PERBEDAAN DIALEK BAHASA MINANGKABAU KENAGARIAN PADANG AIR DINGIN DENGAN KENAGARIAN LUBUK MALAKO KECAMATAN SANGIR JUJUAN KABUPATEN SOLOK SELATAN NENGSI FITRIANA ZULFIKARNI, S.Pd., M.Pd DIAN SHAUMIA, S.Pd., M.Pd ABSTRACT
This study aims to describe differences Kenagarian Padang Minangkabau dialect Cold Water Kenagarian Malako Lubuk Sangir Jujuan Solok District South ( review phonology ) . This study considered a qualitative study using descriptive methods . Results of this study concluded that found that two transcription phonetic transcriptions and phonetic at Padang Kenagarian Cold Water and Kenagarian Lubuk Malako District Sangir Jujuan South Solok . Between the transcription second dialect differences Kenagarian society Padang Cold Water District Kenagarian Lubuk Malako Sangir Jujuan South Solok , which is as follows : ( a) articulatory phonetics , articulatory phonetics difference Kenagarian Cold Water Padang Kenagarian Lubuk Malako is , at Padang Air Kenagarian cold phonetic artikulatorisnya contained in the word and the word cabiak dakdo , whereas the phonetic Malako Lubuk Kenagarian artikulatorisnya cobiak contained in the word and the word bakpo . ( b ) acoustic phonetics , acoustic phonetics difference Kenagarian Cold Water Padang Kenagarian Lubuk Malako is , at Padang Kenagarian acoustic phonetics Cold Water contained in the word and the word kambiu tabau , while the acoustic phonetic Kenagarian Lubuk Malako kombiu contained in the word and the word juwau . ( c ) vocal , vocal differences between Padang Kenagarian Cold Air Kenagarian Lubuk Malako is Kenagarian Padang Cold Water wears many vowels / a / , while Kenagarian Lubuk Malako much wear vowel / o / when they speak . For example at the Padang Kenagarian predicted in Cold Water , in Kenagarian Lubuk Malako godang , and said dapek in Padang Kenagarian Cold Water , in Kenagarian Lubuk Malako dopek . ( d ) a diphthong , the community of Cold Water Kenagarian Padang much wear diphthong / ua / , for example, the word panua , kumua , and sumua . whereas many people Kenagarian Lubuk Malako wear diphthong / au / , for example the word tadongau , pogau , and sombau . ( e ) consonants , Kenagarian Padang Cold Water and Kenagarian Lubuk Malako use the same consonant / k / , the consonant dorsovelar . Although both are equally Kenagarian using dorsovelar consonant [ k ] , but there is a difference in the sound of the second Kenagarian . Example the word Lalok in Padang Kenagarian Cold Water , lolok in Kenagarian Lubuk Malako .
1
dialek, tetapi antar nagari dan bahkan antar
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
jorong pun memiliki perbedaan dialek.
Bahasa digunakan oleh sekelompok orang
yang
termasuk
suatu
2006:29), mengatakan bahwa dialek adalah
masyarakat bahasa. Masyarakat bahasa
suatu bentuk bahasa yang berada di bawah
adalah semua orang yang merasa memiliki
standar, statusnya lebih rendah, sering
dan menggunakan bahasa. Bahasa dapat
dianggap sebagai bentuk bahasa yang
digunakan manusia untuk menyampaikan
kasar,
ide, gagasan, pendapat, dan perasaan
sebagai bahasa kaum tani, kelas pekerja,
kepada orang lain.
atau kelompok-kelompok lain yang kurang
Dalam
dalam
Chambers dan Trudgill (dalam Nadra,
kehidupan
sehari-hari,
secara
umum
dikelompokkan
berprestise.
bermacam-macam bahasa yang digunakan
Perbedaan
dialek
tersebut
bisa
oleh masyarakat untuk berkomunikasi
dilihat dari tinjauan
seperti, bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa
dan morfologi. Perbedaan dialek dari
Minang, dan bahasa-bahasa dari daerah
tinjauan fonologi adalah perbedaan dialek
lainnya. Setiap daerah pasti memiliki
yang terjadi pada bunyi bahasa, perbedaan
bahasa yang berbeda-beda. Perbedaan itu
dialek dari tinjauan semantik adalah
disebabkan karena letak wilayah dan letak
perbedaan dialek yang terjadi pada makna
daerah yang berbeda-beda pula.
