PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN INTERNET PADA SISWA KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Khoirul Muna NIM 11104241061
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOVEMBER 2016 i
PERSETUJUAN Skripsi berjudul “PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN INTERNET PADA SISWA KELAS XI SMK N 2 YOGYAKARTA.” Yang disusun oleh Khoirul Muna, NIM 11104241061 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan.
Yogyakarta,
Oktober 2016
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Agus Triyanto, M.Pd NIP. 19760802 200501 1 001
ii
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diambil oleh orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang digunakan.
Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam lembar pengesahan adalah asli. Jika tidak asli, saya siap menerima sanksi ditunda yudisium pada periode berikutnya. Yogyakarta,
Oktober 2016
Yang menyatakan,
Khoirul Muna NIM. 11104241061
iii
PENGESAHAN Skripsi berjudul “PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA TERHADAP PENGGUNAAN INTERNET PADA SISWA KELAS XI SMK N 2 YOGYAKARTA” yang disusun oleh Khoirul Muna, NIM 11104241061 ini telah dipertahankan didepan Dewan Penguji pada tanggal September 2016 dan dinyatakan lulus. DEWAN PENGUJI Nama
Jabatan
Tanda Tangan
Tanggal
Agus Triyanto M.Pd
Ketua Penguji
.............................
........................
Sugiyanto, M.Pd
Sekretaris Penguji .............................
........................
Deni Hardianto, M.Pd
Penguji Utama
........................
.............................
Yogyakarta,.......................... Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Dekan,
Dr. Haryanto, M.Pd NIP. 19600902 198702 1 001
iv
MOTTO Kehidupan yang baik adalah sebuah proses, bukan suatu keadaan yang ada dengan sendirinya. Kehidupan sendiri adalah arah bukan tujuan (Carl Rogers)
Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani (Ki Hadjar Dewantara)
Perkecillah dirimu, maka kau akan tumbuh lebih besar dari dunia. Tiadakan dirimu, maka jati dirimu akan terungkap tanpa kata-kata (Jalaluddin Rumi)
Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulangulang ilmu adalah dzikir. Mencari ilmu adalah jihad (Abu Ahmad Al-Ghazali)
v
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada: 1. Bapakku Mansur dan Ibuku Sariyah yang selalu mendo’akanku. 2. Almamater, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta 3. Nusa dan Bangsa
vi
PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN INTERNET PADA SISWA KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA Oleh Khoirul Muna NIM 11104241061
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat interaksi teman sebaya siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta. (2) tingkat penggunaan internet siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta. (3) pengaruh intraksi teman sebaya terhadap penggunaan internet siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis regresi. Penelitian ini dilakukan di SMK N 2 Yogyakarta pada bulan Mei 2016. Sampel diambil menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan jumlah 668 siswa. Alat pengumpul data berupa skala interaksi teman sebaya dan skala intensitas penggunaan interenet. Uji validitas dan reliabilitas instrumen dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Analisis data menggunakan teknik regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang berinteraksi dengan teman sebaya kategori tinggi sebanyak 17% atau setara dengan 17 siswa, kategori sedang 73% atau setara 73 siswa, dan kategori rendah sebanyak 10% atau sebanyak 10 siswa. Siswa yang memiliki intensitas penggunaan internet dengan kategori tinggi sebanyak 14% atau setara 14 siswa, kategori sedang sebanyak 67% atau setara dengan 67 siswa, dan kategori rendah sebanyak 19% atau setara dengan 19 siswa. Terdapat pengaruh yang signifikan antara interaksi teman sebaya dengan intensitas penggunaan internet pada siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta, sehingga dapat diartikan interaksi teman sebaya memprediksi intensitas penggunaan internet sebesar 64%. Kata kunci: interaksi teman sebaya, perilaku penggunaan internet.
vii
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi yang berjudul “Pengaruh Interaksi Teman Sebaya terhadap Penggunaan Internet pada Siswa Kelas XI SMK N 2 Yogyakarta”. Tugas Akhir Skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk menjalani dan menyelesaikan studi. 2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan fasilitas akademik sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi. 3. Bapak Agus Triyanto, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, membimbing, memberikan ilmu, dan mengarahkan, serta memberikan masukan kepada penulis selama penyusunan Tugas Akhir Skripsi. 4.
Seluruh dosen jurusan Psikologi dan Bimbingan FIP UNY atas ilmu yang bermanfaat selama penulis menjalani studi.
5. Kepala SMK N 2 Yogyakarta, Bapak Sentot Hargiardi, MM yang telah memberikan izin dan dukungan pada penelitian ini. 6. Kedua orang tua saya, Bapak Mansur dan Ibu Sariyah yang telah memberikan doa dan selalu berusaha membantu baik secara moril maupun materi. Semoga
viii
Allah SWT senantiasa memberi kesehatan, perlindungan, dan limpahan kebahagiaan dunia akhirat. Aamiin. 7. Seluruh teman-teman santri Pondok Pesantren Inayatullah yang saya sayangi 8. Seluruh teman-teman khususnya BK B 2011 yang telah memberikan banyak kenangan, keceriaan, dan kebahagiaan sepanjang penulis menjalankan studi. 9. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir Skripsi ini. Penulis menyadari bahwa tanpa kehadirat Allah SWT, penulisan skripsi ini tidak akan terwujud, begitupun atas bantuan berbagai pihak, baik moral, maupun spiritual. Penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak.
Yogyakarta, Penulis
Khoirul Muna
ix
Oktober 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................
ii
HALAMAN PERNYATAAN.........................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................
iv
MOTTO............................................................................................................
v
PERSEMBAHAN............................................................................................
vi
ABSTRAK........................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR.....................................................................................
viii
DAFTAR ISI....................................................................................................
x
DAFTAR TABEL............................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.............................................................................
1
B. Identifikasi Masalah...................................................................................
9
C. Batasan Masalah.........................................................................................
10
D. Rumusan Masalah......................................................................................
10
E. Tujuan Penelitian.......................................................................................
11
F. Manfaat Penelitian.....................................................................................
11
BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan tentang Remaja............................................................................
13
1. Pengertian Remaja.................................................................................
13
2. Aspek-aspek Perkembangan Remaja....................................................
14
3. Tugas Perkembangan Remaja...............................................................
18
4. Ciri-ciri Remaja.....................................................................................
20
5. Karakteristik Penggunaan Internet pada Remaja..................................
21
B. Tinjauan tentang Interaksi Teman Sebaya.................................................
23
1. Pengertian dan Jenis Teman Sebaya.....................................................
23
x
2. Faktor Interaksi Teman Sebaya.............................................................
26
3. Bentuk-bentuk Interaksi Teman Sebaya...............................................
28
4. Aspek-aspek Interaksi Teman Sebaya..................................................
30
5. Pengaruh Teman Sebaya.......................................................................
32
6. Popularitas, Pengabdian, dan Penolakan Teman Sebaya......................
39
C. Tinjauan tentang Perilaku Penggunaan Internet.........................................
41
1. Pengertian Internet................................................................................
41
2. Pengertian Intensitas Menggunakan Internet........................................
42
3. Aspek-aspek dalam Intensitas Menggunakan Internet..........................
43
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensitas Penggunaan Internet.....
46
5. Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Internet................................
47
D. Kerangka Pikir...........................................................................................
50
E. Hipotesis Penelitian....................................................................................
53
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian................................................................................
54
B. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................
54
C. Variabel Penelitian.....................................................................................
55
D. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................................
55
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian..................................................
57
F. Metode dan Teknik Pengumpulan Data.....................................................
58
G. Instrumen Penelitian..................................................................................
59
H. Pengujian Instrumen...................................................................................
63
I. Teknik Analisis Data.................................................................................
66
J. Uji Prasyarat Analisis................................................................................
69
K. Uji Hipotesis...............................................................................................
70
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Hasil Penelitian...................................................................
71
1. Deskripsi Lokasi Penelitian...................................................................
71
2. Deskripsi Waktu Penelitian...................................................................
71
3. Deskripsi Subjek Penelitian..................................................................
72
xi
4. Deskripsi Data dan Kategorisasi...........................................................
72
B. Pengujian Prasyarat Analisis......................................................................
77
1. Uji Normalitas.......................................................................................
77
2. Uji Linearitas.........................................................................................
80
C. Pengujian Hipotesis....................................................................................
81
D. Pembahasan...............................................................................................
83
E. Keterbatasan Penelitian..............................................................................
88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan................................................................................................
89
B. Saran..........................................................................................................
90
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
92
LAMPIRAN......................................................................................................
95
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Skor Pernyataan pada Skala Instrumen...................................................
59
Tabel 2. Kisi-kisi Skala Interaksi Teman Sebaya..................................................
60
Tabel 3. Kisi-kisi Intensitas Penggunaan Internet.................................................
62
Tabel 4. Penentuan Skor Data Interaksi Teman Sebaya........................................
67
Tabel 5. Kategorisasi Interaksi Teman Sebaya...................................................... 68 Tabel 6. Penentuan Skor Data Intensitas Penggunaan Internet.............................
68
Tabel 7. Kategorisasi Intensitas Penggunaan Internet...........................................
69
Tabel 8. Hasil Deskripsi Data Interaksi Teman Sebaya........................................
73
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Interaksi Teman................................. 74 Tabel 10. Hasil Deskripsi Data Intensitas Penggunaan Internet.............................. 75 Tabel 11. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Intensitas Penggunaan Internet.........
76
Tabel 12. Hasil SPSS One-Sample Kolomogorov-Smirnov Test.............................
79
Tabel 13. Hasil Uji Linearitas.................................................................................. 80 Tabel 14. Hasil Besar Sumbangan X terhadap Y (Rsquare)...................................
81
Tabel 15. Hasil Uji Hipotesis................................................................................... 82
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Paradigma Penelitian................................................................................. 53 Gambar 2. Diagram Distribusi Frekuensi kategorisasi Interaksi Teman Sebaya........ 74 Gambar 3. Diagram Distribusi Frekuensi Kategorisasi Intensitas Penggunaan Internet....................................................................................................... 76 Gambar 4. Grafik Normal Probality Plot.................................................................... 78 Gambar 5. Histogram Uji Normalitas Rasidual..........................................................
xiv
78
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lembar Uji Expert Judgement................................................................
96
Lampiran 2. Instrumen Penelitian................................................................................ 104 Lampiran 3. Distribusi Populasi Penelitian.................................................................
110
Lampiran 4. Distribusi Sampel Penelitian...................................................................
111
Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas......................................................... 112 Lampiran 6. Uji Normalitas, Uji Linearitas, dan Uji Hipotesis................................... 120 Lampiran 7. Surat Izin Penelitian................................................................................
122
Lampiran 8. Surat Keterangan Selesai Penelitian........................................................ 124
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin canggih dan pesat saat ini telah membawa dampak bagi perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Masuknya budaya, gaya hidup modern tidak lepas dari informasi melalui media internet yang begitu cepat. Perkembangan teknologi yang semakin pesat ini membuat banyak orang bergantung pada kecanggihan teknologi. Komputer saat ini tidak hanya digunakan oleh orang dewasa atau bagi mereka yang bekerja. Anak-anak usia dini kini mulai menggunakan komputer walau hanya sekedar bermain games, sedangkan bagi anak-anak usia sekolah, komputer membantu mereka dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah, sehingga kegunaan buku sebagai sarana siswa dalam belajar mulai tersaing oleh adanya teknologi yang bernama internet. Internet merupakan sistem atau jaringan pada komputer yang saling terhubung sebagai sarana inti untuk berkomunikasi. Sistem internet dapat meliputi seluruh dunia dan mengandung ribuan koneksi dari jaringan komputer, memberikan sejumlah informasi yang luar biasa banyaknya yang dapat ditelusuri oleh siswa, NCEC (2005) dalam Santrock (2007: 218). Berdasarkan paparan di atas menunjukan bahwa internet memiliki peran penting dalam perkembangan teknologi modern. Internet dalam dunia pendididkan dapat memberikan informasi yang lebih cepat dibandingkan dengan buku. Oleh karena itu internet memungkinkan siswa-siswi modern 1
yang haus informasi menjadi lebih memilih menggunakan internet dibandingkan dengan buku sebagai tempat memperoleh informasi. Arus globalisasi yang dirasakan bangsa Indonesia telah banyak membawa perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia terutama remaja. Tidak hanya komputer, kini penggunaan internet telah merambah pada perangkat mobile seperti smartphone dan tablet. Berkembangnya berbagai jenis ponsel generasi terbaru yang telah menunjukkan kesiapannya sebagai perangkat multiguna, peralatan komunikasi, komputasi, dan internet (Novida, 2010: 87). Hal tersebut menjadikan internet mudah diakses kapan saja dimana saja. Internet menawarkan berbagai fasilitas yang menarik bagi penggunanya, mulai dari komunikasi secara online melalui berbagai situs jejaring sosial seperti facebook, BBM, youtube, instagram maupun twitter. Selain sebagai sarana komunikasi, internet juga menawarkan kemudahan bagi pengaksesnya. Internet dapat memberikan berbagai macam informasi dan berita terbaru melalui situs online seperti detik.com, kompas.com, okezone.com. Selain itu, internet juga memberikan kemudahan dalam hal jual beli secara online melalui situs toko-toko online. Game online juga merupakan fasilitas yang ditawarkan dalam internet. Internet telah menjadi bagian integral dari kehidupan bagi banyak siswa perkotaan. Sekolah menggunakan internet sebagai sarana untuk mengajar. Misalnya beberapa pekerjaan rumah dirancang sedemikian rupa sehingga siswa diwajibkan untuk mengumpulkan informasi secara online. Hal ini akan meningkatkan motivasi informasi online dari siswa. Berbagai aktivitas lain 2
yang dilakukan remaja dengan internet seperti bermain games, untuk interaksi sosial, komunikasi, dan pengambilan informasi mulai dari hal-hal akademis maupun non akademis serta mengunjungi situs pornografi (Patrick Soh Chin Hooi, 2010: 18). Kemudahan dalam mengakses internet memunculkan masalah baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Semakin tidak terhindarnya internet sebagai perlengkapan studi dan alat bantu pekerjaan membuat internet turut berperan dalam cara kita berpikir, berkomunikasi, berelasi, bereaksi, dan mengambil keputusan. Internet banyak membantu manusia dalam segala aspek kehidupan sehingga internet mempunyai andil dalam kehidupan sosial. Seiring dengan adanya internet ada pula dampak positif maupun dampak negatifnya. Internet dapat mempermudah dalam memperoleh informasi, memperluas wawasan, menambah referensi baca, mempermudah mengerjakan tugas, memperluas jaringan komunikasi, mempermudah dalam bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan (Canggih Guno Kusetyo, 2011: 32). Kekhawatiran tentang bagaimana media dapat mempengaruhi remaja sudah ada sejak hadirnya media itu sendiri. Pernyataan itu dikuatkan dengan penelitian mengenai
efek
media
yang menunujukan
bahwa
pengaruh
media
mempengaruhi sikap dan perilaku penggunanya (Kaveri S dan David S, 2010: 123). Dihubungkan dengan internet adalah bila penggunaan online seperti bermain video games dan hiburan akan memiliki efek pada penggunanya. Katz dan Rice (2002: 34) mengungkapkan konsekuensi dari penggunaan internet dari segi interaksi sosial yaitu mendorong pornografi, membunuh 3
kreativitas, menurunkan kualitas produk intelektual, memungkinkan plagiat, dan menyebababkan kecanduan (seks, perjudian, game kekerasan, fantasi). Salah satu mekanisme pengaruh berpusat pada penggunaan waktu online. Kerangka berpikirnya adalah bahwa aktivitas online tidak hanya waktu yang dihabiskan di internet tetapi juga waktu dari kegiatan lain. Artinya tidak melakukan aktivitas kecuali hanya berinternet. Ide ini tercermin dalam hipotesis perpindahan, yang berpendapat bahwa waktu adalah hal yang tidak dapat diulangi dan terbatas. Waktu yang dihabiskan di internet datang dengan mengorbankan kegiatan lain (Nie & Hillygus dalam Kaveri S dan David S, 2010: 123). Berkenaan dengan remaja, aktivitas yang mungkin dikorbankan karena penggunaan internet adalah tidur, partisipasi dalam kegiatan fisik misalnya olahraga, dan interaksi sosial dengan orang-orang tanpa bertatap muka. Penggunaan internet dikalangan remaja seringkali lebih dikarenakan pada masa remaja merupakan masa dimana kedekatan seorang individu lebih dekat dengan teman sebayanya dibandingkan dengan keluarganya. Hal tersebut menyebabkan mereka banyak meluangkan waktunya untuk berinteraksi dengan teman sebayanya atau berada diluar rumah bersama teman-teman sebayanya sebagai kelompok, maka dapat dimengerti bahwa pengaruh teman-teman sebayanya terhadap sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku lebih besar daripada pengaruh keluarga (Achmad Juntika Nurihsan dan Mubiar Agustin, 2013: 79). Lebih lanjut Tarakanita (dalam Restianti, 2008) menyatakan dukungan sosial yang bersumber dari 4
kelompok teman sebaya dapat membuat remaja memiliki kesempatan untuk melakukan berbagai hal yang belum pernah mereka lakukan serta belajar mengambil peran yang baru dalam kehidupannya sehingga penerimaan diri atas lingkungan teman sebaya menjadi sesuatu yang dianggap penting. Berbagai cara dapat dilakukan agar mereka diterima dikalangan teman sebaya. Masa remaja merupakan masa yang sangat dinamis dalam tahapan kehidupan manusia yang ditandai berbagai percepatan bagi individu yang bersangkutan, baik dalam perkembangan fisik, kognitif, afektif, moral, maupun sosialnya (Santrock, 2003). Masa remaja adalah suatu masa yang sangat penting. Suatu masa disaat seseorang harus banyak belajar darinya mengenai berbagai segi kehidupan. Pengalaman dan penghayatan seseorang mengenai dirinya sendiri, lingkungan fisik, sosial budaya dan sekitarnya. Kondisi seperti ini sering menimbulkan kebingungan dan keraguan pada remaja sehingga menimbulkan krisis identitas yang seringkali menjadi akar suatu permasalahan segala bentuk perilakunya. Perilaku remaja seringkali ditunjukan dengan cara bergaul dengan teman sebaya, hidup secara berkelompok dan memilih pola hidup sendiri mengikuti perkembangan zaman. Key (dalam Syamsu Yusuf, 2006: 72) menguraikan bahwa salah satu tugas perkembangan remaja adalah belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individu maupun kelompok. Sebagai makhluk sosial, manusia tentunya tidak dapat hidup sendiri, sehingga mereka membutuhkan 5
teman dalam menjalani kehidupannya. Hal tersebut, ditunjukkan dengan keinginan untuk dapat diterima dalam kehidupan sosialnya. Bagi remaja, dapat diterima oleh teman sebayanya merupakan salah satu tugas perkembangan untuk mengetahui identitas atau pun jati diri mereka. Remaja mulai mengeksplorasi dunia luar dan menunjukkan motivasi kuat untuk dapat bersama teman sebaya dan kemudian menjadi mandiri (Santrock, 2003). Jika seorang remaja tidak dapat melewati tugas perkembangannya dengan baik atau melakukan kesalahan dalam hubungan sosialnya maka dapat berdampak pada penerimaan sosial sehingga menyebabkan ia ditolak atau diabaikan teman sebayanya. Hal tersebut mendasari remaja dalam menggunakan internet sebagai sarana bersosialisasi dan menunjukan identitasnya kepada teman sebayanya. Pengaruh budaya yang ada di lingkungan seperti teman sebaya diduga menjadi pengaruh yang besar terhadap perilaku remaja dalam penggunaan internet. Persahabatan secara konsisten dilaporkan menjadi hal penting bagi kesehatan psikologis dan penyesuaian pada masa remaja (Armsden & Greenberg, 1987; Wilkinson & Kraljevic, 2004). Masa remaja adalah masa peralihan ketika pemuda mengorientasikan diri lebih ke arah teman-teman dan kurang terhadap orang tua (ML Cooper, Shaver, & Collins, 1998). Oleh karena itu, remaja mencari dukungan dari teman-teman mereka untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi di lingkungan keluarga. Hal tersebut semakin diperkuat dengan fakta yang menyatakan bahwa intensitas waktu dalam berhubungan dengan teman sebaya semakin meningkat seiring 6
dengan bertambahnya usia. Menurut Santrock (1998) dalam suatu investigasi ditemukan bahwa anak berhubungan dengan teman sebaya 10% dari waktunya setiap hari pada usia 2 tahun, 20% pada usia 4 tahun, dan lebih dari 40% pada usia remaja. Berdasarkan pandangan tersebut, jika dikaitkan dengan perilaku remaja, dapat dikatakan bahwa perilaku penggunaan internet remaja dipengaruhi oleh keberadaan teman sebaya. Remaja menjadikan orang dewasa dan teman sebaya sebagai model dari perilakunya. Remaja gemar chatting dengan teman satu sama lain, baik itu ditelepon, tatap muka maupun online. Chatting online adalah salah satu kegiatan utama remaja di internet (PI & ALP, 2005) Menurut survei Pew Internet (PI & ALP, 2005b), 75% online remaja menggunakan pesan instan untuk berkomunikasi dengan teman-teman mereka. Remaja masa kini menghadapi tuntutan dan harapan, demikian juga bahaya dan godaan, yang tampaknya lebih banyak dan kompleks dibandingkan dengan yang dihadapi remaja generasi yang lalu. (Feldman & Elliot, 1990; Hamburg, 1993; Hevhinger, 1992) dalam Santrock 2003: 17). Lebih lanjut (Beard dalam Price, 2011: 103) mengungkapkan bahwa budaya masyarakat modern menjadikan keharusan untuk menggunakan internet. Fenomena penggunaan internet juga terlihat pada siswa di SMK N 2 Yogyakarta. Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan Guru BK, diperoleh hasil bahwa siswa di SMK N 2 Yogyakarta menunjukan mayoritas siswa pengguna internet. Hal tersebut dilihat dari kegiatan siswa diluar jam pelajaran baik waktu istirahat maupun pulang sekolah siswa menggunakan 7
internet baik dari smartphone maupun laptop yang dimilikinya. Siswa SMK N 2 Yogyakarta gemar melakukan chatting dengan teman sebayanya baik langsung maupun online. Selain itu, siswa juga sering mengakses internet baik untuk browsing materi pembelajaran, mengerjakan tugas maupun untuk kepentingan hiburan seperti media sosial, games, maupun yang lainnya. Akan tetapi sebagian siswa belum bisa membagi waktu yang tepat dalam menggunakan internet antara belajar dan kepentingan hiburan semata. Terlihat sebagian siswa berani mengakses internet untuk kepentingan hiburan ketika KBM berlangsung sehingga mengganggu jam pembelajaran. Kasus lain, ada sebagian siswa yang terlihat pendiam dan menutup diri lebih sering terlihat aktif dimedia sosial seperti facebook, twitter maupun instagram. Hal ini didasari bahwa remaja membutuhkan teman untuk berinteraksi dan bersosialisasi. Orang yang kekurangan teman, juga menggunakan internet lebih berat untuk mengimbangi interaksi sosial (Amichai-Hamburger, 2003). Dengan kata lain, kurangnya teman dapat meningkatkan motivasi interaksi sosisal secara online. Sebagian siswa mengaku ketika bersama dengan teman sebayanya topik yang selalu menjadi pembicaraan selalu terkait dengan media sosial, game online dan hal baru yang sedang menjadi tranding topic di internet. Sehingga siswa yang tidak memiliki perangkat untuk mengakses internet akan terlihat minder dibandingkan dengan teman yang memiliki akses internet. Beberapa kasus di atas menunjukkan bahwa adanya interaksi teman sebaya memprediksi remaja dalam menggunakan internet. Berdasarkan 8
observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti di SMK N 2 Yogyakarta, hampir setiap hari siswa SMK N 2 Yogyakarta berinteraksi dengan teman sebayanya, baik ketika disekolah maupun ketika pulang sekolah. Interaksi yang terjadi bisa secara langsung maupun melalui dunia maya. Kedekatan antara siswa terlihat khususnya kelas XI di SMK N 2 Yogyakarta. Keberadaan teman sebaya merupakan suatu hal yang penting dalam perkembangan remaja, sehingga seringkali pengaruhnya dalam kehidupan remaja cukup besar. Selaras dengan penelitian yang dikemukakan oleh Hans Sebald (dalam Syamsu Yusuf, 2012: 60) bahwa teman sebaya lebih memberikan pengaruh dalam memilih cara berpakaian, hobi, perkumpulan dan
kegiatan-kegiatan
sosial
lainnya.
