LAPORAN PROGRAM P2M DANA DIPA
PEMANFAATAN PERANGKAT SIMULASI AKUNTANSI BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAGI USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN BULELENG
TIM PENGUSUL Gede Adi Yuniarta, SE, M.Si, Ak (0016067903) Drs. I Wayan Cipta, MM (0001125903) I Putu Gede Diatmika, SE, M.Si, Ak (0015087003)
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha Dengan SPK Nomor : 71/UN48.15/LPM/2014 Tanggal 13 Februari 2014
JURUSAN AKUNTASI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan Rahmat-nya, maka kegiatan pengandian pada masyarakat ini dapat terlaksana tepat waktu. Untuk
mencapai tujuan kegiatan ini melalui proses yang panjang dan banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka tidak berlebihan kalau dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan di dalam pelaksanaan kegiatan ini. Terutama pihak Pihak Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Undiksha Singaraja, Para Pengelola UKM di Buleleng yang berpartisipasi dalam kegaiatan ini, Rekan Dosen Sejawat dan narasumber, serta pihak lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kami menyadari bahwa kegiatan ini jauh dari sempurna. Karena itu kami akan sangat berterima kasih bila ada yang memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan kegiatan ini. Akhir kata, semoga dapat memberikan manfaat bagi pihak yang berkepentingan.
Singaraja, September 2014
Tim Pelaksana P2M
DAFTAR ISI Prakata............ ………………………………………………………………………… i Daftar Isi ……………………………………………..………………………………… ii Bab I
Pendahuluan ……......................................................……………………… 1 1.1. Pendahuluan ... ………………………………………………….............. 1 1.2. Analisis Situasi ………………………………………………….............. 2 1.3 Identifikasi dan Perumusan Masalah ......................……………………… 3 1.4 Tujuan Kegiatan .......................................................................................... 4 1.5 Manfaat kegiatan... ....................................................................................... 4 1.6 Kebermanfaatan sasaran strategi ................................................................... 4
Bab II
Tinjauan Pustaka ....................................................................................... ... 5
2.1. Bahan Ajar dan Perangkat Pembelajaran ..…………………………………. 5 2.2 Hakekat simulasi akuntansi
……. ……………………………. ............... 5
Bab III Materi dan metode Pelaksanaan ................................................................ 8 3.1 Kerangka pemecahan Masalah...................................………………………8 3.2 Metode yang digunakan ............. ................................... ............................. 9 3.3. Rancangan Evaluasi ......... ........................................................................ 10 Bab IV Hasil dan Pembahasan ..................................................................................... 11 4.1 Hasil Kegiatan dan Pembahasan ...………………………………………....11 Bab V Penutup ………..…………........................................................................... 5.1 Simpulan ……………………………………………………………….
20 20
5.2 Saran ……………………………………………………………………... 20 Daftar Pustaka ................................................................................................................ 21 Lampiran...........................................................................................................................22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENDAHULUAN Informasi akuntansi dipergunakan untuk menilai aktivitas manajemen dalam mengelola asset yang dipercayakan kepadanya (fungsi stewardship) serta dipergunakan pula sebagai alat pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang mempergunakannya. Pihakpihak yang mempergunakan akuntansi sebagai media pengambilan keputusan memiliki berbagai kepentingan yang berbeda-beda. Kepentingan ini harus dapat dipenuhi melalui sebuah pelaporan keuangan yang bersifat umum yang disusun melalului sebuah standar yang baku. Untuk itu, akuntansi mutlak memiliki sebuah kerangka konseptual yang merupakan sebuah, “sistem yang koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling behubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan”. Demikian juga halnya pada UKM pemahaman akuntansi sangat diperlukan didalam penyusunan laporan keuangan supaya dapat memberikan manfaat maksimal untuk pengelolaan. Pengguna informasi akuntansi adalah; (1) Manajemen dalam hal ini menggunakan laporan keuangan untuk menyusun program kerja, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam mencapai tujuan, melakukan tindakan tindakan koreksi yang diperlukan dan sebagai salah satu sarana pertanggungjawaban, (2) Karyawan memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan. (3) Pemilik memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui kinerja usaha, digunakan sebagai dasar perencanaan investasi berikutnya, (4) Pemerintah memerlukan informasi keuangan terutama untuk control dan kebijakan berikutnya, (5) Calon debitur dan debitur memerlukan informasi keuangan sebagai dasar pertimbangan pemberian kredit dan mengevaluasi kredit yang sudah diberikan, dan (6) masyarakat umum lainnya yang dapat digunakan untuk kepentingan penelitian, komparatif dan perkembangan perekonomian. Untuk dapat mencapai tujuan akuntansi diatas maka diperlukan suatu pemahaman Akuntansi. Sistem akuntansi merupakan organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh 1
manajemen guna memudahkaan pengelolaan perusahaan. Komponen utama dari sistem akuntansi adalah istilah- istilah dari akuntansi yang saling terkait dalam pembentukan suatu sistem akuntansi. Untuk dapat memahami akuntansi maka perangkat pendukung berupa media simulasi yang tepat yang dapat memudahkan pemakai dalam memahami substansi akuntansi terutama akuntansi untuk UKM.
