LAPORAN PROGRAM P2M DANA DIPA
PELATIHAN CHEMSKETCH UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN KIMIA BAGI GURU-GURU KIMIA DI KABUPATEN BADUNG
Pengabdian Kepada Masyarakat ini Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Undiksha dengan SPK Nomor 14/UN48.16/PM/2016 Tanggal 1 Maret 2016
OLEH: PROF. DR. I WAYAN REDHANA, M.SI. (NIDN: DR. I MADE KIRNA, M.SI. (NIDN:
)
DR. I NYOMAN SUARDANA, M.SI. (NIDN:
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
PRAKATA
Kualitas proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Selain karena faktor guru dalam membuat perencanaan, aspek media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung proses pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, guru perlu membuat media pembelajaran yang komunikatif dan menarik bagi siswa. Media pembelajaran inipun harus mampu mengantarkan isi pesan atau informasi dari sumber pesan kepada penerima pesan (siswa). Dalam kimia dipelajari struktur senyawa kimia. Pembuatan struktur senyawa kimia ini sangat rumit jika digambar dengan program microsoft word. Untungnya, ada software Chemsketch. Software ini dapat menyajikan struktur senyawa kimia dari struktur senyawa kimia sederhana sampai dengan struktur senyawa kimia yang kompleks. Kehadiran software ini dapat membantu guru-guru kimia membuat struktur senyawa kimia. Struktur senyawa kimia yang telah dibuat menggunakan software Chemsketch ini selanjutnya digunakan untuk membuat media pembelajaran kimia, khususnya topik hidrokarbon dan senyawa karbon. Dengan demikian, media pembelajaran yang dihasilkan akan menarik dan mampu menyalurkan pesan atau informasi dari sumber pesan kepada penerima pesan. Mudah-mudahan kegiatan pelatihan ini bermanfaat bagi guru-guru kimia sehingga guruguru kimia menjadi guru yang profesional
Singaraja,
Oktober
Pelaksana P2M
iii
RINGKASAN
Tujuan kegiatan pelatihan Chemsketch ini adalah untuk membantu guru-guru kimia dalam membuat struktur senyawa kimia, baik struktur dua dimensi maupun struktur tiga dimensi. Kegiatan ini diikuti oleh
orang guru-guru kimia yang ada di Kabupaten
Badung Provinsi Bali. Selama kegiatan, guru-guru kimia sangat antusias mengikutinya. Dalam pelatihan ini terlibat instruktur yang berasal dari dua orang dosen dan enam orang mahasiswa. Dosen maupun mahasiswa yang terlibat sebagai instruktur ini berasal dari Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha untuk mendampingi guru-guru berlatih membuat struktur senyawa kimia. Pelaksanaan pelatihan berjalan lancar dan guru-guru merasa puas dengan kegiatan pelatihan. Kualitas produk struktur senyawa kimia yang dihasilkan dari program Chemsketch sangat baik. Guru-guru kimia merasa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang sangat memadai dalam membuat struktur senyawa kimia dan media pembelajaran kimia. Bahkan, mereka menyarankan agar kegiatan pelatihan seperti ini terus dilaksanakan.
iv
DAFTAR ISI
PRAKATA ........................................................................................................................... iii RINGKASAN....................................................................................................................... iv DAFTAR ISI ......................................................................................................................... v BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................... A. Latar Belakang .............................................................................................................. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ............................................................................ C. Rumusan Masalah ......................................................................................................... D. Tujuan Kegiatan............................................................................................................ E. Manfaat Kegiatan .......................................................................................................... F. Khalayak Sasaran Strategis ........................................................................................... BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... A. Pembelajaran Berbantuan Komputer ............................................................................ B. Chemsketch ................................................................................................................... BAB III. METODE PELAKSANAAN ............................................................................... A. Kerangka Pemecahan Masalah ................................................................................... B. Metode Pelaksanaan Kegiatan .................................................................................... D. Analisis Data............................................................................................................... BAB IV. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN ...................................................... A. Hasil Kegiatan ............................................................................................................ B. Pembahasan ................................................................................................................ BAB V. PENUTUP ............................................................................................................. A. Simpulan ..................................................................................................................... B. Saran-Saran ................................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................................
v
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Ilmu kimia adalah bagian dari IPA yang khusus mempelajari struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan tersebut. Pembahasan tentang struktur materi mencakup struktur partikel yang menyusun materi dan bagaimana partikel-partikel sangat kecil tersebut bergabung membentuk materi dengan ukuran yang lebih besar sehingga nanti bisa diamati (makroskopis). Sifat materi dideskripsikan sebagai sifat kimia yang berhubungan dengan jenis partikel materi (mikroskopis). Pembahasan susunan materi mencakup komponen-komponen penyusun materi (mikroskopis) dan perbandingan jumlah komponen penyusun materi. Sementara itu, pembahasan tentang perubahan materi dideskripsikan menjadi perubahan kimia dan perubahan fisika yang fenomenanya bisa diamati (makroskopis), tetapi apa yang terjadi di tingkat materi merupakan kajian mikroskopis. Pembahasan energi yang menyertai perubahan materi mencakup jenis dan jumlah energi serta perubahan energi dari bentuk yang satu ke bentuk yang
lain
(makroskopis).