kata, dan perbedaan dialek dari tinjauan
Perbedaan
bahasa
tersebut
fonologi, semantik,
morfologi adalah perbedaan dialek yang
menunjukkan adanya perbedaan dialek dari
terjadi pada bentuk kata.
masing-masing daerah. Bukan hanya antar
Berikut
daerah saja yang memiliki perbedaan
bentuk 2
ini
perbedaan
akan
digambarkan
dialek
bahasa
Minangkabau
Kenagarian Padang Air
kedua nagari tersebut hanya perbedaan
Dingin dengan dialek bahasa Kenagarian
bunyi dialek nya saja yang berbeda. Untuk
Lubuk Malako.
itulah peneliti tertarik untuk menelitinya.
No
Kata
1 2 3 4 5
Marah Pergi Besar Malas Takut
Padang Air Dingin Bangi Payi Gadang Male Takuik
2. KAJIAN TEORI
Lubuk Malako
2.1.Hakikat Bahasa
Bongi Poyi Godang Mole Tokuik
Bahasa adalah suatu ujaran yang dikeluarkan oleh alat ucap manusia yang digunakan
untuk
berkomunikasi
atau
Berdasarkan uraian di atas, peneliti
berinteraksi dengan orang lain. Menurut
akan meneliti lebih lanjut perbedaan dialek
Kencono (1991:2), bahasa adalah sistem
bahasa Minangkabau Kenagarian Padang
lambang bunyi yang arbitrer dipergunakan
Air Dingin dengan
oleh para anggota kelompok sosial untuk
Malako
Kenagarian Lubuk
Kecamatan
Kabupaten
Solok
Sangir Selatan
Jujuan
bekerja
(tinjauan
berkomunikasi,
dan
mengidentifikasikan diri. Hal senada juga
fonologi). Alasan
sama,
disebutkan oleh Maksan (1994:2), bahasa judul
merupakan suatu sistem lambang bunyi
tersebut adalah peneliti sendiri merupakan
suara yang arbitrer yang digunakan oleh
penduduk asli Kenagarian Padang Air
suatu
Dingin, dan peneliti ingin mengetahui
berkomunikasi. Menurut Keraf (dalam
seperti
bahasa
Maksan, 1994:1), bahasa merupakan suatu
Kenagarian Padang Air
sistem komunikasi yang menggunakan
Dingin dengan Kenagarian Lubuk Malako
simbol-simbol vokal yang arbitrer, yang
dari tinjauan fonologi. Alasan peneliti
dapat
memilih dari tinjauan fonologi karena dari
badaniah yang nyata. Lambang bunyi
apa
Minangkabau
peneliti
perbedaan
memilih
dialek
3
masyarakat
diperbuat
bahasa
dengan
untuk
gerak-gerak
bahasa
itu
artinya,
berinteraksi (Koentjaraningrat, 1996:199).
yang
Setiadi, (2005:74) mengatakan bahwa
dilambangkan tidak bersifat wajib, bisa
istilah masyarakat dalam bahasa Inggris
berubah (Chaer, 2004:12). Berdasarkan
society, sedangkan istilah komunitas dalam
pendapat
bahasa Ingris community, dalam konteks
hubungan
bersifat
arbitrer
antara
lambang
para
ahli
di
atas,
dapat
disimpulkan bahasa adalah suatu bunyi
kesehariannya,
bahasa
kesalahpahaman
yang
yang
masyarakat
untuk
community, dua konsep tersebut sering
berkomunikasi atau berinteraksi dengan
ditafsirkan secara sama, padahal sangat
orang lain.
berbeda artinya, society atau masyarakat
2.2.Pengertian Masyarakat
berbeda dengan komunitas (community)
oleh
Abdulsyani,
(1994:39)
antara
terjadi
arbitrer
dipergunakan
bersifat
seringkali society
dan
atau (masyarakat setempat).
