HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN INTERNET TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN (Study kasus pada siswa kelas XI di SMUN 6 Jakarta Selatan)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.I)
Oleh : Suwanto Jarot Wibowo NIM: 103011026792
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ ﺍﷲ ﺍﻟﺮﲪﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ Puji syukur yang tak terhingga penulis haturkan kepada Allah SWT atas rahmat, karunia dan hidayah yang telah diberikan, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir kuliah yang berupa skripsi dengan judul: “Hubungan Antara Penggunaan Internet Terhadap Sikap Keberagamaan”. Shalawat serta salam tercurah kepada nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang setia hingga akhir masa. Karya tulis yang sederhana ini, merupakan skripsi yang diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan, walaupun waktu, tenaga, dan pikiran telah diperjuangkan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan tujan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Saat penyusunaan skripsi dan selama penulis masih beraktivitas dibangku perkuliahan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam, penulis mendapatkan banyak bantuan, motivasi, serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada: 1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu. Maifalinda Fatra, M.Pd., dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan serta mengarahan penulis dengan tulus dan tanpa rasa bosan demi menghasilkan skripsi yang baik dan berkualitas, dan juga memberikan ruang inspirasi kepada penulis untuk menentukan berbagai proporsi, kategori dan interpretasi pada skripsi ini.
i
4. Para dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan motivasi dan pelayanan serta bimbingan dalam mengembangkan pemikiran dan intelektualitas selama belajar dibangku perkuliahan. 5. Kepala sekolah SMUN 6 Jakarta, Ibu. Dra. Kadarwati Mardiutama, M.Si. Serta para guru dan karyawan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengadakan penelitian. 6. Pimpinan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta staf dan karyawan yang membantu pelayanan fasilitas buku-buku demi terselesaikannya skripsi ini. 7. Orang
tua
tercinta
yang
telah
membesarkan,
mendidik,
dan
mencurahkan rasa kasih dan sayang sekaligus semangat dan do’a untuk penulis. 8. Keluarga besar H. Suparno dan Hj. Suwarti, yang telah memberikan motivasi baik berupa mooril dan materiil. 9. Untuk Latifah dan Abdul Aziz adik-adiku yang telah memberikan support dan perhatian kepada penulis. 10. Keluarga besar GREEN COMP, yang telah membantu dalam meyelesaikan penulisan skripsi. 11. Teristimewa untuk kawan-kawan kelas senasib dan seperjuangan, Ary Antoni Putra, Nurul Hidayat&Nur Jannah, Opick, Musadad. Kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam penyelesaian skripsi ini, penulis haturkan rasa terima kasih, semoga Allah swt membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda. Apabila ada kesalahan, kekurangan dan kekhilafan mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
ii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari sistematika, bahasa maupun dari segi materi. Atas dasar ini, komentar, saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini, dapat bermanfaat untuk kita semua, Amin.
Jakarta, 08 Februari 2010
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................
i
DAFTAR ISI ...............................................................................................
iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xi
BAB I
PENDAHULUAN .....................................................................
1
A. Latar belakang masalah .........................................................
1
B. Identifikasi masalah ..............................................................
3
C. Pembatasan masalah .............................................................
3
D. Perumusan masalah...............................................................
4
E. Tujuan penelitian ..................................................................
4
F. Kegunaan penelitian..............................................................
4
KERANGKA TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS .
6
A. Internet .................................................................................
6
1. Pengertian internet .........................................................
6
2. Manfaat internet .............................................................
7
B. Sikap keberagamaan .............................................................
9
1. Pengertian sikap keberagamaan........................................
9
BAB II
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap .......................... 11 3. Indikator sikap keberagamaan .......................................... 12 4. Faktor-faktor yang menunjang dan menghambat terbentuknya sikap keberagamaan ................................... 13 5. Pokok-pokok sikap keberagamaan dalam ajaran Islam ..... 19 C. Kerangka berpikir ................................................................. 22 D. Pengajuan hipotesis............................................................... 23
iv
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN............................................... 24 A. Waktu dan tempat penelitian ................................................. 24 B. Metode penelitian ................................................................ 24 C. Populasi dan sampel ............................................................. 25 D. Variabel penelitian dan definisi operasional ......................... 26 E. Teknik pengumpulan data ..................................................... 28 F. Analisis data ......................................................................... 30 G. Hipotesis statistik .................................................................. 31
BAB IV
HASIL PENELITIAN .............................................................. 32 A. Profil Sekolah ....................................................................... 32 1. Sejarah ............................................................................. 32 2. Visi dan Misi ................................................................... 32 B. Deskriptif Data ..................................................................... 33 1. Deskriptif Data Variabel X (Penggunaan Internet) ............. 34 2. Deskriptif Data Variabel Y (Sikap Keberagamaan) ............ 50 C. Analisis Data......................................................................... 66 D. Interpretasi Data .................................................................... 69
BAB V
PENUTUP ................................................................................. 70 A. Kesimpulan ........................................................................... 70 B. Saran..................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 72 LAMPIRAN ................................................................................................ 76
v
DAFTAR TABEL
1. Tabel. 1 Pengambilan sampel .................................................................. 26 2. Tabel. 2 Kisi-kisi instrument variabel penggunaan internet...................... 27 3. Tabel. 3 Kisi-kisi instrument variabel sikap keberagamaan...................... 27 4. Tabel. 4 Skor pernyataan ......................................................................... 29 5. Tabel. 5 Keberadaan internet disekolah ................................................... 34 6. Tabel. 6 Fasilitas yang ada disekolah harus dimanfaatkan ....................... 34 7. Tabel. 7 Penggunaan internet pada saat ini sangat dibutuhkan oleh sekolah ............................................................................................ 35 8. Tabel. 8 Guru agama tidak berhak melarang, jika siswa mengakses internet didalam sekolah.......................................................................... 35 9. Tabel. 9 Browsing mencari situs keberagaaman disekolah ....................... 36 10. Tabel. 10 Siswa bebas menggunakan internet .......................................... 36 11. Tabel. 11 Karena kurang optimal internet disekolah tidak digunakan ...... 37 12. Tabel. 12 Sering mengakses internet diluar waktu sekolah ...................... 37 13. Tabel. 13 Menyempatkan diri untuk mengakses internet dalam seminggu ...................................................................................... 38 14. Tabel. 14 Orang tua membolehkan untuk mengakses internet.................. 38 15. Tabel. 15 Chatting/mengirim email pada situs yang berkaitan dengan agama ......................................................................................... 39 16. Tabel. 16 Malas untuk browsing pada situs keagamaan ........................... 39 17. Tabel. 17 Enggan mengakses internet jika diluar sekolah ........................ 40 18. Tabel. 18 Lebih baik mencari situs keagamaan dirumah dari pada disekolah ................................................................................. 40 19. Tabel. 19 Tidak ingat waktu jika mencari situs keagamaan dirumah ........ 41 20. Tabel. 20 Guru agama menugaskan mencari bahan ajar melalui internet ...................................................................................... 41 21. Tabel. 21 Guru membolehkan siswa untuk mengakses internet ............... 42 22. Tabel. 22 Guru agama bersama siswa mengakses internet untuk mencari informasi ......................................................................... 42
vi
23. Tabel. 23 Mencari bahan ajar atau tugas melalui situs google ................. 43 24. Tabel. 24 Lebih baik mengakses internet dari pada mengikuti pelajaran agama ...................................................................................... 43 25. Tabel. 25 Banyaknya situs keagamaan yang ada diinternet ...................... 44 26. Tabel. 26 Merasa ragu saat membuka situs keagamaan yang tidak saya ketahui .......................................................................... 44 27. Tabel. 27 Guru agama memberitahukan kepada siswanya, ada situs yang menyesatkan..................................................................... 45 28. Tabel. 28 Google membantu saya untuk mendapatkan bahan pelajaran agama ...................................................................................... 45 29. Tabel. 29 Mendapatkan bahan pelajaran agama yang diperlukan melalui google ........................................................................................ 46 30. Tabel. 30 Mendapatkan kesulitan saat mencari situs keagamaan.............. 46 31. Tabel. 31 Sering bertukar pengetahuan tentang agama melalui internet ... 47 32. Tabel. 32 Guru agama tidak mengizinkan siswanya untuk mengakses internet .................................................................................. 47 33. Tabel. 33 Tidak mengetahui tentang adanya situs-situs yang bernuansa agama ..................................................................................... 48 34. Tabel. 34 Internet disekolah hanya untuk menghabiskan waktu ............... 48 35. Tabel. 35 Hasil angket penggunaan internet ............................................ 49 36. Tabel. 36 Melaksanakan shalat wajib tepat waktu ................................... 50 37. Tabel. 37 Senang membaca dan memahami makna dari kitab suci al-Qur’an ................................................................................. 50 38. Tabel. 38 Dengan berpuasa dapat melatih kesabaran ............................... 51 39. Tabel. 39 Shalat wajib, sangat menyita waktu ......................................... 51 40. Tabel. 40 Puasa dibulan Ramadhan hanya membuat saya lemah dan malas...................................................................................... 52 41. Tabel. 41 Jarang membaca al-Qur’an karena sulit dibaca ........................ 52 42. Tabel. 42 Didalam agama saya, dianjurkan untuk menghargai orang lain ............................................................................. 53 43. Tabel. 43 Perbuatan anarkis tidak diperbolehkan oleh semua agama ....... 53
vii
44. Tabel. 44 Memegang teguh keyakinan penting, tetapi Musyawarah (toleransi) juga perlu .......................................................... 54 45. Tabel. 45 Selain agama yang saya anut, tidak diajarkan kebaikan ............ 54 46. Tabel. 46 Tidak mau berteman yang berbeda agama................................ 55 47. Tabel. 47 Malu menjadi seorang muslim, karena sering disebut sebagai “Teroris” ........................................................................ 55 48. Tabel. 48 Setelah kematian percaya adanya kehidupan, yaitu alam “Kubur” ................................................................................. 56 49. Tabel. 49 I’Dul Adha dirayakan pada tanggal 19 Dzulhijah ..................... 56 50. Tabel. 50 Abu Bakar as-Shiddiq adalah “Khalifah” setelah nabi Muhammad saw wafat ............................................................................ 57 51. Tabel. 51 Pelajaran agama sangat membosannkan ................................... 57 52. Tabel. 52 Zakat fitrah boleh dibayar kapan saja (diluar bulan Ramadhan) ......................................................................... 58 53. Tabel. 53 Pengetahuan tentang agama sering saya dapatkan melalui internet ....................................................................................... 58 54. Tabel. 54 Sejak kecil saya sudah diajarkan tata cara shalat ...................... 59 55. Tabel. 55 Orang tua mengajarkan agar selalu berbagi dengan orang lain . 59 56. Tabel. 56 Tidak usah banyak berdo’a, karena hidup sudah ditakdirkan Allah swt .............................................................................. 60 57. Tabel. 57 Karena jauh dari masjid, lebih baik mengerjakan shalat sendiri dirumah ............................................................................. 60 58. Tabel. 58 Sejak kecil sudah terbiasa berbohong kepada orang lain .......... 61 59. Tabel. 59 Setiap melakukan kesalahan kepada orang lain selalu meminta maaf ............................................................................... 61 60. Tabel. 60 Jika ada yang mengajak berbuat jahat, selalu saya tolak ........... 62 61. Tabel. 61 Setiap teman berbuat salah, selalu saya tegur ........................... 62 62. Tabel. 62 Setiap hari selalu meluangkan waktu untuk membaca al-Qur’an ................................................................................. 63 63. Tabel. 63 Shalat tidak tepat waktu tidak apa-apa, yang penting saya mengerjakannya .............................................................................. 63
viii
64. Tabel. 64 Jika teman mengajak untuk berbuka, saya sering mengikutinya. Walaupun belum tiba waktu untuk berbuka puasa dibulan Ramadhan ..... 64 65. Tabel. 65 Melaksanakan shalat wajib jika disuruh orang tua .................... 64 66. Tabel. 66 Hasil angket sikap keberagamaan ............................................ 65 67. Tabel. 67 Tabel perhitungan variabel X dan Y ........................................ 67
ix
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar. 1 Histogram Frekwensi Penggunaan Internet ............................ 49 2. Gambar. 1 Histogram Frekwensi Sikap Keberagamaan ........................... 65
x
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran. 1 Tabel angket pernyataan penggunaan internet...................... 76 2. Lampiran. 2 Variabel X ........................................................................... 77 3. Lampiran. 3 Score angket penggunaan internet ....................................... 79 4. Lampiran. 4 Tabel angket pernyataan sikap keberagamaan...................... 80 5. Lampiran. 5 Variabel Y ........................................................................... 81 6. Lampiran. 6 Score angket sikap keberagamaan ....................................... 83 7. Lampiran. 7 Nilai product moment .......................................................... 84
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pemanfaatan teknologi internet saat ini tidak hanya untuk kalangan pebisnis saja. Internet juga sangat berguna sebagai sarana penunjang pendidikan, sehingga siswa dapat menggunakannya untuk menambah pengetahuan, baik pengetahuan yang berhubungan dengan materi pelajaran ataupun pengetahuan umum lainnya. Sarana penunjang pendidikan tersebut dapat ditemukan hanya dengan mengakses (mencari) pada mesin pencari atau yang biasa disebut dengan Search Engine (mesin pencari). Berakhirnya orde baru pada tahun 1998 dengan mengusung reformasi di segala bidang, membawa implikasi terhadap adanya reformasi dalam dunia pendidikan, reformasi dalam dunia pendidikan tersebut ditandai dengan lahirnya Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), pada Bab I tentang ketentuan umum pasal 1 ayat (1) yang berbunyi: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. 1
1
. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), Cet. ke-3, h. 2
1
2
Sumber daya manusia yang baik selain memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi, ia juga harus memiliki iman dan taqwa. Berkaitan dengan iman dan taqwa tersebut hal ini dapat tercermin pada sikap keberagamaan seseorang. Sikap keberagamaan setiap manusia bermacam-macam nilainya dan tergantung pada pelaksanaan dari tiap manusia itu sendiri. Hal ini tercermin pula pada tujuan pendidikan nasional yaitu, “untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2 Secara umum dalam studi kepustakaan mengenai sikap diuraikan bahwa, sikap merupakan produk dari proses sosialisasi dimana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsang yang diterimanya. “Jika sikap mengarah pada objek tertentu, berarti bahwa penyesuaian diri terhadap obyek tertentu di pengaruhi oleh lingkungan sosial dan kesediaan untuk bereaksi dari orang tersebut terhadap obyek”. 3 Sikap sebagai salah satu dimensi yang dapat dijadikan sebagai penilaian dalam pelaksanaan keberagamaan seseorang. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam hal ini agama menjadi tiang kehidupan yang harus ditegakkan. “Hanya dengan agama yang menganjurkan pemeliharaan keseimbangan antara dunia dan akhirat, manusia yang mempunyai dua dimensi
(bi-dimensional)
akan
mampu
menetapkan
pilihannya
dan
melaksanakan tanggung jawabnya di dunia ini dan di akhirat kelak”. 4 “Adapun kemampuan dasar yang menyebabkan manusia menjadi makhluk yang berketuhanan (beragama) adalah karena di dalam jiwa manusia terdapat instink religious (instink percaya pada agama)”. 5 Berdasarkan latar belakang masalah diatas, menjadikan SMUN 6 Jakarta sebagai tempat penelitian skripsi dengan mengangkat tema “HUBUNGAN 2
Tim Redaksi Fokus Media, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Tentang Sistem Pendidikan Nasional…, h.5-6. 3 Mar’at, sikap manusia perubahan serta pengukurannya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982) h.9. 4 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002) cet.ke-4. h.27. 5 Nur Ulbiyati & Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998), cet.ke-2, h.89.
