Kota Pusaka Dunia
C 1. Kota Pusaka Dunia 2. Konvensi dunia tentang pusaka budaya dan pusaka alam 3. Penetapan Kota Pusaka Dunia oleh UNESCO
Kota Pusaka Dunia
C Kota Pusaka Dunia merupakan kota yang ditetapkan UNESCO yang memiliki ”Outstanding Universal Value/OUV (Keunggulan Nilai Sejagad/KNS)” berdasarkan ”the Convention Concerning the Protection of the World Cultural and Natural Heritage 1972”.
Kota Pusaka Dunia
C ”the Convention Concerning the Protection of the World Cultural and Natural Heritage 1972”.
•
Merupakan konvensi yang menyediakan kerjasama internasional dalam melestarikan dan melindungi pusaka budaya dan alam seluruh dunia.
•
Pusaka dunia didaftar UNESCO berdasar proteksi legal yang kuat dari masing-masing pemerintah negara dimana pusaka itu ada.
•
Diputuskan dalam Sidang Umum United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Paris, 17/10 – 21/11 1972, sesi ke-17. Banyak pihak menyatakan konvensi ini merupakan salah satu produk terbaik yang dikeluarkan UNESCO.
Kota Pusaka Dunia
C Penetapan Kota Pusaka Dunia oleh UNESCO •
Untuk menominasikan dan akhirnya dinyatakan sebagai Kota Pusaka Dunia oleh UNESCO, kota tersebut perlu menyandang 1 (satu) atau lebih dari 10 kriteria penilaian Keunggulan Nilai Sejagat/KNS yang dikeluarkan UNESCO
•
memiliki sistem perlindungan dan pengelolaan untuk menjamin kelestariannya yang disusun dalam Rencana Pengelolaan Kota Pusaka.
•
Indonesia belum memiliki kota yang menyandang predikat Kota Pusaka Dunia yang ditetapkan UNESCO. •
Kota Surakarta merupakan satu-satu kota di Indonesia yang menjadi anggota Organization of the World Historic Cities
•
Kota Yogyakarta satu-satunya kota di Indonesia yang menjadi anggota the League of the World Historic Cities yang berkedudukan di Kyoto.
Kota Pusaka Dunia
C Keunggulan Nilai Sejagat (KNS) – Outstanding Universal Values (OUV) Merupakan kriteria penilaian yang digunakan UNESCO untuk penetapan pusaka dunia. Agar menyandang KNS suatu pusaka harus memenuhi syarat integritas dan/atau keotentikan serta sistem pelindungan dan pengelolaan untuk menjamin kelestariannya.
Kota Pusaka Dunia
C Keunggulan Nilai Sejagat memiliki 10 (sepuluh) Kriteria Penilaian i.
Merupakan mahakarya kecerdasan kreatif manusia
ii.
Menampilkan pertukaran nilai-nilai luhur manusia, dalam rentang waktu atau dalam lingkup budaya dunia, dalam arsitektur, teknologi, seni monumental, perencanaan kota atau rancangan lansekap;
iii.
Menyandang peran sebagai jejak yang unik atau istimewa dari suatu tradisi budaya atau peradaban baik yang sudah lenyap maupun yang masih ada;
iv.
Menjadi contoh utama suatu tipe bangunan, gubahan arsitektur atau teknologi, atau lansekap yang menggambarkan babakan yang penting dalam sejarah manusia
v.
Menjadi contoh utama suatu tipe bangunan, gubahan arsitektur atau teknologi, atau lansekap yang menggambarkan babakan yang penting dalam sejarah manusia;
vi.
Berkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan peristiwa atau tradisi yang hidup, dengan gagasan, dengan kepercayaan, dengan karya seni dan sastra yang memiliki nilai penting universal yang menonjol;
Kota Pusaka Dunia
C Keunggulan Nilai Sejagat memiliki 10 (sepuluh) Kriteria Penilaian vii. Merupakan fenomena alam yang luar biasa atau kawasan dengan keindahan alam serta estetika yang luar biasa dan penting; viii. Merupakan contoh yang luar biasa yang mewakili tahapan utama sejarah perkembangan bumi, termasuk catatan kehidupan, proses geologi signifikan yang sedang berlangsung dalam pengembangan bentang alam, atau geomorfik yang signifikan atau fitur fisiografi lainnya; ix. Merupakan contoh yang luar biasa mewakili proses ekologis dan biologis yang signifikan yang sedang berlangsung dalam evolusi dan pengembangan darat, air tawar, ekosistem pesisir dan laut dan komunitas tumbuhan dan hewan; x.
