LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK
PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS DAN PENGAWAS KOPERASI PADA KOPERASI DI KECAMATAN BULELENG
Oleh:
Ni Luh Gede Erni Sulindawati, SE, Ak,M.Pd/0004096906 Gede Adi Yuniarta, SE, M.Si,Ak (0016067903 I Putu Gede Diatmika, SE, M.Si,Ak (0015087003)
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor: 210/UN48.15/LPM/2015 Tanggal 5 Maret 2015
JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2015
1
HALAMAN PENGESAHAN
2
PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNya, maka kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat terlaksana dan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pelaksananan kegiatan pelatihan Pelatihan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas Koperasi
Pada
Koperasi di Kecamatan Buleleng
mendapat
dukungan baik dari Lembaga Pengabdian Masyarakat Undiksha, Dewan Koperasi Kabupaten Buleleng, para pengurus dan pengawas koperasi di berada di Kecamatan Buleleng, temanteman dosen, serta mahasiswa di jurusan Akuntansi program Diploma III, serta pihak lainnya yang berkontribusi terhadap kegiatan pengabdian pada masyarakat ini. Kami menyadari bahwa kegiatan ini masih banyak hal yang perlu diperbaiki oleh karena itu, kritik dan saran yang positif untuk menyempurnakan kegiatan ini kami harapkan dan nantikan dengan ucapan terima kasih.
Singaraja, Oktober 2015
Penulis
3
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................... 2 PENGANTAR ........................................................................................................................... 3 DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 4 DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... 5 BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 6 1.1. Pendahuluan ................................................................................................................ 6 1.2.
Analisis Situasi ........................................................................................................... 7
1.3.
Identifikasi dan Perumusan Masalah........................................................................... 8
1.4.
Tujuan Kegiatan .......................................................................................................... 9
1.5.
Manfaat Kegiatan ........................................................................................................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 10 2.1. Pengertian Koperasi .................................................................................................. 10 2.2.
Laporan Pertanggungjawaban Pengurus .................................................................. 10
2.3.
Laporan Pertanggungjawaban Pengawas ................................................................. 11
2.4.
Laporan Keuangan Koperasi ..................................................................................... 12
BAB III METODE KEGIATAN ............................................................................................. 15 3.1. Khalayak Sasaran Strategis ....................................................................................... 15 3.2.
Keterkaitan ................................................................................................................ 15
3.3.
Metode Kegiatan ...................................................................................................... 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 19 4.1. Hasil .......................................................................................................................... 19 4.1.1.
Peserta Pelatihan dan Pendampingan................................................................. 19
4.1.2.
Penyiapan Materi ............................................................................................... 19
4.1.3.
Kegiatan Pelatihan ............................................................................................. 20
4.1.3.1.
Pemberian Materi ....................................................................................... 20
4.1.3.2.
Diskusi ........................................................................................................ 20
4.1.4.
Kegiatan Pendampingan .................................................................................... 21
4.1.5.
Indikator Keberhasilan ....................................................................................... 21
4.2.
Pembahasan ............................................................................................................... 25
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................ 28 5.1. Simpulan ..................................................................................................................... 28 5.2.
Saran .......................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 29 Lampiran 1. Lembar Monitoring ............................................................................................. 30 Lampiran 2. Surat Keterangan Dari Ketua Dekopinda Tempat Pelaksanaan ..................... 31 Lampiran 3. Dokumentasi ........................................................................................................ 32
4
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1.
Rubrik Penilaian Pemyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Koperasi …………………………………………………16
Tabel 3.2.
Rubrik Penilaian Pemyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pengawas Koperasi................................................................................. 17
Tabel 3.3.
Rubrik Sikap Yang Diamati Dalam Proses Pelatihan..................... 18
Tabel 4.1.
Daftar Pertanyaan Peserta Pelatihan................................................. 21
Tabel 4.2.
Rubrik Penilaian Pemyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Koperasi................................................................................. 22
Tabel 4.3.
Rubrik Penilaian Pemyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pengawas Koperasi ...........................................................................23
Tabel 4.4.
Rubrik dan Skor Rata-rata Sikap Yang Diamati Dalam Proses Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas ............................... 24
5
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Pendahuluan Menurut Undang-undang No 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, social, budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Nilai yang mendasari kegiatan koperasi
antara
lain:
(1)
kekeluargaan;
(2)
menolong
diri
sendiri;
(3)
bertanggungjawab; (4) demokrasi; (5) persamaan; (6) berkeadilan; dan (7) kemandirian. Sedangkan Prinsip koperasi antara lain(1) keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka, (2)
pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara
demokratis, (3) anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi, (4) koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen, (5) koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengawas, pemgurus dan karyawannya, serta memberikan jati diri, kegiatan dan kemanfaatan koperasi; (6) koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat gerakan koperasi, dengan bekerjasama melalui jaringan kegiatan pada tingkat local, nasional, regional, dan internasional; dan (7) Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati anggotanya. Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya dengan adanya pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada para anggotanya yang berbeda dengan badan usaha lainnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan sebesarbesarnya. Pembangunan koperasi sebagai badan usaha ditujukan untuk penguatan dan perluasan kegiatan usaha, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut koperasi harus dikelola dan diselenggarakan dengan baik agar dapat bertahan, concern).
