Pusaka Kota dan Kota Pusaka
A 1. 2. 3. 4. 5.
Pemahaman terhadap Pusaka Pusaka Indonesia - Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia Tingkat Pusaka dan Pengelolaannya Pemahaman terhadap kegiatan “Pelestarian” (Conservation) Kota Pusaka
Pusaka Kota dan Kota Pusaka
A 1.
Pemahaman terhadap Pusaka
Pusaka Kota dan Kota Pusaka Pusaka (heritage) peninggalan masa lalu yang bernilai sejarah, mengandung kualitas pemikiran, rencana dan pembuatannya, serta memiliki peran yang sangat penting bagi keberlanjutan hidup manusia. Ada pula yang mewakili gaya arsitektur yang khas pada suatu masa. •
Pusaka, dalam kamus Indonesia-Inggris oleh Poerwadarminto, berarti heritage (bhs.Ingris).
•
Perkembangan pemahaman pusaka yang awalnya bertumpu pada artefak tunggal, dalam dua dekade terakhir ini pusaka dapat berarti pula suatu saujana[1] (cultural landscape) yang luas bahkan bisa lintas batas wilayah serta menyangkut persoalan pusaka alam dan budaya.
[1]
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia saujana adalah sejauh mata memandang.
Pusaka Kota dan Kota Pusaka
Perkembangan yang lain, pusaka budaya tidak pula hanya ragawi (tangible) tetapi juga pusaka-pusaka budaya tak ragawi (intangible).
Hal ini menjadikan isu pusaka tidak bisa dipisahkan dari berbagai persoalan kehidupan sehari-hari, pengelolaan seni budaya hingga pengelolaan kota, desa maupun wilayah.
Pusaka Kota dan Kota Pusaka Untuk menguatkan pemahaman pusaka, para pekerja dan pemerhati pelestarian di Indonesia menyepakati tentang Pusaka Indonesia.
Pada Tahun Pusaka Indonesia 2003 (tema: Merayakan Keanekaragaman): Jaringan Pelestarian Pusaka Indonesia (JPPI) bekerjasama dengan International Council on Monuments and Sites (ICOMOS) Indonesia dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia mendeklarasikan Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia 2003. Piagam ini merupakan yang pertama dimiliki Indonesia dalam menyepakati etika dan moral pelestarian pusaka
Pusaka Kota dan Kota Pusaka
A 2.
Pusaka Indonesia - Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia
Pusaka Kota dan Kota Pusaka
Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia dideklarasikan di Ciloto, 31 Desember 2003
Pusaka alam; bentukan alam yang istimewa.
Pusaka budaya; hasil cipta, rasa, karsa, dan karya yang istimewa. Pusaka budaya mencakup pusaka berwujud (tangible) dan pusaka tidak berwujud (intangible).
Pusaka saujana; gabungan pusaka alam dan pusaka budaya. Pusaka saujana sejak dekade terakhir ini dikenal dengan pemahaman baru yaitu cuktural landscape (saujana budaya), yakni menitik beratkan pada keterkaitan antara budaya dan alam dan merupakan fenomena kompleks dengan identitas yang berwujud dan tidak berwujud.
Gunung
Air
Sawah
Sungai
Lembah
Danau
Bukit
Jeram
Ngarai
Curug
Tanah
Batu Hutan Flora Fauna
Pusaka Alam
Seni Kriya
Seni Sastra Seni Lukis Seni Ukir
Seni Pahat Seni Patung
Pusaka Budaya Seni Tari Seni Musik
Seni Pertunjukan Seni Rakyat
Seni Suara
Lingkungan Mata Pencaharian Kehidupan
Rumah Adat
Istana Keraton
Situs
Agama
Desa
Candi
Ritual
Kampung
Adat Istiadat
Dusun
Tradisi
Suku
Pusaka Saujana
Pusaka Kota dan Kota Pusaka
Pusaka Saujana; gabungan pusaka alam dan pusaka budaya. Menurut UNESCO, ada beberapa kriteria sebuah kawasan dianggap sebagai pusaka saujana, antara lain:
• • • • • • •
Kawasan dengan karakter unik, yang tidak ditemukan ditempat lain; Kawasan yang menjadi mahakarya (masterpiece) dari ciptaan yang jenius, di bidang arsitektur, seni monumental, perencanaan kota atau bentangalam; Kawasan dengan tradisi budaya tinggi; Kawasan yang menggambarkan tingginya peradaban dan sejarah manusia; Kawasan dengan permukiman tradisional Kawasan dengan tradisi berkehidupan masyarakatnya, seperti kepercayaan dan kesenian. Kawasan yang memiliki mekanisme pengelolaan secara tradisional dalam pelestariannya.
