Modul ke:
Fakultas
EKONOMI DAN BISNIS Program Studi
AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id
KESALEHAN SOSIAL Drs. SUMARDI, M. Pd
MEMBANGUN MASYARAKAT ISLAM MODERN
Secara bahasa kita bisa memaknai kesalehan sosial adalah kebaikan atau keharmonisan dalam hidup bersama, berkelompok baik dalam lingkup kecil antar keluarga, RT, RW, dukuh, desa kota, Negara sampai yang paling luas dunia.
Allah SWT berfirman, “ jikalau sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi “ (QS Al A'raaf: 96 )
MEMBANGUN MASYARAKAT ISLAM MODERN
“Saling tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikkan dan taqwa, dan jangan kamu tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan” (QS AlMaidah:2)
“Maukah kamu aku tunjukkan sesuatu yang lebih utama nilainya daripada nilai shalat puasa dan sedekah (zakat) ?. Yaitu mendamaikan antar manusia, karena kerusakan yang ditimbulkan oleh konflik antar mereka adalah kebinasaan agama”. (Al Munawi, Syarh Al Jami’ al Shaghir, I/197).
"Barangsiapa yang sedang memenuhi kebutuhan saudaranya, berarti Allah tengah memenuhi kebutuhannya, Barangsiapa memudahkan kesulitan seorang Muslim, berarti Allah akan memudahkan Kesulitan di hari Kiamat" (HR. Bukhari, Muslim).
MEMBANGUN MASYARAKAT ISLAM MODERN
1. Saling Menyayangi 2. Beramal Sholeh 3. Saling Menghormati 4. Berlaku Adil
5. Menjaga Persaudaraan 6. Berani Membela Kebenaran 7. Tolong Menolong 8. Musyawarah
MEMBANGUN MASYARAKAT ISLAM MODERN
Pertama, dalam Al-Quran dan kitab-kitab hadis, proporsi terbesar diberikan berkenaan dengan ibadah sosial bukan ibadah individual. Menurut Prof. Harun Nasution dalam Islam Rasional, ayat-ayat yang berhubungan dengan ibadah individual hanya berjumlah seratus empat puluh ayat. Sedangkan secara spesifik, yang berhubungan dengan ibadah sosial berjumlah dua ratus dua puluh delapan, belum lagi ditambah dengan ayat-ayat Madaniyah yang berjumlah 23 persen lebih dari keseluruhan ayat-ayat Al-Quran.
MEMBANGUN MASYARAKAT ISLAM MODERN
Kedua, bila ibadah individual bersamaan waktunya dengan urusan ibadah sosial yang penting, maka ibadah individual boleh diperpendek atau ditangguhkan, walaupun bukan untuk ditinggalkan. Rasulullah Bersabda, “Aku sedang salat dan aku ingin memanjangkannya, tetapi aku dengar tangisan bayi, aku pendekkan salatku, karena aku menyadari kecemasan ibunya dengan tangisan anaknya” (HR. Bukhari & Muslim). Dalam hadis lain juga Rasulullah mengingatkan para imam agar memperpendek salatnya bila di tengah jamaah ada orang yang sakit, orang lemah, orang tua, atau orang yang mempunyai keperluan.
MEMBANGUN MASYARAKAT ISLAM MODERN
Ketiga, ibadah yang mengandung aspek sosial kemasyarakatan diberi ganjaran lebih besar daripada ibadah yang bersifat individual perseorangan. Karena itu, salat jamaah lebih tinggi nilainya daripada salat munfarid (sendirian) dua puluh tujuh derajat menurut riwayat yang sahih dalam hadis Bukhari, Muslim, dan ahli hadis yang lain.
MEMBANGUN MASYARAKAT ISLAM MODERN
Keempat, bila urusan ibadah individual dilakukan tidak sempurna atau batal, karena melanggar pantangan tertentu, maka kifaratnya (tebusannya) ialah melakukan sesuatu yang berhubungan dengan ibadah sosial.
Bila shaum (puasa) tidak mampu dilakukan, maka menunaikan fidyah, yaitu makanan bagi orang miskin harus dibayarkan. Bila suami istri bercampur siang hari di bulan Ramadhan atau istri dalam keadaan haid, tebusannya ialah memberi makan kepada orang miskin. Namun sebaliknya, bila orang tidak baik dalam urusan ibadah sosial, maka aspek ibadah individualnya tidak bisa menutupinya.
MEMBANGUN MASYARAKAT ISLAM MODERN
Yang merampas hak orang lain tidak dapat menghapus dosanya dengan salat tahajud. Orang-orang yang melakukan kezaliman tidak hilang dosanya dengan hanya membaca zikir atau wirid seribu kali. Bahkan Rasulullah menegaskan bahwa ibadah individual tidak akan bermakna bila pelakunya melanggar normanorma kesalehan sosial. “Tidak beriman kepadaku orang yang tidur kenyang, sementara tetangganya kelaparan”, Dan tidak masuk surga orang yang memutuskan silaturahim”, demikian peringatan beliau. Sedangkan dalam Al-Quran, orang-orang yang salat akan celaka, bila ia menghardik anak yatim, tidak memberi makan orang-orang miskin, riya dalam amal perbuatan, dan tidak mau memberikan pertolongan kepada orang-orang lemah (Surat Al-Ma’un).
MEMBANGUN MASYARAKAT ISLAM MODERN
Kelima, dalam Islam terdapat ajaran bahwa amal kebajikan dalam bidang sosial kemasyarakatan mendapat ganjaran lebih besar daripada ibadah sunnah. Dalam hubungan ini, kita menemukan hadis yang senada yaitu, “Orang-orang yang bekerja keras untuk menyantuni janda dan orangorang miskin, adalah seperti pejuang di jalan Allah, dan seperti orang yang terus menerus salat malam dan terus menerus puasa” (HR. Bukhari & Muslim).