PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VIII MTS NUR ASY-SYAFI’IYAH CIPUTAT, TANGSEL Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh Dina Sakinah 1110013000005
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Dina Sakinah
Tempat/Tanggal Lahir
: Bukittinggi/ 27 Januari 1993
Nim
: 1110013000005
Jurusan
: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Judul Skripsi
: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Media Gambar pada Siswa Kelas VIII MTs Nur Asy-Syafi’iyah Ciputat, Tangerang
Dosen Pembimbing
: Nuryati Djihadah, M.Pd
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri. Apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya, maka saya siap menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tangerang, 23 September 2014 Mahasiswa Ybs.,
Dina Sakinah NIM. 1110013000005
ABSTRAK
Dina Sakinah, NIM 1110013000005. Penelitian berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Media Gambar pada Peserta Didik Kelas VIII MTs Nur Asy-Syafi’iyah Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan keterampilan siswa kelas VIII MTs Nur Asy-Syafi’iyah Ciputat dalam menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (classroom Action Research). Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengamatan, catatan lapangan, tes, wawancara, foto dan angket siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Satu siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian ini dilaksanakan pada 1 Maret–30 Mei 2014, yang bertempat di MTs Nur Asy-Syafi’iyah Ciputat, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi, pada siswa kelas VIII dengan jumlah 20 siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata pemahaman siswa terhadap menulis deskripsi melalui media gambar. Pada saat siklus I, nilai ratarata siswa sebesar 72,98 %, sedangkan pada saat siklus II, nilai rata-rata siswa sebesar 84,96 % (> nilai KKM 75). Peningkatan juga terjadi terhadap antusiasme dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, tanggung jawab, dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Kata kunci: Peningkatan keterampilan menulis deskripsi, media gambar.
i
ABSTRACT
Dina Sakinah (NIM 1110013000005). Research under the tittle The Improvement of Students’ Writing Skill of Descriptive Text Through the Use of Pictures for VIII Grade MTs Nur Asy-Syafi’iyah. This research’s goal is to find out the improvement of grade VIII of MTs Nur Asy-Syafi’iyah students’ writing skill in descriptive texts through the use of pictures. The method uses in this research is CAR or Classroom Action Research. The data collection technique are observation, field-note, test, interview, photo, and students’ questionnaire. The research was done in two cycle. Each cycle consists four stages, those: planning, acting, observing, and reflecting. The research was conducted from March 1st – May 30th 2014, at MTs Nur Asy-Syafi’iyah Ciputat, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, with total students are 20. The result of the research shows that there are the improvement in students’ average score in writing a descriptive paragraph with pictures as the media. In the first cycle, the average is 72.98, and in second cycle the average is 84.96 (>Standard score 75). The improvement also can be seen from the enthusiasm and motivation in following the class, responsibility with the task given by the teacher.
Keywords: the improvement of writing descriptive texts, pictures media.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala taufikdan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semogasenantiasa Allah Swt, berikan kepada Nabi Muhammad Saw, beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang setia. Selama penyusunan skripsi ini, tidak sedikit hambatan dan kendala yang dialami penulis. Penulis banyak menerima saran, petunjuk, bimbingan, motivasi dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak, khususnya kepada: 1. Dra. Nurlena Rifa’I, MA. Ph.D., selakuDekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Drs. Didin Syafruddin,Ph. D., selaku PLT Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 3. Nuryati Djihadah, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing, yang telah memberikan pengarahan kepada penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga terselesaikan skripsi ini. 4. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang telah sabar membimbing dan mendengarkan keluh kesah anak-anak kelas A selama ini. 5. Dosen-dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya dosen-dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. 6. Moh. Husni Thamrin, S. Sos., selaku Kepala Sekolah MTs Nur Asy-Syafi’iyah Ciputat, yang telah memberikan izin dan kesempatan penulis untuk melaksanakan penelitian. 7. Yuyun Sufitri, S.Pd., selaku guru Bahasa Indonesia MTs Nur Asy-Syafi’iyah Ciputat, yang telah membantu penulis dalam mengambil data
iii
8. Guru dan keryawan MTs Nur Asy-Syafi’iyah Ciputat. Terimakasih atas motivasi dan doanya. 9. Siswa kelas VIII Nur Asy-Syafi’iyah Ciputat, yang telah setia menerima pembelajaran pemahaman tentang karangan deskripsi. 10. Teristimewa kepada Ayahanda Amzaini Nurman, SE dan Ibunda Deni Herlina serta kakak Hadyan Taris Akbar, MMSi dan adikku Muhammad Shiddiq. Atas kasih sayang kalian membuat penulis termotivasi untu terus optimis. Terimakasih pula atas dia, motivasi, dan materi yang tiada henti-hentinya kalian berikan selama ini. 11. Sahabat yang selalu memberi motivasi dan doa Vera Aditia Susanti, Rizal Fauzie, Wilda Istiana, Via, Meizar Fatkhul, Puguh Apria, Jayanti Puspita Dewi, Septi Riana, Edah Azijah, Sri, Mbak De (Nur), Putri, Tintin, dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu. 12. Teman-teman seperjuanganku, PBSI angkatan 2010, terima kasih untuk semuanya, yang telah memberikan warna dalam hari-hariku atas persahabatan yang manis selama duduk di kursi S1 ini, memberikan kesan yang tidak terlupakan. 13. Keluarga di rumah keduaku (Kostan PutihAbu-Abu) tercinta: Vida, Ratih, Kak Uji, Kak Ninta, Kak Lilik,, Kak Ani, Nining, Fivi, Mila, Ujem, Nisa, Wirda, Winda dan seluruh keluarga kosyan Putih Abu-Abu. Terimakasih atas motivasi dan doanya. Terimakasih juga kepada pihak yang tidak tersebutkan namun telah memberikan kontribusi yangberharga untuk penulis. Semoga Allah Swt membalas kebaikan kalian. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, meskipun skripsi ini masih banyak kekurangannya, Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Terimakasih. Penulis,
Dina Sakinah iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK...................................................................................................
i
ABSTRACT ................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR .................................................................................
iii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
v
BAB
BAB
I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..........................................................
4
C. Pembatasan Masalah..........................................................
5
D. Rumusan Masalah .............................................................
5
E. Tujuan Penelitian ...............................................................
5
F. Manfaat Penelitian .............................................................
5
II LANDASAN TEORI A. Hakikat Menulis ................................................................
7
1. Pengertian Menulis .......................................................
7
2. Tujuan Menulis .............................................................
8
3. Manfaat Menulis ...........................................................
9
4. Prinsip Pembelajaran Pelatihan Keterampilan Menulis ..
10
B. Hakikat Karangan ..............................................................
11
1. Pengertian Karangan .....................................................
11
2. Jenis-Jenis Karangan .....................................................
12
v
BAB
BAB
C. Hakikat Karangan Deskripsi ..............................................
14
1. Pengertian Karangan Deskripsi. ....................................
14
2. Macam-Macam Deskripsi .............................................
16
D. Hakikat Media Pembelajaran .............................................
19
1. Pengertian Media Pembelajaran ....................................
19
2. Jenis-Jenis Media Pembelajaran ....................................
19
3. Karakter Media Visual ..................................................
21
E. Hasil Penelitian yang Relevan ...........................................
31
III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................
33
B. Metode Penelitian ..............................................................
33
C. Subjek Penelitian ...............................................................
34
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .........................
34
E. Tahapan Perencanaan Tindakan .........................................
35
F. Hasil Interverensi Tindakan yang diharapkan ....................
37
G. Data dan Sumber Data .......................................................
37
H. Instrumen Pengumpulan Data ............................................
38
I.
Teknik Pengumpulan Data .................................................
39
J. Validitas dan Reliabilitas ...................................................
40
K. Analisis Data .....................................................................
40
IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Sekolah ...................................................
42
1. Sejarah Sekolah ............................................................
42
2. Visi, Misi dan Tujuan....................................................
43
3. Guru dan Tenaga Kependidikan ....................................
44
B. Hasil Penelitian ................................................................
45
C. Pembahasan Hasil Penelitian ..........................................
67
vi
BAB
V
PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................
69
B. Saran .................................................................................
69
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
71
LEMBARAN UJI REFERENSI LAMPIRAN-LAMPIRAN BIODATA PENULIS
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting dikuasai oleh siswa dalam pembelajaran bahasa untuk mendukung fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Melalui kegiatan pembelajaran bahasa, siswa diharapkan memiliki kemampuan berbahasa yang meliputi keterampilan mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya penting dalam kehidupan pendidikan, tetapi juga
sangat
penting
dalam
kehidupan
masyarakat.
Siswa
dapat
mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki dengan menulis.Selain itu, siswa juga dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam menulis. Bentuk keterampilan menulis yang diajarkan kepada siswa yaitu menulis karangan narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Dalam hal ini penulis memilih karangan deskripsi karena deskripsi merupakan alat bantu yang sangat efektif untuk lebih menghidupkan pokok pembicaraan untuk menghindari rasa bosan dan keengganan para pembaca. Dalam proses belajar mengajar, siswa dituntut untuk bisa menulis. Dalam menulis dibutuhkan adanya ketelitian, kepaduan, keruntutan dan kelogisan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain, antara paragraf dengan paragraf berikutnya sehingga akan membentuk sebuah karangan yang baik dan utuh. Pentingnya keterampilan menulis di sekolah menuntut siswa untuk dapat membuat sebuah tulisan, salah satu jenis tulisan yaitu deskripsi. Menulis karangan deskripsi merupakan keterampilan yang bertujuan untuk
1
2
mengajukan suatu objek atau suatu hal yang sedemikian rupa, sehingga objek itu seolah-olah berada di depan kepala pembaca. Tulisan deskripsi sebuah tulisan yang berkaitan dengan pengalaman panca indera seperti pengelihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan perasaan. Permasalahan
pendidikan
selalu
muncul
bersamaan
dengan
berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan
yang
ada,
pengaruh
informasi
dan
kebudayaan,
serta
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru merupakan kunci dan sekaligus ujung tombak pencapaian tujuan pembaharuan pendidikan, mereka yang mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Tugas sebagai guru adalah membelajarkan siswa, bukan mengajar. Siswalah yang harus didorong agar secara aktif berlatih menggunakan bahasa khususnya pada keterampilan menulis. Seorang guru harus bisa menciptakan situasi dan kondisi agar siswa belajar secara optimal agar kompetensi yang diharapkan dapat tercapai. Oleh karena itu, secara tidak langsung guru dituntut untuk lebih profesional, inovatif, perspektif, dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran. Pada kesempatan ini, penulis membahas tentang keterampilan menulis khususnya menulis paragraf deskripsi. Selama ini berdasarkan hasil observasi, keterampilan siswa untuk menulis masih sangat terbatas, terlebih lagi untuk dapat menulis karangan deskripsi mereka kesulitan untuk dapat membedakan jenis-jenis karangan. Agar dapat menulis terkadang siswa perlu dipacu dengan menggunakan teknik dan media yang menarik. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis, keterampilan siswa untuk menulis masih terbatas, terlebih lagi untuk dapat menulis paragraf deskripsi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pemahaman siswa terhadap keterampilan menulis masih kurang, siswa kurang bisa membedakan antara karangan deskripsi dan narasi, siswa tidak senang dengan pembelajaran menulis paragraf deskripsi yang monoton dan membosankan, terbatasnya kemampuan siswa dalam menyesuaikan antara judul dengan isi
3
karangan, penggunaan kosa kata yang belum maksimal, penggunaan ejaan dan tanda baca yang masih salah, terbatasnya kemampuan siswa dalam mengembangkan gagasan atau ide menjadi suatu bentuk karangan, terbatasnya kemampuan siswa dalam berimajinasi dan memberi kesan hidup pada objek karangan. Selain itu, siswa juga belum bisa memaksimalkan penginderaan dalam menulis paragraf deskripsi. Keadaan ini mengakibatkan tidak efektifnya pembelajaran menulis di kelas. Agar siswa dapat maksimal dalam menulis perlu distimulus dengan bahan ajar yang menarik. Untuk itu, guru perlu mencari upaya yang dapat membuat siswa tertarik agar siswa dapat menulis dengan baik dan dapat menjadikan pembelajaran menulis lebih menyenangkan. Seorang guru dalam memberikan pengajarannya dituntut untuk memiliki keterampilan yang lebih baik dalam berbahasa. Guru diharapkan dapat mengelola kelas agar kegiatan proses belajar mengajar dapat tercapai sesuai tujuan. Dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, guru dapat memanfaatkan bahan ajar dan media yang tepat. Kegunaan media yang tepat untuk pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia akan merangsang anak-anak untuk lebih bersemangat dan lebih menyenangi pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang sedang berlangsung. Dengan demikian, materi yang sedang diajarkan akan lebih mudah ditangkap oleh para siswa. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian peningkatan kemampuan menulis siswa, utamanya menulis karangan deskripsi dengan media gambar. Media gambar dipilih dengan pertimbangan bahwa media ini merupakan media paling umum digunakan, harganya terjangkau, mudah diingat oleh siswa, guru dapat menunjukkan benda-benda yang tidak mungkin dibawa ke dalam kelas, dan relevan dengan pencapaian kompetensi dasar dan karakteristik siswa. Selain itu, media gambar juga dapat mempermudah guru dalam
mengajar
dan
siswa
dalam
mengingat
apa
yang
dilihat,
mengembangkan kreativitas, daya imajinasi, serta mempermudah siswa dalam menuangkan ide-ide kreatif mereka.
4
Penggunaan
media
gambar
ini
digunakan
sebagai
alternatif
pembelajaran menulis karangan deskripsi. Dengan media gambar diharapkan siswa akan lebih tertarik untuk menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan. Selain itu media gambar juga diharapkan dapat menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan, tenang, dan santai sehingga mengurangi kejenuhan pembelajaran menulis selama ini. Pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan media gambar ini merupakan langkah yang dapat memberikan kesempatan kepada guru untuk dapat menggunakan sebuah gambar sebagai media dalam proses mengajar di kelas. Penyajian gambar digunakan untuk memfasilitasi siswa dalam menulis paragraf deskripsi. Siswa diminta untuk membuat paragraf berdasarkan gambar tersebut. Dengan demikian, ide dan gagasan siswa akan lebih mudah dituangkan secara jelas, konkrit, dan lengkap. Permasalahan utama yang menjadi fokus dalam penelitian tindakan kelas ini adalah rendahnya keterampilan dalam menulis karangan deskripsi pada siswa kelas delapan MTs (Madrasah Tsanawiyah) Nur Asy-Syafi’iyah. Berdasarkan uraian di atas penulis memiliki ketertarikan untuk meneliti dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Media Gambar pada Siswa Kelas VIII MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA) Ciputat, Tangerang.” B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Terbatasnya kemampuan siswa dalam mengembangkan gagasan atau ide menjadi suatu bentuk karangan. 2. Terbatasnya kemampuan siswa dalam berimajinasi dan memberi kesan hidup pada objek karangan. 3. Pembelajaran menulis karangan deskripsi membosankan dan tidak menarik.
5
4. Tulisan/karangan siswa belum menunjukkan sebagai karangan yang baik atau belum maksimal. 5. Siswa belum bisa memaksimalkan penginderaan dalam menulis karangan deskripsi. 6. Perlunya media yang tepat untuk meningkatkan keterampilan menulis pada siswa. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi dengan media gambar pada siswa kelas VIII MTs Nur AsySyafi’iyah. Peneliti memilih permasalahan tersebut karena selama ini siswa merasa kesulitan mencari ide atau gagasan saat menulis. Siswa juga mengalami kejenuhan saat pembelajaran berlangsung. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan pemanfaatan media gambar pada siswa kelas VIII di MTs Nur AsySyafi’iyah Tahun Pelajaran 2014-2015? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini, bertujuan untuk: 1. Mengetahui peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas VIII di MTs Nur Asy-Syafi’iyah Tahun Pelajaran 2014-2015.
F. Manfaat Penelitian Manfaat hasil penelitian tindakan kelas ini utamanya adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Maka manfaat hasil penelitian ini dapat diperuntukan antara lain:
6
1. Manfaat Teoretis a. Bagi peneliti Menambah ilmu pengetahuan mengenai pembelajaran menulis karangan deskripsi dan mengembangkan teori pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar. b. Bagi Guru Untuk memperkaya strategi dalam pembelajaran menulis, untuk memperbaiki metode mengajar yang selama ini digunakan agar dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan tidak membosankan. 2. Manfaat Praktis a. Untuk memperkaya pengembangan strategi dalam pembelajaran menulis. b. Untuk memperbaiki strategi mengajar yang selama ini digunakan agar dapat menciptakan serta menerapkan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan tidak membosankan.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hakikat Menulis 1. Pengertian Menulis Menurut Hendry Guntur Tarigan, menulis ialah “menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut”.1 Bila seseorang dapat memahami bahasa dan grafik itu maka mereka juga dapat mengerti tujuan pesan yang disampaikan.Pesan itu dibungkus dalam lambang grafik dalam bentuk tertulis. Sedangkan menurut Sabarti Akhadiah, menulis merupakan suatu proses aktivitas seseorang dalam menuangkan pikiran, ide-ide, perasaan, dan pendapat.2 Selain itu, menulis juga merupakan alat komunikasi secara tidak langsung. Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian
pesan
dengan
menggunakan
tulisan
sebagai
mediumnya.Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Selain itu, Antar Semi mengungkapkan bahwa keterampilan menulis atau mengarang merupakan pemindahan pikiran atau perasaan kedalam lambang bahasa.3 Dari pendapat Semi tersebut mengandung makna bahwa menulis merupakan hasil dari proses pemikiran berupa ide atau gagasan dalam bentuk lambang tulisan. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah keterampilan berbahasa untuk berkomunikasi mengungkapkan pikiran, ide-ide, perasaan dan pendapat dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya. 1
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 2008), h. 22 2 Sabarti, Akhadiah. Dkk. Menulis 1, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), h. 13 3 Antar, Semi. Menulis Efektif, (Padang: Angkasa Raya, 1990), h. 8
7
8
2. Tujuan menulis Menulis memiliki beberapa tujuan, menurut Tarigan tujuan menulis adalah:
(a)
tulisan
yang bertujuan
untuk
memberitahukan
atau
mengajarkan, (b) tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak, (c) tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau mengandung tujuan estetik, dan (d) tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat dan berapi-api.4 Sedangkan menurut Hartig (dalam Guntur Tarigan) tujuan menulis adalah sebagai berikut: a. Assigment Purpose (tujuan penugasan) Penulis menulis sesuatu bukan atas kemauannya sendiri, misalnya siswa ditugaskan guru untuk merangkum buku. b. Alturistic Purpose (tujuan alturistik) Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedudukan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya. c. Persuasive purpose (tujuan persuasif) Penulis bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan. d. Informational Purpose (tujuan informasi) Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan/ penerangan kepada pembaca. Misalnya, seorang penulis menyebarkan informasi melalui tulisannya seperti wartawan di koran, tabloid, majalah atau media massa cetak yang lain. Tulisan yang ada pada media cetak tersebut seringkali memuat informasi tentang kejadian atau peristiwa. e. Self-Expressivw Purpose (tujuan informasional) Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca.