berkembang,
dan usahanya dapat berkelanjutan (going
Agar usaha koperasi dapat berkembang dan berkelanjutan maka perlu
diperhatikan usaha dalam mempertinggi tingkat efisien yaitu koperasi harus dapat menangani bidang-bidang usahanya dengan biaya atau pengeluaran yang seminimal mungkin, koperasi harus dapat mencegah terjadinya pemborosan-pemborosan
6
Untuk
mengetahui
menyelenggarakan
perkembangan
usaha
koperasi,
koperasi
rapat anggota (RAT) sekurang-kurangnya satu kali dalam satu
tahun. Rapat anggota berdasarkan pasal 32 UU No.17 tahun 2012 merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota berwenang (1) menetapkan kebijakan umum koperasi; (2) mengubah anggaran dasar; (3) memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengawas dan pengurus; (4) menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi; (5) menetapkan batas maksimum pinjaman yang dapat dilakukan pengurus untuk dan atas nama koperasi; (6) meminta keterangan dan mengesahkan pertanggungjawaban pengawas dan pengurus dalam pelaksanaan tugas masing-masing; (7) menetapkan pembagian selisih hasil usaha; (8) memutuskan penggabungan, peleburan, kepailitan, dan pembubaran koperasi; dan
(9) menetapkan keputusan lain dalam batas yang ditentukan oleh
undang-undang. Dalam rapat anggota tahunan tersebut pengurus wajib mengajukan laporan pertanggungjawan tahunan dan laporan pengawas yang ditandatangani oleh semua pengurus. 1.2.
Analisis Situasi Dalam buku Evaluasi Pelita V Daerah Tingkat II Buleleng Bali (1989- 1993) dinyatakan bahwa hambatan atau permasalahan yang timbul dalam pengembangan koperasi berkaitan dengan 4 hal sebagai berikut: (1) Kualitas pengelola. Kurangnya kualitas/kemampuan para pengelola koperasi hingga peluang-peluang usaha sebagai penunjang kemajuan koperasi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik (2) Partisipasi anggota. Kurangnya dukungan para anggota danmasyarakat terhadap perkembangan koperasi tercermin dari rendahnya prakarsa dan keikutsertaannya dalam setiap aktivitas koperasi (3) Permodalan sendiri. Lemahnya permodalan koperasi terutama modal sendiri hingga koperasi menjadi kurang mampu meraih pangsa pasar. (4) Pengawasan. Pengawas sebagai salah satu perangkat organisasi koperasi/KUD tugasnya bertanggung jawab melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap jalannyausaha serta organisasi belum dapat berfungsi sebagai mestinya. Kecamatan Buleleng adalah sebuah kecamatan di kabupaten Buleleng, provinsi Bali yang terdiri dari dua belas desa dan delapan belas kelurahan. Kecamatan Buleleng khususnya kantor camat Buleleng memiliki visi yaitu prima dalam pelayanan menuju masyarakat yang mandiri, sejahtera, terintegrasi, lestari dan 7
beretika yang berlandaskan Tri Hita Karana, dan memiliki misi yaitu (1) meningkatkan
kualitas
pelayanan;
dan
(2)
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat. Informasi yang diperoleh dari Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopinda) Kabupaten Buleleng terdapat 381 koperasi yang berada di wilayah Kabupaten Buleleng, namun beberapa diantaranya masih menemui permasalahan, terutama dalam menajemen, permodalan serta operasional. Dari jumlah koperasi tersebut terdapat 20% koperasi tersebut belum mengadakan rapat anggota tahunan (RAT). RAT pada koperasi tersebut belum diselenggarakan karena koperasi tersebut kesulitan menyusun laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas koperasi.
Pengurus koperasi merupakan perangkat organisasi koperasi yang
bertanggungjawab penuh atas kepengurusan koperasi untuk kepentingan dan tujuan koperasi, serta mewakili koperasi baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar., sedangkan pengawas koperasi adalah seperangkat organisasi koperasi yang bertugas mengawasi dan memberikan nasihat kepada pengurus. Menurut Pasal 36 Undang-undang koperasi rapat anggota diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun.
Lebih lanjut dalam Pasal 37
disebutkan pengurus wajib mengajukan laporan pertanggunngjawaban tahunan yang berisi (1) laporan mengenai keadaan dan jalannya koperasi serta hasil yang telah dicapai; (2) rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempemngaruhi kegiatan koperasi; (3) laporan keuangan yang sekurang-kurangnya terdiri dari Neraca akhir dan perhitungan hasil usaha tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut; (4) laporan pengawas; (5) nama pengawas dan pengurus; (6) besar imbalan bagi pengawas serta gaji dan tunjangan bagi pengurus. 1.3.
Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan analisis situasi permasalahan
koperasi di Kabupaten Buleleng
yang utama adalah sebagai berikut: 1. Belum mampu menyusun laporan pertanggungjawaban pengurus 2. Belum mampu menyusun laporan pertanggungjawab pengawas koperasi Berdasarkan analisis situasi dan permasalahan yang ada Koperasi di Kecamatan Buleleng, maka kegiatan yang akan dilaksanakan pelatihan dan pendampingan penyusunan Laporan pertanggungjawaban pengurus dan penngawas koperasi.
8
1.4.
Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan P2M ini adalah: 1.
untuk meningkatkan kemampuan para pengurus koperasi menyusun laporan pertanggungwaban pengurus
2. untuk meningkatkan kemampuan para pengawas koperasi menyusun laporan pertanggungwaban pengawas. 1.5.
Manfaat Kegiatan Melalui pelatihan dan pendampingan ini diharapkan para pengurus dan pengawas koperasi mampu menyusun laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas Koperasi.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Pengertian Koperasi Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Bentuk usaha ini di cita-citakan oleh bangsa Indonesia sebagai bangun usaha yang paling cocok. Menurut Undang-undang Nomor 17 tahun 2012, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.