Sementara
itu,
penyajian
materi
dan
perubahannya
direpresentasikan dengan aspek simbolis. Aspek simbolis ini merupakan bagian yang penting dalam mempelajari kimia. Dengan mengetahui aspek simbolis, dalam hal ini struktur, kita dapat meramalkan sifat suatu materi. Kimia menyajikan proses, notasi-notasi kimia, jenis, dan susunan materi. Prosesproses kimia dapat dituliskan dalam bentuk yang ringkas, seperti persamaan reaksi dengan tidak menghilangkan aspek mikroskopis dan makroskopis yang terjadi pada proses kimia tersebut. Persamaan reaksi ini merupakan aspek simbolis dalam kimia. Semua zat yang terlibat dalam persamaan reaksi juga merupakan aspek simbolik dari kimia. Dengan kata lain, rumus-rumus kimia, seperti lambang atom, lambang unsur, lambang atau rumus senyawa, semuanya ini merupakan aspek simbolis dari kimia. Dari uraian di atas sangat jelas ditunjukkan bahwa sebagian aspek kimia bersifat ”kasat mata” (visible, artinya dapat dibuat fakta konkretnya [makroskopis]). Sebagian aspek lagi seperti partikel materi yang ukurannya sangat kecil tidak kasat mata, tetapi kasat logika. Dengan demikian, semua aspek kimia bersifat kasat logika dan kasat mata. Aspek simbolis menjembatani antara aspek makroskopis dan mikroskopis. Dalam kaitannya dengan belajar kimia, Gabel dan Bunce (1994) menyatakan bahwa kimia melibatkan keterkaitan kajian makroskopis, mikroskopis, dan simbolis.
Aspek simbolis ini merupakan hal penting dalam kimia. Hal ini disebabkan oleh hampir semua topik-topik kimia tidak bisa dilepaskan dari simbol. Simbol yang dimaksud tidak hanya berupa lambang unsur (seperti H, O, C, N, Na, He, P, dan Ca) dan rumus molekul (seperti CO, CO , H O, N , O , dan SO ), rumus empiris (seperti NaCl, SiO , CaO, P O , dan NaOH), tetapi juga persamaan reaksi (seperti CH (g) + O (g) CO (g) + 2H O(g)).
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Penggunaan komputer untuk mendukung pembelajaran sangat penting di era teknologi sekarang ini. Hal ini memudahkan guru dalam mengelola pembelajaran. Sementara itu, keuntungan penggunaan komputer dalam pembelajaran dapat memudahkan siswa memahami materi yang dipelajari. Kenyataannya, tidak banyak guru mengunakan komputer dalam pembelajaran. Guru-guru yang menggunakan komputer untuk membantu pembelajaran umumnya guru-guru muda yang mengikuti perkembangan teknologi. Di lain pihak, guru-guru tua umumnya “alergi” dengan komputer Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan. Pertama, mereka takut mencoba karena takut komputernya rusak. Kedua, daya tangkap mereka dalam mempelajari perintah dari suatu program cukup rendah dan mereka mudah melupakan perintah tersebut. Mungkin, mereka lebih lancar menggunakan mesin ketik untuk mengetik dokumen daripada menggunakan komputer. Penggunaan komputer sekarang ini lebih banyak untuk keperluan pengolah kata, seperti Microsoft Word, dan pengolah angka, seperti Microsoft Excel. Sementara itu, penggunaan komputer untuk keperluan mengajar atau presentasi baru sebatas penggunaan Microsoft Powerpoint. Kemampuan komputer yang lain untuk mendukung proses pembelajaran belum dilakukan secara optimal. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan keterampilan guru-guru menggunakan software pendukung pembelajaran. Software yang banyak digunakan untuk mengembangkan software pembelajaran berbantuan
komputer
adalah
Macromedia
Flash.
Namun,
pembuatan
software
pembelajaran berbatuan komputer menggunakan software Macromedia Flash cukup rumit bagi seorang guru dan memerlukan ketekunan dan menghabiskan banyak waktu. Di lain pihak, guru-guru dituntut mengajar 24 jam mengajar tatap muka. Artinya, mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari software Macromedia Flash untuk membuat software pembelajaran berbantuan komputer. Guru-guru yang menggunakan software pembelajaran berbatuan komputer berbasis Macromedia Flash sangat sedikit jumlahnya. Guru-guru ini tidak membuat software
pembelajaran tersebut, melainkan men-download dari internet atau membeli dari penyedia software, baik dengan cara membeli sendiri maupun dibelikan oleh pihak sekolah. Software
pembelajaran
inipun
sering
mengandung
konsep-konsep
yang
salah
(miskonsepsi). Guru-guru kimia di Kabupaten Badung Bali memiliki permasalahan yang sama, seperti kebanyakan guru-guru kimia yang lain. Permasalahan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut. a. Guru-guru kimia umumnya menggunakan komputer lebih banyak untuk keperluan administrasi, misalnya membuat silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa dengan Microsoft Word dan mengolah nilai siswa dengan Microsoft Excel. b. Kurang dari 30% guru-guru kimia menggunakan komputer untuk membantu proses pembelajaran. Guru-guru kimia ini menggunakan Microsoft Powerpoint untuk mendukung proses pembelajarannya. c. Kurang dari
% guru-guru kimia menggunakan software pembelajaran berbantuan
komputer berbasis Macromedia Flash untuk mendukung pembelajaran yang dilakukan. d. Kurang dari 5% guru-guru kimia mengggunakan software pembelajaran berbantuan komputer berbasis software khusus kimia, seperti Chemsketch, Chemdraw, Hypercamp, ChemDoodle, ChemBioOffice, Pentacle, dan ChemLab. Alasan untuk ini adalah guruguru kimia umumnya tidak mengetahui adanya software khusus kimia tersebut. Ada dua versi software khusus kimia ini, yaitu software berbayar dan software gratis. Software berbayar memiliki fasilitas yang lengkap, sedangkan software gratis fasilitasnya tidak lengkap. Walaupun demikian, dengan software gratis ini masih banyak fasilitas yang dapat dilakukan untuk mendukung pembelajaran kimia. Umumnya, software gratis lebih banyak digunakan. Selain karena alasan hemat, urusan yang ruwet membayar ke bank atau membuat kartu kredit adalah alasan lainnya. Mereka juga takut jika uang mereka transfer hilang atau tidak sampai di tempat tujuan. Mengingat pentingnya penggunaan software khusus kimia ini (Chemsketch) untuk mendukung pembelajaran kimia, pada pengabdian kepada masyarakat ini penulis merasa perlu menyebarluaskan informasi tentang adanya software Chemsketch dan sekaligus melatih dan mendampingi guru-guru kimia menggunakan software tersebut. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah yang dimiliki, guru-guru kimia akan dapat mendukung pembelajaran kimia dengan Chemsketch ini. Pada akhirnya, tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
C. Rumusan Masalah Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa pelatihan penggunaan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia kepada guru-guru kimia di Kabupaten Badung Bali. Dengan demikian, rumusan masalah yang dipecahkan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat dirumuskan sebagai berikut. a. Bagaimana kualitas produk struktur senyawa kimia yang dibuat oleh guru-guru kimia peserta pelatihan? b. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch yang dibuat oleh guru-guru kimia peserta pelatihan? c. Bagaimana pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan?