4
Tarigan,. Op. Cit, h. 23-24
9
f. Creative Purpose (tujuan kreatif) Tujuan ini berhubungan erat dengan tujuan pernyataan diri tetapi “keinginan kreatif” ini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik. g. Problem-Solving purpose (tujuan pemecahan masalah) Dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi, serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasannya agar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca.5 Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis mempunyai banyak tujuan.Secara umum, menulis bertujuan untuk menginformasikan,
meyakinkan,
menghibur,
dan
mengekspresikan
perasaan. 3. Manfaat/ keuntungan Menulis Selain mempunyai tujuan, menulis juga mempunyai banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari menulis. Manfaat menulis adalah sebagai berikut: a) Dengan menulis dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri. Penulis dapat mengetahui sampai dimana pengetahuan kita tentang suatu topik. Untuk mengembangkan topik itu kita terpaksa berpikir, menggali pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan di alam bawah sadar. b) Melalui kegiatan menulis Anda akan mengembangkan berbagai gagasan. Anda terpaksa bernalar menghubung-hubungkan serta membandingkan fakta-fakta yang mungkin tidak pernah anda lakukan jika anda tidak menulis. c) Kegiatan menulis memaksa Anda lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang Anda tulis. Dengan demikian kegiatan menulis memperluas wawasan baik secara teoretis maupun mengenai fakta-fakta yang bersangkutan. 5
Tarigan,. Op.Cit,h. 24-25
10
d) Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkannya secara tersurat. Dengan demikian, Anda dapat menjelaskan permasalahan yang semula masih samar bagi diri anda sendiri. e) Melalui tulisan anda dapat meninjau serta menilai gagasan anda sendiri secara lebih objektif. f) Dengan menuliskan di atas kertas kita akan lebih mudah memecahkan permasalahan, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang lebih konkret. g) Tugas menulis mengenai suatu topik mendorong kita belajar secara aktif. Kita harus menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar menjadi penyadap informasi dari orang lain. h) Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan anda berpikir serta berbahasa secara tertib.6 Dapat disimpulkan bahwa menulis mempunyai banyak manfaat, diantaranya siswa dapat mengembangkan berbagai gagasan, dapat membuat siswa terbiasa berpikir dan berbahasa secara baik dan benar. 4. Prinsip Pembelajaran Pelatihan Keterampilan Menulis Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan yang ditunjukkan oleh siswa bahwa ia tidak buta aksara. Wilga Rivers (dalam Budinuryanta Y, dkk), menyatakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu kebiasaan yang elegan dari para elite terdidik.7 Berikut ini beberapa teknik yang dianjurkan secara berjenjang untuk keterampilan menulis, ialah: a) Menyalin naskah; b) Menuliskan kembali apa yang telah didengar dan dibaca; c) Melakukan kombinasi antgara apa yang telah dihafal dan didengar dengan adaptasi kecil; d) Menulis terpimpin; 6
Budi Nuryanta, Kasuryanta, Imam Koermen, Pengajaran Keterampilan Berbahasa. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h. 12.3 7 Ibid, h. 6.15
11
e) Menyusun karangan atau komposisi dengan tema judul atau topik pilihan siswa sendiri. Seorang guru sebaiknya mengajarkan keterampilan menulis dengan menerapkan kelima teknik di atas karena siswa tidak akan dapat menulis dengan baik hanya dengan duduk mendengarkan keterangan dari guru, lalu menghafal. Keterampilan menulis hanya dapat diraih dengan melakukan kegiatan latihan menulis dengan teknik yang benar. Siswa perlu dilatih untuk menyusun dan merangkai kalimat untuk berbagai keperluan komunikasi.
B. Hakikat Karangan 1. Pengertian Karangan Ada beberapa pendapat mengenai pengertian karangan. Pengertian karangan yang dikemukakan
oleh Lamuddin Finoza, yaitu, “Hasil
penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan”.8 Sedangkan Mahsusi berpendapat, “Karangan berarti rangkaian, susunan, atau komposisi. Yang dirangkai adalah beberapa kesatuan pikiran yang diwujudkan dalam bentuk kalimah-kalimat yang disusun sesuai dengan kaidah komposisi”.9 Karangan adalah suatu karya tulis dari hasil kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan adalah sebagai berikut:10 1) Hasil mengarang; cerita; buah pena; 2) Ciptaan; gubahan (lagu, musik, nyanyian); 3) Cerita mengada-ada (yg dibuat-buat);
8
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2008), Cet. XIV, h. 228 9 Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia, (Jakarta:FITK UIN Jakarta, 2004), h. 228 10 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Op. Cit., h. 506
12
4) Hasil rangkaian (susunan): ~ bunga: bunga pelbagai macam bunga yang disusun dan diatur menjadi sesuatu yang elok, tanda ucapan selamat, untuk hiasan atau tanda turut berduka cita: ~ khusus Kom karangan yang melukiskan suatu pernyataan dengan lebih terperinci sehingga apa yang dilaporkan hidup dan tergambar diimajinasi pembaca: ~ objektif karangan yang terbentuk berdasarkan pembagian logis dari pokok karangan atau hal-hal utama dalam karangan. 2. Jenis- Jenis Karangan Karangan digolongkan dalam empat bentuk, yaitu: a. Karangan Narasi Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan satu atau beberapa kejadian dan bagaimana berlangsungnya peristiwa-peristiswa tersebut. Rangkaian kejadian atau peristiwa ini biasanya disusun menurut urutan waktu (secara kronologis). b. Karangan Deskripsi ( Lukisan) Karangan
deskripsi
selalu
berusaha
melukiskan
dan
mengemukakan sifat, tingkah laku seseorang, suasana dan keadaan suatu tempat atau sesuatu yang lain. Misalnya, suasana kampung yang begitu damai, tentram dan saling menolong, dapat dilukiskan dalam karangan deskripsi. Juga suasana hiruk-pikuk ketika terjadi kebakaran, dapat pula dibuat karangan deskripsi. c. Karangan Eksposisi (Paparan) Karangan eksposisi adalah karangan yang berusaha menerangkan suatu hal atau suatu gagasan. Dalam memaparkan sesuatu, kita dapat menjelaskan dan memberi keterangan belaka, atau dapat pula mengembangkan sebuah gagasan sehingga menjadi luas dan gampang dimengerti.11 In exposition, the wirter provides information about and
11
Djoko Widaghdho, Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran Berbahasa di Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1994), cet. 1, h. 114
13
explains a particular subject.12 Maksudnya eksposisi adalah teks yang berisi informasi dan penjelasan terhadap subjek tertentu. d. Karangan Argumentasi ( Persuasi) Karangan argumentasi atau persuasi adalah karangan yang paling sukar bila dibandingkan dengan karangan-karangan yang telah diuraikan dimuka. Karangan argumentasi atau persuasi lebih sukar oleh karena disini pengarang mengemukakan argumentasi (alasan), bukti atau contoh yang dapat meyakinkan, sehingga pembaca terpengaruh dan membenarkan gagasan, pendapat, sikap dan keyakinannya. Dan lebih daripada itu, pembaca akan bertindak sesuai dengan apa yang dimaksud pengarang.13 Berdasarkan cara penyajian dan tujuan penyampaiannya, karangan dapat dibedakan atas enam jenis, yaitu: a) Karangan Deskripsi Karangan deskripsi merupakan karangan yang lebih menonjolkan aspek pelukisan sebuah benda sebagaimana adanya. b) Karangan Narasi Karangan narasi (berasal dari narration = bercerita) adalah suatu bentuk
tulisan
yang
berusaha
menciptakan,
mengisahkan,
merangkaikan tindak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu kesatuan waktu. c) Karangan Eksposisi Kata eksposisi yang dipungut arti kata bahasa Inggris exposition sebenarnya berasal dari kata bahasa Latin yang berarti membuka atau memulai.
12
Johm Langman, English Skills with Readings, (New York: Mc. Graw-Hill Companies, Inc, 2002), p. 161 13
Djoko Widaghdho, Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran Berbahasa di Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT. Grafindo Perasada, 1994), cet. 1, h.114
14
d) Karangan Argumentasi Tujuan utama karangan argumentasi adalah untuk meyakinkan pembaca agar menerima atau mengambil suatu doktrin, sikap, dan tingkah laku tertentu. Syarat utama untuk menulis karangan argumentasi adalah penulisnya harus terampil dalam bernalar dan menyusun ide yang logis.14 e) Karangan Persuasi Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan membuat pembaca percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu pendapat/gagasan ataupun perasaan sesorang. f) Karangan Campuran Selain merupakan karangan murni, misalnya eksposisi atau persuasi, sering ditemukan karangan campuran atau kombinasi.Isinya dapat merupakan gabungan eksposisi dan deskripsi, atau eksposisi dengan argumentasi. Dalam wacana yang lain sering kita temukan narasi berperan sebagai ilustrasi bagi karangan eksposisi atau persuasi. Dapat disimpulkan bahwa karangan dapat berbentuk karangan argumentasi, karangan narasi, karangan persuasi, karangan campuran dan karangan deskripsi. Akan tetapi, yang akan lebih ditekankan di sini yaitu tentang karangan deskripsi, karena dalam hal ini karangan deskripsi bagian yang peneliti bahas.
C. Hakikat Karangan Deskripsi 1. Pengertian Karangan Deskripsi Deskripsi dipungut dari bahasa Inggris description yang tentu saja berhubungan dengan kata kerjanya to describe (melukiskan dengan bahasa). Misalnya, seorang guru anatomi harus dapat mendeskripsikan bagian-bagian tubuh manusia sehingga dalam benak murid-muridnya 14
cet. XI, h.
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2005),
15
bagian tubuh itu tervisualisasikan
seperti keadaan yang sebenarnya.
Karangan deskripsi merupakan karangan yang lebih menonjolkan aspek pelukisan sesuatu sesuai dengan sebenarnya. Hal ini sesuai dengan asal katanya,
yaitu
describe
(Latin)
yang
berarti
„menulis
tentang,
membeberkan suatu hal, melukiskan suatu hal.‟ Memerikan suatu berarti melukiskan seperti apa adanya, tanpa menambah serta mengurangi keadaan yang sebenarnya.15 Menurut Antar Semi, deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada sensitivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar, bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami langsung objek tersebut.16 Sedangkan menurut Dalman, karangan deskripsi merupakan karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek atau peristiwa tertentu dengan kata-kata secara jelas dan terperinci sehingga si pembaca seolah-olah turut merasakan atau mengalami langsung apa yang dideskripsikan si penulisnya.17 Menurut Mark Anderson dan Kathy Anderson, a factual description describe a particular person, place or thing.18 Maksudnya, deskripsi adalah teks yang menjabarkan tokoh, tempat atau benda. Dapat disimpulkan bahwa karangan deskripsi adalah karangan yang melukiskan suatu objek tertentu seperti orang, tempat atau benda sehingga dapat memberi pengaruh pada sensitivitas dan imajinasi pembaca seolaholah mereka ikut melihat, mendengar dan merasakan atau mengalami apa yang dideskripsikan penulis.
15
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2005), cet. XI, h. 155-156 16 Antar Semi, Menulis Efektif, (Padang: Angkasa Raya, 1990), cet.10, h. 42 17 Dalman, Keterampilan Menulis, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014), cet. 3, h. 94 18 Mark Anderson and Kathy Anderson, Text Types in English I, (South Yarra, Macmillan Education Australia PTY Ltd, 2003), p. 479
16
2. Macam-Macam Deskripsi 1. Deskripsi Tempat Tempat memegang peranan yang sangat penting dalam setiap peristiwa. Tidak ada peristiwa yang terlepas dari lingkungan dan tempat. Semua kisah akan selalu mempunyai latar belakang tempat. Jalannya sebuah peristiwa akan lebih menarik kalau dikaitkan dengan tempat terjadinya peristiwa tersebut. a. Dasar-dasar Deskripsi Tempat Tempat yang biasa menjadi latar dari setiap peristiwa biasanya diukiskan oleh penulis dengan bermacam cara, sesuai dengan selera pengarang. Dalam memilih cara yang paling baik ini, perlu dipertimbangkan beberapa pokok persoalan untuk menyusun deskripsinya. (1) Suasana hati Pengarang harus dapat menetapkan suasana hati yang manakah yang paling menonjol untuk dijadikan landasan. Misalnya seorang muslim yang sedang bersujud di depan ka’bah akan merasa kecil sekali atas kebesaran Tuhan, disamping timbul rasa kagum dan bangga. (2) Bagian yang relevan Penulis deskripsi juga harus mampu memilh detail-detail yang relevan untuk dapat menggambarkan suasana hati. (3) Urutan penyajian Pengarang di tuntut pula mampu menetapkan urutan yang paling baik dalam menampilkan detail-detail yang dipilih. Mungkin seorang penulis menyurutkan dari bagian yang tidak penting ke bagian yang penting, atau sebaliknya. (Keraf, 1981) 2. Deskripsi Orang Kerumitan manusia tidak hanya karena struktur atomi dan morfologi tubuh, tetapi juga karena jiwa dan akal yang dimilikinya. Hal ini akan menyulitkan seseorang menghasilkan deskripsi yang
17
memuaskan. Seseorang yang bersungguh-sungguh membuat deskripsi tentang seorang tokoh, harus mengetahui ciri utama sang tokoh seperti tingkah laku, bentuk tubuh, watak, penampilan, dan sebagainya. Seseorang yang bertampang gagah, berparas menarik, belum tentu memiliki watak dan moral yang baik. Sebaliknya, seorang yang berwajah seram bertingkah laku kasar, mungkin memiliki hati yang baik. Dalam menggambarkan perwatakan seorang tokoh seorang tokoh, ada beberapa metode yang digunakan, antara lain: (1) Metode deskripsi perbuatan Cara yang efektif untuk menampilkan situasi yang ada sangkutpautnya dengan perwatakan adalah melalui perbuatan. (2) Metode deskripsi fisik Deskripsi ini berusaha menampilkan ciri-ciri fisik sang tokoh. Ciriciri fisik ini digambarkan dengan cermat. Melalui gambaran visual ini pengarang mencoba menampilkan bentuk tubuh dengan watakwatak yang tersirat dibalik tubuh itu, dan pembacapun akan terangsang imajinasinya. (3) Metode yang menampilkan suasana nyata Suasana di sini mengacu pada penggambaran harta kekayaan, aktivitas-aktivitas yang dilakukan, pekerjaan atau jabatan, yang ikut mengambarkan watak seseorang. (4) Metode yang menggunakan dialog Melalui dialog dapat pula terungkap watak dari tokoh-tokoh cerita. Rangkaian dialog dari waktu ke waktu dan dari suatu tempat ke tempat lain lebih memberikan jalan penafsiran yang tepat tentang watak seorang tokoh.19 Jadi, karangan deskripsi terbagi menjadi dua yaitu deskripsi tempat dan deskripsi orang. Dasar-dasar deskripsi tempat terdiri dari suasana 19
Sabarti Akhadiah Dkk, Menulis 1, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), h. 7.42
18
hati, bagian yang relevan dan urutan penyajian. Dalam menggambarkan perwatakan tokoh ada beberapa metode yang digunakan yaitu metode deskripsi perbuatan, metode deskripsi fisik, metode yang menampilkan suasana nyata, metode yang menggunakan dialog. c. Ciri-ciri Karangan Deskripsi Ciri penanda deskripsi: 1. Deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek. 2. Deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca. 3. Deskripsi disampaikan dengan gaya yang memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah. d. Pendekatan Deskripsi 1) Pendekatan Realistis Pendekatan realistis penulis dituntut memotret hal/benda seobjektif mungkin sesuai dengan keadaan yang dilihatnya. Ia bersikap seperti sebuah kamera yang mampu membuat detail-detail, rincian-rincian secara orisinal, tidak dibuat-buat, dan harus dirasakan oleh pembaca sebagai sesuatu yang wajar. 2) Pendekatan Impresionistis Impresionistis adalah pendekatan yang berusaha menggambarkan sesuatu secara subjektif. Dengan pendekatan ini dimaksudkan agar setiap penulis bebas dalam memberi pandangan atau interpretasi terhadap bagian-bagian yang dilihat, dirasakan, atau dinikmatinya. Hal ini sesuai dengan sikap seniman atau sastrawan yang dengan kepekaannya
mampu
mengekspresikan
peristiwa
yang
dijumpainya.20 Jadi, terdapat dua pendekatan dalam menulis karangan deskripsi yaitu pendekatan realistis dan pendekatan impresionistis. 20
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2005), cet. XI, h. 219
19
D. Hakikat Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin, yaitu medius yang berarti tengah, perantara, atau pengantar. Pengertian tersebut tidak jauh berbeda dengan yang dikemukakan oleh Sadiman, Sadiman mengemukakan bahwa “media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.”21 Sedangkan menurut Soeparno dalam buku pendidikan bahasa dan sastra indonesia di kelas tinggi yang ditulis oleh resmini dan juanda, media merupakan ''suatu alat yang dipakai sebagai saluran (channel) untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber kepada penerima pesan.22 Rossi dan Breidle dalam Sanjaya mengatakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televise, buku, koran , majalah, dan sebagainya. Menurut rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran.23 Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah seluruh alat perantara yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber kepada penerima pesan agar tercapainya tujuan pendidikan. 2. Jenis - Jenis Media Pembelajaran Ada lima jenis media pembelajaran yang dikelompokkan oleh Munadi, yaitu:
21
Arief. S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), cet. 4, h. 6 22 Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesiadi Kelas Tinggi, (Bandung: UPI Press, 2007), cet 1, h. 211 23 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 163
20
a) Media Audio Media ini adalah media pembelajaran yang informasinya hanya bisa diterima melalui indera pendengaran. Jadi pembahasan pembelajaran dengan menggunakan media audio ini tidak terlepas dari pembahasan aspek pendengaran. Penyajian bahan media audio ini seperti phonograph (Gramaphone), Open reel tapes, Cassette Tapes, Compact Disk, Radio, dan Laboratorium Bahasa. b) Media Visual Media ini adalah media pembelajaran yang informasinya hanya bisa diterima melalui indera penglihatan. Jadi pembahasan pembelajaran dengan menggunakan media visual ini tidak terlepas dari pembahasan aspek penglihatan. Ada dua jenis pesan yang dimuat dalam media visual, yaitu pesan verbal dan nonverbal. Pesan verbal ini berbentuk pesan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol. Penyajian bahan media visual ini seperti gambar, grafik, diagram, bagan, peta, buku, komik, majalah, poster, papan visual, dan benda (model). c) Media Audiovisual Media ini adalah media pembelajaran yang informasinya hanya diterima melalui indera pendengaran dan penglihatan. Jadi pembahasan pembelajaran dengan menggunakan media visual ini tidak terlepas dari pembahasan yang melibatkan pendengaran dan penglihatan. ''Media audiovisual ini dapat dibagi menjadi dua jenis. Jenis yang pertama, dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit, dinamakan media audio-visual murni, seperti film gerak (movie) bersuara, televisi dan video. Jenis kedua adalah media audio visual tidak murni yakni apa yang kita kenal dengan slide opaque, OHP dan peralatan visual lainnya bila diberi unsur suara dari rekaman kaset yang dimanfaatkan secara bersamaan dalam satu wakti atau proses pembelajaran''.24 d) Multimedia
24
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Penedekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), cet. 4, h. 113
21
Media ini adalah media pembelajaran yang informasinya melibatkan banyak indera dan organ tubuh selama proses pembelajaran. Penyajian bahan multimedia ini seperti komputer, dan pengalaman langsung. Jadi menurut pendapat Munadi, jenis media pembelajaran dikelompokkan menjadi lima yaitu media audio, media visual, media audio vidual, multimedia dan peralatan proyeksi. Akan tetapi, dalam penelitian ini penulis menggunakan media visual untuk membantu siswa dalam menulis karangan deskripsi. 3. Karakter Media Visual A. Pesan Visual a) Gambar Gambar secara garis besar dapat dibagi pada tiga jenis, yakni sketsa, lukisan, dan photo. Pertama, sketsa atau bisa disebut juga sebagai gambar garis (stick figure), yakni gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok suatu ojek tanpa detail. Kedua, lukisan merupakan gambar hasil representasi simbolis dan artistik seseorang tentang suatu objek atau situasi. Ketiga, photo yakni gambar hasil pemotretan atau photografi.25 Di antara media pendidikan, gambar/ foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Oleh karena itu pepatah Cina yang mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata. b) Kelebihan Media Gambar/Foto 1. Sifatnya konkret; Gambar/foto lebih realitas menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. 2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat di bawa ke kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak
dibawa ke objek/peristiwa tersebut.
