ublikasi-publikasi International Labour office memperoleh hak cipta yang dilindungi oleh Protokol2 Konvensi Hak Cipta Universal. Meskipun d.-ii.i"n] bagian-bagian singkat dari publikasi-publikasi tersebut dapat diproduksi ulang tanpa izin, selama terdapat keterangan mengenai sumbernya. peimohonan -.rrg.n"I hak reproduksi atau penerjemahan dapat diajukan ke ILO Publications (Rights"and Permissions), International Labour Office, CH l21l Geneva 22, Swiaerl"rrl. Irr,.rnational Labour Office menyambut baik permohonan-permohonan seperti itu.
ILO Buku Modul Sales Promotion Person (Spp) untuk Sektor Ritel Jakarta, Kantor Perburuhan Internasional, 2008 ISBN 987-92-2-821450-5 (print) ISBN 978-9 2-2-82145r-2 (web-pdf)
I(ATA PENGANTAR MODUL RITEL ayoritas kaum muda di Indonesia masih memiliki kesulitas dalam mengakses pasar kerja. Hal tersebut disebabkan oleh beragam faktor, satu diantaranya yang dominan adalah ringkat adaptasi ketika terjun ke dalam pasar kerja., yaitu lemahnya keahlian dan kompetensi. Masa transisi dari sekolah kepasar kerja juga menjadi satu persoalan pengangguran kaum muda.
Millenium Development Gods ( MDGs ) untuk mempromosikan pekerjaan yang layak bagi kaum muda, salah satu bentuk bantuan teknis ILO di Indonesia adalah Sebagai bagiandari gerakan internasional yang tertuang dalam
berkolaborasi dengan APINDO dalam melaksanakan kegiatan penyusunan modul pelatihan di bidang retail dengan melihat pada kebutuhan di tingkat industri.
APINDO sebagai sdah satu konstituen ILO yang uEama memiliki fungsi dalam menjembatani kepentingan dunia usaha dengan sistem pendidikan strategis dan pelatihan. Dengan memajukan dialog sosial yang intensif dan efektif diharapkan adanya titik temu antara pengusaha,pemerintah dan serikat pekerja buruh mengenai suategi dan rencana alsi yang efektif dalam mengatasi Pengangguran kaum muda di Indonesia. Program kerjasama ILO dan APINDO ini diwujudkan dalam proyek "Pen i ngkatan Kap asi tas APIND O dalam Memp ro n o sikan Pe n i ngka a n Ke m arn p u an Kerja Kaum Muda"yangdidanai oleh pemerintah Norwegia. Salah sacu hasil dari proyek ini adalah pengembangan modul pelatihan yang bersifm praktis untuk Sales Promotion Person ( SPP ). Modul ini telah diuji coba oleh APINDO melalui pelatihan untuk kaum muda dalam sektor ritel, dimana APINDO juga memperoleh dukungan dari Asosiasi Pengusaha Ritel dalam pelalsanaan pelatihan. Modul pelatihan untuk sektor ritel ini merupakan sebuah pilot project yang di buat dengan sangat praktis dan sesuai dengan kebutuhan dari industri terkait.
Kami sangat mendukung
berbagai upaya dan inovasi Program yang membantu mengurai masalah pengangguran di Indonesia. Semoga modul ini bermanfaat dan menjadi acuan dalam kebijakan sistem pelatihan untuk mengatasi pengangguran kaum muda di Indonesia.
SAMI}U TAN KETTJA UMUM APINDO esatnya perkembangan pasar
ritel modern, terurama pasca krisis ekonomi l99g membuka peluang penyerapan tenaga kerja yang menjanjikan. Temuan dari r riset APINDo juga menunjukkan gambaran yang sama. Namun disisi lain, realita dan data mengenai potret pengangguran di Indonesia cukup memprihatinkan. Jumlah total_penangguran di Indonesia justru didominasi oleh kaum muda. Berangkat
dari
masalah tersebut, maka APINDo bekerjasama dengan ILo mengadakan !rogram yang berusaha membantu menanggulangi pengangguran kaum -ud". program tersebut bertujuan untuk meningkarkan kapasitas APINDO dalam *.rnprornor-ik"r, ketenagakerjaan kaum muda di Indonesia. Salah satu ourpur dari program rersebur adalah dihasilkannya modul training yang sudah diujicobakan dalam ,r*ining tentang sektor yang direkomendasikan oleh studi yang dilalsanakan konsultan APIIiDO.
