1
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL
DyahNurul Adzania, Achmad Mujab Masykur Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
[email protected] [email protected]
ABSTRAK Persepsi terhadap peran ayah dalam kehidupan remaja dilakukan dalam bentuk proses internalisasi terhadap perilaku yang dicontohkan oleh ayah. Melalui proses kognitif, remaja mempelajari contoh perilaku yang baik dan buruk, salah satu contohnya adalah emosi. Pengaturan emosi sangat penting dalam interaksi sosial remaja. Remaja dengan regulasi emosi yang baik cenderung mengembangkan diri kearah yang positif. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap peran ayah dengan Regulasi Emosi pada siswa kelas XI MAN Kendal. Pengambilan data dalam penelitian menggunakan skala persepsi terhadap peran ayah dan skala regulasi emosi. Skala persepsi terhadap peran ayah terdiri dari 35 aitem dengan α = 0,922 dan skala regulasi emosi yang terdiri dari 31 aitem dengan α = 0,889. Jumlah subjek dalam penelitian adalah 213 siswa. Pengambilan subjek dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan rxy = 0,347 dengan p = 0,000 (p<0,05), artinya ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap peran ayah dengan regulasi emosi pada siswa kelas XI MAN Kendal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin positif persepsi terhadap peran ayah maka semakin tinggi regulasi emosi siswa. Sebaliknya, semakin negatif persepsi terhadap peran ayah maka semakin rendah regulasi emosi siswa. Persepsi terhadap peran ayah memberikan sumbangan efektif terhadap variabel regulasi emosi sebesar 12% sedangkan 88% berasal dari faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
Kata kunci : persepsi terhadap peran ayah, regulasi emosi, MAN
2
RELATIONSHIP BETWEEN PERCEPTION OF ROLE OF FATHER WITH EMOTIONAL REGULATION IN CLASS XI AT MAN KENDAL
DyahNurul Adzania, Achmad Mujab Masykur Faculty of Psychology Diponegoro University
[email protected] [email protected]
ABSTRACT Perceptions of the role of fathers in adolescents’s life conducted in the form of the internalization process is exemplified by the behavior of their father. Through cognitive processes, teenagers learn good and bad behavior, such as emotion. Regulation og emotion is important in adolescent social interaction. adolescence with good emotion regulation tend to develop a positive self-direction. The study was conducted to determine the relationship between perceptions of the role of fathers with Emotion Regulation in class XI MAN Kendal. Data in the study using the scale perception of the role of fathers and emotion regulation scale. Perceptions of the role of fathers scale consists of 35 aitem with α = 0.922 and emotion regulation scale consisting of 31 aitem with α = 0.889. The number of subjects in the study were 213 students. Subject retrieval is done using random cluster sampling technique. Simple regression analysis results showed rxy = 0.347 with p = 0.000 (p <0.05), meaning that there is a significant positive relationship between perceptions of the father role of emotion regulation in class XI MAN Kendal. The results showed that the more positive perception of the role of the father, they have higher emotion regulation. Conversely, the more negative perceptions of the role of the father, they have lower emotion regulation. Perceptions of the role of father to contribute effectively to the emotion regulation variables by 12%, while 88% comes from other factors that are not revealed in this study Key word : perception of role of father, emotional regulation, MAN
3
untuk menyertakan gagasan yang
PENDAHULUAN Perubahan fisik pada remaja dapat
mempengaruhi
kondisi
dibuatnya. Piaget (dalam Santrock, 2003,
h.
105-108)
menjelaskan
psikologis remaja. Salah satu aspek
bahwa remaja berada pada tahap
psikologis dari perubahan fisik yang
berpikir yang lebih abstrak dari tahap
terjadi adalah remaja memperhatikan
sebelumnya dan muncul idealisme.
citra
Remaja mulai menyusun rencana dan
tubuh
mereka.
Menurut
Santrock (2003, h. 93) kepuasan
pemecahan
terhadap perubahan tubuh mereka
penalaran
berdampak pada penerimaan diri.
mengujikan
Remaja yang merasa puas dengan
dengan
perubahan
pemantapan dalam berpikir.
tubuhnya
akan
dapat
menerima dan menimbulkan efek
masalah yang
realistis
hasil
realitas
dengan
penalarannya
sehingga
Karakteristik
dan
terjadi
emosi
yang
positif bagi perilakunya. Sebaliknya
dimiliki remaja akhir adalah remaja
bagi remaja yang menolak perubahan
mulai memandang dirinya sebagai
tubuh tersebut akan berdampak pada
orang dewasa dan mulai mampu
perilaku negatif.
menunjukan pemikiran, sikap dan
Selain perubahan fisik dan psikis
remaja
juga
mengalami
perilaku
yang
semakin
dewasa.
