Oleh : RATIH INDRI HAPSARI 2507100098
I. PENDAHULUAN Latar belakang Rumusan Masalah Ruang Lingkup Tujuan Manfaat
II.TINJAUAN PUSTAKA Siklus Hidup Proyek Peranan LPM Dalam Proyek Macam waste Dalam Proyek Konstruksi
Prinsip LPM
III. METODOLOGI PENELITIAN TERKAIT
IV.PENGOLAHAN DATA Struktur organisasi proyek Gambaran umum proyek Work Breakdown Structure
Identifikasi waste Matriks Evaluasi Managing variation Identifikasi resiko
V.ANALISA & INTERPRETASI Aktifitas Proyek Analisa waste
Analisa Resiko Penghematan Biaya Analisa SDM Pengaruh waste dan resiko terhadap penjadwalan
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
KENDALA
cont'd Tingkat Keberhasilan pengerjaan proyek CV. Chandra Setya Karya 25 %
75 %
Berhasil Gagal
Peniliti ingin mengajukan perbaikan dalam perencanaan dalam proyek pembangunan gedung SDN Bektiharjo 2 Semanding Tuban yang akan dikerjakan oleh CV Chandra Setya Karya dengan menggunakan metode Lean Project Management
Rumusan Masalah Menyusun perencanaan proyek konstruksi pada pembangunan SDN Bektiharjo 2 Semanding Tuban, dengan mengidentifikasi dan menganilisa kendala dan waste yang berpotensi muncul saat pelaksanaan proyek
Ruang Lingkup Penelitian — Penelitian dilakukan pada perencanaan pembangunan
gedung SDN Bektiharjo 2 di kecamatan Semanding kabupaten Tuban yang akan dikerjakan oleh CV. Chandra Setya. — waste yang diidentifikasi adalah waste yang berpotensi terjadi selama pelaksanaan proyek berdasarkan 8 macam waste menurut Womark and Jones (1996) — Prinsip Lean Project Management yang diterapkan hanya yang sesuai dengan skala dan karakteristik proyek. — Detail proyek tidak ada perubahan, sesuai dengan surat kontrak. — Hari kerja selama 1 minggu yaitu 7 hari (tidak ada hari libur).
Tujuan Penelitian — Mengidentifikasi waste yang berpotensi terjadi dan
memberikan langkah prefentif atau korektif. — Mengidentifikasi risiko yang berpotensi muncul selama pelaksanaan proyek. — Mengestimasi biaya, sumber daya manusia, dan waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. — Mengaplikasikan metode Critical chain Project Management (CCPM) untuk perencanaan penjadwalan proyek (membandingkan dengan jadwal eksisting).
Manfaat Penelitian • Pihak manajemen dapat melakukan perencanaan proyek lebih terstrukur dengan menerapkan prinsip Lean Project Management, sehingga Bagi Perusahaan pelaksanaan proyek lebih efektif dan efisien.
Bagi Penulis
• Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dari hasil penelitian dalam merencanakan pelaksanaan proyek.
II. TINJAUAN PUSTAKA SIKLUS HIDUP PROYEK
INSIASI
PERENCANAAN
EKSEKUSI
PENUTUPAN
Peranan Lean Project Managament (LPM) pada proyek konstruksi
Mengidentifikasi waste (Non Value-Adding Activities ) dan kendala (resiko) yang berpotensi muncul saat pelaksanaan proyek, serta mengestimasi kebutuhan pelaksanaan proyek (waktu, biaya, sumber daya).
