TINJAUAN ULANG PERENCANAAN CHECK DAM BATANG SULITI DI KABUPATEN SOLOK SELATAN Sandri Pranata Putra, Hendri Warman, Khadavi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta padang Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Bencana alam berupa banjir bandang disertai aliran debris merupakan fenomena alam yang mengancam jiwa penduduk dan areal persawahan di sekitar aliran Batang Suliti Solok Selatan. Untuk itu perlu adanya suatu bangunan kantong lumpur yang berfungsi untuk menampung sedimen yang tak terkontrol berupa bangunan penahan sedimen (check dam). Check dam Batang Suliti berada di Kabupaten Solok Selatan dengan ketinggian± 458 meter dari permukaan laut, dengan luas daerah 524,10 km2. Daerah aliran sungai Batang Suliti memiliki catchment area sebesar 126,7 km2 dan kemiringan rata-rata sungai sebesar 0,04. Check dam Batang Suliti terletak pada koordinat -1 23’ 25,3” S 100 59’ 8,6” E. Berdasarkan parameter data hidrologi, topografi, dan tanah yang diperlukan dalam perencanaan check dam dan stabilitasnya, maka didapatkan sedimen pada debit banjir (Q100) m3, tinggi main dam (H) 4 m, lebar dasar main dam (b2) 6 m, debit air yang melewati pelimpah (Qd) 391,33 m³/dt, tinggi air diatas pelimpah (H3) 4,8 m, panjang terjunan (Lw) 4,85 m, tinggi sub dam (H2) 1 m, lebar dasar sub dam (b4) 2,5 m. Kata Kunci : sungai, catchment area, sedimen, check dam
Pembimbing I
Pembimbing II
Ir. Hendri Warman, MSCE
Khadavi. ST. MT
RE-OBSERVATION REVIEW CHECK DAM SULITI RODS IN SOUTHERN DISTRICT SOLOK Sandri Pranata Putra, Hendri Warman, Khadavi Department of Civil Engineering, Faculty of Civil Engineering and Planning, University of Bung Hatta Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstract Natural disasters such as flash floods along debris flow is a natural phenomenon that is threatening the population and rice fields around the flow Trunk Suliti South Solok. For that we need a bag of mud building which serves to accommodate an uncontrolled sediment building a retaining sediment (check dams). Check dams Trunk Suliti are in South Solok with a height of ± 458 meters above sea level, with an area of 524.10 km2 area. Trunk Suliti watershed has an area of 126.7 km2 catchment and river average slope of 0.04. Check dams Trunk Suliti located at coordinates -123'25,3 "S 100 59'8,6" E. Based on the data parameter hydrology, topography, and soil are necessary in planning check dams and stability, the obtained sediment on the flood discharge (Q100 ) 63270.56 m3, checkerboard high (H) 4 m, base width checkerboard (b2) 6 m, the discharge of water through the spillway (Qd) 391.33 m³ / s, the water above the spillway height (H3) 4.8 m, length waterfall (Lw) 4.85 m high dam sub (H2) 1 m, the width of the base sub-dam (b4) 2.5 m. Key words : river, catchment area, sediment, check dam
Instructor I
Instructor II
Ir. Hendri Warman, MSCE
Khadavi. ST. MT
TINJAUAN ULANG PERENCANAAN CHECK DAM BATANG SULITI DI KABUPATEN SOLOK SELATAN Sandri Pranata Putra, Hendri Warman, Khadavi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta padang Email :
[email protected] Abstract Natural disasters such as flash floods along debris flow is a natural phenomenon that is threatening the population and rice fields around the flow Trunk Suliti South Solok. For that we need a bag of mud building which serves to accommodate an uncontrolled sediment building a retaining sediment (check dams). Check dams Trunk Suliti are in South Solok with a height of ± 458 meters above sea level, with an area of 524.10 km2 area. Trunk Suliti watershed has an area of 126.7 km2 catchment and river average slope of 0.04. Check dams Trunk Suliti located at coordinates -123'25,3 "S 100 59'8,6" E. Based on the data parameter hydrology, topography, and soil are necessary in planning check dams and stability, the obtained sediment on the flood discharge (Q100 ) 63270.56 m3, checkerboard high (H) 4 m, base width checkerboard (b2) 6 m, the discharge of water through the spillway (Qd) 391.33 m³/s, the water above the spillway height (H3) 4.8 m, length waterfall (Lw) 4.85 m high dam sub (H2) 1 m, the width of the base sub-dam (b4) 2.5 m. Key words : river, catchment area, sediment, check dam
Endapan PENDAHULUAN
yang
tidak
terkendali selalu menjadi masalah setiap
Pasca gempa 30 september 2009 turut memperparah
sedimen
yang
posisi bangunan tersebut atau pengrusakan
dimana
hutan di catchment areahulu sungai.
