EVALUASI PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MEMINIMALKAN BEBAN PPH BADAN PADA PERUSAHAAN MBEW Ita Rahayu Saputra, Heri Sukendar W Universitas Bina Nusantara Cikarang, Kampung Kramat, Jalan Kesejahteraan No; 33 +628978179514
[email protected]
ABSTRACT This research was conducted in order to identify tax issues contained in MBEW company, analyzing costs in financial statement and give advice to company in an effort to increase tax planning. In this research, the method that used was a qualitative method where the data obtained by direct or indirect contact such as interviews, observation and archives. Archives that needed in this research was financial statement and SPT in year 2012, 2013 and 2014 which was obtained directly from MBEW company. This research was conducted by evaluating every expenses account, revenue account, and tax credit. Based on this research, problem that was found is mistake in counting the depreciation and mistake because it didn’t corrective current account. Because that was, the tax planning advice that was given to MBEW company is do the counting of depreciation truly based on PMK no. 96/PMK.03/2009 and do the corrective of current account. Keywords: tax planning, tax savings, depreciation
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan penulis agar dapat mengidentifikasi permasalahan pajak pada Perusahaan MBEW, menganalisa biaya dalam laporan keuangan dan memberikan saran- saran kepada perusahaan dalam rangka peningkatan perencanaan perpajakan. Dalam melakukan penelitian, metode yang digunakan adalah metode kualitatif dimana pengumpulan data dilakukan dengan kontak langsung dan kontak tidak langsung seperti wawancara, observasi dan data arsip. Data arsip yang diperlukan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan tahun 2012, 2013 dan 2014 dan SPT tahunan PPh Badan tahun 2012, 2013, dan 2014 yang diperoleh langsung dari Perusahaan MBEW. Penelitian dilakukan dengan cara mengevaluasi setiap akun beban. Beban yang tidak boleh dibiayakan dilakukan koreksi positif, sementara beban yang boleh dibiayakan dikoreksi negatif. Berdasarkan hasil dari penelitian, ditemukan permasalahan seperti kesalahan dalam menghitung jumlah penyusutan dan kesalahan tidak mengkoreksi biaya pemeliharaan kendaraan dan pendapatan jasa giro. Oleh sebab itu, perencanaan pajak yang disarankan kepada Perusahaan MBEW adalah melakukan perhitungan jumlah penyusutan secara benar sesuai dengan PMK no. 96/PMK.03/2009, dan melakukan koreksi atas pembebanan biaya pemeiharaan kendaraan dan pendapatan jasa giro. Kata Kunci: perencanaan pajak, koreksi positif, koreksi negatif, penyusutan
PENDAHULUAN Semakin pentingnya variabel pajak sebagai komponen yang harus diperhitungkan dalam penerimaan negara dan beban perusahaan membuat banyak perusahaan melakukan perencanaan pajak (Tax Planning). Meskipun Direktorat Jenderal Pajak pernah mengungkapkan bahwa Tax Planning bagi perusahaan dianggap benar sepanjang tidak menyalahi peraturan perpajakan yang berlaku. Karena harus diakui tidak ada satu pasalpun dalam Undang-Undang Perpajakan yang melarang dilakukannya perencanaan pajak. Perencanaan Pajak merupakan langkah awal dalam manajemen pajak. Pada tahap perencanaan pajak ini, dilakukan evaluasi perencanaan pajak atas pajak penghasilan. Tujuannya adalah agar dapat dipilih jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan. Pada umumnya, penekanan perencanaan pajak (tax planning) adalah untuk meminimimalisasi kewajiban pajak. Meminimalisasi beban pajak dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari yang masih berada dalam bingkai peraturan perpajakan sampai dengan yang melanggar peraturan perpajakan. Dalam hal ini, penulis akan mengevaluasi upaya perusahaan dalam menghemat beban pajak perusahaan, sebagai salah satu cara untuk meningkatkan jumlah penghasilan perusahaan setelah pajak. Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting. Sebaliknya bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih. Indonesia sekarang ini menganut selfassessment system yaitu Wajib Pajak yang menghitung sendiri, membayar sendiri, dan melaporkan sendiri jumlah pajak terutangnya. Hal ini cukup menguntungkan Wajib Pajak karena Wajib Pajak dapat merencanakan jumlah pajaknya seminimal mungkin dengan tetap tidak melanggar ketentuan perpajakan yang berlaku. Terdapat berbagai jenis kewajiban pajak yang harus dibayar oleh perusahaan dan setiap jenis pajak tersebut mempunyai sifat perlakuan pajak sendiri-sendiri. Dalam hal ini, penulis mengkhususkan pada pengelolaan Pajak Penghasilan badan, karena Pajak Penghasilan badan berhubungan langsung dengan laba perusahaaan. Perusahaan ‘MBEW’ adalah salah satu perusahaan di bidang jasa transportasi untuk mengangkut hasil perkebunan maupun tanah. Perusahaan ini mengangkut pupuk, minyak kelapa sawit, kelapa sawit, tanah merah, dan sebagainya. Perusahaan ‘MBEW’ sudah berdiri cukup lama, dan hal ini menunjukkan kemampuannya dalam mengelola perusahaan secara baik dan dapat mempertahankan kualitas pelayanan jasa, sehingga dapat mempertahankan pelangggan. Berdasarkan hal tersebut, penulis memilih Perusahaan ‘MBEW’ sebagai objek penelitiannya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk memilih judul untuk skripsi ini yaitu “EVALUASI PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MEMINIMALKAN BEBAN PPH BADAN PADA PERUSAHAAN MBEW”
METODE PENELITIAN Metodologi yang dilakukan penulis guna memperoleh data yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Dalam memperoleh data, penulis menggunakan 2 metode penelitian, yaitu: 1.