Macam-macam waste yang terjadi dalam konstruksi menurut Womack dan Jones (1996) 1. Cacat pada produk (defects) 2. Overproduction 3. Waiting 4. Unappropriate Processing 5. Unnecessary motion 6. Excessive transportasion 7. Unnecessary inventory 8. Desain barang atau jasa yang tidak memuaskan
Perbandingan bentuk 8 waste dalam aktivitas produksi dan konstruksi
PRINSIP-PRINSIP LPM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
PROJECT SYSTEM LEADING PEOPLE CHATERING RIGHT SOLUTION MANAGING VARIATION MANAGING RISK PROJECT PLAN EKSEKUSI
1. Project System Identifikasi waste dengan menggunakan Fish bone diagram dan formulasi if then
Identifikasi detail pekerjaan dengan Work Breakdown Structure (WBS), berikut ini merupakan herarki dari WBS :
2. Leading People - Identifikasi Stakeholder yang berkaitan - Mengelola Stakeholder, dengan pendefinisian roles tiap-tiap
stakeholder, dengan menggunakan matriks RICA, digunakan untuk proyek yang berhubungan dengan banyak pihak (bisanya hingga ratusan)
Keterangan : R : Responsible I : Inform C : Consulted A : Accountable
3. Chartering Chartering merupakan suatu tahap pendefinisian visi dan tujuan proyek, dan menempatkan otoritas kepada pemimpin proyek untuk rencana proyek. Untuk memudahkan tahap chartering, maka manajer proyek dapat menggunakan form charter seperti berikut , sehingga satkeholder yang berkaitan dapat memperoleh informasi dari proyek yang berkaitan
4. Right Solution Pengambilan solusi ini digunakan dalam pemilihan solusi untuk menangani waste yang berpotensi muncul saat pelaksanaan proyek Design Solution
— Contoh matriks evaluasi yang digunakan dalam
pemilihan solusi :
5. Managing Variation — Estimasi Jadwal
Perencanaan penjadwalan menggunakan metode Critical Chain Project Management (CCPM), untuk menghindari Student Sydrom dan Parkinson’s Law Effects. CCPM merupakan pengembangan dari CPM (Critical Path Method)
Perbedaan CCPM dan CPM
— Untuk menentukan panjang buffer digunakan metode SSQ (square
Root of the Sum of Square ) ,dengan persamaan :
B= 2
6. Project Risk Management Langkah 1 identifikasi rsiko Analisis proyek untuk mengidentifikasi resiko
Resiko diketahui
Langkah 2 Penilaian resiko Resiko baru
Menilai resiko dalam hal : 1. Tingkat keparahan 2. Kemungkinan terjadi 3. Kemampuannya untuk dapat dikontrol Oenilaian resiko
Rsiko baru
Langkah 3 Menyusun Respon 1. Mengembangkan strategi untuk mengurangi kerusakan yang mungkin terjadi 2. Menyusun rencana kontingensi
Rencana manajemen resiko
Langkah 4 Mengendalikan respon resiko Resiko baru
1. Implementasi strategi resiko 2. Memonitor dan menyesuaikan rencana untuk resiko baru 3. Manajemen perubahan
Pembobotan dilakukan dengan metode FMEA (Dampak x Kemungkinan x Deteksi = Nilai Resiko)
7. Project Plan Merupakan intgrasi dari prinsip Lean Project Management sebelumnya, keterkaitan tersebut dapat dilihat dari, herarki Project Plan seperti berikut :
8. Eksekusi — Proses pengendalian proyek — Memonitor kinerja waktu — Mengembangkan sistem biaya atau jadwal terintegrasi
Dari kedelapan prinsip LPM yang telah dipaparkan, maka, maka prinsip LPM yang sesuai dengan karakteristik proyek yang akan digunakan dalam penelitian yaitu : 1. Project System 2. Right Solution 3. Managing variation 4. Managing Risk 5. Project Plan
PENELITIAN TERKAIT H. Steyn , dalam penelitian dengan judul “Project Management Application Of the Theory Of Constraintts Beyond Critical Chain Schedulling”. Penilitain ini menerapkan Theory of constraint (TOC) untuk mengembangkan berbagai teknik manajemen. Penerapan pendekatan TOC untuk proyek penjadwalan mengarah pada pengembangan teknik Critical Chain . Aplikasi kedua dari TOC digunakan untuk untuk mengelola sumber daya dan biaya.
