HISTORY OF LAMANDAU REGENCY
SEKILAS SEJARAH TERBENTUKNYA KABUPATEN LAMANDAU Kabupaten Lamandau merupakan bekas wilayah Kawedanan Bulik yang terdiri dari Kecamatan Bulik, Kecamatan Lamandau dan Kecamatan Delang. Pembentukan Kabupaten Lamandau diawali dengan pertemuan Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat dengan camat serta tokoh masyarakat se-Kabupaten Kotawaringin Barat di Aula Kantor Bupati Kotawaringin Barat pada tanggal 3 Nopember 1999, yang mensosialisasikan rencana Pemerintah Kotawaringin Barat untuk memekarkan Kabupaten Kotawaringin Barat. Pada pertemuan tersebut dihadiri antara lain oleh unsur masyarakat dan pemerintah Kecamatan Bulik, Lamandau dan delang. Secara khusus dapat dicatat, bahwa utusan-utusan dari : 1.
2.
3.
Kecamatan Bulik Nubari B. Punu ( Camat Bulik ) H. Arsyadi Madiyah ( Tokoh Masyarakat ) Dharmawi Juahir ( Tokoh Masyarakat ) Kecamatan Delang Untuk Kecamatan Delang diwakili oleh Drs. Kardinal selaku Camat Delang Kecamatan Lamandau Untuk Kecamatan Lamandau diwakili oleh Silas kadongkok, BA selaku Camat Lamandau.
Pada pertemuan tersebut, dijelaskan bahwa rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat adalah peningkatan status daerah Pembantu Bupati Sukamara ditingkatkan menjadi Kabupaten Sukamara, sehingga Kabupaten Kotawaringin Barat dimekarkan menjadi 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat dengan ibu kotanya Pangkalan Bun dan Kabupaten Sukamara dengan ibu kotanya Sukamara. Termasuk dalam wilayah Kabupaten Sukamara adalah Kecamatan Bulik, Kecamatan Lamandau dan Kecamatan Delang. Mencermati kebijakan tersebut, utusan dari Kecamatan Bulik, Kecamatan Lamandau dan Kecamatan Delang mengambil sikap Abstain. Lamandau In Figure 2013 / 2014
xxxv
SEJARAH KABUPATEN LAMANDAU
Dipihak lain, masyarakat pedalaman Kotawaringin Barat yang berada di perantauan khususnya di Palangka Raya prihatin dengan kondisi pembangunan di Kecamatan Bulik, Kecamatan Lamandau dan Kecamatan Delang yang tertinggal dari daerah lain di Kotawaringin Barat, sekaligus mencermati adanya rencana penggabungan ke-3 kecamatan tersebut dengan Sukamara. Atas keprihatinan tersebut, maka Drs. Nahson Taway, Drs. Iba Tahan, MS, Ir. Farintis Sulaiman dan Charles Rakam, S.Pd mengadakan Studi Kualitatif “Pembentukan Kabupaten Lamandau” sebagai respon terhadap Undangundang No, 22 Tahun 1999. Studi ini dibicarakan dalam pertemuan Kerukunan Tamuai Kotawaringin Barat di Palangka Raya pada tanggal 7 Nopember 1999. Hasil pertemuan tersebut antara lain agar hasil studi kualitatif Pembentukan Kabupaten Lamandau tersebut disosialisasikan kepada masyarakat di Kecamatan Bulik, Kecamatan Lamandau dan Kecamatan Delang dan diusulkan kepada pemerintah melalui Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat. Pada tanggal 10 November 1999, atas prakarsa Drs. Nahson Taway, para tokoh masyarakat yang berasal dari Kecamatan Bulik, Kecamatan Lamandau dan Kecamatan Delang mengadakan pertemuan di Pangkalan Bun. Hasil pertemuan adalah mengusulkan (melalui surat) kepada DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat, Bupati Kotawaringin Barat, DPRD Propinsi Kalimantan Tengah dan Gubernur Kalimantan Tengah agar wilayah bekas Kawedanan Bulik (Bulik, Lamandau dan Delang) disatukan menjadi sebuah kabupaten baru yaitu “KABUPATEN LAMANDAU” dengan berdasarkan/ melampirkan hasil studi kualitatif pembentukan Kabupaten Lamandau yang ditulis oleh ke-empat penulis di atas. Adapun penanda tangan usul/surat sebanyak 8 ( delapan) orang atas nama Masyarakat Pedalaman BULANG (Bulik,Lamandau,Delang) yaitu : C.S Phaing (Almarhum), Drs. Nahson Taway, Drs. Don F. Ringkin, Harigano Ringkas, Musringin, Sama DJ. Mamud (Almarhum), Tommy H. Ibrahim dan Helkia Penyang. Pada tanggal 17 November 1999, Drs. Iba Tahan, MS., Inte Sartono, SH, Markos DJ. Mamud, S.hut., Charles Rakam, S.Pd, melakukan ekspose melalui SKH Kalteng Pos, untuk menjelaskan keinginan masyarakat pedalaman Kotawaringin Barat menyatukan Kecamatan-kecamatan Bulik, Lamandau dan
