PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN JALAN RAYA RUAS JALAN BIDAR ALAM – LUBUK BETUNG KABUPATEN SOLOK SELATAN
MelkyKanandaIrawan ¹, HendriWarman ², Khadavi ³ ¹ Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak
Jalan raya merupakan fasilitas penting bagi manusia agar dapat mencapai suatu tujuan daerah yang ingin dicapai.Dengan meningkatnya produksi pertambangan, pertaniandan lain sebagainya.Maka sangat dibutuhkansarana dan prasarana transportasi yang dapat mempersingkatdanmempercepatwaktutempuhhubungan antar daerah serta hubungan antar masyarakat. Data yang diperlukan untuk mendesain geometrik dan perkerasan ini adalah data cbr untuk data tanah, peta topografi, lalu lintas harian, kondisi geometrik yang telah ada dan data-data lain yang dibutuhkan untuk perencanaan tersebut. Penulisan ini bertujuan untuk mendapatkan desaindari bentuk geometrik jalan dan juga desain perkerasan dengan duametode yang digunakan yaitu dengan metode analisa komponen (Bina Marga)danmetode Road Note 31. Pengolahan data ini dapat diketahui bentuk dari alinyement horizontal, vertikal dan perkerasan jalan tersebut. dimana hasil yang telah didapatkan dijadikan kedalam bentuk gambar atau menjadi sebuah desain perencanaan.Sebagaimana hasil yang telah didapatkan yaitu pada alinyemen horizontal terdapat 2 jenis tikungan tipe spiral-spiral, 2 jenis tikungan tipe spiral-circle-spiraldan 32 lengkungalinyemenvertikal. Sedangkan pada perkerasan metode bina margadapat dirangkum pada potongan melintangnya yaitu sub base = 25 cm base = 20cm dan surface = 10cmdan Road Note 31 yaitu sub base = 27,5cm base = 17,5cm dan surface = 5cm. Pada perencanaan kawasan ini diupayakan mendapatkan tikungan yang paling nyaman yaitu tikungan tipe spiral-circle-spiral dan perkerasaan yang efektif dipakai yaitu perkerasaan dengan metode BinaMarga yang memenuhi standar kriteria dari perencanaan. Kata Kunci : Geometrik, Alinyemen Vertikal, Alinyemen Horizontal, Perkerasan
PLANNING OF GEOMETRIC DESIGNS AND THICK PAVEMENT HIGWAY ROADS BIDAR ALAM – LUBUK BETUNG SOLOK SOUTHEM DISTRIC
MelkyKanandaIrawan ¹, HendriWarman ², Khadavi ³ ¹ Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrack
Highways are essential for human beings in order to achieve a goal area to be achieved. With the increasing production of mining, agriculture etc. Then desperately needed transportation facilities and infrastructure that can shorten the travel time and speed up the regional relations as well as relations between communities. The Data needed for designing geometric and roughness data this is cbr for data, topographic maps, daily traffic, existing geometric conditions and other data required for the planning. Writing aims to get the design of geometric shapes and also design roughness with two methods that are used by the component analysis method (Bina Marga) and methods of Road Note 31. Data processing this can be known form of alinyement horizontally, the vertical and the pavement the road. Where is the result that has been gained be made into to form images or into a design planning. As a result that has been gained is on alinyemen horizontal there are two types of a bend type spiralspiral, 2 species of a bend type spiral-circle-spiral and 32 curvilinear alinyemen vertical .While at the bina marga method roughness can be summarized on a transverse piece of sub base = 25 cm base = 20 cm and 10 cm = and Road surface Note 31: sub base = 27, 5 cm = 17 cm base and surface = 5 cm. Planning on this area channeled get bend most convenient namely bend type spiral-circle-spiral pavement and effective worn namely pavement with the methods bina marga that meet the criteria of planning Keywords: Geometric, verticalalignment, horizontalalignment, Pavement
Perkerasan
PENDAHULUAN Maksud dari penulisan ini adalah mendapatkan sebuah desain geometrik dan perkerasan jalan yang memenuhi kriteria atau persyaratan perencanaan, sehingga
penulis
dapat
mengetahui
proses dari perencanaan suatu geometrik
Tujuan dari penulisan ini adalah mendapatkan gambar rencana desain geometrik jalan yang memenuhi syarat perencanaan bagi kebutuhan jalan daerah
mengenai
perencanaan geometrik jalan maupun perencanaan
perkerasannya.