material batuan pada tebing dan dasar
Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan,
sungai
khusus DAS Batang Suliti sering terjadi
memiliki
kondisi
potensi
menjadi
sungai
bangunan air yang disebabkan oleh salah
kerusakan
lebih
longgar,
tidak
terkecuali terjadi pula pada Batang Suliti
kekurangan pasokan
di Kabupaten Solok Selatan. Pada daerah
disebabkan
aliran sungai Batang Suliti juga terdapat
disaluran kiri atau kanan.
penambangan biji besi di daerah Air
banyak
air sawah endapan
yang
sedimen
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk
Mancung dan Batubara Tangkut yang
menguraikan dan
memiliki
dan
konsep dasar perencanaan check dam,
mengendap di bendung yang terdapat di
dasar-dasar perhitungan, serta tahap-tahap
Batang Suliti.
perhitungan check dam sehingga diperoleh
endapan
sedimen
menjelaskan konsep-
suatu struktur bangunan yang memenuhi persyaratan.
Manfaatnya adalah untuk memberikan masukan
pengembangan
perencanaan dan mendapatkan data-data
terhadap
pendukung untuk perencanaan bangunan
bangunan check dam yang telah ada, yang
penahan sedimen check dam Batang Suliti,
dikaji terhadap perubahan iklim dan
adapun data-data yang dibutuhkan adalah
kondisi sungai yang disertai data-data yang
sebagai berikut :
terbaru dari perencanaan sebelumnya. Pada
laporan
desain
a.
perencanaan
Data Topografi, yaitu peta yang meliputi seluruh daerah aliran sungai
check dam Batang Suliti ditemukan suatu
(DAS)
temuan
adanya
tentang keadaan medan / kondisi dari
perhitungan terhadap analisis sedimentasi
lokasi baik sebelah hulu maupun
check dam yang akan tertampung pada
sebelah hilir dari check dam Batang
checkdam
Suliti.
menarik,
yaitu
tersebut.
tidak
Hal
ini
dapat
yang
menggambarkan
menimbulkan suatu pertanyaan, apakah
b. Data Hidrologi, yaitu data curah
kapasitas check dam Batang Suliti yang
hujan di daerah aliran sungai atau
telah direncanakan dapat menampung
anak sungai yang masuk ke check
sedimen atau tidak pada saat banjir.
dam
Berangkat
dari
latar
Batang
Suliti,
data
ini
belakang
mencakup beberapa stasiun yang ada
pemikiran dan permasalahan yang ada
di sekitar daerah tangkapan hujan
inilah yang mendasari dari penulisan
dan vegetasi yang terdapat di daerah
Tugas Akhir ini untuk meninjau ulang
aliran sungai (DAS).
perencanaan bangunan air yang ada di
c.
Data Geologi, yaitu data tentang
DAS Batang Suliti khusus bangunan check
kondisi permukaan tanah pada lokasi
dam yang telah ada.
check dam Batang Suliti, keadaan geologi lapangan kedalaman lapisan keras dan kelulusan tanah.