Nyoman Yuni Anggaraini (2009) dalam penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Penjadwalan Critical Chain Dan Lean Construction Dalam Perencanaan Dan Pengendalian Proyek Konstruksi”. Dalam penilitiannya dilakukan perencanaan dan pengendalian proyek dengan menggunakan metode penjadwalan Critical Chain Project Management (CCPM) dan menggunakan pendekatan Lean Constructiom untuk meminimasi waste yang ada dalam pelaksanaan proyek. Penilitian dilakukan saat proyek berlangsung.
Posisi Penulis, Menggunakan metode Lean Project Management, yang didalamnya terdapat prinsipprinsip yang dapat diterapkan. Penulis melakukan perencanaan proyek dengan mengidentidentifikasi waste, kendala (resiko), estimasi biaya, sumber daya dan penjadwalan dengan metode CCPM
METODOLOGI
III. Pengumpulan dan Pengolah Data
Proyek pembangunan gedung SDN Bektiharjo II ini merupakan proyek pemerintah daerah kota Tuban, yang bernilai Rp. 900.000.000. Sempat dikhawatirkan adanya perubahan peraturan pemerintah daerah yang mempengaruhi tata aturan proyek ini karena adanya pergantian kepala daerah, namun sejauh ini dari pengumuman pemenang hingga menjelang pelaksanaan tidak ada perubahan yang mempengaruhi
Work Breakdown Structure
Details aktivitas proyek
Identifikasi waste Fish Bone Diagram Formulasi If then Identifikasi dilakukan berdasarkan kondisi lapangan dan proyek melalui wawancara dengan pihak CV. Chandra Setya Karya. Didapatkan bahwa waste yang berpotensi terjadi yaitu
Material
Method
Material hilang
Waiting Keterlambatan penurunan anggaran proyek
Cuaca buruk / bencana alam Peralatan hilang
Environment
Man
Machine
Method
Material
Defects
Cuaca buruk/Bencana alam
Environment
Man
Machine
If Material/Peralatan hilang
Cuaca buruk/bencana alam
CONTROLING waste Then
When
Menempatkan staff keamanan di tempat Saat pelaksanaan penyimpanan material dan peralatan (gudang) Menitipakan kepada warga sekitar dengan memberi imbalan
Saat pelaksanaan
Mengajukan surat pengajuan keterlambatan pengerjaan
Saat pelaksanaan
Melakukan percepatan pekerjaan saat kondisi cuaca sudah kembali normal
Saat pelaksanaan
Keterlambatan penurunan anggaran proyek Menggunakan dana talangan
Saat pelaksanaan
Matrik Evaluasi Kriteria
Cuaca Buruk
Weight factor
Mengajukan surat pengajuan keterlambatan pengerjaan Weighted score
Biaya Waktu Dampak terhadap hasil Resiko TOTAL GO/NOT GO
8 8 7 6
Ranking 9 6 8 7
Melakukan percepatan pekerjaan saat kondisi cuaca kembali normal Ranking Weighted score
72 48 56 42
3 4 5 5
24 32 35 30
218
121
GO
NOT GO (GO II)
Peralatan / Material Hilang Kriteria
Weight factor
Biaya Waktu Dampak terhadap hasil Resiko TOTAL GO/NOT GO
Menempatkan staff keamanan di tempat penyimpanan material 8 8 7 6
Ranking
Weighted score
6 7 6 7
48 56 42 42
Menitipkan ke masyarakat sekitar dengan memberi biaya yang pantas Ranking Weighted score 7 7 7 7
56 56 49 42
188 NOT GO (GO II)
203 GO
Keterangan : Scoring Ranking, jika semakin besar artinya semakin baik (sesuai dengan makna tiap-tiap kriteria) Scoring pada weight factor, jika semakin besar maka dianggap semakin penting
