39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Kelas II SDN 3 Bulawa
Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia dan penciptaan insaninsan terdidik dalam melanjutkan cita-cita bangsa khususnya ingin menjadikan Gorontalo sebagai daerah berbasis pendidikan. SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango yang terletak di Desa Mamungaa Timur Kecamatan Bonepantai Kabupaten Bone Bolangi berdiri di areal tanah seluas 1.615 M2 didirikan pada tahun 1945. Jika pada awalnya areal tanah yang begitu luas hanya terdapat luas bangunan 168 M2 (21 m X 8 m), dan dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran terhadap 75 orang siswa. 4.1.1
Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Perencaanan pembelajaran dan penelitian tindakan kelas sebelum masuk
pada siklus I maka diadakan obeservasi awal yang dilaksanakan pada hari selasa tanggal 12 november 2012 dari jam 07.30-08.40. adapun pelaksanaan pembelajaran dalam setiap siklus dilakukan satu kali pertemuan. Pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan pada hari selasa 18 november 2012 mulai pukul 07.30-08.40 untuk pelaksanaan tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari senin tanggal 9 desember 2012 dari jam 07.30-08.40.
39
40
4.1.2
Pelaksanaan Pembelajaran Observasi Awal Dari hasil pengamatan pada siswa yang diadakan sebelum penelitian
tindakan yaitu pada hari Selasa tanggal 12 Nopember 2012 diperoleh hal-hal sebagai berikut: - Sebagian siswa belum dapat membaca puisi dengan lafal dan selektifitas yang baik. - Sebagian siswa belum mampu membaca puisi dengan intonasi dan proses interaksi yang sangat tepat. - Sebagian siswa belum dapat mengekspresikan bacaan puisi dan melakukan kontak sosial yang baik. Dari observasi awal diketahui bahwa untuk aspek kemampuan siswa membaca puisi 40 % atau 8 orang siswa yang telah mampu, 22 % atau 5 orang siswa yang kurang mampu, dan 38 % atau 7 orang siswa yang tidak mampu. Maka kemampuan siswa membaca puisi melalui pendekatan komunikatif di Kelas II SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango belum sesuai harapan. Dari hasil yang diperoleh gambaran tentang kemampuan siswa membaca puisi di Kelas II SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango akan diupayakan mengalami peningkatan melalui pendekatan komunikatif. Untuk itu dipersiapkan segala sesuatu yang digunakan dalam pelaksanaan siklus 1, yaitu
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, Penggunaan Pendekatan Komunikatif dan lembar observasi. Di samping itu, untuk mengatasi berbagai permasalahan di atas, maka upaya-upaya yang dapat ditempuh antara lain:
41
a) Melakukan perencanaan kegiatan 1. Dalam hubungannya dengan kegiatan ini, penelitian memberikan kontribusi pemikiran terhadap para guru yang ada di SDN tersebut tentang langkahlangkah yang harus dilakukan untuk mengefektifkan rencana kegiatan pembelajaran dalam bentuk penggunaan pendekatan komunikatif, di antaranya: - Para guru harus membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Silabus Pembelajaran. -
Para guru harus merumuskan indikator pembelajaran dan target
pencapaiannya pada setiap kegiatan pembelajaran -
Para guru harus menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
berdasarkan tingkat kemampuan siswa pada jenjang pendidikan SD Kelas II. -
Para guru harus menyediakan media-media pembelajaran yang diperlukan dan berkesesuaian dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
-
Para guru harus harus dapat menentukan model pembelajaran pembelajaran yang relevan dengan rencana kegiatan yang dirumuskan.
2. Membuat Time Schedule pelaksanaan penggunaan pendekatan komunikatif pada kegiatan-kegiatan tertentu 3. Mengelompokkan siswa berdasarkan tingkat kognitivitas, efektivitas, dan keterampilan mereka. b)
Kegiatan yang harus dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung
meliputi;
42
1.
Memotivasi belajar siswa melalui penggunaan pendekatan komunikatif
2. Menerapkan strategi pembelajaran yang efektif dan kreatif 3.
Menggunakan variatif metode dalam pembelajaran dengan lebih
mengoptimalkan penggunaan pendekatan komunikatif. 4.
Menyiapkan media-media pembelajaran yang representatif hingga dapat
memotivasi siswa melalui penggunaan pendekatan komunikatif. 6.
