KATA SAPAAN BAHASA MINANGKABAU DI KANAGARIAN LUBUK ULANG ALING SELATAN KECAMATAN SANGIR BATANG HARI KABUPATEN SOLOK SELATAN Mona Gusthia1, Yetty Morelent2, Gusnetti2 1
2
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Indonesia Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email:
[email protected] ABSTRACT
This research was aimed to describe the use of greeting words in Kanagarian Lubuk Ulang Aling Selatan Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan. This research focused about: the core of kinship greeting words and the extended of kinship greeting words. The theory that was used the greeting words theory that expressed by Syafyahya. The design of this research was qualitative research using descriptive method, the population of this research was people in Kanagarian Lubuk Ulang Aling Selatan Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan. The researcher took fourteen people in Kanagarian Lubuk Ulang Aling Selatan Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan consists of seven men and seven women. The result of this research showed that there were seventy four greeting words, there were eleven the core of kinship greeting words and there were sixty three the extended of kinship greeting words. At the core of kinship greeting words only seven different greetings, namely: ayah, amak, uda, kak tuo, uni, awak, dan sabuik namo. While the extended of kinship greeting words only thirty one different greetings, namely: inyiak antan, inyiak adi, ino, adi, antan, atuak, pak tuo, mak tuo, ongku, pak osu, mok su, osu, mak etek, pak etek and so on. Based on the results, it can be conluded that people in Kanagarian Lubuk Ulang Aling Selatan Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan still use the greeting words that has not changed from the first. Kata Kunci , Acquaintance Words People of Lubuk Ulang Aling Selatan manusia
A. Pendahuluan
dapat
menyampaikan
pikiran,
De Saussure (dalam Chaer, 2010: 2) gagasan, konsep atau juga perasaan. Manusia menyebutkan bahwa bahasa adalah salah satu tidak bisa lepas dari bahasa karena tanpa lembaga kemasyarakatan, yang sama dengan bahasa manusia dapat mengalami kesulitan lembaga
kemasyarakatan
lain,
seperti dalam berkomunikasi.
perkawinan, pewarisan harta peninggalan,
Bahasa
selain
digunakan
untuk
dan sebagainya. Bahasa juga merupakan alat berkomunikasi juga dapat sebagai lambang komunikasi
atau
alat
interaksi
yang identitas suatu bangsa. Menurut Wardaugh
digunakan manusia. Dengan adanya bahasa, (dalam Chaer, 2010: 15) bahwa fungsi bahasa 1
adalah alat komunikasi manusia, baik tertulis menyampaikan
maksud-maksud
tertentu
maupun lisan. Dengan bahasa manusia dapat kepada orang yang disapa. Begitu juga halnya pula mewariskan kebudayaan, salah satunya dengan bentuk kata sapaan yang digunakan bahasa daerah. Bahasa daerah sebagai bahasa oleh masyarakat Lubuk Ulang Aling Selatan. yang dipakai di wilayah Nusantara menurut Politik
Bahasa
Nasional
sebagai
bahasa
yang
kebudayaan
nasional
Ulang
Aling
Selatan
berkedudukan merupakan sebuah nagari yang terletak di
merupakan dan
Lubuk
karena
unsur Kecamatan Sungai Batang Hari di Kabupaten itu Solok Selatan. Masyarakat Lubuk Ulang
dilindungi oleh negara, sesuai dengan bunyi Aling Selatan umumnya mata pencariannya Penjelasan Pasal 36, Bab XV, dengan UUD yaitu tambang emas dan berkebun. Bentuk 1945. Salah satu di antara bahasa-bahasa kata sapaan yang digunakan oleh masyarakat daerah yang ada di Indonesia adalah bahasa Lubuk Ulang Selatan masih asli dari bahasa Minangkabau.
nenek moyang mereka walaupun ada sedikit
Dalam kehidupan sehari-hari, pada kata sapaan dari luar yang masuk. Misalnya, umumnya masyarakat menggunakan bahasa sapaan untuk ibu kandung hanya dipanggil daerah. Bahasa daerah memiliki variasi Amak. Sapaan nenek untuk orang tua dari bahasa seperti yang dikemukakan oleh Pateda mama atau papa biasa di panggil Adi. (dalam Syafyahya, 2000: 1) bahwa variasi Contoh: bahasa juga dapat dilihat dalam tutur sapa. 1. Amak borgheh abih. Salah satunya adalah bahasa Minangkabau.
Mama beras habis.
