GaneÇ Swara Vol. 6 No.1 Maret 2012 STRATEGI PENGEMBANGAN PERGURUAN TINGGI YANG BERDAYA SAING MUSTAMIN Staf Pengajar Fisip Universitas Muhammadiyah Mataram
ABSTRAK Pengembangan Perguruan Tinggi yang berdaya saing, haruslah berperan menjadi pusat pembinaan dan pencetak Sumberdaya manusia yang memiliki skill dan professional yang bernuansa pada Iptek dan Imtaq. Peranan Perguruan Tinggi pada Iptek dalam negeri harus dapat mendukung pembangunan terutama sektorsektor produktif yang dilaksanakan secara tepat, efektif dan efisien. Pengembangan Iptek yang berorientasi pada permintaan pasar, daya saing yang tinggi dan jauh melihat kedepan, hanya akan terwujud apabila di dukung oleh terciptanya pengembangan dan inovasi baru melalui penanganan dan pendayagunaan Iptek yang optimal dan terencana. Upaya meraih keunggulan perlu melakukan reposisi dan reaktualisasi pendidikan dengan melakukan berbagai kebijakan dan transformasi pendidikan yang bertumpu pada tiga aspek, pertama reformasi aspek regulatori pendidikan melalui penyempurnaan kurikulum secara berkesinambungan sesuai tuntutan era globalisasi. Kedua, reformasi aspek profesi adalah untuk mengembalikan hak-hak dan wewenang kepada dosen dalam melaksanakan tugas kependidikan secara kreatif, inovatif dan amanah berdasarkan kaidah-kaidah dan norma-norma akademik. Ketiga, reformasi aspek manajemen pendidikan di tujukan untuk mengubah pusat-pusat pengambilan keputusan dan kendali pendidikan pada pimpinan perguruan tinggi, dengan memberikan kesempatan yang luas untuk tataran pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tata kelola institusi pendidikan tinggi. Kata kunci : Strategi pengembangan, berdaya saing
PENDAHULUAN Dewasa ini kita telah berada di era melinium baru, era dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat yang diaplikasikan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Disamping itu pula kita telah memasuki era yang penuh tantangan dan persaingan global dengan diberl.akukann.`.ya perdagangan bebas. Mengingat Indonesia yang sedemikian luas dengan .kebutu..han pembangunan yang relatif tertinggal. `ini, secara geografis terletak di sentra lalulintas perdagangan dunia. Oleh karenanya Indonesia berpotensi sebagai salah satu sentra pasar bebas dunia yang paling strategis dan menjanjikan. Bila demikian maka globalisasi sayogianya di sikapi bangsa Indonesia sebagai tantangan dan sekaligus peluang dari pemberdayaan sumber daya manusia Indonesia pada umumnya dan Propinsi NTB khususnya. Kerjasama ekonomi ASEAN-China telah di tanda tangani namun kita kelihatan gamang dan rasanya belum siap dengan nuansa persaingan bebas dan tantangan era globalisasi yang dampaknya sudah mulai di rasakan. Sebelum FTA ASEAN-China mulai di berlakukan Tanggal 1 Januari 2010, berbagai produk dari china sudah membanjiri .pasar domistik Indonesia. Pengalaman menunjukkan bahwa pembangunan nasional dan kesejahteraan rakyat tidak akan terwujud bila hanya mengandalkan sumber daya alam saja tanpa di ikuti oleh sumber daya manusia yang andal dan dukung oleh kemampuan ilmu .`pengetahuan dan teknologi yang kokoh dan berkelanjutan. Negara-negara yang memiliki SDM yang unggul dan iptek yang tinggi akan mendominasi Negara-negara yang baru tumbuh dan berkembang. Negara-negara yang sumber daya alamnya langka namun menguasai iptek akan menjadi Negara maju, tidak satu Negarapun yang dapat di sebut Negara maju, jika manusianya tidak sejahtera dan berkualitas. Kita membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki pendidikan tinggi, jiwa kewirausahaan, ketajaman kreativitas dan motivasi besar. Setiap bangsa yang ingin mengembangkan daya saing internasional di tuntut untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusianya dibandingkan mengandalkan sumber daya alam yang melimpah saja.