Agar
mendapatkan sebuah perencanaan jalan yang efektif dan efisien sesuai dengan standar yang berlaku. Untuk memperjelas arah dan tujuan
perlu ditetapkan batasan-batasan masalah yang akan menjadi bahasan pada tugas akhir yaitu hanya pada perhitungan jenis tikungan
yang
disesuaikan
dengan
kondisi jalan existing, mencakup :
BidarAlam-LubukBetungSolok Selatantu, yang meliputi perencanaan
Perencanaan
alinyement
horizontal untuk perencanaan
geometrik jalan existing :
tikungan,
Alinemen horizontal
Alinemen vertikal CrossSection
Perencanaan alinyement vertikal untuk
(potongan
perencanaan
lengkung
vertikal
melintang)
Superelevasi(kelandaian
Perencanaan perkerasan jalan dengan 2 metode Bina Marga
melintang)
dan Road Note 31
Perkerasan jalan Maksud penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sampai dimana wawasan ilmu pengetahuan yang telah penulis dan dapat mengimplementasikan dalam suatu perencanaan geometrik dan
Tujuan penulisan tugas akhir ini agar
penulis
dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan yang didapat selama ini pada mata kuliah Geometrik
Pada penulisan tugas akhir ini mepunyai peninjauan pembahasan yang mempunyai panjang jalan keseluruhan mulai dari STA 0+000 – STA 1+850 sepanjang 1,850 Km. Ruang lingkup penulisan
tebal perkerasan jalan raya.
Perencanaan
baik
dari penulisan Tugas Akhir ini, maka
dan perkerasan jalan raya.
adalah
Jalan,
Jalan
dan
ini
untuk
mengetahui
geometrik dan perkerasan jalan tersebut dengan
cara
perencanaan
ulang
geometrik jalan dan untuk perkerasan dengan
cara
merencanakan
tebal
perkerasan pada sepanjang jalan yang
berhubungan dengan tugas akhir
ditinjau.
penulis. Metoda
METODOLOGI Agar tujuan penulisan penulisan
dalam
perencanaan
menganalisa menggunakan
dapat tercapai, langkah yang dilakukan
metoda Bina Marga dan Road
dengan metode sebagai berikut :
Note 31.
Pengumpulan data teknis desain.
Diskusi, yaitu konsultasi pada semua
Data ini penulis dapat dari survey
pihak-pihak terkait sebagai input untuk
lapangan yang dilakukan oleh
pembahasan tugas akhir.
konsultan perencana. Data-data
HASIL
ini berupa peta lokasi, koordinat
ALINEMEN HORIZONTAL
titik-titik pengukuran, nilai CBR
Mencari sudut Δ
tanah, data lalu lintas dan data Koordinat titik PI.0
yang diperlukan lainnya. Studi
lapangan,
yaitu
survey
X= 1000
Y = 1000
lokasi untuk mendapatkan data pendukung berupa informasi dari
Koordinat titik PI.1
masyarakat tentang pemanfaatan
X= 1031.3904
Y = 1448.9038
jalan selama ini apakah sudah optimal
dari
keamanan
efektifitas,
Δ = { arc tan [(Koordinat titik Y PI.1
kenyamanan.
– Koordinat titik Y PI.0) / (Koordinat
segi
dan
Informasi dari masyarakat ini
titik X PI.1 – Koordinat titik X
akan jadi bahan bagi penulis
PI.0)]} – { arc tan [(Koordinat titik Y
dalam melakukan perencanaan.