Pusaka (Heritage) Warisan Cagar
Cagar Budaya..…..
Kawasan Pusaka -------Kota Pusaka…..
Kawasan Pusaka Suatu daerah yang memiliki beberapa objek pusaka, baik itu berupa bentangan alam, benda-benda, aktivitas lainnya yang merupakan satu kesatuan yang saling mendukung dan melengkapi.
Kawasan Pusaka
Pemahamanan tentang kawasan hanya sebagai objek wisata Masih banyak bentuk lain objek potensial yang perlu dikembangkan dan dilindungi
budaya-budaya unik berupa aktivitas dan kegiatan masyarakat yang selama ini tidak disadari memiliki potensi yang menarik untuk dikembangkan, seperti begitu juga kondisi alam yang ada disekitarnya.
Bagaimana melestarikan lingkungan bersejarah? Bagaimana agar kesejarahan lingkungan terjaga, namun tetap memenuhi kebutuhan hidup sesuai jaman?
Kecenderungan global
heritage
Dari benda-benda tunggal yang indah, megah kemudian kelompok bangunan, kawasan, desa, kota, pemandangan yang indah hingga kegiatan sosial dan budaya yang memiliki kekentalan lokal dan kesejarahan, termasuk komponen yang tidak terlihat
Pusaka Kota dan Kota Pusaka
A 3.
Tingkat Pusaka dan Pengelolaannya
Pusaka Kota dan Kota Pusaka Tingkat Pusaka dan Pengelolaannya Ditinjau dari segi nilai penting dan luas pengaruhnya, pusaka ada yang mempunyai nilai sempit terbatas bagi perorangan dan ada pula yang bernilai sangat penting dan luas bagi kehidupan masyarakat banyak, bangsa dan kemanusiaan.
Dari segi kepentingan dan luas pengaruhnya, pusaka dapat dikelompokkan dalam: Warisan dunia (world heritage) Pusaka nasional
Pusaka propinsi Pusaka kota/kabupaten
Pusaka Kota dan Kota Pusaka
A 4.
Pemahaman terhadap kegiatan “Pelestarian” (Conservation)
Pusaka Kota dan Kota Pusaka
Pelestarian Pengertian pelestarian terhadap peninggalan lama pada awalnya dititikberatkan pada bangunan tunggal atau benda-benda seni,
kini telah berkembang ke ruang yang lebih luas seperti kawasan hingga kota bersejarah serta komponen yang semakin beragam seperti skala ruang yang intim, pemandangan yang indah, suasana, dsbnya. upaya untuk menjaga kesinambungan yang menerima perubahan dan/atau pembangunan bertujuan untuk tetap memelihara identitas dan sumber daya lingkungan dan mengembangkan beberapa aspeknya untuk memenuhi kebutuhan modern dan kualitas hidup yang lebih baik
Perubahan yang dimaksud bukanlah terjadi secara drastis, namun perubahan secara alami dan terseleksi pelestarian merupakan pula upaya mengelola perubahan, dan kemudian menciptakan pusaka masa mendatang
Pusaka Kota dan Kota Pusaka
Pengertian Pelestarian Kesinambungan yang menerima perubahan merupakan konsep utama pelestarian, sebuah pengertian yang berbeda dengan preservasi. Konsekuensinya, perubahan yang dimaksud bukanlah terjadi secara drastis, namun perubahan secara alami dan terseleksi (Adishakti, 1997). Pelestarian merupakan manajemen perubahan (Asworth, 1991) Pelestarian dalam konteks perkotaan berarti pula mengawetkan bagian tertentu pusaka dengan memberikan tidak hanya keberlanjutan keberadaannya tetapi juga memiliki manfaat untuk masa depan (Burke, 1976 dalam Asworth, 1991)
Pengertian Pelestarian Upaya pengelolaan pusaka melalui kegiatan: penelitian perencanaan perlindungan pemeliharaan pemanfaatan pengawasan
dan / atau pengembangan secara selektif untuk menjaga: kesinambungan, keserasian, dan daya dukungnya dalam menjawab dinamika jaman untuk membangun kehidupan bangsa yang lebih berkualitas.