xxxvi
Lamandau Dalam Angka 2013 / 2014
HISTORY OF LAMANDAU REGENCY
Delang dalam Kabupaten Lamandau (SKH Kalteng Pos tanggal 18 Nopember 1999, halaman 2). Pada tanggal 20 Nopember 1999 beberapa tokoh masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Pedalaman (FKMP) Kecamatan Bulik yaitu H.Muchlisin, H.Arsyadi Madiyah, Andreas Nahan, S.IP, Dharmawi Juahir dan Thedan Usith mengumpulkan dan mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda. Pada pertemuan tersebut dihadiri pula oleh Tommy H. Ibrahim (anggota DPRD Kotawaringin Barat) sebagai salah satu penandatangan surat usul pembentukan Kabupaten Lamandau tertanggal 10 Nopember 1999 tersebut di atas. Dari hasil pertemuan tanggal 20 Nopember tersebut dilakukan jajak pendapat (polling) dari tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, cendekiawan dan para pemerhati di Kecamatan Bulik dengan 3 (tiga) alternatif pilihan yaitu :
Setujukah anda bergabung dengan Kabupaten Sukamara ? Setujukah anda apabila kita tetap bergabung dengan Kabupaten Kotawaringin Barat ? Setujukah anda apabila kita mengusulkan pembentukan Kabupaten baru hasil pemekaran dengan Nanga Bulik sebagai Ibu Kota Kabupatennya ?
Hasil polling saat itu ternyata menunjukkan 97,36 % setuju dengan pilihan yang ke-3 yaitu mengusulkan pembentukan kabupaten sendiri. Dari hasil polling inilah yang kemudian mendasari gerak dan langkah perjuangan pembentukan Kabupaten Lamandau ditingkat lokal kecamatan Bulik, Delang dan Lamandau disamping dukungan para tokoh yang berada di luar daerah. Kemudian pada saat Pejabat Gubernur Kalimantan Tengah Bapak Rapiudin Hamarung bersama dengan Bupati Kotawaringin Barat beserta Pejabat Pemerintah lainnya berkunjung di Nanga Bulik pada tanggal 6 Januari 2000, masyarakat Kecamatan Bulik, Lamandau dan Delang kembali menyatakan sikap secara utuh dan tegas agar ketiga kecamatan tersebut digabung dalam sebuah Kabupaten baru yaitu Kabupaten Lamandau. Selanjutnya atas prakarsa FKMP – BULANG pada tanggal 8 Juli 2000 di Nanga Bulik tepatnya di Gedung Kartawana/Eks Kantor DPRD Kabupaten Lamandau In Figure 2013 / 2014
xxxv ii
SEJARAH KABUPATEN LAMANDAU
Lamandau atau Kantor KPUD, dilaksanakan Musyawarah Besar Masyarakat Kecamatan Bulik, Lamandau dan Delang, untuk menyatukan Visi dan Misi pemekaran Kabupaten Lamandau serta dalam rangka membentuk Panitia Persiapan Pembentukan Kabupaten Lamandau (P3KL) dengan Mozes Pause, SH sebagai Ketua Umum dan Tommy Hermal Ibrahim sebagai Sekretaris Umum P3KL yang ditugasi untuk menyusun komposisi dan personalia P3KL serta melanjutkan perjuangan pembentukan Kabupaten Lamandau. Setelah mendapatkan persetujuan dari DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat serta Bupati Kotawaringin Barat, maka pada tanggal 15 Oktober 2001, oleh Bupati Kotawaringin Barat di Hotel Wisata Jakarta dilakukan Expose terhadap rencana Pembentukan Kabupaten Lamandau dan Sukamara di depan Tim Independen Ditjen PUOD Depdagri bersama Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat, Bapak T.A. Zailani turut hadir pada sa’at Ekpose tersebut Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah dari Dapil Kotawaringin Barat yaitu : 1. Bapak H.M San Marwan 2. Bapak Ir. Kemal Masri Peserta / Utusan expose yaitu : 1. Drs. Daud Juanda (Ass. I Setda Kotawaringin Barat) 2. Drs. Wahyudi, M.Si (Bappeda Kotawaringin Barat) Adapun perwakilan dari P3KL yaitu : 1. Mozes Pause, SH 2. H. Muchlisin 3. Tommy H. Ibrahim 4. Andreas Nahan, S.IP 5. H. Arsyadi Madiah 6. H.Burhan 7. Drs. Frans Evendi Sekembalinya dari Jakarta Hasil expose tersebut disosialisasikan kepada masyarakat kecamatan Bulik, Kecamatan Lamandau, dan Kecamatan Delang pada tanggal 5 Februari 2002 di Nanga Bulik. xxxvi ii
