama perusahaan]
Penerima Kuasa, [nama perusahaan]
Cap &Materai Rp.6000,[nama]
[nama]
[jabatan]
[jabatan]
Template Form Tanda Terima Berkas
8
TANDA TERIMA BERKAS Tanggal
:
Telah kami terima dari
:
Berkas Berupa
Yang Menerima,
Yang Menyerahkan,
Nama
Nama
Jabatan
Instansi/ Jabatan
9
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES(SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERUBAHANPASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASIUSERID ADMIN AGENCY
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST., M.Si.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
10
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
2/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERUBAHAN PASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASI USER ID ADMIN AGENCY
Dasar Hukum : 1 2 3 4 5 6
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Penjelasan Singkat :
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3 4
Admin Agency Helpdesk LPSE Admin PPE Front Office
Peralatan/Perlengkapan : 1. Surat Permohonan Reset Password atau informasi User ID 2 SK Pengangkatan Admin Agency
Pencatatan dan Pendataan :
Prosedur ini mencakup proses permohonan reset password dan permintaan informasi user ID Admin Agency sehingga Admin Agency dapat melakukan login pada aplikasi SPSE
Tujuan : Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi Pengelola LPSE dan Admin Agency yang terdaftar di SPSE dalam melakukan permohonan reset password dan permintaan informasi user ID miliknya
Definisi :
1. Admin Agency adalah personil pada LPSE atau pada K/L/D/I yang memiliki tugas dan kewenangan melakukan proses registrasi dan verifikasi kepada Panitia Pengadaan/Pokja ULP/PPK
Peringatan :
1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. 2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
2
Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE.
Keterkaitan : 1
SOP Pengarsipan Dokumen
11
SOP PERUBAHAN PASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASI USER ID ADMIN AGENCY No
Aktivitas
1
Menyampaikan berkas permohonan Reset Password Dan Informasi User ID (apabila datang langsung lanjut ke nomor 2 s.d 4, apabila melalui email lanjut ke nomor 4)
Pelaksana Admin Agency
Front Office
Helpdesk
Admin PPE
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan 1. Surat Permohonan Reset Password atau pemberian informasi User ID
Mulai
Waktu N/A
Admin Agency melapor ke front office dan mengisi buku tamu (apabila disampaikan langsung ke LPSE)
3
Memberikan nomor antrian dan mempersilahkan penyedia untuk menunggu giliran menghadap helpdesk diruang tunggu (apabila disampaikan langsung ke LPSE) - Apabila permohonan disampaikan langsung maka helpdesk memanggil penyedia untuk menghadap sesuai nomor antrian. - Apabila permohonan disampaikan melalui email maka helpdesk membuka email
telah mengisi daftar tamu
Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan. Apakah berkas permohonan lengkap?
Berkas permohonan lengkap
N/A 5 Menit
5
N/A
5 menit
isian data Admin Agencypada buku tamu Nomor antrian 5 menit terhitung setelah mengisi buku tamu
Nomor antrian (apabila permohonan disampaikan langsung kepada LPSE)
Tidak
Ya
6
Apabila berkas tidak lengkap maka helpdesk meminta kepada Admin Agency untuk melengkapi berkas permohonan
Berkas permohonan tidak lengkap
5 menit
7
Melengkapi kekurangan berkas permohonan
Pemberitahuan permintaan melengkapi berkas permohonan
N/A
8
Apabila berkas permohonan lengkap, helpdesk menyerahkan berkas permohonan kepada Admin PPE
Berkas permohonan lengkap
Keterangan Berkas dapat disampaikan secara (hardcopy) langsung atau melalui e-mail Admin Agency yang bersangkutan(softco py)
2. SK pengangkatan sebagai Admin Agency (apabila datang langsung ke LPSE membawa asli SK pengangkatan sebagai Admin Agency)
2
4
Output
helpdesk membuka email pada hari yang sama dengan hari email tersebut masuk (hari dan jam kerja) hasil pemeriksaan kelengkapan berkas permohonan Pemberitahuan permintaan melengkapi berkas permohonan
Permohonan ditindaklanjuti kepada Admin PPE
12
9
Menerima berkas permohonan dari Helpdesk dan memeriksa kebenaran berkas permohonan. Apakah berkas permohonan benar/valid ? Tidak
10 Melakukan reset password atau mencari informasi user ID Admin Agency pada aplikasi SPSE
11 Memberitahu Admin Agency melalui Helpdesk bahwa permohonan ditolak
Ya
1. Data pada berkas permohonan sesuai dengan data yang ada di aplikasi SPSE atau dengan arsip permohonan pada saat registrasi awal 2. Melakukan konfirmasi kepada Admin Agency melalui telepon atau bertemu langsung (jika diperlukan)
15 menit
hasil pengecekan berkas permohonan
Berkas permohonan benar/valid
10 menit
hasil perubahan password/infor masi user id
Berkas permohonan tidak benar/tidak valid 5 menit
pemberitahuan permohonan ditolak
12 Memberitahukan password baru atau informasi user ID Admin Agency melalui helpdesk untuk disampaikan kepada Admin Agency
hasil perubahan password/informasi user id 5 menit
pemberitahuan hasil perubahan password/infor masi user id
13 Mengarsipkan berkas dengan mengacu pada SOP pengarsipan dokumen
hasil perubahan password/informasi user id
Arsip berkas permohonan
14 Memberitahukan password baru atau informasi user ID Admin Agency kepada Admin Agency
Selesai
10 menit hasil perubahan password/informasi user id 5 menit Selesai
Diinformasikan untuk segera melakukan login dengan User ID dan Password tersebut serta mewajibkan untuk melakukan perubahan password
perubahan perubahan password atau informasi user id diterima oleh Admin Agency
13
STANDAR OPERATING PROCEDURES(SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERUBAHANPASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASIUSER ID ADMIN AGENCY
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
14
Template Surat Perubahan Password dan Pemberian Informasi User ID Admin Agency
Kop Surat perusahan Tempat, Tanggal No
:
Kepada Yth :
Lampiran : Perihal
Kepala LPSE Kabupaten Lamandau
: Permohonan
Perubahan/Reset Password–(atau Pemberian Informasi user-id)- Admin Agency
Dengan hormat, yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Jabatan : e-mail :
Untuk dan atas nama Nama perusahaan : Alamat perusahaan :
Bersama ini kami mengajukan permohonan perubahan/reset password -(atau pemberian informasi user-id)- Admin Agency. e-mail semula : e-mail baru
:
Demikian surat permohonan ini dibuat, atas bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih
Hormat kami Pimpinan, dicap dan bermaterai
(………………………………)
15
Template Surat Kuasa
Kop Surat Perusahaan
SURAT KUASA No :
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:
Jabatan
:
Alamat
:
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama [nama perusahaan] Nama
:
Jabatan
:
Alamat
:
No. KTP
:
, memberi kuasa kepada:
Untuk membawa dokumenperusahaan berupa: 1. 2. 3. 4. 5.
KTP direksi/direktur/pemilik perusahaan/pejabat yang berwenang di perusahaan [fotokopi] NPWP [asli dan fotokopi] Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)/Surat Ijin Jasa Konstruksi (SIUJK)/ijin untuk menjalankan kegiatan/usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku [asli dan fotokopi] Akta pendirian perusahaan, serta akta perubahan terakhir (jika ada) [asli dan fotokopi] Surat Permohonan Perubahan/Reset Password (atau Informasi user-id) Admin Agency beserta lampirannya [asli]
Demikian ini surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya. [tampat] ,
[tanggal] Pemberi Kuasa, [nama perusahaan]
Penerima Kuasa, [nama perusahaan]
Cap &Materai Rp.6000,[nama]
[nama]
[jabatan]
[jabatan]
16
Form Tanda Terima Berkas TANDA TERIMA BERKAS Tanggal
:
Telah kami terima dari
:
Berkas Berupa
Yang Menerima,
Yang Menyerahkan,
Nama
Nama
Jabatan
Instansi/ Jabatan
17
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERUBAHANPASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASIUSERID AUDITOR
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST., M.Si.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
18
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
3/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERUBAHAN PASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASI USER ID AUDITOR
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
5 6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Penjelasan Singkat :
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3 4
Auditor Front Office Helpdesk Admin PPE
Peralatan/Perlengkapan : 1.
Surat Permohonan Reset Password atau Informasi User ID
2
Surat Perintah Pemeriksaan
Prosedur ini mencakup proses permohonan reset password dan permintaan informasi user ID Auditor sehingga Auditor dapat melakukan login pada aplikasi SPSE
Tujuan :
Pencatatan dan Pendataan :
Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi Pengelola LPSE dan Auditor yang terdaftar di SPSE dalam melakukan permohonan reset password dan permintaan informasi user ID miliknya
Peringatan : 1.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan.
2.
Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan : 1
SOP Pengarsipan Dokumen
Definisi : 1.
Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE.
2.
Admin PPE adalah personil LPSE yang memiliki tugas mengelola website LPSE serta mengelola dan membuatkan akun (user id dan password admin agency, verifikator, helpdesk dan auditor/pemeriksa).
19
SOP PERUBAHAN PASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASI USER ID AUDITOR No
Aktivitas
1
Menyampaikan berkas permohonan Reset Password Dan Informasi User ID (apabila datang langsung lanjut ke nomor 2 s.d 4, apabila melalui email lanjut ke nomor 4)
Pelaksana Auditor
Front Office
Helpdesk
Admin PPE
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan 1. Surat Permohonan Reset Password dan Info User ID
Mulai
Waktu N/A
auditor melapor ke front office dan mengisi buku tamu (apabila disampaikan langsung ke LPSE)
3
Memberikan nomor antrian dan mempersilahkan penyedia untuk menunggu giliran menghadap helpdesk diruang tunggu (apabila disampaikan langsung ke LPSE) - Apabila permohonan disampaikan langsung maka helpdesl memanggil penyedia untuk menghadap sesuai nomor antrian. - Apabila permohonan disampaikan melalui email maka helpdesk membuka email
telah mengisi daftar tamu
Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan. Apakah berkas permohonan lengkap?
Berkas permohonan lengkap
N/A 5 Menit
5
N/A
isian data auditorpada buku tamu
5 menit
Nomor antrian 5 menit terhitung setelah mengisi buku tamu
Nomor antrian (apabila permohonan disampaikan langsung kepada LPSE)
Tidak
Keterangan Berkas dapat disampaikan secara (hardcopy) langsung atau melalui e-mail auditor yang bersangkutan(softco py)
2. Surat Perintah Tugas Pemeriksaan (apabila datang langsung ke LPSE membawa asli Surat Perintah Tugas Pemeriksaan)
2
4
Output
Ya
6
Apabila berkas tidak lengkap maka helpdesk meminta kepada Auditor untuk melengkapi berkas permohonan
Berkas permohonan tidak lengkap
5 menit
7
Melengkapi kekurangan berkas permohonan
Pemberitahuan permintaan melengkapi berkas permohonan
N/A
8
Apabila berkas permohonan lengkap, helpdesk menyerahkan berkas permohonan kepada Admin PPE
Berkas permohonan lengkap
helpdesk membuka email pada hari yang sama dengan hari email tersebut masuk (hari dan jam kerja) hasil pemeriksaan kelengkapan berkas permohonan Pemberitahuan permintaan melengkapi berkas permohonan
Permohonan ditindaklanjuti kepada Admin PPE
20
9
Menerima berkas permohonan dari Helpdesk dan memeriksa kebenaran berkas permohonan. Apakah berkas permohonan benar/valid ? Tidak
10 Melakukan reset password atau mencari informasi user ID Auditor pada aplikasi SPSE
11 Memberitahu Auditor melalui Helpdesk bahwa permohonan ditolak
Ya
1. Data pada berkas permohonan sesuai 15 menit dengan data yang ada di aplikasi SPSE atau dengan arsip permohonan pada saat registrasi awal 2. Melakukan konfirmasi kepada Auditor melalui telepon atau bertemu langsung (jika diperlukan)
hasil pengecekan berkas permohonan
Berkas permohonan benar/valid
hasil perubahan password/infor masi user id
10 menit
Berkas permohonan tidak benar/tidak valid 5 menit
pemberitahuan permohonan ditolak
12 Memberitahukan password baru atau informasi user ID Auditor melalui helpdesk untuk disampaikan kepada Auditor
hasil perubahan password/informasi user id 5 menit
pemberitahuan hasil perubahan password/infor masi user id
13 Mengarsipkan berkas dengan mengacu pada SOP pengarsipan dokumen
hasil perubahan password/informasi user id
Arsip berkas permohonan
14 Memberitahukan password baru atau informasi user ID Auditor kepada Auditor
Selesai
10 menit
hasil perubahan password/informasi user id 5 menit Selesai
Diinformasikan untuk segera melakukan login dengan User ID dan Password tersebut serta mewajibkan untuk melakukan perubahan password
perubahan perubahan password atau informasi user id diterima oleh Auditor
21
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERUBAHANPASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASIUSERID AUDITOR
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
22
Template Surat Permohonan Perubahan Password dan Pemberian Informasi User ID Auditor
Kop Surat Perusahan Tempat, Tanggal No
:
Kepada Yth :
Lampiran : Perihal
Kepala LPSE Kabupaten Lamandau
: Permohonan
Perubahan/Reset Password –(atau Pemberian Informasi user-id)-Auditor
Dengan hormat, yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Jabatan : e-mail :
Untuk dan atas nama Nama perusahaan : Alamat perusahaan :
Bersama ini kami mengajukan permohonan perubahan/reset password -(ataupemberian informasiuser-id)- Auditor e-mail semula : e-mail baru
:
Demikian surat permohonan ini dibuat, atas bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih
Hormat kami Pimpinan, dicap dan bermaterai
(………………………………)
23
Template Surat Kuasa
Kop Surat Perusahaan
SURAT KUASA No :
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:
Jabatan
:
Alamat
:
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama [nama perusahaan] Nama
:
Jabatan
:
Alamat
:
No. KTP
:
, memberi kuasa kepada:
Untuk membawa dokumenperusahaan berupa: 1. 2. 3. 4. 5.
KTP direksi/direktur/pemilik perusahaan/pejabat yang berwenang di perusahaan [fotokopi] NPWP [asli dan fotokopi] Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)/Surat Ijin Jasa Konstruksi (SIUJK)/ijin untuk menjalankan kegiatan/usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku [asli dan fotokopi] Akta pendirian perusahaan, serta akta perubahan terakhir (jika ada) [asli dan fotokopi] Surat Permohonan Perubahan/Reset Password (atau Informasi user-id) Auditor beserta lampirannya [asli]
Demikian ini surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya. [tampat] ,
[tanggal] Pemberi Kuasa, [nama perusahaan]
Penerima Kuasa, [nama perusahaan]
Cap &Materai Rp.6000,[nama]
[nama]
[jabatan]
[jabatan]
24
Form Tanda Terima Berkas TANDA TERIMA BERKAS Tanggal
:
Telah kami terima dari
:
Berkas Berupa
Yang Menerima,
Yang Menyerahkan,
Nama
Nama
Jabatan
Instansi/ Jabatan
25
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERUBAHAN PASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASIUSER IDHELPDESK
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
26
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
4/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERUBAHAN PASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASI USER ID HELPDESK
Dasar Hukum : 1 2 3 4 5 6
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Penjelasan Singkat :
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
Admin PPE Helpdesk LPSE
Peralatan/Perlengkapan : 1. Surat Permohonan Reset Password dan Info User ID 2 Surat Keputusan/SK pengangkatan sebagai Helpdesk
Prosedur ini mencakup proses permohonan reset password dan permintaan informasi user ID Helpdesk sehingga Helpdesk dapat melakukan login pada aplikasi SPSE
Tujuan :
Pencatatan dan Pendataan :
Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi Pengelola LPSE dan Helpdesk yang terdaftar di SPSE dalam melakukan permohonan reset password dan permintaan informasi user ID miliknya
Peringatan : 1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. 2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan : 1
Definisi : 1. Admin PPE adalah personil LPSE yang memiliki tugas mengelola website LPSE serta mengelola dan membuatkan akun (user id dan password admin agency, verifikator, helpdesk dan auditor/pemeriksa). 2. Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE.
SOP Pengarsipan Dokumen
27
SOP PERUBAHAN PASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASI USER ID HELPDESK Pelaksana No Aktivitas Helpdesk LPSE Admin PPE 1 Menyampaikan berkas permohonan Reset Mulai Password Dan Info User ID
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan 1. Surat Permohonan Reset Password dan Info User ID
Waktu N/A
Output
2. Surat Keputusan/SK pengangkatan sebagai Helpdesk
2
Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan. Apakah berkas permohonan lengkap?
Berkas permohonan
5 Menit
hasil pengecekan berkas pemberitahuan untuk melengkapi berkas
Ya
Tidak
3
Meminta Helpdesk untuk melengkapi berkas permohonan
berkas permohonan tidak lengkap
5 Menit
4
Melengkapai kekurangan berkas permohonan
pemberitahuan untuk melengkapi berkas
N/A
5
Memeriksa kebenaran berkas permohonan. Apakah berkas permohonan benar/valid ?
1. Data pada berkas permohonan sesuai dengan data yang ada di aplikasi SPSE atau dengan arsip permohonan pada saat registrasi awal
15 menit
hasil pengecekan berkas
hasil pengecekan berkas bahwa berkas permohonan lengkap dan benar/valid
15 menit
hasil pengecekan berkas bahwa berkas permohonan tidak lengkap atau tidak benar/tidak valid hasil reset password/informasi user id
5 menit
hasil reset password/infor masi user id pemberitahuan permohonan di tolak pemberitahuan password baru/informasi user id diterima oleh helpdesk
hasil reset password/informasi user id dan pemberitahuan password baru/informasi user id
5 menit
Tidak
Ya
Keterangan Berkas dapat disampaikan secara (hardcopy) langsung atau melalui e-mail helpdesk (softcopy)
2. Melakukan konfirmasi kepada Helpdesk melalui telepon atau bertemu langsung (jika diperlukan) 6
7
8
9
Apabila berkas lengkap dan benar/valid Admin PPE melakukan reset password atau mencari informasi user ID Helpdesk pada aplikasi SPSE Apabila berkas tidak lengkap dan tidak benar/tidak valid, Admin PPE Memberitahu Helpdesk bahwa permohonan ditolak Memberitahukan password baru atau informasi user ID Helpdesk kepada Helpdesk
Mengarsipkan berkas dengan mengacu pada SOP pengarsipan dokumen
Selesai
Selesai
10 menit
Diinformasikan untuk segera melakukan login dengan User ID dan Password tersebut serta mewajibkan untuk melakukan perubahan password
Arsip berkas permohonan
28
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERUBAHAN PASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASIUSER IDHELPDESK
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
29
Template Surat Permohonan Perubahan Password dan Pemberian Informasi User ID Helpdesk
Kop Surat Perusahan Tempat, Tanggal No
:
Kepada Yth :
Lampiran : Perihal
Kepala LPSE Kabupaten Lamandau
: Permohonan
Perubahan/Reset Password –(atau Pemberian Informasi user-id)- Helpdesk
Dengan hormat, yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Jabatan : e-mail :
Untuk dan atas nama Nama perusahaan : Alamat perusahaan :
Bersama ini kami mengajukan permohonan perubahan/reset password -(atau pemberian informasi user-id)- Helpdesk e-mail semula : e-mail baru
:
Demikian surat permohonan ini dibuat, atas bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih
Hormat kami Pimpinan, dicap dan bermaterai
(………………………………)
Template Surat Kuasa
30
Kop Surat Perusahaan
SURAT KUASA No :
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:
Jabatan
:
Alamat
:
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama [nama perusahaan] Nama
:
Jabatan
:
Alamat
:
No. KTP
:
, memberi kuasa kepada:
Untuk membawa dokumenperusahaan berupa: 1. 2. 3. 4. 5.
KTP direksi/direktur/pemilik perusahaan/pejabat yang berwenang di perusahaan [fotokopi] NPWP [asli dan fotokopi] Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)/Surat Ijin Jasa Konstruksi (SIUJK)/ijin untuk menjalankan kegiatan/usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku [asli dan fotokopi] Akta pendirian perusahaan, serta akta perubahan terakhir (jika ada) [asli dan fotokopi] Surat Permohonan Perubahan/Reset Password (atau Informasi user-id) Helpdesk beserta lampirannya [asli]
Demikian ini surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya. [tampat] ,
[tanggal] Pemberi Kuasa, [nama perusahaan]
Penerima Kuasa, [nama perusahaan]
Cap&Materai Rp.6000,[nama]
[nama]
[jabatan]
[jabatan]
Form Tanda Terima Berkas
31
TANDA TERIMA BERKAS Tanggal
:
Telah kami terima dari
:
Berkas Berupa
Yang Menerima,
Yang Menyerahkan,
Nama
Nama
Jabatan
Instansi/ Jabatan
32
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERUBAHANPASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASIUSER ID VERIFIKATOR
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
33
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
5/SOP/LPSE.LPSE/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERUBAHAN PASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASI USER ID VERIFIKATOR
Dasar Hukum : 1 2 3 4 5
6
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Penjelasan Singkat :
Penjelasan Singkat :
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3 4
Verifikator Front Office Helpdesk LPSE Admin PPE
Peralatan/Perlengkapan : 1. Surat Permohonan Reset Password atau Informasi User ID 2
Surat Keputusan/Surat Pengangkatan Verifikator
Pencatatan dan Pendataan :
Prosedur ini mencakup proses permohonan reset password dan permintaan informasi user ID Verifikator sehingga Verifikator dapat melakukan login pada aplikasi SPSE
Tujuan : Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi Pengelola LPSE dan Verifikator yang terdaftar di SPSE dalam melakukan permohonan reset password dan permintaan informasi user ID miliknya
Definisi : 1. Verifikator adalah personil pada pada unit registrasi verifikasi LPSE yang bertugas melakukan verifikasi kepada penyedia barang/jasa yang akan menjadi pengguna SPSE.
Peringatan : 1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. 2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan : 1
2. Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE. 3. Admin PPE adalah personil LPSE yang memiliki tugas mengelola website LPSE serta mengelola dan membuatkan akun (user id dan password admin agency, verifikator, helpdesk dan auditor/pemeriksa).
SOP Pengarsipan Dokumen
34
SOP PERUBAHAN PASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASI USER ID VERIFIKATOR No
Aktivitas
1
Menyampaikan berkas permohonan Reset Password Dan Informasi User ID (apabila datang langsung lanjut ke nomor 2 s.d 4, apabila melalui email lanjut ke nomor 4)
Pelaksana Verifikator
Front Office
Helpdesk LPSE
Admin PPE
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan 1. Surat Permohonan Reset Password dan Info User ID
Mulai
Waktu N/A
Verifikator melapor ke front office dan mengisi buku tamu (apabila disampaikan langsung ke LPSE)
3
Memberikan nomor antrian dan mempersilahkan penyedia untuk menunggu giliran menghadap helpdesk diruang tunggu (apabila disampaikan langsung ke LPSE) - Apabila permohonan disampaikan langsung maka helpdesk memanggil penyedia untuk menghadap sesuai nomor antrian. - Apabila permohonan disampaikan melalui email maka helpdesk membuka email
telah mengisi daftar tamu
Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan. Apakah berkas permohonan lengkap?
Berkas permohonan lengkap
N/A 5 Menit
5
N/A
isian data Verifikatorpada buku tamu
5 menit
Nomor antrian 5 menit terhitung setelah mengisi buku tamu
Nomor antrian (apabila permohonan disampaikan langsung kepada LPSE)
Tidak
Keterangan Berkas dapat disampaikan secara (hardcopy) langsung atau melalui e-mail Verifikator yang bersangkutan(softco py)
2. SK Pengangkatan sebagai Verifikator (apabila datang langsung ke LPSE membawa asli SK Pengangkatan sebagai Verifikator )
2
4
Output
helpdesk membuka email pada hari yang sama dengan hari email tersebut masuk (hari dan jam kerja)
Ya
6
Apabila berkas tidak lengkap maka helpdesk meminta kepada Verifikator untuk melengkapi berkas permohonan
Berkas permohonan tidak lengkap
5 menit
7
Melengkapi kekurangan berkas permohonan
Pemberitahuan permintaan melengkapi berkas permohonan
N/A
hasil pemeriksaan kelengkapan berkas permohonan Pemberitahuan permintaan melengkapi berkas permohonan
35
8
Apabila berkas permohonan lengkap, helpdesk menyerahkan berkas permohonan kepada Admin PPE
Berkas permohonan lengkap
Permohonan ditindaklanjuti kepada Admin PPE
9
Menerima berkas permohonan dari Helpdesk dan memeriksa kebenaran berkas permohonan. Apakah berkas permohonan benar/valid ?
1. Data pada berkas permohonan sesuai 15 menit dengan data yang ada di aplikasi SPSE atau dengan arsip permohonan pada saat registrasi awal 2. Melakukan konfirmasi kepada Verifikator melalui telepon atau bertemu langsung (jika diperlukan)
hasil pengecekan berkas permohonan
Berkas permohonan benar/valid
hasil perubahan password/infor masi user id
Tidak
10 Melakukan reset password atau mencari informasi user ID Verifikator pada aplikasi SPSE
11 Memberitahu Verifikator melalui Helpdesk bahwa permohonan ditolak
Ya
10 menit
Berkas permohonan tidak benar/tidak valid 5 menit
pemberitahuan permohonan ditolak
12 Memberitahukan password baru atau informasi user ID Verifikator melalui helpdesk untuk disampaikan kepada Verifikator
hasil perubahan password/informasi user id 5 menit
pemberitahuan hasil perubahan password/infor masi user id
13 Mengarsipkan berkas dengan mengacu pada SOP pengarsipan dokumen
hasil perubahan password/informasi user id
Arsip berkas permohonan
14 Memberitahukan password baru atau informasi user ID Verifikator kepada Verifikator
Selesai
10 menit
hasil perubahan password/informasi user id 5 menit Selesai
Diinformasikan untuk segera melakukan login dengan User ID dan Password tersebut serta mewajibkan untuk melakukan perubahan password
perubahan password atau informasi user id diterima oleh Verifikator
36
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERUBAHAN PASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASIUSER ID VERIFIKATOR
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
37
Template Surat Permohonan Perubahan Password dan Pemberian Informasi User ID Verifikator
Kop Surat Perusahan Tempat, Tanggal No
:
Kepada Yth :
Lampiran : Perihal
Kepala LPSE Kabupaten Lamandau
: Permohonan
Perubahan/Reset Password –(atau Pemberian Informasi user-id)- Verifikator
Dengan hormat, yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Jabatan : e-mail :
Untuk dan atas nama Nama perusahaan : Alamat perusahaan :
Bersama ini kami mengajukan permohonan perubahan/reset password -(atau pemberian informasi user-id)- Verifikator e-mail semula : e-mail baru
:
Demikian surat permohonan ini dibuat, atas bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih
Hormat kami Pimpinan, dicap dan bermaterai
(………………………………)
Template Surat Kuasa
38
Kop Surat Perusahaan
SURAT KUASA No :
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:
Jabatan
:
Alamat
:
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama [nama perusahaan] Nama
:
Jabatan
:
Alamat
:
No. KTP
:
, memberi kuasa kepada:
Untuk membawa dokumenperusahaan berupa: 1. 2. 3. 4. 5.
KTP direksi/direktur/pemilik perusahaan/pejabat yang berwenang di perusahaan [fotokopi] NPWP [asli dan fotokopi] Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)/Surat Ijin Jasa Konstruksi (SIUJK)/ijin untuk menjalankan kegiatan/usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku [asli dan fotokopi] Akta pendirian perusahaan, serta akta perubahan terakhir (jika ada) [asli dan fotokopi] Surat Permohonan Perubahan/Reset Password (atau Informasi user-id) Verifikator beserta lampirannya [asli]
Demikian ini surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya. [tampat] ,
[tanggal] Pemberi Kuasa, [nama perusahaan]
Penerima Kuasa, [nama perusahaan]
Cap&Materai Rp.6000,[nama]
[nama]
[jabatan]
[jabatan]
Form Tanda Terima Berkas
39
TANDA TERIMA BERKAS Tanggal
:
Telah kami terima dari
:
Berkas Berupa
Yang Menerima,
Yang Menyerahkan,
Nama
Nama
Jabatan
Instansi/ Jabatan
40
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERUBAHAN PASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASIUSER ID PPK
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
41
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
6/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERUBAHAN PASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASI USER ID PPK
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
5 6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Penjelasan Singkat :
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
PPK Admin Agency
Peralatan/Perlengkapan : 1. Surat Permohonan Reset Password dan Info User ID 2 Surat Keputusan/SK pengangkatan sebagai PPK
Pencatatan dan Pendataan :
Prosedur ini mencakup proses permohonan reset password dan permintaan informasi user ID PPK sehingga PPK dapat melakukan login pada aplikasi SPSE
Tujuan : Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi Pengelola LPSE dan PPK yang terdaftar di SPSE dalam melakukan permohonan reset password dan permintaan informasi user ID miliknya
Definisi : 1
Admin Agency adalah personil pada LPSE atau pada K/L/D/I yang memiliki tugas dan kewenangan melakukan proses registrasi dan verifikasi kepada Panitia Pengadaan/Pokja ULP/PPK
Peringatan : 1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. 2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
2. PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) adalah pejabat yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran sebagai pemilik pekerjaan, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
Keterkaitan : 1
SOP Pengarsipan Dokumen
42
SOP PERUBAHAN PASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASI USER ID PPK No 1
Aktivitas Menyampaikan berkas permohonan Reset Password Dan Info User ID
Pelaksana PPK
Admin Agency
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan 1. Surat Permohonan Reset Password dan Info User ID
Mulai
Waktu N/A
Output
2. Surat Keputusan/SK pengangkatan sebagai PPK (Apabila disampaikan langsung membawa asli Surat Keputusan/SK pengangkatan sebagai PPK) 2
Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan. Apakah berkas permohonan lengkap?
Berkas permohonan
5 Menit
hasil pengecekan berkas pemberitahuan untuk melengkapi berkas
Ya
Tidak
3
Meminta PPK untuk melengkapi berkas permohonan
berkas permohonan tidak lengkap
5 Menit
4
Melengkapai kekurangan berkas permohonan
pemberitahuan untuk melengkapi berkas
N/A
5
Memeriksa kebenaran berkas permohonan. Apakah berkas permohonan benar/valid ?
1. Data pada berkas permohonan sesuai dengan data yang ada di aplikasi SPSE atau dengan arsip permohonan pada saat registrasi awal
15 menit
hasil pengecekan berkas
hasil pengecekan berkas bahwa berkas permohonan lengkap dan benar/valid
15 menit
hasil pengecekan berkas bahwa berkas permohonan tidak lengkap atau tidak benar/tidak valid hasil reset password/informasi user id
5 menit
hasil reset password/infor masi user id pemberitahuan permohonan di tolak pemberitahuan password baru/informasi user id diterima oleh PPK
hasil reset password/informasi user id dan pemberitahuan password baru/informasi user id
5 menit
Tidak
Ya
Keterangan Berkas dapat disampaikan secara (hardcopy) langsung atau melalui e-mail PPK (softcopy)
2. Melakukan konfirmasi kepada PPK melalui telepon atau bertemu langsung (jika diperlukan) 6
7
8
9
Apabila berkas lengkap dan benar/valid Admin Agency melakukan reset password atau mencari informasi user ID PPK pada aplikasi SPSE Apabila berkas tidak lengkap dan tidak benar/tidak valid, Admin Agency Memberitahu PPK bahwa permohonan ditolak Memberitahukan password baru atau informasi user ID PPK kepada PPK
Mengarsipkan berkas dengan mengacu pada SOP pengarsipan dokumen
Selesai
Selesai
10 menit
Diinformasikan untuk segera melakukan login dengan User ID dan Password tersebut serta mewajibkan untuk melakukan perubahan password
Arsip berkas permohonan
43
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERUBAHANPASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASIUSER ID PPK
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
44
Template Surat Permohonan Perubahan Password dan Pemberian Informasi User ID PPK
Kop Surat Perusahan Tempat, Tanggal No
:
Kepada Yth :
Lampiran : Perihal
Kepala LPSE Kabupaten Lamandau
: Permohonan
Perubahan/Reset Password –(atau Pemberian Informasi user-id)- PPK
Dengan hormat, yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Jabatan : e-mail :
Untuk dan atas nama Nama perusahaan : Alamat perusahaan :
Bersama ini kami mengajukan permohonan perubahan/reset password -(atau pemberian informasi user-id)- PPK e-mail semula : e-mail baru
:
Demikian surat permohonan ini dibuat, atas bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih
Hormat kami Pimpinan, dicap dan bermaterai
(………………………………)
Template Surat Kuasa
45
Kop Surat Perusahaan
SURAT KUASA No :
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:
Jabatan
:
Alamat
:
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama [nama perusahaan] Nama
:
Jabatan
:
Alamat
:
No. KTP
:
, memberi kuasa kepada:
Untuk membawa dokumenperusahaan berupa: 1. 2. 3. 4. 5.
KTP direksi/direktur/pemilik perusahaan/pejabat yang berwenang di perusahaan [fotokopi] NPWP [asli dan fotokopi] Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)/Surat Ijin Jasa Konstruksi (SIUJK)/ijin untuk menjalankan kegiatan/usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku [asli dan fotokopi] Akta pendirian perusahaan, serta akta perubahan terakhir (jika ada) [asli dan fotokopi] Surat Permohonan Perubahan/Reset Password (atau Informasi user-id) PPK beserta lampirannya [asli]
Demikian ini surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya. [tampat] ,
[tanggal] Pemberi Kuasa, [nama perusahaan]
Penerima Kuasa, [nama perusahaan]
Cap&Materai Rp.6000,[nama]
[nama]
[jabatan]
[jabatan]
Form Tanda Terima Berkas
46
TANDA TERIMA BERKAS Tanggal
:
Telah kami terima dari
:
Berkas Berupa
Yang Menerima,
Yang Menyerahkan,
Nama
Nama
Jabatan
Instansi/ Jabatan
47
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERUBAHANPASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASIUSER ID PANITIA POKJA ULP
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
48
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
7/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERUBAHAN PASSWORD DAN PEMBERIAN INFORMASI USER ID PANITIA POKJA ULP
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
6
Penjelasan Singkat :
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
Panitia Pengadaan/Pokja ULP Admin Agency
Peralatan/Perlengkapan : 1. 2
Surat Permohonan Reset Password dan Info User ID Surat Keputusan/SK pengangkatan sebagai Panitia Pengadaan/Pokja ULP
Prosedur ini mencakup proses permohonan reset password dan permintaan informasi user ID Panitia Pengadaan/Pokja ULP sehingga Panitia Pengadaan/Pokja ULP dapat melakukan login pada aplikasi SPSE
Tujuan :
Pencatatan dan Pendataan :
Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi Pengelola LPSE dan Panitia Pengadaan/Pokja ULP yang terdaftar di SPSE dalam melakukan permohonan reset password dan permintaan informasi user ID miliknya
Peringatan : 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Definisi : 1.
Admin Agency adalah personil pada LPSE atau pada K/L/D/I yang memiliki tugas dan kewenangan melakukan proses registrasi dan verifikasi kepada Panitia Pengadaan/Pokja ULP/PPK
Keterkaitan : 1
SOP Pengarsipan Dokumen
49
No
Aktivitas
1
Menyampaikan berkas permohonan Reset Password Dan Info User ID
2
Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan. Apakah berkas permohonan lengkap?
Pelaksana Panitia Pengadaan/Pokja Admin Agency ULP
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
1. Surat Permohonan Reset Password dan N/A Info User ID 2. Surat Keputusan/SK pengangkatan sebagai Panitia Pengadaan/Pokja ULP (Apabila disampaikan langsung membawa asli Surat Keputusan/SK pengangkatan sebagai Panitia Pengadaan/Pokja ULP) Berkas permohonan 5 Menit
Mulai
Ya
Tidak
Output
hasil pengecekan berkas
3
Meminta Panitia Pengadaan/Pokja ULP untuk melengkapi berkas permohonan
berkas permohonan tidak lengkap
5 Menit
4
Melengkapai kekurangan berkas permohonan
pemberitahuan untuk melengkapi berkas
N/A
5
Memeriksa kebenaran berkas permohonan. Apakah berkas permohonan benar/valid ?
