LAMPIRAN
37
Lampiran 2a. Garis Besar Jadwal Kegiatan IPUS
INTERNSHIP PROGRAM FOR UNIVERSITY STUDENTS MARET 2010 Aktivitas Orientasi & Briefing
OJD
Mid Review
Final Review
Closing
Deskripsi - Program Magang - Company Profile - Safety (secara umum) - A3 report (Format TBP) - Placement to Division - Learning Dept. Business Process - Project Assignment Mid Rev. Preparation Discussion with mentor & TBP Assessor (@ 2 session) Presentation #1 (Mid Riview) Improvement Report Project Assignment Final Rev. Preparation Discussion with mentor & TBP Assessor (@ 2 session) Presentation #1 (Final Riview) Improvement Report Finalisasi Project Improvement Penutupan kegiatan magang - Pengembalian seluruh perlengkapan magang - Evaluasi hasil magang (feedback peserta & HRD ) - Pemberian serifikat magang
Waktu 4 & 11 Maret 2010
Tempat Ruang Century Lt. 5 Head Office PT. TMMIN
10 Maret 2010 12 – 20 Maret 2010 22 – 31 Maret 2010 1 – 16 April 2010
Divisi masing-masing
19 – 23 April 2010 (@ 60 menit) 26 April – 30 April 2010 3 – 21 Mei 2010
Head Office Lt. 3 Avanza Room HRD Divisi masing-masing
24 – 27 Mei 2010 (@ 60 menit) 31 Mei – 4 Juni 2010 7 Juni 2010
Head Office Lt. 3 Avanza Room HRD Divisi masing-masing
Division & HRD
Division & HRD
Head Office Lt. 3 HRD Avanza Room
39
Lampiran 2b. Detail Jadwal Kegiatan IPUS Time Line Kegiatan Magang
40
Lampiran 3. Action Plan Magang Name Division Department Period
: : : :
TMMIN
Yudistia Rizkiangga P. Human Resources Industrial Relations March - June 2010
Internship Program for Univ
Activities
1. Training TBP and A3 Report I. Induction
ACTIONS P
2. Project Assignment
Target
Understanding TBP and A3 Report Problem can be solved
3. Finalization of Project Improvement
Bipartite Guidelines ready to publicated
4. Closing IPUS Program
Bipartite Guidelines has been publicated
1. Study of literature about IR and HRD II. HR Business Process
2. Genba to each departement in HRD
Having knowledge about HRD & IR
3. Orientation 1. Learning the Bipartite Forum - History, mechanisme, process
Having base information about forum bipartite
2. Genba i. Executive Bipartite Preparation
ii. Location Bipartite (Sunter 1)
Understanding the implementation current Bipartite forum
iii. Minor Bipartite (HO, Assy (Krw) & PVD (Sunter 2)) 3. Survey 4. Design framework 1. Establish Bipartite Guidelines
III. Project
Implementation
Clarification of existing guidance Framework is signed Bipartite Guidelines ready to applicated
2. Trial Bipartite Guidelines in Forum i. Location Bipartite (HO)
Bipartite Guidelines can be applicated
ii. Minor Bipartite (Press (Krw)) 1. Evaluation Bipartite Guidelines 2. Discuss with ANP, SP & SG Evaluation
3. Improvement Bipartite Guidelines 4. Standardization 5. Socialization to Convention Bipartite
IV. Performance Evaluation
V. Daily
Find and solve the existing problems in the guidelines
Final Bipartite Guidelines ready to publicated
Bipartite Guidelines has been publicated
1. Actions Plan
All activies have been scheduled
3. Mid Review
Having problem and problem solving
4. Final Review
The problem has been solved
1. Collecting & analysis Bipartite Minutes 2. Help prepare meeting
All files can be managed
Approved
Checked
Prepared
Subchan Gatot
Anggi N. P.
Yudistia R. P.
ACTIONS PLAN Program for University Students 2010 Output
March II
III
IV
April V
I
II
May
III
IV
I
II
June III
19th March 2010
IV
I
II
4th June 2010 Final Guidelines
Bipartite Guidelines
7th June 2010
HR Profile
IR
HRD Well understand
5th April 2010
Mapping framework Sunter 1 Assy (Krw)
HO
28th April 2010 PVD (Sunter2) 30th April 2010
Final framework
9th April 2010
Bipartite Guidelines
6th May 2010 Early Guidelines
HO P & W (Krw)
Evaluation Report
21th May 2010 Problem solved 25th May 2010
Final Bipartite guidelines
27th May 2010 Signed 8th April 2010
Actions Plan TBP report Final TBP & A3 report SOP for manage files
Preparation 13th April 2010
Presentation 20th April 2010 20th April 2010
Convention Bipartite
Preparation 7th May 2010
Presentation 25th May 2010
25th May 2010
Final SOP 4th June 2010
37
Lampiran 4. Mekanisme penyelesaian masalah dalam forum Bipartit
Bipartite Members
PUK
PAD
HRD
Division
1
Isu dibahas dalam Forum 2
Resume
Resume
Resume 3 Stratifikasi 4
Analisis 5 Meeting PAD, HRD, HR Reps & related Division 6 Report
7 Follow Up not finish issues
1 Dibawa ke level forum lebih tinggi
Description
Time
1. Isu dari anggota dibahas dalam Forum Bipartit. 2. Forum bipartit (sekretaris) membuat resume pertemuan, dan dilaporkan ke HRD, PAD & PUK. 3. IR Komunikasi menstratifikasikan masalah dari resume pertemuan. Stratifikasi didasarkan pada: a. Mayor topik. - Ketentuan dan peraturan Perusahaan - Kondisi kerja - Kedisiplinan kerja - Cost Reduction b. Selesai atau belumnya masalah. 4. IR Komunikasi menganalisa isu-isu yang belum selesai berdasarkan: a. Prioritas isu (misal berkaitan dengan SARA) b. 1 isu dibahas disemua atau beberapa forum. c. Isu-isu lokasi 5. HRD, HR Perwakilan, PAD & Divisi terkait terus pertemuan untuk membahas isu-isu. Waktu : minimal satu kali setiap bulan Tempat : HO atau Plant PIC : HRD, HR Reps, PAD & Divisi terkait Materi : Semua masalah yang belum selesai 6. IR komunikasi membuat laporan bulanan dan diserahkan ke HR Division Head & HR Direktur. 7. IR Komunikasi melakukan tindak lanjut dan mengkomunikasikan ke Ketua Forum Bipartit. 8. Masalah-masalah yang belum terselesaikan dibawa ke level forum lebih tinggi.
