LAPORAN PROGRAM P2M DANA DIPA
PELATIHAN PENGGUNAAN CHEMSKETCH UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN KIMIA BAGI GURU-GURU KIMIA DI KABUPATEN BULELENG
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Undiksha No. 98/UN.48.15/LPM/2014 Tanggal 19 Mei
OLEH: PROF. DR. I WAYAN REDHANA, M.SI. (NIDN: DR. I MADE KIRNA, M.SI. (NIDN: DR. I NYOMAN SUARDANA, M.SI. (NIDN:
) ) )
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT a. Judul Program
b. Jenis Program c. Bidang Kegiatan d. Identitas Pelaksana 1) Ketua Nama NIP NIDN Pangkat/Golongan Alamat Kantor Alamat Rumah ) Anggota I Nama NIP/Pangkat/Golongan Alamat Kantor Alamat Rumah ) Anggota II Nama NIP/Pangkat/Golongan Alamat Kantor Alamat Rumah e. Biaya yang Diperlukan f. Lama Kegiatan
: Pelatihan Penggunaan Chemsketch untuk Mendukung Pembelajaran Kimia bagi Guru-Guru Kimia di Kabupaten Buleleng : Pelatihan : Pembelajaran berbantuan komputer
: Prof. Dr. I Wayan Redhana, M.Si. : : : Pembina Utama Madya/Guru Besar : Jalan Udayana No. 11 Singaraja Bali Jalan Pantai Indah Gg. II/15 Singaraja. : Dr. I Made Kirna, M.Si. : /Pembina/IVa : Jalan Udayana No. 11 Singaraja Bali : Kompleks LC Singaraja. : : : : : :
Dr. I Nyoman Suardana, M.Si. /Pembina/IVa Jalan Udayana No. 11 Singaraja Bali Jalan Bisma Gg. Nusa Indah Singaraja. Rp. (delapan) bulan
Singaraja, September Ketua Pelaksana,
Prof. Dr. I Wayan Redhana, M.Si. NIP
ii
PRAKATA
Kualitas proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Selain karena faktor guru dalam membuat perencanaan, aspek media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung proses pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, guru perlu membuat media pembelajaran yang komunikatif dan menarik bagi siswa. Media pembelajaran inipun harus mampu mengantarkan isi pesan atau informasi dari sumber pesan kepada penerima pesan (siswa). Dalam kimia dipelajari struktur senyawa kimia. Pembuatan struktur senyawa kimia ini sangat rumit jika digambar dengan program microsoft word. Untungnya, ada software Chemsketch. Software ini dapat menyajikan struktur senyawa kimia dari struktur senyawa kimia sederhana sampai dengan struktur senyawa kimia yang kompleks. Kehadiran software ini dapat membantu guru-guru kimia membuat struktur senyawa kimia. Struktur senyawa kimia yang telah dibuat menggunakan software Chemsketch ini selanjutnya digunakan untuk membuat media pembelajaran kimia, khususnya topik hidrokarbon dan senyawa karbon. Dengan demikian, media pembelajaran yang dihasilkan akan menarik dan mampu menyalurkan pesan atau informasi dari sumber pesan kepada penerima pesan. Mudah-mudahan kegiatan pelatihan ini bermanfaat bagi guru-guru kimia sehingga guruguru kimia menjadi guru yang profesional
Singaraja, 9 September 2014 Pelaksana P2M
iii
RINGKASAN
Tujuan kegiatan pelatihan Chemsketch ini adalah untuk membantu guru-guru kimia dalam membuat struktur senyawa kimia, baik struktur dua dimensi maupun struktur tiga dimensi. Kegiatan ini diikuti oleh 45 orang guru-guru kimia. Selama kegiatan, guru-guru kimia sangat antusias mengikutinya. Pelaksana P2M sampai kewalahan membimbing guruguru kimia dalam membuat stuktur senyawa kimia. Sampai-sampai pelaksana P2M mengerahkan 10 orang mahasiswa untuk membantu guru-guru kimia dalam membuat struktur senyawa kimia. Inipun masih kewalahan. Setelah diatur bahwa setiap pelaksana atau mahasiswa mendampingi sekitar empat orang guru kimia, barulah kegiatan pelatihan dapat berjalan dengan lancar. Guru-guru merasa puas dengan kegiatan pelatihan. Produk struktur senyawa kimia yang dihasilkan telah mencapai skor rata-rata 87,3, tergolong sangat baik. Demikian juga media pembelajaran berbasis Chemsketch yang dibuat olehguru-guru kimia telah mencapai skor rata-rata 89,6, tergolong sangat baik. Guru-guru kimia merasa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang sangat memadai dalam membuat struktur senyawa kimia. Bahkan, mereka menyarankan agar kegiatan pelatihan ini menjangkau lebih banyak guru-guru kimia.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................... ii PRAKATA ........................................................................................................................... iii RINGKASAN....................................................................................................................... iv DAFTAR ISI ......................................................................................................................... v BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................... A. Latar Belakang .............................................................................................................. B. Identifikasi Masalah ...................................................................................................... C. Rumusan Masalah ......................................................................................................... D. Tujuan Kegiatan............................................................................................................ E. Manfaat Kegiatan .......................................................................................................... F. Khalayak Sasaran Strategis ........................................................................................... BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... A. Pembelajaran berbantuan komputer ............................................................................. B. Chemsketch ................................................................................................................... BAB III. METODE PELAKSANAAN ............................................................................... A. Kerangka Pemecahan Masalah ................................................................................... B. Metode Pelaksanaan Kegiatan .................................................................................... C. Rancangan Evaluasi .................................................................................................... D. Analisis Data............................................................................................................... BAB IV. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN ...................................................... A. Hasil Kegiatan dan Pembahasan ................................................................................. BAB V. PENUTUP ............................................................................................................. A. Simpulan ..................................................................................................................... B. Saran-Saran ................................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................................
v
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Ilmu kimia adalah bagian dari IPA yang khusus mempelajari struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan tersebut. Pembahasan tentang struktur materi mencakup struktur partikel yang menyusun materi dan bagaimana partikel-partikel sangat kecil tersebut bergabung membentuk materi dengan ukuran yang lebih besar sehingga nanti bisa diamati (makroskopis). Sifat materi dideskripsikan sebagai sifat kimia yang berhubungan dengan jenis partikel materi (mikroskopis). Pembahasan susunan materi mencakup komponen-komponen penyusun materi (mikroskopis) dan perbandingan jumlah komponen penyusun materi. Sementara itu, pembahasan tentang perubahan materi dideskripsikan menjadi perubahan kimia dan perubahan fisika yang fenomenanya bisa diamati (makroskopis), tetapi apa yang terjadi di tingkat materi merupakan kajian mikroskopis. Pembahasan energi yang menyertai perubahan materi mencakup jenis dan jumlah energi serta perubahan energi dari bentuk yang satu ke bentuk yang
lain
(makroskopis).
Sementara
itu,
penyajian
materi
dan
perubahannya
direpresentasikan dengan aspek simbolis. Aspek simbolis ini merupakan bagian yang penting dalam mempelajari kimia. Dengan mengetahui aspek simbolis, dalam hal ini struktur, kita dapat meramalkan sifat suatu materi. Kimia menyajikan proses, notasi-notasi kimia, jenis, dan susunan materi. Prosesproses kimia dapat dituliskan dalam bentuk yang ringkas, seperti persamaan reaksi dengan tidak menghilangkan aspek mikroskopis dan makroskopis yang terjadi pada proses kimia tersebut. Persamaan reaksi ini merupakan aspek simbolis dalam kimia. Semua zat yang terlibat dalam persamaan reaksi juga merupakan aspek simbolik dari kimia. Dengan kata lain, rumus-rumus kimia, seperti lambang atom, lambang unsur, lambang atau rumus senyawa, semuanya ini merupakan aspek simbolis dari kimia. Dari uraian di atas sangat jelas ditunjukkan bahwa sebagian aspek kimia bersifat ”kasat mata” (visible, artinya dapat dibuat fakta konkretnya [makroskopis]). Sebagian aspek lagi seperti partikel materi yang ukurannya sangat kecil tidak kasat mata, tetapi kasat logika. Dengan demikian, semua aspek kimia bersifat kasat logika dan kasat mata. Aspek simbolis menjembatani antara aspek makroskopis dan aspek mikroskopis. Dalam kaitannya dengan belajar kimia, Gabel dan Bunce (1994) menyatakan bahwa kimia melibatkan keterkaitan kajian makroskopis, mikroskopis, dan simbolis.
Aspek simbolis ini merupakan hal penting dalam kimia. Hal ini disebabkan oleh hampir semua topik-topik kimia tidak bisa dilepaskan dari simbol. Simbol yang dimaksud tidak hanya berupa lambang unsur (seperti H, O, C, N, Na, He, P, dan Ca) dan rumus molekul (seperti CO, CO , H O, N , O , dan SO ), rumus empiris (seperti NaCl, SiO , CaO, P O , dan NaOH), tetapi juga persamaan reaksi (seperti CH (g) + O (g) CO (g) + 2H O(g)).
