MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS 1V SDN 2 ASPARAGA
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan untukmemenuhi salah satu persyarata dalam mengikuti Ujian Sarjana Pendidikan
Oleh MARIYATI PONTO NIM. 151 410 148
Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing I
Hj. SUMARNI MOHAMAD, S.Pd,M.Pd
Nip. 19560224198303 2 001
Pembimbing II
Dra. Hj. SALMA HALIDU, S.Pd, M.Pd
Nip. 19600308198703202
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ASPARAGA Mariyati Ponto (Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar) Hj. Sumarni Mohamad, S.Pd, M.Pd Dra. Hj.Salma Halidu, S.Pd, M.Pd Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Mariyati Ponto. 2014. Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Asparaga. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Hj. Sumarni Mohammad, S.Pd, M.Pd dan pembimbing II Dra. Hj. Salma Halidu S.Pd, M.Pd. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah melalui media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SDN 02 Asparaga.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi melalui media gambar. Alat pengambilan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa pedoman observasi dan lembar penilaian siswa. Teknik analisis data digunakan yaitu teknik deskriptif kuantitatif dilakukan dengan 2 siklus pada 24 siswa.
Hasilpada observasi awal, 5 orang (2%) yang mampu menulis karangan deskripsi dan19 orang (98%) dari 24siswa. Pada siklus1 menunjukkan bahwa siswa yang mampu menulis karangan deskripsi menjadi 11 orang (46%) dan yang tidak mampu 13 orang(54%).Setelah diadakan perbaikan pada siklus 2 meningkat menjadi 22 orang (92%) yang mampu menulis karangan deskripsi serta 2 orang (8%) yang belum mampu. Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SDN 02 Asparaga Kabupaten Gorontalo terjadi peningkatan setelah diadakan tindakan.
Kata kunci : Menulis, karangan deskripsi, media gambar.
Mariyati Ponto 2014 Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Gorontalo, Hj. Sumarni Mohamad, S.Pd, M.Pd dan Dra.Hj.Salma Halidu, S.Pd, M.Pd.
Dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi ini banyak ditemui hasil belajar siswa yang masih dibawah standar ketuntasan minimal. Dari tes tersebut, tampak bahwa siswa belum mampu menulis karangan deskripsi menyangkut (1) kesesuaian isi karangan dengan objek / gambar; (2) Pengembangan kalimat menjadi paragraf; (3) Ketepatan penggunaan bahasa / pilihan kata; (4) Ketepatan penggunaan tanda baca. Penurunan hasil belajar menulis karanagan deskripsi ini juga peneliti temukan di SDN 2 Asparaga yang menjadi tempat pelaksanaan.Sebagian siswa kelas IV belum mampu menulis karangan deskripsi, hal ini dibuktikan dari jumlah siswa 24 orang terdapat 5 orang (2 %) yang mampu menulis karangan deskripsi dan 1 orang (98 %) yang belum mampu. Merujuk latar belakang yang telah dibahas tersebut sebelumnya, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah melalui media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SDN 2 Asparaga?” Untuk memecahkan masalah dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV SDN 2 Asparaga maka peneliti menggunakan media gambar. Adapun tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui media gambar pada siswa kelas IV SDN 2 Asparaga. Keterampilan merupakan perilaku yang diperoleh melalui tahap – tahap belajar tertentu (Soemarjadi, 1991: 2) sedangkan menulis menurut Syafi’ie (1998:45) adalah menuangkan gagasan, pendapat, perasaan, keinginan, dan kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan kemudian “mengirimkannya” Jadi keterampilan menulis adalah terampil dalam menuangkan ide,gagasannya dan pesan ke dalam tulisan dengan menggunakan rangkaian bahasa yang baik dan benar sehingga dapat dipahami oleh pembaca sebagai penerima pesan. Kemampuan menulis bukan merupakan kemampuan berbahasa yang bersifat bawaan melainkan kemampuan yang akan dimiliki