METODOLOGI Untuk mengetahui kondisi Check
d. Standar Untuk Perencanaan, yaitu
dam Batang Suliti serta aspek-aspek yang
peraturan dan standar yang telah
mempengaruhi dalam perencanaan, baik
ditetapkan secara nasional seperti,
ditinjau dari segi teknis maupun non
kriteria perencanaan.
teknis,
maka
perlu
dilakukan
peninjauan(survey), memudahkan kondisi
sehingga
dalam
dilapangan
langkah-langkah
menyimpulkan serta
yang
mengambil
tepat
dalam
Check dam Batang Suliti berada di Kabupaten
SolokSelatan
dengan
ketinggian± 458 meter dari permukaan laut, dengan luas daerah 524,10 Km2. Lokasi proyek berjarak + 110 Km dari
Pusat Kota Padang dan memiliki luas catchment area sebesar 126,7 Km2 dan kemiringan rata-rata pada dasar sungai adalah 4 %, adapun Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh berbatasan dengan :
Gambar. Peta Stasiun Curah Hujan Gambar. Catchment area Batang Suliti Pencapaian wilayah studi dari Kota
Klimatologi
adalah
tentang
ilmu
hal-hal
yang
Solok Selatan dapat dilakukan dengan
mempelajari
yang
mudah yaitu melalui jalan Kota Padang ke
berkaitan dan mempengaruhi keadaan
Muaro Labuh dengan kondisi jalan yang
cuaca pada suatu daerah. Mengetahui
cukup baik.
keadaan cuaca dapat digunakan untuk
Hidrologi yang berhubungan dengan curah
menentukan lajunya evapotranspirasi yang
hujan di suatu daerah studi. Curah hujan
juga sangat bergantung pada jumlah
adalah kumpulan curahan hujan yang jatuh
penyinaran matahari dan radiasi matahari.
pada satu daerah melalui presipitasi
Untuk melengkapi perencanaan bangunan
(proses berubahnya uap menjadi air).
check dam Batang Suliti ini selain data
Data curah hujan didapat dari Dinas
hidrologi juga diperlukan data klimatologi.
PSDA Sumatera Barat, yang bersumber
Langkah kerja tinjauan perencanaan
dari stasiun hujan yang meliputi daerah
check dam di Kabupaten Solok Selatan ini
aliran sungai pada perencanaan check dam
dapat dilihat bagan alir yang ditunjukkan
Batang Suliti. Stasiun yang dekat dengan
pada dibawah ini.
lokasi daerah pengaliran Batang Suliti ini adalah stasiun curah hujan Jalan Balantai dan Sungai Ipuh Solok Selatan.
untuk kawasan dengan topografi rata dan mulai
datar dengan luas < 500 km².
Pengumpulan data Topografi, Mekanika Tanah, Hidrologi
b.
Metoda Poligon Thiessen Metoda ini memberikan proporsi
Analisa Data Analisa Curah Hujan Wilayah Analisa Curah Hujan Rencana, Uji Kesesuaian Debit Banjir Rencana
luasan daerah pengaruh pos penakar hujan Tidak
untuk mengakomodasi ketidak seragaman jarak.Metoda ini cocok untuk daerah datar
Ceck
dengan luas 500 – 5.000 km2.
Ya
Disain Dimensi
c.
Metode Isohyet Metode ini menggunakan kontur
Hitung Stabilitas Guling, Geser, Daya dukung tanah, uplift
Tidak
kedalaman
air
hujan
dengan
menghubungkan titik yang mempunyai Cek Stabilit as Ya
kedalaman air yang sama. Metode ini cocok untuk daerah berbukit dan tidak
Kapasitas Tampungan
teratur dengan luas lebih dari 5.000 km2.
Gambar DisainChec k Dam
Analisa Curah Hujan Rencana Curah hujan rencana merupakan
selesai
curah hujan terbesar tahunan dengan suatu kemungkinan
Analisa Curah Hujan Rata-rata Data
yang
periode
ulang
tertentu.
Analisa curah hujan rencana bertujuan dalam
untuk menentukan periode ulang pada
rata-rata
peristiwa hidrologis masa yang akan
merupakan data curah hujan maksimum
datang. Analisa hujan rencana dapat
dari setiap hujan harian. Ada tiga metode
diperhitungkan untuk periode ulang 2
yang dapat digunakan dalam analisa curah
tahun, 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun. 50
hujan rata-rata yaitu :
tahun dan 100 tahun. Metoda yang
perhitungan
a.
curah
digunakan hujan
Metoda Rata – Rata Aljabar Merupakan
metode
yang
digunakan antara lain : paling
a.
