MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KALIMAT MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING DI KELAS IV SDN 18 PULUBALA KABUPATEN GORONTALO LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
Oleh Herlina Nur Telah diperiksa dan disetujui
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KALIMAT MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING DI KELAS IV SDN 18 PULUBALA KABUPATEN GORONTALO Evi Hasim, Wiwy T.Pulukadang, Herlina Nur1 ABSTRAK Herlina Nur. 2014. Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Kalimat Melalui Model Snowball Throwing Di Kelas IV SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I: Dra. Hj. Evi Hasim, M.Pd, dan Pembimbing II Wiwy T.Pulukadang, S.Pd, M.Pd. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Apakah model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis kalimat di kelas IV SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis kalimat melalui model Snowball Throwing di kelas IV SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah tindakan kelas. Data observasi awal yang mampu sebanyak 13 siswa atau 40,63%. Pada siklus I yang mampu sebanyak 21 siswa atau 65,63 % sedangkan yang tidak mampu sebanyak 11 siswa atau 34,38%. Pada siklus II yang mampu 27 siswa atau 84,38% sedangkan yang tidak mampu sebanyak 5 siswa atau 15, 62%. Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa kemampuan siswa menulis kalimat melalui model Snowball Throwing di kelas IV SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo meningkat. Kata Kunci : Kemampuan, Menulis kalimat, Snowball Throwing
1 Dra. Hj. Evi Hasim, M.Pd selaku dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo, Wiwy T.Pulukadang, S.Pd, M.Pd dan Herlina Nur Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo siswa belum memiliki kemampuan menulis kalimat. Dari 32 orang siswa, hanya 13 orang siswa atau 40,63% yang memiliki kemampuan menulis kalimat dengan baik. Sedangkan sisanya 19 orang atau 59,37% belum bisa menyusun kata-kata menjadi kalimat yang baik. Rendahnya kemampuan menulis kalimat pada siswa kelas IV SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satu diantaranya yaitu; siswa sulit menyusun kata-kata menjadi kalimat yang baik. Hal ini diakibatkan oleh pembelajaran yang dilakukan masih terpusat pada guru. Siswa biasanya hanya memfungsikan indera penglihatan dan indera pendengarannya saja. Dalam hal ini, tugas seorang guru hanya menyampaikan pokok bahasan, sehingga mutu pengajaran menjadi tidak jelas karena yang diukur hanya daya serap sesaat yang diungkap lewat proses penilaian hasil belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis kalimat melalui model Snowball Throwing di kelas IV SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo. Manfaat Penelitian ini adalah: 1. Manfaat Praktis 1) Manfaat bagi guru ; Manfaat bagi guru diantaranya upaya belajar siswa mampu menumbuh kembangkan potensi, sosial, dan emosional yang ada dalam diri siswa, upaya memperbaharui cara pembelajaran menulis kalimat, upaya membimbing siswa agar berpikir logis dan sistematis, upaya memotifasi siswa dalam kemampuan menulis kalimat, dan upaya meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa indonesia. 2) Manfaat bagi siswa ;
Tindakan kelas ini menjadikan siswa lebih memahami pelajaran Bahasa indonesia dengan mudah khususnya menulis kalimat, upaya pembangkitan gairah siswa agar mau, gemar, dan akhirnya memiliki kemampuan menulis kalimat, agar bervariasi dalam meningkatkan kemampuan menulis kalimat, dan memudahkan siswa mengembangkan gagasan menjadi bentuk suatu kalimat 3) Manfaat bagi sekolah;
Sebagai bahan masukan untuk menetukan kebijakan dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di SDN 18 Pulubala Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo demi kelangsungan pelajaran Bahasa Indonesia. 4) Manfaat bagi Peneliti;
Dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini peneliti memiliki pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman tentang PTK, peneliti mampu mendeteksi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran sekaligus mencari alternatif solusi yang tepat.
