Pendekatan Penelitian Pariwisata
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Siklus Penelitian,
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Proses Penelitian
Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan. Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan. Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik. Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi subsub masalah yang lebih dapat dikelola. Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian yang spesifik. Penelitian menerima asumsi kritis tertentu. Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian. Penelitian adalah, secara alamiahnya, berputar secara siklus, seperti gambar 4.1. di atas.
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
konsep-konsep yang “salah” tentang penelitian Penelitian bukan hanya mengumpulkan informasi (data) Penelitian bukan hanya memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat lain Penelitian bukan hanya membongkarbongkar mencari informasi Penelitian bukan suatu kata besar untuk menarik perhatian Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Macam Tujuan Penelitian eksplorasi (exploration), deskripsi (description), prediksi (prediction) eksplanasi (explanation) dan aksi (action). Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Eksplorasi bila kita ingin menjelajahi (mengeksplorasi) suatu topik (permasalahan), atau untuk mulai memahami suatu topik, maka kita lakukan penelitian eksplorasi. Penelitian eksplorasi berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak. Penelitian yang mempunyai tujuan seperti ini dipakai untuk menjawab bentuk pertanyaan “Apakah X ada/terjadi?”. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Deskripsi Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain. Sebagai misalnya, meneruskan contoh pada bahasan penelitian eksplorasi di atas, yaitu misalnya: ternyata wanita lebih cenderung duduk di bagian depan kelas daripada laki-laki, maka penelitian lebih lanjut untuk lebih memerinci apa batas atau pengertian yang lebih tegas tentang bagian depan kelas? Apakah duduk di muka tersebut berkaitan dengan macam mata pelajaran? tingkat kemenarikan guru yang mengajar? ukuran kelas? Penelitian deskriptif menangkap ciri khas suatu obyek, seseorang, atau suatu kejadian pada waktu data dikumpulkan, dan ciri khas tersebut mungkin berubah dengan perkembangan waktu. Hal ini bukan berarti hasil penelitian sebelumnya tidak berguna, dari hasil-hasil tersebut kita dapat melihat perkembangan perubahan suatu fenomena dari masa ke masa. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Prediksi Penelitian prediksi berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y). Prediksi sering kita pakai sehari-hari, misalnya dalam menerima mahasiswa baru, kita gunakan skor minimal tertentu—yang artinya dengan skor tersebut, mahasiswa mempunyai kemungkinan besar untuk berhasil dalam studinya (prediksi hubungan antara skor ujian masuk dengan tingkat keberhasilan studi nantinya). Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Eksplanasi Penelitian eksplanasi mengkaji hubungan sebabakibat di antara dua fenomena atau lebih. Penelitian seperti ini dipakai untuk menentukan apakah suatu eksplanasi memiliki keterkaitan sebab-akibat valid atau tidak, atau menentukan mana yang lebih valid diantara dua atau lebih eksplanasi yang saling bersaing. Penelitian eksplanasi menerangkan juga dapat bertujuan menjelaskan, misalnya, mengapa suatu kota tipe tertentu mempunyai tingkat kejahatan lebih tinggi dari kota-kota tipe lainnya. Catatan dalam penelitian deskriptif hanya dijelaskan bahwa tingkat kejahatan di kota tipe tersebut berbeda dengan di kota-kota tipe lainnya, tetapi tidak dijelaskan mengapa hubungan sebab-akibat tersebut terjadi. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Aksi Penelitian aksi atau tindakan dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu. Penelitian ini umumnya dilakukan dengan eksperimen tindakan dan mengamati hasilnya; berdasarkan hasil tersebut disusun persyaratan solusi. Misalnya, diketahui fenomena bahwa meskipun suhu udara luar sudah lebih dingin dari suhu ruang, orang tetap memakai pendingin ruangan. Dalam eksperimen penelitian tindakan dibuat berbagai alat bantu mengingatkan orang bahwa udara luar sudah lebih dingin dari udara dalam. Ternyata dari beberapa alat bantu, ada satu yang paling dapat diterima. Dari temuan itu disusun persyaratan solusi terhadap fenomena di atas. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Penelitian Kualitatif dan Analisis Datanya Pada penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun material kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan atau tidak mendalam. Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Kualititatif: Biografi Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. A biographical study is the study of an individual and his/her experiences as told to the researcher or found in documents and archival records(Creswell, 1998). Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Kualititatif: fenomenologi Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. A phenomenological study describes that meaning of the lived experiences for several individuals about a concept or a phenomenon (Creswell, 1998). As noted by Polkinghorne (1989), phenomenology explores the structures of consciousness in human experiences. Menurut Creswell (1998), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Kualititatif: Grounded theory Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . The intent of grounded theory is to generate or discover a theory – an abstract analytical schema of a philosophy, that relates to a particular situation. This situation could be one in which individuals interact, take actions, or engage in a process in response to a phenomenon (Creswell, 1998). Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Kualititatif: Etnografi Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. An ethnography is a description and interpretation of a cultural or social group or system (Creswell, 1998). In such a study, the researcher examines the group’s observable and learned patterns of behavior, customs, and ways of life (Harris, 1968). Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. kelompok.