3
ANTARA
PENGGUNAAN
KEBERAGAMAAN”
INTERNET
TERHADAP
SIKAP
(Study kasus pada siswa kelas XI di SMUN 6
Jakarta).
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pengaruh internet terhadap sikap keberagamaan siswa cukup besar, maka permasalahan yang dikaji akan cukup luas, oleh sebab itu diperlukan adanya identifikasi masalah tersebut yaitu : a. Bagaimana pengaruh internet terhadap sikap keberagamaan siswa di SMUN 6 Jakarta. b. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pengguna internet terhadap sikap keberagamaan. c. Hambatan-hambatan apa saja yang dialami siswa dalam mengakses internet dengan mengunakan search engine. d. Adanya hubungan antara penggunaan internet terhadap sikap keberagamaan di SMUN 6 Jakarta.
C. Pembatasan Masalah 1. Internet Internet merupakan sebuah jaringan global yang berisikan bermacammacam informasi yang berguna dan mempunyai jaringan yang terhubung satu sama lainnya. Sehingga dapat menjadi sarana penunjang pendidikan hanya dengan mengakses (mencari) pada mesin pencari atau yang biasa disebut dengan Search Engine (mesin pencari). 2. Sikap Keberagamaan Sikap keberagamaan yang dimaksud dalam hal ini adalah sebuah prilaku yang dapat dilihat kaitannya dengan pelaksanaan ibadah dan perilakunya terhadap manusia serta lingkungan hidupnya. Prilakunya terhadap manusia akan tergambarkan bagaimana ia dapat bersosialisasi dengan baik, begitu pula terhadap lingkungan hidupnya dapat terlihat dari interaksi siswa terhadap
4
lingkungannya. Sehingga siswa dapat melaksanakan prilaku sesuai dengan ajaran agamanya.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, perumusan masalah yang dikaji yaitu : a. Bagaimana hubungan antara penggunaan internet terhadap sikap keberagamaan siswa di sekolah ? b. Hambatan apa saja yang dialami siswa dalam mengakses internet dengan menggunakan web Google ?
E. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan atau mendeskripsikan pemanfaatan internet dan untuk mengetahui adanya hubungan antara penggunaan internet terhadap sikap keberagamaan siswa di SMUN 6 Jakarta. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hubungan penggunaan internet terhadap sikap keberagamaan sehingga dapat dijadikan bahan rujukan.
F. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Segi Akademis Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan literatur tentang media internet sebagai sarana penyampaian, pengembangan dalam bidang pendidikan dan keagamaan. 2. Segi Praktis Memberi dan meningkatkan wawasaan penggunaan teknologi internet di kalangan pendidik maupun masyarakat umum dalam bidang multimedia, agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Di akhir penulisan, menyebutkan daftar kepustakaan yang digunakan untuk memperkaya dan memperlancar proses penulisan skripsi ini. Tidak lupa
5
penulis juga menambahkan lampiran-lampiran yang dimaksudkan sebagai pelengkap dan penambah bobot penulisan skripsi yang dimaksud.
BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Internet 1. Pengertian Internet Istilah internet berasal dari bahasa Latin inter, yang berarti “antara”. Secara harfiah internet berarti jaringan antara atau penghubung. Memang itulah fungsinya, internet menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi. 6 Internet (Inter-Network) merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomnunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (Usenet News, email, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Gopher), remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya. 7 Jaringan yang ada di internet merupakan jaringan global yang tersambung diseluruh dunia, yang memungkinkan kita dapat berkomunikasi dengan belahan dunia lainnya. Hal ini didukung oleh Gatot Subroto yang mengatakan: “Internet adalah kumpulan komputer antar satu wilayah dengan wilayah lainnya yang terkait dan saling beromunikasi, yang terkait dan komunikasi tersebut diatur oleh protocol. Dengan kata lain internet
6
Dhani, Apa itu Internet ? http://www.dhani.singcat.com/internet/modul.php?page=1 Dhani, Apa itu Internet ?....,
7
6
7
adalah media komunkasi yang menggunakan sambungan seperti halnya telepon, yang dihubungkan dengan komputer serta modem” 8 . Dari beberapa pengertian diatas, dapat dipahami bahwa Internet merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP. Dan fungsi Internet merupakan media komunikasi dan informasi modern. Perkembangan teknologi internet telah merambat dalam segala aspek kehidupan manusia termasuk dunia pendidikan. Berdasarkan pemanfaatan teknologi penyampaian pesan pembelajaran, internet merupakan model pembelajaran, internet merupakan model keempat dari pengelompokan pendidikan jarak jauh yang dikelompokkan oleh Taylor, yaitu model flexibel learning. Yang dimaksud adalah adanya tingkat keleluasaan peserta belajar dan keinteraktifan peserta belajar dengan bahan ajar. Internet memiliki keinteraktifan dan keleluasaan yang tinggi. Hal ini dimungkinkan karena komunikasi melalui internet dapat menangani komunikasi synchronous (serempak waktu) maupun ansynchronous (tunda waktu). 9 Melihat pengertian internet dari beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa internet merupakan sebuah jaringan global yang berisikan bermacam-macam informasi yang berguna dan mempunyai jaringan yang terhubung satu sama lainnya.
2. Manfaat Internet Di Indonesia perkembangan internet cukup menggembirakan walaupun untuk sementara ini internet masih menjadi fasilitas yang hanya bisa dinikmati oleh sebagian orang saja. Salah satu kendala yang terpenting dan amat berpengaruh terhadap perkembangan internet adalah sumber daya manusia 8
Gatot Subroto, internet sebagai sumber belajar anak dan keluarga, (Jakarta: Jurnal TEKNODIK, Oktober, 1999) h. 27. 9 Hardhono AP dan Sugilar, Pemanfaatan Internet dalam Pendidikan, Refleksi terhadap Pengalaman di Universitas Terbuka, (Jakarta: Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia, 2000), h. 8.
8
yang sebagian besar masih kurang memahami akan teknologi komputer. Tetapi hal itu tidak menghalangi penggunaan internet dalam menyebarluaskan informasi. Berikut ini beberapa manfaat positif maupun dampak negatif dalam penggunaan internet khususnya bagi dunia pendidikan nasional, yaitu: a. Internet merupakan media informasi global yang memberikan berbagai layanan kemudahan yang diperlukan dalam dunia pendidikan seperti: 1. Email adalah surat elektronik sebagai sarana surat menyurat antara pengguna internet. 2. Mengiklankan sekolah atau perguruan tinggi, informasi yang diberikan akan lebih lengkap, mencakup segala bidang mulai dari akademik, susunan pengurus akademik dan lain – lain hingga mahasiswa berprestasi. 3. Internet juga menyediakan fasilitas kursus jarak jauh. Sekolah di internet memiliki kurikulum khusus untuk mendalami suatu ilmu yang diharapkan dari sekolah melalui internet adalah wawasan dan sistem belajar yang interaktif. 4. Berdiskusi dengan kawan-kawan di Indonesia atau negara lain tentang permasalahan IPTEK, kebudayaan, agama dan sebagainya. b. Internet memiliki situs-situs yang terhubung dengan bidang kehidupan, seperti musik, ilmu dan teknologi, hobi, buku dan lain sebagainya. c. Dapat memicu siswa untuk lebih akrab menggunakan bahasa globalisasi, yaitu bahasa inggris karena sebagian besar informasi yang ada di internet menggunakan bahasa inggris. d. Internet dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran bahkan menjadi sumber referensi belajar siswa karena internet dapat dijadikan wahana mencari ilmu pengetahuan. e. Internet juga dapat menggantikan fungsi guru untuk belajar mandiri. Sedangkan dampak negatif dari penggunaan internet adalah: a. Sebagai media informasi yang bebas sensor, maka semua informasi dari yang positif ataupun yang negatif akan senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat pengguna (user). Informasi negatif yang ada di internet diantaranya seperti web pornografi dan web komunisme. b. Internet dapat dijadikan sarana saling mengumpat atau mencacimaki satu sama lain. 10
10
Jaya Kumar, Aplikasi E – learning Dalam Pengajaran dan Pembelajaran di Sekolah, (Malaysia, internet , 2001). H. 26
9
Jika kita lihat di atas mengenai dampak pemanfaatan internet, kita dapat memaksimalkan manfaat yang ada dan meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkannya seperti yang dikatakan Leonardo Kleinrock, yang dinobatkan sebagai bapak internet, dalam makalah Muhammad Yusro, Ia menolak bertanggung jawab atas dampak yang muncul, alasannya seperti yang diungkapkan kepada Penter dalam peringatan 30 tahun internet University of Califonia, Los Angeles (UCLA) yaitu: ”Kami tidak pernah memikirkan pengaruh yang ditimbulkan oleh internet terhadap persoalan etika tetapi kami melihatnya sebagai tantangan teknologi, sehingga sebenarnya faktor manusialah yang menyebabkan kehadiran internet membawa pengaruh buruk dan bukan karena faktor teknologi". Terlepas dari perdebatan tentang manfaat dan dampak internet, maka harapan untuk mengintegrasikan internet dalam kehidupan sehari – hari seperti akan menjadi kenyataan. Di dorong pula dengan semakin mendesaknya kebutuhan masyarakat terhadap penyediaan informasi yang cepat. B. Sikap Keberagamaan 1. Pengertian Sikap Keberagamaan a. Pengertian sikap Sikap dalam pengertian yang umum dipandang sebagai reaksi-reaksi afektif terhadap objek tertentu berdasarkan hasil penalaran, pemahaman dan penghayatan individu. 11 Sikap adalah perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian, pendapat atau keyakinan. 12 Menurut Gordon Alloport definisi sikap adalah “An attitude is a mental an neural state of readiness, organizes through experience, exerting a directive or dynamic influence upon the individual’s respone to all objects and situations whith wich it is related” (sikap adalah keadaan kesiapan mental dan susunan syaraf, yang mempengaruhi atau yang dinamis terhadap respon individu atas semua objek atau situasi yang berhubungan). 13
11
Jalalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005).h. 215. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), Cet. Ke-1, h. 49. 13 Abdul Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Tiara Wacana), h.108. 12
10
Sumber lain mengatakan bahwa sikap adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu kecenderungan untk bereaksi dengan cara tertentu terhadap sesuatu perangsang atau situasi yang dihadapi. 14 Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu. Hal ini sesuai dengan pengertian sikap yang dikemukakan oleh Dr. Sarlito Wirawan Sarwono bahwa sikap adalah kesiapan pada seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. 15 Sikap mengandung tiga komponen psikologis, yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen psikomotorik (tingkah laku) yang bekerja secara kompleks. Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek, yang disertai dengan perasaan positif atau negatif. Orang mempunyai sikap positif terhadap suatu objek yang bernilai dalam pandangannya, dan ia akan bersikap negatif terhadap objek yang dianggapnya tidak bernilai atau merugikan. Sikap ini kemudian mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan yang satu sama lainnya saling berhubungan. Informasi merupakan kondisi pertama untuk suatu sikap. Jika berdasarkan informasi itu timbul perasaan positif atau negatif terhadap objek dan menimbulkan kecenderungan untuk bertingkah laku tertentu, maka terjadilah sikap. b. Pengertian Keberagamaan Kata dasar keberagamaan berasal dari kata agama. Menurut Harun Naution, sebagaimana dikutip oleh jalaludin dalam bukunya Psikologi Agama, mengartikan bahwa agama adalah mengikat diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia dan yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia. 16 Agama banyak didefinisikan oleh para ahli, antara lain menurut R.H. Thouless bahwa agama adalah proses hubungan manusia yang dirasakan terhadap sesuatu yang diyakininya, bahwa sesuatu itu lebih tinggi dari pada manusia. 17 14
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999), Cet. Ke-4, h.141. 15 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi (Jakarta: Bina Cipta, 1980), h. 94. 16 Jalaluddin, Psikologi Agama…., h.12. 17 Zakiah Drajat, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), Cet. Ke-15, h. 24.
11
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata beragama diartikan antara lain: 1). menganut (memeluk), 2). beribadat, taat kepada agama (baik hidupnya menurut agama). 18 Keberagamaan sering disebut sebagai religiusitas, lebih menunjukan kepada aspek-aspek yang ada dalam hati, riak, getaran hati nurani, dan sikap personal. 19 Agama selalu diterima dan dialami secara subjektif. Oleh karena itu, orang sering mendefinisikan agama sesuai dengan pengalaman dan penghayatannya pada agama yang dianutnya. Mukti Ali, mantan Menteri Agma Indonesia, menulis, “Agama adalah percaya akan adanya Tuhan Yang Esa dan hukum-hukum yang diwahyukan kepada kepercayaan utusan-utusanNya untuk kebahagiaan dunia dan di akhirat” (Muchtar, 2001:10). 20 Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sikap keberagamaan adalah kondisi keimanan dan keyakinan seseorang yang terdalam, terhadap ajaran-ajaran agamanya kemudian direalisasikan dalam setiap sikap dan perilaku hidupnya. Semua aktifitas yang dilakukan berdasarkan keyakinan hatinya yang dilandasi dengan keimanan (keyakinan).
