Sistem Informasi Manajemen (Rizky Leonita H.). 1
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS BASED ON INFORMATION TECHNOLOGY IN KANTOR URUSAN AGAMA SEYEGAN SLEMAN Oleh: Rizky Leonita Hapsari, FIS UNY,
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi di KUA Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dengan menggunakan alat bantu pedoman wawancara dan pedoman observasi. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik triangulasi sumber digunakan untuk mengecek keabsahan data penelitian. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi di KUA Kecamatan Seyegan belum efektif dan efisien. Terdapat dua aplikasi yang digunakan di KUA Kecamatan Seyegan dalam mendukung sistem informasi manajemen yaitu SIMKAH (Sistem Informasi Manajemen Nikah) dan SIWAK (Sistem Informasi Wakaf), adanya kekurangan dan hambatan dalam penggunaan aplikasi tersebut sehingga belum berjalan secara optimal. Hambatan yang dihadapi yaitu sarana dan prasarana yang masih kurang terutama alat pendukung aplikasi tersebut serta kurangnya sosialisasi kepada masyarakat. Kata kunci : sistem informasi manajemen, teknologi informasi, penerapan
Abstract This research aims to understand the application of management information system based on information technology in KUA Seyegan Sleman regency and the factors that influenced them. This research method is descriptive qualitative. Research instruments are researcher with the interview guidelines and observation guidelines. The data is collected through interviews, observation, and documents. To chek the validity of the data is using triangulation source technique. The data analysis technique are collection of the data, reduction of the data, presentation of the data, and the withdrawal of the conclusions. The result of this research shows that application of management information system based on information technology in KUA Seyegan has not been effective and efficient. There are two applications used in KUA Seyegan to support management information system, there are SIMKAH (Sistem Informasi Manajemen Nikah) and SIWAK (Sistem Informasi Wakaf). There are deficiencies and obstacles of the SIMKAH and SIWAK. The obstacles are lack of infrastructures and lack of socialization. . Keywords: management information systems, information technology, application
Sistem Informasi Manajemen (Rizky Leonita H.). 2
penyelenggaraan
PENDAHULUAN Pemerintah merupakan suatu entitas yang memiliki fungsi dan tujuan memberikan layanan
bimbingan
manasik
haji,
pembinaan keluarga sakinah, dll. Dari sekian banyak peran di bidang
publik kepada masyarakat dengan menjalankan
pembangunan
peran sebagai organisasi publik non profit.
menjalankan fungsi atau perannya KUA sering
Pelayanan publik didasarkan atas fungsi, peran,
mendapat sorotan dari berbagai pihak terutama
kewajiban
dalam
dan
tujuan
dalam
pemenuhan
keagamaan
hal
pencatatan
tersebut,
dalam
pernikahan.
Biaya
kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa
administrasi pernikahan sesuai dengan aturan
yang memiliki karakteristik sebagai barang
sebenarnya
publik.
dilaksanakan di KUA dan membayar Rp 600
digratiskan
jika
akad
nikah
Kantor Urusan Agama merupakan bagian
ribu jika akad nikah dilaksanakan di rumah.
dari institusi pemerintah daerah yang bertugas
Akan tetapi sering ditemui penghulu memungut
memberikan pelayanan kepada masyarakat di
biaya pernikahan lebih dari itu. Diperhitungkan
bidang keagamaan. Kantor Urusan Agama
jika ada 2,5 juta hajatan setiap tahun dengan
(KUA) adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT)
rata-rata Rp 500 ribu setiap hajatan, total
Direktorat
pungutan tersebut mencapai Rp 1,2 triliun.
Jenderal
Bimbingan
Masyarakat
Islam Kementerian Agama RI yang berada di
(http://antaranews.com/berita/411986/penghulu-
tingkat Kecamatan. KUA memiliki tugas pokok
di-antara-kearifan-lokal-dan-pidana).
dan fungsi (tupoksi) melaksanakan sebagian
tersebut
tugas
gratifikasi.