Melakukan berbagai pertanyaan dalam bentuk dialog terahadap kegiatan
yang dilakukan siswa. 7.
Memberikan penghargaan kepada setiap siswa setelah melakukan
kegiatan yang ditugaskan. 8.
Menampung
segala
harapan
yang
diungkapkan
siswa
untuk
ditindaklanjuti pada kegiatan berikutnya. c)
Melaksanakan pengawasan dan bimbingan secara intensif terhadap seluruh
kegiatan siswa dengan lebih mengefektifkan penggunaan pendekatan komunikatif sebagai upaya menjembatani terjadinya kemampuan siswa dalam membaca puisi. d)
Melakukan analisis dan refleksi terhadap kemampuan siswa dalam membaca
puisi di Kelas II SD. e)
Membisakan siswa dapat termotivasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
terutama pada saat membaca puisi melalui pendekatan komunikatif.
43
4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I a. Tahapan Persiapan Kegiatan persiapan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 18 Nopember 2012 di Kelas II di SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Peneliti bersama guru kelas mendiskusikan rencana tindakan yang yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, yakni pada hari Selasa, 18 Nopember 2012, dan hari Selasa, 19 Nopember 2012. Pada observasi awal yang sebelumnya dilakukan peneliti, guru bersama peneliti mengukur kemampuan siswa dalam membaca puisi berdasarkan 3 (tiga) indikator yang diamati, yaitu; dapat membaca puisi dengan lafal dan pesan selektifitas yang baik, mampu membaca puisi dengan intonasi dan proses interkasi yang sangat tepat, dan dapat mengekspresikan bacaan puisi dan melakukan kontak sosial dengan baik. Berdasarkan pengukuran tersebut, peneliti bersama guru merencanakan tindakan siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut; (1) Peneliti bersama guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang membaca puisi melalui pendekatan komunikatif, yaitu dengan langkah-langkah; (a) Peneliti menjelaskan materi yang akan dipelajari; (b) Peneliti menyampaikan cara membaca puisi melalui pendekatan komunikatif; (c) Peneliti dan guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan. (2) Peneliti dan guru menyusun analisis soal dan penilaian yang merupakan program kerja guru dalam
44
melaksaankan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca puisi. (3) Peneliti bersama guru menyiapkan materi puisi yang diperlukan untuk disampaikan dalam bentuk penggunaan pendekatan komunikatif pada siswa kelas II. (4) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yakni lembar pengamatan kegiatan guru dan lembar pengamatan kegiatan siswa sebagai pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru dengan mengamati kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan membaca puisi berdasarkan indikator yang diamati, serta untuk menilai keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. b. Tahapan Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilaksanakan berlangsung selama dua kali pertemuan, yakni pada Selasa, 18 Nopember 2012, dan hari Selasa, 19 Nopember 2012, di ruangan Kelas II di SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 45 Menit. Sesuai dengan RPP yang ada pada siklus I, bahwa pembelajaran ini dilakukan oleh peneliti, dan peneliti sekaligus melakukan observasi terhadap proses pembelajaran dan wawancara kepada beberapa siswa Kelas II di SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango setelah pembelajaran berakhir. Dalam tahap ini peneliti bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan pembelajaran, sedangkan guru hanya bertindak sebagai
partisipan
pembelajaran.