Selain itu peneliti mampu memperbaiki proses pembelajaran di dalam kelas dalam rangka meningkatkan kreativitas siswa. 2. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan menambah khasana dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dan bermanfaat dalam suatu pengembangan teori pembelajaran ketrampilan menulis khususnya menulis kalimat. Dalam kamus Bahasa Indonesia “ Kemampuan” berasal dari kata “Mampu”, yang berarti sanggup melakukan sesuatu. Sedangkan kemampuan adalah kesanggupan; kecakapan. Kemampuan dapat di artikan sebagai intelegensi atau kecerdasan seseorang. Hal ini sejalan dengan pendapat Wechester (dalam Russefendi, 2006: 110) bahwa intelegensi adalah kecakapan global seseorang untuk membuat dengan sengaja, berpikir secara rasional dan berhubungan secara efektif dengan lingkunganya. Menulis dapat diartikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya (Suparno dan Yunus, 2008: 1.3). Sementara Tarigan (2008: 22) menyatakan, menulis adalah menemukan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Menurut Byrne dalam Slamet (2008: 141) mengungkapkan bahwa keterampilan menulis pada hakikatnya bukan sekedar kemampuan menulis simbol-simbol grafik sehingga berbentuk kata, dan kata-kata dapat disusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu, melainkan keterampilan menulis adalah kemampuan menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil. Abdurahman dan Waluyo (2000:223) menyatakan bahwa tujuan menulis siswa di sekolah dasar untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan sebagian besar tugas-tugas yang diberikan di sekolah dengan harapan melatih ketrampilan berbahasa dengan baik. Dradjati (2009:194) mengungkapkan pendapat H. Douglas Brown bahwa dalam proses menulis, penekanan terletak pada keseimbangan antara proses dan produk. Produk merupakan tujuan penulis dan juga merupakan alasan melalui proses pra-menulis, konsep revisi dan tahap editing. Sementara itu, Deporter (2004:194) menjelaskan tahap-tahap proses penulisan adalah 1) Tahap sebelum menulis, tahap ini merupakan suatu pondasi yang membangun topik yang akan ditulis berdasarkan pengetahuan, gagasan, dan pengalaman penulis ; 2) draf kasar, gagasan dieksploitasi dan di kembangkan;
3) 4) 5) 6) 7)
berbagi, yaitu meminta orang lain untuk membaca draf dan meberikan umpan balik ; memperbaiki, memperbaiki tulisan dan menyuruh orang lain untuk mebaca kembali; penyunting, memperbaiki segala kesalahan,tata bahasa, dan tanda baca, penulisan kembali, memasukkan isi yang baru dan perubahan penyuntingan; evaluasi memeriksa hasil tulisan. Dalam menulis kalimat perlu adanya penguasaan kosakata. Penguasaan kosakata
bukanlah keterampilan yang sederhana, karena mencakup pengenalan, pemilihan, dan penerapan. Penguasaan kosakata juga bukan merupakan proses yang spontan, melainkan melalui tahapan-tahapan tertentu sehingga pemerolehannya dapat berkembang secara baik dan benar. Menurut Keraf ( 2007: 65), tahapan tersebut terdiri atas masa kanak-kanak, masa remaja, dan masa dewasa Kridalaksana (2001 : 91) kalimat sebagai suatu bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan, satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam dan sebagainya. Kaliamat adalah susunan kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap. Dalam tulisan latin kalimat adalah sekumpulan kata dan tanda seru (!), termasuk di dalamnya tanda koma (,), titik dua (:), titik koma(;), tanda pisah (-), tanda sambung dan spasi yang dapat menyempurnakan pikiran secara utuh. Model Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran yang kooperatif dan metode pembelajaran tersebut mengandung unsur – unsur pembelajaran kooperatif. Snowball artinya bola salju sedangkan throwing artinya melempar. Menurut Uno dan Mohamad (2013: 124.) bahwa snowball Throwing dapat diartikan sebagai metode pembelajaran yang menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola kemudian dilempar secara bergiliran diantara sesama anggota kelompok . Menurut Uno dan Mohamad (2013: 125) dan Taniredja, dkk (2013 : 109) , langkah-langkah pembelajaran metode Snowball Throwing adalah; 1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan, dan KD yang ingin dicapai. 2. Guru membentuk siswa berkelompok, lalu memanggil masing-masing ketua
kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi. 3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian
menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya. 4. Kemudian siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. 5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari
satu siswa ke siswa yang lain selama 5 menit.