Gambar/foto dapat mengatasi hal tersebut. Air terjun Niagara 25
Ibid, h. 86
22
atau Danau Toba dapat disajikan ke kelas lewat gambar/foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, kemarin, atau bahkan semenit yang lalu kadang-kadang tak dapat kita lihat seperti apa adanya. Gambar atau foto amat bermanfaat dalam hal ini. 3. Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto. 4. Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan foto untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman. 5. Foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus. Jadi kelebihan media gambar adalah sifatnya konkret, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita, dapat memperjelas suatu masalah, harganya murah dan gampang didapat serta digunakan. c) Nilai Media Oemar Hamalik dalam Ruswandi, dkk mengatakan bahwa ada tujuh nilai penggunaan media dalam proses pembelajaran, yaitu: a) meletakkan dasar-dasar konkret untuk berpikir, b) memperbesar perhatian siswa, c) meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, d) memberikan pengalaman yang nyata, e) menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, f) membantu tumbuhnya pengertian dalam hal berbahaya, dan g) memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain.26 Kemudian menurut M. Basyiruddin dalam Ruswandi, dkk menyebutkan 26
bahwa
penggunaan
media
dalam
proses
Uus Ruswandi, dkk, Media Pembelajaran, (Bandung: CV. Insan Mandiri), h. 15
23
pembelajaran mempunyai 8 nilai praktis, yaitu: a) media dapat mengatasi berbagai permasalahan yang dialami oleh siswa, b) dapat mengatasi permasalahan yang ada di ruang kelas, c) memungkinkan adanya interaksi antara siswa dengan lingkungan, d) menghasilkan keragaman pengamatan, e) dapat menanamkan konsep dasar yang benar, realistis dan konkret, f) dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa utnuk belajar, g) dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, dan h) dapat mebeberkan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkret sampai pada sesuatu yang abstrak.27 Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, harus didasarkan pada kriteria yang objektif. Sebab penggunaan media pendidikan tidak sekedar menampilkan program pengajaran di
dalam
kelas,
tetapi
juga
mempertimbangkan
tujuan
pembelajaran, strategi yang dipakai, termasuk bahan pembelajaran. d) Media Pembelajaran sebagai Sarana Stimulus Aktif Segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap), serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan, dan terkendali. e) Pemahaman TIK (teknologi informasi dan komunikasi) 1. Teknologi; cara mensinergikan peralatan yang digunakan (hardware/software), supaya mampu dimanfaatkan maksimal. 2. Informasi; teks, grafik, gambar, audio, video, animasi yang mampu memberikan makna bagi orang lain. 3. Komunikasi; hubungan satu dengan lainnya
untuk saling
bertukar data dan informasi. 4. Komputer, suatu peralatan (hardware/ software) digunakan untuk mengelola konten informasi. 27
Ibid, h. 16
yang
24
5. Konten; informasi seperti teks, grafik, gambar, audio, video, animasi yang mampu memberikan makna bagi orang lain.28 f) Media visual Media yang tidak diproyeksikan: 1. Media Realia Media relia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus langsung ke objek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman. 2. Model Adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misalnya untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ereksi, dan syaraf pada hewan. 3. Media Grafis Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual.Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian,
memperjelas
sajiann
pelajaran,
dan
mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal.29 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media visual yang tidak di proyeksikan terbagi menjadi tiga, yaitu media relia, model dan media grafis. g) Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Proses belajar mengajar akan mempunyai arti bagi peserta didik jika melahirkan suatu hasil yang optimal. Artinya peserta 28 29
Ibid, h. 63 Uus Ruswandi, dkk, Media Pembelajaran, (Bandung: CV. Insan Mandiri), h. 91
25
didik mengalami perubahan tingkah laku baik menyangkut aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Hal ini dapat diantisipasi oleh guru dengan upaya menggunakan perangkat media dalam proses mengajarnya. Pemilihan media pengajaran bukanlah hal yang mudah bagi seorang guru. Artinya dalam pelaksanaannya guru harus mempertimbangkan beberapa aspek, antara lain: 1. Sesuai dengan Tujuan Dalam pemilihan media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar harus disesuaikan dengan ranah kognitif, afektif dan psikomotor. 2. Sesuai dengan Kemampuan Guru Penggunaan media pembelajaran juga harus disesuaikan dengan kemampuan seorang guru. Menurut Oemar Hamalik dalam Suwandi, guru dapat melakukan dua hal sebelum mencoba
mempergunakan
media
dalam
proses
belajar
mengajar, yaitu: pertama, mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh bidang pengembangan pada organisasi media pendidikan. Kedua, rajin membaca petunjuk/panduan yang berkaitan dengan penggunaan media dalam proses belajar mengajar.30 Jika kedua hal tersebut dilakukan oleh guru, penggunaan media dalam pembelajaran akan lebih maksimal. 3) Sesuai dengan Taraf Berpikir Anak Dalam penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik. Jika pemilihan media mengabaikan kemampuan peserta didik, maka peserta didik tidak akan memperhatikan materi yang diajarkan. 4) Kemudahan untuk Memperolehnya Media harus dirancang oleh guru sesederhana mungkin, untuk mampu
membuat
atau
mengembangkan
media
agar
pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan, seorang guru 30
Uus Ruswandi, dkk, Media Pembelajaran, (Bandung: CV. Insan Mandiri), h. 29
26
harus mengetahui langkah-langkahnya. Menurut Arif S. Sadiman (dalam Suwandi), ada delapan langkah untuk membuat atau mengembangkan media pembelajaran, yaitu: a) identifikasi kebutuhan siswa, b) perumusan tujuan pembelajaran, c) perumusan
butir-butir
materi,
d)
perumusan
alat
ukur
keberhasilan, e) penulisan naskah media, f) ujicoba media, g) revisi, dan h) produksi media.31 5) Sesuai dengan Situasi dan Kondisi Dalam pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah atau tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, misalnya dari segi sarana dan prasarananya. 6) Kualitas Alat/ Teknik Untuk menghindari terjadinya ketidakberesan dalam proses belajar mengajar yang disebabkan oleh kualitas alatnya, seorang guru sebaiknya memiliki media yang representative, seperti kualitas gambar dan suara. Gambar yang ditampilkan harus jelas dan tidak membingungkan siswa. Suara yang diperdengarkan juga harus jelas dan tidak ada gangguan. 7) Efektif dan Efisien dalam Penggunaannya Efektif adalah informasi yang diberikan oleh guru dapat diserap oleh siswa secara optimal sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku pada diri siswa. Sedangkan efisiensi adalah penyajian materi dapat menghemat biaya, waktu dan tenaga. Jadi, pennggunaan media pembelajaran sebaiknya dapat meningkatkan
efektivitas
dan
efisiensi
proses
belajar
mengajar.32 Dalam pemilihan media pembelajaran bahasa Indonesia juga perlu dipertimbangkan prinsip pemilihan media. Prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut: 31 32
Ibid Ibid, h. 30
27
1. Prinsip efisien/hemat (cost factor), yakni media yang dipilih harus terjangkau pengadaannya. 2. Prinsip ketersediaan (availability factor), yakni media yang dipilih harus benar-benar tersedia pada saat dibutuhkan. 3. Prinsip teknis (technical quality), yakni media yang dipilih harus memenuhi persyaratan teknik sehingga dapat dibaca, dilihat, atau didengar dengan jelas. 4. Prinsip penggunaan (technical know how), yakni media yang dipilih harus dapat digunakan dengan mudah oleh guru.33 Pemilihan media pembelajaran jika disesuaikan dengan beberapa kriteria yang disebutkan di atas, maka proses belajar mengajar akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi, sebaiknya seorang guru harus benar-benar mempertimbangkan beberapa kriteria di atas. h) Prosedur Penggunaan Media Pembelajaran Media pembelajaran seharusnya dipilih secara sistematik, agar dapat digunakan secara efektif dan efisien. Ada tiga langkah pokok dalam prosedur penggunaan media pembelajaran yang perlu diikuti, yaitu: 1. Persiapan Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penggunaan media dapat dipersiapkan dengan baik, yaitu: 1) pelajari buku petunjuk yang telah disediakan kemudian ikuti petunjuk di dalamnya, 2) siapkan peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media tersebut, 3) tetapkan, apakah media tersebut digunakan secara individual atau kelompok?, yakinkan bahwa semua peserta didik sudah mengetahui tujuan yang hendak dicapai, 4) atur tatanannya agar peserta didik dapat melihat, mendenganr pesan-pesan pengajarannya yang baik. 33
Jauharoti Alfin, dkk, Pembelajaran Bahasa Indonesia MI, (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidiyah, 2009), h. 7-12
28
2. Pelaksanaan Dalam
pelaksanaan
proses
belajar
mengajar
atau
selama
menggunakan media pembelajaran sebisa mungkin hindari kejadian-kejadian yang dapat mengganggu ketenangan, dan konsentrasi siswa. 3. Tindak Lanjut Kegiatan ini bertujuan untuk memantapkan pemahaman peserta didik terhadap pokmok-pokok materi yang disampaikan melalui media tersebut.34 Jadi,
dalam
menggunakan
media
pengajaran
kita
harus
memperhatikan langkah pokok dalam prosedur penggunaan media pengajaran yaitu (1) persiapan, (2) pelaksanaan (penyajian, penerimaan), dan (3) tindak lanjut. i) Taksonomi Media Pembelajaran Yudhi Munadi dalam bukunya mengelompokkan media pembelajaran menjadi empat kelompok besar, antara lain: 1. Media Audio Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Media audio dapat menerima pesan verbal dan non verbal. Jenis-jenis media audio adalah program radio dan program media rekam (software), yang disalurkan melalui hardware seperti radio dan alat-alat perekam. 2. Media Visual Media yang hanya melibatkan indera penglihatan. Jenis-jenis media ini adalah media cetak-verbal, media cetak-grafis, dan media visual non-cetak. Pertama, media visual-verbal adalah media yang memuat pesan-pesan verbal. Kedua, media visual-nonverbal-grafis adalah media visual yang memuat pesan nonverbal yakni berupa 34
Budinuryanta Y, dkk, Pengajaran Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), h. 4.17
29
simbol-simbol visual atau unsur-unsur grafis. Ketiga, media visual nonverbal-tiga dimensi adalah media visual yang memiliki tiga dimensi. 3. Media Audio Visual Media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. 4. Multimedia Multimedia adalah media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran. Yang termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui komputer dan internet, bisa juga melalui pengalaman berbuat dan terlibat.35 Dari pendapat Yudhi Munadi dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dikelompokkan menjadi empat kelompok besar, yaitu (1) media audio, (2) media visual, (3) media audiovisual dan (4) media multimedia. Sanjaya
dalam
bukunya
juga
mengklasifikasikan
media
pembelajaran menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya. a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam: 1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, seperti radio dan rekaman suara. 2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak. 3) Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. 35
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada, 2012), h. 55
30
Jadi, media berdasarkan sifatnya ada tiga yaitu media auditif, media visual dan media audiovisual. b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke dalam: 1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. 2) Media yang memiliki daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya. Jadi , media berdasarkan kemampuan jangkauannya ada dua yaitu media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak dan media yang memiliki daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu. c. Dilihat dari cara pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam: 1) Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip, transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film slide,
operhead
projector
(OHP)
untuk
memproyeksikan
transparansi. 2) Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya.36 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan media visual untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa. Seorang guru harus mengerti taksonomi media pembelajaran yang telah disebutkan di atas agar dapat memilih media sesuai dengan yang diinginkan dan memenuhi kriteria siswa. Dengan pemilihan jenis media yang baik dalam pembelajaran, maka siswa akan mudah dalam memahami materi yang diajarkan.
36
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 172
31
E. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Tamarra Nurmahal yang berjudul “Peningkatan Menulis Karangan deskripsi dengan Media Objek Langsung pada Kelas X Multimedia 1 SMK Bakti Idhata Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012”. Tamarra Nurmahal dalam penelitiannya menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media objek langsung lebih baik daripada kemampuan menulis paragraf deskripsi tanpa menggunakan media objek langsung. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang dilakukannya.Perbedaan penelitian yang dilakukan Tamarra Nurmahal dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu terletak pada media yang digunakan. Tamarra Nurmahal dalam penelitiannya menggunakan media objek langsung dalam menulis karangan deskripsi siswa, sementara penulis menggunakan media gambar dalam penelitiannya. Penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bernama Siti Marsaidah yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi dengan Model Peta Pikiran (Mind Mapping) Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mathla‟ul Anwar 2 Kota Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif berupa penelitian eksperimen. Hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan menulis siswa dengan model peta pikiran (mind mapping) mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat melalui nilai rata-rata siswa setelah pembelajaran dilakukan. Pada awal pembelajaran nilai rata-rata yang diperoleh siswa 57,50 pada pretest, kemudian mengalami peningkatan menjadi 82,3 pada posttest atau setelah digunakan model peta pikiran (mind mapping). Penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Mu’min Soleh yang berjudul “Kemampuan Siswa dalam Menulis Paragraf Persuasif dengan Penggunaan Media Gambar pada Siswa
32
Kelas X MAN Cikarang (Analisis Komparasi di MAN Cikarang)”. Mu’min Soleh menggunakan metode eksperimen dalam penelitiannya. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan yang signifikan bahwa penggunaan media gambar meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat paragraf persuasif. Hal ini dilihat dari nilai thitung> ttabel, yaitu -3,723 > 1,679. Sehingga dari hasil uji-t tersebut membuktikan bahwa nilai siswa dalam membuat paragraf persuasif yang menggunakan media gambar lebih tinggi dari yang tidak menggunakan media. Perbedaan penelitian yang dilakukan Mu’min Soleh dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu terletak pada karangan yang ditugaskan. Mu’min Soleh dalam penelitiannya tentang menulis paragraf persuasif dengan penggunaan media gambar, sementara penulis melakukan penelitian tentang menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Februari-Juni 2014.Tempat penelitian dilaksanakan di MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA) Jln. Pahlawan 001/07 No. 18, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten, Tahun Pelajaran 2014/2015.