Jadwal Eksisting Proyek
Total durasi proyek eksisting = 50 hari
Kurva S
Bobot = Total biaya tiap pekerjaan/Total biaya proyek
Estimasi penjadwalan dengan CCPM
Pekerjaan pondasi
Optimistic (A) Most Likely (S) (S-A)/2 7 8 1
Jenis Pekerjaan PEKERJAAN PERSIAPAN PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN PEKERJAAN PONDASI PEKERJAAN PASANG DINDING DAN PLESTER PEKERJAAN BETON PEKERJAAN KAYU (BENGKERAI) PEKERJAAN LANGIT-LANGIT PEKERJAAN PENUTUP ATAP PEKERJAAN PLITURAN DAN PENGECATAN PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING PEKERJAAN KUNCI DAN KACA PEKERJAAN SANITASI PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK PEKERJAAN PAVING KELILING GEDUNG PEKERJAAN BAK AIR PEKERJAAN LAIN-LAIN
Optimistic (A) Most Likely (S) 3 3 2 3 7 8 6 8 2 2 4 6 4 6 5 5 3 4 5 5 1 1 1 2 1 1 4 4 1 1 1 1
(S-A)/2 x (S-A)/2 Project buffer
1
(S-A)/2 0 1 1 2 0 2 2 0 1 0 0 1 0 0 0 0
2
(S-A)/2 x (S-A)/2
0 1 1 4 0 4 4 0 1 0 0 1 0 0 0 0 16
Project buffer
Jenis Pekerjaan
8
Estimasi jumlah tenaga kerja rata-rata perhari Jenis Pekerjaan
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN
PEKERJAAN PONDASI
PEKERJAAN PASANG DINDING DAN PLESTERAN
PEKERJAAN BETON
PEKERJAAN KAYU (BENGKERAI)
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
Jenis Pekerja
Jumlah
Pekerja
4
Tukang kayu
4
Kepala tukang kayu
1
Mandor
1
Pekerja
15
Mandor
2
Tukang batu
10
Kepala tukang batu
1
Mandor
1
Pekerja
26
Tukang batu
6
Kepala tukang batu
1
Mandor
1
Pekerja
11
Pekerja
4
Kepala tukang batu
1
Tukang batu
1
Mandor
1
Pekerja
7
Tukang kayu
14
Kepala tukang kayu
1
Mandor
1
Pekerja
9
Tukang kayu
9
Kepala tukang kayu
3
Mandor
1
Pekerja
9
Tukang kayu
8
Kepala tukang kayu
1
Mandor
1
Tukang batu
1
Jumlah pekerja = Kec. Kerja per hari/(Luas:panjang waktu penyelesaian)
Kec. Kerja per hari = Gaji
perhari/(gaji perhari x koefisien)
Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerja
Tukang cat Kepala tukang cat PEKERJAAN PLITURAN DAN Pekerja PENGECATAN Mandor Kepala tukang batu Tukang batu Kepala tukang PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN batu DINDING Pekerja Mandor PEKERJAAN KUNCI DAN KACA Tukang kayu Pekerja Kepala tukang kayu PEKERJAAN SANITASI Pekerja Tukang batu Kepala tukang kayu Tukang batu PEKERJAAN PAVING KELILING GEDUNG Pekerja Pekerja PEKERJAAN BAK AIR Mandor
Jumlah 9 1 4 1 2 11 1 17 1 7 1 1 5 2 1 7 14 3 1
Konsep
Sumber
Indikator
Ekternal tidak dapat diprediksi
R e s i k o
Identifikasi risiko
Acts of God dan natural hazard Masalah dalam penyediaan sumberdaya (material; tenaga kerja; alat)
Eksternal dapat diprediksi
Kondisi keuangan proyek yang buruk
Internal non-teknis
Kondisi waktu pelaksanaan proyek yang buruk K3 Pencurian; kelalaian; ketidakjujuran Kerusakan alat; properti; fisik proyek
Indikator (peristiwa) resiko
Kemungkinan
Dampak
Deteksi kesulitan
FMEA
Kapan
Acts of God dan natural hazar d
2
5
5
50
Setiap saat
Masalah dalam penyediaan sumberdaya (material; tenaga kerja; alat)