Koperasi seperti halnya Perseroan Terbatas (PT), merupakan badan hukum tersendiri untuk memperoleh status badan hukum tadi, koperasi harus didirikan dengan prosedur sebagai berikut : 1. Untuk dapat mendirikan sebuah koperasi, sekurang-kurangnya harus ada 20 orang yang bertindak sebagai pendiri koperasi (dalam hal tertentu boleh kurang). 2. Para pendiri koperasi menyusun akte pendirian koperasi. Akte ini, yang dibuat rangkap 2, diajukan kepada pejabat yang ditunjuk untuk itu (kantor koperasi). Akte pendirian, pada dasarnya memuat anggaran dasar koperasi. 3. Pejabat yang ditunjuk untuk mengesahkan pendirian koperasi dan mencatatnya dalam buku daftar umum yang disediakan untuk itu, serta mengumumkan dalam berita negara. 4. Sejak tercatat dalam buku daftar, koperasi yang bersangkutan telah sah menjadi badan hukum tersendiri. Koperasi dapat melakukan usaha-usaha seperti disektor perdagangan, industri, manufaktur, jasa keuangan dan pembiayaan, jasa asuransi, jasa trasportasi, dan sebagainya. 2.2.
Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Menurut Undang-undang No.17 tahun 2012 Pasal 37 dijelaskan bahwa isi Laporan pertanggunngjawaban tahunan antara lain (1) laporan mengenai keadaan dan jalannya koperasi serta hasil yang telah dicapai; (2) rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempemngaruhi kegiatan koperasi; (3) laporan keuangan yang sekurang-kurangnya terdiri dari Neraca akhir dan perhitungan hasil usaha tahun 10
buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut; (4) laporan pengawas; (5) nama pengawas dan pengurus; (6) besar imbalan bagi pengawas serta gaji dan tunjangan bagi pengurus. Selanjutnya disebutkan bahwa laporan keuangan koperasi yang sekurang-kurangnya terdiri dari neraca akhir dan perhitungan hasil usaha tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut, dimana laporan keuangan dibuat berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Standar akuntansi keuangan yang berlaku untuk koperasi adalah SAK ETAP. Di mana dalam SAK ETAP
laporan keuangan yang diwajiban adalah
Neraca,
Laporan Laba Rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas; dan catatan atas laporan keuangan.
2.3.
Laporan Pertanggungjawaban Pengawas Laporan pertanggungjawaban pengawas pengawas atas pelaksanaan pengawasan
adalah laporan yang dibuat oleh
yang telah dilakukannya.
Laporan
pertanggungjawaban pengawas memuat informasi mengenai :
Bidang organisasi yang meliputi (1). Keanggotaan; (2). Kepengurusan; (3). Administrasi.
Kegiatan Pengawasan.
Hasil Pemeriksaan yang bidang keanggotaan, Kekayaan anggota, bidang administrasi
Bidang Usaha
Bidang keuangan yang meliputi
struktur modal, perbandingan rencana dan
realisasi program kerja
Analisis Laporan Keuangan yang meliputi, analisis likuiditas / Current Ratio,. Analisis solvabilitas, analisis rentabilitas modal sendiri Kesimpulan Dan Saran Koperasi mempunyai peranan yang sangat
penting dalam perekonomian Indonesia. Bentuk usaha ini di cita-citakan oleh bangsa Indonesia sebagai bangun usaha yang paling cocok.
Menurut
Undang-undang
Nomor 17 tahun 2012. Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.
11
Koperasi seperti halnya Perseroan Terbatas (PT), merupakan badan hukum tersendiri untuk memperoleh status badan hukum tadi, koperasi harus didirikan dengan prosedur sebagai berikut
(1) untuk dapat mendirikan sebuah koperasi,
sekurang-kurangnya has ada 20 orang yang bertindak sebagai pendiri koperasi (dalam hal tertentu boleh kurang); (2) para pendiri koperasi menyusun akte pendirian koperasi. Akte ini, yang dibuat rangkap 2, diajukan kepada pejabat yang ditunjuk untuk itu (kantor koperasi). Akte pendirian, pada dasarnya memuat anggaran dasar koperasi; (3) pejabat yang ditunjuk untuk mengesahkan pendirian koperasi dan mencatatnya dalam buku daftar umum yang disediakan untuk itu, serta mengumumkan dalam berita Negara; dan (4) sejak tercatat dalam buku daftar, koperasi yang bersangkutan telah sah menjadi badan hukum tersendiri. Koperasi dapat melakukan usaha-usaha seperti disektor perdagangan, industri, manufaktur, jasa keuangan dan pembiayaan, jasa asuransi, jasa trasportasi, dan sebagainya. 2.4.