pasif
yang
membantu
peneliti
mengamati
kegiatan
45
Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut: 1) sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, siswa terlebih dahulu diberi tahu tentang materi pelajaran yang diajarkan serta model pembelajaran yang akan digunakan; 2) peneliti melakukan apersepsi; 3) peneliti menjelaskan kegiatan pembelajaran tentang materi membaca puisi di Kelas II dengan menggunakan pendekatan komunikatif; 4) peneliti memberi contoh bagaimana membaca puisi yang baik; 5) peneliti meminta siswa untuk membacakan puisi di depan kelas dengan lafalz yang bagus, intonasi yang baik, serta ekspresi jiwa yang mantap saat membaca puisi; 6) peneliti memotivasi anak agar mempunyai semangat untuk belajar membaca puisi dengan menggunakan pendekatan komunikatif; 7) guru memberikan penghargaan (reward atau reinforcement) kepada siswa yang dapat membaca puisi; 8) diakhir pembelajaran, peneliti mengumumukan siswa mana yang paling bagus penampilannya dalam membaca puisi. Kegiatan pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus 1, pada pertemuan kedua (Selasa, 19 Nopember 2012), masih seperti yang dilakukan pada pertemuan pertama, hanya bagian-bagian penting saja yang diberikan penekanan atau dikembangkan. c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Siklus I Peneliti
mengamati
proses
pembelajaran
penggunaan
pendekatan
komunikatif untuk meningkatkan kemampuan membaca puisi pada siswa Kelas II di SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Pada pertemuan pertama, Selasa, 18 Nopember 2012, peneliti menyampaikan materi pelajaran tentang cara membaca
46
puisi yang baik. Setelah itu siswa diminta untuk memperhatikan penjelasan dan contoh guru serta dapat mendemonstrasikan bacaan puisi tersebut di depan kelas. Pada pertemuan kedua yaitu, hari Selasa, 26 Nopember 2012, peneliti peneliti menyampaikan kembali materi pelajaran tentang cara membaca puisi yang baik pada mata pelajaran Bahasa indonesia di Kelas II dengan lebih sempurna lagi. Setelah itu siswa diminta untuk dapat mendemonstrasikan bacaan puisi tersebut di depan kelas dengan baik. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan tersebut, diperoleh deskripsi tentang jalannya proses penggunaan pendekatan komunikatif dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa membaca puisi pada siswa Kelas II SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango sebagai berukut; 1. Sebelum mengajar, peneliti dan guru telah membuat Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan pedoman dalam mengajar. RPP tersebut sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 2. Peneliti sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui identifikasi kemampuan siswa membaca puisi dengan indikator-indikator seperti; keantusiasan siswa dalam pembelajaran, minat atau perhatian pada pembelajaran, keterlibatan dalam kegiatan pembelajaran, rasa ingin tahu pada si pembelajaran, ketekunan dalam belajar, selalu berusaha mencoba, dan aktif mengatasi tantangan yang ada dalam pembelajaran. 3. Peneliti
memotivasi
belajar
siswa
melalui
penggunaan
komunikatif agar dapat membaca puisi dengan baik di depan kelas.
pendekatan
47
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran di Kelas II SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa membaca puisi melalui penggunaan pendekatan komunikatif pada mata pelajaran Bahasa indonesia. Gambaran aktivitas siswa tersebut dalah sebagai berikut; 1. Siswa yang dapat membaca puisi dengan lafal, intonasi, dan mengekspresikan dengan baik atau sangat tepat sebesar 40 % atau 8 orang siswa, dan yang belum baik atau belum tepat sebesar 60 % atau 12 orang siswa. 2. Siswa yang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran tentang materi membaca puisi disebabkan guru menggunakan pendekatan komunikatif dan sangat menarik bagi siswa, sehingga perlu dioptimalkan. •
Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa pada Proses Pembelajaran Untuk Siklus I Adapun hasil yang dicapai pada hasil pengamatan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran untuk siklus I disajikan pada tabel berikut ini
Tabel 1: Hasil Rekapitulasi Kemampuan Siswa Membaca Puisi Melalui Pendekatan Komunikatif Pada Siklus I No. Aspek Kriteria Jumlah Persentasi Tepat 13 65 % Lafal dan 1
2
3
Pesan Selektifitas
Kurang Tepat
4
20 %
Intonasi dan Proses Interaksi
Tidak Tepat Tepat
3 12
15 % 60 %
Kurang Tepat
5
25 %
Ekspresi dan Kontak Sosial
Tidak Tepat Tepat
3 11
15 % 55 %
Kurang Tepat
6
30 %
Tidak Tepat
3
15 %
48
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa untuk aspek kemampuan siswa membaca puisi dengan lafal dan pesan selektifitas yang baik ada 65 % atau 13 orang siswa yang telah memperlihatkan sesuai kriteria sangat tepat, 20 % atau 4 orang siswa yang memperlihatkan kriteria urang tepat, dan 15 % atau 3 orang siswa yang memperlihatkan kriteria tidak tepat. Untuk aspek membaca puisi dengan intonasi dan proses interaksi, ada sekitar 60 % atau 12 orang siswa yang sudah memperlihatkan kriteria sangat tepat, 25 % atau 5 orang siswa yang memperlihatkan kriteria urang tepat, dan 15 % atau 3 orang siswa yang memperlihatkan kriteria tidak tepat. Begitu pula selanjutnya, untuk aspek mengekspresikan bacaan puisi dan melakukan kontak sosial, baru sekitar 55 % atau 11 orang siswa yang sudah memperlihatkan kriteria sangat tepat, 30 % atau 6 orang siswa yang memperlihatkan kriteria kurang tepat, dan 15 % atau 3 orang siswa yang memperlihatkan kriteria tidak tepat. Apabila dianalisis, maka persentase kemampuan siswa membaca puisi melalui pendekatan komunikatif di Kelas II SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango sudah sesuai harapan dan baik sebanyak 60 % atau 12 orang siswa, dan yang tidak mampu atau belum memiliki kemampuan sebanyak 40 % atau 8 orang siswa. Dari jurnal pengamatan diperoleh beberapa hasil pengamatan kemampuan siswa membaca puisi melalui penggunaan pendekatan komunikatif untuk siklus I sebagai berikut: - Sebagian siswa sudah dapat membaca puisi dengan lafal yang baik.