Bahasa Minangkabau sebagai bahasa daerah
‘Mama beras habis’
berfungsi
sebagai
(a)
sebagai
lambang 2. Adi nio pai ka mano?
kebangsaan daerah Sumatera Barat dan
Nenek mau pergi ke mana?
pendukung
‘Nenek mau pergi ke mana?’.
perkembangan
kebudayaan
Minangkabau; (b) sebagai lambang identitas
Berdasarkan kondisi geografis, Nagari
daerah Sumatera Barat dan masyarakat Lubuk Ulang Aling Selatan mempunyai luas Minangkabau sebagai salah satu suku bangsa wilayah
180.86
Km.
Sebelah
Utara
di Indonesia; (c) sebagai alat perhubungan berbatasan dengan Nagari Lubuk Ulang dalam keluarga dan masyarakat Minangkabau Aling Tengah, sebelah Timur berbatasan dalam berkomunikasi lisan; juga komunikasi dengan Nagari Abai, Bidar Alam, Dusun lisan antaretnis di Sumatera Barat. Dalam
kegiatan
Tangah
dan
berkomunikasi berbatasan
Sirumbuk,
dengan
sebelah
Nagari
Silago
Barat dan
sehari-hari, sapa menyapa antar sesama Kabupaten Dharmasraya, Sebelah Selatan anggota masyarakat senantiasa berlangsung berbatasan dengan Nagari Muara Labuh, setiap
saat.
Tujuannya
adalah
untuk 2
Sungai Abu dan Grabak (Sumber, Wali C. Dialek Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan).
Istilah dialek berasal dari kata Yunani
Berdasarkan data yang penulis terima dialektos pada mulanya dipergunakan di sana dari wali nagari Lubuk Ulang Aling Selatan, dalam
hubungannya
dengan
keadaan
terdapat tiga nagari yaitu Nagari Lubuk bahasanya. Menurut Iskandar (dalam Nandra, Ulang Aling, Nagari Lubuk Ulang Aling 2006: 29) dialek diartikan sebagai bahasa Tengah, dan Lubuk Ulang Aling Selatan. lisan atau ujaran yang diucapkan oleh orangMasing-masing nagari tersebut menggunakan orang
dari
pedalaman.
Meillet
(dalam
kata sapaan yang berbeda-beda dan hal ini Ayatrohaedi, 1983, 2) ada dua ciri yang dapat memperkaya bahasa-bahasa lokal.
dimiliki
dialek,
yaitu
(1) dialek ialah
Berdasarkan data tersebut, penulis seperangkat bentuk ujaran setempat yang tertarik untuk melakukan penelitian kata berbeda-beda, yang memiliki ciri umum dan sapaan di daerah Lubuk Ulang Aling Selatan. masing-masing
lebih
mirip
sesamanya
Untuk itulah, penulis melakukan penelitian dibandingkan dengan bentuk ujaran lain dari tentang keragaman bentuk kata sapaan dalam bahasa yang sama, (2) dialek tidak harus bahasa Minangkabau di Kanagarian Lubuk mengambil semua bentuk ujaran dari sebuah Ulang Aling Selatan Kecamatan Sangir bahasa. Batang Hari Kabupaten Solok Selatan. Tujuan
penelitian
mendeskripsikan
ini
adalah
untuk
kata
sapaan
bentuk
D. Kata Sapaan Menurut Crystal (dalam Syafyahya 2000: 3) sapaan adalah cara mengacu
kekerabatan yang ada di Kanagarian Lubuk
seseorang di dalam interaksi linguistik yang
Ulang Aling Selatan Kecamatan Sangir
dilakukan
Batang Hari Kabupaten Solok Selatan.
secara
langsung.
Sedangkan
Kridalaksana (dalam Syafyahya 2000: 3) semua bahasa mempunyai bahasa tutur sapa,
B. Sosilinguistik Sosiolinguistik
berasal
dari
kata yakni
sistem
yang
mempertautkan
“sosiologi” dan “linguistic”. Sosiologi yaitu seperangkat kata-kata atau ungkapan yang kajian
mengenai
manusia
di
dalam dipakai untuk menyapa para pelaku dalam
masyarakat. Linguistik adalah bidang ilmu suatu peristiwa. yang
mempelajari
bahasa.
Jadi,
Menurut Chaer (1988: 136) kata
sosiolinguistik adalah bidang ilmu yang sapaan adalah kata-kata yang digunakan mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan untuk menyapa, menegur, atau menyebut penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat orang kedua, atau orang yang diajak bicara. (Chaer dan Agustina, 2010: 2).
Sedangkan, menurut Sugono (2003: 77) kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk 3
menegur sapa orang yang diajak berbicara yang statusnya sama dengan unsur lainnya, (orang kedua) atau menggantikan nama orang seperti tanah, rumah, suku, dan nagari. ketiga.