menjelaskan bahwa perkataan masyarakat
Menurut
Comte
(dalam
berasal dari kata musyawarak (Arab) yang
Abdulsyani,
artinya
merupakan kelompok-kelompok makhluk
sama-sama
menjadi
kemudian berubah
masyarakat,
berkumpul
bersama,
yang
artinya
hidup
bersama
yang
berkembang
hukumnya
mempengaruhi,
menurut
kesepakatan
menjadi
masyarakat
hidup dengan realitas-realitas yang baru,
dengan saling berhubungan, dan saling selanjutnya
1994:31),
mendapat masyarakat
menurut
sendiri pola
dan
hukum-
berkembang
perkembangan
yang
tersendiri. Berdasarkan pendapat para ahli
(Indonesia). Masyarakat sendiri berasal
di
dari akar kata Arab syaraka, yang artinya
masyarakat adalah sekelompok orang yang
ikut serta, berperan serta, jadi masyarakat
saling
adalah sekumpulan manusia yang saling
dengan 4
atas,
dapat
disimpulkan
berhubungan
dalam
realitas-realitas
bahwa
kehidupan
baru
yang
berkembang dengan kelompok manusia
pedalaman
sebagai
golongan
bukan
yang telah bekerjasama dalam kehidupan
terpelajar
Iskandar
(dalam
Nadra,
bermasyarakat.
kehidupan
2006:29). Senada dengan itu, Chambers
bermasyarakat kita harus bisa menjalin
dan Trudgill (dalam Nadra, 2006:29)
hubungan yang saling bekerjasama, agar
mengatakan bahwa dialek adalah suatu
tercipta kehidupan yang aman dan tentram.
bentuk bahasa yang berada di bawah
2.3.Dialek
standar, statusnya lebih rendah, sering
Dalam
Mailet (dalam pateda, 1987:53)
dianggap sebagai bentuk bahasa yang
menyatakan dialek adalah seperangkat
kasar,
bentuk ujaran setempat yang berbeda-beda,
sebagai bahasa kaum tani, kelas pekerja,
yang memiliki ciri-ciri umum dan masing-
atau kelompok-kelompok lain yang kurang
masing
berprestise.
lebih
mirip
sesamanya
dibandingkan dengan bentuk ujaran lain
secara
umum
dikelompokkan
Dialek adalah variasi bahasa yang
dari bahasa yang sama dan tidak harus
digunakan
mengambil semua bentuk ujaran sebuah
masyarakat pada suatu tempat atau suatu
bahasa.
waktu (Chaer, 1994:55).
Berdasarkan
berasal dari bahasa yunani dialektos, yang
pendapat
atas,
dipadankan
Indonesia
disimpulkan dialek adalah satu bentuk
dengan kata logat, kata serapan logat pun
bahasa yang digunakan oleh kelompok
bersumber dari bahasa Arab yaitu lughab,
masyarakat yang berstatus rendah, dan
yang
“bahasa”,
bersifat kedesaan, rata-rata ia dikaitkan
sedangkan dialek secara umum diartikan
dengan masyarakat tani, kelas pekerja atau
sebagai bahasa lisan atau ujaran yang
golongan lain yang tidak bertaraf tinggi.
Secara etimologis istilah dialek
dengan
bermakna
diucapkan
oleh
bahasa
denotasi
orang-orang
dari 5
oleh
para
sekelompok
ahli
di
anggota
dapat
Nadra (2006:3) mengelompokkan dialek
sebagai
menjadi tiga jenis, yaitu:
mempelajari,
a. Dialek regional, yaitu variasi bahasa
membicarakan
yang berdasarkan perbedaan
lokal
bidang
ilmu
linguistik
menganalisis runtunan
yang dan
bunyi-bunyi
bahasa. Selain itu ada pula ahli yang
(tempat) dalam suatu bahasa.
mengatakan bahwa fonologi adalah salah
b. Dialek sosial, yaitu variasi bahasa yang
satu cabang ilmu bahasa umum (linguistik)
digunakan oleh golongan tertentu atau
yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa baik
kelompok bahasawan tertentu.
bahasa masyarakat yang sudah maju
c. Dialek temporal, yaitu variasi bahasa yang
digunakan
oleh
maupun masyarakat yang masih primitif
kelompok
dalam segala bentuk dan aspeknya (Amril,
bahasawan yang hidup pada waktu
2007:8).