Studi Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan penulis untuk memperoleh data sekunder melalui buku-buku dan literatur lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas untuk mendukung dan melengkapi data yang diperlukan dalam melengkapi hasil penelitian ini.
2.
Studi Lapangan (Field Research) a) Wawancara (Interview) : Melakukan penelitian dengan cara tanya jawab antara penulis dengan pejabat dan karyawan yang berwenang memberikan data yang berhubungan dengan laporan keuangan, penghasilan, dan pajak perusahaan. b) Observasi (Observation): Penulis melakukan peninjauan secara langsung terhadap pengeluaran dan pemasukan perusahaan, juga proses pelaksanaan ketentuan perpajakan yang berkaitan dengan penelitian.
HASIL DAN BAHASAN Rekonsiliasi Fiskal Sebelum Dan Sesudah Penerapan Perencanaan Pajak pada Perusahaan Berdasarkan evaluasi atas pelaksanaan perpajakan yang telah dilakukan pada Perusahaan MBEW, terlihat bahwa masih terdapat masalah yang terkait dengan perencanaan pajak. Inti dari perencanaan pajak adalah mengefisienkan beban pajak dengan cara mengoptimalkan biaya-biaya komersial yang dapat mengurangi penghasilan bruto, akan tetapi tetap sesuai dengan peraturan pajak
yang berlaku. Berikut ini merupakan hasil dari rekomendasi perencanaan pajak yang mungkin dapat diterapkan oleh Perusahaan MBEW : Perusahaan MBEW Rekonsiliasi Perhitungan Laporan Laba Rugi Komersial dan Fiskal Menurut Tax Planning Tahun 2012
Iktisar Pendapatan Usaha
Komersial
Koreksi
Fiskal
Perusahaan
Perusahaan
Koreksi Penulis
Fiskal
19.711.859.264
19.711.859.264
19.711.859.264
HARGA POKOK PENDAPATAN: Biaya Tenaga Kerja
1.905.123.065
1.905.123.065
1.905.123.065
Biaya BBM Solar
7.625.627.503
2.063.105.757
5.562.521.746
2.063.105.757
154.704.248
26.478.792
128.225.456
26.478.792
128.225.456
2.653.177.931
1.192.343.566
1.460.834.365
1.192.343.566
1.460.834.365
Biaya Pelumas Biaya Suku Cadang dan Bengkel Biaya Angkut dan Muat Kernel Biaya Angkut TBS Biaya Penyusutan Jumlah Harga Pokok Pendapatan Laba Kotor
5.562.521.746
1.717.479
1.717.479
1.717.479
899.549.429 1.230.520.759
899.549.429 1.230.520.759
95.832.796
899.549.429 1.134.687.963
14.470.420.414
3.281.928.115
11.188.492.299
3.377.760.911
11.092.659.503
5.241.438.850
3.281.928.115
8.523.366.965
3.377.760.911
8.619.199.761
BIAYA TENAGA KERJA: Biaya Gaji
2.208.847.697
2.208.847.697
2.208.847.697
Biaya Makan dan Lembur
543.174.939
543.174.939
543.174.939
Biaya Pengobatan
145.468.556
145.468.556
145.468.556
Biaya Tunjangan PPh 21
397.055.730
397.055.730
397.055.730
Biaya Jamsostek
145.413.861
145.413.861
145.413.861
Biaya THR
191.487.850
191.487.850
191.487.850
61.398.156
61.398.156
61.398.156
3.692.846.789
3.692.846.789
3.692.846.789
2.181.090
2.181.090
2.181.090
25.791.000
25.791.000
25.791.000
6.647.200
6.647.200
6.647.200
Biaya Pos dan Ekspedisi
25.331.550
25.331.550
25.331.550
Biaya Management Fee
360.000.000
Biaya Lain-lain Jumlah Biaya Tenaga Kerja
BIAYA KANTOR: Biaya Fotocopy Biaya Supplies Kantor Biaya Cetakan dan Surat Kabar
Biaya Listrik, Telepon, Internet dan Fax Jumlah Biaya Kantor BIAYA REPARASI DAN PEMELIHARAAN: Biaya Bangunan
