perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas dan dianalisis mengenai kebutuhan konsumen melalui penyebaran kuesioner yang mana akan digunakan dalam pembuatan House of Quality untuk memperoleh dasar perancangan konsep interior MOLINA dan selection concept perancangan yang dibuat. 4.5.1
Pengumpulan Kebutuhan Konsumen (Voice of Customer) Identifikasi atribut didapat dari gabungan antara data-data dimensi kualitas
dengan hasil wawancara dan observasi lapangan. Item pertanyaan untuk responden dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Item pertanyaan untuk responden.
Dalam penyampaian metoda pengambilan sampel digunakan lembaran kuesioner dan layanan internet dengan memanfaatkan google docs yang mana
commit to user 24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
merupakan layanan google yang menawarkan pembuatan kuesioner secara gratis untuk dipublikasikan. Alamat kuesioner online tersebut ditautkan ke sebuah blog untuk
mempermudah
www.ojanbro.blogspot.com.
aksesnya
yaitu
dapat
Jumlah responden yang
diakses
melalui
memenuhi persyaratan
sebanyak 50 orang secara umum dari pengisian blog maupun pengisian kuesioner secara manual dari lembaran yang dibagikan. 4.1.1
Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil pengisian kuesioner dari seluruh responden kemudian dilakukan uji
validitas dan reliabilitas terhadap nilai kuesioner tersebut. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS 17.0. Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 0,05 dan 0,01 dengan nilai n sebesar 50 responden. Setelah semua data masuk kedalam variabel view pada SPSS, langkah selanjutnya adalah melakukan uji validitas dengan menggunakan kolerasi Pearson yang ada pada tabel bivariate correlation pada SPSS. Korelasi Pearson digunakan dalam penelitian ini karena tipe data kuisioner yang dipakai adalah interval, yaitu berupa angka yang dibuat menggunakan operasi aritmatik pada data yang dikumpulkan. Setelah didapatkan hasil uji validitas, kemudian dibandingkan nilai pada tabel corelation dengan nilai tabel R yang sudah dilampirkan. Hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran. Dari nilai total skor di setiap variabel pada tabel corelation menunjukkan bahwa semua nilai berada diatas nilai tabel R yang nilainya 0,2787 pada taraf signifikansi 0,05 dan 0,3610 pada taraf signifikansi 0,01 untuk jumlah responden (n) 50 orang. Selain hasil dari Corelation, tanda lain yang dapat dilihat adalah tanda flag (*) menunjukkan bahwa indikator tersebut valid pada taraf 0,5% dan tanda dua buah flag (**) menunjukkan bahwa indikator tersebut valid pada taraf 1%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua total skor pada variabel terdapat tanda flag. Dari melihat nilai total skor dan tanda flag tersebut, dapat disimpulkan bahwa semua variabel pada kuisioner dinyatakan valid. Setelah didapatkan nilai validitas, selanjutnya adalah menguji reliabilitas dengan menggunakan software SPSS. Taraf signifikansi yang digunakan juga sama dengan uji validitas yaitu variabel yang diuji dalam uji reliabilitas hanya variabel yang dinyatakan valid, karena semua variabel sudah terbukti valid, maka 22
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
variabel pada kuisioner dilakukan uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas menggunakan software SPSS dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3. Tabel 4.2 Hasil pengujian reliabilitas tingkat kepentingan Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded Total
% 50
a
Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha
100,0
0
,0
50
100,0
,912
22
Pengujian reliabilitas kuesioner tingkat kepentingan menggunakan spss menunjukan bahwa nilai croncbach alpha sebesar 0,912 dan semua data dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari tingkat signifikansinya sesuai tabel R untuk 50 responden pada lampiran (>0,3610). Karena itu dapat disimpulkan bahwa kuisioner tingkat kepentingan menunjukkan adanya konsistensi atau kehandalan jika digunakan berkali-kali.