Orang Minangkabau merasa dirinya
E. Sistem Sosial Budaya Masyarakat sama dengan yang lain, mereka tidak mau direndahkan. Mereka menuntut penghargaan
dengan Sistem Sapaan
Bahasa dan masyarakat merupakan yang sama, bahkan dala sopan santun dua
hal
yang tidak
dapat
dipisahkan. berbicara dan bertutur sapa. Untuk menyapa
Masyarakat sangat tergantung dan bahkan orang yang lebih rendah kedudukannya pun dapat dikatakan dibentuk oleh bahasa yang dituntut penggunaan sapaan yang tepat serta dipakainya. Para ahli Sosiologi di Indonesia kata-kata yg sifatnya menghargai sesama tampaknya masih tetap menggunakan istilah manusia. masyarakat
secara
luas
(Yatim
dalam
F. Jenis Kata Sapaan
Thamrin, 2008: 25). Dalam banyak tulisan
Menurut Syafyahya (2000: 7) kata
tentang masyarakat di Indonesia, kita dapat
melihat istilah yang digunakan untuk kata sapaan mempunyai dua jenis yaitu, kata society sekaligus untuk kata community. sapaan kekerabatan dan nonkekerabatan. Hal Istilah masyarakat itu sendiri adalah sesuatu itu dapat dijelaskan sebagai berikut : yang abstrak. Ia berada dalam gambaran 1.
Kata Sapaan Kekerabatan Menurut Zulkarnaini (2013: 6) sistem
pikiran seseorang, akan tetapi tidak dapat
ditentukan dengan nyata. Ada dua hal yang adalah seperangkat unsur yang secara teratur menjadi unsur utama terbentuknya sebuah saling berkaitan sehingga membentuk suatu masyarakat. Yang pertama adalah adanya kesatuan atau kelompok. Kerabat adalah sebuah wilayah dimana sejumlah orang hidup pertalian keluarga, sedangkan kekerabatan di dalamnya. Yang kedua adalah adanya adalah perihal yang berhubungan dengan elemen-elemen
bersama
yang
membuat pertalian keluarga. Jadi, sistem kekerabatan
mereka saling mempengaruhi antara satu ialah hubungan yang teratur antara individu dengan
yang
lainnya
(Dunham
dalam di Minangkabau sehingga membentuk suatu kesatuan atau kelompok. Banyak istilah yang
Thamrin, 2008: 26).
Orang Minangkabau merupakan satu dipakai dalam hubungan kekerabatan di dari
sekelompok
etnis
utama
bangsa Minangkabau hubungan timbal balik dalam
Indonesia menempati bagian tengah pulaunya kekerabatan itu memiliki pasangan istilah sekarang
merupakan
propinsi
Sumatera atau panggilan. Ada enam pasang panggilan
Barat. Sapaan falsafah alam Minangkabau dalam hubungan kekerabatan yakni ibu dan meletakkan manusia sebagai salah satu unsur anak, 4
bapak
dan
anak,
mamak
dan
kemenakan,
sumando
dan
pasumandan, dalam adat. Adapun kata sapaan umum
minantu dan mintuo. Menurut
digunakan untuk menyapa orang lain.
Koentjaraningrat
(dalam G. Metodologi Penelitian
Syafyahya, 2000: 8) kata sapaan kekerabatan
Jenis penelitian ini adalah penelitian
dibagi menjadi dua yaitu, keluarga inti yang kualitatif, sedangkan metode yang digunakan terdiri atas seorang suami, istri, dan anak- dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. anak.
Keluarga
luas
adalah
kelompok Metode deskriptif adalah suatu metode dalam
kekerabatan yang terdiri atas lebih dari satu meneliti status kelompok manusia, suatu keluarga inti dan seluruhnya merupakan satu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, kesatuan sosial yang erat yang hidup bersama ataupun suatu kelas peristiwa pada masa pada satu rumah. Di daerah Minangkabau sekarang (Nazir, 1983: 54). Sedangkan pada umunya satu keluarga terdiri dari menurut Moleong (2010: 6) mengatakan beberapa
keluarga
inti.
