BADAN PUSAT STATISTIK No. 34/06/Th. XIV, 1 Juni 2011
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2011 INFLASI 0,12 PERSEN
;
Pada bulan Mei 2011 terjadi inflasi sebesar 0,12 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,81. Dari 66 kota IHK, 51 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon 1,66 persen dengan IHK 128,84 dan terendah terjadi di Kediri, Denpasar dan Mataram masing-masing 0,02 persen dengan IHK masing-masing 123,61; 127,30 dan 131,30. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tarakan 1,14 persen dengan IHK 144,35 dan terendah terjadi di Bandar Lampung 0,03 persen dengan IHK 136,82.
;
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,22 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,25 persen; kelompok sandang 0,64 persen; kelompok kesehatan 0,50 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,14 persen. Sedangkan deflasi pada bulan ini disebabkan karena terjadinya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan 0,28 persen.
; Laju
inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2011 sebesar 0,51 persen dan laju inflasi year on year (Mei 2011 terhadap Mei 2010) sebesar 5,98 persen.
;
Komponen inti pada bulan Mei 2011 mengalami inflasi sebesar 0,27 persen, laju inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-Mei) 2011 sebesar 1,58 persen dan laju inflasi komponen inti year on year (Mei 2011 terhadap Mei 2010) sebesar 4,64 persen.
Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Mei 2011 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 66 kota pada bulan Mei 2011 terjadi inflasi 0,12 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 125,66 pada bulan April 2011 menjadi 125,81 pada bulan Mei 2011. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2011 sebesar 0,51 persen dan laju inflasi year on year (Mei 2011 terhadap Mei 2010) sebesar 5,98 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,22 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,25 persen; kelompok sandang 0,64 persen; kelompok kesehatan 0,50 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,14 persen. Sedangkan deflasi pada bulan ini disebabkan karena terjadinya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan 0,28 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Mei 2011 antara lain: emas perhiasan, beras, daging ayam ras, ikan segar, ikan diawetkan, bayam, kacang panjang, sawi Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIV, 1 Juni 2011
1
hijau, tomat sayur, tomat buah, rokok kretek, rokok kretek filter, batu bata/batu tela, tarif sewa rumah, upah tukang bukan mandor, sabun detergen bubuk, bensin dan sepeda motor. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: cabai rawit, cabai merah, gula pasir, kentang dan bawang merah. Kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada bulan Mei 2011, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,04 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,06 persen; kelompok sandang 0,05 persen; kelompok kesehatan 0,02 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,02 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan memberikan andil/sumbangan deflasi sebesar 0,07 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan ini relatif stabil. Tabel 1 Laju Inflasi Gabungan 66 Kota Mei 2011, Tahun Kalender 2011 dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)
Kelompok Pengeluaran [1]
1 2 3 4 5 6 7 1) 2) 3)
IHK Mei 2010 [2]
Inflasi Bulan Mei 2011 1)
Laju Inflasi Tahun Kalender 2011 2)
IHK Mei 2011
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
U m u m (Headline)
118,71
125,17
125,81
0,12
0,51
5,98
Bahan Makanan Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan
130,66 127,95 116,09 119,79 114,35 114,35 103,73
147,39 132,59 119,79 126,76 115,86 117,86 106,10
144,01 134,86 121,76 129,10 118,69 118,83 106,90
-0,28 0,22 0,25 0,64 0,50 0,03 0,14
-2,29 1,71 1,64 1,85 2,44 0,82 0,75
10,22 5,40 4,88 7,77 3,80 3,92 3,06
Persentase perubahan IHK bulan Mei 2011 terhadap IHK bulan sebelumnya. Persentase perubahan IHK bulan Mei 2011 terhadap IHK bulan Desember 2010 Persentase perubahan IHK bulan Mei 2011 terhadap IHK bulan Mei 2010
Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Nasional (2007=100) Mei 2011 (persen) Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi (%)
(1)
(2)
UMUM 1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
0,12 -0,07 0,04 0,06 0,05 0,02 0,00 0,02
2
Inflasi Tahun ke Tahun 3)
IHK Desember 2010
Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIV, 1 Juni 2011
Gambar 1 Perkembangan IHK 66 Kota (2007=100), Mei 2010–Mei 2011
160,00 155,00 150,00 145,00 140,00 IHK
135,00 130,00 125,00 120,00 115,00 110,00 105,00 100,00 Mei-10 Jun-10 Jul-10 Ags-10 Sep-10 Okt-10 Nop-10 Des-10 Jan-11 Feb-11 Mrt-11 Apr-11 Mei-11 Umum
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
Perumahan
Sandang
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional (2007=100) Mei 2011
0,15
1
2
3
4
5
6
7
Andil (%)
0,10
0,05
0,00
-0,05
-0,10 Umum
1. Bhn.makanan
2. Makanan jadi
3. Perumahan
4. Sandang