6. Setelah siswa dapat salah satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada
siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. 7. Evaluasi. 8. Penutup
Pembelajaran Snowball Throwing menurut Bayor (2010:1) mempunyai keunggulan sebagai berikut; 1. Melatih kesiapan siswa dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada materi yang diajarkan dan saling memberi materi 2. Siswa lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi yang di pelajar. 3. Dapat membangkitkan keberanian siswa dalam mengemukakan pertanyaan kepada
teman lain maupun guru. 4. Melatih siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan baik. 5. Merangsang siswa untuk mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang
dibicarakan dalam pelajaran tersebut. 6. Siswa akan lebih mengerti makna bekerja sama dalam pemecahan suatu masalah. 7. Siswa akan terus termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya. 8. Siswa akan memahami tanggung jawab.
Disamping memiliki keunggulan snowball trowing mempunyai kekurangan yaitu; 1. Sangat tergantung pada kemampuan siswa dalam memahami materi, sehingga apa
yang dikuasai siswa hanya sedikit . 2. Ketua kelompok tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu menjadi penghambat bagi anggota kelompok lain untuk memahami materi . 3. Tidak ada kuis individu sehingga tidak ada penghargaan bagi kelompok sehingga
siswa berkelompok tidak bermotivasi. 4. Anak yang nakal akan cenderung membuat onar 5. Memerlukan waktu yang panjang. 6. Kelas sering gaduh/ribut akibat keonaran yang dibuat oleh kelompok murid tertentu
Tetapi kelemahan penggunaan metode snowball throwing dapat ditutupi dengan cara: a) guru menerangkan terlebih dahulu materi yang akan didemonstrasikan, b) mengoptimalisasi waktu dengan cara memberi batasan dalam pembuatan kelompok, c) memisahkan untuk anak yang membuat gaduh diberikan kelompok yang berbeda, d) tetapi tidak menutup kemungkinan bagi guru memberikan kuis individu dan penghargaan bagi kelompok. Hipotesis tindakan dalam penelitian proses belajar siswa kelas IV SD pada pembelajaran Bahasa Indonesia terutama menulis kalimat, jika guru menggunakan Snowball Throwing maka kemampuan siswa menulis kalimat meningkat. Proses pembelajaran dianggap sudah berhasil apabila 24 siswa atau 75% dari keseluruhan siswa yang dikenakan penelitian tindakan kelas (PTK) memiliki kemampuan menulis kalimat atau meningkat 11 siswa atau 35% dari jumlah siswa yang mampu menulis kalimat pada observasi awal. Skor kegiatan guru dan aktivitas siswa minimal 75%.
METODE PENELITIAN Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan tindakan, pemantauan dan evaluasi serta analisis dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes dan dokumentasi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari kegiatan pembelajaran tentang menulis kalimat melalui model Snowball Throwing pada siswa kelas IV SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo diperoleh data seperti pada lampiran 1 sebagai berikut: a. Indikator penilaian 1 (kemampuan membuat kalimat dengan kata-kata yang telah ditentukan) dengan daya serap soal rata-rata 57,34% b. Indikator penilaian 2 (kemampuan membuat kalimat dengan menggunakan ejaan dan tanda baca) dengan daya serap soal rata-rata 53,59% Tabel 1. Kemampuan siswa menulis kalimat pada observasi awal Indikator Penilaian
NO
Nama Siswa
L/ P
Kemampuan Menulis Kalimat Dengan Kata-kata Yang telah ditentukan
Jlh Skor
Kemampuan Menulis Kalimat dengan Menggunakan Ejaan dan Tanda Baca
M
KM
TM
M
KM
TM
3
2
1
3
2
1
1
AK
L
√
√
2
AP
L
√
3
AB
L
√
4
AN
L
5
AB
L
6
RDj
L
√
7
RN
L
√
8
Rk
L
√
9
Hd
L
√
10
NA
L
11
IP
L
√
√
√
M
TM
83,3
√
2
33,3
√
√
2
33,3
√
6
100
√
2
33,3
√
√
3
50
√
5
83,3
√
2
33,3
√
√
2
33,3
√
√
3
50
√
5
83,3
√
√
Ket
(%)
5
√ √
JLH
√
√
√
√
12
MH
L
13
MR
L
√
14
AM
P
√
15
SU
P
√
16
HG
P
√
17
R
P
18
FM
P
19
IK
P
√
20
SY
P
√
21
FB
P
22
DR
P
√
23
IB
P
24
FB
P
25
PU
P
√
26
SR
P
√
27
TDj
P
28
TN
P
29
MH
P
√
30
HM
P
√
31
SL
P
32
ZP
P
Jumlah
√
√
5
83,3
√
5
83,3
√
6
100
√
2
33,3
√
3
50
√
5
83,3
√
2
33,3
√
√
3
50
√
5
83,3
4
66,7
5
83,3
√
2
33,3
√
√
2
33,3
√
6
100
√
5
83,3
√
√
2
33,3
√
√
3
50
√
√
2
33,3
√
√
3
50
√
√
5
83,3
√
2
33,3
15
114
2099
√ √
√
√ √ √
√
√
√
√ √
√ √ √ √
√ √ 8
12
12
9
6
Persentase
√
√ √ √
√ √ 13
19
40,63
59,37
65,6
Rata – rata
Ket : M KM TM
= 75% - 100% = 50% - 74% = 0% - 49%
M TM
= 13 orang ( 40,63%) = 19 orang ( 59,37%)
Berdasarkan tabel pada prasiklus, dapat dirumuskan penjelasan indikator penilaian dalam bentuk tabel sederhana. Tabel 2. Penjelasan Indikator Penilaian Pada Hasil Observasi Awal No 1.