Strategi Pengembangan Perguruan Tinggi……………………………….. Idris
107
GaneÇ Swara Vol. 6 No.1 Maret 2012 Sumber daya manusia yang unggul dan menguasai iptek tentunya disiapkan melalui proses penyelenggaraan pendidikan nasional yang meliputi seluruh anak bangsa dan dengan standar minimal yang menjamin adanya mutu yang cukup memadai di lihat dari segi perbandingan internasional. Perguruan Tinggi sebagai pusat untuk pembinaan dan pencetakan sarjana dan tenaga profesional yang mampu untuk melihat jauh kedepan, dengan memadukan peran Iptek dan Imtaq. Kita harus berani menghadapi kenyataan yang penuh tantangan dan persaingan, baik tantangan perubahan iptek yang cepat dan dinamis maupun tantangan untuk menghasilkan sarjana yang berkualitas. Perana Perguruan Tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri harus dapat mendukung pembangunan sektor-sektor produktif yang dilaksanakan secara tepat, efektif dan efesien. Pengembangan iptek yang berorientasi pada permintaan pasar, daya saing yang tinggi serta jauh melihat kedepan hanya akan terwujud apabila di dukung oleh terciptanya pengembangan dan inovasi baru melalui penanganan dan pendayagunaan iptek yang optimal dan terencana.
PEMBAHASAN Strategi Pengembangan Pendidikan Tinggi yang berkualitas Upaya meraih keunggulan menurut Zamroni (2002) perlu melakukan reposisi dan reaktualisasi pendidikan dengan melakukan berbagai kebijakan dan transformasi pendidikan yang bertumpu pada tiga aspek, pertama reformasi aspek regulatori pendidikan melalui perbaikan kurikulum, meliputi 5 hal yaitu : (1) pendidikan harus senantiasa mengembangkan aspek kognitif dengan penekanan mengembangkan kemampuan untuk belajar, (2) pendidikan harus mengembangkan aspek psikomotorik yaitu kemampuan untuk bertindak secara kreatif sesuai lingkungannya, (3) pendidikan harus menekankan pada aspek sosial yaitu kemampuan untuk dapat hidup berdampingan dan berpartisipasi pada masyarakat, (4) pendidikan harus menekankan pada pengembangan aspek personal yaitu kemampuan untuk menjadi dirinya dengan kepribadian watak dan sikap yang mandiri, amanah dan bertanggung jawab, (5) aplikasi kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Paradigma baru pendidikan tinggi dari segi kurikulum yaitu dari berbasis keilmuan ke berbasis kompetensi sebagai pintu pertama menumbuhkan sikap kritis pada diri mahasiswa dan acuan memberikan ruang bagi dosen dan mahasiswa untuk berkolaborasi bersama dalam proses pembelajaran. Akan tetapi penerapan KBK ini masih banyak tantangan antara lain : (i) kurikulum itu ibarat menu makanan adalah mahasiswa, sedangkan silabus sebagai kandungan gizinya yang diberikan dosen-dosen pengampu, olah karena itu kajian mata kuliah keahlian khususnya perlu dukungan peer review agar tidak stagnan, ada updating dan di evaluasi sesuai kebutuhan pengguna, karena fenomena terus berkembang; (ii) sikap belajar mahasiswa masih banyak yang satu arah ( one way trafic ), mereka menganggap fungsi dosen sebagai information sharer; (iii) motivasi belajar mahasiswa umumnya masih rendah, kurang membaca buku, kurang bergabung atau membentuk forum-forum diskusi kelompok kajian dan study-study tentang disiplin ilmu tertentu; (iv) kreativitas dan inovasi mahasiswa masih rendah, berbanding terbalik dengan esensi KBK sendiri yang mengharuskan lulusan memiliki skill dan kreativitas yang tinggi; (v) perencanaan akademik yang berbasis kompetensi tidak