Melihat
fenomena
tersebut,
menyebabkan peneliti tertarik untuk meneliti adakah pengaruh teman sebaya terhadap penggunaan internet pada siswa kelas XI di SMK N 2 Yogyakarta. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat ditarik beberapa permasalahan yang timbul antara lain: 1. Sebagian besar siswa SMK N 2 Yogyakarta banyak menghabiskan waktunya untuk berinteraksi dengan teman sebaya untuk melakukan chatting baik secara langsung maupun online. 2. Sebagian siswa SMK N 2 Yogyakarta yang memiliki sifat pendiam cenderung aktif menggunaan internet untuk berintaraksi melalui media sosial.
9
3. Sebagian siswa SMK N 2 Yogyakarta memiliki kecenderungan mengakses internet seperti games online dan media sosial ketika KBM sedang berlangsung. 4. Sebagian siswa SMK N 2 Yogyakarta merasa minder dengan teman sebayanya ketika tidak menggunakan internet seperti teman lainnya. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, pada penelitian ini hanya akan meneliti pada pengaruh interaksi teman sebaya terhadap perilaku penggunaan internet pada siswa kelas XI di SMK N 2 Yogyakarta. D. Rumusan Masalah Berdasarkan
identifikasi
masalah
dan
batasan
masalah
yang
diungkapkan di atas, maka rumusan penelitian yang peneliti tetapkan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat penggunaan internet siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta? 2. Bagaimana tingkat interaksi teman sebaya siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta 3. Adakah pengaruh interaksi teman sebaya terhadap penggunaan internet pada siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta?
10
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui tingkat penggunaan internet pada siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta. 2. Mengetahui tingkat interaksi teman sebaya siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta. 3. Mengetahui adanya pengaruh interaksi teman sebaya terhadap penggunaan internet siwa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh interaksi teman sebaya terhadap penggunaan internet pada siswa kelas XI di SMK N 2 Yogyakarta. 2. Manfaat praktis a. Bagi guru BK Bagi guru BK diharapkan dapat memperoleh tambahan informasi mengenai pengaruh interaksi teman sebaya terhadap penggunaan internet pada remaja, sehingga dapat membimbing dan mengarahkan siswanya terkait dengan penggunaan internet yang positif
11
b. Bagi Orang Tua Bagi orang tua diharapkan penelitian ini mampu memberikan informasi mengenai pengaruh interaksi teman sebaya terhadap penggunaan internet sehingga orang tua dapat mengontrol dan mengawasi putra-putrinya. c. Bagi Siswa Bagi siswa diharapkan penelitian ini mampu memberikan informasi dan introspeksi sehingga dapat terhindar dari penggunaan internet yang negatif.
12
BAB II KAJIAN TEORI
A. Tinjauan tentang Remaja 1. Pengertian Remaja Kata remaja diterjemahkan dari lata dalam bahasa Inggris adolscence atau adoleceré (bahasa latin) yang berarti tumbuh atau tumbuh untuk masak, menjadi dewasa. Masa remaja ditinjau dari rentang kehidupan manusia merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa (Rita Eka Izzaty, dkk., 2008: 123). Lebih lanjut Santrock (2003: 26) mengungkapkan bahwa remaja adalah masa perkembangan transisi dari masa anak ke masa dewasa yang mencakup perubahan bioligis, kognitif, dan sosio-emosional. Siti Rumini dan Siti Sundari (2004: 53-54) mendefinisikan masa remaja adalah masa peralihan di masa anak-anak dengan masa dewasa yang mengakami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa. Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10-12 tahun, masa remaja awal 12-15 tahun, masa remaja pertengahan 15-18 tahun, dan masa remaja akhir 18-21 tahun (Deswita, 2006: 192). Berdasarkan paparan definisi remaja di atas, remaja adalah tahapan perkembangan individu dari masa anak-anak ke masa dewasa, dimana dalam tahap tersebut akan ditandai dengan perubahan dan perkembangan fisik, kognitif, sosial dan perkembangan emosi. Perkembangan yang 13
terjadi pada diri remaja tersebut akan dialami secara bertahap dimana pada remaja satu dengan yang lainnya akan mengalami perkembangan dalam waktu yang tidak sama. 2. Aspek-aspek Perkembangan Remaja Remaja adalah tahap peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Tahap ini berlangsung lebih singkat daripada tahap perkembangan yang lain, namun fase remaja disebut sebagai masa penting karena menentukan bagaimana kehidupan dewasa remaja tersebut nantinya. Seperti yang telah dikemukakan dalam pengertian remaja di atas bahwa remaja adalah kata lain dari adolscence yang berarti tumbuh, maka dalam tahapan ini remaja akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan antara lain: a. Perkembangan Fisik Hurlock (1980: 210) mengungkapkan bahwa pertumbuhan fisik remaja tidak akan sepenuhnya sempurna bahkan sampai masa remaja akhir. Terdapat penurunan dalam laju pertumbuhan remaja dan perkembangan internal remaja lebih menonjol daripada perkembangan eksternal remaja. Perkembangan internal remaja berkaitan dengan tinggi badan, berat badan, proporsi tubuh, organ seks, dan ciri-ciri seks sekunder. Kemudian perkembangan eksternal remaja yaitu meliputi sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernapasan, sistem endokrin, dan jaringan tubuh.
14
Perkembangan fisik remaja akan berbeda satu sama lain, ada yang cepat namun ada juga yang lambat. Tidak semua remaja dapat menerima perubahan fisik yang mereka alami, sehingga menimbulkan perasaan tidak percaya diri. Rasa percaya diri pada remaja dapat mempengaruhi hubungan sosial remaja tersebut. Hal ini berlawanan dengan tugas perkembangan remaja yaitu mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita. b. Perkembangan Kognitif Piaget dalam teori perkembangan kognitif menekankan bahwa remaja terdorong untuk memahami dunianya karena tindakan remaja tersebut merupakan bentuk penyesuaian diri biologis. Pada tahap perkembangan ini remaja mulai memisahkan gagasan yang kurang penting dari gagasan-gagasan yang penting (Santrock, 2003: 105). Remaja yang duduk dibangku SMA/SMK masuk pada tahapan remaja akhir. Remaja akhir mencapai puncak berfikir kognitif pada kemampuan berfikir abstrak. Santrock (2003: 126) mengungkapkan bahwa karakteristik yang paling menonjol dari pemikiran remaja adalah remaja berfikir lebih abstrak dibandingkan dengan pemikiran pada masa kanak-kanak. Remaja tidak lagi dibatasi dengan kenyataan dan aktual yang merupakan ciri periode konkret, remaja mulai menciptakan situasi-situasi fantasi dan mencoba berfikir dengan logis untuk mengatasi fantasi-fantasinya tersebut. Cara berpikir ini akan
15
membawa remaja untuk mebandingkan dirinya dengan orang lain menurut standar yang ia tetapkan. c. Perkembangan Sosio-emosional Perkembangan remaja yang selanjutnya yaitu perkembangan sosio-emosional. Hurlock (1980: 212) menyatakan bahwa masa remaja sebagai periode “badai dan tekanan” suatu masa dimana ketegangan emosi meningkat sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Kematangan emosi pada remaja juga dapat diperoleh dari rasa aman yang didapatkan dalam sebuah hubungan sosial. Hal ini menunjukan bagaimana hubungan anatara perubahan emosi dan sosial pada remaja memengaruhi kehidupan sehari-hari. Seperti yang dikemukakan Santrock (2007) bahwa pengalaman lingkungan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap emosi remaja dibandingkan perubahan hormonal. Pada hakikatnya remaja menurut tugas perkembangan remaja yaitu mampu membangun hubungan sosial, oleh karena itu, suatu hubungan sosial memiliki arti penting bagi seorang remaja. d. Perkembangan Kepribadian Perkembangan kepribadian merupakaan aspek utama bagi kepribadian sehat yang mampu merefleksikan diri, kemampuan untuk memahami orang lain, dan beradaptasi dengan lingkungan sosial. Syamsu Yusuf (2006: 200) mengemukakan bahwa sifat-sifat
16
kepribadian mencerminkan perkembangan fisik, seksual, emosional, kognitif dan nilai-nilai. Kepribadian remaja sangat menentukan bagaimana ia diterima dalam hubungan sosialnya. Oleh karena itu, jika seorang remaja tumbuh dengan kepribadian yang kurang baik, maka remaja akan mengalami permasalahan dalam hubungan sosialnya. Dampaknya remaja akan dijauhi bahkan dikucilkan dari pergaulannya. e. Perkembangan Moral Tugas
perkembanagan
remaja
yang
selanjutnya
yaitu
perkembangan moral. Seseorang dapat dikatakan bermoral, apabila tingkah laku orang tersebut sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi oleh kelompok sosialnya. Sehingga tugas penting yang harus dikuasai remaja adalah mempelajari apa yang diharapkan oleh
kelompok
daripadanya
dan
kemudian
mau
membentuk
perilakunya agar sesuai dengan harapan sosial tanpa terus dibimbing, diawasi, didorong, dan diancam hukuman seperti yang dialami waktu anak-anak. f. Perkembangan Kesadaran Beragama Remaja telah mengalami kemajuan dalam perkembangan kognitif.
Hal
tersebut
memungkinkan
remaja
untuk
dapat
mempertanyakan tentang kebenaran keyakinan agama mereka sendiri. Berkembangnya keyakinan beragama seiring dengan mulainya seorang remaja menanyakan dan mempermasalahkan sumber-sumber otoritas 17
dalam kehidupan. Remaja bisa mengapresiasi kualitas keabsrakannya mengenai Tuhan sebagai yang Maha Adil dan Maha Kasih Sayang (Yusuf, 2006: 209). Sejalan dengan pendapat Syamsu Yusuf di atas, Spika (dalam Santrock, 2003: 460) juga mengemukakan bahwa remaja lebih merasa tertarik kepada agama dan keyakinan spiritual daripada anak-anak. Pemikiran abstrak yang semakin meningkat dan pencarian identitas pada remaja membawa remaja kepada masalah agama dan spiritual. Seorang remaja yang kurang mendapat bimbingan keagamaan dalam lingkungan serta pergaulan dengan teman sebaya yang kurang menghargai nilai-nilai agama dapat memicu sikap remaja yang kurang baik seperti kurang bisa menghargai waktu, menghargai teman, bahkan kurang bisa menghargai guru maupun orang tuanya sendiri. Dari beberapa penjelasan mengenai aspek perkembangan remaja di atas, maka dapat disimpulkan bahwa seorang remaja dalam tahap perkembangannya mengalami perkembangan fisik, kognitif, sosial, emosional, moral dan agama. 3. Tugas Perkembangan Remaja Tugas perkembangan remaja menurut Havigurst (dalam Hurlock, 1980: 209-210) adalah sebagai berikut: a. Mencapai hubungan-hubungan yang baru dan lebih matang dengan teman-teman sebaya dari kedua jenis; b. Mencapai suatu peranan sosial sebagai pria atau wanita; 18
c. Menerima dan menggunakan fisiknya secara efektif; d. Mengaharapkan
dan
mencapai
perilaku
sosial
yang
bertanggungjawab; e. Mempersiapkan karier ekonomi; f. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga g. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi. Apabila
dalam
perkembangannya
seorang
individu
berhasil
menuntaskan tugas perkembangannya, maka akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan bagi individu tersebut dalam menuntaskan tugas berikutnya (Achmad Juntika Nurihsan dan Mubiar Agustin, 2013: 2). Lebih lanjut apabila seorang individu gagal menuntaskan tugas perkembangannya, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan bagi individu tersebut dan mengalami kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya. Dengan demikian penting untuk seorang individu mengetahui tugas-tugas yang belum dan sudah dituntaskan sebagai bekal kebahagiaan dan kesuksesan dimasa yang akan datang. Tugas perkembangan di atas harus dikuasai oleh remaja. Untuk menguasai tugas perkembangan yang penting dalam pembentukan hubungan–hubungan yang baru, dan lebih matang dengan teman sebaya dari kedua jenis. Konsep yang telah dimiliki ketika masih anak-anak harus dikembangkan oleh remaja dengan terus menambah pengalaman dan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. 19
4. Ciri-ciri Remaja Masa remaja, seperti masa-masa sebelumnya memiliki ciri-ciri khusus yang membedakan masa sebelum dan sesudahnya. Hurlock (dalam Rita Eka Izzaty, dkk., 2008: 122) menjelaskan ciri-ciri tersebut sebagai berikut: a. Masa remaja sebagai periode penting Perkembangan fisik yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental yang cepat menimbulkan penyesuaian mental dan membentuk sikap, nilai dan minat baru. b. Masa remaja sebagai periode peralihan Masa remaja merupakan peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, sehingga mereka harus meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan kemudian mempelajari pola perilaku dan sikap baru untuk tumbuh menjadi dewasa. c. Masa remaja sebagai periode perubahan Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja antara lain meningginya emosi, perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan, berubahnya minat dan pola perilaku serta adanya sikap ambivalen terhadap setiap perubahan. d. Masa remaja sebagai masa mencari identitas Pada usia ini remaja mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal.
20
Pada saat ini remaja berusaha menunjukkan siapa diri dan peranannya dalam kehidupan masyarakat. e. Usia bermasalah Pada masa ini pemecahan masalah remaja akan diselesaikan secara mandiri dan tidak mereka akan menolak bantuan dari orang tua maupun guru. f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan atau kesulitan Timbulnya pandangan yang kurang baik atau bersifat negatif terhadap remaja akan menimbulkan stereotip yang mempengaruhi konsep diri dan sikap remaja terhadap dirinya. g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik Pada masa ini remaja memandang dirinya dan orang lain sebagaimana yang diinginkan bukan sebagaimana adanya, lebih-lebih cita-citanya. Hal tersebut menjadikan remaja sulit untuk melakukan peralihan menuju masa dewasa. 5. Karakteristik Penggunaan Internet pada Remaja Perubahan budaya masyarakat modern menjadikan berbagai kemajuan teknologi semakin pesat. Mortimer & Larson, (2002a,b; Seatler, 2005) dalam Santrock, (2013: 219) mengungkapkan bahwa perubahan penggunaan internet dan teknologi oleh remaja meningkat pesat melebihi kecepatan dalam revolusi teknologi. Hal tersebut tentunya memberikan pengaruh bagi kehidupan remaja masa kini. Remaja bukanlah masa berakhirnya terbentuk kepribadian akan tetapi merupakan salah satu tahap 21
utama dalam pembentukkan kepribadian seseorang. Remaja banyak meluangkan waktunya bersama teman-teman sebaya. Disamping itu, remaja mulai banyak menerima informasi dari internet yang sudah mulai dikenal dan dekat dengan mereka. Oleh karenanya, remaja menjadi individu yang terbuka terhadap hal-hal baru (Makgosa 2010: 36). Banyaknya informasi yang diterima membuat remaja memproses informasi secara lebih mendalam. Remaja masa kini menggunakan internet sebagai alat pemersatu untuk informasi, komunikasi serta hiburan (Tsitsika et al. 2009). Transisi yang terjadi pada masa remaja menghadapkan mereka pada tantangan dalam mengembangkan hubungan interpersonal yang intim (dalam Yang & Brown, 2013). Hal tersebut sejalan dengan salah satu tugas perkembangan remaja yaitu mencapai hubungan yang baru dan lebih matang dengan teman-teman sebaya. Havighrust (dalam Muhammad Ali, 2011: 163) mendefinisikan tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam melakukan tugas-tugas perkembangan berikutnya. Akan tetapi kalau gagal akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya. Berdasarkan paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik penggunaan internet pada remaja terkait dalam menyikapi tugas perkembangan remaja yaitu dalam mencapai hubungan yang lebih 22
matang dengan teman sebaya. Apabila berhasil dalam melalui tugas perkembangannya akan menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam melakukan tugas-tugas berikutnya. Apabila gagal akan menimbulkan ras tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas perkembangan berikutnya. B. Tinjauan tentang Interaksi Teman Sebaya 1. Pengertian Interaksi Teman Sebaya a. Pengertian Interaksi Chaplin (Ahmad Asrori, 2009: 31) mengatakan bahwa interaksi adalah satu pertalian sosial antar individu sehingga individu yang bersangkutan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Thibaut dan Kelley (dalam Ali dan Asrori, 2004: 87) mendefinisikan interaksi sebagai peristiwa saling mempengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama. Mereka menciptakan suatu hasil satu sama lain atau berkomunikasi satu sama lain. Jadi dalam kasus interaksi, tindakan setiap orang bertujuan untuk mempengaruhi individu lain. Shaw (dalam Ali dan Asrori, 2004: 87) mendefinisikan bahwa interaksi adalah suatu pertukaran antarpribadi yang masing-masing orang menunjukkan perilakunya satu sama lain dalam kehadiran mereka, dan masing-masing perilaku mempengaruhi satu sama lain. Lebih lanjut Bonner (dalam Gerungan, 2003: 62) mendefinisikan interaksi sosial sebagai suatu hubungan antara dua individu atau lebih, 23
didalamnya perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Definisi tersebut memposisikan manusia sebagai subjek dan sebagai objek dalam hubungan interpersonal sebab dalam suatu relasi tentunya harus ada proses saling memberi dan menerima. Dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa interaksi adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih, serta masingmasing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi tersebut tidak hanya sekedar terjadi hubungan antara pihak-pihak yang terlibat melainkan terjadi pula saling mempengaruhi satu sama lainnya. b. Pengertian Teman Sebaya Andi Mappiere (1982) mengemukakan bahwa kelompok teman sebaya merupkan lingkungan sosial pertama dimana remaja belajar untuk hidup bersama dengan orang lain yang bukan keluarganya. Lingkungan teman sebaya merupakan suatu kelompok yang baru, dimana punya ciri, norma, dan kebiasaan yang jauh berbeda dengan apa yang ada di keluarganya. Oleh karena itu remaja dituntut untuk dapat memiliki kemampuan untuk menyesuaiakan diri dan dapat dijadikan dasar dalam hubungan sosial yang luas, sehingga kelompok teman sebaya dapat dijadikan sebagai tempat para remaja belajar bersosialisasi dengan orang lain dan belajar bertingkah laku sesuai dengan norma yang ada dalam kelompoknya. 24
Santrock (2007: 558) menjelaskan bahwa teman sebaya (peers) adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama. Remaja akan menerima umpan balik dari teman sebaya mengenai kemampuan-kemampuan mereka. Mereka belajar tentang apakah yang mereka lakukan lebih baik, sama baiknya atau bahkan lebih buruk dari apa yang dilakukan remaja lain. Berdasarkan dari beberapa pengertian di atas maka dapat dijelaskan bahwa teman sebaya adalah kelompok persahabatan yang mempunyai nilai-nilai dan pola hidup sendiri bahkan merupakan dasar primer mewujudkan nilai-nilai dalam suatu kontak sosial. Selain itu, teman sebaya juga mempraktekkan berbagai prinsip kerja sama, tanggungjawab bersama, dan persaingan yang sehat. c. Interaksi Teman Sebaya Interaksi kelompok teman sebaya adalah kedekatan hubungan pergaulan kelompok teman sebaya serta hubungan antar individu atau anggota kelompok yang mencakup keterbukaan, kerjasama, dan frekuensi hubungan (Partowisastro, 1983). David, Roger dan Spencer (Ahmad Asrori, 2009: 35) menyatakan
bahwa
interaksi
teman
sebaya
sebagai
suatu
pengorganisasian individu pada kelompok kecil yang mempunyai kemampuan berbeda-beda dimana individu tersebut mempunyai tujuan yang sama.