Lamandau Dalam Angka 2013 / 2014
HISTORY OF LAMANDAU REGENCY
Setelah dilakukan pembahasan serta kajian yang mendalam serta atas petunjuk dan Ridho dari Tuhan Yang Maha Esa, maka akhirnya rencana Pembentukan Kabupaten Lamandau telah disyahkan melalui Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan kabupaten Barito Timur di Propinsi Kalimantan Tengah di Jakarta Pada sa’at pengesahan Undang – undang tersebut dihadiri pula oleh Unsur P3KL yaitu : 1. Drs. Iba Tahan, MS, 2. H. Arsyadi Madiah 3. Idar Y.Kunum 4. H. Burhan 5. Ibramsyah Ambran 6. Darmawi Juwahir 7. Syubandi HN 8. Vicentius Huang 9. Drs. Frans Evendi 10. Imanuel Gerzon 11. Luyen K. Antang 12. Effendi Buhing. Kemudian pada tanggal 8 Juli 2002 oleh Gubernur Kalimantan Tengah atas nama Menteri Dalam Negeri di depan Sidang Paripurna DPRD Propinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya dilaksanakan Acara Pelantikan Bapak Drs. Regol Cikar sebagai Penjabat Bupati Lamandau Tanggal 12 Juli 2003, aktifitas Kantor Bupati Lamandau yang beralamat di Jl. Tjilik Riwut No. 10 Nanga Bulik (Eks Kantor Camat Bulik) mulai dibuka dengan jumlah personil sebanyak 7 (tujuh) orang berdasarkan Instruksi Penjabat Bupati Lamandau. Ketujuh orang tersebut adalah : 1. Drs. Kardinal 2. Andreas Nahan, S.IP Lamandau In Figure 2013 / 2014
xxxi x
SEJARAH KABUPATEN LAMANDAU
3. 4. 5. 6. 7.
Ganti P.Kanisa, S.STP Triadi E.J, S.STP H. Arsyadi Madiah Abdul Rasyid .S Cahyono.
Setelah melalui perjuangan serta proses yang cukup panjang, akhirnya Kabupaten Lamandau dapat terbentuk. Untuk menunjukan rasa syukur atas terwujudnya perjuangan tersebut,maka pada tanggal 3 Agustus 2003 dilaksanakan Acara Syukuran Pemnetukan Kabupaten Lamandau yang dihadiri oleh salah seorang tokoh kebanggaan/putera asli kelahiran Kabupaten Lamandau yaitu Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Bpk. Drs. Nahason Taway), Biro Tata Praja Setda Propinsi Kalimantan Tengah dan Bupati Kotawaringin Barat serta masyarakat Kabupaten Lamandau dengan mengambil tempat di Bundaran baru Bukit Hibul yang merupakan rencana areal perkantoran kabupaten. Dalam acara syukuran tersebut, sekaligus dilakukan penyerahan Hibah Lahan Perkantoran dari masyarakat Nanga Bulik seluas 350 hektar untuk keperluan areal perkantoran tersebut. Acara syukuran tersebut yang dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2002, kemudian dicanangkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Lamandau, yang pada tanggal 3 Agustus 2012 ini, genap berusia Sepuluh tahun.
xl
Lamandau Dalam Angka 2013 / 2014
HISTORY OF LAMANDAU REGENCY
HISTORY OF LAMANDAU REGENCY Lamandau is a former region of Kawedanan Bulik consists of Bulik, Lamandau and Delang sub district. The establishment of Lamandau Regency begins meeting with Local Government of Kotawaringin Barat with head of subdistrict, and Kotawaringin Barat community leaders at the Office in Regent Hall Kotawaringin Barat on 3 November 1999, the Government plans socialize Kotawaringin Barat Regency to be spreaded. At the meeting attended by, among other elements of the community and sub district government of Bulik, Lamandau and delang. In particular, can be noted, that the messengers from: 1.
