DESAIN APLIKASI COLLECTING DATA BORANG AKREDITASI PROGRAM STUDI (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA IST AKPRIND) Yuliana Rachmawati Kusumaningsih Jurusan Teknik Infromatika,FTI, IST AKPRIND Yogyakarta Email:
[email protected]
ABSTRAK Data menjadi suatu masalah tersendiri apabila tidak dikelola dengan baik, dalam pengelolaan data terkadang mengalami hambatan-hambatan terutama berkaitan dengan komunikasi maupun integrasi antara pengelola data dengan bagian yang membutuhkan data. Sebagai contoh, data akan mengalami up dating (peremajaan) bisa berupa perubahan data, penyisipan, penambahan, mungkin pengurangan atau penghapusan data yang tidak diperlukan. Beberapa hal lain yang dipandang menjadi permasalahan yang timbul dalam pengelolaan data antara lain seperti: Manajemen Data, Integrasi Data, Manajemen Keuangan, sumber dana dan pengelolaannya. Ide penelitian ini adalah memodelkan suatu rekayasa perangkat lunak pengelolaan data untuk form akreditasi, dengan studi kasus di Program Studi Teknik Informatika ISTA dimaksudkan sebagai proved/bukti contoh pengelolaan. Kata kunci: pengelolaan data, integrasi, form akreditasi PENDAHULUAN Mengelola data apapun selama ini identik dengan persoalan-persoalan yang seringkali menjemukan. Seringkali bahkan data tersebut tidak tersedia saat dibutuhkan. Data menjadi suatu masalah tersendiri apabila tidak dikelola dengan baik, dalam pengelolaan data terkadang mengalami hambatan-hambatan terutama berkaitan dengan komunikasi maupun integrasi antara pengelola data dengan bagian yang membutuhkan data. Sebagai contoh, data akan mengalami up dating (peremajaan) bisa berupa perubahan data, penyisipan, penambahan, mungkin pengurangan atau penghapusan data yang tidak diperlukan. Bahkan sangat mungkin hal tersebut akan berlangsung bertahun-tahun, seperti pada pelaksanaan akreditasi ulang suatu prodi. Pada pelaksanaan akreditasi biasanya menyusun data sesuai dengan form yang disediakan DIKTI membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Berangkat dari persoalan-persoalan tersebut maka program pengelolaan data menjadi kebutuhan yang cukup urgen, mengingat pengurus prodi terkadang berlainan, atau pengguna data seringkali adalah orang yang berbeda dengan pihak penyedia data. Tugas pengelola data tidak hanya masalah teknis penyimpanan data, tetapi juga meliputi administratitif yang cukup kompleks. Apalagi ditambah kebutuhan pengguna data yang berlainan, terkadang sisi lain menjadi terabaikan. Sebagai contoh sisi informasi grafik suatu data, mungkin data awal/mentah sudah tersedia tetapi tidak bisa dipakai karena harus diolah terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan. Beberapa hal lain yang dipandang menjadi permasalahan yang timbul dalam pengelolaan data antara lain seperti: 1. Manajemen Data: Bagaimana pengelolaan data menjadi mudah, baik dari sisi pengelola maupun dari sisi pengguna data ( unit lain maupun institusi lain). 2. Integrasi Data: Bagaimana mengorganisir data, seperti bagian pengajaran, bagian kepegawaian, bagian kelembagaan (penelitian dan pengabdian) dan sebagainya menjadi terintegrasi. 3. Manajemen Keuangan, sumber dana dan pengelolaannya Dari beberapa rumusan di atas menunjukkan bahwa program pengelolaan data menjadi suatu kebutuhan dalam pelaksanaan akreditasi program studi. Ide penelitian ini adalah memodelkan suatu rekayasa perangkat lunak pengelolaan data untuk form akreditasi, dengan studi kasus di Program Studi Teknik Informatika ISTA dimaksudkan sebagai proved/bukti contoh pengelolaan. Akreditasi Akreditasi dipahami sebagai penentuan standar mutu serta penilaian terhadap suatu lembaga pendidikan (dalam hal ini pendidikan tinggi) oleh pihak di luar lembaga pendidikan itu sendiri. Mengingat adanya berbagai pengertian tentang hakikat perguruan tinggi (Barnet, 1992), maka kriteria
317