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Pembentukan dan perubahan sikap tidaklah terjadi dengan sendirinya atau dengan kebetulan. Melainkan ada proses tertentu melalui kontak sosial secara terus menerus antara individu dengan individu lain di sekitarnya. Dalam hubungan ini, ada faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perubahan sikap, diantaranya yaitu: a. Faktor Internal Yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang itu sendiri, seperti selektifitas. Tidak seluruh rangsangan dari luar dapat ditangkap, karena harus dipilih rangsangan-rangsangan yang manayang akan 18 19
h.127.
20
Tim Penyusun, Kamus Besar…, h.9. Masri Singarimbun, Sopian Efendi, Metodologi Penelitian Survei, (Jakarta: LP3S, 1987),
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Agama; Sebuah Pengantar, (Bandung: Mizan, 2004), Cet. Ke-2, h. 20.
12
didekati dan yang mana yang harus dijauhi. Pilihan ini ditentukan oleh motif-motif dan kecenderungan yang ada dalam diri sendiri. Karena harus memilih inilah setiap orang menyusun sikap positif terhadap sesuatu hal dan membentuk sikap negatif terhadap hal lain. b. Faktor Eksternal Yang termasuk faktor-faktor eksternal adalah: 1). Sifat objek yang dijadikan sasaran. 2). Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap. 3). Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut. 4). Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap. 5). Situasi pada saat sikap dibentuk. 21 Mengenai hal ini, M. Sherif mengemukakan bahwa pada garis besarnya sikap dapat dibentuk atau diubah melalui: 1). Interaksi kelompok, dimana terdapat hubungan timbal balik yang langsung antara manusia. 2). Komunikasi, dimana terdapat pengaruh-pengaruh (hubungan) langsung dari satu pihak saja. 22 Dengan demikian jelaslah bahwa pembentukan atau perubahan sikap tidak terjadi dengan sendirinya. Sikap terbentuk melalui interaksi sosial atau proses belajar yang terjadi pada setiap individu atau oleh pengalaman yang ditempuh seseorang sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, secara teori sikap dapat dibentuk melalui proses pendidikan atau hubungan interaksi lainnya.
3. Indikator Sikap Keberagamaan Agama menyangkut kehidupan batin manusia. Kesadaran agama dan pengalaman agama seseorang menggambarkan sisi batin dalam kehidupan yang berkaitan dengan sesuatu yang seksual atau ghaib, dari kesadaran dan pengalaman beragama inilah timbulnya sikap keberagamaan yang ditampilkan seseorang. Clock dan Stark berpendapat bahwa untuk mengetahui tingkat religiusitas (keberagamaan) seseorang dapat dipakai kerangka konsep sebagai berikut: 21 22
h.156.
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi …h. 96-97. W.A. Gerungan Dipl.Psych, Psikologi Sosial, (Bandung: PT. Eresco, 1987), Cet. Ke-10,
13
a. Keterlibatan Ritual (Ritual Involment), yaitu sejauh mana seseorang mengerjakan kewajiban ritual dalam agamanya. b. Keterlibatan Ideologis (Ideological Involvement), yaitu sejauh mana seseorang menerima hal-hal yang dogmatik di dalam agamanya. c. Keterlibatan Intelektual (Intelctual Involvement) yang mengambarkan sebarapa jauh seseorang mengetahui ajaran agamanya, dan aktifitasnya dalam menambah pengetahuan agama. d. Keterlibatan Pengamalan (Exsperimental Involvement) apakah seseorang pernah mengalami pengalaman yang merupakan keajaiban yang datang dari Tuhan. e. Keterlibatan Konsekuen (Consequetial Involvement), yaitu sejauh mana perilaku seseorang konsekuen dengan ajaran agamanya. 23 Berdasarkan hal yang di atas dapat diketahui bahwa sikap keberagamaan itu merupakan keadaan di dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatanya terhadap agama. Sikap keberagamaan ini merupakan integrasi secara kompleks antara pengetahuan agama, perasaan agama serta tindak keagamaan dalam diri seseorang.
4. Faktor-faktor Penunjang dan Penghambat Terbentuknya Sikap Keberagamaan Manusia adalah homo religius (manusia beragama), akan tetapi untuk menjadikan manusia memiliki sikap keberagamaan, maka potensi tersebut memerlukan bimbingan dan pengembang dari lingkungannya. Oleh karena itu pada
perkembangan
selanjunya
pembentukan
sikap
keberagamaan
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor yang menunjang maupun faktor yang menghambat terbentuknya sikap keberagamaan. Faktor-faktor tersebut terdiri dari: a. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri (internal) b. Faktor-faktor yang berasal dari luar (eksternal) Untuk lebih jelas, penulis akan berusaha menguraikan faktor-faktor penunjang terbentuknya sikap keberagamaan. a. Faktor Internal (dari dalam) 1). Kebutuhan manusia terhadap agama. Secara kejiwaan menusia memeluk kepercayaan terhadap sesuatu yang menguasai dirinya. 23
Masri Singarimbun, dan Sopian Efendi, Metode Penelitian…, h. 127-128.
14
Dengan demikian secara psikologis manusia memerlukan agama untuk mencapai kebahagiaan hidupnya. Selain itu agama dapat memenuhi kebutuhan fitrah manusia. Karena setiap manusia selaku makhluk Tuhan telah dibekali dengan berbagai potensi (fitrah) yang dibawa sejak lahir. Salah satunya fitrah beragama. Kebutuhan akan adanya Tuhan memerlukan salah satu manifestasi dari sikap keagamaan yang utama, semakin dirasakan pada saat rasa kasih sayang, rasa aman, rasa harga diri, rasa bebas dan rasa sukses manusia terancam. Dalam hal ini agamalah yang dapat mengatasinya. Menurut Robet Nuttin; Dorongan beragama merupakan salah satu dorongan yang ada dalam diri manusia, yang menuntut untuk dipenuhi sehingga pribadi manusia mendapat kepuasan dan ketenangan. Selain itu dorongan beragama juga merupakan kebutuhan insaniah yang tumbuhnya dari gabungan berbagai faktor penyebab yang bersumber dari rasa keagamaan. 24 2). Adanya dorongan dalam diri manusia untuk taat, patuh atau mengabdi kepada Allah. Karena manusia memiliki unsur batin yang cenderung mendorongnya kepada zat yang gaib. Selain itu manusia mempunyai potensi beragama (fitrah keagamaan) yaitu berupa kecenderungan untuk bertauhid. Hal ini sesuai dengan tujuan penciptaan manusia, seperti yang dijelaskan dalam dalam firman Allah:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Q.S. Az-Zariyat: 56). Sikap keberagamaan seseorang terbentuk kerena adanya faktor dalam dirinya sendiri, yaitu adanya kebutuhan terhadap agama, dan adanya dorongan untuk taat, patuh serta mengabdi kepada Allah. Faktor ini disebut sebagai fitrah beragama yang dimiliki oleh semua manusia yang merupakan pemberian Tuhan untuk hamba-Nya, agar mempunyai tujuan hidup yang jelas. Yaitu hidup yang sesuai dengan tujuan penciptaan manusia itu sendiri, yakni menyembah (beribadah) kepada Allah. Melalui fitrah dan tujuan inilah 24
Jalaluddin, Psikologi Agama…., h. 97-98.
15
manusia menganut agama, yang kemudian diaktualisasikan dalam kehidupan, dalam bentuk sikap keberagamaan yang ditujukkan oleh masing-masing individu manusia. b. Faktor Eksternal (dari luar) Manusia sering disebut sebagai homo religius (makhluk beragama), ini menunjukkan bahwa manusia mempunyai potensi dasar (fitrah keagamaan) yang bisa dikembangkan sebagai makhluk yang beragama. Sehingga manusia mempunyai kesiapan untuk menerima pengaruh dari luar sehingga dirinya dapat dibentuk menjadi makhluk yang memiliki rasa dan prilaku keagamaan. Pengaruh tersebut dapat berupa bimbingan, pembinaan, latihan, pendidikan atau lainnya, yang secara umum disebut sosialisasi. Selain fitrah keagamaan yang dimiliki manusia, ada faktorfaktor lain dari luar yang dimiliki manusia (eksternal) yang dapat berpengaruh delam perkembanagan sikap keberagamaan manusia, faktor tersebut antara lain: 1). Lingkungan Keluarga Keluarga merupakan satruan sosial yang paling sederhana dalam kehidupan manusia. Kehidupan keluarga menjadi fase sosialisasi pertama bagi pembentukan sikap keberagamaan seseorang. Karena merupakan gambaran kehidupan, sebelum seseorang menganal kehidupan luar. Pengalaman hidup dalam keluarga akan menjadi pengangan untuk menjalani kehidupan selanjutnya. Keluarga terutama kedua orang tua sangat berperan dalam pembentukan sikap keberagamaan seseorang, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Nabi saw :
ﺼﺮَاﻧِﻪ ِّ ﻋﻠَﻰ اْﻟ ِﻔﻄْ َﺮ ِة َﻓَﺎ َﺑﻮَا ُﻩ ُﻳ َﻬ ِّﻮدَا ﻧِﻪ َاوْ ُﻳ َﻨ َ ُآﻞﱡ َﻣﻮُْﻟﻮْ ٍد ُﻳﻮَْﻟ ُﺪ ﺠﺴَﺎﻧِﻪ ِّ َاوْ ُﻳ َﻤ
16
“Tiada seorang bayi pun melainkan dilahirkan dalam fitrah yang bersih, maka orang tuanyalah yang menjadikan beragama Yahudi, Nasrani, Majusi.” (HR. Muslim) 25 2). Lingkungan Sekolah Lingkungan institusonal yang ikut menunjang terbentuknya sikap keberagamaan diantaranya yaitu sekolah. Sekolah menjadi pelanjut dari pendidikan keluarga dan turut serta memberi pengaruh
dalam
perkembangan
dan
pembentukan
sikap
keberagamaan seseorang (murid). Pengaruh itu terjadi antara: a). Kurikulum dan anak, yaitu hubungan (interaksi) yang terjadi antara kurikulum dengan materi yang dipelajari murid. b). Hubungan guru dengan murid, yaitu bagaimana seirang guru bersikap terhadap muridnya, dan sebaliknya, sikap murid terhadap gurunya yang terjadi selama di sekolah baik di dalam kelas atau di luar kelas. c). Hubungan antara anak, yaitu hubungan antara murid dengan sesama temannya. Melaui kurikulum yang berisi materi pengajaran, sikap keteladanan guru sebagai pendidik serta pergulatan antar teman sekolah di nilai berperan dalam menanamkan kebiasaan yang baik merupakan bagian dari pembentukan moral, yang erat kaitannya
dengan
perkembangan
jiwa
keagamaan
dan
pembentukan sikap keberagamaan seseorang. Di sekolah, guru menjadi figur utama yang menjadi contoh dan tauladan bagi murid (anak didik). Dengan tanpa disadari anak didik akan menyerap semua prilaku gurunya. Karena itulah memberikan dan menunjukkan sikap keberagamaan yang baik bagi guru, secara tidak langsung akan membantu pembentukkan sikap keberagamaan anak didik.
25
Ma’mur Daud, Terjemah Shahih Muslim, Jilid 4, (Jakarta: Widjaya, 1984), h. 242-243.
17
Dengan demikian, maka setiap guru disekolah, baik guru agama, atau guru umum harus memiliki jiwa agama, yaitu menjunjung tinggi ajaran agama, dimana kepribadian akhlak dan sikapnya, dapat mendorong anak didik untuk mencintai agama dan hidup sesuai dengan ajaran agamanya. 26 Adapun faktor-faktor penghambat terbentuknya sikap keberagamaan adalah: a. Faktor Internal Dalam bukunya, Jalaludin menjelaskan bahwa penyebab terhambatnya perkembangan sikap keberagamaan yang berasal dari dalam diri (faktor internal) yaitu: 1). Tempramen Tempramen adalah salah satu unsur yang membentuk kepribadian manusia dan dapat tercermin dari kehidupan kejiwaannya. Tingkah laku yang berdasarkan kondisi tempramen mempunyai peranan penting dalam sikap keberagamaan seseorang. Seseorang Melancolis akan berbeda dengan orang berkepribadian dysplastis dalam sikap dan pandangannya terhadap agama. Begitu pula dengan yang memiliki tipe kepribadian lain. 2). Ganguan Jiwa Orang yang mengalami ganguan jiwa akan menunjukkan kelainan dalam sikap dan tingkah lakunya. Perbuatan keagamaan dan pengalaman keagamaan yang ditujukkan sesuai dengan gejala gangguan jiwa yang dialaminya. 3). Konflik dan Keraguan Konflik kejiwaan pada diri seseorang dalam hal keberagamaan akan mempengaruhi keberagamaannya. Pada dasarnya bisa saja ia memilih bahkan meninggalkan agama yang diyakininya. Konflik ini akan berpengaruh terhadap sikap seseorang akan agama seprti taat, fanatik ataupun agnostik sampai pada ateis. 4). Jauh dari Tuhan Orang yang hidupnya jauh dari agama, dirinya akan merasa lemah dan kehilangan pegangan ketika mendapatkan cobaan. Dan hal ini dapat berpengaruh terhadap perubahan sikap keberagamaan pada dirinya. 27 Keadaan jiwa seseorang sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap keberagamaannya. Jiwa yang resah, penuh dengan konflik, 26
Zakiah Darajat, Membina Nilai-Nilai Moral di Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1977), Cet. Ke-4, h.68 27 Jalaluddin, Psikologi Agama…., h.120-121.