PI.2 – Koordinat titik Y PI.1) / (
Studi
literatur,
perencanaan
yaitu
analisa
menggunakan
Koordinat titik X PI.2 – Koordinat titik X PI.1) ]} Δ = 86°
referensi yang berkaitan dengan
Mencari jarak lurus antar STA ( d )
perencanaan geometrik jalan dan
meter
perkerasan jalan raya untuk dapat sebagai penulisan
pedoman tugas
akhir,
dalam
d1 = jarak dari titik STA 0 ke PI.1
daftar
d1 = √[{ Koordinat titik X PI.1 –
pustaka, bahan perkuliahan dan buku-buku
penunjang
yang
Koordinat titik X PI.0}2 + {
titik Y PI.1 – Koordinat
Koordinat
= 49,675 m ….. ok !!
titik Y PI.0}2]
e= (
)(
)
KontrolJarak = 0,099 …… ok !! )
d1 = √(
(
)
KontrolLs : Ls =
d1= )〗
√(〖
(
)
= = 33,333 m
d1= √
Ls = 33,333 m
MakadigunakanLs = 50 m =
Type tikungan S-C-S =
Rmin=
(
)
= =
(
= 28,662
)
=
=
∆c = ∆1 -
= 47,362 m = 50 m
= D=
95:
-
(
2
×
)
=
= 95: - 57: 19’ 26,4“ = 28,66242038 = 28:39’44,71’’
= 37: 40’ 33,6“
Dari tabel 4.7 metodeBinaMarga D1 = 28: , R1 = 51 , e1 = 0,0996 Ls1 = 50 m D2 = 29: , R2 = 49 , e2 = 0,0999
Harga D = 28:39’44,71’’ di interpolasikansehingga di dapat R dan e
R=
(
)(
=
(
) ( 2 × 3,14 × 50 )
)(
Lc = 32,862 m > 25 m KarenaLc> makabentuktikungan
25 I
dapatdigunakanjenistikungan
)
Spiral – Circle – Spiral ( S - C – S
– (
Lc =
= 32,862 m
Ls2 = 50 m
R=
= 37.676
)
)
g.2= (ELV PVI.2-ELV PVI.1)/(Jarak
ALINEMEN VERTIKAL
PVI)
STA
= (286,82 – 284,00)/50
PV.1 Perencanaan Jalan Lokal
= 0,0564
VR > 40 - 70 Diambil VR
= 5,64 Km/jam %
= 40 Km/jam
VR =40< kelandaian max=10%
A= (g1 – g2) >
Dari Tabel 3.2 Silvia Sukirman Jarak Pandang Henti Minimum (Jh)
=40 M
= (4,00 – 5,64 ) Kelan.Maks=
10%
= -1,64 % 40
Meter
Tinjauan ulang L berdasarkan jarak
Dari Tabel 3.2 Silvia Sukirman Jarak Pandang Menyiap Minimum (Jd) STA PVI.0
STA PVI.1
STA PVI.2
0
50
100
ELV.PVI.0
ELV.PVI.1
ELV.PVI.2
282,00
284,00
286,82
=150 M padang henti 150
Meter
L = (A.Jh²)/399 = (-1,64.40²)/399 = - 6,567 M
Jarak PVI.0 - Jarak PVI.1
Jh < L = 40 < - 6,567 M
STA PVI.1 - STA PVI.0
Memenuhi
=
50 -
=
50 M
0
L = 2Jh – 399 / A
Jarak PVI.1 - Jarak PVI.2
= 2 x 40 – 399 / -1,64
STA PVI.2 - STA PVI.1
= 286,71 M
= =
100 -
Tidak
50
50 M
Jh > L = 40 > 286,71 MTidak Memenuhi
g1= (ELV PVI.1-ELV PVI.0)/(Jarak
Tinjauan ulang L berdasarkan jarak
PVI)
padang mendahului
=(284,00 – 282,00)/50
L = (A.Jd²)/ 840
= 0,04
= (- 1,64.150²)/840
= 4,00 %
= - 43,929 M
Jd < L = 150 < - 43,929 M
JenisTik
Tidak Memenuhi
simbol
L = ( 2Jd – 840 )/ A
SCS
HasilTikungan 3
