BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perangkat
Daerah
(PD)
merupakan
unsur
penyelenggara
pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik sesuai dengan visi dan misi daerah yang dijabarkan dalam kerangka tugas dan fungsi Perangkat Daerah. Penjabaran tersebut tercermin dalam rumusan tujuan dan sasaran SKPD beserta indikator kinerja sasarannya yang dituangkan dalam perencanaan jangka menengah perangkat daerah sebagai Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah. Renstra PD adalah dokumen perencanaan PD untuk periode 5 (lima) tahun, disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Rencana strategis Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program, dan
kegiatan
pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. Penyusunan Renstra PD terdiri dari tahapan sebagai berikut: persiapan penyusunan Renstra PD, penyusunan rancangan Renstra PD, penyusunan rancangan akhir Renstra PD dan penetapan Renstra PD. Sebagaimana dijabarkan dalam RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021, Bupati Wonogiri Visi MEMBANGUN WONOGIRI SUKSES, BERIMAN, BERBUDAYA, BERKEADILAN, BERDAYA SAING, DAN DEMOKRATIS dan Misi meningkatkan produktifitas rakyat wonogiri dan daya saing di segala bidang sehingga Wonogiri dapat maju dan bangkit bersama daerah-daerah lain.. Sehingga untuk mencapai misi tersebut ditetapkan beberapa program yang menjadi urusan wajib Pangan. Sementara arah kebijakan umum kedaulatan pangan dalam RPJMN 20152019 Pemantapan ketahanan pangan menuju kemandirian pangan dengan Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 - 2021
Halaman 1
(a) peningkatan produksi pangan pokok (b) stabilisasi harga bahan pangan (c) terjaminnya bahan pangan yang aman dan berkualitas dengan nilai gizi yang meningkat serta (d) meningkatnya kesejahteraan pelaku usaha pangan. Berbagai peraturan dan perundangan yang ditetapkan, juga telah mengarah dan mendorong pemantapan ketahanan pangan yaitu : Undangundang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 pada Pasal 2 dan Pasal 3, menyatakan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota wajib membuat laporan pertanggungjawaban urusan ketahanan pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi; Peraturan Presiden Nomor 83 tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan; Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal; Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 147 Tahun 2008 tentang Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah; Peraturan Gubernur Jawa Tengah
Nomor
41
Penganekaragaman
Tahun Konsumsi
2009
tentang
Pangan
Kebijakan
Berbasis
Percepatan
Sumberdaya
Lokal;
Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 6 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal; Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 22 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan; Peraturan Bupati Nomor 56 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Sistem Keamanan Pangan Terpadu. Dari penjelasan tersebut, urusan ketahanan pangan merupakan salah satu urusan yang mempunyai peranan penting dalam menentukan stabilitas ekonomi, sosial dan politik di suatu Kabupaten. Oleh karena itu, Kantor Ketahanan Pangan dituntut untuk bekerja lebih keras lagi dalam menghadapi
berbagai
tantangan
peningkatan
ketahanan
pangan
dan
permasalahan
masyarakat,
karena
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 - 2021
dalam
rangka
sebagian
besar Halaman 2
penduduk Kabupaten Wonogiri tinggal di pedesaan dengan kondisi yang sangat beragam. Untuk menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan tersebut, perlu disusun suatu perencanaan dan perumusan kebijakan yang lebih baik dengan memperhatikan berbagai aspek. Dengan demikian, program-program pembangunan pertanian dan ketahanan pangan dapat diarahkan untuk mendorong terciptanya kondisi sosial-ekonomi yang kondusif, menuju ketahanan pangan yang mantap dan berkelanjutan. 1.2 Landasan Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; 6. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan;
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 - 2021
Halaman 3
10. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang LPPD, LKPJ Kepala Daerah kepada DPRD dan ILPPD kepada masyarakat; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi; 12. Peraturan Presiden Nomor 83 tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan; 13. Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal; 14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014; 15. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 147 Tahun 2008 tentang Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah; 16. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 41 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 2 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 10 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2005 – 2025; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor ........ Tahun ....... tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun ...........– ............. 21. Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 6 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Percepatan
Penganekaragaman
Konsumsi
Pangan
Berbasis
Sumberdaya Lokal; 22. Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 22 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan; Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 - 2021
Halaman 4
23. Peraturan Bupati Nomor 56 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Sistem Keamanan Pangan Terpadu. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) adalah : a. menggambarkan kondisi saat ini dan masa mendatang selama 5 (lima) tahun ke depan. b. Mensinkronisasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan di bidang ketahanan pangan; c.
Memberikan pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja tahunan dari tahun 2016 -2021. Tujuan penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-
PD) adalah : a. sebagai dokumen perencanaan teknis strategis dan sebagai alat koordinasi sinkronisasi pelaksanaan pembangunan di bidang urusan; b. sebagai pedoman Kepala Daerah dalam mengevaluasi kinerja masingmasing Perangkat Daerah setiap akhir tahun; c.
Tersusunnya suatu dokumen perencanaan strategis tahun 2016 – 2021, yang menjabarkan kebijaksanaan, kewenangan, tugas pokok dan fungsi Kantor
Ketahanan
Pangan
dalam
rangka
mengatasi
berbagai
permasalahan ketahanan pangan yang dihadapi secara terpadu, dan bertahap, dengan mengutamakan kepentingan daerah sesuai
situasi,
kondisi, potensi dan kewenangan yang ada. 1.4 Hubungan Renstra dengan Dokumen Lainnya Penyusunan Renstra PD harus memperhatikan RPJMD Kabupaten Wonogiri dimana RPJMD Kabupaten mengacu pada visi misi Bupati dan RPJPD Kabupaten. Penyusunan Renstra PD juga harus mengacu pada Renstra Kementerian Pertanian dan Renstra PD Provinsi Jawa Tengah. Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 - 2021
Halaman 5
RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra-PD dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra-PD merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, yang disusun oleh setiap SKPD di bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Wonogiri. Renstra SKPD sebagaimana Permendagri 54 Tahun 2010 pasal 93 memuat pendahuluan; gambaran pelayanan SKPD; isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi; visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan; rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif; dan indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. Isi pada bab 9 RPJMD yaitu
Penetapan Indikator
Kinerja Daerah selaras dengan bab 6 Renstra SKPD yaitu indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. RPJMD dijabarkan ke dalam RKPD sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan. RKPD sebagaimana dimaksud dalam Permendagri 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah pasal 99 huruf d, memuat rancangan kerangka ekonomi daerah; program prioritas pembangunan daerah; dan rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju. Rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju sebagaimana tersebut mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, yang bersumber dari APBD maupun sumber-sumber
lain
yang
ditempuh
dengan
mendorong
partisipasi
masyarakat. Rancangan kerangka ekonomi daerah memuat gambaran kondisi ekonomi, kemampuan pendanaan dan pembiayaan pembangunan daerah paling sedikit 2 (dua) tahun sebelumnya, dan perkiraan untuk tahun yang direncanakan. Program prioritas pembangunan daerah memuat program-program yang berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian keadilan yang berkelanjutan sebagai penjabaran dari RPJMD pada tahun yang direncanakan. Rencana kerja dan pendanaan Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 - 2021
Halaman 6
serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif yang bersumber dari APBD, memuat program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah, disertai perhitungan kebutuhan dana bersumber dari APBD untuk tahun-tahun berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan. Dengan demikian RKPD yang disusun merupakan implementasi dari target-target tahunan yang tercantum dalam RPJMD. RKPD merupakan bahan utama pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah Kabupaten Wonogiri
yang
dilaksanakan
secara
Desa/Kelurahan,
Kecamatan,
dan
berjenjang
Kabupaten.
mulai
dari
tingkat
Selanjutnya
dalam
penyusunan Renja PD harus berpedoman RKPD. Hubungan antar dokumen yang terkait dengan penyusunan dokumen Rencana Strategis PD Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut:
1.5 Sistematika Penulisan Bab 1 Pendahuluan terdiri atas latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan penyusunan Renstra dan sistematika penulisan; Bab 2 Gambaran Pelayanan PD memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) PD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 - 2021
Halaman 7
mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki PD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaiancapaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra PD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas PD yang
telah
dihasilkan
melalui
pelaksanaan
RPJMD
periode
sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra PD; Bab
3
Isu-Isu
Strategis
Berdasarkan
Tugas
dan
Fungsi
memuat
permasalahan-permasalahan pelayanan PD, telaahan visi, misi dan program KDH terpilih, telaahan Renstra K/L, telaahan terhadap RTRW dan penentuan isu-isu strategis; Bab 4 penjabaran Visi, Misi kepala daerah yang sesuai tugas dan fngsi PD, Tujuan, Strategi dan Kebijakan. Tujuanmerupakan penjabaran visi Misi kepala daerah yang sesuai tugas dan fngsi PD yang lebih spesifik dan terukur dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai. Strategi yaitu cara untuk mewujudkan tujuan, dirancang secara konseptual, analisis, realistis, rasional dan komprehensif. Strategi diwujudkan dalam kebijakan dan program. Kebijakan yaitu Arah yang diambil oleh SKPD dalam menentukan bentuk konfigurasi program dan kegiatn untuk mencapai tujuan; Bab 5 memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif; Bab 6 memuat indikator kinerja PD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 - 2021
Halaman 8
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008 tentang SOTK Kabupaten Wonogiri, Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Ketahanan
Pangan
Kabupaten
Wonogiri
adalah
menyelenggarakan
kewenangan Pemerintah Daerah dalam bidang ketahanan pangan. Tugas Pokok Pejabat Struktural dan Fungsional Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri sebagai berikut: 1. Kepala Kantor Ketahanan Pangan Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang ketahanan pangan. 2. Sub Bagian Tata Usaha Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian
penyelenggaraan
secara
terpadu,
pelayanan
administrasi dan pelaksanaan di bidang perencanaan dan pelaporan, serta umum dan kepegawaian. 3. Seksi Ketersediaan dan Diversifikasi Pangan Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang ketersediaan, distribusi dan diversifikasi pangan. 4. Seksi Pelayanan Intensifikasi Pangan Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang intensifikasi pangan. 5. Kelompok Jabatan Fungsional a. Menyiapkan, melaksanakan, mengembangkan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan penyuluhan ketahanan pangan b. Menyebarkan informasi yang bermanfaat kepada masyarakat tentang ketahanan pangan. Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 9
c.
Mengajarkan Pengetahuan Sikap dan Ketrampilan (PSK) yang bermanfaat kepada masyarakat (rumah tangga/individu).
d. Mengembangkan
swakarya
dan
swadaya
masyarakat
untuk
mencapai penghidupan yang lebih sejahtera. Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008, susunan organisasi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri terdiri dari : 1. Kepala 2. Sub Bagian Tata Usaha 3. Seksi Ketersediaan dan Diversifikasi Pangan 4. Seksi Pelayanan Intensifikasi Pangan 5. Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur Organisasi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri. 2.2 Sumber Daya SKPD Susunan Kepegawaian Pegawai Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri posisi Mei tahun 2016 berjumlah 10 orang, terdiri dari laki-laki 7 orang dan perempuan 3 orang. Tabel 2.2.1. Susunan Kepegawaian menurut Jabatan, Pendidikan, dan Jenis Kelamin POSIS I Eselon III/a Eselon IV/a Fungsio nal Staf Pelaksa na Jml
S3 L P
S2 L P 1
S1 L P
1
1
1
JUMLAH D4 D3 L P L P
D2 L P
D1 L P
SMA L P
JM L 1 3 0
2
1
2
1
2
1
6
3
1
2
1
10
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 10
Tabel 2.2.2 Susunan Kepegawaian menurut Golongan, Pendidikan, dan Jenis Kelamin POSIS I Gol IV Gol III Gol II Gol I Jml
JUMLAH S3 S2 L P L P 1 1
S1 L P 5
D4 L P
D3 L P
D2 L P
D1 L P
JM L
SMA L P
2 6 2
1 1
1
1 1 5 1 1 1 10 Sesuai dengan tugas dan fungsi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten
Wonogiri
memerlukan
pegawai
dengan
kompetensi
tertentu,
yaitu
:
perencana, analis kebijakan, analis kesehatan masyarakat dan analis mutu gizi pangan, statistik. Berdasarkan susunan kepegawaian yang dimiliki Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri, tantangan yang dihadapi adalah kurangnya petugas perencana, analis kebijakan, petugas fungsional penyuluh ketahanan pangan, analis kesehatan masyarakat, analis mutu gizi pangan, petugas statistik dan instruktur pelatihan keamanan pangan. Sarana prasarana yang dimiliki Kantor Ketahanan Pangan sebagai berikut : Tabel 2.2.3. Sarana Prasarana Kantor Ketahanan Pangan No Sarana Prasarana Jumlah 1.