seseorang melalui proses belajar dan berlatih. Dalam proses belajar dan berlatih menulis, seseorang akan selalu dituntut kreatif mencari sesuatu, menemukan sesuatu, membuat sesuatau yang lebih baru dan lebih bermanfaat. Menulis dapat dijadikan sarana untuk mengemukakan apa yang menjadi pikiran, perasaan, keinginan secara bebas tanpa terhalang waktu dan tempat. Menulis dengan benar akan menghasilkan tulisan yang baik. Untuk dapat menghasilkan tulisan yang baik, seorang penulis akan melewati tahapan menulis yaitu: (a) Pra penulisan terdiri atas (1) memilih topik, (2) membatasi topik, (3) merumuskan tujuan, (4) mengumpulkan bahan, (5) menyusun kerangka karangan. (b) Proses penulisan terdiri atas (1) menggunakan penalaran dalam menulis, (2) menggunakan ejaan, (3) memilih kata (4) menggunakan kalimat efektif (5) menyusun paragraph kohesif dan koheren,
(6) menerapkan ketentuan menulis. Penyuntingan yang terdiri atas (1) membaca kembali tulisan, (2) menandai kesalahan dan membetulkanya, (3) merevisi tulisan. Kata deskripsi berasal dari kata latin describe yang berarti menulis tentang sesuatu atau membeberkan suatu hal. Kata deskripsi juga dapat berasal dari bahasa Inggris description yang berarti melukiskan dengan bahasa. Jadi, deskripsi adalah suatu tulisan yang bertujuan menggambarkan atau melukiskan pengalaman, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pencecapan situasi atau masalah. dan Alwi, dkk, (2003:506) menyatakan bahwa karangan adalah hasil mengarang, cerita buah pena, ciptaan gubahan, cerita mengada-ada, dan hasil rangkaian. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa karangan adalah proses kemampuan menulis menggabungkan sejumlah unsur atau merupakan rentetan kalimat yang saling berkaitan. Mustakim (1993: 2) membedakan karangan menjadi lima jenis, yaitu:(a).Deskripsi (b).Narasi (c) Eksposisi (d) Argumentasi (e) Persuasi . Karangan deskripsi memiliki ciri – ciri seperti : (1) Menggambarkan atau melukiskan sesuatu, (2) penggambaran tersebut dilakukan sejelas –jelasnya dengan melibatkan kesan dan indera, (3)Membuat pembaca atau pendengar merasakan atau mengalami sendiri.Jadi karangan deskripsi adalah sebuah tulisan yang memindahkan kesan - kesan dan hasil pengamatan dan persaan kepada pembaca lewat tulisan agar pembaca seolah – olah dapat melihat sendiri objek secara keseluruhan seperti yang dialami secara fisik oleh penulisnya. Untuk membuat karangan deskripsi menurut Nurul Fithrati( 2010 :3) ada langkah – langkah yang perlu dilakukan yaitu :( 1 ) Menentukan objek atau tema,(2) Menentukan tujuan,(3 Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsiskan, (4) Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik / kerangka karangan (5)Menguraikan kerangka karangan menjadi deskripsi yang sesuai dengan tema yang di tentukan. Hal ini senada dengan apa yang di ungkapkan oleh Aminudin (2009 : 2I), ada lima langkah dalam menyusun karangan deskripsi yakni menentukan tema, tujuan, mengumpulkan data, menyusun kerangka karangan dan menguraikan kerangka karangan menjadi deskripsi sesuai tema yang telah dipilih. Berdasarkan pendapat, Fithranti dan Aminudin, dapat disimpulkan bahwa langkah – langkah penulisan karangan deskripsi adalah : (1) menentukan orang atau tempat yang menjadi tema atau topik yang akan dideskripsikan; (2) menetapkan bagian yang akan dideskripsikan, kalau yang dideskripsikan orang maka yang akan dideskripsikan itu ciri – ciri fisik, watak, gagasannya, atau benda – benda di sekitar tokoh, namun kalau yang dideskripsikan tempat maka ditetapkan apakah keseluruhan tempat yang akan dideskripsikan atau hanya bagian - bagian tertentu saja yang menarik; (3) memerinci hal - hal yang menunjang bagian yang akan dideskripsikan seperti hal apa saja yang ditampilkan untuk membantu memunculkan kesan dan gambaran kuat mengenai sesuatu yang dideskripsikan serta pendekatan apa yang akan dilakukan penulis.