360.000.000
360.000.000
84.922.268
42.461.134
42.461.134
42.461.134
42.461.134
504.873.108
42.461.134
462.411.974
42.461.134
462.411.974
9.145.000
9.145.000
9.145.000
262.912.273
262.912.273
262.912.273
Biaya Peralatan Kantor
24.782.000
24.782.000
24.782.000
Biaya Peralatan Bengkel
12.032.600
12.032.600
12.032.600
Jumlah Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
308.871.873
308.871.873
308.871.873
BIAYA BBM DAN PELUMAS: Kendaraan
135.570.093
135.570.093
135.570.093
56.570.650
56.570.650
56.570.650
Biaya Kendaraan
Perlengkapan dan Peralatan Bengkel
Biaya Lain-lain
101.999.133
101.999.133
-
101.999.133
-
Jumlah Biaya BBM dan Pelumas
294.139.876
101.999.133
192.140.743
101.999.133
192.140.743
BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM: Biaya Kir dan Pajak Kendaraan
279.913.600
Biaya Pengurusan dan Perijinan
13.035.000
13.035.000
279.913.600 -
13.035.000
-
Biaya Transportasi
65.368.150
32.684.075
32.684.075
32.684.075
32.684.075
23.135.306
144.852.313
Biaya Perjalanan dan Tiket
110.837.595
110.837.595
Biaya Penyusutan Aktiva Tetap
167.987.619
167.987.619
279.913.600
110.837.595
Biaya Sumbangan dan Bantuan
94.325.500
94.325.500
-
Biaya Jamuan
10.741.300
10.741.300
-
10.741.300
Biaya Entertainment
303.397.739
303.397.739
-
303.397.739
Biaya Asuransi
196.475.500
Biaya Pajak Biaya Bunga Pinjaman Leasing Biaya Iuran Group Jumlah Biaya Administrasi dan Umum
6.163.962
94.325.500
196.475.500 6.163.962
116.207.336
196.475.500
-
6.163.962
116.207.336
116.207.336
96.727.400
96.727.400
-
96.727.400
-
1.461.180.701
557.074.976
904.105.725
171.745.743
1.289.434.958
14.055.391
Pendapatan (Beban) Lain-lain: Pendapatan Jasa Giro
14.055.391
14.055.391
Pendapatan Lain - lain
47.012.206
47.012.206
Biaya Administrasi Bank Biaya Lain-lain Jumlah Pendapatan (Biaya) Lain-lain Laba Rugi (Bersih) Sebelum Pajak Beban PPh Badan Laba Rugi (Bersih) Setelah Pajak
5.641.011
47.012.206
5.641.011
5.641.011
200.826.463
200.826.463
-
200.826.463
-
(145.399.877)
(200.826.463)
55.426.586
(186.771.072)
41.371.195
(1.165.873.374)
(4.184.289.821)
3.018.416.447
(3.880.737.993)
2.714.864.619
662.727.955
662.727.955
662.727.955
(1.828.601.329)
2.355.688.492
2.052.136.664
penghasilan kena pajak PPh badan
Menurut Perusahaan 3.018.416.447
Menurut Penulis 2.714.864.619
1.Penghasilan Kena Pajak dapat Fasilitas (4.800.000.000 : 19.711.859.264) x 3.018.416.447 (4.800.000.000 : 19.711.859.264) x 2.714.864.619 2.Penghasilan Kena Pajak tidak dapat fasilitas 3.018.416.447 – 735.009.253 2.714.864.619 – 661.091.884 3.Pajak Penghasilan Terutang • 50% x 25% x 735.009.253 • 25% x 2.283.407.194 • •
735.009.253 661.091.884
2.283.407.194 2.053.772.735
91.876.157 570.851.799
50% x 25% x 661.091.884 25% x 2.053.772.735
Total PPh Terutang
82.636.486 513.443.184 662.727.955
596.079.670
Berdasarkan perhitungan diatas, pajak terutang untuk tahun 2012 sebelum perencanaan pajak adalah sebesar Rp 662.727.955,- dan setelah perencanaan pajak adalah sebesar Rp 596.079.670 ,sehingga perusahaan telah menghemat pajak sebesar Rp 66.648.285,-.