1.2 ANALISIS SITUASI Usaha kecil dan menengah (UKM) mempunyai kedudukan dan fungsi yang penting yang secara bersama-sama dengan badan usaha milik negara
atau swasta melakukan
berbagai usaha demi tercapainya kesejahteraan bagi masyarakat. Fungsi UKM yaitu mempersatukan, mengarahkan dan mengembangkan daya kreasi, daya cipta, serta daya usaha rakyat, terutama mereka yang serba terbatas kemampuan ekonominya agar mereka dapat turut serta dalam kegiatan perekonomian. UKM berperan mempertinggi taraf hidup dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat pada umumnya. Demikian juga UKM yang berada di Kabupaten Buleleng, selama ini memberikan peranan yang sangat besar dalam menghidupkan perekonomian masyarakat. Berdasarkan hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan di tahun 2012 dengan judul implementasi standar akuntansi keuangan (SAK) ETAP pada UKM di Kabupaten Buleleng menunjukkan bahwa UKM mengalami kendala dalam pemahaman penerapan akuntansi dalam operasional usahanya, upaya yang mereka lakukan adalah dengan meningkatkan kemampuan tenaga akuntansi mereka melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan secara insidental baik yang dilakukan oleh instansi terkait maupun melalui kegiatan yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Namun upaya yang mereka lakukan belum menghasilkan hasil yang opimal, ditambah lagi dengan tingkat mutasi pegawai yang cukup tinggi, dimana pegawai yang sudah dilatih terkadang berpindah tempat kerja. Permasalahan ini menjadi masalah laten dan terjadi berulang-ulang sehingga sangat mengganggu operasional UKM sehari-hari. Berdasarkan kondisi ini maka diperlukan suatu sarana atau perangkat praktis yang dapat dipergunakan oleh UKM untuk mempermudah pemahaman akuntansi bagi operasional usaha mereka. Penelitian tahun 2011 dengan judul ” Pengembangan perangkat visualisasi komputer sistem akuntansi dengan model pembelajaran berbasis CTL” 2
menghasilkan produk penelitian berupa perangkat visualisasi sistem akuntansi yang sudah diujicobakan dalam pembelajaran di kelas. Hasil penelitian membuktikan bahwa perangkat visualisasi yang telah dikembangkan terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa dalam memahami akuntansi. Perangkat visualisasi yang dihasilkan berupa software multimedia yang berisikan : simulasi materi akuntansi dasar, kasus akuntansi dan penyelesainnya secara visual. Pemanfataan perangkat simulasi ini dapat digunakan secara mandiri untuk memahami sistem akuntansi. Diharapkan dalam pengabdian masayarakat ini perangkat yang telah dihasilkan dapat digunakan oleh UKM untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan kemampuan penyusunan laporan keuangan UKM. Perangkat visualisasi ini nantinya diharapkan dapat digunakan secara mandiri oleh UKM dalam mendidik dan melatih staf akuntansinya.
1.3 IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH UKM di Kabupaten Buleleng mengalami kendala dalam pemahaman penerapan akuntansi dalam operasional usahanya dan terutama lagi dalam penyusunan laporan keuangan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan sumberdaya manusia UKM dalam menyusun laporan keuangan. Ditambah lagi dengan adanya tingkat mutasi pegawai akuntansi yang tinggi. Pegawai akuntansi di UKM sangat cepat pindah kerja begitu mereka memperoleh pekerjaan yang dianggap lebih baik. Hal ini sangat mengganggu operasional UKM terutama dalam menyiapkan laporan keuangan. Pihak UKM sudah melakukan berbagai upaya baik berupa peningkatan upah yang sesuai dengan kemampuan UKM, pengiriman pegawai untuk pelatihan-pelatihan, namun upaya ini masih dianggap kurang maksimal. yang dilakukan secara insidendal baik yang dilakukan oleh instansi terkait maupun melalui kegiatan yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Namun upaya yang mereka lakukan belum menghasilkan hasil yang opimal, ditambah lagi dengan tingkat mutasi pegawai yang cukup tinggi, dimana pegawai yang sudah dilatih terkadang berpindah tempat kerja. Permasalahan ini menjadi masalah laten dan terjadi berulang-ulang sehingga sangat mengganggu operasional UKM sehari-hari. Berdasarkan kondisi ini maka diperlukan suatu sarana atau perangkat praktis yang dapat dipergunakan oleh UKM untuk mempermudah pemahaman akuntansi. Dalam kegiatan ini dimanfaatkan perangkat visualisasi akuntansi
3
berbasis multimedia yang merupakan suatu software pembelajaran akuntansi yang merupakan produk dari penelitian di tahun 2011.
1.4 TUJUAN KEGIATAN Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan maka yang menjadi tujuan utama dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah dengan dimanfaatkannya perangkat visualisasi akuntansi berbasis multimedia diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam menyusun laporan keuangan bagi UKM di Kabupaten Buleleng.
1.5 MANFAAT KEGIATAN Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bahwa perangkat pembelajaran yang digunakan di perguruan tinggi untuk kepentingan pembelajaran ternyata dapat dimanfaatkan juga di UKM dalam rangka memahami akuntansi dalam menyusun laporan keuangan.