B. Metode Penelitian Dalam skripsi ini peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.1 Proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.2 Penelitian tindakan kelas menekankan pada kegiatan (tindakan dengan mengujicobakan suatu ide ke dalam praktek atau situasi nyata dalam skala mikro dengan harapan tindakan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas pada situasi nyata tersebut.3 PTK memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik, artinya pihak yang terlibat dalam PTK 1 2
Burhan Elfanany, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Araksa, 2013), h. 22 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011),
h. 26 3
Samsu Somadayo, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2013), h. 20
33
34
yaitu Guru mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuannya, dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas. Tindakan PTK dilakukan untuk memecahkan masalah atau memperbaiki situasi. Peneliti dapat secara cermat mengamati pelaksanaan PTK untuk mengukur tingkat keberhasilannya. Diimplementasikan dengan benar, artinya sesuai dengan kaidah-kaidah PTK. PTK menawarkan peluang sebagai strategi pengembangan kinerja sebab pendekatan penelitian ini dapat meningkatkan profesionalisme
pelaksanaannya
(Dosen,
Guru,
dan
Administator)
dan
meningkatkan hasil karyanya (Siswa).4 Manfaat umum PTK bagi guru banyak sekali, diantaranya yaitu: a) membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran; b) meningkatkan profesionalitas guru, c) meningkatkan rasa percaya diri guru, d) memungkinkan keterampilannya.
guru
secara
aktif
mengembangkan
pengetahuan
dan
5
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA). Pertengahan semester 2 (Genap) Tahun Ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 20 siswa dengan komposisi 9 siswi perempuan dan 11 siswa laki-laki.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Peran peneliti adalah dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Peneliti membuat perencanaan kegiatan, pelaksanaan, mengumpulkan data, menganalisis dan melaporkan hasil penelitian. Dalam melakukan pengamatan, peneliti sebagai observer dalam proses pembelajaran dan penelitian yang sedang
4
Nana, Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 144 5 Wijaya Kusumah, dkk, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Indeks, 2010), h. 14
35
berlangsung. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran untuk materi karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar. E. Tahapan Perencanaan Tindakan Prosedur penelitian ini berlangsung dalam satu siklus. Siklus I terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tahap penelitian dimulai dari tahap prapenelitian yang akan dilanjutkan dengan siklus I. Kegiatan prapenelitian : 1. Observasi ke MTs Nur Asy-Syafi’iyah 2. Mengurus surat izin penelitian 3. Membuat instrumen penelitian 4. Membuat media pembelajaran 5. Menghubungi kepala sekolah 6. Wawancara dengan guru mata pelajaran 7. Menentukan kelas subjek penelitian 8. Observasi proses pembelajaran di kelas 9. Menjelaskan media gambar Siklus I a. Perencanaan Tindakan Siklus I Tahap Perencanaan tindakan siklus I meliputi: 1) menentukan tema pembelajaran,
2)
membuat
rencana
pelaksanaan
pembelajaran,
3)
mempersiapkan gambar sebagai media pembelajaran, 4) membuat instrumen. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I Tahap pelaksanaan tindakan siklus I meliputi: 1) pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah disusun, 2) menjelaskan pengertian karangan deskripsi, 3) memberi contoh membuat karangan deskripsi melalui media gambar, 4) siswa memperhatikan gambar yang telah diberikan guru, 5) siswa menulis karangan deskripsi sesuai dengan gambar yang telah diberikan
36
dengan
memperhatikan aspek penilaian yang diminta, dan 6) siswa
memeriksa kembali hasil karyanya dan mengumpulkannya. c. Tahap Observasi Siklus I Pada saat pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati segala aktivitas yang dilakukan siswa di dalam kelas yang berkaitan dengan kegiatan menulis puisi. Pengamatan tersebut meliputi: 1) kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, 2) keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, 3) motivasi siswa ketika mengikuti proses pembelajaran, 4) aktifitas siswa dalam memperhatikan gambar, 5) penyampaian ide dalam bentuk karangan deskripsi. d. Refleksi Siklus I Pada tahap refleksi, peneliti mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dengan refleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, maka peneliti akan mengetahui kekurangan serta kelemahan yang ada dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Hasil refleksi ini dapat digunakan untuk menentukan langkah-langkah untuk tindakan kelas pada siklus berikutnya. Siklus II a. Perencanaan Tindakan Siklus II Pada tahap ini peneliti merencanakan kembali tindakan yang akan dilakukan pada siklus II dengan sasaran kegiatan untuk memperbaiki aspek-aspek yang dinilai masih belum optimal. Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan refleksi dari siklus I. Peneliti juga masih menggunakan media gambar. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Tahapan pelaksanaan tindakan siklus II, meliputi: 1) pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah disusun, 2) menjelaskan unsur yang harus diperhatikan dalam menulis karangan deskripsi, 3) memberi contoh karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar, 4) siswa memperhatikan
37
gambar yang telah diberikan guru,
5) siswa menulis karangan deskripsi
menggunakan media gambar dengan memperhatikan unsur-unsur yang harus ada dalam karangan deskripsi 6) siswa memeriksa kembali hasil karyanya dan mengumpulkannya. c. Tahap Observasi Siklus II Pada tahap observasi, peneliti mengamati proses, hasil, ataupun dampak dari pengembangan tindakan sebelumnya. d. Tahap Refleksi Siklus II Peneliti melakukan refleksi atas pelaksanaan tindakan siklus II. Pada tahapan refleksi siklus II, peneliti menganalisis dan membuat kesimpulan.
F. Hasil Interverensi Tindakan yang diharapkan Hasil penelitian yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti, yaitu meningkatkan kemampuan pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui media gambar. Adapun hasil yang ingin dicapai yaitu : 1. Meningkatkan hasil belajar menulis karangan deskripsi siswa kelas VIII MTs Nur Asy-Syafi’iyah 2. Dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar. 3. Meningkatnya minat siswa terhadap pelajaran menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar. 4. Hasil belajar menulis karangan deskripsi sebagian siswa lebih besar dari standar KKM (70). G. Data dan Sumber Data 1. Data Kualitatif: berupa wawancara, lembar observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi 2. Data kuantitatif: berupa angket belajar dan lain-lain dari tugas siswa. Sumber data penelitian adalah siswa, guru/ peneliti
38
H. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penelitian dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.6 Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi: a. Observasi Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. Dalam PTK observasi bisa dilakukan untuk memantau guru dan memantau siswa. Sebagai alat pemantau guru, observasi digunakan untuk mencatat setiap tindakan yang dilakukan guru sesuai dengan masalah dalam PTK itu sendiri. Misalnya mengamati dan mencatat setiap tindakan guru dalam setiap siklus atau tindakan pembelajaran sesuai dengan fokus masalah. Berhubungan dengan kegiatan siswa, observasi dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang prilaku-prilaku siswa sebagai pengaruh tindakan yang dilakukan guru. Misalnya mencatat prilaku siswa dalam kegiatan diskusi, atau mencatat prilaku siswa dalam mengikuti suatu proses pembelajaran. Dalam PTK, observasi menjadi instrumen utama yang digunakan untuk mengumpulkan data. Hal ini disebabkan observasi sebagai proses pengamatan langsung, merupakan instrumen yang cocok untuk memantau kegiatan prilaku guru maupun prilaku siswa.7 b. Catatan lapangan Catatan lapangan diperlukan untuk merekam kejadian dan peristiwa-peristiwa selama kegiatan tindakan kelas.
6
Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), Cet. 1, h. 54 7 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2011), cet. 3, h. 87
39
c. Tes Tes instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif d. Lembar Wawancara Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan guru yang mengajar bahasa indonesia di kelas tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung kondisi siswa, proses pembelajarannya, dan hambatan-hambatan yang dihadapi saat proses pembelajaran menulis berlangsung. e. Penyebaran Angket Penyebaran angket dilakukan setelah proses pembelajaran. Penyebaran angket bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan. Angket dapat berupa komentar (angket terbuka) ataupun pertanyaan-pertanyaan yang telah dilengkapi dengan jawaban, sehingga siswa tinggal memilih yang sesuai dengan pendapatnya (angket tertutup).8 Penelitian ini menggunakan angket tertutup untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. f. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto-foto kegiatan selama pelaksanaan penelitian tindakan. I. Teknik Pengumpulan Data Teknik dalam pengumpulan data adalah dengan mengamati setiap aktivitas siswa yang termasuk dalam indikator menulis karangan deskripsi. Pengumpulan data dilakukan oleh guru sebagai peneliti selama pembelajaran, catatan lapangan, dan tes hasil belajar menulis karangan deskripsi siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melalui tes, observasi, angket dan foto dokumentasi.
8
Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011). Cet. 1, h. 62
40
J. Validitas dan Reliabilitas Data 1. Validitas Ibnu Hadjar dalam bukunya membagi validitas menjadi dua, yaitu “Validitas internal mengacu pada seberapa jauh apa yang diamati, diukur, dan dianalisis sesuai dengan kenyataan, dan validitas eksternal mengacu pada kemampuan generalisasi hasil atau mengacu pada seberapa jauh hasil serta kesimpulan dapat diterapkan untuk memahami populasi serta setting yang lebih luas”.9 2. Reliabilitas “Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, bila instrument tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama”.10 Reliabilitas dilakukan dengan cara menyajikan hasil data asli, misalnya transkrip wawancara dan catatan lapangan. Selain itu dalam lampiran dicantumkan hasil menulis karangan deskripsi oleh peserta didik dan dokumentasi berupa foto kegiatan.
K. Analisis Data Proses analisis data yang dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan berlangsung dan analisis data sudah terkumpul. Data-data yang terkumpul dapat hasil angket, hasil wawancara, hasil tes, dan hasil observasi. Setelah data-data yang dikumpulkan telah diperoleh, maka dilakukan proses pengolahan data. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes awal dan tes akhir. Tes awal dan akhir dilakukan sebelum dan setelah siswa diberi tindakan yang berupa pembelajaran menulis karangan deskripsi. Data ini berupa skor keterampilan menulis karangan deskripsi. Langkah-langkah pengolahan data yang terkumpul dari setiap siklussebagai berikut:
9
Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999), h. 106. 10 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 229.
41
a. Menganalisis data hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan setiap siklus dengan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang hanya menggunakan paparan sederhana. b. Menentukan rata-rata dari keseluruhan siswa yang mengikuti tes: 1. Penskoran terhadap siswa dalam menulis karangan deskripsi. Format penilaian menulis deskripsi siswa: No. 1. 2. 3. 4. 5.
Aspek Penilaian Kesesuaian isi dengan judul EYD Struktur kalimat Kerapihan tulisan Koherensi Total Skor Nilai Skala Penlaian 1-3
Skor (1-3)
15
Arti skala penilaian 1= kurang 2= cukup 3= baik Skor maksimum
= 15
c. Tingkat keberhasilan siswa berdasarkan skor tes yang diperoleh ditetapkan dalam nilai dengan rumus: Nilai Akhir (NA) = Total Skor yang didapat Siswa x 100 Skor maksimum Selanjutnya dihitung dari nilai rata-rata keseluruhan siswa, rumus yang digunakan: Keterangan: = Rata-rata nilai keseluruhan X = Nilai keseluruhan siswa N = Jumalah siswa
BAB IV PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Sekolah a. Sejarah Sekolah Madrasah Tsanawiyah Nur Asy-Syafi'iyah yang biasa dikenal dengan nama YASPINA, pertama kali didirikan pada bulan April tahun 1984. Pertama kali berdiri menggunakan lokal Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam yang berdiri sejak tahun 1965 di atas tanah wakaf H. Nidin seluas 3000 M². Untuk selanjutnya, di atas tanah wakaf itu mulailah dibangun 4 lokal tambahan dengan peruntukkan pondasi 4 lantai atas swadaya masyarakat Rempoa. Pada perkembangan selanjutnya secara bertahap mulailah dibangun 3 lokal dilantai dua, dengan peruntukan 2 lokal kelas dan satu lokal aula. Dengan demikian jumlah lokal yang ada 6 lokal kelas dan satu ruang aula. MTs.
Nur
Asy-Syafi'iyah
sebagai
satu-satunya
madrasah
tsanawiyah di Kelurahan Rempoa memiliki lokasi yang strategis karena berbatasan langsung dengan DKI Jakarta yang berjarak +300 meter. MTs. Nur Asy-Syafi'iyah berada di wilayah Kelurahan Rempoa Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten. MTs. Nur Asy-Syafi'iyah berada di bawah lembaga Yayasan Yaspina (Yayasan Pendidikan Islam Nur Asy-Syafi'iyah). Yayasan Yaspina pada saat ini menaungi tiga lembaga pendidikan, yaitu : TK/TPA, Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam, dan Madrasah Tsanawiyah Nur AsySyafi'iyah. Adapun lembaga pendidikan non formal adalah Pengajian Umum Yaspina dan Majlis Taklim Jam'iyatul Husna. Status Madrasah Tsanawiyah Nur Asy-Syafi'iyah pada saat ini berstatus Diakui dengan Akreditasi B No. Kw.28/I/Dam.005/353/2006. Nomor Statistik Madrasah : 21.2.28.04.06.043. Kegiatan proses belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah Nur Asy-Syafi'iyah mengacu kepada kurikulum Kementrian Agama dan
42
43
Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Sebagai lembaga pendidikan yang mempersiapkan anak didik menjadi generasi yang beriman, berilmu pengetahuan, dan berketrampilan maka Madrasah Tsanawiyah Nur Asy-Syafi'iyah membekali para siswa dengan Mulok Qiraat dan muhadharah (Public Speaking) serta beberapa kegiatan ekstra kurikuler, yaitu : Futsal, Marawis, Paduan Suara, Paskibra dan Drum Band. b. Visi, Misi, dan Tujuan 1. Visi “Terwujudnya Generasi Muda yang Islami dan Berintelektualitas Tinggi” 2. Misi a) Memperkaya
kurikulum
dengan
wawasan
keislaman
dan
kebangsaan. b) Mengembangkan gagasan baru yang inovatif dalam memperkaya muatan kurikulum. c) Mengembangkan potensi siswa dalam bidang keilmuan dan keahlian d) Mengoptimalkan kreativitas peserta didik dengan pengajaran ekstra kurikuler e) Mengoptimalkan sarana dan pra sarana pendidikan sebagai sumber belajar dan media pembelajaran yang efektif. 3. Tujuan Umum a) Membantu pemerintah dalam mensukseskan Program wajib belajar 9 tahun. b) Mempersiapkan
peserta
didik
untuk
melanjutkan
jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. c) Melahirkan siswa (Nasionalisme).
yang mencintai
bangsa
dan negaranya
44
4. Tujuan Khusus Mendidik siswa untuk taat kepada agamanya seperti berakhlak mulia
melaksanakan
shalat,
membaca
al-Qur’an,
dan
puasa.
Melengkapi sarana dan parasarana madrasah dalam mendukung kurikulum. Meningkatkan profesionalitas guru madrasah Nur AsySyafi’iyah dalam pengembangan kurikulum. c. Guru dan Tenaga Kependidikan Jumlah seluruh personal Madrasah sebanyak 13 orang, diantaranya terdapat 6 orang yang menjabat sebagai guru dan jabatan kependidikan lainnya. Tabel 2.1 Daftar Nama Guru MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA) No
Nama
J/K
Jabatan
Mata Pelajaran
1
Moh. Husni Thamrin, S.Sos
L
Kepala Sekolah
SKI
2
Yuli Ambar Utami, S.Pd
P
Wakil Kepala Sekolah
Bahasa Inggris
3
Subur Amiharja, S.Pd
L
Wakabid. Kurikulum
PKn dan Penjaskes
4
Drs. HM Ali Jago Bayo
L
IPS
5
Upi Zahra, S.Sos.I
P
6
Dra. Siti Fatimah, S.Pd
P
Al-Qur’an Hadits dan TIK IPA
7
Yuyun Sufitri, S.Pd
P
Bahasa Indonesia
8
Nahrawi, S.Pd
L
9
Ahmad Syamsuri, S.Ag
L
Aqidah Akhlak (VII & VIII) Aqidah Akhlak (IX)
10
Siti Inayah, S.Ag
P
Wakabid. Keuangan
11
Dzulkifli Noor, M.Ag
L
Kepala
Fiqih
Laboratorium BK
Komputer 12
Tri Ade Mustaqim, S.Pd
L
13
Kumaidi
L
Kepala Laboratorium IPA
Matematika Seni Budaya dan Keterampilan (SBK)
45
B. Hasil Penelitian 1. Pratindakan a. Hasil Observasi Pratindakan Pada saat observasi pratindakan, peneliti melakukan wawancara dengan guru Bahasa Indonesia kelas VIII MTs Nur Asy-Syafi’iyah, yaitu ibu Yuyun Sufitri, S.Pd. Pada kesempatan wawancara dengan guru, peneliti menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan siswa dan pembelajaran menulis di kelas VIII 2. Guru memberikan gambaran secara garis besar mengenai pembelajaran menulis di kelas VIII 2. Peneliti mengajukan empat pertanyaan yaitu (1) apakah siswa di sekolah ini
suka
menulis;
(2)
Bagaimana
guru
menyampaikan
materi
pembelajaran menulis karangan deskripsi; (3) Apakah siswa antusias mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi; (4) Apa saja kendala yang dialami guru dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis karangan deskripsi. Guru mengatakan bahwa hanya beberapa siswa saja yang menyukai pelajaran menulis. Sedangkan yang lain menganggap
pelajaran
menulis
membosankan.