B. Identifikasi Masalah Penggunaan komputer untuk mendukung pembelajaran sangat penting di era teknologi sekarang ini. Hal ini memudahkan guru dalam mengelola pembelajaran. Sementara itu, keuntungan penggunaan komputer dalam pembelajaran dapat memudahkan siswa memahami materi yang dipelajari. Kenyataannya, tidak banyak guru mengunakan komputer dalam pembelajaran. Guru-guru yang menggunakan komputer untuk membantu pembelajaran umumnya guru-guru muda yang mengikuti perkembangan teknologi. Di lain pihak, guru-guru tua umumnya “alergi” dengan komputer. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan. Pertama, mereka takut mencoba karena takut komputernya rusak. Kedua, daya tangkap mereka dalam mempelajari perintah dari suatu program cukup rendah dan mereka mudah melupakan perintah tersebut. Mungkin, mereka lebih lancar menggunakan mesin ketik untuk mengetik dokumen daripada menggunakan komputer. Penggunaan komputer sekarang ini lebih banyak untuk keperluan pengolah kata, seperti Microsoft Word, dan pengolah angka, seperti Microsoft Excel. Sementara itu, penggunaan komputer untuk keperluan mengajar atau presentasi baru sebatas penggunaan Microsoft Powerpoint. Kemampuan komputer yang lain untuk mendukung proses pembelajaran belum dilakukan secara optimal. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan keterampilan guru-guru menggunakan software pendukung pembelajaran. Software yang banyak digunakan untuk mengembangkan software pembelajaran berbantuan
komputer
adalah
Macromedia
Flash.
Namun,
pembuatan
software
pembelajaran berbatuan komputer menggunakan software Macromedia Flash cukup rumit bagi seorang guru dan memerlukan ketekunan dan menghabiskan banyak waktu. Di lain pihak, guru-guru dituntut mengajar 24 jam mengajar tatap muka. Artinya, mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari software Macromedia Flash untuk membuat software pembelajaran berbantuan komputer. Guru-guru yang menggunakan software pembelajaran berbatuan komputer berbasis Macromedia Flash sangat sedikit jumlahnya. Guru-guru ini tidak membuat software
pembelajaran tersebut, melainkan men-download dari internet atau membeli dari penyedia software, baik dengan cara membeli sendiri maupun dibelikan oleh pihak sekolah. Software
pembelajaran
inipun
sering
mengandung
konsep-konsep
yang
salah
(miskonsepsi).
C. Rumusan Masalah Guru-guru kimia di kabupaten Buleleng memiliki permasalahan yang sama, seperti kebanyakan guru-guru kimia yang lain. Permasalahan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut. 1. Guru-guru kimia umumnya menggunakan komputer lebih banyak untuk keperluan administrasi, misalnya membuat silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa dengan Microsoft Word dan mengolah nilai siswa dengan Microsoft Excel. 2. Kurang dari 40% guru-guru kimia menggunakan komputer untuk membantu proses pembelajaran. Guru-guru kimia ini menggunakan Microsoft Powerpoint untuk mendukung proses pembelajarannya. 3. Kurang dari 10% guru-guru kimia menggunakan software pembelajaran berbantuan komputer berbasis Macromedia Flash untuk mendukung pembelajaran yang dilakukan. 4. Tidak ada guru-guru yang mengggunakan software pembelajaran berbantuan komputer berbasis software khusus kimia, seperti Chemsketch, Chemdraw, Hypercamp, ChemDoodle, ChemBioOffice, Pentacle, dan ChemLab. Alasan untuk ini adalah guruguru kimia tidak mengetahui adanya software khusus kimia tersebut. Ada dua versi software khusus kimia ini, yaitu software berbayar dan software gratis. Software berbayar memiliki fasilitas yang lengkap, sedangkan software gratis fasilitasnya tidak lengkap. Walaupun demikian, dengan software gratis ini, masih banyak fasilitas yang dapat dilakukan untuk mendukung pembelajaran kimia. Umumnya, pengguna software ini lebih banyak yang menggunakan software gratis. Selain karena alasan hemat, urusan yang ruwet membayar ke bank atau membuat kartu kredit adalah alasan lainnya. Mereka juga takut, jika uang mereka hilang jika tidak sampai di tempat tujuan. Mengingat pentingnya penggunaan software khusus kimia ini (Chemsketch) untuk mendukung pembelajaran kimia, pada pengabdian kepada masyarakat ini penulis merasa perlu menyebarluaskan informasi tentang adanya Chemsketch dan sekaligus melatih guruguru kimia menggunakan software tersebut. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang
telah yang dimiliki, gruu-guru kimia akan dapat mendukung pembelajaran kimia dengan Chemsketch ini. Pada akhirnya tujuan yang ingin dicapai untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
D. Tujuan Kegiatan Tujuan dari kegiatan P2M ini adalah untuk: 1. melatih guru-guru kimia membuat beberapa rumus struktur senyawa kimia khususnya senyawa karbon dalam dua dan tiga dimensi, 2. melatih guru-guru kimia membuat persamaan reaksi kimia, 3. melatih guru-guru kimia membuat orbital atom, 4. melatih guru-guru kimia membuat diagram tingkat energi dan diagram lainnya yang berkaitan dengan materi kimia, 5. melatih guru-guru kimia membuat set peralatan kimia yang digunakan dalam praktikum kimia, 6. melatih guru-guru kimia mengintegrasikan struktur kimia, persamaan reaksi, orbital atom, dan peralatan kimia ke dalam materi pembelajaran, 7. menghasilkan satu materi pembelajaran kimia yang menggunakan Chemsketch.
E. Manfaat Kegiatan Manfaat dari kegiatan P2M dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Guru-guru kimia, khususnya guru-guru kimia di kabupaten Buleleng, diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan membuat struktur senyawa kimia, persamaan reaksi kimia, dan peralatan kimia sehingga produk ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran kimia. 2. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki berkaitan dengan penggunaan Chemsketch, guru-guru kimia dapat menggunakan software sejenis, seperti Chemdraw, Hypercamp,
ChemDoodle,
ChemBioOffice,
Pentacle,
dan
ChemLab
sehingga
pembelajaran kimia yang dilaksanakan menjadi lebih menarik yang pada akhirnya dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Peningkatan minat dan motivasi belajar siswa ini akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa.
F. Khalayak Sasaran Strategis Sasaran dari kegiatan P2M ini adalah guru-guru kimia yang ada di Kabupaten Buleleng. Pemilihan khalayak sasaran ini didasarkan atas di Kabupaten Buleleng banyak terdapat guru-guru kimia yang potensial, seperti salah seorang diantaranya meraih medali perak dalam olimpiade guru-guru kimia tingkat nasional pada tahun 2012. Namun, kemampuan guru-guru kimia ini menggunakan software untuk mendukung pembelajaran kimia masih sangat terbatas. Sementara itu, pembelajaran kimia berbantuan komputer yang banyak dilakukan adalah pembelajaran berbantuan Microsoft Powerpoint. Padahal, cukup banyak terdapat software untuk mendukung pembelajaran kimia. Diakui bahwa ada seorang guru kimia yang memiliki kemampuan mengembangkan media pembelajaran berbasis Macromedia Flash atau Delphi. Namun, guru ini tidak mengunakan Chemsketh untuk mendukung pembelajarannya. Alasan yang dapat diajukan mengapa guru-guru kimia tidak Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia adalah sebagai berikut. Pertama, guru-guru tidak mengenal Chemsketch sehingga mereka tidak pernah berlatih menggunakan software ini. Kedua, guru-guru kimia malas berlatih menggunakan software pendukung pembelajaran karena pengoperasian software ini cukup rumit. Ketiga, mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari software pendukung pembelajaran karena mereka cukup sibuk mengajar untuk mengejar target 24 sks.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran berbantuan komputer Komputer adalah hasil karya manusia yang mampu membawa perubahan besar dalam berbagai bidang pekerjaan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan, komputer sebagai hasil dari teknologi modern sangat membuka kemungkinan-kemungkinan yang besar untuk menjadi alat pendidikan. Khususnya dalam pembelajaran, komputer dapat digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran kepada peserta didik. Selain itu, komputer dapat juga digunakan sebagai media yang memungkinkan peserta didik belajar secara mandiri dalam memahami suatu konsep. Hal ini sangat memungkinkan karena komputer mempunyai kemampuan mengkombinasikan teks, suara, warna, gambar, gerak, dan video, serta memuat suatu kepintaran yang sanggup menyajikan proses interaktif. Pada umumnya dalam bidang pendidikan, penggunaan teknologi berbasis komputer merupakan cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber berbasis mikroprosesor. Dalam hal ini, informasi atau materi yang disampaikan disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan. Berbagai jenis aplikasi teknologi komputer dalam pendidikan umumnya dikenal dengan istilah ”Computer-Asissted Instruction (CAI)” atau Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) (Criswell, 1989).” Dalam pembelajaran berbantuan komputer peserta didik berhadapan dan berinteraksi secara langsung dengan komputer. Interaksi antara komputer dengan peserta didik ini terjadi secara individual sehingga apa yang dialami oleh seorang peserta didik akan berbeda dengan apa yang dialami oleh peserta didik yang lainnya. Pembelajaran dengan berbantuan komputer CAI telah dikembangkan akhir-akhir ini dan telah membuktikan manfaatnya untuk membantu guru dalam mengajar dan membantu peserta didik dalam belajar. Komputer dapat sekaligus membantu puluhan peserta didik dan di masa yang akan datang komputer diharapkan dapat membantu ribuan peserta didik sekaligus. Criswell (
) mendefinisikan CAI atau Computer-Aided
Learning (CAL) sebagai penggunaan komputer dalam menyampaikan bahan pengajaran dengan melibatkan peserta didik secara aktif dan menghasilkan umpan balik. Komputer menjadi populer sebagai media pembelajaran karena komputer memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh media pembelajaran lain. Keistimewaan komputer, di antaranya menurut Gagne dan Briggs (dalam Munir, 20
) adalah sebagai berikut.
