E-Jurnal Sariputra, Juni 2016 Vol. 3(2) HUBUNGAN STRESS DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI BPLU (BALAI PENYANTUNAN LANJUT USIA) SENJA CERAH MANADO RELATED WITH STRESS IN THE ELDERLY IN INSOMNIA BPLU (BALAI PENYANTUNAN LANJUT USIA) SENJA CERAH MANADO Truli.H. Walukow*, Joksan Huragana**, Tinny Akay** *Mahasiswa Jurusan Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon **Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon ABSTRAK Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran pada lansia yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan, yang dipengaruhi oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan dan salah satu efek yang terjadi yaitu gangguan pola tidur (insomnia) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi stres dan insomnia pada lansia di BPLU Senja Cerah Manado.Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 35 responden, pengambilan sampel dengan teknik total sampling.Penelitian ini dilaksanakan di BPLU Senja Cerah Manado.Penelitian ini di laksanakan mulai tanggal 1 maret 2016 hingga 15 maret 2016. Hasil analisis bivariat pada hubungan stress dengan insomnia pada lansia dari hasil statistik uji korelasi menunjukkan kurangnya korelasi antara hubungan stress dengan insomnia adalah koefisien korelasi (r)=0,169 dengan nilai signifikan (p)=0,333 dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan stres dengan insomnia pada lansia di BPLU Senja Cerah Manado. Dan hasil uji statistik spearman rho menunjukkan lemahnya korelasi antara hubungan stress dengan insomnia. Kata kunci : Stress dan Insomnia ABSTRAC Stress is a disruption in the body and mind in the elderly due to the changes and demands of life, which is influenced by the environment as well as individual performances in the environment and one of the effects that occur are disruption of sleep patterns (insomnia) The purpose of this study was to identify stress and insomnia elderly in BPLU Senja Cerah Manado. This research uses descriptive research with cross sectional study design. The total sample of 35 respondents, the sampling with a total sampling technique. This research was conducted in Manado Sunny BPLU Senja Cerah Manado The study was implemented with effect from 1 March 2016 to 15 March 2016. The results of the bivariate analysis on the relationship stress with insomnia in the elderly from the results of statistical correlation test showed a lack of correlation between stress relations with insomnia is the correlation coefficient (r) = 0.169 with significant values (p) = 0.333 from these results we can conclude that there is no relationship stress with insomnia in the elderly in Senja BPLU Senja Cerah Manado. And the statistical result shows the weakness of Spearman rho correlation between stress relationship with insomnia. Keywords : Stress and Insomnia PENDAHULUAN Penuaan adalah suatu proses akumulasi dari kerusakan sel somatic yang diawali oleh adanya disfungsi sel hingga terjadi disfungsi organ dan dan bersifat irreversible sehingga menunjukan adanya kemunduran baik secara fisik maupun psikologis sejalan dengan waktu dan merupakan proses yang alamiah (Padila, 2012). Menurut World Health Organizatio (WHO)2012 stres adalah reaksi/respon tubuh terhadap stresor psikososial (tekanan
mental/beban kehidupan).Stres adalah stimulus atau situasi yang menimbulkan distres dan menciptakan tuntutan fisik dan psikis pada seseorang. Stres membutuhkan koping dan adaptasi. Salah satu masalah kesehatan yang banyak dihadapi kelompok lanjut usia adalah insomnia (susah tidur) (Yerly, 2009). Di Indonesia setiap tahun diperkirakan sekitar 20%-50% orang dewasa melaporkan adanya keluhan susah tidur (insomnia) dan sekitar 17%
43
mengalami keluhan tidur yang serius. Prevalensi gangguan tidur pada lansia cukup tinggi yaitu sekitar 67% (Irawan, 2009). Menurut Zorick (1994 dikutip dari Potter & Perry, 2005) insomnia adalah gejala yang dialami oleh klien yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur, sering terbangun dari tidur, dan/atau tidur yang singkat atau tidur non restoratif.Zion & Israel (2003 dikutip dari Darmodjo, 2009) mengatakan ada beberapa faktor penyebab insomnia pada usia lanjut yaitu faktor fisik, psikologis, penggunaan obatobatan dan alkohol, kebiasaan tidur serta penyakit komorbid lain yang di derita. BPLU Senja Cerah Manado merupakan salah satu tempat untuk merawat lansia dengan jumlah lansia 35 orang, 24 orang wanita dan 11 orang laki-laki. Dari survey awal yang peneliti
lakukan pada tanggal 17 Desember 2015 dengan 20 orang lansia di BPLU Senja Cerah Manado, 7 orang diantaranya mengeluh tidak bisa tidur karena sering terbangun tengah malam 5-7 kali akibat stres karena mengingat anak dan cucu dan badan terasa letih pada siang hari , 4 orang lansia mengatakan sulit mengawali tidur pada malam hari, biasanya tertidur sekitar jam 1 atau 2 malam kemudian bangun jam 3 malam dan tidak bisa tertidur kembali, sedangkan 4 orang lansia mengatakan sulit tidur karna stres akibat penyakit yang dideritanya, dan 5 orang mengatakan tidak mengalami sulit tidur. Berdasarkan fenomena diatas peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada hubungan stres dengan kejadian insomnia pada lansia di BPLU Senja Cerah Manado.
