No. 15/03/51/Th. XVI, 1 Maret 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2016 KOTA DENPASAR INFLASI 0,07 PERSEN
Pada bulan Februari 2016 di Kota Denpasar terjadi inflasi sebesar 0,07 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,25. Tingkat inflasi kumulatif (Januari – Februari 2016) sebesar 0,56 persen dan inflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 3,49 persen.
Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada lima kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,05 persen; kelompok sandang 1,08 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,58 persen; kelompok kesehatan 0,19 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,04 persen. Kelompok pengeluaran yang menahan inflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,81 persen dan 0,46 persen.
Komponen inti/core pada Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,14 persen, komponen harga diatur pemerintah/administrative deflasi sebesar 0,29 persen; serta komponen bergejolak/volatile inflasi sebesar 0,22 persen.
Komoditas yang mengalami peningkatan harga antara lain: cabai merah; tomat sayur; nangka muda; pisang; rokok kretek filter; rokok putih; dan emas perhiasan. Komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Februari 2016 antara lain: cabai rawit; bawang merah; bensin; bahan bakar rumahtangga; tarif listrik; dan tarif angkutan udara.
Dari 82 kota tercatat 30 kota mengalami inflasi sedangkan 52 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 1,02 persen dan terendah di Banda Aceh 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Merauke 2,95 persen dan deflasi terendah di Sibolga 0,02 persen.
Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Denpasar menempati urutan ke-24 dari 30 kota yang mengalami inflasi.
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pada bulan Februari 2016, di Kota Denpasar terjadi inflasi sebesar 0,07 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,25. Tingkat inflasi kumulatif (Januari Februari 2016) sebesar 0,56 persen dan inflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 3,49 persen. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada lima kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,05 persen; kelompok sandang 1,08 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,58 persen; kelompok kesehatan 0,19 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,04 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. XVI, 1 Maret 2016
1
Kelompok pengeluaran yang menahan inflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami deflasi masingmasing sebesar 0,81 persen dan 0,46 persen. Komoditas yang mengalami peningkatan harga antara lain: cabai merah; tomat sayur; nangka muda; pisang; rokok kretek filter; rokok putih; dan emas perhiasan. Komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Februari 2016 antara lain: cabai rawit; bawang merah; bensin; bahan bakar rumahtangga; tarif listrik; dan tarif angkutan udara. Pada bulan Februari 2016 kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi adalah bahan makanan dengan andil sebesar 0,2104 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0916 persen; kelompok sandang 0,0555 persen; kelompok kesehatan 0,0116 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,0035 persen. Sedangkan kelompok komoditas yang memberikan sumbangan/andil deflasi adalah kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,0829 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,2150 persen. Gambar 1 Perkembangan Inflasi Kota Denpasar Februari 2014
Februari 2016
0.37 0.14
0.07
Tabel 1 Laju Inflasi Kota Denpasar Februari 2016, Tahun Kalender Februari 2016, dan Februari 2016 Terhadap Februari 2015 Menurut Kelompok Pengeluaran Kelompok Pengeluaran
IHK Desember 2015
IHK Februari 2016
Laju Inflasi Laju Inflasi Februari Tahun 2016 *) 2016 **)
(1)
(2)
(3)
(4)
Umum
119,58
120,25
0,07
0,56
3,49
Bahan Makanan
129,57
134,33
1,05
3,67
6,70
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
118,76
119,77
0,58
0,85
4,35
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
119,30
118,07
-0,81
-1,03
1,30
Sandang
107,29
110,73
1,08
3,21
5,87
Kesehatan
118,90
120,00
0,19
0,93
5,78
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
115,02
115,05
0,04
0,03
4,01
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
117,26
115,79
-0,46
-1,25
0,99
(5)
*) Persentase perubahan IHK Februari 2016 terhadap bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Februari 2016 terhadap bulan Desember 2015 ***) Persentase perubahan IHK Februari 2016 terhadap bulan Februari 2015
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. XVI, 1 Maret 2016
Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) (6)
Tabel 2 Sumbangan (Andil) Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Denpasar Februari 2016 Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi
(1)
(2)
Umum
0,0747
1.
