[I.26]
PENGEMBANGAN INTEGRASI SAPI PADA PERKEBUNAN SAWIT DI KALIMANTAN TIMUR Ir. Wirdateti, M.Si Prof. Gono Semiadi Dra. Hellen Kurniati Hadi Dahruddin, S.Si Yuli Sulistya Fitriana, S.Si
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012
LATAR BELAKANG Perkembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia beberapa dekade tahun ini sangat cepat Kawasan secara ekonomis kurang produktif untuk penyediaan sumber pakan & menjadi kawasan penghasil pakan ternak akibat pembukaan lahan Petani kelapa sawit menganggapnya sebagai gulma sehingga perlu ada penanganan kontrol melalui penyemprotan herbisida atau pembabatan agar tidak terlalu menganggu pertumbuhan kelapa sawit . Program sapi-sawit, mampu menekan biaya penggunaan herbisida dan efisiensi penggunaan tenaga kerja. Keterkaitan ini memberikan suatu mutualisme bagi petani pengelola sawit ataupun masyarakat di sekitar perkebunan di dalam mengembangkan usaha lain seperti peternakan sapi Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
??? Gulma menganggu pertumbuhan sawit Penggunaan herbisida merusak struktur tanah (serangga tanah), biaya , tenaga kerja Gulma berpotensi sebagai pakan ternak Pendayagunaan lahan sawit untuk pengembangan peternakan Peningkatan sumber protein hewani guna ketahanan pangan daerah
“Optimalisasi produktivitas kawasan kelapa sawit skala masyarakat melalui pendekatan sinergisme peternakan”
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI
Ruang Lingkup Kegiatan Kegiatan lapang. Implementasi pengembangan peternakan di lahan sawit
Fokus Kegiatan Perkebunan sawit (integrasi sapi-sawit)
Desain Penelitian Menggunakan 2 plot percontohan dengan luasan lahan sawit 3- 6 ha a 3 ekor sapi Daya dukung gulma sebagai pakan ternak/ekor/ha lahan sawit
Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan Koordinasi; Survei lokasi; Penentuan responden; Implementasi; Koleksi data
Perkembangan dan Hasil Kegiatan . No.
Keberhasilan
1.
Target Kinerja Pemilihan dan penetapan lokasi sebagai plot percontohan (Kec. Waru dan Babuluh)
2.
Pembuatan kandang sapi (2 kandang)
Terlaksana
3. 4.
Pembelian sapi enam ekor sebagai objek penelitian Terlaksana Koleksi data biomasa gulma per ha lahan sawit (r = 800 gr/ m2; 70-100% berpotensi sebagai Terlaksana hijauan pakan)
5.
Identifikasi jenis gulma (54 jenis)
Dalam proses
6.
Koleksi data pertumbuhan dan konsumsi sapi per ekor (data sementara PBB 0.65gr/ekor)
7.
Daya tampung ternak sapi per ha sawit
Sedang berjalan Belum terlaksana
8.
Kompos
Tim9. Pelaksana Insentifbiaya Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 Kalkulasi dan produksi sawit
Terlaksana
Terlaksana 3 Belum terlaksana
SINERGI KOORDINASI Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan Pengembangan integrasi sapi di lahan sawit. Bentuk koordinasi: Kerjasama dan dukungan instansi terkait dr kegiatan yang dilakukan. Nama lembaga yang diajak koordinasi Pemda Kab. Panajam: Dinas Pertanian, Peternakan, UPT Ketahanan Pangan, dan APKASINDO Strategi pelaksanaan koordinasi Melalui pengenalan program penelitian, penentuan lokasi, penentuan responden dan peninjauan ke lokasi. Instansi terkait terlibat di dalam pengawasan dan perkembangan kegiatan. Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan No.
Capaian Koordinasi
Keberhasilan
1.
Pertemuan dan koordinasi dengan Pemda dan stakeholder
Terlaksana
2.
Pembahasan program
Terlaksana
3.
Penentuan/survei dengan stakeholder
Terlaksana
4.
Penerapan program dengan bantuan stakeholder
Terlaksana
5.
Pengawasan, perkembangan kegiatan
Sedang
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4 berjalan
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Disinkronkan dengan program Pemda yang berhubungan dengan Ketahanan pangan maupun peningkatan produksi (keuangan) dari aspek peternakan ataupun petani sawit c/q dinas peternakan dan dinas perkebunan. Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Rekomendasi : potensi perkebunan sawit dalam penyedia sumber pakan ternak guna mendukung ketersediaan pangan daerah Pemberdayaan masyarakat: meningkatan fungsi lahan sawit untuk peningkatan pendapatan Publikasi : penyampaian informasi ilmiah Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan APKASINDO Panajam melalui dua petani sawit binaan di dua Kecamatan Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Hemat biaya pemeliharaan sawit : herbisida dan tenaga kerja (ha/tahun) 4 kali/tahun : Rp 1.000.000,Mempunyai tabungan berupa ternak (sapi) Menghasilkan pupuk organik dari kompos sapi Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
Rancangan Pengembangan ke depan Memperkuat team penerima paket yang sedang berjalan melalui penguasaan tambahan dari aspek peternakan skala kecil, serta memperluas jangkauan program ke anggota Kelompok Petani sawit yang lain. Strategi Pengembangan ke depan Melakukan kerjasama yang lebih aktif dengan Ketua kelompok Petani kelapa sawit serta melakukan diseminasi kepada instansi pemda terkait Tahapan Pengembangan ke depan Penambahan lokasi pengamatan diutamakan petani sawit skala kecil samapi sedang (1-15 ha). Analisa kandungan nutrisi hijauan gulma berpotensi sebagai pakan ternak. 6 Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
FOTO KEGIATAN
Koordinasi Pemda
Pertemuan dg Petani
Gulma di herbisida
Penghitungan biomassa
Plot percontohan II
Pembuatan kompos
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
FOTO KEGIATAN
Gulma diantara sawit
Plot percontohan I
Kompos siap pakai 7
TERIMA KASIH Ir. Wirdateti, M.Si Prof. Gono Semiadi Dra. Hellen Kurniati Hadi Dahruddin, S.Si Yuli Sulistya Fitriana, S.Si