Perusahaan MBEW Rekonsiliasi Perhitungan Laporan Laba Rugi Komersial dan Fiskal Menurut Tax Planning Tahun 2013
Iktisar Pendapatan Usaha
Komersial
Koreksi
Fiskal
Perusahaan
Perusahaan
23.738.720.316
Koreksi Penulis
23.738.720.316
Penulis 23.738.720.316
HARGA POKOK PENDAPATAN: Biaya Tenaga Kerja
1.728.849.278
Biaya BBM Solar
9.991.047.250
2.049.041.023
7.942.006.227
2.049.041.023
7.942.006.227
179.932.679
28.318.391
151.614.288
28.318.391
151.614.288
2.919.595.743
661.601.120
2.257.994.623
661.601.120
2.257.994.623
Biaya Pelumas Biaya Suku Cadang dan Bengkel
1.728.849.278
1.728.849.278
Biaya Angkut dan Muat Kernel
485.792.586
485.792.586
485.792.586
Biaya Bongkar Muat Crude Palm Oil Biaya Angkut TBS
345.194.400 276.361.860
345.194.400 276.361.860
345.194.400 276.361.860
Biaya Penyusutan Jumlah Harga Pokok Pendapatan Laba Kotor
1.335.119.954
39.840.295
1.295.279.659
17.261.893.750
1.335.119.954 2.738.960.534
14.522.933.216
2.778.800.829
14.483.092.921
6.476.826.566
2.738.960.534
9.215.787.100
2.778.800.829
9.255.627.395
BIAYA TENAGA KERJA: Biaya Gaji Biaya Makan dan Lembur Biaya Pengobatan Biaya Tunjangan PPh 21
2.395.254.691
2.395.254.691
2.395.254.691
582.387.922
582.387.922
582.387.922
82.122.211
82.122.211
82.122.211
486.270.789
486.270.789
486.270.789
Biaya Jamsostek
173.771.182
173.771.182
173.771.182
Biaya THR
210.448.494
210.448.494
210.448.494
77.444.100
77.444.100
77.444.100
4.007.699.389
4.007.699.389
4.007.699.389
Biaya Lain-lain Jumlah Biaya Tenaga Kerja
BIAYA KANTOR: Biaya Fotocopy Biaya Supplies Kantor Biaya Cetakan dan Surat Kabar
3.131.350
3.131.350
3.131.350
18.107.300
18.107.300
18.107.300
1.615.000
1.615.000
1.615.000
Biaya Pos dan Ekspedisi
112.266.500
112.266.500
112.266.500
Biaya Management Fee
360.000.000
Biaya Listrik, Telepon, Internet dan Fax
360.000.000
360.000.000
69.724.987
34.862.494
69.724.987
34.862.494
69.724.987
Jumlah Biaya Kantor
564.845.137
34.862.494
529.982.643
34.862.494
529.982.643
BIAYA REPARASI DAN PEMELIHARAAN: Biaya Kendaraan
265.816.900
265.816.900
265.816.900
Biaya Peralatan Kantor
6.385.000
6.385.000
6.385.000
Biaya Peralatan Bengkel
6.948.200
6.948.200
6.948.200
Biaya Lain-lain
42.219.500
42.219.500
42.219.500
Jumlah Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
321.369.600
321.369.600
321.369.600
BIAYA BBM DAN PELUMAS: Kendaraan
215.498.409
215.498.409
215.498.409
Perlengkapan dan Peralatan Bengkel
84.759.366
84.759.366
84.759.366
Jumlah Biaya BBM dan Pelumas
300.257.775
300.257.775
300.257.775
BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM: Biaya Kir dan Pajak Kendaraan
313.598.600
Biaya Pengurusan dan Perijinan
25.026.500
25.026.500
313.598.600 -
25.026.500
-
Biaya Transportasi
59.600.550
29.800.275
29.800.275
29.800.275
29.800.275
(11.114.460)
163.097.220
Biaya Perjalanan dan Tiket
114.886.500
114.886.500
Biaya Penyusutan Aktiva Tetap
151.982.760
151.982.760
Biaya Sumbangan dan Bantuan
313.598.600
114.886.500
85.101.750
85.101.750
-
85.101.750
122.353.600
122.353.600
-
122.353.600
Biaya Entertainment
158.335.457
158.335.457
-
Biaya Asuransi
404.417.700
57.653.500
346.764.200
57.653.500
17.856.271
5.589.108
12.267.163
5.589.108
Biaya Jamuan
Biaya Pajak Biaya Bunga Pinjaman Leasing Biaya Iuran Group Jumlah Biaya Administrasi dan Umum
148.033.116
158.335.457
148.033.116
346.764.200 12.267.163 148.033.116
57.703.500