Bahan Makanan
0,2104
2. 3.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
0,0916 -0,2150
4. 5.
Sandang Kesehatan
0,0555 0,0116
6. 7.
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
0,0035 -0,0829
Gambar 2 Laju Inflasi Kota Denpasar Bulan Februari Tahun 2016 Menurut Kelompok Pengeluaran 1.50
1.05
1.08 1.00
0.58 0.19
0.50
0.04
0.00 -0.50 -0.46 -1.00
-0.81 Sandang
Bahan Makanan
Makanan jadi,dll
Pendidikan, dll
Transpor, dll
Perumahan
Kesehatan
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Laju inflasi tahun kalender Februari 2016 sebesar 0,56 (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 3,49 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender 2014 dan 2015 masing-masing sebesar 1,63 persen dan -0,21 persen. Sedangkan inflasi Year on Year periode yang sama pada tahun 2014 dan 2015 masing-masing sebesar 6,11 persen dan 6,07 persen. Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, dan Year on Year, di Kota Denpasar Tahun 2014 2016 Inflasi (1)
2014
2015
2016
(2)
(3)
(4)
1. Februari
0,37
-0,14
0,07
2. Kumulatif Februari
1,63
-0,21
0,56
3. Februari (Y o Y)
6,11
6,07
3,49
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. XVI, 1 Maret 2016
3
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan
Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Februari 2016 sebesar 134,33 dan bulan sebelumnya sebesar 132,93 sehingga mengalami inflasi sebesar 1,05 persen. Inflasi pada kelompok bahan makanan didorong oleh inflasi pada tujuh subkelompok pengeluaran yaitu : subkelompok sayur-sayuran 5,43 persen; subkelompok buah-buahan 4,92 persen; subkelompok bumbu-bumbuan 3,00 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya 0,92 persen; subkelompok bahan makanan lainnya 0,33 persen; subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya 0,30 persen; dan subkelompok kacang-kacangan 0,28 persen. Subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok ikan diawetkan 3,15 persen; subkelompok ikan segar 1,85 persen; serta subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,35 persen. Sedangkan satu subkelompok lainnya yaitu subkelompok padi-padian, umbiumbian dan hasilnya tidak mengalami perubahan indeks/tetap. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar pada kelompok ini adalah: cabai merah 0,1593 persen; pisang 0,0554 persen; tomat sayur 0,0337 persen; nangka muda 0,0278 persen; dan jeruk 0,0146 persen. Sedangkan urutan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar di kelompok ini adalah: cabai rawit 0,0611 persen; bawang merah 0,0499 persen; ikan kakap merah 0,0182 persen; dan ikan tongkol pindang 0,0176 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,2104 persen.
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan Februari 2016 adalah sebesar 119,77 dan bulan sebelumnya sebesar 119,08 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,58 persen. Dari tiga subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, semua subkelompok mengalami peningkatan indeks (inflasi) yaitu subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 2,07 persen; subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,43 persen; serta subkelompok makanan jadi 0,21 persen. Komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi antara lain: rokok kretek filter 0,0330 persen; rokok putih 0,0226 persen; capcai 0,0172 persen; dan air kemasan 0,0151 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0916 persen.
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
Indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar pada bulan Februari 2016 adalah 118,07 dan bulan sebelumnya 119,04 sehingga mengalami deflasi sebesar 0,81 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, satu subkelompok mengalami penurunan indeks/deflasi yaitu subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 3,59 persen. Sedangkan tiga subkelompok lainnya mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu subkelompok perlengkapan rumahtangga 1,27 persen; subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,31 persen; serta subkelompok biaya tempat tinggal 0,05 persen. Komoditas yang memberikan andil deflasi yaitu tarif listrik 0,1568 persen; bahan bakar rumahtangga 0,1019 persen; dan semen 0,0002 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain bad cover 0,0095 persen; tarif sewa rumah 0,0088 persen; air conditioner (AC) 0,0046 persen; dan pembasmi nyamuk spray 0,0028 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,2150 persen.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. XVI, 1 Maret 2016
4.