Bulik Sub district Nubari B. Punu, BA (sub district head of Bulik) H. Arsyadi Madiyah (Public Figures) Darmawi Juahir (Public Figures)
2.
Delang Sub district Represented by Drs. Kardinal as sub district head of Delang
3.
Lamandau Sub District Represented by Silas Kadongkok, BA as sub district head of Lamandau
At the meeting, explained that the plan of the Regional Government Kotawaringin Barat is to increasing the status of the Sukamara District , so that the Kotawaringin Barat spreaded to be two (2) regency, namely the Kotawaringin Barat with Pangkalan Bun as capital regency and Sukamara Regency with Sukamara as capital regency. Included in the Regency area of Sukamara is Bulik, Lamandau and Delang. Looking at the policy, the messenger of Bulik, Lamandau and Delang posture abstain. At the other side, Kotawaringin Barat rural communities, especially in foreign Palangka Raya is concerned with the development conditions in the
Lamandau In Figure 2013 / 2014
xli
SEJARAH KABUPATEN LAMANDAU
Bulik, Lamandau and Delang subdistrict lagged from other regions in Kotawaringin Barat, and look to the plan of merger-3 district with Sukamara. Therefore, Drs. Nahason Taway, Drs. Iba Tahan, MS, Ir. Farintis Sulaiman and Charles Rakam, S.Pd conducted a Qualitative Study on "The Establishment of Lamandau Regency" as a response to law No. 22 of 1999. This study is discussed in the Tamuai’s Meeting in Palangka Raya on 7 November 1999. The Results meeting, The plan of Establishment for Lamandau Regency must be socialized to the people in Bulik, Lamandau and Delang subdistrict and proposed to the government through the Regency of Kotawaringin Barat. On 10 November 1999, the initiative of Drs. Nahason Taway, the community leaders who came from the Bulik, Lamandau and Delang have a meeting in Pangkalan Bun. The result is suggested to the Legislative of Kotawaringin Barat, Regent Kotawaringin Barat Legislative Assembly Province of Kalimantan Tengah and the Governor of Kalimantan Tengah, to unify the region of Kawedanan Bulik (Bulik, Lamandau and Delang) to make it as a Regency named Lamandau Regency referring to the results of qualitative studies. The hands of a proposal / letter of 8 (eight) in the name of the BULANG Society (Bulik,Lamandau,and Delang) are: C.S Phaing (Almarhum), Drs. Nahson Taway, Drs. Don F. Ringkin, Harigano Ringkas, Musringin, Sama DJ. Mamud (Almarhum), Tommy H. Ibrahim dan Helkia Penyang. On 17 November 1999, Drs. Iba Tahan, MS., Inte Sartono, SH, Markos DJ. Mamud, S.hut., Charles Rakam, S.Pd, through exposure to SKH Kalteng Post, explains the desire of Kotawaringin Barat rural communities for unify the sub district of Bulik, Lamandau and Delang to be a Lamandau Regency (SKH Kalteng Post date 18 November 1999, page 2). On 20 November 1999 several community leaders who joined in the Forum Komunikasi Masyarakat Pedalaman (FKMP) H. Mukhlisin, H. Arsyadi Madiyah, Andreas Nahan, Dharmawi Juahir and Thedan Usith gather and hold meetings with community leaders, religious leaders and figures youth. At the meeting attended also by Tommy H. Brahim (DPRD Kotawaringin Barat members) as a signer of the establishment of Lamandau Regency proposal dated 10 November 1999 mentioned above. At this meeting, have been conducted poll of community leaders, religious leaders, youth, scholars and observers in the Bulik subdistrict with three (3) alternative options, namely: Do you agree if we join with Sukamara? xlii
Lamandau Dalam Angka 2013 / 2014
HISTORY OF LAMANDAU REGENCY
Do you agree if we still stay with Kotawaringin Barat? Do you agree if we propose the establishment of the new regency with Nanga Bulik as a capital regency?