57.703.500
-
57.703.500
-
1.658.896.304
541.563.690
1.117.332.614
164.658.423
1.494.237.881
12.503.387
Pendapatan (Beban) Lain-lain: Pendapatan Jasa Giro
12.503.387
12.503.387
Pendapatan Lain - lain
343.037.855
343.037.855
Biaya Administrasi Bank Biaya Lain-lain
5.371.340
343.037.855
5.371.340
5.371.340
37.113.438
37.113.438
-
37.113.438
-
Jumlah Pendapatan (Biaya) Lain-lain
313.056.464
(37.113.438)
350.169.902
(24.610.051)
337.666.515
Laba Rugi (Bersih) Sebelum Pajak
(63.185.175)
(3.352.500.156)
3.289.314.981
(3.002.931.797)
2.939.746.622
Beban PPh Badan
739.190.777
739.190.777
739.190.777
(802.375.952)
2.550.124.204
2.200.555.845
Laba Rugi (Bersih) Setelah Pajak
penghasilan kena pajak PPh badan
Menurut Perusahaan 3.289.314.981
Menurut Penulis 2.939.746.622
1.Penghasilan Kena Pajak dapat Fasilitas ( 4.800.000.000 : 23.738.720.316) x 3.289.314.981 (4.800.000.000 : 23.738.720.316) x 2.939.746.622 2.Penghasilan Kena Pajak tidak dapat fasilitas 3.289.314.981 – 665.103.750 2.939.746.622– 594.420.575 3.Pajak Penghasilan Terutang • 50% x 25% x 665.103.750 • 25% x 2.624.211.232
665.103.750 594.420.575
2.624.211.232 2.345.326.047
83.137.969 656.052.808
50% x 25% x 594.420.575 25% x 2.345.326.047
• •
74.302.572 586.331.512
Total PPh Terutang
739.190.777
660.634.084
Berdasarkan perhitungan diatas, pajak terutang untuk tahun 2013 sebelum perencanaan pajak adalah sebesar Rp 739.190.777,- dan setelah perencanaan pajak adalah sebesar Rp 660.634.084,sehingga perusahaan telah menghemat pajak sebesar Rp 78.556.693,-.
Perusahaan MBEW Rekonsiliasi Perhitungan Laporan Laba Rugi Komersial dan Fiskal Menurut Tax Planning Tahun 2014
Iktisar Pendapatan Usaha
Komersial
Koreksi
Fiskal
Perusahaan
Perusahaan
Koreksi Penulis
Penulis
25.796.162.427
25.796.162.427
25.796.162.427
HARGA POKOK PENDAPATAN: Biaya Tenaga Kerja
1.613.099.150
1.613.099.150
1.613.099.150
Biaya BBM Solar
9.690.705.225
762.029.516
8.928.675.709
762.029.516
177.515.242
34.657.268
142.857.974
34.657.268
142.857.974
2.687.359.271
134.038.742
2.553.320.529
134.038.742
2.553.320.529
Biaya Pelumas Biaya Suku Cadang dan Bengkel Biaya Angkut dan Muat Kernel
8.928.675.709
845.375.000
845.375.000
845.375.000
Biaya Bongkar Muat Crude Palm Oil Biaya Penyusutan
770.803.300 1.303.502.210
770.803.300 1.303.502.210
238.005.620
770.803.300 1.065.496.590
Jumlah Harga Pokok Pendapatan
17.088.359.398
930.725.526
16.157.633.872
1.168.731.146
15.919.628.252
8.707.803.029
930.725.526
9.638.528.555
1.168.731.146
9.876.534.175
Laba Kotor BIAYA TENAGA KERJA: Biaya Gaji Biaya Makan dan Lembur Biaya Pengobatan
2.634.367.890
2.634.367.890
2.634.367.890
707.314.952
707.314.952
707.314.952
73.011.728
73.011.728
73.011.728
Biaya Tunjangan PPh 21
483.670.961
483.670.961
483.670.961
Biaya Jamsostek
235.998.394
235.998.394
235.998.394
Biaya THR Jumlah Biaya Tenaga Kerja
405.736.159
405.736.159
405.736.159
4.540.100.084
4.540.100.084
4.540.100.084
2.723.600
2.723.600
2.723.600
54.436.550
54.436.550
54.436.550
7.170.000
7.170.000
7.170.000
BIAYA KANTOR: Biaya Fotocopy Biaya Supplies Kantor Biaya Cetakan dan Surat Kabar Biaya Pos dan Ekspedisi Biaya Management Fee Biaya Listrik, Telepon, Internet dan Fax
7.416.250
7.416.250
7.416.250
360.000.000
360.000.000
360.000.000
70.409.867
35.204.934
35.204.934
35.204.934
35.204.934
Jumlah Biaya Kantor
502.156.267