Di hadapan Anda semua adalah modul tentang Sales Promotion Person (SPP) untuk sektor ritel modern. Modul ini sudah disesuaikan dan diberikan masukan oleh para sra*eholder, terutama dari industri terkait. Oleh karena itu, rnodul ini juga diharapkan akan dapat digunakan oleh berbagai institusi training termasuk oleh BLK pemeriniah. Lebih lanjut lagi, modul ini juga dapat diusulkan untuk mengisi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia untuk skill/kompetensi di bidang Sales Promorion Person (SPP).
. P.lSr" upaya-uPaya ini, diharapkan pengangguran
kaum muda akan secara bertahap
akan_lelkurang dan mampu berkompetisi untuk memasuki pasar kerja di era globalisasi ini. oleh karena itu, dukungan dan kerjasama dengan berbagai elemen juga hrrui dipupuk dan dikembangkan. Agenda besar untuk mengurangi pengangguran'kaum muda tidak akan berhasil bilamana masing-masing pihak berjalan r.rrdiri-r.ndiri tanpa ada sinergi yang strategis.
So$an'\tr7'anandi Ketua Umum
APINDO
,
i l
i,,l
wnH llH.oGRAM
odul Sales Promotion Person (SPP) ini merupakan satu pilot yang dihasilkan oleh APINDO dalam. rangka untuk menanggurangi fenganggirran kaum muda di Indonesia' Adanya modul ini diharapkan akan berkoritiibusi dalam memperbaiki sistem pelatihan kerja nasional dan memperkaya modul yang sudah ada sebelumnya. Melalui enerbitan modul dan penyelenggaiaan training, epwbo sebagai organisasi pengusaha mencoba melakukan pendekatan yang pralris dan fit d.ng-an kebutuhan pasar kerja untuk sektor terkait. Pembuatan modul ini membutuhkan kerja bersama dan kerja keras berbagai pihak' Bukan hanya ketika penyusunan modul namun juga dari awal program kerjasafia
ILO-APINDO, yaitu dimulai dari identifikasi sektor yang porens]al, kemudian trainingnya itu sendiri dan modul pelatihannya. oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh Jajaran pengurus ApINDo, ILd yakarta, IIFI (Indonesia Internasional Fashion Institute), para insiruktur pelatihan danieluruh pihak yang secara langsung tidak langsung mensulseskan program "Meningkatkan {an Kapasitas APINDO dalam Mempromosikan Ketenagakerjaan Kaum muda,, ,Il,irrgg"
bisa menghasilkan sesuatu yang konkret dan birguna untuk n.rr"nggrrl"Ifi pengangguran kaum muda
Kali
di
Indonesia.
mengharapkan berbagai input dari seluruh pihak untuk memperbaiki modul segi pengembangan materi, maupun dari sisi tampilan, sehingga akan menjadi modul yang selain praktis juga mudah untuk dapat dicerna, baik untuk institusi pelatiiran maupun untuk siswa peladhan.
-
ini, baik dari
Nina Tursinah Ketua DPN APINDO
llr
i i' i.lt tfu :., $1,[{.,{ i\, i }iS' lidl".r }i' i' L.l R i
uji Syukur kami panjatkan kepada Allah yang Mahaesa,
',
lehipga program pelatihan Peningkatan Kemampuan Kaum Muda futel dapat terselenggara dengan baik.