Kantor
Kementerian
Agama
Kota/Kabupaten di bidang urusan Agama Islam dan
membantu
pembangunan
pemerintahan
dapat
dinyatakan
Pungutan
sebagai
bentuk
Dari sudut pandang yang berbeda terkait dengan pencatatan pernikahan,
KUA
juga
umum di bidang agama di tingkat kecamatan.
memiliki nilai integritas yang rendah. Komisi
Tugas Pokok KUA Kecamatan tersebut tertuang
Pemberantasan
pada Keputusan Menteri Agama Nomor 517
Kementrian Agama berdasarkan hasil Survey
Tahun 2001 tentang penataan organisasi KUA
Integritas Sektor Publik 2014. Dari survey
Kecamatan dan juga tertuang dalam Peraturan
tersebut
Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2011 yang
pencatatan nikah di KUA memiliki nilai
menyatakan bahwa Kantor Urusan Agama
integritas terendah. Dari tahun 2007 hingga
adalah unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal
tahun 2011 memiliki nilai dibawah standar.
Bimbingan Masyarakat Islam pada tingkat
Padahal nilai minimal yang ditetapkan oleh KPK
kecamatan. KUA memiliki peran yang sangat
yaitu 6,00. Penilaian dalam hal administrasi
krusial
pernikahan dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu
dalam
KPK
memberikan
pelayanan,
administrasi
pernikahan,
kepraktisan
pembinaan kemasjidan, penerbitan akta wakaf,
keterbukaan
diantaranya
yaitu
Korupsi
(KPK)
menyatakan
Standar
unit
Operasional
informasi,
dan
menilai
layanan
Prosedur,
pemanfaatan
Sistem Informasi Manajemen (Rizky Leonita H.). 3
teknologi informasi. Nilai dari masing-masing
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor
kriteria tersebut yaitu 6.97, 6.05, dan 4.93.
DJ.II/369 Tahun 2013tentang penerapan Sistem
Berdasarkan hasil survey tersebut Kementerian
Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) pada
Agama
Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan, maka
masih
kurang
dalam
pemanfaatan
teknologi informasi.
menerapkan program SIMKAH bagi KUA
Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
adalah suatu keharusan. Keharusan inilah yang
Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian
dapat mengakibatkan peningkatan penggunaan
Agama RI mencoba mewujudkan tuntutan jaman
teknologi informasi di KUA. Namun, hal ini juga
salah satunya dengan melahirkan SIMBI (Sistem
perlu di dukung dengan adanya sumber daya
Informasi Manajemen Bimas Islam). SIMBI
manusia dan juga perangkat teknologi yang
terdiri dari beberapa aplikasi yang mendukung
memadai.
tugas Kementerian Agama pada tiap bidangnya. Pengelolaan
Manajemen
SIWAK di KUA Kecamatan Seyegan masih
Bimas Islam yang diterapkan oleh Direktorat
belum optimal, salah satunya disebabkan oleh
Jenderal Bimas Islam semakin banyak berperan
kurangnya teknologi atau perangkat pendukung
dalam mewujudkan sistem perkantoran modern
dalam
pada KUA.
Keberadaan aplikasi ini juga belum sepenuhnya
Kantor
Sistem
Informasi
Sampai saat ini, penggunaan SIMKAH dan
Urusan
aplikasi-aplikasi
ini.
Kecamatan
dapat mengakomodir apa yang menjadi tugas
Seyegan merupakan KUA di Kabupaten Sleman
dan fungsi KUA dalam menjalankan fungsinya
yang telah menggunakan sistem informasi
baik fungsi administrasi, pelayanan, penerangan
manajemen yang dilengkapi dengan aplikasi-
maupun pembinaan. Berdasarkan uraian tersebut
aplikasi yang mendukung dalam melaksanakan
diatas maka dipandang perlu untuk mengkaji
tugas-tugasnya. Kantor Urusan Agama ini sudah
secara lebih mendalam tentang penggunaaan
mulai
sistem informasi manajemen dalam mendukung
mengaplikasikan
Agama
menjalankan
sistem
informasi
manajemen berbasis teknologi informasi, yaitu dengan
menerapkan
Sistem
Informasi
Manajemen Nikah (SIMKAH) dan Sistem Informasi
Wakaf
(SIWAK)
yang
mulai
digunakan sejak tahun 2011. SIMKAH dan SIWAK merupakan aplikasi yang ada di Kantor Urusan
Agama
Kecamatan
Seyegan
yang
membantu dalam pencatatan pernikahan dan perwakafan, sehingga administrasi pernikahan dan perwakafan tidak lagi dilakukan secara konvensional. Sejak adanya Instruksi Direktorat
fungsi dan peran Kantor Urusan Agama. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi Kecamatan
penelitian Seyegan
terletak Kabupaten
di
KUA Sleman.
Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai bulan Juni 2015.
Sistem Informasi Manajemen (Rizky Leonita H.). 4
sistem
Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah orang-orang yang dapat memberikan informasi mengenai latar belakang dan keadaan yang sebenarnya dari objek penelitian sehingga data yang dihasilkan akurat. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Kantor Urusan Agama Seyegan yaitu Bapak Drs Anshori, Operator SIMKAH yaitu Bapak Sumardiyono dan Bapak Abid, Operator SIWAK
yaitu
Bapak
Jaelani
dan
Bapak
Suciyono, Pengguna pelayanan KUA Kecamatan Seyegan yaitu Bapak Yanto, Ibu Supri dan Ibu Dian.
informasi
manajemen
berbasis
teknologi informasi. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Dalam
penelitian
digunakan
ini,
adalah
menggunakan
wawancara
yang
wawancara
pedoman
yang
wawancara
dan
pertanyaannya berkembang sesuai dengan situasi
dan
informasi
yang
dibutuhkan
sehingga terjadi wawancara interaktif antara peneliti dan para informan. 2. Observasi Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi
Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, instrumen atau alat pengumpulan data utama adalah peneliti sendiri.
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian melalui wawancara dan observasi terhadap informan penelitian. Peneliti menggunakan data primer untuk mendapatkan informasi langsung tentang sistem informasi manajemen informasi
di
KUA
Kecamatan Seyegan.
sekunder
penelitian
ini
yang yaitu
pelayanan,
dan
kecakapan pegawai KUA, serta mengamati
informasi atau belum. 3. Dokumentasi Penggunaan teknik dokumentasi ini bertujuan untuk menggali data-data
yang bersifat
historis. Dokumentasi yang telah diperoleh dalam penelitian ini berupa foto-foto kegiatan di KUA Seyegan, Profil KUA Seyegan, buku pedoman SIMKAH dan SIWAK, Instruksi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
2. Data Sekunder Data
kegiatan,
mengamati
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi
1. Data Primer
teknologi
pelaksanaan
untuk
kegiatan dan pelaksanaan tugas KUA sudah
Sumber dan Jenis Data
berbasis
langsung
digunakan tentang
dalam
dokumen-
dokumen resmi seperti Dokumen Profil Kecamatan Seyegan, Profil KUA Kecamatan Seyegan, Buku Panduan SIMKAH dan SIWAK, Artikel-artikel tentang SIMKAH dan SIWAK, serta peraturan perundangan terkait
Islam
Nomor
tentang
DJ.II
penerapan
/369
Tahun
Sistem
2013
Informasi
Manajemen Nikah (SIMKAH) pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan. Teknik Keabsahan Data Dalam
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan teknik keabsahan data dengan
Sistem Informasi Manajemen (Rizky Leonita H.). 5
triangulasi sumber. Triangulasi sumber adalah pengecekan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.
data interaktif menurut Miles dan Hubberman (2009). Teknik analisis yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Umum
Sistem
Informasi
Manajemen berbasis Teknologi Informasi di
Pemanfaatan Teknologi Informasi di era sekarang dirasakan semakin mendesak termasuk dalam hal pelayanan publik. Untuk saat ini, pemanfaatan teknologi informasi bukan hanya tetapi
juga
dengan
penggunaan jaringan internet. Sebagai salah satu layanan
publik, KUA
Kecamatan
Seyegan berusaha menjawab tantangan tersebut dengan menyediakan fasilitas teknologi berupa internet (website), facebook, e-mail maupun sarana telekomunikasi telepon. Alamat e-mail KUA
Kecamatan
Seyegan
yaitu
[email protected], alamat facebook yaitu facebookkua.seyegan sedangkan
alamat
@facebook.com website
yaitu
Dalam pelaksanaannya, KUA Kecamatan Seyegan hanya menggunakan 2 macam aplikasi,
(SIMKAH) (SIWAK).
Informasi
dan
Manajemen
merupakan
komputer
Nikah
program
yang
aplikasi
berguna
untuk
mengumpulkan, mengolah, serta menyimpan data dari seluruh KUA di Indonesia yang terkumpul
secara
online.
Sebenarnya
SIMKAH telah diluncurkan oleh Kemenag RI
Sistem
Seyegan mulai menggunakan SIMKAH pada tahun 2012. Sejalan dengan adanya SIMKAH, pendaftaran nikah dicatat oleh penghulu
Manajemen Nikah Informasi
SIMKAH yang dilakukan oleh operator SIMKAH.