BIAYA REPARASI DAN PEMELIHARAAN: Biaya Kendaraan
35.204.934
466.951.334
35.204.934
466.951.334
141.880.101
141.880.101
141.880.101
Biaya Peralatan Kantor
9.740.000
9.740.000
9.740.000
Biaya Peralatan Bengkel
4.697.500
4.697.500
4.697.500
18.264.997
18.264.997
18.264.997
Jumlah Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
174.582.598
174.582.598
174.582.598
BIAYA BBM DAN PELUMAS: Kendaraan
226.246.493
Biaya Lain-lain
226.246.493
226.246.493
Perlengkapan dan Peralatan Bengkel
19.187.048
19.187.048
19.187.048
Jumlah Biaya BBM dan Pelumas
245.433.541
245.433.541
245.433.541
BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM: Biaya Kir dan Pajak Kendaraan
318.800.300
Biaya Pengurusan dan Perijinan
4.600.000
4.600.000
-
4.600.000
-
83.664.770
41.832.385
41.832.385
41.832.385
41.832.385
5.554.405
129.246.000
Biaya Transportasi Biaya Perjalanan dan Tiket Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Biaya Sumbangan dan Bantuan
318.800.300
88.519.000
88.519.000
134.800.405
134.800.405
318.800.300
88.519.000
88.152.213
88.152.213
-
88.152.213
Biaya Jamuan
193.443.050
193.443.050
-
193.443.050
Biaya Entertainment
289.029.867
289.029.867
-
99.471.200
78.462.000
21.009.200
78.462.000
227.386
227.386
-
227.386
Biaya Asuransi Biaya Pajak Biaya Bunga Pinjaman Leasing Biaya Iuran Group Jumlah Biaya Administrasi dan Umum
137.979.116
289.029.867
137.979.116
21.009.200 137.979.116
180.892.264
180.892.264
-
180.892.264
-
1.619.579.571
876.639.165
742.940.406
311.568.440
1.308.011.131
18.697.619
Pendapatan (Beban) Lain-lain: Pendapatan Jasa Giro
18.697.619
18.697.619
Pendapatan Lain - lain
117.366.912
117.366.912
Biaya Administrasi Bank
7.242.105
Biaya Lain-lain Jumlah Pendapatan (Biaya) Lain-lain Laba Rugi (Bersih) Sebelum Pajak
117.366.912
7.242.105
7.242.105
885.169
885.169
-
885.169
-
127.937.257
(885.169)
128.822.426
17.812.450
110.124.807
1.753.888.225
(1.843.454.794)
3.597.343.019
(1.497.692.070)
3.251.580.294
Beban PPh Badan
815.664.169
815.664.169
815.664.169
Laba Rugi (Bersih) Setelah Pajak
938.224.056
2.781.678.850
2.435.916.125
penghasilan kena pajak PPh badan
Menurut Perusahaan 3.597.343.019
Menurut Penulis 3.251.580.294
1.Penghasilan Kena Pajak dapat Fasilitas (4.800.000.000 : 25.796.162.427) x 3.597.343.019 (4.800.000.000 : 25.796.162.427) x 3.251.580.294 2.Penghasilan Kena Pajak tidak dapat fasilitas 3.597.343.019 - 669.372.684 3.251.580.294- 605.035.166
669.372.684 605.035.166
2.927.970.335 2.646.545.128
3.Pajak Penghasilan Terutang • 50% x 25% x 669.372.684 • 25% x 2.927.970.335 • •
83.671.586 731.992.584
50% x 25% x 605.035.166 25% x 2.646.545.128
Total PPh Terutang
75.629.396 661.636.282 815.664.169
737.265.678
Berdasarkan perhitungan diatas, pajak terutang untuk tahun 2014 sebelum perencanaan pajak adalah sebesar Rp 815.664.169,- dan setelah perencanaan pajak adalah sebesar Rp 737.265.678,sehingga perusahaan telah menghemat pajak sebesar Rp 78.398.491,-.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil melakukan penelitian dan evaluasi dari data perencanaan pajak di Perusahaan MBEW maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1.Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa perencanaan pajak yang dilakukan oleh Perusahaan MBEW belum maksimal, sehingga masih ada peluang untuk meminimalkan beban pajak terkait pembayaran PPh terutang perusahaan.