D. Tujuan Kegiatan Sejalan dengan rumusan masalah pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, tujuan yang ingin dicapai adalah a. melatih guru-guru kimia membuat rumus struktur senyawa kimia menggunakan software Chemsketch, b. melatih guru-guru kimia membuat media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch, c. mendeskripsikan pendapat siswa terhadap kegiatan pelatihan yang diikuti.
E. Manfaat Kegiatan Manfaat kegiatan P2M dapat diuraikan sebagai berikut. a. Guru-guru kimia, khususnya guru-guru kimia di Kabupaten Badung Bali, diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan membuat struktur senyawa kimia dan peralatan kimia sehingga produk ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran kimia. b. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki berkaitan dengan penggunaan Chemsketch, guru-guru kimia dapat menggunakan software sejenis, seperti Chemdraw, Hypercamp,
ChemDoodle,
ChemBioOffice,
Pentacle,
dan
ChemLab
sehingga
pembelajaran kimia yang dilaksanakan menjadi lebih menarik yang pada akhirnya dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Peningkatan minat dan motivasi belajar siswa ini akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa.
F. Khalayak Sasaran Strategis Sasaran dari kegiatan P2M ini adalah guru-guru kimia yang ada di Kabupaten Badung Bali. Pemilihan khalayak sasaran ini didasarkan atas di Kabupaten Badung Bali banyak terdapat guru-guru kimia yang potensial, seperti salah seorang di antaranya menjadi guru instruktur kurikulum 2013 tingkat nasional. Selain ini guru ini sering menerapkan model pembelajaran berbasis teknologi informasi. Namun secara umum, kemampuan guru-guru kimia yang lain menggunakan software untuk mendukung pembelajaran kimia masih sangat terbatas. Alasan guru tidak menggunakan software khusus kimia untuk mendukung pembelajaran kimia adalah sebagai berikut. Pertama, guruguru kimia tidak mengenal software khusus kimia, seperti misalnya Chemsketch, sehingga mereka tidak pernah berlatih menggunakan software ini. Kedua, guru-guru kimia malas berlatih menggunakan
software khusus kimia pendukung pembelajaran karena
pengoperasian software ini cukup rumit. Ketiga, mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari software khusus kimia pendukung pembelajaran kimia karena mereka cukup sibuk mengajar untuk mengejar target 24 sks.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Berbantuan Komputer Komputer adalah hasil karya manusia yang mampu membawa perubahan besar dalam berbagai bidang pekerjaan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan, komputer sebagai hasil dari teknologi modern sangat membuka kemungkinan-kemungkinan yang besar untuk menjadi alat pendidikan. Khususnya dalam pembelajaran, komputer dapat digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran kepada peserta didik. Selain itu, komputer dapat juga digunakan sebagai media yang memungkinkan peserta didik belajar secara mandiri dalam memahami suatu konsep. Hal ini sangat memungkinkan karena komputer mempunyai kemampuan mengkombinasikan teks, suara, warna, gambar, gerak, dan video, serta memuat suatu kepintaran yang sanggup menyajikan proses interaktif. Pada umumnya dalam bidang pendidikan, penggunaan teknologi berbasis komputer merupakan cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber berbasis mikroprosesor. Dalam hal ini, informasi atau materi yang disampaikan disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan. Berbagai jenis aplikasi teknologi komputer dalam pendidikan umumnya dikenal dengan istilah ”Computer-Asissted Instruction (CAI)” atau Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) (Criswell, 1989).” Dalam pembelajaran berbantuan komputer peserta didik berhadapan dan berinteraksi secara langsung dengan komputer. Interaksi antara komputer dengan peserta didik ini terjadi secara individual sehingga apa yang dialami oleh seorang peserta didik akan berbeda dengan apa yang dialami oleh peserta didik yang lainnya. Pembelajaran berbantuan komputer CAI telah dikembangkan akhir-akhir ini dan telah terbukti manfaatnya untuk membantu guru dalam mengajar dan membantu peserta didik dalam belajar. Komputer dapat sekaligus membantu puluhan peserta didik dan di masa yang akan datang komputer diharapkan dapat membantu ribuan peserta didik sekaligus. Criswell (1989) mendefinisikan CAI atau Computer-Aided Learning (CAL) sebagai penggunaan komputer dalam menyampaikan bahan pembelajaran dengan melibatkan peserta didik secara aktif dan menghasilkan umpan balik. Komputer menjadi populer sebagai media pembelajaran karena komputer memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh media pembelajaran lain. Keistimewaan komputer, di antaranya menurut Gagne dan Briggs (dalam Munir, 20
) adalah sebagai berikut.
