Modul ke:
Fakultas
EKONOMI DAN BSNIS Program Studi
MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id
BAHASA INDONESIA RAGAM BAHASA Drs. SUMARDI, M. Pd.
PENGERTIAN Ragam bahasa diartikan sebagai variasi bahasa menurut pemakaian yang dibedakan menurut topik pembicaraan, sikap penutur, dan media atau sarana yang digunakan. Pengertian ragam bahasa ini memperhatikan situasi yang dihadapi, masalah yang hendak disampaikan, latar belakang pendengar dan pembaca yang dituju, dan media atau sarana yang hendak digunakan.
A. Ragam Bahasa Berdasarkan Tempat 1. Variasi bahasa idiolek Variasi bahasa idiolek adalah variasi bahasa yang bersifat perorangan 2. Variasi bahasa dialek Variasi bahasa dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu. Umpamanya, bahasa Jawa dialek Bayumas, Pekalongan, Surabaya, daerah atau kota dan lain sebagainya.
a. Ragam Bahasa Lisan Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Ciri-ciri ragam bahasa lisan: 1) Memerlukan kehadiran orang lain; 2) Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap; 3) Terikat ruang dan waktu; dan 4) Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.
contoh: 1) Ayah bilang kalau kita harus belajar. 2) Kita harus bikin karya tulis. 3) Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak
Ciri-ciri ragam bahasa tulis: 1) Tidak memerlukan kehadiran orang lain; 2) Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap; 3) Tidak terikat ruang dan waktu; dan 4) Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.
contoh: 1) Ayah mengatakan bahwa kita harus belajar. 2) Kita harus membuat karya tulis. 3) Rasanya masih telalu muda bagi saya, Pak.
Situasi di kantor, di depan kelas, dalam ruangan rapat resmi, dalam berdiskusi, berpidato, memimpin rapat resmi, dan sebagainya merupakan situasi/suasana resmi (formal). Ragam bahasa baku dapat ditandai dengan ciri-ciri a. Penggunaan Kaidah Tata Bahasa Kaidah tata bahasa normatif selalu digunakan secara ekspilisit dan konsisten. b. Penggunaan Kata-Kata Baku Kata-kata yang dipakai adalah kata-kata umum dan sudah lazim digunakan atau yang frekuensi penggunaanya cukup tinggi. Kata-kata yang belum lazim atau masih bersifat kedaerahan sebaiknya tidak digunakan, kecuali dengan pertimbangan-pertimbangan khusus. c. Penggunaan Ejaan Resmi Dalam Ragam Tulisan Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD)
Ragam Bahasa Sastra Berbeda dengan ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa sastra banyak mengunakan kalimat yang tidak efektif. Pengambaran yang sejels-jelasnya melalui rangkaian kata bermakna konotasi sering dipakai dalam ragam bahasa sastra. c. Ragam Bahasa Iklan Bergaya bahasa hiperbola, berpersuasif, dan berkalimat menarik, ciri-ciri ragam bahasa iklan.
a. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas.
b. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut.
Widjono Hs juga mengungkapkan ciri ragam bahasa ilmiah • • • • •
• • •
struktur kalimat jelas dan bermakna lugas, struktur wacana bersifat formal, mengacu kepada standar konvensi naskah, singkat, berisi analisis dan pembuktian, menyajikan konsep secara lengkap, cermat dalam menggunakan unsur baku istilah/kata, ejaan bentuk kata, kalimat, paragraf, wacana, cermat dan konsisten menggunakan penalaran dari penentuan topik, pendahuluan , deskripsi teori, deskripsi data, analisis data, hasil analisis, sdampai dengan kesimpulan dan saran, menggunkan istilah khusus yang bersifat teknis dalam bidang ilmu tertentu, objektif dapat diukur kebenarannya secara terbuka oleh umum, menghindarkan bentuk personal, dan ungkapan subjketif, konsisten dalam pembahasan topik, pengendalian variabel, permasalahan, tujuan, penalaran, istilah, sudut pandang, pendahuluan, landasan teori, deskripsi data, analisis data, hasil analisis, sampai dengan kesimpulan dan saran.
Lima Kaidah Ketatabahasaan • • • • •
Morfologi Fonologi Sintaksis Semantik EyD
: tata bentuk : tata bunyi : tata kalimat : tata makna : tata tulis
TERIMA KASIH
Template Modul
Terima Kasih Drs. SUMARDI, M. Pd