Apabila
suatu bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian
keluarga terdiri dari beberapa keluarga inti yang bermaksud untuk memahami fenomena dan saudara-saudara lainnya, keluarga inti tentang apa yang dialami oleh subjek seperti itu disebut dengan keluarga luas.
penelitian
2.
motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan
Kata Sapaan Nonkekerabatan
misalnya
perilaku,
persepsi,
Kata sapaan nonkekerabatan adalah dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata kata sapaan yang digunakan untuk menyapa dan
bahasa.Alasan
menggunakan
teknik
orang-orang yang bukan kerabat atau tidak penelitian kualitatif dengan menggunakan memiliki hubungan darah.
metode deskriptif adalah untuk memberikan
Menurut Syafyahya (2000: 12) kata gambaran atau peristiwa penggunaan kata sapaan nonkekerabatan dapat dikelompokkan sapaan Minangkabau pada masyarakat di atas tiga, yaitu (1) kata sapaan bidang agama, Kanagarian Lubuk Ulang Aling Selatan (2) kata sapaan bidang adat, dan (3) kata Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten sapaan umum. Kata sapaan bidang agama Solok Selatan. ialah kata sapaan yang digunakan untuk
Penelitian ini dilakukan di Kanagarian
menyapa orang yang mendalami dan bekerja Lubuk Ulang Aling Selatan Kecamatan dibidang agama. Penggunaan sapaan ini Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan. bergantung
pada
pendalaman
seseorang Entry yang diteliti dalam penelitian ini adalah
terhadap agama, khususnya agama Islam. bentuk kata sapaan kekerabatan inti dan kata Kata sapaan bidang adat adalah kata sapaan sapaan kekerabatan yang diperluas yang yang digunakan untuk menyapa orang yang digunakan oleh masyarakat di Kanagarian memangku jabatan dalam adat. Penggunaan Lubuk Ulang Aling Selatan. Sedangkan kata sapaan ini bergantung kepada jabatannya kehadiran peneliti dalam penelitian ini adalah 5
peneliti terlibat langsung dengan informan melakukan tanya jawab secara lisan dengan penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tape recorder atau handphone mengadakan observasi dan mewawancara (HP). langsung dengan informan. Informan yang
Penganalisisan data dilakukan dengan
diteliti adalah masyarakat Kanagarian Lubuk menggunakan langkah kerja yaitu, (1) data Ulang Aling Selatan Kecamatan Sangir terlebih dahulu dikumpulkan, (2) menyeleksi Batang Hari Kabupaten Solok Selatan. dan mengidentifikasi data yang yang telah Samarin (1988: 55-70) mengatakan syarat terkumpul,
(3)
mengklasifikasikan
data
untuk menjadi informan adalah: (1) umur, dengan cara membuat tabel berdasarkan tidak berusia muda dan tidak berusia lanjut, aspek yang diteliti, dan (4) menganalisis data (2) jenis kelamin, akan lebih bijaksana H. Hasil Penelitian memilih
informan
kelaminnya
yang
dengan
sama
peneliti,
(3)
jenis
Hasil
penelitian
mendeskripsikan
mutu penggunaan kata sapaan kekerabatan inti dan
kebudayaan dan psikologi, seorang informan kekerabatan yang diperluas dalam bahasa dikatakan baik bila ia dapat berbicara dengan Minang di Kanagarian Lubuk Ulang Aling bebas dan wajar, (4) kewaspadaan, ada Selatan Kecamatan Sangir Batang Hari kaitannya dengan daya ingat, yang menaruh Kabupaten Solok Selatan. Berdasarkan data perhatian dan yang tidak mudah terganggu, yang diperoleh melalui wawancara dengan baik
oleh
lingkungannya
maupun
oleh informan, didapatkan (1) bentuk kata sapaan
pikiran-pikirannya yang melintas sekilas, (5) kekerabatan inti, (2) bentuk kata sapaan bahasa, informan yang dipilih hendaknya kekerabatan yang diperluas. seorang penutur asli dari bahasa yang diteliti. Instrumen
penelitian
ini
1. Kata Sapaan Kekerabatan Inti
adalah
Kata sapaan kekerabatan inti adalah
peneliti sendiri, instrumen pembantu adalah kata atau ungkapan yang digunakan oleh satu kuesioner atau daftar pertanyaan yang akan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan diisi
oleh
informan.