2.Perencanaan pajak yang telah dilakukan yaitu mematuhi aspek formal dan administratif, menggunakan dasar pembukuan basis akrual dan menggunakan metode penyusutan garis lurus.
3.Koreksi fiskal yang ada pada Laporan Laba Rugi Perusahaan MBEW adalah: a)
Perusahaan mengeluarkan biaya BBM solar namun biaya ini harus dikoreksi karena tidak termasuk kategori biaya dalam Pasal 6 ayat (1) UU PPh.
b) Perusahaan mengeluarkan biaya pelumas namun biaya ini harus dikoreksi karena tidak termasuk kategori biaya dalam Pasal 6 ayat (1) UU PPh. c)
Perusahaan mengeluarkan biaya sukucadang dan bengkel namun biaya ini harus dikoreksi karena tidak termasuk kategori biaya dalam Pasal 6 ayat (1) UU PPh.
d) Untuk penyusutan kendaraan dan aktiva tetap perusahaan keliru menghitung beban penyusutan sesuai dengan Pasal 11 Undang-Undang No.36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan (PPh). e)
Untuk beban komunikasi perusahaan telah melakukan koreksi positif terhadap biaya voucher handphone sebesar 50%. Sesuai dengan KEP-220/PJ/2002 biaya pemakaian telepon seluler harus dikoreksi sebesar 50%.
f)
Perusahaan mengeluarkan biaya lain-lain namun biaya ini harus dikoreksi karena tidak termasuk kategori biaya dalam Pasal 6 ayat (1) UU PPh.
g) Perusahaan mengeluarkan biaya pengurusan dan perizinan namun biaya ini harus dikoreksi karena tidak termasuk kategori biaya dalam Pasal 6 ayat (1) UU PPh. h) Perusahaan mengeluarkan biaya transportasi namun biaya ini harus dikoreksi karena tidak termasuk kategori biaya dalam Pasal 6 ayat (1) UU PPh. i)
Perusahaan mengeluarkan biaya sumbangan dan bantuan. Namun biaya – biaya ini harus dikoreksi karena tidak termasuk kategori biaya dalam Pasal 6 ayat (1) UU PPh.
j)
Perusahaan MBEW tidak membuat daftar nominatif atas biaya yang berkaitan dengan biaya jamuan dan biaya entertainment sehingga tidak dapat diperhitungkan sebagai pengurang penghasilan bruto.
k) Perusahaan mengeluarkan biaya asuransi namun biaya ini harus dikoreksi karena tidak termasuk kategori biaya dalam Pasal 6 ayat (1) UU PPh. l)
PT. MBEW melakukan koreksi atas beban pajak. PPh Pasal 4 ayat (2) karena sesuai Pasal 9 ayat (1) UU PPh No. 36 Tahun 2008 tentang biaya yang tidak boleh dikurangkan untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap
m) Perusahaan mengeluarkan biaya iuran group namun biaya ini harus dikoreksi karena tidak termasuk kategori biaya dalam Pasal 6 ayat (1) UU PPh. n) PT. MBEW tidak melakukan koreksi atas pendapatan jasa giro. Pendapatan jasa giro merupakan penghasilan yang termasuk dalam pasal 4 ayat (2) UU PPh sehingga dikoreksi fiskal negatif dan tidak diperhitungkan dalam laporan keuangan fiskal perusahaan.
4.Ditemukan bahwa pada rekonsiliasi fiskal menurut analisa, jika perusahaan lebih meminimalkan koreksi positif nya, perusahaan akan memiliki status lebih bayar terhadap pajak terutang perusahaan. Yaitu sebesar Rp 58.138.300 pada tahun 2012, Rp 76.282.830 pada tahun 2013, dan Rp 56.072.315 pada tahun 2014.