Menurut Hamalik (1986:43) bahwa gambar adalah segala suatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi curahan perasaan atau pikiran.Sedangkan media menurut kamus bahasa Indonesia (2001:329) adalah gambar tiruan barang, binatang, tumbuhan dan sebagainya.. Menurut Sudjana (2001: 68) media gambar adalah media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dengan gambargambar.. Berdasarkan pendapat Hamalik dan Sudjana tentang pengertian media gambar dapat ditarik kesimpulan media gambar adalah foto atau sejenisnya yang menampakan benda yang banyak dan umum digunakan, mudah dimengerti dalam pembelajaran serta untuk mengatasi kesulitan menampilkan benda asli di dalam kelas. Gambar yang baik digunakan dalam pembelajaran berukuran 12x8 cm. Gambar dapat kita buat sendiri ataupun mengambil dari media yang ada. Media visual dalam proses belajar mengajar dapat mengembangkan imajinasi anak, membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal abstrak yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas. Ada empat variabel yang harus dimiliki oleh media gambar yaitu : (a). Penggunaan gambar dapat merangsang minat, perasaan, pikiran, perhatian siswa (b). Gambar yang dipilih dapat menyalurkan pesan secara tepat, (c) membantu siswa memahami dan mengingat isi informasi 0bjek (d). Ada kesesuain media gambar dengan tema yang dipilih. Kelebihan dari media gambar itu sendiri adalah :(a). Sifatnya konkrit artinya gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah, (b). Gambar tidakdapat mengatasi ruang dan waktu, karena tidak semua benda, objek atau peristiwadapat dibawa kekelas;(c). Media gambar tidak dapat mengatasi keterbatasan pengamatan; (d). Media gambar murah harganya dan gampang didapat serta digunakan. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media gambar: (a). Gunakan gambar yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa( isi, ukuran , dan warna ); (b). Saat memperlihatkan gambar, usahakan gambar jangan bergerak;(c).Perlihatkan gambar itu satu persatu agar perhatian siswa tertuju pada satu gambar;(d). Arahkan perhatian siswa pada sebuah gambar, kemudian ajukan beberapa pertanyaan sehubungan dengan gambar; (e). Jika ingin memperhatikan gambar pada siswa tanpa pengawasan khusus dari guru usahakan agar dapat keterangan tertulis pada bagian bawah dari gambar tersebut. Heti U. Monoarfa 2011. dalam skripsinya berjudul “ meningkatkan kemampuan menulis kata berdasarkan media gambar “.Hasil peneltian menggunakan media gambar dalam meningkatkan kemampuan menulis kata menunjukkan peningkatan.dan Mochamad Hilman Kurnia 2012. Skripsinya berjudul “ Model pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar” Pembelajaran menulis karangan deskripsi oleh kelas VI SD Sukamenak VIII Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 20112012 dengan menggunakan media gambar mengalami peningkatan Hal ini menunjukan bahwa siswa lebih berkonsentrasi dalam belajar khususnya menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar.
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori maka hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah “Jika digunakan media gambar maka hasil belajar siswa pada materi mengarang deskripsi di kelas IV SDN 2 Asparaga, akan meningkat.” Berdasarkan hipotesis yang ada indikator dalam penelitian ini adalah minimal 79% dari 24 orang siswa di kelas IV SDN 2 Asparaga dapat termotivasi pada materi karangan deskripsi dengan memperoleh nilai KKM 70 ke atas Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di SDN 2 Asparaga. SDN 2 Asparaga adalah salah satu sekolah dasar yang berstatus negeri dan berdiri di atas tanah dengan luas 5.855 M2. Sekolah SDN 2 Asparaga beralamat di Jalan Raja Tolangohula Desa Mohiyolo, Kecamatan Asparaga, Kabupaten Gorontalo. Sekolah ini telah berdiri sejak tahun 1980 sampai sekarang dan dikepalai oleh Bapak Muhammad Batalipu. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Asparaga Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumah anak 24 orang terdiri dari 13 anak perempuan dan 11 anak laki-laki.Berdasarkan hasil pemantauan di lokasi penelitian bahwa secara keseluruhan siswa di kelas IV SDN 2 Asparaga berasal dari keluarga yang kurang mampu, dan merupakan anak dari penduduk di sekitar SDN 2 Asparaga. a. Variabel Input b. Variabel Proses c. Variabel Output 1. Tahap Persiapan 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan 3. Tahap Pemantauan dan Evaluasi 4. Tahap Analisis dan Refleksi Cara yang penulis lakukan dalam mengumpulkan data sebagai berikut: 1. Observasi 2. Tes Setiap aspek skor nilainya tiga dan jumlahnya aspek ada empat berarti jumlah skor maksimum dua belas. Untuk mendapatkan nilai siswa berarti skor perolehan siswa dibagi skor maksimum kali seratus persen. Data yang telah dijaring kedua jenis instrument dan dianalisis dengan menggunakan teknik presentase (%), untuk selanjutnya dikonfirmasikan dalam bentuk kualitatif.Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus, yang diawali dengan observasi awal. Untuk jelasnya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dideskripsikan sebagai berikut: Berdasarkan hasil pratindakan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa kemampuan awal siswa dalam menulis deskripsi yaitu pengembangan kalimat menjadi paragraf 2 orang siswa yang sesuai atau 8,3 %, ketepatan penggunaan bahasa / pilihan kata 3 orang atau 13 % , sedangkan pada aspek ketepatan penggunaann ejaan belum bisa sama sekali. Adapun nilai minimal dari tahap pratindakan adalah 60 dan nilai maksimal 68 . Hasil pengamatan yang dilakukan pada kegiatan siswa selama kegiatan siklus I berlangsung diketahui bahwa dari 4 aspek yang diamati dalam menulis karangan deskripsi yaitu Aspek kesesuaian isi karangan dengan gambar 15 orang (63 %) sesuai , 9 orang (37%) yang kurang sesuai, aspek ketepatan