a. Hubungan interaktif, komputer menyebabkan terwujudnya hubungan di antara rangsangan dan jawaban, serta dapat menumbuhkan inspirasi dan meningkatkan minat belajar. b. Pengulangan, komputer memberi fasilitas bagi pengguna untuk mengulang apabila diperlukan dan juga untuk memperkuat proses belajar serta memperbaiki ingatan. Dalam pengulangan diperlukan kebebasan dan kreativitas dari para peserta didik. c. Umpan balik dan penguatan, komputer membantu peserta didik memperoleh umpan balik terhadap pelajaran secara leluasa dan dapat memacu motivasi belajar dengan penguatan positif yang diberikan apabila peserta didik memberi jawaban. Selain memiliki keistimewaan, pembelajaran berbantuan komputer menurut Nasution (1994) mempunyai sejumlah keuntungan, di antaranya adalah sebagai berikut. a. Komputer dapat membantu peserta didik dan guru dalam pembelajaran karena komputer tersebut ”sabar cermat mempunyai ingatan yang sempurna.” Komputer sangat sesuai untuk latihan dan pembelajaran remidi, mengingat tak ada guru yang dapat memberikan latihan tanpa jemu-jemunya seperti komputer. b. Pembelajaran berbantuan komputer memiliki banyak kemampuan yang dapat dimanfaatkan dengan segera, seperti membuat hitungan atau mereproduksi grafik, gambar, dan memberikan bermacam-macam informasi yang tak mungkin dikuasai oleh manusia manapun. c. Pembelajaran berbantuan komputer sangat fleksibel dalam mengajar dan dapat diatur menurut keinginan perancang pembelajaran atau penyusun kurikulum. d. Pembelajaran berbantuan komputer dan mengajar oleh guru dapat saling melengkapi. Apabila komputer tidak dapat menjawab pertanyaan peserta didik, dengan sendirinya guru akan menjawabnya. Ada kalanya komputer dapat memberi jawaban yang tak dapat dengan segera dijawab oleh guru. e. Selain itu, komputer dapat pula menilai hasil belajar setiap peserta didik dengan segera. Dengan
adanya
keistimewaan
komputer,
sistem-sistem
komputer
dapat
menyampaikan pembelajaran secara langsung kepada para peserta didik melalui cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan ke dalam sistem. Hal ini sebagaimana telah dikemukakan di atas, yaitu yang dikenal dengan pembelajaran berbantuan komputer. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Dalam hal ini, salah satunya adalah pembelajaran berbantuan komputer.
Pembelajaran berbantuan komputer telah memberi peran yang baru kepada guru. Untuk dapat mengembangkan model pembelajaran berbantuan komputer, guru harus bekerja sama dengan para ahli lain yang bertalian dengan komputer dalam memprogram pembelajaran. Itu memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang bahan ajar, tentang proses pembelajaran, tentang jiwa dan perkembangan peserta didik dan yang jelas juga harus tahu bagaimana berkomunikasi dengan komputer (Munir, 2013). Guru juga harus mengenal kemampuan dan keterbatasan komputer dan harus mengetahui bagaimana guru harus berperan untuk membantu peserta didik. Selain semua itu harus menjadi kompetensi guru, pembelajaran berbantuan komputer tentu menuntut guru memiliki kompetensi dalam mengoperasionalkan komputer. Agar guru dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berbasis komputer dalam pembelajaran, diperlukan keterampilan dari pihak guru serta sikap positif terhadap kemajuan tersebut. Mengingat, betapa pun majunya teknologi informasi dan komunikasi berbasis komputer, peran guru memang tidak bisa digantikan oleh apapun, termasuk oleh teknologi komputer. Perkembangan
komputer
dalam
bidang
pendidikan,
khususnya
dalam
pembelajaran, sebenarnya, merupakan mata rantai dari sejarah teknologi pembelajaran. Pembelajaran dengan berbantuan komputer telah dikembangkan akhir-akhir ini dan telah membuktikan manfaatnya untuk membantu guru dalam mengajar dan membantu peserta didik dalam belajar. Pembelajaran berbantuan komputer menunjang implementasi kurikulum, membantu upaya meningkatkan minat belajar, dan menjadi pelengkap sumber belajar. Kehadiran teknologi komputer dalam pembelajaran hanya bertindak sebagai pelengkap, tambahan (suplemen) atau alat bantu bagi guru. Menurut Munir (2013), pembelajaran
berbantuan
komputer
menyampaikan
bahan
pembelajaran
dengan
melibatkan peserta didik secara aktif serta menyediakan umpan balik. Pembelajaran berbantuan
komputer
merupakan pembelajaran
yang memfungsikan software atau
perangkat lunak komputer sebagai media bagi siswa untuk berinteraksi dengan komputer dalam aktivitas pembelajaran, baik di kelas atau di rumah (Patmanthara, 2007). Pembelajaran berbantuan komputer merupakan aplikasi komputer sebagai kesatuan dalam sistem pembelajaran terhadap proses belajar dan mengajar dengan tujuan menolong siswa dalam belajarnya. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbantuan komputer efektif meningkatkan prestasi belajar siswa. Ini didukung oleh hasil-hasil penelitian