Saran Saran yang dapat diberikan dari evaluasi dan kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh penulis, adalah sebagai berikut : 1.
Sebaiknya perusahaan memperkecil pengeluaran yang dapat dijadikan biaya dan pengurang penghasilan bruto perusahaan, karena jika tidak akan terjadi koreksi fiskal positif dan menyebabkan penghasilan kena pajak perusahaan akan semakin besar dan beban pajak badan terutang perusahaan akan semakin bertambah pula seiring dengan penghasilan yang bertambah.
2.
Perusahaan harus membuat daftar nominatif apabila ada pengeluaran untuk biaya-biaya yang tidak terdapat daftar nominatifnya seperti biaya jamuan dan biaya entertainment agar biaya tersebut seluruhnya dapat dijadikan pengurang penghasilan bruto.
3.
Perusahaan sebaiknya mengganti biaya voucher handphone untuk pegawai tertentu menjadi tunjangan komunikasi dalam bentuk uang tunai. Bagi pegawai yang menerima, hal ini bisa menjadi penambah penghasilan akan tetapi bagi perusahaan menjadi pengurang penghasilan
sehingga dapat menghemat beban pajak perusahaan. Tunjangan ini dapat dijadikan pengurang biaya dalam menghitung penghasilan kena pajak. 4.
Perusahaan sebaiknya lebih teliti dalam menghitung penyusutan aktiva tetap maupun penyusutan kendaraan agar tidak terjadi kesalahan.
5.
Sebaiknya perusahaan memberikan seminar-seminar pajak dan brevet pajak untuk para karyawannya, sehingga karyawan dapat mengerti tentang pajak dan untuk mengantisipaasi adanya kesalahan tentang pajak.
6.
Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk mencari dan membaca referensi lain lebih banyak lagi mengenai strategi perencanaan pajak sehingga hasil penelitian selanjutnya akan semakin baik serta dapat memperoleh pengetahuan baru dalam bidang perpajakan.
REFERENSI Erly Suandy. (2013). Perencanaan Pajak. Jakarta Selatan: Salemba Empat.
Indah Ayu Pusparini, Moch Djulkirom AR, Devi Farah Azizah. (2013). Implementasi Tax Planning Dalam Upaya Penghematan Pajak Penghasilan (PPh) Badan (Studi Kasus Pada PT. Citra Perdana Kendedes Malang). 5 (1): 8. (Diakses tanggal 31 Juli 2015).
Laorens Silitonga. (2013). Penerapan Tax Planning Atas Pajak Penghasilan Badan Pada CV. Andi Offset Cabang Manado. 1 (3): 7. (Diakses tanggal 25 Februari 2015).
Novia Landy, Mochammad Al Musadieq, Suhartini Karjo. (2015). Perencanaan Pajak Pada PT ‘X’ Dalam Upaya Meminimalisir Pajak Penghasilan Badan Yang Harus Di Bayar (Studi Kasus Pada PT ‘X’). 5 (1): 3-4. (Diakses tanggal 26 Februari 2015).
Santy Sari Dewi. (2014). Penerapan Perencanaan Pajak Untuk Mengoptimalkan Pembayaran Pajak Pada PT. Rutan Di Surabaya. 3 (2): 4-6. (Diakses tanggal 26 Februari 2015).
Siti Resmi. (2012). Perpajakan: Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.
Thomas Sumarsan. (2013). Tax Review dan Strategi Perencanaan Pajak. Jakarta: Indeks.
Titin Dian W, Muhammad Saifi. Dwiatmanto. (2014). Penerapan Strategi Perencanaan Pajak (Tax Planning) Dalam Upaya Penghematan Pajak Penghasilan (Studi Pada PT. BPR Tulus Puji Rejeki, Kediri). 2 (1): 8. (Diakses tanggal 26 Februari 2015). Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Jakarta Selatan: Salemba Empat.
Yessica Dewi Aryanti. (2013). Penerapan Perencanaan Untuk Meminimalkan Pembayaran Pajak Penghasilan Pada PT. ‘X’ Di Semarang. 2 (1): 4-7. (Diakses tanggal 25 Februari 2015).
Y. Sri Pudyatmoko, SH, M.Hum. (2013). Pengantar Hukum pajak. Yogyakarta: Andi.
www.pajak.go.id
www.ortax.org
www.wibowopajak.com
RIWAYAT PENULIS Ita Rahayu Saputra lahir di kota Bekasi pada 14 Maret 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang akuntansi pada tahun 2015.