Sandang
Indeks kelompok sandang pada bulan Februari 2016 adalah sebesar 110,73 dan bulan sebelumnya 109,55 sehingga mengalami inflasi sebesar 1,08 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini dua subkelompok mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu subkelompok sandang laki-laki 1,01 persen serta subkelompok barang pribadi dan sandang lain 3,56 persen. Dua subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok sandang wanita dan subkelompok sandang anak-anak. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu emas perhiasan 0,0413 persen; sandal karet 0,0131 persen; dan semir sepatu 0,0011 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0555 persen.
5.
Kesehatan
Indeks kelompok kesehatan pada bulan Februari 2016 adalah sebesar 120,00 dan pada bulan sebelumnya sebesar 119,77 atau mengalami inflasi sebesar 0,19 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua subkelompok mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok obatobatan mengalami inflasi sebesar 1,57 persen serta subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika mengalami deflasi sebesar 0,28 persen. Subkelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan indeks yakni subkelompok jasa kesehatan dan subkelompok jasa perawatan jasmani. Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi adalah vitamin 0,0129 persen; jamu 0,0035 persen; dan sikat gigi 0,0024 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah sabun mandi 0,0130 persen dan pembersih/penyegar 0,0001 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0116 persen.
6.
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
Indeks kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Februari 2016 adalah sebesar 115,05 dan pada bulan sebelumnya sebesar 115,00 atau mengalami inflasi sebesar 0,04 persen. Dari lima subkelompok yang termasuk dalam kelompok ini, hanya dua subkelompok yang mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan dan subkelompok rekreasi mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen dan 0,25 persen. Sedangkan subkelompok pendidikan; subkelompok kursus-kursus/pelatihan serta subkelompok olahraga tidak mengalami perubahan indeks/tetap. Komoditas yang memberikan sumbangan/andil inflasi adalah VCD/DVD Player 0,0031 persen dan kertas HVS 0,0015 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah pulpen/bollpoint 0,0011 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0035 persen.
7.
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Indeks kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan Februari 2016 adalah sebesar 115,79 dan bulan sebelumnya sebesar 116,32 sehingga mengalami deflasi sebesar 0,46 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, satu subkelompok mengalami penurunan indeks/deflasi yaitu subkelompok transpor sebesar 0,71 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman; subkelompok sarana dan penunjang transpor; serta subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks/tetap. Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. XVI, 1 Maret 2016
5
Komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain bensin 0,0574 persen; tarif angkutan udara 0,0254 persen; dan solar 0,0016 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain sepeda motor 0,0015 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0829 persen. Tabel 4 Indeks Harga Konsumen Kota Denpasar Bulan Februari 2016 dan Januari 2016, Perubahannya,serta Sumbangan Inflasi (2012=100)
I.