Poll results was 97.36% agree with the option number three for proposes the establishment of the district itself. From the results of the polls and that underlie this movement and the struggle of the establishment of District Lamandau at the local district Bulik, Delang and Lamandau addition to the support of the leaders who are outside the region. When the Governor of Central Kalimantan, represented by Mr. Rapiudin Hamarung and the Regent of Kotawaringin Barat with other government officials visited Nanga Bulik in 2000, the community of Bulik, Lamandau and Delang attitudes expressed in their entirety for unify the three subdistrict in to the one region namely Lamandau Regency. Furthermore, on the initiative of BULANG FKMP on July 8, 2000 at Nanga Bulik precisely Kartawana Building / Ex Lamandau District Council Office or the Office of the Election Commission, the Council of Large Public Sub implemented Bulik, Lamandau and Delang, to unify the vision and mission as well as the expansion of the District in order Lamandau establishment of the Preparatory Committee for the District formed Lamandau (P3KL) with Mozes Pause, SH as Chairman and Tommy Hermal Ibrahim as General Secretary P3KL tasked to formulate the composition and personnel and continue the struggle P3KL Lamandau district formation. After getting the approval from Parliament and regent of Kotawaringin Barat, then on October 15, 2001, by the Kotawaringin Barat Regent at Wisata Jakarta Hotel have been meeting on the plan and the establishment of the District Lamandau and Sukamara in front of PUOD Independent Team Depdagri with the Chairman of Kotawaringin Barat DPRD, Mr. TA Zailani, at the Meeting also present at the Central Kalimantan provincial parliament members from the Kotawaringin Barat is: 1. HM. San Marwan 2. Ir. Kemal Masri Envoy From Kotawaringin Barat is : 1. Drs. Daud Juanda (Asisten I Kabupaten Kotawaringin Barat) 2. Drs. Wahyudi,M.Si. (Bappeda Kabupaten Kotawaringin Barat) Lamandau In Figure 2013 / 2014
xliii
SEJARAH KABUPATEN LAMANDAU
Representatives From P3KL is : 1. Mozes Pause, SH 2. H. Muchlisin 3. Tommy Hermal Ibrahim 4. Andereas Nahan, S.IP 5. H. Arsyadi Madiah 6. H. Burhan 7. Drs. Frans Evendi. Upon his return from meeting in Jakarta, the results are then disseminated to the public Sub Bulik, District and Sub-district Lamandau Delang on the date February 5, 2002 at Nanga Bulik. After an in-depth discussion and study as well as the direction and bless from God Almighty, then eventually the plan was approved establishment of district Lamandau through act No. 5 of 2002 on the establishment of Katingan, Seruyan District, District Sukamara, Lamandau District, District of Gunung mas, district Pulang Pisau. district Murung Raya, and Barito Timur in Kalimantan Tengah Province in Jakarta when ratification Act - legislation was also attended by P3KL elements are: 1. Drs. Iba Tahan, MS, 2. H. Arsyadi Madiah 3. Idar Y.Kunum 4. H. Burhan 5. Ibramsyah Ambran 6. Darmawi Juwahir 7. Syubandi HN 8. Vicentius Huang 9. Drs. Frans Evendi 10. Imanuel Gerzon 11. Luyen K. Antang 12. Effendi Buhing. Then on July 8, 2002 by the Governor of Kalimantan Tengah, on behalf of the Minister of the Interior at the Plenary Session of the Kalimantan Tengah
xliv
Lamandau Dalam Angka 2013 / 2014
HISTORY OF LAMANDAU REGENCY
Provincial Councils in Palangkaraya Inaugural Event held Drs. Regol Cikar as Acting Regent Lamandau Dated July 12, 2003, activity Lamandau Regent Office is located at Jl. No. Tjilik Riwut. 10 Nanga Bulik (Ex Bulik Head Office) was opened by the number of personnel as much as 7 (seven) by the Acting Regent Lamandau instructions. The seven are: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Drs. Kardinal Andreas Nahan, S.IP Ganti P.Kanisa, S.STP Triadi E.J, S.STP H. Arsyadi Madiah Abdul Rasyid .S Cahyono.
After going through a struggle and a long process, finally Lamandau district can be formed. To show gratitude for the realization of these struggles, then on August 3, 2003 Celebration Event held Establishment Lamandau district attended by one of the characters of pride / Lamandau native son born in the District of Vice Governor of Kalimantan Tengah (Mr. Drs. Nahshon Taway), Bureau of Administration diocesan Secretariat of Kalimantan Tengah and Kotawaringin Barat and Regency society Lamandau to take place at the Bundaran Bukit Hibul which is plan office area. In the celebration event, once performed submission Land Grant Office of the Nanga Bulik measuring 350 hectares for the office area. The celebration event was held on August 3, 2002, and was declared as the Day of the District Lamandau until Now.
Lamandau In Figure 2013 / 2014
xlv