H H +7 H + 10
H + 14
H + 21
H + 25 H + 28 H + 30
42
Lampiran 5. Buku Panduan Pelaksanaan Forum Bipartit
Bipartite Forum Guidelines PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
2010
43
Lampiran 5. Buku Panduan Pelaksanaan Forum Bipartit (Lanjutan) DAFTAR ISI
I.
FORUM BIPARTIT 1.1 DEFINISI FORUM BIPARTIT 1.2 FUNGSI FORUM BIPARTIT 1.3 UNSUR PELAKSANAAN FORUM BIPARTIT 1.4 PERATURAN DAN PERUNDANGAN II. FORUM BIPARTIT PT. TMMIN 2.1 LATAR BELAKANG FORUM BIPARTIT 2.2 PERJALANAN FORUM BIPARTIT 2.3 STRUKTUR FORUM BIPARTIT 2.4 RUANG LINGKUP AKTIVITAS 2.5 KEDUDUKAN FORUM BIPARTIT 2.6 PARA PIHAK YANG TERLIBAT DALAM BIPARTIT III. BIPARTIT SEBAGAI SALAH SATU BAGIAN DARI KOMUNIKASI DI PT. TMMIN 3.1. SEBELUM BERJALANNYA FORUM 3.2. PADA SAAT BERJALANNYA FORUM 3.3. SESUDAH BERJALANNYA FORUM PENUTUP LAMPIRAN
44
Lampiran 5. Buku Panduan Pelaksanaan Forum Bipartit (Lanjutan) BAB I FORUM BIPARTIT
1.1. Definisi Forum Bipartit Berikut ini adalah berbagai definisi dari forum bipartit 1. Forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah antara perwakilan pekerja dan perwakilan manajemen perusahaan untuk membahas dan membicarakan masalah-masalah hubungan industrial dan kondisi kerja pada umumnya. 2. Forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan industrial di satu perusahaan yang anggotanya terdiri dari manajemen dan serikat pekerja. 3. Forum untuk berdiskusi mengenai masalah-masalah yang mungkin meningkat menjadi konflik atau ketidaksepakatan yang serius. 1.2. Fungsi Forum Bipartit Fungsi dari forum bipartit di perusahaan yaitu : 1. Sebagai forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah antara pengusaha dan pekerja yang diwakili oleh serikat pekerja pada tingkat perusahaan. 2. Sebagai forum untuk membahas masalah hubungan industrial di perusahaan guna meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraan pekerja yang menjamin kelangsungan usaha dan menciptakan ketenangan kerja 3. Sebagai forum komunikasi antara pihak pekerja dengan pihak manajemen yang membahas berbagai permasalahan di perusahaan dan tempat berbagai informasi. 1.3. Unsur-Unsur Forum Bipartit Forum bipartit idealnya memiliki unsur-unsur sebagai berikut: 1. Koordinasi dan komunikasi antara serikat pekerja dan pekerja. 2. Adanya itikad baik untuk melaksanakan forum bipartit dan bersama-sama memajukan perusahaan dari kedua belah pihak. 3. Membangun kepercayaan antara pekerja kepada perserikatan pekerja dan forum bipartit. 4. Pihak manajemen menghormati hak-hak pekerja dan mendengar aspirasi mereka. 5. Komunikasi dua arah antara serikat pekerja dan manajemen berjalan baik. 6. Membangun rasa percaya dan keterbukaan antara manajemen dan pekerja. 7. Saling menghormati hak-hak berserikat dan berpendapat. 8. Deteksi dini permasalahan yang muncul dan pencegahan perselisihan secara efektif. 9. Pandangan yang sama dari manajemen dan pekerja mengenai forum bipartit. 10. Dukungan, rasa saling percaya dan saling menghormati antara pekerja dan manajemen. 11. Saling memberikan kepercayaan dan motivasi. 1.4. Peraturan dan Perundangan Sejarah perundangan forum Bipartit dan peraturan pelaksanaannya yang menjadi dasar acuan sejak tahun 1986 adalah sebagai berikut: 1. UU No. 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan. 2. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 45
Lampiran 5. Buku Panduan Pelaksanaan Forum Bipartit (Lanjutan) 3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 32/MEN/2008 tentang Tata Cara Pembentukan dan Susunan Keanggotaan Lembaga Kerjasama Bipartit. 4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 225/MEN/2003 tentang Tata Cara Pembentukan dan Susunan Keanggotaan Lembaga Kerjasama Bipartit. 5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 328/MEN/1986. Sementara untuk peraturan internal PT. TMMIN yaitu sebagai berikut: 1. Perjanjian Kerja Bersama 2009-2011 Pasal 5 poin 2 tentang Hubungan serta Komitmen Perusahaan dan Serikat Pekerja 2. Petunjuk Pelaksanaan Forum Bipartit PT. TMMIN & PT. TAM tahun 2008-2011.