Dampak dari segi ekonomi
adalah bahwa dengan semakin meningkatnya kemampuan UKM dalam menyusun laporan keuangan maka akan dapat meningkatkan efisiensi dan ketepatan pengambilan keputusan bisnis sehingga profit yang dihasilkan bisa meningkat. Selain itu juga diharapkan dengan dimanfaatkannya perangkat simulasi akuntansi untuk UKM berbasis multimedia diharapkan adanya kontribusi positif dari hasil penelitian di perguruan Tinggi untuk dapat dimanfaatkan oleh UKM dalam menyusun laporan keuangan UKM.
1.6 KHABERMANFAAT SASARAN STRATEGIS Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan bahwa UKM di Kabupaten Buleleng mengalami kendala dalam pemahaman penerapan akuntansi dalam operasional usahanya dan terutama lagi dalam penyusunan laporan keuangan. Maka yang menjadi sasaran yang dikenai kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah pengusaha/pemilik UKM di Kabupaten Buleleng. Namun karena keterbatasan anggaran biaya maka banyaknya UKM yang dilibatkan adalah sebanyak 20 UKM.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BAHAN AJAR DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN Perangkat pembelajaran merupakan sarana yang mendukung proses belajar, sehingga tujuan belajar dapat tercapai dengan efektif. Dalam proses pembelajaran guru/dosen harus mempersiapkan segala perangkat seperti menetapkan materi pelajaran, strategi yang diterapkan, lembarkerja siswa, menentukan buku-buku sebagai sumber belajar yang harus dibaca siswa, cara siswa menindaklanjuti pelajaran, cara mempersiapkan siswa dalam belajar dan cara mengukur hasil belajar. Guru dan dosen yang tidak membuat perencanaan dan mempersiapkan segala perangkat yang diperlukan, maka pelajaran yang dilaksanakan tidak tajam, tidak menarik dan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran harus dipersiapkan untuk mencapai tujuan belajar. Perangkat pembelajaran (khususnya di perguruan tinggi) dapat berupa silabus, SAP, Handout, buku ajar, lembar kerja mahasiswa (LKM) dan pedoman atau alat evaluasi (Arnyana, 2006). 2.2 HAKEKAT SIMULASI AKUNTANSI UNTUK USAHA KECIL MENENGAH BERBASIS MULTIMEDIA Simulasi akuntansi untuk usaha kecil menengah berbasis multimedia mengarahkan pengguna untuk dapat menyusun laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan , kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam
rangka
membuat
keputusan-keputusan
ekonomi
serta
menunjukkan
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Komponen utama laporan keuangan adalah : neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan (IAI, 2002). Untuk dapat menyusun laporan keuangan diperlukan proses yang panjang yang dalam istilah akuntansi sering disebut siklus akuntansi (Al. Haryono Jusuf, 2001). Dalam prakteknya penerapan siklus akuntansi diatas sangatlah panjang sehingga untuk dapat menyajikan laporan keuangan maka pembuat laporan harus menyiapkan banyak kertas kerja. Gambaran yang mungkin dapat dibayangkan adalah untuk dapat menyelesaikan 5
satu kasus akuntansi maka akan diperlukan lebih dari 30 lembar kertas kerja yang saling terkait satu dengan yang lain. Dari gambaran diatas maka dapat dibayangkan bahwa proses penyusunan laporan keuangan memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi sehingga diperlukan simulasi yang sistematis. Salah satu cara untuk dapat menghasilkan kertas kerja yang sesuai dengan harapan adalah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yaitu komputer berbasis multimedia. Pengguna tenaga profesional di bidang akuntansi menuntut kompetensi minimal yang harus di kuasai oleh pekerjanya. Kompetensi tersebut dikelompokkan dalam dua dimensi yaitu kompetensi bidang akuntansi dan kompetensi lainnya yang berhubungan dengan hubungan personal di dunia kerja, (Adi Yuniarta, 2009). Kompetensi bidang akuntansi merupakan penguasaan akuntansi secara substansial, sedangkan kompetensi lainnya yang paling menonjol adalah kemampuan mengkombinasikan ilmu akuntansi dengan perkembangan teknologi. Untuk dapat mencapai kompetensi ini maka pembelajaran yang dilakukan harus juga mengkombinasikan substansi keilmuan akuntansi dengan perkembangan teknologi. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran menunjukkan pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan media pembelajaran kasus akuntansi berpendekatan PBL dengan MYOB Accounting terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa dan hasil belajar, (Adi Yuniarta, 2008). Penelitian lain juga membuktikan bahwa hasil pengembangan Program komputer akuntansi terpadu dapat dimanfaatkan untuk dapat meningkatan profesionalisme dosen dalam proses belajar mengajar, (Adi Yuniarta, 2007). Penelitian yang sudah dilakukan terkait dengan isu penelitian ini adalah penelitian di tahun 2011 dengan judul Pengembangan perangkat vusualisasi komputer sistem akuntansi dengan model pembelajaran berbasis CTL. Produk penelitian ini menghasilkan perangkat visualisasi sistem akuntansi yang sudah diujicobakan dalam pembelajaran di kelas (Lucy 2011). Dalam pelaksanaan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan di tahun 2012 dengan judul implementasi standar akuntansi keuangan (SAK) ETAP pada koperasi dan UKM menunjukkan bahwa koperasi dan UKM mengalami kendala dalam pemahaman penerapan akuntansi dalam operasional usahanya, upaya yang mereka lakukan adalah dengan meningkatkan kemampuan tenaga akuntansi mereka melalui pelatihan-pelatihan 6
yang dilakukan secara insidendal baik yang dilakukan oleh instansi terkait maupun melalui kegiatan yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Namun upaya yang mereka lakukan belum menghasilkan hasil yang opimal, ditambah lagi dengan tingkat mutasi pegawai yang cukup tinggi, dimana pegawai yang sudah dilatih terkadang berpindah tempat kerja. Hal ini memerlukan suatu sarana atau perangkat yang praktis berupa simulasi perlakuan akuntansi yang dapat membantu di dalam memahami akuntansi bagi usaha mereka, (Adi 2012). Hasil penelitian sebelumnya menhasilkan perangkat visusalisasi sistem akuntansi yang berlaku secara umum dalam suatu perusahaan, dalam penelitian ini akan dilakukan penyesuaian sehingga akan menjadi khusus dapat digunakan bagi kalangan industri kecil (UKM).