Wakaf
KUA
Kecamatan
Seyegan
memiliki pegawai sebagai operator SIMKAH yang
bertugas
khusus
untuk
mencatat
pernikahan menggunakan SIMKAH, namun tidak
dipungkiri
jika
pencatatan
nikah
menggunakan SIMKAH juga dapat dilakukan oleh
penghulu.
Hal
ini
dikarenakan
pencatatan pernikahan dan penghulu saling terkait.
Salah
satu
alasan
penggunaan
SIMKAH di KUA Kecamatan Seyegan adalah karena kemampuan aplikasi tersebut dalam membantu pekerjaan. Kemampuan utama dari program SIMKAH ini adalah mudahnya data dari KUA untuk dikirim ke Kantor
www.kuaseyegan.blogspot.com.
yaitu Sistem
Informasi
kemudian data-data dicatat menggunakan
KUA Kecamatan Seyegan.
institusi
Nikah
pada tahun 2011, namun KUA Kecamatan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
komputer
Manajemen
(SIMKAH)
(SIMKAH)
Penelitian ini menggunakan teknik analisis
penggunaan
Informasi
Sistem
Teknik Analisis Data
Gambaran
a. Sistem
Kementerian
Agama,
Kanwil
Kementerian Agama dan Bimas Islam melalui internet
sehingga
murah
dan
efektif.
SIMKAH akan terus dikembangkan, dengan target utama adalah komputerisasi semua pelayanan yang ada di KUA.
Sistem Informasi Manajemen (Rizky Leonita H.). 6
Dengan penggunaan SIMKAH ini, data-
perangkat lunak (software) berbasis windows
data pernikahan tidak hanya tersimpan di
yang berisi tentang benda - benda yang di
KUA Kecamatan saja, akan tetapi juga di
wakafkan. Aplikasi ini merupakan aplikasi
kabupaten dan juga pusat. Data-data ini
yang dikhususkan untuk benda – benda wakaf
dipublikasi secara umum dan dapat diakses
yang ada di Indonesia. Dengan adanya
oleh masyarakat. Sebagai contoh, pencarian
SIWAK
data pernikahan berdasarkan lokasi dapat
terdokumentasi dengan baik dan akan terdapat
dicari
penyatuan data wakaf seluruh Indonesia,
melalui
internet
dengan
alamat
maka
data-data
wakaf
dapat
http://simkah.kemenag.go.id/infonikah.
sehingga Kementerian Agama RI memiliki
Dengan memasukkan provinsi, kabupaten,
database wakaf yang akurat. KUA Kecamatan
dan kecamatan yang dicari serta bulan dan
Seyegan
tahun dilaksanakannya pernikahan maka data-
SIWAK pada tahun 2012.
data tersebut akan muncul.
aplikasi
untuk mengolah data wakaf, baik untuk
calon
penambahan, pengeditan, penghapusan data
pengantin yang bermaksud menyalahgunakan
dan transaksi lainnya. Modul SIWAK ini
pernikahan. Hal ini dilakukan dengan cara
terdiri dari beberapa modul, yaitu modul
menyediakan database mengenai administrasi
propinsi, modul kabupaten, modul kecamatan,
kependudukan dari Dinas Kependudukan dan
dan modul kelurahan. Modul ini berisi daftar
Catatan Sipil Kabupaten setempat. Saat calon
daerah yang di gunakan untuk mengolah data
pengantin mendaftarkan pernikahannya di
daerah tersebut, baik untuk penambahan,
KUA, SIMKAH akan memasukkan Nomor
pengeditan, penghapusan data dan transaksi
Induk
lainnya.
juga
pemerintah
yang diwakafkan. Modul SIWAK digunakan
pusat,
SIMKAH
dengan
menggunakan
SIWAK berisi informasi mengenai benda
Selain sebagai penyedia informasi yang terintegrasi
mulai
dapat
Kependudukan
mendeteksi
calon
pengantin
tersebut sehingga akan muncul identitas dari
Seperti pada aplikasi SIMKAH, data-data
calon pengantin tersebut terutama jenis
SIWAK juga terintegrasi dengan pemerintah
statusnya. Sehingga calon pengantin tidak
pusat, sehingga data seluruh Indonesia dapat
dapat
Namun,
terkumpul di pusat. Data-data dan informasi
fungsi seperti ini belum bisa diterapkan di
yang ada di pusat juga dapat diakses oleh
KUA
ini
masyarakat secara umum melalui internet
dikarenakan belum adanya kesiapan dari
dengan alamat http://siwak.kemenag.go.id/
kedua instansi tersebut.
index.php. Sebagai contoh yaitu jumlah tanah
memalsukan
identitasnya.
