kode kegiatan (I.11) PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG UNGGUL LOKAL SULAWESI SELATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PANGAN DAN PAKAN TERNAK
Dr. Nuril Hidayati
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012
LATAR BELAKANG
• Kondisi yang menjadi latar belakang kegiatan litbangyasa • • •
• •
Berdasarkan pemetaan MP3EI pengembangan pangan untuk ketahanan pangan nasional diarahkan di pulau Sulawesi dengan penekanan pada beberapa komoditi termasuk padi, jagung, ubi kayu dan kedelai. Sulawesi Selatan merupakan salah satu pusat penghasil jagung di Indonesia Timur yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan produktivitasnya Kultivar – kultivar jagung unggul lokal Sulsel belum semuanya diketahui dan dibudidayakan secara maksimal Teknologi agronomi yang tepat dapat meningkatkan produktivitas jagung unggul lokal Belum tersedia informasi tentang keanekaragaman jagung lokal Sulawesi Selatan.
• Kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan yang perlu dipenuhi • • •
Genetika untuk karakterisasi jagung unggul lokal, Agronomi untuk perbaikan teknologi budidaya, Mikrobiologi untuk mengembangkan pupuk orgahin hayati
• Kebutuhan metode – peralatan teknologi yang perlu dipenuhi • •
Metode pembuatan pupuk organik hayati dan pembuatan silase pakan ternak di masyarakat Metode budidaya dan penetapan saat panen optimum
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
• Pertanyaan Penelitian yang menjadi pijakan perlunya kegiatan litbangyasa • Apakah hasil Litbangyasa, diantaranya teknik agronomi dan pupuk organik hayati dapat meningkatkan produktivitas jagung unggul lokal Sulsel?
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI • Ruang Lingkup Kegiatan • Ruang lingkup kegiatan : Eksplorasi untuk koleksi jagung unggul lokal, pengujian pertumbuhann dan potensinya, karakterisasi, aplikasi teknologi hasil litbangyasa dalam budidayanya untuk meningkatkan hasil panen hingga pemanfaatan hasil panen. Ruang lingkup yang lebih luas adalah agribisnis berbasis jagung unggul lokal Sulsel • Fokus Kegiatan • Fokus kegiatan adalah pertanian pangan, khususnya peningkatan produktivitas jagung unggul lokal sulawesi selatan untuk meningkatkan daya saing pangan dan pakan ternak • Desain Penelitian • Penerapan litbangyasa melalui kerjasama dan demonstrasi plot. Hasil dari percobaan diaplikasikan di lapangan dengan skala demplot di Sulsel, berkoordinasi dengan balai Penelitian Jagung dan Serealia MarosKEMENTAN dan petani setempat.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
• Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan •
Kegiatan ini terdiri dari tiga kegiatan utama, yakni 1) Eksplorasi dan koleksi kultivas/aksesi-aksesi jagung unggul lokal dari beberapa lokasi di propinsi Sulawesi Selatan. 2) pengujian pertumbuhan dan potensi produksi serta karakterisasi jagung lokal yang dilakukan di Kebun Penelitian Cibinong 3) Penerapan inovasi teknologi untuk mengoptimalkan produksi hingga pada skala demplot di lokasi Sulsel dan 4) Demplot aplikasi teknologi/inovasi hasil litbangyasa di dua lokasi di Sulsel yakni Kebun Percobaan milik KEMTAN dan kebun petani jagung setempat.
• Perkembangan dan Hasil Kegiatan •
•
•
Hasil survey lapangan di enam kabupaten di Sulawesi Selatan (Kabupaten Maros, Gowa, Takalar, Jeneponto, Pangkajene dan Barru) diperoleh tiga aksesi jagung lokal berpotensi yang akan dikembangkan lebih lanjut yakni Batara Koasa (Pulut Nasi) dan Batara Ka’mu (pulut biasa) dari dua lokasi. Pada jenis-jenis jagung lokal tersebut diaplikasikan berbagai jenis pupuk bio hasil litbangyasa dari dua Puslit di LIPI yakni 1) Mega Rhizo 2). Beyone Startmik@lob dan 3) Pupuk Bio121 dan EM 121 Dari hasil pengujian di kebun percobaan di CSC Cibinong diaplikasikan pada skala petak percontohan di dua lokasi di Maros, masing-masing seluas 3000 m2 di Kebun percobaan Bajeng milik KEMENTAN dan kebun milik petani di sentra produksi jagung. Hasil aplikasi inovasi didapati bahwa produksi ke tiga aksesi jagung meningkat dibandingkan produktivitas tanpa aplikasi inovasi teknologi
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
4
SINERGI KOORDINASI • Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan kerjasama dalam demplot dengan kebun percobaan Bajeng, Maros milik Kementan dengan pemanfaatan lahan seluas 3000 m2 dan pemakaian tenaga kerja. Telah disepakati dan dilaksanakan kerjasama pembuatan demplot dengan petani setempat dengan luasan lahan 3000 m2. Telah disepakati dan dilaksanakan kerjasama pemanfaatan pupuk hasil inovasi LIPI
• Nama lembaga yang diajak koordinasi •
Balai Besar Penelitian Jagung dan Serealia Maros dan BPTP Sulsel, KEMTAN
• Strategi pelaksanaan koordinasi •
Koordinasi dengan kelembagaan - program terkait diutamakan koordinasi untuk kerjasama dalam pemanfaatan hasil litbangyasa pupuk organik hayati serta kerjasama dalam hal perizinan dan pemanfaatan lahan demplot di lokasi, Sulsel
• Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan • • •
Diperoleh benih jagung dan izin untuk menggunakan lahan untuk demplot di Kebun Percobaan milik Balai Penelitian Jagung dan Serealia Maros dan lahan milik petani Telah diperoleh berbagai jenis pupuk bio hasil litbangyasa dari dua Puslit di LIPI yakni 1) Mega Rhizo yang dikembangkan oleh UPT Balai Penelitian dan Pengembangan Biomaterial LIPI, 2). Beyone Startmik@lob dan 3) Pupuk Bio121 dan EM 121 yang dikembangkan oleh Bidang Mikrobiologi Puslit Biologi LIPI