Selain
pendukung
penelitian
ini
itu,
yaitu
data anak-anak. Berdasarkan hal tersebut, berikut berupa ini akan diuraikan keragaman bentuk kata
wawancara secara langsung dengan informan sapaan kekerabatan inti. dengan menggunakan tape recorder atau
Tabel 1 Kata Sapaan Kekerabatan Inti
handphone (HP). Teknik pengumpulan data di
lapangan
Observasi
yaitu
yaitu
sebagai melakukan
No
berikut
1) 1 observasi
langsung ke daerah yang akan dijadikan 2 tempat penelitian dan 2) Wawancara yaitu mewawancarai langsung informan dengan 3 6
Kata Sapaan Kekerabatan Inti Kata sapaan untuk menyapa Ayah kandung Kata sapaan untuk menyapa Ibu kandung Kata sapaan untuk
Kata Sapaan Ayah
Bahasa Indonesia Ayah
Amak
Ibu
Uda, Kak
Kakak
4
menyapa Kakak Laki-laki Kata sapaan untuk menyapa Kakak Perempuan
Tuo
menyapa Ayah dari Kakek
Uni, Kak tuo
Kakak
Kata sapaan untuk menyapa Adik Laki-laki
Sabuik namo
Sebut nama
Kata sapaan untuk menyapa Adik Perempuan Kata sapaan untuk menyapa Suami Kata sapaan untuk menyapa Istri
Sabuik Namo
Sebut nama
Awak dan Uda Sabuik namo
Uda
2
Kata sapaan untuk menyapa Ibu dari Kakek
3
Kata sapaan untuk menyapa Ayah dari Nenek
4
Kata sapaan untuk menyapa Ibu dari Nenk
5
Kata sapaan untuk menyapa Kakek
kekerabatan inti seperti: ayah, ibu, kakak 6
Kata sapaan untuk menyapa Nenek Kata sapaan untuk menyapa Kakak Laki-laki Kakek
5
6
7 8
Sebut nama
Berdasarkan tabel 1 data kata sapaan
laki-laki, kakak perempuan, adik laki-laki, 7 adik perempuan, suami, dan istri. Kata sapaan tersebut dikelompokkan menjadi: (1) ego 8
terhadap ayah kandung, (2) ego terhadap ibu kandung, (3) ego terhadap kakak laki-laki, (4)
9
ego terhadap kakak perempuan, (5) ego terhadap adik laki-laki, (6) ego terhadap adik
10
perempuan, (7) ego terhadap suami, (8) ego terhadap istri.
11
2. Kata Sapaan Kekerabatan yang
Kata sapaan untuk menyapa Kakak Perempuan Kakek Kata sapaan untuk menyapa Adik Laki-laki Kakek Kata sapaan untuk menyapa Adik Perempuan Kakek Kata sapaan untuk menyapa Kakak Laki-laki Nenek
Diperluas Kata
sapaan
kekerabatan
yang
12
diperluas adalah kelompok kekerabatan yang terdiri atas lebih dari satu keluarga inti dan 13 seluruhnya merupakan satu kesatuan sosial. Berdasarkan hal tersebut, berikut ini akan 14 dikemukakan
keberagaman
bentuk
kata 15
sapaan kekerabatan yang diperluas. Tabel 2 Kata Sapaan Kekerabatan
16
Diperluas No 1
Kata Sapaan Kekerabatan yang Diperluas Kata sapaan untuk
Kata Sapaan Inyiak
Bahasa Indonesia
17
Kakek 7
Kata sapaan untuk menyapa Kakak Perempuan Nenek Kata sapaan untuk menyapa Adik Laki-laki Nenek Kata sapaan untuk menyapa Adik Perempuan Nenek Kata sapaan untuk menyapa Kakak Laki-laki Ayah Kata sapaan untuk menyapa Kakak Perempuan Ayah Kata sapaan untuk menyapa Adik Laki-laki Ayah
Antan, Inyiak Atuak Inyiak Ino, Inyiak Atuak Inyiak Antan, Inyiak Atuak Inyiak Ino, Inyiak Adi Antan dan Atuak Ino dan Adi Antan gaek dan Atuak gaek Ino gaek dan Adi gaek Antan dan Atuak Ino dan Adi
Nenek
Kakek
Nenek
Kakek
Nenek Kakek
Nenek
Kakek
Nenek
Antan gaek dan Atuak gaek
Kakek
Ino gaek dan Adi gaek Antan dan Atuak Ino dan Adi
Nenek
Pak Tuo
Paman
Mak Tuo
Bibi
Pak etek dan Pak Osu
Paman
Kakek
Nenek
18
19 20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Kata sapaan untuk menyapa Adik Perempuan Ayah Kata sapaan untuk menyapa Kakak Laki-laki Ibu Kata sapaan untuk menyapa Kakak Perempuan Ibu Kata sapaan untuk menyapa Adik Laki-laki Ibu Kata sapaan untuk menyapa Adik Perempuan Ibu Kata sapaan untuk menyapa Mertua Laki-laki Kata sapaan untuk menyapa Mertua Perempuan Kata sapaan untuk menyapa Kakak Laki-laki Suami Kata sapaan untuk menyapa Kakak Perempuan Suami Kata sapaan untuk menyapa Adik Laki-laki Suami Kata sapaan untuk menyapa Adik Perempuan Suami Kata sapaan untuk menyapa Kakak Laki-laki Istri Kata sapaan untuk menyapa Kakak Perempuan Istri Kata sapaan untuk menyapa Adik Laki-laki Istri Kata sapaan untuk menyapa Adik Perempuan Istri