25
Charlesworth dan Hartup (Dagun, 2002: 54) menyatakan bahwa remaja dalam melakukan interaksi teman sebayanya akan mempunyai unsur positif yaitu saling memberikan perhatian dan saling mufakat membagi perasaan, saling menerima diri, dan saling memberikan sesuatu kepada orang lain. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa interaksi teman sebaya adalah suatu hubungan sosial antar individu yang mempunyai tingkatatan usia yang hampir sama, serta di dalamnya terdapat keterbukaan, tujuan yang sama, kerjasama serta frekuensi hubungan dan individu yang bersangkutan akan saling mempengaruhi satu sama lainnya. 2. Faktor Interaksi Teman Sebaya Monk’s dan Blair (Ahmad Asrori, 2009: 38) mengemukakan beberapa faktor yang cenderung menimbulkan munculnya interaksi teman sebaya pada remaja, yaitu: a. Umur, konformitas semakin besar dengan bertambahnya usia, terutama terjadi pada usia 15 tahun atau belasan tahun. b. Keadaan sekeliling, kepekaan pengaruh dari teman sebaya lebih besar dari pada perempuan. c. Kepribadian ekstrovet, anak-anak yang tergolong ekstrovet lebih cenderung mempunyai konformitas dari pada anak introvet. d. Jenis kelamin, kecenderungan laki-laki untuk berinteraksi dengan teman lebih besar dari pada anak perempuan. 26
e. Besarnya kelompok, pengaruh kelompok menjadi semakin besar bila besarnya kelompok bertambah. f. Keinginan untuk mempunyai status, adanya suatu dorongan untuk memiliki status, kondisi inilah yang menyebabkan terjadinya interaksi diantara teman sebayanya. Individu akan menemukan kekuatan dalam mempertahankan dirinya di dalam perebutan tempat dari dunia orang dewasa. g. Interaksi orang tua, suasana rumah yang tidak menyenangkan dan adanya tekanan dari orang tua mejadi dorongan indivudu dalam berinteraksi dengan teman sebayanya. h. Pendidikan, pendidikan yang tinggi adalah salah satu faktor dalam interaksi teman sebaya karena orang yang berpendidikan tinggi mempunyai wawasan dan pengetahuan luas yang akan mendukung dalam pergaulannya. Gerungan (2004: 62) mengemukakan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial antara lain: a. Faktor imitasi, menirukan perilaku orang lain kemudian melakukan tingkah laku yang sama dengan perilaku tersebut. Peranan dalam interaksi sosial biasanya terjadi pada awal-awal perkembangan anak. b. Faktor sugesti, pengaruh yang bersifat psikis, baik yang datang dari diri sendiri maupun yang datang dari orang lain. c. Faktor identifikasi, dorongan untuk menjadi identik dengan orang lain. Biasanya identifikasi individu mempelajarinya dari orang tua, oleh 27
sebab itu peranan orangtua sangat penting bagi media identifikasi anak. d. Faktor simpati, perasaan rasa tertarik kepada orang lain. Interaksi sosial dapat terjalin dengan adanya rasa ketertarikan secara emosi, seperti cinta, penerimaan diri dan kasih sayang. Berdasarkan uraian di atas faktor yang mempengaruhi interaksi teman sebaya antara lain imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati serta dipengaruhi juga oleh umur, jenis kelamin, kepribadian ekstrovet, besarnya kelompok, keinginan untuk mempunyai status, interaksi dengan orang tua, dan pendidikan. 3. Bentuk-bentuk Interaksi Teman Sebaya Hurlock (2002) menjelaskan bahwa dengan berlangsungnya masa remaja, terdapat perubahan pada beberapa pengelompokan sosial. Pengelompokan-pengelompokan sosial masa remaja antara lain: a. Teman dekat (chums), biasanya terdiri dari 2 atau 3 orang sesama jenis yang mempunyai kemampuan sama atau sering disebut dengan sahabat karib. Teman dekat ini saling mempengaruhi satu sama lain meskipun kadang-kadang juga bertengkar. b. Kelompok sahabat (cliques), biasanya terdiri dari kelompok temanteman dekat yang meliputi kedua jenis kelamin. c. Kelompok besar (crowds), kelompok ini terdiri dari beberpa kelompok kecil dan teman dekat. Berkembang dengan meningkatnya minat akan pesta dan berkencan. Jika penyesuaian minat berkurang 28
diantara anggota-anggotanya maka akan terdapat jarak sosial yang besar diantara mereka. d. Kelompok yang terorganisasi, kelompok yang dibina oleh orang dewasa, dibentuk oleh lingkungan sekolah, dan organisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial para remaja yang tidak mempunyai kelompok besar. e. Kelompok geng, mempunyai anggota yang terdiri dari anak-anak yang sejenis, serta menaruh minat untuk menghadapi penolakan temanteman melalui perilaku anti sosial. Santrock (2007: 564) menjelaskan bahwa bentuk-bentuk hubungan teman sebaya adalah sebagai berikut: a. Perubahan individual, perubahan individual ini mempunyai fungsi kebersamaan, dukungan fisik, dukungan ego, perbandingan sosial, keakraban dan perhatian. b. Kerumunan (crowd), kerumunan merupakan bentuk interaksi teman sebaya yang terbesar, mereka bertemu karena memuat tujuan yang sama dalam suatu aktivitas. c. Klik (cliques), jumlah yang lebih kecil, melibatkan keakraban yang lebih besar diantara anggota yang lebih kohensif dari pada kerumunan. Klik mempunyai ukuran yang lebih besar dan tingkat keakraban yang lebih rendah dari persahabatan. Berdasarkan uraian di atas yang merupakan bentuk-bentuk dari interaksi teman-teman sebaya adalah teman dekat atau sahabat, kelompok 29
kecil yang terdiri dari beberapa teman dekat, kelompok besar/klik, kelompok terorganisasi yang dibina oleh orang dewasa, dan kelompok geng. 4. Aspek-aspek Interaksi Teman Sebaya Partowisastro (Ahmad Asrori, 2009: 42) merumuskan aspek-aspek interaksi teman sebaya sebagai berikut: a. Keterbukaan individu dalam kelompok, yaitu keterbukaan individu terhadap kelompok dan penerimaan kehadiran individu dalam kelompoknya. b. Kerjasama individu dalam kelompok, yaitu keterlibatan individu dalam kegiatan kelompoknya dan mau memberikan ide bagi kemajuan kelompoknya serta saling berbicara dalam hubungan yang erat. c. Frekuensi hubungan individu dalam kelompok, yaitu intensitas individu dalam bertemu anggota kelompoknya dan saling berbicara dalam hubungan yang dekat. Parten (dalam Dagun, 2002: 86) mengemukakan aspek-aspek interaksi teman sebaya, yaitu: a. Jumlah waktu anak yang berada di luar rumah, remaja mempunyai lebih kesempatan untuk berbicara dengan bahasa dan dengan persoalan mereka sendiri kepada teman sebayanya. b. Keterlibatan anak bermain dengan teman sebaya, anak menganggap bahwa teman sebaya lebih dapat memahami keinginannya dan belajar mengambil keputusan sendiri. 30
c. Kecenderungan untuk bermain sendiri, anak yang suka bermain sendiri biasanya introvert, atau bila dalam menghadapi suatu tekanan hanya berperan sebagai penonton saja. d. Kecenderungan bermain paralel, anak bermain secara mandiri di dalam kelompok teman sebayanya. Bermain paralel melatih anak agar dapat menyelesaikan tugas mandiri di dalam kelompok teman sebaya. e. Bermain asosiatif, anak bermain bersama dengan teman sebaya dengan tidak terikat pada satu aturan. Bermain asosiatif dapat menumbuhkan kreatifitas anak karena adanya stimulus dari anak lain. f. Sikap kerjasama, pada kelompok sebaya anak berlatih untuk menerapkan prinsip hidup bersama, sehingga terbentuk norma-norma, nilai-nilai, dan simbol tersendiri. Hartup (dalam Dagun, 2002: 55) membagi beberapa aspek-aspek interaksi teman sebaya, yaitu: a. Perasaan ketergantungan kepada teman sebaya lebih besar dari pada orang dewasa. b. Perasaan simpati dan cinta semakin bertambah. c. Mempunyai keinginan untuk dapat memperngaruhi orang lain (menjadi pemimpin). d. Perasaan kompetisi bertambah. e. Suka bertengkar. f. Aktifitas bernada agresif semakin bertambah.
31
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa yang merupakan aspek-aspek interaksi teman sebaya antara lain keterbukaan, kerjasama, dan frekuensi hubungan individu dalam kelompok serta jumlah waktu remaja di luar rumah, keterlibatan remaja, bermain dengan teman sebaya, kecenderungan bermain sendiri, kecenderungan bermain peran, bermain asosiatif, dan sikap kerjasama. 5. Pengaruh Teman Sebaya Teman sebaya memberikan pengaruh bagi kehidupan individu, terutama individu pada usia remaja awal. Pengaruh tersebut terdiri dari pengaruh yang positif maupun nehatif. Penjelasan pengaruh teman sebaya bagi remaja adalah sebagai berikut: a. Pengaruh positif Menurut Syamsu Yusuf L. N. (2006: 59) peranan atau pengaruh kelompok teman sebaya sangat penting, terutama saat terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat yaitu: 1) Perubahan struktur keluarga, dari keluarga besar ke keluarga kecil. 2) Kesenjangan antara generasi tua dengan generasi muda. 3) Ekspansi jaringan komunikasi antara kawula muda. 4) Panjangnya masa atau penundaan memasuki masyarakat orang dewasa. Peranan kelompok teman sebaya bagi remaja adalah, memberikan kesempatan untuk belajar tentang (Syamsu Yusuf L. N. 2006: 59):
32
1) Bagaimana berinteraksi dengan orang lain. Pada saat bersama teman sebaya, remaja akan banyak berkomunikasi dengan mereka. Disitulah remaja akan belajar untuk berinteraksi dengan orang lain. 2) Mengontrol tingkah laku sosial. Dalam kehidupan sosial pasti ada nilai-nilai yang dianut, dan mau tidak mau sebagai anggota remaja harus menaati nilai tersebut dengan cara mengontrol tingkah lakunya agar tidak melanggar norma yang ada. 3) Mengembangkan ketrampilana dan minat yang relevan dengan usianya. Diusia remaja mereka banyak bergabung dalam suatu komunitas yang mana komunitas tersebut memberikan kesempatan dan wadah untuk remaja dalam mengembangkan bakat minatnya. 4) Saling bertukar perasaan dan masalah. Remaja akan lebih nyaman mencurahkan perasaannya (curhat) dengan teman sebaya, sehingga mereka akan saling memberikan solusi pada permasalahan yang dihadapi temannya. Menurut Syamsu Yusuf L. N. (2006: 59) kelompok sebaya yang suasananya hangat, menarik, dan tidak eksploitatif, dapat membantu remaja untuk memperoleh pemahaman tentang: 1) Konsep diri, masalah dan tujuan yang lebih jelas. 2) Perasaan berharga. 3) Perasaan optimis tentang masa depan. Fungsi positif dari teman sebaya menurut Kelly dan Hansen (Samsunuwiyati Marat, 2005: 220-221) adalah sebagai berikut: 33
1) Mengontrol impuls-impuls agresif. Dengan adanya teman sebaya, remaja mampu belajar untuk mengontrol agresivitasnya. 2) Memperoleh dorongan emosional dan social serta menjadi lebih independent. Teman sebaya berpengaruh terhadap emosional yang dirasakan oleh remaja terutama kaitannya dengan interaksi sosial. 3) Meningkatkan ketrampilan sosial, mengembangkan kemampuan penalaran dan belajar untuk mengekspresikan perasaan dengan cara yang lebih matang. 4) Mengembangkan sikap terhadap seksualitas dan tingkah laku peran jenis kelamin. Hal tersebut terjadi karena pada saat bergaul dengan teman sebaya, mereka akan bertemu dan berinteraksi dengan teman lawan jenis. 5) Memperkuat penyesuaian moral dan nilai-nilai. Remaja akan menyesuaikan nilai dan norma yang ada pada lingkungan teman sebaya. 6) Meningkatkan harga diri. Remaja akan merasa memiliki harga diri yang tinggi jika ia mampu memenuhi norma yang ada dalam kelompoknya. Interaksi teman sebaya memberikan kesempatan untuk belajar bagaimana
mengendalikan
perilaku
sosial,
mengembangkan
ketrampilan dan minat yang sesuai dengan usia, dan berbagai masalah dan perasaan. Remaja juga lebih banyak tergantung pada teman sebaya
34
dari pada dengan orang tuanya sendiri, karena mereka sudah mendapat kemandirian dari orang tua (Sri Esti Wuryani, 2008: 143). Peran teman sebaya dalam pengendalian perilaku sosial sangat terlihat dari bagaimana remaja berperilaku di lingkungan sosial, baik dalam lingkungan teman sebaya tersebut, maupun pada lingkungan sosial yang luas. Menurut Hartup (Santrock, 2003: 219) interaksi teman sebaya dengan usia yang sama memainkan peran yang unik pada masyarakat AS. Seseorang dapat belajar menjadi petarung yang baik, hanya diantara rekan-rekan seumur. Orang yang lebih tua akan mengalahkan, dan orang yang lebih muda tidak akan memberi tantangan. Erath
dkk
(Santrock
2012:
447)
mengemukakan
bahwa
karakteristik teman berpengaruh penting terhadap perkembangan remaja. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Cook, dkk (Santrock 2012: 447) mengungkapkan bahwa indeks prestasi teman-teman merupakan sebuah alat prediksi penting dari pencapaian positif di sekolah, dan juga terkait dengan rendahnya perilaku negatif. Remaja yang bergaul dengan teman sebaya yang memiliki indeks prestasi tinggi, cenderung membawa pengaruh positif. Pada penelitian lain, hubungan teman sebaya yang harmonis pada masa remaja berkaitan dengan kesehatan mental yang positif pada usia pertengahan (Hightower dalam Santrock, 2003: 220). Hubungan dengan teman sebaya tidak selamanya berdampak buruk bagi remaja. 35
Bahkan, hubungan dengan teman sebaya yang harmonis dan positif, akan memberikan dampak yang baik pula dimasa perkembangan remaja selanjutnya. Baik buruknya lingkungan teman sebaya, akan mempengaruhi kesehatan mental dan perilaku remaja dapam kelompok tersebut. Apabila ia berasa pada lingkungan yang sehat, maka kemungkinan besar ia akan memiliki kepribadian dan kesehatan mental yang positif, begitupun dengan yang sebaliknya. Jean Piaget (1932) dan Harry Stack Sullivan (1953), merupakan para ahli teori yang berpengaruh yang menekankan bahwa melalui interaksi teman sebayalah anak-anak dan remaja belajar menganai pola hubungan yang timbal balik dan setara (Santrock, 2003: 220). Lebih lanjut lagi, Santrock (2003: 220) mengemukakan bahwa anak-anak menggali prinsip-prinsip kejujuran dan keadilan dengan cara mengatasi ketidaksetujuan dengan teman sebaya. Mereka juga belajar untuk mengamati dengan teliti minat dan pandangan teman sebaya dengan tujuan untuk memudahkan proses penyatuan dirinya kedalam aktivitas teman sebaya yang sedang berlangsung. Berdasarkan paparan di atas, menunjukkan bahwa keberadaan teman sebaya membawa pengaruh yang positif bagi perkembangan remaja. Namun, pada kondisi tertentu, teman sebaya juga dapat membawa pengaruh yang negatif bagi remaja.
36
b. Pengaruh negatif Allen, dkk (Papalia & Feldman, 2014: 55 ) mengemukakan bahwa pengaruh sebaya normalnya memuncak di usia 12 hingga 13 tahun, dan menurun selama pertengahan dan akhir masa remaja. Di usia 13 atau 14 tahun, remaja yang populer mungkin terlibat dalam perilaku antisosial. Berdasarkan kutipan tersebut, ditunjukkan bahwa keberadaan teman sebaya dapat membawa pengaruh yang negatif bagi remaja. Usia remaja awal, mudah terpengaruh oleh perilaku yang ditunjukkan oleh teman sebayanya, ternasuk perilaku yang buruk. Remaja yang bergaul dengan teman sebaya yang berperilaku buruk, akan cenderung juga membawa remaja kearah yang negatif. Suatu penelitian menunjukkan hubungan teman sebaya yang buruk pada masa anakanak berkaitan dengan berhenti dari sekolah, dan kenakalan pada masa remaja akhir Roff, dkk (Santrock, 2003: 220). Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Urdant (Boyd & Bee, 2002: 331):“Adolescents tend to choose friends who share their beliefs about smoking, drug use, sex, and the importance of academic achievement.”
Remaja
cenderung memilih
teman-teman
yang
merokok, pengguna obat-obatan, berperilaku seksual menyimpang, namun juga terdapat remaja yang memilih teman yang mementingkan prestsi akademik.
37
Beberapa ahli teori juga menggambarkan budaya teman sebaya remaja sebagai pengaruh merusak yang mengabaikan nilai–nilai dan kontrol orang tua. Teman sebaya juga dapat mengenalkan remaja dengan alkohol, obat-obatan, kenakalan, dan bentuk tingkah laku lain yang dianggap orang dewasa sebagai maladaptive (Santrock, 2003: 220). Remaja dapat mengalami perubahan perilaku kearah negatif akibat pengaruh teman, misalnya pecandu obat terlarang dan minuman keras (BKKBN 1997). Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan teman sebaya bagi remaja akan mempengaruhi perilaku remaja tersebut. Pengaruh yang ditimbulkan dari teman sebaya dapat berupa pengaruh yang positif, yaitu memberikan kesempatan bagi remaja untuk belajar berinteraksi sosial, serta mempengaruhi remaja untuk lebih berprestasi seperti teman sebayanya yang juga memiliki indeks prestasi yang tinggi. Namun sebaliknya, interaksi dengan teman sebaya juga tidak menutup kemungkinan akan membawa dampak yang negatif, melakukan perilaku yang menyimpang, pergaulan bebas, indeks prestasi yang rendah, dan lain sebagainya. Terdapat pengaruh positif dan negatif dalam berteman (Soerjono Soekanto, 1991: 19). Baik buruknya pengaruh yang ditimbulkan dari keberadaan teman sebaya, tergantung pada bagaimana perilaku dari kelompok teman sebaya tersebut.