sebelumnya. Gulek dan Demirtas (2005) melaporkan bahwa pembelajaran berbantuan laptop mempunyai dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Sementara itu, Serin (2011) menyelidiki pengaruh pembelajaran berbasis komputer pada prestasi belajar dan keterampilan pemecahan masalah siswa. Hasil penelitiannya adalah pembelajaran berbasis komputer efektif meningkatkan prestasi belajar dan keterampilan pemecahan masalah siswa. Di lain pihak, Cheng, Cheng, dan Chen (2012) menyelidiki efek pembelajaran berbantuan multimedia dan gaya belajar pada prestasi belajar siswa. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa pembelajaran berbantuan multimedia lebih baik daripada pembelajaran tradisional dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
B. Chemsketch Chemsketch adalah salah satu software yang andal untuk membuat struktur molekul dua dan tiga dimensi, persamaan reaksi, peralatan kimia dan sebagainya. Selain Chemsketch, software lain yang biasa digunakan misalnya ChemDoodle, ChemDraw, Hypercamp, ChemBioOffice, Pentacle, dan ChemLab. Chemscketch sangat mudah digunakan dan fasilitasnya cukup lengkap. Hampir semua aspek simbolis dan aspek proses dalam kimia dapat dibuat, misalnya lambang atom, lambang unsur, struktur Lewis, rumus empiris, rumus molekul, rumus struktur baik dua maupun tiga dimensi, pemberian nama struktur senyawa kimia atau pembuatan rumus struktur dari nama senyawa kimia, rotasi struktur senyawa kimia, pembuatan struktur biomolekul, pembuatan struktur polimer, pembuatan misel, persamaan reaksi, diagram, orbital atom, dan peralatan kimia. Penggunaan Chemketch ini tidak memerlukan pengetahuan atau keterampilan khusus. Chemsketch ini berbasis template. Dengan menggunakan template yang ada, kita akan dapat menggambar semua struktur kimia, misalnya hidrokarbon, senyawa turunan alkana, benzena dan turunannya, alkaloid, asam amino, lemak, karbohidrat, protein, dan asam nukleat. Berikut ini ditunjukkan beberapa penggunaan Chemskech dalam penggambaran rumus struktur dan peralatan lab (ACD/ChemSketch
)
H3C O
O O
CH3
CH3
HO
H N
O
O
HO
NH
Li
O
H
O
N
CH3
N H
O
HN
N O
HN
O H3C NH
HO
O
N
O
O
O
H N O
N
N
O
Gambar
1 Beberapa rumus struktur senyawa karbon
O HO biphenyl-3-carboxylic acid
Gambar 2. Pemberian nama senyawa kimia dari rumus struktur
N
25 oC
+
benzene
Gambar
Persamaan reaksi kimia
O HO
O
P
O
P
OH
O O
P
OH
OH
O
O
OH
OH
N
OH O
-
O
CH3
OH
N
P
N
O N
O
O
N
-
NH
P
O N
O
O
O
O
CH3 O O
-
P O
O O
NH
O
O N O
-
CH3
P
N N
O
OH
O
OH OH
OH O
H OH
H
O
HO
O OH
H
H
OH
H
H
H H
Gambar
OH
H H
NH
O
OH
Senyawa pembentuk biomolekul
N
NH2
O
O OH HO OH H OH H
H
OH H OH OH
OH
OH
H H H
Gambar
H
Struktur Fisher
H
CH3
H
CH CH H3 3
H H
H
H
H H
H
CH3
HH
H
Gambar
O
HH
H H H H
Struktur Newman
Molecular Formula Formula Weight OH Composition Molar Refractivity
= C7H6O2 = 122.12134 = C(68.85%) H(4.95%) O(26.20%) = 33.18 ± 0.3 cm 3
Molar Volume
= 101.9 ± 3.0 cm 3
Parachor Index of Refraction Surface Tension Density Dielectric Constant Polarizability Monoisotopic Mass Nominal Mass Average Mass
= 269.4 ± 4.0 cm 3 = 1.564 ± 0.02 = 48.7 ± 3.0 dyne/cm = 1.197 ± 0.06 g/cm 3 = Not available = 13.15 ± 0.5 10-24cm3 = 122.036779 Da = 122 Da = 122.1213 Da
Gambar
Penentuan sifat-sifat suatu senyawa
Gambar
Struktur fuleren
21
18
CH3
12 11
19
CH3
1 2
10
3
5
16
H
9
14
4
H
7
6
Gambar
Struktur steroid
9
10 14
11 12
16
18
2
1
18
H 13
CH3
CH3
2
10
8
3
5
1
4
H3C
28
9
H CH3
H
20
20
23
17
H
16 15
CH3 30
6
29
Gambar
26
24
22
14
7
4
21
21
11
H
Struktur alkaloid
H3C 12
6 5
3
N H
Gambar
7
19
13
17
8
N
15
19
15
8
H
H
17
13
CH3
20
Struktur terpen
25
CH3
CH3 27
Gambar
Gambar
Gambar
12 Asam nukleat
13 Struktur tiga dimensi
14 Gambar beberapa jenis orbital atom (-359 kJ/mol predicted)
energy
151 kJ/mol resonance energy -240 kJ/mol predicted
8 kJ/mol resonance energy 240 kJ/mol -208 kJ/mol
-120 kJ/mol
-232 kJ/mol
energy
Gambar
15 Diagram tingkat energi benzena
Gambar
16 Lab kit
Thermometer sing out from instructor
Water out West condenser
Vigreux column
Vacum adapter
Water in
200 mL round-bottom flask immerse in heat bath
Receiving flask immerse in ice bath
Gambar
17 Set alat distilasi
Chemsketch telah berhasil digunakan untuk mendukung pembelajaran kimia, khususnya pada topik hidrokarbon. Sitepu (2011) melaporkan bahwa pemanfaatan media Chemsketch dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran resitasi. Sementara itu, Yu dan Chen (2012) melaporkan bahwa aplikasi software komputer yang dapat digunakan dalam pembelajaran kimia adalah Powerpoint, Chemoffice, computer simulation softwares, LabVIEW software, beberapa computational chemistry softwares, dan software kimia yang lain, seperti ACD/ChemSketch, ChemDB, Chemical Reagent Calculator, Atom Builder and Atoms, dan Symbols and Equations. Software komputer ini dapat membantu siswa mempelajari kimia menjadi lebih mudah.