Tabel 4.3 Hasil pengujian reliabilitas tingkat kepuasan
Pengujian reliabilitas
kuesioner
tingkat
kepuasan
menggunakan
spss
menunjukan bahwa nilai croncbach alpha sebesar 0,946 dan semua data dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari tingkat signifikansinya sesuai tabel R untuk 50 responden pada lampiran (>0,3610). Karena itu dapat disimpulkan bahwa kuisioner tingkat kepuasan menunjukkan adanya konsistensi atau kehandalan jika digunakan berkali-kali.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
4.1.2
Nilai Kinerja Nilai kinerja dihitung dari total bobot kepuasan dibagi dengan total
responden. Hasil kuesioner dari 50 responden dapat dilihat pada lampiran. Pengumpulan data dalam memperoleh nilai kinerja dari tingkat
kepuasan
berdasarkan 50 responden dapat dilihat dalam Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil perhitungan nilai kinerja
Dari hasil perhitungan nilai kinerja diketahui bahwa atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah adanya fitur power window. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara umum pengadaan power window di dalam setiap mobil sudah memuaskan dan perlu tetap dipakai adanya power window dalam perancangan MOLINA ini. Sedangkan atribut dengan tingkat kepuasan terendah adalah pada pengadaan meja lipat yang berarti atribut tersebut dinilai responden paling kurang memuaskan dari interior mobil yang mereka miliki atau karena memang tidak adanya fitur ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
4.1.3
Nilai Harapan Nilai harapan dihitung dari total bobot kepentingan dibagi dengan total
responden. Hasil kuesioner dari 50 responden dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini merupakan pengumpulan data dalam memperoleh nilai harapan dari tingkat kepentingan berdasarkan 50 responden pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil perhitungan nilai harapan
Nilai harapan menunjukkan seberapa besar responden mengharapkan suatu atribut untuk
dipenuhi dalam rancangan
menunjukkan
atribut
yang
memiliki
interior mobil.
nilai
tertinggi
Hasil perhitungan
adalah
kelengkapan
speedometer. Hal itu menunjukkan bahwa atribut tersebut paling diinginkan responden untuk dikembangkan dalam rancangan interior untuk meningkatkan kenyamanan dalam mengemudi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
4.1.4
Nilai GAP Nilai GAP adalah selisih antara nilai kinerja dengan nilai harapan
responden. Nilai GAP yang semakin besar menunjukkan bahwa kebutuhan responden terhadap suatu atribut belum dapat terpenuhi. Hasil perhitungan GAP dirangkum dalam Tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil perhitungan nilai GAP
Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai GAP tertinggi diperoleh pada atribut nomor 10 yaitu pada pengadaan navigasi GPS. Hal ini berarti bahwa interior yang ada pada kebanyakan mobil saat ini masih belum dapat memenuhi kepuasan responden pada atribut yang berkenaan dengan adanya fasilitas navigasi GPS. Sehingga dalam desain yang akan dibuat akan dipasangkan fitur navigasi GPS untuk semua konsep alternatif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
4.5.2
Penentuan Karakteristik Teknis Karakteristik teknis merupakan respon teknis untuk memenuhi kebutuhan
responden untuk usulan rancangan desain interior mobil. Penentuan karakteristik teknis dilakukan melalui studi literatur tentang perancangan dan teknologi pembuatan desain interior serta dengan melakukan diskusi dengan ahli di bidangnya. Adapun karakteristik teknis yang dihasilkan dari masing-masing atribut atau interpretasi kebutuhan dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Karakteristik teknis
4.5.3
Pembuatan Matriks Relasi dan Korelasi Matriks korelasi menjelaskan tentang hubungan antara karakteristik teknis
yang satu dengan karakteristik penyesuaian antropometri ukuran me
yang lainnya. Misalkan pada karakteristik perubahan dimensi tempat duduk yang artinya kedua karakteristik teknis
tersebut memiliki hubungan yang kuat. Penentuan relasi karakteristik teknis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
berdasarkan hasil diskusi dengan pihak desainer Molina generasi 3. Hasil matriks relasi selengkapnya seperti pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Matriks relasi antar karakteristik teknis
Matriks korelasi menjelaskan tentang hubungan antara voice of customer dengan karakteristik teknis yang telah ditentukan. Matriks korelasi mempunyai 4 simbol yang masing-masing mempunyai bobot tertentu sesuai dengan tabel 3.1.