38
6. Popularitas, Pengabaian, dan Penolakan Teman Sebaya Popularitas memang sangat berperan dalam pergaulan di kalangan remaja pada teman sebayanya. Mereka akan berusaha untuk popular, agar diterima dalam suatu kelompok teman sebaya yang mereka inginkan. Bahkan remaja mau melakukan apapun untuk menjadi popular di lingkungan teman sebayanya. Hal tersebut remaja lakukan karena akan timbul rasa kebanggaan tersendiri bagi remaja yang mempunyai banyak teman, dan mereka akan merasa menjadi popular (Soerjono Soekanto, 1991: 17). Oleh karena itulah, remaja melakukan konformitas dengan teman sebayanya demi mendapatkan banyak teman. Penelitian oleh Hartup pada tahun 1983 (Santrock, 2003: 223) menemukan bahwa remaja yang popular memberikan dukungan, kesediaan untuk menjadi pendengar yang baik, mempertahankan komunikasi dengan baik, yang terbuka dengan teman sebaya, mereka bahagia berperilaku seperti mereka sendiri, menunjukkan antusiasme dan perhatian kepada orang lain dan percaya pada diri sendiri tanpa menjadi sombong. Keadaan remaja yang seperti itu, menunjukan bahwa Ia mampu menyesuaikan diri dengan kelompoknya, dan memiliki konformitas yang baik. Penelitian yang dilakukan oleh Kennedy (Santrock, 2003: 223) menunjukan bahwa pemuda yang popular bila dibandingkan dengan pemuda yang tidak popoler lebih mudah berkomunikasi secara jelas dengan teman sebaya mereka, memunculkan perhatian teman sebaya dan mampu mempertahankan percakapan dengan teman sebaya. Berdasarkan 39
kedua penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap atau perilaku dan popularitas remaja mempengaruhi keberadaan remaja tersebut dalam kelompok teman sebayanya, baik penolakan maupun penerimaan oleh kelompok tersebut. Berdasarkan paparan di atas mengenai teman sebaya, menjelaskan bahwa teman sebaya yaitu teman yang terdiri dari usia yang sama, mereka berinteraksi secara teratur, berkaitan, serta terdapat norma dan peran dalam kelompok tersebut. Seiring dengan pertumbuhan usia remaja, interaksi antara remaja dengan orang tua akan semakin berkurang dan digantikan dengan interaksi antara remaja dengan teman sebaya. Interaksi antara remaja dengan teman sebaya menbawa banyak pengaruh bagi perkembangan remaja. Pengaruh tersebut dapat bernilai positif maupun negatif. Apabila remaja berada dalam lingkungan teman sebaya yang memiliki nilai yang positif, maka akan membawa dampak yang positif pula. Pengaruh positif yang ditimbulkan dari keberadaan teman sebaya diantaranya adalah membantu remaja untuk belajar berinteraksi dengan lingkungan sosial, dengan nilai dan norma yang ada pada lingkungan, belajar berinteraksi dengan lawan jenis, belajar mengelola emosi, mengontrol diri, konsep diri, serta remaja akan mendapatkan informasi yang mungkin tidak ia dapatkan dari orang tua. Namun sebaliknya, teman sebaya juga dapat memberikan dampak yang negatif, seperti terjerumus dalam pergaulan bebas, seks bebas, rokok, narkoba, perilaku penggunaan internet yang negatif, serta membuat remaja 40
melanggar nilai-nilai yang diterapkan oleh orang tua atau masyarakat, karena nilai tersebut bertentangan dengan nilai yang ada pada kelompok teman sebaya. Keberadaan
kelompok
teman
sebaya
akan
diikuti
dengan
konformitas oleh remaja. Remaja yang memiliki konsep diri rendah akan cenderung meniru perilaku yang ada pada teman sebayanya. Tindakan meniru tersebut berkaitan dengan popularitas dan penolakan teman sebaya. karena, remaja yang mampu menyesuaikan diri dengan nilai pada kelompok akan popular, dan yang tidak mampu akan terabaikan. C. Tinjauan tentang Penggunaan Internet 1. Pengertian Internet Internet merupakan singkatan dari Interconnection networking. Internet berasal dari bahasa latin “inter” yang berarti antara, sedangkan kata internet berarti jaringan antara atau penghubung. Menurut Kadir (2003: 444) dalam buku Pengantar Jaringan Komputer (Syafrizal: 2005), internet
merupakan
jaringan
komputer.
Jaringan
tersebut
menghubungkan jutaan komputer yang tersebar di seluruh dunia, yang menarik siapapun bisa terhubung ke jaringan tersebut. Lebih lanjut Supriyanto (2008: 60) mendefinisikan internet merupakan hubungan antara berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol
41
standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP (Transmission Control/Internet Protocol). Kemudian (Utomo & Syafrudin, 2009) mengemukakan bahwa internet (inter-network) merupakan jaringan yang menggabungkan beberapa komentar yang terhubung dalam sebuah internet protocol (IP) yang mencakup secara luas ke seluruh dunia. Internet terdiri dari ratusan bahkan ribuan jaringan komputer (computer networking) mulai dari jaringan akademik, institusi, perusahaan, pemerintahan dan sebagainya. Jaringan tersebut membawa informasi dan beberapa layanan seperti email, chatting, transfer file, web. Berdasarkan
definisi
mengenai
internet
di
atas,
penulis
mendefinisikan internet sebagai jaringan yang menghubungkan berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang terhubung dalam sebuah internet protocol (IP) yang mencakup ke seleuruh dunia. 2. Pengertian Intensitas Menggunakan Internet Intensitas menurut Chaplin (2011: 254) adalah: 1) suatu sifat kuantitatif dari suatu pengindraan yang berhubungan dengan intensitas perangsangnya. 2) kekuatan tingkah laku atau pengalaman seperti intensitas suatu reaksi emosional; 3) kekuatan yang mendukukung suatu pendapat atau suatu sikap. Menurut Azwar (1998) intensitas merupakan kekuatan atau kedalaman sikap terhadap sesuatu. Intensitas dapat dikatakan sebagai bentuk perhatian dan keterkaitan seseorang berdasarkan kualitas dan 42
kuantitas yang ditunjukan individu tersebut (Santrock, 2006). Lebih lanjut, menurut Suryabrata (dalam Rini Dian, 2011: 31) intensitas berarti aspek dimana didalamnya terlibat minat dan perhatian yang disertai kesadaran yang menyertai suatu aktivitas atau pengalaman seseorang. Berdasarkan paparan di atas, intensitas menggunakan internet berdasarkan kualitas merupakan bentuk perhatian dan keterkaitan yang dilakukan seseorang dalam menggunakan internet serta perasaan emosional dimana didalamnya terlibat minat dan penghayatan yang timbul ketika mengakses internet. Sedangkan berdasarkan kuantitas banyaknya kegiatan yang dilakukan seseorang berdasarkan frekuensinya. 3. Aspek-aspek dalam Intensitas Menggunakan Internet Aspek-aspek
intensitas
menggunakan
internet
berdasarkan
pengertian intensitas menurut Chaplin (dalam Yulia Kurniawati, 2010: 37), yaitu: a. Frekuensi Frekuensi berarti keseringan, jadi frekuensi disini adalah sebarapa sering seseorang melakukan aktifitas menggunakan internet (dalam bentuk frekuensi seperti sekali, dua kali, tiga kali dan seterusnya dalam rentang waktu yang ditentukan). b. Lama waktu Lama waktu yang digunakan tiap kali mengakses internet, semakin banyak waktu yang digunakan dalam menggunakan internet maka akan menunjukkan lama seseorang beraktifitas online. 43
c. Perhatian penuh Perhatian penuh berarti fokus atau mengkonsentrasikan diri pada
gadget
yang
digubakan
untuk
online
sehingga
mengesampingkan hal-hal yang lainnya. Seperti tidak mempedulikan orang atau ingkungan sekelilingnya. d. Emosi Emosi meliputi rasa bahagia, sedih, takut, harapan, marah, putus asa (Lewis & Granic). Jadi emosi disini yaitu reaksi emosi dari penggunaan internet yang meliputi rasa senang, kegembiraan, atau marah, kesal pada saat menggunakan internet sehingga pengguna semakin larut dalam situasi tersebut. Menurut Itriyah (2004: 8) intensitas dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Untuk kategori rendah memiliki interval 1-14 jam sehari, untuk kategori sedang intervalnya 1527 jam sehari, dan kategori tinggi memiliki interval 29-42 jam dalam sehari. Young (dalam Pipiet Shatuti, 2012: 21) mengemukakan bahwa aspek-aspek intensitas menggunakan internet adalah: a. Adanya perasaan tidak menyenangkan ketika offline seperti gelisah, kesepian, cemas, frustasi, sedih, dan tidak puas. b. Adanya perasaan menyenangkan ketika online seperti bergairah, gembira, atraktif, dan bebas melakukan apa saja.
44
c. Perhatian hanya tertuju atau terkonsentrasi pada gadget yang digunakan untuk online. d. Adanya penambahan derajat penggunaan internet, baik waktu maupun tingkat kepuasan. e. Ketidakmampuan mengatur aktifitas permainan online seperti mengontrol, mengurangi atau menghentikan aktifitas online. f. Berani mengambil resiko kehilangan karena aktifitas online seperti mengorbankan hubungan dengan orang-orang terdekat, pekerjaan, pendidikan dan kesempatan berkarir. g. Melakukan aktifitas online sebagai cara unuk melarikan diri dari masalah seperti menghilangkan rasa tidak berdaya, rasa bersalah, cemas dan depresi. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, peneliti cenderung memilih aspek-aspek intensitas menggunakan internet yang dikemukakan oleh Chaplin (dalam Yulia Kurniawati, 2010: 37), yaitu frekuensi, lama waktu, perhatian penuh dan emosi. Alasannya karena aspek tersebut lebih mengungkapkan aspek intensitas menggunakan internet daripada aspek yang dikemukakan oleh Young (dalam Pipiet Shatuti, 2012: 21) yang lebih cenderung pada aspek kecanduan menggunakan internet.
45
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensitas Menggunakan Internet Pipiet Shatuti (2012: 32) menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas mengguanakan internet adalah: a. Emotional coping Sebagai pengalihan dari kesepian, keterasingan, kebosanan, melepas stres, relaksasi, pembebasan dari rasa marah dan frustasi. Beberapa hal tersebut yang kemudian menjadikan internet sebagai media pengalihan dan lama kelamaan akan mempengaruhi intensitas individu dalam menggunakan internet. b. Keluar dari dunia nyata Dengan menggunakan internet, individu dapat sejenak keluar dari dunia nyata yang tidak sesuai dengan harapannya. Internet menawarkan berbagai fasilitas yang lebih menyenangkan. Hal inilah yang
kemudian
menjadi
faktor
individu
memiliki
intensitas
menggunakan internet yang tinggi. c. Lingkungan Lingkungan yang mempengaruhi intensitas menggunakan internet dapat dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan keuarga dan lingkungan sosial. d. Pemuas kebutuhan sosial dan interpersonal Melalui media internet individu dapat menambah teman, memperkuat
persahabatan,
mendapatkan pengakuan diri. 46
memunculkan
arti
memiliki
dan
5. Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Internet Perilaku
penggunaan
internet
yang
dilakukan
oleh
remaja
menyebabkan berbagai dampak yang dirasakan. Dampak tersebut dapat berupa dampak yang positif, maupun dampak negatif. Berikut merupakan dampak positif penggunaan internet menurut Canggih Guno Kusetyo (2011: 32): a. Mempermudah memperoleh informasi; b. Memperluas wawasan; c. Menambah referensi baca; d. Mempermudah mengerjakan tugas; e. Memperluas jaringan komunikasi; f. Mempermudah dalam bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan. Menurut Supriyanto (2010: 50) dampak positif internet antara lain: a. Memudahkan orang dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi Internet memberikan
kemudahan dalam berkomunikasi dan
memperoleh informasi karena akses internet tidak dibatasi jarak dan waktu sehingga akses informasi dapat dilakukan dan kapanpun selama pengguna terhubung dengan jaringan internet. b. Membuka peluang bisnis baru Fenomena
perubahan
yang
muncul
seiring
dengan
perkembangan internet adalah tumbuhnya sistem perdagangan online yang sering disebut e-commerce. Melalui internet transaksi bisnis dapat dilakukan tanpa harus meninggalkan rumah.
47
c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan publik Internet membantu mempermudah layanan publik baik untuk oemerintah, lembaga maupun perusahaan. Sebagai contoh pada sebuah lembaga pendidikan internet digunakan untuk membantu proses penerimaan mahasiswa baru yaitu melalui pendaftaran online. d. Memperbaiki pendidikan melalui e-learning Internet dapat dimanfaatkan dalam pendidikan jarak jauh atau sering disebut e-learning. Melalui e-learning pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan sehingga dapat mengurangi kesenjangan pendidikan antara negara maju dan negara berkembang. e. Meningkatkan layanan informasi layanan kesehatan Adanya
situs
tentang
kesehatan
memudahkan
untuk
mengetahuilayanan informasi yang berhubungan dengan kesehatan. f. Memperkaya kebudayaan Internet dapat digunakan sebagai media untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada bangsa lain dan sebaliknya. Penggunaan internet dewasa ini telah merambah ke berbagai aspek kehidupan, baik di bidang sosial, budaya, ekonomi, kesehatan, politik, maupun pendidikan. Internet sangat dibutuhkan dalam bertukar informasi dan berkomunikasi secara cepat tanpa ada batasan wilayah, ruang, dan waktu. Internet dapat menjadikan pekerjaan menjadi lebih mudah dan effisien. Internet juga dapat digunakan untuk memperluas pengetahuan serta memperluas pergaulan sebagai makhluk sosial. 48
Dampak negatif perkembangan internet menurut Esti Kurniawati (201: 51) antara lain: a. Memunculkan rasa malas Banyak sekali pengguna internet yang rela menghabiskan waktu hingga seharian untuk mengakses internet. Kecenderungan akan internet tersebut dapat membuat orang lupa waktu samapai malas beraktivitas. b. Memunculkan rasa ketergantungan Internet menyediakan berbagai macam fasilitas hiburan seperti game online, musik, film dan lain sebagainya. Hiburan tersebut awalnya diakses hanya untuk penyegaran otak saja, nwmun lama kelamaan dapat membuat kecanduan atau ketergantungan bagi penikmatnya. c. Perangkat sering terkena virus Salah satu kelemahan internet yang mengganggu adalah resiko terkena virus komputer yang mudah menyebar baik melalui email maupun file yang diunduh. d. Menurunkan prestasi belajar Bagi
pelajar,
terlalu
asyik
mengakses
internet
dapat
menimbulkan kemalasan dalam belajar yang akan berdampak pada prestasi belajar yang menurun.
49
e. Pornografi Perkembangan internet telah mempermudah pembuatan dan penyebaran pornografi yang mengakibatkan pergeseran nilai, moral dan agama. f. Mendorong kekerasan dan kesadisan Dalam segi bisnis dan isi, internet tidak terbatas sehingga pemilik situs menggunakan segala cara agar dapat “menjual situs mereka”. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu dan kejam sehingga dapat mempengaruhi pengaksesnya menjadi lebih agresif. Menurut Supriyanto (2010: 62) dampak negatif perkembangan internet, antara lain: a. Mempermudah masuknya nilai-nilai budaya asing yang negatif b. Mendorong budaya konsumtif c. Mendorong timbulnya tindak kejahatan d. Memperluas perjudian D. Kerangka Pikir Perkembangan teknologi pada era globalisai ini telah memberikan dampak yang signifikan pada berbagai sektor kehidupan masyarakat. Salah satu akibat dari globalisai ini adalah perubahan teknologi informasi dan perubahan budaya khusunya bagi remaja. Bagi remaja yang belum siap menerima perubahan yang terjadi maka akan timbul guncangan dalam kehidupan sosial dan mengakibatkan remaja menjadi tertinggal dan frustrasi. Dampak dari era globalisai ini salah satunya adalah pola hidup remaja saat ini 50
yang tidak bisa jauh dari penggunaan internet. Bagi remaja yang tidak siap dalam menghadapi pergaulan tersebut akan minder dan menarik diri dari pergaulan. Penggunaan internet telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari remaja. Banyak dijumpai remaja menggunakan internet karena gaya hidup, sebuah citra yang diarahkan dan dibentuk oleh pergaulannya dengan teman sebayanya. Teman sebaya memberikan pengaruh terhadap sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku lebih besar daripada pengaruh keluarga (Nurikhsan dan Agustin, 2013: 79). Hal tersebut mendasari remaja dalam menggunakan internet. Pola perilaku tersebut merupakan salah satu wujud remaja dalam menyikapi salah satu tugas perkembangan pada remaja yaitu dalam belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individu maupun kelompok (Key dalam Syamsu Yusuf, 2006: 72). Berbagai fasilitas yang berada diinternet menjadikan daya tarik tersendiri, dan menjadikan seseorang tidak bisa terlepas dari internet. Ketika menggunakan internet, remaja sangat identik dengan perilaku yang menjurus pada pelanggaran norma, baik agama, nilai kemanusiaan, maupun batasan budaya setempat. Remaja cenderung tidak peduli dengan lingkungan sekitar ketika mereka sedang online. Perilaku penggunaan internet pada remaja, dapat berdampak pada hal yang negatif, seperti kecanduan menggunakan internet, malas belajar, kurang memperhatikan lingkungan sekitar bahkan tidak perduli, pornografi, tindak kejahatan kriminal dan lain sebagainya. Hal 51
tersebut tentu menambah kekhawatiran masyarakat, orang tua dan pihak lainnya akan perilaku penggunaan internet pada remaja di era saat ini. Namun demikian, penggunaan internet juga akan menimbulkan dampak yang positif bagi remaja, diantaranya adalah untuk belajar bersosialisasi dengan lingkungan, belajar berempati, menambah wawasan, dan lain sebagainya. Melihat banyaknya dampak dari perilaku penggunaan internet pada remaja, tentu banyak hal yang dapat mempengaruhi remaja dalam menggunakan internet. Beberapa faktor yang terkait, baik internal maupun eksternal adalah faktor pengaruh komunitas teman sebaya, pengaruh budaya, gaya hidup, perkembangan teknologi, media masa dan lain sebagainya, serta faktor dari dalam dirinya sendiri, seperti penanaman nilai religiousitas, moral, konsep diri, harga diri, kontrol diri, dan lain sebagainya. Berdasarkan paparan faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan internet pada remaja di atas, peneliti memfokuskan pada faktor dari luar diri individu yaitu pengaruh teman sebaya. Seperti yang telah diketahui bahwa semakin bertambahnya usia remaja, akan semakin memperluas pergaulan remaja dengan teman sebayanya. Pergaulan remaja dengan teman sebaya akan memberikan pengaruh bagi kehidupan, perilaku, pola pikir, dan sikap remaja. Hal tersebut berkaitan dengan popularitas dan penolakan yang dilakukan oleh kelompok teman sebayanya. Pada umumnya, remaja yang memiliki sifat, sikap, dan perilaku yang sesuai dengan kriteria atau norma yang ditetapkan dalam kelompoknya akan diterima dalam kelompok atau bahkan popular dalam kelompok tersebut. Sebaliknya, remaja yang 52
bertentangan dengan nilai dalam kelompok, akan ditolak oleh anggota kelompok lainnya. Popularitas dan penolakan dari teman sebaya akan menimbulkan keinginan remaja untuk dapat diterima dalam kelompoknya, yang sering kali menyebabkan mereka melakukan konformitas, dan berusaha menjadi apa yang kelompok harapkan. Berdasarkan teori-teori yang telah dikaji, maka dapat digambarkan hubungan sebagai berikut: Penggunaan Internet
Teman Sebaya
Gambar 1. Paradigma Penelitian E. Hipotesis Berdasarkan kerangka pikir dan kajian teori yang telah dijabarkan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara interaksi teman sebaya terhadap intensitas penggunaan internet pada siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta.
53
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010: 10) metode kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik, dengan tujuan untuk
mengetahui
hipotesis
yang
telah
ditetapkan.