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN • Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Merintis kegiatan kemitraan dengan dana bergulir untuk menjalin kerjasama dengan petani mitra, stakeholder, industri dan pengusaha jagung olahan serta peternak, disamping dengan kelembagaan terkait di pusat dan daerah. • Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan pengembangan jagung unggul lokal, terutama jagung pulut sangat potensial untuk ditingkatkan kepada skala industri baik sebagai jagung olahan untuk makanan maupun peroduk lainnya • Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan Sementara ini masih dikonsentrasikan di dua lokasi di Bajeng, Kabupaten Maros, Sulsel • Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Hasil panen jagung dengan aplikasi pupuk organik hayati meningkat dibandingkan hasil panen sebelum adanya inovasi aplikasi litbangyasa. Data peningkatan masih menunggu panen seluruhnya selesai (saat ini sedang berlangsung panen di Sulsel) Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN • Rancangan Pengembangan ke depan •
Rancangan pengembangan ke depan jagung unggul lokal, terutama jagung pulut sangat potensial untuk ditingkatkan kepada skala industri
• Strategi Pengembangan ke depan • •
Strategi pengembangan ke depan adalah merintis kegiatan yang bersifat kemitraan dengan dana bergulir. Menjalin kerjasa dengan petani mitra, stakeholder, industri, pengusaha jagung olahan dan peternak, disamping dengan kelembagaan terkait di pusat dan daerah
• Tahapan Pengembangan ke depan •
Tahapan pengembangan ke depan adalah dilakukan kemitraan dengan petani plasma dan dilanjutkan dengan kerjasama pemasaran hasil baik sebagai jagung segar maupun dengan mitra industri, paling tidak industri rumahan untuk produksi jagung pulut olahan. Untuk jagung berpotensi sebagai pakan ternak dikembangkan kepada pengolahan silase berbasis biomasa jagung dengan menggunakan inovasi pupuk organic hayati yang dikembangkan LIPI untuk mencukupi persediaan pakan di musim kering (kegiatan ini sudah dirintis).
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN •Foto Koordinasi dengan pihak terkait
Koordinasi dengan Balai Penelitian jagung dan serealia ,Maros-KRMTAN
8
•Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan
Pengolahan Lahan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
9
•Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan
Pemeliharaan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
10
•Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan
Pemanenan
Perbedaan pertumbuhan jagung dengan pupuk organik hayati dan tidak
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
11
Kondisi Lahan Demplot di Maros
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
12
Foto Pemanfaatan Hasil Kegiatan – Sosialisasi – Pelatihan Jagung Pulut yang telah ditingkatkan produktivitasnya
Pupuk Organik Hayati yang diaplikasikan dan hasil produksi jagung
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
Aneka produk jagung lokal Olahan di pasaran
13
Foto Pemanfaatan Hasil Kegiatan – Sosialisasi – Pelatihan
Aplikasi Starter untuk pembuatan silase berbasis biomasa jagung
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
14
Publikasi MIXED OF BIO-INORGANIC FERTILIZER USED TO PRODUCTIVITY IMPROVEMENT OF WELL ADAPTED VARIETY OF LOCAL MAIZE (Zea mays ceratina L.) Maman Ramansyah, Nuril Hidayati, Titi Juhaeti and Arwan Sugiharto Research Center for Biology, Indonesian Institute of Sciences Cibinong Science Center, Jalan Raya Jakarta Bogor km 46, Cibinong 16911, Indonesia E-Mail:
[email protected]
ABSTRACT Exploitation of four inoculant formulas as biofertilizer purposes were mixed with chemical fertilizer has been carried out. Chemical fertilizer used at gradual rate submission of a half, a quarter, and down to zero of doses in the field experiment. The study was performed in three replications; and fourteen of treatments, including the control with and without chemical fertilizer, arranged in randomizes complete block design by using two varieties of adaptive local maize (Batara Punu or waxy-corn and Batara Kuasa or rice-corn) compared to Faramita as hybrid cultivar. Plant samples selected randomly from any plot to calculating plant height and the total of biomass, number of row per ear and its grain number, as well as a 1000 grain weight. Index harvest calculated as dividing grain yield by biological yield of both weight. Amount of a hundred grams of seed sample was selected randomly from each treatment and protein content was measured. Result of experiment informing that biofertilizer based on microbial application is an effort to minimize dependency on chemical fertilizer purposes. The use of microbial simbiont within the plants intended to trim down chemical fertilizers supply even the possible’ dose can be reduced to zero. To enlarge maize yield could be a strategy to achieve sustainable agriculture through this fertilizer management. ARPN Journal of Agricultural and Biological Science
TERIMA KASIH Tim Peneliti: 1. Drs. Albert H. Wawo M.Si. 2. Ir. Ning Wikan Utami 3. Ir. Ninik Setyowati 4. Ir. Titi Juhaeti M.Si. 5. Drs. Maman Rahmansyah