1. Hubungan interaktif, komputer menyebabkan terwujudnya hubungan di antara rangsangan dan jawaban, serta dapat menumbuhkan inspirasi dan meningkatkan minat belajar. 2. Pengulangan, komputer memberi fasilitas bagi pengguna untuk mengulang apabila diperlukan dan juga untuk memperkuat proses belajar serta memperbaiki ingatan. Dalam pengulangan diperlukan kebebasan dan kreativitas dari para peserta didik. 3. Umpan balik dan penguatan, media komputer membantu peserta didik memperoleh umpan balik terhadap pelajaran secara leluasa dan dapat memacu motivasi belajar dengan penguatan positif yang diberi apabila peserta didik memberi jawaban. Selain memiliki keistimewaan, pembelajaran berbantuan komputer menurut Nasution (1994) mempunyai sejumlah keuntungan, di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Komputer dapat membantu peserta didik dan guru dalam pembelajaran karena komputer tersebut ”sabar cermat mempunyai ingatan yang sempurna.” Komputer sangat sesuai untuk latihan dan pembelajaran remidi, mengingat tak ada guru yang dapat memberikan latihan tanpa jemu-jemunya seperti komputer. 2. Pembelajaran berbantuan komputer memiliki banyak kemampuan yang dapat dimanfaatkan dengan segera, seperti membuat hitungan atau mereproduksi grafik, gambar, dan memberikan bermacam-macam informasi yang tak mungkin dikuasai oleh manusia manapun. 3. Pembelajaran berbantuan komputer sangat fleksibel dalam mengajar dan dapat diatur menurut keinginan perancang pembelajaran atau penyusun kurikulum. 4. Pembelajaran berbantuan komputer dan mengajar oleh guru dapat saling melengkapi. Apabila komputer tidak dapat menjawab pertanyaan peserta didik, dengan sendirinya guru akan menjawabnya. Ada kalanya komputer dapat memberi jawaban yang tak dapat dengan segera dijawab oleh guru. 5. Selain itu, komputer dapat pula menilai hasil belajar setiap peserta didik dengan segera. Dengan
adanya
keistimewaan
komputer,
sistem-sistem
komputer
dapat
menyampaikan pembelajaran secara langsung kepada para peserta didik melalui cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan ke dalam sistem. Hal ini sebagaimana telah dikemukakan di atas, yaitu yang dikenal dengan pembelajaran berbantuan komputer. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Dalam hal ini, salah satunya adalah pembelajaran berbantuan komputer.
Pembelajaran berbantuan komputer telah memberi peran yang baru kepada guru. Untuk dapat mengembangkan model pembelajaran berbantuan komputer, guru harus bekerja sama dengan para ahli lain yang bertalian dengan komputer dalam memprogram pembelajaran. Itu memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang bahan ajar, tentang proses pembelajaran, tentang jiwa dan perkembangan peserta didik dan yang jelas juga harus tahu bagaimana berkomunikasi dengan komputer (Munir, 2013). Guru juga harus mengenal kemampuan dan keterbatasan komputer dan harus mengetahui bagaimana guru harus berperan untuk membantu peserta didik. Selain semua itu harus menjadi kompetensi guru, pembelajaran berbantuan komputer tentu menuntut guru memiliki kompetensi dalam mengoperasionalkan komputer. Agar guru dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berbasis komputer dalam pembelajaran, diperlukan keterampilan dari pihak guru serta sikap positif terhadap kemajuan tersebut. Mengingat, betapa pun majunya teknologi informasi dan komunikasi berbasis komputer, peran guru memang tidak bisa digantikan oleh apapun, termasuk oleh teknologi computer. Perkembangan
komputer
dalam
bidang
pendidikan,
khususnya
dalam
pembelajaran, sebenarnya merupakan mata rantai dari sejarah teknologi pembelajaran. Pembelajaran dengan berbantuan komputer telah dikembangkan akhir-akhir ini dan telah membuktikan manfaatnya untuk membantu guru dalam mengajar dan membantu peserta didik dalam belajar. Pembelajaran berbantuan komputer menunjang implementasi kurikulum, membantu upaya meningkatkan minat belajar, dan menjadi pelengkap sumber belajar. Kehadiran teknologi komputer dalam pembelajaran hanya bertindak sebagai pelengkap, tambahan (suplemen) atau alat bantu bagi guru. Menurut Munir ( pembelajaran
berbantuan
komputer
menyampaikan
bahan
pembelajaran
),
dengan
melibatkan peserta didik secara aktif serta menyediakan umpan balik. Pembelajaran berbantuan
komputer
merupakan pembelajaran
yang memfungsikan software atau
perangkat lunak komputer sebagai media bagi siswa untuk berinteraksi dengan komputer dalam aktivitas pembelajaran, baik di kelas atau di rumah (Patmanthara, 2007). Pembelajaran berbantuan komputer merupakan aplikasi komputer sebagai kesatuan dalam sistem pembelajaran terhadap proses belajar dan mengajar dengan tujuan menolong siswa dalam belajarnya. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbantuan komputer efektif meningkatkan prestasi belajar siswa. Ini didukung oleh hasil-hasil penelitian. Gulek
dan Demirtas (2005) melaporkan bahwa pembelajaran berbantuan laptop mempunyai dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Sementara itu, Serin (2011) menyelidiki pengaruh pembelajaran berbasis komputer pada prestasi belajar dan keterampilan pemecahan masalah siswa. Hasilnya adalah pembelajaran berbasis komputer efektif meningkatkan prestasi belajar dan keterampilan pemecahan masalah siswa. Di lain pihak, Cheng, Cheng, dan Chen (2012) menyelidiki efek pembelajaran berbantuan multimedia dan gaya belajar pada prestasi belajar siswa. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa pembelajaran berbantuan multimedia lebih baik daripada pembelajaran tradisional dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
B. Chemsketch Chemsketch adalah salah satu software yang andal untuk membuat struktur molekul dua dan tiga dimensi, persamaan reaksi, peralatan kimia dan sebagainya. Selain Chemsketch, software lain yang biasa digunakan misalnya ChemDoodle, ChemDraw, Hypercamp, ChemBioOffice, Pentacle, dan ChemLab. Chemscketch sangat mudah digunakan dan fasilitasnya cukup lengkap. Hampir semua aspek simbolis dan aspek proses dalam kimia dapat dibuat, misalnya lambang atom, lambang unsur, struktur Lewis, rumus empiris, rumus molekul, rumus struktur baik dua maupun tiga dimensi, pemberian nama dari struktur senyawa kimia atau pembuatan rumus struktur dari nama senyawa kimia, rotasi struktur senyawa kimia, pembuatan struktur biomolekul, pembuatan struktur polimer, pembuatan misel, persamaan reaksi, diagram, orbital atom, dan peralatan kimia. Penggunaan Chemketch ini tidak memerlukan pengetahuan atau keterampilan khusus. Chemsketch ini berbasis template. Dengan menggunakan template yang ada, kita akan dapat menggambar semua struktur kimia, misalnya senyawa karbon, benzena dan turunannya, alkaloid, asam amino, lemak, karbohidrat, protein, dan asam nukleat. Berikut ini ditunjukkan beberapa penggunaan Chemskech dalam penggambaran rumus struktur dan peralatan lab (ACD/ChemSketch, 2008). N O
O
H3C NH
HO N
O O
O
O
HN
N
H3C O
O O
CH3
HO
CH3
O
O
HO
NH
Li
O
H
O
N O
HN
CH3
H N O
H N
N
N
O
Gambar 1. Beberapa rumus struktur senyawa karbon
O HO biphenyl-3-carboxylic acid
Gambar 2. Pemberian nama senyawa kimia dari rumus struktur
+
25 oC benzene
Gambar 3. Persamaan reaksi kimia
N H
O HO
O
P
O
O
P
OH
O
OH
P
OH
O
O
OH
OH N
OH O
-
O
CH3 OH
N
P
N
O N
N
O
O
-
NH
P
O N
O
O
O
O
CH3 O O
-
O O
NH
P
O
O
N
O
CH3
O
OH O
H
O
HO
O OH
H
H
OH
H
H
H H
H
OH
H
OH
Gambar 4. Senyawa pembentuk biomolekul O
O H H H
OH OH OH OH
H HO H H
N
OH H OH OH OH
Gambar 5. Struktur Fisher
NH
O N O
OH
OH
OH
P O
OH
H
-
N
NH2
H
H
CH3
H
CH CH H3 3
H
H H H H
H
H
H
H H
H
HH
CH3
HH
H
Gambar 6. Struktur Newman
O
Molecular Formula Formula Weight OH Composition Molar Refractivity
= C7H6O2 = 122.12134 = C(68.85%) H(4.95%) O(26.20%) = 33.18 ± 0.3 cm 3
Molar Volume
= 101.9 ± 3.0 cm 3
Parachor Index of Refraction Surface Tension Density Dielectric Constant Polarizability Monoisotopic Mass Nominal Mass Average Mass
= 269.4 ± 4.0 cm 3 = 1.564 ± 0.02 = 48.7 ± 3.0 dyne/cm = 1.197 ± 0.06 g/cm 3 = Not available = 13.15 ± 0.5 10-24cm3 = 122.036779 Da = 122 Da = 122.1213 Da
Gambar . Penentuan sifat-sifat suatu senyawa
Gambar . Struktur fuleren 21
18
12 19
1
CH3
2
10
3
5 4
11 9
CH3 13
H
7
H
17
16 14
8
H
CH3
20
15
H
6
Gambar 9. Struktur steroid
14
11
19
13
12
16
18
2
1
7
N
15
17
8
9
10
6 5
H
4
20
3
N H
21
Gambar 10. Struktur alkaloid 21
H3C 12 11
19
18
H 13
CH3
CH3
2
10
8
3
5
1
4
H3C
28
9
H
23
17
H
14
7
H CH3
20 16 15
CH3 30
6
29
Gambar 11. Struktur terpen
Gambar
26
24
22
. Asam nukleat
Gambar 13. Struktur tiga dimensi
25
CH3
CH3 27
Gambar
. Gambar beberapa jenis orbital atom (-359 kJ/mol predicted)
energy
151 kJ/mol resonance energy -240 kJ/mol predicted
8 kJ/mol resonance energy 240 kJ/mol -208 kJ/mol
-120 kJ/mol
-232 kJ/mol
energy
Gambar
. Diagram tingkat energi benzena
Gambar 16. Lab kit
Thermometer sing out from instructor
Water out West condenser
Vigreux column
Vacum adapter
Water in
200 mL round-bottom flask immerse in heat bath
Gambar
. Set alat distilasi
Receiving flask immerse in ice bath
Chemsketch telah berhasil digunakan untuk mendukung pembelajaran kimia, khususnya pada topik hidrokarbon. Sitepu (
) melaporkan bahwa pemanfaatan media
Chemsketch dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran resitasi. Sementara itu, Yu dan Chen (2012) melaporkan bahwa aplikasi software komputer yang dapat digunakan dalam pembelajaran kimia adalah Powerpoint, Chemoffice, computer simulation softwares, LabVIEW software, beberapa computational chemistry softwares, dan software kimia yang lain, seperti ACD/ChemSketch, ChemDB software, Chemical Reagent Calculator, Atom Builder and Atoms, dan Symbols and Equations. Software komputer ini dapat membantu siswa mempelajari kimia menjadi lebih mudah.