Penelitian
ini
menggunakan jenis penelitian kuantitatif kausal yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari satu variabel terhadap variabel lain. Sugiyono (2011: 37) mengatakan bahwa penelitian hubungan kausal adalah hubungan sebab-akibat, terdapat variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (variabel yang dipengaruhi). Pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian kausal pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel interaksi teman sebaya dan variabel perilaku penggunaan internet siswa kelas XI di SMK N 2 Yogyakarta. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas XI SMK N 2 Yogyakarta yang beralamat di Jl. A.M Sangaji 47, Yogyakarta. Peneliti melakukan penelitian di kelas XI SMK N 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 dengan pertimbangan hasil wawancara dengan Guru BK banyaknya siswa yang menggunakan internet baik dari smartphone maupun laptop yang dimilikinya. Selain itu, berdasarkan pengamatan peneliti, banyak ditemui siswa yang 54
menggunakan internet dari smartphone pada jam istirahat dan pulang sekolah. Proses pengumpulan data untuk mendukung penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2016. C. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2010: 60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu: 1. Variabel independent (variabel bebas) Variabel independent atau variabel bebas dari penelitian ini adalah: interaksi teman sebaya. 2. Variabel dependent (variabel terikat) Variabel dependent atau variabel terikat dari penelitian ini adalah: intensitas penggunaan internet. D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Sugiyono (2012: 119) mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan subjek yang didalamnya terdapat kualitas dan karakteristik tertentu untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya oleh peneliti. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta yang berjumlah 668 siswa yang ditunjukkan pada lampiran 3.
55
2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi, 2002: 109). Menurut Sugiyono (2014: 120) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penentuan jumlah sampel menurut (Suharsimi Arikunto, 2002: 112) menjelaskan bahwa jika jumlah sampel subjeknya kurang atau sama dengan 100 orang, maka lebih baik semua populasi dijadikan sampel, sedangkan jika jumlah subjek lebih dari 100 orang maka sampel dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta dengan jumlah 668 siswa dan peneliti menghendaki sampel sebanyak 15% dari jumlah populasi yang tersedia yaitu sebesar 100 siswa. Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling (pengambilan sampel acak sederhana). Teknik Simple random sampling adalah pengambilan sampel dimana seluruh individu yang menjadi anggota populasi memiliki peluang yang sama dan bebas dipilih sebagai anggota sampel. Adapun cara yang digunakan dalam pengambilan sampel secara simple random sampling dalam penelitian ini menggunakan cara undian. Pada penentuan sampel ini, peneliti mengambil undian menggunakan tabel random number sehingga diperoleh data seperti pada lampiran 4.
56
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian Menurut Zainal Mustafa E.Q. (2009: 40), definisi operasional dilakukan dengan tujuan untuk memberikan gambaran bagaimana suatu variabel akan diukur, jadi variabel harus mempunyai pengertian yang sangat spesifik dan terukur. Berdasarkan tujuan tersebut, dapat dirumuskan definisi operasional dari variabel penelitian adalah sebagai berikut: 1. Interaksi Teman Sebaya Interaksi teman sebaya adalah suatu hubungan sosial antar individu yang mempunyai tingkatan usia yang hampir sama, serta didalamnya terdapat keterbukaan, tujuan yang sama, kerjasama, serta frekuensi hubungan dan individu yang bersangkutan akan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Aspek-aspek interaksi teman sebaya yang dikemukakan oleh Partowisastro (Ahmad Asrori, 2009: 42), yaitu: a. Keterbukaan individu dalam kelompok b. Kerjasama individu dalam kelompok c. Frekuensi hubungan individu dalam kelompok 2. Intensitas Penggunaan Internet Intensitas penggunaan internet berdasarkan kualitas merupakan bentuk perhatian dan keterkaitan yang dilakukan seseorang dalam menggunakan internet serta perasaan emosional dimana didalamnya terlibat minat dan penghayatan yang timbul ketika mengakses internet. Sedangkan berdasarkan kuantitas banyaknya kegiatan yang dilakukan seseorang berdasarkan frekuensinya. 57
Aspek-aspek intensitas menggunakan internet berdasarkan pengertian intensitas menurut Chaplin (dalam Yulia Kurniawati, 2010: 37), yaitu: a. Frekuensi b. Lama waktu c. Perhatian penuh d. Emosi F. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu cara untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2005: 100) metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Terdapat beberapa cara untuk mengumpulkan data, diantaranya menggunakan teknik wawancara, angket kuisioner, observasi, studi dokumentasi, dan face group discussion. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala. Skala menurut Suharsimi Arikunto (2011: 140) adalah menunjuk pada sebuah instrumen pengumpul data yang berbentuk kolom-kolom berisi pertanyaan dan kolom yang menunjukkan tingkatan misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju. Pembuatan alat ukur pada penelitian ini menggunakan skala model Likert untuk menyusun skala interaksi teman sebaya dan skala penggunaan internet. Menurut Sugiyono (2012: 92), skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pada skala Likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item 58
istrumen. Penelitian ini menggunakan skala psikologis dengan skala Likert yang dimodifikasi menjadi 4 alternatif jawaban yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS) dengan menghilangkan jawaban ragu-ragu karena orang cenderung akan memilih jawaban ragu-ragu dan cenderung tidak akan menjawab sesuai atau tidak sesuai pada pernyataan dalam skala. G. Instrumen Penelitian Pada prinsipnya, meneliti adalah melakukan pengukuran sehingga diperlukan alat ukur yang baik. Suharsimi Arikunto (2013: 203) memberikan penjelasan mengenai instrumen berupa alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interaksi teman sebaya dan skala intensitas penggunaan internet. Skala yang digunakan berisi pernyataan-pernyataan yang terdiri dari dua jenis pernyataan,
yaitu favourable (pernyataan positif) dan unfavourable
(pernyataan negatif). Penentuan skor pada masing-masing pilihan jawaban adalah sebagai berikut. Tabel 1. Skor Pernyataan pada Skala Instrumen Alternatif Jawaban
Skor
Sangat Sesuai
Favourable 4
Unfavourable 1
Sesuai
3
2
Tidak Sesuai
2
3
Sangat Tidak Sesuai
1
4
59
Jumlah instrumen yang digunakan dalam sebuah penelitian tergantung dengan jumlah variabel yang diteliti. Pada penelitian ini, terdapat dua variabel penelitian sehingga skala yang digunakan terdiri dari dua skala, yaitu: 1. Skala Interaksi Teman Sebaya Pengaruh interaksi teman sebaya diukur dengan menggunakan skala interaksi teman sebaya dengan beberapa aspek yang dijabarkan menjadi beberapa sub indikator seperti kisi-kisi instrumen penelitian sebagai berikut: Tabel 2. Kisi-kisi Skala Interaksi Teman Sebaya No. Variabel 1.
Interaksi Teman Sebaya
Aspek
Indikator
Keterbukaan
a. Keterbukaan individu terhadap kelompok
Kerjasama
Item
Ʃ
+
-
1, 2
3 6
b. Penerimaan kehadiran individu dalam kelompok
4, 5
6
a. Keterlibatan individu dalam kelompok
7,8,9
10,1 2
b. Kemampuan individu dalam menyelesaikan suatu kepentingan bersama
14,15
11,1 3, 18
c. Kemampuan 17,1 dalam melakukan 16,20, 9, kegiatan bersama 21 teman sebayanya 22
60
16
No. Variabel
Aspek Frekuensi hubungan
Indikator a. Intensitas individu dalam bertemu anggota kelompok b. Saling berbicara dalam hubungan yang erat JUMLAH
61
Item +
-
23,24
26
Ʃ
6 25,27
28 28
2. Skala Intensitas Penggunaan Internet Intensitas penggunaan internet diukur dengan menggunakan skala berdasarkan beberapa aspek yang dijabarkan menjadi beberapa sub indikator yang seperti yang terdapat dalam kisi-kisi instrumen penelitian sebagai berikut: Tabel 3. Kisi-kisi Intensitas Penggunaan Internet No
Variabel
1.
Intensitas penggunaan internet
Aspek
Indikator
No. Item + -
Ʃ
Frekuensi
Banyaknya individu 1, 4, melakukan pengulangan 2, 3 5 perilaku
5
Durasi
Lama waktu ketika 8, 6, 7 menggunakan internet 9
4
Perhatian
Emosi
a. Ketertarikan individu terhadap aktivitas 10, yang sesuai dengan 11 minatnya
12, 13
b. Individu menunjukkan 14, konsentrasi tinggi 15, pada saat mengakses 16 internet yang mereka gemari
17, 13 18
c. Individu menikmati aktivitas saat 19, mengakses internet 20 yang mereka gemari
21, 22
a. Kemampuan individu dalam mengendalikan 23 emosi
24
b. Kemampuan individu dalam mengola perasaan meliputi rasa 25, bahagia, sedih, takut, 26 harapan, marah, putus asa JUMLAH
62
6 27, 28
28
Keterangan Kriteria Pengukuran (Judhitha, Christiany, 2011) a. Frekuensi Tinggi : ≥ 4 kali/ hari Rendah : 1-4 kali/ hari b. Durasi Tinggi : ≥ 3 jam/ hari Rendah : 1-3 jam/ hari H. Pengujian Instrumen Pengujian instrumen dilakukan untuk mengetahui kekuatan dari instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Keakuratan instrumen akan mengungkapkan data yang benar dan hasil penelitian dapat dipercaya. Instrumen penelitian yang akan digunakan perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Dalam penelitian kuantitatif, uji coba instrumen menjadi sangat penting untuk dilakukan agar dapat memperoleh data yang akurat dari subjek
penelitian,
sehingga
data-data
tersebut
menjadi
dapat
dipertanggungjawabkan. Sugiyono (2010: 173) berpendapat bahwa dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel, sehingga instrumen yang valid dan reliabel menjadi syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. 1. Uji Validitas Instrumen Skala yang mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuannya diperlukan suatu proses pengujian validitas. Menurut Saifudin Azwar (2008: 6) suatu alat ukur yang valid tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Akan tetapi, makna dasar 63
validitas untuk penelitian tindakan berbeda dengan yang dituntut oleh penelitian kuantitatif atau konfesional. Menurut Suwarsih Madya (2011: 37) makna dasar validitas dalam penelitian tindakan condong ke makna dasar dalam penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan validitas logis untuk melihat instrumen mengenai interaksi teman sebaya dan intensitas penggunaan internet layak atau tidak. Menurut Saifudin Azwar (2013: 112) untuk mengetahui kelayakan isi sebagai jabaran dari indikator maka perlu dianalisis lebih dalam. Validitas ahli dilakukan oleh dosen ahli yaitu Agus Triyanto, M. Pd. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Suatu instrumen dikatakan memiliki nilai realibilitas yang tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil konsistensi dalam mengukur yang hendak diukur (Saifuddin Azwar, 2013: 109). Realibilitas menunjukan sejauh mana alat ukur dapat diandalkan sebagai alat pengumpul data. Perhitungan uji realibilitas instrument dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Choronbach (Burhan, dkk, 2009: 350) sebagai berikut:
Keterangan: r11 : reliabilitas instrumen
ƩƠí2
: jumlah varian butir
k : banyaknya butir pertanyaan
2 Ơ
: varian total
64
Alasan penggunaan rumus tersebut karena skor untuk skala bukan 0 atau 1, tetapi bertingkat dari 0 atau 1 sampai berapa saja menurut kemauan dan pertimbangan peneliti. Realibilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berkisar antara 0 sampai 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendakati 1,00, maka semakin tinggi realibilitasnya. Menurut Saifuddin Azwar (2013: 126) penentuan kriteria kategori reliabilitas ini dapat pula disesuaikan dalam kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya sebagai berikut: a)
Antara 0,800 sampai 1,00 = sangat tinggi
b)
Antara 0,600 sampai 0,799 = tinggi
c)
Antara 0,400 sampai 0,599 = cukup tinggi
d)
Antara 0,200 sampai 0,399 = rendah
e)
Antara 0,00 sampai 0,199 = sangat rendah
Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows seri 16, program reliabilitas Alpha Cronbach. Kriteria pengujian instrumen dikatakan reliabel apabila rhitung lebih besar dari rtabel, pada taraf signifikansi 5% atau 1%. Uji reliabilitas mendapatkan hasil sebagai berikut: a. Interaksi Teman Sebaya Hasil uji yang dilakukan dengan program reliabilitas Alpha Cronbach, instrumen interaksi teman sebaya diperoleh nilai koefisien 0,743. Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas instrumen interaksi teman sebaya tinggi, dengan 65
demikian instrumen interaksi teman sebaya dalam penelitian ini dapat dikatakan reliabel dan baik, sehingga layak digunakan sebagai instrumen. b. Intensitas Penggunaan Internet Hasil uji yang dilakukan dengan program reliabilitas Alpha Cronbach, instrumen intensitas penggunaan internet diperoleh nilai koefisien 0,756. Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas instrumen intensitas penggunaan internet sosial tinggi, dengan demikian instrumen intensitas penggunaan internet dalam penelitian ini dapat dikatakan reliabel dan baik, sehingga layak digunakan sebagai instrumen. Tujuan dilakukannya uji validitas dan uji reliabilitas adalah sebagai syarat mutlak dalam penelitian untuk mendapatkan data dari intrumen yang telah teruji dan mampu mengukur data yang hendak diukur. I. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga mudah dipahami dan temuan dapat diinformasikan kepada orang lain. Menurut Sugiyono (2011: 147) analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian berhubungan dengan data yang berupa angka atau data kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan pengkategorian diagnostik. Menurut Saifudin Azwar (2013: 49) penentuan 66
kategorisasi dilakukan berdasarkan tingkat deferensiasi yang dikehendaki yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian ini menggunakan analisis data dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya dan tidak bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2011: 208-209). Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untu menyajikan data interkasi teman sebaya dan penggunaan internet. Penyajian data dimulai dari penentuan skor minimal, maksimal, rentang, dan mean yang selanjutnya akan digunakan untuk menentukan kriteria kategorisasi data interaksi teman sebaya. Adapun hasil penentuan skor minimal, maksimal, rentang, dan mean data interaksi teman sebaya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Penentuan Skor Minimal, Maksimal, Rentang, dan Mean Data Interaksi Teman Sebaya Interaksi Teman Sebaya Skor tertinggi 112 Skor terendah 28 Mean 70 Standar Deviasi 14 Berdasarkan Tabel 4 diketahui skala interaksi teman sebaya dalam penelitian ini terdiri dari 28 aitem yang masing-masing aitemnya diberi skor yang berkisar mulai dari 1 sampai dengan 4. Dengan demikian, skor terendah yang diperoleh subjek adalah 28 (yaitu hitungan dari, 1x28), skor tertinggi 67
adalah 112 (yaitu hitungan dari, 4x28), mean (μ) adalah 100 (yaitu hitungan dari,
(skor tertinggi+skor terendah)), dan standar deviasi (σ) adalah 14
(yaitu hitungan dari,
(skor tertinggi-skor terendah)). Berikut ini interval
kategorisasi yang digunakan dalam penelitian:
No. 1. 2. 3.
Tabel 5. Kategorisasi Interaksi Teman Sebaya Kriteria Kategori skor < 56 Rendah 56 ≤ skor < 84 Sedang skor ≥ 84 Tinggi
Sedangkan untuk hasil penentuan skor minimal, maksimal, rentang dan mean untuk data intensitas penggunaan internet adalah sebagai berikut: Tabel 6. Penentuan Skor Minimal, Maksimal, Rentang, dan Mean Data Intensitas Penggunaan Internet Intensitas Penggunaan Internet Skor tertinggi 112 Skor terendah 28 Mean 70 Standar Deviasi 14 Berdasarkan Tabel 6 diketahui ketergantungan media sosial dalam penelitian ini terdiri dari 28 aitem yang masing-masing aitemnya diberi skor yang berkisar mulai dari 1 sampai dengan 4. Dengan demikian, skor terendah yang diperoleh subjek adalah 28 (yaitu hitungan dari, 1x28), skor tertinggi adalah 112 (yaitu hitungan dari, 4x28), mean (μ) adalah 70 (yaitu hitungan dari,
(skor tertinggi+skor terendah)), dan standar deviasi (σ) adalah 14
(yaitu hitungan dari, (skor tertinggi-skor terendah)).
68
Berikut ini interval kategorisasi yang digunakan dalam penelitian: Tabel 7. Kategorisasi Intensitas Penggunaan Internet No. Kriteria Kategori 1. skor < 56 Rendah 2. 56 ≤ skor < 84 Sedang 3. skor ≥ 84 Tinggi
J. Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis merupakan tahap sebelum melakukan analisis data yaitu dengan menguji hipotesis terlebih dahulu. Uji prasyarat analisis yang dimaksud yaitu uji normalitas dan linearitas. Analisis data menggunakan bantuan SPSS for Windows Seri 16.0. 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini digunakan untuk melakukan pengujian normalitas sampel (Suharsimi Arikunto, 2002: 283). Penelitian ini menggunakan uji normalitas Komogorov-Smirnov dengan bantuan IBM SPSS Statistics 16. Menurut Sugiyono (2012: 173), normal tidaknya distribusi data dapat diketahui dengan membandingkan chikuadrat yang dihitung dengan chi-kuadrat tabel signifikan 5%. Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 pada (p>0,05) maka data berdistribusi normal. Jika nilai sigifikan lebih kecil dari 0,05 pada (p<0,05) maka data berdistribusi tidak normal.
69
2. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat terbentuk linear atau tidak. Uji linearitas pada penelitian ini menggunakan rumus regresi dengan bantuan IBM SPSS Statistics 16. Taraf signifikan untuk uji linearitas hubungan variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini adalah taraf siginifikan = 0,000 (0,05) dengan derajat kebebasan (db) untuk regresi harga F adalah 1 lawan N-1. Jika nilai p lebih kecil dari 0,05 maka kedua variabel memiliki hubungan yang linear, jika nilai p lebih besar dari 0,05 maka hubungan antar kedua variabel tidak linear. K. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “terdapat pengaruh interaksi teman sebaya terhadap intensitas penggunaan internet pada siswa di SMK N 2 Yogyakarta”. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana, yang terdiri satu variabel bebas (Syafaruddin Siregar, 2004: 197). Pengujian data diolah dengan bantuan IBM SPSS Statistics 16.
70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta (SMK N 2 Yogyakarta) yang terletak di Jl. A.M. Sangaji 47 Yogyakarta. SMK Negeri 2 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah menengah tertua di Indonesia dan cukup punya nama di dunia industri maupun pemerintahan. Secara fisik, sekolah ini memiliki 69 ruangan kelas yang terdiri dari 9 program keahlian meliputi teknik audio video, teknik kendaraan ringan, teknik komputer & jaringan, teknik gambar bangunan, teknik kontruksi batu & beton, teknik instalasi tenaga listrik, teknik pemesinan, multimedia dan teknik survei pemetaan. 2. Deskripsi Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 24 Mei 2016 sampai dengan 11 Juni 2016. Tanggal 24 sampai dengan 27 Mei 2016 dilakukan pengurusan perizinan penelitian serta observasi dan diskusi dengan guru bimbingan dan konseling untuk menunjang penelitian, sedangkan pada tanggal 9 Juni 2016 sampai dengan 11 Juni 2016 dilaksanakan penyebaran angket interaksi teman sebaya dan angket penggunaan internet.