atas rahmat Nya, di Bidang
Program Pelatihan ini dimulai tanggat 25 Februari 2008 s.d. 23 April2008 merupakan Program sangat diharapkan oleh masyarakat Indonesia untuk mengembangkan potensi kaum muda sehingga dapat.terjun langsung di dunia kerja. Dengan-"d"ny" progiam ini diharapkan akan dapat membantu pemerintah Indonesia menguraigi p*gJgguran "ngk" dan kemiskinan.
ini kami mengucapkan terima kasih kepada : International Labour Organization, selaku lembaga sponsorship pelatihan ini. APINDO yang telah memberikan kepercayaan menggunakan Intirnational Indonesia FCIhion Institute sebagai pelenggara pelatihan ini Mr. Grom & Tim dari_Il-o yang telah memberikan dan masukan-masukan yang bermanfaat untuk pebaikan peyelenggaraan pelatihan kami berikutnya. Ibu NinaTursinahdan Bapak Suryadi SasmitadariAPINDO yang telah memberikan masukan - masukan kepada kami untuk perbaikan mutu lulusan. Para pengusaha anggota APINDO yang telah memberikan kesempatan kepada lulusan peladhan ini untuk bekerja. Bapak Agung Pambudhi yang telah memberikan masukan untuk penyempurnaan
Pada kesempatan
l. 2. 3. 4. 5. 6' 7. 8, 9.
progam pengembangan kompetensi dan materi.
Bapak 'wawan Fahrudin yang telah meluangkan banyak waktu untuk dapat berkoordinasi dengan kami. Para Instrukrur pendukung pelatihan ini yang telah membimbing para siswa menyelesaikan pelatihan. Pihak-pihak lain yang tidak sempat kami sebutkan saru per saru yang telah membantu terselenggaranya program ini.
Aktril kami semoga pelatihan ini menjadi program yang kontinyu dilakukan, sehingga akan memberikan dampak yang lebih luas kepada -""y"."knt Indonesia.
.
Hormat kami Team Instruktur
i'l
i.,',x'.i
';i1'oi-ii'rl
Nina Tursinah, DPN APINDO Djimanto, DPN APINDO Harry Herlambang, S.Sos, MM Adji Rudy Hassarief DR. Baharuddin, MBA Drs. J. Anto Narmono, MM Umar Said, S.Pd, MM Dra. \7ahyu Tisyowati Eling Lestari, S.Pd Drs. Maman Darisman, MM Drs. Uton'W'artono, MM Yanti Siregar, SE Mellaroza Oana. M Sutono, S.Pd Seryasnomo, SE,
MM
Dipl. Ing. Kartiko Abdul Rosyid, S.Pd, M.Pd Apriadi Budiwan, SE Badruzzaman Gozali, SE, MM Denni Karnabi, SE Septi
Erie. N
Hadi, SE Adi, SE
liiAl{ iSlln')
,,. l'ronurion
Sambutan Direktur
ILO
Jakarta
Sambutan Kerua Umum APINDO Sambutan Penanggung Jawab program Sambutan Perwakilan Instruktur
I
ll llt
lv
List Instruktur Daftar Isi
vi
L
I
Perkembangan Industri dan Bisnis Ritel 2, Peran dan Tangung Jawab Seorang Sales promotion person
3. Nilai Sikap dan Perilaku Seorang Sales promotion person 4. Self Motivation 5. Grooming/Penampilan 6. Greeting. 7. Membangun Keberanian dan Kepercayaan Diri ........... B, Communication Skills .......... 9. Sell Yourself ...... 10. Convincing Skills
ll.
Persuading Skills
2. Transactional Analysis ..,............ 13. Time Managemenr,................. 14. Understanding Cusromer Behaviour I
5. Tipe-Tipe Pelanggan................. 16. Customer Needs and \7ants 1
I9. Membina Hubungan Interatsi yang Harmonis dengan Pelanggan ....... 20, Dasar-Dasar Teknik Menjual 21. Product Knowledge 22. F eatur e, Advantages, Benefirc 23. Sdes Target 24. Menangani Keluhan & Kesulitan pelanggan 25. Mengembangkan EQ S. SQ............. 26. Bauran Pemasaran 27. Bauran Promosi 28, Teamworl Daftar Pusraka
3 5
7
l0 t6 18
20 25 28 30 33 36 38 42 47 50 52 53
54 56 59
60
6t 63 65 68
7r vii
lrcrsorr (SPP) unruk Scktor Rircl
ritel di Indonesia berkembang pesat, rerutama ditandai ini dipicu oleh Keppres 96/2000 yang kemudian diperbaharui dengan Keppres 118/2000 : Mengeluarkan bisnis ritel erkembangan bisnis
masuknya retail asing berskala besar. Hal
dari negative list bagi PMA.