3
4
2
24
Sebelum dan saat pelaksanaan
Kondisi keuangan proyek yang buruk
2
4
2
16
Sebelum dan saat pelaksanaan
Kondisi waktu pelaksanaan proyek yang buruk
2
4
3
24
Saat pelaksanaan
K3
1
4
4
16
Saat pelaksanaan
Pencurian; kelalaian; ketidakjujuran
3
4
3
36
Setiap saat
Kerusakan alat; properti; fisik proyek
1
4
2
8
Saat pelaksanaan
5
K E M U N G K I N A N
4
3
Pencurian; kelalaian; ketidakjujuran
Masalah dalam penyediaan sumberdaya
2
Kondisi waktu pelaksanaan proyek yang buruk Kondisi keuangan proyek yang buruk
1
Acts of God and natural hazzard
Kerusakan alat properti; fisik proyek
K3 1
2
3
D A M P A K
4
5
Analisa dan Interpretasi Data — Aktifitas Proyek
Aktifitas Proyek terdapat 5 paket kerja utama dimana 2 dari 5 paket kerja tersebut sebagian besar mempunya aktivitas proyek yang sama, sehingga untuk aktivitas yang sama bisa dikerjakan secara bersama-sama dengan membentuk 2 tim kerja. Hal ini bertujuan untuk mempersingkat waktu penyelesaian, lebih efektif dan efisien, sehingga peluang keterlambatan kecil.
— Analisa waste, berdasarkan hasil identifikasi waste
yang berpotensi muncul yaitu waiting dan defects yang di akibatkan oleh beberapa hal. CONTROLING WASTE If
Then
When
Material / peralatan hilang
Menitipkan ke masyarakat sekitar dengan memberi biaya yang pantas
Saat pelaksanaan
Cuaca buruk / Bencana Alam
Mengajukan surat pengajuan keterlambatan pengerjaan
Saat pelaksanaan
Keterlambatan penurunan anggaran proyek
Menggunakan dana talangang.
Saat pelaksanaan
— Analisa Risiko Kemungkinan
Rencana Kontingensi
Pemicu
Acts of God dan natural hazard
Mengurangi
Mengajukan surat keterlambatan pengerjaan
Cuaca buruk (tidak menentu)
Masalah dalam penyediaan sumberdaya (material; tenaga kerja; alat)
Penghindaran
Menganalisa kebutuhan sumber daya pra pelaksanaan
Kurang persiapan dari pihak pelaksana
Kondisi keuangan proyek yang buruk
Penghindaran
Menganalisa kebutuhan biaya proyek dengan menyertakan dana kontingensi / Memakai dana talangan
Penurunan anggaran proyek terlambat
Kondisi waktu pelaksanaan proyek yang buruk
Penghindaran
Membuat penjadwalan dengan memberikan Kurang persiapan dan salah menganalisa buffer time
K3
Asuransi
Asuransi
K3 tidak sesuai dengan standarisasi
Kecurangan; kelalaian; ketidakjujuran (pencurian material)
Penghindaran
Menitipkan ke warga sekitar
Lokasi proyek, bulan ramadhan
Kerusakan alat; properti; fisik proyek
Penghindaran
Maintenance secara berkala (sesuai jadwal)
Cuaca buruk (tidak menentu)
Matriks respon resiko
Indikator (peristiwa) resiko
Analisa FMEA perisitwa risiko : Acts of God dan natural hazard dengan bobot 50 dengan rincian kemungkinan 2, dampak 5, dan deteksi 5, peristiwa risiko tersebut dapat diartikan sebagai risiko yang mustahil (tidak mungkin) untuk diditeksi dan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan proyek, dan kecil kemungkinannya untuk terjadi, namun tetap pihak pelaksana harus waspada karena cuaca buruk atau bencana alam bisa kapanpun terjadi tanpa diduga-duga.