7
BAB III MATERI DAN METODA PELAKSANAAN
3.1 KERANGKA PEMECAHAN MASALAH Pengguna informasi akuntansi
di UKM adalah; (1) Manajemen dalam hal ini
menggunakan laporan keuangan untuk menyusun program kerja, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam mencapai tujuan, melakukan tindakan tindakan koreksi yang diperlukan dan sebagai salah satu sarana pertanggungjawaban, (2) Karyawan memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan. (3) Pemilik memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui kinerja usaha, digunakan sebagai dasar perencanaan investasi berikutnya, (4) Pemerintah memerlukan informasi keuangan terutama untuk control dan kebijakan berikutnya, (5) Calon debitur dan debitur memerlukan informasi keuangan sebagai dasar pertimbangan pemberian kredit dan mengevaluasi kredit yang sudah diberikan, dan (6) masyarakat umum lainnya yang dapat digunakan untuk kepentingan penelitian, komparatif dan perkembangan perekonomian. Untuk dapat mencapai tujuan akuntansi diatas maka UKM diharapkan dapat memiliki pemahaman Akuntansi. Sistem akuntansi merupakan organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkaan pengelolaan perusahaan. Komponen utama dari sistem akuntansi adalah istilah- istilah dari akuntansi yang saling terkait dalam pembentukan suatu sistem akuntansi. Untuk dapat memahami akuntansi maka perangkat pendukung berupa media simulasi yang tepat yang dapat memudahkan pemakai dalam memahami substansi akuntansi terutama akuntansi untuk UKM. Lebih jelasnya kerangka pemecahan masalah tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
8
BAGAN 3.1 KERANGKA PEMECAHAN AKUNTANSI UKM
Pemakai
Pemilik UKM
Pegawai akuntansi di UKM
Formulir jurnal Sistem Akuntansi UKM
Buku Besar Buku Pembantu
Simulasi Akuntansi UKM berbasis Multimedia
Laporan Pemanfaatan Sebagai Literatur Manajemen Karyawan
Sesuai dengan kondisi riil di UKM
Laporan Keuangan UKM
Pemilik Pemerintah Debitur Masyarakat
8.2 METODE PELAKSANAAN KEGIATAN Bagi pemilik Pemahaman menyeluruh terhadap Akuntansi UKM untuk mengawasi dan melatih pegawai 9
Bagi pegawai akuntansi: Pemahaman dalam penyusunan Laporan Keuangan
Untuk dapat mencapai tujuan kegiatan maka metode yang dilakukan adalah berupa pendampingan kepada 20 UKM. Pendampingan ini dilakukan dengan cara memberikan perangkat simulasi akuntansi berbasis multimedia kepada UKM kemudian diberikan penjelasan cara penggunanya. Kegiatan pendampingan ini diawali kegiatan pembekalan penggunaan perangkat. Setelah itu dilakukan monitoring pemanfaatan perangkat simulasi tersebut. Kegiatan akhir yang dilakukan adalah evaluasi terhadap kebermanfaatan perangkat terhadap peningkatan kemampuan UKM dalam menyusun laporan keuangan.
3.2 RANCANGAN EVALUASI Untuk mengetahui kebermanfaatan perangkat simulasi akuntansi berbasis multimedia bagi UKM maka akan dilakukan evaluasi dimasing-masing kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Rancangan evaluasi tersebut meliputi : 1.