2.
3.
Satuan
Sarana transportasi 1.1
Kendaraan Roda 4
1 Unit
1.2
Kendaraan Roda 2
6 Unit
Gedung Perkantoran
264 M2
1.1
Ruang Kepala Kantor
1 Unit
1.2
Ruang Kasi dan Staf
1 Unit
1.3
Ruang Pertemuan
1 Unit
4.4
Ruang Lobi / Tamu
1 Unit
Alat pengolah data / Komputer
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
4 Unit Halaman 11
4.
Laptop
4 buah
5.
Note Book
2 buah
6.
Printer
7.
Mesin Ketik
2 buah
8.
AC
3 buah
9.
Kipas Angin
1 buah
10 buah
10. Kamera Digital
3 buah
11. LCD
4 Unit
12. Soundsystem
1 Unit
13. Wireles
1 buah
14. Lemari Es
1 buah
15. Coolbox
1 buah
16. Almari Kaca
1 buah
17. Papan Nama Kantor
1 buah
18. Tiang Bendera
1 buah
19. Telepon ( 0273 ) 5328944
1 line
20. Faximile ( 0273 ) 5328944
1 line
21. Internet
1 unit
22. Meubelair 22.1
Meja Kerja Eselon III
1 buah
22.2
Meja kerja Eselon IV
3 buah
22.3
Meja Kerja Non Struktural
2 buah
22.4
Meja Kerja
8 buah
22.5
Meja Rapat
11 buah
22.6
Kursi Pimpinan Eselon III
22.7
Kursi Staf
19 buah
22.8
Kursi Rapat
50 buah
22.9
Meja Kursi Tamu
1 set
22.10
Almari Kayu
1 buah
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
1 buah
Halaman 12
22.11
Filling Kabinet
1 buah
22.12
Gapura Stand Pameran
1 buah
23. Jaringan 23.1
Jaringan Listrik
2 Unit
23.2
Jaringan Air
2 Unit
24. Sarana Lainnya 24.1
Gudang Cadangan Pangan
69,30 M2
24.2
Area Parkir
24.3
Timbangan Digital
24.4
Ampalan
24.5
Mesin Jahit Karung
1 buah
24.6
Alat Penyemprot Elektronik
1 buah
24.7
Tester
1 buah
24.8
Gerobag Sorong
1 buah
58 M2 1 buah 36 buah
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri didukung dengan anggaran berbasis kinerja, yaitu setiap unit kerja mengelola anggaran untuk mendanai program kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsinya, perkembangan APBD dari Tahun 2010 - 2015 sebagaimana tabel berikut : Tabel 2.2.4 Perkembangan APBD Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri tahun 2010-2015 No.
Tahun
Pagu Anggaran
Pertumb
Rp.
(%)
Realisasi APBD
Rp.
%
Belanja Pegawai /BTL Rp.
Jumlah Belanja Langsung /BL Rp.
1
2010
1.712.444.000
49,74
1.517.799.099
88,63 479.401.733
1.038.397.366
2
2011
1.922.436.000
12,26
1.831.239.239
95,26 533.343.783
1.389.092.217
3
2012
2.897.045.000
50,70
2.771.946.759
95,68 621.665.828
2.152.095.931
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 13
4
2013
3.682.225.000
27,10
3.351.047.266
91,01 615.723.176
6.758.413.690
5
2014
3.814.872.200
3,60
3.652.729.785
95,75 750.839.244
2.901.890.541
6
2015
3.288.580.000
(13,80)
2.271.963.678
69,09 739.660.611
1.532.303.067
Tabel 2.6 APBD Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri berdasarkan Urusan Pemerintah Daerah Tahun 2010-2015 No. Tahun Urusan Wajib (Rp.) Urusan Pilihan (Rp.)
1
2010
240.900.000
742.000.000
2
2011
459.100.000
777.000.000
3
2012
1.365.563.000
517.500.000
4
2013
1.564.563.000
117.269.000
5
2014
1.222.134.200
843.400.000
6
2015
1.080.830.000
834.500.000
Jumlah APBD Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri setiap tahunnya rata-rata bersifat dinamis terutama untuk urusan wajib program peningkatan ketahanan pangan pada tahun 2011 ke tahun 2012 sebesar 197,44%. Peningkatan ini karena ketahanan pangan merupakan urusan wajib dimana selama ini penganggarannya masih sangat rendah. 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri mengemban tugas Tugas Pokok dan Fungsi menyelenggarakan kewenangan Pemerintah Daerah dalam bidang ketahanan pangan. Tugas dan fungsi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri selama 5 tahun terakhir berhubungan dengan persoalan ketersediaan
dan
cadangan
pangan,
distribusi
dan
akses
pangan,
penganekaragaman konsumsi pangan, keamanan pangan dan penanganan Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 14
daerah rawan pangan. Indikator kinerja yang menjadi tanggungjawab Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri merujuk pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota. Capaian indikator kinerja selama 5 tahun terakhir sebagai berikut : No.
Jenis Pelayanan Dasar
Indikator SPM
A. Ketersediaan dan 1 Ketersediaan Cadangan Pangan Energi dan Protein Per Kapita 2 Penguatan Cadangan Pangan
TAHUN 2011 238,32
2012
B. Distribusi dan Akses Pangan
6 Pengawasan dan Pembinaan 100,00 Keamanan Pangan D. Penanganan 7 Penanganan Kerawanan Pangan Daerah Rawan Pangan
2014
2015
244,60 306,03 359,04 296,71
-
3 Ketersediaan Informasi Pasokan, 71,40 Harga dan Akses Pangan di Daerah 4 Stabilitas Harga dan Pasokan 100,00 Pangan C. Penganekaragaman 5 Skor Pola Pangan dan Keamanan Harapan (PPH) 83,10 Pangan
2013
-
33,65 18,40 51,82
72,99
76,62 80,13 84,89
100,00 100,00 100,00 100,00
87,40
90,20 90,50 87,20
100,00 100,00 100,00 100,00
55,56
80,00
83,72 66,67 60,98
Dimensi pertama dari ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan.
Ketersediaan
pangan
merupakan
aspek
penting
dalam
mewujudkan ketahanan pangan. Penyediaan pangan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan konsumsi pangan
bagi masyarakat, rumah
tangga, dan perseorangan secara berkelanjutan. Ketersediaan pangan ditentukan oleh produksi pangan di wilayah tersebut, perdagangan pangan melalui mekanisme pasar di wilayah tersebut, stok yang dimiliki oleh pedagang dan cadangan pemerintah, dan bantuan pangan dari pemerintah atau organisasi lainnya. Pangan meliputi produk serealia, kacang-kacangan, minyak nabati, sayur-sayuran, buah-buahan, Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 15
rempah, gula, dan produk hewani. Ketersediaan per kapita adalah sejumlah bahan makanan yang tersedia untuk dikonsumsi setiap penduduk suatu daerah dalam suatu kurun waktu
tertentu,
baik dalam
bentuk natural maupun
bentuk unsur
gizinya. Unsur gizi utama tersebut adalah sebagai berikut : a. Energi adalah sejumlah kalori hasil pembakaran karbohidrat yang berasal dari berbagai jenis bahan makanan. Energi ini sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk kegiatan tubuh seluruhnya. b. Protein adalah suatu persenyawaan yang mengandung unsur “N”, yang sangat dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan serta penggantian jaringan-jaringan yang rusak. c.
Lemak adalah salah satu unsur zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai tempat penyimpanan energi, protein dan vitamin.
d. Vitamin merupakan salah satu unsur zat makanan yang sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. e. Mineral merupakan zat makanan yang diperlukan manusia agar memiliki kesehatan dan pertumbuhan yang baik.
Untuk
mengetahui
nilai
gizi
masing-masing
jenis
bahan
makanan tersebut, maka angka ketersediaan pangan untuk konsumsi per kapita per hari harus dikalikan dengan kandungan kalori, protein dan lemak per
satuan
berat
masing-masing
jenis
bahan
makanan.
Untuk
ketersediaannya Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) menetapkan kriteria kecukupan minimal 2.200 kkal perkapita/hari untuk energi
dan minimal 57 gram perkapita/hari untuk protein. Ketersediaan
energi tidak menjadi masalah selama periode tahun 2011-2015, karena jauh di atas rekomendasi WKPG dengan rata–rata 4.686 kkal/kapita/hari.
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 16
Tabel 1. Ketersediaan Energi Per Kapita Per Hari Tahun 2011 s.d 2015 2011 2012 2013 2014 2015 No. Jenis Bahan Makanan (Kkal) (Kkal) (Kkal) (Kkal) (Kkal) 1.
Padi-padian
3.294
2.607
3.214
3.281
3.054
2.
Makanan Berpati
377
150
355
1.309
546
3.
Gula
-
-
36
36
-
4.
Buah Biji berminyak
810
1.084
523
512
464
5.
Buah-buahan
44
542
45
37
65
6.
Sayur-sayuran
12
128
8
11
26
7.
Daging
39
47
39
41
29
8.
Telur
2
3
2
5
4
9.
Susu
-
-
-
-
-
10.
Ikan
5
6
6
7
6
11.
Minyak dan Lemak
3
4
40
79
37
4.586
4.570
4.268
5.318
4.231
Total
Sumber data : Neraca Bahan Makanan (NBM) Th 2011 s.d 2015 (Kantor ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri) Untuk Tabel 1 dan Tabel 2
Tabel 2. Ketersediaan Protein Per Kapita Per Hari Tahun 2011 s.d 2015 2011 2012 2013 2014 JENIS BAHAN NO MAKANAN (Gram) (Gram) (Gram) (Gram) 1. Padi-padian 84,01 66,16 81,63 83,12 2. Makanan Berpati 2,46 0,98 2,32 8,50 3. Gula 0,00 4. Buah Biji berminyak 60,68 71,75 37,80 35,67 5. Buah-buahan 0,50 6,17 0,51 0,41 6. Sayur-sayuran 0,89 10,15 0,58 0,77 7. Daging 3,32 4,00 3,30 3,47 8. Telur 0,16 0,18 0,16 0,35 9. Susu 0,00 10. Ikan 0,84 1,02 1,40 1,40 11. Minyak dan Lemak 0,01 0,01 0,01 0,05 Total 152,86 160,43 127,71 133,74 Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 17
2015 (Gram) 77,49 3,55 0 31,59 0,74 1,59 2,34 0,29 0 1,36 0,00 118,95
Grafik 1.
Ketersediaan Energi Per Kapita Per Hari Tahun 2011 s.d Tahun 2015 dibanding Angka Kecukupan Energi (AKE)
Grafik 2.