Laporan Keuangan Koperasi Dalam Undang-undang Koperasi No. 17 tahun 2012 pasal 37 disebutkan bahwa laporan keuangan koperasi yang sekurang-kurangnya terdiri dari neraca akhir dan perhitungan hasil usaha tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut, lebih lanjut dalam undang-uandang tersebut disebutkan bahwa laporan keuangan sebagaimana dimaksudkan tersebut dibuat berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Standar akuntansi keuangan yang berlaku untuk koperasi adalah SAK ETAP. Di mana dalam SAK ETAP
laporan keuangan yang diwajiban adalah
Neraca,
Laporan Laba Rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas; dan catatan atas laporan keuangan. Untuk menyediakan informasi akuntansi oleh berbagai pihak yang berkepentingan terhadap informasi dalam laporan keuangan diperlukan adanya urutan-urutan kegiatan
seperti menggolong-golongkan transaksi, meringkas serta
menyajikan dalam bentuk laporan keuangan. Proses Akuntansi dimulai dari kegiatan pencatatan sampai dengan penyajian informasi. Pada saat pencatatan bukti-bukti pembukuan dicatat dalam buku jurnal. Untuk transaksi-transaksi yang sama sering dicatat dalam buku jurnal spesial (khusus). Transaksi-transaksi yang sudah dicatat dan digolongkan dalam buku jurnal, akan 12
diringkas dan dibukukan ke dalam buku besar. Data akuntansi yang tercatat dalam rekening-rekening buku besar akan disajikan dalam bentuk laporan keuangan yaitu neraca, laporan Hasil Usaha, laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota dan catatan atas laporan keuangan. Untuk memudahkan pekerjaan menyusun laporan keuangan biasanya dibuatkan neraca lajur (kertas kerja). Menurut Baridwan (2000 : 50) Proses akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut Bukti-bukti Pembukuan
Buku Jurnal
Buku Besar
Neraca,Laporan Rugi-Laba, Laporan Laba tidak dibagi dan lain-lain
Buku Pembantu
Gambar 2 1. Proses Akuntansi
Dari gambar 2.1. tersebut dapat diketahui bahwa bukti–bukti pembukuan dicatat dalam buku buku jurnal setiap terjadi transaksi secara kronologis. Tembusan bukti-bukti pembukuan dibukukan kedalam buku pembantu setiap terjadi transaksi. Setiap bulan atau periode yang lain buku jurnal dijumlah dan dibukukan ke rekeningrekening bukku besar. Setiap akhir periode dari buku besar disusun laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan rugi laba, dan laporan laba ditahan dan lain-lain. Agar proses akuntansi berjalan dengan baik diperlukan suatu sistem akuntansi yang baik yang didalamnya termasuk: a. Bukti-bukti pembukuan, yang merupakan catatan pertama dari setiap transaksi dan digunakan sebagai dasar pencatatan dalam buku jurnal. b. Buku-buku jurnal, merupakan catatan pertama yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi urut tanggal terjadinya (kronologis), sumber pencatatannya berasal dari
bukti-bukti pembukuan. Untuk transaksi yang sering terjadi
dibuatkan buku jurnal spesial yang khusus digunakan untuk mencatat suatu transaksi tertentu seperti jurnal pembelian, penjualan, penngeluaran uang, penerimaan uang dan lain-lain. 13
c. Rekening-rekening dan buku besar, catatan yang ada dalam buku jurnal akan dipindah-pindahkan ke dalam rekening-rekening yang sesuai. Rekening-rekening ini disusun menurut suatu susunan yang akan memudahkan penyusunan laporan keuangan. Kumpulan dari rekening-rekening ini disebut buku besar. Rekeningrekening dalam buku besar dapat menjadi kelmpok rekening riil, nominal dan campuran . Rekening-rekening riel adalah rekening-rekening aktiva, utang dam modal yang merupakan pos-pos neraca, sehingga dapat dikatakan bahwa rekeningrekening riel itu adalah reeking-rekening neraca. Rekening nominal adalah rekening-rekening pendapatan, laba, biaya dan rugi yang merupakan pos-pos dalam laporan laba rugi, sehingga dapat dikatakan bahwa rekening-rekening nominal itu merupakan reeking-rekening rugi laba. Rekening campuran adalah rekening-rekening yang saldonya mengandung unsure-unsur rekening riel dan nominal, setiap akhir periode rekening-rekening campuran ini perlu dianalisa dan dipisahkan menjadi rekening riel dan nominal. Contoh rekening-rekening campuran adalah rekening bahan pembantu kantor yang didalamnya terdiri dari jumlah bahan pembantu yang digunakan dan persediaan bahan pembantu. Untuk memudahkan pembukuan ke dalam rekeningrekening biasanya masing-masing rekening diberi nomor kode yang disesuaikan dengan kelompoknya. Dari Proses akuntansi tersebut akan dihasilkan Laporan Keuangan (Financial Report). Laporan keuangan yang dihasilkan seperti Neraca, Laporan Laba Rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas; dan catatan atas laporan keuangan.
14
BAB III METODE KEGIATAN 3.1.
Khalayak Sasaran Strategis Khalayak Sasaran strategis adalah Pengurus dan pengawas koperasi yang berada di wilayah Kecamatan Buleleng yang berjumlah 20 Orang.
3.2.
Keterkaitan Program P2M yang dilaksanakan ini berkaitan dengan (1) Dewan Koperasi Indonesia (Dekopinda) Kabupaten Buleleng yang menyediakan informasi mengenai pengurus dan pengawas koperasi yang akan diberikan pelatihan dan pendampingan penyusunan laporan pertanggungjwaban pengurus dan pengawas koperasi, dan (2) LPM Undiksha sebagai penilai keberhasilan program.
3.3.
Metode Kegiatan Metode kegiatan P2M ini dalam bentuk pelatihan
dan pendampingan
penyusunan laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas koperasi bagi pengurus dan pengawas koperasi yang berada dikecamatan Buleleng. Untuk dapat melaksanakan kegiatan ini dengan baik dan terarah maka metode kegiatan yang dilakukan adalah dirancang dengan sistematis dalam beberapa tahapan. Adapun tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah : 1. Tahap Persiapan Dalam tahap persiapan ini yang dilakukan adalah : a. Penyiapan berbagai adiministrasi yang mungkin diperlukan b. koordinasi dengan Ketua Dekopinda Kabupaten Buleleng c. Penyiapan materi pelatihan tentang penyusunan Laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas koperasi d. Penyiapan Nara Sumber yang kompeten dan relevan dengan materi yang disiapkan. e. Penyiapan Jadwal pelatihan 2. Tahap Implementasi Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah : a. Pelatihan penyusunan
laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengaws
koperasi
15
b. Pendampingan penyusunan
laporan pertanggungjawaban pengurus dan
pengawas koperasi 3. Tahap Monitoring Pada Tahap monitoring kegiatan yang dilakukan adalah pengawasan/ monitoring terhadap implementasi kegiatan yang telah disusun. 3. RANCANGAN EVALUASI a. Evaluasi dilakukan untuk menilai koperasi
kemampuan pengurus dan pengawas
dalam menyusun laporan pertanggungjawaban pengurus dan
pengawas koperasi 1. Skor penilaian dihitung berdasarkan perbandingan skor perolehan dengan skor maksimal dikalikan 100%. Apabila skor penilaian yang dicapai lebih dari 80 dapat diartikan bahwa
pengurus atau pegawai koperasi sudah dapat
menyusun laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas koperasi dengan baik. Rubrik Penilaian tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Rubrik Penilaian Pemyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Koperasi NO
DESKRIPSI
ITEM 1.