hubungan yang sangat kuat Penentuan nilai korelasi juga berdasarkan hasil diskusi dengan bagian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
desainer Molina generasi 3. Hasil nilai korelasi selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Matriks korelasi voice of customer dengan karakteristik teknis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
4.5.4
Penyusunan House of Quality Hasil perhitungan yang didapatkan kemudian digabungkan dalam House
of Quality seperti pada gambar 4.3 berikut ini.
Gambar 4.3 House of Quality hasil pengukuran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
Perhitungan bobot karakteristik teknis (Importance of Measure) dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik teknis yang memiliki poin tertinggi hingga terendah. Hal ini dimaksudkan agar konsep produk yang akan dirancang lebih fokus dan menitikberatkan pada karakteristik-karakteristik teknis yang memiliki poin tinggi. Penghitungan bobot teknis diperoleh dengan persamaan 4.1 sebagai berikut : Bti=
(Kti x Hi)
(4.1)
Keterangan: Bti = Bobot karakteristik teknis i. Kti = Tingkat kepentingan teknis yang berkorelasi dengan karakteristik teknis i. Hi =
Nilai numerik korelasi antara kebutuhan
pelanggan (what)
dengan
karakteristik teknis i (how). Berdasarkan perhitungan bobot karakteristik teknis secara keseluruhan, dapat diketahui bahwa karakteristik
teknis yang memiliki bobot tertinggi adalah
karakteristik teknis ke-7 yaitu perubahan desain interior pintu (doortrim). 4.5.5
Penyusunan Konsep Tahap penyusunan konsep dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
gambaran mengenai rancangan yang diinginkan oleh konsumen. Untuk itu, data acuan yang digunakan diambil dari hasil pengolahan House of Quality (HoQ) yang telah dihitung sebelumnya. Karakteristik teknis yang memiliki nilai technical importance yang tinggi akan dijadikan fokus dalam pembuatan rancangan alternatif desain interior Molina. Karakteristik teknis dengan perolehan nilai technical importance / importance of measure yang tinggi digunakan sebagai acuan utama untuk perancangan interior Molina. Karakteristik teknis yang telah diperoleh merupakan solusi dari masalah-masalah yang telah dijelaskan pada tabel 4.7. Urutan prioritas karakteristik teknis sesuai dengan nilai technical importance yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
Tabel 4.8 Urutan prioritas karakteristik teknis
Hasil perhitungan nilai technical importance menunjukkan bahwa urutan prioritas karakteristik teknis yang perlu dilakukan pengembangan yaitu pada perubahan desain interior pintu (doortrim) agar mempunyai desain yang lebih menarik namun tetap dengan standar fitur yang digunakan. Urutan prioritas kedua yaitu pemilihan warna dan pola yang berkesinambungan antar bagian-bagian interior agar pengendara dan penumpang merasa lebih nyaman dalam berkendara. Urutan prioritas ketiga yaitu penyesuaian antropometri, oleh karena itu perlu penyesuaian ukuran dan postur tubuh orang Indonesia supaya sesuai dengan postur tubuh pengguna. 4.5.6
Penggabungan Konsep Tahap melakukan penggabungan konsep menggunakan pohon klasifikasi
konsep.
Pohon
klasifikasi
konsep
digunakan
untuk
memisahkan
seluruh
penyelesaian yang dianggap mungkin, menjadi beberapa kelas-kelas tertentu untuk mempermudah
perbandingan
(Ulrich
&
Eppinger,
2001).
Karakteristik-
karakteristik teknis selanjutnya ditindaklanjuti dengan memberikan beberapa alternatif, kepada karakteristik teknis dengan nilai bobot yang dianggap tinggi. Klasifikasi konsep dibagi atas
doortrim, dashboard,
warna dan bahan.