Distribusi Normal
sederhana dalam analisa hujan kawasan.
Distribusi normal atau kurva normal
Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa
disebut juga distribusi Gauss. Rumus yang
semua
di pakai pada distribusi normal adalah
penakar
hujan
mempunyai
pengaruh yang sama. Metoda ini cocok
̅
Dimana :
dipilih sesuai dengan data yang ada, yaitu
XT=curah hujan kala ulang T-tahun
uji Chi-Kuadrat dan Smirnov Kolmogorov.
̅=nilai rata-rata hitung variat
Pengujian
S=Standar Deviasi
digambarkan hubungan antara kedalaman
KT=variable reduksi Gauss
hujan atau debit dan nilai probalitas diatas
ini
dilakukan
setelah
kertas probalitas pada kertas probalitas. b.
Distribusi Gumbel Type I Metode distribusi Gumbel Type I ini
a.
Uji Chi-Kuadrat
b.
Uji Smirnov Kolmogorov
disebut juga dengan metode distribusi ekstrim.
Umumnya
analisa
data
digunakan
maksimum.
untuk
Analisa Debit Banjir Rencana Analisa debit banjir yang dilakukan
Adapun
dengan periode ulang 2,5,10,20,50, dan
persamaan yan digunakan adalah :
100 tahun. Proses perhitungan debit banjir dimulai dengan pengumpulan data hujan Dimana :
dan topografi. Setelah data curah hujan
Xt=Curah hujan kala ulang T tahun (mm)
rata-rata dan curah hujan rencana didapat
T=Periode ulang (tahun)
maka perhitungan debit banjir rencana
=Curah hujan maksimum rata-rata (mm)
dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain :
S=Standar Deviasi
a. c.
Distribusi Log Pearson Tipe III
Metoda Hasper Pada
perhitungan
debit
banjir
Metode distribusi log Pearson tipe III
rencana metoda Hasper, tinggi hujan yang
banyak digunakan dalam analisa hidrologi
diperhitungkan adalah tinggi curah hujan
terutama dalam analisa data maksimum
pada titik pengamatan. Persamaannya
dan
adalah :
minimum
dengan
nilai
extrim.
Persamaan yang digunakan : ̅̅̅̅̅̅̅
̅̅̅̅̅̅̅̅̅
Dimana : Q=debit banjir rencana untuk periode ulang T tahun (m3/dtk)
Dimana :
=Koefisien aliran
XTR=Curah hujan maksimum
=Koefisien reduksi
KTR= Skew curve faktor
q =Hujan maksimum ( m3 / dtk / km2 )
Uji Kesesuaian
f=Luas daerah pengaliran
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menguji apakah jenis distribusi yang
b.
Metode Weduwen
Metode perhitungan banjir Der
Analisa
Angkutan
Sedimen
Weduwen diterbitkan pada tahun 1937.
Berdasarkan Catchment Area
Metode tersebut cocok untuk daerah aliran
Menghitung Besar Konsentrasi Sedimen
2
sungai seluas 100 km .
(Cc)
Persamaannya adalah :
Aliran
Sedimen
dapat
diklasifikasikan berdasarkan kemiringan dasar sungai dan tinggi aliran relative Dimana :
menjadi 3 (tiga) tipe, yaitu : 3
Qn=debit puncak banjir (m /dt)
1.
α=koefisien limpasan air hujan (runoff) β=koefisien reduksi,
Aliran Debris (Debris Flow) Terjadi bila Tan θ ≥ Tan θd
2.
qn=debit persatuan luas (m3/dt.km2)
Aliran Hyperkonsentris (Transitional Debris Flow)
2
A=luas daerah aliran sungai (km ) c.
Terjadi bila Tan θd ≥ Tan θ ≥ Tan θh 3.
