I.226
PENGUATAN USAHA KECIL PENGOLAHAN KAKAO MELALUI IMPLEMENTASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN KAKAO SKALA KECIL DI KABUPATEN POSO, SULAWESI TENGAH Savitri Dyah, Rohmah Luthfiyanti, Enny Scholichah, Agus Triyono, Risnandar
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012
LATAR BELAKANG
• Indonesia produsen kakao terbesar ke-3 dunia setelah Pantai Gading & Ghana: • 66% produksi kakao nasional berasal dari Sulawesi • Tidak dibarengi oleh perkembangan industri hilir, Indonesia tidak memperoleh nilai tambah • Perkebunan kakao di Sulawesi didominasi perkebunan rakyat dg varietas kakao beragam • Pengembangan usaha pengolahan kakao skala kecil berbasis komoditi unggulan daerah: • Pengetahuan tentang karakter biji kakao pd wilayah tumbuh yg berbeda • Proses pengolahan kakao dg karakter biji yg berbeda • Pengembangan Peralatan Pengolah Kakao skala kecil: • Teknologi penggiling dg tingkat kehalusan min 200 mesh • Teknologi tempering (pengkondisian suhu) utk proses pencetakkan • Teknologi pencetakkan coklat Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
• Unit produksi pengolahan kakao skala kecil di Desa Masamba Kab. Poso, belum mampu mengoptimalkan produksi karena kapasitas peralatan produksi rendah sehingga produksi terbatas dan pasar pun terbatas (berdasarkan pesanan), juga pengelolaan belum berorientasi bisnis • Penguatan usaha dilakukan untuk mengoptimasi unit produksi pengolahan kakao di Desa Masamba
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI • Ruang Lingkup Kegiatan: Optimasi pemanfaatan teknologi pengolah kakao skala kecil dan pengembangan produk; manajemen usaha kecil dan pemasaran serta perencanaan usaha
• Fokus Kegiatan: Penguatan usaha melalui pelatihan manajemen usaha kecil, pemasaran dan perencanaan usaha dan pengembangan produk (teknik pengembangan formula) • Desain Penelitian: Penguatan usaha melalui optimasi peralatan (perbaikan alat), pelatihan manajemen usaha & pemasaran, perencanaan usaha, kemitraan dg petani kakao dan pemasok bahan penunjang, pengembangan produk, analisa produk (mutu produk dan usia produk) • Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan: uji coba produk, koordinasi, pelaksanaan kegiatan: koordinasi, pelatihan & pendampingan, proses pengolahan kakao, pengembangan produk, kemitraan dg petani kakao & pemasok bahan penunjang, analisa produk • Perkembangan dan Hasil Kegiatan: produk dg rasa buah, mesin conching yg diperbaiki dapat digunakan, dokumen perencanaan usaha, dokumen kerjasama dg petani kakao dan pemasok bahan penunjang, hasil uji mutu: produk yg dihasilkan memenuhi SNI 01-42921996, uji masa simpan masih berlangsung, penerimaan konsumen baik, dukungan DinKes Poso utk no PIRT Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
SINERGI KOORDINASI
• Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan: • Kemitraan dg PemKab sebagai pendamping unit produksi di Ds. Masamba, dukungan perijinan (PIRT) • Kemitraan dg unit produksi Ds. Masamba sbg pengguna hasil litbang • Kemitraan antara unit produksi Ds. Masamba dg petani kakao dan pemasok bahan penunjang • Nama lembaga yang diajak koordinasi: Badan Pemberdayaan Masyarakat & Pemerintahan Desa (BPMPD), BAPPEDA, dan DinKes • Strategi pelaksanaan koordinasi: pertemuan koordinasi, pertemuan teknis (diskusi), dan diseminasi kegiatan • Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan: dukungan DinKes dan Perindustrian utk perijinan, dukungan BAPPEDA utk kegiatan penelitian dan koordinasi dg dinas instansi lain, kemitraan dg BPMPD sbg pendamping unit produksi Ds. Masamba, dokumen kerjasama antara unit produksi dg petani kakao dn pemasok bahan penunjang, produk yg dihasilkan diterima konsumen
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
• Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan • Penguatan usaha kecil pengolahan kakao dg memanfaatkan hasil litbang merupakan upaya optimasi potensi lokal dan memberikan nilai tambah pd produk unggulan daerah • Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan • Produk coklat: milk & dark Chocolate (original & rasa nenas), Selai coklat • Kemitraan; BPMPD, unit produksi Ds. Masamba, Petani kakao & pemasok bahan penunjang • Dukungan: DinKes & Perindustrian utk perijinan • Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan: • Unit produksi pengolahan kakao skala kecil Ds. Masamba-Kab. Poso • Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan: • Memberikan nilai tambah produk unggulan, membuka peluang kerja di sektor non-pertanian Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
• Rancangan Pengembangan ke depan: • Menjadikan unit produksi pengolahan kakao Ds. Masamba sebagai UKM yg berorientasi bisnis • Strategi Pengembangan ke depan: • Peningkatan kapasitas produksi • Pengembangan produk • Pengajuan no ijin kesehatan (PIRT) • Tahapan Pengembangan ke depan: • Penambahan peralatan dg kapasitas yg lebih besar • Peningkatan daya listrik dr 1 phase menjadi 3 phase • Pengembangan produk: white chocolate dan produk samping menuju usaha zero waste • Pendaftaran utk mendapatkan no PIRT
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
FOTO KEGIATAN •Foto Koordinasi dengan pihak terkait:
•Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan: Perbaikan Alat Chocolate Bar
DinKes
•Foto Pemanfaatan Hasil Kegiatan – Sosialisasi – Pelatihan: Diseminasi Kegiatan
Pengolahan Kakao
Selai Coklat
BPMPD
Negosiasi BAPPEDA
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
Uji Organoleptik
On the Job Training (Pelatihan)
Unit Produksi (Pengguna) 7
logo lembaga
TERIMA KASIH Savitri Dyah Rohmah Luthfiyanti Enny Scholichah Agus Triyono Risnandar