1. Data pada berkas permohonan sesuai dengan data yang ada di aplikasi SPSE atau dengan arsip permohonan pada saat registrasi awal
15 menit
hasil pengecekan berkas
hasil pengecekan berkas bahwa berkas permohonan lengkap dan benar/valid
15 menit
hasil pengecekan berkas bahwa berkas permohonan tidak lengkap atau tidak benar/tidak valid
5 menit
hasil reset password/infor masi user id pemberitahuan permohonan di tolak
hasil reset password/informasi user id
10 menit
pemberitahuan password baru/informasi user id diterima oleh Panitia Pengadaan/Pok ja ULP
hasil reset password/informasi user id dan pemberitahuan password baru/informasi user id
5 menit
Arsip berkas permohonan
Tidak
Ya
Keterangan Berkas dapat disampaikan secara (hardcopy) langsung atau melalui e-mail Panitia Pengadaan/Pokja ULP (softcopy)
pemberitahuan untuk melengkapi berkas
2. Melakukan konfirmasi kepada Panitia Pengadaan/Pokja ULP melalui telepon atau bertemu langsung (jika diperlukan) 6
7
Apabila berkas lengkap dan benar/valid Admin Agency melakukan reset password atau mencari informasi user ID Panitia Pengadaan/Pokja ULP Apabila berkas tidak lengkap dan tidak benar/tidak valid, Admin Agency Memberitahu Panitia Pengadaan/Pokja ULP bahwa permohonan ditolak
8
Memberitahukan password baru atau informasi user ID Panitia Pengadaan/Pokja ULP kepada Panitia Pengadaan/Pokja ULP
9
Mengarsipkan berkas dengan mengacu pada SOP pengarsipan dokumen
Selesai
Selesai
Diinformasikan untuk segera melakukan login dengan User ID dan Password tersebut serta mewajibkan untuk melakukan perubahan password
50
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERUBAHANPASSWORDDAN PEMBERIAN INFORMASIUSER ID PANITIA POKJA ULP
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
51
Template Surat Permohonan Perubahan Password dan Pemberian Informasi User ID Panitia Pokja ULP
Kop Surat Perusahan Tempat, Tanggal No
:
Kepada Yth :
Lampiran : Perihal
Kepala LPSE Kabupaten Lamandau
: Permohonan
Perubahan/Reset Password –(atau Pemberian Informasi user-id)- Panitia Pengadaan/Pokja ULP
Dengan hormat, yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Jabatan : e-mail :
Untuk dan atas nama Nama perusahaan : Alamat perusahaan :
Bersama ini kami mengajukan permohonan perubahan/reset password -(atau pemberian informasi user-id)- Panitia Pengadaan/Pokja ULP e-mail semula : e-mail baru
:
Demikian surat permohonan ini dibuat, atas bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih
Hormat kami Pimpinan, dicap dan bermaterai
(………………………………)
Template Surat Kuasa
52
Kop Surat Perusahaan
SURAT KUASA No :
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:
Jabatan
:
Alamat
:
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama [nama perusahaan] Nama
:
Jabatan
:
Alamat
:
No. KTP
:
, memberi kuasa kepada:
Untuk membawa dokumenperusahaan berupa: 1. 2. 3. 4. 5.
KTP direksi/direktur/pemilik perusahaan/pejabat yang berwenang di perusahaan [fotokopi] NPWP [asli dan fotokopi] Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)/Surat Ijin Jasa Konstruksi (SIUJK)/ijin untuk menjalankan kegiatan/usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku [asli dan fotokopi] Akta pendirian perusahaan, serta akta perubahan terakhir (jika ada) [asli dan fotokopi] Surat Permohonan Perubahan/Reset Password (atau Informasi user-id) Panitia Pengadaan/Pokja ULP beserta lampirannya [asli]
Demikian ini surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya. [tampat] ,
[tanggal] Pemberi Kuasa, [nama perusahaan]
Penerima Kuasa, [nama perusahaan]
Cap&Materai Rp.6000,[nama]
[nama]
[jabatan]
[jabatan]
Form Tanda Terima Berkas
53
TANDA TERIMA BERKAS Tanggal
:
Telah kami terima dari
:
Berkas Berupa
Yang Menerima,
Yang Menyerahkan,
Nama
Nama
Jabatan
Instansi/ Jabatan
54
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERUBAHAN NPWP PENYEDIA BARANG/JASA
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
55
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
8/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERUBAHAN NPWP PENYEDIA
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
5 6
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3 4 5
Penyedia Barang/Jasa Verifikator Helpdesk LPSE
Helpdesk LKPP Front office
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mengatur langkah-langkah yang dilakukan oleh penyedia untuk mengganti NPWP penyedia.
Peralatan/Perlengkapan : Tujuan : 1.
Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi pengelola LPSE, Peyedia yang terdaftar di SPSE dan Direktorat e-Procurement dalam melakukan permintaan penggantian NPWP penyedia: barang/jasa. Peringatan 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan : 1
1. 2. 3 4
Surat Permohonan Perubahan NPWP Penyedia Surat Kuasa Pembawa Berkas Tabel Prioritas Penanganan Permasalahan SPSE Formulir Tanda Terima Berkas
Pencatatan dan Pendataan :
Defniisi : 1.
SOP Pengarsipan Dokumen 2 3 4
Verifikator adalah personil pada pada unit registrasi verifikasi LPSE yang bertugas melakukan verifikasi kepada penyedia barang/jasa yang akan menjadi pengguna SPSE. Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE. Helpdesk LKPP adalah tim pada Training and User Support (TUS) yang memiliki tugas memberikan dukungan/layanan terkait dengan permasalahan e-Procurement. Training and User Support yang selanjutnya disebut TUS adalah Tim yang terdiri dari personil pada Direktorat E-Procurement yang menjalankan tugas dan fungsi Seksi Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik pada Sub Direktorat Pengelolaan dan Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik Direktorat e-Procurement LKPP.
56
SOP PERUBAHAN NPWP PENYEDIA BARANG/JASA No 1
Aktivitas Mempersiapkan berkas permohonan berkas permohonan perubahan NPWP
Penyedia
Front office
Pelaksana Helpdesk LPSE
Mulai
Verifikator
Helpdesk LKPP
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan 1. Surat Permohonan dibuat diatas kertas berkop perusahaan, ditandatangani pimpinan perusahaan, dicap dan bermaterai.
Waktu N/A
Output Berkas Permohonan
Keterangan
2. jika yang datang selain pimpinan perusahaan harus membawa Surat Kuasa dibuat diatas kertas berkop perusahaan, ditandatangani pimpinan perusahaan, dicap dan bermaterai. 3. Asli dan copy NPWP baru dan Copy NPWP Lama
2
Datang ke LPSE terkait, melapor ke front office dan mengisi buku tamu
3
Memberikan nomor antrian dan mempersilahkan penyedia untuk menunggu giliran menghadap helpdesk diruang tunggu
4
Memanggil penyedia untuk menghadap sesuai nomor antrian
5
Melakukan pengecekan kelengkapan berkas.
Tidak
N/A
isian data penyedia pada buku tamu
telah mengisi daftar tamu
5 menit
Nomor antrian
Nomor antrian
N/A
Berkas permohonan
10 menit
hasil pengecekan
5 menit terhitung setelah mengisi buku tamu
Ya
6
Apabila berkas lengkap maka helpdesk menyerahkan tanda terima berkas kepada penyedia dan meminta penyedia untuk menunggu konfirmasi perubahan NPWP melalui email penyedia. Kemudian helpdesk menyerahkan berkas permohonan kepada verifikator untuk diproses lebih lanjut.
Berkas permohonan lengkap
5 menit
permohonan ditindakanjuti kepada verifikator
7
Apabila berkas tidak lengkap maka helpdesk mengembalikan berkas kepada penyedia dan meminta penyedia untuk melengkapi berkas.
Berkas permohonan tidak lengkap
5 menit
permohonan tidak ditindaklanjuti
8
Menerima dan memeriksa berkas permohonan
Berkas permohonan lengkap
5 menit
permohonan ditindaklanjuti untuk diverifikasi
57
9
Melakukan verifikasi ulang disesuaikan dengan berkas yang telah diarsip sebelumnya. Apakah berkas benar/valid ?
Tidak
Berkas permohonan lengkap
15 menit
hasil verifikasi berkas permohonan
Ya
10
Apabila tidak sesuai verifikator melalui Helpdesk meminta Penyedia untuk melengkapi berkas/menunjukan berkas yang sesuai.
berkasi tidak lengkap ketika dilakukan verifikasi
5 menit
permohonan ditolak/tidak ditindaklanjuti
11
Melakukan perubahan NPWP penyedia barang/jasa pada aplikasi SPSE
berkas lengkap dan sesuai ketika di verifikasi
10 menit
hasil perubahan NPWP
12
Memberitahu helpdesk LPSE bahwa permohonan perubahan NPWP penyedia telah dilaksanakan
hasil perubahan NPWP
5 menit
hasil perubahan NPWP diterima oleh penyedia
13
Helpdesk LPSE menerima pemberitahuan dari verifikator kemudian mengirimkan email kepada Helpdesk LKPP untuk melakukan perubahan NPWP secara Nasional dengan menginformasikan bahwa penyedia yang bersangkutan sudah diverifikasi ulang dan data telah sesuai
pemberitahuan perubahan npwp dari verifikator
5 menit
email permohonan email berisi data npwp perubahan npwp lama dan npwp baru secara nasional beserta keterangan bahwa data tersebut telah sesuai
14
helpdesk LKPP memproses perubahan NPWP secara nasional
email permohonan dari helpdesk LPSE
N/A
hasil perubahan NPWP secara nasional
-Mengacu pada Tabel Prioritas Penanganan Permasalahan SPSE - Helpdesk LKPP membuka email pada hari dan jam kerja email tersebut masuk.
15
helpdesk LKPP memberitahukan kepada verifikator bahwa NPWP telah dilakukan perubahan
hasil perubahan npwp secara nasional
5 menit
pemberitahuan perubahan NPWP
5 menit setelah dilakukan perubahan
16
Menerima dan meneruskan pemberitahuan melalui e-mail kepada Penyedia barang/jasa bahwa permohonan perubahan NPWP penyedia telah dilaksanakan
pemberitahuan perubahan NPWP
17
Mengarsipkan berkas dengan mengacu pada SOP pengarsipan dokumen
hasil perubahan NPWP
Tata cara perubahan NPWP penyedia pada aplikasi SPSE mengacu pada panduan pengguna (user guide) aplikasi SPSE
pemberitahuan perubahan NPWP diterima penyedia 5 menit
Selesai
10 menit
Arsip berkas permohonan dan perubahan NPWP
58
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERUBAHAN NPWP PENYEDIA BARANG/JASA
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
59
Template Surat Permohonan Perubahan data NPWP Kop Surat Perusahan Tempat, Tanggal No
:
Kepada Yth :
Lampiran :NPWP lama danbaru Perihal
Kepala LPSE Kabupaten Lamandau
: Perubahan data NPWP
Denganhormat, yang bertandatangandibawahini Nama: Jabatan : e-mail :
Untukdanatasnama Namaperusahaan : User ID
:
Alamatperusahaan :
Bersamaini kami mengajukanpermohonanperubahan data NPWP No NPWP semula : No NPWP baru
:
Demikiansuratpermohonaninidibuat, atasbantuandankerjasamanya kami Ucapkanterimakasih.
Hormat kami Pimpinan, Dicapdan bermaterai
(………………………………)
60
Template Surat Kuasa
Kop Surat SURAT KUASA No : Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Jabatan : Alamat : Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama [nama perusahaan] Nama Jabatan Alamat No. KTP
, memberi kuasa kepada:
: : : :
Untuk membawa dokumen perusahaan berupa: 1. KTP direksi/direktur/pemilik perusahaan/pejabat yang berwenang di perusahaan [fotokopi] 2. NPWP [aslidanfotokopi] 3. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)/Surat Ijin Jasa Konstruksi (SIUJK)/ijin usaha sesuai bidang masingmasing [asli dan fotokopi] 4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) [asli dan fotokopi] 5. Akta pendirian perusahaan, serta akta perubahan terakhir (jika ada) [asli dan fotokopi] 6. Surat Permohonan perubahan data NPWP beserta lampirannya [asli] Demikian ini surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya. [tampat] ,
[tanggal] Pemberi Kuasa, [nama perusahaan]
Penerima Kuasa, [nama perusahaan]
[nama] [jabatan]
[nama] [jabatan]
61
Form Tanda Terima Berkas
TANDA TERIMA BERKAS Tanggal
:
Telah kami terima dari
:
Berkas Berupa
Yang Menerima,
Yang Menyerahkan,
Nama
Nama
Jabatan
Instansi/ Jabatan
62
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERUBAHAN DATA LELANG
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
63
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
9/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP)
PERUBAHAN DATA LELANG
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
4 5
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3
Panitia Pengadaan Helpdesk LKPP Helpdesk LPSE
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012 Penjelasan Singkat : Prosedur ini mencakup persyaratan perubahan data lelang, proses permohonan dan pelaksanaan permohonan perubahan data lelang tersebut
Peralatan/Perlengkapan :
Tujuan : Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi Pengelola LPSE, Panitia Pengadaan yang terdaftar di SPSE dan Direktorat e-Procurement dalam melakukan permohonan permintaan perubahan data lelang
Pencatatan dan Pendataan :
Peringatan :
Definiisi :
6
1 2
Surat Permohonan Perubahan Data Lelang Surat Keputusan/SK pengangkatan sebagai Panitia Pengadaan
1.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan.
1
Helpdesk LKPP adalah tim pada Training and User Support (TUS) yang memiliki tugas memberikan dukungan/layanan terkait dengan permasalahan e-Procurement
2.
Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
2
Training and User Support yang selanjutnya disebut TUS adalah Tim yang terdiri dari personil pada Direktorat E-Procurement yang menjalankan tugas dan fungsi Seksi Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik pada Sub Direktorat Pengelolaan dan Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik Direktorat e-Procurement LKPP.
3
Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE.
Keterkaitan : 1
SOP Pengarsipan Dokumen
64
SOP PERUBAHAN DATA LELANG No
Aktivitas
1 Menyampaikan berkas pemohonan perubahan data lelang kepada Helpdesk LPSE
Panitia Pengadaan
Pelaksana Helpdesk LPSE
Mulai
2 Menerima permohonan dan menindaklanjuti permohonan ke LKPP melalui Helpdesk LKPP
3 Menerima dan menindaklanjuti eskalasi dari Helpdesk LPSE
4 Menerima hasil eskalasi dan menyampaikannya kepada Panitia Pengadaan 5 Mengarsipkan berkas dengan mengacu pada SOP pengarsipan dokumen
Helpdesk LKPP
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan Surat Permohonan Perubahan Data Lelang yang ditujukan kepada Kepala LPSE (surat permohonan berkop, tanda tangan dan stample basah instansi) jika dikirimkan melalui email harus scan surat asli.
Waktu N/A
Output
Keterangan Berkas dapat disampaikan secara (hardcopy) langsung atau melalui email/TTS (softcopy)
5 Menit setelah surat diterima helpdesk LPSE
Mengacu pada SOP eskalasi permasalahan melalui e-mail/TTS
N/A
Mengacu pada SOP eskalasi permasalahan melalui e-mail/TTS
5 Menit
Selesai
10 Menit Arsip berkas permohonan
65
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERUBAHAN DATA LELANG
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
66
Template Surat Permohonan Permintaan Perubahan Data Lelang
Kop Surat Instansi Tempat, Tanggal Kepada No
:
Yth : Kepala LPSE Kabupaten Lamandau
Lampiran : Perihal
: Permohonan Permintaan Perubahan Data Lelang
Dengan hormat, yang bertanda tangan dibawah ini Nama
:
NIP
:
Jabatan
: Ketua Panitia Pengadaan/Ketua Pokja ...
e-mail
:
No Telepon/HP
:
Bersama ini kami mengajukan permohonan permintaan perubahan data lelang sebagai berikut Nama Paket : Kode Lelang : No
Data Lama
Data Baru
Demikian surat permohonan ini dibuat, atas bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih Hormat kami Pemohon,
(………………………………)
67
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PEMBERIAN INFORMASI USER ID PENYEDIA BARANG/JASA
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
68
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
10/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PEMBERIAN INFORMASI USER ID PENYEDIA
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3 4
Penyedia Barang/Jasa Verifikator Helpdesk LPSE Front office
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mengatur langkah-langkah yang dilakukan oleh penyedia dan pengelola LPSE untuk memberikan informasi ulang user id
Peralatan/Perlengkapan : Tujuan : 1.
Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi pengelola LPSE dan Peyedia yang terdaftar di SPSE dalam melakukan permintaan informasi ulang user id penyedia.
Peringatan : 1.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan.
2.
Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan : 1
1. 2. 3
Surat Permohonan pemberian informasi user id Penyedia Surat Kuasa Pembawa Berkas Formulir Tanda Terima Berkas
Pencatatan dan Pendataan :
Definiisi : 1
Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE.
2.
Verifikator adalah personil pada pada unit registrasi verifikasi LPSE yang bertugas melakukan verifikasi kepada penyedia barang/jasa yang akan menjadi pengguna SPSE.
SOP Pengarsipan Dokumen
69
SOP PEMBERIAN USER ID PENYEDIA BARANG/JASA No 1
Aktivitas Mempersiapkan berkas permohonan berkas permohonan informasi user id
Penyedia
Front office
Pelaksana Helpdesk LPSE
Verifikator
Mulai
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan 1. Surat Permohonan dibuat diatas kertas berkop perusahaan, ditandatangani pimpinan perusahaan, dicap dan bermaterai.
Waktu N/A
Output Berkas Permohonan
Keterangan
2. jika yang datang selain pimpinan perusahaan harus membawa Surat Kuasa dibuat diatas kertas berkop perusahaan, ditandatangani pimpinan perusahaan, dicap dan bermaterai. 3. Dokumen perusahaan seperti pada saat registrasi terdiri dari asli dan copy yaitu KTP direktur, NPWP, SIUP/ SIUJK/ ijin untuk menjalankan kegiatan/usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku , Akta pendirian perusahaan dan Akta perubahan terakhir 2
Datang ke LPSE terkait, melapor ke front office dan mengisi buku tamu
3
Memberikan nomor antrian dan mempersilahkan penyedia untuk menunggu giliran menghadap helpdesk diruang tunggu
4
Memanggil penyedia untuk menghadap sesuai nomor antrian Melakukan pengecekan kelengkapan berkas.
5
6
7
8
N/A
isian data penyedia pada buku tamu
telah mengisi daftar tamu
5 menit
Nomor antrian
Nomor antrian
N/A
Berkas permohonan
10 menit
hasil pengecekan berkas
Apabila berkas lengkap maka helpdesk menyerahkan tanda terima berkas kepada penyedia dan meminta penyedia untuk menunggu konfirmasi perubahan email melalui email penyedia. Kemudian helpdesk menyerahkan berkas permohonan kepada verifikator untuk diproses lebih lanjut. Apabila berkas tidak lengkap maka helpdesk mengembalikan berkas kepada penyedia dan meminta penyedia untuk melengkapi berkas.
Berkas permohonan lengkap
5 menit
permohonan ditindakanjuti kepada verifikator
Berkas permohonan tidak lengkap
5 menit
permohonan tidak ditindaklanjuti
Menerima dan memeriksa berkas permohonan
Berkas permohonan lengkap
5 menit
permohonan ditindaklanjuti untuk diverifikasi
Tidak
Ya
5 menit terhitung setelah mengisi buku tamu
70
9
Melakukan verifikasi ulang disesuaikan dengan berkas yang telah diarsip sebelumnya. Apakah berkas benar/valid ?
Berkas permohonan lengkap
15 menit
hasil verifikasi berkas permohonan
10 Apabila tidak sesuai verifikator melalui Helpdesk meminta Penyedia untuk melengkapi berkas/menunjukan berkas yang sesuai.
berkasi tidak lengkap ketika dilakukan verifikasi
5 menit
permohonan ditolak/tidak ditindaklanjuti
11 Melakukan pengecekan user id penyedia barang/jasa pada aplikasi SPSE
berkas lengkap dan sesuai ketika di verifikasi
10 menit
hasil pengecekan user id
12 Memberitahu helpdesk bahwa permohonan informasi user id penyedia telah dilaksanakan
hasil pengecekan user id
5 menit
informasi user id
13 Mengarsipkan berkas dengan mengacu pada SOP pengarsipan dokumen
informasi user id
14 Menerima dan meneruskan pemberitahuan melalui e-mail kepada Penyedia barang/jasa bahwa permohonan perubahan alamat e-mail penyedia telah dilaksanakan
Tidak
Ya
10 menit informasi user id Selesai
5 menit
Arsip berkas permohonan
informasi user id diterima oleh penyedia
71
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PEMBERIAN INFORMASI USER ID PENYEDIA BARANG/JASA
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
72
Template Surat Permohonan Informasi User ID Penyedia
Kop Surat perusahan
No
Tempat, Tanggal Kepada Yth : Kepala LPSE Kabupaten Lamandau
:
Lampiran : Perihal
: Permohonan Informasi User ID
Denganhormat, yang bertandatangandibawahini Nama : Jabatan : e-mail : Untuk dan atas nama Nama perusahaan : Alamat perusahaan : Bersamaini kami mengajukanpermohonan Informasi User ID Kami sebagai Penyedia yang telah terdaftar di aplikasi SPSE. Demikiansuratpermohonaninidibuat, atasbantuandankerjasamanya kami ucapkanterimakasih.
Hormat kami Pimpinan, DicapdanbermateraiRp.6000,(………………………………)
73
Template Surat Kuasa
Kop Surat SURAT KUASA No : Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Jabatan : Alamat : Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama [nama perusahaan] Nama Jabatan Alamat No. KTP
, memberi kuasa kepada:
: : : :
Untuk membawa dokumen perusahaan berupa: 1. KTP direksi/direktur/pemilik perusahaan/pejabat yang berwenang di perusahaan [fotokopi] 2. NPWP [aslidanfotokopi] 3. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)/Surat Ijin Jasa Konstruksi (SIUJK)/ijin usaha sesuai bidang masingmasing [asli dan fotokopi] 4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) [asli dan fotokopi] 5. Akta pendirian perusahaan, serta akta perubahan terakhir (jika ada) [asli dan fotokopi] 6. Surat Permohonan Informasi User ID beserta lampirannya [asli] Demikian ini surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya. [tampat] ,
[tanggal] Pemberi Kuasa, [nama perusahaan]
[nama] [jabatan]
Penerima Kuasa, [nama perusahaan]
[nama] [jabatan]
74
Form TandaTerimaBerkas
TANDA TERIMA BERKAS Tanggal
:
Telah kami terimadari
:
BerkasBerupa
Yang Menerima,
Yang Menyerahkan,
Nama
Nama
Jabatan
Instansi/ Jabatan
75
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENGGUNAAN AKSES INTRANET/INTERNET DI BIDDING ROOM
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
76
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
11/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENGGUNAAN AKSES INTRANET/INTERNET DI BIDDING ROOM
Dasar Hukum : 1 2 3 4 5 6
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3
Pengguna SPSE Helpdesk LPSE Front office
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mencakup proses penggunaan akses intranet/internet di bidding room LPSE sehingga pengguna SPSE dapat melakukan proses e-procurement dengan lancar
Tujuan : Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi pengelola LPSE dan pengguna SPSE dalam menggunakan akses intranet/internet di bidding room LPSE
Peringatan : 1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. 2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan : 1
SOP Pengarsipan Dokumen
Peralatan/Perlengkapan : 1. Kartu Identitas Pengguna
Pencatatan dan Pendataan :
Definiisi : 1. Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE.
77
SOP PENGGUNAAN AKSES INTRANET/INTERNET DI BIDDING ROOM No
Aktivitas
Pelaksana Front office
Pengguna SPSE
Helpdesk LPSE
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan
Waktu N/A
Output
Keterangan
1
Mendatangi lokasi bidding room yang disediakan oleh LPSE
2
Melapor ke front office dan mengisi buku tamu
3
Menawarkan fasilitas bidding room (akses intranet/internet, tempat untuk laptop, komputer desktop, hot spot) dan memberikan nomor antrian jika fasilitas terpakai semua
isian data pengguna SPSE pada buku tamu
5 menit
4
Memilih fasilitas bidding room yang tersedia dan mengisi daftar penggunaan fasilitas bidding room
Nomor antrian
5 menit
5
Menggunakan fasilitas bidding room untuk melakukan proses e-procurement
Nomor antrian
N/A
6
Dalam menggunakan fasilitas bidding room pengguna SPSE memerlukan bantuan Helpdesk
Mengalami kendala dalam menggunakan bidding room
N/A
7
Meminta Helpdesk untuk melakukan pendampingan
Mengalami kendala dalam menggunakan bidding room
5 menit
pendampingan oleh helpdesk
8
Mendampingi Pengguna SPSE dalam menyelesaikan permasalahan/kendala yang sedang dihadapi
Mengalami kendala dalam menggunakan bidding room
N/A
pendampingan oleh sesuai dengan helpdesk kebutuhan
9
Setelah selesai menggunakan fasilitas bidding room melapor kembali ke front office
selesai menggunakan bidding room
5 menit
laporan selesai menggunakan bidding room ke front office catatan penggunaan bidding room
Mulai
5 menit
Tidak
Ya
10 Mencatat waktu kapan pengguna SPSE selesai/meninggalkan fasilitas bidding room 11 Mengembalikan kartu identitas Pengguna SPSE
laporan selesai menggunakan bidding room 5 menit ke front office
Selesai
catatan penggunaan bidding room
5 menit
isian data pengguna Meninggalkan KTP / SPSE pada buku Tanda pengenal asli tamu nomor antrian
fasilitas bidding room dapat digunakan
disesuaikan dengan kebutuhan
bidding room dapat digunakan dengan baik
78
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENGUMUMAN INFORMASI KE PENGGUNA SPSE TERKAIT KENDALA SISTEM SPSE
DIREKTORAT e-PROCUREMENT
DEPUTI BIDANG MONITORING EVALUASI DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
79
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Nomor SOP
12/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENGUMUMAN INFROMASI KE PENGGUNA SPSE TERKAIT KENDALA SISTEM SPSE
Dasar Hukum : 1 2 3 4 5 6
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
Administrator Sistem LPSE Helpdesk LPSE
Peralatan/Perlengkapan :
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mencakup proses pengumuman terjadinya kendala pada sistem SPSE melalui website sehingga pengguna SPSE mengetahui informasi tersebut
Tujuan :
Pencatatan dan Pendataan :
Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi Pengelola LPSE atau Admin Sistem, Admin PPE dalam mengumumkan terjadinya kendala dalam system SPSE melalui website
Peringatan : 1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. 2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan :
Definisi : 1
Administrator Sistem LPSE adalah personil LPSE yang bertugas untuk melakukan proses administrasi sistem dan jaringan LPSE agar aplikasi SPSE bisa berjalan dengan semestinya.
2. Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE
80
SOP PENGUMUMAN INFROMASI KE PENGGUNA SPSE TERKAIT KENDALA SISTEM SPSE Pelaksana No Aktivitas Administrator Helpdesk Sistem LPSE 1 Mengetahui/mendapat informasi adanya kendala Mulai pada sistem SPSE yang menyebabkan aplikasi SPSE tidak dapat diakses/down
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
Output
N/A
2
Membuat pengumuman melalui running text ,berita di halaman web LPSE, portal resmi K/L/D/I, papan pengumuman dan media lain yang terkait
Pengumumaan berisi informasi mengenai : 15 Menit • Jenis kendala yang dialami • Waktu mulai terjadinya kendala dan kapan waktu sistem kembali jalan/up (jika bisa dipastikan) • Kemungkinan adanya pemunduran jadwal paket lelang oleh Panitia • Mencantumkan kontak helpdesk untuk informasi lebih lanjut
pengumuman adanya kendala pada sistem SPSE
3
Memberitahukan pengumuman tersebut kepada Helpdesk untuk diteruskan kepada panitia pengadaan
Terjadinya kendala pada sistem SPSE
5 menit
kendala pada sistem SPSE terinformasikan kepada helpdesk dan panitia
4
Helpdesk LPSE meneruskan pengumuman tersebut kepada panitia pengadaan untuk menyesuaikan jadwal paket lelang (jika diperlukan) melalui e-mail atau surat dan apabila diperlukan dapat dikonfirmasi melalui telepon
informasi terjadinya kendala pada sistem SPSE
15 menit
saran kepada panitia untuk memundurkan jadwal
5
Apabila sistem telah kembali berjalan/up , Admin Sistem menginformasikan kepada pengguna SPSE melalui halaman web LPSE resmi K/L/D/I, dan dapat ditambahkan pada media lain yang terkait serta kepada Helpdesk untuk diteruskan kepada panitia Pengadaan
kendala pada sistem sudah diperbaiki
5 menit
pengumuman sistem sudah normal
6
Helpdesk LPSE meneruskan informasi tersebut melalui e-mail atau surat dan apabila diperlukan dapat dikonfirmasi melalui telepon kepada panitia pengadaan dan menyarankan untuk menyesuaikan jadwal paket lelang sesuai dengan lamanya terjadi kendala pada sistem.
kendala pada sistem sudah diperbaiki
15 menit
panitia terinformasikan bahwa sistem sudah normal kembali
Selesai
Keterangan
5 menit setelah sistem normal
81
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENGUMUMAN INFORMASI KE PENGGUNA SPSE TERKAIT PEMELIHARAAN SISTEM SPSE
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
82
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
13/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENGUMUMAN INFORMASI KE PENGGUNA SPSE TERKAIT PEMELIHARAAN SISTEM SPSE
Dasar Hukum : 1 2 3 4 5 6
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
Administrator Sistem LPSE Helpdesk LPSE
Peralatan/Perlengkapan :
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mencakup proses pengumuman terjadinya pemeliharaan pada sistem SPSE melalui website sehingga pengguna SPSE mengetahui informasi tersebut
Tujuan :
Pencatatan dan Pendataan :
Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi Pengelola LPSE (Admin Sistem dan Helpdesk) dalam mengumumkan terjadinya pemeliharaan system SPSE melalui website
Peringatan : 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan :
Definiisi : 1.
Administrator Sistem LPSE adalah personil LPSE yang bertugas untuk melakukan proses administrasi sistem dan jaringan LPSE agar aplikasi SPSE bisa berjalan dengan semestinya.
2
Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE.
83
SOP PENGUMUMAN INFORMASI KE PENGGUNA SPSE TERKAIT PEMELIHARAAN SISTEM SPSE Pelaksana No Aktivitas Administrator Sistem Helpdesk LPSE LPSE 1 Mengetahui adanya jadwal pemeliharaan pada Mulai sistem SPSE atau mendapat yang menyebabkan aplikasi SPSE tidak dapat diakses untuk sementara
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
Output
N/A
2
Menampilkan pengumuman mengenai waktu pemeliharaan dan lamanya melalui Running text dan Pengumuman pada aplikasi SPSE minimal tiga (3) hari sebelum waktu pelaksanaannya
adanya pemeliharaan sistem pada SPSE
N/A
pengumuman waktu pemeliharaan sistem
3
Memberitahukan pengumuman tersebut kepada Helpdesk untuk diteruskan kepada panitia pengadaan
adanya pemeliharaan sistem pada SPSE
30 menit
terinformasikan nya helpdesk mengenai adanya pemeliharaan sistem
4
Helpdesk LPSE meneruskan pengumuman tersebut kepada panitia pengadaan untuk menyesuaikan jadwal paket lelang (jika diperlukan) melalui e-mail atau surat dan apabila diperlukan dapat dikonfirmasi melalui telepon
informasi pemeliharaan sistem
30 menit
terinformasikan nya panitia pengadaan mengenai adanya pemeliharaan sistem dan saran untuk menyesuaikan jadwal
Selesai
Keterangan
pengumuman dilakukan 5 hari kerja sebelum dilakukan pemeliharaan sistem
84
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
ESKALASI PERMASALAHAN MELALUI APLIKASI TTS
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
85
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
14/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) ESKALASI PERMASALAHAN MELALUI APLIKASI TTS
Dasar Hukum : 1 2 3
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3
Helpdesk LPSE Helpdesk LKPP Pengguna SPSE
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mengatur langkah-langkah yang dilakukan melaluai aplikasi TTS oleh Helpdesk LPSE, Helpdesk LKPP untuk mengeskalasi Permasalahan kepada Helpdesk LKPP Tujuan : Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi Helpdesk LPSE, Helpdesk LKPP dalam mengeskalasikan permasalahan
Peringatan : Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. 2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.: Keterkaitan
Peralatan/Perlengkapan : 1
Tabel Prioritas Penyelesaian Permasalahan SPSE
Pencatatan dan Pendataan :
1.
Definisi : 1
Helpdesk LKPP adalah tim pada Training and User Support (TUS) yang memiliki tugas memberikan dukungan/layanan terkait dengan permasalahan e-Procurement
2
Training and User Support yang selanjutnya disebut TUS adalah Tim yang terdiri dari personil pada Direktorat E-Procurement yang menjalankan tugas dan fungsi Seksi Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik pada Sub Direktorat Pengelolaan dan Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik Direktorat e-Procurement LKPP
3.
Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE Aplikasi Trouble Ticketing System (TTS) adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Direktorat e-Procurement LKPP sebagai media yang digunakan oleh pengguna SPSE untuk menyampaikan permasalahan.
4
86
SOP ESKALASI PERMASALAHAN MELALUI APLIKASI TTS No
Aktivitas
1
Mengeskalasikan permasalahan pengguna SPSE yang tidak dapat ditangani olehnya kepada helpdesk LKPP melalui aplikasi TTS
2
Menerima dan mempelajari permasalahan yang disampaikan Helpdesk LPSE.
3
Memutuskan apakah permasalahan dapat ditangani oleh LPSE dan merupakan kewenangan LPSE
4
5
- apabila "ya", helpdesk LKPP membalas tiket permasalahan denganmemberikan informasi bahwa permasalahan dapat ditangani oleh helpdesk LPSE dengan menyertakan panduan tata cara penyelesaiannya. dan menutup tiket dengan mengklik tombol "CLOSED" - Apabila "tidak" maka helpdesk LKPP melanjutkan mempelajari permasalahan dan dapat meminta data tambahan apabila informasi permasalahan yang diterima belum jelas dan lengkap serta butuh data tambahan dari helpdesk LPSE - Apabila memerlukan data tambahan maka lanjut ke nomor 6 sampai dengan 11 - Apabila tidak memerlukan data tambahan maka lanjut ke nomor 11
Pengguna SPSE
Pelaksana Helpdesk LPSE
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan Waktu Permasalahan tidak dapat 5 menit ditangani oleh helpdesk LPSE
Helpdesk LKPP
Mulai
Ya
Tidak
eskalasi permasalahan
15 menit
mengetahui pokok permasalahan
mengetahui pokok permasalahan yang dieskalasikan
5 menit
putusan permasalahan merupakan kewenangan LPSE/LKPP
putusan permasalahan merupakan kewenangan LPSE/LKPP
60 menit
Selesai
Ya
Tidak
Output eskalasi permasalahan
permasalahan merupakan permasalahan yang memang ditangani oleh Helpdesk LKPP
N/A
Keterangan 5 menit setelah helpdesk mengetahui tidak dapat menangani permasalahan
tindak lanjut penganan masalah berdasarkan kewenangan
6
apabila memerlukan data tambahan maka helpdesk LKPP mengirimkan permintaan data tambahan yang diperlukan dan mengkonfirmasikannya melalui telepon (apabila diperlukan) kepada helpdesk LPSE
permasalahan merupakan permasalahan yang memang ditangani oleh Helpdesk LKPP
15 menit
permintaa data tambahan kepada Helpdesk LPSE
7
Helpdesk LPSE menerima balasan tiket permasalahan berisi permintaan data tambahan dari Helpdesk LKPP kemudian menyampaikan permintaan tersebut kepada pengguna SPSE
permintaan data tambahan
10 Menit
permintaa data tambahan kepada Pengguna
8
Pengguna SPSE mengirimkan data tambahan yang diminta kepada helpdesk LPSE
Permintaan data tambahan
N/A
10 menit setelah membuka tiket permasalahan, LPSE harus membuka tiket permasalahan yang masuk pada hari yang sama di jam kerja dengan waktu tiket permaslahan masuk.
87
9
10
11
12
13
14
Helpdesk LPSE menerima data tambahan dan meneruskannya (data tambahan) kepada Helpdesk LKPP
Permintaan data tambahan
5 menit
data tambahan
Helpdesk LKPP menerima balasan tiket permasalahan berisi data tambahan dari Helpdesk LPSE Melanjutkan penanganan penyelesaian permasalahan dan jika diperlukan dapat berkoordinasi dengan pihak/unit lain di LKPP jika diperlukan Apakah permasalahan yang dieskalasikan telah berhasil diselesaikan
Permintaan data tambahan
N/A
data tambahan
jika "ya" helpdesk LKPP Membalas tiket yang berisi informasi bahwa permasalahan telah diselesaikan dan menutup tiket dengan mengklik tombol "CLOSED" Jika "Tidak" maka helpdesk LKPP menyampaikan perkembangan penanganan masalah setiap 1 hari kerja sampai masalah dapat ditangani melalui aplikasi TTS
Ya
Tidak
5 menit setelah membuka tiket permasalahan, LPSE harus membuka tiket permasalahan yang masuk pada hari yang sama di jam kerja dengan waktu tiket permaslahan masuk.