Metode Rasional
Terjadi bila Tan θh ≥ Tan θ
Metode Rasional banyak digunakan untuk memperkirakan debit puncak yang
Perhitungan Perencanaan Check dam
ditimbulkan oleh hujan daerah tangkapan DAS kecil. Pemakaian metode Rasional sangat sederhana. Beberapa parameter hidrologi
yang
diperhitungkan
adalah
intensitas hujan, durasi hujan, frekuensi hujan, luas DAS, absraksi (kehilangan air akibat
evaporasi,
intersepsi,
infiltrasi,
tampungan permukaan) dan konsentrasi aliran. Metode Rasional didasarkan pada persamaan berikut:
Aliran Individu (Tractive Flow)
Pada perencanaan check dam batang suliti bagian check dam yang dihitung dalam
perencanaan
tinjauan
ulang
perencanaan ini adalah sebagai berikut : 1.
Pelimpah
2.
Mercu
3.
Lebar Dasar Main Dam
4.
Fondasi
5.
Tinggi efektif
6.
Perencanaan Sub Dam dan Lantai Pelindung (Apron)
7.
Merencanakan Dimensi Drain Hole
Dimana : Q=debit puncak banjir (m3/dt)
HASIL DAN PEMBAHASAN
I =intensitas hujan (mm/jam)
Data Curah Hujan Harian Maksimum
A=luas daerah aliran sungai (km2) C=Koefisien aliran
Untukdaerah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, data curahhujan yang
dapatdipedomani2
(dua)
yaitustasiunhujanJalan
stasiun,
Balantai,
dan
stasiunhujanSungai Ipuh.
Analisa Curah Hujan Rencana a. Sumber : Dinas PSDA Propinsi Sumbar
Karenaluas DAS hanya 126,7 km2, (<500 km2).Makauntukmenentukancurahhujanwi
aljabar.
Hasil
perhitungan
analisa
curah
hujan menggunsksan distribusi normal
CurahHujan Wilayah
layahnyadigunakanmetode
Distribusi Normal
rata-rata
dapat dilihat dalam tabel berikut :
b.
Distribusi Log Normal Hasil
perhitungan
analisa
curah
hujan menggunsksan distribusi log normal dapat dilihat dalam tabel berikut :
Penentuan Jenis Ditribusi Untuk penentuan jenis distribusi dapat dilihat pada tabel dibawah ini. c.
Distribusi Gumbel Type 1 Hasil
perhitungan
analisa
curah
hujan menggunsksan distribusi Gumbel type 1 dapat dilihat dalam tabel berikut :
Dari d.
Distribusi Log Person III Hasil
parameter
menunjukkan antara
yang
disyaratkan dengan hasil hitungan. Dari
Log
tabel tersebut tidak ada data yang cocok
Persom III dapat dilihat dalam tabel
untuk distribusi normal, distribusi log
berikut :
normal dan gumbel tipe I, sehingga
menggunsksan
analisa
perbandingan
tabel
curah
hujan
perhitungan
Hasil
distribusi
kemungkinan data mengikuti distribusi log pearson tipe III.
Analisis Debit BanjirRencana Hasil analisa debit banjir rencana yang
dihitung
dalam
penulisan
ini
menggunakan 3 metode yaitu metode hasper, metode weduwen, dan metode rasional. Dari ketiga metode tersebut akan dihitung debit rencana berdasarkan umur rencana yang terbagi atas 10 ,20,50,100 tahunnan, yaitu: a.
Metode Hasper Hasil perhitungan dengan metoda
hasper dapat dilihat di dalam tabel berikut, Dari hasil perhitungan di dapatkan besar debit banjir 100 tahunnan sebesar 381,41 m3/dt. c.
Metode Rasional Hasil perhitungan dengan metoda
hasper dapat dilihat di dalam tabel berikut,
Dari hasil perhitungan di dapatkan besar debit banjir 100 tahunnan sebesar 103,17 m3/dt. b.
Metode weduwen Hasil hitungan analisa debit banjir
rencana dengan metode weduwen dapat dilihat didalam tabel berikut.
