28
III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan dari tinjauan pustaka pada bab terdahulu, dapat dibuat suatu kerangka pikir yang berupa hipotesa pengarah dalam melakukan kajian ini, hipotesis pengarah ini tidak berarti harus dikaji kebenarannya, akan tetapi dapat dijadikan arahan dan panduan bekerja di lapangan. Hal ini memungkinkan ditemukannya suatu temuan baru yang dapat memperkaya isi kajian ini, untuk itu kajian ini memakai metode kualitatif. Pemberdayaan keluarga miskin melalui kegiatan KUBE Suka Makmur telah dilakukan di Kelurahan Maharatu sejak tahun 2002, dengan berjalannya kegiatan KUBE dalam jangka waktu yang cukup lama, telah membawa perkembangan yang cukup banyak, baik dalam peningkatan ekonomi keluarga anggotanya, maupun perkembangan kelembagaan maupun jejaring sosialnya. KUBE Suka Makmur Kelurahan Maharatu didirikan dengan tujuan untuk menanggulangi kemiskinan anggotanya yang sebahagian besar merupakan petani sayuran berdaun lebar. Realitas di lapangan menunjukkan bahwa KUBE Suka Makmur telah mampu mengentaskan kemiskinan anggota kelompoknya, hal ini diketahui dari 121 orang anggota kelompoknya, semuanya telah mampu mempunyai rumah sendiri, kendaraan sendiri, mampu memberikan pendidikan yang layak bagi anggota keluarganya, serta kemampuan untuk membentuk usaha secara mandiri, namun demikian hal ini bertolak belakang dengan perkembangan kelembagaan dan usaha KUBE sendiri yang terus mengalami penurunan dari dua tahun belakangan ini. Untuk itu kajian ini diarahkan untuk dapat mendeskripsikan kegiatan – kegiatan apa saja yang telah dilakukan KUBE dalam upaya mengentaskan kemiskinan anggotanya dengan menemukenali profil KUBE Suka Makmur seperti SDM anggotanya, organisasi manajemen dan tahapan perkembangannya, permasalahan
yang
dengan ada,
demikian seperti
dapat
diketahui
mismanajemen,
permasalahan
mispersepsi
–
terhadap
pengembangan modal usaha, melemahnya kelembagaan KUBE yang dapat dilihat dengan berkurangnya kegiatan berkumpul atau pertemuan kelompok serta usaha yang dilakukan secara bersama, persaingan pasar, sifat konsumtif.
29
KUBE Suka Makmur saat ini, berdasarkan perkembangannya telah tergolong pada tahap maju atau mandiri yang mendorong peningkatan kapasitas anggota, jejaring sosial yang berkembang, tingkat adopsi pada teknologi yang baik, persaingan usaha antar sesama anggota cukup tinggi. Hal ini justru membuat anggota kelompok lebih cenderung bekerja dan bersifat individual dalam kegiatan usahanya. Persoalan ini justru mendorong kelembagaan KUBE menjadi melemah karena nilai kebersamaan antara sesama anggota maupun masyarakat lainnya semakin berkurang. Untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan suatu strategi baru berupa Pendampingan usaha dan pemberian motivasi, penguatan kelembagaan, serta alternatif usaha bersama dalam bentuk kelembagaan yang lebih kolektif dan besar, sehingga keberlanjutan kelembagaan KUBE dan usaha komunitas dapat berjalan. Strategi ini diharapkan dapat menghasilkan output berupa peningkatan kerjasama dalam kelompok, meningkatnya pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan yang bersifat sosial, meningkatnya kemampuan memecahkan permasalahan, meningkatnya hubungan kerjasama dengan masyarakat baik jejaring sosial (BPR, koperasi, LKM), pendamping sosial, pemerintah dan pengusaha lokal dalam kegiatan usaha bersama. Hasil akhir dari strategi ini adalah keberlanjutan usaha KUBE yang mendorong keberlanjutan kesejahteraan anggota kelompok dan masyarakat. Hal ini dapat digambarkan pada Gambar 1 bagan kerangka pikir.
