v
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI KELAS III SDN 7 TIBAWA KABUPATEN GORONTALO
OLEH SRI MARNI ISMAIL NIM. 151 408 384 ABSTRAK Sri Marni Ismail. 2013 Meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi melalui pendekatan keterampilan proses pada siswa kelas III SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo. Program Studi SI PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo . Pembimbing I. Dra. Hawa Pattiiha,S.Pd, M.Pd Pembimbing II. Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan keterampilan proses pada siswa kelas III SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo dapat meningkat. Adapun tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan keterampilan proses pada siswa kelas III SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Langkah dalam penelitian ini yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi, tahap analisis dan refleksi. Hasil penelitian pada obesrvasi awal menunjukkan dari 20 siswa, hanya 6 siswa atau 30% memiliki kemampuan menulis karangan deskripsi. Tindakan siklus I menunjukkan bahwa, dari 20 orang siswa yang dikenakan tindakan, 9 orang atau 45% memiliki kemampuan menulis karangan deskripsi. Persentase ini meningkat pada siklus II. Dari 20 orang siswa yang dikenakan tindakan, 17 orang siswa atau 81,25 % memiliki kemampuan menulis karangan deskripsi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan melalui pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas III SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo. Kata Kunci : Karangan deskripsi, melalui pendekatan keterampilan proses
PENDAHULUAN Latar Belakang Menulis atau mengarang adalah kegiatan berbahasa yang
menggunakan tulisan
sebagai mediumnya. Kegiatan berbahasa tersebut adalah dalam rangka menyampaikan pesan kepada orang lain. Pesan yang dimaksud harus dapat dipahami, karena kegiatan berbahasa tulis merupakan bentuk komunikasi. Pengembangan kemampuan menulis atau mengarang perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh sejak pendidikan tingkat dasar.Sebagai aspek kemampuan berbahasa, menulis dapat dikuasai siapa saja yang memiliki kemampuan intelektual yang memadai. Berbeda dengan kemampuan menyimak dan berbicara, menulis tidak diperoleh secara alamiah, tetapi harus dilatih dan dipelajari secara sungguh-sungguh. Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa keterampilan menulis sangat penting. Oleh karena itu, menulis harus dilatih secara sungguh-sungguh agar tujuan pembelajaran menulis
dapat
tercapai
dilaksanakan.mengingat
secara
menulis
optimal.Hal
merupakan
ini
sangat
penting
untuk
sarana yang amat penting untuk
mengembangkan intelektual anak sejak pendidikan dasar. Permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah ‘’ Apakah kemampuan siswa menulis karangan deskripsi melalui pndekatan keterampilan proses di kelas III SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo dapat ditingkatkan ?’’ Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi melalui pendekatan keterampilan proses di kelas III SDN 07 Tibawa Kabupaten Gorontalo. KAJIAN TEORITIS DAN HOPOTESIS TINDAKAN Pengertian Menulis Taringan (1983:3-4) menjelaskan bahwa menulis merupakan kegiatan yang produktif
dan
ekspresif
untuk
mengungkapkan
ide,
pikiran,
gagasan
dan
pengetahuan.Dalam kegiatan menulis ini, maka penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Selain itu menurut Segaran (2002:1) yang berpendapat dalam bahasa Inggiris yaitu ‘’succesfull writing is the result of making the right decisions most of the time during the
act composising and revising’’. Kalimat ini berarti kesuksesan dalam menulis tergantung pada frekuensi latihan dan membuat kalimat dan memperbaiki kembali. Berdasarkan uraian pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa menulis adalah suatu proses berpikir dan menuangkan pemikiran dalam bentuk tulisan atau wacana. Menulis merupakan kegiatan yang cukup kompleks .Perwujudanya diperlukan sejumlah persyaratan formal yang tentunya juga melibatkan berbagai factor
yang
saling
berpengaruh. Tujuan Menulis Hartig (dalamTarigan 1983:24-25) mengatakan bahwa tujuan kegiatan menulis ada tujuh, yaitu sebagai berikut. Hartig (dalamTarigan 1983:24-25) mengatakan bahwa tujuan kegiatan menulis ada tujuh, yaitu sebagai berikut. 1) assigment purpose (tujuan penugasan) penulis melakukan kegiatan menulis karna
adanya tugas, bukan atas kemauansendiri. Contoh siswa merangkum buku karena tugas dari guru, 2) altruistic purpose (tujuan altruistic)Menulis untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedudukan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu. Seseorang tidak akan dapat menulis secara tepat guna kalau dia percaya, baik secara sadar maupun tidak sadar bahwa pembaca sebagai penikmat karyanya adalah lawan atau musuh. 3)
persuasive purpose (tujuan persuatif) Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan
4)
informational purpose (tujuan informasional / tujuan penerangan) Tulisan yang bertujuan member informasi atau keterangan atau penerangan kepada para pembaca yang berupa paparan atau deskripsi.