46
Lampiran 5. Buku Panduan Pelaksanaan Forum Bipartit (Lanjutan) BAB II BIPARTIT SEBAGAI SALAH SATU BAGIAN DARI KOMUNIKASI DI PT. TMMIN Forum Bipartit di PT. TMMIN menjadi salah satu sarana pembinaan hubungan industrial yang sangat vital demi kelangsungan perusahaan melalui penyamaan pemahaman dan pelaksanaan peraturan atau ketentuan-ketentuan yang berlaku di dalam Perusahaan. 2.1. Latar Belakang Forum Bipartit Dalam perubahan bisnis yang cepat, perusahaan harus mampu memahami iklim bisnis yang ada, mengetahui proses bisnis yang kritis (critical business process) serta memastikan bahwa proses bisnis yang kritis tersebut bisa berjalan dengan baik. Untuk bisa melaksanakan hal tersebut, maka perlu komunikasi yang baik. Forum Komunikasi Bipartit pada awalnya dibentuk pada saat perusahaan melakukan suatu proses bisnis yang kritis, yaitu merger empat perusahaan dengan latar belakang yang sangat berbeda antara satu dengan lainnya, menjadi satu perusahaan, yaitu PT. Toyota-Astra Motor. Kondisi pada saat itu cukup menantang, sebab dibutuhkan akselerasi yang cepat untuk memastikan bahwa kondisi pascamerger dapat berjalan dengan baik. 2.2. Perjalanan Forum Bipartit 1991 : Forum Bipartit PT. Toyota-Astra Motor dibentuk oleh Perusahaan dan Serikat Pekerja, ditandai dengan penandatanganan ‘Deklarasi Bipartit’. PT. ToyotaAstra Motor
PT. Multi Astra
PT. Toyota Mobilindo
PT. Toyota Engine Ind.
1989 : PT. Toyota-Astra Motor
Forum Bipartite PT. Toyota-Astra Motor
[▪] Kondisi perusahaan pada saat pembentukan: Lokasi kerja perusahaan luas (Sunter1, Sunter 2 dan Sunter 3). Organisasi perusahaan besar. Jumlah karyawan besar (4083 org). Serikat Pekerja gabungan dari 4 (empat) organisasi pekerja. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) gabungan dari 2 (dua) Perjanjian Kerja Bersama dan 2 (dua) Peraturan Perusahaan.
47
Lampiran 5. Buku Panduan Pelaksanaan Forum Bipartit (Lanjutan) Suasana Forum Bipartit pada awal pembentukannya:
Perwakilan Perusahaan
Perwakilan Serikat Pekerja
2003 : PT. Toyota Astra Motor berubah menjadi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan didirikan PT. Toyota Astra Motor sebagai distributor. PT. Toyota-Astra Motor 2003: Spin-Off PT. Toyota Motor Mfg Indonesia
PT. Toyota-Astra Motor Forum Bipartite PT. TAM & PT. TMMIN
[▪] Kondisi perusahaan pada saat split off:: Proses split off menjadi dua perusahaan mengadopsi prinsip ’satu payung’ (one umbrella), yaitu tetap memiliki budaya kerja yang sama serta menjalankan sistem dan regulasi perusahaan yang sama. 2.3. Struktur Forum Bipartit Struktur Forum Bipartit PT.TMMIN dan PT.TAM terdiri dari Forum Executive, Forum Lokasi dan Forum Minor. Perusahaan
Komunikasi Dua Arah. Saling Percaya dan Memahami.
Serikat Pekerja
BOD
Forum Bipartit Eksekutif
Eksekutif Union
Divisi
Forum Bipartit Lokasi
Koordinator Pleno
Departemen
Forum Bipartit Minor
Pleno
Pekerja komunikasi di tempat kerja
48
Lampiran 5. Buku Panduan Pelaksanaan Forum Bipartit (Lanjutan) 2.4. Ruang Lingkup Aktivitas - Forum Eksekutif : Komunikasi dan konsultasi topik diskusi secara umum dan strategis tingkat Perusahaan. - Forum Lokasi
: Komunikasi dan konsultasi topik diskusi yang ada pada satu atau beberapa Divisi dalam satu lokasi Perusahaan.
- Forum Kecil
: Komunikasi dan konsultasi topik diskusi yang ada pada satu atau beberapa Departemen.
2.5. Kedudukan Forum Bipartit di Perusahaan Kedudukan Forum Bipartit, sebagai salah satu sarana terciptanya komunikasi yang intensif, antara pelaku proses di perusahaan, antara perusahaan dengan karyawan, antara jajaran struktural dengan pekerja termasuk di dalamnya Serikat Pekerja sebagai representasi. Melalui komunikasi yang intensif ini, akan terpelihara terus kesamaan pandangan, pemahaman visi dan misi dalam rangka mencapai tujuan sejalan dengan perjalanan visi dan misi perusahaan. Forum Bipartit berkedudukan di Perusahaan dan kegiatannya dijalankan bersama oleh anggota yang telah ditunjuk oleh Perusahaan dan Serikat Pekerja. Hubungan Perusahaan dan Serikat Pekerja
Penyelesaian Perselisihan
Komunikasi
Negosiasi
Forum Bipartit 1. Forum Eksekutif 2. Forum Lokasi 3. Forum Minor
1. CLA (1x /2tahun). 2. Bonus (1x /tahun). 3. Kenaikan Gaji (1x /tahun).
1. Penanganan keluhan. 2. Pemberhentian (UU 02/2004). 3. Negosiasi sengketa (UU 02/2004)
2.6. Para Pihak yang Terlibat dalam Bipartit a.
b.
c.