Kelompok/Subkelompok
Indeks Januari 2016
Indeks Februari 2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
UMUM
120,16 132,93 126,60 147,43 138,04 119,06 128,36 116,15 123,02 148,22 171,90 87,87 123,00 119,08 117,99 119,53 122,19 119,04 110,63 149,38 101,03 118,19 109,55 108,36 115,22 110,48 103,97 119,77 100,93 134,29 118,35 135,06 115,00 124,18 100,07 107,28 101,38 110,92 116,32 127,11 98,91 102,22 113,18
120,25 134,33 126,60 148,78 135,49 115,31 128,74 122,46 123,36 155,51 177,06 87,56 123,40 119,77 118,24 120,04 124,72 118,07 110,69 144,02 102,31 118,56 110,73 109,45 115,22 110,48 107,67 120,00 100,93 136,40 118,35 134,68 115,05 124,18 100,07 107,33 101,63 110,92 115,79 126,21 98,91 102,22 113,18
0,07 1,05 0,00 0,92 -1,85 -3,15 0,30 5,43 0,28 4,92 3,00 -0,35 0,33 0,58 0,21 0,43 2,07 -0,81 0,05 -3,59 1,27 0,31 1,08 1,01 0,00 0,00 3,56 0,19 0,00 1,57 0,00 -0,28 0,04 0,00 0,00 0,05 0,25 0,00 -0,46 -0,71 0,00 0,00 0,00
0,0747 0,2104 0,0002 0,0309 -0,0305 -0,0175 0,0081 0,0701 0,0020 0,0878 0,0617 -0,0027 0,0003 0,0916 0,0192 0,0168 0,0556 -0,2150 0,0086 -0,2561 0,0232 0,0093 0,0555 0,0131 0,0000 0,0000 0,0424 0,0116 0,0000 0,0181 0,0000 -0,0065 0,0035 0,0000 0,0000 0,0004 0,0031 0,0000 -0,0829 -0,0829 0,0000 0,0000 0,0000
BAHAN MAKANAN a. Padi-padian, Umbi-umbian, dan Hasilnya b. Daging dan Hasil-hasilnya c. Ikan Segar d. Ikan Diawetkan e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya f. Sayur-sayuran g. Kacang-kacangan h. Buah-buahan i. Bumbu-bumbuan j. Lemak dan Minyak k. Bahan Makanan Lainnya II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, DAN TEMBAKAU a. Makanan Jadi b. Minuman Tidak Beralkohol c. Tembakau dan Minuman Beralkohol III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS, DAN BAHAN BAKAR a. Biaya Tempat Tinggal b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air c. Perlengkapan Rumahtangga d. Penyelenggaraan Rumahtangga IV. SANDANG a. Sandang Laki-Laki b. Sandang Wanita c. Sandang Anak-Anak d. Barang Pribadi dan Sandang Lain V. KESEHATAN a. Jasa Kesehatan b. Obat-obatan c. Jasa Perawatan Jasmani d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA a. Pendidikan b. Kursus-kursus/Pelatihan c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan d. Rekreasi e. Olahraga VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN a. Transpor b. Komunikasi dan Pengiriman c. Sarana dan Penunjang Transpor d. Jasa Keuangan
6
Perubahannya Sumbangan (%) Inflasi
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. XVI, 1 Maret 2016
PERBANDINGAN INFLASI KOTA DENPASAR DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA FEBRUARI 2016 Dari 82 kota tercatat 30 kota mengalami inflasi sedangkan 52 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 1,02 persen dan terendah di Banda Aceh 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Merauke 2,95 persen dan deflasi terendah di Sibolga 0,02 persen. Tabel 5 Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi/Deflasi 82 Kota bulan Februari 2016 No
Kota
IHK
(%)
(1)
(2)
(3)
(4)
1
TANJUNG PANDAN
129,21
1,02
2
PADANG
128,21
0,86
3
GORONTALO
120,32
0,67
4
BALIKPAPAN
126,72