2
3
SKOR
SKOR
MAKSIMAL
PEROLEHAN
Kemampuan menyususn laporan mengenai keadaan dan jalannya koperasi serta hasil yang telah dicapai dengan benar dan tepat Mampu membuat rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempemngaruhi kegiatan koperasi dengan benar dan tepat Mampu menyusun laporan keuangan terdiri dari Neraca akhir dengan tepat dan benar
4
Mampu menyusun laporan perhitungan hasil usaha dengan tepat ddan benar
5
Mampu
membuat
penjelasan
atas
dokumen tersebut JUMLAH SKOR
16
Tabel 3.2. Rubrik Penilaian Pemyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pengawas Koperasi NO
DESKRIPSI
ITEM 1.
SKOR
SKOR
MAKSIMAL
PEROLEHAN
Mampu menyusun bidang organisasi yang
meliputi
keanggotaan
dan
pengurus koperasi dengan benar dan tepat 2
Mampu
menyusun
kegiatan
pengawasan dengan tepat dan benar 3
Mampu menyususn hasil pemerikasaan dengan tepat dan benar
4
Mampu mennganalisis dan menyusun bidang
keuangan
yang
meliputi
struktur modal, perbandingan rencana dan realisasi program kerja 5
Mampu Keuangan
mengAnalisis
Laporan
yang meliputi, analisis
likuiditas / Current Ratio,.
Analisis
solvabilitas, analisis Rentabilitas JUMLAH SKOR
Skor Penilaian = Skor perolehanX 100% Skor Maksimal
1. Sedangkan untuk mengaveluasi kebermanfaatan kegiatan dari sikap pengurus dan pengawas koperasi dalam proses pelatihan dan pendampingan. Nilai sikap dihitung melalui perbandingan antara jumlah skor yang diperoleh dengan jumlah skor maksimal dikalikan 100%. Apabila skor nilai sikap di atas 80 maka berarti pelatihan penyusunan laporan keuangan bagi pengurus atau pegawai koperasi dapat diterima dengan baik. Rubrik sikap yang diamati dalam proses pelatihan dapat dillihat pada Tabel 3.3.
17
Tabel 3.3. Rubrik Sikap Yang Diamati Dalam Proses Pelatihan dan Pendampingan NO
NAMA
ASPEK
ASPEK
ASPEK
ASPEK
JUMLA
PESERTA
PARTISIP
MOTIVA
KERJASAMA
INISIAT
H SKOR
PELATIHAN
ASI
SI
1-2
IF
1-2
1-2
1-2
1 2. Dst
Keterangan Skor Skor 2 : jika aspek yang dinilai dilaksanakan dengan baik Skor 1 : Jika aspek yang dinilai dilaksanakan kurang baik
Nilai Sikap = Jumlah skor yang diperolehX 100% Jumlah skor maksimal
18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelum kegiatan pelatihan dilaksanakan, kegiatan ini diawali dengan penyiapan berbagai administrasi
yang
diperlukan antara lain permohonan izin melaksanakan pengabdian masyarakat, koordinasi dengan Ketua Dekopinda Kabupaten Buleleng untuk menentukan jadual kegiatan pelatihan dan pendampingan, pengiriman surat undangan oleh pendamping
ke peserta
tim
pelatihan, penyiapan materi pelatihan tentang pelatihan
tentang penyusunan laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas koperasi serta materi rencana kerja dan Rencana Anggaran dan Belanja (RAPB) Koperasi Tahun buku 2015. 4.1.1. Peserta Pelatihan dan Pendampingan Peserta pelatihan dan pendampingan kegiatan ini adalah pengurus dan pegawas koperasi yang berjumlah 20 Orang yang berada di daerah Buleleng, yang memiliki berbagai bentuk dan jenis usaha koperasi seperti, Koperasi pegawai negeri, Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Serba Usaha maupun
koperasi Unit Desa.