Kecamatan
Seyegan.
Hal
b. Sistem Informasi Wakaf (SIWAK)
wakaf di setiap provinsi dan penggunaan
SIWAK
(Sistem
Informasi
Wakaf)
merupakan
sebuah
program
aplikasi/
tanah wakaf di Indonesia dapat dilihat di website SIWAK.
Sistem Informasi Manajemen (Rizky Leonita H.). 7
yang
PEMBAHASAN Penerapan berbasis
Sistem Informasi Teknologi
Manajemen
Informasi
di
KUA
Kecamatan Seyegan. Sebagai sebuah organisasi pemerintah maka salah satu fungsi yang harus dilakukan adalah memberikan pelayanan publik kepada seluruh
pemangku
kepentingan.
KUA
merupakan salah satu penyelenggara pelayanan publik
yang
merupakan
unit
pembantu
Kementerian Agama RI. Tidak hanya dalam hal perkawinan, namun KUA juga melaksanakan tugas lain seperti mengurus dan membina masjid,
zakat,
wakaf,
dan
ibadah
sosial,
kependudukan dan pengembangan keluarga sakinah, serta penyelenggaraan ibadah haji. Dalam memberikan pelayanan tidak hanya sebatas
memberikan
apa
yang dibutuhkan
masyarakat tetapi juga melayani sebaik-baiknya. Di era perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat, pemanfaatan teknologi sangat
dibutuhkan
pelayanan
kepada
untuk
meningkatkan
masyarakat.
Teknologi
informasi menurut Lucas dalam Abdul Kadir (2003:13) adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektrolis. Di KUA Kecamatan
Seyegan,
penggunaan
teknologi
informasi untuk mendukung sistem informasi manajemen komputer
tidak tetapi
hanya juga
pada
penggunaan
dengan
penggunaan
internet. Sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi dapat diukur menggunakan indikator yaitu efisiensi dan efektivitas. Seperti
dijelaskan
oleh
O’Brien
bahwa
keberhasilan sistem informasi tidak seharusnya diukur hanya melalui efisiensi tetapi juga dari efektivitas teknologi informasi. a. Efisiensi Pemanfaatan teknologi informasi dalam mendukung sistem informasi manajemen di KUA Kecamatan Seyegan diharapkan dapat mengurangi beban kerja pegawai KUA serta mempercepat pelayanan kepada masyarakat. Adanya
penerapan
sistem
informasi
manajemen berbasis teknologi seharusnya dapat menggantikan tatap muka yang ada di KUA
Kecamatan
Seyegan
sehingga
masyarakat tidak perlu datang langsung ke KUA untuk mengakses pelayanan sehingga pelayanan akan lebih cepat. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut tentunya harus dilakukan secara bertahap. Seperti dalam penerapan belum
SIMKAH,
bisa
pendaftaran
dilaksanakan
oleh
online KUA
Kecamatan Seyegan, hal ini dikarenakan kurang
kesiapan
pegawai
KUA
dalam
menjalankan aplikasi sehingga penerapan aplikasi tersebut belum optimal. Kemajuan
teknologi
informasi
telah
membantu KUA Kecamatan Seyegan dalam menjalankan
tugasnya,
terutama
dalam
menjalankan pelayanan kepada masyarakat. Dengan adanya teknologi informasi bisa mempersingkat waktu dan meminimalkan biaya seperti yang dijelaskan oleh O’Brien. b. Efektivitas Efektivitas
merupakan
ukuran
yang
menunjukkan seberapa jauh program atau
Sistem Informasi Manajemen (Rizky Leonita H.). 8
kegiatan mencapai hasil dan manfaat yang diharapkan.