Grafik Ketersediaan Protein Per Kapita Per Hari Tahun 2011 s.d Tahun 2015 dibanding Angka Kecukupan Protein (AKP)
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 18
Situasi penyediaan dan kebutuhan pada tahun 2010 s.d tahun 2015 berdasarkan produksi komoditas strategis sebagaimana tabel dibawah ini. Tabel 3. Surplus/minus Komoditas Padi Tahun 2010 s.d 2015 NO Tahun Penyediaan (Ton) Kebutuhan (Ton) 1 2010 193.351 101.780 2 2011 203.205 101.780 3 2012 220.603 104.570 4 2013 227.763 105.158 5 2014 225.844 91.411 6 2015 238.994 91.411
+/- (Ton) 91.571 101.425 116.033 122.604 134.434 147.584
Sumber data : Data Ketersediaan ( Kantor Ketahanan Pangan Kab.Wonogiri )
Grafik 3. Grafik situasi surplus/minus komoditas padi 2010-2015
Tabel 4. Surplus/minus Komoditas Jagung Tahun 2010 s.d 2015 Kebutuhan No. Tahun Penyediaan (Ton) +/- (Ton) (Ton) 1 2010 349.597 3.978 345.619 2 2011 273.006 3.978 269.029 3 2012 300.062 4.087 295.976 4 2013 282.689 4.110 278.579 5 2014 270.573 1.414 269.160 6 2015 291.662 1.414 290.248 Sumber data : Data Ketersediaan ( Kantor Ketahanan Pangan Kab.Wonogiri )
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 19
Grafik 4. Grafik situasi surplus/minus komoditas Jagung 2010-2015
Grafik
Tabel 5. Surplus/minus Komoditas Kedelai Tahun 2010 s.d 2015 No. Tahun Penyediaan (Ton) Kebutuhan +/- (Ton) (Ton) 1 2010 29.134 27.904 1.230 2 2011 18.300 27.904 (9.604) 3 2012 18.645 28.669 (10.024) 4 2013 16.789 28.830 (12.041) 5 2014 14.172 9.612 4.559 6 2015 13.493 9.612 3.881 Sumber data : Data Ketersediaan ( Kantor Ketahanan Pangan Kab.Wonogiri )
Grafik 5. Situasi surplus/minus komoditas Kedelai 2010-2015
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 20
Tabel 6. Surplus/minus Komoditas Kacang Hijau Tahun 2010 s.d 2015 No.
Komoditi
Penyediaan (Ton)
1 2 3 4 5 6
2010 2011 2012 2013 2014 2015
219 140 272 87 206 113
Kebutuhan (Ton) 255 255 262 263 188 118
+/- (Ton) (36) (115) 10 (176) 17 (75)
Sumber data : Data Ketersediaan ( Kantor Ketahanan Pangan Kab.Wonogiri )
Grafik 6. Situasi surplus/minus komoditas Kacang Hijau 2010-2015
Tabel 7. Surplus/minus Komoditas Ubi Jalar Tahun 2010 s.d 2015 No
Tahun
1 2 3 4 5 6
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Penyediaan (Ton) 3.233 1.089 1.443 781 1.019 1.407
Kebutuhan (Ton) 2.232 2.328 2.392 2.406 942 942
+/- (Ton) *) 905 (1240) (949) (1624) 77 465
Sumber data : Data Ketersediaan ( Kantor Ketahanan Pangan Kab.Wonogiri )
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 21
Grafik 7. Situasi surplus/minus komoditas Ubi Jalar 2010-2015
Tabel 8. Surplus/minus Komoditas Ubi Kayu Tahun 2010 s.d 2015 No.
Komoditi
Penyediaan (Ton)
Kebutuhan (Ton)
+/- (Ton) *)
1
2010
1.022.273
10.368
1.011.905
2
2011
671.315
10.368
660.946
3
2012
800.823
10.653
790.171
4
2013
877.560
10.713
866.848
5
2014
970.450
5.937
964.513
6
2015
842.295
5.937
836.358
Sumber data : Data Ketersediaan ( Kantor Ketahanan Pangan Kab.Wonogiri )
Grafik 8. Situasi surplus/minus komoditas Ubi Kayu 2010-2015
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 22
Tabel 9. Surplus/minus Komoditas Kacang Tanah Tahun 2010 s.d 2015 No.
Tahun
1 2 3 4 5 6
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Penyediaan (Ton) 49.291 32.770 38.239 33.448 33.566 33.735
Kebutuhan (Ton) 667 667 685 689 94 94
+/- (Ton) *) 48.624 32.103 37.554 32.758 33.472 33.641
Sumber data : Data Ketersediaan ( Kantor Ketahanan Pangan Kab.Wonogiri )
Grafik 9. Situasi surplus/minus komoditas Kacang Tanah 2010-2015
Di sektor peternakan dan perikanan, secara umum mengalami minus, hal ini terlihat bahwa produksi dalam wilayah Wonogiri belum mampu memenuhi kebutuhan Wonogiri. Situasi ketersediaan peternakan dan perikanan sebagaimana tabel-tabel dibawah ini. Tabel 10. Surplus/minus Komoditas Daging Sapi Tahun 2013 s.d 2015 No. 1 2 3
Tahun 2013 2014 2015
Penyediaan (Ton) 4.819 3.133 3.519
Kebutuhan (Ton) 2.205 5.277 5.227
+/- (Ton) *) 2.614 (2.144) (1.759)
Sumber data : Data Ketersediaan ( Kantor Ketahanan Pangan Kab.Wonogiri ) Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 23
Grafik 10. Situasi surplus/minus komoditas Daging Sapi 2013-2015
Tabel 11. Surplus/minus Komoditas Daging Ayam Tahun 2013 s.d 2015 No. 1 2 3
Tahun 2013 2014 2015
Penyediaan (Ton) 3.645 3.840 3.856
Kebutuhan (Ton) 541 5.277 5.227
+/- (Ton) *) 3.104 (1.437) (1.421)
Sumber data : Data Ketersediaan ( Kantor Ketahanan Pangan Kab.Wonogiri )
Grafik 11. Situasi surplus/minus komoditas Daging Ayam 2013-2015
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 24
Tabel 12. Surplus/minus Komoditas Telur Tahun 2013 s.d 2015 No.
Tahun 2013
Penyediaan (Ton) 1.072
Kebutuhan (Ton) 13.231
1
+/- (Ton) *)
2
2014
1.556
5.654
(4.098)
3
2015
1.332
5.654
(4.332)
(12.159)
Sumber data : Data Ketersediaan ( Kantor Ketahanan Pangan Kab.Wonogiri )
Grafik 12. Situasi surplus/minus komoditas Telur 2013-2015
Tabel 13. Surplus/minus Komoditas Susu Tahun 2014 s.d 2015 No. 2 3
Tahun 2014 2015
Penyediaan (Ton) -
Kebutuhan (Ton) 1.979 1.979
+/- (Ton) (1.979) (1.979)
Sumber data : Data Ketersediaan ( Kantor Ketahanan Pangan Kab.Wonogiri )
Grafik 13. Situasi surplus/minus komoditas Susu 2014-2015
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 25
Tabel 14. Surplus/minus Komoditas Ikan Tahun 2013 s.d 2015 No. 1 2 3
Tahun 2013 2014 2015
Penyediaan (Ton) 6.815 7.827 8.365
Kebutuhan (Ton) 37.438 8.764 8.764
+/- (Ton) (30.623) (937) (399)
Sumber data : Data Ketersediaan ( Kantor Ketahanan Pangan Kab.Wonogiri )
Grafik 14. Situasi surplus/minus komoditas Ikan 2013-2015
Sementara untuk komoditas gula, penyediaan dalam Wonogiri belum mampu memenuhi kebutuhan Wonogiri. Tabel 15. Surplus/minus Komoditas Gula Tahun 2013 s.d 2015 No.
Tahun
1 2 3
2013 2014 2015
Penyediaan (Ton) 4.156 4.492 4.716
Kebutuhan (Ton) 13.381 9.801 10.366
+/- (Ton) *) (9.225) (5.309) (5.650)
Sumber data : Data Ketersediaan ( Kantor Ketahanan Pangan Kab.Wonogiri )
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 26
Grafik 15. Situasi surplus/minus komoditas Gula 2013-2015
Dalam rangka penguatan cadangan pangan Pemerintah Kabupaten, pada tahun 2012 telah dibangun Gudang Cadangan Pangan Pemkab sebagai sarana tempat penyimpanan gabah. Sampai dengan tahun 2015 jumlah cadangan pangan pemkab sebesar 82.650 kg gabah GKG. Gabah tersebut disalurkan ke daerah rawan pangan dalam bentuk beras sebesar 37.911 kg, stok opname 2015 sebesar 11.160 kg gabah GKG dan 5.846 kg beras Pengisian gudang ini sudah melebihi target standar pelayanan minimal bidang ketahanan pangan yakni 60% dari cadangan pangan pemkab ideal 100 ton ekuivalen beras. Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan di daerah diukur dari jumlah komoditas yang dipantau, lokasi dan waktu. Untuk informasi harga mencapai 100% dari target, pasokan 70,19% dari target dan akses 70,19%% dari target, sehingga nilai capaian ketersediaan informasi sebesar 80,13%. Informasi harga sangat diperlukan baik di pusat maupun daerah untuk merumuskan kebijakan, khususnya untuk mengantisipasi masalah gejolak harga dan akses pangan. Pencapaian Indikator Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan dilakukan dengan melakukan pemantauan harga dan pasokan pangan. Pemantauan harga dilakukan terhadap 9 (sembilan) komoditas pilihan yang dilaksanakan setiap minggu sehingga pencapaiannya Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 27
100 %. Sementara untuk informasi pasokan dan akses pangan baru bisa dilakukan satu bulan sekali, sehingga pencapaiannya belum memenuhi target. Stabilitas harga pangan pokok merupakan salah satu indikator ketahanan pangan
tahun
2010-2015 yang dicirikan dengan koefisien
variasi (CV) tidak melebihi target CV masing- masing komoditas. Selama periode
tahun
2010-2015. Perkembangan harga pangan pokok secara
umum stabil dengan CV tidak melebihi target. Pangan pokok tersebut meliputi komoditas beras, daging ayam ras, daging sapi, minyak goreng curah, gula, terigu, kedelai, dan telur ayam. Hal ini menunjukkan stabilitas harga pangan pada tingkat konsumen, meskipun harga–harga tersebut stabil
pada
kisaran harga
yang cukup tinggi. Namun demikian untuk
komoditas cabe merah dan bawang merah cenderung mengalami gejolak harga yang ditunjukkan
dengan CV lebih besar
dari 10%. Gejolak ini
diakibatkan oleh keterbatasan pasokan barang karena perubahan iklim. Perubahan iklim ini mengakibatkan sejumlah sentra produksi mengalami kegagalan panen.