BAB III. METODE PELAKSANAAN
A. Kerangka Pemecahan Masalah Pemecahan masalah di atas didekati dengan menggunakan kerangka berpikir, seperti ditunjukkan di bawah. Masalah yang ada di lapangan diidentifikasi, kemudian dirumuskan alternatif pemecahan masalahnya. Kemudian, dari alternatif pemecahan masalah yang berhasil diidentifikasi, dipilih alternatif yang paling mungkin dan tepat sasaran untuk mengatasi masalah yang ada. Setelah memilih alternatif yang paling mungkin dan tepat sasaran, selanjutnya dirumuskan metode kegiatan/pelaksanaan pemecahan masalah.
Permasalahan Kurangnya pengetahuan guru tentang software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch Kurangnya kemampuan guru menggunakan software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch
Metode Kegiatan Pelatihan penggunaan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia
Gambar
Alternatif Pemecahan Masalah Menugaskan guru-guru mencari software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch, di internet Menyediakan software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch Melatih guru-guru kimia menggunakan software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch Menyediakan buku panduan penggunaan software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch
Alternatif yang paling mungkin dan tepat sasaran Menyediakan buku panduan penggunaan software dan melatih guru-guru kimia menggunakan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia
Bagan Skematis Kerangka Pemecahan Masalah
B. Metode Pelaksanaan Kegiatan Metode pelaksanaan kegiatan berupa pelatihan dan pendampingan. Kegiatan pelatihan dan pendampingan penggunaan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. ) Berkoordinasi dengan Ketua MGMP Kimia Kabupaten Badung Bali Tim pelaksana P2M berkoordinasi dengan Ketua MGMP Kimia Kabupaten Badung Bali berkaitan dengan kegiatan pelatihan dan pendampingan, terutama mengenai tempat dan jadwal pelaksanaan. Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini akan dilaksanakan sekitar bulan Juni sampai September
. Ketua MGMP Kimia diharapkan dapat
membantu tim pelaksana menyiapkan prasarana dan sarana penunjang pelaksanaan kegiatan pelatihan. Ketua MGMP Kimia juga menyurati anggota MGMP untuk menjadi peserta dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan. Jumlah guru-guru kimia yang terlibat dalam kegiatan P2M ini sebanyak
orang.
) Penyiapan materi pelatihan Sebelum pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pendampingan tentang penggunaan Chemsketch tim pelasana P2M menyiapkan materi pelatihan yang dapat digunakan oleh guru-guru kimia sebagai panduan dalam pelaksanaan pelatihan dan pendampingan. Materi ini dikembangkan dari Chemsketch tutorial. Chemsketcth tutorial ini ter-install bersama ketika kita meng-install master software Chemsketch. Materi pelatihan yang dibuat dari struktur senyawa kimia yang paling sederhana ke struktur kimia yang kompleks. Dari struktur senyawa kimia dua dimensi, materi dikembangkan lebih lanjut ke struktur senyawa kimia tiga dimensi, pemberian nama dari struktur senyawa kimia, penentuan sifatsifat senyawa kimia, orbital atom, diagram, dan alat praktikum kimia.
) Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan Chemsketch Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan Chemsketch didasarkan atas buku panduan materi pelatihan yang telah disiapkan. Pada kegiatan pelatihan dan pendampingan ini seluruh peserta diminta membawa laptop. Peserta berlatih membuat struktur senyawa kimia dari struktur sederhana ke struktur kompleks dan seterusnya sesuai dengan urutan materi pelatihan. Instruktur kegiatan pelatihan ini terdiri atas dua orang dosen dan enam orang mahasiswa yang besaral dari Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha.
) Pembuatan media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch Struktur senyawa kimia yang telah dibuat oleh peserta sebelumnya diintegrasikan ke dalam media pembelajaran kimia. Media pembelajaran kimia yang dibuat oleh peserta berbasis powerpoint atau flash. Peserta diberi kebebasan memilih software powerpoint atau flash tergantung dari penguasaan, kesukaan, atau tingkat kemudahan yang dirasakan oleh peserta. Gambar berupa struktur senyawa kimia yang telah dibuat dengan Chemsketch disalin (di-copy) dan kemudian di tempel (di-paste) pada slide powerpoint atau flash.
) Implementasi media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch melalui penelitian tindakan kelas Media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch yang telah dibuat oleh guru-guru kimia peserta pelatihan diberikan masukan-masukan oleh pelaksana P2M. Media pembelajaran ini selanjutnya dimplementasikan oleh guru-guru kimia melalui kegiatan penelitian kelas. Dengan kata lain, guru-guru kimia peserta pelatihan melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan media pembelajaran berbasis Chemsketch.