18
keraguan atau bahkan kehilangan kepercayaan terhadap Tuhan sangat menghambat untuk terbentuknya sebuah sikap, terutama sikap keberagamaan. b. Faktor Eksternal Faktor-faktor eksternal yang dapat menghambat pembentukan sikap keberagamaan diantaranya adalah: 1). Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga selain dapat menunjang pembentukan sikap keberagamaan dapat juga menghambatnya. Lingkungan keluarga yang dapat menghambat yaitu lingkungan keluarga yang didalamnya tidak terdapat pendidikan agama khususnya dari kedua orang tua. Hal ini dapat menghambat perkembangan sikap keberagaman anak. Karena didikan dalam keluarga, terutama didikan agama yang sangat berperan untuk perkembangan selanjutnya. Karena semua yang ada dalam keluarga akan menjadi contoh dalam setiap perilakunya. Keluarga yang tidak pernah melaksanakan ajaran agama, maka secara tidak langsung akan mempengatuhi anak, sehingga anak akan terbiasa pula untuk tidak melaksanakan ajaran agamanya. 2). Lingkungan Sekolah Seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah juga dapat menghambat pembentukan sikap keberagamaan seseorang (anak). Misalnya, siswa yang salah memilih teman di sekolah, sehingga mereka terjerumus dalam pergaulan bebas, hal ini sangat mengambat dalam pembentukan sikap keberagamaan anak. 3). Lingkungan Masyarakat Lingkungan masyarakat sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan sikap keberagamaan seseorang. Karena sebagian besar waktunya banyak dihabiskan dalam masyarakat. Sehingga segala sesuatu yang ada dalam masyarakat, baik yang langsung terlihat ataupun yang disajikan melalui media, baik koran, televisi, ataupun media lain dapat mempengaruhi seseorang (anak). 28 Lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat yang jauh dari nilai-nilai atau norma-norma agama akan sangat menghambat pembentukan sikap keberagamaan seseorang. Karena setiap individu tidak akan bisa lepas dari tiga lingkungan ini.
28
Zakiyah Darajat, Remaja, Harapan dan Tantangan, (Jakarta: CV, Ruhma, 1994), h. 84.
19
5. Pokok-pokok Sikap Keberagamaan Dalam Ajaran Islam Pokok-pokok (pilar-pilar) keberagamaan dalam ajaran Islam menurut Yusuf Al-Qardhawi secara garis besar dibagi tiga, yaitu akidah (tauhid), ibadah dan akhlak (moral). 29 a. Akidah Dari segi istilah, pengertian akidah sering disamakan dengan pengertian iman. Sayid Sabiq mengartikan keimanan (akidah) tersusun dari enam perkara, yaitu: 1. Ma’rifat kepada Allah, yaitu ma’rifat terhadap nama-namaNya, dan ma’rifat dengan bukti-bukti wujud atau ada-Nya serta kenyataan sifat keagaungan-Nya. 2. Ma’rifat kepada alam yang ada dibalik alam semesta yakni alam yang tidak dapat dilihat. 3. Ma’rifat kepada kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul. 4. Ma’rifat kepada para Nabi dan Rasul. 5. Ma’rifat kepada hari akhir dan peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan itu. 6. Ma’rifat kepada takdir (qadha dan qadar Allah). 30 Dengan memperhatikan penjelasan diatas, dapat terlihat jelas bahwa akidah identik dengan rukun iman. Akidah atau keimanan bertujuan untuk membersihkan hati dan perbuatan manusia dari syirik atau mengabdi kepada selain Allah. Akidah adalah masalah fundamental yang menjadi titik permulaan keislaman. Akidah adalah dasar, pondasi dan ruh bagi setiap orang dengan berpegang teguh kepadanya (akidah), maka manusia akan menjalani hidup dengan selamat (dunia dan akhirat), tetapi apabila meninggalkannya maka matilah semangat kerohanian manusia. Seruan Islam yang merupakan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai konsekuensinya, maka hanya Allah satu-satunya yang wajib disembah, tempat memohon petunjuk dan pertolongan-
29
Yusuf Al-Qordhawi, Pengantar Kajian Islam, diterj. Dari Madkhal Lima ’rifatil Islam Muqawwimatuhu, khashaishulu, ahdafuhu, mashadiru, oleh Setiwan Budi Utomo, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1997), Cet. Ke-2, h.55. 30 Sayyid Sabiq, Aqidah Islam Pola Hidup Manusia Beriman, terj. Dari oleh (Bandung: CV. Diponegoro, 1996), Cet. Ke-9, h.16-17.
20
Nya dan harus dipatuhi, semua aktivas hidup kita harus sesuai dengan perintah-Nya (disyari’atkan Allah). b. Ibadah Ibadah dalam arti umum meliputi segala kegiatan manusia yang didasarkan kepada kepatuhan, ketundukan dan keikhlasan kepada Allah swt, sedangkan dalam arti khusus, hanya mencangkup perbuatan yang tata cara serta rinciannya telah ditentukan Allah dan Rasul-nya, seperti shalat, puasa, zakat dan haji. Sedangkan dalam Al-Qur’an ibadah mempunyai beberapa pengertian dianataranya; menghambakan diri, taat dan mengabdi. 31 Ibadah adalah puncak dari segala kepatuhan. Ibadah adalah media komunikasi langsung dan integral anatara makhluk dan Khaliqnya. Ibadah juga merupakan sarana konsultatif yang memberikan pengaruh yang sangat besar antara manusia dengan Tuhannya, antara manusia dengan alam sekitar dan atara sesama manusia. 32 Ibadah bagi umat muslim berfungsi sebagai peringatan yang
menggugah
perasaan
hati,
pada
saat
hatinya
lalai,
membangkitkan ingatan dikala lupa, menumbuhkan naluri untuk giat melakukan kebaikan dan menambahnya, mengangkat derajatnya dan membebaskannya dari perbuatan syahwat dan hawa nafsu dirinya sendiri. Lingkaran ibadah dalam Islam adalah semua aspek kehidupan. Hal ini sesuai dengan dengan yang dimaksud dalam kandungan surat al-An’am, ayat 162, yaitu:
⌧ ☺
⌧
“Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Q.S. Al-An’am: 162).
31
Tim Dirasah Islamiyah Universitas Islam Jakarta, Ibadah dan Syari’ah, (Jakarta: PT Panator, 1999), Cet. Ke-1. h. 13. 32 Fathi Yakan, Sifat dan Sikap Seorang Muslim, terj: Jamaluddin Khafi, (Jakarta: PT. Bina Ilmu, 1982), Cet. Ke-1, h.13.
21
Dengan demikian jelas bahwa cakupan ibadah sangat luas, shalat, zakat, puasa, haji dan segala aktivitas lahir dan batin yang diniatkan untuk mencari keridhaan Allah swt dan mengikuti syari’at agama-Nya adalah ibadah. Ibadah bertujuan memberikan latihan rohani yang diperlukan manusia. Ibadah juga bertujuan untuk menigkatkan manusia tentang rasa keagungan akan kekuasaan Tuhan yang maha tinggi selain itu juga mengingatkan manusia tentang rasa keagungan akan kekuasaan Tuhan yang maha tinggi selain itu juga mengingatkan manusia bahwa hidup di dunia hanya sementara, sedangkan kehidupan yang abadi telah menanti yaitu kehidupan akhirat. c. Akhlak (Moral) Akhlak dalam bahasa Yunani disebut etik, berasal dari kata “ethos” yang berarti watak atau adapt. Dalam bahasa Latin disebut moral berasal dari kata “Mores” yang berarti adapt atau cara hidup. 33 Adapun pengerian akhlak dari segi istilah menurut Prof. Farid Ma’ruf, yaitu kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatanperbuatan manusia dengan mudah, karena sudah menjadi kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan terlebih dahulu. 34 Dengan kata lain, akhlak adalah suatu haiat atau bentuk keadaan jiwa yang benar-benar telah meresap dan menimbulkan perbuatan secara spontan, mudah, tetap, menerus, tanpa dibuat-buat dan memerlukan
pemikiran
atau
perenungan
dan
angan-angan.
Singkatnya akhlak adalah perbuatan yang sudah meresap dan menjadi kebiasaan yang mendarah daging dalam diri seseorang. Perbuatan itu dapat berwujud baik dan buruk adalah akal dan syari’at agama. Akhlak yang mulia adalah sasaran utama di dalam risalah Islamiyah, sebagaimana diungkapkan oleh nabi Muhammad saw 33 34
Abudin Nata, Al-Qur’an dan....,h. 36. Abudin Nata, Al-Qur’an dan...., h. 36.
22
dalam sabdanya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”. Orang yang paling berat timbangan amal baiknya di akhirat adalah orang yang paling mulia akhlaknya. Orang yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya. 35 Akidah, ibadah dan akhlak merupakan sumber pokok sikap keberagamaan dalam ajaran Islam. Akidah merupakan jalan untuk memantapkan keyakinan bahwa tiada Tuhan selain Allah, tidak ada satu makhlukpun yang bisa menyerupai-Nya dan hanya Allah-lah di atas segala-galanya. Ibadah sebagai jalan atau cara untuk berhubungan dengan Allah, baik hubungan langsung atau tidak langsung. Dan akhlak merupakan suatu bentuk dari akidah dan ibadah yaitu berupa perbuatan yang dilakukan berdasarkan keyakinan dan pengabdian terhadap Allah yang diwujudkan dalam setiap tingkah laku hidup seseorang.
C. Kerangka Berpikir Arus teknologi di Indonesia mulai terasa khususnya dalam dunia pendidikan. Sekolah-sekolah yang saat ini ada, tidak saja yang dikelola oleh pemerintah ataupun swasta kebanyakan juga dikelola oleh investor asing yang hanya menanamkan modalnya di Indonesia dalam bidang pendidikan. Sistem pembelajaran yang ditawarkan berskala internasional dengan menggunakan teknologi yang sedang berkembang saat ini. Dalam pembelajarannya mereka tidak saja menggunakan buku paket sekolah yang sudah ada, namun mereka juga menambah bahan pelajaran mereka dengan membuka situs-situs tertentu di internet. Manusia adalah homo religius (manusia beragama), akan tetapi untuk menjadikan manusia memiliki sikap keberagamaan, maka potensi tersebut memerlukan bimbingan dan pengembangan dari lingkungannya. Melihat fenomena yang ada, pemerintah berusaha meningkatkan kualitas anak didik
35
76.
Abudin Nata, Akhlak Tasauf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), Cet. Ke-5, h.
23
yang ada di sekolah-sekolah negeri dengan cara memberikan fasilitas belajar yaitu berupa komputer yang didalamnya terdapat sarana internet. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah: jika sekolah memberikan fasilitas belajar berupa internet maka akan semakin banyak informasi yang bisa diserap oleh siswa . Jika siswa memanfaatkan fasilitas internet dengan seoptimal mungkin maka mereka akan memperoleh banyak pengetahuan, jika mereka punya banyak pengetahuan maka sikap keberagamaan dapat terbentuk dengan adanya fasilitas yang telah disediakan sekolah yaitu berupa internet. Sehingga dapat diduga bahwa ada hubungan yang signifikan antara penggunaan internet dengan sikap keberagamaan.
D. Pengajuan Hipotesis Berdasarkan kajian teoritis dan preposisi di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ho = Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara penggunaan internet dengan sikap keberagamaan siswa SMUN 6 Jakarta. Hi = Ada korelasi positif yang signifikan antara penggunaan internet dengan sikap keberagamaan siswa SMUN 6 Jakarta.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMU Negeri 6 Jakarta Selatan kepada siswa kelas XI semester ganjil tahun ajaran 2008/2009. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2008. Dalam pemilihan lokasi, peneliti mempunyai beberapa pertimbangan yaitu : 1. Lokasi mudah dijangkau 2. Mendapatkan kemudahan dalam hal perizinan 3. Memungkinkan pengambilan sampel yang representatif kerena sekolahan tersebut memiliki kriteria yang berkaitan dengan judul skirpsi dan salah satu sekolah terkemuka di wilayah Jakarta Selatan.
B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik korelasional. Metode survei adalah metode penelitian untuk memperoleh fakta yang berkaitan dengan masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung dari
berbagai
kelompok atau orang. Penelitian ini dilakukan pada sebagian populasi (sampel) ditempuh dengan menyebarkan daftar pernyataan 36 .
36
Amirin, M. Tatang, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo, 2000),
h.111.
24
25
Instrumen ini disebarkan pada 50 respoden yang merupakan sampel penelitian. Survei pada umumnya dilakukan untuk mencari informasi yang jelas secara empirik dan akan digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Jelasnya, penelitian ini untuk mencari informasi tentang; “Hubungan Antara Penggunaan Internet Dengan Sikap Keberagamaan”. Studi korelasional ini digunakan untuk menemukan atau memperjelas hubungan antara dua variabel yakni; Penggunaan Internet (sebagai variabel X), dan Sikap Keberagamaan (sebagai variabel Y), melalui penggunaan koefisien korelasi.
C. Populasi dan Sampling Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang menilai karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian.37 Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa yang sedang duduk dibangku kelas XI SMAN 6 Jakarta Selatan. Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama, sehingga betul-betul mewakili populasi. Telah disebutkan bahwa populasi yang ada sebanyak 319 siswa yang beragama Islam. maka penulis mengambil 50 siswa dari jumlah populasi yang akan di jadikan sebagai sampel karena mengingat kemampuan peneliti di lihat dari tenaga, waktu, dan dana serta melihat sempit luasnya wilayah pengamatan dalam setiap subjek hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. Adapun teknik yang di gunakan adalah Proportional Strafitied random sampling, dengan cara mengundi nama-nama siswa yang ada di dalam kelas tersebut sebagai sampel agar hasil jumlahnya dapat di evaluasi secara objektif.
37
Herman Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 1992), h. 49.