Penggabungan konsep yang dilakukan menggunakan pohon klasifikasi konsep dalam menentukan variabel alternatif dalam melakukan perancangan interior adalah sebagai berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
1. Pohon klasifikasi konsep doortrim
Gambar 4.4 Pohon klasifikasi konsep desain doortrim
Hasil klasifkasi konsep pada doortrim solusi yang dapat diberikan yaitu bahwa doortrim dilengkapi dengan fitur-fitur seperti tempat minum, sedikit trim untuk sandaran tangan, semua pintu dilengkapi dengan power window untuk memudahkan akses buka tutup jendela. Pada bagian dasar dilapisi busa dengan ditutup bahan kulit sintetis untuk memberikan kesan bersih dan lembut dengan kombinasi warna yang sesuai dengan interior. Desain trim yang menarik juga diterapkan supaya interior lebih terlihat menarik.
2. Pohon klasifikasi konsep dashboard
Gambar 4.5 Pohon klasifikasi konsep desain dashboard
Hasil klasifikasi konsep pada dashboard yang dapat diberikan yaitu bahwa fitur pada dashboard sebagai entertainnya diberikan dobel din yang sudah berbasis layar sentuh yang dilengkapi dengan fitur gps navigation untuk memudahkan pencarian tempat dalam perjalanan ketika pengendara tidak mengteahui
alamat
yang
dituju.
Beberapa
fitur
yang
lain
untuk
memudahkan dalam berkendara yaitu antara lain laci untuk tempat berbagai barang supaya tidak terlihat berserakan, tempat uang receh untuk memudahkan mengambil dan atau mengambil uang kecil untuk membayar parkir. Dashboard nantinya akan dicat dengan cat tekstur warna gelap karena warna gelap menurut hasil survey lebih nyaman dalam berkendara saat siang hari. Bagian entertain tengah akan dikombinasikan sedikit dengan memberikan metode cat printing untuk lebih mempercantik dashboard.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
3. Pohon klasifikasi konsep kursi
Gambar 4.6 Pohon klasifikasi konsep desain seat
Pada variabel jok/ kursi mobil solusi yang diberikan yaitu dengan mendesain trim kursi mobil yang menarik, mempunyai beberapa kombinasi warna tidak seperti kebanyakan jok mobil yang hanya mempunyai satu atau dua
warna
saja
dan
juga
dilengkapi fitur
reclining yang
dapat
dinaikkan/diturunkan serta maju/mundur yang dapat disesuaikan dengan postur pengendara. Selain itu ditambahkan pada bagian belakang sebuah kantong untuk menaruh majalah karena hal ini dianggap cukup penting bagi sebagian besar penumpang yang ada dibelakang dari hasil wawancara. 4. Pohon klasifikasi konsep warna
Gambar 4.7 Pohon klasifikasi konsep pemilihan warna
Hasil klasifikasi konsep warna yaitu warna interior hendaknya mempunyai kombinasi 2 warna atau lebih degan nuansa kalem, solusi yang diberikan dengan mengkombinasikan antara warna krem, coklat muda, dan coklat tua sesuai penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arviana (2015). 5. Pohon klasifikasi konsep bahan
Gambar 4.8 Pohon klasifikasi konsep pemilihan bahan
Hassil klasifikasi konsep untuk bahan pelapis interior yang digunakan yaitu bahwa bahan yang digunakan mudah dibersihkan, tidak mudah kotor dan tahan lama/ tidak mudah rusak. Solusi yang dapat diberikan yaitu dengan menggunakan bahan pelapis interior kulit sintetis (MB-tech camarro).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
4.5.7
Visualisasi Hasil Desain Interior Hasil klasifikasi konsep kemudian dibuat desain secara visual dengan tiga
alternatif konsep. Hasil alternatif konsep desain secara visual sebagai berikut. 1.