Keanggotaan Forum adalah sebagai berikut : Keanggotaan
Eksekutif
Lokasi
Kecil
Perusahaan
BOD
Div. Head
Dept. Head
Serikat Pekerja
PUK
Koord. Pleno
Pleno
Keanggotaan forum ditetapkan oleh masing-masing (Perusahaan dan Serikat Pekerja) dengan seorang ketua merangkap anggota untuk masa 1 (satu) periode kepengurusan 3 (tiga) tahun dan dapat dilakukan penggantian antar waktu bila dibutuhkan. Ketua dan Sekretaris Forum dari masing-masing pihak ditunjuk oleh anggota di masing-masing pihak.
49
Lampiran 5. Buku Panduan Pelaksanaan Forum Bipartit (Lanjutan) BAB III MEKANISME PELAKSANAAN FORUM BIPARTIT Secara umum, mekanisme pelaksanaan forum bipartit dapat dikategorikan menjadi 3 sesi, yaitu sebelum, saat dan setelah pelaksanaan.
3.1. Sebelum Pelaksanaan Forum a).
Persiapan forum 1. Proposal dan Undangan Langkah awal dari persiapan forum bipartit adalah penyusunan proposal dan pembagian undangan kepada seluruh anggota forum. Pembuatan proposal dan undangan ini menjadi tanggung jawab Sekretaris forum. Dengan contoh proposal dan undangan seperti yang terlampir. 2. Waktu dan tempat pelaksanaan Beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan waktu dan tempat pelaksanaan forum bipartit yaitu: i. Forum dilaksanakan pada jam kerja, maksimal selama 2 (dua) jam. ii. Forum berlokasi di dalam area perusahaan. iii. Tanggal pelaksanaan disarankan untuk dirutinkan agar memudahkan seluruh anggota forum menjadwalkan dalam agenda masing-masing, seperti: - Setiap hari Selasa di minggu terakhir tiap bulan. - Setiap tanggal 15. 3. Frekuensi pertemuan adalah : i. Forum Kecil : Satu bulan sekali. ii. Forum Lokasi : Dua bulan sekali. iii. Forum Eksekutif : Tiga bulan sekali.
b). Forum Pra-Bipartit Forum pra-bipartite bertujuan menghimpun isu yang akan dibahas sehingga memudahkan proses berjalannya forum bipartit. Forum ini dilaksanakan sekitar 1 minggu sebelum jadwal Forum Bipartit yang telah ditentukan.
50
Lampiran 5. Buku Panduan Pelaksanaan Forum Bipartit (Lanjutan) 3.2. Saat Pelaksanaan Forum Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan forum bipartit yaitu tata tertib dan agenda. a).
Tata tertib Forum Tata tertib forum yang berlaku adalah 1. Memegang teguh prinsip musyawarah dan demokratis. 2. Setiap forum menetapkan Pimpinan Pertemuan yang diatur secara bergiliran antara wakil Perusahaan dan Serikat Pekerja. 3. Pipinan Pertemuan menunjuk seorang Sekretaris Pertemuan. 4. Pertemuan pada masing-masing forum diatur oleh Ketua dan Sekretaris Forum. 5. Peserta diharapkan hadir 15 menit sebelum forum dimulai. 6. Pelaksanaan forum dikendalikan oleh moderator. 7. Peserta yang akan mengutarakan pendapat atau komentar, terlebih dahulu mengangkat tangan kanan, dan berbicara setelah mendapatkan ijin dari moderator. 8. Berbicara dengan sopan. 9. Peserta dilarang merokok dan menimbulkan kegaduhan saat forum berlangsung.
b).
Agenda Forum Agenda ditetapkan untuk memudahkan pelaksanaan forum Bipartit yang berisi daftar acara beserta waktu dan PIC-nya. Standar agenda dalam pelaksanaan forum bipartit yaitu sebagai berikut: Kegiatan 1. Pembukaan 2. Penyampaian materi oleh Manajemen & diskusi 3. Penyampaian materi oleh Serikat Pekerja & diskusi 4. Summary dan Penutup
Durasi
PIC
5 menit
Ketua Forum
20 menit
Manajemen
20 menit
Serikat Pekerja
15 menit
Ketua Forum
*Estimasi waktu pelaksanaan = 1 jam Beberapa topik bahasan utama dalam forum bipartit yaitu : 1. Kejelasan pengertian dan pelaksanaan ketentuan-ketentuan di Perusahaan. 2. Kondisi Kerja, yaitu mencakup : a. Produktivitas Kerja. b. Kualitas Kerja. c. Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Kerja. d. Program Pengembangan Pengetahuan dan Kemampuan Karyawan. e. Sarana dan Fasilitas Penunjang Tempat Kerja. f. Peningkatan Kesejahteraan Pekerja. 3. Disiplin kerja karyawan. 4. Pelaksanaan Cost Reduction Program (CRP) dan Customer Service (CS).
51
Lampiran 5. Buku Panduan Pelaksanaan Forum Bipartit (Lanjutan) 3.3. Sesudah Berjalannya Forum a).