SS
JenisTik
simbol
HasilTikungan 4
Vr
40 Km/jam
Vr
50 Km/jam
∆1
59:
∆1
67
R
49,675 m
R
80,344 m
Rmin
47,3625 m
Rmin
75,858 m
D
28:39’44,71’’
D
17:54’50,45’’
E
0,0997
E
0,1
Ls
50 m
Ls
60 m
Θs
28 39'44,71"
Θs
21:29’48,54”
Jadi jarak henti minimum yang diambil
∆c
37 40’ 33,6“
∆c
24: 0’ 22,93”
40 M dan Jarak pandang minimum yang
Lc
1.4618 m
Lc
33,502 m
L
100 m
L
153,502 m
Yc
8,333 m
Yc
7,5 m
Xc
- 12,5 m
Xc
58,875 m
Xs
48,75 m
Xs
59,156 m
P*
0,044
P*
0,032
K*
0,495
K*
0,498
P
2,213 m
P
1,94 m
K
24,778 m
K
29,854 m
Es
9,991m
Es
43,800 m
Ts
54,319 m
Ts
79,015 m
JenisTik
SS
JenisTik
SCS
= (2.150 – 840)/ - 1,64 = 812,19 M Jd > L = 150 < 812,19 M
diambil 812,19 M Untuk L diambil 40 M EV = A.L / 800 = -1,64.40 / 800 = - 0,082 Hasilperhitungantikunganditabelkan simbol
HasilTikungan 1
simbol
HasilTikungan 2
Vr
40km/jm
Vr
50 Km/jam
∆1
95:
∆1
37:
R
49,675 m
R
80,344 m
Rmin
47,3625 m
Rmin
75,858 m
D
28:39’44,71’’
D
17:54’50,45’’
E
0,0997
E
0.1
Ls
50 m
Ls
60 m
Θs
28:39’43,2’’
Θs
21:29’48,54”
∆c
37: 40’ 33,6“
∆c
-5: 59: 37,07”
Lc
32,8618 m
Lc
-8,364 m
L
132,8618 m
L
111,636 m
Yc
8,333 m
Yc
7,468 m
Xc
- 12,5 m
Xc
- 7,211 m
Xs
48,75 m
Xs
59,163 m
P*
0,032
K*
P*
0,496
K*
0,498
P
2,214 m
P
1,9417 m
K
24,778 m
K
29.854 m
Es
18,265 m
Ts
76,215 m
Es Ts
0,044
27,286 m 81,760 m
Gambar Hasil Tikungan
Gambar tikungan SCS
lengkung peralihan
Bagian lurus
LC
SC
TS
Data Perencanaan :
lengkung peralihan
Bagian lingkaran penuh bagian lurus
CS
a. Data lalu lintas saat ini (Pada
TS
awal masa konstruksi tahun 2012)
Sisi Luar Tikungan
e max (+)
e
e
n
Kendaraan ringan
enormal = 2%
3857 Kendaraan / hari
e min ( - )
n
e= 0 %
e= 0 %
en
Kendaraan barang 5 ton
Sisi dalam tikungan
e
e= 0 % I
n
III II
IV
IV
=
1639 Kendaraan / hari
I
e max II III
2ton =
Truck 10 ton
= 692
Kendaraan / hari
Diagram Super elevasi S C S
Total = 10020,788Kendaraan / hari Data
lintasan
harian
rencana
(LHR) untuk pembukaan jalan baru
ini,
diambil
dari
data
sekunder Data Tanah Dasar (CBR) Lokasi
yang
dijadikan
objek
adalah peningkatan jalan yang terletak pada ruas jalan Bidar Alam – Lubuk Betung Pada STA
Gambar tikungan SS
0+000
s/d
STA 1+850 maka
hargaCBR ditentukan dari hasil CS = SC
TS
pemeriksaan
ST
sisi luar tikungan
e max
penetration tanah yang berjarak
e Normal e normal
e normal e normal
e normal
e = 0%
e normal
10 m tiap stasiun.
e = 0%
Data-data
sisi dalam tikungan
e normal
CBR
ditabelkan
e normal
sebagai berikut:
e mak
NO.