N/A
Mengacu pada Tabel Prioritas Penyelesaian Permasalahan SPSE
Apabila dalam 2 hari kerja permasalahan belum dapat diselesaikan maka Helpdesk LKPP wajib memberitahukan status penanganan masalah kepada Helpdesk LPSE melalui aplikasi TTS
N/A
Mengacu pada Daftar Prioritas Penyelesaian Permasalahan SPSE
Permasalahan dapat diselesaikan
5 menit
permasalahan Closed
permasalahan tidak dapat diselesaikan
N/A
perkembanagan penanganan masalah
Selesai
5 menit setelah permasalahan diselesaikan
88
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES(SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
ESKALASI PERMASALAHAN MELALUI E-MAIL
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
89
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
15/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) ESKALASI PERMASALAHAN MELALUI E-MAIL
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
4 5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3
Helpdesk LPSE Helpdesk LKPP Pengguna SPSE
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mengatur langkah-langkah yang dilakukan melaluai e-mail oleh Helpdesk LPSE untuk mengeskalasi Permasalahan kepada Helpdesk LKPP
Tujuan : Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi Helpdesk LPSE dan Helpdesk LKPP dalam proses eskalasi permasalahan
Peringatan : 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan :
Peralatan/Perlengkapan : 1
Tabel Prioritas Penyelesaian Permasalahan SPSE
Pencatatan dan Pendataan :
Definisi : 1 2
3
Helpdesk LKPP adalah tim pada Training and User Support (TUS) yang memiliki tugas memberikan dukungan/layanan terkait dengan permasalahan e-Procurement. Training and User Support yang selanjutnya disebut TUS adalah Tim yang terdiri dari personil pada Direktorat E-Procurement yang menjalankan tugas dan fungsi Seksi Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik pada Sub Direktorat Pengelolaan dan Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik Direktorat e-Procurement LKPP. Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE.
90
SOP ESKALASI PERMASALAHAN MELALUI E-MAIL No
Aktivitas
1
Mengeskalasikan permasalahan pengguna SPSE yang tidak dapat ditangani olehnya kepada helpdesk LKPP melalui e-mail
2
Menerima dan mempelajari permasalahan yang disampaikan Helpdesk LPSE.
3
Memutuskan apakah permasalahan dapat ditangani dan merupakan kewenangan LPSE
4
Membalas e-mail dengan mengisi informasi agar permasalahan dapat ditangani oleh helpdesk LPSE dan menyertakan panduan tata cara penyelesaiannya
5
Apakah informasi permasalahan yang diterima belum jelas dan lengkap serta butuh data tambahan dari helpdesk LPSE
6
Pengguna SPSE
Pelaksana Helpdesk LPSE
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan Waktu Permasalahan tidak dapat 5 menit ditangani oleh helpdesk LPSE
Helpdesk LKPP
Mulai
Ya
Tidak
Output eskalasi permasalahan
eskalasi permasalahan
15 menit
mengetahui pokok permasalahan
mengetahui pokok permasalahan yang dieskalasikan
5 menit
putusan permasalahan merupakan kewenangan LPSE/LKPP
putusan permasalahan merupakan kewenangan LPSE/LKPP Selesai
60 menit tindak lanjut penganan masalah berdasarkan kewenangan
permasalahan merupakan permasalahan yang memang ditangani oleh Helpdesk LKPP
N/A
Membalas e-mail berisi permintaan data tambahan yang diperlukan dan mengkonfirmasikannya melalui telepon (apabila diperlukan) kepada helpdesk LPSE
permasalahan merupakan permasalahan yang memang ditangani oleh Helpdesk LKPP
15 menit
permintaan data tambahan kepada Helpdesk LPSE
7
Menerima balasan e-mail berisi permintaan data tambahan dari Helpdesk LKPP kemudian menyampaikan permintaan tersebut kepada pengguna SPSE
permintaan data tambahan
10 Menit
permintaa data tambahan kepada Pengguna
8
Menerima dan membalas e-mail berisi data tambahan yang diminta kepada helpdesk LPSE
Permintaan data tambahan
N/A
9
Menerima dan meneruskan e-mail dari Pengguna SPSE berisi data tambahan kepada Helpdesk LKPP
Permintaan data tambahan
5 menit
Permintaan data tambahan
N/A
10 Menerima e-mail berisi data tambahan dari Helpdesk LPSE
Ya
Tidak
Keterangan 5 menit setelah helpdesk mengetahui tidak dapat menangani permasalahan
10 menit setelah membuka tiket permasalahan, LPSE harus membuka tiket permasalahan yang masuk pada hari yang sama di jam kerja dengan waktu tiket permaslahan masuk.
data tambahan 5 menit setelah membuka tiket permasalahan, LPSE harus membuka tiket permasalahan yang masuk pada hari yang sama di jam kerja dengan waktu tiket permaslahan masuk. data tambahan
91
11 Melanjutkan penanganan penyelesaian permasalahan dengan berkoordinasi dengan pihak/unit lain di LKPP jika diperlukan
12 Apakah permasalahan yang dieskalasikan telah berhasil diselesaikan
13 Membalas e-mail kepada helpdesk LPSE berisi informasi bahwa permasalahan telah diselesaikan untuk diteruskan kepada Pengguna SPSE 14 Jika "Tidak" maka helpdesk LKPP menyampaikan perkembangan penanganan masalah setiap 1 hari kerja sampai masalah dapat ditangani melalui aplikasi TTS
N/A
Ya
Tidak
Apabila dalam 2 hari kerja N/A permasalahan belum dapat diselesaikan maka Helpdesk LKPP wajib memberitahukan status penanganan masalah kepada Helpdesk LPSE melalui e-mail
Berdasarkan Mengacu pada Daftar pada Tabel Prioritas Penyelesaian Prioritas Permasalahan SPSE Penyelesaian Permasalahan SPSE - Mengacu pada Daftar Prioritas Penyelesaian Permasalahan SPSE
Permasalahan dapat diselesaikan
5 menit
permasalahan selesai
permasalahan tidak dapat diselesaikan
N/A
perkembangan penanganan masalah
Selesai
5 menit setelah permasalahan diselesaikan
92
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENANGANAN PERMASALAHAN PENGGUNA SPSE MELALUI TELEPON
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
93
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
16/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENANGANAN PERMASALAHAN PENGGUNA SPSE MELALUI TELEPON
Dasar Hukum : 1 2 3 4 5 6
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
Pengguna SPSE Helpdesk LPSE
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Penjelasan Singkat : Prosedur ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pengguna SPSE dan Pengelola LPSE dalam menyelesaikan permasalahan melalui telepon
Peralatan/Perlengkapan : Tujuan : Prosedur ini bertujuan sebagai standar dalam melakukan penanganan permasalahan pengguna SPSE melalui telepon
Peringatan : 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan : 1
SOP Pengarsipan Berkas
1 2 3
Formulir Konsultasi Tabel Prioritas Penyelesaian Permasalahan SPSE Rekap Penangannan Permaslahan Melalui Telepon
Pencatatan dan Pendataan :
Definisi : 1
Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE.
94
SOP PENANGANAN PERMASALAHAN PENGGUNA SPSE MELALUI TELEPON Pelaksana No Aktivitas Pengguna SPSE Helpdesk LPSE 1 Menghubungi helpdesk LPSE melalui telepon Mulai untuk berkonsultasi atas permasalahan terkait eProcurement
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan Waktu N/A
2
Menerima telepon dengan ramah dan sopan, mengucapkan salam
3
Menanyakan identitas pengguna dan permasalahan yang ingin disampaikan sambil menggali infromasi lebih lengkap dan rinci terkait permasalahan
Semua informasi yang didapat dicatat pada Formulir Konsultasi
4
Memberikan informasi identitas pengguna dan pertanyaan atas permasalahan yang ingin diajukan oleh helpdesk LPSE secara lengkap dan rinci
permintaan informasi dari helpdesk kepada pengguna
5
Apakah helpdesk LPSE dapat menjawab atau memberikan solusi dari permasalahan yang disampaikan
6
7 8
Apabila tidak, helpdesk meminta waktu untuk menemukan solusinya, memberikan nomor formulir konsultasi dan no tiket untuk memudahkan pelacakan penanganan permasalahan dan jika memungkinkan mengalihkan penanganan permasalahan melalui email/TTS
Keterangan
10 detik
Ya
Apabila "ya" maka helpdesk memberikan penjelasan/ solusi untuk menyelesaikan permasalahan terebut Mengarsipkan lembar konsultasi dengan mengacu pada SOP Pengarsipan Berkas
Output
N/A
pemberian informasi dari pengguna
N/A
Pertanyaan pengguna
jawaban/solusi pada formulir konsultasi Permasalahan tidak dapat diberikan solusi
Selesai
isian data penyedia pada formulir konsultasi Sesuai kebutuhan
Sesuai kebutuhan
Tidak
Tidak
Selesai
2 menit
N/A
jawaban/solusi sesuai kebutuhan dituangkan dalam formulir konsultasi 10 Menit arsip berkas 10 Menit solusi diberikan dengan mengacu pada Tabel Prioritas Penyelesaian Permasalahan SPSE
waktu 10 menit adalah waktu untuk membuat dan memberikan nomor formulir konsultasi serta memberitahukan untuk mengirimkan permasalahan tersebut melalui email/TTS
95
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENANGANAN PERMASALAHAN PENGGUNA SPSE MELALUI TELEPON
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
96
Formulir Konsultasi FORM KONSULTASI PENGGUNA SPSE Hari/Tanggal Konsultasi
:
Waktu
:
A.
IDENTITAS PENGGUNA SPSE a. Nama
:
b. Nama Instansi/Perusahaan
:
c. Alamat
:
d. Nomor Telepon/HP
:
B
PERMASALAHAN
C.
JAWABAN/SOLUSI PERMASALAHAN
Pemberi Penjelasan (...........................................)
97
Rekap Penangannan Permasalahan Melalui Telepon REKAP PENANGANNAN PERMASLAHAN MELALUI TELEPON 1
2
3
No
Tgl
Alamat E-mail
4 Nama
5 Isi Pesan
6
7
Kategori
DirektoratTujuan
8 Tgl Jawaban
9 Isi Jawaban
10 Petugas
Keterangan : 1 = No Urut Pencatatan 2 = Tanggal Telepon 3 = Alamat Email 4 = Nama Pengirim sebutkan juga instansinya (kalau ada) 5 = Isi Telepon 6 = Pengaduan, Pertanyaan atau Konsultasi 7 = Sebutkan Direktorat Tujuan 8 = Tgl Penerimaan Form Jawaban 9 = Isi Jawaban 10 = Nama Penginput Rekap Telepon
98
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENANGANAN PERMASALAHAN PENGGUNA SPSE MELALUI APLIKASI TTS
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
99
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
17/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENANGANAN PERMASALAHAN PENGGUNA SPSE MELALUI APLIKASI TTS
Dasar Hukum : 1 2 3 4 5 6
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
Pengguna SPSE Helpdesk LPSE
Perbup No. 03 Tahun 2012 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja unit LPSE Kab. Lamandau tanggal 02 Januari 2012
Penjelasan Singkat : Prosedur ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pengguna SPSE dan Pengelola LSPE dalam menyelesaikan permasalahan melalui aplikasi TTS
Tujuan : Prosedur ini bertujuan sebagai standar dalam melakukan penanganan permasalahan pengguna SPSE melalui aplikasi TTS
Peringatan : 1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. 2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan : 1
Peralatan/Perlengkapan : 1
Tabel Prioritas Penyelesaian Permasalahan SPSE
Pencatatan dan Pendataan :
Definisi : 1
SOP Eskalasi Permasalahan melalui aplikasi TTS 2
Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE. Aplikasi Trouble Ticketing System (TTS) adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Direktorat e-Procurement LKPP sebagai media yang digunakan oleh pengguna SPSE untuk menyampaikan permasalahan
100
SOP PENANGANAN PERMASALAHAN PENGGUNA SPSE MELALUI APLIKASI TTS Pelaksana No Aktivitas Pengguna SPSE Helpdesk LPSE 1 Mengirimkan tiket permasalahan melalui aplikasi Mulai Trouble Ticketing System (TTS) untuk berkonsultasi atas permasalahan terkait eProcurement 2
Menerima tiket permasalahan dari pengguna SPSE, mempelajari dan menetukan prioritas
3
Apakah informasi permasalahan yang diterima belum jelas dan lengkap serta butuh data tambahan dari Pengguna SPSE
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan Waktu Tata cara pengisian TTS sesuai N/A dengan (user guide) petunjuk pengguna aplikasi TTS penentuan prioritas masalah berdasarkan Daftar Prioritas Penyelesaian Permasalahan SPSE
5 Menit
Output
Keterangan
hasil penentuan 5 Menit adalah waktu prioritas untuk mennetukan penanganan prioritas permasalahan permasalahan
N/A Ya
Tidak
4
Apabila "Ya" helpdesk LPSE membalas tiket berisi permintaan data tambahan yang diperlukan dan mengkonfirmasikannya kepada pengguna SPSE melalui telepon
Data dan informasi yang disampaikan masih kurang
5 menit
5
Menerima tiket dan membalasnya dengan menyertakan data tambahan yang diminta Helpdesk LPSE
pemberitahuan permintaan data tambahan kepada pengguna SPSE
N/A
6
Menerima balasan tiket berisi data tambahan dari pengguna SPSE
pemberitahuan permintaan data tambahan kepada pengguna SPSE
N/A
7
Menganalisa dan mencari solusi penyelesaian permasalahan dan berkoordinasi dengan pihak/unit lain di LPSE jika diperlukan
Permasalahan yang disampaikan sudah memiliki cukup data dan informasi untuk dilakukan analisa
1 hari
8
Apakah permasalahan dapat diselesaikan oleh Helpdesk LPSE
hasil analisa permasalahan
N/A
Solusi / jawaban/hasil penyelesaian masalah
Permasalahan dapat diselesaikan
10 menit
pemberitahuan 10 Menit setelah permasalahan permasalahan berhasil selsai kepada diselesaikan pengguna
permasalahan tidak dapat diselesaikan oleh helpdesk LPSE
5 menit
eskalasi permasalahan
9
10
Apabila dapat diselesaikan, helpdesk Membalas tiket berisi pemberitahuan bahwa permasalahan telah diselesaikan dan menutup tiket dengan mengklik tombol "CLOSED" Apabila tidak dapat diselesaikan maka helpdesk LPSE Mengeskalasikan permasalahan kepada helpdesk LKPP dengan mengklik tombol “ESCALATE” dan membalas tiket permasalahan yang memberitahukan bahwa permasalahan sedang ditangani helpdesk LKPP serta dimohon untuk menunggu balasan tiket selanjutnya
Ya
Tidak
Selesai
pemberitahuan permintaan data tambahan kepada pengguna SPSE
Data tambahan dari pengguna SPSE hasil analisa permasalahan
Lamanya penyelesaian masalah mengacu pada Tabel Prioritas Penyelesaian Masalah SPSE
Mengacu pada SOP Eskalasi Permasalahan melalui aplikasi TTS
Selesai
101
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENANGANAN PERMASALAHAN PENGGUNA SPSE MELALUI APLIKASI TTS
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
102
Rekap penanganan permasalahan penggunaSPSE melalui TTS
REKAPITULASI PENANGANAN PERMASALAHAN PENGGUNA SPSE MELALUI TTS 1
2
3
4
5
6
7
8
No
No TTS
Nama
Permasalahan
Solusi
Tglditerima
Tglselesai
Keterangan
Keterangan : 1 = No Urut Pencatatan 2 = No tiket 3 = Nama instansi/perusahaan 4 = Pengaduan, Pertanyaan atau Konsultasi 5 = Jawaban solusi dari permasalahan 6 = Tanggal e-mail diterima 7 = Tanggal selesai permasalahan 8 = Keterangan
103
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENANGANAN PERMASALAHAN PENGGUNA SPSE MELALUI E-MAIL
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
104
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
18/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENANGANAN PERMASALAHAN PENGGUNA SPSE MELALUI E-MAIL
Dasar Hukum : 1 2 3 4 5
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
Pengguna SPSE Helpdesk LPSE
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012 Penjelasan Singkat : Prosedur ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pengguna SPSE dan Pengelola SPSE dalam menyelesaikan permasalahan melalui e-mail
Tujuan : Prosedur ini bertujuan sebagai standar dalam melakukan penanganan permasalahan pengguna SPSE melalui e-mail
Peringatan : 1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. 2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan : 1
SOP Eskalasi Permasalahan melalui aplikasi e-mail
Peralatan/Perlengkapan : 1
Tabel Prioritas Penyelesaian Masalah SPSE
Pencatatan dan Pendataan :
Definisi : 1
Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE.
105
SOP PENANGANAN PERMASALAHAN PENGGUNA SPSE MELALUI E-MAIL Pelaksana No Aktivitas Pengguna SPSE Helpdesk LPSE 1 Mengirimkan tiket permasalahan melalui e-mail Mulai untuk berkonsultasi atas permasalahan terkait eProcurement 2
Menerima e-mail dari pengguna SPSE, mempelajari dan menetukan prioritas
3
Apakah informasi permasalahan yang diterima belum jelas dan lengkap serta butuh data tambahan dari Pengguna SPSE
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan Waktu N/A
penentuan prioritas masalah berdasarkan Daftar Prioritas Penyelesaian Permasalahan SPSE
5 Menit
Output
Keterangan
hasil penentuan 5 Menit adalah waktu prioritas untuk mennetukan penanganan prioritas permasalahan permasalahan
N/A Ya
Tidak
4
Apabila "Ya" helpdesk LPSE membalas e-mail berisi permintaan data tambahan yang diperlukan dan mengkonfirmasikannya kepada pengguna SPSE melalui telepon
Data dan informasi yang disampaikan masih kurang
5 menit
5
Menerima e-mail dan membalasnya dengan menyertakan data tambahan yang diminta Helpdesk LPSE
pemberitahuan permintaan data tambahan kepada pengguna SPSE
N/A
6
Menerima balasan e-mail berisi data tambahan dari pengguna SPSE
pemberitahuan permintaan data tambahan kepada pengguna SPSE
N/A
Data tambahan dari pengguna SPSE
7
Menganalisa dan mencari solusi penyelesaian permasalahan dan berkoordinasi dengan pihak/unit lain di LPSE jika diperlukan
Permasalahan yang disampaikan sudah memiliki cukup data dan informasi untuk dilakukan analisa
1 hari
hasil analisa permasalahan
8
Apakah permasalahan dapat diselesaikan oleh Helpdesk LPSE
hasil analisa permasalahan
N/A
Permasalahan dapat diselesaikan
10 menit
Solusi / jawaban/hasil penyelesaian masalah pemberitahuan permasalahan selsai kepada pengguna
Lamanya penyelesaian masalah mengacu pada Tabel Prioritas Penyelesaian Masalah 10 Menit setelah permasalahan berhasil diselesaikan
Mengacu pada SOP Eskalasi Permasalahan melalui e-mail
5 menit
eskalasi permasalahan
Mengacu pada SOP Eskalasi Permasalahan melalui e-mail
9
10
Apabila dapat diselesaikan, helpdesk LPSE membalas e-mail berisi pemberitahuan bahwa permasalahan telah diselesaikan Mengeskalasikan permasalahan kepada helpdesk LKPP dengan meneruskan e-mail tersebut dan membalas e-mail kepada pengguna SPSE yang memberitahukan bahwa permasalahan sedang ditangani helpdesk LKPP serta dimohon untuk menunggu balasan e-mail selanjutnya
Ya
Tidak
Selesai
Selesai
pemberitahuan permintaan data tambahan kepada pengguna SPSE
106
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENANGANAN PERMASALAHAN PENGGUNA SPSE DI LPSE
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
107
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
19/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENANGANAN PERMASALAHAN PENGGUNA SPSE DI LPSE
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3
Pengguna SPSE Helpdesk LPSE Front office
Penjelasan Singkat : Prosedur ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pengguna SPSE dan pengelola LPSE dalam menyelesaikan permasalahan dengan datang langsung ke LPSE
Tujuan : Menjamin terselesaikannya permasalahan pengguna SPSE dalam pelaksanaan pengadaan secara elektronik melalui LPSE
Peringatan :
Peralatan/Perlengkapan : 1. Formulir Konsultasi 2 Tabel Prioritas Penyelesaian Permasalahan SPSE
Pencatatan dan Pendataan :
1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. 2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan : 1
SOP Pengarsipan Dokumen
Definisi : 1
Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE.
108
SOP PENANGANAN PERMASALAHAN PENGGUNA SPSE DI LPSE Pelaksana No
Aktivitas
Pengguna SPSE
Front office
Mutu Baku Helpdesk LPSE
Persyaratan/Perlengkapan
Waktu N/A
Output
1
Datang ke LPSE terkait, melapor ke front office dan mengisi buku tamu
2
Memberikan formulir konsultasi kepada pengguna SPSE
formulir konsultasi
5 menit
3
Mengisi formulir konsultasi dan memberikan kembali formulir konsultasi yang telah diisi dengan lengkap kepada front office
formulir konsultasi
5 menit
Isian Formulir Konsultasi
4
Menerima dan memeriksa formulir konsultasi dari pengguna SPSE. Apakah formulir konsultasi telah diisi dengan lengkap ?
Isian Formulir Konsultasi
5 menit
Isian Formulir Konsultasi sudah lengkap
5
Jika "Ya" Front Office memberikan nomor antrian dan mempersilahkan penguna SPSE untuk menunggu panggilan menghadap helpdesk diruang tunggu
Isian Formulir Konsultasi sudah lengkap
5 menit
Nomor antrian
6
Jika "tidak" Front Office meminta pengguna SPSE untuk melengkapi isian Formulir Konsultasi
Isian Formulir Konsultasi belum lengkap
5 menit
meminta melengkapi formulir konsultasi
7
Helpdesk menerima formulir konsultasi dari front office LPSE
Isian Formulir Konsultasi sudah lengkap
5 menit
ditindaklanjuti kepada helpdesk
Mulai
Tidak
Ya
Isian data pengguna SPSE pada buku tamu
Keterangan Tugas Front Office dapat dilaksanakan oleh Help Desk, Security, atau Resepsionis
109
8
Memanggil pengguna SPSE sesuai nomor antrian
9
Melakukan analisis permasalahan dengan menggali informasi sedalam-dalamnya dari pengguna SPSE . Apakah solsui permasalahan dapat ditemukan ?
Isian Formulir Konsultasi sudah lengkap dan N/A Nomor Antrian
Isian Formulir Konsultasi sudah lengkap Tidak
30 menit
Ya
Jika pengguna SPSE telah dipanggil sebanyak 3 kali namun pengguna SPSE tidak merespon maka Helpdesk akan memanggil nomor antrian berikutnya. Pengguna yang dilewat akan dipanggil kembali pada giliran berikutnya
informasi tambahan terkait masalah
sesuai dengan kebutuhan (berdasarkan Tabel Prioritas Penyelesaian Permasalahan SPSE)
10 Apabila "Ya" Memberikan jawaban/solusi atas permasalahan yang disampaikan dalam bentuk tertulis dalam Formulir Konsultasi
Formulir konsultasi ditandatangani/diparaf 10 menit oleh petugas Helpdesk yang memberikan jawaban/solusi
jawaban/solusi sesuai dengan atas permasalahan kebutuhan
11 Mengeskalasikan permasalahan kepada Helpdesk LKPP melalui e-mail/TTS.
Mengacu pada SOP Eskalasi Permasalahan Melalui Aplikasi TTS/e-Mail
5 menit
Tiket/e-mail permasalahan pengguna SPSE yang dieskalasikan
12 Memberikan salinan Formulir Konsultasi kepada pengguna SPSE dan mengarsipkan lembar Formulir Konsultasi asli dengan mengacu pada SOP pengarsipan berkas
formulir konsultasi yang telah diisi oleh helpdesk
10 Menit
Arsip Formulir Konsultasi
Selesai
110
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENANGANAN PERMASALAHAN PENGGUNA SPSE DI LPSE
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
111
Formulir Konsultasi FORM KONSULTASI PENGGUNA SPSE Hari/Tanggal Konsultasi
:
Waktu
:
A.
IDENTITAS PENGGUNA SPSE a. Nama
:
b. Nama Instansi/Perusahaan
:
c. Alamat
:
d. Nomor Telepon/HP
:
B
PERMASALAHAN
C.
JAWABAN/SOLUSI PERMASALAHAN
Pemberi Penjelasan (...........................................)
112
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENDAMPINGAN UPLOAD DI BIDDING ROOM
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
113
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
20/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENDAMPINGAN UPLOAD DI BIDING ROOM
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3
Penyedia Barang/Jasa Helpdesk LPSE Front office
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mencakup proses permohonan pemdampingan upload dokumen lelang dan pelaksanan pendampingan kepada Penyedia pada Bidding Room
Tujuan :
Peralatan/Perlengkapan :
Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi pengelola LPSE dan penyedia yang terdaftar di SPSE dalam proses pemberian pendampingan dari Helpdesk untuk proses upload dokumen lelang di biding room LPSE
Peringatan : 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan :
Pencatatan dan Pendataan :
Definisi : 1
Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE.
114
SOP PENDAMPINGAN UPLOAD DI BIDING ROOM No
Aktivitas
1
Mendatangi lokasi bidding room yang disediakan oleh LPSE
2
Melapor ke front office dan mengisi buku tamu
3
Menanyakan kepada Penyedia apakah sudah mengikuti pelatihan aplikasi SPSE ?
4
Menyarankan kepada Penyedia untuk mengikuti pelatihan penggunaan SPSE terlebih dahulu
5
Memberikan nomor antrian untuk mendapat pendampingan dari helpdesk
6
Memanggil Penyedia untuk mendapat pendampingan sesuai nomor antrian
7
Menanyakan kepada penyedia apakah telah mengisi data kualifikasi dan upload dokumen pendukungnya
8
Memberikan penjelasan dalam mengisi data kualifikasi dan upload dokumen pendukungnya
Pengguna SPSE
Pelaksana Front office
Helpdesk LPSE
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
Output
Keterangan
Mulai
5 menit
Tidak
isian data pengguna SPSE pada buku tamu
Helpdesk hanya memberikan arahan dalam 5 menit proses upload kepada penyedia yang telah mendapatkan pelatihan aplikasi SPSE
Ya
5 menit Selesai
Telah memiliki nomor antrian dan membutuhkan pendampingan
Tidak
Ya
5 menit
Nomor antrian
5 menit
pendampingan oleh helpdesk LPSE
5 menit
10 menit
115
9
Mengisi data kualifikasi dan mengupload dokumen pendukungnya dengan didampingi oleh helpdesk LPSE. Apakah pengisian data dan upload dokumen berhasil ?
15 menit
Ya
Tidak
10 Menangani permasalahan untuk diselesaikan dengan meminta bantuan pihak/unit lain di LPSE jika diperlukan. Apakah permasalahan dapat diselesaikan ?
15 menit Ya
11 Mengeskalasikan permasalahan kepada Helpdesk LKPP melalui e-mail/TTS. Proses pendampingan selesai, penyedia akan segera dihubungi jika permasalahan yang dieskalasikan telah diselesaikan
Selesai
12 Memberikan penjelasan dan petunjuk dalam mengenkripsi file dokumen penawaran menggunakan aplikasi enkripsi yang disediakan SPSE 13 Melakukan enkripsi file dokumen penawaran dan upload dokumen penawaran didampingi oleh helpdesk LPSE. Apakah proses enkripsi dan upload dokumen penawaran berhasil ? 14 Proses pendampingan upload dokumen selesai. Penyedia dapat meninggalkan bidding room dengan terlebih dulu melapor kembali ke front office
Tidak
Permasalahan yang dieskalasikan dikonfirmasikan melalui telepon kepada helpdesk LKPP
5 menit
eskalasi permasalahan
Mengacu pada SOP eskalasi melalui email atau eskalasi melalui TTS
15 menit
15 menit Ya
Tidak
5 menit Selesai
116
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENDAMPINGAN UPLOAD DI BIDDING ROOM
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
117
Formulir Konsultasi FORM KONSULTASI PENGGUNA SPSE Hari/Tanggal Konsultasi
:
Waktu
:
A.
IDENTITAS PENGGUNA SPSE a. Nama
:
b. Nama Instansi/Perusahaan
:
c. Alamat
:
d. Nomor Telepon/HP
:
B
PERMASALAHAN
C.
JAWABAN/SOLUSI PERMASALAHAN
Pemberi Penjelasan (...........................................)
118
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERUBAHAN JADWAL BATAS AKHIR UPLOAD DAN AWAL PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
119
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
21/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Upang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERUBAHAN JADWAL BATAS AKHIR UPLOAD DAN AWAL PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mencakup persyaratan perubahan jadwal lelang untuk batas akhir upload dokumen pernawaran dan awal pembukaan penawaran mulai dari proses permohonan sampai dengan pelaksanaan permohonan perubahan data lelang tersebut
Tujuan :
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
Panitia Pengadaan Helpdesk LPSE
Peralatan/Perlengkapan : 1. 2 3
Surat Permohonan Perubahan Jadwal Batas Akhir Upload dan Awal Pembukaan Penawaran Surat Keputusan/SK pengangkatan sebagai Panitia Pengadaan Tabel Prioritas Penyelesaian Permasalahan SPSE
Pencatatan dan Pendataan :
Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi Pengelola LPSE, Panitia Pengadaan yang terdaftar di SPSE dalam melakukan permohonan permintaan perubahan data lelang
Peringatan : 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Definisi : 1
Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE.
Keterkaitan : 1
SOP Pengarsipan Dokumen
120
SOP PERUBAHAN JADWAL LELANG TAHAPAN BATAS AKHIR UPLOAD DAN AWAL PEMBUKAAN PENAWARAN Pelaksana Mutu Baku No Aktivitas Panitia Pengadaan Helpdesk LPSE Persyaratan/Perlengkapan 1 Menyampaikan berkas pemohonan perubahan Surat Permohonan Perubahan Jadwal Lelang Mulai data lelang kepada Helpdesk LPSE yang ditujukan kepada Kepala LPSE (surat permohonan berkop, tanda tangan dan stample basah instansi), jadwal lama dan baru dengan disertakan dengan alasan dan pernyataan bahwa segala akibat yang timbul dari perubahan jadwal ini seluruhnya tanggung jawab panitia pengadaan/Pokja ULP. (jika dikirimkan melalui email harus scan surat asli) 2
Menerima permohonan
3
Melakukan pengecekan apakah perubahan tersebut tidak melanggar peraturan perundangundangan yang berlaku? Jika diperlukan dapat meminta rekomendasi dari LKPP Jika melanggar maka helpdesk memberitahukan kepada panitia perubahan tidak dapat dilakukan
5
Jika tidak melanggar maka helpdesk dapat melakukan perubahan jadwal tersebut.
Output
Berkas dapat disampaikan secara (hardcopy) langsung atau melalui email/TTS (softcopy)
Ya
Selesai
Surat permohonan perubahan jadwal permohonan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku permohonan sesuai dengan aturan yang berlaku
N/A
hasil pengecekan melanggra/tida knya permohonan 15 Menit permohonan ditolak
Mengacu pada Tabel Prioritas Penyelesaian Permasalahan SPSE
N/A
Mengacu pada Daftar Prioritas Penyelesaian Permasalahan SPSE
permohonan di tindaklanjuti
6
Helpdesk memberitahukan kepada panitia pengadaan/Pokja ULP bahwa jadwal sudah dilakukan perubahan
hasil perubahan
10 Menit
7
Panitia/Pokja ULP menerima pemberitahuan perubahan jadwal dari helpdesk LPSE
pemberitahuan perubahan
N/A
8
LPSE melakukan arsip dokumen
Keterangan
N/A
Tidak
4
Waktu N/A
Selesai
10 Menit
pemberitahuan 10 Menit setelah perubahan dilakukan perubaha
Arsip berkas permohonan
121
LAYANANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN LAMANDAU
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PEDOMAN BIMBINGAN TEKNIS
NANGA BULIK 2015
122
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PELAKASANAAN TRAINING PENGGUNA LPSE
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
123
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
22/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PELAKSANAAN TRAINING PENGGUNAAN LPSE
Dasar Hukum : Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3
Kepala LPSE Unit Layanan dan Dukungan LPSE Training
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mencakup proses penyusunan program training, persiapan, mengundang peserta dan pelaksanaan training peggunaan SPSE.
Tujuan : Prosedur ini bertujuan sebagai standar dalam pelaksanaan training peggunaan SPSE
Peringatan : Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.: Keterkaitan
Peralatan/Perlengkapan : 1. Form Laporan Training 2 Kuesioner
Pencatatan dan Pendataan :
Definisi :
124
SOP PELAKSANAAN TRAINING PENGGUNAAN LPSE No 1
Aktivitas Menyusun rencana pelaksanaan training penggunaan SPSE bagi Pengguna SPSE
Kepala LPSE
Pelaksana Unit Layanan dan Dukungan LPSE
Mutu Baku Trainer
Persyaratan/Perlengkapan Rencana pelaksanaan meliputi:
Mulai
Waktu
Output
Keterangan
N/A
a. Jadwal pelaksanaan training b. Penentuan peserta training c. Sarana dan prasarana training d. Materi training e. Penentuan trainer f. Anggaran
2
Melakukan persiapan pelaksanaan training
Persiapan yang dilakukkan meliputi :
N/A
a. Memastikan kehadiran peserta maksimal 7 hari kerja sebelum pelaksanaan training dengan meminta lembar konfirmasi kehadiran b. Memastikan ketersedian sarana dan prasarana pelakasanaan training maksimal 7 hari kerja sebelum pelaksanaan training antara lain tempat, akses internet, konsumsi dan lain-lain c. Mempersiapkan materi training maksimal 2 hari kerja sebelum pelaksanaan training d. Memastikan ketersediaan trainer maksimal 5 hari kerja sebelum pelaksanaan training 3
Melaksanaan training penggunaan SPSE
Pelaksanaan training meliputi:
N/A
Kuesioner
15 menit setelah
a. Trainer memberikan materi sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh LKPP b. Trainer menyediakan waktu tanya jawab minimal 15 menit untuk setiap sesi dan mencatat identitas peserta (nama peserta dan asal instansi/perusahaan). Jika pertanyaan tidak dapat dijawab maka trainer menampung jawaban tersebut untuk dikonsultasikan kepada pihak yang berkompeten dan akan dijawab setelah kegiatan training selesai dengan meminta alamat e-mail dan nomor handphone peserta c. Trainer memberikan kuesioner sebagai bahan evaluasi pelaksanaan training pada hari terakhir kegiatan training 4
Menyusun laporan pelaksanaan training sesuai dengan form terlampir
Menyesuaikan jadwal training pada masingmasing LPSE
15 menit setelah sesi terakhir berakhir 1 jam
Selesai
Form Laporan Training
1 Jam setelah pelaksanaan training berakhir
125
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN LAMANDAU
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PEDOMAN PEMELIHARAAN KINERJA DAN KAPASITAS SPSE
NANGA BULIK 2015
126
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
MONITORING DAN EVALUASI KINERJA INFRASTRUKTUR SPSE
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
127
Nomor SOP
23/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) MONITORING DAN EVALUASI KINERJA INFRASTRUKTUR SPSE
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
6
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
Administrator Sistem LPSE ITO LKPP
Peralatan/Perlengkapan : 1 2
Formulir Permintaan Perubahan. Lampiran Pengisian Formulir Permintaan Perubahan.
Penjelasan Singkat : SOP Monitoring dan Evaluasi Kinerja Infrastruktur SPSE ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh setiap LPSE dalam pengawasan dan evaluasi Kinerja Infrastruktur SPSE. Ruangan lingkup pengawasan dan evaluasi Infrastruktur SPSE adalah dukungan komunikasi data dan komputasi perangkat keras SPSE.
Pencatatan dan Pendataan :
Tujuan : 1.
Menjamin tingkat ketersediaan infrastruktur pendukung Aplikasi SPSE kepada pengguna memenuhi tingkat layanan yang didefinisikan.
2. 3
Mencegah terjadinya gangguan dukungan terhadap aplikasi SPSE. Memastikan dilakukannya lesson learned dari kinerja Infrastruktur SPSE.
Definisi : 1
Perubahan Minor Infrastruktur adalah perubahan yang tidak mempengaruhi fitur fisik dalam infrastruktur tetapi hanya merubah setting atau konfigurasinya saja.
2
Perubahan Major Infrastruktur adalah perubahan yang mempengaruhi Fitur Fisik dalam infrastruktur, perubahan ini bisa dalam bentuk upgrade atau penggantian perangkat infrastruktur SPSE. IT Operation yang selanjutnya disebut ITO adalah Tim yang terdiri dari personil pada Direktorat e-Procurement yang menjalankan tugas dan fungsi Seksi Teknis EProcurement pada Sub Direktorat Pengelolaan dan Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik Direktorat e-Procurement LKPP.
Peringatan : 1.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan.
2.
Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
3
Keterkaitan :
4
Administrator Sistem LPSE adalah personil LPSE yang bertugas untuk melakukan proses administrasi sistem dan jaringan LPSE agar aplikasi SPSE bisa berjalan dengan semestinya.
128
MONITORING DAN EVALUASI KINERJA INFRASTRUKTUR SPSE No
Aktivitas
Pelaksana Administrator Sistem LPSE
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
Output
Pemantauan dilakukan melalui sistem monitoring yang dimiliki
15 menit
a. Secara periodik setiap hari, administrator memantau kinerja dari perangkat komputasi dan perangkat jaringan komunikasi data.
Pemantauan dilakukan melalui sistem monitoring yang dimiliki
N/A
Memastikan software untuk monitoring berjalan tanpa ada masalah Memastikan server aplikasi masih
b. Pemantauan dilakuan secara khusus pada beban kerja komputasi dan lalu lintas data.
Pemantauan dilakukan melalui sistem monitoring yang dimiliki
N/A
2
Selain secara harian, administrator pada Data Center SPSE melakukan pemantuan beban komputasi dan perangkat jaringan komunikasi data pada saat tahapan pelaksanaan suatu kegiatan e-procurement yang memerlukan proses komputasi , upload dan download pada intensitas tinggi
Pemantauan dilakukan melalui sistem monitoring yang dimiliki
30 menit
3
Pada aktivitas pemantauan tersebut adminstrator memastikan setiap proses upload dan download yang dilakukan oleh pengguna dapat dilakukan dan diterima oleh sistem SPSE secara lengkap dan utuh
Dilakukan test kapasitas harddisk, kualitas koneksi, dan beban aplikasi LPSE
30 menit
Memastikan kinerja resource server < 85 % bila melebihi maka perlu dibuat catatan
4
Jika pada saat pemantauan tersebut atau sesudahnya, ada laporan keluhan yang masuk maka adminstrator harus melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap konfigurasi pada perangkat keras dan jaringan komunikasi data
Pemantauan dilakukan melalui sistem monitoring yang dimiliki dan akses ke server
30 menit
Memastikan kinerja resource server < 85 % bila melebihi maka perlu dibuat catatan
5
Hasil identifikasi dan evaluasi terhadap konfigurasi pada perangkat komputasi dan jaringan komunikasi data di analisis dan dikonsultasikan dengan technical support internal ataupun LKPP jika diperlukan
Melakukan kontak ke helpdesk lalu helpdesk akan meneruskan ke tim ITO untuk segera ditindaklanjuti
6
Bersama ITO LKPP, administrator menentukan perubahan konfigurasi yang diperlukan pada perangkat.
1
Memastikan Sistem Monitoring perangkat keras dan jaringan komunikasi data dalam keadaan aktif
ITO LKPP
Mulai
Keterangan
memberi data kepada server monitoring Memastikan kapasitas cpu,memory dan jaringan sesuai dengan beban kerja < 85% kinerja kapsitasresource maksimal Memastikan server < 85 % bila melebihi maka perlu dibuat catatan
1 jam
Permasalahan dijelaskan secara jelas agar solusi yang diambil segera dapat dilakukan
1-3 jam
Segera dilakukan perbaikan agar service berjalan tanpa adanya gangguan
45 menit
Segera dilakukan perbaikan agar service berjalan tanpa adanya gangguan
1 - 3 jam
Output dari pelaksanaan SOP Monitoring dan Evaluasi Kinerja Infrastruktur SPSE adalah terjaminnya tingkat ketersediaan dukungan komunikasi data dan komputasi perangkat keras Aplikasi SPSE.
1. Formulir Permintaan Perubahan Jika perubahan minor perangkat yang diperlukan maka technical support akan melakukan perubahan tersebut dan jika perubahan major yang diperlukan maka akan proses pengadaan baik berupa upgrade atau penggantian. Proses pengajuan perubahan harus dilakukan melalui formulir permintaan perubahan
7
Pada setiap kegiatan pemantauan, administrator wajib melakukan dokumentasi begitu juga layanan penyelesaian keluhan yang masuk dan ditangani. Dokumentasi ini akan diperlukan dalam melakukan manajemen kapasitas infrastruktur
Major
Minor 2. Lampiran Pengisian Formulir Minor Permintaan
Perubahan
Laporan aktifitas administrator
Selesai
129
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
MONITORING DAN EVALUASI KINERJA INFRASTRUKTUR SPSE
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
130
LAMPIRAN-LAMPIRAN Form Permintaan Perubahan, petunjuk pengisian 1.
Jenis Perubahan: pilih salah satu jenis perubahan yang sesuai, dalam prosedur ini adalah Perubahan Infrastruktur
2.
Prioritas Perubahan: Tentukan dan pilih salah satu prioritas perubahan yang sesuai A.
Uraian Kondisi terkini adalah penjelasan kondisi terkini sesuai dengan jenis perubahan yang diusulkan dalam prosedur ini adalah perubahan infrastruktur, maka penjelasan yang diperlukan adalah kondisi perangkat keras dan perangkat lunak serta penjelasan lainnya yang mendukung usulan perubahan
B.
Dasar Analisas Permasalahan adalah penjelasan latar belakang masalah sehingga permintaan perubahan ini diperlukan diuraikan secara singkat dan jelas.
C.
Uraian permintaan perubahan adalah penjelasan yang berkenaan dengan perubahan yang diusulkan.
131
FORM PERMINTAAN PERUBAHAN Hari/Tanggal
:
Waktu
:
Jenis Perubahan
Prioritas Perubahan
Perubahan Aplikasi
Perubahan Kritis (berdampakpadainfrastrukturdanharussegeradiselesaikan)
Perubahan Infrastruktur
Perubahan Mayor (adaimplikasikeoperasional TIK)
Perubahan Layanan
Perubahan Minor (tidakberpengaruhlangsungterhadapinfrastruktur)
A.
URAIAN KONDISI TERKINI(uraiansebagaiacuandarimasing-masingkondisi)
B
DASAR ANALISA PERMASALAHAN
C.
URAIAN PERMINTAAN PERUBAHAN
D.
PERSETUJUAN PERMINTAAN PERUBAHAN
Disetujui
Tidakdisetujui
Catatan: Pengusul
(...........................................)
Pimpinan
(...........................................)
132
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
MONITORING DAN EVALUASI KINERJA APLIKASI SPSE
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
133
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
24/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) MONITORING DAN EVALUASI KINERJA APLIKASI SPSE
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
5 6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3
Administrator Sistem LPSE ITO LKPP Kepala LPSE
Peralatan/Perlengkapan : 1
Laporan Kinerja Aplikasi SPSE.
2
Formulir Permintaan Perubahan.
Penjelasan Singkat : SOP Monitoring dan Evaluasi Aplikasi SPSE ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh setiap LPSE dalam pengawasan dan evaluasi aplikasi SPSE. Ruang lingkup pengawasan dan evaluasi aplikasi SPSE adalah dukungan teknis ( database , perangkat) dan fungsionalnya.
Pencatatan dan Pendataan :
Tujuan : 1.
Menjamin tingkat ketersediaan Aplikasi SPSE kepada pengguna memenuhi tingkat layanan yang didefinisikan.
2. 3
Mencegah terjadinya gangguan terhadap aplikasi SPSE. Memastikan dilakukannya lesson learned dari penggunaan Aplikasi SPSE.
Definisi : 1 2
Peringatan : 1.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan.
2.
Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan :
3
Perubahan Minor adalah perubahan yang tidak mempengaruhi proses bisnis utama yang didukung oleh aplikasi SPSE danyang bersifat melengkapi fitur atau modul saja.yang Perubahan Major adalah perubahan mempengaruhi proses bisnis utama didukung oleh aplikasi SPSE dan bersifat mengganti, atau mengupgrade dari versi sebelumnya. Teknis dan Fungsional aplikasi adalah suatu bentruk kelengkapan teknis dari aplikasi berupa database , perangkat keras dan insfrastruktur lainnya yang mendukung operasional aplikasi SPSE, sedangkan fungsional adalah bagian dari proses bisnis yang tercakup dalam aplikasi SPSE.
4
IT Operation yang selanjutnya disebut ITO adalah Tim yang terdiri dari personil pada Direktorat e-Procurement yang menjalankan tugas dan fungsi Seksi Teknis EProcurement pada Sub Direktorat Pengelolaan dan Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik Direktorat e-Procurement LKPP.
5
Administrator Sistem LPSE adalah personil LPSE yang bertugas untuk melakukan proses administrasi sistem dan jaringan LPSE agar aplikasi SPSE bisa berjalan dengan semestinya.
134
MONITORING DAN EVALUASI KINERJA APLIKASI SPSE No 1
Aktivitas Memastikan Sistem Application Monitoring dan Database Server Log dalam keadaan aktif
Pelaksana Administrator LPSE
ITO LKPP
Mutu Baku Kepala LPSE
Mulai
a. Secara periodik setiap satu bulan sekali, administrator merangkum kinerja dari Aplikasi dan Database Server berdasarkan Sistem Monitoring dan Log b. Rangkuman kinerja yang didokumentasikan terdiri dari
Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
Output
Laporan Kinerja Aplikasi SPSE
1 jam
sistem monitoring aplikasi dan aktifitas database
3 jam
Memastikan software untuk monitoring berjalan tanpa ada masalah Memastikan sistem monitoring berjalan sempurna
Sistem monitoring serta akses ke server
3 jam
Laporan Kinerja Aplikasi SPSE
Sistem monitoring serta akses ke server
1 jam
Laporan Kinerja Aplikasi SPSE
Laporan Kinerja Aplikasi SPSE
2 jam
Laporan Kinerja Aplikasi SPSE
Sistem monitoring serta akses ke server
1 jam
Laporan Kinerja Aplikasi SPSE
Laporan Kinerja Aplikasi SPSE
1 jam
Segera dilakukan perbaikan agar service berjalan tanpa adanya gangguan
N/A
Output dari pelaksanaan SOP Monitoring dan Evaluasi aplikasi SPSE adalah terjaminnya tingkat ketersediaan layanan Aplikasi SPSE dari sisi dari sisi teknis maupun fungsional
Keterangan
Kemunculan Jenis Error yang paling sering muncul pada Database dan Aplikasi. Waktu Transaksi Query yang paling sering digunakan.
2
3
Kegagalan transaksi data dan proses yang terekam oleh sistem Application Monitoring . Melakukan analisa terhadap kinerja Aplikasi khususnya penentuan kebutuhan perubahan konfigurasi database atau aplikasi yang diperlukan. Secara setiap bulan rutin juga merangkum dokumentasi penyelesaian masalah/layanan kepada pengguna, yang terkait dengan : a. Teknis upload dan download Data. b.
Penggunaan Aplikasi SPSE.
c.
Keluhan lainnya terkait aplikasi SPSE.
4
Rangkuman yang telah dilakukan dilanjutkan dengan melakukan analisa perubahan yang diperlukan terhadap konfigurasi dan/atau Fitur Aplikasi SPSE
5
Hasil analisa perubahan dipaparkan dalam dokumen permintaan perubahan, jika perubahan bersifat minor atau terkait konfigurasi maka pelaksanaan dapat ditangani sendiri di internal LPSE, tetapi jika perubahan bersifat major maka hal tersebut harus dikonsultasikan dengan Technical Support LKPP
6
Jika dari hasil konsultasi diperlukan bantuan teknis dari LKPP maka LPSE mengajukan permohonan bantuan teknis kepada LKPP tetapi jika hasil konsultasi diperlukan bantuan pihak ketiga/vendor maka technical support mengajukan usulan kegiatan kepada kepala LPSE
Minor Selesai
Mayor
Tidak
Selesai Ya Selesai
135
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
MONITORING DAN EVALUASI KINERJA APLIKASI SPSE
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
136
LAMPIRAN – LAMPIRAN 1.
Form Permintaan Perubahan, petunjuk pengisian A.
Jenis Perubahan: pilih salah satu jenis perubahan yang sesuai, dalam prosedur ini adalah Perubahan Aplikasi
B.
Prioritas Perubahan: Tentukan dan pilih salah satu prioritas perubahan yang sesuai a. Uraian Kondisi terkini adalah penjelasan kondisi terkini sesuai dengan jenis perubahan yang diusulkan dalam prosedur ini adalah perubahan Aplikasi, maka penjelasan yang diperlukan adalah fitur, alur secara umum dan konfigurasi lingkungan aplikasi serta penjelasan lainnya yang mendukung usulan perubahan. b. Dasar Analisas Permasalahan adalah penjelasan latar belakang masalah sehingga permintaan perubahan ini diperlukan diuraikan secara singkat dan jelas. c. Uraian permintaan perubahan adalah penjelasan yang berkenaan dengan perubahan yang diusulkan.
2.
Form Kinerja Aplikasi a.
Periode pelaporan: pilih salah satu periode pelaporan yang sesuai dengan kegiatan pelaporan yang sedang dilakukan
b.
Uraian Kondisi Terkini: adalah isian parameter-parameter berikut ini I. Ukuran Database : II. Jumlah Pengguna : III. Jumlah Transaksi Database : IV. Bandwidth Upstream: V. Bandwidth Downstream:
c.
Uraian Error yang sering muncul adalah pesan kesalahan pada saat penggunaan SPSE yag paling sering terjadi.
d.
Uraian Lesson Learned dan Analisisnya adalah penjelasan dan rangkuman dari keluhan, masukan, kritik dan usulan yang diberikan oleh pengguna dan diakhiri analisis yang dilakukan terhadap penjelasan sebelumnya dalam Lesson Learned.
137
FORM PERMINTAAN PERUBAHAN Hari/Tanggal Konsultasi
:
Waktu
:
Perubahan Aplikasi
Perubahan Kritis
Perubahan Infrastruktur
Perubahan Mayor
Perubahan Layanan
Perubahan Minor
A.
URAIAN KONDISI TERKINI
B
DASAR ANALISA PERMASALAHAN
C.
URAIAN PERMINTAAN PERUBAHAN
Pengusul D.
Pimpinan
PERSETUJUAN PERMINTAAN PERUBAHAN
Disetujui
Tidakdisetujui
Catatan: Pengusul (...........................................)
Pimpinan (...........................................)
138
LAPORAN KINERJA APLIKASI SPSE Hari/Tanggal
:
Waktu
:
INSIDENTAL RUTIN BULANAN RUTIN SEMESTERAN
A.
URAIAN KONDISI TERKINI 1. 2. 3.
B
C.
Ukuran Database : Jumlah Pengguna : Jumlah Transaksi Database : 4. Bandwidth Upstream: 5. Bandwidth Downstream: URAIAN ERROR YANG PALING SERING MUNCUL
URAIAN LESSON LEARNED DAN ANALISISNYA
Administrator
Pimpinan
(...........................................)
(...........................................)
139
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
MONITORING DAN EVALUASI KAPASITAS INFRASTRUKTUR SPSE
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
140
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
25/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) MONITORING DAN EVALUASI KAPASITAS INFRASTRUKTUR SPSE
Dasar Hukum : 1 2 3
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
6
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
Administrator Sistem LPSE ITO LPSE
Peralatan/Perlengkapan : 1 2 3
Laporan Status dan Unjuk Kerja Infrastruktur SPSE LampiranKinerja Infrastruktur SPSE Formulir Permintaan Perubahan\Dokumen Usulan Peningkatan Kapasistas Infrastruktur
Penjelasan Singkat : SOP Monitoring dan Evaluasi Kapasitas Infrastruktur SPSE ini menjelaskan langkahlangkah yang harus dilakukan oleh setiap LPSE dalam mengawasi tingkat kapasitas infrastruktur yang tersedia dalam layanan SPSE. Cakupan kapasitas yang diawasi adalah Storage , Lalu lintas Data dan Beban Komputasi . Ketiga komponen ini merupakan komponen krusial yang dapat menjamin layanan SPSE selalu pada tingkat ketersediaan yang tinggi.
Pencatatan dan Pendataan :
Tujuan : 1. 2. 3
Menjamin tingkat ketersediaan layanan SPSE kepada pengguna memenuhi tingkat layanan yang didefinisikan. Mencegah terjadinya kelebihan kemampuan terhadap kapasitas maksimum layanan SPSE. Memastikan perencanaan kapasitas sesuai dengan tingkat kebutuhan kapasitas yang terus berkembang.
Peringatan : 1.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan.
2.
Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Definisi : 1
Storage adalah media penyimpanan yang terhubung atau ada didalam sebuah perangkat keras seperti server ataupun personal komputer
2
Lalu lintas data adalah arus perpindahan data baik masuk atau keluar yang terjadi didalam perangkat keras atau di dalam jaringan lokal atau di dalam jaringan internet Beban Kerja Komputasi adalah kemampuan pemrosesan yang dilakukan oleh perangkat server terkait proses pengolahan data dan instruksi pada SPSE
3
4
IT Operation yang selanjutnya disebut ITO adalah Tim yang terdiri dari personil pada Direktorat e-Procurement yang menjalankan tugas dan fungsi Seksi Teknis EProcurement pada Sub Direktorat Pengelolaan dan Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik Direktorat e-Procurement LKPP.
5
Administrator Sistem LPSE adalah personil LPSE yang bertugas untuk melakukan proses administrasi sistem dan jaringan LPSE agar aplikasi SPSE bisa berjalan dengan semestinya.
Keterkaitan :
141
MONITORING DAN EVALUASI KAPASITAS INFRASTRUKTUR SPSE Pelaksana No
Aktivitas
1
Memastikan sistem monitoring perangkat keras dan jaringan telah terinstall dan bekerja dengan baik a. Secara periodik setiap satu bulan sekali, administrator merangkum kinerja perangkat keras dan perangkat jaringan. b. Rangkuman kinerja yang didokumentasikan administrator terdiri dari : Grafik perkembangan kapasitas storage.
Administrator Sistem LPSE
Mutu Baku
ITO LKPP
Kepala LPSE
Mulai
oleh
Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
Output
1. Laporan Status dan Unjuk Kerja Infrastruktur SPSE 2. Lampiran Kinerja Infrastruktur SPSE
15 menit
-
N/A
-
-
N/A
-
-
N/A
-
Keterangan Detil pelaksanaan aktifitas 1 dan 2 merujuk pada pedoman pengelolaan infrastruktur LPSE
Grafik beban kerja prosesor dan memory dari perangkat server. Grafik beban lalu lintas data dari dan keluar jaringan. 2
Berdasarkan Laporan bulanan kinerja perangkat keras dan perangkat jaringan, Administrator melakukan analisa kebutuhan peningkatan kapasitas infrastruktur SPSE yang terkait dengan peningkatan storage dan bandwidth jaringan internet serta penggantian/upgrade perangkat server . Analisa dilakukan setiap semester dengan fokus analisa pada : kekritisan kapasitas storage. a. Tingkat
Detil pelaksanaan aktifitas 1 dan 2 merujuk pada pedoman pengelolaan infrastruktur LPSE
b. Tingkat kekritisan beban lalu lintas data. c. Tingkat kekritisan beban kerja komputasi. 3
Membuat usulan kebutuhan peningkatan kapasitas berdasarkan analisa yang telah dilakukan dan dalam pelaksanaanya jika diperlukan dapat meminta rekomendasi dan dukungan dari LKPP atas perencanaan tersebut
2. Lampiran Kinerja Infrastruktur SPSE
3 jam
Memastikan kinerja resource server < 85 % bila melebihi maka perlu dibuat catatan
4
Menyampaikan usulan peningkatan kapasitas dalam bentuk formulir permintaan perubahan dengan melampirkan dokumen analisis dan perencanaan kapasitas tersebut kepada pimpinan LPSE setempat
Formulir Permintaan Perubahan\Dokumen Usulan Peningkatan Kapasistas Infrastruktur SPSE
3 jam
Segera dilakukan perbaikan agar service berjalan tanpa adanya gangguan
5
Kepala LPSE memproses usulan tersebut :
-
4 jam
Segera dilakukan perbaikan agar service berjalan tanpa adanya gangguan
a. Jika disetujui usulan tersebut dilanjutkan dengan proses pengadaan b. Jika tidak disetujui administator mendapatkan catatan atas usulan tersebut c. Administrator melakukan perbaikan dan analisa ulang seperti pada langkah 2
Ya Tidak
Selesai
142
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
MONITORING DAN EVALUASI KAPASITAS INFRASTRUKTUR SPSE
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
143
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1.
Form Permintaan Perubahan, petunjuk pengisian 1.
Jenis Perubahan: pilih salah satu jenis perubahan yang sesuai, dalam prosedur ini adalah Perubahan Infrastruktur
2.
Prioritas Perubahan: Tentukan dan pilih salah satu prioritas perubahan yang sesuai
3.
A. Uraian Kondisi terkini adalah penjelasan kondisi terkini sesuai dengan jenis perubahan yang diusulkan dalam prosedur ini adalah perubahan infrastruktur, maka penjelasan yang diperlukan adalah kondisi perangkat keras dan perangkat lunak serta penjelasan lainnya yang mendukung usulan perubahan
4.
B. Dasar Analisas Permasalahan adalah penjelasan latar belakang masalah sehingga permintaan perubahan ini diperlukan diuraikan secara singkat dan jelas
5. 2.
C. Uraian permintaan perubahan adalah penjelasan yang berkenaan dengan perubahan yang diusulkan.
Form Kinerja Infrastruktur a.
Jenis Infrastruktur: pilih salah satu jenis infrastruktur yang dilaporkan
b.
Periode pelaporan: pilih salah satu periode pelaporan yang sesuai dengan kegiatan pelaporan yang sedang dilakukan
c.
Uraian Kondisi Terkini: adalah penjelasan terkait parameter-parameter dan nilainya masing-masing sesuai dengan jenis infrastruktur yang sedang dilaporkan. Misalnya Storage, maka dalam Uraian kondisi terkini dijelaskan, Ukuran Volume Total, Ukuran Volume Terpakai, Ukuran Volume Kosong dan seterusnya.
d.
Tabel dan Grafik Kinerja adalah uraian kondisi jenis infrastruktur yang dilaporkan dalam bentuk tabular dan grafis.
e.
Analisis Kinerja adalah uraian analisis unjuk kerja dari jenis infrastruktur yang dilaporkan. Analisis ini dapat mempergunakan data pada kegiatan pelaporan sebelumnya sebagai bahan perbandingan perubahan kinerja baik itu menurun atau meningkat.
144
FORM PERMINTAAN PERUBAHAN Hari/Tanggal
:
Waktu
:
Jenis Perubahan
Prioritas Perubahan
Perubahan Aplikasi
Perubahan Kritis (berdampak pada infrastruktur dan harus segera diselesaikan)
Perubahan Infrastruktur
Perubahan Mayor (ada implikasi ke operasional TIK)
Perubahan Layanan
Perubahan Minor (tidak berpengaruh langsung terhadap infrastruktur)
A.
URAIAN KONDISI TERKINI(uraiansebagaiacuandarimasing-masingkondisi)
B
DASAR ANALISA PERMASALAHAN
C.
URAIAN PERMINTAAN PERUBAHAN
d.
PERSETUJUAN PERMINTAAN PERUBAHAN Disetujui Tidakdisetujui Catatan:
Pengusul
(...........................................)
Pimpinan
(...........................................)
145
LAPORAN KINERJA INFRASTRUKTUR Hari/Tanggal Konsultasi
:
Waktu
:
Jenis Infrastruktur
Periode Laporan
STORAGE
INSIDENTAL
LALULINTAS DATA
RUTIN BULANAN
BEBAN KOMPUTASI
RUTIN SEMESTERAN
A.
URAIAN KONDISI TERKINI
B
TABEL DAN GRAFIK KINERJA
C.
ANALISIS KINERJA
Administrator
Pimpinan
(...........................................)
(...........................................)
146
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN LAMANDAU
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PEDOMAN PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR SPSE
NANGA BULIK 2015
147
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
MONITORING DAN PEMELIHARAAN DATA CENTER
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
148
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
26/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) MONITORING DAN PEMELIHARAAN DATA CENTER
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
5 6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
Administrator sistem LPSE Kepala LPSE
Peralatan/Perlengkapan : 1 2
Laporan Kondisi Perangkat dan Lingkungan Data Center . Formulir Permohonan Kunjungan Kegiatan di Dalam Data Center .
Penjelasan Singkat : Dokumen ini menetapkan standar dan prosedur bagi LKPP & LPSE untuk mengelola data center secara terpusat baik perangkatnya sewa atau pun milik sendiri. Prosedur ini diterapkan pada pegawai yang mempunyai otorisasi terhadap data center ataupun mitra kerja yang terkait yang diotorisasi. Prosedur ini mencakup beberapa topik yang tidak terbatas hanya pada: keselamatan, keamanan, permintaan ruangan, perbaikan perangkat, instalasi dan un-install perangkat keras, kabel, daya, terkait kebersihan dan perangkat lainnya di dalam data center .
Pencatatan dan Pendataan :
Tujuan : 1 2
Menjamin data center yang reliabel , aman dan terlindungi sebagai fasilitas vital. Mengelola data center secara terpusat agar penanganan lebih terkoordinasi.
Definisi : 1 2
Peringatan : 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan :
Data center adalah fasilitas vital yang didalamnya terdapat perangkat penyimpanan, komputasi dan komunikasi yang mengendalikan proses TIK di lingkungan LPSE Perangkat adalah alat, media atau peralatan yang terkait dengan pengelolaan teknis TIK di dalam data center
3
4
Lingkungan adalah alat, media atau peralatan pendukung operasional perangkat didalam data center mendapat jaminan pasokan udara, listrik dan kebersihan. Administrator Sistem LPSE adalah personil LPSE yang bertugas untuk melakukan proses administrasi sistem dan jaringan LPSE agar aplikasi SPSE bisa berjalan dengan semestinya.
149
MONITORING DAN PEMELIHARAAN DATA CENTER No
Aktivitas
Pelaksana Administrator Kepala LPSE Sistem SPSE
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
Output
Keterangan
Prosedur Kegiatan Monitoring 1
2
Administrator Sistem LPSE melakukan kegiatan di dalam data center mencatatkan kegiatannya dalam logbook
15 menit Mulai
Administrator Sistem LPSE memastikan operasional perangkat keras, penyimpanan dan jaringan berjalan dengan baik serta lingkungan di dalam center sesuai standar A. Secara periodik setiap satu bulan sekali, Administrator Sistem LPSE melakukan pemeriksaan atas lingkungan dan perangkat data center yang mencakup : Perangkat tetap berada pada rack sesuai dengan penempatannnya. Pintu Rack selalu terkunci.
Tidak ada barang-barang diluar perangkat data center.
Ruangan dan Lantai dalam keadaan bersih.
Kondisi raised floor sesuai pada tempatnya.
Suhu udara dalam ruang data center antara 17˚ C – 24˚
Catatan aktifitas di dalam data center
1. Laporan Kondisi Perangkat dan Lingkungan Data Center
1 jam
Memastikan service LPSE berjalan tanpa adanya gangguan
2. Formulir Permohonan Kunjungan Kegiatan di Dalam Data Center
1 jam
Memastikan service LPSE berjalan tanpa adanya gangguan
1. Laporan Kondisi Perangkat dan Lingkungan Data Center
1 jam
Memastikan service LPSE berjalan tanpa adanya gangguan
2 jam
Output dari pelaksanaan SOP Monitoring dan Pemeliharaan Data Center adalah untuk menjamin pengelolaan Data Center yang terpusat dan handal
Ventilasi udara dibawah raised floor , dan rack perangkat berjalan dengan baik. APAR dalam kondisi siap pakai Pengkabelan baik untuk data ataupun listrik sesuai pada tempatnya Panel listrik terlindungi dan terkunci B. Rangkuman kondisi lingkungan data center dicatatkan pada laporan bulanan kondisi lingkungan dan perangkat data center
3
Kondisi perangkat Pendingin Udara.
Kondisi raised Floor dan lingkungan lainnya.
Kondisi rack dan perangkat di dalamnya.
Kondisi perangkat pendukung seperti APAR dalam kondisi siap pakai Laporan tersebut disampaikan kepada kepala LPSE untuk didokumentasikan Selesai
-
150
No
Aktivitas
Pelaksana Administrator Kepala LPSE Sistem LPSE
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
Output
Formulir Permohonan Kunjungan Kegiatan di Dalam Data Center
1 jam
Memastikan service LPSE berjalan tanpa adanya gangguan
Formulir Permohonan Kunjungan Kegiatan di Dalam Data Center
N/A
Memastikan service LPSE berjalan tanpa adanya gangguan
N/A
Memastikan service LPSE berjalan tanpa adanya gangguan
1 jam
Memastikan service LPSE berjalan tanpa adanya gangguan
45 menit
Output dari pelaksanaan SOP Monitoring dan Pemeliharaan Data Center adalah untuk menjamin pengelolaan Data Center yang terpusat dan handal
Keterangan
Prosedur Kegiatan Pemeliharaan 1
Administrator Sistem LPSE menyampaikan Formulir permohonan kunjungan dari luar (vendor pemeliharaan AC, Perangkat dan lingkungan data Center atau pihak lainnya) kepada Kepala LPSE untuk tujuan pemeliharaan, perbaikan dan/atau modifikasi pada lingkungan atau perangkat data center
2
Kepala LPSE memproses permohonan tersebut dan menugaskan Administrator Sistem LPSE untuk mendampingi kegiatan yang dilakukan di dalam data center
3
Selama kegiatan dan sesudahnya Administrator Sistem LPSE memastikan kondisi lingkungan Data Center sesuai standar yang ditetapkan Sesudah Kegiatan selesai dilakukan Administrator Sistem LPSE dan Tamu Pengunjung Data Center membuat berita acara kegiatan selama di dalam data center Berita acara tersebut di rekam dan didokumentasikan pada sistem Helpdesk
4
5
Mulai
-
Selesai
-
151
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
MONITORING DAN PEMELIHARAAN DATA CENTER
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
152
LAMPIRAN – LAMPIRAN 1.
Form Permohonan Kunjungan & Kegiatan Di Data Center, petunjuk pengisian: a.
Tujuan Kunjugan dan Kegiatan : berisi uraian tujuan dari apa yang akan dilakukan di dalam Data Center dijelaskan secara singkat dan jelas.
b.
Jenis Kegiatan dipilih salah satu yang sesuai dengan tujuan kunjungan.
c.
Prioritas Kegiatan dipilih salah satu dari pendefinisian sifat tujuan kunjungan.
d.
Deskripsi Kegiatan yang akan dilaksanakan diurakan secara rinci kegiatan selama di dalam Data Center.
e.
Ruang Lingkup kegiatan adalah cakupan kegiatan yang akan dilaksanakan terhadap lingkungan dan/atau perangkat apa saja.
f.
Dampak dan Keluaran Pasca Kegiatan adalah uraian pengaruh dan juga hasil nyata kegiatan berupa keluaran yang terukur atau nampak secara fisik.
2.
Laporan Kondisi Perangkat & Lingkungan Data Center a.
Perangkat dan Lingkungan Data Center ini adalah pilihan yang harus ditandai dan pilihan yang ada bisa ditandai semua atau sebagian ataupun hanya satu tergantung dari laporan kegiatan yang telah dilakukan.
b.
Kondisi umum adalah penjelasan secara umum terkait perangkat dan lingkungan yang menonjol untuk dijelaskan.
c.
Tabel Pengamatan Perangkat dan Lingkungan adalah tabel presentasi kondisi perangkat dan lingkungannya sesuai dengan parameternya masing-masing, misalnya terdiri dari kolom nama perangkat/lingkungan, standar parameter yang diharuskan, kondisi/status dari perangkat terkait standar parameter.
d.
Kesimpulan dan Rekomendasi adalah uraian penutup yang merupakan rangkuman umum perangkat dan lingkungan data center serta usulan yang harus ditindaklanjuti.
153
FORM PERMOHONAN KUNJUNGAN & KEGIATAN DI DATA CENTER Hari/Tanggal
:
Waktu
:
Nama Pemohon
:
Asal Institusi/Dept/Bagian
:
Tujuan Kunjungan & Kegiatan
Jenis Kegiatan
Prioritas Kegiatan
Perubahan/Modifikasi Perangkat
Kegiatan Kritis
Perubahan/Modifikasi Lingkungan
Kegiatan Minor
Pemeliharaan Umum
Kegiatan Mayor
A.
Deskripsi Kegiatan yang akan dilaksanakan
B
Ruang Lingkup Kegiatan
C.
Dampak dan Keluaran Pasca Kegiatan
Pengusul
(...........................................)
Pimpinan
(...........................................)
154
LAPORAN KONDISI PERANGKAT & LINGKUNGAN DATA CENTER Hari/Tanggal Konsultasi
:
Waktu
:
Perangkat dan Lingkungan Data Center STORAGE
RAISED FLOOR
SERVER
PENDINGIN UDARA
PERANGKAT JARINGAN
VENTILASI DAN LAINNYA
A.
URAIAN KONDISI UMUM
B
TABEL PENGAMATAN PERANGKAT DAN LINGKUNGAN
C.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Administrator
Pimpinan
(...........................................)
(...........................................)
155
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENGELOLAAN ASSET INFORMASI
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
156
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
27/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENGELOLAAN ASSET INFORMASI
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
5 6
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3 4 5
Administrator Sistem LPSE Kepala LPSE Helpdesk LPSE Pengguna SPSE Vendor
Peralatan/Perlengkapan : 1 2
Laporan Inventory Asset Informasi. Formulir Dukungan Layanan Asset Informasi.
Penjelasan Singkat : Dokumen ini menetapkan prosedur untuk pengelolaan asset informasi seperti komputer desktop , laptop dan tablet dan lain-lainnya. Pengelolaan meliputi pemeliharaan, penggunaan dan mutasi perangkat dan penggantian atau penghapusan perangkat.
Pencatatan dan Pendataan :
Tujuan : 1 2
Menjamin asset informasi terlindungi dan digunakan secara semestinya. Mengelola asset informasi untuk mendukung kegiatan di LPSE.
Definisi : 1
Asset informasi adalah perangkat yang digunakan dalam pengelolaan TIK yang merupakan perangkat akhir yang digunakan oleh pengguna seperti Komputer Desktop, laptop dan tablet .
2 3
Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Administrator Sistem LPSE adalah personil LPSE yang bertugas untuk melakukan proses administrasi sistem dan jaringan LPSE agar aplikasi SPSE bisa berjalan dengan semestinya.