Kuisioner kepada pihak UKM mengenai persepsi mereka terhadap efektivitas perangkat simulasi. Daftar pertanyaan tersebut dikelompokkan kedalam 4 dimensi yaitu : (a)Bukti langsung (tangible) yaitu berupa penampakkan fisik yang meliputi sistematika penyajian, format-format, warna, dan kondisi fisik perangkat lainnya.; (b) keandalan (reability) yaitu terkait dengan substansi perangkat di dalam menyajikan materi yang sesuai dengan substansi keilmuan dan kondisi riil di dunia kerja (UKM); (c) daya tanggap (responsiveness) yaitu kesediaan, kesiapan dan kemampuan perangkat di dalam memberikan informasi / kemudahan memahami maksud yang terkandung di dalam perangkat; (d) jaminan (assurance) menyangkut jaminan atas keaslian materi dalam perangkat ajar serta jaminan atas materi yang terkandung up to date dan sesuai dengan pedoman Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
2. Evaluasi juga dilakukan dalam bentuk mengevaluasi produk laporan keuangan yang telah dihasilkan setelah memanfaatkan perangkat simulasi
10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Kegiatan dan pembahasan Usaha kecil dan menengah (UKM) mempunyai kedudukan dan fungsi yang penting yang secara bersama-sama dengan badan usaha milik negara
atau swasta melakukan
berbagai usaha demi tercapainya kesejahteraan bagi masyarakat. Fungsi UKM yaitu mempersatukan, mengarahkan dan mengembangkan daya kreasi, daya cipta, serta daya usaha rakyat, terutama mereka yang serba terbatas kemampuan ekonominya agar mereka dapat turut serta dalam kegiatan perekonomian. UKM berperan mempertinggi taraf hidup dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat pada umumnya. Demikian juga UKM yang berada di Kabupaten Buleleng, selama ini memberikan peranan yang sangat besar dalam menghidupkan perekonomian masyarakat. Berdasarkan hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan di tahun 2012 dengan judul implementasi standar akuntansi keuangan (SAK) ETAP pada UKM di Kabupaten Buleleng menunjukkan bahwa UKM mengalami kendala dalam pemahaman penerapan akuntansi dalam operasional usahanya, upaya yang mereka lakukan adalah dengan meningkatkan kemampuan tenaga akuntansi mereka melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan secara insidental baik yang dilakukan oleh instansi terkait maupun melalui kegiatan yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Namun upaya yang mereka lakukan belum menghasilkan hasil yang opimal, ditambah lagi dengan tingkat mutasi pegawai yang cukup tinggi, dimana pegawai yang sudah dilatih terkadang berpindah tempat kerja. Permasalahan ini menjadi masalah laten dan terjadi berulang-ulang sehingga sangat mengganggu operasional UKM sehari-hari. 11
Berdasarkan kondisi ini maka diperlukan suatu sarana atau perangkat praktis yang dapat dipergunakan oleh UKM untuk mempermudah pemahaman akuntansi bagi operasional usaha mereka. Penelitian tahun 2011 dengan judul ” Pengembangan perangkat visualisasi komputer sistem akuntansi dengan model pembelajaran berbasis CTL” menghasilkan produk penelitian berupa perangkat visualisasi sistem akuntansi yang sudah diujicobakan dalam pembelajaran di kelas. Hasil penelitian membuktikan bahwa perangkat visualisasi yang telah dikembangkan terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa dalam memahami akuntansi. Perangkat visualisasi yang dihasilkan berupa software multimedia yang berisikan : simulasi materi akuntansi dasar, kasus akuntansi dan penyelesainnya secara visual. Pemanfataan perangkat simulasi ini dapat digunakan secara mandiri untuk memahami sistem akuntansi. Diharapkan dalam pengabdian masayarakat ini perangkat yang telah dihasilkan dapat digunakan oleh UKM untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan kemampuan penyusunan laporan keuangan UKM. Perangkat visualisasi ini nantinya diharapkan dapat digunakan secara mandiri oleh UKM dalam mendidik dan melatih staf akuntansinya. Informasi akuntansi dipergunakan untuk menilai aktivitas manajemen dalam mengelola asset yang dipercayakan kepadanya (fungsi stewardship) serta dipergunakan pula sebagai alat pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang mempergunakannya. Pihak-pihak yang mempergunakan akuntansi sebagai media pengambilan keputusan memiliki berbagai kepentingan yang berbeda-beda. Kepentingan ini harus dapat dipenuhi melalui sebuah pelaporan keuangan yang bersifat umum yang disusun melalului sebuah standar yang baku. Untuk itu, akuntansi mutlak memiliki sebuah kerangka konseptual yang merupakan sebuah, “sistem yang koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling
12
behubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan”. Demikian juga halnya pada UKM pemahaman akuntansi sangat diperlukan didalam penyusunan laporan keuangan supaya dapat memberikan manfaat maksimal untuk pengelolaan. Pengguna informasi akuntansi adalah; (1) Manajemen dalam hal ini menggunakan laporan keuangan untuk menyusun program kerja, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam mencapai tujuan, melakukan tindakan tindakan koreksi yang diperlukan dan sebagai salah satu sarana pertanggungjawaban, (2) Karyawan memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan. (3) Pemilik memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui kinerja usaha, digunakan sebagai dasar perencanaan investasi berikutnya, (4) Pemerintah memerlukan informasi keuangan terutama untuk control dan kebijakan berikutnya, (5) Calon debitur dan debitur memerlukan informasi keuangan sebagai dasar pertimbangan pemberian kredit dan mengevaluasi kredit yang sudah diberikan, dan (6) masyarakat umum lainnya yang dapat digunakan untuk kepentingan penelitian, komparatif dan perkembangan perekonomian. Untuk dapat mencapai tujuan akuntansi diatas maka diperlukan suatu pemahaman Akuntansi. Sistem akuntansi merupakan organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkaan pengelolaan perusahaan. Komponen utama dari sistem akuntansi adalah istilah- istilah dari akuntansi yang saling terkait dalam pembentukan suatu sistem akuntansi. Untuk dapat memahami akuntansi maka perangkat pendukung berupa media simulasi yang tepat yang dapat memudahkan pemakai dalam memahami substansi akuntansi terutama akuntansi untuk UKM.