Indikator Penilaian Kemampuan menulis kalimat dengan kata-kata
Angka 3
Keterangan Kalimat yang ditulis sudah tepat
2
Kalimat yang ditulis kurang tepat
2.
yang telah ditentukan
1
Kalimat yang ditulis tidak tepat
Kemampuan menulis kalimat dengan menggunakan ejaan dan tanda baca
3
Penggunaan ejaan dan tanda baca sudah tepat Penggunaan ejaan dan tanda baca kurang tepat Penggunaan ejaan dan tanda baca tidak tepat
2 1
Hasil Pengamatan Siklus I Dari hasil data siklus I jelas bahwa dari 32 siswa yang duduk di bangku kelas IV SDN 18 Pulubala kemampuan menulis kalimat secara keseluruhan mengalami peningkatan. Adapun siswa yang mampu dalam membuat kalimat dengan kata-kata yang telah ditentukan dan ejaan serta tanda baca melalui model Snowball Throwing yang diajarkan yaitu sebanyak 21 siswa atau sebanyak 65,63% sedangkan siswa yang tidak mampu yaitu sebanyak 11 siswa atau sebanyak 34,38%. Temuan ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilaksanakan pada siklus I hanya mampu memberikan kontribusi peningkatan ketuntasan siswa sebesar 25% dari observasi awal. Untuk lebih jelasnya data siklus I dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3. Kemampuan siswa menulis kalimat pada siklus I Indikator Penilaian
NO
Nama Siswa
L/ P
Jlh Skor
Kemampuan Menulis Kalimat Dengan Kata-kata Yang telah ditentukan
Kemampuan Menulis Kalimat dengan Menggunakan Ejaan dan Tanda Baca
M
KM
TM
M
KM
TM
3
2
1
3
2
1
JLH
Ket
(%)
M
TM
1
AK
L
√
√
5
83,3
√
2
AP
L
√
√
5
83,3
√
3
An B
L
√
3
50
4
Al N
L
√
6
100
√
5
AB
L
√
5
83,3
√
6
Rid Dj
L
√
√
5
83,3
√
7
Rein N
L
√
√
5
83,3
√
8
Ref
L
5
83,3
√
9
Hendr
L
√
√
3
50
√
10
Nnang
L
√
√
3
50
√
√ √ √
√
√
√
11
Ikbal P
L
12
Mahd
L
13
Moh.