4 Kelompok pelaku bisnis ritel
1. 2. 3. 4.
:
4 Kclompok pclaku Kelompok Grosir dan Hypermarket
bisnis rid : ' KelompokGrosir
Kelompok Supermarket Kelompok Minimarket Modern Kelompok Retail Kecil Tradisional
t
Anatomi Persaingan Bisnis Ritel ' Terjadi overlapping antara bisnis wholesalling (grosir) dengan retailing (eceran).
'
Akibatnya, pengecer tidak hanya bersaing antar mereka, tetapi juga bersaing dengan grosir yang juga bertindak sebagai pengecer, Terjadi persaingan antara hypermarket dengan supermarket. Terjadi persaingan antara pengecer besar dengan pengecer kecil, Terjadi Persaingan antar pengecer kecil yang sangar banyak. Terjadi gejala persaingan tidak sehat.
'
-
' .
dan
Hlpermaket
KelompokSuperma*
kcr Kclompok MinimarkctModern KelompokReuil Kccil Tradisional
Adanya sinyalemen terjadi "jual rugi: atau dumping oleh hypermarket tertentu. Gejala "overspace" di beberapa pasar modern di Jakarta.
Indikasi umum : Sekarang adalah era HYPERMARKET dan MINIMARKET.
ebpn
Indikator Cost - Bencfit Cara Pengukuran Net Benefit
Pengecer kecil
Perubahan omzct
Selisih omzet scbelum dan sesudah ada PB
Pcngeccr besar
(Perubahan) omzct
Sclisih omzer sebelum dan scsudah ada PB
Supplier
Pcrubahan omzct
Sclisih omzet sebelum dan scsudah ada PB
KonsumLn
Consumer sulplus
Selisih harga PB-PK dikalikan nilai belanja
Masyarakat
Umum
Perubahan pelayanan
publik
Diasumsikan saling menghilangkan dengan nct benefit pcmerintah
Pemerintah
Pajak / rctribusi
Diasumsikan saling menghilangkan dengan net bencfit masyarakat
Apakah pengecer besar menyebabkan omzer pengecer kecil turun ? - secara keseluruhan, pengecer kecil menyatakan bahwa omzet mereka mengalami penurunan akibat kehadiran pengecer besar tertentu.
,&
-
Dilihat menurut lokasi. Dilihat menurut komodiri yang dijual oleh pengecer kecil. Dilihat menurut pengecer besar pesaing. Menyatakan omzetnya turun terjadi pada semua item barang. Penurunan omzet menurut jenis barang yang dijual pengecer kecil.
Pengaruh jarak pengecer kecil dengan Pengecer besar : - Kehadiran pengecer besar, terutama mini market akan menyebabkan Penurunan omzet pengecer kecil.
-
Penurunan terjadi akibat penurunan jumlah konsumen dan penurunan nilai pembelian.
Alasan Pemilihan
Tempat Belanja
. . .
.
Hargamunh. lebih nyaman. Bapng tenedia lengkap.
Lokxi del
Alasan Pemilihan Tempat Belanja . Harga murah. . Lebih nyaman. . Barang tersedia lengkap. . Lokasi dekat rumah.
Kesimpulan
-
-
.2
':t:a:.,L.