Beliau
biasanya
menyampaikan materi pembelajaran dengan ceramah. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi. Beberapa siswa memperhatikan penjelasan guru, sedangkan kebanyakan siswa mengobrol dengan temannya saat guru menjelaskan tentang materi karangan deskripsi. Siswa yang bertanya dan mampu menjawab pertanyaan dari guru juga hanya sedikit. Banyak sekali yang menjadi kendala dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, misalnya keterbatasan media sehingga agak sulit menjelaskan materi kepada peserta didik agar lebih mudah dipahami. Selain melalui wawancara, pada tahap pratindakan ini juga dilakukan pengamatan melalui lembar observasi yang telah disediakan untuk mengetahui prilaku siwa selama pembelajaran berlangsung. Kurangnya minat terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi membuat siswa kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
46
sehingga proses pembelajaran membuat siswa jenuh. Berikut ini disajikan tabel pengamatan proses pembelajaran tahap pratindakan. Tabel Pengamatan Prilaku Siswa Selama Proses Pembelajaran Pada Tahap Pratindakan No Aspek Yang Diamati
1
Jumlah Siswa
Sikap peserta didik dalam memperhatikan
9 siswa
pelajaran yang disampaikan 2
Antusiasme peserta didik dalam bertanya
2 siswa
mengenai materi pembelajaran 3
Antusiasme peserta didik dalam menjawab
2 siswa
pertanyaan dari pendidik tentang materi pembelajaran 4
Antusiasme peserta didik dalam
10 siswa
mengerjakan tugas
Pada
proses
pembelajaran
hari
ini,
sikap
siswa
dalam
memperhatikan pembelajaran yaitu sebanyak 9 siswa memperhatikan pembelajaran dengan sungguh- sungguh, sedangkan siswa yang lain melakukan aktivitas yang tidak mendukung proses pembelajaran, seperti mengobrol, bermain handphone, dan mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Hanya 2 siswa yang berani mengutarakan pertanyaan tentang materi pembelajaran yang belum dipahami kepada peneliti, sedangkan sebagian besar siswa masih malu-malu ketika disuruh bertanya dan justru bertanya pada teman disebelahnya
yang sama-sama tidak tahu sehingga
menimbulkan suasana kelas menjadi tidak kondusif. Hanya 2 siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru tanpa harus ditunjuk terlebih dahulu, sedangkan sebagian besar siswa yang lain hanya diam saja dan menunduk seolah takut jika ditunjuk pendidik untuk menjawab pertanyaan. Sebanyak 10 siswa antusias mengerjakan tugas yang diberikan
47
guru, sedangkan sebagian siswa yang lain masih suka mengeluh saat mengerjakan tugas. b. Hasil penelitian pratindakan Pada tahap pratindakan ini dilaksanakan pretest. Prestest dilaksanakan untuk
mengetahui kemampuan awal
siswa dan
permasalahan yang dihadapi siswa dalam menulis karangan deskripsi sebelum diberikan tindakan. Kemampuan awal siswa dapat diketahui dari hasil penilaian terhadap karangan deskripsi siswa yang ditulis pada tahap pretest. Dari hasil kegiatan pratindakan ternyata sebagian besar nilai siswa belum memenuhi standar KKM (75) penilaian hasil belajar menulis. Hanya ada 1 orang siswa yang nilainya diatas standar KKM (75). Namun rata-rata nilai karangan siswa yang lain menempati kriteria kurang. Tidak ada satupun siswa yang menempati kriteria tinggi ataupun sangat tinggi. Hal tersebut dapat diketahui dari tabel berikut: Tabel Nilai Menulis Karangan Pratindakan No
NAMA SISWA
NILAI
1
Ana Dienka
73,3
2
Anggie Permata P
53,3
3
Arik Febrian A
46,6
4
Deni Ahmad H
46,6
5
Elina Cahya A
60
6
Fikri Mubarok
53,3
7
Hadi Kurniawan
46,6
8
Ihwanul Mustofa A
53,3
9
Ilham Muhamad
60
10
Ina Nurfaidah
80
11
Kholipah Putri
60
12
Kukuh Rizki
46,6
48
13
Miftahul Falah A
46,6
14
Risma Febriyanti
60
15
Royan Hermawan
53,3
16
Tunggul Wicaksono
53,3
17
Syarifah Fatma
18
Thalia Yusuf
19
Wahyu Amalia
20
Ziyad Noval Jumlah Rata-rata
60 53,3 60 46,6 1.112,7 55,63
Berdasarkan tabel di atas, nilai tes tindakan I terendah hingga tertingi adalah nilai 46,6 ada 6 orang, nilai 53,3 ada 7 orang, nilai 60 ada 5 orang, nilai 73,3 ada 1 orang dan nilai 80 hanya 1 orang. Dari data diatas, diketahui bahwa nilai terendah pretest 46,6 ada 6 orang. Sementara nilai yang paling tinggi 73,3 hanya 1 orang. Sedangkan rata-rata nilai yang diperoleh adalah 55,63. Dapat diketahui juga bahwa keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada tahap pratindakan masih rendah. Hasil analisis data baik pengamatan yang terdapat dalam catatan lapangan, skor rata-rata praktik menulis karangan deskripsi siswa kelas VIII-2 pada tahap pratindakan menunjukkan bahwa dalam pembelajaran menulis karangan di kelas VIII-2 perlu diberikan tindakan agar masalah yang dihadapi dapat segera diatasi. Proses pembelajaran menulis karangan diharapkan menjadi lebih bermakna dan memberi manfaat bagi peningkatan kualitas siswa. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi dan media yang tepat untuk menyikapi permasalahan tersebut. Nilai rata-rata nilai pretest menulis karangan deskripsi pada siswa adalah 55,63 atau berada pada tingkat penguasaan 55,63%. Berikut adalah perhitungan nilai rata-rata hasil nilai tes tindakan siklus I. =
49
= 1.112,7:20 = 55,63 Keterangan : = Rata-rata nilai keseluruhan X = Nilai keseluruhan siswa N = Jumlah siswa 2. Siklus I Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Selasa 13 Mei 2014. Dengan sub pokok bahasan karangan. Tindakan pembelajaran siklus I merupakan tindakan awal yang sangat penting dalam penelitian, hal ini dikarenakan analisis dari hasil tindakan pembelajaran akan dijadikan sebagai refleksi bagi peneliti pada tindakan pembelajaran selanjutnya. a. Tahap perencanaan Kegiatan penelitian yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I ini adalah mempersiapkan rencana pembelajaran (RPP), pada kegiatan siklus ini peneliti mempersiapkan media gambar, catatan lapangan, lembar observasi, dan foto-foto dokumentasi saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam siklus I, guru menjelaskan mengenai materi karangan deskripsi. Pada siklus I ini peneliti ingin mengetahui kemampuan menulis siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar. Penggunaan media gambar diharapkan dapat membuat siswa lebih semangat dalam mengikuti pelajaran bahasa indonesia dan menjadikan pembelajaran bahasa indonesia tidak membosankan dan lebih menyenangkan. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap pelaksanaan tindakan bersamaan dengan tahap pengamatan atau observasi, hal ini dilakukan oleh peneliti. Pada tahap ini peneliti melaksanakan RPP yang telah direncanakan dalam pembelajaran. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media gambar.
50
(Selasa, 13 Mei 2014) Pada siklus 1 dalam penelitian ini berlangsung selama 3 jam (3x40 menit) yang dimulai dari pukul 08.45-11.00. Peneliti masuk ruangan kelas dan melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Kemudian peneliti menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai. Proses pembelajaran dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan memberikan penjelasan mengenai media yang akan digunakan pada pembelajaran menulis karangan deskripsi. Peneliti menjelaskan kembali materi tentang karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai penjelasan guru yang masih kurang dipahami. Siswa terlihat masih malu-malu untuk mengemukakan pertanyaan, sehingga hanya ada 4 orang yang bertanya kepada peneliti. Selanjutnya, peneliti membuat kelompok dengan membagi siswa menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa. Kemudian peneliti membagikan contoh gambar yang disertai dengan teks karangan deskripsi di bawahnya kepada setiap kelompok. Gambar yang disertai dengan teks karangan deskripsi tersebut dibagikan kepada siswa dengan tujuan memberikan gambaran siswa tentang karangan deskripsi melalui media gambar, yang selanjutnya diharapkan siswa memahami dan mampu membuat karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar. Ditahap awal siswa harus memahami contoh karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar tersebut, selanjutnya peneliti memperlihatkan beberapa gambar untuk dipilih siswa sebagai media menulis karangan deskripsi, kemudian seluruh kelompokmembuat karangan deskripsi melalui gambar yang telah dipilih. Suasana pembelajaran di kelas membuat seluruh siswa sibuk berdiskusi dengan kelompoknya, masing-masing kelompok berdiskusi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh peneliti. Masih banyak
51
siswa yang terlihat bingung dalam mengerjakan tugas yang diberikan, sehingga peneliti menjelaskan kembali mengenai karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar. Siswa yang mengerjakan dengan benar hal ini tidak terlepas dari peran guru dan tutor sebaya yang mau mengajarkan
teman-temannya
dalam
kelompok
dan
kegiatan
pembelajaran secara berkelompok dapat berjalan dengan baik, akan tetapi peran tutor sebaya dalam setiap kelompok tidaklah sama, banyak juga siswa yang keliru menyelesaikan tugas yang diberikan sehingga diskusi kelompok berjalan kurang baik. Kemudian untuk meluruskan perbedaan pemahaman
tersebut,
peneliti
kembali
menerangkan
karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar dengan sejelasjelasnya sampai para siswa benar-benar paham. Kemampuan siswa dalam proses pembelajaran bahasa indonesia menggunakan media gambar, pada siklus I ini sudah terlihat lebih meningkat
dari
tahap
pratindakan.
Peneliti
menutup
kegiatan
pembelajaran dengan melakukan refleksi pembelajaran. Peneliti membimbing siswa untuk menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh selama pembelajaran. Peneliti juga meminta siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami atau belum dimengerti oleh siswa agar tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan selanjutnya. Peneliti memberikan penjelasan kepada siswa terkait dengan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya dan meminta siswa untuk mempelajarinya dirumah. Di akhir pertemuan, peneliti menutup kegiatan pembelajaran dengan doa dan salam. c. Tahap Observasi Observasi penelitian tindakan pada siklus I meliputi observasi mengenai
proses
pembelajaran
karangan
deskripsi
dengan
menggunakan media gambar dan observasi hasil karangan siswa dari hasil tes yang dilaksanakan. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung oleh peneliti dengan menggunakan
52
instrument
yang
telah
dipersiapkan.
Selain
itu,
pengamatan
dideskripsikan dalam catatan lapangan dan dokumentasi berupa foto. Hasil pengamatan penelitian tindakan pada siklus I meliputi pengamatan aktivitas siswa selaku subjek penelitian, situasi yang tergambar selama proses pembelajaran menulis karangan deskripsi berlangsung, dan pengamatan berupa nilai keterampilan menulis karangan deskripsi siswa. Saat pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar pada siklus I terlihat perubahan sikap dan pandangan
positif
siswa
terhadap
proses
pembelajaran
yang
berlangsung. Pada siklus ini terlihat perkembangan situasi pembelajaran di dalam kelas. Secara keseluruhan situasi pembelajaran sudah meningkat cukup baik tetapi belum maksimal. Peningkatan proses pembelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Pengamatan Prilaku Siswa Selama Proses Pembelajaran pada Tahap Pascatindakan Siklus I No Aspek Yang Diamati
1 2 3
Jumlah Siswa 14 siswa
Sikap peserta didik dalam memperhatikan pelajaran yang disampaikan Antusiasme siswa dalam bertanya mengenai materi pembelajaran Antusiasme siswa dalam menjawab pertanyaan
dari
guru
tentang
5 siswa 4 siswa
materi
pembelajaran 4
Antusiasme siswa dalam mengerjakan tugas Pada
proses
pembelajaran
hari
ini,
15 siswa sikap
siswa
dalam
memperhatikan pembelajaran yaitu sebanyak 14 siswa memperhatikan pembelajaran
yang
disampaikan
guru
dengan
sungguh-sungguh,
sedangkan yang lain melakukan aktivitas yang tidak mendukung proses
53
pembelajaran, seperti mengobrol, bercanda, bermain handphone, dan mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Hanya 5 siswa yang berani mengutarakan pertanyaan tentang materi pembelajaran yang belum dipahami, sedangkan sebagian besar siswa masih malu-malu ketika disuruh bertanya dan justru bertanya pada teman disebelahnya yang samasama tidak tahu sehingga menimbulkan suasana kelas menjadi tidak kondusif. Hanya 4 siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru tanpa harus ditunjuk terlebih dahulu, sedangkan sebagian besar siswa yang lain hanya diam saja dan menunduk seolah takut jika ditunjuk guru untuk menjawab pertanyaan. Sebanyak 15 siswa antusias mengerjakan tugas yang diberikan guru, sedangkan sebagian siswa yang lain masih suka mengeluh saat mengerjakan tugas. Pada siklus I ini, prilaku siswa
di dalam kelas sudah mulai
meningkat bila dibandingkan dengan tahap pratindakan. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa prilaku siswa semakin meningkat menjadi lebih baik, tetapi dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I masih kurang sesuai dengan rencana awal. Pada saat kegiatan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar masih ada sebagian siswa yang masih mengobrol dan bercanda dengan temannya sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif dan mengganggu siswa yang sedang serius mengerjakan. Keberhasilan tindakan juga dapat dilihat dari perolehan skor tes keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada siklus I. Skor yang diperoleh siswa mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan skor yang diperoleh siswa pada tahap pratindakan.Berikut ini tabel peningkatan skor keterampilan menulis karangan deskripsi siklus I.
54
Tabel Nilai Menulis Karangan Pascatindakan Siklus I No NAMA SISWA
NILAI
1
Ana Dienka
2
Anggie Permata P
73,3
3
Arik Febrian A
66,6
4
Deni Ahmad H
80
5
Elina Cahya A
73,3
6
Fikri Mubarok
80
7
Hadi Kurniawan
60
8
Ihwanul Mustofa A
80
9
Ilham Muhamad
60
10
Ina Nurfaidah
86,6
11
Kholipah Putri
80
12
Kukuh Rizki
13
Miftahul Falah A
60
14
Risma Febriyanti
60
15
Royan Hermawan
86,6
16
Tunggul Wicaksono
80
17
Syarifah Fatma
80
18
Thalia Yusuf
60
19
Wahyu Amalia
80
20
Ziyad Noval
60
Jumlah Rata-rata
80
73,3
1.459,7 72,98
55
Tabel Tingkat Pemahaman Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus I Tingkat Pemahaman
Siklus I
Nilai tertinggi siswa
86,6
Nilai terendah peserta didik
60
Rata-rata nilai peserta didik
72,98
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada tahap pascatindakan siklus I sudah lebih baik jika dibandingkan dengan hasil pada tahap pratindakan. Nilai tes tindakan I terendah hingga tertingi adalah nilai 60 ada 6 orang, nilai 66,6 ada 1 orang, nilai 73,3 ada 3 orang, nilai 80 ada 8 orang, dan nilai 86,6 ada 2 orang. Dari data diatas, diketahui bahwa nilai terendah tes tindakan I 60 ada 6 orang. Nilai yang paling tinggi 86,6 hanya 2 orang. Sedangkan ratarata nilai yang diperoleh adalah 72,98. Dari hasil nilai tes tindakan I diatas, siswa kelas VIII-2 termasuk kedalam kategori cukup berhasil. Namun jika dibandingkan dengan KKM, sebagian nilai siswa masih dibawah KKM. Sehingga, proses pelajaran menulis karangan deskripsi harus ditindak lanjuti ke posttest (nilai Tes Tindakan Siklus II) agar siswa mencapai nilai yang diharapkan (sesuai dengan KKM Bahasa Indonesia yang telah ditetapkan). Berdasarkan data nilai tes tindakan I diatas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata nilai tes tindakan I menulis karangan deskripsi pada siswa adalah 72,98 atau berada pada tingkat penguasaan 72,98 %. adalah perhitungan nilai rata-rata hasil nilai tes tindakan siklus I. = = 1.459,7:20 = 72,98 Keterangan : = Rata-rata nilai keseluruhan
X = Nilai keseluruhan siswa N = Jumlah siswa
Berikut
56
d. Tahap Refeleksi Pada
kegiatan
pembelajaran
siklus
I
ini,
peneliti
telah
mengidentifikasi data-data yang didapat dari hasil observasi secara langsung baik berupa hasil nilai tes tindakan I siswa yang menunjukkan tingkat kemampuan awal mereka dalam pemahaman menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar, tingkah laku siswa selama proses pembelajaran dan catatan lapangan. Dalam catatan lapangan pada siklus I menunjukkan bahwa harus adanya persiapan yang lebih matang dalam menarik perhatian siswa agar siswa mudah memahami materi pembelajaran dan lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Peneliti berencana memberikan reward kepada siswa yang bertanya ataupun menjawab pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hasil nilai kemampuan siswa dalam awal pemahaman tentang menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar ini menunjukkan bahwa masih ada siswa yang belum memahami dengan baik sehingga skor yang didapat belum maksimal dan hasil yang dicapai belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang menjadi indikator keberhasilan. Hal ini terlihat dari hasil pekerjaan mereka berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan, yaitu diperoleh nilai tertinggi sebesar 86,6 dan nilai terendah sebesar 60. 3. Siklus II Tindakan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Selasa 20 Mei 2014 . Pada perencanaan siklus II, peneliti merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan. Tindakan yang diberikan hampir sama dengan siklus I, namun ada sedikit perubahan sebagai perbaikan pada tindakan siklus II. Hal tersebut bertujuan agar hasil pada pembelajaran menulis puisi lebih optimal. a. Tahap perencanaan Tahap perencanaan siklus II ini dimulai dengan menyiapkan RPP, bahan ajar, lembar observasidan tes akhir siklus II. Pelaksanaan siklus II ini dijalankan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I sehingga proses
57
pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal. Alokasi waktu dalam proses pembelajaran sama seperti pada siklus I, tetapi penjelasan yang diberikan oleh guru lebih dalam. Suasana kelas dibuat senyaman mungkin dan guru akan memberi reward kepada siswa yang bertanya dan menjawab sehingga siswa antusias dalam bertanya dan menjawab saat guru menerangkan materi pelajaran. Materi yang akan dipelajari pada siklus II ini adalah karangan deskripsi. Kriteria yang ingin dicapai pada siklus II ini adalah seluruh siswa dapat menunjukkan nilai di atas rata-rata standar KKM. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap pelaksanaan tindakan bersamaan dengan tahap pengamatan atau observasi, hal ini dilakukan oleh peneliti. Pada tahap ini peneliti melaksanakan RPP yang telah direncanakan dalam pembelajaran. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media gambar. (Selasa, 20 Mei 2014) Pada siklus II penelitian ini berlangsung selama 3 jam (3x40) yang dimulai dari pukul 08.45-11.00. Peneliti melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Kemudian peneliti menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai. Peneliti menyampaikan tujuan yang ingin dicapai pada pembelajaran hari ini. Proses pembelajaran dilanjutkan dengan membahas kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan peserta didik pada siklus I. Peneliti bertanya kepada siswa mengenai materi karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar yang telah dijelaskan pada siklus I. Peneliti memberikan reward untuk siswa yang berani menjawab pertanyaan dari peneliti. Siswa sangat antusias mengangkat tangannya untuk menjawab pertanyaaan dari peneliti. Selanjutnya peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya
mengenai
materi
karangan
deskripsi
dengan
menggunakan media gambar. Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami mengenai karangan deskripsi dengan media gambar. Peneliti
58
menjawab pertanyaan siswa dan menjelaskan kembali mengenai materi karangan deskripsi dengan media gambar. Setelah penjelasan tersebut dirasa cukup, peneliti membagikan gambar kepada siswa kemudian menyuruh seluruh siswa membuat karangan deskripsi dari gambar yang telah diterima siswa. Aktivitas siswa pada siklus II mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Suasana pembelajaran di kelas yang tadinya ramai mendadak hening ketika seluruh siswa mulai menulis karangan deskripsi dengan media gambar. Siswa terlihat sangat tekun dan konsentrasi dalam mengerjakan tugas yang diberikan peneliti. Hal ini dapat terlihat dari banyak siswa yang tidak keluar dari tempat duduknya untuk mengganggu temannya, mereka sangat sibuk mengerjakan tugasnya. Keadaan di kelas sudah kondusif dan proses pembelajaran sudah mulai baik sesuai dengan yang sudah direncanakan. c. Tahap Observasi Kegiatan observasi dilaksanakan dengan mengamati semua aktivitas selama pembelajaran berlangsung dengan objek siswa. Observasi penelitian tindakan pada siklus II meliputi observasi mengenai
proses
pembelajaran
karangan
deskripsi
dengan
menggunakan media gambar dan observasi hasil karangan siswa dari hasil tes yang dilaksanakan. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung oleh peneliti dengan menggunakan instrument
yang
telah
dipersiapkan.
