MODUL PEMBELAJARAN LAB IN COGNITION AND PERCEPTION ATTENTION
LABORATORIUM PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2013
1
Tim Penyusun: 1. Handini Agusdwitanti 2. M.Rudi Arifayusa 3. Elfa Gustiara 4. Yuliana Hutasoit
2
Pendahuluan
Untuk berhasil menavigasi informasi , anda harus menyaring beberapa informasi, disaat yang bersamaan tetap harus fokus pada informasi yang lebih penting. Mengapa kita harus menyaring informasi? Karena sumber daya kognitif yang kita miliki terbatas sehingga kita tidak bisa secara efisien memperhatikan semua sumber-sumber informasi sekaligus. Proses memilih sebagian informasi yang tersedia dari lingkungan kita disebut sebagai perhatian selektif. Bahkan, banyak dari kegiatan kita sehari-hari bergantung pada identifikasi visual dari suatu subkelompok sebuah objek yang tersedia dilingkungan kita. Dari pendekatan pemrosesan informasi, kita dapat mengkonsepkan perhatian selektif sebagai serangkaian tahap atau proses yang dimulai dengan pengenalan indrawi kejadian visual (input), kemudian melalui jalur kapasitas terbatas memutuskan informasi apa yang akan disaring keluar, dan berakhir pada pengalaman sadar kita akan kejadian visual tersebut. Beberapa tokoh yang menjelaskan pengertian dari attention: Solso
: Attention adalah konsentrasi usaha mental terhadap peristiwa-peristiwa sensorik (penginderaan) atau peristiwa mental.
Broadbent
: Attention adalah hasil pemrosesan informasi yang kapasitasnya terbatas.
Attention terbagi menjadi 2, yaitu terbagi (divide) dan fokus (selective). Contohnya dalam kehidupan sehari-hari bisa kita lihat pada saat menyetir, bila seseorang mengendarakan mobil sekaligus menerima telepon maka attention orang tersebut adalah atensi terbagi (divide) namun jika seseorang tersebut hanya menyetir saja maka atensi yang dilakukan adalah atensi fokus (selective). Pada pembahasan kali ini, difokuskan pada eksperimen dasar yang menunjukkan bahwa pencarian untuk target yang sistematis atau kategori berbeda dari non-target juga dapat dilakukan secara parallel. Efek ini menyiratkan bahwa kategori semantik dapat secara otomatis dibedakan paralelnya seperti fitur-fitur. Temukan seperti itu akan memberikan dukungan bagi teori seleksi-akhir, karena beberapa pemrosesan semantik diperlukan untuk membedakan angka dengan huruf. Seperti telah banyak teori yang telah dikemukakan oleh para ahli tentang attention seperti dibawah ini:
3
1. Perhatian manusia disamakan dengan lampu sorot, lensa zoom, sumber daya upaya, dan distribusi aktifitas, namun kebanyak studi tentang perhatian selektif diawali dengan metafora filter (Broadbent, 1958). 2. Teori seleksi awal menyatakan bahwa seleksi informasi terjadi lebih awal pada tahap proses indrawi dan kita hanya memiliki pengetahuan tentang informasi yang membuatnya melewati tahap awal. 3. Teori Lateselection atau seleksi akhir (Deutsch & Deutsch, 1963), berpendapat bahwa seleksi berlangsung dalam tahap berikutnya yang menyiratkan bahwa semua informasi yang tersedia telah diproses. 4. Gagasan terbaru mengenai teori perhatian selektif didasari ide bahwa ada dua tahapan mandiri (Theeuwes, 1993). Pertama, ada tahap preattentive atau pra perhatian, yang terjadi tanpa keterbatasan kapasitas, secara paralel, dan benar-benar terlepas dari kontrol strategis. Kemudian dilanjutkan dengan tahap penuh perhatian, yang secara kapasitas terbatasi, terjadi pada lokasi spasial yang terbatas, dan dapat dikendalikan secara strategis (Neisser, 1967). 