Diagram Super elevasi S S Pengolahan Jalan
lapangan,
yang diambil dari tes direct cone
e = 0% e normal
tanah
Data
Perkerasan
STA
Nilai CBR (%)
1
0 + 000
6
2
0 + 100
5
3
0 + 200
9
4
0 + 300
6
5
0 + 400
6
0+000 s/d
6
0 + 500
14
0+400
0.97
1.7
76.8
1
1.5
3.5
10
10.1
2.18
3.3
76.8
1
1.5
3.5
7.7
7.8
5.56
4.8
76.8
1
1.5
3.5
6.3
6.4
5.32
4.6
76.8
1
1.5
3.5
6.5
6.6
0+500
b.
7
0 + 600
13
8
0 + 700
12
1+000 s/d
9
0 + 800
15
1+400 1+500
s/d 0+900
10
0 + 900
8
11
1 + 000
21
12
1 + 100
18
Menentukanharga
13
1 + 200
20
berdasarkankekuatan relatif material dan
14
1 + 300
16
15
1 + 400
19
16
1 + 500
18
17
1 + 600
15
18
1 + 700
15
19
1 + 800
16
20
1 + 900
17
s/d 1+900
a1,
a2,
a3
daftar
Sub base = Sirtu (Kelas C) a3 = 0.13 ( Tabel 2.17 )
Base
= Batu Pecah (Kelas C) a2 = 0.14 ( Tabel 2.17 )
Data-data lain :
Surface
= Laston M1 454
- Lebar lajur rencana = 2 x 3meter
a1 = 0.40 ( Tabel 2.17 )
- Kelandaian
=1%
- Umur Rencana
Dari Tabel 2.18 dan 2.19 didapat : =5
D1 ► ( ITP = 3.00 – 6.70 ) = 10 cm
Tahun
D2 ► ( ITP = 3.00 – 7.49 ) = 20 cm
- Perkembangan Lalu lintas = 10
maka : 10.1 = (0,40 × 10) + (0,14 × 20 )
% Tahun
+ (0,13 × D3)
Metode Bina Marga Dari
hasil
data
D3 ► = yang
diperoleh
Gambar Susunan Potongan Perkerasan Segmen I
diketahui : LER = 76.810 FR
= 1.0
Ipo
= 3.5
Ipt
= 1.5
denganmenarik
garis
nomogram
5
padastandarperkerasandidapatha rga : STA
CBR Design
DDT
LER
10 cm Laston M1 454
Base Course
20 cm BatuPecahkls A cbr 100%
Sub Base Course
25cm Sirtukls C cbr 70%
LASTON
Gambar : Tebal Perkerasan BM segmen 1
Berdasarkanharga DDT, LER, FR
Surface Course
FR
Ipt
Ipo
ITP ITP
Gambar 1: Nomogram untuk
Gambar 2 : Korelasi nilai CBR dengan DDT
menentukan indeks Perkerasan.
untuk menentukan Daya Dukung Tanah
MetodeRoad Note 31 a) Data Perencanaan : Data LaluLintas Kendaraan ringan 2 ton
=
3857
=
1639
kend/hari Kendaraan barang 5 ton kend/hari Truck 10 ton
=
692
kend/hari Umur Rencana
= 5 Tahun
Perkembangan Lalu lintas
=
10
%
Tahun Data CBR yang mewakili dibulatkan 7 %
6,7 %
niai
jumlahygsama/
persentaseygsama/
CBR
lebihbesar
lebihbesar
5
20
100
(
R={
) (
(
R={
)
}
) (
)
}
6
19
95
6
19
95
6
19
95
9
15
75
8
16
80
12
14
70
umur rencana
13
13
65
- Kendaraan ringan 2ton :3857 x 365
14
12
60
x6,41 = 9.024.030,05 kend/hari
15
11
55
16
8
40
18
5
25
x6,41 = 3.834.686,35 kend/hari
19
3
15
- Truck 10 ton
20
2
10
x6,41= 1.619.037,8 kend/hari
21
1
5
15
11
55
15
11
55
kendaraan (E)
16
8
40
Kendaraan ringan 2 ton = 0,01 + 0,01 =
17
5
25
0,02
18
5
25
Tabel : persentase CBR metode Road Note
R= R = 6,41 c) Menentukan jumlah beban as selama
- Kendaraan barang 5ton :1639 x 365
d)
: 692 x 365
Menentukan
angka
ekivalen
Kendaraan barang 5 ton = 0,04 + 0,25 = 0,29
31
Truck 10 ton
100
e) Menentukan jumlah sumbu standar
PERSENTASE
120 80
= 0,91 + 5,67 = 6,58