akreditasi pun dapat berbeda-beda. Barnet menunjukkan, bahwa setidak-tidaknya ada empat pengertian atau konsep tentang hakikat perguruan tinggi: 1. Perguruan tinggi sebagai penghasil tenaga kerja yang bermutu (qualified manpower). Dalam pengertian ini pendidikan tinggi merupakan suatu proses dan mahasiswa dianggap sebagai keluaran (output) yang mempunyai nilai atau harga (value) dalam pasaran kerja, dan keberhasilan itu diukur dengan tingkat penyerapan lulusan dalam masyarakat (employment rate) dan kadang-kadang diukur juga dengan tingkat penghasilan yang mereka peroleh dalam karirnya. 2. Perguruan tinggi sebagai lembaga pelatihan bagi karier peneliti. Mutu perguruan tinggi ditentukan oleh penampilan/prestasi penelitian anggota staf. Ukuruan masukan dan keluaran dihitung dengan jumlah staf yang mendapat hadiah/penghargaan dari hasil penelitiannya (baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional), atau jumlah dana yang diterima oleh staf dan/atau oleh lembaganya untuk kegiatan penelitian, ataupun jumlah publikasi ilmiah yang diterbitkan dalam majalah ilmiah yang diakui oleh pakar sejawat (peer group). 3. Perguruan tinggi sebagai organisasi pengelola pendidikan yang efisien. Dalam pengertian ini perguruan tinggi dianggap baik jika dengan sumber daya dan dana yang tersedia, jumlah mahasiswa yang lewat proses pendidikannya (throughput) semakin besar. 4. Perguruan tinggi sebagai upaya memperluas dan mempertinggi pengkayaan kehidupan. Indikator sukses kelembagaan terletak pada cepatnya pertumbuhan jumlah mahasiswa dan variasi jenis program yang ditawarkan. Rasio mahasiswa-dosen yang besar dan satuan biaya pendidikan setiap mahasiswa yang rendah juga dipandang sebagai ukuran keberhasilan perguruan tinggi. Perguruan tinggi di Indonesia merupakan campuran yang mengandung unsur-unsur dari keempatnya, oleh karena itu sistem akreditasi BAN-PT memperhatikan konsep dasar tersebut. Proses akreditasi program studi dimulai dengan pelaksanaan evaluasi diri di program studi yang bersangkutan. Evaluasi diri tersebut mengacu pada pedoman evaluasi diri yang telah diterbitkan BANPT, namun, jika dianggap perlu, pihak pengelola program studi dapat menambahkan unsur-unsur yang akan dievaluasi sesuai dengan kepentingan program studi maupun institusi perguruan inggi yang bersangkutan. Dari hasil pelaksanaan evaluasi diri tersebut, dibuat sebuah rangkuman eksekutif (executive summary), yang selanjutnya rangkuman eksekutif tersebut dilampirkan dalam surat permohonan untuk diakreditasi yang dikirimkan ke sekertariat BAN-PT. Sekertariat BAN-PT akan mengkaji ringkasan eksekutif dari program sudi tersbut, dan jika telah memenuhi semua kompoen yang diminta dalam pedoman evaluasi diri sekertariat BAN-PT akan mengirimkan instrumen akreditasi yang sesuai dengan tingkat program studi (atau pihak program studi dapat men-download-nya disini). Setelah instrumen akreditasi diisi, program studi mengirimkan seluruh berkas (intrumen akreditasi yang telah diisi dan lampirannya, beserta copy-nya) ke sekertariat BAN-PT. Jumlah copy yang harus disertakan untuk program studi tingkat Diploma dan Sarjana sebanyak 3 copy, sedangkan untuk progrma studi tingkat Magister dan Doktor sebanyak 4 copy. Penilaian dilakukan setelah seluruh berkas diterima secara lengkap oleh sekertariat BAN-PT. Proses akreditai program studi dapat diilustrasikan seperti gambar dibawah ini (Gambar 1).
Gambar 1: Proses akreditasi program studi (www.dikti.org.,2007) 318
HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan desain aplikasi untuk pengumpulan data borang dapat dilihat dari beberapa hasil berikut ini. Berturut-turut akan digambarkan pengumpulan data mulai dari input data yang dikumpulkan, data yang disimpan dalam desain database, output yang dihasilkan.
Gambar 2: Tampilan menu utama dari pengumpulan data borang Gambar 2 merupakan desain dari menu utama pada sistem pengolahan data borang. Pengelompokan dilakukan terlebih dahulu seperti yang terlihat di sisi kiri tampilan tersebut.
Gambar 3: Tampilan menu pengisian identitas suatu program studi
319
Gambar 4: Tampilan menu pengisian identitas pengisi borang suatu program studi
Gambar 5: Tampilan database hasil pengisian data dosen suatu program studi
320
Gambar 6: Tampilan menu pengisian data dosen suatu program studi
Gambar 7: Tampilan menu pengisian mata kuliah suatu program studi KESIMPULAN 1. Kolekting Data, merupakan proses bertahun-tahun yang akan mendukung suatu pengelolaan data. 2. Memerlukan aplikasi pendukung dalam pengelompokan, penggabungan, peremajaan data. Perlu penyesuaian aplikasi untuk mendapatkan informasi data akurat yang sesuai dengan form aplikasi akreditasi Perguruan Tinggi. 321
DAFTAR PSUTAKA BAN-PT, 2007, artikel, BAN-PT, www.dikti.org DIKTI, 2007, Artikel, www.dikti.org David M Kroenke, 2002, Data Base Processing, Penerbit Erlangga Steve McConnel, 1994, Code Complete Cara Handal Menyusun Program, Dinastindo Leon Atkinson, 1999, Core PHP Programming, Prentice Hall
322