Adapun ke duapuluh koperasi yang hadir dalam kegiatan pelatihan antara lain : Koperasi Pegawai Negeri Artha, Koperasi Serba Tri Manunggal, Koperasi Serba Usaha Tunas Muda, Koperasi Serba Usaha Matalan, Koperasi Serba Usaha Fajar, Koptan Swakarsa, Koperasi Simpan Pinjam Citra Mandiri, Koperasi Pegawai Negeri Daharmayasa, Koperasi Pepabri, Koperasi Unit Desa Krisna, Koperasi Pegawai Negeri Werdhiyasa, Koperasi Pegawai Negeri Agraria, Koperasi Unit Desa Tirtha Luhur,
Koperasi Serba Usaha
Tri Dwi Eka, Koperasi Pegawai Negeri
Sada,
Koperasi Pegawai Negeri Bakti, Koperasi Unit Desa KPS, Koperasi Serba Usaha Johor dan Koperasi Serba Usaha Adhi Kerti. Kegiatan ini berlangsung selama dua kali pertemuan yaitu kegiatan diawali dengan pelatihan penyusunan laporan pertanggungjawaban pengawas dan pengurus koperasi, serta pendampingan penyusunan laporan pertanggungjawaban pengawas dan pengurus koperasi. 4.1.2. Penyiapan Materi Materi yang disiapkan pada pelatihan dan pendampingan kegiatan ini meliputi materi rencana kerja dan RAPB Koperasi Tahun Buku 2015 yang disiapkan oleh 19
Dekopinda
Kabupaten
Buleleng
dan
materi
pelatihan
penysunan
laporan
pertanggungjawaban pengurus dan pengawas koperasi terdiri dari Laporan Laba Rugi atau Sisa Hasil Usaha, Neraca, Llaporan arus kas, perbandingan antara perencanaan dan realisasi, serta analisa laporan keuangan. 4.1.3. Kegiatan Pelatihan Adapun rincian kegiatan pelatihan dan pendampingan adalah sebagai berikut: kegiatan pelatihan dan pendampingan pertama berlangsung dari tanggal 29 dan 30 Juni 2015 dengan kegiatan pemberian materi Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja yang disajikan oleh bapak I Gede Ngurah Indrayana, SH yang merupakan praktisi dari
Dekopinda, dilanjutkan pemberian materi laporan
pertanggingjawaban Pengurus dan Pengawas Koperasi dari tim pelaksana P2M dari undiksha.
Dalam kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan pemaparan materi dan
diskusi. Kegiatan pendampingan dibantu oleh staf Dekopinda. Kegiatan pendampingan berikutnya dilakukan oleh
tim pendamping dari
undiksha yang dilaksanakan pada selama empat hari yaitu pada tanggal 30 Juni, 4. 5, dan 11 Juli 2015. Serangkaian kegiatan pelatihan dan pendampingan tersebut berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. 4.1.3.1. Pemberian Materi Pemberian materi pelatihan ini berlangsung selama empat 4 jam. Materi yang disampaikan diantaranya Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja, dan materi laporan pertanggingjawaban Pengurus dan Pengawas Koperasi. 4.1.3.2. Diskusi Setelah penyampain materi diakhiri kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang berlangsung selama satu jam , diskusi ini berlangsung dengan tertib dan terarah. Pada saat diskusi peserta berperan aktif bertanya terkait dengan permasalahan yang mereka hadapi di usaha mereka masing-masing. Adapun pertanyaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.
20
Tabel 4.1. DAFTAR PERTANYAAN PESERTA PELATIHAN
No
Nama
Nama
Pertanyaan
Koperasi 1.
Wayan Wenten
KPN Artha
Bagaimana cara membuat rencana kerja yang berkaitan dengan assets, simpanan wajib dan simpanan anggota?.
2.
Gusti Ketut
KPN
Bagaimana cara mengatasi anggota yang
Suparna
Dharmayasa menjadi anggota tetapi mereka tidak mengetahuinya?.
3.
Putu Sujasna
KPN
Bagaimana cara menghitung ratio
Agraria
likuiditas, rentabilitas dan berapa prosentase standar untuk ratio tersebut?
4.
Made Dana
KUD Tirtha
Bagaimana menghitung ratio likuiditas,
Luhur
berapa standar jumlah kas yang harus dimiliki suatu koperasi?
5.
Gitawan
Koperasi
Bagaiman cara membuat perencanan
Popabri
dan realisasi dari unsur bidang usaha koperasi?
4.1.4. Kegiatan Pendampingan Setelah kegiatan pelatihan diselesaikan peserta didampingi untuk menyusun laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas koperasi sesuai dengan kondisi dari masing-masing koperasi tersebut , kegiatan ini berlangsung selama empat hari. Peserta dengan tekun dan antusias menyusun laporan tersebut
dan langsung
menanyakan apabila ada yang hal-hal yang belum mereka pahami. 4.1.5. Indikator Keberhasilan Setelah dilakukan pelatihan dan pendampingan
penyusunan laporan
pertanggungjawaban pengurus dan pengawas koperasi dilanjutkan dengan evaluasi terhadap laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas koperasi yang telah disusun oleh Koperasi yang diberikan pelatihan dan pendampingan. Evaluasi ini dilakukan dengan menilai kemampuan pengurus dalam menyusun laporan pertanggungjawaban pengurus dan menilai kemampuan pengawas dalam menyusun laporan pertanggungjawaban pengawas koperasi.
Sedangkan kebermanfaatan 21
kegiatan dinilai dari sikap pengurus dan pengawas
koperasi terhadap kegiatan
pelatihan dan pendampingan yang telah dilakukan. Rubrik dan skor rata–rata penilaian pemyusunan laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas koperasi dapat dilihat pada tabel 4.2. dan table 4.3.
Tabel 4.2. Rubrik Penilaian Pemyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Koperasi NO
DESKRIPSI
ITEM
SKOR
SKOR
MAKSIMAL
PEROLEHAN Rata-Rata
1.
Kemampuan mengenai
laporan 100
menyususn keadaan
dan
83.5
jalannya
koperasi serta hasil yang telah dicapai dengan benar dan tepat 2
Mampu membuat rincian masalah yang 100 timbul
selama
tahun
mempemngaruhi
buku
kegiatan
86.5
yang
koperasi
dengan benar dan tepat 3
Mampu menyusun laporan keuangan 100
88.5
terdiri dari Neraca akhir dengan tepat dan benar 4
Mampu menyusun laporan perhitungan 100
87.7
hasil usaha dengan tepat dan benar 5
Mampu
membuat
penjelasan
atas 100
86.4
dokumen tersebut JUMLAH SKOR
500
432.6
Skor Penilaian = 432.6 X 100% = 86.52 % 500
Dari Tabel 4.2.
skor penilaian
yang dicapai
Pengurus koperasi yang
mengikuti pelatihan dan pendampingan sebesar 86.52% yang dapat diartikan bahwa pengurus koperasi yang mengikuti pelatihan dan pendampingan sudah mampu menyusu laporan pertanggungjawaban pengurus dengan kreteria baik. 22
Tabel 4.3. Rubrik Penilaian Pemyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pengawas Koperasi NO
DESKRIPSI
ITEM 1.