BAB III. METODE PELAKSANAAN
A. Kerangka Pemecahan Masalah Pemecahan masalah di atas didekati dengan menggunakan kerangka berpikir, seperti ditunjukkan di bawah. Masalah yang ada di lapangan diidentifikasi, kemudian dirumuskan alternatif pemecahan masalahnya. Kemudian, dari alternatif pemecahan masalah yang berhasil diidentifikasi, dipilih alternatif yang paling mungkin dan tepat sasaran untuk mengatasi masalah yang ada. Setelah memilih alternatif yang paling mungkin dan tepat sasaran, selanjutnya dirumuskan metode kegiatan/pelaksanaan pemecahan masalah.
Permasalahan Kurangnya pengetahuan guru tentang software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch Kurangnya kemampuan guru menggunakan software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch
Metode Kegiatan Pelatihan penggunaan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia
Alternatif Pemecahan Masalah Menugaskan guru-guru mencari software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch, di internet Menyediakan software pendkung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch Melatih guru-guru kimia menggunakan software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch Menyediakan buku panduan penggunaan software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch
Alternatif yang paling mungkin dan tepat sasaran menyediakan materi pelatihan dan melatih guru-guru dalam menggunakan Chemsketch
Gambar 1 . Bagan Skematis Kerangka Pemecahan Masalah
B. Metode Pelaksanaan Kegiatan Metode pelaksanaan kegiatan berupa pelatihan. Kegiatan pelatihan penggunaan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. . Berkoordinasi dengan MGMP Kimia Kabupaten Buleleng Tim pelaksana P2M berkoordinasi dengan pengurus MGMP Kimia Kabupaten Buleleng berkaitan dengan kegiatan pelatihan, terutama mengenai tempat dan jadwal
pelaksanaan. Kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan bulan April sampai September . Pengurus MGMP Kimia diharapkan dapat membantu tim pelaksana menyiapkan prasarana dan sarana penunjang pelaksanaan kegiatan pelatihan. Pengurus MGMP Kimia juga menyurati anggota MGMP untuk menjadi peserta dalam kegiatan pelatihan. Jumlah guru-guru kimia yang terlibat dalam kegiatan P2M ini sekitar 30 orang.
. Penyiapan materi pelatihan Sebelum pelaksanaan kegiatan pelatihan tentang penggunaan Chemsketch tim pelasana P2M menyiapkan materi pelatihan yang dapat digunakan oleh gruur-guru sebagai panduan dalam pelaksanaan pelatihan. Materi ini dikembangkan dari Chemsketch tutorial. Chemsketcth tutorial ini ter-install bersama ketika meng-install master software Chemsketch. Materi pelatihan yang dibuat dari pembuatan struktur senyawa kimia dari struktur yang paling sederhana ke struktur yang kompleks. Kemudian peserta diajak berturut-turut berlatih membuat struktur tiga dimensi, pemberian nama dari struktur senyawa kimia, penentuan sifat-sifat senyawa kimia, orbital atom, diagram, dan alat praktikum kimia.
. Pelaksanaan pelatihan Chemsketch Pelaksanaan pelatihan Chemsketch didasarkan atas buku panduan materi pelatihan yang telah disiapkan sebelumnya. Pada kegiatan pelatihan ini seluruh peserta diminta membawa laptop. Peserta berlatih membuat struktur senyawa kimia dari struktur sederhana ke struktur kompleks dan seterusnya sesuai dengan urutan materi pelatihan.
. Pengintegrasian produk pelatihan Chemsketch ke dalam media pembelajaran Pelatihan berikutnya adalah peserta mengintegrasikan produk struktur yang telah dibuat ke dalam media pembelajaran. Media pembelajaran yang dibuat oleh peserta berupa powerpoint yang berisi struktur senyawa kimia. Pengintegrasian dilakukan dengan cara sebagai berikut. Gambar yang telah dibuat dengan Chemsketch disalin (di-copy) dan kemudian di tempel (di-paste) pada media pembelajaran.
C. Rancangan Evaluasi Keberhasilan kegiatan pelatihan penggunaan Chemsketch ini bagi guru-guru kimia di kabupaten Buleleng dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan. Tabel berikut menyajikan aspek yang dievaluasi dan indikator pencapaian tujuan. Tabel 1. Rancangan evaluasi Aspek yang dievaluasi
Indikator pencapaian tujuan
Kualitas produk struktur kimia yang dihasilkan oleh guru-guru kimia
Skor kualitas produk struktur kimia yang dihasilkan minimal sebesar
Kualitas media pembelajaran yang dibuat dengan pengintegrasian produk Chemsketch
Skor kualitas media pembelajaran yang dibuat dengan pengintegrasian produk Chemsketch minimal sebesar
Pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan Chemsketch
Pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan Chemsketch tergolong baik
Untuk menilai kualitas produk yang dihasilkan dari pelatihan ini, rubrik dikembangkan. Rubrik ini mengandung deskriptor dan rincian deskriptor yang akan memudahkan tim pelaksana P2M melakukan penilaian terhadap produk yang dihasilkan dari kegiatan P2M ini.
D. Analisis Data Data yang diperoleh dar kegiatan P2M ini berupa skor produk struktur senyawa kimia dan media pembelajaran yang dibuat oleh guru-guru kimia serta pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan Chemsketch. Kualitas produk struktur senyawa kimia dan media pembelajaran yang dibuat oleh guru-guru kimia dihitung dengan menentukan skor rata-rata. Di lain pihak, pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan Chemsketch dihitung rata-ratanya dan kemudian mengubahnya menggunakan tabel konversi berikut. Tabel 2. Konversi pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan Chemsketch No.
Rentangan skor ̅ Mi + 1,5 SDi Mi + 0,5 SDi ̅ < Mi + 1,5 SDi Mi -
SDi ̅ < Mi + 0,5 SDi
Kategori Sangat baik Baik Cukup
Mi -
SDi ̅ < Mi ̅ < Mi –
SDi
SDi
Kurang Sangat kurang
BAB IV. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Kegiatan dan Pembahasan Jumlah peserta kegiatan pelatihan penggunaan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia bagi guru-guru kimia di Kabupaten Buleleng sebanyak 45 orang. Jumlah ini jauh lebih banyak dari yang direncanakan yaitu 30 orang. Selama kegiatan guru-guru kimia sangat antusias mengikuti pelatihan. Guru-guru kimia dibimbing oleh pelaksana P2M, sampai-sampai pelaksana P2M kewalahan melayani guru-guru kimia berlatih membuat struktur senyawa kimia menggunakan Chemsketch. Di hari kedua kegiatan pelatihan, pelaksana P2M mendatangkan 10 orang mahasiswa untuk membantu pelaksana P2M dalam membimbing guru-guru kimia dalam membuat struktur senyawa kimia menggunakan Chemsketch. Sepuluh orang mahasiswa ini juga merasa kewalahan mendampingi guru-guru kimia karena guru-guru kimia menginginkan setiap peserta didampingi oleh seorang pelaksana atau mahasiswa. Dengan mengatur bahwa setiap pelaksana atau mahasiswa mendampingi empat orang peserta, kegiatan pelatihan baru dapat berjalan dengan lancar. Hasil penilaian struktur senyawa kimia yang dibuat oleh guru-guru kimia telah mencapai skor rata-rata 87,3. Ini berarti kemampuan guru-guru kimia dalam membuat struktur senyawa kimia tergolong sangat baik. Demikian juga media pembalajaran berbasis Chemsketch yang dibuat oleh guru-guru kimia telah mencapai skor rata-rata 89,6. Ini juga berarti bahwa kemampuan guru-guru kimia membuat media pembelajaran berbasis Chemsketch telah tergolong sangat baik. Hal sangat mungkin karena guru-guru kimia memiliki motivasi yang sangat tinggi dalam mempelajari Chemsketch. Motovasi yang tinggi dari guru-guru kimia ini dalam mempelajari Chemsketch disebabkan oleh peserta baru mengenal software untuk membuat struktur senyawa kimia. Mereka sebelumnya sering bertanya bagaimana cara membuat struktur senyawa kimia yang begitu kompleks. Selain struktur senyawa kimia, guru-guru kimia juga berlatih membuat alat-alat yang digunakan di laboratorium kimia, seperti gelas ukur, gelas kimia, Erlenmeyer, buret, dan set alat distilasi. Demikian juga guru-guru kimia berlatih membuat diagram, orbital atom dan orbital molekul. Tingginya motivasi guru-guru kimia dalam mengikuti pelatihan Chemsketch tampak dari pendapat guru-guru kimia yang ditunjukkan pada Tabel
Tabel
Pendapat guru-guru kimia peserta terhadap pelaksanakan pelatihan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia.