Dari hasil perhitungan di dapatkan besar debit banjir 100 tahunnan sebesar Jadi
526,42 m3/dt.
didapat
nilai
konsentrasisedimen (Cc) = 0,018 Rekapitulasi Banjir Rencana Volume aliran sedimen Untuk besaran volume sedimentasi yang terjadi pada DAS Batang Suliti yang dihitung dengan rumus :
dari rumus tersebut didapat kan untuk besaran volume aliran sedimen untuk sekali banjir pada DAS Batang Suliti adalah sebesar Dari
.
hasil
tersebut
maka
direncanakanlah checkdam agar dapat Untuk besaran nilai debit banjir rencana diambil dari metode weduwen, yaitu sebesar 381 m3/dt.
menampung sedimen tersebut. Dari hasil
hitungan
didapatkan
jumlah
checkdam yang dibutuhkan sebanyak 2 buah agar volume sedimentasi tersebut
Perencanaan Teknis Check dam a.
Menghitung
Besar
Konsentrasi
Sedimen (Cc) Dari hasil perhitungan diatas, aliran yang terjadi adalah aliran hyperkonsentris, maka
dalam
perhitungan
konsentrasi
sedimen (Cc) dipakai rumus Takahashi untuk Aliran hyperkonsentris :
dapat tertampung.
Dimensi Pelimpah dari
hasil
perhitungan
dimensi pelimpah maka didapatkanlah dimensi untuk check dam sebagai berikut : panjang pelimpah atas : 24 m panjang pelimpah bawah : 19,2 m
1. Hitung Konsentrasi Sedimen (Cc)
untuk
Dari data tersebut maka ditotalkanlah
B2 = 24 m W = 0,8 m
0,5
untuk lebar main dam di dasar tanah 0,5
H3 = 3,5 m
sebesar 3,2 + 2+0,8= 6m
B1 = 19,2 m
2.00
gambar. Sketsa pelimpah
Kemiringan
0,2
0,8
Dimensi Main Dam tubuh
main
1
1
dam
4.00
bagian hilir telah ditetapkan (n) = 0,2 (Japan International Cooperation Agency (JICA), Volcanic Sabo TechnicalCentre, Perencanaan Sedimen)
Bangunan
dengan
rencana4
m.
kemiringan
main
Pengendali
tinggi
tubuh
Untuk dam
3.20
dam
2.00
0.80
6.00
menghitung bagian
gambar. Penampang main dam
hulu,
digunakan rumus Anonymous
Merencanaan Kedalaman Fondasi Disarankan fondasi masuk kedalam batuan dasar 1 – 2 m pada tanah berpasir atau batu. Meskipun demikian masuknya fondasi dalam tanah dapat lebih dalam lagi
Dari hasil hitungan didapatkanlah
terutama
pada
batuan
dasar
yang
untuk kemiringan main dambagian hulu
mengalami retak atau lapuk dimana batuan
sebesar (m)=0,8.
dasar tidak homogen (Japan International
Dan untuk lebar main dam di dasar tanah didapat sebesar -
Lebar mercu = 2m
-
Lebar dibawah kemiringan hulu = 0.8
-
Lebar dibawah kemiringan hilir = 3.2
Cooperation Agency (JICA), Volcanic Sabo
Technical
Centre,
Perencanaan
Bangunan Pengendali Sedimen). Pada
check
dam
Batang
Suliti
direncanakan kedalaman fondasi = 2 m
Merencanaan Sub Dam dan Lantai
7. Hitung debit persatuan lebar sungai (q1)
(Apron) Struktur main dam hampir sama dengan sub dam yang membedakannya hanya dimensi dan fungsinya. Apabila
8. Hitung panjang loncatan air (X), nilai β diambil = 4,5 9. Hitung
tinggi
loncatan
air
dari
main dam berfungsi untuk menampung
permukaan lantai s/d diatas mercu Sub
dan mengendalikan sedimen sedangkan
Dam (hj)
sub dam berfungsi sebagai pemecah energi air yang disebabkan oleh limpasan air
10.