Etek dan Osu
Bibi
Mamak dan Ongku Mak Tuo
Paman
Mak Etek dan Mok Su Etek dan Osu
Paman
36
Bibi
37
Apak
Mertua
38
Amak
Mertua
39
Ongah
Ipar
Uni
Ipar
Sabuik Namo
Ipar
Sabuik Namo
Ipar
Ongah
Ipar
Kata sapaan untuk menyapa Kakak Sepupu Laki-laki
34
35 Bibi
40
Kata sapaan untuk menyapa Kakak Sepupu Perempuan Kata sapaan untuk menyapa Adik Sepupu Laki-laki Kata sapaan untuk menyapa Adik Sepupu Perempuan Kata sapaan untuk menyapa Anak Laki-laki Kata sapaan untuk menyapa Anak Perempuan Kata sapaan untuk menyapa Cucu Laki-laki Kata sapaan untuk menyapa Cucu Perempuan
Uni
Kakak
Sabuik Namo
Sebut Nama
Sabuik Namo
Sebut Nama
Sabuik Namo, Yuang Sabuik Namo, Piak Cucuang dan Sabuik Namo Cucuang dan Sabuik Namo
Sebut Nama Sebut Nama Cucu
Cucu
Berdasarkan tabel 2 diperoleh data kata sapaan kekerabatan yang diperluas seperti: ayah dari kakek, ibu dari kakek, ayah dari nenek, ibu dari nenek, kakek, nenek, kakak laki-laki kakek, kakak perempuan kakek, dan lain-lain. Kata sapaan tersebut
Uni
Ipar
Sabuik Namo
Ipar
Sabuik Namo
Ipar
Uda
Kakak
dikelompokkan menjadi: (1) ego terhadap ayah dari kakek, (2) ego terhadap ibu dari kakek, (3) Ego terhadap ayah dari nenek, (4) ego terhadap ibu dari nenek, (5) ego terhadap kakek, (6) ego terhadap nenek, (7) ego terhadap kakak laki-laki kakek, (8) ego terhadap kakak perempuan kakek, dan lainlain. I. Pembahasan Berdasarkan penelitian
ini
hasil
sangat
analisis, berbeda
hasil dengan
penelitian yang dilakukan oleh Gusni Oktavia 8
tentang Kata Sapaan di Kelurahan Balai penelitian yang dilakukan Gusni Oktavia Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota untuk menyapa ‘istri’ dengan sebutan adik, Padang. Penggunaan kata sapaan inti di sebut nama. Kanagarian Lubuk Ulang Aling Selatan, yaitu
Pada kata sapaan kekerabatan yang
untuk menyapa ‘ayah kandung’ dengan diperluas yaitu kata sapaan yang digunakan sebutan ayah, sedangkan penelitian yang untuk menyapa ‘kakek’ yaitu antan dan dilakukan oleh Gusni Oktavia untuk menyapa atuak. Sedangkan penelitian yang dilakukan ‘ayah kandung’ dengan sebutan bak, pak, Gusni Oktavia untuk menyapa ‘kakek’ ayah, papa, papi. Untuk menyapa ‘ibu dengan sebutan bak, gaek. Kata sapaan untuk kandung’ dengan sebutan amak, sedangkan menyapa
‘nenek’
yaitu
ino
dan
adi.
penelitian yang dilakukan oleh Gusni Oktavia Sedangkan penelitiaan yang dilakukan Gusni untuk
menyapa
‘ibu
kandung’
dengan Oktavia untuk menyapa ‘nenek’ dengan
sebutan mak, mama, ibu, one, mami. Untuk sebutan mak, gaek. Untuk menyapa ‘kakak menyapa ‘kakak laki-laki kandung’ dengan laki-laki ayah’ yaitu pak tuo. Sedangkan sebutan
uda
dan
kak
tuo.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Gusni Oktavia
penelitian yang dilakukan oleh Gusni Oktavia untuk menyapa ‘kakak laki-laki ayah’ dengan untuk menyapa ‘kakak laki-laki kandung’ sebutan apak, pak uwo. Untuk menyapa dengan sebutan uda, abang. Untuk menyapa ‘kakak perempuan ayah’ yaitu mak tuo. ‘kakak perempuan kandung’ dengan sebutan Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh uni, kak tuo. Sedangkan penelitian yang Gusni
Oktavia
untuk
menyapa
‘kakak
dilakukan oleh Gusni Oktavia untuk menyapa perempuan ayah’ dengan sebutan uwo, ‘kakak perempuan kandung’ dengan sebutan uniang. Untuk menyapa ‘adik laki-laki ayah’ uni, kakak, lok, nang, ayang, ne. Untuk yaitu pak etek dan pak osu. Sedangkan menyapa ‘adik laki-laki kandung’ dan ‘adik penelitian yang dilakukan oleh Gusni Oktavia perempuan kandung’ dengan sebut nama. untuk menyapa ‘adik laki-laki ayah’ dengan sedangkan penelitian yang dilkakukan oleh sebutan om, pak. Untuk menyapa ‘adik Gusni Oktavia untuk menyapa ‘adik laki-laki’ perempuan
ayah’
yaitu
etek
dan
osu.