No.
Pernyataan Karakteristik materi kimia adalah struktur dan dari struktur kita akan dapat mempelajari sifat, kemudian reaksi atau perubahan, dan terakhir energi Sebelum pelatihan, saya tidak mengenal software yang dapat membuat struktur senyawa kimia Banyak software untuk mendukung pembelajaran kimia yang belum saya ketahui Chemsketch adalah software yang sangat baik untuk membuat struktur senyawa kimia Semua struktur senyawa kimia dapat dibuat dengan Chemsketch Hasil struktur senyawa kimia yang dibuat dengan chemsketch sangat menarik Struktur tiga dimensi yang dihasilkan dari program Chemsketch sangat menarik Selain membuat struktur, software ini sangat baik untuk membuat orbital, diagram, dan peralatan laboratorium kimia Cara menggunakan software Chemsketch cukup mudah Modul pelatihan yang disediakan sangat membantu saya berlatih membuat struktur senyawa kimia Pelaksana P2M membimbing saya dalam membuat struktur senyawa kimia dengan dengan baik Saya memperoleh banyak pengetahuan dan keterampilan selama kegiatan pelatihan penggunaan Chemsketch Saya akan menggunakan software Chemsketch ini untuk membuat struktrur senyawa kimia dalam pembelajaran kimia Struktur tiga dimensi yang dihasilkan melalui program chemsketch akan memudahkan saya mengajarkan materi senyawa karbon kepada siswa Siswa mungkin akan puas jika saya mengajarkan struktur senyawa kimia menggunakan software Chemsketch Permasalahan yang saya hadapi dalam membuat struktur senyawa kimia dapat diatasi dengan software Chemsketch Banyak sekali manfaat yang saya peroleh selama
Pilihan respon STS
TS
S
SS
mengikuti pelatihan penggunaan chemsketch Saya sangat senang memperoleh pengalaman mengikuti pelatihan penggunaan Chemsketch Saya berharap ada pelatihan-pelatihan lain yang membantu saya dalam mengajarkan materi kimia Skor rata-rata
Tabel
menunjukkan kepada kita bahwa guru-guru kimia setuju (setuju dan sangat setuju ) dengan pelaksanakan pelatihan Chemsketch. Guru-guru merasa memperoleh
pengetahuan dan keterampian yang sangat memadai untuk membuat struktur senyawa kimia dengan bantuan program Chemsketch. Mereka berpendapat bahwa ternyata mempelajari Chemsketch tidaklah sulit. Dari hasil angket terbuka guru-guru kimia menyarankan agar pelatihan Chemsketch ini disebarkan kepada guru-guru kimia yang lain karena Chemsketch ini sangat bermanfaat bagi guru-guru kimia. Selain itu, peserta juga menyarankan hal-hal lain, seperti agar guruguru kimia dilatih pembuatan animasi dengan program flash, penulisan karya tulis dari pembuatan proposal sampai pembuatan laporan, dan penelitian tindakan kelas, dan elearning.
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan Chemsketch dapat menyajikan berbagai macam struktur senyawa kimia dari struktur senyawa sederhana sampai ke struktur senyawa kompleks. Pelatihan Chemsketch dapat membantu guru-guru dalam membuat struktur senyawa kimia, bahkan struktur senyawa kompleks. Struktur senyawa kimia yang dibuat oleh guru-guru kimia dengan software Chemsketch tergolong sangat baik. Guru-guru juga mampu membuat media pembelajaran berbasis Chemsketch dengan kualitas yang sangat baik. Guru-guru kimia menyambut sangat baik pelaksanaan pelatihan Chemsketch ini. Dengan Chemsketch ini, mereka sangat terbantu membuat struktur senyawa kimia.
B. Saran-Saran Guru-guru kimia dapat menggunakan Chemsketch untuk membuat struktur senyawa kimia. Penelitian penerapan Chemsketch dalam pembelajaran masih sangat terbatas. Oleh karena itu, guru-guru juga perlu menyelidiki efek dari penggunaan Chemsketch dalam pembelajaran kimia terhadap hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA ACD/ChemSketch Version 12.0 for Microsoft Windows: Tutorial Drawing Chemical Structures and Graphical Images. ( ) Advanced Chemistry Development, Inc. Diakses 25 Maret 2012, dari http://www.ch.pw.edu.pl/~kazek/chemia/chemsk_ t12.pdf. Cheng, Y. H., Cheng, J. T., Chen, D. J. (2012). The Effect of Multimedia Computer Assisted Instruction and Learning Style on Learning Achievement, WSEAS Transactions On Information Science And Applications, ( ) Criswell, E. L. (1989). The Design of Computer Based Instruction. New York: Curtaain Publishing. Gabel, D. L. & Bunce, D. M. (1994). Research on Problem Solving: Chemistry. Dalam D. L. Gabel. Handbook of Research on Science Teaching and Learning. (hal. 301326). New York Macmillan Publishing Company. Gulek, J. C. & Demirtas, H. (2005). Learning with Technology: The Impact of Laptop Use on Student Achievement, The Journal of Technology, Learning, and Assessment, ( ) Krisiyanto. Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer. Diakses 1 September 2012, dari http://krizi.wordpress.com/2011/09/12/makalah-pembelajaran-berbasis-komputer. Munir. (2013). Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Nasution. (1994). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Padmanthara, S. (2007). Pembelajaran Berbantuan Komputer dan Manfaat sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Teknodik ( ) Serin, O. (2011). The Effects of The Computer-Based Instruction on the Achievement and Problem Solving Skills of the Science and Technology Students, The Turkish Online Journal of Educational Technology, ( ) Sitepu, C. P. K. (2011). Pengaruh Pemanfaatan Chemsketch dalam Pembelajaran yang Menggunakan Metode Resitasi terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kimia di SMK Kelas XI. Diakses 2 September 2013, dari http://digilib.unimed.ac.id/UNIMEDMaster. Yu, W. & Chen, L. (2012). The Application of Computer Softwares in Chemistry Teaching, International Journal of Education and Management Engineering, 12, -
LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Arikel P2M CHEMSKETCH DALAM PEMBELAJARAN KIMIA
Oleh: I Wayan Redhana Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha email:
[email protected] Abstrak Tujuan kegiatan pelatihan Chemsketch ini adalah untuk membantu guru-guru kimia dalam membuat struktur senyawa kimia, baik struktur dua dimensi maupun struktur tiga dimensi. Kegiatan ini diikuti oleh 45 orang guru-guru kimia. Selama kegiatan, guru-guru kimia sangat antusias mengikutinya. Pelaksana P2M sampai kewalahan membimbing guru-guru kimia dalam membuat stuktur senyawa kimia. Sampai-sampai pelaksana P2M mengerahkan 10 orang mahasiswa untuk membantu guru-guru kimia dalam membuat struktur senyawa kimia. Inipun masih kewalahan. Setelah diatur bahwa setiap pelaksana atau mahasiswa mendampingi sekitar empat orang guru kimia, barulah kegiatan pelatihan dapat berjalan dengan lancar. Guru-guru merasa puas dengan kegiatan pelatihan. Produk struktur senyawa kimia yang dihasilkan telah mencapai skor rata-rata 87,3, tergolong sangat baik. Demikian juga media pembelajaran berbasis Chemsketch yang dibuat olehguru-guru kimia telah mencapai skor rata-rata 89,6, tergolong sangat baik. Guru-guru kimia merasa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang sangat memadai dalam membuat struktur senyawa kimia. Bahkan, mereka menyarankan agar kegiatan pelatihan ini menjangkau lebih banyak guru-guru kimia. Kata-kata kunci: Chemsketch, pembelajaran kimia, senyawa kimia
Pendahuluan Ilmu kimia adalah bagian dari IPA yang khusus mempelajari struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan tersebut. Pembahasan tentang struktur materi mencakup struktur partikel yang menyusun materi dan bagaimana partikel-partikel sangat kecil tersebut bergabung membentuk materi dengan ukuran yang lebih besar sehingga nanti bisa diamati (makroskopis). Sifat materi dideskripsikan sebagai sifat kimia yang berhubungan dengan jenis partikel materi (mikroskopis). Pembahasan susunan materi mencakup komponen-komponen penyusun materi (mikroskopis) dan perbandingan jumlah komponen penyusun materi. Sementara itu, pembahasan tentang perubahan materi dideskripsikan menjadi perubahan kimia dan perubahan fisika yang fenomenanya bisa diamati (makroskopis), tetapi apa yang terjadi di tingkat materi merupakan kajian mikroskopis. Pembahasan energi yang menyertai perubahan materi mencakup jenis dan jumlah energi serta perubahan energi dari bentuk yang satu ke bentuk
yang
lain
(makroskopis).