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 28
REKAP HARGA KOMODITAS PANGAN STRATEGIS DI WONOGIRI TAHUN 2011 - 2015
TAHUN / BULAN
Beras
Jagung Pipilan
HARGA RATA-RATA PER BULAN (Rp.) Daging Daging Telur Minyak Kedelai Sapi Ayam Ayam Ras Goreng
Gula Pasir
Cabe Merah
TAHUN 2011 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
6.160 6.713 6.500 6.500 6.500 6.550 6.900 7.075 7.325 7.500 7.525 7.525
2.700 3.375 3.638 4.000 4.000 4.000 4.000 3.625 3.438 2.520 2.500 2.500
6.000 6.550 6.650 6.700 6.700 6.700 6.700 6.700 6.450 5.640 6.000 6.000
63.000 65.000 62.000 62.000 62.000 62.000 62.000 62.375 65.000 64.000 63.000 63.000
22.000 23.000 23.000 22.000 22.000 22.000 23.000 25.500 24.938 24.000 24.500 24.000
11.700 13.000 13.788 12.100 12.820 14.150 14.950 13.625 12.913 12.060 12.000 12.513
11.300 10.775 9.375 8.875 9.140 8.488 8.860 9.188 9.263 8.660 8.813 8.763
10.240 10.025 10.000 9.675 9.380 9.100 9.390 9.400 9.475 9.400 9.475 9.500
38.900 17.625 15.875 10.188 7.150 6.063 6.650 7.250 10.313 13.200 13.600 13.075
TAHUN 2012 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
7.600 7.588 7.338 7.200 7.200 7.200 7.440 7.500 7.500 7.560 7.600 7.600
3.000 2.625 2.200 2.950 2.940 2.800 2.800 2.800 3.000 2.800 3.000 3.000
6.500 6.500 6.500 6.700 6.700 7.000 7.000 7.750 7.750 6.000 6.000 6.000
64.000 60.000 62.000 64.000 64.000 60.750 64.900 68.125 65.000 68.500 83.125 80.000
24.000 21.000 23.000 24.000 22.000 23.500 26.600 28.250 25.750 27.000 24.000 24.250
15.100 14.813 14.388 12.925 14.000 14.813 16.050 14.750 13.563 13.900 14.750 15.688
10.390 10.075 11.013 11.125 11.500 10.563 10.750 10.938 10.625 11.000 10.125 9.375
9.780 9.750 10.550 11.238 11.800 12.625 12.250 12.000 11.375 11.000 11.375 11.438
19.200 12.500 17.250 14.063 14.000 21.500 14.900 13.125 10.000 15.500 11.500 11.000
TAHUN 2013 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
7.620 7.513 7.500 7.425 7.350 7.500 7.700 7.600 7.575 7.600 7.600 7.600
3.500 3.313 2.813 2.875 2.550 2.500 3.330 3.350 3.513 3.660 3.425 3.250
7.480 7.513 7.475 7.675 7.400 7.438 7.490 7.900 8.750 8.720 8.700 8.650
80.000 81.250 85.000 85.000 85.000 85.000 90.000 95.000 92.750 92.200 93.250 96.500
24.600 25.375 25.000 24.375 24.000 25.375 28.600 30.000 28.250 28.600 25.375 25.000
16.950 15.850 13.638 14.438 14.600 17.800 17.190 15.050 17.388 17.140 15.575 16.738
10.280 9.563 9.500 9.500 9.500 9.500 9.620 9.900 9.550 9.600 9.813 11.500
11.400 11.488 11.125 11.438 11.140 11.250 11.400 11.500 11.000 10.820 10.500 10.500
23.500 22.250 39.625 33.125 25.400 26.375 62.900 35.000 55.250 41.600 19.750 27.000
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 29
TAHUN / BULAN TAHUN 2014 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Beras 7.780 7.838 7.840 7.975 8.550 8.800 9.500 8.800 8.520 8.625 9.075 9.060
Jagung Pipilan 3.610 3.725 3.840 3.750 4.025 4.120 4.725 4.075 4.100 4.400 4.300 4.100
HARGA RATA-RATA PER BULAN (Rp.) Daging Daging Telur Minyak Kedelai Sapi Ayam Ayam Ras Goreng 90.000 92.000 88.600 87.500 89.500 92.600 96.500 94.000 99.000 95.500 93.250 96.400
24.800 26.375 26.600 26.625 32.750 28.100 35.625 30.125 29.900 30.375 29.625 26.700
14.520 14.813 15.000 14.375 20.000 17.800 19.125 17.325 16.840 16.500 16.000 16.220
10.380 9.875 11.500 15.000 15.475 10.620 11.125 10.450 9.300 9.325 10.250 9.520
Cabe Merah
10.300 9.763 9.880 9.825 9.625 9.800 9.700 9.575 9.680 9.525 9.650 9.620
34.200 38.500 32.800 17.750 16.875 8.260 10.125 10.125 13.100 30.250 43.750 61.600
TAHUN 2015 Januari 9.020 4.100 8.600 96.400 26.700 16.220 9.520 9.620 Pebruari 9.375 4.500 8.500 99.000 29.500 18.750 9.875 9.450 Maret 9.280 3.300 8.180 93.400 28.700 16.240 11.640 9.820 April 8.575 3.250 7.750 93.500 27.750 16.950 11.250 10.850 Mei 8.575 3.500 7.325 95.000 29.000 18.525 9.700 11.375 Juni 8.660 3.500 7.200 95.000 31.600 19.400 10.320 12.500 Juli 8.925 3.500 7.200 98.750 36.500 17.750 9.800 12.100 Agustus 8.940 3.700 7.440 104.000 35.600 20.500 9.200 11.440 September 9.000 4.000 7.750 100.000 32.000 17.750 8.900 11.000 Oktober 9.400 4.000 8.000 100.000 31.000 17.175 9.150 11.500 Nopember 9.220 4.600 7.800 100.000 32.000 17.600 8.500 11.480 Desember 9.175 5.250 7.800 100.000 31.750 20.575 8.425 12.075 Sumber data : Laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Ketahanan Pangan
31.600 31.000 18.800 15.750 19.500 24.200 31.250 29.200 20.000 8.500 12.800 20.500
Distribusi Pangan
9.580 9.650 9.200 9.300 9.650 9.520 9.700 8.725 8.280 9.625 9.650 8.600
Gula Pasir
merupakan kegiatan yang mengatur, memprediksi dan
memfasilitasi agar pangan dapat terdistribusikan dari lokasi produksi ke konsumen. Kondisi alur distribusi di Kabupaten Wonogiri sebagaimana Tabel 16 dan Tabel 17.
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 30
Tabel 16. Alur Distribusi Pangan Masuk Kabupaten Wonogiri Tahun 2015 No
Jenis Komoditas
Daerah Asal Pangan
Impor (Ton)
1 2
BERAS JAGUNG
3
KACANG TANAH
4 5 6
2.469
9
KEDELAI UBI KAYU CABE MERAH BAWANG MERAH GULA PASIR MINYAK GORENG
10
TEPUNG TERIGU
1.116
Jateng, Jatim
11
DAGING SAPI
2.014
Jateng, Jatim
12
DAGING AYAM
792
Jateng, Jatim
13
TELUR AYAM
686
Jateng, Jatim
7 8
94.571 1.645 791,0
Jateng, Jatim, DIY Jateng, Jatim Jateng, Jatim
7 905
Jateng, Jatim Jateng, Jatim Jateng, Jatim
1.153 992
Jateng, Jatim Jateng, Jatim
1.032
Jateng, Jatim
14 IKAN ASIN 320,0 Jateng, Jatim Sumber data : Data Alur Pangan Keluar Masuk (Kantor Ketahanan Pangan)
Tabel 17. Alur Distribusi Pangan Keluar Kabupaten Wonogiri Tahun 2015 No
Jenis Komoditas
1 2
BERAS JAGUNG
3 4 5 6
KACANG TANAH KEDELAI UBI KAYU CABE MERAH BAWANG MERAH GULA PASIR MINYAK GORENG
7 8 9
Ekspor (Ton)
Daerah Tujuan
225.015 16.978 9.298,1
Jateng, Jatim, DIY Jateng, Jatim
1.012 175.415 40
Jateng, Jatim Jateng, Jatim Jateng, Jatim Jateng, Jatim
— —
Jateng, Jatim Jateng, Jatim
—
Jateng, Jatim
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 31
10 TEPUNG TERIGU — Jateng, Jatim 11 DAGING SAPI 1.017 Jateng, Jatim 12 DAGING AYAM 513 Jateng, Jatim 13 TELUR AYAM 334 Jateng, Jatim 14 IKAN ASIN — Jateng, Jatim Sumber data : Data Alur Pangan Keluar Masuk (Kantor Ketahanan Pangan)
Distribusi pangan di Kabupaten Wonogiri tidak mempunyai kendala yang berarti, hanya saja perlu adanya titik lokasi pemantauan distribusi di perbatasan wilayah Wonogiri, sampai saat ini lokasi pemantauan alur distribusi hanya di Jembatan timbang Selogiri. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan meningkatkan kuantitas dan kualitas konsumsi pangan, diperlukan target pencapaian angka konsumsi pangan
per kapita per tahun sesuai dengan angka
kecukupan gizinya. Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (WKPG) tahun 2004
merekomendasikan
penduduk
Indonesia
kriteria kecukupan
yaitu
kebutuhan
pangan
kalori
bagi rata-rata
minimal
2.000
kkal
perkapita/tahun, kebutuhan protein minimal 52 gram perkapita/tahun. Tabel 32. Pola Pangan Harapan Tahun 2010 –2015 Tahun
Kelompok Pangan 2010
2011
2012
2013
2014
2015
21,10
23,00
23,00
23,10
23,10
25,00
1,90
1,50
1,70
2,20
2,30
2,50
12,40
19,80
20,60
21,00
21,10
13,20
5,00
2,70
2,70
2,70
3,10
5,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
10,00
10,00
10,00
10,00
10,00
10,00
2,50
2,10
2,10
1,40
1,00
2,50
Padi-padian Umbi-umbian Pangan Hewani Minyak dan Lemak Buah/Biji Berminyak Kacang – kacangan Gula Sayur dan Buah 24,20 Lain-lain
23,00 -
26,20 -
28,90 -
28,90 -
28,00 -
-
PPH 78,10
83,10
87,40
90,20
90,50
87,20
Sumber data : Buku Pola Pangan Harapan (PPH) Kantor Ketahanan Pangan Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 32
Grafik 16. Skor Pola Pangan Harapan 2010 - 2015
Untuk
mewujudkan
masyarakat
yang
hidup
sehat,
aktif
dan
produktif, masyarakat harus mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Para ahli gizi menyarankan kriteria pola pangan yang ideal bagi manusia
Indonesia yaitu skor Pola Pangan Harapan
(PPH)
sebesar 100. Konsumsi pangan ideal adalah jika proporsi jumlah asupan karbohidrat dari serealia (termasuk gandum) maksimum 50 %. Target skor PPH Indonesia pada tahun 2015 sesuai dengan Perpres 22 tahun 2009 sebesar
95. Perkembangan skor PPH pada
periode 2010–2015
menunjukkan peningkatan skor PPH tiap tahun meskipun belum mencapai sasaran yang diharapkan.
Belum tercapainya sasaran tersebut diduga
akibat tingginya konsumsi padi–padian, minyak, dan lemak. Selain itu juga disebabkan
masih
rendahnya konsumsi sayur–buah, umbi– umbian,
pangan hewani, dan kacang - kacangan. Skor PPH pada tahun 2015 mengalami penurunan 3,30 % dari skor PPH tahun 2014. Hal ini disebabkan oleh teknis perhitungan PPH yang didasarkan pada susenas 2014. Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan pencapaiannya melalui pengawasan terhadap komoditi pangan segar maupun pangan olahan dengan melakukan uji laboratorium. Hasil uji laboratorium tiap tahun bersifat fluktuatif, hal ini karena hasil uji laboratorium pangan olahan masih ada produk Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 33
pangan yang belum memenuhi persyaratan mutu, sementara untuk produk pangan segar telah memenuhi persyaratan mutu dan keamanan pangannya. Selain melakukan uji laboratorium, juga dilakukan pengawasan terhadap pangan segar maupun pangan olahan yang dilakukan oleh Tim Jejaring Keamanan
Pangan
Terpadu
Kabupaten.