Selain
itu,
pengamatan
dideskripsikan dalam catatan lapangan dan dokumentasi berupa foto. Hasil pengamatan penelitian tindakan pada siklus II meliputi pengamatan aktivitas siswa selaku subjek penelitian, situasi yang tergambar selama proses pembelajaran menulis karangan deskripsi berlangsung, dan pengamatan berupa nilai keterampilan menulis karangan deskripsi siswa. Saat pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar pada siklus II terlihat perubahan
59
sikap dan pandangan positif siswa terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Pada siklus ini terlihat perkembangan situasi pembelajaran di dalam kelas. Secara keseluruhan situasi pembelajaran sudah meningkat jauh lebih baik. Peningkatan proses pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Pengamatan Perilaku Peserta Didik Selama Proses Pembelajaran pada Tahap Pascatindakan Siklus II
No
Aspek Yang Diamati
1
Sikap
siswa
Jumlah Siswa
dalam
memperhatikan
17 siswa
Antusiasme siswa dalam bertanya mengenai
6 siswa
pelajaran yang disampaikan 2
materi pembelajaran 3
Antusiasme pertanyaan
siswa dari
dalam
guru
menjawab
tentang
7 siswa
materi
pembelajaran 4
Antusiasme guru dalam mengerjakan tugas
Pada
proses
pembelajaran
hari
18 siswa
ini,
sikap
siswa
dalam
memperhatikan pembelajaran yaitu sebanyak 17 siswa memperhatikan pembelajaran dengan sungguh-sungguh, hanya 3 siswa yang terlihat mengobrol dan tidak konsentrasi dalam mengikuti pelajaran. Sebanyak 6 siswa sudah berani mengutarakan pertanyaan kepada peneliti tentang materi pembelajaran yang belum dipahami. Sebanyak 7 siswa sudah berani menjawab pertanyaan dari guru tanpa harus ditunjuk terlebih dahulu. Sebanyak 18 siswa antusias mengerjakan tugas yang diberikan guru, hanya sedikit yang mengeluh saat mengerjakan tugas. Keberhasilan tindakan dapat dilihat dari perolehan skor tes keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada siklus II. Skor yang
60
diperoleh siswa mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan skor yang diperoleh siswa pada tahap pratindakan dan pascatindakan siklus I. Berikut ini tabel peningkatan skor keterampilan menulis karangan deskripsi siklus II. Tabel Nilai Menulis Karangan Siklus II No
NAMA SISWA
NILAI
1
Ana Dienka
93,3
2
Anggie Permata P
86,6
3
Arik Febrian A
80
4
Deni Ahmad H
80
5
Elina Cahya A
86,6
6
Fikri Mubarok
86,6
7
Hadi Kurniawan
8
Ihwanul Mustofa A
9
Ilham Muhamad
10
Ina Nurfaidah
93,3
11
Kholipah Putri
86,6
12
Kukuh Rizki
13
Miftahul Falah A
86,6
14
Risma Febriyanti
80
15
Royan Hermawan
86,6
16
Tunggul Wicaksono
86,6
17
Syarifah Fatma
86,6
18
Thalia Yusuf
19
Wahyu Amalia
20
Ziyad Noval Jumlah Rata-rata
80 86,6 80
80
80 93,3 80 1.699,3 84,96
61
Tabel Tingkat Pemahaman Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus II Tingkat Pemahaman
Siklus I
Nilai tertinggi siswa
93,3
Nilai terendah peserta didik
80
Rata-rata nilai peserta didik
84,96
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada tahap pascatindakan siklus II sudah lebih baik jika dibandingkan dengan hasil pada tahap pratindakan dan pascatindakan siklus I. Nilai tes tindakan I terendah hingga tertingi adalah nilai 80 ada 8 orang, nilai 86,6 ada 9 orang dan nilai 93,3 ada 3 orang. Dari data diatas, diketahui bahwa nilai terendah tes tindakan II 80 ada 2 orang. Nilai yang paling tinggi 93,3 ada 3 orang. Sedangkan rata-rata nilai yang diperoleh adalah 84,96. Dari hasil nilai tes tindakan II diatas, siswa kelas VIII-2 termasuk kedalam kategori sangat berhasil. Seluruh nilai siswa sudah mencapai nilai yang diharapkan (sesuai dengan KKM Bahasa Indonesia yang telah ditetapkan). Berdasarkan data nilai tes tindakan II diatas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata nilai tes tindakan II menulis karangan deskripsi pada siswa adalah 84,96 atau berada pada tingkat penguasaan 84,96 %. adalah perhitungan nilai rata-rata hasil nilai tes tindakan siklus II. = =1.699,3:20 = 84,96 Keterangan : = Rata-rata nilai keseluruhan
X = Nilai keseluruhan siswa N = Jumlah siswa
Berikut
62
d. Tahap Refleksi Proses pelaksanaan tindakan pada siklus II berjalan dengan baik. Kelemahan pada siklus I (nilai tes tindakan I) dapat teratasi dengan baik. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis telah berhasil membuat siswa lebih semangat dan menimbulkan rasa senang dalam belajar sehingga siswa tidak lagi merasa jenuh saat proses pembelajaran. Penerapan media gambar membuat siswa lebih tertarik untuk belajar bahasa Indoensia khususnya menulis. Hal ini membuat kualitas pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar mengalami peningkatan. Peningkatan kualitas pembelajaran terlihat dari peningkatan keaktifan, perhatian serta konsentrasi siswa dalam pembelajaran dan hasil menulis karangan seluruh siswa sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang menjadi indikator keberhasilan, guru telah berhasil membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran menulis dengan baik, tertib dan menyenangkan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dan kolaborator, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan sehingga tidak diperlukan lagi adanya tindakan pada siklus selanjutnya. Pada akhir pembelajaran guru menyebarkan angket persepsi siswa terhadap penggunaan media gambar dalam pembelajaran bahasa indonesia. Penyebaran angket tersebut dilakukan setelah pelaksanaan siklus II selesai. Berikut ini adalah lembar angket siswa yang diberikan guru. Dalam hal ini angket diberikan kepada siswa dengan beberapa pertanyaan tertutup terhadap pembelajaran bahasa indonesia. Hasil angket tersebut disajikan sebagai berikut: Tabel Hasil Angket Siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia Apakah kamu menyukai pelajaran Bahasa Indonesia?
Ya
Tidak
Jumlah
%
Jumlah
%
14
70
6
30
63
Pada tabel diatas, siswa menyatakan suka terhadap pembelajaran bahasa indonesia sebesar 70 %, sedangkan 30 % menyatakan tidak suka pembelajaran bahasa Indonesia. Tabel Hasil Angket Siswa terhadap pembelajaran menulis Apakah kamu menyukai pembelajaran menulis?
Ya
Tidak
Jumlah
%
Jumlah
%
9
45%
11
55%
Pada tabel diatas terlihat bahwa siswa menyukai pembelajaran menulis sebesar 45 %, sedangkan 55 % menyatakan tidak menyukai pembelajaran menulis. Tabel Hasil Angket Siswa terhadap pembelajaran menulis Menurut kamu, pentingkah kamu terampil dalam menulis?
Ya
Tidak
Jumlah
%
Jumlah
%
15
75%
5
25%
Pada tabel diatas, siswa menyatakan pentingnya terhadap pembelajaran keterampilan menulis sebesar 75 %, sedangkan 25 % menyatakan tidak penting terhadap pembelajaran keterampilan menulis. Tabel Hasil Angket Siswa terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi Apakah kamu pernah menulis karangan deskripsi?
Ya
Tidak
Jumlah
%
Jumlah
%
8
40
12
60
Pada tabel diatas, siswa menyatakan pernah menulis karangan deskripsi sebesar 40 %, sedangkan 60 % menyatakan tidak pernahmenulis karangan.
64
Tabel Hasil Angket Siswa terhadap kesulitan pembelajaran menulis karangan deskripsi Apakah kamu pernah merasa
Ya
Tidak
kesulitan dalam menulis sebuah
Jumlah
%
Jumlah
%
karangan deskripsi?
20
100
0
0
Pada tabel diatas, siswa menyatakan kesulitannya terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi sebesar 100 %, sedangkan 0 % menyatakan tidak kesulitan terhadap pembelajaran menulis karangan persuasi.
Tabel Hasil Angket Siswa terhadap pembelajaran menulis Apakah kamu pernah belajar menulis karangan menggunakan media sebelumnya?
Ya
Tidak
Jumlah
%
Jumlah
%
4
41.67
16
80
Pada tabel diatas, siswa menyatakan sudah pernah menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar sebesar 20 %, sedangkan 80 % menyatakan tidak pernah menulis karangan dengan menggunakan media.
Tabel Hasil Angket Siswa terhadap pengetahuan tentang media gambar Apakah kamu tahu media gambar?
Ya
Tidak
Jumlah
%
Jumlah
%
19
95
1
5
Pada tabel diatas, siswa menyatakan sudah mengetahui tentang media gambar sebesar 95 %, sedangkan 5 % menyatakan tidak mengetahui tentang media gambar.
65
Tabel Hasil Angket Siswa terhadap penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis karangan Apakah kamu menggunakan media
Ya
Tidak
gambar dalam menulis karangan
Jumlah
%
Jumlah
%
deskripsi?
20
100
0
0
Pada tabel diatas, siswa menyatakan siswa mennggunakan media gambar dalam menulis karangan deskripsi sebesar 100 %, sedangkan 0 % menyatakan tidak menggunakan media gambar dalam menulis karangan. Tabel Hasil Angket Siswa terhadap pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media gambar Bagaimana menurutmu, apakah
Ya
belajar menulis menggunakan media Jumlah gambar menyenangkan? 17
Tidak %
Jumlah
%
85
3
15
Pada tabel diatas, siswa menyatakan kesenangannya terhadap penggunaan media gambar dalam menulis karangan sebesar 85 %, sedangkan 15 % menyatakan tidak menyenangkan. Tabel Hasil Angket Siswa peningkatan pemahaman dalam pembelajaran menulis karangan Apakah menulis karangan dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan pemahaman menulismu?
Ya
Tidak
Jumlah
%
Jumlah
%
16
80
4
20
Pada tabel diatas, siswa menyatakan meningkat pemahamannya setelah menggunakan media gambardalam menulis karangan sebesar 80 %, sedangkan 20% menyatakan tidak meningkat.
66
Tabel Hasil Angket Siswa terhadap kesan dalam pembelajaran menulis Apakah kamu berkesan terhadap
Ya
Tidak
pembelajaran menulis dengan
Jumlah
%
Jumlah
%
menggunakan media gambar?
18
90
2
10
Pada tabel diatas, siswa menyatakan terkesan dengan pembelajaran menulis karangan menggunakan media gambar sebesar 90 %, sedangkan 10% menyatakan tidak meningkat. Tabel Hasil Angket Siswa terhadap kesulitan kegiatan belajar mengajar Apakah kamu merasa kesulitan dalam KBM hari ini?
Ya
Tidak
Jumlah
%
Jumlah
%
3
15
17
85
Pada tabel diatas, siswa menyatakan kesulitan dalam KBM hari ini sebesar 15 %, sedangkan 85 % menyatakan tidak kesulitan. Tabel Hasil Angket Siswa terhadap pembelajaran bahasa indonesia Apakah kamu merasa jenuh ketika pembelajaran berlangsung?
Ya
Tidak
Jumlah
%
Jumlah
%
2
10
18
90
Pada tabel diatas, siswa menyatakan jenuh ketika pembelajaran berlangsung sebesar 10 %, sedangkan 90% menyatakan tidak jenuh. Tabel Hasil Angket Siswa terhadap peningkatan konsentrasi dalam pembelajaran menulis karangan Apakah penggunaan media gambar
Ya
Tidak
membuat kamu lebih fokus dalam
Jumlah
%
Jumlah
%
belajar?
14
70
6
30
Pada tabel diatas, siswa menyatakan lebih fokus dalam belajar karena penggunaan media gambar sebesar 70 %, sedangkan 30% menyatakan tidak lebih fokus.
67
C. Pembahasan Hasil Penelitian Penerapan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII-2 MTs Nur Asy-Syafi’iyah dalam pembelajaran bahasaIndonesia khususnya dalam menulis karangan deskripsi. Selain itu penggunaan media gambar juga dapat meningkatkan antusias siswa belajar bahasa Indonesia karena dengan media gambar, proses pembelajaran menulis menjadi lebih menyenangkan bagi siswa. Ketika guru menjelaskan materi dengan menerapkan media gambar, siswa lebih berkonsentrasi terhadap penjelasan dari guru sehingga siswa dapat menulis karangan deskripsi dengan baik. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari lembar observasi dan hasil posttest. Peningkatan keterampilan menulis siswa sudah terlihat pada siklus I, namun pada siklus I masih terdapat beberapa siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan, sehingga peneliti melaksanan tindakan siklus II. Pada siklus II, seluruh nilai siswa sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sehingga penelitian diakhiri di siklus II. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan siswa memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar. Pembelajaran menulis karangan deskripsi ini mampu menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan sehingga siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Siswa memperhatikan pembelajaran yang disampaikan guru dengan penuh konsentrasi. Peningkatan juga dapat dilihat dari kondisi siswa yang lebih aktif berperan serta dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari keantusiasan siswa dalam mengajukan pertanyaan dan menyatakan pendapat. Seiring dengan meningkatnya sikap antusias siswa, memperhatikan sungguh-sungguh penjelasan guru dengan media gambar, maka hasil belajar menulis karangan deskripsi siswa juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan hasil belajar menulis karangan deskripsi siswa terlihat dari hasil tes pratindakan, tes tindakan siklus I dan tes tindakan siklus II yang nilai rata-ratanya meningkat, yaitu dari 55,63 menjadi 72,98 kemudian pada
68
siklus II menjadi 84,96. Selain itu, dalam pembelajaran siklus I siswa cenderung pasif. Hal ini membuat guru kesulitan dalam menyampaikan materi pembelajaran. Kemudian pada pembelajaran siklus II, keaktifan siswa mulai meningkat dengan adanya umpan balik antara guru dan siswa. Berdasarkan hasil angket yang diberikan oleh observer kepada siswa, siswa lebih memahami materi menulis karangan deskripsi dengan penerapan media gambar. Proses pembelajaran juga menjadi menyenangkan.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang pembelajaran keterampilan
menulis
karangan
deskripsi
dapat
disimpulkan
bahwa
pembelajaran menulis karangan dekripsi dengan media gambar siswa meningkat. Hal itu terlihat dari meningkatnya nilai rata-rata siswa, yaitu dari 55,63 pada tahap pratindakan menjadi 72,98 pada siklus I dan 84,96 pada siklus II. Tahap pratindakan terdapat beberapa siswa yang belum mencapai ketuntasan, yaitu 19 siswa atau 95% sedangkan yang mencapai nilai KKM sebanyak 1 siswa atau 5%. Nilai atau skor terkecil dalam pratindakan ini 46,6, sedangkan untuk skor atau nilai tertinggi adalah 80. Pada siklus I terdapat siswa yang belum mencapai ketuntasan yaitu 10 siswa atau 50%. Sedangkan yang mencapai nilai KKM sebanyak 10 siswa atau 50%. Nilai atau skor terkecil pada siklus I yaitu 60, sedangkan skor atau nilai tertinggi yaitu 86,6. Nilai atau skor terkecil pada siklus II yaitu 80. Sedangkan skor atau nilai tertinggi mencapai 93,3. Pada siklus II sebanyak 20 siswa atau 100% sudah mencapai nilai KKM (75). Berdasarkan hasil nilai dari pratindakan, siklus I dan siklus II dapat dikatakan berhasil karena pada siklus II semua siswa sudah melampaui KKM (75). Jadi pelaksanaan pembelajaran menulis dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas VIII di MTs Nur Asy Syafi’iyah Ciputat Tahun 2014-2015. B. Saran Hal yang disarankan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi siswa Penggunaan media gambar dalam pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam menulis karangan deskripsi.