METODE PENELITIAN Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam rancangan penelitian Korelasi yaitu Penelitian Cross Sectional.Rancangan ini merupakan rancangan penelitian yang pengukuran atau pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat. Metode analisa data merupakan suatu metode yang digunakan untuk diuji kebenarannya, kemudian akan diperoleh suatu kesimpulan dari penelitan tersebut (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini hasil pengumpulan data dilakukan tabulasi dan analisa data dengan menggunkan uji Statistik Spearman rho dengan signifikan.
Metode yang digunakan dalam pengambilan atau pengumpula data adalah dengan cara menggunakan kuesioner. Langkah –langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data, yaitu : identifikasi terhadap responden, pemberian nomor pada lembar kuesioner yang telah di isi responden, memeriksa kembali kelengkapan kuesioner atau jawaban yang diberikan responden. Setelah dipastikan terisi dengan lengkap maka kegiatan selanjutnya adalah tahap pengolahan data dan analisa data
HASIL PENELITIAN
1. Analisa Univariat
0% 11% 45-59 tahun 52%
Gambar 1.
60-74 tahun 37%
75-90 tahun
Karakteristik responden berdasarkan umur di BPLU Senja Cerah Manado 2016
Berdasarkan gambar 1 diatas umur responden menunjukan yang bahwa paling banyak
respondenadalah yang berumur 75-90 tahun sebanyak18 0rang(52%)
44
E-Jurnal Sariputra, Juni 2016 Vol. 3(2)
Gambar 2.
Karaktristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di BPLU Senja Cerah Manado 2016
Berdasarkan jenis kelamin menunjukan bahwa yang paling banyak adalah
Perempuan
yaitu
24
orang
Gambar 3. Karaktristik Responden Berdasarkan Lama Tinggal di BPLU Senja Cerah Manado 2016 Berdasarkan Menunjukan
lama tinggal lansia bahwa yang paling
di BPLU banyak
responden adalah 25orang (71%)
Gambar 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Stress di BPLU Senja Cerah Manado 2016 Berdasarkan tingkat stress menunjukkan bahwa responden yang paling banyak
adalah sedang22 orang (63%)
45
(69%)
Gambar 5. Karakteristik responden berdasarkan insomnia di BPLU Senja Cerah Manado berdasarkan insomnia bahwa responden 1.
diatas menunjukkan yang paling
banyak
adalah
sering
19
orang
(54%)
Analisa Bivariat Hubungan Stress dengan Insomnia pada lansia di BPLU (Balai Penyantunan Lanjut Usia) Senja Cerah Manado
Tabel 1. Tabulasi silang hubungan stress dengan insomnia pada lansia di BPLU Senja Cerah Manado Stress Ringan Sedang berat
total
ringan jumlah % 1 2,9 0 0 0 0 1 2,9
insomnia sedang berat jumlah % jumlah % 2 5,7 0 0 11 31,5 2 5,7 2 5,7 17 48,6 15 42,9 19 54,3 Signifikan (p) = 0,333 Koefisien korelasi (r) = 0.169
Dari tabel tabulasi silang stress dengan insomnia menunjukkan bahwa dari 35 responden yang paling besar presentasenya adalah stress yang terkadang yaitu 22 orang atau 62,9%. Dari hasil analisa kedua variabel diatas dengan menggunakan uji statistik spearman rho didapati nilai signifikan dari hubungan kedua variabel tersebut adalah
Total jumlah 5 22 8 35
%
100 100 100 100
(p)=0,333 yang menunjukkan nilai tersebut >0.05 dengan demikian H0 atau tiadk ada hubungan stress dengan insomnia pada lansia di BPLU Senja Cerah Manado, sedangkan koefisien korelasi (r)=0,169 menunjukkan tingkat hubungan yang sangat lemah antara variabel bebas dan terikat.