Peringatan : 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan :
157
PENGELOLAAN ASSET INFORMASI
No
Aktivitas
Prosedur Kegiatan Pemeliharaan Rutin Asset Informasi 1 Administrator Sistem LPSE melakukan kegiatan pemeliharaan rutin terhadap asset informasi secara rutin 1 bulan sekali dan jika diperlukan melayani perbaikan ringan terhadap perangkat keras atau perangkat lunak
Pelaksana Administrator Sistem Kepala LPSE LPSE Mulai
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
Output
Network tools
1 hari
dokumen asset
2
Administrator Sistem LPSE membuat laporan kegiatan pemeliharaan dan melakukan pembaharuan status dan konfigurasi asset informasi pada sistem Helpdesk
Laporan Kegiatan Pemasaran
1 hari
dokumen asset
3
Laporan disampaikan kepada Kepala LPSE untuk didokumentasikan
dokumen asset
1 hari
dokumen asset
Keterangan
Selesai
158
No
Aktivitas
Prosedur Perbaikan Ringan Asset Informasi 1 Administrator Sistem LPSE menerima permintaan perbaikan ringan yang menyangkut perangkat keras atau lunak
Pelaksana Administrator LPSE Kepala LPSE
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan Waktu surat pemohonan perbaikan
Output
1 jam
jadwal perbaikan
Mulai
2
Administrator Sistem LPSE melakukan identifikasi permasalahan berdasarkan diagnosa awal
2 jam
hasil analisa permasalahan
3
Administrator Sistem LPSE melakukan perbaikan kecil pada perangkat keras atau perangkat lunak jika diperlukan. Apabila ditemukan permasalahan yang tidak bisa diselesaikan maka dilakukan eskalasi pada prosedur penanganan masalah atau penanganan insiden
2 hari
hasil perbaikan
4
Jika setelah selesai melakukan perbaikan kecil maka Administrator Sistem LPSE merekam kegiatannya dalam berita acara dukungan layanan asset informasi dan pengguna melakukan pengesahan pada berita acara tersebut Jika masalah tersebut dieskalasi maka Administrator Sistem LPSE mencatatkan rekomendasi yang diperlukan pada berita acara tersebut dan memperbaharui status layanan menjadi di eskalasi ke prosedur berikutnya
2 jam
Berita Acara
1 hari
analisa permasalahan dan rekomendasi
1 hari
permasalahan selesai
5
6
Eskalasi tersebut dicatatkan dalam berita acara dukungan layanan asset informasi dan disetujui serta disahkan oleh pengguna
Keterangan
Selesai
159
No
Aktivitas
Pelaksana Pengguna SPSE Helpdesk LPSE
Prosedur Penggunaan Asset Informasi Oleh Pengunjung/Tamu di Bidding Room 1 Pengguna yang merupakan pengunjung/tamu mengisi Mulai logbook penggunaan komputer sebagai Asset Informasi di Bidding Room lingkungan LPSE
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan Waktu
Keterangan
Output
logbook layanan asset informasi
30 menit
daftar pengunjung
hadir
30 menit
daftar pengunjung
hadir
2
Petugas mencatatkan dan merekam logbook dalam sistem Helpdesk serta menyiapkan akun sementara serta no komputer yang bisa digunakan
logbook layanan asset informasi
3
Pengguna mengakses dan menggunakan komputer yang telah ditunjukan oleh petugas. Pengguna tidak disarankan menyimpan file yang berisi informasi penting di dalam media penyimpanan lokal
Komputer bidding room
1 hari
4
Pengguna melakukan logoff , setelah menggunakan komputer sebagai Asset Informasi di lingkugan LPSE
Komputer bidding room
N/A
komputer bidding room dapat digunakan
Log out
Selesai
No
Aktivitas
Prosedur Mutasi Perangkat Untuk Perbaikan 1 Pemohon mutasi perangkat mengajukan mutasi perangkat pada Administrator Sistem LPSE/ Pihak yang berwenang di LPSE
Pelaksana Administrator LPSE Mulai
Vendor
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan Waktu Formulir Informasi
Dukungan
Layanan
Asset
N/A
Keterangan
Output
2
Administrator Sistem LPSE merekam permohonan dan melakukan update atas item konfigurasi tersebut menjadi tidak aktif atau sedang dalam perbaikan
Formulir Informasi
Dukungan
Layanan
Asset
1 jam
status perangkat tidak aktif
3
Administrator Sistem LPSE/ Pihak yang berwenang di LPSE mencatatkan informasi mutasi dalam sebuah formulir mutasi perangkat untuk perbaikan
Formulir Informasi
Dukungan
Layanan
Asset
1 jam
formulir perangkat perbaikan
4
Formulir diotorisasi oleh Sub Direktorat Pengelolaan dan Pembinaan LPSE / Pihak yang berwenang di LPSE sebagai bukti pemeliharaan perangkat
formulir perbaikan
mutasi
untuk
1 hari
persetujuan formulir mutasi perangkat untuk perbaikan
5
Pemohon mutasi perangkat menghubungi vendor untuk melakukan perawatan
persetujuan formulir mutasi perangkat untuk perbaikan
N/A
proses mutasi pihak vendor
6
Perangkat yang sudah kembali dari vendor akan direkam dan diperbaharui statusnya menjadi aktif kembali dan mencatatkan tanggal kembali perangkat tersebut dalam formulir mutasi perangkat untuk perbaikan
proses mutasi telah diselesaikan
1 hari
mengaktifkan perangkat yang telah dimutasi
perangkat
mutasi daftar permasalahan untuk dituangkan pada formulir mutasi perangkat untuk perbaikan
di
Selesai
160
No
Aktivitas
Prosedur Penarikan dan Penghapusan Perangkat 1 Administrator Sistem LPSE melakukan pemberitahuan penarikan dan penghapusan komputer kepada pengguna
Pelaksana Administrator LPSE Mulai
Vendor
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan Waktu surat pemberitahuan
Output
1 hari
2
Pengguna diminta untuk melakukan backup jika mampu dan meminta bantuan Administrator Sistem LPSE jika diperlukan
2 hari
backup data selesai
3
Jika mampu melakukan backup secara mandiri, pengguna harus melakukan penghapusan data pada perangkat yang akan ditarik
2 hari
data terhapus
4
Jika tidak, Administrator Sistem LPSE akan memberikan bantuan teknis proses backup pada pengguna
2 hari
backup data
5
Setelah backup selesai dilakukan pemohon menandatangani berita acara penarikan perangkat
1 jam
Berita Penarikan
6
Administrator Sistem LPSE akan melakukan update pada item konfigurasi yang ditarik dengan cara menonaktifkan perangkat tersebut atau dihapus jika dimungkinkan
2 hari
menonaktifkan perangkat lama
Berita Acara Penarikan
Keterangan
Acara
Selesai
161
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENGELOLAAN ASSET INFORMASI
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
162
LAMPIRAN – LAMPIRAN FORM DUKUNGAN LAYANAN ASSET INFORMASI Hari/Tanggal
:
Waktu
:
Nama Pengguna
:
Jenis Layanan (pilih salah satu)
Produk Layanan (pilih salah satu)
Perbaikan/Troubleshooting
Perangkat Keras
Instalasi/Upgrade
Perangkat Lunak
Konsultasi
Jaringan
Lainnya, sebutkan
Lainnya, sebutkan
A.
URAIAN KELUHAN
B
LANGKAH DUKUNGAN
C.
CATATAN-CATATAN
d.
STATUS PENYELESAIAN DUKUNGAN SELESAI PERLU DIESKALASI DITUNDA Catatan:
Personil IT
(...........................................)
Pengguna
(...........................................)
163
LAPORAN INVENTORY ASSET INFORMASI Hari/Tanggal
:
Periode Laporan
:
Nama Penyusun
:
A.
Rangkuman Asset Informasi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Komputer Server Komputer Desktop Komputer Laptop Printer Fungsi Tunggal Printer Multi Fungsi Perangkat Lunak Komersial BerLisensi Perangkat Lunak Berbasis OpenSource Switch Access Point Router Scanner Lainnya, sebutkan satu persatu
: ...... unit : ..... unit : ...... unit : ...... unit inkjet dan ..... unit laserjet : ...... unit inkjet dan ..... unit laserjet : ...... paket : ....... paket : ....... unit : ....... unit : ...... unit : ...... unit : ....... unit
B
Daftar Asset Informasi Normal Beroperasi (terdiri dari kolom no, nama perangkat, jenis perangkat, Serial Number, tahun, PIC, tahun beli)
C.
Daftar Asset Informasi Bermasalah(terdiri dari kolom no, nama perangkat, jenis perangkat, Serial Number, tahun, PIC, tahun beli)
d.
Rencana Kebutuhan (sebutkan satu persatu disertai jumlah unit yang diusulkan dan harga pasaran)
Personil IT
(...........................................)
Pengguna
(...........................................)
164
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENGELOLAAN SOFTWARE PENDUKUNG
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
165
PENGELOLAAN SOFTWARE PENDUKUNG
Dasar Hukum : 1 2 3
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
6
Perbup No. 03 Tahun 2012 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja unit LPSE Kab. Lamandau tanggal 02 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1
Administrator Sistem LPSE
Peralatan/Perlengkapan : 1
Formulir Konsultasi
2
Jawaban atau Tanggapan
Penjelasan Singkat : Meliputi pengelolaan lisensi software pada PC / notebook personil unit kerja serta lisensi software yang terdapat di server LKPP/LPSE.
Pencatatan dan Pendataan :
Tujuan : Mengatur pengelolaan lisensi di LKPP/LPSE agar dapat berjalan secara efektif.
Definisi : 1
Peringatan : 1.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan.
Administrator Sistem LPSE adalah personil LPSE yang bertugas untuk melakukan proses administrasi sistem dan jaringan LPSE agar aplikasi SPSE bisa berjalan dengan semestinya.
2.
Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.: Keterkaitan
166
Pelaksana No
Aktivitas
Admininistrator Sistem LPSE
Kepala LPSE
Mutu Baku ULP
Persyaratan/Perlengkapan
Keterangan
Waktu
Output
Formulir pengajuan instalasi
1 jam
Formulir pengajuan instalasi
Formulir pengajuan instalasi
1 jam
pencarian ketersediaan lisensi
1 jam
informasi ketersediaan lisensi
Pelaksanaan Instalasi Untuk Software Berlisensi 1
Pemohon mengajukan permohonan lisensi software berupa CD dan serial number kepada Administrator Sistem LPSE
Mulai
2
Personil Administrator Sistem LPSE mengecek ketersediaan lisensi software yang dibutuhkan oleh pemohon
3
Memastikan kesersediaan lisensi
4
Apabila lisensi software tersedia, maka Administrator Sistem LPSE melaksanakan instalasi dan didokumentasikan dalam Berita Acara Instalasi
ketersediaan lisensi
1 hari
instalasi dokumentasi
5
Apabila lisensi belum tersedia, maka Administrator Sistem LPSE melakukan verifikasi kebutuhan software untuk personil pemohon
lisensi tidak tersedia
2 hari
hasil verifikasi kebutuhan lisensi software
6
Personil Administrator Sistem LPSE memastikan apakah pengadaan bisa diajukan atau tidak
2 hari
hasil konfirmasi pengadaan
7
Apabila pengadaan lisensi dapat diajukan, maka Administrator Sistem LPSE membuat rencana anggaran pengadaan sesuai dengan Prosedur Pengadaan Barang / Jasa
5 hari
rencana anggaran pengadaan
8
Personil Administrator Sistem LPSE mengajukan permohonan pengadaan software beserta lisensinya kepada
2 hari
permohonan pengadaan
2 hari
persetujuan permohonan pengadaan lisensi
N/A
proses pengadaan
9
konfirmasi pengadaan disetujui
Kepala LPSE Kepala LPSE memutuskan apakah menyetujui pengadaan software dan lisensinya atau tidak. Jika tidak menyetujui, maka alur proses selesai
Tidak
Ya
dan
Selesai
10
Apabila Kepala LPSE menyetujui permohonan pengadaan, maka Pejabat Pengadaan / ULP melaksanakan pengadaan software dan lisensi sesuai kebutuhan
persetujuan pengadaan
11
Pejabat Pengadaan / ULP memberitahukan Administrator Sistem LPSE untuk pelaksanaan instalasi
lisensi software yang diperlukan sudah tersedia
1 hari
Proses instalasi
12
Administrator Sistem LPSE melakukan update database asset register untuk aset perangkat lunak
software terinstalasi
2 jam
update database asset register
Selesai
167
No
Aktivitas
Administrator Sistem LPSE
Kepala LPSE
Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
Output
Keterangan
Pelaksanaan Instalasi Untuk Software Tidak Berlisensi 1
Personil mengajukan pelaksanaan instalasi ke Administrator Sistem LPSE dengan menggunakan form instalasi software
Form Instalasi Software
1 jam
permintaan instalasi software
Mulai
2
Administrator Sistem LPSE melakukan pengecekan kesesuaian software yang diajukan dengan Standard Operating Environment (SOE) untuk software di Unit LPSE
permintaan instalasi software
2 jam
Analisa software yang akan diinstall
3
Apabila software yang diajukan terdapat dalam SOE LPSE, maka Administrator Sistem LPSE dapat melakukan instalasi langsung di PC/Notebook personil. Dan apabila tidak terdapat dalam SOE LPSE, maka Administrator Sistem LPSE meminta persetujuan Kepala LPSE
Software tidak ada pada SOE
2 jam
pengajuan instalasi software yang tidak ada pada SOE
pengajuan instalasi software yang tidak ada pada SOE
2 jam
keputusan persetujuan
Persetujuan instalasi software
1 hari
software terinstal
Tidak ya
4
Apabila Kepala LPSE menyetujui, maka proses penginstalan dapat dilakukan. Dan apabila tidak disetujui, maka proses selesai
Tidak ya
Selesai
5
Administrator Sistem LPSE melakukan penginstalan software apabila terdapat dalam SOE LKPP/LPSE atau telah disetujui oleh KepalaBagian/Bidang Pemeliharaan Selesai
168
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
INSTRUKSI KERJA MONITORING SECURITY LOG PADA SERVER
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
169
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
01/IK/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) INSTRUKSI KERJA MONITORING SECURITY LOG PADA SERVER
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
Administrator Sistem LPSE ITO LKPP
Peralatan/Perlengkapan :
Penjelasan Singkat : 1 2
Instruksi kerja ini menjelaskan tahapan monitoring security log pada : Server , yang meliputi: server aplikasi, database , dan backup . Perangkat jaringan melalui server security .
Pencatatan dan Pendataan :
Tujuan : Instruksi kerja ini bertujuan sebagai panduan dalam memonitor log pada server dan jaringan untuk memastikan keamanan server dan jaringan.
Definisi : 1
IT Operation yang selanjutnya disebut ITO adalah Tim yang terdiri dari personil pada Direktorat e-Procurement yang menjalankan tugas dan fungsi Seksi Teknis EProcurement pada Sub Direktorat Pengelolaan dan Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik Direktorat e-Procurement LKPP.
2
Administrator Sistem LPSE adalah personil LPSE yang bertugas untuk melakukan proses administrasi sistem dan jaringan LPSE agar aplikasi SPSE bisa berjalan dengan semestinya.
Peringatan : 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan :
170
1
Administrator Sistem LPSE mengaktifkan log pada OS server serta mengaturnya untuk dapat menyimpan log sekurangkurangnya selama 90 hari. Jika kapasitas penyimpanan server tidak memadai dapat dipindahkan ke media backup lain. Detail log yang diaktifkan berpedoman pada Pedoman Pengelolaan Infrastruktur
Akses ke server
45 menit
memastikan aktifitas daemon di server tercatat dengan baik
Mulai
2
Administrator Sistem LPSE melakukan analisis terhadap log tersebut setiap 3 bulan sekali atau pada saat diperlukan
Akses ke server atau software pemroses log sistem
1 jam
memastikan aktifitas daemon di server tercatat dengan baik
3
Administrator Sistem LPSE melakukan analisa jumlah failure audit untuk Log Otentikasi dan Log Catatan Login serta penyebab failure audit tersebut
Akses ke server atau software pemroses log sistem
3 jam
memastikan aktifitas daemon di server tercatat dengan baik
4
Administrator Sistem LPSE melaporkan hasil analisa jumlah failure audit untuk Log Otentikasi dan Log Catatan Login serta penyebab failure audit tersebut dan melaporkan kepada Kepala LPSE
Akses ke server atau software pemroses log sistem
3 jam
memastikan aktifitas daemon di server tercatat dengan baik
5
Administrator Sistem LPSE melaksanakan tindaklanjut apabila diperlukan
Akses ke server atau software pemroses log sistem
N/A
memastikan aktifitas daemon di server tercatat dengan baik
Selesai
171
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
INSTRUKSI KERJA PENGELOLAAN DATA CENTER
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
172
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
02/IK/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) INSTRUKSI KERJA PENGELOLAAN DATA CENTER
Dasar Hukum : 1 2 3
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1
Administrator Sistem LPSE
Peralatan/Perlengkapan :
Penjelasan Singkat : Instruksi Kerja ini mengatur penempatan fisik server di ruang server LKPP/LPSE serta pengelolaan Data Center LKPP/LPSE beserta sarana pendukungnya
Pencatatan dan Pendataan :
Tujuan : Instruksi kerja ini bertujuan sebagai petunjuk dalam pengelolaan Data Center agar tercapai pengamanan yang memadai.
Definisi : 1
Peringatan : 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Administrator Sistem LPSE adalah personil LPSE yang bertugas untuk melakukan proses administrasi sistem dan jaringan LPSE agar aplikasi SPSE bisa berjalan dengan semestinya.
Keterkaitan :
173
INSTRUKSI KERJA PENGELOLAAN DATA CENTER
Mutu Baku No 1
2
Aktivitas Administrator Sistem LPSE memastikan kondisi lingkungan dan perangkat di dalam ruang server . Aspek yang perlu diperhatikan sebagai berikut : Jumlah server.
Jenis server.
Kapasitas ruang.
Kapasitas daya listrik dan sumber cadangannnya.
Kapasitas daya UPS.
Jadwal Instalasi Server.
Kapasitas pendingin ruangan (AC).
Kapasitas jaringan data.
Kerapian dan Kebersihan Lingkungan Ruang Server
Tata letak Perangkat
Keteraturan dan pelabelan kabel dan Listrik
Raised Floor/Lantai yang ditinggikan
CCTV, APAR dan Smoke Detector
Sensor Suhu di ruang Data Center dan di dalam Rak Perangkat. Administrator Sistem LPSE memastikan akses fisik kedalam ruang server dibatasi hanya untuk personil yang berwenang, dengan cara : Menerapkan pembatas fisik yang memadai.
Administrator Sistem LPSE
Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
Output
4 jam
Memastikan data center sudah sesuai dengan standard yang telah ditetapkan
-
N/A
Memastikan data center sudah sesuai dengan standard yang telah ditetapkan
-
N/A
Memastikan data center sudah sesuai dengan standard yang telah ditetapkan
N/A
Memastikan data center sudah sesuai dengan standard yang telah ditetapkan
Akses Data Center Mulai
Menerapkan Logbook Aktivitas Data Center
Keterangan
Menerapkan sistem single point of access (hanya ada satu pintu) pada data center Menerapkan Pengelolaan kunci Data Center dilakukan oleh Administrator Sistem LPSE yang bertanggungjawab atas Data Center . 3
Administrator Sistem LPSE memastikan sarana pendeteksi kebakaran (smoke detector ) dan CCTV bekerja dengan baik
4
Administrator Sistem LPSE melaksanakan pemeliharaan APAR sekali dalam 1 tahun untuk memastikan Tersedia dalam jumlah mencukupi,
Dalam kondisi siap digunakan,
Dimonitor dan dipelihara dengan baik.
Masa kadaluarsa belum habis
Panduan Penggunaan melekat pada APAR
174
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PROSEDUR MONITORING DAN PEMELIHARAAN JARINGAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
175
Nomor SOP
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Tanggal Pembuatan
29/SOP/LPSE.LMD/2015 10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PROSEDUR MONITORING DAN PEMELIHARAAN JARINGAN
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
5 6
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
Administrator Sistem LPSE Kepala LPSE
Peralatan/Perlengkapan : 1
Form analisis pada konfigurasi dan kapasitas jaringan
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Penjelasan Singkat : Dokumen ini menetapkan standar dan prosedur bagi LPSE untuk monitoring dan pemeliharaan jaringan. Prosedur ini diterapkan pada pegawai yang mempunyai otorisasi terhadap jaringan ataupun mitra kerja yang terkait yang diotorisasi.
Pencatatan dan Pendataan : 1
Form analisis pada konfigurasi dan kapasitas jaringan
Tujuan : 1 2
Menjamin jaringan dapat dimonitoring secara realibel Menjamin kapasitas jaringan tidak melebihi batas yang ditentukan
Definisi : 1
Peringatan : 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Administrator Sistem LPSE adalah personil LPSE yang bertugas untuk melakukan proses administrasi sistem dan jaringan LPSE agar aplikasi SPSE bisa berjalan dengan semestinya.
Keterkaitan :
176
PROSEDUR MONITORING DAN PEMELIHARAAN JARINGAN Pelaksana No
Aktivitas
1
Memastikan bahwa sistem monitoring jaringan telah terpasang dengan baik
Administrator Sistem LPSE Mul a i
Mutu Baku Kepala LPSE
Persyaratan/ Perlengkapan
Waktu
Akses ke system monitoring dan akses ke server
15 menit
Output
Keterangan
Memastikan software untuk monitoring berjalan tanpa ada masalah
2
Secara periodik atau pada saat dibutuhkan, Admin Sistem SPSE mengambil riwayat atau log yang terkait dengan lalu lintas jaringan komunikasi data dari perangkat jaringan dan server
Akses ke system monitoring dan akses ke server
1 jam
Log sistem
3
Berdasarkan log tersebut, Admin Sistem SPSE menganalisa aktivitas/status port, service dan alert yang terekam dalam log.
Akses ke system monitoring dan akses ke server
3 jam
Analisa aktifitas
4
Melakukan klasifikasi hasil analisa terhadap port, service atau alert yang harus segera ditindaklanjuti.
Analisa aktifitas
3 jam
Analisa aktifitas
5
Dari hasil klasifikasi tersebut apakah ada potensi insiden keamanan informasi maka langkah lanjutan dengan melakukan eskalasi pada Prosedur Penanganan Insiden Kemanan Informasi, jika tidak lanjut ke langkah selanjutnya
Analisa aktifitas
3 Jam
Analisa aktifitas
6
Melakukan analisa pada konfigurasi dan kapasitas jaringan berdasarkan aktivitas/status service dan port
Analisa aktifitas
4 Jam
Analisa aktifitas
177
7
Dari hasil analisa pada konfigurasi dan kapasitas jaringan, Admin Sistem SPSE melakukan perencanaan perubahan konfigurasi dan kapasitas jaringan jika diperlukan. Jika tidak maka lanjut ke langkah selanjutnya
Form hasil analisis pada konfigurasi dan kapasistas jaringan
3 jam
hasil analisa pada konfigurasi dan kapasistas jaringan
8
Jika diperlukan perubahan konfigurasi dan kapasitas jaringan, Admin Sistem SPSE melakukan konsultasi/validasi atas rencana tersebut untuk dilaksanakan kepada Kepala LPSE
hasil analisa pada konfigurasi dan kapasistas jaringan
2jam
Rencana Perbaikan
9
Jika rencana tersebut dapat divalidasi untuk dilanjutkan maka Admin Sistem SPSE menyusun rencana kerja perubahan konfigurasi dan kapasitas jaringan
Rencana Perbaikan
1 jam
Rencana Perbaikan
10
Melaksanakan rencana kerja tersebut dengan terlebih dahulu melakukan backup yang diperlukan dan membuat dokumentasi pelaksanaan pekerjaan
Rencana Perbaikan
2 jam
Rencana Perbaikan
11
Setelah selesai makaAdmin Sistem SPSE membuat laporan pekerjaan monitoring dan pemeliharaan jaringan untuk dilaporkan/dikonsultasikan atau menjadi bahan pembelajaran di masa mendatang
Rencana Perbaikan
3 jam
Laporan Akhir
Selesai
178
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN LAMANDAU
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PEDOMAN PENGARSIPAN DOKUMEN ELEKTRONIK SPSE
NANGA BULIK 2015
179
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENGARSIPAN DOKUMEN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
180
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
30/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Agustus 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENGARSIPAN DOKUMEN
Dasar Hukum : 1 2 3
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1
Staff LPSE/Pengguna SPSE
Peralatan/Perlengkapan :
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mencakup proses penentuan lokasi/kategori dokumen, digitalisasi dokumen dan penyimpanan dokumen dalam satu folder.
Pencatatan dan Pendataan :
Tujuan : Prosedur ini bertujuan untuk menjamin bahwa proses pengarsipan dokumen dapat dilaksanakan.
Definisi : Peringatan : 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan :
181
PENGARSIPAN DOKUMEN No
Aktivitas
Pengguna SPSE
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan Waktu
Output
Keterangan
Prosedur Pengarsipan Dokumen 1
Menentukan lokasi folder dari dokumen yang akan diarsipkan sesuai kategori (penamaan folder) yang telah ditetapkan. Jika folder yang dimaksud belum tersedia maka dibuat baru
2
3
4
3 jam
lokasi file/folder backup
Membuat folder baru pada dilokasi yang telah ditentukan sebelumnya untuk dokumen yang akan diarsipkan dengan nama folder sesuai ketentuan
3 jam
file/folder backup
Dokumen yang akan diarsipkan sudah berbentuk file komputer ? Apabila ”Ya”, maka : Melanjutkan keproses berikutnya
1 hari
file/folder backup
1 hari
file/folder backup
Apabila ”Tidak”, maka : Melakukan konversi dokumen ke dalam file komputer, meliputi : Men-scan semua dokumen yang masih berbentuk kertas Memindahkan semua isi percakapan (kirim/balas) dan waktunya yang dilakukan melalui e-mail/TTS kedalam sebuah file komputer Simpan dengan nama file sesuai ketentuan pada lokasi folder yang telah dibuat sebelumnya. Memasukan semua file yang terkait kedalam folder baru yang telah dibuat sebelumnya
Mulai
Tidak
Ya
Selesai
182
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENGARSIPAN
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA LANGSUNG
KABUPATEN LAMANDAU
183
Daftar Informasi Rahasia: Informasi yang ada diLPSE digolongkan menjadi empat bagian, yaitu : 1. Informasi Sangat Rahasia (Strictly Confidential), adalah informasi yang sangat khusus dan terbatasuntuk pejabat tertentu yang mengandung kerahasiaan negara. 2. InformasiRahasia (Confidential), adalahinformasi yang secarakhususterbatasuntukjabatan struktural padLPSE . 3. Informasi Terbatas, adalahinformasi yang dibatasi untuk pegawai pada tingkat level manajemen tertentu atau pegawai yang ditunjuk untuk menangani informasi tersebut. Hanyapengguna yang diberikewenanganyang mendapatkanaksesterhadap asset informasitersebut. 4. Umum, adalah informasi yang dapat dirilis di luar Organisasi.
184
Daftar informasi rahasia dan terbatas yang ada di LPSE adalah :
No
NamaInformasi
Format
Klasifikasi
Perlakuan
1
DokumenAdministrasirekana n
Hardcopy
Rahasia
diberi label "Rahasia" padaordner
2
Data Aktivasi
Softcopy
Rahasia
diberi label "Rahasia" padatiaphalaman
3
Dokumen Pending Administrasi
Hardcopy
Rahasia
diberi label "Rahasia" padaordner
4
LaporanPengelolaan SPSE
Hardcopy
Rahasia
diberi label "Rahasia" padahalamanjudul
5
Data User ID dan password
Softcopy
Rahasia
Diberi label “Rahasia” padatiaphalaman
6
Data Password, IP, dan Security Server
Softcopy
Terbatas
Password
7
Database Production SPSE
Softcopy
Terbatas
Password
8
Database Back-Up SPSE
Softcopy
Terbatas
Password
185
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PELAKSANAAN BACKUP-SERVER
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
186
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
31/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PELAKSANAAN BACK-UP SERVER
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
4 5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mencakup proses backup, uji coba hasil backup, dan pelaksanaan restore database dan aplikasi.
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
ITO Administrator Sistem LPSE
Peralatan/Perlengkapan : 1
Log Pelaksanaan Backup
2 3
Laporan Analisa Kegagalan Backup
4 5
Form Permintaan Restore Berita Acara Pelaksanaan Restore Daftar Backup Database dan Aplikasi
Pencatatan dan Pendataan :
Tujuan : Prosedur ini bertujuan untuk menjamin bahwa proses backup dan restore dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien
Definisi : 1
Back Up Server adalah kegiatan menggandakan file/database agar data tetap tersedia ketika terjadi kegagalan hardware / bencana. Back up dapat juga diartikan sebagai pembuatan salinan untuk data-data penting pada media penyimpanan yang berbeda untuk tujuan keamanan.
2
Administrator Sistem LPSE adalah personil LPSE yang bertugas untuk melakukan proses administrasi sistem dan jaringan LPSE agar aplikasi SPSE bisa berjalan dengan semestinya.
Peringatan : 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan :
187
PELAKSANAAN BACKUP SERVER No
Aktivitas
Pelaksana Administrator Kepala LPSE Sistem LPSE
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
Keterangan
Output
Pelaksanaan Backup Server 1
Metode backup yang dilakukan adalah Incremental dengan jangka waktu harian untuk database dan data upload. Administrator Sistem LPSE memastikan penggunaan media backup yang sesuai dengan urutannya
3 jam
hasil backup
2
Untuk mencegah risiko kegagalan, setiap adanya perubahan di sistem (database, konfigurasi ataupun aplikasi), Administrator Sistem LPSE harus terlebih dahulu melakukan backup perubahan tersebut
Daftar Backup Database dan aplikasi
3 jam
backup data
3
Administrator Sistem LPSE mendokumentasikan pelaksanaan backup dan hasilnya dalam Log Pelaksanaan Backup
Log Pelaksanaan Backup
3 jam
dokumentasi pelaksanaan backup
4
Untuk memastikan kehandalan sistem back-up dan restore, dilakukan pengujian restore hasil back-up sedikitnya 1 (satu) kali dalam tiga bulan secara random sampling yang dilaporkan kepada Kepala LPSE
Form Permintaan Restore
1 hari
hasil restore backup
5
Setiap kegagalan proses back-up harus dilaporkan kepada Kepala LPSE untuk ditentukan tindak lanjut pencegahan kegagalan di masa mendatang
Laporan Analisa Kegagalan Backup
1 hari
laporan kegagagalan analisa
Administrator Sistem LPSE melakukan analisa efektivititas proses backup sekurang – kurangnya 1 bulan sekali yang dituangkan dalam notulen rapat. Analisa dilakukan berdasarkan: a. Jenis kegagalan backup
Laporan Analisa Kegagalan Backup
2 hari
laporan pengujian backup
6
b.
Jumlah kegagalan backup
c.
Tren terjadinya kegagalan backup
d.
Tindaklanjut yang dilakukan
Mulai
pengujian hasil
7
Pelaksanaan Restore dapat dilakukan jika ada permintaan dari ITD (LKPP )/ pergantian perangkat keras Server
Form Permintaan Restore
1 hari
hasil restore
8
Proses restore database dan aplikasi didokumentasikan oleh Administrator Sistem LPSE dalam bentuk beritaa cara pelaksanaan restore yang ditandatanganioleh unit – unit terkait (pemohon, pelaksana, dan pimpinannya)
Berita Acara Pelaksanaan Restore
1 hari
dokumentasi restore
dan
Selesai
188
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PELAKSANAAN BACKUP-SERVER
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
189
DaftarInformasiYang Harus Di Back Up:
Daftar informasi yang harus di back up di LPSE adalah : No
NamaInformasi
Format
Bentuk File Back Up
1
DokumentasiAsset
Softcopy
Softcopy
2
LaporanKegiatanLayanan
Softcopy
Softcopy
3
LaporanPengelolaan SPSE
Hardcopy/
Softcopy
Softcopy Hardcopy/
Softcopy
4
LaporanKegiatanInfrastruktur
5
LaporanKegiatanHukumdanVerifikasi
6
Data Password, IP, dan Security Server
Softcopy
Softcopy
7
Database Production SPSE
Softcopy
Softcopy
8
Database Back-Up SPSE
Softcopy
Softcopy
9
Database Aplikasi Helpdesk SPSE Production
Softcopy
Softcopy
Dokumen yang dianggappentingolehpersoniluntuk di back up
Softcopy/
Softcopy
10
Softcopy Hardcopy/
Softcopy
Sofcopy
Hardcopy
190
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
INSTRUKSI KERJA BACKUP DAN RECOVERY
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
191
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Nomor IK 03/IK/LPSE.LMD/2015 TanggalPembuatan 10 Agustus 2015 Tanggal Revisi TanggalEfektif 01 Oktober 2015 DisahkanOleh Yugian Umpang, SE STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) INSTRUKSI KERJA BACKUP AND RECOVERY
Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik. 2. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik 3. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. 4. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan 5. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik 6. Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012 Tujuan : Instruksi kerja ini bertujuan sebagai panduan dalam Membackup data yang akan dipindahkan dan Membantu proses migrasi server. Penjelasan Singkat : Backup dan Recovery adalah salah satu aktivitas ITO yang memfasilitasi backup dan recovery data LPSE. Aktivitas ini dilakukan melalui empat prosedur yaitu backup dan recovery HDD external, server via SSH/remote, server via NFS, storage dedicated. Prosedur backup dan recovery dilakukan dengan full backup (database) dan incremental backup (datafile upload/download). Teknik Penyajian : Teknik yang digunakan untuk menyusun dan menyajikan Instruksi Kerja Backup and Recoveryadalah sebagai berikut : 1. Bagan Arus 2. Tabular
Kualifikasi Pelaksana : 1. ITO (Information Technology Operation) 2. LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik)
Peralatan/Perlengkapan :
Output Pelaksanaan Kegiatan : 1. Membackup data yang akan dipindahkan 2. Membantu proses migrasi server. Peringatan : 1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. 2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikatagorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh Pelaksana. Definisi : 1. HDD: Hard Disk Drive. 2. NFS: Network File System 3. SDM: Sumber Daya Masyarakat 4. SSH: Secure Shell 5. PIC: People In Charge
Keterkaitan :
192
Instruksi Kerja : 1.
Backup and Recovery ITO
(II) E-Proc error handling
(III) Training admin
(I) Instalasi eProcurement
(V) Backup & Recovery
Kebutuhan Infrastruktur
Media/ Storage
(5.1) HDD external
SDM
Server Lain
(5.3) NFS
(IV) Logistic IT
Skenario
Cycle data
Teknisi
Infrastruktur
PIC
(5.2) via Remote
Gambar 1. Struktur Backup & Recovery
193
Tabel 1. Prosedur dan Aktifitas Backup & Recovery Prosedur
Aktivitas
B&R HDD External
1. 2.
Full backup (database) Incremental (datafile upload/download)
B&R Server via SSH (remote)
1. 2.
Full backup (database) Incremental (datafile upload/download)
B&R Server via NFS
1. 2.
Full backup (database) Incremental (datafile upload/download)
B&R Storage dedicated
1. 2.
Full backup (database) Incremental (datafile upload/download)
Jangka waktu
2.1 Backup & recovery 2.1.1
B&R HDD Eksternal
Ruang Lingkup a. Membackup database LPSE ke HDD external. b. Memindahkan database ke HDD external yang tersedia. c. Konfirmasi database yang sudah dipindahkan
Definisi HDD External: Hard Disk Drive external LPSE: Lembaga Pengadaan barang/jasa Secara Elektronik
Prosedur Backup & Recovery HDD external (Halaman selanjutnya)
194
B&R HDD External LPSE
ITO
START
Request backup database HDD External
Penerimaan request backup database
Error
Koneksikan HDD External
Mounting HDD External
Konfigurasi settingan crontab
Konfirmasi selesai backup database
Complete
Pemeriksaan backup database
Finish
195
Proses backup & recovery melalui HDD External 1.
Koneksikan HD eksternal terlebih dahulu.
2.
Mounting HD eksternal tersebut dan buat direktori untuk backupnya, tahapannya: # fdisk -l (lihat settingan konfigurasi harddisk, misal kita menggunakan harddisk dengan file system NTFS atau FAT32, akan ada keterangan di System(file system) NTFS atau FAT32, lihat tampilan Device Bootnya, contoh tampilannya seperti di bawah ini: Device Boot
Start
/dev/sda1 *
End 1
Blocks Id System 9727 78124032 83 Linux
/dev/sda2
9727
38914 234444801 5 Extended
/dev/sda5
9727
38914 234444769+ 86 NTFS volume set
keterangan : Dari tampilan di atas, diketahui Drive dengan File System NTFS volume set tampilan Device Bootnya /dev/sda5. # mkdir /mnt/backup (membuat direktori backup untuk tempat drive ntfsnya) # mount -t ntfs-3g /dev/sda5 /mnt/backup (mount drive ntfs, menyesuaikan dengan device boot
dari harddisk eksternalnya)
command : mount -t (file system dari hd eks, mis ntfs=ntfs-3g atau fat32=vfat) (disesuaikan dengan device boot hd ekst) (direktori dalam server yang akan dimount hd ekst) # cd /mnt/backup (masuk ke dalam direktori backup drivenya) # mkdir database (membuat direktori untuk backup database) # mkdir file_prod (membuat direktori untuk backup file upload user/ attachment)
196
# mdkir -p /home/backup (membuat direktori backup pada /home sebagai tempat dari hasil backup databasenya). 3.
konfigurasi settingan crontab untuk membuat penjadwalan secara otomatis untuk copy data-data yang dibutuhkan, backup database maupun data file upload user/ attachment. # crontab -e (untuk melakukan pengeditan pada crontab) akan terbuka jendela seperti di bawah ini, lalu tambahkan beberapa command. COMMAND 1 (backup database epns) 0 0 * * * su postgres -c 'pg_dump –Fc –f /home/backup/epns_prod_`date '+%d-%m%Y'`.backupepns_prod ' (command untuk dump/backup database epns_prod) Keterangan: 5 angka paling depan yaitu 0(menit) 0(jam) *(hari) *(bulan) *(tahun) 0 0 * * * artinya, command untuk backup database tersebut dijalankan pada pukul 12.00, tanda * disini mengartikan semua, jadi command backupdatabase ini dijalankan pada pukul 12.00 pada semua hari(setiap hari), pada semua bulan(setiap bulan) serta pada semua tahun(setiap tahun). Command untuk melakukan backup database :
su postgres -c 'pg_dump –Fc –f (nama file backupnya serta dimana ditempatkan file backupnya(nama database)'
contoh:
197
su postgres -c 'pg_dump –Fc –f /home/backup/epns_prod_`date '+%d-%m-%Y'`.backupepns_prod ' COMMAND 2 (backup database secman) 0 0 * * * su postgres -c 'pg_dump –Fc –f /home/backup/secman_prod_`date '+%d-%m-%Y'`.backup secman_prod ' (command untuk dump/backup database secman_prod) Keterangan: seperti penjelasan pada command sebelumnya, yang berbeda hanya nama databasenya saja
COMMAND 3 (database file upload ke hard disk external) 0 1 * * * rsync -ruavvhzc /home/file/file_prod/* /mnt/backup/file_prod (command untuk backup file upload user/ attachment dari server ke harddisk eksternal)
Keterangan: 0 1 * * * artinya, command untuk rsync(menyamakan data yang ada di direktori tujuan dengan direktori sumber/source) ini dijalankan jam 1.00 setiap hari, bulan dan tahun Command untuk melakukan sinkronisasi data dari direktori file_prod yang berada di server dengan direktori file_prod di harddisk eksternal : rsync -ruavvhzc (direktori source/ direktori di server) (direktori tujuan di harddisk eksternal) contoh: rsync -ruavvhzc /home/file/file_prod/* /mnt/backup/file_prod
198
COMMAND 4 (backup database dari hard disk system ke hard disk external) 0 1 * * * rsync -ruavvhzc /home/backup/*.backup /mnt/backup/database (command untuk backup file database hasil dump dari server ke harddisk eksternal) Keterangan: 0 1 * * * artinya, command untuk rsync(menyamakan data yang ada di direktori tujuan dengan direktori sumber/source) ini dijalankan jam 1.00 setiap hari, bulan dan tahun Command untuk melakukan sinkronisasi data dari direktori tempat ditempatkan hasil dari backup database yang berada di server dengan direktori untuk backup database di harddisk eksternal : rsync -ruavvhzc (direktori source/ direktori di server) (direktori tujuan di harddisk eksternal). 2.2 B&R Server via SSH/remote
Ruang Lingkup a.