Alternatif I
(a)
(b)
Gambar 4.9 Visualisasi (a) body rear view dan (b) interior section view alternatif I
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
(a)
(b)
(c) Gambar 4.10 Visualisasi (a) dashboard (b) seat dan (c) dashboard and seat alternatif I
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
2.
Alternatif II
(a)
(b) Gambar 4.11 Visualisasi (a) body rear view dan (b) interior section view alternatif II
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
(a)
(b)
(c) Gambar 4.12 Visualisasi (a) dashboard (b) seat dan (c) dashboard and seat alternatif II
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
3.
Alternatif III
(a)
(b) Gambar 4.13 Visualisasi (a) body rear view dan (b) interior section view alternatif III
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
(a)
(b)
(c) Gambar 4.14 Visualisasi (a) dashboard (b) seat dan (c) dashboard and seat alternatif III
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
4.5.8
Selection Concept Hasil klasifikasi perancangan dihasilkan dalam 3
alternatif.
Ketiga
alternatif tersebut harus dilakukan selection concept atau pemilihan konsep. Pemilihan konsep tersebut adalah membandingan antara prototype yang dihasilkan. Dalam proses pemilihan konsep yang dilakukan adalah penilaian terhadap kriteria seleksi pada visualisasi prototype berdasarkan kriteria seleksi comfortability, accessibility, harmony, stylish, aesthetics, manufacturability, dan economic. Penilaian konsep ketiga alternatif dilakukan oleh pihak yang sudah bepengalaman di bidangnya (expert judgment) dan mempunyai saham/andil terbesar dalam MOLINA UNS. Para pakar penilai tersebut yaitu Ketua Teknis MOLINA UNS dengan bobot keterpilihan 40%, Pimpinan 168 Body Conversion 20%, Ketua Pelaksana Body Conversion 20% dan Pimpinan Auto Interior 20% yang mana keempat pihak tersebut juga sangat berperan dalam pengerjaan MOLINA UNS. Penilian terhadap
ketiga
alternatif digunakan
skala
1
sampai 5
dengan
menggunakan kuesioner akhir seperti Tabel 4.9 Tabel 4.9 Kuesioner penilaian konsep alternatif MOLINA UNS
Setelah didapatkan penilaian dari keempat pihak kemudian diambil nilai rata-rata dari keseluruhan responden berdasar bobot keterpilihan dan dikonversikan sesuai bobot masing-masing kriteria untuk mendapatkan nilai beban. Hasil penilaian kuesioner keempat pihak ditampilkan dalam lampiran. Hasil rata-rata akhir penilaian konsep alternatif perancangan interior MOLINA UNS disajikan dalam Tabel 4.10.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
Tabel 4.10 Hasil penilaian konsep alternatif MOLINA UNS
Hasil penilaian konsep ketiga alternatif oleh responden menunjukkan bahwa total nilai tertinggi diperoleh pada konsep alternatif 3 dengan total nilai 4,22. Urutan kedua diperoleh alternatif 2 dengan total nila 4,21 dan urutan ketiga pada alternatif 1 dengan nilai total 3,75. Desain dengan nilai tertinggi (konsep alternatif ke-3) adalah sebagai berikut.
Keterangan : 1.Pilar A 2.Pilar B 3.Pilar C 4.Handle & Lock Door 5.Power window 6.Handgrip 7.T empat minuman 8.speaker
Gambar 4.15 Desain interior doortrim hasil pemilihan konsep
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
Keterangan : 1.Speedom eter 2.AC blower 3.Hazard button 4.Gps & entertainment 5.Srs airbag 6.Laci 7.AC panel 8.T empat uang receh 9.Digital clock
Gambar 4.16 Desain dashboard hasil pemilihan konsep
Keterangan : 1.Recliner 1 2.Recliner 2 3.Recliner 3 4.Recliner 4 5.Seatbelt lock 6.Movable headrest
Gambar 4.17 Desain front seat dan rear seat hasil pemilihan konsep
commit to user