71
3. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMK N 2 Yogyakarta dengan jumlah populasi 668 siswa. Penentuan subjek dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengambilan subjek dalam penelitian ini adalah 15% dari jumlah populasi, karena jumlah subjeknya lebih atau sama dengan 100. Adapun cara yang digunakan dalam pengambilan sampel secara simple random sampling dalam penelitian ini menggunakan cara undian yang ditunjukkan pada lampiran 4. 4. Deskripsi Data dan Kategorisasi Deskripsi data hasil penelitian diperoleh dari penyebaran skala pada siswa SMK N 2 Yogyakarta. Skala dibagi menjadi dua bagian, skala pertama berfungsi untuk mengetahui interaksi teman sebaya siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta, sedangkan skala kedua berfungsi untuk mengetahui penggunaan internet siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta. Untuk mengetahui tingkat interaksi teman sebaya terhadap penggunaan internet perlu dilakukan kategorisasi pada data yang telah diperoleh. Saifuddin
Azwar
(2007:
147)
menjelaskan
langkah-langkah
pengkategorisasian tiap variabel adalah pertama menentukan skor tertinggi (yaitu hitungan dari, 4 x Jumlah aitem), kedua menentukan skor terendah (yaitu hitungan dari, 1 x Jumlah aitem), ketiga menghitung mean (μ) (yaitu hitungan dari,
(skor tertinggi+skor terendah)), dan keempat menghitung
standar deviasi (σ) (yaitu hitungan dari, (skor tertinggi-skor terendah)). 72
Hasil perhitungan tersebut digunakan untuk menentukan kategorisasi pada masing-masing variabel dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut: Tinggi
:
X ≥ M + 1SD
Sedang
: M – 1SD ≤ X < M + 1SD
Rendah
:
X ≤ M – 1SD
Data tersebut akan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui deskripsi dari variabel tersebut. a. Interaksi Teman Sebaya Skala interaksi teman sebaya dengan rentang skor 1 sampai dengan 4 dan berjumlah 28 aitem pernyataan. Deskripsi data disajikan secara umum dari interaksi teman sebaya yang meliputi, skor tertinggi, skor terendah, mean, dan standar deviasi. Hasil deskripsi data interaksi teman sebaya adalah sebagai berikut: Tabel 8. Hasil Deskripsi Data Interaksi Teman Sebaya Interaksi Teman Sebaya Skor tertinggi 112 Skor terendah 28 Mean 70 Standar Deviasi 14 Berdasarkan Tabel 8 diketahui skala interaksi teman sebaya dalam penelitian ini terdiri dari 28 aitem yang masing-masing aitemnya diberi skor yang berkisar mulai dari 1 sampai dengan 4. Dengan demikian, skor terrendah yang diperoleh subjek adalah 28 (yaitu hitungan dari, 1x40), skor tertinggi adalah 112 (yaitu hitungan dari,
73
4x28), mean (μ) adalah 70 (yaitu hitungan dari,
(skor tertinggi+skor
terendah)), dan standar deviasi (σ) adalah 14 (yaitu hitungan dari, (skor tertinggi-skor terendah)). Data interaksi teman sebaya yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan kriteria kategorisasi yang telah ditentukan. Berikut ini adalah data interaksi teman sebaya siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta. Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Interaksi Teman Sebaya No. Kriteria Kategori F % 1. skor < 56 Rendah 10 10% 2. 56 ≤ skor < 84 Sedang 73 73% 3. skor ≥ 84 Tinggi 17 17% Total 100 100%
Berikut
ini
disajikan
gambar
dari
rangkuman
distribusi
kategorisasi interaksi teman sebaya siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta.
Gambar 2. Diagram Distribusi Frekuensi Kategorisasi Interaksi Teman Sebaya Berdasarkan data dari Tabel 9 dapat dijelaskan bahwa skor kategorisasi interaksi teman sebaya tinggi berada pada skor ≥ 84, sedangkan batasan interaksi teman sebaya untuk skor sedang berada 74
pada skor 56≤atau<84, dan untuk batasan interaksi teman sebaya rendah berada pada skor <56. Berdasarkan Tabel 9 dan Gambar 2 dapat dilihat bahwa dari 100 siswa kelas XI di SMK N 2 Yogyakarta terdapat 17 siswa dengan prosentase 17% pada kategori tinggi, 73 siswa dengan prosentase 73% pada kategori sedang dan 10 siswa dengan prosentase 10% dengan kategori rendah. b. Deskripsi Data Intensitas Penggunaan Internet Skala penggunaan internet dengan rentang skor 1 sampai dengan 4 dan berjumlah 28 aitem pernyataan. Deskripsi data disajikan secara umum dari intensitas penggunaan internet yang meliputi, skor tertinggi, skor terendah, mean, dan standar deviasi. Hasil deskripsi data intensitas penggunaan internet adalah sebagai berikut: Tabel 10. Hasil Deskripsi Data Intensitas Penggunaan Internet Intensitas Penggunaan Internet Skor tertinggi 112 Skor terendah 28 Mean 70 Standar Deviasi 14 Berdasarkan Tabel 10 diketahui ketergantungan media sosial dalam penelitian ini terdiri dari 28 aitem yang masing-masing aitemnya diberi skor yang berkisar mulai dari 1 sampai dengan 4. Dengan demikian, skor terendah yang diperoleh subjek adalah 28 (yaitu hitungan dari, 1x28), skor tertinggi adalah 112 (yaitu hitungan dari, 4x28), mean (μ) adalah 70 (yaitu hitungan dari,
75
(skor tertinggi+skor
terendah)), dan standar deviasi (σ) adalah 14 (yaitu hitungan dari, (skor tertinggi-skor terendah)). Data intensitas penggunaan internet yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan kriteria kategorisasi yang telah ditentukan. Berikut ini adalah data intensitas penggunaan internet siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta. Tabel 11. Distribusi Frekuensi Kategorisasi Intensitas Penggunaan Internet No. Kriteria Kategori F % 1. skor < 56 Rendah 19 19% 2. 56 ≤ skor < 84 Sedang 67 67% 3. skor ≥ 84 Tinggi 14 14% Total 100 100% Berikut
ini
disajikan
gambar
dari
rangkuman
distribusi
kategorisasi intensitas penggunaan internet pada siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta:
Gambar 3. Diagram Distribusi Frekuensi Kategorisasi Intensitas Penggunaan Internet Berdasarkan data pada Tabel 11 dapat diketahui bahwa batasan skor intensitas penggunaan internet tinggi berada pada skor ≥ 84, batasan skor intensitas penggunaan internet sedang berada pada 56≤ atau <84, 76
batasan skor intensitas penggunaan internet rendah berada pada <56. Berdasarkan tabel 11 dan gambar 3, dapat dilihat bahwa 100 siswa kelas XI di SMK N 2 Yogyakarta terdapat 14 siswa berada pada kategori intensitas penggunaan internet tinggi dengan prosentase 14%, kemudian 67 siswa berada pada kategori intensitas penggunaan internet sedang dengan prosentase 67%, dan 19 siswa dengan kategori intensitas penggunaan internet rendah dengan prosentase 19%. B. Pengujian Prasyarat Analisis Variabel bebas pada penelitian ini yaitu interaksi teman sebaya dan variabel terikat yaitu penggunaan internet. Sebelum diadakan uji hipotesis dengan teknik analisis data, diperlukan uji prasayat analisis yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas. 1. Uji Normalitas Berbagai rumus statistik inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian berdasarkan diri pada asumsi bahwa data yang bersangkutan memenuhi ciri sebaran normal (Burhan, dkk, 2002: 110). Keadaan data berdistribusi normal merupakan sebuah persyaratan yang harus dipenuhi. Berdasarkan hal tersebut uji normalitas perlu dilakukan pada data sebelum dikenai rumus statistik. Penelitian ini menggunakan perhitungan model KolmogorovSmirnov dibantu dengan program SPSS For Windows series 16 untuk menguji normalitas data. Sugiyono (2012: 173) menyatakan apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05(p >0,05) maka data berdistribusi normal, 77
namun apabila signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka data berdistribusi tidak normal. Berikut hasil analisis uji normalitas residual berdasarkan normal probality plot:
Gambar 4. Grafik Normal Probality Plot Berdasarkan Gambar 4 diketahui data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Selain itu ditampilan pula pada histogram sebagai berikut:
Gambar 5. Histogram Uji Normalitas Residual
78
Berdasarkan Gambar 5 diketahui grafik histogram menunjukan pada distribusi normal. Untuk memperjelas hasil uji residual secara statistik, berikut ini hasil uji normalitas interaksi teman sebaya dan intensitas penggunaan internet berdasarkan perhitungan komputer dengan program SPSS For Windows series 16.0: Tabel 12. Hasil SPSS One-Sample Kolomogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa
100 Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 10.05129176
Absolute
.056
Positive
.056
Negative
-.048
Kolmogorov-Smirnov Z
.559
Asymp. Sig. (2-tailed)
.913
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan Tabel 12 diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,559 dan nilai signifikan (p) sebesar 0,913 lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil sebaran data pada variabel interaksi teman sebaya dan intensitas penggunaan internet dapat dikatakan normal, dengan ini asumsi normalitas data untuk kedua variabel penelitian sudah terpenuhi.
79
2. Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat berada pada garis linear atau tidak. Uji linearitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS For Windows series 16. Angka deviation from linearity lebih besar dari 0,05, berati hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah linear. Hasil uji linearitas untuk variabel interaksi teman sebaya dan intensitas penggunaan internet berdasarkan perhitungan komputer dengan program SPSS For Windows series 16 adalah sebagai berikut: Tabel 13. Hasil Uji Linearitas ANOVA Table Sum of Squares Internet * Between (Combined) Interaksi Groups
Linearity Deviation from Linearity
Within Groups Total
df
Mean Square
F
Sig.
22239.111
42
529.503
5.221
.000
18018.182
1
18018.182
177.661
.000
4220.929
41
102.949
1.015
.473
5780.889
57
101.419
28020.000
99
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 13 terlihat bahwa nilai Sig untuk deviation from linearity sebesar 0,473 yang berarti lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear antara variabel interaksi teman sebaya dengan intensitas penggunaan internet.
80
C. Pengujian Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori dan belum menggunakan fakta. Oleh karena itu, setiap penelitian yang dilakukan memiliki suatu hipotesis atau jawaban sementara terhadap penelitian. Sugiyono (2011: 236-237) menyebutkan terdapat tiga bentuk hipotesis yaitu hipotesis deskriptif, hipotesis asosiatif, dan hipotesis komparatif. Penelitian ini menggunakan hipotesis asosiatif. Hipotesis asosiatif adalah dugaan terhadap ada tidaknya pengaruh secara signifikan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara interaksi teman sebaya dengan intensitas penggunaan internet pada siswa kelas XI di SMK N 2 Yogyakarta. Hasil besar sumbangan X terhadap Y adalah sebagai berikut: Tabel 14. Hasil Besar Sumbangan X terhadap Y (Rsquare) Model Summaryb Model 1
R .802a
R Square
Adjusted R Square
.643
.639
Std. Error of the Estimate 10.102
a. Predictors: (Constant), Interaksi b. Dependent Variable: Internet
Berdasarkan Tabel 14 diketahui bahwa koefisien determinasi Rsquare interaksi teman sebaya terhadap penggunaan internet sebesar 0,643 atau 64%. Hal ini menunjukan bahwa sumbangan efektif variabel interaksi teman sebaya terhadap penggunaan internet sebesar 64%, sedangkan 36% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti dalam 81
peneilitian ini.
Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini berdasarkan
perhitungan komputer dengan program SPSS For Windows series 16 adalah sebagai berikut: Tabel 15. Hasil Uji Hipotesis Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
-15.430
6.152
Interaksi
1.096
.083
Coefficients Beta
.802
t
Sig.
-2.508
.014
13.287
.000
a. Dependent Variable: Internet
Hipotesis dapat diterima apabila nilai sigifikansi < 0,05. Berdasarkan hasil analisis data pada Tabel 15 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan antara interaksi teman sebaya dengan intensitas penggunaan internet diperoleh nilai konstanta sebesar
-15.430
dan nilai koefisien regresi
predictor sebesar 1,096 dan nilai thitung sebesar -2,508 dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0,014 atau < 0,05 yang membuktikan bahwa terdapat pengaruh antara interaksi teman sebaya dengan intensitas penggunaan internet. Dengan demikian hipotesis alternative (Ha) yang berbunyi “terdapat pengaruh yang signifikan antara interaksi teman sebaya terhadap intensitas penggunaan internet pada siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta” diterima dan hipotesis nol (Ho)
yang berbunyi “tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara interaksi teman sebaya terhadap intensitas penggunaan internet pada siswa kelas XI
SMK N 2
Yogyakarta” ditolak. Hal ini dapat diartikan pula bahwa interaksi teman 82
sebaya memprediksikan penggunaan internet. Persamaan regresi dalam penelitian ini yaitu, (Y = a + bX), maka diperoleh persamaan regresi (Y = 15,430 + 1,096X) yang berarti, apabila nilai X telah diketahui maka maka nilai Y dapat diketahui dengan mengalikan nilai X dengan koefisien (1,096). Sebagai contoh, apabila nilai X=1 maka nilai Y dapat diketahui sebagai berikut: Y = -15,430 + (1,096 (1)) Y = -15,430 + 1,096 Y = -14,330 Jadi, nilai interaksi teman sebaya (X) telah diketahui 1 maka nilai penggunaan internet (Y) juga dapat diketahui yaitu -14,330. D. Pembahasan Pelaksanaan penelitian pengaruh interaksi teman sebaya terhadap intensitas penggunaan internet pada siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta telah selesai dilaksanakan dengan baik dan berjalan sesuai dengan tujuan karena hasil dari analisis data menunjukan adanya pengaruh interaksi teman sebaya terhadap intensitas penggunaan internet. Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini menunjukan bahwa nilai koefisien korelasi antara variabel interaksi teman sebaya terhadap perilaku penggunaan internet menyatakan ada pengaruh dengan nilai signifikan p (0,014) < 0,05. Hal ini berarti hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan dalam peneitian ini dapat diterima, yaitu ada pengaruh positif dan signifikan antara interaksi temna sebaya terhadap perilaku penggunan internet. Artinya 83
semakin tinggi interaksi teman sebaya siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta akan semakin tinggi pula intensitas penggunaan internet. Sebaliknya, semakin rendah interaksi teman sebaya pada siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta akan semakin rendah pula intensitas penggunaan internet. Besarnya sumbangan interaksi teman sebaya terhadap penggunaan internet sebesar 64%, sisanya sebanyak 36% berasal dari faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Chaplin (Ahmad Asrori, 2009: 31) yang mengatakan bahwa interaksi adalah satu pertalian sosial antar individu sehingga individu yang bersangkutan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Charlesworth dan Hartup (Dagun, 2002: 54) juga menyatakan bahwa remaja dalam melakukan interaksi teman sebayanya akan mempunyai unsur positif yaitu saling memberikan perhatian dan saling mufakat membagi perasaan, saling menerima diri, dan saling memberikan sesuatu kepada orang lain. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat interaksi teman sebaya siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta pada kategori tinggi, sebanyak 17 siswa (17%), kategori sedang 73 siswa (73%), dan kategori rendah sebanyak 10 siswa (10%). Hal ini menunjukan bahwa siswa di SMK N 2 Yogyakarta memiliki kecenderungan pada tingkat sedang. Siswa SMK N 2 Yogyakarta masih dalam periode perkembangan masa remaja, yang mana merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju masa dewasa tentunya terdapat masa negatif, salah satunya remaja bersikap anti 84
terhadap kehidupan. Hal ini sejalan dengan pendapat Santrock (2007: 20) yang menyatakan bahwa masa remaja sebagai periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan kognitif dan sosial–emosional. Pada masa remaja kedakatan hubungan dengan teman sebaya meningkat secara derastis, dan pada saat yang bersamaan kedekatan hubungan dengan orang tua menurun secara derastis (Santrock (2004: 414)). Tingginya interaksi dengan teman sebaya siswa SMK N 2 Yogyakarta membuat siswa sering menggunakan internet, hal ini didasari mereka tidak bisa lepas dari interaksi dengan teman sebaya mereka baik secara langsung maupun tidak langsung. Parten (dalam Dagun, 2002: 86) menyatakan jumlah waktu remaja lebih sering berada di luar rumah, remaja mempunyai lebih kesempatan untuk berbicara dengan bahasa dan dengan persoalan mereka sendiri kepada teman sebayanya. Selain itu, Internet juga menjadikan interaksi dengan teman sebaya menajadi lebih menarik dengan adanya fitur dalam sosial media maupun yang lainnya. Ketergantungan internet pada remaja dapat mengacu perilaku kompulsif yang mengarah ke efek negatif. Subathra, Nimisha, & Hakeem (2013: 355) menyatakan ketergantungan atau kecanduan akan membuat seseorang merasa terdorong untuk melakukan kegiatan tertentu berulang kali dan menjadi kegiatan yang berbahaya yang kemudian akan mengganggu kegiatan penting lainnya seperti bekerja atau sekolah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat penggunaan internet siswa kelas XI di SMK N 2 Yogyakarta pada kategori tinggi, sebanyak 14 85
siswa (14%), kategori sedang 67 siswa (67%), dan kategori rendah sebanyak 19 siswa (19%). Hal ini menunjukan bahwa siswa di SMK N 2 Yogyakarta memiliki kecendrungan penggunaan internet dalam kategori sedang. Tingkat penggunaan internet dalam kategori tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta cukup memiliki perhatian, emosi, durasi dan frekuensi dalam menggunakan internet. Artinya dalam menggunakan internet siswa SMK N 2 Yogyakarta masih dalam batasan wajar atau tidak berlebihan. Penggunaan internet dikalangan remaja tidak lepas karena adanya dukungan langsung dari teman sebaya yang saling mempengaruhi satu sama lain untuk mencari kepuasan hiburan dalam dunia maya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Eastin (dalam Patrick, 2010) yang menyatakan bahwa sangat mungkin teman-teman akan mempengaruhi satu sama lain untuk bersenang-senang dan bermain games. Selain itu, adanya kebutuhan untuk berinteraksi dengan teman sebaya secara online menjadikan seorang remaja terdorong untuk menggunakan internet. Chatting online adalah salah satu kegiatan utama remaja di internet (PI & ALP, 2005) Menurut survei Pew Internet (PI & ALP, 2005b), 75% remaja online menggunakan pesan instan untuk berkomunikasi dengan teman-teman mereka. Di sisi lain, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa orang yang kekurangan teman, juga menggunakan internet berlebih untuk mengimbangi interaksi sosial (Amichai-Hamburger, 2003). Dengan kata lain, kurangnya teman dapat meningkatkan motivasi interaksi sosial secara online. Selain itu 86
banyak dijumpai penelitian bahwa usia remaja merupakan usia yang paling besar sebagai pengguna internet. Fakta tersebut menunjukkan betapa pentingnya internet di kehidupan remaja (Faturrahman dkk, 2012: 102). Penggunaan internet dikalangan remaja seringkali lebih dikarenakan remaja mudah tertarik pada sesuatu hal yang baru dan tren dikalangan teman sebayanya. Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu lebih dekat dengan teman sebayanya dibandingkan dengan keluarganya dan dengan menggunakan internet melalui media sosial, games serta yang lainnya interaksi dengan teman sebayanya menjadi lebih menarik dan mudah (Nurikhsan dan Agustin, 2013:79). Lebih lanjut (Beard dalam Price, 2011: 103) mengungkapkan bahwa budaya masyarakat modern menjadikan keharusan untuk menggunakan internet. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh interaksi teman sebaya terhadap penggunaan internet pada siswa kelas XI di SMK N 2 Yogyakarta, yang artinya variabel interaksi teman sebaya dapat memprediksikan penggunaan internet. Hal ini ditegaskan bahwa semakin tinggi tingkat interaksi teman sebaya maka semakin tinggi tingkat penggunaan internet, sedangkan semakin rendah interaksi teman sebaya maka semakin rendah penggunaan internet.
87
E. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini tidak lepas dari kekurangan, hambatan, dan keterbatasan. Beberapa hambatan dan keterbatasan dalam penelitian ini adalah: 1. Dalam skripsi ini hanya membahas penggunaan internet secara menyeluruh, penggunaan internet tidak dibedakan kedalam berbagai kategori kegiatan seperti chatting online dan game online. 2. Peneliti hanya membahas pengaruh faktor interaksi teman sebaya saja dalam penelitian ini. Masih terdapat faktor-faktor lain yang belum dibahas seperti halnya pengaruh orang tua. 3. Waktu penelitian ini dilaksanakan setelah berakhir KBM serta tidak ada jadwal siswa masuk kelas sehingga sulitnya dalam mengatur jadwal penelitian.
88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta yang memiliki interaksi teman sebaya dengan kategori tinggi sebanyak 17% atau setara dengan 17 siswa, kategori sedang sebanyak 73% atau setara dengan 73 siswa, dan kategori rendah sebanyak 10% atau setara dengan 10 siswa. Jadi, subjek dalam penelitian ini sebagian besar memiliki interaksi teman sebaya sedang. 2. Siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta yang menggunakan internet dengan kategori tinggi sebanyak 14% atau setara dengan 14 siswa, kategori sedang sebanyak 67% atau setara dengan 67 siswa, dan kategori rendah sebanyak 19% atau setara dengan 19 siswa. Jadi, subjek dalam penelitian ini sebagian besar menggunakan internet dalam kategori sedang. 3. Terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara interaksi teman sebaya dengan penggunaan internet pada siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta, sehingga dapat diartikan interaksi teman sebaya memprediksikan penggunaan internet sebesar 64%. Faktor lain yang memprediksi penggunaan internet yaitu sebesar 36%.