Untuk
lebih
meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman tentang keamanan pangan, dilakukan pula beberapa kegiatan seperti pelatihan keamanan pangan Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA), bimbingan teknis keamanan pangan, bimbingan teknis pengelolaan kantin sehat dan pembinaan keamanan pangan kepada anak-anak sekolah. Penanganan daerah rawan pangan di Wonogiri selama ini didasarkan pada Peta Ketahanan dan Kerentananan Pangan Wonogiri (FSVA = Food Security and Vurnalibility Atlas) dan Peta Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG). Bentuk intervensi untuk daerah yang terindikasi rawan pangan transien
selama
ini
masih
bersifat
sementara
artinya
belum
bisa
menyelesaikan persoalan kerawanan pangan. Intervensi yang diberikan berupa bantuan beras yang berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP), Cadangan Pangan Pemprov dan Cadangan Pangan Pemkab. Penanganan rawan pangan lainnya adalah dengan melaksanakan program Desa Mandiri Pangan (DMP) dan sampai tahun 2015 jumlah desa mandiri pangan di Wonogiri sebanyak 14 DMP, bantuan ternak untuk daerah rawan pangan (APBD Provinsi), dan bansos penanganan daerah rawan pangan (APBN Tugas Pembantuan). 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD 2.4.1 Tantangan Permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan urusan pangan yaitu : 1) Masih rendahnya ketahanan pangan terutama masyarakat miskin; 2) Belum optimalnya lembaga ketahanan pangan dalam menyediakan kebutuhan pangan masyarakat; 3) Diversifikasi pangan belum optimal; 4) Pemenuhan standar mutu dan keamanan pangan belum optimal; Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 34
5) Penegakan hukum distribusi pangan masih belum optimal; 6) Kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi produk pangan lokal cenderung menurun; 7) Peranan penyuluh pertanian dalam mendampingi petani belum optimal; 8) Pengelolaan lumbung pangan masyarakat belum optimal. Permasalahan ini terkait dengan sistem pangan yang meliputi aspek ketersediaan, distribusi, konsumsi dan keamanan pangan. Tantangan yang dihadapi dalam urusan pangan dari analisis terhadap Renstra Kementerian Pertanian dan Renstra Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah yaitu : 1)
Penyediaan pangan
bagi penduduk yang jumlahnya semakin
meningkat; 2)
Laju alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian yang cukup tinggi mengancam ketersediaan pangan daerah;
3)
Belum efisiennya distribusi pangan;
4)
Skor Pola Pangan Harapan belum maksimal akibat pola konsumsi masyarakat yang belum ideal;
5)
Masih adanya kerawanan pangan baik kronis akibat kondisi marginal, miskin struktural maupun kerawanan pangan transien akibat bencana alam mengakibatkan kondisi ketahanan pangan menjadi sangat rentan;
6)
Memanfaatkan ekosistem yang
dan
pengalokasian
sumberdaya
alam
dan
terbatas secara efektif dan adaptif dalam
memproduksi pangan dan menjamin ketersediaan pangan dan gizi cukup bagi penduduk; 7)
Sejalan dengan era
globalisasi
dan
pemberlakuan
pasar
bebas, produk pangan segar dan pangan olahan berpeluang untuk
dipasarkan
pasar dalam negeri
ke pasar internasional. Apabila peluang dan luar negeri
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
dapat
dimanfaatkan, Halaman 35
maka hal ini akan menjadi
pasar yang sangat
besar bagi
produk pangan segar maupun pangan olahan; 8)
Menciptakan kegiatan pertanian yang
lebih
diminati
oleh
generasi muda seperti agroindustri, agrowisata di pedesaan sehingga generasi muda tidak hanya tertarik pada urbanisasi dan industri; 9)
pemenuhan pangan masyarakat dengan pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya alam dan ekosistem yang terbatas secara efektif dan adaptif dalam memproduksi pangan dan menjamin ketersediaan pangan dan gizi bagi penduduk;
10) Sejalan dengan era
globalisasi
dan
pemberlakuan
pasar
bebas, produk pangan segar dan pangan olahan berpeluang untuk
dipasarkan
ke pasar internasional. Apabila peluang
pasar dalam negeri
dan luar negeri
maka hal ini akan menjadi
dapat
dimanfaatkan,
pasar yang sangat
besar bagi
produk pangan segar maupun pangan olahan; 11) Menciptakan kegiatan
pertanian yang lebih diminati oleh
generasi muda seperti agroindustri, agrowisata di pedesaan sehingga generasi muda tidak hanya tertarik pada urbanisasi dan industri; 12) Pemenuhan standar mutu dan keamanan pangan, kontinuitas pasokan
yang terjamin
serta dalam
skala kuantitas yang
memenuhi permintaan konsumen belum optimal. 2.4.2 Peluang Selain tantangan yang dihadapi, Kantor Ketahanan Pangan juga memiliki peluang-peluang sebagai berikut : 1) Tingginya komitmen pemerintah terhadap ketahanan pangan dengan adanya regulasi Undang-Undang tentang Pangan; 2) Peran pemerintah menyempurnakan sistem standarisasi dan mutu komoditas pangan, serta melaksanakan perangkat kebijakan yang Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 36
mampu memberikan insentif dan lingkungan yang kondusif bagi pelaku pasar; 3) Potensi sumberdaya alam sebagai sumber bahan pangan yang besar menjamin ketersediaan pangan yang beragam di wilayah kabupaten Wonogiri dan sepanjang waktu; 4) Pengembangan pertanian organik akan menciptakan terjaminnya mutu dan keamanan produk pangan; 5) Tersedianya komoditas pangan yang bisa dimanfaatkan sebagai pengganti makanan pokok beras dan dapat diolah menjadi produk pangan olahan yang variatif; 6) Revitalisasi cadangan pangan masyarakat dengan memberdayakan lumbung pangan dan mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan; 7) Memberdayakan kelompok masyarakat sesuai dengan sumberdaya lokal daerah dalam mewujudkan kedaulatan pangan secara efisien, berdaya saing dan berkelanjutan; 8) Mengembangkan sistem distribusi pangan yang efisien dengan meningkatkan sarana dan prasarana distribusi pangan; 9) Meningkatnya permintaan pangan segar baik di dalam maupun luar negeri; Tantangan dan peluang yang dihadapi Kantor Ketahanan Pangan ini memberikan landasan untuk menyusun strategi pemecahan permasalahan yang akan diterjemahkan dalam rencana strategis dan rencana kerja berikutnya. Untuk menghadapi tantangan itu, perlu dikembangkan strategi mewujudkan ketahanan pangan paling tidak dilakukan melalui 3 (tiga) strategi yaitu : menjamin ketersediaan pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau; mendorong penerapan teknologi produksi yang lebih luas dan efisien dalam pengembangan sektor-sektor ekonomi dan; meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kerjasama antar daerah. Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 37
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi
Permasalahan
Berdasarkan
Tugas
dan
Fungsi
Pelayanan SKPD Isu strategis dalam Rencana Strategis Tahun 2016-2021 disusun berdasarkan beberapa sumber, pertama berdasarkan analisis terhadap situasi dan kondisi urusan pangan Kabupaten Wonogiri. Kedua bersumber dari permasalahan dan isu dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021. Ketiga didasarkan pada analisis capaian kinerja pelaksanaan program/kegiatan sehingga dapat diidentifikasi berbagai permasalahan umum yang dapat diangkat menjadi agenda atau prioritas pembangunan tahun 2016-2021, dari sejumlah isu dan permasalahan tersebut, yang dapat diangkat menjadi isu strategis dengan kriteria sebagai berikut : a. Cakupan masalah yang luas; b. Suatu isu atau masalah cenderung membesar di masa datang dan berdampak negatif; c.
Memerlukan upaya penanganan yang konsisten dari waktu ke waktu;
d. Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional; e. Merupakan tugas dan tanggung jawab sesuai urusan yang diserahkan; f.
Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap daerah dan masyarakat;
g. Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan. Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 38
dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. Beberapa permasalahan di Kabupaten Wonogiri yang perlu ditangani pada periode tahun 2016-2021 berdasarkan pendekatan pelaksanaan Urusan Pemerintah Daerah yang menjadi tugas pokok dan fungsi Kantor Ketahanan Pangan diuraikan sebagai berikut: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan : - Masih terdapatnya kebijakan Nasional yang kurang mendukung perwujudan ketahanan pangan; - Kurang terintegrasinya kebijakan ketahanan pangan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota; - Kurang optimalnya peran Dewan Ketahanan Pangan sebagai wadah koordinasi SKPD dalam penyelenggaraan Ketahanan Pangan b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang ketahanan pangan : - Masih kurangnya sarana prasarana penunjang pelayanan di bidang ketahanan pangan; - Belum optimalnya penggunaan teknologi informasi di bidang ketahanan pangan; - Masih terbatasnya jumlah sumber daya manusia dibandingkan dengan beban tugas yang harus dilaksanakannya; - Masih kurangnya kompetensi sumber daya manusia yang menangani bidang
ketersediaan
pangan,
distribusi
pangan,
konsumsi
dan
keamanan pangan; - Masih kurangnya inovasi dalam pelaksanaan tugas. c. Pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas di bidang ketersediaan pangan, distribusi pangan, konsumsi dan keamanan pangan : - Masih rendahnya ketahanan pangan terutama masyarakat miskin; - Belum optimalnya lembaga ketahanan pangan dalam menyediakan kebutuhan pangan masyarakat; Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 39
- Diversifikasi pangan belum optimal; - Pemenuhan standar mutu dan keamanan pangan belum optimal; - Penegakan hukum distribusi pangan masih belum optimal; - Kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi produk pangan lokal cenderung menurun; - Peranan penyuluh pertanian dalam mendampingi petani belum optimal; - Pengelolaan lumbung pangan masyarakat belum optimal. d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang ketahanan pangan : - Belum terintegrasinya data dan pelaporan bidang ketahanan pangan; - Belum optimalnya koordinasi internal dalam pelaksanaan tugas sebagai tanggung jawabnya; - Belum dimanfaatkannya hasil evaluasi sebagai informasi umpan (feed back) bagi perbaikan pelaksanaan dan perumusan perencanaan di masa datang. e. Pelaksanaan keorganisasian Kantor : - Kurang maksimalnya fungsi kearsipan kantor; - Adanya kekeliruan dalam nomenklatur seksi. 3.2
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Berdasarkan penjabaran atas misi Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021,
Kantor
Ketahanan
Pangan
bertanggungjawab
untuk
mewujudkan unsur visi “MEMBANGUN WONOGIRI SUKSES, BERIMAN, BERBUDAYA, BERKEADILAN, BERDAYA SAING, DAN DEMOKRATIS” dengan mendukung misi “Meningkatkan Produktifitas Rakyat Wonogiri dan Daya Saing di Segala Bidang Sehingga Wonogiri Dapat Maju dan Bangkit Bersama daerah-Daerah Lain”. Dukungan visi dan misi Kepala Daerah dalam lingkup tugas fungsi dan kewenangan yang menjadi tanggungjawab Kantor
Ketahanan
Pangan
yaitu
meningkatkan
ketersediaan
dan
diversifikasi pangan untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 40
Kantor Ketahanan Pangan terkait langsung dengan tujuan meningkatkan
kinerja
ekonomi
daerah
melalui
sektor
pertanian,
perdagangan, industri dan pariwisata yang berwawasan lingkungan untuk pengembangan sistem ekonomi kerakyatan daerah bertumpu pada potensi unggulan dengan sasaran (1) Terjaganya ketersediaan pangan dan stabilitas harga (2) Meningkatnya kelembagaan dan sarana agribisnis (3) meningkatnya jaringan pasar produksi pertanian dan industri hasil pengolahan pertanian. Adapun ketersediaan
indikator pangan
dibina/berkembang. tersebut,
maka
dari
sasaran
utama
Dengan
Kantor
dan
tersebut
persentase
adanya sasaran
Ketahanan
ialah
Pangan
persentase
kelompok
dan
indikator
sebagai
yang sasaran
penyelenggara
pelayanan bidang pangan menitikberatkan seluruh program dan kegiatan guna mencapai indikator sasaran tersebut. Pencapaian suatu indikator sasaran tentunya tidak terlepas dari berbagai faktor pendorong dan penghambat
yang
baik
secara
langsung
maupun
tidak
langsung
mempengaruhi pencapaian tujuan. Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan, Kantor Ketahanan Pangan masih mengalami beberapa hambatan diantaranya : 1) Adanya
anomali
iklim
yang
mengganggu
upaya
peningkatan
produktivitas; 2) Belum seluruh potensi sumberdaya alam yang terdapat di wilayah kabupaten Wonogiri dikelola secara optimal; 3) Tingkat Pengetahuan Sikap dan Keterampilan (PSK) masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan masih rendah; 4) Minat generasi muda umumnya dan keluarga muda khususnya terhadap bidang ketahanan pangan rendah; 5) Adanya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian; 6) Adanya persaingan kebutuhan/penggunaan air untuk sektor pertanian dan non pertanian (industri, pemukiman, dll); Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 41
7) Pemanfaatan lahan pekarangan yang belum optimal, mengingat wilayah Kabupaten Wonogiri sebagian besar merupakan lahan kering; 8) Penerapan teknologi pengolah pangan belum maksimal; 9) Kuantitas, kualitas dan kontinyuitas produk-produk pangan belum dapat memenuhi permintaan pasar; 10) Kelembagaan perekonomian desa belum berfungsi optimal. Sedangkan
faktor
pendorong
yang
dapat
mempengaruhi
pelaksanaan program urusan pangan pada visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri selama kurun waktu 2016-2021 antara lain : 1) Tingginya komitmen pemerintah terhadap ketahanan pangan; 2) Peran pemerintah menyempurnakan sistem standarisasi dan mutu komoditas pangan, serta melaksanakan perangkat kebijakan yang mampu memberikan insentif dan lingkungan yang kondusif bagi pelaku pasar; 3) Potensi sumberdaya alam sebagai sumber bahan pangan yang besar menjamin ketersediaan pangan yang beragam di wilayah kabupaten Wonogiri dan sepanjang waktu; 4) Tersedianya komoditas pangan lokal yang bisa dimanfaatkan sebagai pengganti makanan pokok beras seperti jagung, ketela, dan umbiumbian lainnya; 5) Cukup banyak aneka produk pangan olahan non beras yang bisa dikembangkan; 6) Pengembangan kelembagaan distribusi pangan masyarakat serta peningkatan akses pangan. 3.3
Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Kementerian Pertanian serta Tujuan Pembangunan Pertanian,sasaran pembangunan pertanian ke depan perlu disesuaikan terkait dengan cakupan pembangunan pertanian yang lebih luas dan skala yang lebih besar guna mengungkit
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 42
peningkatan
pendapatan
dan
kesejahteraan
petani.