Sementara
itu,
penyajian
materi
dan
perubahannya
direpresentasikan dengan aspek simbolis. Aspek simbolis ini merupakan bagian yang penting dalam mempelajari kimia. Dengan mengetahui aspek simbolis, dalam hal ini struktur, kita dapat meramalkan sifat suatu materi. Kimia menyajikan proses, notasi-notasi kimia, jenis, dan susunan materi. Prosesproses kimia dapat dituliskan dalam bentuk yang ringkas, seperti persamaan reaksi dengan tidak menghilangkan aspek mikroskopis dan makroskopis yang terjadi pada proses kimia tersebut. Persamaan reaksi ini merupakan aspek simbolis dalam kimia. Semua zat yang terlibat dalam persamaan reaksi juga merupakan aspek simbolik dari kimia. Dengan kata lain, rumus-rumus kimia, seperti lambang atom, lambang unsur, lambang atau rumus senyawa, semuanya ini merupakan aspek simbolis dari kimia. Dari uraian di atas sangat jelas ditunjukkan bahwa sebagian aspek kimia bersifat ”kasat mata” (visible, artinya dapat dibuat fakta konkretnya [makroskopis]). Sebagian aspek lagi seperti partikel materi yang ukurannya sangat kecil tidak kasat mata, tetapi kasat logika. Dengan demikian, semua aspek kimia bersifat kasat logika dan kasat mata. Aspek simbolis menjembatani antara aspek makroskopis dan aspek mikroskopis. Dalam kaitannya dengan belajar kimia, Gabel dan Bunce (1994) menyatakan bahwa kimia melibatkan keterkaitan kajian makroskopis, mikroskopis, dan simbolis. Aspek simbolis ini merupakan hal penting dalam kimia. Hal ini disebabkan oleh hampir semua topik-topik kimia tidak bisa dilepaskan dari simbol. Simbol yang dimaksud tidak hanya berupa lambang unsur (seperti H, O, C, N, Na, He, P, dan Ca) dan rumus molekul (seperti CO, CO , H O, N , O , dan SO ), rumus empiris (seperti NaCl, SiO , CaO, P O , dan NaOH), tetapi juga persamaan reaksi (seperti CH (g) + O (g) CO (g) + 2H O(g)). Penggunaan komputer untuk mendukung pembelajaran sangat penting di era teknologi sekarang ini. Hal ini memudahkan guru dalam mengelola pembelajaran. Sementara itu, keuntungan penggunaan komputer dalam pembelajaran dapat memudahkan siswa memahami materi yang dipelajari. Kenyataannya, tidak banyak guru mengunakan komputer dalam pembelajaran. Guru-guru yang menggunakan komputer untuk membantu pembelajaran umumnya guru-guru muda yang mengikuti perkembangan teknologi. Di lain pihak, guru-guru tua umumnya “alergi” dengan komputer Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan. Pertama, mereka takut mencoba karena takut komputernya rusak. Kedua, daya tangkap mereka dalam mempelajari perintah dari suatu program cukup rendah dan
mereka mudah melupakan perintah tersebut. Mungkin, mereka lebih lancar menggunakan mesin ketik untuk mengetik dokumen daripada menggunakan komputer. Penggunaan komputer sekarang ini lebih banyak untuk keperluan pengolah kata, seperti Microsoft Word, dan pengolah angka, seperti Microsoft Excel. Sementara itu, penggunaan komputer untuk keperluan mengajar atau presentasi baru sebatas penggunaan Microsoft Powerpoint. Kemampuan komputer yang lain untuk mendukung proses pembelajaran belum dilakukan secara optimal. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan keterampilan guru-guru menggunakan software pendukung pembelajaran. Software yang banyak digunakan untuk mengembangkan software pembelajaran berbantuan
komputer
adalah
Macromedia
Flash.
Namun,
pembuatan
software
pembelajaran berbatuan komputer menggunakan software Macromedia Flash cukup rumit bagi seorang guru dan memerlukan ketekunan dan menghabiskan banyak waktu. Di lain pihak, guru-guru dituntut mengajar 24 jam mengajar tatap muka. Artinya, mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari software Macromedia Flash untuk membuat software pembelajaran berbantuan komputer. Guru-guru yang menggunakan software pembelajaran berbatuan komputer berbasis Macromedia Flash sangat sedikit jumlahnya. Guru-guru ini tidak membuat software pembelajaran tersebut, melainkan men-download dari internet atau membeli dari penyedia software, baik dengan cara membeli sendiri maupun dibelikan oleh pihak sekolah. Software
pembelajaran
inipun
sering
mengandung
konsep-konsep
yang
salah
(miskonsepsi). Guru-guru kimia di kabupaten Buleleng memiliki permasalahan yang sama, seperti kebanyakan guru-guru kimia yang lain. Permasalahan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut. 5. Guru-guru kimia umumnya menggunakan komputer lebih banyak untuk keperluan administrasi, misalnya membuat silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa dengan Microsoft Word dan mengolah nilai siswa dengan Microsoft Excel. 6. Kurang dari 40% guru-guru kimia menggunakan komputer untuk membantu proses pembelajaran. Guru-guru kimia ini menggunakan Microsoft Powerpoint untuk mendukung proses pembelajarannya. 7. Kurang dari 10% guru-guru kimia menggunakan software pembelajaran berbantuan komputer berbasis Macromedia Flash untuk mendukung pembelajaran yang dilakukan.
8. Tidak ada guru-guru yang mengggunakan software pembelajaran berbantuan komputer berbasis software khusus kimia, seperti Chemsketch, Chemdraw, Hypercamp, ChemDoodle, ChemBioOffice, Pentacle, dan ChemLab. Alasan untuk ini adalah guruguru kimia tidak mengetahui adanya software khusus kimia tersebut. Ada dua versi software khusus kimia ini, yaitu software berbayar dan software gratis. Software berbayar memiliki fasilitas yang lengkap, sedangkan software gratis fasilitasnya tidak lengkap. Walaupun demikian, dengan software gratis ini, masih banyak fasilitas yang dapat dilakukan untuk mendukung pembelajaran kimia. Umumnya, pengguna software ini lebih banyak yang menggunakan software gratis. Selain karena alasan hemat, urusan yang ruwet membayar ke bank atau membuat kartu kredit adalah alasan lainnya. Mereka juga takut, jika uang mereka hilang jika tidak sampai di tempat tujuan. Mengingat pentingnya penggunaan software khusus kimia ini (Chemsketch) untuk mendukung pembelajaran kimia, pada pengabdian kepada masyarakat ini penulis merasa perlu menyebarluaskan informasi tentang adanya Chemsketch dan sekaligus melatih guruguru kimia menggunakan software tersebut. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah yang dimiliki, gruu-guru kimia akan dapat mendukung pembelajaran kimia dengan Chemsketch ini. Pada akhirnya tujuan yang ingin dicapai untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
Metode Kegiatan Kerangka Pemecahan Masalah Pemecahan masalah di atas didekati dengan menggunakan kerangka berpikir, seperti ditunjukkan di bawah. Masalah yang ada di lapangan diidentifikasi, kemudian dirumuskan alternatif pemecahan masalahnya. Kemudian, dari alternatif pemecahan masalah yang berhasil diidentifikasi, dipilih alternatif yang paling mungkin dan tepat sasaran untuk mengatasi masalah yang ada. Setelah memilih alternatif yang paling mungkin dan tepat sasaran, selanjutnya dirumuskan metode kegiatan/pelaksanaan pemecahan masalah.
Permasalahan Kurangnya pengetahuan guru tentang software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch Kurangnya kemampuan guru menggunakan software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch
Metode Kegiatan Pelatihan penggunaan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia
Gambar
Alternatif Pemecahan Masalah Menugaskan guru-guru mencari software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch, di internet Menyediakan software pendkung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch Melatih guru-guru kimia menggunakan software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch Menyediakan buku panduan penggunaan software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch
Alternatif yang paling mungkin dan tepat sasaran menyediakan materi pelatihan dan melatih guru-guru dalam menggunakan Chemsketch
Bagan Skematis Kerangka Pemecahan Masalah
Metode Pelaksanaan Kegiatan Metode pelaksanaan kegiatan berupa pelatihan. Kegiatan pelatihan penggunaan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Berkoordinasi dengan MGMP Kimia Kabupaten Buleleng Tim pelaksana P2M berkoordinasi dengan pengurus MGMP Kimia Kabupaten Buleleng berkaitan dengan kegiatan pelatihan, terutama mengenai tempat dan jadwal pelaksanaan. Kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan bulan April sampai September . Pengurus MGMP Kimia diharapkan dapat membantu tim pelaksana menyiapkan prasarana dan sarana penunjang pelaksanaan kegiatan pelatihan. Pengurus MGMP Kimia juga menyurati anggota MGMP untuk menjadi peserta dalam kegiatan pelatihan. Jumlah guru-guru kimia yang terlibat dalam kegiatan P2M ini sekitar 30 orang. 2. Penyiapan materi pelatihan Sebelum pelaksanaan kegiatan pelatihan tentang penggunaan Chemsketch tim pelasana P2M menyiapkan materi pelatihan yang dapat digunakan oleh gruur-guru sebagai
panduan dalam pelaksanaan pelatihan. Materi ini dikembangkan dari Chemsketch tutorial. Chemsketcth tutorial ini ter-install bersama ketika meng-install master software Chemsketch. Materi pelatihan yang dibuat dari pembuatan struktur senyawa kimia dari struktur yang paling sederhana ke struktur yang kompleks. Kemudian peserta diajak berturut-turut berlatih membuat struktur tiga dimensi, pemberian nama dari struktur senyawa kimia, penentuan sifat-sifat senyawa kimia, orbital atom, diagram, dan alat praktikum kimia. 3. Pelaksanaan pelatihan Chemsketch Pelaksanaan pelatihan Chemsketch didasarkan atas buku panduan materi pelatihan yang telah disiapkan sebelumnya. Pada kegiatan pelatihan ini seluruh peserta diminta membawa laptop. Peserta berlatih membuat struktur senyawa kimia dari struktur sederhana ke struktur kompleks dan seterusnya sesuai dengan urutan materi pelatihan. 4. Pengintegrasian produk pelatihan Chemsketch ke dalam media pembelajaran Pelatihan berikutnya adalah peserta mengintegrasikan produk struktur yang telah dibuat ke dalam media pembelajaran. Media pembelajaran yang dibuat oleh peserta berupa powerpoint yang berisi struktur senyawa kimia. Pengintegrasian dilakukan dengan cara sebagai berikut. Gambar yang telah dibuat dengan Chemsketch disalin (di-copy) dan kemudian di tempel (di-paste) pada media pembelajaran. Rancangan Evaluasi Keberhasilan kegiatan pelatihan penggunaan Chemsketch ini bagi guru-guru kimia di kabupaten Buleleng dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan. Tabel berikut menyajikan aspek yang dievaluasi dan indikator pencapaian tujuan. Tabel 1. Rancangan evaluasi Aspek yang dievaluasi
Indikator pencapaian tujuan
Kualitas produk struktur kimia yang dihasilkan oleh guru-guru kimia
Skor kualitas produk struktur kimia yang dihasilkan minimal sebesar 85
Kualitas media pembelajaran yang dibuat dengan pengintegrasian produk Chemsketch
Skor kualitas media pembelajaran yang dibuat dengan pengintegrasian produk Chemsketch minimal sebesar
Pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan
Pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan Chemsketch tergolong baik
Chemsketch Untuk menilai kualitas produk yang dihasilkan dari pelatihan ini, rubrik dikembangkan. Rubrik ini mengandung deskriptor dan rincian deskriptor yang akan memudahkan tim pelaksana P2M melakukan penilaian terhadap produk yang dihasilkan dari kegiatan P2M ini.