di dukung oleh pengendalian proses pembelajaran. Kedua, reformasi aspek profesi adalah untuk mengembalikan hak-hak dan wewenang kepada dosen/guru dalam melaksanakan tugas kependidikan secara kreatif, inovatif dan amanah berdasarkan kaidah-kaidah dan norma-norma akademik. Ketiga, reformasi aspek manajemen pendidikan di tujukan untuk mengubah pusat-pusat pengambilan keputusan dan kendali pendidikan pada pimpinan perguruan tinggi, dengan memberikan kesempatan yang luas untuk tataran pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tata kelola institusi pendidikan tinggi. Dengan demikian Pimpinan Perguruan Tinggi, haruslah dapat melakukan pengelolaan pendidikan tinggi yang berorientasi peningkatan kualitas, melalui :
a. Kontekstualisasi Pendidikan
Jika kita berangkat dari ajaran dasar islam bahwa manusia di ciptakan untuk beribadah dan sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya, maka pendidikan yang bermutu adalah yang mampu menghasilkan lulusan yang dalam amal ibadahnya mampu memberikan manfaat yang besar bagi lingkungan, baik fisik maupun sosial bagi sekitarnya. Bertolak dari perinsip tersebut, kontekstualisasi bukan sekedar memudahkan pemahaman materi ajar sebagaimana argumen selama ini berkembang, tetapi lebih dari itu akan membantu peserta didik menyadari bahwa apa yang dipelajari terkait dengan fenomena kehidupan nyata, memahaminya dan lebih jauh lagi dapat memecahkan problema kehidupan dengan cara saintifik.
Strategi Pengembangan Perguruan Tinggi……………………………….. Idris
108
GaneÇ Swara Vol. 6 No.1 Maret 2012 b. Membangun Krakter
Dalam terpaan arus budaya dan nilai baru dari berbagai penjuru dunia, pembangunan krakter dan jati diri bangsa menjadi sangat penting. Pendidikan yang bisa membangun krakter mahasiswa/siswa merupakan agenda utama yang harus menjadi bagian penting dalam pembaharuan pendidikan, terutama krakter yang dilandasi dengan semangat ke-tauhidan, kepekaan sosial dan di jiwai dengan semangat kebangsaan.
c. Membangun Ketrampilan dan Kreativitas
Daya saing bangsa sangat bergantung pada produktivitas warga negaranya. Dalam masyarakat berbasis pengetahuan, produktivitas tersebut terutama lahir dari kecerdasan, ketrampilan dan daya kreasi. Daya kreasi akan bangkit melalui tantangan – tantangan dan kesempatan yang luas untuk berkompetisi secara sehat melalui pendidikan yang menginspirasi, pendidikan yang menggairahkan dan pendidikan yang mampu membawa mahasiswa/siswa menemukan potensi dan menghargainya.
d. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Telekomunikasi (TIK)
Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menjadikannya sebagai bagian dari kehidupan modern sehari-hari. Oleh karena itu, kemampuan untuk mengakses teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan kecakapan hidup minimum selain kemampuan baca tulis, untuk bisa secara efektif berkonstribusi dalam kehidupan modern. Kecakapan dan ketrampilan memperoleh, menggali dan memanfaatkan untuk tujuan positif harus melalui pendidikan yang di kelola secara modern.
e. Kepedulian Lingkungan
Salah satu tugas kemanusiaan di muka bumi ini adalah mengelola sumber daya alam yang telah disediakan Allah Swt, untuk kemaslahatan umat manusia secara lestari. Keanekaragaman sumber daya alam yang sangat kaya dimiliki, tentu memerlukan sumber daya manusia yang cakap, cerdas, terampil dan berakhlak mulia untuk mengelolanya bagi kemakmuran bangsa.