Penerapan
sistem
informasi
2) Waktu Standar
waktu
ditetapkan
KUA
bisa
merupakan salah satu prinsip pelayanan
dikatakan efektif, hal ini dapat dilihat dari
publik agar pelayanan yang dilakukan oleh
indikator efektivitas, yaitu keamanan data,
KUA tidak memakan waktu terlalu lama.
waktu, ketelitian, variasi laporan/output, dan
Selain itu dengan adanya standar waktu
relevansi.
berdasarkan jenis pelayanan, masyarakat
1) Keamanan data
merasa diberi kepastian waktu sehingga
Seyegan
Pemanfaatan
belum
teknologi
informasi
harus didukung dengan adanya database
Kecamatan
yang
manajemen berbasis teknologi informasi di Kecamatan
KUA
pelayanan
Seyegan
masyarakat akan menyesuaikan dengan standar waktu yang telah ditetapkan.
untuk menyimpan data-data yang sudah
Sebelum adanya komputer, perkerjaan
dimasukkan. Hal ini sangat diperlukan
KUA dilakukan secara manual dengan
untuk menjaga keamanan data agar data
ditulis
tidak rusak dan hilang. Faktor keamanan
menyelesaikan pekerjaan memakan waktu
data berhubungan dengan pencegahan
lama. Berbeda dengan saat ini, di era
bencana, baik
perkembangan teknologi yang semakin
karena
bencana
alam,
tangan
untuk
tindakan disengaja, maupun kesalahan
pesat
manusia. Bencana alam yang terjadi
dibutuhkan, namun di KUA Kecamatan
misalnya
memakan
Seyegan juga masih menggunakan mesin
barang-barang dan data-data dalam bentuk
ketik untuk menulis alamat surat pada
hardfile. Namun jika data-data tersebut
amplop.
disimpan di dalam database maka tidak
3) Ketelitian
kebakaran
dapat
penggunaan
sehingga
komputer
sangat
akan hilang. Penyimpanan data di KUA
Faktor ketelitian merupakan hal yang
Kecamatan Seyegan hanya tersimpan di
harus di pegang teguh oleh pengguna
semua komputer yang ada di KUA,
teknologi
sehingga keamanannya masih kurang,
berhubungan
terutama dalam mengantisipasi kerusakan
memasukkan dan memproses data. Jika
akibat virus. Namun, data-data terkait
faktor ini tidak diperhatikan maka akan
pernikahan
berdampak pada borosnya waktu, tenaga,
dan
menggunakan SIWAK
telah
wakaf
aplikasi terjamin
yang SIMKAH
sudah dan
informasi dengan
karena
ketelitian
kesalahan
saat
dan materi.
keamanannya
Untuk meningkatkan kemampuan dan
karena dalam penggunaan aplikasi ini telah
mengurangi kesalahan dalam penggunaan
terintegrasi dengan lembaga diatasnya
teknologi
yaitu Kemenag kabupaten hingga ke pusat.
Kecamatan
informasi, Seyegan
pegawai
KUA
sering mengikuti
Sistem Informasi Manajemen (Rizky Leonita H.). 9
pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan
a. Faktor Pendukung dalam Penerapan Sistem
oleh Pemerintah Kabupaten Sleman, salah
Informasi Manajemen berbasis Teknologi
satunya yaitu pelatihan komputer. Selain
Informasi.
itu, jika ada program baru dari Kemenag
1) Adanya
sumber
daya
manusia
yang
maka Kemenag melakukan sosialisasi dan
memadai di KUA Kecamatan Seyegan
pelatihan untuk KUA seperti saat adanya
dapat
program
kinerja serta dalam penyelesaian tugas-
SIMKAH
harapannya
KUA
dan bisa
SIWAK,
menggunakan
secara maksimal.
meningkatnya
tugas KUA. 2) Adanya koordinasi yang baik dengan
4) Variasi laporan/output Berbagai
mengakibatkan
macam
instansi atau lembaga lain. Koordinasi output
dapat
terkait
dengan
sistem
informasi
dihasilkan melalui aplikasi SIMKAH dan
manajemen berbasis TI yaitu antara lain
SIWAK. Variasi laporan atau output
dengan Kementerian Agama baik tingkat
berhubungan
isi
kabupaten, provinsi maupun pusat dan
informasi, data-data yang dimasukkan dan
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
diolah
beberapa
Kabupaten Sleman. Adanya aplikasi online
keluaran/output. Oleh karena itu, output
yang digunakan KUA Kecamatan Seyegan
yang dihasilkan dari pengolahan data juga
maka
dapat digunakan sebagai laporan, baik
Kementerian Agama sehingga data dapat
laporan harian, bulanan, dan tahunan.