Dengan
mencermati hasil evaluasi selama periode lima tahun terakhir dan perubahan paradigma sebagaimana tertuang dalam SIPP 2015-2045, maka sasaran strategis Kementerian Pertanian tahun 2015-2019 adalah (1) Pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi
gula dan daging, (2) peningkatan diversifikasi pangan,
peningkatan
komoditas bernilai tambah
dan berdaya
(3)
saing dalam
memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor, (4) penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi, (5) peningkatan pendapatan keluarga petani, serta (6) akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik. Dengan sasaran strategis tersebut, maka Kementerian Pertanian menyusun dan melaksanakan 7 Strategi Utama Penguatan Pembangunan Pertanian untuk Kedaulatan Pangan (P3KP) meliputi (1) peningkatan ketersediaan dan dan
sarana
pemanfaatan lahan, (2) peningkatan
infrastruktur
pertanian, (3) pengembangan dan perluasan
logistik
benih/bibit, (4) penguatan kelembagaan petani, (5) pengembangan dan penguatan pembiayaan,
(6) pengembangan dan penguatan
bioindustri dan bioenergi, serta (7) penguatan jaringan pasar produk pertanian. Ada 2 (dua) sasaran strategis yang berkaitan dengan pemantapan ketahanan
pangan,
yaitu
:
Peningkatan
Diversifikasi
Pangan
dan
Peningkatan Pendapatan Keluarga Petani. Peningkatan Diversifikasi Pangan berkaitan dengan Peningkatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Penanganan Keamanan Pangan,
sedangkan Peningkatan
Kesejahteraan Petani berkaitan dengan Pengembangan Desa Mandiri Pangan, Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat, Pemberdayaan Lumbung Pangan Masyarakat, dan Pemberdayaan
kelompok dalam
teknologi pengolahan pangan. Sasaran strategis yang hendak dicapai Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian dalam pemantapan ketahanan pangan Tahun 2014Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 43
2018 berdasarkan visi, misi dan tujuan Badan Ketahanan Pangan, meliputi: 1. Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula; 2. Peningkatan diversifikasi pangan; 3. Peningkatan
komoditas
bernilai tambah,
berdaya
saing dalam
memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor 4. Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi; 5. Peningkatan pendapatan keluarga petani; 6. Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik Sasaran yang hendak dicapai Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 - 2018 yang berkaitan dengan pembangunan ketahanan
pangan yaitu terjaminnya kedaulatan pangan
melalui ketersediaan (produksi dan cadangan pangan), keterjangkauan, konsumsi pangan dan gizi serta keamanan pangan berbasis bahan baku, sumberdaya dan kearifan lokal. Ditinjau dari sasaran Renstra K/L maupun SKPD Provinsi maka faktor-faktor penghambat dari pelayanan Kantor Ketahanan Pangan yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD adalah : 1) Jumlah penyuluh ketahanan pangan masih jauh dari harapan (tidak adanya formasi penyuluh ketahanan pangan); 2) Kerjasama dan koordinasi lintas sektor belum berjalan dengan baik; 3) Ketimpangan antara jumlah personil dibandingkan dengan beban tugas yang harus dilaksanakan; 4) Hasil
analisis
ketersediaan
pangan
belum
dimanfaatkan
secara
maksimal sebagai dasar perencanaan dan pelaksanaan program. Sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra K/L maupun SKPD Provinsi
secara
keseluruhan
mendukung
pelaksanaan
pembangunan
ketahanan pangan Wonogiri dan sesuai tugas pokok fungsi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri. Dengan sasaran tersebut maka Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri memiliki peluang untuk Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 44
mendapatkan dukungan pendanaan dari Kementerian Pusat dan Provinsi Jawa Tengah dalam mencapai sasaran yang ditetapkan. 3.4
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Salah satu misi Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri selama kurun waktu 2016 - 2021 adalah mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Perwujudan pengelolaan sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan ditandai dengan semakin meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam yang memperhatikan
prinsip-prinsip
pelestarian
lingkungan
dalam
rangka
pembangunan berkelanjutan. Wujud lain pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan ditandai dengan semakin terjaganya ruang-ruang publik sesuai dengan fungsi dan peruntukannya; semakin tersedianya infrastruktur desa, semakin tertatanya infrastruktur kota yang berkarakter daerah (regional branded); semakin terkendalinya pemanfaatan ruang sesuai dengan Perda RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah); semakin meningkatnya pola pengendalian terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan; semakin optimalnya program-program pengelolaan RTH (Ruang Terbuka Hijau); semakin optimalnya
program
pengembangan
sistem
informasi
dan
sistem
pendaftaran tanah; dan semakin menurunnya kasus-kasus sengketa atau konflik-konflik masalah pertanahan. Arah kebijakan dari misi tersebut adalah: 1) Penegakan fungsi RTRW; 2) Menertibkan
penggunaan
lahan/Mempertahankan
kuantitas
lahan
produktif/Meningkatkan intensifikasi lahan produktif; 3) Penguatan kontrol pembangunan sarana dan prasarana umum berdasar kriteria prioritas;
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 45
4) Penguatan kontrol dan pengendalian pembangunan sarana dan prasarana untuk menjamin penyediaan sumber air yang mudah, murah dan sehat; 5) pengembangan model pemberdayaan organiasi/kelompok masyarakat untuk pengembangan Ruang Terbuka Hijau; 6) Mamfasilitasi menciptakan
dan
mengembangkan
lingkungan
partisipasi
pemukiman
yang
masyarakat untuk sehat/Mendorong
penetapkan kawasan/area ttn sebagai RTH kota; 7) Perencanaan, pengendalian dan evaluasi pemanfaatan sumber daya alam sesuai dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Jika ditinjau dari implikasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) maka faktor penghambat dari pelayanan Kantor Ketahanan Pangan yang mempengaruhi permasalahan pelayanannya adalah kurangnya pengembangan sarana informasi kepada masyarakat di bidang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), sedangkan yang menjadi faktor pendorong dalam kaitannya dengan pelayanan Kantor Ketahanan Pangan adalah adanya kepastian tata ruang memudahkan SKPD dalam mengalokasikan kegiatan. 4
Penentuan Isu-isu Strategis Metoda yang dipergunakan dalam penentuan isu-isu strategis yang diperkirakan akan dihadapi 5 (lima) tahun ke depan adalah metoda manajemen strategis (Analisis SWOT) yang mencakup aspek-aspek kekuatan (Strength),
kelemahan
(Weakness),
peluang
(Oportunity)
dan
ancaman/tantangan (Threats). Uraian selengkapnya mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan adalah sebagai berikut : a. Kekuatan (Strength) Luas wilayah Kabupaten Wonogiri 182.236 ha, terdiri dari 25 Kecamatan, terletak pada 7.32’ - 8.15’ LS dan 110.41’ - 111.18’ BT, Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 46
berada pada jalur yang cukup strategis dan menghubungkan Propinsi Jawa Tmur dengan Daerah Istimewa Yogyakarta, terdiri wilayah dataran rendah dan perbukitan, dengan ketinggian yang bervariasi. Suhu berkisar antara 24-32°C, dengan kelembaban udara 76-88%. Beberapa kekuatan sektor ketahanan pangan sebagai berikut: 1) Ketersediaan pangan di Kabupaten Wonogiri mengalami surplus utamanya komoditas padi, jagung, dan ubi kayu. 2) Adanya peraturan perundang-undangan. 3) Adanya Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang SOTK Pemerintah Kabupaten Wonogiri. 4) Adanya standart penilaian kinerja. 5) Adanya pelatihan teknis fungsional. 6) Adanya dukungan program. 7) Adanya penggerak sebagai motivator. b. Kelemahan (Weakness) Struktur ekonomi di Kabupaten Wonogiri yang relatif lemah, karena masih lemahnya keterkaitan antara industri hulu dan industri hilir, disamping itu masih lemahnya antar sektor dan terbatasnya skala usaha kecil, menengah dan besar. Struktur ekonomi Kabupaten Wonogiri Tahun 2010 Atas Dasar Harga Konstan dapat digambarkan sebagai berikut :
3 (tiga)
penyumbang kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Wonogiri adalah sektor Pertanian 50,61 %, sektor Jasa-jasa 12,32 % dan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar
13,08 %.
Beberapa kelemahan sektor ketahanan pangan sebagai berikut: 1) Kurang optimalnya profesionalisme aparat. 2) Kerjasama dan koordinasi lintas sektor belum berjalan dengan baik. 3) Ketimpangan antara jumlah personil dibandingkan dengan beban tugas yang harus dilaksanakan. Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 47
4) Sarana dan prasara yang tersedia belum memadai. c. Peluang (Oportunity) Beberapa peluang sektor ketahanan pangan sebagai berikut : 1) Tingginya komitmen pemerintah terhadap ketahanan pangan; 2) Peran pemerintah menyempurnakan sistem standarisasi dan mutu komoditas pangan, serta melaksanakan perangkat kebijakan yang mampu memberikan insentif dan lingkungan yang kondusif bagi pelaku pasar; 3) Potensi sumberdaya alam sebagai sumber bahan pangan yang besar menjamin ketersediaan pangan yang beragam di wilayah kabupaten Wonogiri dan sepanjang waktu; 4) Tersedianya komoditas pangan lokal yang bisa dimanfaatkan sebagai pengganti makanan pokok beras seperti jagung, ketela, dan umbiumbian lainnya; 5) Cukup banyak aneka produk pangan olahan non beras yang bisa dikembangkan; 6) Pengembangan kelembagaan distribusi pangan masyarakat serta peningkatan akses pangan. d. Ancaman/Tantangan (Threats) Beberapa ancaman/tantangan sektor ketahanan pangan sebagai berikut : 1) Adanya
anomali
iklim
yang
mengganggu
upaya
peningkatan
produktivitas; 2) Belum seluruh potensi sumberdaya alam yang terdapat di wilayah kabupaten Wonogiri dikelola secara optimal; 3) Tingkat Pengetahuan Sikap dan Keterampilan (PSK) masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan masih rendah; 4) Minat generasi muda umumnya dan keluarga muda khususnya terhadap bidang ketahanan pangan rendah; 5) Adanya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian; Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 48
6) Adanya persaingan kebutuhan/penggunaan air untuk sektor pertanian dan non pertanian (industri, pemukiman, dll); 7) Pemanfaatan lahan pekarangan yang belum optimal, mengingat wilayah Kabupaten Wonogiri sebagian besar merupakan lahan kering; 8) Penerapan teknologi pengolah pangan belum maksimal; 9) Kuantitas, kualitas dan kontinyuitas produk-produk pangan belum dapat memenuhi permintaan pasar; 10) Kelembagaan perekonomian desa belum berfungsi optimal. Hasil penelaahan terhadap beberapa dokumen perencanaan yang terkait terhadap penyelenggaraan bidang pangan berupa faktor pendorong dan faktor penghambat yang perlu disikapi dengan cara menerapkan strategi guna menindaklajuti faktor-faktor penghambat dan memanfaatkan faktor-faktor pendorong dalam mengoptimalkan penyelenggaraan ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh Kantor Ketahanan Pangan. Hal-hal tersebut merupakan isuisu strategis yang perlu ditindaklanjuti oleh Kantor Ketahanan Pangan. Isu-isu strategis yang perlu ditindaklanjuti oleh Kantor Ketahanan Pangan terkait penyelenggaraan urusan pangan melalui Rencana Strategis (Renstra) Kantor Ketahanan Pangan Tahun 2016-2018 sebagai berikut : 1. belum optimalnya diversifikasi pangan; 2. masih banyaknya pangan yang belum memenuhi standar mutu dan keamanan pangan; 3. kesadaran
masyarakat
dalam
mengkonsumsi
produk
pangan
lokal
cenderung menurun.
