Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
1
Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat (common sense) dan dengan ilmu pengetahuan. Ada empat hal pokok yang membedakan antara ilmu dan akal sehat. 1) ilmu pengetahuan dikembangkan melalui struktur-stuktur teori, dan diuji konsistensi internalnya. Dalam pengetahuan, dapat dilakukan tes ataupun pengujian secara empiris/faktual sedangkan akal sehat biasanya tidak dapat dilakukan pengujian. 2) ilmu pengetahuan, teori dan hipotesis selalu diuji secara empiris/faktual, sedangkan orang yang bukan ilmuwan hanya dengan cara “selektif”. 3) ilmu pengetahuan menekankan adanya hubungan antara fenomena secara sadar dan sistematis dan pola penghubungnya tidak dilakukan secara asal-asalan. 4) dalam menerangkan hubungan antar fenomena, ilmuwan melakukannya dengan hati-hati dan menghindari penafsiran yang bersifat metafisis. 5) Proposisi yang dihasilkan selalu terbuka untuk pengamatan dan pengujian secara ilmiah. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
2
Pada perkembangannya, telah terjadi pergeseran konsep hukum alam. Perubahan tersebut berimplikasi bahwa terdapat tatanan di alam dan tatanan tersebut dapat disimpulkan melalui penelitian empiris/faktual. Para ilmuwan saat itu berpendapat bahwa Tuhan sebagai pencipta hukum alam secara berangsurangsur memperoleh sifat abstrak dan impersonal. Alam telah kehilangan kesakralannya sebagai gantinya lahirlah gambaran dunia yang sesuai dengan ilmu pengetahuan alam bagi manusia modern dengan kemampuan ilmiah manusia yang mulai membuka rahasia-rahasia alam tersebut. Saat ini, akan menjadi aneh jika kita menggangap bahwa pohon besar berpenghuni, rumah kosong berhantu, sungai bernaga, lautan beratu, dan sejenisnya yang menunjukkan bahwa dunia mitologi telah mengalami ajalnya, dan digantikan oleh ilmu pengetahuan alam. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
3
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
4
Ada cerita yang kebenarannya sukar dilacak mengenai kasus penemuan obat malaria yang terjadi secara kebetulan. Ketika seorang Indian yang sakit dan minum air di kolam dan akhirnya mendapatkan kesembuhan. Dan itu terjadi berulang kali pada beberapa orang. Akhirnya diketahui bahwa disekitar kolam tersebut tumbuh sejenis pohon yang kulitnya bisa dijadikan sebagai obat malaria yang kemudian berjatuhan di kolam tersebut. Penemuan pohon yang dikemudian hari dikenal sebagai pohon kina tersebut adalah terjadi secara kebetulan saja.
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
5
Cara lain untuk mendapatkan kebenaran adalah dengan menggunakan metode “trial and error” atau coba-coba. Metode ini bersifat untung-untungan, misalnya model percobaan “problem box” oleh Thorndike. Percobaan tersebut adalah seperti berikut: seekor kucing yang kelaparan dimasukkan ke dalam “problem box” suatu ruangan yang hanya dapat dibuka apabila kucing berhasil menarik ujung tali dengan membuka pintu. Karena rasa lapar dan melihat makanan di luar, maka kucing tersebut berusaha ke luar dari kotak tersebut dengan berbagai cara. Akhirnya dengan tidak sengaja si kucing berhasil menyentuh simpul tali yang membuat pintu menjadi terbuka dan si kucing berhasil ke luar. Percobaan tersebut mendasarkan pada hal yang belum pasti yaitu kemampuan kucing tersebut untuk membuka pintu kotak masalah. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
6
Kebenaran juga didapat melalui otoritas seseorang yang memegang kekuasaan, seperti seorang raja atau pejabat pemerintah yang setiap keputusan dan kebijaksanaannya dianggap benar oleh bawahannya. Dalam filsafat Jawa dikenal dengan istilah ‘Sabda pendita ratu” yang berarti bahwa ucapan raja atau pendeta selalu dianggap benar dan tidak boleh dibantah lagi. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
7
Metode lainnya adalah berpikir kritis dan berdasarkan pengalaman. Misal dari metode ini adalah berpikir secara deduktif dan induktif. Secara deduktif berarti berpikir dari yang umum ke khusus; sedangkan induktif dari yang khusus ke yang umum. Metode deduktif sudah dipakai selama ratusan tahun semenjak jamannya Aristoteles. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
8
Cara mendapatkan kebenaran dengan cara menggunakan metode ilmiah. Menggunakan landasan teori sesuai bidang ilmunya Penjelasan diarahkan pada deskripsi mengenai hubungan berbagai faktor yang terikat dalam suatu konstelasi penyebab timbulnya suatu gejala dan proses terjadinya Metode yang digunakan bersifat sistematik dan eksplisit Karakteristik yang menonjol kerangka pemikiran teoritis: Ilmu eksakta: deduktif, rasio, kuantitatif Ilmu sosial: induktif, empiris, kualitatif Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
9
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
10
Penalaran adalah kegiatan berpikir menurut pola tertentu, menurut logika tertentu dengan tujuan untuk menghasilkan pengetahuan. Berpikir logis mempunyai konotasi jamak, bersifat analitis. Aliran yang menggunakan penalaran sebagai sumber kebenaran ini disebut aliran rasionalisme dan yang menganggap fakta dapat tertangkap melalui pengalaman sebagai kebenaran disebut aliran empirisme. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
11