terkumpul baik di kabupaten, propinsi dan
dengan
dapat
kelengkapan
menghasilkan
5) Relevansi
pusat.
dapat
terintergrasi
Koordinasi
dengan
dengan
Dinas
Relevansi menunjukkan manfaat yang
Kependudukan dan Catatan Sipil yaitu
dihasilkan dari output/keluaran informasi.
terkait aplikasi SIMKAH yang akan
Manfaat yang diperoleh dengan adanya
memudahkan Dinas Kependudukan dan
aplikasi tersebut yaitu penyajian data yang
Catatan Sipil dalam hal pembaharuan data.
cepat dan akurat serta mempermudah
Data penduduk di KUA yang telah
pelayanan. Sehingga output/keluaran hasil
melakukan pernikahan akan dikirim ke
pengolahan data sesuai dengan tujuan awal
Disdukcapil untuk diperbaharui sehingga
adanya aplikasi tersebut.
dapat memudahkan pemerintah dalam hal
Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Penerapan berbasis
Sistem Informasi Teknologi
Kecamatan Seyegan.
Informasi
Manajemen di
KUA
identitas kependudukan. b. Faktor Penghambat dalam Penerapan Sistem Informasi Manajemen berbasis Teknologi Informasi. 1) Kurangnya sarana dan prasarana di KUA Kecamatan
Seyegan
mengakibatkan
Sistem Informasi Manajemen (Rizky Leonita H.). 10
kurang
optimalnya
informasi
penerapan
manajemen
berbasis
sistem
teknologi
TI.
dilakukan
informasi. dengan
Optimalisasi
melengkapi
dapat
sarana
dan
Terutama dalam hal penggunaan aplikasi
prasarana terutama alat pendukung penerapan
SIMKAH, peralatan pendukung masih
sistem informasi manajemen berbasis teknologi
kurang seperti finger scan, kamera digital,
informasi dan optimalisasi pada aplikasi online
dan
itu,
yang digunakan oleh KUA Kecamatan Seyegan
pengelolaan website KUA Kecamatan
serta peningkatan kemampuan pegawai KUA
Seyegan masih kurang. Berita maupun
dalam penggunaan teknologi informasi. Melalui
informasi di website tersebut sejak tahun
optimalisasi tersebut maka diharapkan penerapan
2013 dan sampai saat ini belum diupdate.
sistem informasi manajemen berbasis teknologi
Pendaftaran nikah online yang seharusnya
informasi dapat berjalan secara efektif dan
terdapat di dalam website KUA juga belum
efisien sesuai dengan tujuan awal.
signature
digital.
Selain
bisa digunakan.
Terdapat
faktor
pendukung
dan
2) Kurangnya sosialisasi dari pihak KUA
penghambat dalam penerapan sistem informasi
Kecamatan Seyegan kepada masyarakat
manajemen berbasis teknologi informasi di KUA
mengenai adanya SIMKAH dan SIWAK
Kecamatan Seyegan. Faktor pendukung dalam
yang bisa diakses oleh masyarakat, hal ini
penerapan sistem informasi manajemen berbasis
mengakibatkan
kurang
teknologi informasi meliputi (a). Adanya sumber
mengetahui kinerja pegawai KUA yang
daya manusia yang memadai. (b). Adanya
sudah
online.
koordinasi yang baik dengan instansi/lembaga
Kurangnya apresiasi masyarakat itulah
lain terkait pengelolaan data dalam penerapan
yang menyebabkan pegawai KUA kurang
sistem informasi manajemen berbasis teknologi
mengoptimalkan
informasi. Adapun faktor penghambat dalam
masyarakat
menggunakan
aplikasi
penggunaan
aplikasi
tersebut.
penerapan sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi meliputi (a).
SIMPULAN DAN SARAN
sarana dan prasarana di KUA Kecamatan
Simpulan
Seyegan.