5)
self-expresive purpose (tujuan pernyataan diri)
Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca. 6)
creative purpose (tujuankreatif) Tujuan yang erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi keinginan kreatif di sini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik, atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang bertujuan untuk mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian
7)
problem – solving purpose (tujuan pemecahan masalah) Tujuan masalah ini sang penulis ingin memecahan masalah yang dihadapi. Sang penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya, sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis adalah memberikan
informasi atau keterangan kepada pembaca, meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan dan mengarahkan serta membatasi tulisan sehingga akan menghasilkan suatu tulisan yang utuh. Kegiatan Menulis Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara.
Pengertian Karangan Karangan adalah susunan kata yang berlapis-lapis dan teratur yang menggunakan bahasa yang teratur pula (Kasrana 1986:4).Dalam hal ini, karangan juga mempunyai beberapa fungsi diantaranya yaitu, karangan yang berfungsi memberitahu, karangan yang berfungsi memberi pemahaman, karangan yang berfungsi mengisahkan, karangan yang berfungsi menggambarkan, karangan yang berfungsi member petunjuk, karangan yang berfungsi instruktif (memerintahkan), karangan yang berfungsi untuk mengingat, karangan yang berfungsi untuk korespondensi, dan sebagainya (Kasrana 1986 : 17-24). Pengertian Deskripsi Menurut Keraf (1995:7), deskripsi adalah menggambarkan atau menceritakan bagaimana bentuk atau wujud suatu barang atau objek, atau mendeskripsikan suatu
benda, hal, atau bunyi. Fungsi utama deskripsi adalah membuat para pembacanya melihat barang-barang atau objeknya Tujuan Deskripsi Deskripsi dipungut dari bahasa Inggris description.Kata ini berhubungan dengan verba to describe (melukis dengan bahasa). Dalam bahasa latin, deskripsi dikenal dengan describere yang berarti ’menulis tentang’ membeberkan sesuatu hal, melukis sesuatu hal (Finoza, 2004:197-198). Manfaat Deskripsi Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata tentang suatu benda, tempat, suasana atau kejadian. Pengertian Pendekatan Pendekatan adalah sesuatu pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang focus pada perlibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian di atas, maka hipotesis tindakan untuk penelitian ini pada siswa kelas III SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo adalah jika digunakan melalui pendekatan keterampilan proses, maka kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas III SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo akan meningkat. METODOLOGI PENELITIAN Latar Penelitian SDN 7 Tibawa terletak di desa Isimu Selatan Kecamatan Tibawa yang di pimpin oleh Ibu Salma K.Yusuf,S.Pd. sekolah ini berdiri sejak tahun 1980 dan direnovasi pada tahun 2005 dengan luas tanah 2030 m2 Dan Lokasi sekolah ini sebelah Utara berbatasan dengan areal pertanian milik penduduk, sebelah timur berbatasan dengan rumah penduduk, sebelah selatan berbatasan dengan areal pertanian milik penduduk dan sebelah barat berbatasan dengan rumah penduduk. Karakteristik Subyek Penelitian Karakeristik subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN 7 Tibawa Kecamatan Tibawa yang berjumlah 20 siswa 8 orang siswa laki-laki dan 12 orang
siswa perempuan dengan usia rata-rata 7-9 tahun dan memiliki latar belakang kemampuan yang berbeda-beda. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang menjadi titik saran untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel Input Variabel input merupakan proses sebelum pembelajaran berlangsung seperti : a) Kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran b) Kegiatan guru dalam menyusun rencana pembelajaran c) Kegiatan pembelajaran yang sudah dirancang oleh guru untuk dibelajarkan
Kepada siswa dalam hal meningkatkan kemampuan melengkapi percakapan Yang dapat diukur dengan tes. d) Sumber belajar Buku Bahasa Indonesia kelas III SD e) Mengadakan evaluasi untuk mengetahui atau mengukur tingkat keberhasilan Siswa setelah proses tindakan dilakukan. f) Mengatur lingkungan belajar atau pun kondisi kelas yang menyenangkan Seperti ruang kelas yang bersih, serta tempat duduk yang teratur rapi hingga Siswa merasa betah da nyaman selama mengikuti pembelajaran di kelas. Variabel Proses Variabel proses dalam penelitian ini adalah : a) Keterampilan bertanya guru dalam memberikan stimulus kepada siswa untuk
Merespon pertanyaan-pertanyaan. b) Cara bertanya guru, yakni memberikan pertanyaan-pertanyaan sesuai tingkat kesulitan siswa. Apabila siswa belum paham dengan pertanyaan- pertanyaan tersebut dalam bentuk lebih sederhana atau mencari kesamaan arti yang mudah dipahami oleh siswa c) Cara bertanya siswa, yaitu pertanyaan siswa yang masih sangat sederhana. Guru harus memperbaiki maksud dan tujuan siswa, sehingga siswa tersebut Paham dengan maksud pertanyaannya.