Analisis Data Data yang diperoleh dar kegiatan P2M ini berupa skor produk struktur senyawa kimia dan media pembelajaran yang dibuat oleh guru-guru kimia serta pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan Chemsketch. Kualitas produk struktur senyawa kimia dan media pembelajaran yang dibuat oleh guru-guru kimia dihitung dengan menentukan skor rata-rata. Di lain pihak, pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan Chemsketch dihitung rata-ratanya dan kemudian mengubahnya menggunakan tabel konversi berikut. Tabel 2. Konversi pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan Chemsketch No.
Rentangan skor
Kategori
̅ Mi + 1,5 SDi
Sangat baik
Mi + 0,5 SDi ̅ < Mi + 1,5 SDi
Baik
Mi -
SDi ̅ < Mi + 0,5 SDi
Cukup
Mi -
SDi ̅ < Mi -
Kurang
̅ < Mi –
SDi
SDi
Sangat kurang
Hasil dan Pembahasan Jumlah peserta kegiatan pelatihan penggunaan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia bagi guru-guru kimia di Kabupaten Buleleng sebanyak 45 orang. Jumlah ini jauh lebih banyak dari yang direncanakan yaitu 30 orang. Selama kegiatan guru-guru kimia sangat antusias mengikuti pelatihan. Guru-guru kimia dibimbing oleh pelaksana P2M, sampai-sampai pelaksana P2M kewalahan melayani guru-guru kimia berlatih membuat struktur senyawa kimia menggunakan Chemsketch. Di hari kedua kegiatan pelatihan, pelaksana P2M mendatangkan 10 orang mahasiswa untuk membantu pelaksana P2M dalam membimbing guru-guru kimia dalam membuat struktur senyawa kimia menggunakan Chemsketch. Sepuluh orang mahasiswa ini juga merasa kewalahan
mendampingi guru-guru kimia karena guru-guru kimia menginginkan setiap peserta didampingi oleh seorang pelaksana atau mahasiswa. Dengan mengatur bahwa setiap pelaksana atau mahasiswa mendampingi empat orang peserta, kegiatan pelatihan baru dapat berjalan dengan lancar. Hasil penilaian struktur senyawa kimia yang dibuat oleh guru-guru kimia telah mencapai skor rata-rata 87,3. Ini berarti kemampuan guru-guru kimia dalam membuat struktur senyawa kimia tergolong sangat baik. Demikian juga media pembalajaran berbasis Chemsketch yang dibuat oleh guru-guru kimia telah mencapai skor rata-rata 89,6. Ini juga berarti bahwa kemampuan guru-guru kimia membuat media pembelajaran berbasis Chemsketch telah tergolong sangat baik. Hal sangat mungkin karena guru-guru kimia memiliki motivasi yang sangat tinggi dalam mempelajari Chemsketch. Motovasi yang tinggi dari guru-guru kimia ini dalam mempelajari Chemsketch disebabkan oleh peserta baru mengenal software untuk membuat struktur senyawa kimia. Mereka sebelumnya sering bertanya bagaimana cara membuat struktur senyawa kimia yang begitu kompleks. Selain struktur senyawa kimia, guru-guru kimia juga berlatih membuat alat-alat yang digunakan di laboratorium kimia, seperti gelas ukur, gelas kimia, Erlenmeyer, buret, dan set alat distilasi. Demikian juga guru-guru kimia berlatih membuat diagram, orbital atom dan orbital molekul. Tingginya motivasi guru-guru kimia dalam mengikuti pelatihan Chemsketch tampak dari pendapat guru-guru kimia yang ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Pendapat guru-guru kimia peserta terhadap pelaksanakan pelatihan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia. No.
Pernyataan Karakteristik materi kimia adalah struktur dan dari struktur kita akan dapat mempelajari sifat, kemudian reaksi atau perubahan, dan terakhir energi Sebelum pelatihan, saya tidak mengenal software yang dapat membuat struktur senyawa kimia Banyak software untuk mendukung pembelajaran kimia yang belum saya ketahui Chemsketch adalah software yang sangat baik untuk membuat struktur senyawa kimia Semua struktur senyawa kimia dapat dibuat dengan Chemsketch Hasil struktur senyawa kimia yang dibuat dengan
Pilihan respon STS
TS
S
SS
chemsketch sangat menarik Struktur tiga dimensi yang dihasilkan dari program Chemsketch sangat menarik Selain membuat struktur, software ini sangat baik untuk membuat orbital, diagram, dan peralatan laboratorium kimia Cara menggunakan software Chemsketch cukup mudah Modul pelatihan yang disediakan sangat membantu saya berlatih membuat struktur senyawa kimia Pelaksana P2M membimbing saya dalam membuat struktur senyawa kimia dengan dengan baik Saya memperoleh banyak pengetahuan dan keterampilan selama kegiatan pelatihan penggunaan Chemsketch Saya akan menggunakan software Chemsketch ini untuk membuat struktrur senyawa kimia dalam pembelajaran kimia Struktur tiga dimensi yang dihasilkan melalui program chemsketch akan memudahkan saya mengajarkan materi senyawa karbon kepada siswa Siswa mungkin akan puas jika saya mengajarkan struktur senyawa kimia menggunakan software Chemsketch Permasalahan yang saya hadapi dalam membuat struktur senyawa kimia dapat diatasi dengan software Chemsketch Banyak sekali manfaat yang saya peroleh selama mengikuti pelatihan penggunaan chemsketch Saya sangat senang memperoleh pengalaman mengikuti pelatihan penggunaan Chemsketch Saya berharap ada pelatihan-pelatihan lain yang membantu saya dalam mengajarkan materi kimia Skor rata-rata
Tabel 3 menunjukkan kepada kita bahwa guru-guru kimia setuju (setuju dan sangat setuju, 97,6%) dengan pelaksanakan pelatihan Chemsketch. Guru-guru merasa memperoleh pengetahuan dan keterampian yang sangat memadai untuk membuat struktur senyawa kimia dengan bantuan program Chemsketch. Mereka berpendapat bahwa ternyata mempelajari Chemsketch tidaklah sulit. Dari hasil angket terbuka guru-guru kimia menyarankan agar pelatihan Chemsketch ini disebarkan kepada guru-guru kimia yang lain karena Chemsketch ini sangat bermanfaat
bagi guru-guru kimia. Selain itu, peserta juga menyarankan hal-hal lain, seperti agar guruguru kimia dilatih pembuatan animasi dengan program flash, penulisan karya tulis dari pembuatan proposal sampai pembuatan laporan, dan penelitian tindakan kelas, dan elearning.
Penutup Simpulan Chemsketch dapat menyajikan berbagai macam struktur senyawa kimia dari struktur senyawa sederhana sampai ke struktur senyawa kompleks. Pelatihan Chemsketch dapat membantu guru-guru dalam membuat struktur senyawa kimia, bahkan struktur senyawa kompleks. Struktur senyawa kimia yang dibuat oleh guru-guru kimia dengan software Chemsketch tergolong sangat baik. Guru-guru juga mampu membuat media pembelajaran berbasis Chemsketch dengan kualitas yang sangat baik. Guru-guru kimia menyambut sangat baik pelaksanaan pelatihan Chemsketch ini. Dengan Chemsketch ini, mereka sangat terbantu membuat struktur senyawa kimia. Saran-Saran Guru-guru kimia dapat menggunakan Chemsketch untuk membuat struktur senyawa kimia. Penelitian penerapan Chemsketch dalam pembelajaran masih sangat terbatas. Oleh karena itu, guru-guru juga perlu menyelidiki efek dari penggunaan Chemsketch dalam pembelajaran kimia terhadap hasil belajar siswa.
Daftar Pustaka ACD/ChemSketch Version 12.0 for Microsoft Windows: Tutorial Drawing Chemical Structures and Graphical Images. ( ) Advanced Chemistry Development, Inc. Diakses 25 Maret 2012, dari http://www.ch.pw.edu.pl/~kazek/chemia/chemsk_ t12.pdf. Cheng, Y. H., Cheng, J. T., Chen, D. J. (2012). The Effect of Multimedia Computer Assisted Instruction and Learning Style on Learning Achievement, WSEAS Transactions On Information Science And Applications, ( ) Criswell, E. L. (1989). The Design of Computer Based Instruction. New York: Curtaain Publishing. Gabel, D. L. & Bunce, D. M. (1994). Research on Problem Solving: Chemistry. Dalam D. L. Gabel. Handbook of Research on Science Teaching and Learning. (hal. 301326). New York Macmillan Publishing Company.