SKOR
SKOR
MAKSIMAL
PEROLEHAN
Mampu menyusun bidang organisasi 100 yang
meliputi
keanggotaan
89.1
dan
pengurus koperasi dengan benar dan tepat 2
Mampu
kegiatan 100
menyusun
88.5
pengawasan dengan tepat dan benar 3
Mampu menyususn hasil pemerikasaan 100
89.3
dengan tepat dan benar 4
Mampu mennganalisis dan menyusun 100 bidang
keuangan
yang
88.2
meliputi
struktur modal, perbandingan rencana dan realisasi program kerja 5
Mampu Keuangan
Laporan 100
mengAnalisis
88.5
yang meliputi, analisis
likuiditas / Current Ratio,.
Analisis
solvabilitas, analisis Rentabilitas JUMLAH SKOR
500
443.6
Skor Penilaian = 443.6 X 100% = 88.72 % 500 Dari Tabel 4.3. skor penilaian
yang dicapai
Pengawas
koperasi yang
mengikuti pelatihan dan pendampingan sebesar 88.72% yang dapat diartikan bahwa pengawas koperasi yang mengikuti pelatihan dan pendampingan sudah mampu menyusun laporan pertanggungjawaban pengawas dengan kreteria baik. Evaluasi kebermanfaatan kegiatan ini
dilihat dari sikap pengurus atau pegawai
koperasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Ada empat aspek yang diamati dalam proses pelatihan dan pendampingan kegiatan ini antara lain aspek partisipasi, aspek motivasi, aspek kerjasama, aspek inisiatif.
23
Rubrik dan skor penilaian sikap pengurus dan pengawas koperasi yang mengikuti pelatihan dan pendampingan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Rubrik dan Skor Rata-rata Sikap Yang Diamati Dalam Proses Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas Koperasi di Kecamatan Buleleng NO
NAMA
PESERTA
ASPEK
ASPEK
ASPEK
ASPEK
JUMLA
dan
PARTI
MOTIVAS
KERJASAMA
INISIA
H SKOR
SIPASI
I
1-2
TIF
1-2
1-2
PELATIHAN PENDAMPINGAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Wayan Wenten Putu Mandiartini Tri Amertha 1
Made Tantriasih Gede Ngurah Luh Marini Made Edi Indriawan Gst Ketut Suparna Gusti Bagus Gitawan Eko Yudianto Kade Semadiyasa
12.
1-2
2
2
2
2
8
2
2
2
2
8
2
2
2
2
8
2
2
2
2
8
2
2
2
2
8
2
2
2
2
8
2
2
2
2
8
2
2
2
2
8
2
2
2
2
8
2
2
2
1
7
2
2
2
2
8
2
2
2
2
8
2
2
2
2
8
2
2
2
2
8
2
2
2
2
8
2
2
2
2
8
2
2
2
2
8
2
2
2
2
8
2
2
2
1
7
2
2
2
2
8
Gede Juni Rstiada 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Putu Sujasma Made Dana Luh Verawati Putu Ariani Sukardi Gede Wardana Made Srigat Made Sumantara Jumlah
158
Nilai Sikap = 158: 160X 100% = 98.75% 24
Dari penilaian sikap pada tabel 4.4. dapat dikategorikan rata-rata sikap pengurus dan pengawas koperasi dapat menerima kegiatan ini dengan baik.
4.2.
Pembahasan Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya dengan adanya pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada para anggotanya yang berbeda dengan badan usaha lainnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan sebesarbesarnya. Untuk dapat mensejahterakan anggotanya koperasi harus memiliki kinerja yang memadai. Kinerja atau kemajuan suatu koperasi dapat dillihat dari laporan pertanggungjawaban yang dibuat oleh pengurus dan pengawas koperasi. Laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas koperasi tersebut juga sebagai syarat dalam menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Berdasarkan Undang-undang No.17 tahun 2012 Pasal 37 dijelaskan bahwa isi Laporan pertanggunngjawaban tahunan antara lain (1) laporan mengenai keadaan dan jalannya koperasi serta hasil yang telah dicapai; (2) rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempemngaruhi kegiatan koperasi; (3) laporan keuangan yang sekurang-kurangnya terdiri dari Neraca akhir dan perhitungan hasil usaha tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut; (4) laporan pengawas; (5) nama pengawas dan pengurus; (6) besar imbalan bagi pengawas serta gaji dan tunjangan bagi pengurus. Selanjutnya disebutkan bahwa laporan keuangan koperasi yang sekurang-kurangnya terdiri dari neraca akhir dan perhitungan hasil usaha tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut, dimana laporan keuangan dibuat berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Standar akuntansi keuangan yang berlaku untuk koperasi adalah SAK ETAP. Dimana dalam SAK ETAP
laporan keuangan yang diwajiban adalah
Neraca,
Laporan Laba Rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas; dan catatan atas laporan keuangan. Laporan pertanggungjawaban pengawas pengawas atas pelaksanaan pengawasan
adalah laporan yang dibuat oleh
yang telah dilakukannya.
Laporan
pertanggungjawaban pengawas memuat informasi mengenai :
Bidang organisasi yang meliputi (1).keanggotaan; (2). Kepengurusan; (3). Administrasi. 25
Kegiatan Pengawasan.