Kualititatif: Studi kasus Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Creswell (1998) defines a case study as an exploration of a “bounded system” or a case (or multiple cases) over time through detailed, in-depth data collection involving multiple sources of information rich in context. Some consider “the case” as an object of study (e.g., Stake, 1995) while others consider it a methodology (e.g., Merriam, 1998). According to Creswell, the bounded system is bounded by time and place, and it is the case being studied – a program, an event, an activity, or individuals. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Penelitian Kuanlitatif dan Analisis Datanya teknik analisis kuantitatif, yaitu sering berkaitan dan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensia, yang terdiri dari statistik non parametrik, statistik parametrik, ekonometrika persamaan tunggal dan simultan, dan model-model makro regional, yaitu model Input-Output Leontief regional dan Interregional atau sekarang dikenal dengan istilah Tourism Satellite Account (TSA), model Social Accounting Matrix regional dan interegional (SAM), dan sebagainya Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Gambar. 4.3 Perbedaan antara penelitian kualitatif dengan kuantatif. Sumber: Hara (2008)
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Input-Output Analysis Heng dan Low (1990) menjelaskan bahwa pada tataran praktis, Input-Output Analysis adalah alat analisis yang sangat baik untuk mengukur dampak pariwisata. Input-output sebenarnya menangkap potret perekonomian suatu wilayah melalui aliran inter-industri pada periode waktu tertentu, dengan menggunakan prinsip keseimbangan umum (General Equilibrium) artinya jika terjadi ketidakseimbangan atau keseimbangan di satu sektor akan berpengaruh terhadap ketidakseimbangan atau keseimbangan sektor lainnya. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Social Accounting Matrix Model West (1993) berpendapat bahwa SAM atau social accounting matrix sangat tepat untuk memecahkan masalah pariwisata yang saling berhubungan dari waktu ke waktu. Dia mengganggap bahwa analisis input-output dianggap belum mampu memecahkan persoalan dampak pariwisata karena hanya mengukur hubungan produser dengan produser dan tidak menyertakan perdagangan yang dilakukan oleh pemerintah dan sektor publik lainnya. Sepintas Nampak bahwa SAM hanya sekedar perluasan alat analisis dari I-O namun sebenarnya tidak sesederhana itu. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Tourism Satellite Account
Tujuan dari TSA adalah untuk menganalisis secara rinci terhadap semua variabel permintaan barang dan jasa yang berkaitan dengan aktivitas wisatawan pada suatu destinasi. TSA juga untuk mengamati variabel lainnya seperti penyediaan sarana, barang dan jasa yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi lainnya. Menurut (Tourism Economics, Inc, 2011) bahwa TSA telah diratifikasi oleh United Nation sebagai alat analisis yang berstandar global untuk mengukur economic value dari pariwisata, TSA sampai saat ini telah banyak diterapkan pada dunia penelitian untuk mengukur peranan pariwisata dalam perekonomian. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Social cost-benefit analysis Archer dan Cooper (1994), berpendapat bahwa: penelusuran tentang manfaat dan dampak pariwisata terhadap ekonomi harus menyertakan variabel sosial yang tidak pernah dihitung oleh fakar lainnya. Dan social cost-benefit analysis mestinya digunakan, menurutnya untuk mengukur manfaat dan dampak pariwisata bukanlah pekerjaan yang mudah karena tidak sekedar menghitung dampak ekonomi hanya dengan mencari multiplier efeknya saja. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Perbedaan Kua & Kuan No
Kualitatif
Kuantitatif
1
Data kualitatif (non numeric)
Data Kuantitatif (numeric)
2
Penelusuran Latar alamiah
Latar artifisial (khususnya penelitian eksperimentasi)
3
Fokus pada Maknamakna
Fokus pada Perilaku
5
Pendekatan Induktif (hipotesis tidak tertulis)
Pendekatan Deduktif (hipotesis dinyatakan)
6
Identifikasi pola kultural
Penelusuran hukum saintifik
7
Idealisme
Realisme
8
Induksi analitik
Induksi enumeratif
9
Ekstrapolasi (replikasi)
Generalisasi
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Bisakah di gabung? Metoda dapat digunakan bersamaan, Satu objek tapi tujuan berbeda. Kedua metode digunakan secara bergantian, pada awal mengunakan metoda kualitatif sampai ditemukan hipotesis, dan selanjutnya mengunakan metoda kuantitatif. Kedua Metode tidak dapat digabungkan karena paradigmanya berbeda. Tapi pada penelitian kuantitatif dapat digunakan teknik pengumpulan data (bukan metodenya) seperti penggunaan triangulasi pada penelitian kualitatif. Dapat digunakan bersama tidak ada masalah, asalkan dalam proses penelitian penggunaan kedua pendekatan itu tidak bertentangan dengan tujuan Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. penelitian.
Penggabungan Kualitatif dan Kuantitaif Jika data metode kuantitatif diperoleh melalui kuesioner dari responden dan semakin banyak responden semakin memiliki nilai keterwakilan tinggi, berbeda dengan metode kualitatif diperoleh lewat wawancara subjek atau informan yang tidak menggunakan ukuran keterwakilan, tetapi kedalaman masalah sehingga tidak relevan menanyakan berapa banyak subjek atau informan yang diperlukan dalam penelitian kualitatif. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Perbedaan Kriteria Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Kuantitatif Validitas Reliabilitas Objektivitas Generalabilitas
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.
Kualitatif Kredibelitas Dependabilitas Konformabilitas Transferabilitas
Kesimpulan Bab 4 Penelitian Pariwisata dapat menggunakan pendekatan kualitatif ataupun kuantitatif Penelitian Pariwisata lebih banyak menggunakan alat-alat analisis pada analisis ekonomi Pada prinsipnya, kedua pendekatan penelitian yakni kualitatif dan kuantitatif tidak dapat digabung, melainkan dapat digunakan bersamasama dalam konteks pengumpulan data. Kedua pendekatan harus dipilih salah satunya sebagai pendekatan utama, dan yang lainnya sebagai pelengkapnya. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.