49
- Masih ada sebagian siswa yang belum mampu membaca puisi dengan intonasi yang baik. - Masih ada sebagian siswa yang belum dapat mengekspresikan bacaan puisi dengan baik. Dari hasil refleksi bersama terungkap bahwa masih ada yang perlu di tingkatkan dari cara guru melaksanakan penggunaan pendekatan komunikatif, yakni ; -
Ada siswa yang tidak memperhatikan secara baik cara guru menjelaskan dan memberikan contoh terkait dengan materi pelajaran membaca puisi
-
Guru mengalami kesulitan pada waktu membimbing siswa dalam membaca puisi di Kelas II SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango.
-
Guru belum memaksimalkan penggunaan pendekatan komunikatif.
-
Waktu tersita kepada beberapa siswa yang hasil belajarnya belum mengalami peningkatan yang signifikan dalam membaca puisi.
•
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru dalam proses Pembelajaran Siklus I Format pengamatan kegiatan belajar mencakup 24 aspek baik dari pra
pembelajaran sampai dengan penutup pembelajaran.Adapun hasil yang dicapai pada obeservasi aktifitas guru untuk siklus I disajikan pada tabel 2 berikut ini :
50
Tabel 2. Hasil Pengamatan Aktifitas guru dalam proses pembelajaran siklus I No
Indikator / Aspek yang diamati
I 1 2 II A 3 4
PRA PEMBELAJARAN Mempersiapkan siswa untuk belajar Melakukan kegiatan apersepsi KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan Materi Pembelajaran Menunjukan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahun yang lain yang relevan Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan khiraki belajar dan karakteristik siswa Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan / Strategi Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan yang akan dicapai dan karakteristik siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan Pemanfaatna Sumber Belajar / Media Pembelajaran Menggunakan media secara efektif dan efisien Menghasilkan pesan yang menarik Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar Penilaian Proses dan hasil belajar Memantau kemajuan belajar selama proses Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) Penggunaan Bahasa Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan atau tugas sebagai bahan remidial / pengayaan Total Presentase
5 6 B 7 8 9 10 11 12 C 13 14 15 D 16 17 18 E 19 20 F 21 22 III 23 24
Kualifikasi P1 P2 √ √
√ √
√
√ √
√ √
√ √ √ √
√ √ √
√
√ √ √
√ √
√ √
√ √
√
√ √
√ √
16 66,6%
15 62,5%
51
Aspek-aspek yang kurang pada guru mitra sesuai penilaian oleh pengamat antara lain : (1) menunjukan pengusaan materi pembelajaran; pada kegiatan inti dalam proses pembelajaran masih sebagian besar siswa yang tidak memahami materi karena guru lebih banyak menulis dipapan tulis. (2) mengaitkan materi dengan pengetahuan yang lain yang relevan; dalam kegiatan pembelajaran tidak mengaitkan materi dengan pengatahuan yang lain yang relecan sehingga tidak nampak pembelajaran. (3) Mengaitkan materi dengan jelas, sesuai dengan hirarki belajar dan karekteritik siswa ; hal ini terlihat pada proses pembelajaran, guru tidak menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hirarki belajar dan karakteritik siswa, sehingga siswa kurang memahami penjelasan guru. (4) Mengaitkan materi dengan realita kehidupan ; pada kegiatan pembelajaran siswa belum memahami penjelasan guru, disebabkan guru yang kurang mengaitkan materi dengan realitas kehidupan. (5) Melaksanakan pembelajaran secara runtut ; dalam pendekatan atau strategi tidak terlaksana secara runtut. (6) menguasai kelas ; guru tidak menguasai kelas, hal ini disebabkan oleh jumlah siswa yang terlalu banyak. (7) menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran ; hal ini terlihat dari proses pembelajaran siswa yang kurang bertanya tentang materi yang diajarkan. (8) menumbuhkan keceriaan atau antusisme siswa dalam belajar; tidak adanya keceriaan dan atusisme siswa dalam belajar. Adapun aspek-aspek yang kurang pada guru mitra sesuai penilaian pengamat II antara lain : (1) menunjukan penguasaan materi dalam proses pembelajaran siswa kurang memahami materi karena guru lebih banyak menulis dipapan tulis. (2) mengaitkan materi dengan pengetahuan yang lain yang relevan;
52