Mengandung habitat alam yang paling penting dan signifikan untuk konservasi in-situ keanekaragaman hayati, termasuk spesies terancam yang mengandung nilai universal luar biasa dari sudut pandang ilmu pengetahuan atau pelestarian.
Kota Pusaka Dunia
C Untuk dapat disebut memiliki nilai sejagad yang unggul atau menonjol, suatu objek pusaka harus memenuhi syarat integritas dan /atau ke-otentikan dan harus memiliki sistem
perlindungan dan pengelolaan untuk menjamin kelestariannya di masa datang.
Kota Pusaka Dunia
C Integritas ditunjukkan melalui: •
Memiliki semua elemen yang diperlukan untuk mengungkapkan nilai universal yang unggul
•
Memiliki ukuran yang memadai untuk menjamin tampilnya secara utuh ciri-ciri dan proses yang menunjukkan nilai pentingnya
•
Memiliki pelindungan terhadap efek negatif pembangunan atau pengabaian
Kota Pusaka Dunia
C Keaslian/keotentikan pusaka ditunjukkan melalui: • • • • •
• •
Bentuk dan rancangan, Bahan dan substansi, guna dan fungsi, Tradisi, teknik dan sistem pengelolaan Lokasi dan setting Bahasa dan bentuk warisan budaya tak bendawi lainnya Semangat dan perasaan Faktor internal dan eksternal lainnya
Kota Pusaka Dunia
C Pelindungan dan pengelolaan ditunjukkan melalui: • • • •
Kondisi pusaka yang baik Dampak penurunan kondisi terkendali Proporsi tertentu pusaka menampilkan totalitas nilai yang terungkap Hubungan dengan fungsi lingkungan yang dinamis yang penting bagi karakter utama objek tersebut haruslah terjaga
Kota Pusaka Dunia
C 1)
Identifikasi Objek
2)
Deskripsi Objek
3)
Justifikasi
4)
Kondisi pelestarian dan faktor yang berpengaruh pada pusaka
5)
Perlindungan dan Pengeloaan
6)
Monitoring
7)
Dokumentasi
8)
Kontak Informasi terkait autoritas yang dilindungu
9)
Tertanda atas nama “State Party(ies)”
Kota Pusaka Dunia
C
Format Nominasi WH
Kota Pusaka Dunia
C Tahapan Pengusulan
Kota Pusaka Dunia
C
Kota Pusaka Dunia
C Proses Pengusulan Tentative List
Kota Pusaka Dunia
C
INDONESIA dan WARISAN BUDAYA DUNIA Toraja Traditional Settlements sedang dalam proses nominasi
Terdaftar dalam World Heritage Lists
TENTATIVE LIST
The Borobudur Temple Compounds
The Prambanan Temple Compounds
Cultural Landscapes of Bali Province
Sangiran: The Early Man Site Nomination Process of Cultural Heritage Site to be inscribed in the UNESCO World Heritage List
Warisan Alam Dunia 1. 2. 3. 4.
Ujung Kulon National Park (1991); Komodo National Park (1991); Lorentz National Park (1999); Tropical Rainforest Heritage of Sumatra (2004) – pada Sidang UNESCO WHC 2011, kawasan ini dimasukkan dalam In Danger List karena ancaman pembangunan jalan
Kota Pusaka Dunia
C Manfaat situs/kawasan masuk dalam Daftar Warisan Dunia •
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap makna situs dan kawasan;
•
Penguatan perlindungan;
•
Rencana pengelolaan yang komprehensif;
•
Menarik sumbangan masyarakat internasional;
•
Mendapatkan dukungan teknis dan arahan para ahli tingkat dunia;
•
Meningkatkan kepariwisataan
Vernacular architecture ASEAN Muara Jambi Terrace landscape Laos Borobudur
Terima Kasih