Persaingan dalam bisnis ritel di Indonesia tidak secara sederhana dapat digambarkan
sebagai "yang besar memakan yang kecil". Persaingan terjadi antara yang besar dengan yang kecil, yang kecil dengan yang kecil, dan yang besar dengan yang kecil. Persaingan dalam bisnis rircl diwarnai oleh gejala persaingan yang tidak sehat, dan dipicu oleh ddak efekdfnya kebijakan pemerintah. Keberadaan pengecer besar secara sosial memberikan dampak positif, tetapi memberikan dampak negatif .bagi pengecer kecil, meskipun dampak negatif ini ddak sebesar yang dilaporkan oleh para Pengecer kecil selama ini. Pilihan kebijakan yang diambil berkaitan dengan bisnis perdagangan eceran sangat terkait dengan orientasi pengambil keputusan.
"*B jrfi
#$
.
ii;s
:''F-.r'1 '
,i:l
jii6 '
.:.i
')r..ulBi
!tt irl;i
EU}
R
'.or"ng
wiraniaga arau Sales Promodon Person (untuk selanjutnya disebut fu memiliki peran dan tanggung jawab besar berkaitan dengan tugas dan }SPP) _ '" 'kewajiban yang dibebankan kepadanya.
Seorang SPP ddak hanya dituntut menawarkan atau menjual barang, namun lebih dari itu adalah menjadi duta (represenradfl dari perusahaan tempat ia bekerja. Image (citra) perusahaan akan sangat bergantung pada citra individu SPP. Apabila ia menampilkan citra diri baik dan sopan, maka konsumen juga akan respek dan sopan pula kepadanya. Secara tidak langsung dia mewakili manajemen perusahaannya menjadi
wakil di garis depan. Maka tidak jarang pula, seorang SPP juga disebut frontliners. Sehingga di pundaknya image (citra) perusahaan dibenuk. Oleh karena iru, seorang SPP perlu dibekali dengan kemampuan memadai, agar dapar menjalankan tugasnya sebaik mungkin sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya.
Kemampuan-kemampuan tersebut antara lain
L
:
Penampilan
Penampilan menarik dan rapi akan memberikan kesan bahwa dia telah siap melakukan rugas mewakili perusahaan di garis depan dalam rangka ,o.l"y".ri pelanggan.
2.
Komunikasi empatik Bila seorang SPP dapat melakukan komunikasi secara empatik, maka dirinya berhasil membina hubungan harmonis dengan pelanggan. Penyambutan yang ramah, gaya bicara yang sopan, serra mendengarkan dengan seksama, merupakan bagian dari komunikasi empatik.
3. Responsif Seorang SPP yang responsif akan selalu siap memberikan banuan kepada pelanggan,
baik diminta maupun tidak. Hal ini akan memudahkan pelanggan mencari b"L"g sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Menawarkan jenis bantuan kepada pelanggan adalah salah satu contoh sikap responsif seorang SpP. 4. Atentif
Memberikan perhatian atas segala kebutuhan pelanggan merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh SPP. contoh dari sikap atentif adalah mendengarkan dengan seksama apa yang menjadi kebutuhan pelanggan, tanpa dia berusaha memorong pembicaraan pelanggan tersebu t.
Hal-hal penting yang harus dilakukan seorang SPP, anrara lain : . Penampilu
' , . ' .
Komunikasi Responsif
Atentif Persuasif Pengetahuan
renrangproduk
5. Persuasif
Seorang SPP harus mmpil penuh percaya diri dan dapat meyakinkan pelanggan. Sehingga apabila ada pelanggan yang ragu arau kurang yakin akan barang yang akan dibelinya, maka dia bisa memberikan penjelasan yang dapat menghilangkan keraguan akan manfaat serra kegunaan barang bagi pelanggan tersebut. 6. Pengetahuan tentang produk
Hal yang sangat mudak bagi seorang SPP unuk menguasai pengetahuan rentang produk. Pengerahuan tentang produk melipuri: jenis, bentuk, serra kegunaan (manfaat) barang tersebuc.
I.