Evaluasi Forum Bipartit Evaluasi forum bipartit dilakukan untuk peningkatan efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi tersebut terkait dengan teknis pelaksanaan forum bipartit. Hasil evaluasi ini disampaikan dalam risalah pertemuan. Beberapa poin-poin yang dievaluasi adalah : 1. Ketepatan jadwal dan waktu pelaksanaan, 2. Kehadiran peserta, 3. Isu-isu dalam forum.
b).
Pelaporan 1. Setiap Pertemuan wajib membuat daftar hadir dan risalah pertemuan dengan contoh format seperti yang terlampir. 2. Risalah pertemuan ditandatangani oleh Ketua masing-masing perwakilan dan Sekretaris pertemuan. 3. Risalah pertemuan ditandatangani oleh Pemimpin Pertemuan dan disampaikan kepada ketua forum diatasnya, serta ke HRD, PAD dan PUK.
c).
Follow Up dan Penyelesaian Masalah Follow up dilakukan untuk menindaklanjuti permasalah yang diangkat dalam forum. Beberapa permasalahan yang penting akan dikomunikasikan dalam forum bipartite di atasnya. Untuk permasalahan yang tidak dapat diselesaikan pada saat forum, akan diserahkan kepada HRD untuk dikomunikasikan dengan PIC atau divisi yang terkait. Isu Internal
Isu Eksternal
Memahami Isu-Isu
Mengkomunikasikan Informasi
FORUM BIPARTIT EKSEKUTIF Hasil forum Bipartit Eksekutif: Untuk diinformasikan ke forum Bipartit Lokasi dan Kecil.
1. Isu-isu dari Bipartit Lokasi dan Minor. 2. Kepentingan Pekerja.
d).
Forum Lokasi (4 Forum)
Karawang
Sunter 1
Sunter 2
HO
Forum Minor (8 forum)
3 Forum
3 Forum
3 Forum
3 Forum
Konvensi Bipartit Melihat pentingnya forum bipartit dalam mewujudkan keharmonisan hubungan industrial di PT. TMMIN, maka diperlukan segala upaya untuk menjaga agar forum bipartit dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Salah satu upaya tersebut adalah penyelenggaraan Konvensi Bipartit. Konvensi bipartit diadakan oleh Perusahaan dan Serikat Pekerja, sebagai saran komunikasi, evaluasi dan sharing session antar forum tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam mendukung pengembangan dan tujuan forum bipartit. Konvensi ini dilaksanakan minimal 6 bulan sekali, dengan peserta meliputi seluruh anggota forum bipartit, mulai bipartit kecil, lokasi hingga eksekutif. 52
Lampiran 5. Buku Panduan Pelaksanaan Forum Bipartit (Lanjutan) PENUTUP Petunjuk Pelaksanaan ini menjadi dasar dan pedoman jalannya pelaksanaan Forum Bipartit Kecil dan Lokasi. Dengan adanya Petunjuk Pelaksanaan ini, diharapkan seluruh Forum Bipartit dapat berjalan sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah antara pihak manajemen dan pekerja yang diwakili oleh serikat pekerja, bukan hanya menjadi wadah keluh kesah. Pengawasan terhadap jalannya forum Bipartit ini dilaksanakan oleh PAD, HRD dan PUK SP LEM PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia.
53
Lampiran 6. Toyota Business Practices
TOYOTA BUSINESS PRACTI
BIPARTITE FORU
PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Human Resources Division Industrial Relation Department Communication Section
2. Breakdown Prob
1. Clarified Problem a. Background & Ultimate Goal
Determin
Visi PT. TMMIN 2014
Two way communication Mutual trust & respect
UNION
BOD
Bipartit Eksekutif
Executive Union
Division
Forum Bipartit Lokasi
Coord. Pleno
Department
Forum Bipartit Minor
Pleno
TMMIN
2014 Best & Flexible
To be the best and most flexible Toyota Manufacturing Operation in ASEAN
Our Company Dream: 1. Vehicle Production 150K unit/year 2. Three new vehicle models 3. Producing Aluminum E/G 4. Full Capacity of Tooling Fabrication 5. Global team-member 6. Proud to be TMMIN team-member
EMPLOYEES Workplace communication
schedule
Problem to tackle
3. Target Setting Target
Ultimate Goal
Achieve industrial harmony through good communication, mutual trust, respect to other b. Clarified Problem 100%
Ideal Situation
80%
GAP 15%
60%
Bipartite forum can implemented 100% with continously to maintaining management and
employee relations
100%
40%
4. Root Cause Ana
85% Current Situation
20%
Bipartite forum can't implemented continously and only 85% forum can running
0% Ideal
Current
Problem
Not priorit
Not Com
5. Develop Counte Bipartite forum can't implemented continously and 15% forum can't running
2. Breakdown Problem
< Problem > Bipartite forum can't implemented continously and 15% forum can't running.