Variabel Output Variable output ini merupakan variable setelah pelaksanaan pembelajaran yang dapat di ukur melalui : a. b. c. d.
Keinginan ketahuan siswa terhadap materi yang diajarkan Kemampuan siswa mengaplikasikan materi yang diajarkan Hasil belajar siswa diperoleh Tindakan perbaikan terhadap hasil yang dicapai.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Pada penelitian ini diperlihatkan perubahan-perubahan yang terjadi setelah siswa mendapatkan perlakuan dalam proses pembelajaran. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data yakni sebagai berikut : Observasi Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung atau bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan terhadap perilaku siswa.Pada kegiatan obsevasi ini, peneliti dibantu oleh salah seorang rekan guru dengan menggunakan lembar observasi.Observasi dilakukan mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Tes (Tertulis) Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada siklus I dan siklus II. Pada hasil tes siklus I dianalisis dari hasil analisis akan diketahui keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang selanjutnya dijadikan sebagai dasar untuk menghadapi tes pada siklus II. Setelah dianalisis hasil tes siswa pada siklus II dapat diketahui peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi, yang akan dinilai dengan aspek-aspek sebagai berikut : 1. Tulislah gagasan
pokok
berdasarkan
benda
yang
dilihat
dilingkungan sekitar. 2. Tulislah satu buah karangan berdasarkan benda yang dilihat 3. Tulislah karangan deskripsi berdasarkan gagasan pokok dengan menggunakan pilihan kata yang tepat.
Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dalam dua tahap : pertama setelah data terkumpul, kedua setelah semua data dalam satu siklus terkumpul. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini disajikan hasil penelitian tentang data yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan.Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester II tahun
pelajaran 2012 / 2013 di SDN 7 Tibawa Kecamatan Tibaw.Sekolah ini di pilih oleh peneliti karena dianggap cukup strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian.Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kelas III dengan jumlah 20 orang siswa. Adapun focus penelitian adalah meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi melalui pendekatan keterampilan proses pada siswa kelas III yang terdiri dari 8 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Perencanaan Pelaksanaan Penelitian Perencanaan penelitian ini dilakukan bersama guru mitra untuk merencanakan proses tindakan yang diawali dengan observasi awal teradap kemampuan siswa dalam membuat karangan deskripsi. Observasi awal dilaksanakan pada hari senin tanggal 6 Mei 2013 pukul 09-45-10.30. kemudian pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yang dilaksanakan pada hari sabtu 11 Mei 2013 pukul 08.00-10.15, dan perbaikan dilanjutkan pada siklus berikutnya. Sebelum pelaksanaan pembelajaran pada observasi awal dilaksanakan, peneliti melakukan persiapan yaitu : 1. Menyusn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Menyiapkan Siswa pada saan Pem belajaran 3. Menyusun lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa.