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 49
BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Telaah Visi Misi Kab/ Kota Visi
RPJMD
“MEMBANGUN
Kabupaten
Wonogiri
WONOGIRI
tahun
SUKSES,
2016-2021
BERIMAN,
adalah
BERBUDAYA,
BERKEADILAN, BERDAYA SAING, DAN DEMOKRATIS”. Komponen visi diterjemahkan sebagai berikut: SUKSES
:
Wonogiri sukses adalah kemampuan daerah untuk menjalankan MANAJEMEN
pemerintahan SUKSES
sesuai
(Stabilitas,
dengan
Undang-Undang,
Koordinasi, Sasaran, Evaluasi dan Semangat Juang) menjadi
pegangan
dalam
menjalankan
roda
pemerintahan agar berhasil dan sejajar dengan daerah lainnya. BERIMAN
:
Wonogiri
yang
masyarakat
beriman
yang
hidup
adalah
mewujudkan
berkeTuhanan
dimana
keadaan jiwa dan raganya merasakan kedamaian dan ketentraman
menjalankan
kegiatan
keagamaan
masing-masing. BERBUDAYA
:
Wonogiri berbudaya adalah mewujudkan masyarakat Wonogiri yang memiliki perilaku dan tingkah laku yang berakal budi dengan mengembangkan budaya dan adat istiadat yang
diwariskan
dari
generasi.
berbudaya
diartikan
Manusia
generasi
ke
sebagai
manusia yang dalam kehidupannya berperilakuan baik, bermoral, sopan dan santun terhadap sesama manusia atau mahluk ciptaan Tuhan
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 50
BERKEADILAN
:
Pembangunan berkeadilan dirancang secara adil dan merata dengan melibatkan seluruh masyarakat secara aktif,
sehingga
hasil-hasil
pembangunan
dapat
dinikmati oleh seluruh masyarakat wonogiri. BERDAYA SAING
:
Wonogiri
yang
berdayasaing
merupakan
kondisi
unggul yang memungkinkan terjadinya peningkatan keberdayaan pemerintahan dan masyarakat Wonogiri, melalui pemanfaatan sumberdaya secara efektif dan efisien sehingga memiliki kemampuan, ketangguhan serta keunggulan guna melangsungkan kehidupan dalam persaingan masyarakat global untuk memiliki daya
akselerasi
pendapatan,
dalam
pendidikan
mewujudkan dan
derajat
peningkatan kesehatan
menuju kesejahteraan masyarakat. DEMOKRATIS
:
Wonogiri yang
demokratis dapat diartikan bahwa
daerah mampu menyelenggarakan tata pemerintahan yang
baik
(good
governance)
dan
memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat secara adil dan merata sehingga dapat meningkatkan keberdayaan masyarakat
Wonogiri
secara
hukum
dan
politik
sehingga mampu melangsungkan kehidupan yang menjamin hak dan kewajiban sebagai warga negara maupun sebagai warga masyarakat secara adil dan dinamis. Misi kabupaten sebagai berikut : 1. Mengelola Pemerintahan dengan Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Demokratis Terpercaya yang Meliputi Unsur Manajemen Keuangan, Manajemen Pelayanan dan Manjemen Hukum dan Pengawasan dengan Semboyan Sukses sebagai Pola Managerial yang Memiliki Makna Sebagaimana Penjelasan Singkat dalam Visi; Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 51
2. Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Wonogiri Melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan dengan Program Wonogiri Pintar, Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dengan Program Wonogiri Kerja Wonogiri Sejahtera, Peningkatan Kualitas Kesehatan Dengan Program Wonogiri Sehat serta Wonogiri Beriman Sesuai Dengan Agama dan Keyakinan Masing-Masing Mengedepankan Sikap Toleransi Antar Umat; 3. Membangun dan Memberdayakan Wonogiri dari Pinggiran dengan Memperkuat Prioritas Pembangunan di Desa; 4. Meningkatkan Produktifitas Rakyat Wonogiri dan Daya Saing di Segala Bidang Sehingga Wonogiri Dapat Maju dan Bangkit Bersama daerahDaerah Lain; 5. Mengembangkan dan Melestarikan Adat dan Budaya serta Tradisi di Masyarakat Wonogiri; 6. Pemerataan Pembangunan yang Berkeadilan di Segala Bidang; 7. Mengembangkan Seluruh Potensi-Potensi di dalam Jiwa dan Raganya Wonogiri untuk Kemaslahatan Rakyat Wonogiri. Berdasarkan visi misi kabupaten, posisi Kantor Ketahanan Pangan mendukung pada perwujudan unsur visi “BERDAYA SAING” melalui misi ke 4 yakni “Meningkatkan Produktifitas Rakyat Wonogiri dan Daya Saing di Segala Bidang Sehingga Wonogiri Dapat Maju dan Bangkit Bersama daerah-Daerah Lain”. Kantor Ketahanan Pangan mendukung pada perwujudan tujuan daerah yaitu meningkatkan kinerja ekonomi daerah melalui sektor pertanian, perdagangan, industri dan pariwisata yang berwawasan lingkungan untuk pengembangan sistem ekonomi kerakyatan daerah bertumpu pada potensi unggulan, dengan sasaran terjaganya ketersediaan pangan dan stabilitas harga. 4.2 Tujuan dan Sasaran Berpijak pada keterkaitan tersebut, tujuan dan sasaran renstra Kantor Ketahanan Pangan disusun sebagai berikut : Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 52
Tabel 4.2. Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Renstra Kantor Ketahanan Pangan Tahun 2016 -2021 NO.
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
FORMULASI
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Meningkatkan ketersediaan pangan dan cadangan pangan
Meningkatnya ketersediaan dan cadangan pangan
Persentase ketersediaan energi dan protein perkapita
Persentase ketersediaan pangan utama Persentase penguatan cadangan pangan Mengembang Tercapainya Persentase kan sistem ketersediaan ketersediaan distribusi dan informasi informasi akses pangan pasokan, pasokan, harga dan harga dan akses pangan akses pangan di daerah Meningkatnya Meningkatkan Meningkatnya diversifikasi, diversifikasi Skor Pola pembinaan dan Pangan dan keamanan Harapan pengawasan pangan (PPH) pangan Meningkatnya pembinaan dan pengawasan pangan Tercapainya Persentase Mengurangi penanganan penanganan kerawanan kerawanan kerawanan pangan pangan pangan
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE6 1 2 3 4 5 (6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
64
68
72
76
78
80
85
86
87
88
89
90
87,67
88,14
88,61
89,08
62
64
66
68
70
72
62
64
66
68
70
72
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
89,99 90,02
Halaman 53
4.3. Strategi dan Kebijakan Guna mencapai seluruh sasaran yang ditetapkan oleh Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri melalui Rencana Strategis Tahun 2016-2021, maka Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogi menerapkan strategi dengan menyusun beberapa kebijakan terkait penyelenggaraan urusan pangan melalui beberapa program dan kegiatan sebagaimana tercantum dalam regulasi daerah tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan
bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Dari strategi terpilih dirumuskan kebijakan.
Kebijakan adalah
pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. – Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang – menjadi tugas dan fungsi PD yang lebih tepat dan rasional berdasarkan strategi yang dipilih dengan mempertimbangkan faktorfaktor penentu keberhasilan untuk mencapai sasaran; dan – Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas dan fungsi PD agar tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan melanggar kepentingan umum.
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 54
Visi
Daerah
:
“MEMBANGUN
WONOGIRI
SUKSES,
BERIMAN,
BERBUDAYA,
BERKEADILAN, BERDAYA SAING, DAN DEMOKRATIS”. MISI 4
:
Meningkatkan Produktifitas Rakyat Wonogiri da n Daya Saing di Segala Bidang Sehingga Wonogiri Dapat Maju dan Bangkit Bersama daerah-Daerah Lain
TUJUAN Meningkatkan ketersediaan pangan dan cadangan pangan
SASARAN Meningkatnya ketersediaan dan cadangan pangan
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
Meningkatkan ketersediaan energi dan protein melalui koordinasi dan sinergi lintas sektor dalam penyediaan energi dan protein Meningkatkan ketersediaan pangan melalui koordinasi dan sinergi lintas sektor dalam penyediaan pangan utama Meningkatkan volume cadangan pangan pemkab melalui pengisian gudang cadangan pangan pemkab
Peningkatan koordinasi dan sinergi lintas sektor dalam penyusunan neraca bahan makanan
Pemberdayaan masyarakat dalam penguatan lembaga distribusi pangan masyarakat dan peningkatan akses pangan serta pemantuan harga pangan strategis Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan melalui pemanfaatan pekarangan dan pengenalan konsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman Pembinaan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan
Mengembangkan sistem distribusi dan akses pangan
Tercapainya ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan
Meningkatkan sistem distribusi, harga dan akses pangan secara berkala
Meningkatkan diversifikasi dan keamanan pangan
Meningkatnya diversifikasi, pembinaan dan pengawasan pangan
Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal melalui pemanfaatan pekarangan dan pengolahan pangan berbasis sumberdaya lokal Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang standar mutu dan keamanan pangan
Mengurangi kerawanan pangan
Tercapainya penanganan kerawanan pangan
Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menangani kerawanan pangan
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Peningkatan koordinasi dan sinergi lintas sektor dalam penyediaan pangan utama
Penguatan cadangan pangan pemkab dan pengembangan cadangan pangan masyarakat
Peningkatan kemandirian pangan dan penanganan kerentanan pangan di masyarakat
Halaman 55
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja,Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif PD KANTOR KETAHANAN PANGAN Provinsi / Kabupaten / Kota KABUPATEN WONOGIRI
Sasaran
Meningkatnya ketersediaan dan cadangan pangan
Indikator Sasaran
Kode ProgramdanKegiatan
- Persentase ketersediaan energi dan protein perkapita
01.21.15 - PROGRAMPENINGKATANKETAHANANPANGAN
- Persentase ketersediaan pangan utama
01.21.15 - PROGRAMPENINGKATANKETAHANANPANGAN
- Persentase penguatan cadangan pangan
01.21.15.069 - Penyusunan Neraca Bahan Makanan
Indikator KinerjaProgram Data (outcome) danKegiatan Capaian (output) pada Tahun-1 Tahun Awal Rp Perenc. Target
Tercapainya susunan laporan neraca bahan makanan
1 buku
1
10.000.000
02.01.26.01 - Penyusunan Database Potensi Produksi Pangan
Tersusunnya database ketahanan pangan
-
0
01.21.15.061 - Penyusunan Profil Ketahanan Pangan
Tercapainya pantauan katahanan pangan di tingkat kabupaten
0
10.000.000
01.21.15.005 - Fasilitasi Dewan Ketahanan Pangan
2kl Tercapainya koordinasi Dewan Ketahanan Pangan
2
30.000.000
01.21.15.073 - Pengisian Gudang Cadangan Pangan Pemerintah
Terisinya gudang cadangan 1keg pangan pemerintah
1
01.21.15.026 - Pemberdayaan Lumbung Pangan Masyarakat
Tercapainya peningkatan 30klp kemampuan lembaga petani dibidang pengembangan cadangan pangan dan distribusi pangan
12
Target KinerjaProgramdanKerangkaPendanaan
Tahun-2 Target
1
Rp
Tahun-3 Target
Rp
Tahun-4 Target
Rp
11.000.000
1
13.200.000
1
15.840.000
125.000.000
1
150.000.000
1
1
50.000.000
1
55.000.000
2
33.000.000
2
160.000.000 1
1.500.000.000
1.010.000.000 12
1.085.000.000 4
01
Tahun-5 Target
1
Rp
Tahun-6 Target
Rp
Kondisi KinerjapadaAkhir PeriodeRenstraPD Lokasi Target
Unit KerjaPD Penanggung Jawab
Rp
19.008.000
1
22.809.600
6
91.857.600
Kab.