Backup database dari satu server ke server lain.
b.
Mengubah akses SSH menjadi tanpa password.
Definisi SSH: Secure Shell
Prosedur Backup & Recovery Server via SSH/Remote
199
B&R Server via SSH/Remote LPSE
ITO
START
Request backup & recovery via SSH/ Remote
Penerimaan request backup & Recovery via SSH/ Remote
Koneksikan server utama dengan server lain
Error
Mounting Server External
Konfigurasi settingan crontab
Konfirmasi selesai backup & recovery via SSH/Remote
Complete
Pemeriksaan backup & recovery via SSH/Remote
Finish
200
COMMAND SSH tanpa password ssh-keygen ssh-copy-id –i /root/ .ssh/id_rsa.pub 10.1.25.77 (portal yang dituju)
Keterangan ssh-keygen: command ini berfungsi untuk ssh-copy-id –i /root/ .ssh/id_rsa.pub 10.1.25.77 command ini untuk menambahkan rsa id yang akan meremote ke server tujuan. COMMAND (backup database server ke server) 0 1 * * * rsync -ruavvhzc /home/backup/*.backup /10.1.25.77/backup/database (command untuk backup file database hasil dump dari server ke server tujuan) Keterangan: 0 1 * * * artinya, command untuk rsync(menyamakan data yang ada di direktori tujuan dengan direktori sumber/source) ini dijalankan jam 1.00 setiap hari, bulan dan tahun Command untuk melakukan sinkronisasi data dari direktori tempat ditempatkan hasil dari backup database yang berada di server dengan direktori untuk backup database di server : rsync -ruavvhzc (direktori source/ direktori di server) (direktori tujuan di server) COMMAND (backup file upload dari server ke server lainnnya) 0 1 * * * rsync -ruavvhzc /home/file/file_prod/* /10.1.25.77/backup/file_prod (command untuk backup file upload user/ attachment dari server ke harddisk eksternal)
201
Keterangan: 0 1 * * * artinya, command untuk rsync(menyamakan data yang ada di direktori tujuan dengan direktori sumber/source) ini dijalankan jam 1.00 setiap hari, bulan dan tahun Command untuk melakukan sinkronisasi data dari direktori file_prod yang berada di server dengan direktori file_prod di server lainnya: rsync -ruavvhzc (direktori source/ direktori di server) (direktori tujuan di server lainnya) contoh: rsync -ruavvhzc /home/file/file_prod/* /10.1.25.77/backup/file_prod 2.3 B&R Server via NFS
Ruang Lingkup a.
Membuat server nfs yang bisa diakses oleh client dan server utama.
b.
Backup database ke server NFS.
c.
Membuat server untuk klien.
Definisi NFS: Network File System
Prosedur backup & recovery via NFS (Halaman selanjutnya)
202
B&R Server via NFS LPSE
ITO
START
Request backup & recovery via NFS
Penerimaan request backup & Recovery via NFS
Error
Koneksikan server utama ke server NFS
Koneksikan server client ke server NFS
Konfigurasi settingan crontab
Konfirmasi selesai backup & recovery via NFS
Complete
Pemeriksaan backup & recovery via NFS
Finish
203
COMMAND (create server) # apt-get install nfs-common portmap nfs-kernel-server File /etc/exports # exportfs –a # /etc/init.d/nfs-common restart Keterangan: # apt-get install nfs-common portmap nfs-kernel-server, command ini untuk install paket yang akan di butuhkan. File /etc/exports, command ini untuk share server yang sudah dibuat. Contoh: /home/ 192.168.0.100 (rw, no_root_squash) # exportfs –a, command ini berfungsi untuk mengaktifkan file system nfs tersebut. COMMAND (create client side) $ sudo apt-get install nfs-common File /etc/fstab # mount –t nfs 192.168.0.103:/home /mnt Keterangan: $ sudo apt-get install nfs-common, command ini untuk install paket yang dibutuhkan olehserver client. File /etc/fstab, command ini digunakan untuk mengaktifkan file system dari segi client # mount –t nfs 192.168.0.103:/home /mnt, command ini digunakan untuk COMMAND (backup database server ke nfs) 0 1 * * * rsync -ruavvhzc /home/backup/*.backup /192.168.0.100/mnt/database (command untuk backup file database hasil dump dari server ke nfs)
204
Keterangan: 0 1 * * * artinya, command untuk rsync(menyamakan data yang ada di direktori tujuan dengan direktori sumber/source) ini dijalankan jam 1.00 setiap hari, bulan dan tahun Command untuk melakukan sinkronisasi data dari direktori tempat ditempatkan hasil dari backup database yang berada di server dengan direktori untuk backup database di server nfs : rsync -ruavvhzc (direktori source/ direktori di server) (direktori tujuan di server nfs)
COMMAND (backup file upload dari client server ke nfs) 0 1 * * * rsync -ruavvhzc /home/file/file_prod/* /192.168.0.103/mnt/file_prod (command untuk backup file upload user/ attachment dari client server ke nfs) Keterangan: 0 1 * * * artinya, command untuk rsync(menyamakan data yang ada di direktori tujuan dengan direktori sumber/source) ini dijalankan jam 1.00 setiap hari, bulan dan tahun Command untuk melakukan sinkronisasi data dari direktori file_prod yang berada di server dengan direktori file_prod di server nfs: rsync -ruavvhzc (direktori source/ direktori di server) (direktori tujuan di server nfs) contoh: rsync -ruavvhzc /home/file/file_prod/* /192.168.0.103/backup/file_prod
205
Instruksi Kerja : 2.
Backup and Recovery (Halaman berikutnya) ITO
(II) E-Proc error handling
(III) Training admin
(I) Instalasi eProcurement
(V) Backup & Recovery
Kebutuhan Infrastruktur
Media/ Storage
(5.1) HDD external
SDM
Server Lain
(5.3) NFS
Teknisi
(IV) Logistic IT
Skenario
Cycle data
Infrastruktur
PIC
(5.2) via Remote
206
Gambar 1. Struktur Backup & Recovery
Tabel 1. Prosedur dan Aktifitas Backup & Recovery Prosedur
B&R HDD External
B&R Server via SSH (remote)
B&R Server via NFS
B&R Storage dedicated
Aktivitas
3.
Full backup (database)
4.
Incremental (datafile upload/download)
3.
Full backup (database)
4.
Incremental (datafile upload/download)
3.
Full backup (database)
4.
Incremental (datafile upload/download)
3.
Full backup (database)
4.
Incremental (datafile upload/download)
Jangka waktu
2.4 Backup & recovery 2.4.1
B&R HDD Eksternal
Ruang Lingkup d.
Membackup database LPSE ke HDD external.
e.
Memindahkan database ke HDD external yang tersedia.
f.
Konfirmasi database yang sudah dipindahkan
Definisi HDD External: Hard Disk Drive external LPSE: Lembaga Pengadaan barang/jasa Secara Elektronik
207
Prosedur Backup & Recovery HDD external (Halaman Berikutnya) B&R HDD External LPSE
ITO
START
Request backup database HDD External
Penerimaan request backup database
Koneksikan HDD External
Error
Mounting HDD External
Konfigurasi settingan crontab
Pemeriksaan backup database
Konfirmasi selesai backup database
Complete
Finish
208
Proses backup & recovery melalui HDD External 1.
Koneksikan HD eksternal terlebih dahulu.
2.
Mounting HD eksternal tersebut dan buat direktori untuk backupnya, tahapannya: # fdisk -l (lihat settingan konfigurasi harddisk, misal kita menggunakan harddisk dengan file system NTFS atau FAT32, akan ada keterangan di System(file system) NTFS atau FAT32, lihat tampilan Device Bootnya, contoh tampilannya seperti di bawah ini: Device Boot
Start
/dev/sda1 *
End 1
Blocks Id System 9727 78124032 83 Linux
/dev/sda2
9727
38914 234444801 5 Extended
/dev/sda5
9727
38914 234444769+ 86 NTFS volume set
keterangan : Dari tampilan di atas, diketahui Drive dengan File System NTFS volume set tampilan Device Bootnya /dev/sda5. # mkdir /mnt/backup (membuat direktori backup untuk tempat drive ntfsnya) # mount -t ntfs-3g /dev/sda5 /mnt/backup (mount drive ntfs, menyesuaikan dengan device boot
dari harddisk eksternalnya)
command : mount -t (file system dari hd eks, mis ntfs=ntfs-3g atau fat32=vfat) (disesuaikan dengan device boot hd ekst) (direktori dalam server yang akan dimount hd ekst) # cd /mnt/backup (masuk ke dalam direktori backup drivenya) # mkdir database (membuat direktori untuk backup database) # mkdir file_prod (membuat direktori untuk backup file upload user/ attachment)
209
# mdkir -p /home/backup (membuat direktori backup pada /home sebagai tempat dari hasil backup databasenya). 3.
konfigurasi settingan crontab untuk membuat penjadwalan secara otomatis untuk copy data-data yang dibutuhkan, backup database maupun data file upload user/ attachment. # crontab -e (untuk melakukan pengeditan pada crontab) akan terbuka jendela seperti di bawah ini, lalu tambahkan beberapa command. COMMAND 1 (backup database epns) 0 0 * * * su postgres -c 'pg_dump –Fc –f /home/backup/epns_prod_`date '+%d-%m%Y'`.backupepns_prod ' (command untuk dump/backup database epns_prod) Keterangan: 5 angka paling depan yaitu 0(menit) 0(jam) *(hari) *(bulan) *(tahun) 0 0 * * * artinya, command untuk backup database tersebut dijalankan pada pukul 12.00, tanda * disini mengartikan semua, jadi command backupdatabase ini dijalankan pada pukul 12.00 pada semua hari(setiap hari), pada semua bulan(setiap bulan) serta pada semua tahun(setiap tahun). Command untuk melakukan backup database : su postgres -c 'pg_dump –Fc –f (nama file backupnya serta dimana ditempatkan file backupnya(nama database)'
contoh:
210
su postgres -c 'pg_dump –Fc –f /home/backup/epns_prod_`date '+%d-%m-%Y'`.backupepns_prod ' COMMAND 2 (backup database secman) 0 0 * * * su postgres -c 'pg_dump –Fc –f /home/backup/secman_prod_`date '+%d-%m-%Y'`.backup secman_prod ' (command untuk dump/backup database secman_prod) Keterangan: seperti penjelasan pada command sebelumnya, yang berbeda hanya nama databasenya saja
COMMAND 3 (database file upload ke hard disk external) 0 1 * * * rsync -ruavvhzc /home/file/file_prod/* /mnt/backup/file_prod (command untuk backup file upload user/ attachment dari server ke harddisk eksternal)
Keterangan: 0 1 * * * artinya, command untuk rsync(menyamakan data yang ada di direktori tujuan dengan direktori sumber/source) ini dijalankan jam 1.00 setiap hari, bulan dan tahun Command untuk melakukan sinkronisasi data dari direktori file_prod yang berada di server dengan direktori file_prod di harddisk eksternal : rsync -ruavvhzc (direktori source/ direktori di server) (direktori tujuan di harddisk eksternal) contoh: rsync -ruavvhzc /home/file/file_prod/* /mnt/backup/file_prod
211
COMMAND 4 (backup database dari hard disk system ke hard disk external) 0 1 * * * rsync -ruavvhzc /home/backup/*.backup /mnt/backup/database (command untuk backup file database hasil dump dari server ke harddisk eksternal) Keterangan: 0 1 * * * artinya, command untuk rsync(menyamakan data yang ada di direktori tujuan dengan direktori sumber/source) ini dijalankan jam 1.00 setiap hari, bulan dan tahun Command untuk melakukan sinkronisasi data dari direktori tempat ditempatkan hasil dari backup database yang berada di server dengan direktori untuk backup database di harddisk eksternal : rsync -ruavvhzc (direktori source/ direktori di server) (direktori tujuan di harddisk eksternal). 2.5 B&R Server via SSH/remote
Ruang Lingkup c.
Backup database dari satu server ke server lain.
d.
Mengubah akses SSH menjadi tanpa password.
Definisi SSH: Secure Shell
Prosedur Backup & Recovery Server via SSH/Remote (Halaman Berikutnya)
212
B&R Server via SSH/Remote LPSE
ITO
START
Request backup & recovery via SSH/ Remote
Penerimaan request backup & Recovery via SSH/ Remote
Koneksikan server utama dengan server lain
Error
Mounting Server External
Konfigurasi settingan crontab
Konfirmasi selesai backup & recovery via SSH/Remote
Complete
Pemeriksaan backup & recovery via SSH/Remote
Finish
213
COMMAND SSH tanpa password ssh-keygen ssh-copy-id –i /root/ .ssh/id_rsa.pub 10.1.25.77 (portal yang dituju)
Keterangan ssh-keygen: command ini berfungsi untuk ssh-copy-id –i /root/ .ssh/id_rsa.pub 10.1.25.77 command ini untuk menambahkan rsa id yang akan meremote ke server tujuan. COMMAND (backup database server ke server) 0 1 * * * rsync -ruavvhzc /home/backup/*.backup /10.1.25.77/backup/database (command untuk backup file database hasil dump dari server ke server tujuan)
Keterangan: 0 1 * * * artinya, command untuk rsync(menyamakan data yang ada di direktori tujuan dengan direktori sumber/source) ini dijalankan jam 1.00 setiap hari, bulan dan tahun Command untuk melakukan sinkronisasi data dari direktori tempat ditempatkan hasil dari backup database yang berada di server dengan direktori untuk backup database di server : rsync -ruavvhzc (direktori source/ direktori di server) (direktori tujuan di server) COMMAND (backup file upload dari server ke server lainnnya) 0 1 * * * rsync -ruavvhzc /home/file/file_prod/* /10.1.25.77/backup/file_prod (command untuk backup file upload user/ attachment dari server ke harddisk eksternal)
214
Keterangan: 0 1 * * * artinya, command untuk rsync(menyamakan data yang ada di direktori tujuan dengan direktori sumber/source) ini dijalankan jam 1.00 setiap hari, bulan dan tahun Command untuk melakukan sinkronisasi data dari direktori file_prod yang berada di server dengan direktori file_prod di server lainnya: rsync -ruavvhzc (direktori source/ direktori di server) (direktori tujuan di server lainnya) contoh: rsync -ruavvhzc /home/file/file_prod/* /10.1.25.77/backup/file_prod 2.6 B&R Server via NFS
Ruang Lingkup d.
Membuat server nfs yang bisa diakses oleh client dan server utama.
e.
Backup database ke server NFS.
f.
Membuat server untuk klien.
Definisi NFS: Network File System
Prosedur backup & recovery via NFS (Halaman selanjutnya)
215
B&R Server via NFS LPSE
ITO
START
Request backup & recovery via NFS
Penerimaan request backup & Recovery via NFS
Error
Koneksikan server utama ke server NFS
Koneksikan server client ke server NFS
Konfigurasi settingan crontab
Konfirmasi selesai backup & recovery via NFS
Complete
Pemeriksaan backup & recovery via NFS
Finish
216
COMMAND (create server) # apt-get install nfs-common portmap nfs-kernel-server File /etc/exports # exportfs –a # /etc/init.d/nfs-common restart Keterangan: # apt-get install nfs-common portmap nfs-kernel-server, command ini untuk install paket yang akan di butuhkan. File /etc/exports, command ini untuk share server yang sudah dibuat. Contoh: /home/ 192.168.0.100 (rw, no_root_squash) # exportfs –a, command ini berfungsi untuk mengaktifkan file system nfs tersebut. COMMAND (create client side) $ sudo apt-get install nfs-common File /etc/fstab # mount –t nfs 192.168.0.103:/home /mnt Keterangan: $ sudo apt-get install nfs-common, command ini untuk install paket yang dibutuhkan olehserver client. File /etc/fstab, command ini digunakan untuk mengaktifkan file system dari segi client # mount –t nfs 192.168.0.103:/home /mnt, command ini digunakan untuk COMMAND (backup database server ke nfs) 0 1 * * * rsync -ruavvhzc /home/backup/*.backup /192.168.0.100/mnt/database (command untuk backup file database hasil dump dari server ke nfs)
217
Keterangan: 0 1 * * * artinya, command untuk rsync(menyamakan data yang ada di direktori tujuan dengan direktori sumber/source) ini dijalankan jam 1.00 setiap hari, bulan dan tahun Command untuk melakukan sinkronisasi data dari direktori tempat ditempatkan hasil dari backup database yang berada di server dengan direktori untuk backup database di server nfs : rsync -ruavvhzc (direktori source/ direktori di server) (direktori tujuan di server nfs)
COMMAND (backup file upload dari client server ke nfs) 0 1 * * * rsync -ruavvhzc /home/file/file_prod/* /192.168.0.103/mnt/file_prod (command untuk backup file upload user/ attachment dari client server ke nfs) Keterangan: 0 1 * * * artinya, command untuk rsync(menyamakan data yang ada di direktori tujuan dengan direktori sumber/source) ini dijalankan jam 1.00 setiap hari, bulan dan tahun Command untuk melakukan sinkronisasi data dari direktori file_prod yang berada di server dengan direktori file_prod di server nfs: rsync -ruavvhzc (direktori source/ direktori di server) (direktori tujuan di server nfs) contoh: rsync -ruavvhzc /home/file/file_prod/* /192.168.0.103/backup/file_prod
218
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN LAMANDAU
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PEDOMAN PENGEMBANGAN SISTEM E-PROCUREMENT
NANGA BULIK 2015
219
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERENCANAAN DAN MONITORING KAPASITAS INFRATRUKTUR SPSE
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
220
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
32/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERENCANAAN DAN MONITORING KAPASITAS INFRASTRUKTUR SPSE
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Penjelasan Singkat : SOP Perencanaan dan Monitoring Kapasitas Infrastruktur SPSE ini menjelaskan langkahlangkah yang harus dilakukan oleh setiap LPSE dalam mengawasi tingkat kapasitas infrastruktur yang tersedia dalam layanan SPSE. Cakupan kapasitas yang diawasi adalah Storage, Lalulintas Data, memori server dan beban komputasi. Ketiga komponen ini merupakan komponen krusial yang dapat menjamin layanan SPSE selalu pada tingkat ketersediaan yang tinggi.
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
Administrator Sistem LPSE Kepala LPSE
Peralatan/Perlengkapan : 1 2 3 4
Laporan Status dan Unjuk Kerja Infrastruktur SPSE Lampiran Kinerja Infrastruktur SPSE
Formulir Permintaan Perubahan Dokumen Usulan Peningkatan Kapasistas Infrastruktur SPSE.
Pencatatan dan Pendataan :
Tujuan : 1.
Menjamin tingkat ketersediaan layanan SPSE dari sisi storage, lalu lintas data dan beban kerja komputasi.
Definisi : Peringatan : 1.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan.
2.
Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan :
1
Storage adalah media penyimpanan yang terhubung atau ada didalam sebuah perangkat keras seperti server ataupun personal komputer,
2
Lalu lintas data adalah arus perpindahan data baik masuk atau keluar yang terjadi didalam perangkat keras atau di dalam jaringan lokal atau di dalam jaringa internet,
3
Beban Kerja Komputasi adalah kemampuan pemrosesan yang dilakukan oleh perangkat server terkait proses pengolahan data dan instruksi pada SPSE. Administrator Sistem LPSE adalah personil LPSE yang bertugas untuk melakukan proses administrasi sistem dan jaringan LPSE agar aplikasi SPSE bisa berjalan dengan semestinya.
4
221
PERENCANAAN DAN MONITORING KAPASITAS INFRASTRUKTUR SPSE PELAKSANA ADMINISTRATOR Kepala LPSE SISTEM LPSE Prosedur Perencanaan dan Monitoring Kapasitas Infrastruktur SPSE 1 Administrator Sistem LPSE pada setiap Data Center memastikan Mulai sistem monitoring perangkat keras dan jaringan telah terinstall dan bekerja dengan baik No
Aktivitas
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
Output
Laporan Status dan Unjuk Kerja Infrastruktur SPSE
1 jam
Laporan Status dan Unjuk Kerja Infrastruktur SPSE
Lampiran Kinerja Infrastruktur SPSE
1 jam
Lampiran Kinerja Infrastruktur SPSE
2 jam
Lampiran penggunaan storage, memori, processor & bandwidth
Dokumen Usulan Peningkatan Kapasistas Infrastruktur SPSE dan formulir permintaan perubahan
1 jam
Dokumen Usulan Peningkatan Kapasistas Infrastruktur SPSE
Dokumen Usulan Peningkatan Kapasistas Infrastruktur SPSE
1 jam
Dokumen Usulan Peningkatan Kapasistas Infrastruktur SPSE
Keterangan
a. Secara periodik setiap satu bulan sekali, administrator merangkum kinerja perangkat keras dan perangkat jaringan. b. Rangkuman kinerja yang didokumentasikan oleh administrator terdiri dari:
2
o Grafik perkembangan kapasitas storage o Grafik beban kerja prosesor dari server o Grafik penggunaan memori dari server o Grafik beban lalu lintas data dari dan keluar jaringan Berdasarkan Laporan bulanan kinerja perangkat keras dan perangkat jaringan,
Administrator Sistem LPSE melakukan analisa kebutuhan peningkatan kapasitas infrastruktur SPSE yang terkait dengan peningkatan storage dan bandwidth jaringan internet serta penggantian/upgrade perangkat server. Analisa dilakukan setiap semester dengan fokus analisa pada . a. Tingkat kekritisan kapasitas storage b. Tingkat kekritisan beban lalu lintas data c. Tingkat kekritisan beban kerja komputasi d. Tingkat kekritisan kapasitas memori server 3
Administrator Sistem LPSE membuat usulan kebutuhan peningkatan kapasitas berdasarkan analisa yang telah dilakukan dan menyampaikan usulan tersebut dengan melampirkan dokumen analisis dan perencanaan kapasitas kepada kepala LPSE
4
Kepala LPSE memproses usulan tersebut:
Tidak Ya a. Jika disetujui usulan tersebut dilanjutkan dengan proses pengadaan. b. Jika tidak disetujui Administrator Sistem LPSE mendapatkan catatan atas usulan tersebut. c. Administrator Sistem LPSE / ITO melakukan perbaikan dan analisa ulang seperti pada langkah 2.
N/A N/A
Selesai
1 jam
222
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PERENCANAAN DAN MONITORING KAPASITAS INFRATRUKTUR SPSE
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
223
FORM PERMINTAAN PERUBAHAN Hari/Tanggal
:
Waktu
:
Jenis Perubahan
Prioritas Perubahan
Perubahan Aplikasi
Perubahan Kritis (berdampak pada infrastruktur dan harus segera diselesaikan)
Perubahan Infrastruktur
Perubahan Mayor (ada implikasi ke operasional TIK)
Perubahan Layanan
Perubahan Minor (tidak berpengaruh langsung terhadap infrastruktur)
A.
URAIAN KONDISI TERKINI(uraiansebagaiacuandarimasing-masingkondisi)
B
DASAR ANALISA PERMASALAHAN
C.
URAIAN PERMINTAAN PERUBAHAN
d.
PERSETUJUAN PERMINTAAN PERUBAHAN Disetujui Tidakdisetujui Catatan:
Pengusul
(...........................................)
Pimpinan
(...........................................)
224
LAPORAN KINERJA INFRASTRUKTUR Hari/Tanggal Konsultasi
:
Waktu
:
Jenis Infrastruktur
Periode Laporan
STORAGE
INSIDENTAL
LALULINTAS DATA
RUTIN BULANAN
BEBAN KOMPUTASI
RUTIN SEMESTERAN
MEMORI SERVER
A.
URAIAN KONDISI TERKINI
B
TABEL DAN GRAFIK KINERJA
C.
ANALISIS KINERJA
Administrator
Pimpinan
(...........................................)
(...........................................)
225
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN LAMANDAU
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PEDOMAN REGISTRASI DAN VERIFIKASI PENGGUNA SPSE
NANGA BULIK 2015
226
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
REGISTRASI DAN VERIFIKASI PENYEDIA BARANG/JASA
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
227
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
33/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) REGISTRASI DAN VERIFIKASI PENYEDIA
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3 4
Penyedia Barang/Jasa Verifikator Helpdesk LPSE Front office
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mencakup proses tata cara regristrasi dan verifikasi calon penyedia barang/jasa seperti: mendownload formulir, mengisi formulir, melakukan verifikasi dokumen dan menyetujui atau menolak registrasi penyedia barang/jasa
Tujuan : 1.
Memberikan arahan prosedur bagi pelaksanaan proses registrasi dan verifikasi calon penyedia barang/jasa (vendor) untuk mendapatkan akun SPSE
2
Menentukan kelayakan (eligibility) penyedia barang/jasa melalui mekanisme kontrol atas registrasi calon penyedia barang/jasa
Peralatan/Perlengkapan : 1. 2.
Formulir Data Penyedia Formulir Keikutsertaan
Pencatatan dan Pendataan :
Peringatan : 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan : 1
Definiisi : 1
Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE.
2
Verifikator adalah personil pada pada unit registrasi verifikasi LPSE yang bertugas melakukan verifikasi kepada penyedia barang/jasa yang akan menjadi pengguna SPSE.
SOP Pengarsipan Dokumen
228
SOP REGISTRASI DAN VERIFIKASI PENYEDIA BARANG/JASA No 1
Aktivitas Melakukan registrasi oline pada website LPSE/aplikasi SPSE
Penyedia Mulai
Pelaksana Front office Helpdesk LPSE
Verifikator
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan 1. Wajib menggunakan e-mail perusahaan (tidak boleh e-mail pribadi)
Waktu N/A
Output
Keterangan
2. Tata cara registrasi pada aplikasi SPSE mengacu pada panduan pengguna (user guide) aplikasi SPSE 2
Mengunduh (download) formulir data penyedia dan formulir keikutsertaan yang tersedia pada aplikasi SPSE.
N/A
Blanko Formulir Data Penyedia dan Blanko Formulir Keikutsertaan
3
Mengisi formulir data penyedia
N/A
4
Mengisi formulir keikutsertaan
Dibuat diatas kertas berkop perusahaan, ditandatangani pimpinan perusahaan, dicap dan bermaterai.
Formulir data penyedia yang sudah terisi Fromulir keikutsertaan yang sudah terisi
5
Membuat Surat Penunjukan Admin
1. Dibuat diatas kertas berkop perusahaan N/A ditandatangani pimpinan perusahaan dan admin yang ditunjuk, dicap serta bermaterai.
N/A
Surat Penunjukan Admin
2. Apabila Adminnya adalah pimpinan perusahaan itu sendiri maka membuat surat pernyataan bahwa dirinya sebagai admin 6
Membuat Surat Kuasa untuk verifikasi
1. Pimpinan perusahaan dapat menguasakan kepada pihak manapun untuk melakukan proses verifikasi di LPSE.
Blanko tersedia/menyatu dengan formulir keikutsertaan
N/A
Surat Kuasa Untuk Blanko Verifikasi tersedia/menyatu dengan formulir keikutsertaan
N/A
Berkas Permohonan
2. Surat kuasa dibuat diatas kertas berkop perusahaan dan ditandatangani pimpinan perusahaan serta penerima kuasa, dicap dan bermaterai. 3. Apabila pimpinan perusahaan yang melakukan verifikasi maka tidak perlu membuat surat kuasa. 7
Mempersiapkan berkas permohonan
1. Formulir data penyedia, Formulir keikutsertaan dan Dokumen perusahaan asli serta copy nya (softcopy/hardcopy) terdiri dari 1.KTP pemilik/ direktur/ pengurus; 2. NPWP; 3. SIUP/ SIUJK/ SBU/ ijin untuk menjalankan kegiatan/usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 4. Akta pendirian perusahaan dan Akta perubahan terakhir. Untuk Perseorangan dan Koperasi persyaratan menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku 2. Berkas permohonan dimasukan kedalam amplop/map bersampul identitas perusahaan
8
Datang ke LPSE terkait, melapor ke front office dan mengisi buku tamu
N/A
229
9
Memberikan nomor antrian dan mempersilahkan penyedia untuk menunggu giliran menghadap helpdesk diruang tunggu
5 menit
10 Memanggil penyedia untuk menghadap sesuai nomor antrian
Nomor antrian
N/A
11 Menanyakan kepada penyedia apakah sudah melakukan registrasi online,
5 menit belum Ya
12 Melakukan aktivitas No.1 di bidding room mengacu pada SOP penggunaan akses intranet/internet di Bidding Room bagi pengguna SPSE
N/A
13 Menerima berkas permohonan dan memeriksa apakah penyedia masuk daftar hitam/black list yang tercantum pada portal inaproc
mengacu pada SOP penggunaan akses intranet/internet di Bidding Room bagi pengguna SPSE
5 menit Ya
Tidak
14 Memberitahu penyedia permohonan ditolak dan mengembalikan berkasnya serta memberitahu verifikator untuk memasukan ID penyedia tersebut kedalam daftar hitam pada aplikasi SPSE 15 Memeriksa apakah berkas permohonan lengkap dengan mengisi formulir ceklis kelengkapan berkas permohonan
5 menit Selesai
5 menit
Ya
Tidak
16 Membertahu penyedia untuk melengkapi berkas sesuai yang tercantum di formulir ceklis kelengkapan berkas permohonan
Formulir ceklis kelengkapan berkas permohonan
5 menit
230
17
Menyerahkan tanda terima berkas kepada penyedia dan menyerahkan berkas permohonan kepada verifikator
18
Menerima berkas permohonan dan memeriksa apakah penyedia sudah terdaftar di LPSE lain
19
Memberitahu penyedia agar penyedia tersebut menggunakan user id yang sudah terdaftar
20
Menerima pemberitahuan dari verifikator melalui helpdesk untuk login pada aplikasi SPSE menggunakan user ID yang sudah terdaftar
21
Melakukan verifikasi dan validitas berkas permohonan. Apakah berkas sesuai/lolos verifikasi ?
5 menit
Tanda terima berkas
5 menit
Tidak Ya
5 menit
N/A Berkas asli dan copy harus sesuai, dokumen 10 menit masih berlaku dan data antar dokumen sesuai dan konsisten
Tidak
Ya
22
Menyetujui permohonan dengan mengklik tombol " SETUJU" pada aplikasi SPSE
23
Mencantumkan kekurangan pada amplop/map berkas permohonan, menyerahkannya kepada penyedia melalui helpdesk untuk dilengkapi dan kembali dilakukan verifikasi
24
Mengarsipkan berkas dengan mengacu pada SOP pengarsipan berkas
hasil verifikasi
5 menit
hasil verifikasi permohonan disetujui
5 menit Selesai
10 Menit Arsip Berkas
231
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
REGISTRASI PPK
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
232
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
34/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) REGISTRASI PPK
Dasar Hukum : 1 2 3 4 5 6
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mencakup proses permohonan akun PPK, verifikasi dan pembuatan akun oleh Admin Agency sehingga PPK dapat melakukan login dengan akun yang telah didaftarkan tersebut
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
PPK Admin Agency
Peralatan/Perlengkapan : 1. Formulir Permohonan Pembuatan Akun PPK 2. Surat Keputusan /SK Pengangkatan PPK
Pencatatan dan Pendataan :
Tujuan : Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi PPK dalam melakukan permohonan pembuatan akun pada aplikasi SPSE kepada Admin Agency
Peringatan : 1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. 2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan : 1
SOP Pengarsipan Dokumen
Definiisi : 1. PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) adalah pejabat yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran sebagai pemilik pekerjaan, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa. 2. Admin Agency adalah personil pada LPSE atau pada K/L/D/I yang memiliki tugas dan kewenangan melakukan proses registrasi dan verifikasi kepada Panitia Pengadaan/Pokja ULP/PPK
233
SOP REGISTRASI PPK No 1
Aktivitas Menyampaikan berkas permohonan pembuatan akun (user id, password) kepada Admin Agency
PPK
Pelaksana Admin Agency
Mulai
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan 1. Formulir permohonan pembuatan akun PPK
Waktu N/A
Output
Berkas dapat disampaikan secara langsung (hardcopy) atau melalui e-mail (softcopy)
2. Surat Keputusan /SK Pengangkatan PPK 2
Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan. Apakah berkas permohonan lengkap?
Tidak
Berkas permohonan lengkap dan dokumen copy sesuai aslinya
10 menit
Admin Agency mencantumkan kekurangan berkas Permohonan yang harus dilengkapi
5 menit
Keterangan
Ya
4
Meminta PPK untuk melengkapi/memperbaiki berkas permohonan Melengkapi kekurangan berkas permohonan
5
N/A
Membuat Akun PPK pada aplikasi SPSE
1. Data yang dimasukan pada aplikasi SPSE berdasarkan formulir permohonan pembuatan akun PPK
15 menit
2. Aktivasi akun dilakukan jika PPK telah mengikuti pelatihan penggunaan aplikasi 3. Tata cara pembuatan akun pada aplikasi SPSE mengacu pada panduan pengguna (user guide) aplikasi SPSE 6
Menginformasikan melalui e-mail akun (user id dan password) PPK yang telah dibuat dengan tembusan kepada Kepala LPSE
5 menit
e-mail informasi akun PPK
7
Mengarsipkan berkas dengan mengacu pada SOP pengarsipan berkas
10 Menit
Arsip berkas permohonan
Selesai
234
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
REGISTRASI PPK
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
235
Permohonan Pembuatan Akun PPK
Data Instansi NamaInstansi Alamat KodePos Telepon Fax Kontak Person
Data PPK (sesuai SK pengangkatan) Nama NIP User ID Password Sementara Instansi Alamat Kantor Telepon E-mail Pangkat Golongan Jabatan No SK MasaBerlaku SK Tanggal
Pemohon
Tandatangan
236
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
REGISTRASI PANITIA PENGADAAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
237
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
35/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) REGISTRASI PANITIA PENGADAAN
Dasar Hukum : 1 2 3 4 5 6
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mencakup proses permohonan akun Panitia Pengadaan, verifikasi dan pembuatan akun oleh Admin Agency sehingga Panitia Pengadaan dapat melakukan login dengan akun yang telah didaftarkan tersebut
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
Panitia Pengadaan Admin Agency
Peralatan/Perlengkapan : 1. Formulir Permohonan Pembuatan Akun Panitia Pengadaan 2. Surat Keputusan /SK Pengangkatan Panitia Pengadaan
Pencatatan dan Pendataan :
Tujuan : Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi Panitia Pengadaan dalam melakukan permohonan pembuatan akun pada aplikasi SPSE kepada Admin Agency
Peringatan : 1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. 2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Definisi : 1. Admin Agency adalah personil pada LPSE atau pada K/L/D/I yang memiliki tugas dan kewenangan melakukan proses registrasi dan verifikasi kepada Panitia Pengadaan/Pokja ULP/PPK
Keterkaitan : 1
SOP Pengarsipan Dokumen
238
SOP REGISTRASI PANITIA PENGADAAN No 1
Aktivitas Menyampaikan berkas permohonan pembuatan akun (user id, password) kepada Admin Agency
Pelaksana Panitia Admin Agency Pengadaan
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan 1. Formulir permohonan pembuatan akun Panitia Pengadaan
Mulai
Waktu
Output
N/A
Berkas dapat disampaikan secara langsung (hardcopy) atau melalui e-mail (softcopy)
2. Surat Keputusan /SK Pengangkatan Panitia Pengadaan (jika disampaikan langsung membawa asli dan copy, jika disampaikan melalui email SK asli di scan) 2
Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan. Apakah berkas permohonan lengkap?