30
1
Kelembagaan KUBE :
KUBE MAJU/MANDIRI
1. Nilai-nilai usaha (Orientasi ke depan) 2. Kepengurusan/Organi sasi 3. Kepemimpinan 4. Aturan Main 5. Modal/simpanan 6. Perkembangan Usaha
Analisis Masalah
1. 2.
3. 4.
PERMASALAHAN KUBE Mis Mamajemen Mis Persepsi pada pengembangan modal usaha. Melemahnya Kelembagaan KUBE Benturan kegiatan program pembangunan oleh satuan kerja di Pemprov. Riau
1. Pendampingan Usaha dan Motivasi 2. Penguatan Kelembagaan 3. Pembentukan Usaha Bersama pada kelembagaan yang lebih besar, melalui kegiatan koordinasi dan sinergitas program satker terkait
Pemberdayaan: Usaha terorganisasi, kemampuan integrasi, peningkatan kualitas hidup.
Analisis Tujuan
Gambar 1. Kerangka Pikir Kajian
Strategi/ Rencana Program
Hasil Antara : 1. Peningkatan Kerjasama dalam kelompok 2. Meningkatnya pengetahuan dan Keterampilan Kewirausahaan sosial 3. Meningkatnya Kemampuan memecahkan masalah 4. Meningkatnya Hubungan Kerjasama dengan Masyarakat, pendamping, pemerintah dan pengusaha local 5. Koordinasi dan sinergitas pelaksanaan program pembengunan antar satker
OUT PUT/HASIL AKHIR
Peningkatan kesejahteraan keluarga miskin melalui penguatan kelembagaan KUBE yang disinergikan dengan kelembagaan lain yang setingkat atau lebih besar untuk keberlanjutan usaha produktif kelompok masyarakat
31
3.2. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian Pemberdayaan keluarga miskin melalui KUBE ini dilakukan di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Pengambilan lokasi tersebut dilakukan dengan sengaja dengan alasan atau pertimbangan bahwa kelurahan ini merupakan kelurahan miskin walaupun telah tersentuh oleh program - program pembangunan masyarakat, khususnya program penanggulangan kemiskinan. Secara geografis, Kelurahan Maharatu tersebut merupakan lokasi yang sangat strategis karena terletak di Ibukota Provinsi Riau yaitu Kota Pekanbaru. Jarak dari Ibu Kota Pekanbaru ke Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Kelurahan Maharatu sekitar 10 km dengan jarak tempuh kurang lebih 20 menit. Dipilihnya Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Suka Makmur di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai sebagai tempat kajian dengan pertimbangan: 1. Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Suka Makmur di Kelurahan Maharatu Merupakan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang telah berada pada golongan maju atau mandiri akan tetapi masih memerlukan pendampingan atau pembinaan. 2. Memiliki sarana dan prasaran yang memadai dapat dikembangkan namun pengembangannya belum maksimal. 3. KUBE Suka Makmur pernah menjadi KUBE terbaik di Provinsi Riau tahun 2003, kemajuan yang dialaminya justru membuat kelembagaan KUBE melemah, terutama dalam dua tahun terakhir. Kajian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari bulan Desember 2009 hingga April Juni 2010. Adapun jadwalnya pada tabel 2.
32
Tabel 2. Jadwal Kajian NO JENIS KEGIATAN 1 1. 2. 3. 4. 5. 6.
2
3
4
2009 BULAN 5 6 7 8 9 10 11 12 1
2010 BULAN 2 3 4 5
6
Survey lokasi Penyusunan Proposal Kolokium Kajian Lapangan Penyusunan Tugas Akhir Seminar dan Ujian 3.3.