Angka Froude pada aliran titik
akibat dari peninggian elevasi sungai
terjunan (Fr)
karena adanya main dam. Lantai (Apron)
3,37> 1 ……….. Aliran superkritis
yang terletak antara main dam dan sub dam dibuat untuk menanggulangi bahaya
11.
Hitung tinggi air pada titik jatuh
terjunan (h1)
gerusan pada dasar sungai asli. Dari hasil hitungan didapatkan lah hasil dari perencanaan lantai dan sub dam
12.
Hitung kecepatan aliran diatas titik
terjunan (V1)
yaitu: 1. Jarak Antara Main Dam dengan Sub
13. Lebar dasar Sub Dam (b4)
Dam L = 13,2~17,6 m (diambil 15 m)
14. Tebal lantai olakan (t)
2. Tinggi Sub Dam H2 =1,33 ~ 1 (diambil 1 m) 2.50
3. Hitung debit persatuan lebar pelimpah
0.20
15.00
6.00
1.50 0.80
0.80
2.00
3.20
(qo) H3 = 4.8 m
4. Hitung kecepatan aliran (Vo)
B1 =2 m
0,2
5. Hitung panjang terjunan (Lw)
1
H=4m
hj = 6.6 m h1 = 1.55 m
B3=1.5m 0,2
0,8
1
H2 = 1 m
6. Hitung tinggi air diatas Sub Dam (Yc)
0,8
1
Yc = 2.6 m
MAIN DAM
1
SUB DAM
APRON
t = 1.6 m
Gambar. Pempang check dam
Dasar Sungai Hulu
Merencanaan
Drain
Hole
hasil
hitungan
didapatkan
kedalaman untuk gerusan lokal sebesar 2.9
Drainase) Ukuran
lubang
ditentukan
oleh
drainase
Japan
yang
Technical
Centre,
m.
International
Cooperation Agency (JICA), Volcanic Sabo
Dari
(Lubang
Perencanaan
Bangunan Pengendali Sedimen= 0,5 s/d 1,0 m.
Rekapitulasi Perhitungan Gaya dan Momen Perhitungan gaya dan momen terdiri dari: 1. Berat sendiri
Pada
check
dam
batang
suliti
2. Tekanan sedimen
direncakan lubang Drainase sebanyak 4
3. Tekanan air normal
bh.
4. Tekanan air banjir
Tinjauan Gerusan Lokal di Hilir Sub
5. Uplift 6. Gempa
Dam Gerusan yang terjadi di hilir sub dam
Hasil hitungan dari perhitungan gaya dan
disebabkan oleh limpasan air dari mercu
momen untuk check dam batang Suliti
sub dam namun kekawatiran akan gerusan
dapat dilihat pada tabel berikut :
yang terjadi pada dasar sungai di hilir sub dam sangat erat kaitannya dengan jenis dari tanah dasar sungai. Pada sungai Batang
Suliti,
tanah
dasar
sungai
didominasi oleh batuan-batuan, jadi secara umum tanah dasar sungai Batang Suliti sangat
baik
dalam
menerima
struktur akibat adanya Check Dam. 0,2
0,8
1 1
SUB DAM Dasar Sungai
2.90
1.50
beban
Untuk
membandingkan
hasil
perhitungan dari tinjauan ulang yang telah dilakukan dalam tugas ahir ini dengan perencanaan konsultan yang telah ada dapat dilihat didalam tabel berikut
Prof. Ir. Prognjono Mardjikoon, Transpor Sedimen, Yogyakarta. 1987 C.D. Sumarto, Hidrologi Teknik Edisi ke2, Erlangga, Jakarta.1999 Bambang Triatmodjo, Hidrologi Terapan, Yogyakarta.2008 Bambang Triatmodjo, Yogyakarta.2003
Hidraulika
II,
Prof. Oehadijoko, Dasar-Dasar Teknik Sungai,Jakarta.1993
DAFTAR PUSTAKA Departemen Pekerjaan Umum (DPU) Direktorat Jenderal Pengairan, Japan International Cooperation Agency (JICA), Pengenalan Teknologi Sabo.1996 Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal PengairanBadan Penelitian dan Pengembangan, Kriteria Perencanaan 1-7, Jakarta.2002