26
Tabel. 1 Pengambilan Sampel Sampel No
Kelas
Populasi Frekuensi
%
1
XI IPA - 1
28
5
8.77
2
XI IPA - 2
29
5
9.11
3
XI IPA - 3
28
5
8. 77
4
XI IPA - 4
28
5
8. 77
5
XI IPA - 5
35
5
10.97
6
XI IPS - 1
36
5
11.29
7
XI IPS - 2
31
5
9.78
8
XI IPS - 3
33
5
10.34
9
XI IPS - 4
32
5
10.15
10
XI IPS - 5
39
5
12.21
Jumlah
319
50
100%
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah sesuatu yang mempunyai nilai dan menjadi obyek penelitian. Dengan demikian, dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel yaitu penggunaan internet sebagai variabel bebas (Independent Variabel) sedangkan sikap keberagamaan sebagai variabel terikat (Dependent Variabel). 1. Penggunaan Internet (X). Internet merupakan jaringan dari beberapa komputer yang bisa berkomunikasi satu sama lainnya. Jaringan yang ada di internet merupakan jaringan global yang tersambung diseluruh dunia yang memungkinkan kita dapat berkomunikasi dimanapun berada.
27
Tabel. 2 Kisi-kisi Instrumen Variabel Penggunaan Internet No
Indikator
1
Penggunaan internet didalam sekolah
1,2,3,5
2
Penggunaan internet diluar sekolah
8,9,10,11
3
Penggunaan internet pelajaran Agama
pada
4
Penggunaan internet pelajaran Agama
diluar
(+)
jam
Total
(−) 4,6,7
7
12,13,14,
8
15
16,17,18, 20,21,22,
7
19 jam
23,24,25, 26,27
28,29,30
8
Jumlah
30
2. Sikap keberagamaan (Y) Sikap keberagamaan yang di maksud adalah kondisi keimanan dan keyakinan seseorang yang terdalam, terhadap ajaran-ajaran agamanya kemudian direalisasikan dalam setiap sikap dan perilaku hidupnya.
Tabel. 3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Sikap Keberagamaan No 1 2 3 4 5
Indikator Keterlibatan Ritual (Ritual Involment) Keterlibatan Ideologis (Ideological Involvement) Keterlibatan Intelektual (Intelectual Involvement) Keterlibatan Pengamalan (Exsperimental Involvement) Keterlibatan Konsekuen (Consequetial Involvement)
(+)
(−)
Total
1,2,3
4,5,6
6
7,8,9
10,11,12
6
13,15
14,16,17
5
18,19,20
21,22,23
6
24,25,26,27
28,29,30
7
28
Jumlah
30
E. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dari perpustakan digunakan sebagai teori yang dijadikan pedoman oleh penulis untuk melakukan penelitian lapangan. Adapun data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya diolah dan dianalisa untuk mengungkapkan pokok masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dalam menganalisa hasil penelitian berupa "Hubungan Antara Penggunaan Internet Dengan Sikap Keberagamaan" digunakan analisa kuantitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud
angka,
dengan
cara
menjumlahkan,
mengklasifikasikan,
mentabulasikan dan selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan data statistik. Untuk mendapatkan data-data yang berkenaan dengan penelitian ini peneliti menggunakan teknik : 1. Observasi Seltiz Wrighman dan Cook mendefinisikan observasi sebagai “penelitian, pengubahan, pencatatan, dan pengadaan serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme, sesuai dengan tujuan empiris”. Teknik ini penulis gunakan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai bentuk konkrit pengaruh dari hasil penggunaan internet terhadap hasil belajar siswa di SMAN 6 Jakarta. 2. Angket Teknik angket adalah “cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal menandai atau mengisinya dengan mudah dan cepat”. Skala sikap yang digunakan adalah model Likert dengan jumlah pernyataan sebanyak 60 butir dan mempunyai rentangan skor satu sampai lima. Skala sikap tersusun atas pernyataan positif (+) dan negatif (−). Untuk pernyataan positif berjalan dari selalu sampai tidak pernah adalah lima sampai
29
dengan satu, sedang untuk pernyataan negatif skor berjalan sebaliknya. Seperti terlihat pada tabel. 4. Tabel. 4 Skor Pernyataan PILIHAN
POSITIF (+)
NEGATIF (−)
SS : Sangat Setuju S : Setuju TT : Tidak Tahu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
5 4 3 2 1
1 2 3 4 5
3. Dokumentasi Dokumentasi adalah arsip catatan sejumlah data yang bersifat tulisan seperti catatan atau laporan.
F. Deskriptif Data Setelah pengumpulan data dilakukan, tahap berikutnya data tersebut dianalisa dengan analisa kuantitatif secara deskriptif analisis yang sebelumnya telah ditentukan prosentasenya dengan menggunakan rumusnya distribusi frekuensi: Rumus : P =
F x 100 % N
Keterangan: Ρ = Presentasi
F = Frekuensi N = Banyaknya Responden
Untuk lebih memudahkan dalam menyimpulkan hasil penelitian dari setiap variabel, maka dari jawaban angket yang berupa angka dideskripsikan dengan kata-kata.
30
G. Analisis Data Menganalisis hubungan antara variabel X dengan variabel Y, digunakan Teknik Analisa Korelasional dengan Product Moment, cara operasional data dilakukan melalui tahap sebagai berikut : 38 1. Mencari angka korelasi dengan rumus: rxy =
{NΣX
NΣXY − (ΣX )(ΣY ) 2
}{
− (ΣX ) NΣY 2 − (ΣY ) 2
2
}
Keterangan:
rxy
= Angka indeks korelasi "r" product moment
Σx
= Jumlah skor dalam sebaran X (penggunaan internet)
Σy
= Jumlah skor dalam sebaran Y (sikap keberagamaan)
Σxy
= Jumlah hasil kali skor X dengan skor Y
Σx
= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X
Σy
= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y
Ν
= Banyaknya subyek (Number of Cases)
2. Memberikan interpretasi terhadap rxy yaitu: a. Memberikan interpretasi sederhana dengan cara mencocokkan hasil perhitungan dengan indeks korelasi "r" product moment. b. Interpretasi terhadap indeks korelasi product moment dengan jalan berjalan berkonsultasi pada tabel nilai "r" product moment. Apabila cara ini akan ditempuh
maka prosedur yang akan dilalui adalah
sebagai berikut : 1). Merumuskan Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nol (Ho). 2). Menguji kebenaran dari hipotesa yang telah dirumuskan dengan jalan membandingkan besarnya "r" product moment dengan "r" 38
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Pt Rajawali Press, 2001), h. 180.
31
yang tercantum dalam tabel (r) pada taraf signifikansi 5% namun terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau Degrees or Freedomnya (df). Rumusnya : df = N - nr Keterangan : df N
: Degree of Freedom (derajat bebas). : Jumlah subyek penelitian (sampel).
nr : Jumlah variabel. Setelah memberikan interpretasi dengan menggunakan nilai r tabel. Langkah selanjutnya yakni mencari kontribusi yang diberikan variabel X terhadap variabel Y, dalam hal ini penulis mengunakan rumus sebagai berikut : 39
KD = r 2 × 100% Keterangan : KD : Koofisien Determinasi X terhadap variabel Y. r2
: Kuadrat dan Indeks korelasi.
H. Hipotesis Statistik Adapun hipotesis statistik yang akan diuji adalah sebagai berikut : Ho : p = 0
Ha : p > 0 Keterangan : Ho : Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara penggunaan internet dengan sikap keberagamaan. Ha : Ada hubungan positif yang signifikan antara penggunaan internet dengan sikap keberagamaan.
39
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 1996), h. 321.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Profil Sekolah 1. Sejarah Pada tahun 1952 di Kebayoran Baru berdirilah suatu Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas (SMA) swasta. Pada tanggal 1 Agustus 1952, sekolah ini mendapat status "Negeri" yang kemudian disebut dengan SMA Negeri II ABC. Pada tahun pelajaran 1954/ 1955, SMA ini berganti nama dengan SMA Negeri VI ABC. Kemudian sejalan dengan berubahnya sistem pendidikan, yaitu dengan munculnya SMA Gaya Baru, maka pada tahun pelajaran 1964/ 1965 SMA Negeri VI ABC berganti nama dengan SMA Negeri 6. Kemudian dengan adanya sistem pendidikan yang baru, maka SMA ini berganti nama dengan SMU Negeri 6 Jakarta hingga sekarang. Sekolah ini berlokasi di Jalan Bulungan. Kemudian pada tanggal 1 Januari 1969 sampai sekarang, SMU Negeri 6 menempati gedung baru yang berlokasi di Jalan Mahakam I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
2. Visi dan Misi Sebagai lembaga pendidikan yang memiliki cita-cita dasar yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, tentunya SMUN 6 Jakarta memiliki Visi dan Misi dalam menjalankan aktivitasnya yaitu mendidik, membina serta mengarahkan siswa-siswanya. Adapaun visi dan misi dari SMUN 6 Jakarta adalah sebagai berikut:
32
33
VISI
: Unggul Berprestasi Santun Berperilaku
MISI
: Membimbing siswa untuk 1. Menguasai ilmu pengetahuan, kemampuan analisis, mampu menentukan pilihan dan gemar belajar. 2. Memiliki akhlak mulia (moral, religius) dan sopan santun. 3. Memiliki daya kreatif, rajin, suka bekerja keras dan tahan uji 4. Memiliki toleransi terhadap perbedaan dalam persatuan Indonesia yang demokratis dan pluralistik. 5. Memiliki ketrampilan yang bermanfaat dalam mengelola sumber daya alam dan menjaga kelestarian lingkungan.
B. Deskriptif Data Setelah data-data yang masuk dalam angket diolah melalui editing dan scoring, maka langkah berikutnya adalah menyajikan data tersebut dalam bentuk tabel dengan menggunakan rumus presentase. Berikut ini peneliti akan sajikan hasil angket berdasarkan prosentase jawaban. Data yang diperoleh dari angket kemudian ditabulasikan dan selanjutnya diubah dalam bentuk prosentase. Untuk memudahkan menganalisa data hasil penelitian tersebut, maka setiap item soal dibuat melalui suatu tabulasi yang disesuaikan dengan teknik analisis sehingga dapat ditarik kesimpulan dari masalah yang diteliti. Dari hasil penelitian diperoleh hasil sebagai berikut:
Ρ=
F × 100% N
Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi N = Number of Cases (Banyaknya Individu)
34
1. Deskriptif Data Variabel X (Penggunaan Internet) Tabel. 5 Keberadaan internet disekolah No
1
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
18
36
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
26 2 2 2 50
52 4 4 4 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 18 orang (36 %) menyatakan sangat setuju, 26 orang (52 %) menyatakan setuju, 2 orang (4 %) menyatakan tidak tahu, 2 orang (4 %) menyatakan tidak setuju, 2 orang (4 %) menyatakan sangat tidak setuju, keberadaan internet disekolah.
Tabel. 6 Fasilitas yang ada disekolah harus dimanfaatkan No
2
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
30
60
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
20 0 0 0 50
40 0 0 0 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 30 orang (60 %) menyatakan sangat setuju, 20 orang (40 %) menyatakan setuju, 0 orang (0 %) menyatakan tidak tahu, 0 orang (0 %) menyatakan tidak setuju, 0 orang (0 %) menyatakan sangat tidak setuju, fasilitas yang ada disekolah harus dimanfaatkan.
35
Tabel. 7 Penggunaan internet pada saat ini sangat dibutuhkan oleh sekolah No
3
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
33
66
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
16 1 0 0 50
32 2 0 0 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 33 orang (66 %) menyatakan sangat setuju, 16 orang (32 %) menyatakan setuju, 1 orang (2 %) menyatakan tidak tahu, 0 orang (0 %) menyatakan tidak setuju, 0 orang (0 %) menyatakan sangat tidak setuju, Penggunaan internet pada saat ini sangat dibutuhkan oleh sekolah.
Tabel. 8 Guru agama tidak berhak melarang, jika siswa mengakses internet didalam sekolah No
4
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
14
28
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
21 9 4 2 50
42 18 8 4 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 2 orang (4 %) menyatakan sangat setuju, 4 orang (8 %) menyatakan setuju, 9 orang (18 %) menyatakan tidak tahu, 21 orang (42 %) menyatakan tidak setuju, 14 orang (28 %) menyatakan sangat tidak setuju. Guru agama tidak berhak melarang, jika siswa mengakses internet didalam sekolah.
36
Tabel. 9 Browsing mencari situs keberagaaman disekolah No
5
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
0
0
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
17 17 12 4 50
34 34 24 8 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 0 orang (0 %) menyatakan sangat setuju, 17 orang (34 %) menyatakan setuju, 17 orang (34 %) menyatakan tidak tahu, 12 orang (24 %) menyatakan tidak setuju, 4 orang (8 %) menyatakan sangat tidak setuju, browsing mencari situs keberagamaan disekolah.
Tabel. 10 Siswa bebas menggunakan internet No
6
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
11
22
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
15 6 17 1 50
30 12 34 2 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 11 orang (22 %) menyatakan sangat setuju, 15 orang (30 %) menyatakan setuju, 6 orang (12 %) menyatakan tidak tahu, 17 orang (34 %) menyatakan tidak setuju, 1 orang (2 %) menyatakan sangat tidak setuju, siswa bebas menggunakan internet.
37
Tabel. 11 Karena kurang optimal, internet disekolah tidak digunakan No
7
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
5
10
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
18 7 15 5 50
36 14 30 10 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 5 orang (10 %) menyatakan sangat setuju, 18 orang (36 %) menyatakan setuju, 7 orang (14 %) menyatakan tidak tahu, 15 orang (30 %) menyatakan tidak setuju, 5 orang (10 %) menyatakan sangat tidak setuju, karena kurang optimal internet disekolah tidak digunakan.
Tabel. 12 Sering mengakses internet diluar waktu sekolah No
8
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
18
36
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
26 4 1 1 50
52 8 2 2 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 18 orang (36 %) menyatakan sangat setuju, 26 orang (52 %) menyatakan setuju, 4 orang (8 %) menyatakan tidak tahu, 1 orang (2 %) menyatakan tidak setuju, 1 orang (2 %) menyatakan sangat tidak setuju, sering mengakses internet diluar waktu sekolah.
38
Tabel. 13 Menyempatkan diri untuk mengakses internet dalam seminggu No
Alternatif Jawaban
9
F
%
Sangat Setuju
17
34
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
25 3 5 0 50
50 6 10 0 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 17 orang (34 %) menyatakan sangat setuju, 25 orang (50 %) menyatakan setuju, 3 orang (6 %) menyatakan tidak tahu, 5 orang (10 %) menyatakan tidak setuju, 0 orang (0 %) menyatakan sangat tidak setuju, menyempatkan diri untuk mengakses internet dalam seminggu.