dengan sebutan sebut nama, adik, buyung, Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh dan untuk menyapa ‘adik perempuan’ dengan Gusni
Oktavia
untuk
menyapa
‘adik
sebutan sebut nama, upik. Untuk menyapa perempuan ayah’ dengan sebutan etek, uncu, ‘suami’ dengan sebutan awak, dan uda. ante. Untuk menyapa ‘kakak laki-laki ibu’ Sedangkan poenelitian yang dilakukan oleh yaitu
mamak
dan
ongku.
Sedangkan
Gusni Oktavia untuk menyapa ‘suami’ penelitian yang dilakukan Gusni Oktavia dengan sebutan uda, abang. Untuk menyapa untuk menyapa’ kakak laki-laki ibu’ dengan ‘istri’
dengan
sebut
nama.
Sedangkan sebutan uwan, mak ngah, mak dang. Untuk 9
menyapa ‘kakak perempuan ibu’ yaitu mak Selatan masih menjaga keaslian bahasa tuo. Sedangkan penelitian yang dilakukan daerahnya. Sedangkan tempat penelitian yang oleh Gusni Oktavia untuk menyapa ‘kakak Gusni Oktavia lakukan di Kelurahan Balai perempuan ibu’ dengan sebutan mak uwo, Gadang unang, etek. Untuk menyapa ‘adik laki-laki bentuk
sudah ada yang menggunakan sapaan
mami, papi,
om, tante
ibu’ yaitu mak etek dan mok su. Sedangkan sehinngga bahasa asli daerah tersebut sudah penelitian yang dilakukan oleh Gusni Oktavia terpengaruh
dari
bahasa
luar
tempat
untuk menyapa ‘adik laki-laki ibu’ dengan penelitian yang dilakukan. sebutan mak etek, mak uncu. Untuk menyapa
Sedangkan
dalam
penelitian
‘ adik perempuan ibu’ yaitu etek dan osu. ditemukan kata sapaan kekerabatan inti Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh sebanyak sebelas sapaan, namun tujuh sapaan Gusni
Oktavia
untuk
menyapa
‘adik yang berbeda yaitu: ayah, amak, uda, kak tuo,
perempuan ibu’ dengan sebutan etek, uncu. uni, awak, sabuik namo. Sedangkan kata Untuk menyapa ‘mertua laki-laki’ yaitu apak. sapaan kekerabatan yang diperluas sebanyak Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh enam puluh tiga sapaan, namun tiga puluh Gusni Oktavia untuk menyapa ‘mertua laki- satu sapaan yang berbeda yaitu: inyiak antan, laki’ dengan sebutan apa, ayah, abak. Untuk inyiak atuak, inyiak ino, inyiak adi, antan, menyapa ‘mertua perempuan’ yaitu amak. atuak, adi, ino, antan gaek, atuak gaek, ino Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh gaek, adi gaek, pak tuo, mak tuo, pak etek, Gusni Oktavia untuk menyapa ‘mertua pak osu, etek, osu, mamak, ongku, mak etek, perempuan’ dengan sebutan ibu, mama, mok su, apak, amak, ongah, uni, sabuik amak. Untuk menyapa ‘cucu laki-laki’ yaitu namo, uda, yuang, piak, dan cucuang. cucuang
dan
sebut
nama.
sedangkan
Dari temuan kata sapaan tersebut,
penelitian yang dilakukan oleh Gusni Oktavia tidak banyak mengalami perubahan, hal ini untuk menyapa ‘cucu laki-laki’ dengan disebabkan
oleh
masih
kuatnya
tradisi
sebutan sebut nama, yuang. Untuk menyapa masyarakat Nagari Lubuk Ulang Aling ‘cucu perempuan’ yaitu cucuang dan sebut Selatan. Tradisi ini terkait dengan budaya nama. sedangkan penelitian yang dilakukan yang mereka jaga yaitu tidak menghilangkan oleh Gusni Oktavia untuk menyapa ‘cucu bahasa daerah tempat tinggal mereka. perempuan’ dengan sebutan sebut nama, J. Kesimpulan upik.