Logika sebagaimana didefinisikan oleh William adalah “pengkajian untuk berpikir secara sahih (valid). Pada logika, ada dua macam yaitu logika induktif dan deduktif. Misal menggunakan logika ini adalah model berpikir dengan silogisma, seperti misal dibawah ini : Silogisma ◦ Premis mayor: semua manusia akhirnya mati ◦ Premis minor: Rai manusia ◦ Kesimpulan : Rai akhirnya akan mati
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
12
Sumber pengetahuan dalam dunia ini berawal dari sikap manusia yang meragukan setiap gejala yang ada di alam semesta ini. Manusia tidak mau menerima saja hal-hal yang ada termasuk nasib dirinya sendiri. Rene Descarte pernah berkata “De Omnibus Dubitandum” yang mempunyai arti bahwa segala sesuatu harus diragukan. Persoalan mengenai kriteria untuk menetapkan kebenaran itu sulit dipercaya. Dari berbagai aliran maka lahirlah pula berbagai kriteria kebenaran. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
13
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
14
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
15
Teori koherensi adalah bahwa suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren dan konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya adalah matematika yang bentuk penyusunannya, pembuktiannya berdasarkan teori koheren. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
16
Dalam teori ini suatu pernyataan dianggap benar apabila materi pengetahuan yang dikandung berkorespondensi dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Misalnya apabila ada seorang yang mengatakan bahwa ibukota Inggris adalah London, maka pernyataan itu benar. Sedangkan apabila dia mengatakan bahwa ibukota Inggris adalah Jakarta, maka pernyataan itu salah karena secara kenyataan ibukota Inggris adalah London bukan Jakarta.
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
17
Teori pragmatis mengatakan bahwa kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Kriteria kebenaran didasarkan atas kegunaan teori tersebut. Disamping itu aliran ini percaya bahwa suatu teori tidak akan abadi, dalam jangka waktu tertentu itu dapat diubah dengan mengadakan revisi. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
18
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
19
Ontologi adalah hakikat apa yang dikaji atau ilmunya itu sendiri. Ilmu merupakan pengetahuan yang mencoba menafsirkan alam semesta ini seperti adanya, oleh karena itu manusia dalam menggali ilmu tidak dapat terlepas dari gejala-gejala yang berada di dalamnya. Sebagai misal, bagaimana kita mendefinisikan manusia, maka berbagai pengertianpun akan muncul pula. Siapakah manusia itu? jawab ilmu ekonomi adalah makhluk ekonomi, sedangkan ilmu politik akan menjawab bahwa manusia adalah political animal dan dunia pendidikan akan mengatakan manusia adalah homo educandum. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
20
Epistimologi adalah bagaimana mendapatkan pengetahuan yang benar. ◦ Metode dan sistematika ◦ Metode ilmiah tidak dapat diterapkan kepada pengetahuan yang tidak tergolong pada kelompok ilmu tersebut. (disiplin ilmu yang sama) ◦ Ilmu mencoba mencari penjelasan mengenai alam dan menjadikan kesimpulan yang bersifat umum dan impersonal.
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
21
Aksiologi adalah menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu tidak bebas nilai. Artinya pada tahap-tahap tertentu, ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya dan moral suatu masyarakat, sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya menimbulkan bencana.
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
22
“Dampak kemajuan pariwisata telah diteliti dengan model penelitian yang terintegrasi, khususnya terhadap masyarakat dan budaya”
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
23
Hasil kemajuan pariwisata di Bali telah membawa provinsi itu mengalami “keajaiban ekonomi”, sekalipun demikian hasilnya tidak selalu positif. Kemajuan tersebut membawa banyak perubahan kebiasaan, tradisi dan budaya di Bali. Berdasarkan penelitian tersebut terdapat lima hal yang telah berubah selama periode perkembangan pariwisata di Bali tersebut yaitu :
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
24
Perubahan-perubahan dalam struktur industri berupa: meningkatnya sektor jasa dan peranan pariwisata pada bidang pembangunan ekonomi. Perubahan-perubahan dalam sruktur pasar berupa: pasar menjadi semakin terbatas, sedang pengelolaan bisnis menjadi semakin beragam. Perubahan-perubahan dalam struktur kepegawaian berupa: tenaga professional yang telah terlatih dalam bidang pariwisata menjadi semakin meningkat. Perubahan-perubahan struktur masyarakat berupa: Meningkatnya jumlah penduduk yang beralih mata pencaharian “petani ke pariwisata” dalam prosesnya lebih mudah mendapatkan uang jika dibandingkan menjadi petani. Perubahan-perubahan dalam nilai-nilai sosial berupa: penghargaan yang lebih tinggi terhadap keuntungan secara ekonomis daripada masalahmasalah keadilan, meningkatnya kecenderungan masyarakat untuk bersikap individualistis, dan budaya gotong royong telah mengalami degradasi. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
25
Di dunia ini tidak ada yang terjadi secara kebetulan, selalu ada sebab dan akibatnya. Walaupun ada banyak cara untuk mendapatkan kebenaran, namun yang disarankan adalah cara mencari kebenaran dengan penelitian ilmiah Penelitian Ilmiah harus jelas ontologisnya, epistimologisnya, dan aksiologisnya. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
09/01/2016
26