69
70
2. Bagi Guru Penggunaan media gambar dalam pembelajaran membantu guru untuk menciptakan pembelajaran yang menarik. 3. Bagi Sekolah Penelitian tindakan melalui media gambar ini dapat dipergunakan namun masih ada hal-hal yang kurang sempurna, diantaranya karena keterbatasan waktu. Karena itu akan lebih baik jika penelitian ini ditindaklanjuti dengan menciptakan proses pembelajaran yang lebih baik menarik dan lebih detail lagi dalam menyampaikan materi agar memperoleh hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2008 Akhadiah, Sabarti, dkk. Menulis 1. Jakarta: Universitas Terbuka. 2001 Alfin, Jauharoti, dkk. Pembelajaran Bahasa Indonesia MI. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidiyah. 2009 Anderson, Marks and Kathy Anderson. Text Types in English I. South Yarra, Macmillan Education Australia PTY Ltd. 2003 Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. 2011 Semi, Antar. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya. 1990 Budinuryanta, dkk.Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. 2008 Dalman. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT. Grafindo Persada. 2004 Elfanan, Burhan. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Araksa. 2013 Finoza, Lamuddin. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta. Diksi Insan Mulia. 2005 Hadjar, Ibnu. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1999. Kusumah, Wijaya dkk. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks. 2010 Langman, John. English Skills with Readings. New York: Mc. Graw-Hill Companies, Inc). 2002. Mahsusi. Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK UIN Jakarta. 2004 Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada. 2012. Resmini, Novi dan Dadan Juanda. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Tinggi. Bandung: Upi Press. 2008 Ruswandi, Uus, dkk. Media Pembelajaran. Bandung: CV. Insan Mandiri
71
72
Sadiman, Arief s, DKK. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. PT. Grafindo Persada. 1996 Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2009 Jakarta: Kencana. 2011 Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. 2011 Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2012. Somadoyo, Samsu. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013 Tarigan, H. G. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 1984. Trianto. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013 Widaghdo, Djoko. Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran Berbahasa di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Grafindo Persada. 1994
Lampiran: Transkrip Wawancara Hasil Wawancara dengan Guru
Lembar Wawancara Guru Peneliti :
Assalamu’alaikum bu.
Guru
Wa’alaikumsalam. Ada apa Dina?
:
Peneliti :
Begini bu, sebelum saya melakukan penelitian saya ingin mewawancarai ibu terlebih dahulu, boleh tidak bu?
Guru
:
“Apakah siswa di sekolah ini suka menulis bu?”
Peneliti Guru
Tentu saja boleh, silahkan Dina.
:
”Hanya beberapa siswa saja yang menyukai pelajaran menulis. Sedangkan yang lain menganggap pelajaran menulis membosankan”.
Peneliti :
“Bagaimana guru menyampaikan materi pembelajaran menulis karangan deskripsi bu?”
Guru
:
Peneliti :
“Saya biasanya menyampaikan materi pembelajaran dengan ceramah din.” “Apakah siswa antusias mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi bu?”
Guru
:
“Kurang antusias. Hanya beberapa siswa yang memperhatikan penjelasan guru, sedangkan siswa yang lain mengobrol dengan temannya saat guru menjelaskan tentang materi karangan deskripsi. Siswa yang bertanya dan mampu menjawab pertanyaan dari guru juga hanya sedikit”
Peneliti :
“Apa saja kendala yang dialami guru dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis karangan deskripsi?”
Guru
:
“Banyak sekali yang menjadi kendala dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, misalnya keterbatasan media sehingga agak sulit menjelaskan materi kepada siswa agar lebih mudah dipahami.
Peneliti :
Oh.. jadi begitu ya bu, ya sudah terimakasih atas informasinya ya bu. Saya pamit dulu kalau begitu. Assalamu’alaikum.
Guru
:
Iya sama-sama Dina. Wa’alaikumsalam.
Lampiran: Catatan Lapangan CATATAN LAPANGAN PTK Tahun 2014 Judul Penelitian
: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Media Gambar pada Siswa Kelas VIII MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA) Ciputat, Tangerang
Hari/tanggal
: Selasa/ 6 Mei 2014
Siklus
: Pratindakan
Pengamat
: Peneliti
Deskripsi Catatan Lapangan Pada hari selasa pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dimulai pada jam ketiga, keempat dan kelima. Sebelum guru datang, kondisi kelas sangat ramai. Namun, setelah guru memasuki ruang kelas, siswa memperlihatkan sikap tenang dan tidak seramai semula. Pada tahap pratindakan ini, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pretest terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas VIII 2 di MTs Nur- Asy Syafi’iyah. Pada saat mengerjakan tugas menulis karangan deskripsi, banyak siswa yang terlihat bingung dan sibuk bertanya kepada temannya. Hal tersebut menimbulkan suasana kelas yang tidak kondusif dan siswapun menjadi tidak konsentrasi dalam mengerjakan. Setelah waktu yang telah ditetapkan habis, banyak siswa yang terlihat kaget dan mengeluh belum menyelesaikan tugas menulis karangan deskripsi yang di tugaskan peneliti. Setelah hasil karangan deskripsi siswa dikumpulkan, peneliti menjelaskan tentang materi karangan deskripsi dan tentang media gambar dengan metode ceramah. Proses pembelajaran kurang kondusif karena masih banyak siswa yang asyik dengan kegiatannya masing-masing, seperti mengobrol dengan teman di sebelahnya, melamun, bermain handphone dan mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, namun hanya sedikit siswa yang berani bertanya kepada peneliti. Sedangkan sebagian besar siswa masih malu-malu untuk bertanya kepada peneliti. Begitu juga ketika peneliti memberi pertanyaan kepada siswa, hanya beberapa orang siswa yang berani dan bisa menjawab. Pembelajaran diakhiri dengan berdoa dan penutup.
CATATAN LAPANGAN PTK Tahun 2014 Judul Penelitian
: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Media Gambar pada Siswa Kelas VIII MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA) Ciputat, Tangerang
Hari/tanggal
: Selasa/ 13 Mei 2014
Siklus
: Siklus 1
Pengamat
: Peneliti
Deskripsi Catatan Lapangan Observasi ini dilaksanakan di kelas VIII 2 MTs Nur Asy-Syafi’iyah dalam rangka penelitian tindakan kelas. Siklus satu ini dilakukan pada jam ketiga, keempat dan kelima. Kegiatan awal pembelajaran di awali dengan salam, kemudian berdoa bersama, dan dilanjutkan dengan apersepsi. Guru melakukan apersepsi terhadap materi yang akan di ajarkan. Apersepsi berupa pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan. Pada kegiatan inti, guru memperlihatkan gambar, siswa memperhatikan gambar yang diperlihatkan oleh guru, guru menjelaskan tentang karangan deskripsi dan unsur yang harus diperhatikan dalam menulis karangan. Proses pembelajaran hari ini sudah lebih baik dari tahap pratindakan. Siswa terlihat lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran, hal ini dapat di lihat dari keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari peneliti, selain itu kondisi kelas juga sudah mulai kondusif. Namun, masih ada beberapa siswa yang mengobrol dengan temannya. Pada kegiatan akhir peneliti menyimpulkan pembelajaran menulis karangan deskripsi hari ini. Sebelum pembelajaran diakhiri, peneliti juga mengucapkan terimakasih atas kerjasama dalam penelitian ini. Pembelajaran diakhiri dengan berdoa dan penutup.
CATATAN LAPANGAN PTK Tahun 2014 Judul Penelitian
: Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Media Gambar pada Siswa Kelas VIII MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA) Ciputat, Tangerang
Hari/tanggal
: Selasa, 20 Mei 2014
Siklus
: Siklus 2
Pengamat
: Peneliti
Observasi ini dilaksanakan di kelas VIII 2 MTs Nur Asy-Syafi’iyah dalam rangka penelitian tindakan kelas. Siklus dua ini dilakukan pada jam ketiga, keempat dan kelima. Pada kegiatan awal, peneliti melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Kemudian peneliti menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai. Peneliti menyampaikan tujuan yang ingin dicapai pada pembelajaran hari ini. Proses pembelajaran dilanjutkan dengan membahas kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan siswa pada siklus I. Peneliti bertanya kepada siswa mengenai karangan deskripsi dengan media gambar yang telah dijelaskan pada siklus I. Peneliti memberikan reward untuk siswa yang berani menjawab pertanyaan dari peneliti. Siswa sangat antusias mengangkat tangannya untuk menjawab pertanyaaan dari peneliti. Selanjutnya peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar. Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami mengenai karangan deskripsi dengan media gambar. Peneliti menjawab pertanyaan siswa dan menjelaskan kembali mengenai materi karangan deskripsi dengan media gambar. Setelah penjelasan tersebut dirasa cukup, peneliti membagikan gambar kepada siswa kemudian menyuruh seluruh siswa membuat karangan deskripsi dari gambar yang telah diterima siswa. Aktivitas siswa pada siklus II mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Suasana pembelajaran di kelas yang tadinya ramai mendadak hening ketika seluruh siswa mulai menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar. Siswa terlihat sangat tekun dan konsentrasi dalam mengerjakan tugas yang diberikan peneliti. Hal ini dapat terlihat dari banyak siswa yang tidak keluar dari tempat duduknya untuk mengganggu temannya, mereka sangat sibuk mengerjakan tugasnya.
Keadaan di kelas sudah kondusif dan proses pembelajaran sudah mulai baik sesuai dengan yang sudah direncanakan. 15 menit sebelum pelajaran selesai, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
Lampiran: RPP RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) SIKLUS I Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Aspek Pembelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran Metode Pembelajaran
: : : : : : : :
MTs Nur Asy- Syafi’iyah Bahasa Indonesia VIII/2 3 x 40 menit Menulis Memahami berbagai tulisan
1. Menulis karangan deskripsi. 2. Menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar. : 1. Siswa mampu menulis karangan deskripsi. 2. Siswa mampu menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar. Karakter siswa yang diharapkan: 1. Mandiri 2. Bersahabat/komunikatif 3. Tanggung jawab 4. Kerja keras : Pengertian menulis, pengertian menulis karangan deskripsi. : Metode inquiri Metode tanya jawab Metode ceramah Gambar Diskusi Penugasan
Langkah-langkah Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Kegiatan Awal:
Guru memberi salam dan bertanya mengenai
Siswa merespon salam dan pertanyaan mengenai pembelajaran sebelumnya.
Bersahabat/ komunikatif
pembelajaran sebelumnya.
Guru menjelaskan tujuan
Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang
pembelajaran hari ini.
Guru membuka schemata siswa
disampaikan guru.
Siswa membuka schemata mengenai menulis karangan
mengenai menulis karangan
deskripsi.
deskripsi. Kegiatan Inti: Eksplorasi
Guru menyuruh siswa
Siswa menyiapkan alat tulis.
menyiapkan alat tulis.
Guru membagi siswa menjadi 4
Mandiri
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
kelompok. Elaborasi
Guru memperlihatkan contoh
media gambar.
Siswa memperhatikan contoh media gambar.
Tanggung Jawab dan kerja keras
Guru menyuruh siswa
Siswa memilih gambar
memilih gambar yang telah
yang telah disediakan
disediakan.
guru.
Guru menyuruh siswa
Siswa memperhatikan
memperhatikan gambar
gambar yang telah
yang telah dipilihnya.
mereka pilih.
Guru memberi tugas untuk
Siswa menulis karangan
menulis karangan deskripsi
deskripsi dengan
dengan menggunakan media
menggunakan media
gambar.
gambar.
Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil
Mandiri
Siswa mengumpulkan
Mandiri
kerjanya.
hasil kerjanya.
Konfirmasi
Siswa mengajukan
Guru bertanya jawab dengan
pertanyaan-pertanyaan
siswa tentang hal-hal yang
yang belum diketahuinya.
belum diketahui.
Guru memberikan umpan balik
Siswa mendengarkan
dan penguatan atas pertanyaan
umpan balik dan
siswa.
penguatan dari guru.
Kegiatan Akhir:
Guru bersama-sama dengan
Siswa mendengarkan
Mandiri
siswa membuat kesimpulan
kesimpulan pelajaran hari
pelajaran hari ini.
ini.
Guru memberikan tindak lanjut terhadap pembelajaran hari ini.
Siswa menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar : a. Penilaian Proses No 1.
Aspek yang
Teknik
Waktu
Instrumen
dinilai
Penilaian
Penilaian
Penilaian
Bersahabat/ Komunikatif
2.
Tanggung jawab
3.
Mandiri
4.
Kerja Keras
Pengamatan
Proses
Lembar Pengamatan
b. Penilaian Hasil Penilaian Teknik
Bentuk
Penilaian
Penilaian
Instrumen
Portofolio Lembaran
Tes Menulis Karangan Deskripsi
penilaian
Tulislah karangan deskripsi
porotfolio
berdasarkan gambar yang telah diberikan!
Kriteria Penilaian Menulis Karangan Deskripsi No. Aspek Penilaian
Skor
Deskripsi Kriteria
1.
3
Isi karangan sesuai dengan judul
2
Isi karangan cukup sesuai dengan judul
Kesesuaian isi dengan judul
Isi karangan kurang sesuai dengan judul 1 2
3.
EYD
Struktur kalimat
3
Tata cara penulisan sesuai dengan EYD
2
Tata cara penulisan cukup sesuai dengan EYD
1
Tata cara penulisan kurang sesuai dengan EYD
3
Kalimat tersetruktur dengan baik
2
Kalimat cukup terstruktur dengan baik
4.
5.
Kerapihan tulisan
Koherensi
1
Kalimat tidak tertruktur
3
Hasil karangan yang dibuat rapi
2
Hasil karangan yang dibuat cukup rapi
1
Hasil karangan yang dibuat kurang rapi
3
Kalimat satu dengan kalimat lain saling berkesinambungan
2
Kalimat satu dengan kalimat lain cukup saling berkesinambungan
1
Kalimat satu dengan kalimat lain kurang saling berkesinambungan
Format Penilaian Menulis Puisi Peserta Didik No Aspek Penilaian 1
Kesesuaian isi dengan judul
2
EYD
3
Struktur Kalimat
4.
Kerapihan tulisan
5.
Koherensi Total Skor Nilai
Skor (1-3)
15
Skala Penilaian 1-3 Arti skala penilaian 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik Skor maksimum
: 15
Nilai Siswa
: total skor x 100 Skor maksimum
Sumber Belajar
: Buku Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional Contoh gambar Media Lagu Ada Band ”Surga Cinta”
Mengetahui,
Tangerang, ………… 2014
Kepala MTs Yaspina,
Guru Mapel Bhs Indonesia.
(__________________________) NIP : .........................................
(Dina Sakinah) NIP : ....................................
Lampiran Pedoman Observasi Tabel No
1
Aspek Yang Diamati
Sikap siswa dalam memperhatikan pelajaran yang disampaikan
2
Antusiasme siswa dalam bertanya mengenai materi pembelajaran
3
Antusiasme siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru tentang materi pembelajaran
4
Antusiasme guru dalam mengerjakan tugas
Jumlah Siswa
Lampiran: Instrumen Menulis Karangan Deskripsi Instrumen Posttest Ayo Menulis!!! Pretest Petunjuk 1. Perhatikan soal di bawah ini dengan sebaik-baiknya! 2. Jawaban di tulis pada lembar yang telah disediakan! 3. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar Soal 1. Buatlah karangan deskripsi berdasarkan lapangan sekolah MTs Nur Asy-Syafi’iyah!
Selamat Mengerjakan…
Lampiran: Instrumen posttest siklus I dan II Instrumen Posttest Ayo Menulis!!! Posttest Petunjuk 1. Perhatikan contoh gambar di bawah ini dengan sebaik-baiknya! 2. Jawaban ditulis pada lembar yang telah disediakan! 3. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar! Soal 1. Buatlah karangan deskripsi, berdasarkan contoh gambar yang telah disediakan!
Selamat Mengerjakan ^_^
Angket Tanggapan Siswa Pascatindakan Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi Melalui Media Gambar Identitas pengisian Nama
:
No. Absen
:
Berilah tanda centang (X) pada salah satu pilihan yang telah disediakan sesuai dengan apa yang kalian alami dalam belajar bahasa Indonesia.
1. Apakah kamu menyukai pelajaran Bahasa Indonesia? a. Ya
b. Tidak
2. Apakah kamu menyukai pembelajaran menulis? a. Ya
b. Tidak
3. Menurut kamu, pentingkah kamu terampil dalam menulis? a. Ya
b. Tidak
4. Apakah kamu pernah menulis karangan deskripsi? a. Ya
b. Tidak
5. Apakah kamu pernah merasa kesulitan dalam menulis sebuah karangan deskripsi? a. Ya
b. Tidak
6. Apakah kamu pernah belajar menulis karangan menggunakan media sebelumnya? a. Ya
b. Tidak
7. Apakah kamu tahu media gambar? a. Ya
b. Tidak
8. Apakah kamu menggunakan media gambar dalam menulis karangan deskripsi? a. Ya
b. Tidak
9. Bagaimana menurutmu, apakah belajar menulis menggunakan media gambar menyenangkan? a. Ya
b. Tidak
10. Apakah menulis karangan dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan pemahaman menulismu? a. Ya
b. Tidak
11. Apakah kamu berkesan terhadap pembelajaran menulis dengan menggunakan media gambar? a. Ya
b. Tidak
12. Apakah kamu merasa kesulitan dalam KBM hari ini? a. Ya
b. Tidak
13. Apakah kamu merasa jenuh ketika pembelajaran berlangsung? a. Ya
b. Tidak
14. Apakah penggunaan media gambar membuat kamu lebih fokus dalam belajar? a. Ya
b. Tidak
15. Apakah kamu yakin akan lebih bertambah pemahaman kamu terhadap menulis dengan menggunakan media gambar? a. Ya
b. Tidak
Lampiran: tabel perolehanskor siswa
TahapPratindakan AspekPenilaian
No
Nama
Kesesuaian EYD Isi dengan Judul a J
I
2
J
2
2
Anggie Permata
2
I
I
2
I
;' J
Arik Febrian
3
2
2
2
46,6
^ +
Deni Ahmad
2
1 I
2
2
z
46.6
j
ElinaCahya
2
I
)' o
Fikri Mubarok
2
I
j
FladiKurniawan
z
I
IhwanulMustofa
9
io:
2
'\i
1
I
z
46,6
3
I
I
Ilham Muhamad
J
I
I
2
60
InaNurfaidah
5
2
a J
2
2
80
2
2
60
2
I
2
2
46,6
, _). Miftahul Falah
2
1
2
2
46,6
t 4 . - RisrnaFebriyanti :- ' t ) . RoyanIlermawan
2
I
2
2
60
2
I
2
\{ {
i 6 - 1'unggulW
2
I
I
a J
2
i-
2
I
I
2
I
t t f t t . - 1'haliaYusuf
2
I
2
z
2
irt 9 . - WahyuAmalia
L
2
I
2
2
60
t -')l ) {\
z
2
2
I
I
46,6
I i I
I
i
ri
i
2
i-
I
60
I
I
SyarifahFatma
il j
.r'
2
5??