pada proses pembelajaran berlangsung guru tidak mengaitkan materi dengan proses pengetahuan yang lain yang relevan (3) menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hirarki belajar dan karakteritik siswa ; guru tidak menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa, sehingga siswa kurang memahami penjelasan guru. (4) mengaitkan materi dengan realitas kehidupan ; pada kegiatan pembelajaran siswa belum memahami penjelasan guru disebabkan guru yang kurang mengaitkan materi dengan realitas kehidupan. (5) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan yang akan dicapai dan karakteristik siswa ; hal ini terlihat dari kurangnya pemahaman siswa pada siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru. (6) melaksanakan pembelajaran secara runtut; dalam pendekatan atau strategi pembelajaran tidak terlaksana secara runtut. (7) menguasai kelas; guru tidak menguasai kelas, hal ini disebabkan oleh jumlah siswa yang terlalu banyak. (8) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan ; pada pelaksanaan pembelajaran guru tidak melaksanakan sesuai dengan alokasi waktu yang direncakanan disebabkan karena keadaan siswa yang ribut sehingga guru langsung memberikan tugas LKS untuk dikerjakan siswa. (9) menggunakan bahasa lisan atau tulisan secara jelas, baik dan benar; dalam penguasaan bahasa guru biasanya menggunakan bahasa daerah sehingga dalam proses pembelajaran sebahagian besar siswa tidak mengerti penjelasan guru. Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar pada siklus I sebagaimana tercantum pada tabel 2 tersebut, menunjukan bahwa pengelolaan pembelajaran yang
53
dilaksanakan guru belum memenuhi target yang diharapkan. Data perbandingan hasil pengamatan yang diperoleh guru mitra sebanyak 16 aspek atau 66,6% sedangkan peneliti mencapai 15 aspek atau 62,5% , sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masih perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya d. Tahap Analisis dan Refleksi Siklus I Berdasarkan data yang dikemukakan di atas, diperoleh gambaran hasil pelaksanaan tindakan siklus I dengan rata-rata keberhasilan guru dalam meningkatkan kemampuan siswa membaca puisi pada Siswa Kelas II di SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango melalui penggunaan pendekatan komunikatif yaitu sudah 60 % atau 12 orang siswa yang sudah baik. Selebihnya masih terdapat 40 % atau 8 orang siswa yang kemampuan siswa membaca puisinya belum meningkat. Apabila dibandingkan dengan indikator keberhasilan dalam penelitian yaitu, kemampuan siswa membaca puisi pada Siswa Kelas II di SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango mengalami perkembangan melalui penggunaan pendekatan komunikatif menjadi 80 % atau 16 orang siswa dalam kategori baik atau sangat tepat, maka hasil tindakan siklus I belum mencapai target tersebut. Dengan demikian, dari analisis ini peneliti dan guru kelas merasa bahwa hasil penelitian ini belum maksimal. Oleh sebab itu, peneliti dan guru kelas membuat perencanaan untuk melakukan tindakan pada siklus berikutnya. Beradasarkan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut, peneliti bersama guru kelas melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut; 1) agar siswa memiliki kemampuan siswa membaca puisi dengan baik, maka sebaiknya peneliti dan guru
54
kelas dapat memberikan pemanasan berupa menyanyi bersama atau bermain sambil belajar, 2) agar siswa mau memiliki motivasi belajar yang maksimal, maka sebaiknya peneliti dan guru dapat memberikan bimbingan dan petunjuk kepada siswa yang mengalami kesulitan pada saat belajar, 3) untuk memotivasi siswa agar mau belajar dengan baik yaitu dapat meningkatkan kemampuan siswa membaca puisi, maka sebaiknya peneliti dan guru dapat memberikan reward kepada siswa yang mampu membaca puisi dengan baik yang baik berupa pujian seperti; bagus sekali, baik sekali, tepat sekali, bagus, dan sebagainya ataupun dengan memberi hadiah kepada siswa yang memperoleh skor tertinggi pada kegiatan belajar tersebut. 4.1.4 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II a. Tahapan Persiapan Pada hari Senin, tanggal 30 Nopember 2012, peneliti bersama kepala sekolah dan guru kelas mengadakan diskusi. Dalam kesempatan kali ini, peneliti menyampaikan analaisis hasil observasi terhadap kemampuan membaca puisi di Kelas II di SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango yang dilakukan pada siklus II.
