Bukti Transaksi Keuangan/BTK Modul ke:
Fakultas
Manajemen Program Studi
Ekonomi dan Bisnis www.mercubuana.ac.id
Dalam Usaha Bukti transaksi Keuangan sangat penting. Bukti transaksi Keuangan perlu ter fild/dokumentasikan dengan baik. Bukti transasksi keuangan yang dibuat dengan baik akan mampu memberi gambaran Usaha yang dijalankan dengan baik. Baik disini juga mengadung arti usaha berjalan sesuai dengan harapan. Bukti transaksi keuangan perlu dibuat dengan jujur, objektif dan kesepakatan/deal pihak yang terkkait, dan tidak boleh ada unsur penipuan, manipulasi dan kebohongan. Dosen: Tukina, S. Pd. M. Si email :
[email protected]
Bukti Transaksi? A. Latarbelakang -Usaha/bisnis yang dilakukan siapapun diberbagai sektor perlu pencatatan keuangan yang baik. - Pencatatan laporan keuangan yang baik didalamnya ada kebenaran, objektif, kejujuran, tidak bohong, kesepakatan para pihak/deal, dan tidak boleh dibuat sepihak
• -Pencatatan keuangan berkaitan dengan usaha/bisnis yang sedang dilakukan itulah secara umum dinamakan sebagai bukti transaksi keuangan • -Bukti transaksi keuangan yang dibuat dengan baik akan menggambarkan usaha/bisnis yang sedang dijalankan sebagai gamabaran yang benar.
• Gamabaran yang benar terkait dengan keuangan akan memudahkan oleh penambil kebijakan agar dapat dirumuskan secara tepat pula. • Secara umum laporan keuangan sebenarnya dapat dibagi menjadi dua hal utama, yaitu • Laporan keuangan sisi internal, arah dalam, untuk kepentingan internal, berkaitan dengan
• Dengan sisi dlam atau kepentingan internal. • Pihak dalam ini berkaitn dengn segala hal menyngkut keungn dari sisi dalam. Transksi keuangan yng dibuat akn sangat berguna bagi jajaran internal dari pemilik, pimpinn, direktur, staff dn juga secara tidk lngsung akan berkaitan dengan kinerja atau jalnnya usaha yang sedang dilakukan. Secara garis besar dan terdepan sisi internal ini nampak seperti penjul, seles, pedagang, pencari consumen, penjaja barang dan atau jasa dan lain sebagainya. • Yang kedua sisi eksternl. Bukti transaksi keuangan juga sangat terkit dengan sisi diluar pihk/orng yang sedang berusaha/berbinis.
• Sisi eksternal ini yang nampak dan umum bisa pembeli, penerima barang, pihak pengguna jasa/barang, pemakai barang dengan cara angsur/kridit, pemkai jasa barang dan lain sebaginya. Pemaki dari eksternal atau pihak luar seperti ini biasanya dalh pihak kedua. Namun diluar pihak kedua itu bisa ada pihak ketiga misalnya pemodal, perbankan, pemodal individual, para tenan/orang yang berjasa dan membantu dalam merintis usaha dn lain sebagainya. • Adanya pihak internai dn eksternl yang akan sangat berkepentingan dengan adanya transaksi keuangan yang dibuat. Bukti transaksi keungan merupakan bukti awal yang baik
• Bila bukti transaksi keuangan dibuat dengan baik.. Dan sebaliknya akan merupakan hal yang sangat buruk baik untuk internal maupun eksternal bila bukti keuangan yang dibuat dengan sangat buruk. Pembuatan bukti transaksi keuangan yang buruk secara umum dan merupakan kesimpulan umum bahwa usaha/bisnis yang dijalankan tidak berjalan dengan kinerja yang baik dan wajar. Bila dibuat dengan awut-awutan dan sembarangan maka perusahaan itu berjalan dengan tidak serius dan ini mengkuatirkan semua pihak, termasuk tentunya para pemeberi modal, dan para tenan.
• Apa bentuk dan macam Bukti Transaksi Keuangan? • 1. Memo Ke Bagian Keuangan • Unsur pimpinan dalam keadan dan situasi tertentu dapat membuat memo atau tulisan ke bagian keuangan akan perlunya dana tertentu untuk keperluan tertentu. Seorang pimpinan termasuk disemua perusahaan biasannya dalam keadaan dan situasi yang mendesak dan penting perlu dana untuk keperluan tertentu. Dengan memo tersebut bertujuan adalah agar hal yang penting dan perlu dana segera /mendesak agar dapat segera direalisasikan
• Memo pimpinan ini dibuat bisanya karena keperluan yang mendesak dan penting. • 2. Chek • Dalam hal tertentu pihak pimpinan/bagian keuangan dapat memerintahkan bank untuk membayar sejumlah uang kepada pihak tertentu dan dalam jumlah tertentu. Chek dapat dibayarkanbila pihak pengusaha/orang yang memerintahkan memiliki simpanan uang di Bak yang memadai untuk membayarkan perintah bayar tersebut
• Bila pihak pemberi perintah tidak memiliki uang di Bank dimana perintah itu ditujukan maka chek itu berarti tidak bisa diuangkan alias bodong. Dalam masalah penerbitan chek, pencairan uang dan pihak terkait perlu hati-hati agar tidak kena masalah dengan chek bodong • 3. Kuintansi • Bila kita memberi sesuatu dengan harga tertentu dan sudah disepakati harga dan jumlah uangnya maka perlu bukti keuangan yang berupa kuitansi. Kuintansi dapat dibuat sendiri atau format kuitansinya dapat dibeli di toko buku
• 3. Faktur pembelian • Bila kita membeli sesuatu sejumlah barang maka pembelian itu ditulis dalam sebuah kertas berupa bukti keuangan berupa faktur pembelian • 4. Faktur Penjualan • Bila kita menjual sejumlah barang dengan harga tertentu maka bukti keuangan yang dibuat adalah berupa faktur penjualan • 5. Struk • Adalah catatan pemebelian sejumlah barang beserta jumlah uangnya, tanggal, tempat, jam dan lokasinya dimana
• 6. Nota debit • Pembelian yang jumlahnya biasanya bervariasi dengan harga tertentu dan jumlah totalnya namun dibayar dengan cara mencicil. Namun terkadang barang yang sudah dibeli karena dengan alasan tertentu misalnya tidak laku dan lain sebagainya maka pembeli dapat mengembalikan barang, tentenya sudah ada kesepakatan dari awal. Pembeli dapat mengembalikan barang-barang apa saja yang dibeli dari pihak penjual karena dengan alasan tertentu dan dapat dimengerti dan dipahami oleh pihak penjual. Nota debit dibuat oleh pembeli
• 7. Nota Kridit • Nota kridit kebalikan dari nota debit. Pihak penjual akan membuat bukti transaksi keuangan dan menagihnya kepada pihak pembeli atas pembelian beberapa barang. Beberapa barang yang telah dijual dan diperkirakan barang yang sudah laku maka pihak pembeli harus membayar sejumlah uang untuk melunasin.