J J , J
2
ll - . -
l-
2
1a1
t . Kholipah Putri i- t - Kukuh Rizki
I r-
r1...
Jumlah Nilai
Ana Dienka
i
t
Struktur Kerapihan Koherensi Kalimat Tulisan
ZiyadNoval
I
Jurnlah Rata-rati
I
60 5i1
| .t 12,7 55 63
TahapPascatindakan SiklusI AspekPenilaian
No.
Nama
I
2
a J
J
2.
Anggie Permata
5
2
2
2
2
3.
Arik Febrian
2
2
2
2
2
66,6
A T,
Deni Ahmad
a J
2
2
2
a J
80
5.
ElinaCahya
3
2
2
a J
6.
Fikri Mubarok
3
z
2
I J
2
80
i.
FladiKurniawan
2
2
I
2
2
60
8.
Ihwanul Mustofa
a J
2
2
2
J
80
9.
IlhamMuharnad
2
2
2
2
60
iit
InaNurfaidah
3
2
J
a J
86,6
KholipahPutri
3
2
3
5
80
2
2
2
2
73.3
z
I
2
2
60
I
1
2
2
60
2
86,6
ta
tJ.
i ir{
3
Miftahul Falah
t 4 . RismaFebriyanti
t'
Jumlah Kerapihan Koherensi Nilai Tulisan
J
ti, KukuhRizki
rd
Struktur Kalimat
Ana Dienka
I l.
I
EYD
t.
tt
rf
Kesesuaian Isi dengan Judul
J
2
80
1aa
1 5 . RoyanHermawan
a J
3
2
a J
1 6 , TunggulW
J
2
2
a J
z
80
ii
2
a
J
J
2
3
80
1 8 : Thalia Yusuf
J
2
2
z
l9
WahyuArnalia
5
2
2
3
1n
ZiyadNoval
2
z
2
SyarifahFatma
60 2
60
I
60
Jumlah
t.459,7
Rata-rata
72,98
SiklusII TahapPascatindakan AspekPenilaian Jumlah No.
Nama
2
3
a
J
3
93,3
AnggiePermata
a J
a J
2
2
a J
86,6
_t
Arik Febrian
2
2
a J
2
2
80
4.
DeniAhmad
a J
2
3
J
2
80
a J
a J
J
2
2
86,6
a J
2
2
3
3
86,6
2
2
3
J
z
80
J
z
2
a J
86,6
j-
l-{adiKurniawan
8.
IhwanulMustofa
9.-
IlharnMuhamad
5
2
J
2
2
80
io
InaNurf,aidah
3
J
2
3
3
93,3
li
KholipahPutri
a J
z
2
a J
J
86,6
\t-
KukuhRizki
2
2
3
2
a J
80
it ;l ' -
Miftahul Falah
a J
z
3
I J
2
86,6
2
a J
2
a J
z
80
3
2
3
2
3
86,6
J
J
2
J
J
86,6
5
2
2
J
2
86,6
1 8 . Thalia Yusuf
z
2
5
J
2
80
1i
WahyuArnalia
J
a J
3
a J
z
93,3
ZiyadNoval
5
2
J
2
2
80
--
1 6 . TunggulW t-1
.)r\
,t
t'
''". i
I,
Struktur Kerapihan Koherensi Nilai Kalimat Tulisan
a J
1 4 . RismaFebriyanti :;t). RoyanHermawan
:r
EYD
Ana Dienka
5. Elina Cahya -; --o. Fikri Mubarok
t
Kesesuaian Isi dengan Judul
SyarifahFatma
Jumlah
1.699,3
Rata-rata
84,96
Lampiran: [Iasil nilai siswa No
NAMA SISWA
NILAiI PRATINDAKAN
,,
Ana Dienka
NILAI
NILAI
PASCATINDAKAN PASCATINDAKAN SIKLUS I
SIKLUSII
80
93,3
';, I L
AnggiePermata
\{ {
-)
Arik FebrianA
46,6
66,6
80
4
Deni AhmadFI
46,6
80
80
';-)
Elina CahyaA
60
6
FikriMubarok
{??
80
86,6
j-
Lladi Kurniawan
46,6
60
80
8
IhwanulMustofa
5? ?
80
86,6
I
IlharnMuhamad
60
60
80
io*
Ina Nurfaidah
80
86,6
93,3
ll
KholipahPutri
60
80
86,6
li
Kukuh Rizki
46,6
la
TJ
MifrahulFalahA
46,6
60
86,6
t4
RismaFebriyanti
60
60
80
l5
RoyanI{
5??
86,6
86,6
t6
TunggulW
.\{ {
80
86,6
t7
SyarifahFatma
60
80
86,6
J J ' J
86,6
na a | )r)
-a
a
86,6
80
t
iit I
60
80
60
80
93.3
46,6
60
80
ThaliaYusuf
I 18
1*"**
20 t /.iyad Noval l l.lurniah l
l [{ata-rata
--
t-
itltJ
-
t.459,7
1.69c),3
i
.t l
) ),oJ
72,98
ft4.96
l
F I
I
i. r.
'l)qnocqma ?ant.ai c\, Qaqi
Hani
Vletihr,t panL,oridi Pagi hc,.ci Sungguh nngnVenangka4 . Laut' f,;cu 9ang rnernbenLc^nE [ec \inc^t beqitu indqt". )rrt>aK gc.ngsqting nnengelqr nn€nght as f bq nrngn$o aiF c[i po.nga\ Se5otulnrflcrtot rr,eryla(t otang hanga tauE gang Uertiha0. Burr"tc-touttf- pc.Srr gcrnq bersitqu 1^y1en61rn\.ah K4San ino[ah" gcrntof Png( itu .
S*nQguh irro\ah ftr'm.nolran$ahpatntai Pagi itu . Ketenangan Sucagancl Pangoli/,i tcrngi taetaran angirr ganS seTL4K bqso,n . Ltena an?tn Sepoi _
Seeoi m€torrntaibah dc^un Fetapa gqnt hi5ctu . Suafa ombq< gp(^g ber{e_ Muruh tecdeqar rvrenghitur Hcafi.
---\_
..
---"-\_.,--
r-
,---\_.j
\1orna : Wahgu .,
r-.--\_
f-]rnatiq
I
I i.L
lbrrro, \\n*.r\
h(uEbhoFq
FaosfTttilCD,o) -.*/n rl YEunurS'an
r r I)
to.. ,1"p cero!'' n long,u bir.^ M gubet.oy
L,ro-s
di a*os gww 6PoP*hor.,^ *to',"-*.:vttr"u* psunu IJT: ffi TrtffiTf" .-u,-; L'^ behid''po^n-,'^,,isr o'
Ft;.t .a*)";i o
";X&fi;*R;'I;#:
liYl)" ;',Tp{,ecl,c'-g*c \L* &n q^b,r rue,orubaL, !'
hn"htoo, gating bessoh.,U-S"lrt,tqn. AnU.n VnE l _F":r*-turrung be.He*b,,9 rrtaoergsndo,r.n - lq,.rn *rer.r.Laarnn^V doco ga,r.^ k boq . T)oc'^ - Jo., n lr^t" cegc ,lUa *rr*il hfo u .gror so f\ o ,Uo..,g
Narno=Hno DrenmNodcrn\q. : v\\\2 Ke-\qs
I
r '(
' '"
?antaiSqn"
Pqntqi soouc odq\oh so\oh sotu ob1e,htD\eorq tq"g tertcsnol. tndoh, tenoo$ dibcrti- sucrsqnq drseponlong pqoqi sdnus $ngot don teduh rtrqreno dtb\ir"tng\ pohoo- pohon. ponccir rni soarnpr-rngoi
Fes\c-pos\r put\lo lOc\[us$qos S.'r€dt \ndoh,
So\qh $oul ob;e)cNiaoro gong g\etoh d\ QenPasorDo\i tnr Scqot dtm,notrcteh ur\sotcr\\bn bo\h gong osiqg {nctuPun \o\eq\rnece\q berseqd\, berenqngrdtqupufi \ron50 rneni\condu\
,.
@ndqhonponto\ denqonCr€rqut \ersdout @%d's&itat Pqntqi
,' ,{
dr bucsi USng teJ"h A'eJtcrg
li i
't l'I4rn< . \y ar rlr".v, atnqa Qrvtal. Z. Ke(a\, {tu"
tt\ ?^nvrTa.an3trr rl
. $i sehe(ahk(cr \0g1. adqQk\
l^"9 :TYh Sehlv*.y:U
r^,is at-au)anyzno '7", ur,t ft*|,' gti ts \"r rvrerrro
-
trdak r.f;ury'#Effi:; ftpo'l1oi \
:^gi ?
laran3tiltts
r' hernrO ukn 'ngrn %ar
rni t(a 66a b..nrq,n
fastr
g rrcraJakan
kut. [<,'taJlga 6t5a naik yud,z6)au
AyFutqn {;enrJ Andog \aV
5,la Ntqq6qo,t4tsit< rne+ cAuct
Ferndu,,lan gan{ai rni . A .Y?rlac gn\ai an puntot '(ri . FtS Menam6at^pe.vtd.ah
7
\
,J t
I
LaPctngan \4tS. \arpin4
R,tua Pnsn-iPstl
?rsebuah a"ffir
rv1ts. tocpir,o.tErdqeav
Sebuh [p.panearr Vag bertreneuk Tergggi ?antraog. taf
I I
,/ I
r
Hct nu^'ff;u,
t'{t /air'na
:
UEvtarr1l ruSu
L-bN6v.,ga*rcrg ,y"ry bc
fttt \.)
./1,
|kahv'
'
i:
latr Derbt-p|,"-l-ru-e"y Lu .
L^pr*^/on
u/ l
Lampiran:Media Gambar
'trJ
T I
I ;.
Identitaspengisian
Nama
D ' lLFIAMc[VluHnMMA
'
No.Absen ' ll Berilah tanda centang (X) pada salah satu pilihan yang telah disediakan sesuaidenganapa yang kalian alami dalam belajar bahasaIndonesia.
1. ApakahkamumenyukaipelajaranBahasaIndonesia?
a.Ya
$ia"t
2. Apakahkamumenyukaipembelajaran menulis? ,/
a. Ya
)/riaut ,/\
3. Menurutkamu,pentingkahkamuterampildalammenulis? b. Tidak
*^
4. Apakahkamupernahmenuliskarangandeskripsi? -,' /
b. Tidak
AYa
5. Apakahkamupernahmerasa kesulitan dalammenulissebuah karangan deskripsi?
X""
"
b. Tidak
mediasebelumnya? 6. Apakahkamupernahbelajarmenuliskaranganmenggunakan /
a.Ya
{tia"t
7. Apakah kamu tahu media gambar?
b. Tidak
*^
8. Apakah kamu menggunakan media gambar dalam menulis karangan deskripsi? /
r/ Ya V. /\ \
b. Tidak
I
mediagambarmenyenangkan? menurutmu,apakahbelajarmenulismenggunakan 9. Bagaimana \\/, / r
X. Ya
b. Tidak
/\
\ 10. Apakah menulis
karangan dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan
pemahaman menulismu? ,/
\/
Y Ya
./\
\
b. Tidak
\
11. Apakah kamu berkesanterhadap pembelajaranmenulis dengan menggunakanmedia
'T7' M.Ya
b. Tidak
12.ApakahkamumerasakesulitandalamKBM hari ini?
;,'
a.Ya
Xriaat
berlangsung? 13.Apakahkamumerasajenuh ketikapembelajaran
a.Ya
rlout $ ,\
14.Apakahpenggunaan mediag)mbarmembuatkamulebih fokusdalambelajar?
I
U^ ,\
b.ridak
15. Apakah kamu yakin akan lebih bertambahpemahamankamu terhadapmenulis dengan mediagambar? menggunakan b. Tidak
',
1
1
t
, :
Nama
.
' AnaDr€nKqff\cdon\a
'
No.Absen , L Berilah tanda centang (X) pada salah satu pilihan yang telah disediakan sesuaidengan apa yang kalian alami dalam belaiar bahasaIndonesia.
1. Apakah kamu menyukai pelajaran BahasaIndonesia?
X"'
b. Tidak
2. Apakahkamumenyukaipembelajaran menulis? a. Ya
3. Menurutkamu,pentingkahkamuterampildalammenulis? b. Tidak 4. Apakahkamupemahmenuliskarangandeskripsi?
XYa
b. Tidak
5. Apakahkamupemahmerasakesulitandalammenulissebuahkarangandeskripsi? b. Tidak 6. Apakah kamu pernah belajar menulis karanganmenggunakanmedia sebeldmnya?
b. Tidak 7. Apakahkamutahumediagambar?
K"" -
b. Tidak
8. Apakah kamu menggunakanmedia gambardalam menulis karangandeskripsi?
b. Tidak
I
"l
\
mediagambarmenyenangkan? menurutmu,apakahbelajarmenulismenggunakan 9. Bagaimana b. Tidak
,
10. Apakah menulis karangan dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan pemahamanmenulismu?
b. Tidak 11. Apakah kamu berkesanterhadap pembelajaranmenulis dengan menggunakanmedia
;,
gambar? \,/--
XYU
b. Tidak
12.ApakahkamumerasakesulitandalamKBM hari ini?
a.Ya
lriaa.
berlangsung? 13.Apakahkamumerasajenuh ketikapembelajaran a. Ya
'; .
14.Apakahpenggunaatmediagambarmembuatkamulebih fokusdalambelajar?
il
b. Tidak 15. Apakah kamu yakin akan lebih bertambahpemahamankamu terhadapmenulis dengan mediagambar? menggunakan b. Tidak
t(
AGAMA KEMENTERIAN UINJAKARTA FITK
FITK-FR-AKD-082
Tgl.Terbit
;
'1 Maret 2010
No. Revisi:
:
0'1
JL lr. H. JuandaNo 95 Cipulat 15412 lndonesia
IZINPENELITIAN SURATPERMOHONAN N o m o r. U n . 0 l1F. 1l K M . 0 .13 1 . . . . . . . . 112 0 1 Lamp. : Outline/Proposal Hal : Permohonanlzin Penelitian
Jakarta,28 April 2014
KepadaYth. KepalaMTs Nur-Asyafi'iyah di Tempat Assalamu'alaikum wr.wb. Denganhormatkamisarnpaikan bahwa, Nama
: D i n aS a k i n a h
NIM
:1110013000005
Jurusan
: Pendidikan Bahasadan SastraIndonesia
Semester
: 8 (delapan)
JudulSkripsi : Peningkatan Keterampilan MenulisKaranganDeskripsi Melalui MediaGambarPadaPesertaDidikKelasVlll MTs NurAsyafi'iyah(Yaspina) Ciputat adalahbenarmahasiswa/i FakultasllmuTarbiyahdan KeguruanUIN Jakartayang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah yangSaudarapimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkanmahasiswatersebut penelitian yangdimaksud. melaksanakan Atasperhatian dan kerjasamaSaudara,kamiucapkanterimakasih. Wassalamu'alaikum wr.wb. Indouesia
itliyalrZA,,M.Pd
997032 001 Tembusan: 1. DekanFITK 2. Pembantu DekanBidangAkademik yangbersangkutan 3. Mahasiswa
{
I
MADRASAH TSANAS{TYAHNUR ASY-SYAFI'IYAH
(MTs. YASPINA) REMPOA CIPUTAT TIMUR TANGERANG SELATAN Alamat : JalanPahlawan Urc7 No. 18RempoaTelp.(021)74709235
SURAT KETERANGAN Nomor : 16/NITs-Y/SIG:P N n41,4
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Wakil Kepala Madrasah Tsanawiyah Nur AsySyaf iyah (YASPINA) RernpoaCiputat Timur, menyatakan:
Nama
Dina Sakinah
NIM
I 11001300000s
Fakultas/ Jurusan
FakultasTarbiyah JurusanPendidikanBahasa dan SastraIndonesia,IIIN Jakarta.
JudulSkripsi
PeningkatanKeterampilanMenulisKarangan DeskripsiMelalui Media Gambar PesertaDidik KelasVIII di MTs. YASPINA Ciputat
BahwabenarSaudarayangnamatersebutdi atastelahrnelakukanpenelitiandan riset di sekolahMTs. Nur Asy-Syafi'iyah(Yaspina)RempoaCiputatTimur kelasVIII(I) pada tanggalI Maret - 30 Mei 2014
/-inrrtnf Tirnrrr ^
l r r l s ?
?O l\lci ?O14
Wakil KepalaMTs. Nur Asy-Syafiyah
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Dina Sakinah, anak kedua dari tiga bersaudara, lahir dari pasangan Amzaini Nurman, SE dan Deni Herlina di Bukittinggi pada tanggal 27 Januari 1993. Bertempat tinggal di JL. LAPAN V No. 8 Pekayon, Jakarta Timur. Penulis menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD N 09 Jakarta. Kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP N 184 Jakarta. Setelah itu, melanjutkan
pendidikannya
di
MAN
14
Jakarta.
Penulis
meneruskan
pendidikannya di perguruan tinggi islam negeri, yaitu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2010 pada program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan melalui jalur PMDK.