Memberikan
kepercayaan
yang
perkembangan intelektual. Remaja
selayaknya
kepada
mulai membangun dunianya sendiri
merupakan momen berharga bagi
dengan
mengorganisasikan
remaja. Interaksi dengan orang tua
pengalaman dan cara pikir mereka
juga menjadi semakin labih bagus
mereka
4
dan lancar karena mereka sudah
Keluarga merupakan wadah
semakin memiliki kebebasan yang
yang
relatif
terkendali
serta
memiliki
kepribadian, dan kompetensi dan
emosi
yang
mulai
stabil.
menjadi tempat sosialisasi pertama
Pengambilan
keputusan
dan
mengajarkan
bagi anak.
moralitas,
Ayah akan mengambil
penentuan arah hidup sudah semakin
bagian dalam pendewasaan anak
bijak (Asrori, dkk, 2008, h. 63-65).
karena anak belajar melalui proses
Kemampuan remaja dalam mengelola
emosinya
modeling seperti memilih respon
dipengaruhi
yang paling tepat secara emosional
oleh beberapa faktor, salah satunya
dan hal tersebut akan mempengaruhi
keluarga.
pada masa berikutnya (Andayani,
Lamb
(2004,
h.
9)
berpendapat bahwa keterlibatan ayah
2012, h. 51).
dalam pengasuhan dapat merupakan
Halverson (dalam Elia, 2000,
salah satu cara untuk mempengaruhi
h. 112) berpendapat bahwa ayah
anak. Memberikan model perilaku
memiliki tiga tugas utama yang
yang dicontohkan ayah kepada anak
menjadi tanggung jawab. Pertama,
akan dapat membuat anak untuk
ayah mendidik anak mengenai ajaran
meniru atau menjauhkan diri dari
agama.
model
pola
sebagai pemimpin keluarga. Ketiga,
perilaku yang diperoleh merupakan
ayah menjadi teladan bagi anaknya.
hasil pelajaran melalui mengamati
Karyono, dkk (2011, h. 8) dalam
perilaku
penelitiannya
perilaku
orang
tersebut.
lain
menyesuaikan perilakunya.
dan
mendidik
Kedua,
ayah
menjelaskan merupakan
berperan
bahwa proses
5
memberi pengertian kepada anak
didapatkan melalui penyebaran skala
agar dapar memahami lingkungan
psikologi secara langsung kepada
sekitar dan mengembangkan dirinya.
siswa
Proses memberi pengertian ini dapat
Penelitian ini menggunakan dua
dilakukan melalui komunikasi dan
skala, yaitu Skala Regulasi Emosi
pemberian teladan oleh ayah kepada
dan Skala Persepsi Terhadap Peran
anak mereka.
Ayah yang menggunakan metode
Gronseth
(dalam
Dagun,
kelan
XI
MAN
Kendal.
Likert dalam pemilihan jawaban.
2002, h. 11) memaparkan hasil
Populasi dalam penelitian ini
penelitiannya bahwa ayah dengan
adalah siswa kelas XI di MAN
gaya pengasuhan yang lebih terbuka
Kendal. Sampel dalam penelitian ini
akan
tumbuh
tidak melibatkan selurus populasi
dengan kemampuan lebih tinggi,
melainkan sebagian dari populasi
cenderung matang, lebih mudah
yang
bergaul,
karakteristik.
membuat
dan
remaja
mudah
dalam
memiliki
menghadapi masalah.
Teknik
kesamaan
pengambilan
sampel yang dilakukan adalah teknik
METODE Data penelitian dikumpulkan menggunakan
pengumpulan
data
cluster
random
sampling. Winarsunu (2009, h. 15)
mengemukakan bahwa
primer. Data primer merupakan data
cluster
yang didapat peneliti secara langsung
dengan cara memilih sampel
tanpa
yang didasarkan pada kelas,
perantara.
Data
primer
sampling
dilakukan
6
bukan
pada
individunya,
kelas Bahasa, dibagi secara
sehingga kesimpulan penelitian
merata dan tidak ada kelas
tidak digeneralisasikan pada
unggulan. Pembagian merata
subjek-subjek
ini membantu peneliti jika
terhadap
melainkan Pendapat
akan
mengambil
serupa juga dipaparkan Azwar
kelas
secara
(2009, h. 87) bahwa teknik
persebaran
cluster
merata.
adalah
klaster.
random teknik
sampling
randomisasi
maka
subyek
tetap
HASIL DAN PEMBAHASAN
terhadap bukan
terhadap
subjek secara individual.
cluster
Hasil
dari
uji
hipotesis
ditunjukkan dengan angka koefisien korelasi sebesar 0,347 dan nilai p =
Peneliti menggunakan teknik
acak,
pengambilan
sampel dengan cara melakukan
kelompok,
beberapa
0,000 (p<0,05). Koefisien korelasi
random
menunjukkan makna bahwa terdapat
sampling karena subyek telah
hubungan positif antara Persepsi
terbagi
kelas
Terhadap
Peran
sehingga teknik tersebut akan
Regulasi
Emosi.
memudahkan peneliti dalam
didapatkan menunjukkan Persepsi
pelaksanaan
Terhadap Peran Ayah dan Regulasi
berdasarkan
dan
analisa
Ayah Nilai
dengan p
yang
penelitian. Pembagian kelas XI
Emosi memiliki hubungan
di MAN Kendal, terdiri dari 6
signifikan
kelas IPA, 5 kelas IPS dan 1
Koefisien korelasi yang didapatkan
dalam
penelitian
yang ini.