Tabel. 14 Orang tua membolehkan untuk mengakses internet No
10
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
1
2
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
3 2 23 21 50
6 4 46 42 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 1 orang (2 %) menyatakan sangat setuju, 3 orang (6 %) menyatakan setuju, 2 orang (4 %) menyatakan tidak tahu, 23 orang (46 %) menyatakan tidak setuju, 21 orang (42 %) menyatakan sangat tidak setuju, orang tua membolehkan untuk mengakses internet.
39
Tabel. 15 Chatting/mengirim email pada situs yang berkaitan dengan agama No
11
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
1
2
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
10 9 25 5 50
20 18 50 10 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 1 orang (2 %) menyatakan sangat setuju, 10 orang (20 %) menyatakan setuju, 9 orang (18 %) menyatakan tidak tahu, 25 orang (50 %) menyatakan tidak setuju, 5 orang (10 %) menyatakan sangat tidak setuju, chatting/mengirim email pada situs yang berkaitan tentang agama.
Tabel. 16 Malas untuk browsing pada situs keagamaan No
12
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
2
4
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
15 11 15 7 50
30 22 30 14 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 2 orang (4 %) menyatakan sangat setuju, 15 orang (30 %) menyatakan setuju, 11 orang (22 %) menyatakan tidak tahu, 15 orang (30 %) menyatakan tidak setuju, 7 orang (14 %) menyatakan sangat tidak setuju, malas untuk browsing pada situs keagamaan.
40
Tabel. 17 Enggan mengakses internet jika diluar sekolah No
13
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
0
0
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
5 6 25 14 50
10 12 50 28 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 0 orang (0 %) menyatakan sangat setuju, 5 orang (10 %) menyatakan setuju, 6 orang (12 %) menyatakan tidak tahu, 25 orang (50 %) menyatakan tidak setuju, 14 orang (28 %) menyatakan sangat tidak setuju, enggan mengakses internet jika diluar sekolah.
Tabel. 18 Lebih baik mencari situs keagamaan dirumah dari pada disekolah No
14
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
2
4
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
19 9 15 5 50
38 18 30 10 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 2 orang (4 %) menyatakan sangat setuju, 19 orang (38 %) menyatakan setuju, 9 orang (18 %) menyatakan tidak tahu, 15 orang (30 %) menyatakan tidak setuju, 5 orang (10 %) menyatakan sangat tidak setuju, lebih baik mencari situs keagamaan dirumah dari pada disekolah.
41
Tabel. 19 Tidak ingat waktu jika mencari situs keagamaan dirumah No
15
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
1
2
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
6 19 17 7 50
12 38 34 14 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 1 orang (2 %) menyatakan sangat setuju, 6 orang (12 %) menyatakan setuju, 19 orang (38 %) menyatakan tidak tahu, 17 orang (34 %) menyatakan tidak setuju, 7 orang (14 %) menyatakan sangat tidak setuju, tidak ingat waktu jika mencari situs keagamaan dirumah.
Tabel. 20 Guru agama menugaskan mencari bahan ajar melalui internet No
16
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
21
42
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
19 4 5 1 50
38 8 10 2 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 21 orang (42 %) menyatakan sangat setuju, 19 orang (38 %) menyatakan setuju, 4 orang (8 %) menyatakan tidak tahu, 5 orang (10 %) menyatakan tidak setuju, 1 orang (2 %) menyatakan sangat tidak setuju, Guru agama menugaskan mencari bahan ajar melalui internet.
42
Tabel. 21 Guru membolehkan siswa untuk mengakses internet No
17
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
7
14
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
8 12 17 6 50
16 22 34 12 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 7 orang (14 %) menyatakan sangat setuju, 8 orang (16 %) menyatakan setuju, 12 orang (22 %) menyatakan tidak tahu, 17 orang (34 %) menyatakan tidak setuju, 6 orang (12 %) menyatakan sangat tidak setuju, guru membolehkan siswa untuk mengakses internet.
Tabel. 22 Guru agama bersama siswa mengakses internet untuk mencari informasi No
18
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
10
20
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
13 12 14 1 50
26 24 28 2 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 10 orang (20 %) menyatakan sangat setuju, 13 orang (26 %) menyatakan setuju, 12 orang (24 %) menyatakan tidak tahu, 14 orang (28 %) menyatakan tidak setuju, 1 orang (2 %) menyatakan sangat tidak setuju, guru agama bersama siswa mengakses internet untuk mencari informasi.
43
Tabel. 23 Mencari bahan ajar atau tugas melalui situs google No
19
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
6
12
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
20 9 12 3 50
40 18 24 6 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 6 orang (12 %) menyatakan sangat setuju, 20 orang (40 %) menyatakan setuju, 9 orang (18 %) menyatakan tidak tahu, 9 orang (18 %) menyatakan tidak setuju, 12 orang (24 %) menyatakan sangat tidak setuju, Mencari bahan ajar atau tugas melalui situs google. Tabel. 24 Lebih baik mengakses internet dari pada mengikuti pelajaran agama
No
20
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
5
10
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
7 6 26 4 50
14 12 52 12 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 30 orang (60 %) menyatakan sangat setuju, 20 orang (40 %) menyatakan setuju, 0 orang (0 %) menyatakan tidak tahu, 0 orang (0 %) menyatakan tidak setuju, 0 orang (0 %) menyatakan sangat tidak setuju, lebih baik mengakses internet dari pada mengikuti pelajaran agama.
44
Tabel. 25 Banyaknya situs keagamaan yang ada diinternet No
21
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
8
16
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
14 10 16 2 50
28 20 32 4 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 8 orang (16 %) menyatakan sangat setuju, 14 orang (28 %) menyatakan setuju, 10 orang (20 %) menyatakan tidak tahu, 16 orang (32 %) menyatakan tidak setuju, 2 orang (4 %) menyatakan sangat tidak setuju, banyaknya situs keagamaan yang ada diinternet.
Tabel. 26 Merasa ragu saat membuka situs keagamaan yang tidak saya ketahui No
22
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
4
8
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
23 12 8 3 50
46 24 16 6 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 4 orang (8 %) menyatakan sangat setuju, 23 orang (46 %) menyatakan setuju, 12 orang (24 %) menyatakan tidak tahu, 8 orang (16 %) menyatakan tidak setuju, 3 orang (6 %) menyatakan sangat tidak setuju, Merasa ragu saat membuka situs keagamaan yang tidak saya ketahui.
45
Tabel. 27 Guru agama memberitahukan kepada siswanya, ada situs yang menyesatkan No
23
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
7
14
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
12 15 12 4 50
24 30 24 8 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 7 orang (14 %) menyatakan sangat setuju, 12 orang (24 %) menyatakan setuju, 15 orang (30 %) menyatakan tidak tahu, 12 orang (24 %) menyatakan tidak setuju, 4 orang (8 %) menyatakan sangat tidak setuju, guru agama memberitahukan kepada siswanya, ada situs yang menyesatkan.
Tabel. 28 Google membantu saya untuk mendapatkan bahan pelajaran agama No
24
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
20
40
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
25 3 2 0 50
50 6 4 0 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 20 orang (40 %) menyatakan sangat setuju, 25 orang (40 %) menyatakan setuju, 3 orang (6 %) menyatakan tidak tahu, 2 orang (4 %) menyatakan tidak setuju, 0 orang (0 %) menyatakan sangat tidak setuju, google membantu saya untuk mendapatkan bahan pelajaran agama.
46
Tabel. 29 Mendapatkan bahan pelajaran agama yang diperlukan melalui google No
25
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
19
38
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
23 6 1 1 50
46 12 2 2 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 19 orang (38 %) menyatakan sangat setuju, 23 orang (46 %) menyatakan setuju, 6 orang (12 %) menyatakan tidak tahu, 1 orang (2 %) menyatakan tidak setuju, 1 orang (2 %) menyatakan sangat tidak setuju, mendapatkan bahan pelajaran agama yang diperlukan melalui google.
Tabel. 30 Mendapatkan kesulitan saat mencari situs keagamaan No
26
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
3
6
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
13 8 19 7 50
26 16 38 14 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 3 orang (6 %) menyatakan sangat setuju, 13 orang (26 %) menyatakan setuju, 8 orang (18 %) menyatakan tidak tahu, 19 orang (38 %) menyatakan tidak setuju, 7 orang (14 %) menyatakan sangat tidak setuju, mendapatkan kesulitan saat mencari situs keagamaan.
47
Tabel. 31 Sering bertukar pengetahuan tentang agama melalui internet No
27
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
6
12
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
16 16 11 1 50
32 32 22 2 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 6 orang (12 %) menyatakan sangat setuju, 16 orang (32 %) menyatakan setuju, 16 orang (32 %) menyatakan tidak tahu, 11 orang (22 %) menyatakan tidak setuju, 1 orang (2 %) menyatakan sangat tidak setuju, sering bertukar pengetahuan tentang agama melalui internet.
Tabel. 32 Guru agama tidak mengizinkan siswanya untuk mengakses internet No
28
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
2
4
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
4 8 25 11 50
6 26 52 22 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 2 orang (4 %) menyatakan sangat setuju, 3 orang (6 %) menyatakan setuju, 13 orang (26 %) menyatakan tidak tahu, 26 orang (52 %) menyatakan tidak setuju, 11 orang (22 %) menyatakan sangat tidak setuju, guru agama tidak mengizinkan siswanya untuk mengakses internet.
48
Tabel. 33 Tidak mengetahui tentang adanya situs-situs yang bernuansa agama No
29
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
2
4
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
5 4 28 11 50
10 8 56 22 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 2 orang (4 %) menyatakan sangat setuju, 5 orang (10 %) menyatakan setuju, 4 orang (8 %) menyatakan tidak tahu, 28 orang (56 %) menyatakan tidak setuju, 11 orang (22 %) menyatakan sangat tidak setuju, tidak mengetahui tentang adanya situs-situs yang bernuansa agama.
Tabel. 34 Internet disekolah hanya untuk menghabiskan waktu No
30
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
3
6
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
8 6 23 10 50
16 12 46 20 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 3 orang (6 %) menyatakan sangat setuju, 8 orang (16 %) menyatakan setuju, 6 orang (12 %) menyatakan tidak tahu, 23 orang (46 %) menyatakan tidak setuju, 10 orang (20 %) menyatakan sangat tidak setuju, Internet disekolah hanya untuk menghabiskan waktu.
49
Data hasil angket penggunaan internet (variabel X) yang diberikan −
kepada 50 responden diperoleh rentangan nilai 88 – 122 dengan rata-rata ( X ) sebesar 105.56, simpangan baku ( S x ) sebesar 60.45 dan varians ( S x2 ) sebesar 3653.82. (Lihat lampiran. 2). Penyajian data dalam bentuk distribusi frekwensi dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel. 35 Hasil Angket Penggunaan Internet (X) Frekwensi No Interval Relative Absolut (%) 1 88 - 94 4 8 2 95 - 101 13 26 3 102 - 108 12 24 4 109 - 115 17 34 5 116 - 122 4 8 Jumlah 50 100 Adapun penyebaran datanya dapat dilihat pada grafik histogram dan
poligon dibawah ini: 18 16 14 12 10 8 6 4 2 87.5
94.5
101.5
108.5
105.5
Gambar. 1 Histrogram & Poligon Frekwensi Pengunaan Internet
50
2. Deskriptif Data Variabel Y (Sikap Keberagamaan) Tabel. 36 Melaksanakan shalat wajib tepat waktu No
1
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
28
56
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
18 2 1 1 50
36 4 2 2 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 28 orang (56 %) menyatakan sangat setuju, 18 orang (36 %) menyatakan setuju, 2 orang (4 %) menyatakan tidak tahu, 1 orang (2 %) menyatakan tidak setuju, 1 orang (2 %) menyatakan sangat tidak setuju, melaksanakan shalat wajib tepat waktu. Tabel. 37 Senang membaca dan memahami makna dari kitab suci al-Qur’an No
2
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
18
36
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
22 5 4 1 50
44 10 8 2 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 18 orang (36 %) menyatakan sangat setuju, 22 orang (44%) menyatakan setuju, 5 orang (10 %) menyatakan tidak tahu, 4 orang (8 %) menyatakan tidak setuju, 1 orang (2 %) menyatakan sangat tidak setuju, senang membaca dan memahami makna dari kitab suci alQur’an.
51
Tabel. 38 Dengan berpuasa dapat melatih kesabaran No
3
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
35
70
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
14 0 1 0 50
28 0 2 0 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 35 orang (70 %) menyatakan sangat setuju, 14 orang (28 %) menyatakan setuju, 0 orang (0 %) menyatakan tidak tahu, 1 orang (2 %) menyatakan tidak setuju, 0 orang (0 %) menyatakan sangat tidak setuju, dengan berpuasa dapat melatih kesabaran.
Tabel. 39 Shalat wajib, sangat menyita waktu No
4
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
0
0
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
0 4 12 34 50
0 8 24 68 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 0 orang (0 %) menyatakan sangat setuju, 0 orang (0 %) menyatakan setuju, 4 orang (8 %) menyatakan tidak tahu, 12 orang (24 %) menyatakan tidak setuju, 34 orang (68 %) menyatakan sangat tidak setuju, shalat wajib, sangat menyita waktu. .
52
Tabel. 40 Puasa dibulan Ramadhan hanya membuat saya lemah dan malas No
5
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
0
0
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
3 1 20 26 50
6 2 40 52 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 0 orang (0 %) menyatakan sangat setuju, 3 orang (6 %) menyatakan setuju, 1 orang (2 %) menyatakan tidak tahu, 20 orang (40 %) menyatakan tidak setuju, 26 orang (52 %) menyatakan sangat tidak setuju, puasa dibulan Ramadhan hanya membuat saya lemah dan malas.