Peran Perguruan Tinggi Muhammadiyah Perguruan Tinggi Muhammadiyah termasuk Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM) haruslah sebagai pusat pembinaan sarjana dan tenaga profesional yang mampu melihat kedepan, dengan memadukan peran iptek dan imtak, serta harus berani menghadapi kenyataan yang ada, yang penuh tantangan dan persaingan, baik berupa tantangan iptek yang cepat dan dinamis maupun tantangan untuk menghasilkan sarjana yang berkualitas. Peranan Perguruan Tinggi pada iptek di dalam negeri harus dapat mendukung pembangunan sektor-sektor produktif yang dilaksanakan secara tepat, efektif dan efisien. Berkenaan dengan hal tersebut, strategi pengembangan Universitas Muhammadiyah Mataram untuk menggapai pendidikan tinggi dalam era globalisasi ke depan, meliputi :
1. Pengembangan Catur Dharma Perguruan Tinggi a. Bidang Pendidikan, meliputi : penerapan KBK secara efektif dan revisi secara berkala sesuai kebutuhan, peningkatan disiplin dosen dan mahasiswa ( minimal 12 kali tatap muka dan 75 % kehadiran mahasiswa ), efektifkan peran dosen PA, perlakuan drop out, peningkatan kualitas prodi dan disiplin pelaksanaan EPSBED. b. Bidang Penelitian, meliputi : pemberdayaan Lembaga Penelitian dan pusat-pusat Studi yang dimiliki, peningkatan kualitas/kuantitas kegiatan penelitian (atas biaya UMM, Dikti Pemda dan penyandang dana lainnya), peningkatan instensitas kegiatan diskusi/kajian,/workshop, /buku ajar, jurnal ilmiah dan mengefektifkan pembimbingan karya ilmiah/tugas akhir atau skripsi bagi mahasiswa. c. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat, meliputi : Pemberdayaan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat dan Pusat-pusat Study yang dimiliki, peningkatan intensitas kegiatan pengabdian pada masyarakat (atas biaya UMM, Dikti, Pemda dan penyandang dana lainnya), mengefektifkan kegiatan KKN, pemberdayaan masyarakat pola desa binaan, mengefektifkan peran Lembaga Kemahasiswaan dan UKM (PKM) serta penerapan teknologi tepat guna.
Strategi Pengembangan Perguruan Tinggi……………………………….. Idris
109
GaneÇ Swara Vol. 6 No.1 Maret 2012 d. Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Meliputi : mengefektifkan pembeajaran mata kuliah AIK, peningkatan kegiatan Baitul Arqam, IMTAQ, baca Qur’an dan pembinaan mahasiswa melalui kegiatan IMM.
2. Peningkatan Kualitas SDM
a. Penyempurnaan Rekruitmen Mahasiswa Baru. b. Rekrutmen Dosen tetap yang bermutu minimal S2/ dan S3, IPK 3,5, ToefI 450, linear dan bisa baca qur’an ) c. Pengiriman dosen untuk studi lanjut S2 dan S3 ke dalam dan luar negeri ( saat ini dosen yang sedang studi lanjut S2 18 orang dan S3 15 orang ) d. Kembanmgkan dosen dalam kegiatan pelatihan metodelogi penelitian dan pengabdian pada masyarakat. e. Mendorong dosen untuk meningkatkan kegiatan Riset dan Pengabdian pada masyarakat. f. Mendorong dosen/karyawan untuk mengurus pangkat/golongan. Jabatan fungsional dan sertifikasi secara teratur. g. Melakukan pelatihan dan magang untuk meningkatkan profesional dan kinerja pegawai/staf. h. Senantiasa melakukan penyesuaian kesejahteraan dosen dan karyawan (gaji dan tunjangan) i. Melakukan pembinaan pada lembaga kemahasiswaan dan UKM dalam kegiatan PKM dan berbagai program ilmiah lainya. j. Program bisa bacaan Qur’an dan ToefI 450 bagi mahasiswa mulai angkatan 2011/2012 sebagai persyaratan untuk menempuh KKN dan tugas akhir
3. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendukung
a. Pengadaan gedung dan kecukupan ruang kuliah b. Pengadaan fasilitas/media pembelajaran (LCD, Leptop, dll) c. Pengadaan Laboratorium dan peralatannya sesuai kebutuhan program studi, pusat komputer, termasuk rencana bangun rumah sakit dan apotik untuk lahan praktek prodi kebidanan dan farmasi d. Pengembangan Perpustakaan Universitas dan Fakultas (koleksi, layanan, jurnal, riset, dan pengelolaan berbasis IT ). e. Pengembangan dan Pemeliharaan jaringan internet dan /komputer lokal untuk program layanan akademik serta keuangan secara online. f. Pengadaan dan perbaikan sarana olahraga dan kesenian secara bertahap.