Metode Penelitian
3.3.1 Metode Pengumpulan Data Cara pengumpulan data yang dipergunakan dalam kajian ini yaitu mengumpulkan data dari berbagai sumber baik melalui pengumpulan data primer (diskusi/wawancara langsung dengan tokoh formal maupun informal, diskusi kelompok, pengamatan lapangan); pengumpulan data sekunder (data stastistik, laporan dari instansi-intstansi, kajian-kajian pihak lain dan publikasi lainnya. Tahapan-tahapan dan pendekatan yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah:
1. Observasi lapangan, yaitu melakukan pengamatan pada subjek kajian di Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru. 2. Diskusi dan wawancara mendalam (deep inteview) yaitu menggali informasi dari unsur pemerintah provinsi (Dinas Sosial), LSM, aparat kelurahan, pengurus dan anggota KUBE Suka Makmur dan tokoh-tokoh masyarakat. Pengumpulan data sekunder berkaitan dengan kajian ini dikumpulkan dari Badan Statistik Provinsi Riau, Dinas Sosial Provinsi Riau dan Kantor Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru serta instasi pemerintah lainnya maupun sumber-sumber lainnya yang meliputi (a) keadaan fisik daerah (letak geografis, topologi dan lain-lain). (b) demografi kelurahan misalnya kependudukan dan lain-lain (c) potensi ekonomi kelurahan; (d) kelembagaan ekonomi kelurahan; (e) sosial ekonomi masyarakat seperti mata pencaharian, agama, pendidikan dan angkatan kerja.
2011 BULAN 2 3 4
33
Rancangan penelitian yang digunakan dalam melakukan kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan topik kajian “Pemberdayaan Keluarga Miskin melalui Kelembagaan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Suka Makmur di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Kota Pekanbaru ”. Untuk mengetahui profil KUBE Suka Makmur, kegiatan yang telah dilakukan sebagai upaya pengentasan kemiskinan anggotanya, mengetahui permasalahan yang dihadapi KUBE
serta
menyusun
strategi
untuk
KUBE
bedasarkan
tahapan
perkembangannya. 3.3.2. Sumber Data Metode pengumpulan data lapangan dalam kajian ini dilakukan berdasarkan tujuan yang telah dirancang. Konsentrasinya meliputi; penentuan sumber data yakni melalui pemilihan informan yang berasal dari Dinas Sosial Provinsi Riau dan staff yang terdiri dari 1 orang Kepala Bidang dan 2 orang staf.
Kelurahan
Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, yang terdiri dari 1 orang Sekretaris , dan 2 orang staf. Pengurus KUBE Suka Makmur 3 orang, Anggota KUBE 6 Orang, Masyarakat umum 2 orang, dan tokoh masyarakat 2 orang. Data yang diambil berdasarkan kebutuhan setiap jenis data yang ingin dikumpulkan. Untuk proses pengklasifikasian pengumpulan data dapat dilihat pada tabel 3.
34
Tabel 3. Matrik Kelengkapan Metode Pengumpulan Data Tujuan
Jenis Data
1. Mengetahui profil KUBE secara umum, baik SDM anggota, organisasi manajemen dan tahapan perkembangannya
1. Profil SDM anggota : a. Pengetahuan b. Keterampilan c. Kerjasama 2. Profil Organisasi a. Kepemimpinan atau pengurus b. Manajemen c. Kerjasama dan jejaring 1. Peta Sosial Kelurahan Maharatu 2. Gambaran Umum Program a. Gambaran umum pemberdayaan keluarga miskin b. Kelompok sasaran kegiatan dan besar bantuan c. Manajemen pengelolaan kegiatan (pengembangan ekonomi masyarakat, penguatan modal sosial, kebijakan dan perencanaan sosial) 3. Evaluasi Kegiatan KUBE Suka Makmur a. Bentuk dan pelaksanaan pembinaan b. Profil KUBE Suka Makmur c. Deskripsi kelembagaan dan kegiatan KUBE d. Kerjasama dan Jaringan Usaha KUBE e. Pertisipasi Masyarakat f. Persepsi masyarakat terhadap kegiatan usaha, sosial dan kemampuan penanggulangan kemiskinan anggota KUBE Suka Makmur 1. Kualitas SDM 2. Manajemen 3. Kepemimpinan 4. Kerjasama 5. Motivasi 6. Dukungan Masyarakat 7. Dukungan Pemerintah
2. Mendeskripsikan kegiatan yang telah dilakukan dalam program pemberdayaan keluarga miskin serta kegiatan KUBE dalam mengentaskan kemiskinan anggotanya.