13
UKM di Kabupaten Buleleng mengalami kendala dalam pemahaman penerapan akuntansi dalam operasional usahanya dan terutama lagi dalam penyusunan laporan keuangan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan sumberdaya manusia UKM dalam menyusun laporan keuangan. Ditambah lagi dengan adanya tingkat mutasi pegawai akuntansi yang tinggi. Pegawai akuntansi di UKM sangat cepat pindah kerja begitu mereka memperoleh pekerjaan yang dianggap lebih baik. Hal ini sangat mengganggu operasional UKM terutama dalam menyiapkan laporan keuangan. Pihak UKM sudah melakukan berbagai upaya baik berupa peningkatan upah yang sesuai dengan kemampuan UKM, pengiriman pegawai untuk pelatihan-pelatihan, namun upaya ini masih dianggap kurang maksimal. yang dilakukan secara insidendal baik yang dilakukan oleh instansi terkait maupun melalui kegiatan yang dilakukan oleh perguruan tinggi. Namun upaya yang mereka lakukan belum menghasilkan hasil yang opimal, ditambah lagi dengan tingkat mutasi pegawai yang cukup tinggi, dimana pegawai yang sudah dilatih terkadang berpindah tempat kerja. Permasalahan ini menjadi masalah laten dan terjadi berulang-ulang sehingga sangat mengganggu operasional UKM sehari-hari. Berdasarkan kondisi ini maka diperlukan suatu sarana atau perangkat praktis yang dapat dipergunakan oleh UKM untuk mempermudah pemahaman akuntansi. Dalam kegiatan ini dimanfaatkan perangkat visualisasi akuntansi berbasis multimedia yang merupakan suatu software pembelajaran akuntansi yang merupakan produk dari penelitian di tahun 2011. Kegiatan
pengabdian masyarakat ini difokuskan pada pemanfaatan perangkat
simulasi berbasis multimedia untuk meningkatkan kemampuan penyusunan laporan usaha kecil dan menengah. Untuk dapat mencapai tujuan ini maka pelaksanaan teknis yang sudah dilaksanakan meliputi beberapa tahapan diantaranya :(1) Tahap Persiapan yang terdiri atas
14
(a) Penyiapan berbagai adiministrasi kegiatan yang diperlukan, (b) koordinasi dengan mitra dalam hal ini yang ikut bersedia ikut dalam kegiatan pembekalan dan pelatihan adalah sebanyak 50 usaha kecil dam menengah di Buleleng, (c) penyiapan sarana dan prasarana termasuk penyiapan tempat dan materi pelatihan. Kemudian pada tahap berikutnya (2) Tahap Implementasi yang terdiri atas (a) Penyiapan perangkat simulasi akuntansi untuk usaha kecil dan menegah, (b) Pelatihan kepada staf pegawai Usaha kecil dan menegah terkait pemanfaatan perangkat simulasi, (c) Implementasi perangkat simulasi sistem akuntansi pada usaha kecil dan menengah yang diiringi dengan kegiatan pendampingan. (3) Tahap Monitoring berupa monitoring kegiatan yang dilakukan adalah dilakukan pengawasan/ monitoring terhadap implementasi kegiatan. Kebermanfaatan pemanfaatan perangkat simulasi akuntansi pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini di evaluasi dengan cara menyebarkan Kuisioner kepada pihak UKM mengenai persepsi mereka terhadap efektivitas perangkat simulasi. Daftar pertanyaan tersebut dikelompokkan kedalam 4 dimensi yaitu : (a)Bukti langsung (tangible) yaitu berupa penampakkan fisik yang meliputi sistematika penyajian, format-format, warna, dan kondisi fisik perangkat lainnya.; (b) keandalan (reability) yaitu terkait dengan substansi perangkat di dalam menyajikan materi yang sesuai dengan substansi keilmuan dan kondisi riil di dunia kerja (UKM); (c) daya tanggap (responsiveness) yaitu kesediaan, kesiapan dan kemampuan perangkat di dalam memberikan informasi / kemudahan memahami maksud yang terkandung di dalam perangkat; (d) jaminan (assurance) menyangkut jaminan atas keaslian materi dalam perangkat ajar serta jaminan atas materi yang terkandung up to date dan sesuai dengan pedoman Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
15
Berdasarkan hasil kuisioner yang disebarkan maka dapat dibahas beberapa hal sebagai berikut : Pada dimensi bukti langsung (
tangiable) menunjukkan 48% pengelola UKM
menyatakan sistematika penyajian perangkat simulasi akuntansi sangat bermanfaat, 42 % menyatakan bermanfaat dan sisanya sebanyak 10 % menyatakan kurang bermanfaat. Dalam hal penyajian format perangkat simulasi akuntansi 36 % menyatakan sangat bermanfaat, 42 % menyatakan bermanfaat dan sisanya 22 % menyatakan bermanfaat. Untuk dimensi perangkat simulasi sebanyak 66% pengelola UKM menyatakan sangat bermanfaat dan 34 % menyatakan bermanfaat. Sedangkan untuk kondisi fisik perangkat simulasi akuntansi secara keseluruhan 72% menyatakan sangat bermanfaat dan sisanya 28 % menyatakan bermanfaat.. Berdasarkan hasil kuisioner tersebut menunjukkan bahwa berdasarkan bukti langsung skor rata-rata berada pada rentang nilai 88 ini menunjukkan secara umum pengelola UKM sepakat bahwa perangkat simulasi dapat digunakan di UKM. Pada dimensi keandalan ( reliability) menunjukkan untuk relevansi isi dengan kondisi kerja sebanyak 36% pengelola UKM menyatakan sangat bermanfaat dan sisanya sebanyak 64% menyatakan bermanfaat. Untuk format-format bukti transaksi sebanyak 28 % menyatakan sangat bermanfaat, 60 % menyatakan bermanfaat namun ada sebanyak 12 % yang menyatakan kurang bermanfaat. Untuk format-format jurnal