Kata
sapaan
adalah
kata
atau
Dari hasil penelitian yang dilakukan ungkapan yang digunakan seseorang untuk oleh Gusni Oktavia dan peneliti sangat menyapa dan juga cara seseorang untuk berbeda karena kata sapaan yang peneliti berinteraksi yang dilakukan secara langsung. lakukan di Kanagarian Lubuk Ulng Aling Setiap daerah memiliki bahasa dan kata 10
sapaan yang berbeda-beda, begitu juga yang berbeda. (3) bagi pembaca, hendaknya dengan bahasa yang terdapat di Kanagarian mengetahui kata sapaan yang ada pada setiap Lubuk Ulang Aling Selatan Kecamatan daerah
sehingga
lebih
mudah
dalam
Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan berkomunikasi dengan msyarakat di daerah dengan keragaman bentuk dan kata sapaan tersebut. yang digunakannya.
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan analisis data, maka dapat
Ayatrohaedi. 1983. Dialektologi. Jakarta:
disimpulkan bahwa kata sapaan yang terdapat
Pusat Pembinaan dan Pengembangan
di Kanagarian Lubuk Ulang Aling Selatan
Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten
Kebudayaan.
Solok Selatan terdapat dua bentuk kata
Ayub, Asni, dkk., 1998. Tata Bahasa
sapaan, yaitu: (1) kata sapaan kekerabatan
Minangkabau.
inti, yaitu ayah, amak, uda, kak tuo, uni,
Pembinaan
awak. (2) kata sapaan kekerabatan yang
Chaer, Abdul. 1988. Tata Bahasa Praktis
antan gaek, atuak gaek, ino gaek, adi gaek,
Bahasa
pak tuo, mak tuo, pak etek, pak osu, etek, osu,
Sosiolinguistik
cucuang, dan sebagainya.
Kridalaksana,
disimpulkan bahwa di Kanagarian Lubuk
PT Gramedia
Aksara. Moleong,
dari penulis yaitu: (1) bagi mas yarakat, dijadikan
Kamus
Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi
Berdasarkan kesimpulan, saran-saran
dapat
1993.
Mardalis. 2010. Metode Penelitian: Suatu
K. Saran
ini
Awal.
Pustaka Utama.
sapaan
kekerabatan yang diperluas.
penelitian
Harimurti.
Linguistik. Jakarta:
Ulang Aling Selatan terdapat variasi dalam kata
Perkenalan
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
penelitian, dapat
terutama
Jakarta:
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010.
apak, amak, ongah, uni, uda, yuang, piak,
sapaan,
Indonesia.
BHRATARA KARYA AKSARA.
mamak, ongku, maktuo, mak etek, mok su,
kata
Pengembangan
Kebudayaan.
inyiak ino, inyiak adi, antan, atuak, ino, adi,
hasil
dan
Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan dan
diperluas, yaitu inyiak antan, inyiak atuak,
Berdarkan
Jakarta:
Lexy
J.
2010.
Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
sebagai
Remaja Rosdakarya.
referensi untuk menjaga dan memelihara
Moussay,
bahasa asli daerah. (2) bagi peneliti lain,
Gerard.
1998.
Tata
Bahasa
Minangkabau. Jakarta: Kepustakaan
penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai
Populer Gramedia.
tolak ukur atau bahan perbandingan yang akan meneliti aspek kata sapaan dari daerah 11
Nandra.
2006.
Rekonstruksi
Minangkabau.
Padang:
Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Thamrin, Temmy dan Maulid Hariri Gani. 2008. Sosiolinguistik; Sistem Sapaan Teori dan Sebuah Model Aplikasi. Padang: Bung Hatta University Press. Wahid, Jamatul Saputra. 2009. Kata Sapaan Bahasa Batak Dialek Mandailing Natal. Skripsi. Padang: Bung Hatta. Wali Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan. 2009. Laporan Kegiatan Pertanggung Jawaban. Zubirman. 2012. Kata Sapaan Bahasa Melayu Jambi Dialek Limbur Lubuk Mengkuang Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Skripsi. Padang: Bung Hatta Zulkarnaini. 2013. Pendidikan Budaya Alam Minangkabau untuk SMP/MTs kelas VII. Padang: Jasa Surya
Bahasa Andalas
University Press. Nazir, M. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Oktavia, Gusni. 2011. Kata Sapaan Di Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Skripsi. Padang: Bung Hatta. Samarin, Wiliam J. 1988. Ilmu Bahasa Lapangan. Yogyakarta: Kanisius. Sumarsono. 2002. Sosiolinguistik. Yogyakarta: SABDA (Lembaga Studi Agama, Budaya dan Perdamaian) Sugono, Dendy. 2003. Buku Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Syafyahya, Leni. 2000. Kata Sapaan Bahasa Minangkabau di Kabupaten Agam. .
12