-i, nl.
ustomer tidak hanya melihat penampilan fisik semata, namun bagaimana "SERVICE" yang diberik"n oi.h ,.oi"rrg spp. Service yang diterita oleh customer adalah nilai, sikap, dan perilaku yang terdapat dalam diri seorang sPP. Nilai, sikap dan p:llaku yang dimiliki seorang y"ng posidf -".,p,* y"r! negatif. seorang SPP harus bisa menampilkan "d" nilri, sik"p, dan prilaku yani _Maka positif dalam melayani sehingga customer akan merasa senang dan bahagia k.tikl dilayani.
Nilai Hidup yang dimiliki
seseorang terleak pada
Nilai-Nilai ketika melakukan aktiuitas
' . . ,
Humanity Wealth
Monl/Edzics Spidrual
ujuan hidupnya.
Ada 2 tujuan hidup : Tujuan besar yang bersifat menyeluruh dan tetap I itulah rujuan Yairu .... ? 2. Tujuan kecil yang bersifat parsial dan temporal I tujuan taktis.
l.
stacegis.
Nilai-Nilai kerika melakukan aktivitas
l.
Humanity 2. Veakh 3. Moral/ Ethics 4. Spiriual
Sikap Seorang SPP ketika terjadinya proses interaksi menjual akan dinilai oleh
pelanggannya berdasarkan paramerer masing-masing p.langgan.
Tindakan aaupun ucapan sebagai respons yang berupa ungkapan atau ekspresi input atau stimulus
seseorang terhadap suatu
Perilaku
. Seorang SPP harus memperharikan penampilan ringkah lakunya, karena hal ini bisa berakibat ; menjadi keberhasilannya atau bahkan bisa terjadi h"l y".rg sebaliknya!
Pengetahuan apa saja yang harus diketahui Spp? - Ketrampilan
-
Bagaimana SPP mengaplikasikan pengetahuannya Sikap Bagaimana sikap dan perilaku kerja Sales promodon person (Spp)
m,,,,,
Pensetahuan yane harus dimilild olch SPP - Produk - Harga dan kondisi pembayaran - Kebijalaanaar I Peraturan Perusahaan Pengetahuan yang harus dimiliki oleh SPP
' ' .
Produk Harga dan kondisi pembayaran
Kebiakanaan/ Pentunn
. , ' '
Perusahaan Otganisasi
-
SPP
a
Persiapan dan perencanaan kunjungan
a
Teknik menjual
pcrusahaan Informa"^i pasar
In/brmasi teritori
In-fttrmxi
-
Mendapatkan atensi /impresi positif
-
Menenrukan sasaran dan penawaran terendah
Bertanya
/
mendengarkan
Presentasi
Menanggapi respon
Merangkum/meminta komitmen Teknik negosiasi
KebutuAan pelanggan
'
Organisasi pelanggan
Ketrampilan yans diperlukan
kotnpetiror
'
Organisasi perusahaan
Informasi pasar Informasi teritori Informasi kompetitor Kebutuhan pelanggan
Otganisa-si
pelanggatt
Merancang konsesi
Mempertukarkankonsesi
Menutup negosiasi menang-menang
a
Mengatur prioritas kerja
a
Pencatatan/Pelaporan
a
Sikap
a
Kecepatan bekerja Antusiasme
a
Fokus
a
Intensitas kerja
a
Kematangan /keluwesan
O
Percaya
a
Integritas
a
Kerjasama
a
Penampilan
Diri
'l
l.
Self Concept
Y . J'
diri merujuk pada kesadaran tenrang diri sendiri, keberadaannya (whar am) kesadaran tenrang fungsi keberadaannya (whar'I" can do) juga ddak ru 3i, & hanya menyangkut persepsi tenrang apayang nyara namun renrang apeya\g ada dibalik itu atau dipikirkan. Pada konsep diri ada dua elemen, yairu : a. Elemen Deskripdf (gambaran diri arau pouet diri). b. Elemen Evaluadf (nilai diri, penghargaan diri, atau penerimaan diri). onsep
I
Konsep diri merupakan suatu hasil bclajar dan bisa mengalami perkembangan.