C. Kegiatan Evaluasi Keberhasilan kegiatan pelatihan dan pendampingan penggunaan Chemsketch ini bagi guru-guru kimia di Kabupaten Badung Bali dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan. Tabel berikut menyajikan aspek yang dievaluasi dan indikator pencapaian tujuan. Tabel . Hubungan antara aspek yang dievaluasi dan indikator pencapaian tujuan Aspek yang dievaluasi
Indikator pencapaian tujuan
Kualitas produk struktur senyawa kimia yang dihasilkan pada saat pelatihan oleh guruguru kimia
Skor kualitas produk struktur senyawa kimia yang dihasilkan pada saat pelatihan minimal sebesar 85 (kualitas baik)
Kualitas media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch
Skor kualitas media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch minimal sebesar 85 (kualitas baik)
Untuk menilai kualitas produk yang dihasilkan dari pelatihan ini, rubrik dikembangkan. Rubrik ini mengandung deskriptor dan subdeskriptor yang memudahkan tim pelaksana P2M melakukan penilaian terhadap produk yang dihasilkan dari kegiatan P2M ini. Pada akhir kegiatan pelatihan, pelaksana P2M mengukur pendapat guru-guru kimia peserta pelatihan terhadap kegiatan pelatihan Chemsketch yang diikuti. Pendapat guru-guru kimia ini dikumpulkan dengan mewawancari tiga orang guru kimia.
D. Analisis Data Data yang diperoleh dari kegiatan P2M ini berupa skor produk struktur senyawa kimia dan media pembelajaran yang dibuat oleh guru-guru kimia serta pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan Chemsketch. Kualitas produk struktur senyawa kimia dan media pembelajaran yang dibuat oleh guru-guru kimia ditentukan dengan menghitung
skor rata-rata dan standar deviasi. Di lain pihak, pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan Chemsketch dianalisis secara deskriptif.
BAB IV. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Kegiatan Jumlah peserta kegiatan pelatihan penggunaan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia bagi guru-guru kimia di Kabupaten Badung sebanyak
orang.
Selama kegiatan guru-guru kimia sangat antusias mengikuti pelatihan. Guru-guru kimia dibimbing oleh pelaksana P2M dan dibantu oleh mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah komputer untuk kimia. Kegitan pelatihan berjalan dengan lancar dan secara umum guru-guru dapat membuat struktur senyawa kimia dengan baik. Beberapa struktur senyawa kimia yang dilatikan untuk dibuat oleh guru-guru kimia adalah sebagai berikut. O OH H3C
CH3
n CH3 H H
H
H
H
H
H
H
C
C
C
C
C
C
H
H
H
H
H
H
C
C
H C
C
H
C
H
H
H
C H
Gambar 4.1 Struktur senyawa kimia dua dimensi
Gambar 4.2 Struktur senyawa kimia tiga dimensi x x x x
F Si F x x x
x x
x x
x
x
x
Gambar 4.3 Struktur Lewis
F
x x
x x
H
x x
x
H Nx H
x
x
x
x
x x
x x
x
x x
H H Ox H C H H H x
F
x x
CH3
H H N xH
H H N xH H
+
x
x
+
x
x
H
Gambar 4. Ikatan kovalen koordinasi
H C
H H
Br
Gambar 4.5 Struktur dalam ruang Cl
Cl C
H
C
H
Cl C
H
C
Cl
H
isomer cisisomer transGambar 4. Isomer geometri
x
H Ox
H
H
O H
Gambar 4. Kepolaran molekul
H H
H
O
O
H
Gambar 4. Ikatan hidrogen CHO
CHO
H
OH
H
OH
H
OH
H
OH
HO
H
HO
H
H
OH
H
OH
CH 2OH
CH 2OH
Gambar 4. Struktur Fisher
H
CH3
H
H H
H
H
H H
H
CH3
H
Gambar 4.
H3C
Struktur glukosa bentuk “kursi”
CH CH2
HO
H2SO4
+
Gambar 4.
Struktur Proyeksi Newman
H2O
Gambar 4.
CH CH3
H3C
Persamaan reaksi OH
OH O
H
O H
H H
H OH
H
OH
O
HO
H OH
H H
H2O H
OH
OH
Gambar 4.1 Ikatan glikosida
H
H
F
F
H
H
H
C
C
C
C
C
C
H
H H H H H 2,3-difluorohexane
Menghasilkan nama senyawa kimia dari strukturnya A
B
Ea potensial
Gambar 4.
H
A + BC
C
Eao
AB + C koordinat reaksi
Gambar 4.1 Diagram reaksi eksoterm
Gambar 4.1 Orbital atom Dua pasang elektron digunakan bersama
+8
+8
Atom O
Atom O
+8
+8
Molekul O2
Gambar 4.1 Ikatan kovalen
Gambar
Set alat distilasi
Guru-guru kimia peserta pelatihan memberikan respon yang sangat positif terhadap kegiatan pelatihan. Hal ini dapat diketahui dari pendapat tiga orang guru yang dijaring melalui wawancara. Mereka berpendapat bahwa pelatihan chemsketch sangat bermanfaat dalam mengajarkan materi kimia khususnya materi kimia yang berkaitan dengan struktur senyawa kimia seperti senyawa organik. Masih menurut mereka, dengan software chemsketch mereka dapat membuat struktur senyawa kimia dan reaksi kimia dengan sangat mudah.