Tidak
Berkas permohonan lengkap dan dokumen copy sesuai aslinya
10 menit
Admin Agency mencantumkan kekurangan berkas Permohonan yang harus dilengkapi
5 menit
Keterangan
Ya
4
Meminta Panitia Pengadaan untuk melengkapi/memperbaiki berkas permohonan Melengkapai kekurangan berkas permohonan
5
N/A
Membuat Akun Panitia Pengadaan pada aplikasi SPSE
1. Data yang dimasukan pada aplikasi SPSE berdasarkan formulir permohonan pembuatan akun Panitia Pengadaan
15 menit
2. Aktivasi akun dilakukan jika Panitia Pengadaan telah mengikuti pelatihan penggunaan aplikasi 3. Tata cara pembuatan akun pada aplikasi SPSE mengacu pada panduan pengguna (user guide) aplikasi SPSE 6
Menginformasikan melalui e-mail akun (user id dan password) Panitia Pengadaan yang telah dibuat dengan tembusan kepada Kepala LPSE
7
Mengarsipkan berkas dengan mengacu pada SOP pengarsipan berkas
Selesai
5 menit
e-mail informasi akun Panitia Pengadaan
10 Menit
Arsip berkas permohonan
239
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
REGISTRASI PANITIA PENGADAAN
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
240
Formulir Permohonan Pembuatan Akun Panitia
Data Instansi Nama Instansi Alamat Kode Pos Telepon Fax Kontak Person Data Panitia Pengadaan (sesuai SK Pengangkatan) No
Nama
NIP
User Password ID sementara
Instansi
Alamat Kantor
Telp E-Mail
Pangkat
Golongan Jabatan
Pengangkatan Sebagai
1
Ketua Panitia
2
Sekretaris
3
Anggota
4
Anggota
5
Anggota Data Kepanitian
Tanggal
Pemohon
No SK
Masa Berlaku SK
Tanda tangan
Nama Kepanitian Tahun
241
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
REGISTRASI ADMIN AGENCY INSTANSI/SKPD
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
242
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
36/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP)
REGISTRASI ADMIN AGENCY INSTANSI/SKPD
Dasar Hukum : 1 2 3 4 5 6
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mencakup proses permohonan akun admin agency K/L/D/I., verifikasi dan pembuatan akun oleh Admin PPE sehingga admin agency dapat melakukan login dengan akun yang telah didaftarkan tersebut
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3 4
Pimpinan Instansi Admin Agency Instansi/SKPD Admin PPE Kepala LPSE Admin Agency Instansi/SKPD
Peralatan/Perlengkapan : 1. Formulir Permohonan Pembuatan Akun Admin Agency 2
Surat Keputusan/SK Penunjukan sebagai Admin Agency
Pencatatan dan Pendataan :
Tujuan : Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi Pengelola LPSE dan Pimpinan Instansi Admin Agency dalam melakukan permohonan pembuatan akun pada aplikasi SPSE kepada Kepala LPSE Peringatan : 1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. 2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan : 1
SOP Pengarsipan Dokumen
Definisi : 1
Admin Agency adalah personil pada LPSE atau pada K/L/D/I yang memiliki tugas dan kewenangan melakukan proses registrasi dan verifikasi kepada Panitia Pengadaan/Pokja ULP/PPK
2
Admin PPE adalah personil LPSE yang memiliki tugas mengelola website LPSE serta mengelola dan membuatkan akun (user id dan password admin agency, verifikator, helpdesk dan auditor/pemeriksa)
243
SOP REGISTRASI ADMIN AGENCY INSTANSI/SKPD Pelaksana No 1
Aktivitas Menyampaikan berkas permohonan pembuatan akun (user id, password) kepada Kepala LPSE
Pimpinan Instansi Admin Agency
Admin Agency
Kepala LPSE
Mutu Baku Admin PPE
Persyaratan/Perlengkapan 1. Formulir permohonan pembuatan akun Admin Agency
Mulai
Waktu
Output
N/A
Berkas dapat disampaikan secara (hardcopy) langsung atau melalui e-mail (softcopy)
2. Surat Keputusan/SK Penunjukan sebagai Admin Agency 3. Surat Permohonan Kepada Pimpinan LPSE 2
Menerima berkas permohonan, menjawab surat permohonan kepada pimpinan instansi pemohon dan mendisposisikan kepada Admin PPE untuk ditindaklanjuti
3
Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan. Apakah berkas permohonan lengkap?
4
Meminta Admin Agency untuk melengkapi berkas permohonan
5
Melengkapai kekurangan berkas permohonan
6
Membuat Akun Admin Agency pada aplikasi SPSE.
N/A
Tidak
Berkas permohonan lengkap dan dokumen copy sesuai aslinya
5 Menit
Admin PPE mencantumkan kekurangan berkas Permohonan yang harus dilengkapi
5 Menit
Keterangan
Surat Jawaban Permohonan Pembuatan Akun
Ya
N/A 1. Data yang dimasukan pada aplikasi SPSE berdasarkan formulir permohonan pembuatan akun Admin Agency
15 menit
2. Aktivasi akun dilakukan jika Admin Agency telah mengikuti pelatihan penggunaan aplikasi 3. Tata cara pembuatan akun pada aplikasi SPSE mengacu pada panduan pengguna (user guide) aplikasi SPSE 7
8
Menginformasikan melalui e-mail akun (user id dan password) Admin Agency yang telah dibuat dengan tembusan kepada Kepala LPSE
Mengarsipkan berkas dengan mengacu pada SOP pengarsipan berkas
1. Akun diberikan melalui e-mail milik masing-masing personil (Admin Agency) yang terdaftar pada aplikasi SPSE
Selesai
10 menit
2. Dalam e-mail diinformasikan untuk segera melakukan login dengan User ID dan Password tersebut serta mewajibkan untuk melakukan perubahan password hasil pembuatan akun Admin Agency 10 Menit
e-mail informasi akun Admin Agency
Arsip berkas permohonan
244
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
REGISTRASI ADMIN AGENCY INSTANSI/SKPD
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
245
Formulir Permohonan Pembuatan Akun Admin Agency
Data Instansi dan Penanggung Jawab Nama Instansi Alamat Propinsi Kab/Kota Telepon Fax Website Nama Penangung Jawab NIP
Data Admin Agency (sesuai SK Pengangkatan) Nama NIP User ID Password Sementara Instansi Alamat Kantor Telepon E-mail Pangkat Golongan Jabatan No SK Tanggal
Pemohon
Tandatangan
246
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
REGISTRASI AUDITOR/PEMERIKSA/PENYIDIK
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
247
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
37/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) REGISTRASI AUDITOR/PEMERIKSA/PENYIDIK
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mencakup proses permohonan pembuatan akun Auditor/Pemeriksa/Penyidik dan pembuatan akun oleh Admin PPE sehingga Auditor/Pemeriksa/Penyidik dapat melakukan login dengan akun yang telah didaftarkan tersebut
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3 4
Pimpinan Instansi Auditor/Pemeriksa/Penyidik Auditor/Pemeriksa/Penyidik Kepala LPSE Admin PPE
Peralatan/Perlengkapan : 1.
Formulir Permohonan Pembuatan Akun Auditor/Pemeriksa/Penyidik
2.
Surat Perintah Pemeriksaan
Pencatatan dan Pendataan :
Tujuan : Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi Pimpinan Instansi Auditor/Pemeriksa/Penyidik dalam melakukan permohonan pembuatan akun kepada Kepala LPSE
Peringatan : 1.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan.
2.
Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan : 1
SOP Pengarsipan Dokumen
Definiisi : 1
Auditor/Pemeriksa/Penyidik adalah pihak yang ditunjuk dari lembaga yang memerintahkannya dan ditugaskan untuk memeriksa proses pengadaan sejak awal disusun hingga selesai dilaksanakan
2
Admin PPE adalah personil LPSE yang memiliki tugas mengelola website LPSE serta mengelola dan membuatkan akun (user id dan password admin agency, verifikator, helpdesk dan auditor/pemeriksa).
248
SOP REGISTRASI AUDITOR/PEMERIKSA/PENYIDIK No 1
Aktivitas Menyampaikan berkas permohonan pembuatan akun (user id, password) kepada Kepala LPSE
Pelaksana Pimpinan Instansi Auditor/Pemeriks Auditor/Pemeriks Kepala LPSE a/Penyidik a/Penyidik
Mutu Baku Admin PPE
Persyaratan/Perlengkapan 1. Surat Permohonan Pembuatan Akun
Mulai
Waktu
Output
N/A
Berkas dapat disampaikan secara (hardcopy) langsung atau melalui e-mail (softcopy)
2. Formulir permohonan pembuatan akun Auditor/Pemeriksa/Penyidik 3. Surat Perintah Pemeriksaan
2
Menerima berkas permohonan, menjawab surat permohonan kepada pimpinan instansi pemohon dan mendisposisikan kepada Admin PPE untuk ditindaklanjuti
3
Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan. Apakah berkas permohonan lengkap?
4
Meminta Auditor/Pemeriksa/Penyidik untuk melengkapi berkas permohonan
5
Melengkapai kekurangan berkas permohonan
6
Membuat Akun Auditor/Pemeriksa/Penyidik pada aplikasi SPSE.
N/A
Tidak Ya
Berkas permohonan lengkap dan dokumen copy sesuai aslinya
5 Menit
Admin PPE mencantumkan kekurangan berkas Permohonan yang harus dilengkapi
5 Menit
Keterangan
Surat Jawaban Permohonan Pembuatan Akun
N/A 1. Data yang dimasukan pada aplikasi SPSE berdasarkan formulir permohonan pembuatan akun Auditor/Pemeriksa/Penyidik 2. Aktivasi akun dilakukan jika Auditor/Pemeriksa/Penyidik telah mengikuti pelatihan penggunaan aplikasi
15 menit
3. Tata cara pembuatan akun pada aplikasi SPSE mengacu pada panduan pengguna (user guide) aplikasi SPSE 7
Menginformasikan melalui e-mail akun (user id dan password) Auditor/Pemeriksa/Penyidik yang telah dibuat dengan tembusan kepada Kepala LPSE
1. Akun diberikan melalui e-mail milik masing-masing personil (Auditor/Pemeriksa/Penyidik) yang terdaftar pada aplikasi SPSE
10 menit
e-mail informasi akun Auditor/Pemeri ksa/Penyidik
10 Menit
Arsip berkas permohonan
2. Dalam e-mail diinformasikan untuk segera melakukan login dengan User ID dan Password tersebut serta mewajibkan untuk melakukan perubahan password 8
Mengarsipkan berkas dengan mengacu pada SOP pengarsipan berkas
Selesai
Hasil pembuatan akun
249
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
REGISTRASI AUDITOR/PEMERIKSA/PENYIDIK
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
250
Formulir Permohonan Pembuatan Akun Auditor/Pemeriksa/Penyidik (untuk 1 orang) Data Instansi Nama Instansi Alamat Kode Pos Telepon Fax Kontak Person
Data Auditor/Pemeriksa/Penyidik (sesuai Surat Perintah Pemeriksaan) Nama NIP User ID Password Sementara Instansi Alamat Kantor Telepon E-mail** Pangkat Golongan Jabatan No SK Akhirmasa audit Instansi yang diaudit NamaPaket yang diaudit
1……. 2……. n….. Tanggal
Pemohon
Tandatangan
251
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
REGISTRASI VERIFIKATOR/HELPDESK/ADMIN AGENCY LPSE
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
252
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
38/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) REGISTRASI VERIFIKATOR/HELPDESK/ADMIN AGENCY LPSE
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
6
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mencakup proses perintah pembuatan akun oleh Kepala LPSE kepada Admin PPE, pembuatan akun oleh Admin PPE dan penyampaian akun yang telah dibuat kepada masing-masing personil (Verifikator/Helpdesk/Admin Agency LPSE)
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
Kepala LPSE Admin PPE
Peralatan/Perlengkapan : 1.
Formulir Permohonan Pembuatan Akun Verifikator/Helpdesk/Admin Agency LPSE
2.
SK Pembuatan Akun
Pencatatan dan Pendataan :
Tujuan : Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi Kepala LPSE dalam melakukan perintah pembuatan akun registrasi verifikator/ helpdesk/admin agency LPSE kepada Admin PPE.
Definiisi : Peringatan : 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
1.
Admin PPE adalah personil LPSE yang memiliki tugas mengelola website LPSE serta mengelola dan membuatkan akun (user id dan password admin agency, verifikator, helpdesk dan auditor/pemeriksa).
Keterkaitan : 1
SOP Pengarsipan Dokumen
253
SOP REGISTRASI VERIFIKATOR/HELPDESK/ADMIN AGENCY LPSE Pelaksana No Aktivitas Kepala Admin PPE LPSE 1 Mengeluarkan SK Pembuatan Akun Mulai Verifikator/Helpdesk/Admin Agency LPSE, dilengkapi Formulir Pembuatan Akun Verifikator/ Helpdesk/ Admin Agency LPSE
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan
3 hari
Memerintahkan Admin PPE untuk membuat akun (User id dan password) Sesuai SK dan Formulir Pembuatan Akun Verifikator/Helpdesk/Admin Agency LPSE 2
Waktu
Output
Keterangan
SK Pembuatan Akun Verifikator/Helpde sk/Admin Agency LPSE
N/A
Membuat Akun Verifikator/Helpdesk/Admin Agency LPSE pada aplikasi SPSE
1. Data yang dimasukan pada aplikasi SPSE 60 menit saat pembuatan berdasarkan pada data yang tercantum dalam Formulir Pembuatan Akun Verifikator/Helpdesk/Admin Agency LPSE
Akun Verifikator/Helpde sk/Admin Agency LPSE pada aplikasi SPSE
2. Tata cara pembuatan akun pada aplikasi SPSE mengacu pada panduan pengguna (user guide) aplikasi SPSE 3
Menginformasikan melalui e-mail akun (user id dan password ) yang telah dibuat kepada Verifikator/Helpdesk/Admin Agency LPSE dengan tembusan kepada Kepala LPSE
1. Akun diberikan melalui e-mail milik 30 menit masing-masing personil (Verifikator/Helpdesk/Admin Agency LPSE) yang terdaftar pada aplikasi SPSE
e-mail informasi akun Verifikator/Helpde sk/Admin Agency LPSE
2. Dalam e-mail diinformasikan untuk segera melakukan login dengan User ID dan Password tersebut serta mewajibkan untuk melakukan perubahan password 4
Mengarsipkan berkas dengan mengacu pada SOP pengarsipan berkas
Selesai
hasil pembuatan akun
10 menit Arsip Berkas
254
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
REGISTRASI VERIFIKATOR/HELPDESK/ADMIN AGENCY LPSE
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
255
Formulir Permohonan Pembuatan Akun Verifikator/ Helpdesk/ Admin Agency LPSE
Data Paengguna (sesuai SK Pengangkatan) No
Nama
NIP
User ID
E-Mail
Pengangkatan Sebagai
1
Admin Agency
2
Verifikator
3
Helpdesk
4
Trainer
No SK
Tanggal
Pemohon
Tandatangan
256
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
REGISTRASI VERIFIKATOR/HELPDESK/ADMIN AGENCY UNTUK LPSESERVICE PROVIDER
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
257
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
39/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) REGISTRASI VERIFIKATOR/HELPDESK/ADMIN AGENCY UNTUK LPSE SERVICE PROVIDER
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3 4
Peralatan/Perlengkapan : 1.
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mencakup proses permohonan pembuatan akun Verifikator/Helpdesk/Admin Agency Service Provider dan pembuatan akun oleh Admin PPE LPSE Sistem Provider sehingga Verifikator/Helpdesk/Admin Agency Service Provider dapat melakukan login dengan akun yang telah didaftarkan tersebut
Kepala LPSE Service Provider Kepala LPSE Sistem Provider Verifikator/Helpdesk/Admin Agency Service Provider Admin PPE LPSE Sistem Provider
Formulir Permohonan Pembuatan Akun Verifikator/Helpdesk/Admin Agency Service Provider
2.
Surat Keputusan/SK Penunjukan sebagai Verifikator/Helpdesk/Admin Agency LPSE Service Provider Pencatatan dan Pendataan :
Tujuan : Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi Kepala LPSE Service Provider dalam melakukan permohonan pembuatan akun kepada Kepala LPSE Sistem Provider
Peringatan : 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan : 1
SOP Pengarsipan Dokumen
Definiisi : 1
Admin PPE adalah personil LPSE yang memiliki tugas mengelola website LPSE serta mengelola dan membuatkan akun (user id dan password admin agency, verifikator, helpdesk dan auditor/pemeriksa).
2
Admin Agency adalah personil pada LPSE atau pada K/L/D/I yang memiliki tugas dan kewenangan melakukan proses registrasi dan verifikasi kepada Panitia Pengadaan/Pokja ULP/PPK LPSE Service Provider adalah LPSE yang menginduk pada LPSE terdekat dan tidak memiliki fungsi pengelolaan server yang telah terinstalasi SPSE.
3 4
Verifikator adalah personil pada pada unit registrasi verifikasi LPSE yang bertugas melakukan verifikasi kepada penyedia barang/jasa yang akan menjadi pengguna SPSE.
258
SOP REGISTRASI VERIFIKATOR/HELPDESK/ADMIN AGENCY UNTUK LPSE SERVICE PROVIDER Pelaksana Mutu Baku Verifikator/Helpdes No Aktivitas Kepala LPSE Kepala LPSE Sistem Admin PPE k/Admin Agency Persyaratan/Perlengkapan Service Provider Provider Sistem Provider Service Provider 1 Menyampaikan berkas permohonan pembuatan 1. Surat Permohonan Pembuatan Akun Mulai akun (user id, password) kepada Kepala LPSE 2. Formulir permohonan pembuatan akun Sistem Provider Verifikator/Helpdesk/Admin Agency Service Provider 3. Surat Keputusan/SK Penunjukan sebagai Verifikator/Helpdesk/Admin Agency LPSE Service Provider 2 Menerima berkas permohonan, menjawab surat permohonan kepada pimpinan instansi pemohon dan mendisposisikan kepada Admin PPE Sistem Provider untuk ditindaklanjuti 3
Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan. Apakah berkas permohonan lengkap?
Tidak
Waktu
Output
N/A
N/A
Berkas permohonan lengkap dan dokumen copy sesuai aslinya
5 Menit
Admin PPE Sistem Provider mencantumkan kekurangan berkas Permohonan yang harus dilengkapi
5 Menit
Keterangan Berkas dapat disampaikan secara (hardcopy) langsung atau melalui e-mail (softcopy)
Surat Jawaban Permohonan Pembuatan Akun
Ya
4
Meminta Verifikator/Helpdesk/Admin Agency Service Provider untuk melengkapi berkas permohonan
5
Melengkapai kekurangan berkas permohonan
6
Membuat Akun Verifikator/Helpdesk/Admin Agency Service Provider pada aplikasi SPSE.
1. Data yang dimasukan pada aplikasi SPSE berdasarkan formulir permohonan pembuatan akun Verifikator/Helpdesk/Admin Agency Service Provider 2. Aktivasi akun dilakukan jika Verifikator/Helpdesk/Admin Agency Service Provider telah mengikuti pelatihan penggunaan aplikasi 3. Tata cara pembuatan akun pada aplikasi SPSE mengacu pada panduan pengguna (user guide) aplikasi SPSE
7
Menginformasikan melalui e-mail akun (user id dan password) Verifikator/Helpdesk/Admin Agency Service Provider yang telah dibuat dengan tembusan kepada Kepala LPSE Sistem Provider
1. Akun diberikan melalui e-mail milik 10 menit masing-masing personil (Verifikator/Helpdesk/Admin Agency Service Provider) yang terdaftar pada aplikasi SPSE 2. Dalam e-mail diinformasikan untuk segera melakukan login dengan User ID dan Password tersebut serta mewajibkan untuk melakukan perubahan password
e-mail informasi akun Verifikator/Hel pdesk/Admin Agency Service Provider
8
Mengarsipkan berkas dengan mengacu pada SOP pengarsipan berkas
Hasi pembuatan akun
Arsip berkas permohonan
N/A
Selesai
15 menit
10 Menit
259
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
REGISTRASI VERIFIKATOR/HELPDESK/ADMIN AGENCY UNTUK LPSE SERVICE PROVIDER
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
260
Formulir Permohonan Pembuatan Akun Verifikator/ Helpdesk/ Admin Agency LPSE Service Provider
Data Paengguna (sesuai SK Pengangkatan)
1
Pengangkat an Sebagai Admin Agency
2
Verifikator
3
Helpdesk
No
Nama
NIP
User ID
E-Mail
No SK
Tanggal
Pemohon
Tanda tangan
261
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENGAKTIFAN KEMBALI AKUN PENYEDIA
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
262
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
40/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2013
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENGAKTIFAN KEMBALI AKUN PENYEDIA
Dasar Hukum : 1 2 3 4 5 6
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
Kepala LPSE Verifikator
Peralatan/Perlengkapan :
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mengatur langkah-langkah yang dilakukan oleh Kepala LPSE untuk pengaktifkan kembali akun penyedia
Tujuan :
Pencatatan dan Pendataan :
Memberikan kepastian terfasilitasinya Kepala LPSE dalam pengaktifkan kembali akun penyedia
Peringatan : 1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. 2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Definisi : 1. Verifikator adalah personil pada pada unit registrasi verifikasi LPSE yang bertugas melakukan verifikasi kepada penyedia barang/jasa yang akan menjadi pengguna SPSE.
Keterkaitan : 1
SOP Pengarsipan Dokumen
263
SOP PENGAKTIFAN KEMBALI AKUN PENYEDIA No
Aktivitas
1
Menerima permohonan pengaktifan kembali akun (user ID dan Password) dari penyedia barang/jasa disertai bukti pendukung penyelesaian pelanggaran yang terjadi
Pelaksana Kepala LPSE Verifikator Mulai
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan Waktu 1. Surat Permohonan Pengaktifan kembali N/A akun
Mendisposisi kepada verifikator untuk melakukan klarfikasi kebenaran bukti pendukung yang disampaikan
surat disposisi
3
Melakukan klarifikasi kebenaran bukti pendukung kepada pihak terkait
surat disposisi
4
Melaporkan hasil klarifikasi serta usulan tindak lanjut kepada kepala LPSE
5
Menerima laporan hasil klarifikasi dari verifikator dan mengambil keputusan apakah akun penyedia barang/jasa akan diaktifkan kembali atau tidak
Keterangan Berkas dapat disampaikan secara (hardcopy) langsung atau melalui e-mail (softcopy)
2. Dokumen pendukung penyelesaian pelanggaran
2
3 hari kerja
1 hari
hasil klarifikasi
1 hari kerja setelah verifikasi N/A Tidak
Ya
6
Mengrimkan surat pemberitahuan penolakan permohonan kepada penyedia barang/jasa
7
Memerintahkan Verifikator untuk mengaktifkan kembali akun penyedia
Instruksi Kepala LPSE
8
Mengaktifkan kembali akun penyedia barang/jasa melalui aplikasi SPSE
Tata cara pengaktifan kembali akun pada aplikasi SPSE mengacu pada panduan pengguna (user guide) aplikasi SPSE
9
Mengarsipkan berkas dengan mengacu pada SOP pengarsipan berkas
berkas permohonan dan proses pengaktifan 10 Menit akun
1 hari kerja
Selesai
10 Melaporkan bahwa akun penyedia telah diaktifkan kembali kepada Kepala LPSE 11 Mengrimkan surat pemberitahuan bahwa akun telah diaktifkan kembali kepada penyedia barang/jasa
Output
10 menit
Akun penyedia aktif kembali
Arsip berkas
10 Menit
Selesai
1 hari kerja
264
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENONAKTIFAN AKUN PENYEDIA
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
265
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
41/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENONAKTIFAN AKUN PENYEDIA
Dasar Hukum : 1 2 3 4 5 6
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
Kepala LPSE Helpdesk LKPP
Peralatan/Perlengkapan :
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mengatur langkah-langkah yang dilakukan oleh Kepala LPSE untuk penonaktifan akun penyedia
Tujuan :
Pencatatan dan Pendataan :
Memberikan kepastian terfasilitasinya Kepala LPSE dalam penonaktifan akun penyedia
Peringatan : 1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. 2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan : 1. SOP Pengarsipan
Definiisi : 1. Helpdesk LKPP adalah tim pada Training and User Support (TUS) yang memiliki tugas memberikan dukungan/layanan terkait dengan permasalahan e-Procurement.
2. Training and User Support yang selanjutnya disebut TUS adalah Tim yang terdiri dari personil pada Direktorat E-Procurement yang menjalankan tugas dan fungsi Seksi Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik pada Sub Direktorat Pengelolaan dan Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik Direktorat e-Procurement LKPP.
266
SOP PENONAKTIFAN AKUN PENYEDIA No 1
2
3
Aktivitas
Pelaksana Kepala LPSE Helpdesk LKPP
Menerima pengaduan atau informasi bahwa penyedia melakukan pelanggaran terhadap Persyaratan dan Ketentuan Penggunaan SPSE, melakukan pemalsuan dokumen registrasi dan verifikasi penyedia barang/jasa atau telah ditetapkan dalam daftar hitam oleh PA/KPA
Mulai
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan Waktu 1. Surat Pengaduan N/A
Output
Berkas dapat disampaikan secara (hardcopy) langsung atau melalui e-mail (softcopy)
2. Dokumen pendukung terjadinya pelanggaran
Mempelajari pengaduan, dan melakukan klarifikasi kepada pihak terkait atas pengaduan atau informasi yang diterima, apakah akun penyedia tersebut dapat dinonaktifkan /tidak? -Jika tidak dapat dinonaktifkan lanjut ke nomor 4
Surat Pengaduan
Keterangan
3 hari kerja hasil analisa dan klarifikasi N/A
Tidak
Ya
-Jika dapat di nonaktifkan lanjut ke nomor 5 4
5
6
7
Mengrimkan jawaban atas surat pengaduan bahwa pengaduan atau informasi yang disampaikan tidak benar/tidak dapat dijadikan dasar penonaktifan akun
Selesai
hasil analisa dan klarifikasi
Menerbitakan surat pernyataan telah terjadinya pelanggaran terhadap Persyaratan dan Ketentuan Penggunaan SPSE, melakukan pemalsuan dokumen registrasi dan verifikasi penyedia barang/jasa atau telah ditetapkan dalam daftar hitam oleh PA/KPA Mengirimkan surat usulan penonaktifan dengan melampirakan surat pernyataan dan bukti-bukti pendukung terjadinya pelanggaran oleh penyedia barang/jasa kepada Helpdesk LKPP
hasil analisa dan klarifikasi
Menerima surat usulan dan melakukan klarifikasi kepada LPSE yang mengusulkan. Apakah surat usulan yang disampaikan benar ?
Tidak
Ya
1 hari kerja Jawaban Surat Pengaduan
1 hari kerja Surat Pernyataan telah terjadinya pelanggaran
Surat Pernyataan telah terjadinya pelanggaran
1 hari kerja
Surat permohonan/usulan dan Pernyataan telah terjadinya pelanggaran dari LPSE
2 hari kerja hasil analisa dan klarifikasi
Tata cara penonaktifan akun pada aplikasi SPSE mengacu pada panduan pengguna (user guide) aplikasi SPSE
10 menit
Selesai
8
Menonaktifkan akun penyedia barang/jasa tersebut
9
Memberitahukan penonaktifan kepada penyedia barang/jasa dan LPSE tempat penyedia barang/jasa tersebut terdaftar
1 hari kerja
10 Melakukan pengarsipan
akun penyedia non aktif
Selesai
berkas pengaduan dan proses penonaktifan akun
10 Menit
Arsip berkas
267
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENONAKTIFAN AKUN PPK DAN PANITIA PENGADAAN / POKJA ULP
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
268
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
42/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENONAKTIFAN AKUN PPK DAN PANITIA PENGADAAN/POKJA ULP
Dasar Hukum : 1 2 3 4 5 6
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1 2
PA/KPA Admin Agency
Peralatan/Perlengkapan :
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mengatur langkah-langkah yang dilakukan oleh Kepala LPSE untuk penonaktifan akun PPK dan Panitia Pengadaan/Pokja ULP
Tujuan :
Pencatatan dan Pendataan :
Memberikan kepastian terfasilitasinya Kepala LPSE dalam pengonaktifan akun PPK dan Panitia Pengadaan/Pokja ULP
Peringatan : 1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. 2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan :
Definiisi : 1
Admin Agency adalah personil pada LPSE atau pada K/L/D/I yang memiliki tugas dan kewenangan melakukan proses registrasi dan verifikasi kepada Panitia Pengadaan/Pokja ULP/PPK
2
PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) adalah pejabat yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran sebagai pemilik pekerjaan, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
269
SOP PENONAKTIFAN AKUN PPK DAN PANITIA PENGADAAN/POKJA ULP Pelaksana No Aktivitas PA/KPA Admin Agency 1 Mengirimkan berkas permohonan penonaktifan Mulai akun kepada Admin Agency
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan Waktu 1. Surat Permohonan Penonaktifan Akun N/A
Output
Berkas dapat disampaikan secara (hardcopy) langsung atau melalui e-mail (softcopy)
2. Surat Keputusan/SK dari PA/KPA tentang pemberhentian atau perubahan PPK dan/atau Panitia Pengadaan/Pokja ULP
2
Menerima berkas permohonan dari PA/KPA
3
Melakukan analisa dan klarifikasi kepada PA/KPA apakah benar mengajukan permohonan
Berkas permohonan
Tidak
N/A
Berkas permohonan
3 hari kerja hasil analisa dan klarifikasi
Tata cara penonaktifan akun pada aplikasi SPSE mengacu pada panduan pengguna (user guide) aplikasi SPSE
10 menit
Ya
Keterangan
Selesai
4
Menonaktifkan akun pada aplikasi SPSE
5
Mengrimkan pemberitahuan kepada PPK dan/atau Panitia Pengadaan/Pokja ULP yang dinonaktifkan serta tembusan kepada Kepala LPSE
6
Mengarsipkan berkas dengan mengacu pada SOP pengarsipan berkas
akun non aktif
1 hari kerja
berkas permohonan dan proses non aktif
10 Menit
arsip berkas
Selesai
270
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN LAMANDAU
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENANGANAN MASALAH SPSE
NANGA BULIK 2015
271
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PEMULIHAN KEADAAN APLIKASI SPSE AKIBAT KENDALA TEKNIS
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
272
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
43/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PEMULIHAN KEADAAN APLIKASI SPSE AKIBAT KENDALA TEKNIS
Dasar Hukum : 1 2 3 4
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3
ITO LPSE
Helpdesk LKPP Vendor/Pihak Ketiga
Peralatan/Perlengkapan : 1 2
Lembar Perubahan Dokumen Daftar Revisi
Penjelasan Singkat : Mencakup tindakan pemulihan keadaan aplikasi SPSE akibat kendala teknis apapun yang terjadi.
Pencatatan dan Pendataan : Tujuan : Untuk memastikan aplikasi SPSE selalu terkendali dan dapat segera dipulihkan pada saat terjadi kendala teknis.
Definisi : 1.
IT Operation LPSE yang selanjutnya disebut ITO LPSE adalah Tim yang terdiri dari personil pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Teknis E-Procurement pada LPSE Kab. Lamandau.
2.
Helpdesk LKPP adalah tim pada Training and User Support (TUS) yang memiliki tugas memberikan dukungan/layanan terkait dengan permasalahan e-Procurement.
3.
Training and User Support yang selanjutnya disebut TUS adalah Tim yang terdiri dari personil pada Direktorat E-Procurement yang menjalankan tugas dan fungsi Seksi Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik pada Sub Direktorat Pengelolaan dan Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik Direktorat e-Procurement LKPP
4
Bagian Infrastruktur LPSE adalah personil yang memiliki tugas dan kewenangan pada infrastruktur LPSE
Peringatan : 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan :
273
Mutu Baku No
Aktivitas
Bagian Infrastruktur Technical Support LPSE
Administrator Sistem LPSE
Vendor
Helpdesk LKPP
Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
Output
Keterangan
Pemulihan Keadaan Aplikasi SPSE Akibat Kendala Teknis 1.1
Access ke Ruang Data Center
10 menit Mulai
a.
Orang yang masuk ruang data center diharuskan mengunakan ID Card ( Secure Access ).
b.
Pembersihan ruang data center petugas yang sudah ditetapkan.
10 menit
1 jam
Selesai
Pemulihan Kendala Teknis Akibat Daya Listrik Terputus 2.1
Listrik sering down/mati Mulai
a.
b.
Administrator/Technical Support menyediakan power listrik backup (second power backup yaitu Genset), disamping power utamanya yaitu PLN Administrator/Technical Support memeriksa second power backup yaitu Genset tidak berfungsi untuk menyediakan cadangan listrik
N/A
30 menit
Selesai
Pemulihan Kendala Teknis Akibat Akses Internet Terputus 3.1 Akses internet sering down/bottleneck
power listrik backup hasil pemeriksaan second power backup
Mulai
a.
Administrator Sistem LPSE menghubungi Technical Support Penyedia Jasa Internet
30 menit
b.
Administrator Sistem LPSE segera memindahkan koneksi internet ke akses Link internet backup, jika tersedia
15 menit
c.
Administrator Sistem LPSE melakukan pengecekan Server Collocation, jika tersedia
30 menit
Selesai
koneksi internet ke akses Link internet backup hasil pengecekan Server Collocation
274
PEMULIHAN KEADAAN APLIKASI SPSE AKIBAT KENDALA TEKNIS Mutu Baku No
Aktivitas
Bagian Infrastruktur LPSE
Technical Support
Administrator Sistem LPSE
Vendor
Helpdesk LKPP
Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
Output
Keterangan
Pemulihan Kendala Teknis Akibat Server Tidak berfungsi 4.1
Server down/mati Mulai
a.
Administrator Sistem LPSE melakukan pemeriksaan power server, power distribution unit rack system dan power UPS
15 menit
b.
Administrator Sistem LPSE melakukan pemeriksaan temperatur server dengan mengecek Led Fan Processor di panel front
15 menit
c.
Administrator Sistem LPSE melakukan pemeriksaan terhadap virus yang menyerang server yang mengakibatkan server selalu restart sendiri
30 menit
d.
Administrator Sistem LPSE melakukan pemeriksaan power supply server
15 menit
e.
Jika masalah tidak ditemukan, maka dilakukan pemeriksaan atau pengecekan system secara keseluruhan dan akan dilakukan identifikasi kronologis proses yang telah dilakukan
4.2
Server Over Heat a.
Administrator Sistem LPSE mematikan server terlebih dahulu
b.
Administrator Sistem LPSE melepaskan kabel power server dari power supply dan mendiamkannya sampai kondisi server dingin kembali Administrator Sistem LPSE melakukan pengecekan suhu Air Conditioner (AC) apakah kondisi pendinginan masih bagus
c.
1 jam
Selesai
hasil pemeriksaan sistem secara keseluruhan
Mulai
5 menit
1 jam
5 menit
hasil pemeriksaan suhu
Selesai
4.3
hasil pemeriksaan power server, hasil pemeriksaan temperatur hasil pemeriksaan terhadap virus yang hasil pemeriksaan power supply
Server SPSE tidak dapat diakses dari internet/intranet Mulai
a.
Setelah menerima keluhan, Administrator Sistem LPSE untuk melakukan tes akses ke SPSE
5 menit
b.
Jika berhasil, maka Administrator Sistem LPSE akan memberitahukan ke client bahwa seharusnya tidak ada masalah dan memberi masukan perbaikan di tempat client
30 menit
c.
Jika tidak berhasil, maka Administrator Sistem LPSE akan memberitahukan ke Kepala LPSE tentang adanya masalah
30 menit
d.
Berkomunikasi dengan Technical Support penyedia akses internet tentang adanya masalah untuk ditindaklanjuti
15 menit
e.
Kemudian dilakukan pengecekan sistem secara keseluruhan dan akan dilakukan identifikasi kronologi proses yang telah dilakukan
1 jam
Selesai
hasil pengecekan
275
Mutu Baku No
Aktivitas
4.4
Bagian Infrastruktur LPSE
Technical Support
Administrator Sistem LPSE
Vendor
Helpdesk LKPP
Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
Output
Keterangan
Power Distribution Unit (PDU) mati/down Mulai
a.
Melakukan identifikasi masalah yang dilakukan oleh Administrator Sistem LPSE untuk mengecek kondisi PDU Rack System
15 menit
b.
Administrator Sistem LPSE melakukan pemeriksaan kabel Output dari UPS dan kabel input di PDU Rack System
10 menit
c.
Jika masalah tidak ditemukan, maka dilakukan pemeriksaan atau pengecekan PDU secara keseluruhan dan akan dilakukan identifikasi kronologis proses yang telah dilakukan
4.5
TFT 17” Monitor, Mouse, dan Keyboard mati atau tidak bisa tampil di layar LCD TFT
1 jam
hasil pengecekan keseluruhan
Selesai
Mulai
a.
Administrator Sistem LPSE melakukan pemeriksaan Kabel power TFT 17” apakah sudah dalam kondisi terhubung dengan sumber listrik
5 menit
b.
Administrator Sistem LPSE melakukan pemeriksaan Koneksi kabel VGA, mouse , dan keyboard ke Server yang ditujukan
5 menit
c.
Jika masalah tidak ditemukan diperlukan pengecekan sistem secara keseluruhan dan akan dilakukan identifikasi kronologi proses yang telah dilakukan
5 menit
hasil pemeriksaan Kabel power hasil pemeriksaan Koneksi kabel hasil pemeriksaan keseluruhan
Selesai
4.6
hasil identifikasi masalah hasil pemeriksaan kabel Output
Unit Power Supply (UPS) mati atau Battery Rusak Mulai
a.