Pusaka Kota dan Kota Pusaka
1 Keanekaragaman pusaka serta tujuan pelestarian ini menuntut keterlibatan banyak pihak, baik dalam menjaga, mencegah kerusakan dan pengrusakan, memelihara, melakukan tindakan pelestarian maupun menyebarluaskan pentingnya pelestarian pusaka baik bagi umat manusia, keluarga, masyarakat, lingkungan daerah, nasional maupun dunia.
Pusaka Kota dan Kota Pusaka
A 5.
Kota Pusaka
Pusaka Kota dan Kota Pusaka Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi warisan budaya yang kaya dan beragam. Potensi ini terwujud dalam bentuk kesenian, adat istiadat, bahasa, situs, arsitektur dan kawasan bersejarah. Kekayaan dan keragaman warisan budaya inilah yang telah memberikan kontribusi kepada kotakota di Indonesia, sehingga masyarakat kota dengan proses budayanya, telah membentuk karakter, keunikan, dan citra budaya yang khas melekat pada setiap kota serta memberikan peran signifikan dalam pembentukan identitas kota
Pusaka Kota dan Kota Pusaka
Kota Pusaka adalah kota yang memiliki kekentalan sejarah yang bernilai dan memiliki pusaka alam, budaya baik ragawi dan tak-ragawi serta rajutan berbagai pusaka tersebut secara utuh sebagai aset pusaka dalam wilayah/kota atau bagian dari wilayah/kota, yang hidup, berkembang, dan dikelola secara efektif.
1. Kota yang memiliki kekentalan sejarah yang bernilai dan memiliki pusaka alam, budaya baik ragawi dan tak-ragawi yang terajur secara utuh sebagai aset pusaka Penjelasan: Kota tersebut merupakan hasil dari proses pembentukan dan transformasi terus-menerus, seringkali mendapat pengaruh dari berbagai budaya yang berbeda. Kekayaannya karena itu terdiri dari kondisi alam, bangunan pusaka dan komponen fisik lainnya serta beragam bahasa, kesenian, kerajinan yang dikembangkan oleh berbagai etnis yang tinggal.
Pusaka Kota dan Kota Pusaka
2. Dapat berupa kawasan pusaka sebagai bagian dari kota tersebut
Penjelasan: Kawasan yang memiliki kekentalan sejarah biasanya sebagian saja dari wilayah kota yang lebih luas*, pada beberapa kasus merupakan bagian dari suatu wilayah administasi kabupaten. 3. Yang hidup dan berkembang serta dikelola secara efektif. Penjelasan: Pengembangan vitalitas ekonomi dan juga kehidupan sosial budaya dari sebuah kawasan bersejarah, yang kemudian berperan dalam menjaga keberlangsungan area serta karakternya**.
* - ** Johnson, Jim. “The Future of Historic Cities – The case of Edinburgh” dalam The Future of Historic Cities. An International Symposium, Kyoto, 7-8 Oktober 1995.
Pusaka Kota dan Kota Pusaka Pusaka pada setiap kota merupakan keunikan dan aset yang nilainya berbeda antara satu kota dan lainnya. Penataan ruang hendaknya merupakan upaya yang bertujuan untuk mengelola keunikan serta aset tersebut untuk memastikan keberlanjutannya. Sebagai bagian dari penataan ruang, pengelolaan pusaka juga bertujuan akhir untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata. Pusaka tidak hanya tentang objek itu sendiri, tetapi juga sikap terkait pengelolaannya. Mulai dengan mengenali serta memahami aset yang ada dalam konteks ruangnya dan bagaimana merencanakan, memanfaatkan serta mengendalikan pemanfaatannya dengan baik. Pada kota yang memiliki aset pusaka, penting untuk berfokus pada keberlanjutannya, selain semata-mata untuk upaya pengawetan.
Pusaka Kota dan Kota Pusaka Manfaat •
Untuk mengenali apakah sebuah kota merupakan Kota Pusaka Indonesia, atau bahkan dapat dinominasikan sebagai kota pusaka dunia.
•
Untuk mengenali kota yang memenuhi deskripsi sebagai kota pusaka dunia sebagaimana telah disebutkan oleh UNESCO, yaitu kota yang penting dan istimewa sehingga melampaui batas-batas nasional dan memiliki nilai penting bagi umat manusia di masa kini maupun mendatang.