89
B. Saran Dari hasil penelitian, pembahasan, serta kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut: 1. Bagi sekolah khususnya Guru BK Berdasarkan hasil penelitian, tingkat interaksi teman sebaya dan penggunaan internet berada pada kategori sedang. Untuk itu, guru BK dapat memberikan layanan kepada siswa dengan materi yang berkaitan dengan pergaulan teman sebaya serta penggunaan internet yaitu meliputi dampak positif dan negatif internet. Selain itu, guru BK dapat membentuk konseling teman sebaya (peer counseling) sebagai pemanfaatan interaksi teman sebaya dalam layanan bimbingan dan konseling. 2. Bagi Orang tua Berdasarkan hasil penelitian terdapat 64% sumbangan efektif dari variabel interaksi teman sebaya terhadap perilaku penggunaan internet. Untuk itu orang tua diharapkan dapat bekerjasama dengan pihak sekolah khususnya
guru
BK
dalam
mengontrol
putra-putrinya
termasuk
mempertimbangkan langkah-langkah pengasuhan seperti dukungan dan pengawasan orang tua dalam rangka memberikan pemahaman terkait dengan penggunaan internet dan interaksi dengan teman sebayanya. 3. Bagi Siswa Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, interaksi teman sebaya memprediksi penggunaan internet sebesar 64% pada siswa, yang berarti ketika interaksi dengan teman sebaya tinggi maka penggunaan 90
internet juga tinggi. Untuk itu diharapkan siswa dapat mengontrol diri serta dapat memanajemen waktu antara bermain serta belajar. 4. Bagi Penelitian Selanjutnya Berdasarkan keterbatasan penelitian diketahui penggunaan internet tidak dibedakan kedalam berbagai kategori kegiatan seperti chatting online dan game online. Bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian di SMK N 2 Yogyakarta, disarankan untuk fokus pada aspek yang berbeda dari penggunaan internet seperti situs jejaring sosial, blogging, games online, pornografi dan lain sebagainya. Penelitian mendatang juga bisa mempertimbangkan menggunakan data longitudinal untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dari kedua variabel.
91
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Juntika Nurihsan dan Mubiar Agustin. (2013). Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja: Tinjauan Psikologi, Pendidikan, dan Bimbimgan. Bandung: PT Refika Aditama. Ahmad Asrori. (2009). Hubungan Kecerdasan Emosi dan Interaksi Teman Sebaya dengan Penyesuaian Sosial pada Siswa. Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Sebelas Maret. Vol 01(01),35-42 Amichai-Hamburger Y., Ben-Artzi E. (2003). Loneliness and Internet use, Computers in Human Behavior, 19, 71-80 Andi Mappiare. (1982). Psikologi Remaja. Yogyakarta: Usaha Nasional Armsden, G. C., & Greenberg, M. T. (1987). The inventory of parent and peer attachment: Individual differences and their relationship to psychological well-being in adolescence. Journal of Youth and Adolescence, 16(5), 427-454 Canggih Guno Kusetyo. (2011). Identifikasi Penggunaan Internet oleh Guru, Siswa dan Karyawan SMK N 1 Sedayu Yogyakarta. Skripsi. FT, Pend. Teknik Elektronika. Universitas Negeri Yogyakarta. Chaplin, J. P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Cooper, M. L., Shaver, P. R., & Collins, N. L. (1998). Attachment styles, emotion regulation, and adjustment in adolescence. Journal of Personality and Social Psychology, 74, 1380-1397. Dagun. (2002). Psikologi Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta. Deswita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya Esti Kumiawati. (2011). Dampak Penggunaan Internet terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk di Kampung Cyber Kelurahan Patehan Kecamatan Kraton Kota Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Faturrahman, dkk. (2012). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.
92
Hurlock, Elizabeth B. (2002). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang kehidupan (edisi v). Jakarta: Erlangga. Rita Eka Izzaty, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press. Katz, James E. & Rice, Ronald. (2002). Social Consequence of Internet Use: Acces, Involvement, and Interaction. The MIT Press Cambridge: London. Papalia, D. E. & Feldman, R. D. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Humanika. Patrick Soh Chin Hooi. (2010). Influence of Parents and Peers on internet Usage and Addiction Amongst School-Going Youths In Malaysia. Thesis. Malaysian university of Science and Technology: Malaysia. Pew Internet & American Life Project (PI & ALP). (2001). Teenager life online: The rise of the instant-message generation and the Internet's impact on friendships and family relationships. Washington D.C.: Pew Internet & American Life Project. Pipiet Shatuti. (2012). Hubungan Konformitas dengan Intensitas Bermain Game Online pada Mahasiswa. Skripsi. Prodi Psikologi. Unika Soedjapranata. Price, Hannah O. (2011). Psychology of Emotions, Motivations and Action: Internet Addiction. Nova Science Publisher, Inc.: New York. Samsunuwiyati Marat. (2005). Desmita Psikologi Perkembangan. Remaja Rosdakarya.
Bandung:
Santrock, J.W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. ____________. (2007). Adolescence: Perkembangan Remaja Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga. ____________. (2012). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup (edisi13 jilid 1). Jakarta: Erlangga. Siti Rumini dan Siti Sundari. (2004). Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta. Soerjono Soekanto. (1991). Sebab-sebab dan Pemecahannya: Remaja dan Masalah-Masalahnya. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Subrahmanyam, Kaveri dan David S. (2010). Digital Youth: The Role of Media in Development. New York: Springer. 93
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. ________. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. ________. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. ________. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (edisi revisi v). Jakarta: Rineka Cipta. ________________. (2005). ManajemenPenelitian. Jakarta: Rineka Cipta ________________. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta. ________________. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Supriyanto, Wahyu dan Muhsin, Ahmad. (2008). Teknologi Informasi Perpustakaan: strategi perencanaan perpustakaan digital. Yogyakarta: Kanisius. Supriyanto. (2010). Information and Communication Technology. Jakarta: Yudhistira. Syamsu Yusuf L. N. (2006). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya. Syamsu Yusuf L. N. (2012). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya. Young, Kimberly S & Nabuco, Cristiano. (2011). Internet Addiction: A Handbook and Guide to Evaluation and Treatment. John Wiley & Sons, Inc. : New Jersey. BKKBN. (1997). Reproduksi Sehat Sejahtera Remaja: Materi Panduan Bagi Fasilitator dengan Sasaran Orang Tua Remaja. Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan / BKKBN.
94
LAMPIRAN
95
LAMPIRAN 1. LEMBAR UJI EXPERT JUDGEMENT 1. Skala Interaksi Teman Sebaya
Interaksi teman sebaya adalah suatu hubungan sosial antar individu yang mempunyai tingkatan usia yang hampir sama, serta didalamnya terdapat keterbukaan, tujuan yang sama, kerjasama, serta frekuensi hubungan dan individu yang bersangkutan akan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Tabel Kisi-kisi Interaksi Teman Sebaya No
Variabel
Aspek
1.
Interaksi
Keterbukaan
Indikator
Ʃ
Item
Pernyataan
Keterbukaan
3
F
1. Saya bersikap jujur dan terbuka serta mengungkapkan apa yang
Teman
individu
Sebaya
terhadap
saya rasakan kepada teman 2. Saya berbagi informasi tentang hal-hal baru, isu terkini, dan topik
kelompok
hangat saat berkumpul bersama teman-teman UF
3. Saya merasa perlu memiliki privasi dan merahasiakan hal yang saya rasa tidak perlu diketahui teman
Penerimaan kehadiran
3
F
4. Saya akan merasa minder jika tidak dapat menyesuaikan dengan aturan yang ada pada kelompok 96
individu
5. Apapun yang dilakukan teman saya pasti juga melakukannya
dalam UF
kelompok
6. Saya tetap diterima dalam kelompok, meskipun saya tidak sesuai dengan keinginan anggota kelompok
Kerjasama
Keterlibatan
5
F
individu
7. Saya tidak ingin bergabung dengan kelompok yang kalah 8.
dalam
Saran dari teman-teman menjadi pedoman bagi saya dalam melakukan sesuatu
kelompok
9. Saya turut serta dalam diskusi kelompok untuk menentukan sesuatu UF
10. Pada saat mengambil keputusan, teman saya tidak pernah melibatkan saya 12.Saat teman-teman saling bercerita, saya tidak tertarik mengikutinya
Kemampuan
5
F
individu
teman-teman
dalam
15. Saat teman-teman memberikan semangat, saya merasa lebih
menyelesaikan suatu kepentingan bersama
14. Saya menyesuaikan topik pembicaraan saat berkomunikasi dengan
percaya diri UF
11. Saya tidak perlu ikut membantu karena anggota kelompok sudah banyak 13. Saat berkumpul bersama, saya merasa bebas melakukan apa saja 97
tidak peduli teman lainnya 18. Saya tidak bisa mengerjakan tugas secara berkelompok Kemampuan
6
F
individu
16. Saat belajar bersama
teman-teman, saya merasa terbantu dan
mudah memahami pelajaran
dalam
20. Saya menerima kekurangan dan kelebihan teman-teman
melakukan
21.Saya menghormati usulan dari teman-teman dalam kelompok
kegiatan
UF
bersama
17. Saya merasa percaya diri mengenakan model pakaian tertentu meskipun berbeda dengan teman-teman
teman
19. Saya lupa mengerjakan tugas rumah karena asik bermain bersama
sebayanya
teman-teman 22.Saat bermain bersama teman-teman, saya tidak menginginkan kehadiran teman lawan jenis
Frekuensi
Intensitas
hubungan
individu dalam bertemu
3
F
23. Saya memiliki banyak waktu untuk bertemu dengan teman-teman 24. Saya berkumpul dengan teman hampir setiap hari
UF
26. Saya memiliki tugas rumah sehingga susah bermain dengan temanteman
anggota 98
kelompok Saling
3
F
berbicara
27. Ketika sedang menghadapi masalah, teman saya dapat menghibur
dalam
dan menenangkan hati saya
hubungan
UF
yang erat TOTAL
25. Saya mudah berkumpul dengan teman-teman
28. Bagi saya, teman-teman tidak pernah mengerti masalah yang saya hadapi
28
28
2. Skala Intensitas Penggunaan Internet
Intensitas penggunaan internet berdasarkan kualitas merupakan bentuk perhatian dan keterkaitan yang dilakukan seseorang dalam menggunakan internet serta perasaan emosional dimana didalamnya terlibat minat dan penghayatan yang timbul ketika mengakses internet. Sedangkan berdasarkan kuantitas banyaknya kegiatan yang dilakukan seseorang berdasarkan frekuensinya. Tabel Kisi-kisi Intensitas Penggunaan Internet 99
No. 1.
Variabel Intensitas
Aspek
Indikaor
Ʃ
Item
Frekuensi
Banyaknya individu
5
F
Pernyataan 1. Saya bisa mengakses internet 1 hingga 4 kali dalam sehari
penggunaan
melakukan
2. Saya selalu mengakses internet setiap saat
internet
pengulangan
3. Saya menggunakan internet hanya pada saat dibutuhkan
perilaku
saja UF
4. Saya termasuk tidak aktif dalam menggunakan internet, biasanya hanya 3 kali dalam seminggu 5. Saya tidak memberikan batasan, sehingga dapat mengakses internet lebih dari 5 kali dalam sehari
Durasi
Lama waktu ketika
4
F
6. Saya memberikan batasan waktu 1 hingga 3 jam ketika
menggunakan
menggunakan internet
internet
7. Saya menghabiskan waktu lebih dari 5 jam dalam sehari untuk mengakses internet UF
8. Saya membatasi mengakses internet tidak lebih dari 30 menit dalam sehari 9. Saya sampai lupa waktu ketika mengakses internet
Perhatian
Keterkaitan individu
4
F
10. Saya gemar menggunakan internet karena banyak informasi 100
terhadap
aktivitas
tentang hobi saya
yang sesuai dengan
11. Saya suka menggunakan internet karena banyak fitur yang
minatnya
saya sukai UF
12. Saya melupakan tugas saya ketika sudah mengakses internet yang saya gemari 13. Cara pandang saya banyak dipengaruhi oleh artikel-artikel yang saya baca di internet
Individu
5
F
14. Apapun
menunjukkan konsentrasi
saya
menyempatkan
untuk
menggunakan internet tinggi
15. Saya biasa melakukan kegiatan lain sambil menggunakan
pada saat mengakses internet
kondisinya
internet
yang
16. Saya meluangkan waktu khusus untuk menggunakan
mereka gemari
internet UF
17. Saya tidak suka diganggu ketika mengakses internet yang saya gemari 18. Saya tidak bisa melakukan kegiatan lain ketika sedang menggunakan internet
101
Individu menikmati aktivitas
4
F
19. Saya mengikuti beberapa hal yang sedang menjadi tren di
saat
internet
mengakses internet
20. Saya mudah terpengaruh hal atau info yang berasal dari
yang mereka gemari
internet UF
21. Saya tidak mudah percaya informasi yang saya baca di internet 22. Saya mudah bosan ketika menggunkan internet
Frekuensi
Kemampuan
hubungan
individu
2
F
23. Orang-orang di media sosial memberikan inspirasi terhadap
dalam
penampilan saya sehari-hari
mengendalikan
UF
24. Saya tidak terpengaruh teman dalam menggunakan internet
emosi Kemampuan individu
4
25. Saya merasa biasa saja ketika tidak mengakses internet
dalam
mengelola perasaan meliputi
rasa
bahagia,
sedih,
takut,
F
26. Saya menikmati setiap sesuatu yang ada di internet UF
27. Ketika tidak mengakses internet saya merasa kesepian, gelisah dan kesal 28. Saya tidak percaya informasi yang ada di internet sehingga
harapan,
tidak mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari 102
marah, putus asa TOTAL
29
Yogyakarta,
Mei 2016
Dosen Pembimbing
Agus Triyanto, M.Pd. NIP. 19760802 200501 1001
103
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENELITIAN
SKALA SISWA
Kepada, Siswa-siswi SMK N 2 Yogyakarta
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Berikut ini merupakan skala interaksi teman sebaya dan skala intensitas penggunaan internet pada remaja SMK. Skala ini disusun untuk memperoleh data tentang tingkat interaksi teman sebaya dan intensitas penggunaan internet remaja SMK yang kemudian akan bermanfaat bagi pengembangan ilmu bimbingan dan konseling. Oleh karena itu, saya meminta bantuan kepada para siswa-siswi untuk meluangkan waktunya guna mengisi pernyataan-pernyataan dibawah ini sejujurjujurnya. Atas kesediaan dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih. Wa’alaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh. Yogyakarta, 4 Mei 2016 Peneliti,
Khoirul Muna
104
Nama
:
Umur
:
Kelas
:
Sekolah
:
Tanggal Pengisian
:
PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan teliti, kemudian berilah jawaban anda pada lembar yang telah disediakan, yaitu disamping pernyataan pada skala dibawah ini. 2. Pilihlah jawaban yang menggambarkan keadaan anda. Jawablah pernyataan dengan teliti dan jangan sampai ada yang terlewatkan. 3. Berikan pilihan jawaban yang sesuai dengan memberikan tanda ceklist (√) pada pilihan jawaban: SS
: sangat sesuai
S
: sesuai
TS
: tidak sesuai
STS
: sangat tidak sesuai
Contoh No. PERNYATAAN 1. Saya tertarik menggunakan internet
105
SS √
S
TS
STS
SKALA INTERAKSI TEMAN SEBAYA NO
PERNYATAAN
1.
Saya bersikap jujur dan terbuka serta mengungkapkan apa yang saya rasakan kepada teman Saya berbagi informasi tentang hal-hal baru, isu terkini, dan topik hangat saat berkumpul bersama teman-teman Saya merasa perlu memiliki privasi dan merahasiakan hal yang saya rasa tidak perlu diketahui teman Saya akan merasa minder jika tidak dapat menyesuaikan dengan aturan yang ada pada kelompok Apapun yang dilakukan teman saya pasti juga melakukannya Saya tetap diterima dalam kelompok, meskipun saya tidak sesuai dengan keinginan anggota kelompok Saya tidak ingin bergabung dengan kelompok yang kalah Saran dari teman-teman menjadi pedoman bagi saya dalam melakukan sesuatu Saya turut serta dalam diskusi kelompok untuk menentukan sesuatu Pada saat mengambil keputusan, teman saya tidak pernah melibatkan saya Saya tidak perlu ikut membantu karena anggota kelompok sudah banyak Saat teman-teman saling bercerita, saya tidak tertarik mengikutinya Saat berkumpul bersama, saya merasa bebas melakukan apa saja tidak peduli teman lainnya Saya menyesuaikan topik pembicaraan saat berkomunikasi dengan teman-teman Saat teman-teman memberikan semangat, saya merasa lebih percaya diri
2.
3.
4.
5. 6.
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
14. 15.
106
SS
JAWABAN S TS STS
NO
PERNYATAAN
16.
Saat belajar bersama teman-teman, saya merasa terbantu dan mudah memahami pelajaran Saya merasa percaya diri mengenakan model pakaian tertentu meskipun berbeda dengan teman-teman Saya tidak bisa mengerjakan tugas secara berkelompok Saya lupa mengerjakan tugas rumah karena asik bermain bersama teman-teman Saya menerima kekurangan dan kelebihan teman-teman Saya menghormati usulan dari teman-teman dalam kelompok Saat bermain bersama teman-teman, saya tidak menginginkan kehadiran teman lawan jenis Saya memiliki banyak waktu untuk bertemu dengan teman-teman Saya berkumpul dengan teman hampir setiap hari Saya mudah berkumpul dengan teman-teman Saya memiliki tugas rumah sehingga susah bermain dengan teman-teman Ketika sedang menghadapi masalah, teman saya dapat menghibur dan menenangkan hati saya Bagi saya, teman-teman tidak pernah mengerti masalah yang saya hadapi
17.
18. 19. 20. 21. 22.
23. 24. 25. 26. 27.
28
107
SS
JAWABAN S TS STS
NO 1. 2. 3. 4.
5.
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
SKALA INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET JAWABAN PERNYATAAN SS S TS STS Saya bisa mengakses internet 1 hingga 4 kali dalam sehari Saya selalu mengakses internet setiap saat Saya menggunakan internet hanya pada saat dibutuhkan saja Saya termasuk tidak aktif dalam menggunakan internet, biasanya hanya 3 kali dalam seminggu Saya tidak memberikan batasan, sehingga dapat mengakses internet lebih dari 5 kali dalam sehari Saya memberikan batasan waktu 1 hingga 3 jam ketika menggunakan internet Saya menghabiskan waktu lebih dari 5 jam dalam sehari untuk mengakses internet Saya membatasi mengakses internet tidak lebih dari 30 menit dalam sehari Saya sampai lupa waktu ketika mengakses internet Saya gemar menggunakan internet karena banyak informasi tentang hobi saya Saya suka menggunakan internet karena banyak fitur yang saya sukai Saya melupakan tugas saya ketika sudah mengakses internet yang saya gemari Cara pandang saya banyak dipengaruhi oleh artikel-artikel yang saya baca di internet Apapun kondisinya saya menyempatkan untuk menggunakan internet Saya biasa melakukan kegiatan lain sambil menggunakan internet Saya meluangkan waktu khusus untuk menggunakan internet Saya tidak suka diganggu ketika mengakses internet yang saya gemari Saya tidak bisa melakukan kegiatan lain ketika sedang menggunakan internet 108
NO
PERNYATAAN
19.
Saya mengikuti beberapa hal yang sedang menjadi tren di internet Saya mudah terpengaruh hal atau info yang berasal dari internet Saya tidak mudah percaya informasi yang saya baca di internet Saya mudah bosan ketika menggunkan internet Orang-orang di media sosial memberikan inspirasi terhadap penampilan saya seharihari Saya tidak terpengaruh teman dalam menggunakan internet Saya merasa biasa saja ketika tidak mengakses internet Saya menikmati setiap sesuatu yang ada di internet Ketika tidak mengakses internet saya merasa kesepian, gelisah dan kesal Saya tidak percaya informasi yang ada di internet sehingga tidak mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari
20. 21. 22. 23.
24. 25. 26. 27. 28.
SS
Terimakasih Atas Kerjasamanya
109
JAWABAN S TS STS
LAMPIRAN 3. DISTRIBUSI POPULASI PENELITIAN No.
Kelas
Jumlah Siswa
1.
TSP
30
2.
TGB 1
31
3.
TGB 2
30
4.
TGB 3
32
5.
TKBB
32
6.
TITIL 1
32
7.
TITL 2
32
8.
TITL 3
32
9.
TITL 4
20
10.
TAV 1
31
11.
TAV 2
31
12.
TP 1
31
13.
TP 2
31
14.
TP 3
32
15.
TKR 1
31
16.
TKR 2
30
17.
TKR 3
30
18.
TKR 4
30
19.
TKJ 1
32
20.
TKJ 2
30
21.
MM 1
30
22.