Hasil Pemeriksaan yang bidang keanggotaan, Kekayaan anggota, bidang administrasi
Bidang Usaha
Bidang keuangan yang meliputi
struktur modal, perbandingan rencana dan
realisasi program kerja
Analisis Laporan Keuangan yang meliputi, analisis likuiditas / Current Ratio,. Analisis solvabilitas, analisis rentabilitas modal sendiri
Kesimpulan Dan Saran Melalui pelatihan dan pendampingan ini pengurus dan pengawas koperasi
yang berada di daerah Buleleng
diberikan cara untuk menyusun laporan
pertanggungjawaban pengurus dan pengawas koperasi yang terdiri dari rencana kerja dan Rencana Anggaran dan Belanja (RAPB)
Koperasi Tahun buku 2015
dan
penyusunan laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas koperasi. Kegiatan dalam pelatihan dan pendampingan penyusunan laporan pertanggungawaban pengurus meliputi penyusunan laporan mengenai keadaan dan jalannya koperasi serta hasil yang telah dicapai,
membuat rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang
mempemngaruhi kegiatan koperasi, menyusun laporan keuangan terdiri dari neraca akhir, dan membuat penjelasan atas dokumen tersebut. Kegiatan
dalam
pelatihan
dan
pendampingan
penyusunan
laporan
pertanggungjawaban pengawas terdiri dari pelatihan penyusunan bidang organisasi yang meliputi keanggotaan dan pengurus koperasi,
penyusunan
kegiatan
pengawasan, peyusunan hasil pemeriksaan, penganalisaan dan penyusunan bidang keuangan yang meliputi struktur modal, perbandingan rencana dan realisasi program kerja, serta penganalisaan laporan keuangan
yang meliputi, analisis likuiditas /
Current Ratio, analisis solvabilitas, dan analisis rentabilitas. Dari evaluasi yang dilakukan dengan menilai kemampuan pengurus dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban pengurus koperasi
dan kemampuan
pengawas dalam menyusun laporan pengawas diperoleh skor penilaian
sebagai
berikut. Skor penilaian yang dicapai pengurus koperasi adalah 86.52% yang dapat diartikan bahwa
pengurus koperasi
sudah mampu
menyusun laporan
pertanggungjawaban pengurus koperasi. Skor penilaian yang diperoleh pengawas
26
koperasi sebesar 88.72% yang dapat diartikan bahwa
pengawas koperasi sudah
mampu menyusun laporan pertanggungjawaban pengawas. Evaluasi kebermanfaatan kegiatan ini juga dilihat dari sikap pengurus dan pengawas koperasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Ada empat aspek yang diamati dalam proses pelatihan dan pendampingan kegiatan ini antara lain aspek partisipasi,
aspek motivasi, aspek kerjasama, dan aspek inisiatif. Dari aspek
partisipasi pengurus dan pengawas koperasi yang mengikuti pelatihan dan pendampiangan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan yang dilakukan. Partisipasi aktif tersebut terlihat dari antusiasme dan berbagai pertanyaan yang peserta tanyakan apabila mereka menemui kesulitan dalam mennyusun laporan pertanggungjawaban.
Dari aspek motivasi dapat dilihat setiap pelatihan dan
pendampingan yang dilaksanakan peserta selalu bersemangat mengikuti pelatihan dan pendampingan yang diberikan. Dari aspek kerjasama dapat terlihat dari waktu dan kesempatan yang mereka luangkan untuk kegiatan pelatihan dan pendampingan ini. Dan dari aspek inisiatif dapat dilihat peran aktif peserta pengurus dan pengawas koperasi dengan
selalu berkoordinasi
dan menanyakan jadual kegiatan
pendampingan yang akan dilakukan berikutnya. Dari sikap pengurus dan pengawas koperasi ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian ini dapat bermanfaat bagi pengurus dan pengawas koperasi di Kecamatan Buleleng.
27
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan
Dari Hasil
dan pembahasan kegiatan pelatihan dan pendampingan
penyusunan laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas koperasi pada koperasi di Kecamatan Buleleng dapat disimpulkan bahwa pengurus dan pengawas koperasi
sudah mampu menyusun laporan pertangungjawaban pengurus dan
pengawas koperasi dengan kreteria baik, dengan skor rata-rata 86.52% dan 88.72%. Kegiatan pelatihan dan pendampingan
ini dapat dikategorikan bermanfaat bagi
pengurus dan pengawas koperasi dilihat dari sikap pengurus dan pengawas koperasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Sikap pengurus dan pengawas koperasi tersebut dilihat melalui aspek partisipasi, aspek motivasi, aspek kerjasama, dan aspek inisiatif. 5.2.
Saran Berdasarkan hasil kegiatan pelatihan dan pendampingan ini dapat disarankan agar
pengurus dan pengawas koperasi menyusun
pengurus dan pengawas koperasi
laporan
rutin setiap tahun
pertangungjawaban
sehingga sehingga dapat
melaksanakan Rapat Anggota Tahuhnan yang dipersyaratkan dalam Undang-undang koperasi.
28
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Dewan Standar Akuntansi Keuangan Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat Baridwan, Z. (2000). Akuntansi Intermediate. Yogyakarta: Penerbit BPFE Undang-undang No. 25 Tahun 1992. Tentang Koperasi Undang-undang N0.17 tahun 2012. Tentang Koperasi
29
Lampiran 1. Lembar Monitoring
30
Lampiran 2. Surat Keterangan Dari Ketua Dekopinda Tempat Pelaksanaan
P2M
31
Lampiran 3. Dokumentasi
32
33