Minor Bipartite 15.6% not implemented
Sunter 1 PVD, PCD, SHE, PAD 33%
Location Bipartite 12,5% not 2009 Minor Bipartite Forum Implementation 12 10 8 6 4
6
2
4
Head Office 25%
Sunter 1 PWPET, SP & Mach 17%
Sunter 2 PWPET, Cast & PAD 17%
Karawang PAD, QCD, QAD 23%
Sunter 2 PVD, SPD, PAD
Karawang Press & Welding 0%
Karawang Assy & Painting 0%
2009 Location Bipartite Forum Implementation
2
0 HO
PVD, PCD, Mach, PAD, SHE & PAD
HO
Cast,
PVD, SPD,
SP &
PWPET &
PAD
PWPET
PAD
Sunter 1
Sunter 2
A&P
P&W
PAD, QCD,
0
QAD
HO
Karawang
Sunter 1 Sunter 2 Karaw ang Implemented Not Implemented
7. Evaluation Proc
8. Next Action
BUSINESS PRACTICES
RTITE FORUM . Breakdown Problem Determine the schedules of Bipartite
Confirmati on Bipartite schedule to IR
Distributio n the invitation to all
Implementati on Bipartite Forum
Create resume Forum
Minutes eeting submitted to PUK, PAD and HRD
Follow up
Minor Bipartite in PVD, PCD, SHE & PAD Sunter 1 having problem in implementation forum, so 33% forum can't implemented the Forum continously.
Problem to tackle
. Target Setting All Bipartite Forum can be implemented & continously.
Target
. Root Cause Analysis Minor Bipartite in PVD, PCD, SHE & PAD Sunter 1 having problem in implementation
Machin
Man Have another agenda
Methode
Material
More issues from the employees (complain, disputes, etc) and very few from
Not priority Bipartite Root Cause
Not Comitment
Existing Bipartite Forum guidelines is not clear
6. Through Countermeasure
. Develop Countermeasure
. Evaluation Process ITEM
CURRENT
IDEAL
EVALUATION
1. Guidance
Draft
Ready to printing
75%
2. SOP Settlement Issue
Finish
Finish
100%
. Next Action
50
Lampiran 8. Hasil Pengukuran Waktu Kerja No. Urut
Pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Ambil RR Axle dgn Air Hoist Seting RR Axle x Meja Prepare Ambil Lower Arm R/L Seting Lower Arm RH x RR Axle Temp. Bolt & Nut x Lower Arm RH Ambil Upper Arm R/L Seting Upper Arm RH x RR Axle Temp. Bolt & Nut x Upper Arm RH Seting Lower Arm LH x RR Axle Temp. Bolt & Nut x Lower Arm LH Seting Upper Arm LH x RR Axle Temp. Bolt & Nut x Upper Arm LH Snapering Upper & Lower Arm RH Snapering Upper & Lower Arm LH Torque Upper & Lower Arm RH Torque Upper & Lower Arm LH Ambil Tube Brake No. 5 & 6, & Hose Flexible Ps. Tube Brake No. 5 x RR Axle (Manual) Ps. Tube Brake No. 6 x RR Axle (Manual) Ps. Hose Flexible x Tube Brake Ps. Clamp Hose Flexible Ps. Hose Tube Ps. Clamp Tube Brake Snapering Bolt Clamp Tube Brake Torque Tube Brake No. 6 RH Torque Hose Flexible Torque Tube Brake No. 6 LH Torque Tube Brake No. 5 Ambil Seat Coil Spring Ps. Seat Coil Spring RH/LH Lepas Kabel PKB RH/LH Snapering Clamp Kabel PKB 4 Pcs Ps. Clamp Kabel PKB 6 Pcs RH/LH Transfer RR Axle x Lifter RR Axle Ambil Absorber RR 2 Pcs Letakkan Absorber RR x Lifter RR Axle Ambil Spring Coil 2 Pcs & Seat Upper 2 Pcs Letakkan Spring Coil & Seat Upper x Lifter Axle Ambil Lateral ROD Letakkan Lateral ROD x Lifter RR Axle
Pengukuran 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2 5 4 8 3 3 3 8 13 13 12 7 8 7 15 7 5 5 21 18 12 7 11 5 3 4 11 24 21 23 2 3 8 3 6 1 2 5 4 8
2 4 4 7 3 4 3 8 13 13 13 8 7 6 15 8 7 6 27 20 9 8 9 6 4 5 10 26 18 19 2 2 7 5 6 2 2 4 4 7
3 5 3 8 4 3 2 8 11 14 10 8 8 7 12 7 10 6 22 18 12 10 11 6 4 3 12 23 22 23 2 3 6 5 7 2 3 5 3 8
3 5 3 9 3 2 3 7 12 11 13 7 8 7 13 7 7 4 24 18 12 10 10 13 3 3 12 25 20 21 2 3 8 6 6 2 3 5 3 9
4 5 4 8 3 3 2 10 10 12 11 9 9 7 12 8 9 6 25 18 10 9 14 5 2 4 10 23 15 22 2 3 8 6 7 2 4 5 4 8
2 5 4 7 4 4 3 8 13 13 12 7 7 7 14 8 7 5 23 19 10 9 12 6 4 3 12 25 17 22 3 2 7 5 7 2 2 5 4 7
4 6 3 8 4 3 2 9 11 13 13 8 8 7 13 7 8 5 24 18 11 8 11 5 4 5 10 24 19 23 2 2 7 4 7 3 4 6 3 8
2 4 4 9 3 2 3 8 13 11 11 8 8 8 13 7 6 6 24 19 12 9 13 6 3 4 11 24 20 22 3 3 8 4 6 2 2 4 4 9
2 5 4 8 3 4 3 9 12 12 11 7 8 7 13 7 7 5 25 19 10 10 10 6 2 3 12 23 18 20 2 3 6 5 6 2 2 5 4 8