Administrator Sistem LPSE melakukan pemeriksaan Kabel power dari sumber Listrik
10 menit
b.
Jika masalah tidak temukan, dilakukan pemeriksaan di control front panel UPS tentang pengisian battery
10 menit
c.
Jika masalah tidak ditemukan diperlukan pengecekan UPS secara keseluruhan dan akan dilakukan identifikasi kronologi proses yang telah dilakukan
15 menit
d.
Insiden dieskalasikan pada Vendor untuk penyelesaian
hasil pemeriksaan Kabel power hasil pemeriksaan di control front hasil pengecekan UPS secara
N/A
Selesai
eskalasi
276
Mutu Baku No
Aktivitas
4.7
Operating System Server Hang atau Error a. b. c.
Bagian Infrastruktur LPSE
Technical Support
Administrator Sistem LPSE
Vendor
Helpdesk LKPP
Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
Keterangan
Mulai
Administrator Sistem LPSE melakukan pemeriksaan operating sistem server dengan melakukan reboot Server Administrator Sistem LPSE melakukan Repair operating system dengan menggunakan CD Source Operating System yang sama tidak bisa diatasi, Administrator Sistem LPSE Jika masalah
15 menit 1 jam 2 jam
melakukan booting dengan Live CD untuk melakukan backup data di server ke media backup d.
Administrator Sistem LPSE berkoordinasi dengan Dit eProc
e.
Administrator Sistem LPSE melakukan penginstallan ulang operating system server dan Administrator Sistem LPSE melakukan penginstallan aplikasi SPSE dan softwaresoftware pendukungnya, jika dianggap perlu dapat berkoordinasi dengan tim ITO LKPP
2 jam
f.
Administrator Sistem LPSE melakukan restore data
1 jam
backup data di server ke media backup
30 menit
Selesai
5
Output
restore data
Pemulihan kendala teknis akibat Aplikasi error/bugs Mulai
a.
Administrator Sistem LPSE melakukan print screen pada halaman aplikasi SPSE yang error
b.
Administrator Sistem LPSE mengirimkan hasil print screen disertai kronologi permasalahan ke
[email protected] Menghubungi Call Center Helpdesk LKPP untuk konfirmasi mengenai permasalahan yang telah dikirimkan
c.
10 menit
print screen aplikasi error
5 menit
30 menit
Selesai
277
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
UJI FORENSIK
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
278
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
44/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) UJI FORENSIK
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3
Panitia Pengadaan Helpdesk LPSE Helpdesk LKPP
Peralatan/Perlengkapan : 1
Berita Acara Uji Forensik
Penjelasan Singkat : Prosedur ini mengatur langkah-langkah yang dilakukan oleh panitia pengadaan untuk melakukan uji forensik terhadap dokumen penawaran.
Tujuan : 1
Menjamin terselesaikannya permasalahan terkait dengan Pembukaan File Penawaran (.rhs) oleh Panitia
2
Menjamin didapatkannya kepastian status dokumen penawaran yang gagal didekripsi oleh panitia
3
Menjamin terlaksananya kegiatan pengadaan barang/jasa secara elektronik yang dilaksanakan melalui LPSE, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan barang/jasa
Peringatan : 1.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan.
2.
Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Pencatatan dan Pendataan :
Definisi : 1.
Helpdesk LKPP adalah tim pada Training and User Support (TUS) yang memiliki tugas memberikan dukungan/layanan terkait dengan permasalahan e-Procurement.
2.
Training and User Support yang selanjutnya disebut TUS adalah Tim yang terdiri dari personil pada Direktorat E-Procurement yang menjalankan tugas dan fungsi Seksi Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik pada Sub Direktorat Pengelolaan dan Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik Direktorat e-Procurement LKPP.
3.
Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan Dukungan Pengguna LPSE.
Keterkaitan :
279
UJI FORENSIK No
Aktivitas Panitia Pengadaan
Uji Forensik 1 Panitia pengadaan pada tahap pembukaan penawaran menemukan satu atau lebih file penawaran tidak dapat didekripsi /tidak berhasil dibuka.
Pelaksana Helpdesk LPSE
Helpdesk LKPP
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan
Keterangan Waktu
Output
Mulai
N/A File penawaran tidak dapat di buka/didekripsi/didownload
2
Panitia pengadaan mengisi dan menyampaikan Berita Acara Uji Forensik disertai dengan file penawaran (.rhs) kepada LPSE (Format BA Uji Forensik terlampir).
N/A File penawaran tidak dapat di buka/didekripsi/didownload
3
LPSE menerima file penawaran yang tidak dapat didekripsi beserta kunci private yang dicantumkan pada BA Uji forensik dan mencoba untuk mendekripsi file penawaran tersebut :
File penawaran yang tidak dapat di buka/didekripsi dan BA Uji Forensik
a. LPSE mencoba men-dekripsi file penawaran pada 2 (dua) komputer di bidding room, 2 (dua) komputer yang berbeda di bidding room dan 3 (tiga) laptop yang berbeda dengan laptop di bidding room .
b. Jika bisa didekripsi LPSE memberitahukan kepada panitia pangadaan untuk melakukan dekripsi ulang bila perlu dilakukan di LPSE :
Panitia pengadaan menerima surat pemberitahuan dari LPSE bahwa file penawaran (.rhs) dapat dibuka.
Panitia pengadaan membuka kembali file penawaran bila perlu didampingi oleh LPSE.
File penawaran yang tidak dapat di buka/didekripsi dan BA Uji Forensik berhasili
hasil dekripsi file penawaran oleh LPSE
Gagal
File penawaran yang tidak dapat di buka/didekripsi dan BA Uji Forensik 1 hari hasil dekripsi file penawaran oleh LPSE
Pemberitahuan file penawaran dapat didekripsi
hasil dekripsi file penawaran oleh LPSE
280
c.
Jika gagal didekripsi LPSE :
hasil dekripsi file penawaran oleh LPSE 1. Mengundang panitia untuk datang ke LPSE membuat berita acara pembukaan file penawaran (.rhs) yang disaksikan oleh LPSE :
`
hasil dekripsi file penawaran oleh LPSE 1 hari
LPSE memberitahukan kepada Panitia pengadaan untuk datang ke LPSE untuk membuka file penawaran (.rhs) disaksikan oleh LPSE.
hasil dekripsi file penawaran oleh LPSE
Membuat Berita Acara Kesaksian Pembukaan file penawaran (.rhs).
hasil dekripsi file penawaran oleh LPSE
2. LPSE dapat menyampaikan permohonan dan Berita Acara Uji Forensik kepada LKPP untuk dilakukan Uji Forensik dan meminta Panitia pengadaan memundurkan waktu evaluasi penawaran sampai dengan keluarnya surat dari LKPP.
4
Helpdesk LKPP menerima Permohonan dan BA Uji Forensik dari Helpdesk LPSE
5
LKPP mencoba melakukan pembukaan file penawaran(.rhs) yang diterima dari LPSE
Berita Acara Kesaksian Pembukaan file penawaran dan surat keterangan bahwa file penawaran tidak dapat dibuka
1 hari
1 (hari) adalah 1 (satu) hari sejak di terimanya file penawaran yang tidak dapat dibuka dari panitia
Berita Acara Uji Forensik dan file penawaran yang tidak dapat dibuka/didekripsi 1 hari berhasil
a.
Apabila bisa didekripsi maka:
Gagal
1 (hari) adalah 1 (satu) hari sejak di terimanya file penawaran yang tidak dapat dibuka dari panitia
281
Helpdesk LKPP memberitahukan kepada LPSE untuk mendekripsi kembali file penawaran (.rhs) yang tidak bisa didekripsi tersebut,
LPSE menerima pemberitahuan dari Helpdesk LKPP bahwa file .rhs dapat didekripsi .
pemberitahuan hasil dekripsi file penawaran oleh LPSE
LPSE memberitahukan kepada panitia pengadaan bahwa file .rhs dapat dibuka.
hasil dekripsi file penawaran oleh LPSE
Berita Acara Uji Forensik dan file penawaran yang tidak dapat dibuka/didekripsi
1 hari
pemberitahuan hasil dekripsi file penawaran oleh LPSE
file penawaran dapat didekripsi oleh panitia
Panitia mencoba kembali untuk melakukan dekripsi file .rhs .
pemberitahuan hasil dekripsi file penawaran oleh LPSE
N/A file penawaran dapat didekripsi oleh panitia
b. namun apabila penawaran (.rhs) tidak berhasil didekripsi LKPP:
1 hari
Helpdesk LKPP menyampaikan BA uji forensik dan file penawaran (.rhs) yang diterima dari LPSE kepada Lembaga Sandi Negara untuk dilakukan Uji Forensik.
hasil dekripsi file penawaran oleh LPSE
Helpdesk lKPP Menerima hasil analisa forensik dari Lembaga Sandi Negara.
1 hari hasil uji forensik dari Lembaga Sandi Negara
Helpdesk LKPP memproses surat keterangan hasil uji forensik
1 hari Hasil uji forensi dari Lembaga Sandi Negara Helpdesk LPSE menyampaikan surat keterangan dari LKPP atas hasil uji forensik
Surat Keterangan dari 1 hari sejak diterimanya LKPP hasil uji forensik
Selesai
1 hari Surat Keterangan dari LKPP
Surat Keterngan dari LKPP diterima LPSE
1 hari sejak diterimanya hasil uji forensik
282
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
UJI FORENSIK
LAMPIRAN
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
283
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1.
Form Tanda Terima Berkas TANDA TERIMA
Tanggal
:
Telah kami terima dari
:
Berupa
:
1.
Pengirim (Asal File)
:
a.
Id Lelang
:
b.
Nama Lelang
:
c.
Jenis Penawaran
:
d.
Nama File
:
e.
Ukuran
:
f.
Hash Key File pada Server
:
g.
Private Key
:
h.
Keterangan
:
Yang Menerima,
Mengetahui,
Yang Menyerahkan,
Nama
Nama
Nama
Bagian
Bagian
Bagian
284
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENANGANAN INSIDEN KEMANAN INFORMASI SPSE
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
285
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
45/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
PENANGANAN INSIDEN KEAMANAN INFORMASI SPSE
Dasar Hukum : 1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Penjelasan Singkat : Manajemen Insiden Keamanan Informasi SPSE meliputi setiap peristiwa yang mengganggu, mengancam, membocorkan dan merusak informasi SPSE. Insiden keamanan informasi ini tidak dapat ditangani oleh technical support LPSE sendirian dan jika dalam organisasi LPSE/LKPP sudah ada fungsi Koordinator Staff Keamanan Informasi tetapi jika belum ada fungsi ini maka Kepala LPSE akan bertindak sebagai Staff Keamanan Informasi yang memberikan arahan manajerial dan technical support sebagai pelaksana teknis
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3 4
Administrator sistem LPSE Kepala LPSE ITO TUS
Peralatan/Perlengkapan : 1 2
Formulir Eskalasi Insiden Logbook Sistem
Pencatatan dan Pendataan :
Ruang lingkup Insiden Kemanan Informasi terdiridari 2 bagian yaitu disebabkan oleh program jahat (Worm, Virus, Backdoor dan sejenisnya) dan aktivitas peretas. Aktivitas peretas yang harus ditangani adalah percobaan pemaksaan akses pada sistem, akses oleh pengguna yang tidak diotorisasi, penghapusan peretas dari sistem
Tujuan : SOP Penanganan Insiden Keamanan Informasi SPSE disusun dengan tujuan untuk mencegah atau meminimalkan kerugian yang ditimbulkan dari insiden ini dan jika sudah menggangu layanan SPSE maka SOP ini juga bertujuan mengembalikan operasi layanan normal secepat mungkin dan meminimalkan dampak negatif terhadap operasi bisnis, sehingga memastikan bahwa tingkat terbaik kualitas layanan dan ketersediaan dipertahankan
Peringatan : 1. 2.
Definisi : 1
Insiden Keamanan Informasi SPSE adalah kejadian yang terjadi dan tidak diperkirakan/direncanakan pada infrastruktur dan sistem TIK di LPSE. Kejadian tersebut menimbulkan gangguan bisnis utama LPSE dan tidak dapat ditangani oleh Technical Support di Level 1
2.
Training and User Support yang selanjutnya disebut TUS adalah Tim yang terdiri dari personil pada Direktorat E-Procurement yang menjalankan tugas dan fungsi Seksi Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik pada Sub Direktorat Pengelolaan dan Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik Direktorat e-Procurement LKPP
3
Administrator Sistem LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Administrasi Sistem Elektronik pada LPSE
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan :
286
PENANGANAN INSIDEN KEAMANAN INFORMASI SPSE Pelaksana Administrator LPSE Kepala LPSE Prosedur Penanganan Insiden Keamanan Informasi Karena Program Jahat 1 Melakukan isolasi sistem melalui pemutusan Mulai koneksi keluar No
Aktivitas
TUS
Mutu Baku Persyaratan/Perlengkapan Waktu 10 menit
2
Mencatat kejadian dalam Logbook Insiden Keamanan Informasi
Log book Sistem
3
Memberitahu pihak berwenang atau Kepala LPSE untuk mendapatkan pengarahan manajerial dan teknis
1 jam
4
Memerintahkan Administrator sistem LPSE untuk menginformasikan penghentian sementara Sistem SPSE untuk memberikan kesempatan perbaikan
1 jam
5
Menangani insiden Keamanan Informasi dan berkonsultasi pada Support level 2 (TUS) melakukan identifikasi Insiden dan melakukan backup log sistem dan status sistem informasi
1 jam
6
Menangani insiden Keamanan Informasi melakukan pembersihan sistem dari program jahat dengan menghentikan sementara sistem yang berjalan
3 jam
7
Jika pembersihan sistem selesai dilakukan dilanjutkan dengan melakukan patch yang diperlukan dan melakukan imunisasi pada sistem oleh tool /program untuk penangkal program jahat
2 jam
8
Jika sudah selesai tahapan tersebut, maka Administrator sistem LPSE melakukan tindak lanjut mengembalikan sistem berjalan seperti biasa
1 jam
9
Menangani insiden Keamanan Informasi mendokumentasikan penanganan Insiden tersebut untuk keperluan pelaporan atau referensi
1 jam
Output
Keterangan
Disconnect
10 menit
Selesai
287
Pelaksana
Mutu Baku Support (TUS Persyaratan/Perlengkapan Waktu pada LKPP) Prosedur Penanganan Insiden Keamanan Informasi Karena Aktivitas Perentas Yang Memaksa Akses Pada Sistem 1 Mengidentifikasi masalah dengan cara mencari Log book Sistem 3 jam Mulai sumber serangan berdasarkan file sistem log dan koneksi jaringan aktif No
Aktivitas
Administrator LPSE
Kepala LPSE
2
Melakukan pemberitahuan kepada personal dengan tanggung jawab lebih tinggi untuk mendapatkan otorisasi langkah selanjutnya
1 jam
3
Jika sumber serangan diketahui maka dilakukan penutupan akses masuk yang dilakukan peretas pada sistem yang diakses
1 jam
4
Jika sumber serangan tidak diketahui maka sistem yang diretas dinonaktikan terlebih dahulu untuk sementara dan menghubungi Support level 2 (TUS) atau Support Level 3 (ITO atau ID SIRTII) untuk mendapatkan dukungan/bantuan informasi tentang serangan ini
2 jam
5
Setelah penyelidikan dilakukan maka buat laporan pendek berkenaan dengan insiden dan langkah yang harus diambil dan sebarkan informasi kepada pihak yang berkepentingan lainnya
1 jam
Output
Keterangan
Selesai
288
Pelaksana Mutu Baku Administrator LPSE Kepala LPSE Support (TUS Persyaratan/Perlengkapan Waktu LKPP) Prosedur Penanganan Insiden Keamanan Informasi Karena Aktivitas Perentas/Pengguna Yangpada Tidak Diotorisasi Telah Masuk Ke Sistem 1 Jika diidentifikasi adanya aktivitas pada sistem 5 menit Mulai yang tidak diotorisasi, Administrator sistem LPSE sistem harus mengambil langkah darurat untuk menghubungi pihak yang terkait kurang dari 5 menit setelah kejadian diketahui 2 Pihak yang terkait akan memutuskan untuk 15 menit membiarkan aktifitas tersebut berlanjut dulu atau harus segera dihentikan 3 Langkah yang diambil tersebut akan diberitahukan 30 menit kepada staf yang lebih tinggi dalam waktu kurang dari 30 menit dan melakukan eskalasi pada level manajement (kepala LPSE/LKPP) serta Support level 2 (TUS ) atau Support Level 3 (ITO ) No
Aktivitas
Output
Keterangan
Selesai
289
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENANGANAN INSIDEN INFRASTRUKTUR SPSE
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
290
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
46/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENANGANAN INSIDEN INFRASTRUKTUR SPSE
Dasar Hukum : 1 2 3
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
Kualifikasi Pelaksana : 1 2 3 4
Helpdesk/Administrator sistem LPSE Kepala LPSE Support (TUS pada LKPP) Technical Support
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
Peralatan/Perlengkapan :
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Pencatatan dan Pendataan :
6
Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Definisi : 1
Penjelasan Singkat :
2 Dampak Dampak ditentukan oleh berapa banyak personil atau fungsi yang terpengaruh. Ada tiga kelas dampak :
Manajemen Insiden meliputi setiap peristiwa yang mengganggu, atau yang dapat mengganggu, layanan. Ini termasuk peristiwa yang dikomunikasikan secara langsung oleh pengguna atau staf LPSE melalui Service Desk .
Tujuan :
• 3 - Rendah - Layanan diturunkan tetapi masih beroperasi dalam spesifikasi SLA • 2 - Medium - Layanan terdegradasi dan masih berfungsi tetapi tidak beroperasi dalam spesifikasi SLA.
3
SOP Penanganan Insiden Infrastruktur disusun dengan tujuan untuk mengembalikan operasi layanan normal secepat mungkin dan meminimalkan dampak negatif terhadap operasi bisnis, sehingga memastikan bahwa tingkat terbaik kualitas layanan dan ketersediaan dipertahankan. 'Layanan operasi normal' didefinisikan di sini sebagai operasi layanan dalam batas SLA
Peringatan : 1.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan.
2.
Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Keterkaitan :
Insiden infrastruktur adalah kejadian yang terjadi dan tidak diperkirakan/direncanakan pada infrastruktur seperti perangkat komputer, penyimpanan dan jaringan yang ada di LPSE. Kejadian tersebut menimbulkan gangguan pada operasional TIK di LPSE dan tidak dapat ditangani oleh Technical Support di Level 1
4
• 1 - Tinggi –Layanan tidak berfungsi dan tidak tersedia sama sekali Dampak dari insiden akan digunakan dalam menentukan prioritas resolusi. Keparahan Insiden. Keparahan ditentukan oleh berapa banyak pengguna dibatasi dari melakukan pekerjaan mereka. Tingkat keparahan insiden akan digunakan dalam menentukan prioritas untuk resolusi. Ada tiga kelas dari keparahan :
3 - Rendah - Isu mencegah pengguna dari melakukan sebagian dari tugas mereka.
2 - Medium - Isu mencegah pengguna dari melakukan fungsi waktu kritis sensitif.
1 - Tinggi - Layanan atau bagian utama dari layanan tidak tersedia Repository Insiden adalah database yang berisi informasi yang relevan tentang semua Insiden apakah telah diselesaikan atau tidak. Status Informasi umum bersama dengan catatan yang terkait dengan kegiatan juga harus dijaga dalam format yang mendukung pelaporan standar.
5
Helpdesk LKPP adalah tim pada Training and User Support (TUS) yang memiliki tugas memberikan dukungan/layanan terkait dengan permasalahan e-Procurement.
6
Administrator Sistem LPSE adalah personil LPSE yang bertugas untuk melakukan proses administrasi sistem dan jaringan LPSE agar aplikasi SPSE bisa berjalan dengan semestinya. Helpdesk LPSE adalah Tim pada LPSE yang menjalankan tugas dan fungsi Unit Layanan
7
Dukungan Pengguna pada LPSE.
291
PENANGANAN INSIDEN INFRASTRUKTUR SPSE Pelaksana No
Aktivitas
Helpdesk / Administrator sistem LPSE
Kepala LPSE
Helpdesk LKPP
Mutu Baku Technical Support
Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
Output
1
Pengguna SPSE melaporkan insiden kepada Helpdesk LPSE
2
Helpdesk LPSE melakukan pencatatan insiden
15 menit
3
Helpdesk LPSE bersama administrator sistem LPSE melakukan pengelompokan dan prioritas tindak lanjut insiden
15 menit
4
Jika insiden tersebut mendapatkan prioritas 1 (tinggi) maka Administrator Sistem LPSE melaporkan kejadian ini kepada Kepala LPSE dan menunggu arahan kebijakan prosedur yang harus ditempuh
prioritas tindak lanjut insiden
30 menit
arahan kepala LPSE (arahan kebijakan prosedur )
5
Jika insiden ini tersebut mendapat prioritas 2 (menengah) maka Administrator Sistem LPSE melaporkan kepada Kepala LPSE untuk mendapatkan arahan kebijakan dan prosedur yang harus ditempuh. Dalam pelaksanaannya jika pimpinan yang harus dihubungi tidak bisa dikontak maka harus melakukan kontak dengan pimpinan/perwakilan yang mempunyai otoritas berikutnya sesuai dengan struktur organisasi Pada prioritas 1 dan 2, Support level 2 (Helpdesk LKPP) akan diminta untuk melakukan diagnosa awal. Hasil diagnosa direkam dan mendapatkan persetujuan pimpinan yang berwenang sesuai prioritasnya
prioritas tindak lanjut insiden
30 menit
arahan kepala LPSE/arahan pimpinan yang berwenang (arahan kebijakan prosedur )
insiden Pada prioritas 1 dan 2
30 menit
hasil diagnosa
Support level 2 (Helpdesk LKPP) akan melakukan review atas diagnosa terhadap repository insiden yang ada untuk menyusun tindak lanjut berikutnya Apakah rancangan tindak lanjut melibatkan tecnical support level 3 (vendor) ?
hasil diagnosa
30 menit
hasil review atas hasil diagnosa
6
7
8
9
Keterangan
15 menit
Mulai
Jika rancangan tindak lanjut melibatkan tecnical support level 3 (vendor), Technical Support level 3 akan diminta untuk melakukan pemulihan layanan TIK kembali normal
1 jam
10
Jika rancangan tindak lanjut tidak melibatkan technical support level 3 (vendor) maka Support level 2 ((Helpdesk LKPP) akan menyusun langkah teknis pemulihan layanan dengan mempertimbangkan saran/rekomendasi dari pimpinan dan technical support level 3
1 jam
11
Selama Penyelesaian insiden technical support terlibat secara aktif untuk melakukan dokumentasi dan pengawasan penyelesaian insiden jika hal tersebut dilakukan pihak ketiga diluar LPSE
1 jam
catatan terjadinya insiden prioritas tindak lanjut insiden
dokumentasi dan pengawasan penyelesaian insiden jika hal
292
12
Jika insiden tersebut mendapat prioritas 3 (rendah) maka administratror sistem LPSE harus merancang langkah-langkah normalisasi layanan TIK dengan berkonsultasi dengan Pimpinan diatasnya dan technical support level 2
1 jam
13
Dokumentasi penyelesaian insiden akan direkam dalam insiden repository pada sistem Helpdesk
1 jam
14
Status penyelesaian insiden akan dilaporkan pada pimpinan sesuai dengan kerangka waktu yang telah ditentukan sesuai dengan prioritasnya
dokumentasi dan pengawasan penyelesaian insiden jika hal tersebut pada sistem helpdesk
30 menit Selesai
293
LEMBAR PENGESAHAN
STANDAR OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
PENANGANAN INSIDEN SPSE
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
KABUPATEN LAMANDAU
MENGETAHUI:
DIBUAT OLEH:
MENYETUJUI:
(Drs. Arifin L.P. Umbing, MAP.)
(Winata Mihel, ST.,Msi.)
(Yugian Umpang, SE.)
Sekretaris Daerah
Kepala LPSE
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Lamandau
294
PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
Nomor SOP
47/SOP/LPSE.LMD/2015
Tanggal Pembuatan
10 Agustus 2015
Tanggal Revisi
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)
Tanggal Efektif
01 Oktober 2015
Disahkan Oleh
Yugian Umpang, SE.
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENANGANAN INSIDEN SPSE
Dasar Hukum :
Kualifikasi Pelaksana :
1 2
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik
3
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya.
4
PermenPAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
Peralatan/Perlengkapan :
5
Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Peraturan Bupati No. 03 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit LPSE Kabupaten Lamandau tanggal 2 Januari 2012
Pencatatan dan Pendataan :
6
1 2 3 4
Definisi : 1
Penjelasan Singkat : Manajemen Insiden meliputi setiap peristiwa yang mengganggu, atau yang dapat mengganggu, layanan. Ini termasuk peristiwa yang dikomunikasikan secara langsung oleh pengguna atau staf LPSE melalui Service Desk dan jika insiden tidak dapat diselesaikan dieskalasi ke staff di LKPP
• 2 - Medium - Layanan terdegradasi dan masih berfungsi tetapi tidak beroperasi dalam spesifikasi SLA.
3 SOP Penanganan Insiden SPSE disusun dengan tujuan untuk mengembalikan operasi layanan normal secepat mungkin dan meminimalkan dampak negatif terhadap operasi bisnis, sehingga memastikan bahwa tingkat terbaik kualitas layanan dan ketersediaan dipertahankan. 'Layanan operasi normal' didefinisikan di sini sebagai operasi layanan dalam batas SLA 1. 2.
Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dibakukan dan ditetapkan. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana.
Insiden infrastruktur adalah kejadian yang terjadi dan tidak diperkirakan/direncanakan pada infrastruktur seperti perangkat komputer, penyimpanan dan jaringan yang ada di LPSE. Kejadian tersebut menimbulkan gangguan pada operasional TIK di LPSE dan tidak dapat ditangani oleh Technical Level 1ditentukan oleh berapa banyak personil atau fungsi yang Dampak di Dampak 2 Support terpengaruh. Ada tiga kelas dampak : • 3 - Rendah - Layanan diturunkan tetapi masih beroperasi dalam spesifikasi SLA
Tujuan :
Peringatan :
Helpdesk/Administrator sistem LPSE Kepala LPSE Support (TUS pada LKPP) Technical Support
4
5
• 1 - Tinggi –Layanan tidak berfungsi dan tidak tersedia sama sekali Dampak dari insiden akan digunakan dalam menentukan prioritas resolusi. Keparahan Insiden. Keparahan ditentukan oleh berapa banyak pengguna dibatasi dari melakukan pekerjaan mereka. Tingkat keparahan insiden akan digunakan dalam menentukan prioritas untuk resolusi. Ada tiga kelas dari keparahan : 3 - Rendah - Isu mencegah pengguna dari melakukan sebagian dari tugas mereka. 2 - Medium - Isu mencegah pengguna dari melakukan fungsi waktu kritis sensitif. 1 - Tinggi - Layanan atau bagian utama dari layanan tidak tersedia Repository Insiden adalah database yang berisi informasi yang relevan tentang semua Insiden apakah telah diselesaikan atau tidak. Status Informasi umum bersama dengan catatan yang terkait dengan kegiatan juga harus dijaga dalam format yang mendukung pelaporan standar Helpdesk LKPP adalah tim pada Training and User Support (TUS) yang memiliki tugas memberikan dukungan/layanan terkait dengan permasalahan e-Procurement.
Keterkaitan : 6
IT Operation yang selanjutnya disebut ITO adalah Tim yang terdiri dari personil pada Direktorat e-Procurement yang menjalankan tugas dan fungsi Seksi Teknis EProcurement pada Sub Direktorat Pengelolaan dan Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik Direktorat e-Procurement LKPP.
7
Training and User Support yang selanjutnya disebut TUS adalah Tim yang terdiri dari personil pada Direktorat E-Procurement yang menjalankan tugas dan fungsi Seksi Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik pada Sub Direktorat Pengelolaan dan Pembinaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik Direktorat e-Procurement LKPP
8
Administrator Sistem LPSE adalah personil LPSE yang bertugas untuk melakukan proses administrasi sistem dan jaringan LPSE agar aplikasi SPSE bisa berjalan dengan semestinya.
295
PENANGANAN INSIDEN SPSE Pelaksana No
Aktivitas
Helpdesk / Administrator LPSE
Kepala LPSE
Mutu Baku TUS
ITO
Persyaratan/Perlengkapan
Waktu
Output
15 menit
Muncul permasalahan
1
Helpdesk LKPP menerima permasalahan yang dieskalasikan oleh LPSE
2
Helpdesk melakukan pencatatan permasalahan pada aplikasi CRM
15 menit
Catatan pada CRM
3
Helpdek dan Administrator menentukan prioritas penanganan insiden
15 menit
4
Jika insiden tersebut mendapatkan prioritas 1 (tinggi) atau 2 (menengah) maka Administrator Sistem LPSE (Support Level 1) melaporkan kejadian ini kepada kepala LPSE dan menunggu arahan kebijakan prosedur yang harus ditempuh
20 menit
Prioritas permasalahan diketahui
5
Pada prioritas 1 dan 2, Support level 2 (TUS ) akan diminta untuk melakukan diagnosa awal. Hasil diagnosa direkam dan mendapatkan persetujuan pimpinan yang berwenang sesuai prioritasnya
30 menit
6
Support level 2 (TUS ) akan melakukan review atas diagnosa terhadap repository insiden yang ada untuk menyusun tindak lanjut berikutnya
30 menit
7
Apakah tindak lanjut melibatkan support level 3 (ITO) ?
15 menit
8
Jika rancangan tindak lanjut melibatkan support level 3 (ITO ), Technical akan diminta untuk melakukan pemulihan layanan TIK kembali normal. Technical Support dari LKPP jika dimungkin akan didatangkan ke LPSE dan jika tidak memungkinkan maka dilakukan proses remote control dengan terhadap server LPSE. Perbaikan dilakukan secara remote . Pihak Technical Support LKPP setelah selesai perbaikan melakukan dokumentasi teknis yang dikirimkan kepada pihak LPSE yang bersangkutan Jika rancangan tindak lanjut tidak melibatkan support level 3 (ITO ) maka Support level 2 (TUS) akan menyusun langkah teknis pemulihan layanan dengan mempertimbangkan saran/rekomendasi dari pimpinan dan support level 3 (ITO )
2 jam
Selama Penyelesaian insiden Administrtor Sistem LPSE terlibat secara aktif untuk melakukan dokumentasi dan pengawasan penyelesaian insiden jika hal tersebut dilakukan pihak ketiga diluar LPSE
2 jam
9
10
Mulai
Keterangan
2 jam
296
11
Jika insiden tersebut mendapat prioritas 3 (rendah) maka Administrator Sistem LPSE harus merancang langkah-langkah normalisasi layanan TIK dengan berkonsultasi dengan Pimpinan diatasnya dan Support level 2 (TUS) serta support level 3 (ITO )
2 jam
hasil konsultasi
12
Dokumentasi penyelesaian insiden akan direkam dalam insiden repository dalam sistem Helpdesk
1 jam
dokumen tasi penyelesaian insiden
13
Status penyelesaian insiden akan dilaporkan pada pimpinan sesuai dengan kerangka waktu yang telah ditentukan sesuai dengan prioritasnya
1 jam Selesai
297
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN LAMANDAU
LAMPIRAN
NANGA BULIK 2015
298
TAHAPAN PROSES LELANG
No
Tahapan
1.
Pengumuman Lelang
2.
Pendaftaran lelang
3.
Pemberian penjelasan
4.
Pemasukan penawaran
5.
Pembukaan penawaran
6.
Evaluasi penawaran
7.
Evaluasi kualifikasi
8.
Pembuktian kualifikasi
9.
Penetapan pemenang
10.
Pengumuman pemenang
11.
Masa sanggah
12
SPPBJ
299
TABEL PRIORITAS PENYELESAIAN PERMASALAHAN SPSE No 1 2 3
Permasalahan permintaan perubahan data karena panitia salah input data penyedia tidak bisa login karena lupa email dan password SPSE
Terjadi Pada Tahapan Lelang
Error aplikasi pengelola LPSE (verifikator, admin agency dll) tidak dapat menggunakan fungsi fitur di SPSE seperti tidak bisa login, tidak dapat input data, dll)
Semua
Error aplikasi penyedia tidak dapat menggunakan fungsi fitur di SPSE seperti tidak bisa login, dll)
2,3,4
6
Penawaran tidak dapat di buka (uji forensik)
5,6,7,8,9,10
7
Error mail server
Semua
8
Jaringan LPSE
Semua
9
Jaringan Inaproc, ADP
Kemampuan Pemulihan
Prioritas
4
5
1
21
3
1
2
1
6
10
3
19
10
10
4
25
3
10
5
5
5
10
6
8
10
10
7
14
10
10
8
13
10
10
9
11
Change Management Emergency Change
2,3,4 1,3,5,6,7,9,10
5
Reputasi LPSE
1,6,7,9,10
Error aplikasi panita tidak dapat menggunakan fungsi fitur di SPSE seperti tidak bisa login, tidak dapat evaluasi, dll)
4
Dampak Fungsional
Minor Change Mayor Change Emergency Change
Minor Change Minor Change Mayor Change Mayor Change
Semua
Mayor Change
Penjelasan: 1. Dampak dari insiden/masalah dapat diukur pada tiga faktor yaitu: dampak Fungsional, Dampak Informasi/Reputasi dan Kemampuan Pemulihan Insiden. Pemberian bobot dampak dimulai dari angka 1 sampai 10, dengan penjelasan sebagai berikut: a. Dampak Fungsional: Terendah angka 1 untuk satu fungsi dan maksimum 10 untuk semua fungsi terganggu. b. Dampak Informasi/Reputasi: Terendah angka 1 untuk reputasi internal dan maksimum 10 untuk Reputasi Nasional LPSE c. Kemampuan pemulihan dilihat dari seberapa sering masalah ini tejadi dan bisa diselesaikan: Terendah angka 1 untuk palingk sering terjadi dan angka 10 untuk pertama kali terjadi.
300
2. Dampak Fungsional diukur pada tahapan lelang yang kena dampak yang terdiri dari 12 tahapan dengan fungsi yang terlibat sesuai dengan penanggung jawabnya. Misalnya masalah Penyedia tidak bisa login karena lupa email dan password SPSE terjadi pada tahapan lelang ke 2 – 4. Secara kuantitatif fungsi yang terpengaruh ada 3 tahapan. 3. Dampak Informai/Reputasi terkait dengan pelaku pada kegiatan lelang yaitu penyedia, panitia dan pengelola SPSE. Jika terdampak pada penyedia saja maka reputasi yang terganggu adalah internal penyedia saja, tetapi untuk panitia akan berpengaruh pada kredibilitas yang cukup menggangu sehingga disini diberikan nilai 5 tetapi jika yang terkena dampak adalah pengelola maka dapat dikatakan reputasi akan rusak sehingga diberikan angka 10. 4. Nilai prioritas dihitung dengan formula Dampak Fungsional dan Informasi akan dapat diselesaikan dengan kemampuan pemulihan atau dengan rumus matematikanya adalah: a. Jika f = dampak fungsional, r = dampak informasi/reputasi dan k = kemampuan pemulihan maka, p= prioritas adalah b. P = (f * r)/k c. Semakin besar nilai p maka semakin tinggi prioritas masalah tersebut untuk diselesaikan d. Tindak lanjut yang harus dilakukan diberikan 3 level yaitu Minor, Mayor dan Emergency Change. e. Minor Change jika nilai prioritas kurang dari 10 (penyelesaian maksimal 3 (tiga) hari kerja) f. Mayor Change jika nilai prioritas antara 10 – 20 (penyelesaian maksimal 2 (dua) hari kerja) g. Emergency Change jika nilai prioritas diatas lebih dari 20. (penyelesaian maksimal 1 (satu) hari kerja) 5. Khusus untuk masalah jaringan dan email, dampak fungsional nilainya harus disesuaikan dengan pada saat tahapan lelang yang terkena dampak sehingga nilainya tidak maksimum 10 tetapi seperti yang masalah lainnya. Nilai 10 pada contoh perhitungan diatas diasumsikan jika terjadi pada awal kegiatan lelang yang dapat berpotensi meyebabkan lelang menjadi gagal dilaksanakan (Worst Case Scenario).
301
Helpdesk LPSE KABUPATEN LAMANDAU Komplek Perkantoran PEMDA Bukit Hibul Jalan Bukit Hibul Barat, Nanga Bulik. Call Center: 0532-2071648 Fax: Email:
[email protected] atau
[email protected]
Helpdesk LKPP Gedung SME Tower Lt. 17 Jalan Gatot Subrot Kav.94, Jakarta Selatan 12780 Call Center: 021-71673000 Fax: 021-79181153 Email:
[email protected]
302