KANTOR KETAHANAN PANGAN;
180.000.000
1 216.000.000
1
259.200.000
5
930.200.000
Kab.
KANTOR KETAHANAN PANGAN;
1
60.000.000
1 65.000.000
1
70.000.000
5
310.000.000
Kab
KANTOR KETAHANAN PANGAN;
39.600.000
2
47.520.000
2 57.024.000
2
68.428.400
12
275.572.400
Kab.
KANTOR KETAHANAN PANGAN;
1
1.000.000.000
1
280.800.000
1 336.960.000
1
404.382.000
6
3.682.142.000
Kab.
1.000.000.000
12
3.000.000.000
12
3.500.000.000
12 3.600.000.000
12
3.750.000.000
72
15.860.000.000
1.500.000.000
4
1.800.000.000
4
2.160.000.000
4 2.592.000.000
4
3.110.400.000
24
12.247.400.000
01.21.15 - PROGRAMPENINGKATANKETAHANANPANGAN KANTOR KETAHANAN PANGAN; Desa/Kel KANTOR KETAHANAN PANGAN;
02.01.17 - PROGRAMPENINGKATANPEMASARANHASIL PRODUKSI PERTANIAN/PERKEBUNAN Pembangunan lumbung pangan masyarakat (DAKbidang pertanian) Terlaksananya pembangunan lumbung pangan masyarakat
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
30LPM 4
Halaman
56
Desa/Kel KANTOR KETAHANAN PANGAN;
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Tercapainya Persentase ketersediaan 01.21.15 - PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN ketersediaan informasi informasi pasokan, harga dan 01.21.15.012 - Fasilitasi Penguatan Lembaga Distribusi Pangan pasokan, harga dan akses pangan di daerah Masyarakat akses pangan 01.21.15.070 - Analisis Ketersediaan Distribusi dan Harga Pangan
Meningkatnya diversifikasi, pembinaan dan pengawasan pangan
Meningkatnya Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Data Capaian pada Tahun Awal Perenc.
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
Tahun-1 Rp
Target
Tahun-2 Rp
Target
Tahun-3 Rp
Target
Tahun-4 Rp
Target
Tahun-5 Rp
Target
Tahun-6 Rp
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra Target Rp PD
Lokasi
Unit Kerja PD Penanggung Jawab
6 klp
1
120.000.000
1
180.000.000
1
250.000.000
2
259.200.000
2 311.040.000
3
373.248.000
10
1.493.488.000
Kec.
KANTOR KETAHANAN PANGAN;
3 lap
3
10.000.000
3
100.000.000
3
110.000.000
3
115.000.000
3 120.000.000
3
125.000.000
18
580.000.000
Kab.
KANTOR KETAHANAN PANGAN;
1 keg
0
50.000.000
1
60.000.000
1
72.000.000
1 86.400.000
1
103.680.000
5
372.080.000
Kab.
KANTOR KETAHANAN PANGAN;
Kab.
01.21.15 - PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN
02.01.26.04 - Pendampingan Dana Dekonsentrasi
Terlaksananya kegiatan pendampingan
01.21.15.021 - Lomba dan promosi pangan olahan
2 keg Tercapainya peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam menyusun menu yang 90 klp Tercapainya peningkatan motivasi, partisipasi dan aktivitas masyarakat dalam penganekaragaman konsumsi pangan Terpantaunya pola pangan 1 buku harapan tingkat kabupaten
01.21.15.049 - Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)
01.21.15.068 - Analisa Pola Pangan Harapan
02.01.18 - PROGRAM PENINGKATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN/PERKEBUNAN 02.01.18.029 - Pelatihan Teknologi tepat guna pengolahan pangan
01
2
150.000.000
2
250.000.000
2
275.000.000
2
300.000.000
2 325.000.000
2
350.000.000
12
1.650.000.000
KANTOR KETAHANAN PANGAN; Desa/Kel KANTOR KETAHANAN PANGAN;
2
50.000.000
10
400.000.000
10
480.000.000
10
576.000.000
10 691.200.000
10
829.440.000
52
3.026.640.000
1
15.000.000
1
50.000.000
1
55.000.000
1
60.000.000
1 65.000.000
0
70.000.000
5
315.000.000
kab.
KANTOR KETAHANAN PANGAN;
Tercapainya peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
30 klp
5
50.000.000
15
500.000.000
15
600.000.000
15
720.000.000
15 864.000.000
15
1.036.800.000
80
3.770.800.000
Desa/Kel KANTOR KETAHANAN PANGAN;
01.21.15.013 - Pemantauan Gizi dan keamanan pangan
Tercapainya pantauan gizi dan keamanan pangan
1 keg
1
30.000.000
1
50.000.000
1
60.000.000
1
72.000.000
1 86.400.000
1
103.680.000
6
402.080.000
kab
KANTOR KETAHANAN PANGAN;
01.21.15.057 - Pelatihan Keamanan Pangan
Tercapainya peningkatan pengetahuan sanitasi dan keamanan dalam pengolahan pangan Tercapainya peningkatan
3 kl
1
55.000.000
1
60.500.000
1
72.600.000
1
87.120.000
1 104.544.000
1
125.452.800
6
505.216.800
kec.
KANTOR KETAHANAN PANGAN;
200 sd
10
30.000.000
10
50.000.000
10
60.000.000
10
70.000.000
10 80.000.000
10
90.000.000
60
380.000.000
kab
KANTOR KETAHANAN PANGAN;
3
30.000.000
15
50.000.000
15
60.000.000
15
72.000.000
15 86.400.000
15
103.680.000
78
402.080.000
kec.
KANTOR KETAHANAN PANGAN;
kec.
KANTOR KETAHANAN KANTOR
Meningkatnya pembinaan dan 01.21.15 - PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN pengawasan pangan
01.21.15.060 - Pembinaan Keamanan Pangan di Sekolah
01.21.15.071 - Fasilitasi Kantin Sehat
02.01.26.02 - Penyuluhan Keamanan Pangan Bagi Kelompok/IRT Pangan 02.01.26.03 - Pembinaan Penerapan Standar Batas Maksimum
pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap mutu dan keamanan pangan Terlaksananya pembinaan 5 lok kantin sekolah Terlaksananya penyuluhan keamanan pangan bagi Terlaksananya pembinaan
-
0
05
50.000.000
5
60.000.000
5
72.000.000
5 86.400.000
5
103.680.000
25
372.080.000
-
0
05
50.000.000
5
60.000.000
5
72.000.000
5 86.400.000
5
103.680.000
25
372.080.000
Residu (BMR) kab
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman
57
KETAHANAN PANGAN;
Sasaran
Tercapainya penanganan kerawananpangan
Indikator Sasaran
Persentasepenanganan kerawananpangan
KodeProgramdanKegiatan
IndikatorKinerjaProgram Data (outcome) danKegiatan Capaian (output) pada Tahun-1 Tahun Awal Target Rp Perenc.
TargetKinerjaProgramdanKerangkaPendanaan Tahun-2 Target
Rp
Tahun-3 Target
Rp
Tahun-4 Target
Rp
Tahun-5 Target
Rp
Tahun-6 Target
Rp
Kondisi KinerjapadaAkhir PeriodeRenstraPD Target Rp
Lokasi
UnitKerjaPD Penanggung Jawab
01.21.15- PROGRAMPENINGKATANKETAHANANPANGAN
01.21.15.007- PendampinganProgramAksi DesaMandiri Pangan Jumlahdesayang didampingi 01.21.15.029- Fasilitasi Distribusi BantuanPropinsi Jateng
01.21.15.038- Replikasi DesaMandiri Pangan
01.21.15.064- PenangananDaerahRawanPangan
01.21.15.75- PenguatanKawasanMandiri Pangan
21desa 7
90,000,000
7
180.000.000
7
216.000.000
7
259.200.000
7311.040.000
7
373.248.000
42
1.429.488.000
Tercapainyapeningkatan 3 pengetahuansanitasi dan keamanandalam pengolahanpangan Tercapainyapeningkatan 1desa 0 ketahananpangantingkat desa Terlaksananyapemetaan 1 ketahanandankerentanan pangandandiseminasi pemetaan Tercapainyapeningkatan 0 ketahananpangandi tingkat kawasan
15.000.000
3
25.000.000
3
19.800.000
3
23.760.000
328.512.000
3
34.214.400
18
146.286.400
02
150.000.000
2
180.000.000
2
216.000.000
22.592.000.000
2
3.110.400.000 10
3.138.000.031
1
100.000.000
1
120.000.000
1
144.000.000
1172.800.000
1
207.360.000
6
764.160.000
05
275.000.000
5
330.000.000
5
396.000.000
5475.200.000
5
570.240.000
25
2.046.440.000
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
20.000.000
Halaman
58
KANTOR KETAHANAN Desa/Kel PANGAN; KANTOR KETAHANAN PANGAN; kab Desa/Kel KANTOR KETAHANAN PANGAN; KANTOR KETAHANAN PANGAN; Desa/Kel KANTOR KETAHANAN Desa/Kel PANGAN;
BAB VI INDIKATOR KINERJA KANTOR KETAHANAN PANGAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan tentunya harus mengacu pada Rencana Jangka Menengah Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021, dimana pada beberapa program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Kantor Ketahanan Pangan harus mampu mencapai target yang ditetapkan dalam Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Wonogiri 2016-2021. Adapun indikator kinerja Kantor Ketahanan Pangan yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 dapat kita lihat pada tabel berikut :
No
1
2
3
4
5 6
7
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
1
2
3
4
5
6
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
100
100
100
100
100
100
100
100
Persentase ketersediaan pangan utama
100
100
100
100
100
100
100
100
Persentase penguatan cadangan pangan
60
64
68
72
76
78
80
80
84
85
86
87
88
89
90
90
87,20
87,67
88,14
88,61
89,08
89,99
90,02
90,02
60
62
64
66
68
70
72
72
60
62
64
66
68
70
72
72
Indikator Sasaran
Persentase ketersediaan energi dan protein perkapita
Persentase ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah Meningkatnya Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Meningkatnya pembinaan dan pengawasan pangan Persentase penanganan kerawanan pangan
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021
Halaman 59
BAB VII PENUTUP
Rencana strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 - 2021 merupakan acuan dan pedoman segenap aparat kantor dalam mewujudkan pemantapan ketahanan pangan di Kabupaten Wonogiri. Keberhasilan pelaksanaan pemantapan ketahanan pangan ditentukan oleh sinkronisasi dan kontribusi kegiatan dari seluruh stakeholder secara harmonis dan terpadu di semua tingkatan. Peran pemerintah lebih difokuskan sebagai fasilitator dan pelayan, sedangkan
penyelenggaraan
kegiatan
pemantapan
ketahanan
pangan
dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat, untuk itu diperlukan pemahaman yang sama dan komitmen yang kuat semua pihak mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasannya. Berjalannya sistem ketahanan pangan di daerah diharapkan menghasilkan output pemenuhan hak atas pangan, menciptakan sumberdaya yang berkualitas sehingga akan memantapkan ketahanan pangan regional dan nasional.
Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 - 2021
Halaman 60