4. Sistem Penjaminan Mutu
Melalui Badan Penjaminan mutu yang dimiliki Universitas Muhammadiyah Mataram, melakukan kegiatan adalah sebagai berikut : a. Merencanakan dan melaksanakan sistem penjaminan mutu akademik secara keseluruhan di UMM. b. Membuat perangkat yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik. c. Memonitor pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik. d. Melakukan audit dan evaluasi pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik e. Melaporkan secara berkala pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik di UMM
5. Membangun Kemitraan
Dalam meningkatkan kualitas menghadapi era globalisasi, Universitas Muhammadiyah Mataram senantiasa membangun kerjasama dengan berbagai pihak, antara lain : a. Pemerintah Daerah atau Pusat, termasuk yang sedang berlangsung saat ini yaitu kerjasama dengan Dirjen Dikti Diknas selama 3 tahun yang berkenan dengan tata kelola institusi melalui program Hibah Kompetisi (PHKI) Tema A. b. Kerjasama dengan PTM dan PTN/PTS lain, terutama kerjasama yang berlangsung saat ini dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam rangka pengiriman dosen untuk program S3 keluar negeri. c. Kerjasama Internasional, terutama yang berlangsung saat ini : - Kerjasama dengan Uni Emirat Arab, menyelenggarakan program D2 Bahasa Arab secara gratis dengan tujuan alumninya mengisi pasaran kerja di Timur Tengah yang semua kegiatan akademik termasuk sarana dan prasarana di biayai oleh mereka. - Kerjasama dengan NIIT India ( Lembaga Pendidikan Internasional ) yang memiliki jaringan 71 negara didunia untuk program bahasa inggris berbasis IT, untuk uji coba pada mahasiswa farmasi dan kebidanan angkatan 2011/2012, yang nantinya menjadi tenaga kerja kontrak profesional di Eropa, USA, Jepang dan negara Asia lainnya.
Strategi Pengembangan Perguruan Tinggi……………………………….. Idris
110
GaneÇ Swara Vol. 6 No.1 Maret 2012 PENUTUP Untuk meraih Perguruan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing tidak cukup dengan membaca teori berulang-ulang, akan tetapi harus memiliki keberanian untuk memulai. Untuk memulai sesuatu yang ingin di capai maka haruslah bersikap optimis, bekerja keras dan memiliki sumber daya manusia yang handal pada tataran pengelolaanya. Oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya manusia terutama pengelolanya (pimpinan, dosen dan karyawan) harus terlebih dahulu tersedia sebelum melakukan pembenahan yang lainnya. Perguruan tinggi yang berdaya saing, adalah yang memiliki kemampuan mengelola input menjadi output yang terbaik, output yang baik adalah para lulusan/alumni yang memenuhi sesuai tuntutan masyarakat atau kebutukan pembangunan, baik berkala regional, nasional bahkan internasional.
DAFTAR PUSTAKA Ackoff, Russel dan Greemberg, Daniel, 2008. Turning Iearning right side up,putting education back in the right track. Upper Sadle River, NJ : Person Ed. Inc. Jalal, fasli, 2005. Kebijakan Pembangunan di Bidang Pendidikan, dalam refleksi satu abad pendidikan Muhammadiyah. Jakarta : Uhamka Press. Maarif, Ahmad Safii. 2009. Islam dalam bingkai Keindonesiaan dan Kebangsaan. Sebuah refleksi sejarah. Bandung : Mizan. Makmun, AS, 2008. Politik dan Kebijakan Pendidikan. Yogyakarta : UII, F orum Rektor Indonesia. Yusuf, Yunan, 1994. Pendidikan untuk meningkatkan kemampuan pembangunan bangsa, masalah sistem dan strategi.
Strategi Pengembangan Perguruan Tinggi……………………………….. Idris
111