4. Mendeskripsikan permasalahan yang dihadapi KUBE dalam pemenuhan kebutuhannya pada perkembangan organisasinya
5. Menyusun strategi untuk mengembangkan KUBE berdasarkan tahapan perkembangan organisasinya
1. Pendampingan Usaha dan Motivasi 2. Penguatan Kelembagaan 3. Pembentukan Usaha Bersama pada kelembagaan yang lebih besar
Sumber Data Informan : Pengurus dan Anggota KUBE
Analisis Data Analisis data kualitatif
Informan: Analisis data Pengurus dan kualitatif Anggota KUBE Staff Dinas Sosial,Staf Kelurahan, Masyarakat umum dan tokoh masyarakat
Informan: Pengurus dan Anggota KUBE Staff Dinas Sosial,Staf Kelurahan, Masyarakat umum dan tokoh masyarakat Informan: Pengurus dan Anggota KUBE Staff Dinas Sosial,Staf Kelurahan, Masyarakat umum dan tokoh masyarakat
Analisis data kualitatif
Analisis data kualitatif
35
3.3.3. Metode Pengolahan Data dan Analisa data
Metode analisa data kajian ini menggunakan analisis kualitatif yang diperoleh dilapangan kemudian diolah kembali dengan cara : 1. Reduksi data, yaitu melakukan pemilihan, pemilahan dan penyederhanaan data. Kegiatan dalam reduksi data ini adalah menyeleksi data, membuat ringkasan dan menggolongkan data. 2. Penyajian data, yaitu mengkonstruksikan data dalam bentuk narasi, matriks, grafik atau bagan, sehingga memudahkan dalam pengambilan kesimpulan. 3. Penarikan kesimpulan, yaitu menghubungkan antar data (fenomena) secara kualitatif dan berdasarkan landasan teoritis yang meliputi mencari arti tindakan masyarakat, mancari pola hubungan, penjelasan, alur sebab akibat dan proposisi. 4. Verifikasi kesimpulan, yaitu meninjau kembali kesimpulan yang telah dilakukan dengan meninjau catatan lapangan dan bertukar pikiran dengan staff Dinas Sosial Provinsi Riau, staff Kelurahan Maharatu, pengurus dan anggota KUBE Suka Makmur, masyarakat umum dan tokoh masyarakat Data tersebut diatas selanjutnya dihubungkan dengan pokok permasalahan dikaji, kemudian dianalisis guna memperoleh kesimpulan untuk digunakan sebagai bahan pembuatan program Keberlanjutan usaha KUBE yang mendorong keberlanjutan kesejahteraan anggota kelompok dan masyarakat. 3.4. Metode Perencanaan Program. Sumarjo (2003) menyatakan bahwa metode perencanaan program dalam kajian ini menggunakan metode Logical Framework Analisis (LFA), dimana dalam hal ini perencanaan dilakukan dengan merumuskan masalah-masalah yang ada serta tujuan-tujuan pemecahan masalah yang akan dicapai secara jelas sehingga ikut mendorong tercapai mufakat pada saat adanya pendapat dan harapan yang beda-beda. Tahapan perencanaan program yang akan dilaksanakan adalah : Tahapan pertama, melakukan analisis permasalahan berdasarkan hasil diskusi baik dengan anggota Kelompok Usaha Kerja Bersama (KUBE) maupun Ketua dan pemerintah. Tahapan kedua, melaksanakan analisis tujuan dari permasalahan yang telah dirumuskan. Tahap ketiga, menyusun analisis pihak terkait berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan pada tahap pendahuluan. Tahap keempat, menyusun matriks perencanan proyek melalui pembuatan kerangka kerja logis.