masing – masing kendaraan (T)
60
T = jumlah beban sumbu selama umur
40
rencana x E
20
Kendaraan ringan 2 ton = 9.024.030,05
0 5 6 8 9 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 CBR
x 0,02 = 180.480,6 Kendaraan barang 5 ton = 3.834.686,35
Gambar :Grafik CBR Memenuhi Dari perhitungangrafikdiatasdidapatkannilai CBR yang mewakiliyaitu 6,7 b) Menetukanjumlahekivalenlalulintassela maumurrencana
x 0,29 = 1.112.059,04 Truck 10 ton
= 1.619.037,8 x 6,58
= 10.653.268,72 Jumlah =11.945.808,36 = 11,95 x 10^6 f) Menentukan tebal perkerasaan masing – masing lapisan
- Dari data CBR 7% , berdasarkan
key
catalog
maka
Gambar 4.7 : Tebal Perkerasan Road
tanah
Note 31
termaksuk golongan S3 (CBR 5 – 7)
Kesimpulan
- Dengan jumlah lalu lintas = 11,95 x
Dari teori yang telah dijelaskan
10^6 , maka lalu lintas termaksuk
didapat komponen pembentuk jalan
kedalam kelas T7 (10 x 10^6 – 17 x
sebagai berikut :
10^6)
1.
Jumlah tikungan horizontal
Dari key catalog yang ada, maka
sebanyak 4 tikungan (2 tikungan
jalan ini termaksud kedalam chart 7,
jenis spiral-spiral dan 2 tikungan
dimana didapat tebal masing –
jenis spiral circle spiral).
masing perkerasaan yaitu :
2.
1. Lapis permukaan
vertical
=
5cm
(Flexible
Uraian lapisan perkerasan jalan
Metode Bina Marga sebagai berikut :
Bituminous Surface) 2. Lapis pondasi atas
3.
Terdapat sejumlah 32 lengkung
= 17,5cm
D1 = 10 cm ( Surface,lastonM1 454 )
(Bituminous
D2 = 20 cm (Base, Batu pecahkelasA)
RoadBase )
D3 = 25 cm (Sub Base, Sirtu kelas C)
3. Lapis pondasi bawah = 27,5 cm (Granular Sub Base)
MetodeRoad Note 31sebagaiberikut : D1 = 5 cm ( Surface,Bituminous Surface) D2 = 17,5 cm (Base, Bituminous RoadBase) D3 = 27,5 cm (Sub Base, Granular Sub Base)
Gambar Potongan Tebal DAFTAR PUSTAKA
PerkerasaanMetode Road Note 31
Hendarsin, Shirley L, Bituminous Surface
5 cm
Perencanaan
Teknik Jalan Raya, Politeknik Negri Bandung Jurusan Teknik Sipil, Bandung
Bituminous RoadBase
17,5 cm
2000. Sukirman, Silvia, Perkerasan Lentur
Granular Sub Base
27,5 cm
Jalan Raya. Nova ; Bandung
Sukirman,
Silvia,
Dasar-Dasar
Perencanaan Geometrik Jalan. Nova ; Bandung Dinas
Pekerjaan
Jendral
Bina
Perencanaan Lentur
Umum
Direktorat
Marga, Tebal
Petunjuk Perkerasan
Jalan
Raya.
No
04/PD/BM/1974. Direktorat
Jendral
Departemen “Pedoman Lentur
Bina
Pekerjaan Penentuan Jalan
Marga Umum
Perkerasan
Raya”
No.
01/PD/BM/1983. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral
Bina
Marga
Departemen
Pekerjaan Umum “ Pedoman Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota” No. 038/T/BM/1997. MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia), Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Bina Marga, Jakarta 1997. TRL. 1993. A Guide Structural Design Of Bitumen Surfaced Road In Tropical and Sub tropical Country.