Sepemi teiah disebutkan sebelumnya, bahwa konsep diri merupakan suatu hasil belajar dan bisa mengalami perkembangan. Konsep diri seseorang iru terbentuk dan berkembang dari pengalaman hidupnya sendiri. Pengalaman di masa kecil (misalnya perlakuan tokoh-tokoh signifikan terhadap dirinya: orang rua, reman bergaul, guruguru dan lainJain) akan sangat mempengaruhi perkembangan konsep dirinya. Pada
itu seseorang belum mampu menyaring benar-salah dan baik buruk apa yaug dikaakan dan diperbuat orang lain terhadap dirinya, semua dianggap benar dan harus ditaati. Bila seseorang seringkali mendapat perlakuan diremehkan, direndahkan, dipermalukan dan dirolak, ia cenderung berkonsep diri negatif. la menganggap dirinya sebagai yang buruk sehingga hidupnya penuh dengan kepesimisan. Sebaliknya, jika ia sering mendapat perlakuan baik (dihormad, dicintai dan diterima), maka cenderung berkonsep diri positif. la akan menilai dirinya baik dan hidupnya penuh keoptimisan. rnasa
Konsep
Pada konsep
(gambaru diri arau
diri mempunyai peran penring dalam menenrukan perilaku dan
mengarahkan seluruh perilaku. Kenyataannya bahwa setiap individu selalu berusaha memperoleh keseimbangan dalam dirinya, dan selalu dihadapkan pada pengalaman hidup, dan selalu dipenuhi oleh keburuhan untuk mencapai prestasi.
Manusia hidup di dunia ini senantiasa menghadapi tantangan, dan membuar kekeliruan sebenarnya menjadi cambuk, rerurama bagi yang ingin maju. Sedangkan kekeliruan yang pernah dilakukan menjadi pelajaran berharga. Yang penring ad"l"h menjaga supaya kesalahan yang pernah terjadi tadi ridak terulang. Diantara sekian banyak jenis kekeliruan terdapat sejenis kekeliruan yang tanpa disadari dilakukan oleh
diri
ada dua elemen, yaitu : ' Elemen Desl
'
Elemen Eualuadf (nilai diri penghargaan diri,
aaupnerimaan did).
orang sepanjang hidupnya. Kekeliruan yang di maksud adalah berusaha mengenal diri kita sendiri, maksudnya siapa saya sebenarnya, manusia yang bagaimana saya ini sebenarnya? Kemudian baru dapat menentukan sikap ingin menjadi manusia yang bagaimana sebenarnya saya ini?
'
Tidak jarang kit" bertemu orang-orang yang kelihatannya seolah-olah dapat mengendalikan hidup guna mencapai idamannya namun tidak disertai dengan usaha konkret. Sebenarnya semua orang mempunyai kesempatan/peluang masing-masing namun kenyataannya masih banyak yang tidak memanfaatkan, merangkul dengan kedua tangan yang dimiliki bahkan membiarkan lolos begitu saja di antara jari-jari tangan.
o,,,,,,,,,
..
,i t.. . ,r i
'i
r i,1.,
i.r. ll i.l
Salah satu penyebabnya adalah keragu-raguan dan kurang perc ya
diri, sehingga
akhirnya menjadi musuh yang ampuh. Dengan kata lain, ddak jarang kita sendirilah yang menciptakan halangan/rintangan yang menghambat kemajuan diri sendiri. Mengapa demikian? Sebenarnya dalam kepala kita masing-masing, seolah-olah rcrdapat 'pita suara' (tape) yang sangat berperan. Sayangnya pita suara ini secara terus-menerus mengumandangkan pesan-pesan yang ddak menguntungkan kita misalnya: - Engkau sudah pasti kalah, mana mungkin menang - Bagaimanapun engkau tidak mungkin dapat melakukannya, engkau ddak memiliki kemampuan untuk itu. - Jangan coba-coba, resikonya terlalu bcsar untuk engkau - Itu akan membawa malapetaka sebab ridak semudah engkau duga Orang-orang yang terpengaruh dengan pesan-pesan