Tahap Persiapan Setelah ditetapkan untuk menerapkan metode pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran mengarang deskripsi pada siswa kelas III, maka kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan beberapa hal yang diperlukan pada saat pelaksanaan tindakan, antara lain RPP, lembar observasi atau pengamatan setelah peneliti berkonsultasi dengan guru mitra, peneliti melakukan pembelajaran di mulai dari menyiapkan siswa, berdoa, melakukan apersepsi dengan memancing pengetahuan siswa yang berkait dengan materi mengarang. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan selama satu kali pertemuan atau satu kali tatap muka. Tindakan yang dilakukan adalah pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi melalui pendekatan keterampilan proses. Dengan pelaksanaan pembelajaran ini mengambil tema sesuai dengan kurikulum pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD Semester 2 dengan perencanaan satu kali pertemuan. Tahap Pemantauan Dan Evaluasi Untuk meningkatkan pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi melalui pendekatan keterampilan proses pada siklus I, peneliti dibantu oleh guru mitra dalam melaksanakan pengamatan terhadap akivitas guru dan siswa dengan menggunakan format observasi kegiatan siswa dan format observasi kegiatan guru adapun hasil akimulasi kemampuan siswa dalam menyusun karangan pada siklus I dapat di lihat pada table 4.1 berikut ini
Tabel 4.1 Hasil Pemantauan Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran No
Aspek Yang Dinilai
Jumlah
Persentase (%)
1
2
3
Kemampuan menentukan kata yang tepat
Kemampuan dalam penggunaan ejaan dan tanda baca Kemampuan menulis karangan dengan kalimat
Mampu
4
20%
Kurang Mamp
13
65%
Tidak Mampu
3
15%
Mampu
3
15%
Kurang Mamp
10
50%
Tidak Mampu
7
35%
Mampu
1
5%
Kurang Mamp
15
75%
yang runtut Tidak Mampu
4
20%
Dari data pada tabel di atas menunjukkan bawa dalam penilaian untuk aspek pertama yaitu menentukan kosa kata dengan tepat kategori mampu ada 4 siswa atau 20 %, kategori kurang mampu ada 13 siswa atau 65% dan kategori tidak mampu ada 3 siswa atau 15%. Aspek kedua yaitu kemampuan dalam penggunaan kalimat dan tanda baca.Untuk kategori mampu ada 3 siswa atau15% kategori kurang mampu ada 10 siswa atau 50% dan kategori tidak mampu ada 7 siswa atau 35%. Sementara 3 aspek ketiga yaitu kemampuan menulis karangan deskripsi dengan kalimat yang tepat untuk kategori mampu ada 1 atau 5%, katergori kurang mampu ada 15 siswa atau 75% dan kategori tidak mampu ada 4 siswa atau 20%. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Kegiatan pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I. dalam hal ini kekurangan pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II. Adapun prosedur pelaksanaan sebagai berikut : Tahap Persiapan Pada persiapan siklus II, peneliti telah melakukan perbaikan terhadap rencana kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil analisis pada siklus I. hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus II yaitu : 1) guru lebih memperhatikan siswa yang belum mampu menulis karangan. 2) lebih mengefektifkan waktu. Sedangkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran sama seperti pada siklus I yaitu dengan mengunakan pendekatan keterampilan proses. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sama seperti siklus I, namun lebih menitik beratkan pada aspek-aspek yang mengalami kendala pada siklus I terutama dari segi kemampuan siswa menulis karangan deskripsi melalui pendekatan keterampilan prose. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II, diawali dengan mempersiapkan siswa
mengikuti pembelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai pada akhir proses pembelajaran, memberikan motovasi kepada siswa agar bersemangat dalam belajar, serta melakukan apersepsi (tanya jawab tentang materi yang akan dibelajarkan). Tahap Pemantauan dan Evaluasi Untuk pemantauan pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi melalui pendekatan keterampilan proses pada siklus II sama seperti pada siklus I yakni menggunakan format hasil observasi aktifitas siswa dan aktivitas guru. Adapun hasil kemampuan siswa menulis karangan deskripsi pada siklus II disajikan pada tabel 4.4 terdapat pada tabel berikut :
Tabel 4.4 Hasil Pemantauan Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran No 1
2
3
Aspek Yang Dinilai Kemampuan menentukan kata yang tepat
Kemampuan dalam penggunaan ejaan dan tanda baca
Kemampuan menulis karangan dengan kalimat yang runtut
Jumlah
Persentase (%)
Mampu
11
55%
Kurang Mamp
7
35%
Tidak Mampu
2
10%
Mampu
8
40%
Kurang Mamp
11
55%
Tidak Mampu
1
5%
Mampu
10
50%
Kurang Mamp
9
45%
Tidak Mampu
1
5%