3 5 3 8 4 3 2 8 13 13 12 9 8 6 14 8 8 4 22 18 10 8 11 5 3 4 11 25 21 21 2 3 8 5 7 2 3 5 3 8
56
Lampiran 10. Tabel Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Waktu Normal (detik) Ukur (detik) Keterampilan Usaha Kondisi kerja konsistensi Ambil RR Axle dgn Air Hoist 0,03 0 0 -0,02 21 Seting RR Axle x Meja Prepare 0,03 0 0 -0,02 15 Ambil Lower Arm R/L 0,03 0 0 0,01 5 Seting Lower Arm RH x RR Axle 0,03 0 0 -0,02 4 Temp. Bolt & Nut x Lower Arm RH 0,03 0 0 0 3 Ambil Upper Arm R/L 0,03 0 0 0,01 5 Seting Upper Arm RH x RR Axle 0,03 0 0 0,01 4 Temp. Bolt & Nut x Upper Arm RH 0,03 0 0 0,01 8 Seting Lower Arm LH x RR Axle 0,03 0 0 0,01 3 Temp. Bolt & Nut x Lower Arm LH 0,03 0 0 0,01 3 Seting Upper Arm LH x RR Axle 0,03 0 0 0,01 3 Temp. Bolt & Nut x Upper Arm LH 0,03 0 0 0 8 Snapering Upper & Lower Arm RH 0,03 0 0 -0,02 12 Snapering Upper & Lower Arm LH 0,03 0 0 0 13 Torque Upper & Lower Arm RH 0,03 0 0 -0,02 12 Torque Upper & Lower Arm LH 0,03 0 0 0 8 Ambil Tube Brake No. 5 & 6, & Hose Flexible 0,03 0 0 0,01 8 Ps. Tube Brake No. 5 x RR Axle (Manual) 0,03 0 0 0,01 7 Ps. Tube Brake No. 6 x RR Axle (Manual) 0,03 0 0 -0,02 13 Ps. Hose Flexible x Tube Brake 0,03 0 0 0,01 7 Ps. Clamp Hose Flexible 0,03 0 0 -0,04 7 Ps. Hose Tube 0,03 0 0 0 5 Ps. Clamp Tube Brake 0,03 0 0 -0,04 24 Snapering Bolt Clamp Tube Brake 0,03 0 0 0,01 19 Torque Tube Brake No. 6 RH 0,03 0 0 -0,02 11 Torque Hose Flexible 0,03 0 0 -0,02 9 Torque Tube Brake No. 6 LH 0,03 0 0 -0,04 11 Torque Tube Brake No. 5 0,03 0 0 -0,04 6 Ambil Seat Coil Spring 0,03 0 0 0 3 Ps. Seat Coil Spring RH/LH 0,03 0 0 0 4 Lepas Kabel PKB RH/LH 0,03 0 0 0 11 Snapering Clamp Kabel PKB 4 Pcs 0,03 0 0 -0,02 24 Ps. Clamp Kabel PKB 6 Pcs RH/LH 0,03 0 0 -0,04 19 Transfer RR Axle x Lifter RR Axle 0,03 0 0 -0,04 22 Ambil Absorber RR 2 Pcs 0,03 0 0 0,03 2 Letakkan Absorber RR x Lifter RR Axle 0,03 0 0 0,03 3 Ambil Spring Coil 2 Pcs & Seat Upper 2 Pcs 0,03 0 0 0 7 Letakkan Spring Coil & Seat Upper x Lifter Axle 0,03 0 0 0 5 Ambil Lateral ROD 0,03 0 0 0,01 7 Letakkan Lateral ROD x Lifter RR Axle 0,03 0 0 0,03 2 TOTAL 363 Pekerjaan
PR 0,01 0,01 0,04 0,01 0,03 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,03 0,01 0,03 0,01 0,03 0,04 0,04 0,01 0,04 -0,01 0,03 -0,01 0,04 0,01 0,01 -0,01 -0,01 0,03 0,03 0,03 0,01 -0,01 -0,01 0,06 0,06 0,03 0,03 0,04 0,06
P 1,01 1,01 1,04 1,01 1,03 1,04 1,04 1,04 1,04 1,04 1,04 1,03 1,01 1,03 1,01 1,03 1,04 1,04 1,01 1,04 0,99 1,03 0,99 1,04 1,01 1,01 0,99 0,99 1,03 1,03 1,03 1,01 0,99 0,99 1,06 1,06 1,03 1,03 1,04 1,06
Waktu Baku (detik) WN Tenaga Sikap Gerakan Mata Temperatur Atmosfer Lingkungan Pribadi L 0,01 0 0,04 0 0,01 0,01 0,17 21 0,06 0,04 0,01 0 0,04 0 0,01 0,01 0,14 15 0,06 0,01 0,06 0,04 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,16 5 0,06 0,01 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,13 4 0,06 0,01 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,13 3 0,06 0,04 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,16 5 0,06 0,01 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,13 4 0,06 0,01 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,13 8 0,07 0,01 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,14 3 0,06 0,01 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,13 3 0,06 0,01 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,13 3 0,06 0,01 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,13 8 0,01 0 0,04 0 0,01 0,01 0,14 12 0,06 0,01 0,01 0 0,04 0 0,01 0,01 0,14 13 0,06 0,01 0,01 0 0,04 0 0,01 0,01 0,16 12 0,07 0,02 0,07 0,02 0,01 0 0,04 0 0,01 0,01 0,16 8 0,06 0,04 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,16 8 0,06 0,01 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,13 7 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,13 13 0,06 0,01 0,06 0,01 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,13 