B. Pembahasan Pelatihan Chemsketch merupakan suatu program pelatihan yang sangat bermanfaat bagi guru-guru. Program pelatihan ini membantu guru-guru terutama dalam pembuatan struktur senyawa kimia. Struktur senyawa kimia merupakan aspek dasar yang harus dikuasai oleh siswa dalam mempelajari kimia-kimia yang lain. Melalui struktur kimia, siswa dapat memahami sifat senyawa kimia karena dari struktur siswa akan dapat mengetahui kereaktifan suatu senyawa kimia. Oleh karena itu, struktur senyawa kimia biasanya diajarkan di bagian awal ketika kita mempelajari kimia. Pelatihan Chemsketch ini dapat membantu guru-guru kimia membuat bahan ajar, hand out, lembar kerja siswa, dan bahkan media pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh ketika guru-guru kimia menyajikan materi kepada siswa, penyajian struktur kimia adalah suatu kewajiban. Tanpa penyajian struktur kimia, baik guru maupun siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami materi kimia. Kualitas produk struktur senyawa kimia yang dibuat oleh guru-guru kimia peserta pelatihan tergolong sangat baik. Karena pada saat pembuatan struktur senyawa kimia selama pelatihan guru-guru dibimbing oleh beberapa orang instruktur. Pelaksana kegiatan P2M melibatkan enam instruktur untuk dapat mendampingi guru-guru dalam berlatih membuat struktur senyawa kimia. Dalam pelatihan tersebut kebanyakan guru sudah dapat mengikuti pembuatan struktur senyawa kimia dengan baik dengan mengikuti langkahlangkah yang terdapat dalam buku modul pelatihan. Beberapa orang guru masih memerlukan bantuan secara intensif. Hal ini disebabkan oleh perintah-printah dalam Chemsketch relatif baru bagi mereka. Hal ini terjadi karena mereka kurang terbiasa menggunakan perintah-perintah yang adalah dalam software komputer. Dengan bimbingan dari instruktur, guru-guru kimia tersebut dapat mengikuti dan membuat struktur senyawa kimia dengan baik. Ketertarikan guru-guru kimia peserta pelatihan dalam mempelajari software Chemsketch dapat diketahui dari respon guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan. Guru-guru kimia sangat senang mengikuti kegiatan pelatihan pengggunaan Chemsketch dalam pembuatan struktur senyawa kimia. Mereka berpendapat bahwa software Chemsketch merupakan software yang sangat baik untuk membuat struktur senyawa kimia. Selain itu, mereka juga beranggapan bahwa struktur senyawa kimia (dua atau tidga dimensi) yang dibuat dengan software Chemsketch sangat menarik. Guru-guru kimia
peserta pelatihan juga berpandangan bahwa mereka memperoleh banyak pengetahuan dan keterampilan selama kegiatan pelatihan penggunaan Chemsketch.
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan Chemsketch dapat menyajikan berbagai macam struktur senyawa kimia dari struktur senyawa sederhana sampai ke struktur senyawa kompleks. Pelatihan Chemsketch dapat membantu guru-guru dalam membuat struktur senyawa kimia, bahkan struktur senyawa kompleks. Kualitas produk struktur senyawa kimia yang dibuat oleh guru-guru kimia dengan software Chemsketch tergolong sangat baik. Guru-guru kimia menyambut sangat baik pelaksanaan pelatihan Chemsketch ini. Dengan Chemsketch ini, mereka sangat terbantu membuat struktur senyawa kimia dan membuat media pembelajaran kimia.
B. Saran-Saran Guru-guru kimia dapat menggunakan Chemsketch untuk membuat struktur senyawa kimia. Struktur senyawa kimia yang telah dibuat melalui program Chemsketch dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran kimia. Penelitian penerapan media pembelajaran berbasis Chemsketch dalam pembelajaran kimia masih sangat terbatas. Oleh karena itu, guru-guru kimia perlu menyelidiki pengaruh media pembelajaran berbasis Chemsketch dalam pembelajaran kimia terhadap hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA ACD/ChemSketch Version 12.0 for Microsoft Windows: Tutorial Drawing Chemical Structures and Graphical Images. ( ) Advanced Chemistry Development, Inc. Diakses 25 Maret 2012, dari http://www.ch.pw.edu.pl/~kazek/chemia/chemsk_ t12.pdf. Cheng, Y. H., Cheng, J. T., Chen, D. J. (2012). The Effect of Multimedia Computer Assisted Instruction and Learning Style on Learning Achievement, WSEAS Transactions On Information Science And Applications, ( ) Criswell, E. L. (1989). The Design of Computer Based Instruction. New York: Curtaain Publishing. Gabel, D. L. & Bunce, D. M. (1994). Research on Problem Solving: Chemistry. Dalam D. L. Gabel. Handbook of Research on Science Teaching and Learning. (hal. 301326). New York Macmillan Publishing Company. Gulek, J. C. & Demirtas, H. (2005). Learning with Technology: The Impact of Laptop Use on Student Achievement, The Journal of Technology, Learning, and Assessment, ( ) Krisiyanto. Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer. Diakses 1 September 2012, dari http://krizi.wordpress.com/2011/09/12/makalah-pembelajaran-berbasis-komputer. Munir. (2013). Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Nasution. (1994). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Padmanthara, S. (2007). Pembelajaran Berbantuan Komputer dan Manfaat sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Teknodik ( ) Serin, O. (2011). The Effects of The Computer-Based Instruction on the Achievement and Problem Solving Skills of the Science and Technology Students, The Turkish Online Journal of Educational Technology, ( ) Sitepu, C. P. K. (2011). Pengaruh Pemanfaatan Chemsketch dalam Pembelajaran yang Menggunakan Metode Resitasi terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kimia di SMK Kelas XI. Diakses 2 September 2013, dari http://digilib.unimed.ac.id/UNIMEDMaster. Yu, W. & Chen, L. (2012). The Application of Computer Softwares in Chemistry Teaching, International Journal of Education and Management Engineering, 12, -
Lampiran-Lampiran LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Halaman sampul modul pelatihan
Lampiran . Foto-foto Kegiatan