pengembangan kalimat menjadi paragraf 10 orang (42%) sesuai, 8 orang (33 %) kurang sesuai dan 6 orang (25 %) yang tidak sesuai, Aspek ketepatan penggunaan bahasa /pilihan kata 12 orang (5%) kurang sesuai serta 1 orang (4%) tidak sesuai.,Aspek ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca 7 orang siswa (29 %) sesuai, 9 orang (38 %) kurang sesuai, 8 orang (33%) tidak sesuai Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus 1 menunjukkan siswa yang tuntas berjumlah 14 orang (58%), sedangkan tidak tuntas berjumlah 10 orang siswa (42%) dan memiliki nilai dibawah standar KKM yang telah ditetapkan yakni 70 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.Hasil refleksi dalam meningkatkan keterampilan menulis menunjukkan belum tercapainya ketuntasan belajar siswa. Hal ini disebabkan oleh masih terdapatnya 2 aspek kegiatan belajar mengajar yang persentasenya masih termasuk kriteria kurang yaitu 42 %, sehingga masih perlu dilakukan perbaikan. Sementara itu hasil belajar siswa belum mencapai target yang diharapkan, dengan demikian peneliti perlu melanjutkan ke siklus berikutnya untuk memperoleh hasil yang ingin dicapai berdasarkan indikator keberhasilan. Kegiatan pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan tindak lanjut darisiklus I, dalam hal ini kekurangan pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II. Adapun prosedur pelaksanaannya sama seperti pada siklus I , yakni siswa melakukan praktek menulis karangan deskripsi dan melakukan perbaikan tulisan yang mencakup empat aspek yakni kesesuaian isi karangan dengan gambar, pengembangan kalimat menjadi paragaraf, ketepatan penggunaan bahasa/pilihan kata dan ketepatan penggunaan tanda baca. Memperhatikan data hasil kegiatan belajar mengajar siklus II, tampaklah pengelolaan pembelajaran yang peneliti laksanakan telah memenuhi target yang diharapkan. Dari 4 aspek penilaian sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal hal ini dapat dilihat dari hasil nilai siswa yang mencakup empat aspek yaitu : kesesuaian isi karangan dengan gambar nilai persentasenya meningkat dari 15 orang (63%) menjadi 21 orang ( 87%) dan 3 orang (13%) kurang sesuai, ketepatan pengembangan kalimat menjadi paragraf pada siklus 1, 10 orang (42%) pada siklus II meningkat menjadi 19 orang (79%) serta 5 orang (21 %) kurang sesuai, ketepatan penggunaan bahasa /pilihan kata., 11 orang ( 46%) yang sesuai meningkat menjadi 22 orang ( 92 %) dan 2 orang (8%) kurang sesuai . Pada ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca. dari siklus 1 hanya 7 orang siswa ( 29 %) sesuai meningkat menjadi 13 orang (54%), 11 orang (46 %) kurang sesuai. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa melalui pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN 2 Asparaga. Peningkatan ini dapat dilihat pada proses pembelajaran berlangsung secara menarik dan menyenagkan serta keseluruhan perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Saat proses menulis berlangsung, siswa lebih aktif dan terlihat antusias. Selain itu, terjadi Tanya jawab yang baik antara guru dan siswa. Hal ini menjadikan pembelajaran menulis karangan deskripsi lebih kondunsif dan menarik karena siswa lebih aktif.
Peningkatan hasil belajar dapat dilihat pada perbandingan menulis deskripsi siswa pada siklus 1 dan siklus II. Nilai rata- rata menulis deskripsi siswa pada siklus 1 sebesar 76 , 05 dan niali rata –rata menulis deskripsi siswa pada siklus II sebesar 92,71. Jadi, terjadi peningkatan nilai rata –rata sebesar 16,66. Berdasarkan simpulan tersebut dikemukakan saran agar hasil penelitian ini disosialisasikan pada setiap guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran selalu memilih dan menggunakan media yang sesuai dengan materi ajar. Agar penggunaan media gambar berhasil dengan maksimal dan efektif, guru perlu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta mengimplementasikan penggunaan berbagai keterampilan mengajar sebagai upaya pencapaian proses belajar mengajar yang optimal. Selain itu, diharapkan peneliti lain dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media yang lain. DAFTAR PUSTAKA Depdikbud. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Hlm 935. Drs. Haryadi, M.PD, Drs Zamzami, M.PD. (1996 : 75). Peningkatan keterampilan berbahasa Indonesia. Yogyakarta : Depdikbud. Suparno, Mohamad Yunus. 2010 .Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka. Hamalik, Oemar, 1980. Media Pendidikan. Bandung : Transito. Ismail Kusmayadi, 2010 : 20. Seni merangkai kata. Jakarta : Kreasindo. Miarso, 1980 .Pengembangan Kurikulum dan pembelajaran . Jakarata : Universitas Terbuka. Smith, F. 1981. “ Myths of Writing “ dalam Language Arts, 58, 7, hal. 792 798.