5. Bukti dari fisiologi (Livingston & Hubbel, 1987) dan penyelidikan mengenai tugas pencarian visual (Neisser, 1963; Treisman & Gelade, 1980) menyatakan bahwa kejadian visual dikodekan sebagai seperangkat fitur seperti warna, gerakan, orientasi, ukuran, kecerahan, dan lokasi. Diskriminasi pada tingkat ini dapat dilakukan secara paralel, yang menyiratkan adanya pemrosesan pra-perhatian. 6. Di sisi lain, pencarian untuk benda yang didefinisikan oleh gabungan dari fitur-fitur ini memerlukan pemrosesan perhatian (Treisman, 1986, 1988). 7. Temuan ini mendukung teori seleksi awal seperti teori integrasi-fitur yang menetapkan hipotesa bahwa fitur secara otomatis diproses secara paralel, dan dalam tahap perhatian berikutnya , objek secara keseluruhan diidentifikasi (Treisman, 1980) 8. Dalam Schneider dan eksperimen Shiffrin, orang-orang berpartisipasi dalam dua paradigma pelatihan, tugas-tugas pemetaan konsisten dan pemetaan variabel.Tugas pemetaan konsisten adalah “konsisten”, karena nomor tersebut secara konsisten adalah target. Dalam tugas pemetaan variabel target dan distraktor adalah huruf, memaksa peserta untuk membedakan respon mereka terhadap tipe karakter. Scneider dan Shiffrin mengungkapkan bahwa tugas pemetaan konsistensi akan berlanjut tanpa adanya usaha 4
secara sadar (secara otomatis) dan bahwa pencarian ini tidak akan secara signifikan dipengaruhi oleh peningkatan jumlah karakter distraktor. Di sisi lain, mereka meramalkan bahwa tugas pemetaan variabel akan memerlukan pencarian terkontrol dan dengan demikian kesalahan akan meningkat ketika distraktor lebih ditambahkan.
Tujuan Studi ini bertujuan untuk menunjukkan selektivitas perhatian (attention), serta dua mode dasar pemrosesan informasi manusia yaitu pemrosesan terkontrol dan pemrosesan otomatis. Dalam eksperimen ini akan mengenalkan siswa dengan proses pencarian serial dan parallel, tugas pencarian visual dan perhatian selektif. Studi ini memungkinkan siswa untuk menggali lebih dalam isu-isu otomatisasi dan replikasi stroop.
5
Langkah-Langkah Eksperimen
1. Klik start menu, lalu pilih program Lab in Cognition and Perception (CP3)
2. Setelah program berjalan, maka akan keluar tampilan seperti gambar dibawah ini, langkah selanjutnya pilih menu Experiments.
6
3. Kemudian pilih menu Choose Experiment lalu pilih Attention.
Maka akan keluar tampilan seperti berikut:
7
4. Klik kembali menu Experiment, lalu pilih menu Start Experiment Setup
Maka akan keluar tampilan seperti berikut:
8
5. Pilih menu File yang berada disebelah kiri atas lalu pilih Start kemudian with Auto Logging
6. Maka akan muncul jendela Log File Name, kemudian klik OK.
9
7. Setelah itu maka akan masuk pada tampilan baru, kemudian pada jendela Subject Identification ketik nama anda kemudian OK.
8. Setelah mendapati tampilan seperti dibawah ini, bacalah petunjuknya kemudian klik Start.
10
9. Dibawah ini adalah tampilan untuk memulai eksperimen, anda diminta untuk mengingat huruf atau angka pada jendela Memory Set Item (contohnya huruf U dibawah ini), jika sudah siap klik Start Trial.
10. Setelah mengklik Start Trial maka akan muncul beberapa huruf atau angka secara acak dengan waktu yang telah ditentukan, kemudian anda diminta untuk memperhatikan apakah huruf atau angka yang ada pada jendela Memory Set Item. Jika anda melihat huruf atau angka tersebut maka klik Yes, jika tidak, klik No. Kekuatan perhatian sangat dibutuhkan pada eksperimen ini.
11
Jika jawaban anda benar, maka indicator Hits akan berwarna biru.
Sedangkan jika jawaban anda salah, maka indicator False alarm akan berwarna merah.
Lakukan eksperimen ini berulang dengan cara yang sama, hingga eksperiment dinyatakan selesai.
12