Pusaka Kota dan Kota Pusaka Komponen •
Kriteria penilaian suatu pusaka dunia disebut Keunggulan Nilai Sejagat (KNS), • Kriteria penilaian pusaka nasional disebut Keunggulan Nilai Nasional (KNN).
Pusaka Kota dan Kota Pusaka
Keunggulan Nilai Sejagat dan Keunggulan Nilai Nasional Keunggulan Nilai Sejagat (Outstanding Universal Value)*
Keunggulan Nilai Nasional
1. Merupakan mahakarya kecerdasan kreatif manusia 2. Menampilkan pertukaran nilai-nilai luhur manusia, dalam rentang waktu atau dalam lingkup budaya dunia, dalam arsitektur, teknologi, seni monumental, perencanaan kota atau rancangan lansekap; 3. Menyandang peran sebagai jejak yang unik atau istimewa dari suatu tradisi budaya atau peradaban baik yang sudah lenyap maupun yang masih ada; 4. Menjadi contoh utama suatu tipe bangunan, gubahan arsitektur atau teknologi, atau lansekap yang menggambarkan babakan yang penting dalam sejarah manusia 5. Menjadi contoh utama permukiman, tata guna lahan atau tata guna lautan tradisional yang merupakan representasi budaya atau interaksi manusia dengan lingkungan khususnya jika situs tersebut terancam oleh perubahan yang permanen 6. Berkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan peristiwa atau tradisi yang hidup, dengan gagasan, dengan kepercayaan, dengan karya seni dan sastra yang memiliki nilai penting universal yang menonjol.
1. Menunjukkan evolusi panjang kesejarahan tumbuh kembang kota. yang terlihat dari tinggalan berbentuk struktur kota, bentang alam, wajah jalan, monumen, arsitektur, teknologi serta seni budaya yang istimewa 2. Menampilkan dan menjadi contoh ciri khas lokal maupun percampuran antar budaya daerah/bangsa 3. Memiliki peran sebagai wadah perkembangan peradaban, tradisi, gerakan perjuangan bangsa, atau kejadian yang istimewa bagi negara
* The Operational Guidelines for the Implementation of the World Heritage Convention
Pasar Atas Bukittinggi
Pakan Kurai / Pakan Urang Agam / Pasar Atas
Toko Agam
Bukittinggi
TANGGA / ‘janjang’ / STEPS
Jenjang 40 (100 steps) Jenjang Pesanggrahan (72 steps)
Jenjang Gantung (65 steps)
Jenjang Lereng (43 steps)
Jenjang Minang (21 steps)
Jenjang Gudang (80 Steps)
Los Saudagar – Belakang Pasar
Jl. A.Yani – Daerah Pecinan
Pasar Sawahlunto
1880
±1932
Wijk Pondok te Padang (Jl. Niaga) Dated: 1920-1925
http://collectie.tropenmuseum.nl/Default.aspx?ccid=432342
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Gedung Sekolah Rajo(SMU 2) Gedung Kantor Depdikbud Komplek Kantor Polres Agam Komplek Kantor Kodim Agam Gedung SMP1 Rumah Bekas Kepala Stasiun Kereta Api Villa Oepang-Oepang Hotel Centrum (Pos dan Giro) Istana Bung Hatta Rumah Kelahiran Bung Hatta Wisma Aggrek Villa Merdeka Eks BNI Bukit Tinggi Rumah Gadang Engku Palo (Suku Tanjung) Rumah Tinggal Di Jalan Dr.A.Rivai No.38 Lembaga Pemasyarakatan Bukit Tinggi Medan Bappneh Sitangkai Rumah Adat Tiang Panjang Medan Bapaneh Gunung Rumah Tuo Kampai Nan Panjang Ustano Rajo Alam Gudang Pagaruyung Ustano Saruaso Ustano Rajo Adat Buo Gedung Controlleur Buo Balairung Sari Tabek Surau Lubuk Bauk Rumah Adat pang (Ranah Binuang) Museum Bank Indonesia Pdang Gudang PT Pantja Niaga(Geo Wehry) Eks Beutiks Hotel Balai Kota Padang Rumah Gadang Engku Larah Paninjauan
Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat Sumatra Barat
DAFTAR TINGGALAN SEJARAH DAN PURBAKALA YANG TELAH DITETAPKAN SEBAGAI BENDA CAGAR BUDAYA/SITUS YANG DILINDUNGI UU-RI NOMOR 5 TAHUN 1992 TENTANG BENDA CAGAR BUDAYA