Pembahasan Hubungan Stress Dengan Insomnia Pada Lansia Di BPLU Senja Cerah Manado Dari hasil analisa kedua variabel dengan menggunakan uji statistik spearman rho menunjukka koesifien korelasi (r)=0,169 dengan tingkat hubungan yang sangat lemah sedangkan signifikan dari hubungan kedua variabel tersebut adalah (p)= 0,333 yang menunjukkan nilai tersebut >α = 0,05, denga demikian H0 diterima atau tidak ada hubungn
stress dengn insomnia pada lansia di BPLU Senja Cerah Manado. Asumsi peneliti sesuai dari hasil tidak adanya
hubungan stres dengan insomnia pada lansia karena faktor lain yaitu status kesehatan yang semakin menurun dan kurangnya perhatian dari anggota keluarga. Hasil diperkuat oleh data tabulasi penelitian
46
E-Jurnal Sariputra, Juni 2016 Vol. 3(2) bahwalebih
dari sebagian responden mengalami stress sedang yaitu sebanyak 22 orang (63%). Dan juga karakteristik insomnia pada lansia, diketahui bahwa lebih dari separuh responden mengalami insomnia berat yaitu sebanya 19 orang (54,3%).
Berdasarkan hasil penelitian dari Ayu Masfuati yang dilihat di blog dengan kasus yang sama di didapatkan bahwa kedua variabel tidak saling berhubungan. Hal ini karena banyak faktor yang mempengaruhi keduanya. Salah satu faktor yaitu lingkungan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara stress dengan insomnia. Dan berdasarkan teori diatas bahwa insomnia mempunyai beberapa penyebab sehingga tidak hanya Stres melainkan ada beberapa penyebab.
Teori msenurut Rafknowledge (2004) secara garis besar ada beberapa faktor yang menyebabkan insomnia yaitu stress, depresi,kelainan kronis,lingkungan,efek samping pengobatan,pola makan yang buruk, dan kurang berolah raga.
Simpulan & Saran Simpulan 1. tingkat stress pada lansia di BPLU senja Cerah Manado yaitu sebanyak 22 orang atau 63% (terkadang). 2. Tingkat insomnia pada lansia di BPLU Senja Cerah Manado yaitu sebanyak 19 orang atau 54,3% (sering)
3. Tidak ada hubungan antara Sress dengan Insomnia Pada Lansia di BPLU Senja Cerah Manado
Saran 1.
2.
Institusi BPLU Senja Cerah Manado Diharapkan pada petugas panti agar dapat melakukan upaya pengobatan ataupun terapi terhadap lansia yang mengalami gangguan tidur dan gaya hidup yang kurang baik.
hubungan stress dengan insomnia pada lansia. 3.
Pendidikan Hendaknya hasil penelitian ini dapat menjadi data bagi lembaga pendidikan untuk mengetahui ada atau tidaknya
Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh peneliti lain sebagai bahan informasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut, terutama yang terkait dengan penanganan insomnia pada lansia yg disebabkan oleh stress.
Daftar Pustaka Azizah Lilik Ma’rifatul (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Graha Ilmu; Yogyakarta Hidayat A.A (2008). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis.Data. Salemba Medika: Jakarta Hidayat A.A.A (2012). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah, Jakarta, Salemba Medika Nugroho (2008).Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta:EGC Padila (2013).Buku Ajar KeperawatanGerontik. Nuha Medika; Yogyakarta Purwaningsih Wahyu., Ina Karlina (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Nuha Medika; Yogyakarta
Sugiyono.2009. Metode PenelitianKuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta:Bandung. Nursalam (2008) “Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan” Salemba Medika; Jakarta Riyanto Agus (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Nuha Medika Yogyakarta Sunaryo, 2004. Jurnal Fakultasm Kedokteran UNAND Ridoajo 2008 http://cimultis.blog spot.com/p/insomni.html
47