Tabel. 41 Jarang membaca al-Qur’an karena sulit dibaca No
6
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
1
2
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
5 2 30 12 50
10 4 60 24 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 1 orang (2 %) menyatakan sangat setuju, 5 orang (10 %) menyatakan setuju, 2 orang (4 %) menyatakan tidak tahu, 30 orang (60 %) menyatakan tidak setuju, 12 orang (24 %) menyatakan sangat tidak setuju, jarang membaca al-Qur’an karena sulit dibaca.
53
Tabel. 42 Didalam agama saya, dianjurkan untuk menghargai orang lain No
7
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
39
78
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
11 0 0 0 50
22 0 0 0 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 39 orang (78 %) menyatakan sangat setuju, 11 orang (22 %) menyatakan setuju, 0 orang (0 %) menyatakan tidak tahu, 0 orang (0 %) menyatakan tidak setuju, 0 orang (0 %) menyatakan sangat tidak setuju, didalam agama saya, dianjurkan untuk menghargai orang lain.
Tabel. 43 Perbuatan anarkis tidak diperbolehkan oleh semua agama No
8
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
28
56
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
17 3 1 1 50
34 6 2 2 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 28 orang (56 %) menyatakan sangat setuju, 17 orang (34 %) menyatakan setuju, 3 orang (6 %) menyatakan tidak tahu, 1 orang (2 %) menyatakan tidak setuju, 1 orang (2 %) menyatakan sangat tidak setuju, perbuatan anarkis tidak diperbolehkan oleh semua agama.
54
Tabel. 44 Memegang teguh keyakinan penting, tetapi Musyawarah (toleransi) juga perlu No
9
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
20
40
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
30 0 0 0 50
60 0 0 0 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 20 orang (40 %) menyatakan sangat setuju, 30 orang (60 %) menyatakan setuju, 0 orang (0 %) menyatakan tidak tahu, 0 orang (0 %) menyatakan tidak setuju, 0 orang (0 %) menyatakan sangat tidak setuju, Memegang teguh keyakinan penting, tetapi Musyawarah (toleransi) juga perlu.
Tabel. 45 Selain agama yang saya anut, tidak diajarkan kebaikan No
10
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
0
0
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
2 5 23 20 50
4 10 46 40 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 0 orang (0 %) menyatakan sangat setuju, 2 orang (4 %) menyatakan setuju, 5 orang (10 %) menyatakan tidak tahu, 23 orang (46 %) menyatakan tidak setuju, 20 orang (40 %) menyatakan sangat tidak setuju, Selain agama yang saya anut, tidak diajarkan kebaikan.
55
Tabel. 46 Tidak mau berteman yang berbeda agama No
11
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
0
0
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
0 0 18 32 50
0 0 36 64 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 0 orang (0 %) menyatakan sangat setuju, 0 orang (0 %) menyatakan setuju, 0 orang (0 %) menyatakan tidak tahu, 18 orang (36 %) menyatakan tidak setuju, 32 orang (64 %) menyatakan sangat tidak setuju, Tidak mau berteman yang berbeda agama.
Tabel. 47 Malu menjadi seorang muslim, karena sering disebut sebagai “Teroris” No
12
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
0
0
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
0 0 17 33 50
0 0 34 66 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 0 orang (0 %) menyatakan sangat setuju, 0 orang (0 %) menyatakan setuju, 0 orang (0 %) menyatakan tidak tahu, 17 orang (34 %) menyatakan tidak setuju, 33 orang (66 %) menyatakan sangat tidak setuju, Malu menjadi seorang muslim, karena sering disebut sebagai “Teroris”.
56
Tabel. 48 Setelah kematian percaya adanya kehidupan, yaitu alam “Kubur” No
13
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
31
62
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
18 1 0 0 50
36 2 0 0 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 31 orang (62 %) menyatakan sangat setuju, 1 orang (2 %) menyatakan setuju, 0 orang (0 %) menyatakan tidak tahu, 0 orang (0 %) menyatakan tidak setuju, 0 orang (0 %) menyatakan sangat tidak setuju, Setelah kematian percaya adanya kehidupan, yaitu alam “Kubur”.
Tabel. 49 I’Dul Adha dirayakan pada tanggal 19 Dzulhijah No
14
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
1
2
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
2 9 9 29 50
4 18 18 58 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 1 orang (2 %) menyatakan sangat setuju, 2 orang (4 %) menyatakan setuju, 9 orang (18 %) menyatakan tidak tahu, 9 orang (18 %) menyatakan tidak setuju, 29 orang (58 %) menyatakan sangat tidak setuju, I’Dul Adha dirayakan pada tanggal 19 Dzulhijah.
57
Tabel. 50 Abu Bakar as-Shiddiq adalah “Khalifah” setelah nabi Muhammad saw wafat No
15
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
9
18
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
19 17 5 0 50
38 34 10 0 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 9 orang (18 %) menyatakan sangat setuju, 19 orang (38 %) menyatakan setuju, 17 orang (34 %) menyatakan tidak tahu, 5 orang (10 %) menyatakan tidak setuju, 0 orang (0 %) menyatakan sangat tidak setuju, Abu Bakar as-Shiddiq adalah “Khalifah” setelah nabi Muhammad saw wafat.
Tabel. 51 Pelajaran agama sangat membosankan No
16
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
1
2
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
3 4 29 13 50
6 8 58 26 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 1 orang (2 %) menyatakan sangat setuju, 3 orang (6 %) menyatakan setuju, 4 orang (8 %) menyatakan tidak tahu, 29 orang (58 %) menyatakan tidak setuju, 13 orang (26 %) menyatakan sangat tidak setuju, pelajaran agama sangat membosankan.
58
Tabel. 52 Zakat fitrah boleh dibayar kapan saja (diluar bulan Ramadhan) No
17
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
0
0
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
4 9 20 17 50
8 18 40 34 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 0 orang (0 %) menyatakan sangat setuju, 4 orang (8 %) menyatakan setuju, 9 orang (18 %) menyatakan tidak tahu, 20 orang (40 %) menyatakan tidak setuju, 17 orang (34 %) menyatakan sangat tidak setuju, zakat fitrah boleh dibayar kapan saja (diluar bulan Ramadhan).
Tabel. 53 Pengetahuan tentang agama sering saya dapatkan melalui internet No
18
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
3
6
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
25 7 14 1 50
50 14 28 2 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 3 orang (6 %) menyatakan sangat setuju, 25 orang (50 %) menyatakan setuju, 7 orang (14 %) menyatakan tidak tahu, 14 orang (28 %) menyatakan tidak setuju, 1 orang (2 %) menyatakan sangat tidak setuju, pengetahuan tentang agama sering saya dapatkan melalui internet.
59
Tabel. 54 Sejak kecil saya sudah diajarkan tata cara shalat No
19
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
31
62
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
17 0 2 0 50
34 0 4 0 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 31 orang (62 %) menyatakan sangat setuju, 17 orang (34 %) menyatakan setuju, 0 orang (0 %) menyatakan tidak tahu, 2 orang (4 %) menyatakan tidak setuju, 0 orang (0 %) menyatakan sangat tidak setuju, Sejak kecil saya sudah diajarkan tata cara shalat.
Tabel. 55 Orang tua mengajarkan agar selalu berbagi dengan orang lain No
20
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
26
52
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
21 1 2 0 50
42 2 4 0 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 26 orang (52 %) menyatakan sangat setuju, 21orang (42 %) menyatakan setuju, 1 orang (2 %) menyatakan tidak tahu, 2 orang (4 %) menyatakan tidak setuju, 0 orang (0 %) menyatakan sangat tidak setuju, orang tua mengajarkan agar selalu berbagi dengan orang lain.
60
Tabel. 56 Tidak usah banyak berdo’a, karena hidup sudah ditakdirkan Allah swt No
21
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
0
0
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
0 4 13 33 50
0 8 26 66 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 0 orang (0 %) menyatakan sangat setuju, 0 orang (0 %) menyatakan setuju, 4 orang (8 %) menyatakan tidak tahu, 13 orang (26 %) menyatakan tidak setuju, 33 orang (66 %) menyatakan sangat tidak setuju, tidak usah banyak berdo’a, karena hidup sudah ditakdirkan Allah swt.
Tabel. 57 Karena jauh dari masjid, lebih baik mengerjakan shalat sendiri dirumah No
22
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
3
6
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
13 11 20 3 50
26 22 40 6 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 3 orang (6 %) menyatakan sangat setuju, 13 orang (26 %) menyatakan setuju, 11 orang (22 %) menyatakan tidak tahu, 20 orang (40 %) menyatakan tidak setuju, 3 orang (6 %) menyatakan sangat tidak setuju, karena jauh dari masjid, lebih baik mengerjakan shalat sendiri dirumah.
61
Tabel. 58 Sejak kecil sudah terbiasa berbohong kepada orang lain No
23
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
1
2
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
5 3 21 20 50
10 6 42 40 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 1 orang (2 %) menyatakan sangat setuju, 5 orang (10 %) menyatakan setuju, 3 orang (6 %) menyatakan tidak tahu, 21 orang (42 %) menyatakan tidak setuju, 20 orang (40 %) menyatakan sangat tidak setuju, sejak kecil sudah terbiasa berbohong kepada orang lain.
Tabel. 59 Setiap melakukan kesalahan kepada orang lain selalu meminta maaf No
24
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
19
38
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
29 0 1 1 50
58 0 2 2 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 19 orang (38 %) menyatakan sangat setuju, 29 orang (58 %) menyatakan setuju, 0 orang (0 %) menyatakan tidak tahu, 1 orang (2 %) menyatakan tidak setuju, 1 orang (2 %) menyatakan sangat tidak setuju, setiap melakukan kesalahan kepada orang lain selalu meminta maaf.
62
Tabel. 60 Jika ada yang mengajak berbuat jahat, selalu saya tolak No
25
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
10
20
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
29 8 2 1 50
58 16 4 2 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 10 orang (20 %) menyatakan sangat setuju, 29 orang (58 %) menyatakan setuju, 8 orang (16 %) menyatakan tidak tahu, 2 orang (4 %) menyatakan tidak setuju, 1 orang (2 %) menyatakan sangat tidak setuju, jika ada yang mengajak berbuat jahat, selalu saya tolak.
Tabel. 61 Setiap teman berbuat salah, selalu saya tegur No
26
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
4
8
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
25 18 2 1 50
50 36 4 2 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 4 orang (8 %) menyatakan sangat setuju, 25 orang (50 %) menyatakan setuju, 18 orang (36 %) menyatakan tidak tahu, 2 orang (4 %) menyatakan tidak setuju, 1 orang (2 %) menyatakan sangat tidak setuju, Setiap teman berbuat salah, selalu saya tegur.
63
Tabel. 62 Setiap hari selalu meluangkan waktu untuk membaca al-Qur’an No
27
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
1
2
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
20 15 13 1 50
40 30 26 2 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 1 orang (2 %) menyatakan sangat setuju, 20 orang (40 %) menyatakan setuju, 15 orang (30 %) menyatakan tidak tahu, 13 orang (26 %) menyatakan tidak setuju, 1 orang (2 %) menyatakan sangat tidak setuju, setiap hari selalu meluangkan waktu untuk membaca alQur’an.
Tabel. 63 Shalat tidak tepat waktu tidak apa-apa, yang penting saya mengerjakannya No
28
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
2
4
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
26 7 14 1 50
52 14 28 2 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 2 orang (4 %) menyatakan sangat setuju, 26 orang (52 %) menyatakan setuju, 7 orang (14 %) menyatakan tidak tahu, 14 orang (28 %) menyatakan tidak setuju, 1 orang (2 %) menyatakan sangat tidak setuju, shalat tidak tepat waktu tidak apa-apa, yang penting saya mengerjakannya.
64
Tabel. 64 Jika teman mengajak untuk berbuka, saya sering mengikutinya. Walaupun belum tiba waktu untuk berbuka puasa dibulan Ramadhan No
29
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
0
0
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
0 2 17 31 50
0 4 34 62 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 0 orang (0 %) menyatakan sangat setuju, 0 orang (0 %) menyatakan setuju, 2 orang (4 %) menyatakan tidak tahu, 17 orang (34 %) menyatakan tidak setuju, 31 orang (62 %) menyatakan sangat tidak setuju, jika teman mengajak untuk berbuka, saya sering mengikutinya. Walaupun belum tiba waktu untuk berbuka puasa dibulan Ramadhan.
Tabel. 65 Melaksanakan shalat wajib jika disuruh orang tua No
30
Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Setuju
1
2
Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
7 0 31 11 50
14 0 62 22 100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 1 orang (2 %) menyatakan sangat setuju, 7 orang (14 %) menyatakan setuju, 0 orang (0 %) menyatakan tidak tahu, 31 orang (62 %) menyatakan tidak setuju, 11 orang (22 %) menyatakan sangat tidak setuju, melaksanakan shalat wajib jika disuruh orang tua.
65
Data hasil angket sikap keberagamaan (variabel Y) yang diberikan kepada 50 responden diperoleh rentangan nilai 103 – 137 dengan rata-rata −
( X ) sebesar 121.26, simpangan baku ( S x ) sebesar 7.62 dan varians ( S x2 ) sebesar 58.06. (Lihat lampiran. 5). Penyajian data dalam bentuk distribusi frekwensi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel. 66 Hasil Angket Sikap Keberagamaan (Y) No
1 2 3 4 5
Frekwensi Relative Absolut (%) 4 8 9 18 16 32 16 32 5 10 50 100
Interval
103-109 110-116 117-123 124-130 131-137 Jumlah
Adapun penyebaran datanya dapat dilihat pada grafik histogram dan poligon dibawah ini: 18 16 14 12 10 8 6 4 2 102.5
109.5
116.5
123.5
130.5
Gambar. 2 Histogram & Poligon Frekwensi Sikap Keberagamaan
66
C. Analisis Data
Untuk mengetahui apakah variabel X (Penggunaan Internet) dan variabel Y (Sikap Keberagamaan) terdapat hubungan positif yang signifikan. Maka, digunakan rumus korelasi product moment. Adapun untuk mencari angka indeks korelasi "r" product moment tersebut, maka langkah yang ditempuh adalah: a. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel X (Penggunaan Internet). b. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel Y (Sikap Keberagamaan). c. Skoring, diteliti jumlahnya kemudian dimasukkan ke dalam tabel kerja atau tabel perhitungan yang terdiri atas 6 kolom.