sebanyak 66%
menyatakan sangat bermanfaat, 34 % menyatakan bermanfaat. Sedangkan untuk format kertas kerja lainnya sebanyak 56% menyatakan sangat bermanfaat, 38 % menyatakan bermanfaat namun ada 6 % yang menyatakan kurang bermanfaat. Terkait materi yang tersaji terutama untuk perusahaan jasa sebanyak 64% menyatakan sangat bermanfaat, 36 % menyatakan bermanfaat. Sedangkan terkait untuk materi perusahaan dagang sebanyak 70%
16
menyatakan sangat bermanfaat, 26% menyatakan bermanfaat namun ada juga sebesar 4% yang menyatakan kurang bermanfaat. Sedangkan untuk materi yang terkandung di bidang usaha manufaktur sebanyak 38% menyatakan sangat bermanfaat, 56 % menyatakan bermanfaat dan sebesar 6% menyatakan kurang bermanfaat. Berdasarkan hasil kuisioner tersebut menunjukkan bahwa berdasarkan keandalan skor rata-rata berada pada rentang nilai 88 ini menunjukkan secara umum pengelola UKM sepakat bahwa perangkat simulasi akuntansi bermanfaat digunakan di UKM. Dimensi daya tanggap (responsiviness) menunjukkan untuk kesesuaian isi materi perangkat simulasi akuntansi dengan kondisi kerja terkini adalah sebanyak 76% pengelola UKM menyatakan sangat bermanfaat, sebanyak 20% menyatakan bermanfaat dan ada sebanyak 4 % menyatakan kurang bermanfaat. Sedangkan daya tanggap perangkat simulasi akuntansi akan pemanfaatan perkembangan teknologi pengelola UKM sependapat sangat bermanfaat dengan 86% berada pada kelompok ini walaupun ada sebanyak 14% yang menyatakan bermanfaat. Sedangkan terkait dengan kepraktisan dalam kemudahan memahami isi sebanyak 50% menyatakan sangat bermanfaat, 44 % menyatakan bermanfaat namun ada juga sebesar 6% yang menyatakan kurang bermanfaat.
Sedangkan terkait
dengan kemudahan dalam memahami instruksi kerja pada perangkat simulasi akuntansi sebanyak 34% menyatakan sangat bermanfaat, 54 % menyatakan bermanfaat namun ada juga sebesar 12% yang menyatakan kurang bermanfaat. Berdasarkan hasil kuisioner tersebut menunjukkan bahwa berdasarkan daya tanggap skor rata-rata berada pada rentang nilai 86 ini menunjukkan secara umum pengelola UKM sepakat bahwa perangkat simulasi akuntansi bermanfaat digunakan di UKM.
17
Pada dimensi jaminan (assurance) menunjukkan untuk keaslian isi dalam hal belum pernah melihat atau menggunakan perangkat seperti perangkat simulasi akuntansi sebanyak 42% pengelola UKM menyatakan sangat bermanfaat, dan sebanyak 68% menyatakan bermanfaat . terkait dengan jaminan kesesuaian dengan Standar Akuntansi Keuangan, Untuk kesesuaian dengan standar akuntansi terkait dengan penyajian laporan keuangan sebanyak 68 % menyatakan sangat bermanfaat dan sisanya 32% menyatakan bermanfaat. Untuk kesesuaian dengan penyajian aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek sebanyak 54 % menyatakan sangat bermanfaat dan sisanya 46% menyatakan bermanfaat. Untuk kesesuaian dengan penyajian persediaan sebanyak 86 % menyatakan sangat bermanfaat dan sisanya 14% menyatakan bermanfaat. Untuk kesesuaian dengan penyajian asset tetap sebanyak 72 % menyatakan sangat bermanfaat dan sisanya 28% menyatakan bermanfaat. Untuk kesesuaian dengan akuntansi penyusutan sebanyak 74 % menyatakan sangat bermanfaat dan sisanya 26% menyatakan bermanfaat. Untuk kesesuaian dengan akuntansi ekuitas sebanyak 58 % menyatakan sangat bermanfaat dan sisanya 42% menyatakan bermanfaat. Untuk kesesuaian dengan pendapatan sebanyak 84 % menyatakan sangat bermanfaat dan sisanya 16% menyatakan bermanfaat. Sedangkan yang terakhir untuk kesesuaian dengan laba bersih untuk periode berjalan sebanyak 58 % menyatakan sangat bermanfaat dan sisanya 42% menyatakan bermanfaat.. Berdasarkan hasil kuisioner tersebut menunjukkan bahwa berdasarkan jaminan skor rata-rata berada pada rentang nilai 92 ini menunjukkan secara umum pengelola UKM sepakat bahwa peragkat simulasi sangat bermanfaat digunakan di UKM. Sedangkan untuk Indeks Kebermanfaatan Pengelola UKM Akuntansi yang dihitung dengan indek kepuasan para pengelola UKM menghasilkan rentang nilai IKP senilai 89
18
berada pada rentang b + 4c IKP < a. IKP berada pada interval ini berarti pengelola UKM menyatakan bahwa perangkat simulasi akuntansi sangat bermanfaat untuk diaplikasikan di UKM.