Berdasarkan
hasil
Kurangnya
penelitian
tentang
optimalnya
Hal
ini
mengakibatkan
penerapan
sistem
kurang informasi
penerapan sistem informasi manajemen berbasis
manajemen berbasis teknologi informasi. (b).
teknologi informasi di KUA Kecamatan Seyegan
Kurangnya
sosialisasi
dari
menunjukkan
Kecamatan
Seyegan
kepada
bahwa
penerapannya
sudah
pihak
KUA
masyarakat
berjalan namun belum sepenuhnya sesuai dengan
mengenai pemanfaatan teknologi informasi.
tujuan awal. Hal ini mengandung implikasi
Kurangnya informasi yang dimiliki masyarakat
bahwa
inilah yang mengakibatkan penerapan aplikasi-
perlu
adanya
optimalisasi
dalam
penerapan sistem informasi manajemen berbasis
Sistem Informasi Manajemen (Rizky Leonita H.). 11
aplikasi yang ada hanya sesuai dengan kemauan pegawai KUA. Saran 1. Pengadaan alat pendukung dalam penerapan sistem
informasi
manajemen
berbasis
teknologi informasi sehingga dapat berjalan sesuai dengan tujuan awal. 2. Pengelolaan website yang rutin dan up to date sehingga terdapat informasi yang terberu yang dapat diakses oleh masyarakat. Selain itu, pendaftaran SIMKAH online yang terdapat di website
KUA
diaktifkan
agar
dapat
memudahkan masyarakat jika sedang berada di luar kota. 3. Meningkatkan
apresiasi
dan
partisipasi
masyarakat dalam mendukung pemanfaatan teknologi informasi sehingga penerapannya dapat berjalan dengan optimal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang aplikasi yang digunakan
oleh
KUA
dan
hasil
dari
pengolahan data tersebut dapat diketahui oleh masyarakat. 4. Mengoptimalkan penerapan SIMBI (Sistem Informasi Bimas Islam). Aplikasi-aplikasi yang
terdapat
di
dalam
SIMBI
dapat
digunakan oleh KUA Kecamatan Seyegan sehingga dapat memudahkan pekerjaan pada setiap bidang.
Bodnar, George H. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Della Risa. 2012. Peranan Sistem Informasi Manajemen dalam Meningkatkan Efektivitas Komunikasi pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Manajemen Universitas Sumatera Utara. Edhy Sutanta. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hardiyansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik Konsep, Dimensi, Indikator dan Implementasinya. Yogyakarta: Gadjah Mada. Instruksi Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II /369 Tahun 2013 tentang penerapan Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan. Keputusan Menteri Agama nomor 517 tahun 2001 tentang penataan organisasi KUA Kecamatan. Komisi Pemberantasan Korupsi. 2014. Dua Kementerian Dapat Rapor Merah. Diakses dari http://www.kpk.go.id/id/berita/berita-sub/2335dua-kementerian-dapat-rapor-merah pada tanggal 4 Februari 2015 pukul 13.23 WIB. Lijan Poltak Sinambela. 2008. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi Aksara Moleong, J. Lexy. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. O’Brien, James A. 2006. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta: Salemba Empat.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Informasi. Yogyakarta: Adi Offset.
http://antaranews.com/berita/411986/penghuludi-antara-kearifan-lokal-dan-pidana pada tanggal 13 Januari 2015 pukul 10.30 WIB.
Sistem
Antara News. 2014. Penghulu Diantara Kearifan Lokal dan Pidana. Diakses dari
Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2011 Pedoman Pembentukan dan Penyempurnaan Organisasi Instansi Vertikal dn Unit Pelaksana Teknis Kementerian Agama.
Sistem Informasi Manajemen (Rizky Leonita H.). 12
Profil Kementerian Agama RI. Diakses dari http://kemenag.go.id pada tanggal 3 Januari 2015 pukul 20.17 WIB. Profil KUA Kecamatan Meluhu. 2012. Strategi Pengembangan dan Dinamika KUA. Diakses dari http://kuakecamatanmeluhu.blogspot.com/2012/ 01/ strategi-pengembangan-dan-dinamika-kua pada tanggal 3 Januari 2015 pukul 20.36 WIB. Profil KUA Kecamatan Seyegan. Diakses dari http://kuaseyegan.blogspot.com pada tanggal 3 Januari 2015 pukul 19.42 WIB Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara. Suyanto. 2005. Pengantar Teknologi Informasi Untuk Bisnis. Yogyakarta: Andi Tata Sutabri. 2005. Sistem Manajemen. Yogyakarta: Andi.
Informasi
__________. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2001 perubahan atas Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Wahyudi Kumorotomo dan Subando Agus Margono. 2004. Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi-Organisasi Publik. Yogyakarta: UGM Press.