67
Tabel. 67 Tabel Perhitungan Variabel X dan Y N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
X 98 97 94 96 111 118 99 106 120 101 114 106 103 111 114 103 110 99 88 114 89 112 111 104 107 116 102 102 92 95 102 98 97 99 109 109 109 106 101 111
X² 9604 9409 8836 9216 12321 13924 9801 11236 14400 10201 12996 11236 10609 12321 12996 10609 12100 9801 7744 12996 7921 12544 12321 10816 11449 13456 10404 10404 8464 9025 10404 9604 9409 9801 11881 11881 11881 11236 10201 12321
Y 129 133 128 111 132 124 113 127 133 121 133 126 113 118 118 123 120 132 120 129 112 135 128 130 125 137 112 130 103 109 121 109 110 116 135 135 136 123 122 121
Y² 16641 17689 16384 1231 17424 15376 12769 16129 17689 14641 17689 15876 12769 13924 13924 15129 14400 17424 14400 16641 15544 18225 16384 16900 15625 18769 15544 16900 10609 11881 14641 11881 12100 13456 18225 18225 18496 15129 14884 14641
X.Y 12642 12901 12032 10656 14652 14632 11187 13462 15960 12221 15162 13356 11639 13098 13452 12669 13200 13068 10560 14706 9968 15120 14208 13520 13375 15829 11424 13620 9476 10355 12342 10682 10670 11484 14715 14715 14824 13036 12322 13431
68
N
X
X²
Y
Y²
X.Y
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Jumlah
109 109 112 99 109 108 114 118 98 106 5255
11881 11881 12554 9801 11881 11664 12996 13924 9604 11236 555201
128 120 126 114 125 133 133 134 122 119 6186
16384 14400 15876 12996 15625 17689 17689 17956 14884 14161 774958
13952 13080 14112 11286 13625 14364 15162 15812 11956 12614 652334
Setelah diketahui N = 50, ∑ X = 5255, ∑ Y = 6186, ∑ X² = 555201,
∑ Y² =774958, ∑ XY =652334, maka dapatlah dicari indeks korelasinya, dengan menggunakan rumus:
rxy = = = = =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N ∑ X ² - (∑ X)²}{N ∑ Y ² - (∑ Y)²} 50.652334 − (5255)(6186)
{50.555201 − (5255)²}{50.774958 - (6186)²} 32616700 − 32507430
{27760050 - 27615025}{38747900 - 38266596} 109270
{145025}{481304} 109270 69801112600
=
109270 264199.001
=
0.415
69
D. Interpretasi Data
Dari perhitungan diatas ternyata angka korelasi antara variabel X dan variabel Y bertanda positif dengan memperhatikan besarnya rxy yang diperoleh yaitu sebesar 0.415. Hasil perhitungan indeks korelasi "r" product moment, besarnya rxy (0,415) dengan mengunakan tabel "r" product moment, . Selanjutnya "r" hasil perhitungan dibandingkan dengan "r" tabel dan sebelum membandingkan terlebih dahulu dicari derajat kebebasannya atau df
(degree of freedom) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: df
= N – nr = 50 – 2 = 48 Dengan memeriksa tabel nilai "r" product moment dengan df sebesar 48,
pada taraf signifikan 5% diperoleh "r" tabel = 0,284. Ternyata rxy lebih besar dari pada harga r tabel, pada taraf signifikansi 5% (0.415 > 0.284). Dengan demikian Hipotesa Alternatif (Ha) diterima dan Hipotesa Nol (Ho) ditolak. Artinya, terdapat hubungan positif yang signifikan antara penggunaan internet dengan sikap keberagamaan dengan korelasi yang sedang atau cukup. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar kontribusi (sumbangan) yang diberikan variabel X terhadap variabel Y. Maka harus diketahui terlebih dahulu suatu koefisien yang disebut dengan “Coeficien of determination” (Koefisien penentuan) dengan rumus sebagai berikut :
KD
= r 2 x 100% = 0.415 2 x 100% = 17.22 = 17 %
Dari hasil penelitian “Coeficien of Determination” (KD) di atas menunjukkan bahwa r 2 diperoleh nilai sebesar 17.22, berarti penggunaan internet memberikan konstribusi yang signifikan sebesar 17% terhadap sikap keberagamaan. Sedangkan 83 % terdapat faktor lain yang ikut mempengaruhi sikap keberagamaan.
Daftar Pustaka
Abror, Rachman, Abdul, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Tiara Wacana). Ali, Daud, Mohammad, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002) cet.ke-4. Darajat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), Cet. Ke-15. Darajat, Zakiah, Membina Nilai-Nilai Moral di Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1977), Cet. Ke-4. Darajat, Zakiyah, Remaja, Harapan dan Tantangan, (Jakarta: CV, Ruhma, 1994). Daud, Ma’mur, Terjemah Shahih Muslim, Jilid 4, (Jakarta: Widjaya, 1984). Dhani, Apa itu Internet ? http://www.dhani.singcat.com/internet/modul.php? Dipl, Gerungan.W.A.Psych, Psikologi Sosial, (Bandung: PT. Eresco, 1987), Cet. Ke-10. Empy, Effendy, Hartono, Zhuang, e – Learning Konsep dan Aplikasi, (Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET, 2005). Harefa, Andrias, Menjadi Manusia Pembelajar, (Jakarta : PT. Kompas Media Nusantara, 2000), cet-IV. Heuken, Adolf .P. SJ, Aku Berhasil Dalam Studi, (Jakarta: Cipta Loka Caraka, 1991). Imron, Ali, Drs, M.Pd, Belajar dan Pembelajar, (Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya, 1996). Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005) EdisiRevisi.
72
73
Kumar, Jaya, Aplikasi E – learning Dalam Pengajaran dan Pembelajaran di Sekolah, (Malaysia, Internet , 2001). Nata, Abudin, Akhlak Tasauf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), Cet. Ke-5. Nata, Abudin, Al-Qur’an dan Hadits, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998), Cet. Ke-8. Mar’at, Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982). Singarimbun, Masri, Efendi Sopian, Metodologi Penelitian Survei, (Jakarta: LP3S, 1987). Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996). Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999), Cet. Ke-4. Qardhawi, Yusuf, Pengantar Kajian Islam, diterj. Dari Madkhal Lima ’rifatil Islam Muqawwimatuhu, khashaishulu, ahdafuhu, mashadiru, oleh Setiwan Budi Utomo, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1997), Cet. Ke-2. Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Agama; Sebuah Pengantar, (Bandung: Mizan, 2004), Cet. Ke-2. Richardus, Indrajit, Eko, Alexander Rusli, Marta Darma Adi, Pemanfaatan Search Engine Sebagai Sarana Penunjang Proses Pembelajaran, (Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET, 2006). Saleh, Abdul, Rachman, Pendidikan Agama Islam dan Pembangunan Watak Bangsa (PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2005).
74
Sarwono, Wirawan, Sarlito, Pengantar Umum Psikologi (Jakarta: Bina Cipta, 1980). Sabiq, Sayid, Aqidah Islam Pola Hidup Manusia Beriman, terj. Dari oleh (Bandung: CV. Diponegoro, 1996), Cet. Ke-9. Subroto Gatot, Internet sebagai sumber belajar anak dan keluarga, (Jakarta: Jurnal TEKNODIK, Oktober, 1999). Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 1996). Sudjono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Pt Rajawali Press, 2001). Sugilar dan AP, Hardhono, Pemanfaatan Internet dalam Pendidikan, Refleksi terhadap Pengalaman di Universitas Terbuka, (Jakarta: Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia, 2000). Tatang .M Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo, 2000). Tim Dirasah Islamiyah Universitas Islam Jakarta, Ibadah dan Syari’ah, (Jakarta: PT Panator, 1999), Cet. Ke-1. Tim Redaksi Fokus Media, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tosin, Rijanto & Meiwanto, Catur, S.Kom, Cara Mudah Belajar Internet ; Serba Serbi Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: Dinastindo, 2002). Ulbiyati, Nur & Ahmadi, Abu, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998), cet.ke-2. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), Cet. ke-3.
75
Warsito, Herman, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 1992). Yakan, Fathi, Sifat dan Sikap Seorang Muslim, terj: Jamaluddin Khafi, (Jakarta: PT. Bina Ilmu, 1982), Cet. Ke-1. Yayan, Sopyan, Mengenal Mengoptimalkan Google, (Jakarta: Media Kita, 2005).
76
Lampiran. 1 Angket Pernyataan Variabel (X) (Penggunaan Internet)
77
Lampiran. 2 Variabel X (penggunaan internet) Rentangan nilai variabel X: 88 – 120 88 89 92 94 95 96 97 97 98 98 Jangkauan
98 99 99 99 99 101 101 102 102 102
103 103 104 106 106 106 106 107 108 109
= 120 – 88 = 32
Banyak interval kelas = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 50 = 1 + 3,3 (1,699) = 6,6066 = 7 (dibulatkan) Banyak interval kelas = =
Jangkauan Banyakkelas 32 6,6066
= 4,844 = 5 (dibulatkan)
109 109 109 109 110 110 111 111 111 111
112 112 114 114 114 114 116 118 118 120
78
Interval
Xi
F
f i .X i
− Xi − X
88-94
91
4
364
-14.56
211.99
847.98
95-101
98
13
1274
-7.56
57.16
742.99
102-108
105
12
1260
-0.56
0.32
3.77
109-115
112
17
1904
6.44
41.48
705.06
116-122
119
4
476
13.44
180.64
722.54
50
5278
Jumlah −
Rata-rata ( X )
=
∑ f .X ∑f i
i
5278 50
= 105.56
∑ Simpangan baku ( S x ) =
=
− fi X i − X ∑ fi
3022.34 50
=60.45 Varians
= (S x )
2
= (60.45)
2
= 3653.82
Xi − X
2
− f . X i . X
3022.34
i
=
−
2
2
79
Lampiran. 3 Score Angket Penggunaan Internet
Skala sikap
Score
Kategori
50 x 5
250
Sangat tinggi
50 x 4
200
Tinggi
50 x 3
150
Sedang
50 x 2
100
Rendah
50 x 1
50
Sangat rendah
Rentang score
Rentang
Kategori
201 - 250
Sangat tinggi
151 - 200
Tinggi
101 - 150
Sedang
51 - 100
Rendah
80
Lampiran. 4 Angket Pernyataan Variabel (Y) (Sikap Keberagamaan)
81
Lampiran. 5 Variabel Y (sikap keberagamaan) Rentangan nilai variabel Y: 103 – 137 103 109 109 110 111 112 112 113 113 114 Jangkauan
116 118 118 119 120 120 120 121 121 121
122 122 123 123 124 125 125 126 126 127
= 137 – 103 = 34
Banyak interval kelas = 1 + 3.3 log n = 1 + 3.3 log 50 = 1 + 3.3 (1.699) = 6.6066 = 7 (dibulatkan) Banyak interval kelas = =
Jangkauan Banyakkelas 34 6.6066
= 5.147 = 5 (dibulatkan)
128 128 128 129 129 130 130 132 132 133
133 133 133 133 134 135 135 135 136 137
82
Interval
Xi
fi
f i .X i
− Xi − X
103-109
106
4
424
-15.26
232.87
931.47
110-116
113
9
1017
-8.26
68.22
614.04
117-123
120
16
1920
-1.26
1.59
25.40
32.94
527.16
162.30
811.53
124-130
127
16
2032
5.74
131-137
134
5
670
12.74
50
6063
Jumlah −
Rata-rata ( X )
=
∑ f .X ∑f i
i
6063 50
= 121.26
∑ Simpangan baku ( S x ) =
=
− fi X i − X ∑ fi
2909.60 50
= 7.62 Varians
= (S x )
2
= (7.62 )
2
= 58.06
2
− f . X i . X
2909.60
i
=
− Xi − X
2
2
83
Lampiran. 6 Score Angket Sikap Keberagamaan
Skala sikap
Score
Kategori
50 x 5
250
Sangat tinggi
50 x 4
200
Tinggi
50 x 3
150
Sedang
50 x 2
100
Rendah
50 x 1
50
Sangat rendah
Rentang score
Rentang
Kategori
201 - 250
Sangat tinggi
151 - 200
Tinggi
101 - 150
Sedang
51 - 100
Rendah
84
NI LAI - NI LAI r PRODUCT MO M ENT
N
Taraf Signif 5% 1%
3 4 5
0,997 0,950 0,878
0,999 0,990 0,959
6 7 8 9 10
0,811 0,754 0,707 0,666 0,632
0,917 0,874 0,834 0,798 0,765
11 12 13 14 15
0,602 0,576 0,553 0,532 0,514
0,735 0,708 0,684 0,661 0,641
16 17 18 19 20
0,497 0,482 0,468 0,456 0,444
0,623 0,606 0,590 0,575 0,561
21 22 23 24 25
0,433 0,423 0,413 0,404 0,396
0,549 0,537 0,526 0,515 0,505
N
Taraf Signif 5% 1%
N
Taraf Signif 5% 1%
26 0,388 27 0,381 28 0,374 29 0,367 30 0,361
0,496 0,487 0,478 0,470 0,463
55 60 65 70 75
0,266 0,254 0,244 0,235 0,277
0,345 0,330 0,317 0,306 0,296
31 0,355 32 0,349 33 0,344 34 0,339 35 0,334
0,456 0,449 0,442 0,436 0,430
80 85 90 95 100
0,220 0,213 0,207 0,202 0,195
0,286 0,278 0,270 0,263 0,256
36 0,329 37 0,325 38 0,320 39 0,316 40 0,312
0,424 0,418 0,413 0,408 0,403
125 150 175 200 300
0,176 0,159 0,148 0,138 0,113
0,230 0,210 0,194 0,181 0,148
41 0,308 42 0,304 43 0,301 44 0,297 45 0,294
0,398 0,393 0,389 0,384 0,380
400 500
0,098 0, 088
0,128 0,115
600 700
0,080 0,074
0,105 0,097
46 0,291 47 0,288 48 0,284 49 0,281 50 0,279
0,376 0,372 0,368 0,364 0,361
800 900
0,70 0,65
0,091 0,086
1000
0,62
0,081