Gulek, J. C. & Demirtas, H. (2005). Learning with Technology: The Impact of Laptop Use on Student Achievement, The Journal of Technology, Learning, and Assessment, ( ) Krisiyanto. Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer. Diakses 1 September 2012, dari http://krizi.wordpress.com/2011/09/12/makalah-pembelajaran-berbasis-komputer. Munir. (2013). Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Nasution. (1994). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Padmanthara, S. (2007). Pembelajaran Berbantuan Komputer dan Manfaat sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Teknodik ( ) Serin, O. (2011). The Effects of The Computer-Based Instruction on the Achievement and Problem Solving Skills of the Science and Technology Students, The Turkish Online Journal of Educational Technology, ( ) Sitepu, C. P. K. (2011). Pengaruh Pemanfaatan Chemsketch dalam Pembelajaran yang Menggunakan Metode Resitasi terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kimia di SMK Kelas XI. Diakses 2 September 2013, dari http://digilib.unimed.ac.id/UNIMEDMaster. Yu, W. & Chen, L. (2012). The Application of Computer Softwares in Chemistry Teaching, International Journal of Education and Management Engineering, 12, -
Lampiran . Modul Pelatihan Penggunaan Chemsketch
CHEMSKETCH Prof. Dr. I Wayan Redhana, M.Si. Putu Candra Yuni Artini Ni Putu Wulan Romianingsih Putu Dian Utami Jelantik
OR
OR
RO
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
OR
BAB I MENGGAMBAR STRUKTUR SEDERHANA
A. Menggambar Atom, Ikatan dan Nama Menggambar ikatan dan atom adalah hal dasar pada ACD/ChemSketch. Pastikan Anda mengikuti langkah-langkah dalam Stucture Mode: 1. Menggunakan Draw Normal Tool Draw Normal Tool adalah sarana yang digunakan ketika program dimulai. Melalui cara ini Anda dapat dengan mudah menggambar struktur normal atau rantai bercabang dan mengganti atom yang digambar dengan atom lain pada Tabel Periodik Unsur. a. Pastikan Draw Normal dipilih pada toolbar structure dan atom Carbon yang dipilih pada toolbar atom. b. Klik pada bagian kosong untuk menggambar CH c. Klik CH untuk menambahkan sebuah grup CH , membuat CH -CH dengan panjang ikatan yang standar. Klik dua kali pada carbon yang sama untuk menggambar: H 3C CH3 H 3C
d. Pada toolbar structure klik Set Bond Vertically struktur untuk memutar posisinya. H3C
dan klik pada ikatan dari
CH3 CH3
5. Pada toolbar structure, klik Draw Normal 6. Klik atom paling kanan untuk menggambar: H3C
.
CH3 CH3
7. Ulangi langkah di atas untuk menggambar struktur di bawah ini. H3C
CH3 CH3
H3C
H3C
,
H3C
CH3 CH3
,
CH3 CH3
,
CH3 CH3
2. Ikatan Rangkap Dua dan Rangkap Tiga Sekarang kita akan menggambar ikatan rangkap dua dan rangkap tiga. a. Pada struktur yang telah digambar, klik pada ikatan terakhir untuk membuatnya menjadi ikatan rangkap dua seperti di bawah ini.
H3C
CH2 CH3
b. Klik lagi pada tempat yang sama untuk membuat ikatan rangkap tiga. H3C
CH CH3
c. Klik ikatan rangkap tiga untuk membuatnya menjadi ikatan tunggal kembali. 3. Menghapus Atom Satu per Satu Anda dapat menghapus atom yang tidak digunakan dari struktur yang telah digambar. a. Pada toolbar General, klik Delete . b. Dengan menggunakan Delete, klik atom yang terlihat pada gambar:
Struktur akan terlihat seperti berikut ini. H3C
CH3 CH3
c. Sekarang klik Undo
untuk menggembalikan perubahan yang telah
dilakukan dan tekan CTRL klik Delete
H3C
untuk menghapus atom yang sama.
CH3
CH4
CH3
4. Perintah Pengembalian (Undo Command) Operasi lain yang penting adalah bagaimana cara untuk “membatalkan” perubahan yang telah Anda lakukan, karena Anda ingat bahwa Anda telah salah melakukan atau memencet sesuatu. 1. Klik Undo . Ini akan membatalkan langkah terakhir yang dilakukan dan mengembalikannya seperti sebelum perubahan terakhir. Catatan : Segera setelah Undo dilakukan, tombol Redo (di sebelahnya) akan aktif. 2. Klik Undo beberapa kali sampai Anda kembali untuk mendapatkan struktur yang diinginkan kembali, misalnya struktur berikut: H3C
CH3 CH3
Catatan:
Perintah Undo dapat diulangi hingga 50 kali. Ketika Anda memulai untuk menggambar struktur yang lebih kompleks atau objek berupa grafik, kami menyarankan Anda untuk menyimpan pekerjaan Anda setelah membuat beberapa tambahan perubahan.
A. Polimer ACD/ChemSketch memungkinkan Anda untuk menggambar struktur polimer. 1. Pada toolbar struktur, klik Polymers untuk memperlihatkan panel dari Polymer, dan kemudian ganti pengaturannya seperti yang terlihat:
2. Pilih area yang akan diubah menjadi sebuah polimer dengan mengklik atau dengan menarik. Segera setelah area itu dipilih, polimer akan muncul pada ruang kerja: H3C
CH3 n CH3
3. Tinggalkan langkah Polymer Drawing dengan menutup panelnya. B. Menyembunyikan Atom (Pseudo Atoms) Untuk membuat polimer yang open-ended dan atom yang membengkok, ikuti langkah berikut. 1. Pada toolbar atom, pada Radical label klik segitiga putih di bagian kanan bawah lalu pilih Pseudo Atom . 2. Klik pada atom terakhir dari struktur untuk menggantinya menjadi atom kosong. Anda akan mendapatkan polimer yang open-ended: n CH3
3. Anda juga bisa menggunakan Pseudo Atom untuk menghilangkan atom sehingga menjadi atom kosong untuk struktur yang lainnya. Misalnya:
Lampiran . Foto-Foto Kegiatan
Lampiran 4. Angket Pendapat Guru
ANGKET PENILAIAN PENDAPAT GURU TERHADAP PELAKSANAAN PELATIHAN PENGGUNAAN CHEMSKETCH UNTUK PENDUKUNG PEMBELAJARAN KIMIA SMA
Angket tertutup Petunjuk Setelah mengikuti kegiatan pelatihan penggunaan chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia SMA, kami mohon kesediaan bapak/ibu mengisi angket ini. Bapak/ibu tidak perlu mencantumkan nama dan identitas lainnya. Tuliskan pendapat bapak/ibu sejujurnya dengan memberi tanda cek (“”) pada kolom pilihan respon yang meliputi pilihan: STS = sangat tidak setuju, TS = tidak setuju, S = setuju, dan SS = sangat setuju. Pendapat bapak/ibu melalui angket ini akan kami gunakan sebagai bahan untuk mengevaluasi kegiatan pelathan ini dan untuk merancang kegiatan pelatihan di masa-masa mendatang. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya atas kesediaan bapak/ibu meluangkan waktu mengisi angket ini. No.
Pernyataan Karakteristik materi kimia adalah struktur dan dari struktur kita akan dapat mempelajari sifat, kemudian reaksi atau perubahan, dan terakhir energi Sebelum pelatihan, saya tidak mengenal software yang dapat membuat struktur senyawa kimia Banyak software untuk mendukung pembelajaran kimia yang belum saya ketahui Chemsketch adalah software yang sangat baik untuk membuat struktur senyawa kimia Semua struktur senyawa kimia dapat dibuat dengan chemsketch Hasil struktur senyawa kimia yang dibuat dengan chemsketch sangat menarik Struktur tiga dimensi yang dihasilkan dari program chemsketch sangat menarik Selain membuat struktur, software ini sangat baik untuk membuat orbital, diagram, dan peralatan laboratorium
Pilihan respon STS
TS
S
SS
kimia Cara menggunakan software chemsketch cukup mudah Modul pelatihan yang disediakan sangat membantu saya berlatih membuat struktur senyawa kimia Pelaksana P2M membimbing saya dalam membuat struktur senyawa kimia dengan dengan baik Saya memperoleh banyak pengetahuan dan keterampilan selama kegiatan pelatihan penggunaan chemsketch Saya akan menggunakan software chemsketch ini untuk membuat struktrur senyawa kimia dalam pembelajaran kimia Struktur tiga dimensi yang dihasilkan melalui program chemsketch akan memudahkan saya mengajarkan materi senyawa karbon kepada siswa Siswa mungkin akan puas jika saya mengajarkan struktur senyawa kimia menggunakan software chemsketch Permasalahan yang saya hadapi dalam membuat struktur senyawa kimia dapat diatasi dengan software chemsketch Banyak sekali manfaat yang saya peroleh selama mengikuti pelatihan penggunaan chemsketch Saya sangat senang memperoleh pengalaman mengikuti pelatihan penggunaan chemsketch Saya berharap ada pelatihan-pelatihan lain yang membantu saya dalam mengajarkan materi kimia Angket terbuka Petunjuk Tuliskan pendapat bapak/ibu terkait dnegan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini pada ruang yang telah disediakan! 1. Tuliskan dengan singkat hal-hal lain yang belum diungkapkan dalam pernyataan di atas! …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… 2. Apa kelebihan dan kekurangan dari kegiatan pelatihan ini? …………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………
3. Apa saran-saran bapak/ibu untuk memperbaiki kekurangan dari kegiatan pelatihan ini? …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… 4. Apa saran-saran bapak/ibu untuk kegiatan pelatihan pengembangan profesionalisme guru selanjutnya? …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………