L
√
14
Aisa
P
√
15
S. U
P
16
Has. G
P
17
Rahmi
P
18
Farida
P
19
Iin K
P
√
20
Sri
P
√
21
Fatrah
P
22
Deys
P
√
23
Indri
P
√
24
Fauzia
P
√
25
Putri
P
√
26
Sri Ra
P
√
27
Tian
P
√
28
Titin
P
√
29
Maim
P
√
30
Hlima
P
√
31
Sitri L
P
32
Zohra
P
Jumlah
√
√
5
83,3
√
5
83,3
√
5
83,3
√
√
6
100
√
√
5
83,3
√
3
50
5
83,3
√
2
33,3
√
√
3
50
√
5
83,3
4
66,7
5
83,3
√
4
66,7
√
√
4
66,7
√
6
100
√
√
5
83,3
√
√
4
66,7
√
5
83,3
√
√
5
83,3
√
√
4
66,7
√
√
5
83,3
√
√
√
5
83,3
√
143
2416
21
11
65,63 %
34,38 %
√
√ √
√ √ √
√ √
√
√
√
11
√ √
√
19
2
14
12
6
Persentase
M KM TM
√
√ √ √
√
√
75,5
Rata – rata
Ket :
√
= 75% - 100% = 50% - 74% = 0% - 49%
M TM
= 21 orang ( 65,63%) = 11 orang ( 34,38%)
Meskipun hasil pengamatan pada siklus I telah menampakkan peningkatan namun belum seperti yang diharapkan, oleh karena itu masih perlu diberi tindakan untuk meningkatkan kemampuan mereka menulis kalimat pada siklus II. Refleksi dilakukan setelah dilaksanakan tindakan pada subjek penelitian berupa penerapan model Snowball Throwing dalam proses belajar mengajar pada materi menulis
kalimat. Melalui refleksi dapat diketahui sejauh mana pembelajaran itu tercapai. Berdasarkan tindakan siklus I dapat diketahui siswa yang mampu menulis kalimat dengan baik mencapai 65,63%
dengan daya serap soal sebesar 73,28%. Pada siklus ini telah terlihat adanya
peningkatan yang cukup baik terhadap kemampuan siswa namun belum memenuhi indikator kinerja sebesar 75%. Dengan demikian penelitian ini harus diadakan tindakan selanjutnya yaitu siklus II. Sebelum pelaksanaan siklus II terlebih dahulu diadakan evaluasi dari hasil pengamatan pada peningkatan kemampuan siswa menulis kalimat masing-masing siklus dengan maksud untuk mengetahui teknik pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya ( siklus II ). Untuk itu dari hasil pengamatan pada siklus II diperoleh data sebagai berikut: a.
Indikator penilaian 1 (kemampuan membuat kalimat dengan kata-kata yang telah ditentukan)
dengan daya serap soal rata-rata 82,97% b. Indikator penilaian 2 (kemampuan menulis kalimat dengan menggunakan ejaan dan tanda baca) dengan daya serap soal rata-rata 81,09% Dari hasil data siklus II sangat jelas terlihat bahwa dari 32 siswa yang duduk di kelas IV SDN 18 Pulubala kemampuan siswa menulis kalimat secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 43,75% dari hasil observasi awal. Rincian kemampuan siswa telah memenuhi indikator kinerja adalah 27 siswa atau 84,38%, sedangkan siswa yang belum mampu dalam membuat kalimat melalui model Snowball Throwing adalah 5 siswa atau 15,62%. Hal ini dapat dilihat di tabel kemampuan siswa menulis kalimat pada siklus II pada halaman berikut: Tabel 4. Kemampuan siswa menulis kalimat pada siklus II Indikator Penilaian
NO
Nama Siswa
L/ P
Kemampuan Menulist Kalimat Dengan Kata-kata Yang telah ditentukan
Jlh Skor
Kemampuan Menulis Kalimat dengan Menggunakan Ejaan dan Tanda Baca
M
KM
TM
M
KM
TM
3
2
1
3
2
1
Ket Jlh
(%)
M
1
AK
L
√
√
5
83,3
√
2
AP
L
√
√
5
83,3
√
3
AB
L
√
4
66,7
4
AN
L
√
6
100
√
5
AB
L
√
5
83,3
√
√ √ √
TM
√
6
RDj
L
√
√
5
83,3
√
7
RN
L
√
√
5
83,3
√
8
RA
L
√
√
5
83,3
√
9
Hd
L
√
√
5
83,3
√
10
Nng
L
5
83,3
√
11
IP
L
5
83,3
√
12
MH
L
5
83,3
√
13
MR
L
√
5
83,3
√
14
AM
P
√
√
6
100
√
15
SU
P
√
√
5
83,3
√
16
HG
P
√
4
66,7
17
Rah
P
√
√
5
83,3
√
18
FM
P
√
√
5
83,3
√
19
IK
P
√
4
66,7
20
SY
P
√
√
5
83,3
√
21
FB
P
√
√
6
100
√
22
DR
P
√
√
6
100
√
23
IB
P
√
√
6
100
√
24
FB
P
√
5
83,3
√
25
PU
P
√
√
6
100
√
26
SR
P
√
√
6
100
√
27
TDj
P
√
5
83,3
√
28
TN
P
√
√
5
83,3
√
29
MH
P
√
√
5
83,3
√
30
HM
P
√
√
4
66,7
√
31
SL
P
√
√
4
66,7
√
32
ZP
P
√
√
5
83,3
√
161
2683
27
5
84,38