0,50
5
METRO
131,67
0,42
6
PANGKAL PINANG
125,41
0,39
7
MEDAN
126,31
0,38
8
BIMA
127,32
0,38
9
MEULABOH
122,27
0,37
10
TANJUNG PINANG
123,84
0,35
11
PONTIANAK
130,66
0,33
12
DUMAI
123,94
0,32
13
MAUMERE
118,41
0,27
14
SINGKAWANG
122,86
0,26
15
JAMBI
122,47
0,22
16
BUNGO
121,76
0,18
17
BANJARMASIN
122,62
0,18
18
AMBON
122,41
0,18
19
TARAKAN
132,27
0,17
20
JAYAPURA
124,70
0,17
21
JEMBER
120,91
0,12
22
BANYUWANGI
121,15
0,12
23
SORONG
124,69
0,10
24
DENPASAR
120,25
0,07
25
PALOPO
121,30
0,07
26
KENDARI
119,90
0,07
27
SAMARINDA
125,98
0,05
28
SUKABUMI
122,82
0,03
29
MADIUN
120,67
0,03
30
BANDA ACEH
117,03
0,02
31
SIBOLGA
125,62
-0,02
32
BOGOR
122,73
-0,02
33
SUMENEP
121,13
-0,02
34
MAKASSAR
124,19
-0,02
35
BEKASI
120,50
-0,03
36
PARE-PARE
120,86
-0,03
37
TEMBILAHAN
127,14
-0,06
38
DKI JAKARTA
123,57
-0,06
39
PROBOLINGGO
121,64
-0,08
40
YOGYAKARTA
120,98
-0,09
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. XVI, 1 Maret 2016
7
...Lanjutan Tabel 5
8
No
Kota
IHK
(%)
(1)
(2)
(3)
(4)
41
PALEMBANG
120,78
-0,11
42
CILACAP
125,18
-0,11
43
SURAKARTA
120,32
-0,11
44
SURABAYA
122,60
-0,11
45
MANOKWARI
115,94
-0,11
46
MATARAM
122,49
-0,12
47
LHOKSEUMAWE
118,49
-0,13
48
CILEGON
126,46
-0,14
49
BANDUNG
122,18
-0,15
50
MALANG
123,66
-0,15
51
SERANG
129,76
-0,17
52
PADANGSIDIMPUAN
120,86
-0,19
53
BUKITTINGGI
121,62
-0,21
54
TEGAL
119,75
-0,21
55
TANGERANG
131,04
-0,21
56
KUDUS
128,50
-0,23
57
BENGKULU
129,14
-0,25
58
CIREBON
119,22
-0,26
59
SINGARAJA
130,17
-0,28
60
TANJUNG
124,16
-0,28
61
PURWOKERTO
120,65
-0,29
62
SEMARANG
121,88
-0,30
63
TASIKMALAYA
121,85
-0,31
64
PEMATANG SIANTAR
126,21
-0,33
65
KEDIRI
121,16
-0,33
66
MAMUJU
122,25
-0,37
67
PALANGKARAYA
120,74
-0,41
68
KUPANG
126,60
-0,42
69
LUBUKLINGGAU
120,58
-0,43
70
BATAM
122,61
-0,43
71
DEPOK
121,51
-0,43
72
SAMPIT
124,26
-0,44
73
PEKANBARU
122,50
-0,50
74
BANDAR LAMPUNG
123,59
-0,51
75
PALU
123,95
-0,61
76
WATAMPONE
118,22
-0,72
77
MANADO
123,96
-0,82
78
TERNATE
127,28
-0,95
79
BAU-BAU
126,99
-0,97
80
BULUKUMBA
127,58
-1,05
81
TUAL
134,68
-1,33
82
MERAUKE
128,60
-2,95
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. XVI, 1 Maret 2016
INFLASI KOMPONEN INTI FEBRUARI 2016 Komponen inti/core pada Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,14 persen, komponen harga diatur pemerintah/administrative deflasi sebesar 0,29 persen; serta komponen bergejolak/volatile inflasi sebesar 0,22 persen. Tabel 6 Dekomposisi Andil Inflasi Kota Denpasar September 2015 sampai dengan Februari 2016 Andil Inflasi (%)
1 2 3
Komponen
September 2015
Oktober 2015
November 2015
Desember 2015
Januari 2016
Februari 2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Umum
-0,22
-0,56
0,40
0,94
0,49
0,07
Inti (core) Harga Diatur Pemerintah (administrative) Bergejolak (volatile)
0,17
0,09
0,10
0,29
0,19
0,14
-0,16
-0,09
0,04
0,16
-0,18
-0,29
-0,23
-0,56
0,26
0,48
0,47
0,22
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. XVI, 1 Maret 2016
9
Informasi lebih lanjut hubungi: I Gede Nyoman Subadri, S.E. Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Bali Telepon: 0361-238159, Fax: 0361-238162 E-mail:
[email protected]