tertentu.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan fonologi adalah salah satu
2.4.Kajian Fonologi Fonologi sebagai salah satu ilmu
ilmu
bahasa
yang
secara
khusus
bahasa merupakan gabungan kata fon dan
membicarakan dan mengkaji persoalan
kata logi. Kata fon berarti bunyi dan kata
bunyi-bunyi bahasa. Bunyi-bunyi bahasa
logi berarti ilmu. Dilihat dari asal usulnya
yang dipelajari adalah bunyi-bunyi bahasa
kata fonologi dalam bahasa Indonesia
yang terdapat dalam bahasa tertentu dan
diserap dari bahasa Inggris yang berasal
menjelaskan
dari kata phonology. Kata phonology
bunyi bahasa itu. Jadi, kajian terhadap alat
berasal dari gabungan kata phone dan kata
ucap
logic. Kata phone berarti bunyi bahasa
bahasa
sedangkan
dilakukan.
pengetahuan.
kata
logic
Fonologi
berarti
ilmu
dimaksudkan 6
yang
bagaimana
pembentukan
menghasilkan
dalam
bahasa
bunyi-bunyi
tertentu
harus
mereka menjadi informan pertama dan
3.METODE DAN JENIS PENELITIAN Metode yang digunakan dalam
yang
lainnya
sebagai
penelitian ini adalah metode deskriptif
pendamping.
dengan jenis penelitian kualitatif.
3.3.Data dan Sumber Data
informan
Data dalam penelitian ini adalah
3.1.Latar, Entri, dan Kehadiran Peneliti
tuturan yang diucapkan oleh masyarakat
a. Latar Penelitian
dilakukan
di
itu sendiri, sedangkan sumber data pada
Dingin
dan
penelitian ini adalah masyarakat Jorong
Kenagarian Lubuk Malako Kecamatan
Koto Japang dan masyarakat Jorong Koto
Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan.
Gadang.
b. Entri
3.4.Instrumen Penelitian
Kenagarian
ini
Padang
Air
Entri dalam penelitian ini adalah
Instrumen utama dalam penelitian
dialek masyarakat Jorong Koto Japang di
ini adalah peneliti sendiri, dan dilengkapi
Nagari Padang Air Dingin dan Jorong
dengan
Koto Gadang di Nagari Lubuk Malako.
pengamatan
c. Kehadiran Peneliti
mencatat tuturan masyarakat tersebut, serta
Peneliti di lapangan bertindak sebagai
pendengar
dan
alat
perekam, yang
lembaran
digunakan
untuk
lembaran wawancara.
tanpa
3.5.Teknik Pengumpulan Data
sepengetahuan mereka peneliti merekam
Metode ini memiliki teknik dasar
setiap tuturan yang diucapkannya.
yang berwujud teknik sadap. Teknik sadap
3.2.Informan Penelitian
disebut sebagai teknik dasar dalam metode
Informan
dalam
penelitian
ini
simak,
karena
adalah lima orang informan dari masing-
penyimakan
masing daerah pengamatan. Salah satu dari
penyadapan. 7
pada diwujudkan
hakikatnya dengan
variasi
3.6.Teknik Analis Data Langkah-langkah yang digunakan
d. Melibatkan
1. Mentranskripsikan data hasil rekaman. data
selengkap-
lengkapnya.
peneliti untuk menganalisis data adalah :
2. Mengklasifikasikan
informasi
teman
sejawat,
yaitu
Surpeni, Spd.
tersebut
e. Melakukan analisis atau kajian kasus
berdasarkan format satu dan dua di
negatif
bawah ini dapat lihat perbedaan dialek
sebagai kasus pembanding terhadap
masyarakat tersebut.
hasil penelitian.
3. Menganalisis data berdasarkan logat
yang
dapat
dimanfaatkan
f. Melacak kesesuaian dan kelengkapan
(dialek).
hasil analisis data.
4. Merumuskan kesimpulan berdasarkan
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
hasil penelitian.
4.1. Hasil Penelitian 3.7.Teknik Uji Keabsahan Data
Berdasarkan data yang diperoleh
Untuk menguji keabsahan data
melalui
dalam penelitian ini peneliti menggunakan kriteria
standar
kredibilitas.
penyimakan,
Dengan
keikutsertaan
peneliti
Kenagarian
memungkinkan
Lubuk
Malako.