MM2
32
JUMLAH
668
110
LAMPIRAN 4. DISTRIBUSI SAMPEL PENELITIAN Research Randomizer Results: 1 Set of 100 Yes Numbers Per Set Range: From 1 to 668 -No 140 112 321 361 418 424 104 152 318 99 474 116 446 643 454 601 487 504 497 544 628 430 328 160 306 632 558 76 131 501 87 289 75 644 256 242 450 214 515 386 562 651 431 30 323 266 129 374 324 443 619 9 43 441 305 126 63 80 506 484 434 462 549 420 35 238 17 109 311 349 232 598 230 373 142 585 537 246 522 542
111
235 624 438 83 519 155 521 337 369 513 44 13 107 464 181 523 12 621 280 179
LAMPIRAN 5. HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INTERAKSI TEMAN SEBAYA NO
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
AA IF MN MS WNI FR AM ANF AY CR MJ JR HWS MP LA RA SA SAN NOA FH KS DP RAP S MFR AW DS RAO AWI ARA PM
1 3 4 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4
2 3 3 4 3 3 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 2 4
3 4 3 4 2 2 3 2 3 3 2 4 1 3 2 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3
4 3 2 1 3 2 3 3 2 3 4 1 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 1 3 3 1 3 2 3
5 2 3 1 3 3 2 3 2 1 4 2 3 2 4 2 2 2 2 3 1 2 3 3 2 2 3 1 2 3 3 2
6 4 1 1 2 2 2 4 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 4 3 3 3 3 2 2 3 4 2 4 3 2
7 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 4 1 2 2 2 1 2 2 3 2 4 3 3
8 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3
9 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 4 3 4 3 4
10 3 2 1 1 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2
11 3 4 2 2 2 2 1 3 3 1 1 2 2 2 2 3 3 2 4 1 2 2 2 1 2 2 1 2 4 2 3
12 4 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 3 4 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 4 2 1 2 4
INTERAKSI TEMAN SEBAYA 13 14 15 16 17 18 19 2 3 3 4 2 2 1 2 3 4 4 2 3 3 2 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 2 1 3 2 3 3 3 2 2 3 2 4 4 4 2 2 1 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 4 3 1 2 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 1 4 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 4 4 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 1 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 1 3 3 3 4 3 2 1 2 3 3 4 2 2 1 1 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 1 3 4 4 4 3 1 3 3 3 3 3 2 3 1 4 3 3 2 3 3 3 2 1 4 3 3 2 3 4 4 4 2 3 1
112
20 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4
21 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 4
22 3 4 3 2 1 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 4 3 2 3 1 2 1 1 2 2 2 3 2 2 3 2
23 2 2 4 3 3 2 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3
24 4 1 4 4 3 1 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2
25 2 3 4 4 3 2 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 2 2 4 2 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3
26 3 3 2 1 1 3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 3 3
27 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4
28 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 3 4 3 2 4 3 1 3 2
nM
N
84 84 85 73 69 71 86 70 71 76 85 73 73 73 74 84 69 75 85 72 76 75 76 77 73 72 85 75 85 74 85
28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
KATEGORISASI TINGGI TINGGI TINGGI SEDANG SEDANG SEDANG TINGGI SEDANG SEDANG SEDANG TINGGI SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG TINGGI SEDANG SEDANG TINGGI SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG TINGGI SEDANG TINGGI SEDANG TINGGI
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
TNM SO OH YAA NS NMS N K DHA DA AMA TS V WM RP SR AR ATD DNP D MY BI AP AK DSA B ANM AM DPA DPO F FAS IN HDN NA MAT NPS
3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 2 2 2 4 2 2 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4 2 2 2 3 2 1 3 1
2 4 2 4 2 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 2 2 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3
4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 2 2 4 4 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 4 3 4
2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 1 4 1 2 2 3 2 2 4 2 4 2 1 3 2 2 1 2 2 1 2 2
3 4 3 1 2 3 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 1 1 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 2 1 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 4 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 2 2 2
2 3 2 4 2 3 4 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 3 3 2 1 4 4 4 3 3 3 4 2 2 2 3 1 3 2
4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4
2 4 2 2 3 2 4 2 4 2 2 2 4 2 2 1 3 3 3 2 1 2 3 2 2 3 3 1 1 1 3 3 2 1 1 3 1
3 4 3 3 3 3 4 2 4 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 4 2 4 1 2 4 1 2 2 3 3 3 2 2 2 2
2 4 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 3 2 1 1 2 2 4 2 3 3 1 2 1 2 3 2 2 3 1 3
2 2 2 3 1 2 4 3 2 3 3 3 1 3 3 1 3 1 1 3 4 2 1 3 4 4 2 2 4 2 1 1 2 2 1 2 1
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 4 2 4 2 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 2 4 4 1 3 3 3 4 2 4 4 2 2 3 2 2 2 3 2
3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 2 4 2
113
1 4 1 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 2 2 2 1 3 4 3 1 1 3 3 4 4 4 4 3 3 3 1 1 3 3 4 3
2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4 2 3 2 2 2 2 4 2 3 1 2 3 2 3 2 1 3 3 3
1 1 1 2 1 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 4 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3
3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 1 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3
2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 4 3 3 3 2 2 4 2 3 2 2 2 3 4 3 4 3 4 2 3 3 1 2 4 4 3 4
3 2 3 1 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 1 2 2 3 3 3 3 4 2 4 2 3 4 3 2 3 2 3 2 2 2 2
1 4 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 4 1 3 3 4 1 3 2 4 3 3 4 4 2 3 2 1 2 1 1 2
2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 1 2 1 3 3 3 2 2 2 4 4 3 4 3 2 3 2 2 2 1 1 2
2 3 1 2 3 2 3 3 2 3 2 2 1 3 2 2 4 2 1 3 1 2 2 3 3 4 2 1 2 3 2 3 2 3 3 3 3
3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 1 2 3 4 1 2 4 2 3 4 4 3 2 2 3 2 3 4 4 2 3 2 3 2 2 4 2
2 4 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 1 2 1 2 4 1 2 3 3 2 4 2 1 4 3 2 3 2 3 3 2 3
67 91 67 77 68 69 87 78 84 73 69 68 72 78 69 54 86 55 71 84 78 68 72 89 87 88 84 84 85 74 69 66 67 71 67 76 70
28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
SEDANG TINGGI SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG TINGGI SEDANG TINGGI SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG RENDAH TINGGI RENDAH SEDANG TINGGI SEDANG SEDANG SEDANG TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG
69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
HF AMU MB FA WSA YH SP RAP MA MUA PU IK TM YA W YS RI INM EF DSS GP INA AFA BIS BAW AN AL NU RK KNS YAR UF
3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 2 3 2 4 3 2 2 4 2 2 3 4 2 2 3 2 3 3 2
3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 1 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3
4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3
2 3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 4 4 4 2 1 4 2 2 4 4 2 2 2 2 4 2 3
2 2 3 3 2 2 1 3 4 2 2 2 2 2 3 2 1 3 1 2 3 2 2 3 3 2 1 3 1 3 2 2
2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 1 3 3 2 2 1 3 3 1 1 2 1 1 3 2 1 1 2 1 3 3 4
1 2 3 4 2 3 4 3 2 3 3 2 4 3 3 2 1 3 4 2 2 1 1 3 2 3 4 4 4 4 3 2
3 3 3 2 3 3 2 3 4 2 2 2 3 2 4 2 3 2 1 1 3 2 2 2 3 2 1 4 1 4 4 3
3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
2 3 3 3 2 3 3 1 1 3 3 4 3 3 2 2 1 2 4 3 3 2 2 2 1 3 3 1 3 3 3 3
1 2 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 4 2 4 4 4 4
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 3 3 3 1 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3
2 3 2 3 3 3 3 4 2 1 1 3 2 1 4 3 1 3 1 1 4 3 3 2 4 1 3 4 1 2 1 2
3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 4 3 3 3 4 3 2 4 2 2 2 3
4 2 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 1 4 3 3 2 2
4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 2 2 4 2 2 3 4 4 2 4 2 3 3 4
114
3 3 3 2 2 2 4 4 3 3 4 3 4 2 3 2 4 3 3 2 1 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2
2 2 2 3 2 3 1 1 2 2 2 2 3 3 4 2 1 2 4 2 2 3 3 3 2 2 4 3 4 4 2 4
2 3 1 3 1 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 3 1 1 4 3 1 1 2 1 1 4 4
3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 1 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3
3 2 3 2 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 1 4 3 4 3 4 4 2 3 2 3 3 2
2 3 2 3 1 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 2 4 2 4 2 2 3 3 4 2 3 4 2 4 4 3 3
4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4
4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 1 1 3 2 2 2 3 3 1 3 1 4 2 4
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 4 3 2 2 3 2 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3
2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 1 3 3 3 2 2 1 4 2 1 3 2 1 3 3 1 2 4 2 3 2 3
4 2 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 2 1 2 2 2 3 4 3 2 4 2 2 1 4
4 3 1 3 2 2 4 2 1 2 2 2 3 3 4 1 1 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3
77 74 74 77 78 74 85 77 74 69 71 77 84 69 86 71 78 84 66 54 84 68 68 84 86 71 67 87 67 87 73 85
28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG TINGGI SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG TINGGI SEDANG TINGGI SEDANG SEDANG TINGGI SEDANG RENDAH TINGGI SEDANG SEDANG TINGGI TINGGI SEDANG SEDANG TINGGI SEDANG TINGGI SEDANG TINGGI
RELIABILITY /VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR000 07 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VA R00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Reliability [DataSet1]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 100
100.0
0
.0
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .743
29
115
INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET NO
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
AA IF MN MS WNI FR AM ANF AY CR MJ JR HWS MP LA RA SA SAN NOA FH KS DP RAP S MFR AW DS RAO AWI
1 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 1
2 2 2 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 2 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 3 1 3 2
3 3 4 1 2 2 4 2 2 3 2 3 2 4 2 3 4 3 3 3 4 3 2 2 4 1 1 3 1 2
4 2 3 1 2 2 4 2 2 3 2 3 2 2 2 3 4 2 3 3 2 3 2 3 2 1 2 4 1 1
5 2 1 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3
6 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 3 4 2 2
7 1 1 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2
8 3 1 1 2 2 4 2 4 3 1 2 4 2 2 2 1 3 2 2 1 2 3 3 1 2 2 3 2 1
9 10 1 1 1 2 1 2 3 3 4 3 1 2 3 3 4 2 1 2 4 3 3 2 4 4 1 2 4 3 3 3 1 2 1 1 2 2 2 2 2 4 3 3 1 3 1 3 2 3 3 3 2 2 1 1 3 3 2 2
11 1 1 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 1 1 3 1 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3
INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 3 2 3 2 1 2 2 1 1 2 1 1 3 1 2 2 2 1 4 4 4 1 1 1 1 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 2 4 2 4 3 4 2 2 4 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 2 3 1 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 2 1 1 3 1 1 1 2 1 3 2 3 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 1 3 2 1 3 3 3 2 1 1 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 4 1 3 2 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2
116
21 3 3 1 2 2 4 3 4 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3
22 3 2 1 2 2 4 2 4 3 2 3 4 3 1 4 3 3 2 3 2 2 2 2 4 2 3 3 2 1
23 1 2 4 3 3 4 2 4 2 3 4 3 2 3 3 2 1 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3
24 2 2 1 2 1 4 3 4 3 2 3 2 3 1 3 2 2 2 2 4 3 4 4 3 3 2 3 2 2
25 3 3 1 2 2 3 2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 4 1 4 2 3 4 3 2
26 2 2 4 3 3 2 2 4 2 3 4 3 2 3 3 1 2 2 2 4 3 4 4 3 3 2 4 3 2
27 2 1 1 3 3 1 2 3 1 4 3 2 2 3 4 2 2 2 2 1 3 1 1 2 2 2 4 2 3
28 1 3 4 2 2 2 2 3 4 2 4 2 3 3 3 2 1 3 2 1 3 1 1 3 2 3 4 2 4
nM
N
KATEGORISASI
55 55 61 72 72 85 72 88 65 75 86 85 61 74 81 53 55 64 57 79 79 68 66 76 66 69 84 68 60
28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
RENDAH RENDAH SEDANG SEDANG SEDANG TINGGI SEDANG TINGGI SEDANG SEDANG TINGGI TINGGI SEDANG SEDANG SEDANG RENDAH RENDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
ARA PM TNM SO OH YAA NS NMS N K DHA DA AMA TS V WM RP SR AR ATD DNP D MY BI AP AK DSA B ANM AM DPA DPO F FAS IN HDN
3 4 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 4 1 2 2 3 3 2 2 4 3 4 4 2 4 2 3 2 4 2 3
3 3 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 4 4 2 1 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 4 4 2 2 1 1 2
3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 4 4 2 3 1 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 3 3 1 1 1 2 2 2 3 2
2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 4 3 1 3 2 2 1 1 1 3 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2
3 4 1 2 1 2 1 3 1 3 2 2 1 1 1 3 4 3 1 1 2 2 2 1 2 2 3 3 1 4 3 1 1 3 1 2
3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 4 2 4 1 2 2 3 2 2
3 3 1 1 1 1 1 3 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1
2 3 3 2 2 4 3 2 2 3 2 1 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 1 2 2 1 3 1 2 3 3 1 2 3
2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 4 3 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 1 1 2 1 1 1 1 1
3 4 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 1 2 4 1 1 1 2 3 2 2 3 2 2 3 4 2 4 3 2 2 3 1 2
3 3 2 3 1 2 2 3 1 3 2 4 2 1 2 3 4 3 1 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 4 3 4 2 3 1 3
2 4 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 4 4 3 1 1 1 1 2 1 3 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1
3 4 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 2 2 3 2 3 2 1 3 2 3 1 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2
2 2 1 2 1 1 2 3 1 2 2 2 1 1 2 4 4 3 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 4 2 2 1 1 2
2 3 3 3 2 4 2 3 4 3 2 3 3 2 2 4 3 3 2 2 2 3 1 3 2 3 3 3 2 1 4 3 2 4 2 3
3 2 4 2 3 1 4 2 2 3 2 2 4 3 4 3 4 2 3 4 3 2 4 4 3 2 2 1 4 4 2 2 4 2 3 2
3 4 4 1 3 1 4 2 1 3 2 3 4 3 4 3 2 2 1 4 4 1 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3
3 3 3 4 3 1 3 2 2 2 2 2 3 3 3 4 2 1 2 3 3 2 2 3 3 2 2 4 3 4 1 2 3 2 3 2
117
3 4 2 3 3 1 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3
3 4 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 3 2 3 3 4 4 3 2 4 2 3
3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2
2 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 1 3 2 3 2 4 4 3 2 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2
3 4 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 4 4 3 1 2 2 3 2 2 3 3 2 3 1 4 3 3 3 3 1 3
2 1 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2
3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 3 1 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 1 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3
3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 1 3 2 3 3 2 2 4 2 2 4 2 2
3 3 1 1 1 2 1 3 2 2 2 1 2 1 2 2 4 3 1 2 2 1 1 1 3 3 2 1 2 2 4 1 2 3 1 2
2 2 3 2 3 1 3 3 1 1 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 3 2 2 3 1 2 2 4 3 2 1 2 3 2 1 2
75 85 63 59 60 55 64 65 55 63 61 62 62 55 61 87 89 58 53 64 65 60 55 63 72 64 69 72 62 70 69 60 65 71 54 62
28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
SEDANG TINGGI SEDANG SEDANG SEDANG RENDAH SEDANG SEDANG RENDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG RENDAH SEDANG TINGGI TINGGI SEDANG RENDAH SEDANG SEDANG SEDANG RENDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG RENDAH SEDANG
66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
NA MAT NPS HF AMU MB FA WSA YH SP RAP MA MUA PU IK TM YA W YS RI INM EF DSS GP INA AFA BIS BAW AN AL NU RK KNS YAR UF
2 2 1 4 3 2 3 4 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 4
1 3 1 3 2 2 4 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 1 3 3 1 1 2 1 3 3 2 1 2 3 3
4 4 4 4 2 4 3 4 3 1 2 2 2 2 3 3 2 1 2 1 2 2 1 1 2 3 2 2 1 1 2 2 3 2 2
2 2 2 4 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2
1 2 1 3 3 2 2 1 3 3 2 3 1 1 1 2 3 1 2 4 1 1 4 3 1 1 2 1 3 3 2 1 3 3 4
2 1 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3
1 1 1 2 3 2 3 1 2 2 2 4 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 3 3 3
2 3 2 3 2 4 2 4 2 1 3 2 3 3 2 3 2 1 3 2 3 1 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 2 2 3
2 1 1 2 3 1 3 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 4
1 3 1 3 4 2 3 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 3 1 4 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3
2 4 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 4 2 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 3
1 1 1 2 2 1 3 1 2 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 3 4
3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 1 3 2 3 3 2 2 1 4 3
1 2 1 2 3 2 2 1 2 3 1 4 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 4 4 1 2 2 1 4 4 1 1 2 1 1
2 1 2 3 2 4 2 1 3 2 3 3 2 2 4 1 4 2 3 2 1 2 4 4 3 2 2 2 4 4 2 2 3 3 2
1 3 1 3 3 3 2 2 2 4 2 3 4 4 2 3 2 3 2 4 4 4 2 2 4 3 4 4 2 2 3 4 4 2 4
4 3 4 3 2 4 3 4 2 4 2 2 4 4 2 3 4 2 2 3 4 4 3 3 1 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3
4 4 3 4 2 2 3 4 1 4 2 2 3 3 2 3 2 3 2 4 4 4 1 1 3 3 4 4 1 1 3 4 2 4 4
118
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3
4 4 3 2 2 3 2 3 2 3 1 3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 1 3 3 1 2 3 1 3 3 2 1 2 2 2
2 2 2 4 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 4 2 2 2 3 2 4 2 2 3 4 3 4 3
4 3 3 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1 2 4 1 1 2 3 2 4 1 1 3 4 4 2 3
2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 4 3 2 3 3 1 1 3 2 3 3 2 2 1 2 4
2 2 1 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 1
2 1 1 4 3 3 4 3 3 2 1 2 3 3 1 2 2 3 1 2 3 3 1 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 1 2 1 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 2 2 3 3 4
2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 4 4 2 1 2 1 4 4 2 1 4 3 4
2 1 1 3 2 2 3 1 2 2 1 2 3 3 1 2 2 1 2 2 2 4 1 1 1 3 2 4 1 1 3 4 3 3 3
62 65 54 85 73 69 77 69 64 73 54 75 64 64 55 64 72 54 55 69 64 62 66 67 53 55 68 62 67 67 65 63 77 79 85
28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
SEDANG SEDANG RENDAH TINGGI SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG RENDAH SEDANG SEDANG SEDANG RENDAH SEDANG SEDANG RENDAH RENDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG RENDAH RENDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG TINGGI
RELIABILITY /VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR000 07 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VA R00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Reliability [DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 100
100.0
0
.0
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .756
29
119
LAMPIRAN 6. UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI HIPOTESIS A. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
100
Normal Parametersa
Mean
.0000000
Std. Deviation Most Extreme Differences
10.05129176
Absolute
.056
Positive
.056
Negative
-.048
Kolmogorov-Smirnov Z
.559
Asymp. Sig. (2-tailed)
.913
a. Test distribution is Normal.
B. Uji Linearitas ANOVA Table Sum of Squares Internet * Between Interaksi Groups
(Combined)
22239.111
Linearity
18018.182
Deviation from Linearity Within Groups Total
Model 1
Entered
Removed
Interaksia
Square
42
.000
1 18018.182
177.661
.000
1.015
.473
5780.889
57
101.419
28020.000
99
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Internet
120
Sig.
5.221
102.949
Method
F
529.503
41
Variables Entered/Removedb Variables
df
4220.929
C. Uji Hipotesis
Variables
Mean
Model Summaryb
Model
R .802a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square .643
.639
10.102
a. Predictors: (Constant), Interaksi b. Dependent Variable: Internet
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
18018.182
1
18018.182
Residual
10001.818
98
102.059
Total
28020.000
99
F
Sig. .000a
176.546
a. Predictors: (Constant), Interaksi b. Dependent Variable: Internet
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Interaksi
Coefficients
Std. Error
Beta
-15.430
6.152
1.096
.083
t
.802
Sig.
-2.508
.014
13.287
.000
a. Dependent Variable: Internet
Residuals Statisticsa Minimum Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
33.90
93.10
65.20
13.491
100
-25.405
26.366
.000
10.051
100
Std. Predicted Value
-2.320
2.068
.000
1.000
100
Std. Residual
-2.515
2.610
.000
.995
100
Residual
a. Dependent Variable: Internet
121
LAMPIRAN 7. SURAT IZIN PENELITIAN
122
123
LAMPIRAN 8. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN
124