5. Kesehatan
6. Pendidikan
7. Transpor
Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIV, 1 Juni 2011
3
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada bulan Mei 2011 mengalami deflasi 0,28 persen atau terjadi penurunan indeks dari 144,42 pada April 2011 menjadi 144,01 pada Mei 2011. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 4 diantaranya mengalami deflasi sedangkan 7 subkelompok mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 6,73 persen dan terendah subkelompok buah-buahan 0,13 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok ikan diawetkan 1,92 persen dan terendah terjadi pada subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,34 persen. Kelompok ini pada Mei 2011 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,07 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: cabai rawit 0,08 persen; cabai merah 0,07 persen; kentang dan bawang merah masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah beras 0,02 persen; daging ayam ras, ikan segar, ikan diawetkan, bayam, kacang panjang, sawi hijau, tomat sayur dan tomat buah masing-masing 0,01 persen. 2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Kelompok ini pada Mei 2011 mengalami inflasi 0,22 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 134,56 pada April 2011 menjadi 134,86 pada Mei 2011. Subkelompok-subkelompok yang mengalami inflasi pada bulan Mei 2011 yaitu: subkelompok makanan jadi 0,28 persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,50 persen. Sedangkan subkelompok minuman yang tidak beralkohol pada bulan ini mengalami deflasi 0,32 persen Kelompok ini pada Mei 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu: rokok kretek dan rokok kretek filter masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah gula pasir 0,02 persen. 3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
Kelompok ini pada Mei 2011 mengalami inflasi sebesar 0,25 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,46 pada bulan April 2011 menjadi 121,76 pada Mei 2011. Subkelompok yang ada pada kelompok ini pada bulan Mei 2011 seluruhnya mengalami inflasi, yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal 0,29 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,05 persen; subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,38 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,49 persen. Pada Mei 2011 kelompok pengeluaran ini secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,06 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah batu bata/tela, tarif sewa rumah, upah tukang bukan mandor dan sabun detergen bubuk masing-masing 0,01 persen. 4.
Sandang
Kelompok sandang pada Mei 2011 mengalami inflasi 0,64 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 128,28 pada April 2011 menjadi 129,10 pada Mei 2011.
4
Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIV, 1 Juni 2011
Subkelompok yang mengalami inflasi pada bulan Mei 2011, yaitu: subkelompok sandang lakilaki 0,29 persen; subkelompok sandang wanita 0,37 persen; subkelompok sandang anak-anak 0,31 persen dan subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya 1,26 persen. Secara keseluruhan kelompok sandang pada bulan Mei 2011 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan 0,04 persen. 5.
Kesehatan
Kelompok kesehatan pada Mei 2011 mengalami inflasi 0,50 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 118,10 pada bulan April 2011 menjadi 118,69 pada Mei 2011. Pada bulan Mei 2011 seluruh subkelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi, yaitu: subkelompok jasa kesehatan 0,49 persen; subkelompok obat-obatan 0,37 persen; subkelompok jasa perawatan jasmani 0,34 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,64 persen. Kelompok ini pada Mei 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,02 persen. 6.
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Mei 2011 mengalami inflasi 0,03 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 118,80 pada April 2011 menjadi 118,83 pada Mei 2011. Subkelompok-subkelompok yang mengalami inflasi pada bulan Mei 2011, yaitu: subkelompok pendidikan 0,01 persen; subkelompok kursus-kursus/pelatihan 0,06 persen; subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,07 persen; subkelompok rekreasi 0,02 persen dan subkelompok olahraga 0,05 persen. Secara keseluruhan kelompok ini pada bulan Mei 2011 relatif stabil dari bulan sebelumnya. 7.
Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Mei 2011 mengalami inflasi 0,14 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 106,75 pada April 2011 menjadi 106,90 pada Mei 2011. Subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu: subkelompok transpor 0,22 persen; subkelompok sarana dan penunjang transpor 0,08 persen dan subkelompok jasa keuangan 0,03 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman bulan ini mengalami deflasi 0,10 persen. Secara keseluruhan kelompok ini pada bulan Mei 2011 memberikan sumbangan inflasi 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah bensin dan sepeda motor masing-masing 0,01 persen.
Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIV, 1 Juni 2011
5
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Laju inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2011 sebesar 0,51 persen dan dan laju inflasi year on year (Mei 2011 terhadap Mei 2010) sebesar 5,98 persen. Sedangkan laju inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2009 dan 2010 masing-masing 0,10 persen dan 1,44 persen. Sedangkan laju inflasi year on year untuk Mei 2009 terhadap Mei 2008 dan Mei 2010 terhadap Mei 2009 masingmasing sebesar 6,04 persen dan 4,16 persen.
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year , Tahun 2009–2011
Inflasi (1)
2009
2010
2011
(2)
(3)
(4)
1.
Mei
0,04
0,29
0,12
2.
(Januari - Mei) tahun kalender
0,10
1,44
0,51
3.
Mei terhadap Mei (year on year) (tahun n) (tahun n-1)
6,04
4,16
5,98
Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari-Mei) 2009-2011 1,40
Inflasi (%)
1,10
0,80
0,50
0,20
-0,10 Jan
Jan-Apr
Jan-Mrt
Jan-Feb
2009
2010
2011
6
Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIV, 1 Juni 2011
Jan-Mei
Gambar 4 Perbandingan Inflasi Year On Year , 2009-2011
10,00 9,00 8,00
Inflasi (%)
7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00 Jan-Jan
Feb-Feb
2009 thd 2008
Mrt-Mrt
2010 thd 2009
Apr-Apr
Mei-Mei
2011 thd 2010
Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIV, 1 Juni 2011
7
PERBANDINGAN ANTARKOTA Pada bulan Mei 2011 terjadi inflasi sebesar 0,12 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,81. Dari 66 kota IHK, 51 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon 1,66 persen dengan IHK 128,84 dan terendah terjadi di Kediri, Denpasar dan Mataram masing-masing 0,02 persen dengan IHK masing-masing 123,61; 127,30 dan 131,30. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tarakan 1,14 persen dengan IHK 144,35 dan terendah terjadi di Bandar Lampung 0,03 persen dengan IHK 136,82. Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera Pada bulan Mei 2011 dari kota-kota IHK di wilayah pulau Sumatera yang berjumlah 16 kota, 10 kota diantaranya mengalami inflasi sedangkan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palembang 0,79 persen dengan IHK 125,47 dan terendah terjadi di Padang dan Dumai masing-masing 0,08 persen dengan IHK masing-masing 128,26 dan 128,47. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe 1,13 persen dengan IHK 127,43 dan terendah di Bandar Lampung 0,03 persen dengan IHK 136,82 (lihat Tabel 4). Tabel 4 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Mei 2011 Kota-kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2007=100)
KOTA (1)
8
Mei 2011 IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1
Banda Aceh
122,59
-0,39
2
Lhokseumawe
127,43
-1,13
3
Sibolga
129,86
-0,56
4
Pematang Siantar
127,45
0,31
5
Medan
124,88
-0,30
6
Padang Sidempuan
126,12
-0,06
7
Padang
128,26
0,08
8
Pekanbaru
123,97
0,14
9
Dumai
128,47
0,08
10
Jambi
127,45
0,47
11
Palembang
125,47
0,79
12
Bengkulu
130,24
0,20
13
Bandar Lampung
136,82
-0,03
14
Pangkal Pinang
134,96
0,28
15
Batam
121,51
0,36
16
Tanjung Pinang
127,24
0,33
NASIONAL
125,81
0,12
Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIV, 1 Juni 2011
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada bulan Mei 2011 dari kota-kota IHK di wilayah pulau Jawa yang berjumlah 23 kota, 20 kota diantaranya mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sumenep 0,41 persen dengan IHK 121,95 dan terendah terjadi di Kediri 0,02 persen dengan IHK 123,61. Sedangkan deflasi terjadi di Jember 0,63 persen, Surakarta 0,30 persen, dan Tasikmalaya 0,06 persen dengan IHK masing-masing 126,15; 117,00 dan 127,29 (lihat Tabel 5). Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Mei 2011 Kota-kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2007=100) Mei 2011
KOTA (1)
IHK
Inflasi/deflasi (%)
(2)
(3)
1
Jakarta
124,02
0,15
2
Bogor
126,91
0,14
3
Sukabumi
125,21
0,26
4
Bandung
120,73
0,12
5
Cirebon
129,48
0,26
6
Bekasi
124,01
0,08
7
Depok
124,27
0,10
8
Tasikmalaya
127,29
-0,06
9
Purwokerto
124,74
0,25
10
Surakarta
117,00
-0,30
11
Semarang
124,45
0,13
12
Tegal
126,91
0,09
13
Yogyakarta
126,48
0,13
14
Jember
126,15
-0,63
15
Sumenep
121,95
0,41
16
Kediri
123,61
0,02
17
Malang
125,36
0,10
18
Probolinggo
129,39
0,29
19
Madiun
129,29
0,05
20
Surabaya
124,88
0,07
21
Serang
129,11
0,30
22
Tangerang
126,71
0,06
23
Cilegon
125,60
0,09
NASIONAL
125,81
0,12
Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIV, 1 Juni 2011
9
Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Pada bulan Mei 2011 dari kota-kota IHK di wilayah luar pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 27 kota, 21 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon 1,66 persen dengan IHK 128,84 dan inflasi terendah terjadi di Denpasar dan Mataram masingmasing 0,02 persen dengan IHK masing-masing 127,30 dan 131,30. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tarakan 1,14 persen dengan IHK 144,35 dan terendah terjadi di Bima dan Manado masing-masing 0,07 persen dengan IHK masing-masing 132,35 dan 125,00 (lihat Tabel 6).
Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Mei 2011 Kota-kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional (2007=100)
KOTA
IHK (2)
Inflasi/Deflasi (%) (3)
Denpasar Mataram Bima Maumere Kupang Pontianak Singkawang Sampit Palangkaraya Banjarmasin Balikpapan Samarinda Tarakan Manado Palu Watampone Makassar Pare-Pare Palopo Kendari Gorontalo Mamuju Ambon Ternate Manokwari Sorong Jayapura
127,30 131,30 132,35 139,58 135,41 132,13 128,63 126,48 129,75 131,20 131,31 133,85 144,35 125,00 130,72 139,87 126,49 128,07 133,91 131,76 127,66 130,36 128,84 128,41 137,01 141,79 124,29
0,02 0,02 -0,07 1,04 0,07 -0,58 -0,39 0,03 0,48 0,51 0,30 -0,28 -1,14 -0,07 0,58 0,74 0,07 0,08 0,75 1,08 0,92 0,67 1,66 0,27 0,33 0,10 0,50
NASIONAL
125,81
0,12
(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
10
Mei 2011
Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIV, 1 Juni 2011
INFLASI KOMPONEN INTI MEI 2011 Komponen inti pada bulan Mei 2011 mengalami inflasi sebesar 0,27 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,84 pada bulan April 2011 menjadi 122,17 pada bulan Mei 2011 dan komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,20 persen, sedangkan komponen bergejolak mengalami deflasi 0,44 persen. Inflasi komponen inti, komponen yang harganya diatur pemerintah, dan komponen bergejolak untuk inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2011 masing-masing 1,58 persen; 1,16 persen dan -3,12 persen. Sedangkan inflasi year on year (Mei 2011 terhadap Mei 2010) masing-masing 4,64 persen; 5,47 persen dan 11,00 persen (lihat Tabel 7). Tabel 7 Laju Inflasi Mei 2011, Inflasi Tahun Kalender 2011 dan Inflasi Year on Year menurut Kelompok Komponen
Komponen
IHK Mei 2010
IHK Desember 2010
IHK Mei 2011
Inflasi Mei 2011
Laju Inflasi Tahun Kalender 2011
Laju Inflasi Year on Year
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Umum
118,71
125,17
125,81
0,12
0,51
5,98
Inti
116,75
120,27
122,17
0,27
1,58
4,64
Harga Diatur Pemerintah
114,46
119,34
120,72
0,20
1,16
5,47
Bergejolak
131,52
150,69
145,99
-0,44
-3,12
11,00
Dari tiga kelompok komponen tersebut komponen yang memberikan sumbangan inflasi terhadap inflasi nasional adalah komponen inti 0,17 persen dan komponen yang harganya diatur pemerintah 0,04 persen. Sedangkan komponen bergejolak memberikan sumbangan deflasi 0,09 persen (lihat Tabel 8). Tabel 8 Dekomposisi Andil Inflasi Nasional Mei 2011 (persen) Komponen
Andil Inflasi (%)
(1)
(2)
Umum
0,12
1
Inti
0,17
2
Yang Harganya Diatur Pemerintah
0,04
3
Bergejolak
-0,09
Berita Resmi Statistik No. 34/06/Th. XIV, 1 Juni 2011
11
Informasi lebih lanjut hubungi: Dr.Ir. Sasmito Hadi Wibowo M.Sc. Direktur Statistik Harga Telepon: 3810291-5, Pesawat 6200 E-mail:
[email protected]