15,62
Jumlah
√
√
√
√ √
17
√ √
√
√
√
√
17
0
19
13
0
Persentase
M KM TM
√
83,8
Rata – rata
Ket :
√
= 75% - 100% = 50% - 74% = 0% - 49%
TM
M = 27 orang ( 84,38%) = 5 orang ( 15,62%)
Setelah dilaksanakan tindakan pada subjek penelitian berupa penerapan model Snowball Throwing dalam membuat kalimat pada siklus II dengan hasil belajar yang dicapai oleh siswa sudah memenuhi indikator kinerja yakni sebesar 75%. Dengan demikian peneliti menarik kesimpulan bahwa tidak perlu lagi diadakan tindakan lanjutan dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dianggap selesai dan berhasil. Dari hasil refleksi bersama tentang jalannya proses pembelajaran diperoleh gambaran bahwa sebagian besar siswa memiliki kemampuan yang cukup baik dan meningkat melebihi indikator kinerja yang diharapkan yaitu 75%, hal tersebut disebabkan karena strategi, pemberdayaan, dan juga pengelolaan kelas yang dilakukan guru sudah cukup baik dan tepat serta penggunaan model pembelajaran yang sesuai.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka penulis menyimpulkan beberapa hal sehubungan dengan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang materi menulis kalimat pada kelas IV SDN 18 Pulubala sebagai berikut: 1. Kemampuan siswa menulis kalimat dapat ditingkatkan melalui model Snowball Throwing. Kemampuan dan keaktifan siswa dalam menulis kalimat dengan kata-kata yang telah ditentukan, penggunaan ejaan serta tanda baca yang benar semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan siswa menulis kalimat mulai dari kegiatan observasi sampai pada kegiatan siklus I dan kegiatan siklus II. 2. Untuk dua indikator yang telah ditentukan dalam kegiatan pembelajaran, terlihat mengalami peningkatan yakni pada observasi awal, siswa yang memperoleh kemampuan rata-rata sebesar 55,62% pada kegiatan siklus I meningkat sebesar 71,41%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 82,03%. Sedangkan berdasarkan kemampuan siswa menulis kalimat menunjukkan bahwa pada observasi awal jumlah siswa yang mampu menulis kalimat hanya sebanyak 13 siswa atau 40,63%, pada siklus I meningkat menjadi 21 siswa atau 65,63%, sedangkan pada siklus II siswa yang mampu menulis kalimat meningkat menjadi 27 siswa atau 84,37%. Saran 1. Untuk lebih meningkatkan kemampuan siswa menulis kalimat kiranya guru dapat
memilih alternatif model pembelajaran agar dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. 2. Model Snowball Throwing dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa
menulis kalimat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. 3. Melibatkan kemajuan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar khususnya dalam memilih metode atau model-model pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Deporter & Henarcki. 2003. Quantum Learning Bandung: Terj Dradjati. 2009. Prinsip Pembelajaran Dan Pengajaran Bahasa. Jakarta. Keraf. 2007. Diksi dan Gaya Bahasa: Komposisi lanjutan I. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kridalaksana H. 2001. Paradigma Semiotik Dalam Linguistik Melayu/Indonesia. Russefendi. 2006. Penalaran, Pemecahan Masalah, Dan Komunikasi Dalam Pembelajaran. Slamet. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta Rajawali Pers Tarigan, 2008. Menulis: Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandug: Angkasa. Taniredja Tukiran, dkk. 2013. Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta. Uno B. Hamzah dan Mohamad Nurdin. 2013. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara. Bayor A. 2010. Snowball Throwing. Blogspot http://akmaldebayor.blogspot.com. (Online). Diakses Mei 2010