Dari data pada tabel di atas menunjukkan bahwa dalam penilaian untuk aspek pertama yaitu kemampuan dalam menentukan kata yang tepat kategori mampu ada 11 siswa atau 55%, kategori kurang mampu ada 7 siswa atau 35% dan kategori tidak mampu ada 2 siswa atau 10 %. Aspek kedua yaitu kemampuan dalam menggunakan ejaan dan tanda baca untuk kategori mampu ada 8 siswa atau 40% kategori kurang mampu ada 11 siswa atau 55% dan kategori tidak mampu ada 1 siswa atau 5 %. Sementara aspek ke tiga yaitu kemampuan menulis karangan dengan kalimat yang tepat untuk kategori mampu ada 10 siswa atau 50 %, kategori kurang mampu ada 9 siswa atau 45 % dan kategori tidak mampu ada 1 siswa atau 5%. Sementara itu, nilai yang diperoleh yaitu rata-rata 76,11 dengan jumlah siswa yang sudah mampu melengkapi percakapan sebesar 80 % atau 16 orang siswa. Pembahasan Berdasarkan data hasil penelitian dari observasi awal, siklus I dan siklus II dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi melalui pendekatan keterampilan proses dapat meningkat dengan persentase 30 % pada observasi awal, 45% pada siklus I serta pada siklus II meningkat menjadi 80%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan keterampilan proses sangat efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi menulis karangan deskripsi. Data perbandingan hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus yang diperoleh pengamat I pada siklus I dari 24 aspek yang diamatioleh pengamat I hanya 15 aspek yang terlaksana dengan persentase 63%, sedangkan hasil pengamatan dari pengamat 2 hanya 16 aspek yang terlaksana dengan persentase 67%. Selanjutnya data perbandingan hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus II yang diperoleh dari pengamat 1 sebanyak 23 aspek atau 96%, sedangkan pengamat 2 ada 23 aspek atau 96% sehingga pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Dari hasil yang dicapai pada siklus II maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa : ‘’jika guru menggunakan
metode
pendekatan
keterampilan
proses,
maka
kemampuan siswa menulis karangan deskripsi di kelas III SDN 7 Tibawa akan meningkat,’’ dapat diterima. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode keterampilan proses dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi pada siswa kelas III SDN 7 Tibawa Kabupaten Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini ditujukan oleh peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi pada siklus I, Dari 20 siswa yang sudah mampu membuat karangan deskripsi ada 9 siswa atau 45 % dengan nilai rata-rata sebesar 58.89% sedangkan 11 siswa
atau 55% tidak mampu
menulis karangan deskripsi. Pada siklus II dari 20siswa yang sudah mampu membuat karangan deskripsi ada 17 siswa atau 81,25% .Sedangkan 3 orang lainnya atau 12 % belum mampu menulis karangan deskripsi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode keterampilan proses dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi. Saran Berkenaan
dengan
pelaksanaan
dan
hasil
penelitian,
maka
dikemukakan saran-saran sebagai berikut. 1. Bagi Guru disarankan dapat memperbaharui pembelajaran yang di dominasi Metode ceramah menggantikannya dengan pembelajaran yang terpusat pada siswa menemukan sendiri sehingga menjadikan siswa belajar lebih aktif dan kreatif serta siswa mampu berfikir logis dan sistematis, sehingga hal ini dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi. 2. Bagi Siswa disarankan dapat meningkatkan keterampilan bernahasa khususnya keterampilan menulis karangan deskripsi dengan lebih banyak mengadakan penemuan sendiri.
3. Bagi Sekolah diharapkan dengan hasil penelitian ini disarankan dapat
mengembangkan
kemampuan
guru
menerapkan
model-model pembelajaran melalui kelompok kerja guru. 4. Bagi Peneliti disarankan untuk lebih menambah wawasan dan pengetahuan dalam menggunakan metode keterampilan proses dalam pembelajaran di kelas.
DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti, dkk 1998. Metode Menulis dengan Baik : Jakarta : Balai Pustaka Kasrana
2008.
Jurnal
Pendidikan.
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-
indonesia/article/view.(online)diakses 20 Januari 2012 Kanifah. 2006. http://www.bloger.com (online)diakses 15 Januari 2012 Rustamaji. 2006. Konsep Kemampuan. http://artikata.com/arti-339605 mampu. Php. (online), diakses 9 Janauri 2012 Taringan Hanry Guntur. 1983. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa Badudu, Zain. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Gie
Liang.
2002.
Dasar
Menulis
Karangan,
http://www.does.google.com.dasar-menulis-karangan.ums.ac.id.html. (online)diakses 27 Maret 2012 Mulyasa 2010. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Jakarta : Remaja Rosdakarya Sudiati. 2005.http://www.google.com.html.(online) diakses 12 Februari 2013 Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Sabarti dkk, 1988:2. Eksposisi . Komposisi Lanjutan II. Jakarta : Grasindo Bernard (dalam Gie 2002:21-22). Menjadi Guru Profesional : Menciptakan Pembelajaran Kreatif Horiston dalam Darmadi 1996:3-4, http: //karya ilmiah. um. ac. id/index. Php / article. com.(online) Semi, 2003:41). Keterampilan Berbahasa Indonesia SD.Jakarta Universitas Terbuka Finoza, Lamuddin. 2004. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia. Gorys Keraf (1995: 26), Panduan Materi dan Bahasa dan Sastra Indonesia http://basasind blogspot.com.(online)