— Analisa Matriks tingkat keparahan risiko
Dari hasil pengeplotan pada matriks tingkat keparahan risiko, didapatkan bahwa peristiwa risiko yang terletak pada zona hijau tidak ada, sedangkan yang terletak pada zona kuning antara lain, Pencurian, kelalaian, pencurian, kerusakan properti, fisik proyek, kondisi keuangan yang buruk, dan K3. Peristiwa risiko yang terletak pada zona merah atau risiko utama yaitum acts of God and natural hazard
— Analisa Biaya dengan waste dan risiko Dana kontingensi proyek Cadangan anggran
Biaya
Biaya penitipan kepada warga sekitar
Rp
Dana talangan
Rp
Asuransi (jamsostek) SDM
Rp
Cadangan manajemen TOTAL
Pemegang kendali
1,000,000.00Pelaksana 169,600,000.00Pelaksana (hanya sementara) 184,000.00Pelaksana
Rp
84,800,000.00Pelaksana dan pemilik proyek
Rp
255,584,000.00
Jenis Pekerja Jumlah rata-rata yang dibutuhkan/hariHarga satuan tenaga kerjaBiaya tenaga kerja perhari Pekerja
9
28500 Rp
256,500
Tukang Kayu
3
42500 Rp
130,076
Kepala Tukang Kayu Tukang Batu
1 3
48000 Rp 37500 Rp
26,834 100,149
Kepala Tukang Batu
1
39500 Rp
39,500
Tukang Cat
1
35000 Rp
22,500
Kepala Tukang Cat
1 1
38500 Rp 45000 Rp
38,500 31,157
Rp
645,216
Mandor
HEMAT!
11 x Rp. 645.216 = Rp. 7.097.374
— Analisa Pengaruh waste dan Risiko terhadap Penjadwalan
JENIS Waste (Waiting dan Defects) Waiting Material Waiting Peralatan Waiting karena Cuaca Rework karena defects akibat cuaca
Prosentase pemakaian durasi
Waktu yang dibutuhkan (hari)
Panjang durasi untuk tiap-tiap waste
1 1 1 -- 2 1 -- 3
Zona pemakaian Project Buffer
Project Buffer (hari)
Durasi yang telah terpakai (hari)
0%-33% 34%-67% 68%-100%
8 8 8
<3 3 sampai 6 >6
KESIMPULAN — Waste yang berpotensi berdasarkan kondisi eksisting lapangan dan proyek, yaitu waiting dan defects. — Berdasarkan hasil identifikasi, peristiwa resiko yang berpotensi terjadi yaitu acts of God and natural hazard (resiko utama), sedangkan pencurian, K3, kerusakan alat/property, kondisi keuangan proyek yang buruk, masalah dalam penyedian sumber daya, waktu pelaksanaan (resiko sedang) — Dana tambahan yang bisa disimpan dari hasil penerapan metode Lean Project Management adalah Rp. 7.097.374 – Rp 1.184.000 = Rp. 5.913.374 — Percepatan jadwal yang didapatkan dengan melakukan CCPM sebesar 11 hari dibandingkan jadwal eksising.
SARAN
— Pihak pelaksana dihimbau membuat perencanaan dengan
mengimplemenetasikan Lean Project Management. Agar proyek dapat secara terstruktur dan siap dalam menghadapi peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan — Pada penelitian selanjutnya, diharapkan menggunakan studi kasus Proyek yang lebih kompleks, agar dampak implementasi metode ini dapat memberikan nilai yang lebih banyak bagi proyek — Penelitian ini belum membahas pengalokasian sumber daya manusia secara detail perharinya, dan pengaruh penjadwalan CCPM jika terjadi keterbatasan sumber daya manusia
TERIMA KASIH