Daerah
dua transkripsi dalam tuturan, yaitu fonetik
menerus dan sungguh-sungguh.
sehingga
tentang
Kenagarian Padang Air Dingin terdapat
b. Melakukan observasi secara terus-
tekhnik
dijelaskan
dan
Kenagarian Padang Air Dingin dengan
dalam proses pengumpulan data.
c. Menggunakan
dapat
pengamatan,
perbedaan dialek bahasa Minangkabau
melakukan upaya-upaya seperti: a. Perpanjangan
perekaman,
dan fonemik dalam 131 tuturan. Fonetik
triangulasi
terbagi menjadi tiga bagian, (1) fonetik
diperoleh
artikulatoris jumlah sebanyak 75 tuturan, (2) fonetik akustik jumlah sebanyak 33 8
tuturan, dan (3) fonetik audiotoris jumlah
variasi bahasa yang berdasarkan perbedaan
tuturan sebanyak 0 tuturan.
lokal (tempat) dalam suatu bahasa.
Fonemik terbagi menjadi tiga bagian yaitu,
4.2 Pembahasan
(1) vokal jumlah tuturan sebanyak 5 tuturan,
(2)
diftong
jumlah
Hasil penelitian dan analisis data
tuturan
dengan uraian di atas, memperlihatkan
sebanyak 10 tuturan, dan (3) konsonan
tuturan
jumlah
sehari-hari
tuturan
sebanyak
8
tuturan,
masyarakat memiliki
dalam
kehidupan
perbedaan
dan
sedangkan Kenagarian Lubuk Malako juga
keberagaman dari masing-masing daerah.
terdapat dua transkripsi dalam tuturan
Perbedaan
yaitu fonetik dan fonemik dalam 143
transkripsi fonetik dan fonemik. Fonetik
tuturan. Fonetik terbagi menjadi tiga
artikulatoris,
bagian, (1) fonetik artikulatoris jumlah
diftong,
sebanyak 88 tuturan, (2) fonetik akustik
pembagian dari fonetik dan fonemik.
jumlah sebanyak 34 tuturan, dan (3)
Pembagian
fonetik audiotoris jumlah sebanyak 0
diucapkan atau digunakan dalam bertutur.
tersebut
fonetik
dan
menyangkut
akustik,
konsonan.
tersebut
ada
pada
vokal,
Semua
yang
itu
tidak
tuturan. Fonemik juga terbagi menjadi tiga
Berdasarkan analisis data dapat
bagian yaitu, (1) vokal jumlah tuturan
dilihat bahwa tuturan yang digunakan
sebanyak 5 tuturan, (2) diftong jumlah
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
tuturan sebanyak 8 tuturan, dan (3)
masih ada yang tidak diucapkan dalam
konsonan jumlah tuturan sebanyak 8
bertutur, hal ini disebabkan oleh faktor alat
tuturan.
pada
bicara, disamping itu fonetik artikulatoris
masyarakat tersebut adalah ditemukan
yang banyak diucapkan atau dipergunakan
terdapatnya dialek regional antara ke dua
dalam bertutur.
Hasil
yang
terdapat
kenagarian tersebut. Dialek regional adalah 9
5. KESIMPULAN Sesuai
hasil
DAFTAR RUJUKAN
penelitian
Abdulsyani. 1994. Sosiologi. Jakarta: Bumi Aksara. Amril dan Ermanto. 2007. Fonologi Bahasa Indonesia. Padang: UNP Press. Chaer, Abdul dan Leoni Agustin. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Kencono, Djoko. 1991. Dasar-Dasar Linguistik Umum. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Koentjaraningrat. 1996. Pengantar Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Maksan, Marjusman. 1994. Ilmu Bahasa. Padang: IKIP Padang Press. Nadra. 2006. Rekontruksi Bahasa Minangkabau. Padang: Andalas University Press. Pateda, Munsoer. 1987. Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa Bandung. Setiadi, Elly dkk. 2005. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bandung
yang
dilakukan dapat disimpulkan perbedaan dialek bahasa Minangkabau Kenagarian Padang Air Dingin dengan Kenagarian Lubuk Malako Kecamatan Sangir Jujuan Kabupaten
Solok
Selatan
adalah
terdapatnya perbedaan dialek regional antara
ke
dua
kenagarian
tersebut,
Perbedaan yang paling dominan terdapat pada bunyi vokal antara kedua kenagarian tersebut. Kenagarian Padang Air Dingin banyak menggunakan vokal [a], sedangkan Kenagarian
Lubuk
Malako
banyak
menggunakan vokal [o] ketika bertutur atau berbicara.
10