19
BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan bagi UKM untuk mengatasi kendala mereka dalam hal menyiapkan laporan keuangan perusahaan. Kegiatan yang sudah dilaksanakan berupa kegiatan pelatihan pemanfaatan perangkat simulasi sistem akuntansi bagi UKM dengan peserta sebanyak 50 perwakilan dari UKM. Kegiatan berikutnya berupa implementasi perangkat simulasi dan dilakukan kegiatan pendampingan. Kebermanfaatan kegiatan pengabdian masyarakat ini dievaluasi melalui kuisioner dengan pengujian kebermanfaatan perangkat simulasi yang dihitung perspektif pengelola UKM yang dijabarkan kedalam empat dimensi kualitas yaitu : (a)Bukti langsung (tangible) yaitu berupa penampakkan fisik perangkat,
(b) keandalan (reability) yaitu terkait dengan substansi
perangkat, (c) daya tanggap (responsiveness) yaitu kesediaan, kesiapan dan kemampuan perangkat di dalam memberikan informasi / kemudahan memahami maksud yang terkandung di dalam perangkat, (d) jaminan (assurance) menyangkut jaminan atas keaslian materi dalam perangkat serta jaminan atas materi yang terkandung up to date dan sesuai dengan pedoman Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Hasil evaluasi menyipulkan bahwa Indeks Kebermanfaatan perangkat yang dinilai oleh pengelola UKM yang dihitung dengan indek kebermanfaatan menghasilkan rentang nilai IKP senilai 89 berada pada rentang b + 4c IKP < a. IKP berada pada interval ini berarti pengelola UKM menyatakan bahwa perangkat simulasi akuntansi sangat bermanfaat untuk diaplikasikan di UKM.
5.2 SARAN Untuk lebih bermanfaatnya implementasi dari perangkat simulasi ini sebaiknya kegiatan monitoring implementasi ini diperpanjangwaktu pelaksanaannya sampai dengan satu tahun anggaran. Hal ini disebabkan karena pola penyusunan laporan keuangan mengikuti waktu tahun berjalan sehingga kebermanfaatan baru benar-benar bisa dirasakan saat akhir penyusunan laporan keuangan tahunan.
20
DAFTAR PUSTAKA Adi Yuniarta,. (2008). Pengembangan Problem Based Learning Dengan MYOB Accounting Pada Mata Kuliah Komputer Akuntansi. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran Undiksha Singaraja. Adi Yuniarta. (2007). Pemanfaatan Program Komputer Akuntansi terpadu Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Jurnal IKA. Adi Yuniarta. (2009). Analisis Kebutuhan tenaga Profesional Bidang Akuntansi Pada Koperasi. Media Komunikasi FIS Undiksha Singaraja Adi Yuniarta, 2012, Pelatihan Implementasi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ETAP pada Koperasi dan UKM di Kabupaten Buleleng, Laporan P2M Undiksha. Al. Haryono Jusuf, 2001, Dasar-dasar Akuntansi, Jilid 1, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. Atang Gumawang, 2004, Belajar Otodidak Word, Excel, dan Power Point XP, Penerbit Informatika, Bandung. Arnyana, 2006, Model- model Pengembangan Perangkat Pembelajaran, Makalah yang disampaikan dalam Lokakaraya Model-model pembelajaran Unit P3AI IKIP Negeri Singaraja Arnyana, 2006, Pengaruh Penerapan Model PBL dipandu Strategi Kooperatif Terhadap Kecakapan Berfikir Kritis Siswa SMA Pada Mata Pelajaran Biologi, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Volume 38, Halaman 646-667 Cipta, Adi Yuniarta, 2013, Persepsi Pengelola UKM Akuntansi Terhadap Keefektifan Hasil Pengembangan Perangkat Visualisasi untuk Usaha Kecil Menengah. Proposal Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Undiksha. Dahar, Ratna Wilis. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga Dino Arman, 2002, Otomatisasi Siklus Akuntansi Dengan Microsoft Excel, Elex Media Komputindo, Jakarta Fandy Tjiptono, 2000. Manajemen Jasa. Yogyakarta: ANDI IAI, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta Lucy Sri Musmini, Adi Yuniarta (2011). Pengembangan Perangkat Visualisasi Komputer Sistem Akuntansi Berbasis ICT dengan Model PembelajaranBerpendekatan Contextual Teaching And Learning. Laporan Penelitian 21