7 0,06 0,01 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,13 7 0,06 0,01 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,13 5 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,13 24 0,06 0,01 0,01 0 0,04 0 0,01 0,01 0,14 20 0,06 0,01 0,01 0 0,04 0 0,01 0,01 0,16 11 0,07 0,02 0,07 0,02 0,01 0 0,04 0 0,01 0,01 0,16 9 0,01 0 0,04 0 0,01 0,01 0,16 11 0,07 0,02 0,07 0,02 0,01 0 0,04 0 0,01 0,01 0,16 6 0,06 0,04 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,16 3 0,06 0,01 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,13 4 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,13 11 0,06 0,01 0,01 0 0,04 0 0,01 0,01 0,14 24 0,06 0,01 0 0 0,04 0 0,01 0,01 0,13 19 0,06 0,01 0,01 0 0,04 0 0,01 0,01 0,14 22 0,06 0,01 0,06 0,04 0,01 0 0,04 0 0,01 0,01 0,17 2 0,06 0,01 0,01 0 0,04 0 0,01 0,01 0,14 3 0,07 0,04 0,01 0 0,04 0 0,01 0,01 0,18 7 0,06 0,01 0,01 0 0,04 0 0,01 0,01 0,14 5 0,06 0,04 0,01 0 0,04 0 0,01 0,01 0,17 8 0,06 0,01 0,01 0 0,04 0 0,01 0,01 0,14 2 365
WB 25 17 6 5 3 6 5 9 3 3 3 9 14 15 14 9 9 8 15 8 8 6 27 23 13 11 13 7 3 5 12 27 21 25 2 3 8 6 9 2 417
58
58
Lampiran 11. Perbandingan Time Line Waktu Standar, Te dan Waktu Baku Waktu Standar
Te
1 Ambil RR Axle dgn Air Hoist 2 Seting RR Axle x Meja Prepare
19
21
25
13
15
17
3 Ambil Lower Arm R/L 4 Seting Lower Arm RH x RR Axle
8
5
6
10
4
5
5 Temp. Bolt & Nut x Lower Arm 6 Ambil Upper Arm R/L
14
3
3
5
5
6
7 Seting Upper Arm RH x RR Axle 8 Temp. Bolt & Nut x Upper Arm
18
4
5
11
8
9
9 Seting Lower Arm LH x RR Axle 10 Temp. Bolt & Nut x Lower Arm 11 Seting Upper Arm LH x RR Axle
18
3
3
11
3
3
18
3
3
12 Temp. Bolt & Nut x Upper Arm 13 Snapering Upper & Lower Arm RH
11
8
9
6
12
14
14 Snapering Upper & Lower Arm LH 15 Torque Upper & Lower Arm RH
6
13
15
5
12
14
16 Torque Upper & Lower Arm LH 17 Ambil Tube Brake No. 5 & 6, & Hose Flexible
8
8
9
13
8
9
18 Ps. Tube Brake No. 5 x RR Axle (Manual) 19 Ps. Tube Brake No. 6 x RR Axle (Manual)
48
7
8
56
13
15
20 Ps. Hose Flexible x Tube Brake 21 Ps. Clamp Hose Flexible
14
7
8
5
7
8
22 Ps. Hose Tube 23 Ps. Clamp Tube Brake
3
5
6
14
24
27
24 Snapering Bolt Clamp Tube Brake 25 Torque Tube Brake No. 6 RH
14
19
23
5
11
13
26 Torque Hose Flexible 27 Torque Tube Brake No. 6 LH
5
9
11
5
11
13
28 Torque Tube Brake No. 5 29 Ambil Seat Coil Spring
8
7
7
5
3
3
30 Ps. Seat Coil Spring RH/LH 31 Lepas Kabel PKB RH/LH
8
4
5
8
11
12
32 Snapering Clamp Kabel PKB 4 Pcs 33 Ps. Clamp Kabel PKB 6 Pcs RH/LH
20
24
27
27
19
21
34 Transfer RR Axle x Lifter RR Axle 35 Ambil Absorber RR 2 Pcs
17
22
25
6
2
2
36 Letakkan Absorber RR x Lifter RR Axle 37 Ambil Spring Coil 2 Pcs & Seat Upper 2 Pcs
6
3
3
8
7
8
38 Letakkan Spring Coil & Seat Upper x Lifter Axle 39 Ambil Lateral ROD
6
5
6
7
7
9
40 Letakkan Lateral ROD x Lifter RR Axle TOTAL
6
2
2
495
364
417
No
Pekerjaan
Waktu Baku
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
Waktu (detik) 240 260
280
300
320
340
360
380
400
420
440
460
480
Waktu Standar
Te Waktu Baku
364
417
495
59
Lampiran 12. Perhitungan Utilisasi 1) Berdasarkan waktu standar yang telah ada. Waktu aktual produksi Utilisasi = x 100% Waktu tersedia 364 detik = x 100% 495 detik = 73,53% 2) Berdasarkan waktu baku. Waktu aktual produksi Utilisasi = Waktu tersedia 364 detik = x 100% 417 detik = 87,29%
x 100%
Lampiran 13. Perhitungan Produktivitas 1) Berdasarkan waktu standar yang telah ada. Total Jam Kerja = Jumlah Produksi x Waktu Produksi per unit = 2203 unit x 495 detik/unit = 1.090.485 detik = 302,91 jam
Produktivitas Jam Kerja = = =
Total Produksi Total Jam Kerja 2203 unit 302,91 jam 7,27 unit/jam
2) Berdasarkan waktu baku. Total Jam Kerja = Jumlah Produksi x Waktu Produksi per unit = 2203 unit x 417 detik/unit = 918.651 detik = 255,18 jam
Produktivitas Jam Kerja = = =
Total Produksi Total Jam Kerja 2203 unit 255,18 jam 8,63 unit/jam
60