7
menunjukkan
yang
sumbangan efektif sebesar 12 %
bermakna bahwa semakin positif
terhadap variabel Regulasi Emosi
persepsi terhadap peran ayah siswa
siswa
kelas
maka
sedangkan sisanya ditentukan oleh
semakin baik regulasi siswa tersebut.
factor lain yang tidak diungkap
sebaliknya, semakin negatif persepsi
dalam penelitian ini.
XI
nilai
MAN
positif
Kendal
terhadap peran ayah siswa kelas XI
kelas
XI
MAN
Kelekatan
dengan
Kendal,
ayah
MAN Kendal maka semakin buruk
menjadi
konstruk
yang
regulasi siswa tersebut. Hasil yang
diinternalisasi,
dan
remaja
didapatkan dari uji hipotesis tersebut
menghadapi
hubungan
baru
membuktikan bahwa hipotesis yang
berdasarkan
pengalaman
mereka
menyatakan terdapat hubungan psitif
sebelumnya. Menurut Kivisto (2011,
antara Persepsi Terhadap Peran Ayah
h. 4) remaja yang memiliki persepsi
dengan Regulasi Emosi siswa XI
baik terhadap peran ayah mereka
MAN Kendal dapat diterima.
umumnya
mampu
menggunakan
Koefisien determinasi yang
internalisasi model dari ayah untuk
ditunjukkan dengan nilai Rsquare
mengatur emosi mereka. Sebaliknya,
pada
Persepsi
remaja yang memiliki persepsi buruk
Terhadap Peran Ayah adalah sebesar
terhadap perah ayah akan kurang
0,120.
Angka
tersebut
memiliki
mampu
makna
bahwa
persepsi
terhadap
mereka.
variabel
persepsi
dalam
mengatur
emosi
Persepsi Terhadap Peran Ayah pada
Berdasarkan penjelasan yang telah
penelitian
dipaparkan
ini
memberikan
diatas
dapat
ditarik
8
kesimpulan
bahwa
anak
yang
Saran
memiliki hubungan baik dengan
Berdasarkan hasil simpulan
ayah mereka juga akan memiliki
maka dalam usaha meningkatkat
persepsi yang baik terhadap ayah.
regulasi
Anak yang termasuk dalam kategori
pengaruh persepsi terhadap peran
memiliki
ayah
persepsi
yang
tinggi
terhadap peran ayah mereka juga memiliki kemampuan yang lebih
siswa
dapat
berkaitan
disarankan
dengan
sebagai
berikut: a. Peneliti
berikutnya
baik dalam mengatur emosi dan
disarankan
untuk
menampilkan emosi yang layak.
memperdalam
tema
sama
yang dengan
KESIMPULAN DAN SARAN
mempertimbangkan variabel
Kesimpulan
lain yang mungkin memiliki
Berdasarkan data
dan
kesimpulan
hasil
analisis
pengaruh terhadap variabel
pembahasan
didapat
Regulasi
dari
penelitian
pada
siswa kelas XI MAN Kendal adalah adanya
hubungan
positif
dan
Emosi
namun
belum diangkat sebagai tema penelitian oleh peneliti. b. Peneliti
berikutnya
signifikan antara persepsi terhadap
diharapkan
untuk
peran ayah dengan Regulasi Emosi
memperhatikan
teknik
siswa kelas XI MAN Kendal.
sampling
yang
akan
digunakan dalam penelitian agar
teknik
yang
9
direncanakan
dapat
diaplikasikan dengan tepat di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA Asrori, M, dkk. 2008. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara. Lamb, M.E,. dkk. 2004. The Role of the Father in Child th Development 4 Edition. Canada : John Wiley & Sons, Inc. Santrock, W. J. 2003. Adoleschence Perkembangan Remaja. Alih Bahasa: Shinto, B. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.
Andayani, dkk. 2012. Psikologi Keluarga: Peran Ayah Menuju Coparenting. Sidoarjo : Laros. Elia, H. 2000. Peran ayah dalam mendidik anak. Veritas, vol. 1 (h. 105-113). Karyono, dkk,. 2011. Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak. Jurnal Psikologi UNDIP, Vol. 9, No. 1, hal. 1-10. Dagun, S. M. 2002. Psikologi Keluarga: Peranan Ayah dalam Keluarga. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Azwar, S. 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset. Winarsunu, T. 2009. Statistik dalam Penelitian dan Pendidikan. Malang: UMM Press.