Peneliti
menyampaikan
berlangsungnya
proses
segala
pembelajaran
kelebihan dengan
dan
kekurangan
menggunakan
selama
pendekatan
komunikatif untuk meningkatkan kemampuan siswa membaca puisi pada siklus I. Kegiatan persiapan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Desember 2012 di Kelas II SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Peneliti bersama guru kelas mendiskusikan rencana tindakan yang akan dilakukan dalam
55
proses penelitian ini. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II akan dilaksanakan selama satu kali pertemuan, yakni pada hari selasa, 3 Desember 2012. Pada siklus II yang sebelumnya dilakukan peneliti, guru bersama peneliti mengukur kemampuan siswa membaca puisi berdasarkan 3 (tiga) indikator yang diamati, yaitu; kemampuan siswa membaca puisi dengan lafal dan pesan selektifitas yang baik, kemampuan siswa membaca puisi dengan intonasi dan proses interakti yang sangat tepat, dan kemampuan siswa mengekspresikan bacaan puisin dan melakukan kontak sosial dengan baik. Berdasarkan pengukuran tersebut, peneliti bersama guru merencanakan tindakan siklus II meliputi kegiatan sebagai berikut; (1) Peneliti bersama guru kelas merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang membaca puisi melalui pendekatan komunikatif, yaitu dengan langkah-langkah; (a) Peneliti menjelaskan materi yang akan dipelajari; (b) Peneliti menyampaikan cara membaca puisi melalui pendekatan komunikatif; (c) Peneliti dan guru kelas melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan. (2) Peneliti dan guru kelas menyusun analisis soal dan penilaian yang merupakan program kerja guru dalam melaksaankan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca puisi. (3) Peneliti bersama guru kelas menyiapkan materi puisi yang diperlukan untuk disampaikan dalam bentuk penggunaan pendekatan komunikatif pada siswa kelas II. (4) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yakni lembar pengamatan kegiatan guru dan lembar pengamatan kegiatan siswa sebagai
56
pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru dengan mengamati kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan membaca puisi berdasarkan indikator yang diamati, serta untuk menilai keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. b. Tahapan Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan berlangsung selama satukali pertemuan, yakni pada hari hari selasa 3 Desember 2012, di ruangan Kelas II di SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 Menit. Sesuai dengan RPP yang ada pada siklus I, bahwa pembelajaran ini dilakukan oleh peneliti, dan peneliti sekaligus melakukan observasi terhadap proses pembelajaran dan wawancara kepada beberapa siswa Kelas II di SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango setelah pembelajaran berakhir. Dalam tahap ini peneliti bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan pembelajaran, sedangkan guru hanya bertindak sebagai partisipan pasif yang membantu peneliti mengamati kegiatan pembelajaran. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut: 1) sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, siswa terlebih dahulu diberi tahu tentang materi pelajaran yang diajarkan serta model pembelajaran yang akan digunakan; 2) peneliti melakukan apersepsi; 3) peneliti menjelaskan kegiatan pembelajaran tentang materi membaca puisi di Kelas II dengan menggunakan pendekatan komunikatif; 4) peneliti memberi contoh bagaimana membaca puisi yang baik; 5) peneliti meminta siswa untuk membacakan puisi di depan kelas dengan lafalz
57
yang bagus, intonasi yang baik, serta ekspresi jiwa yang mantap saat membaca puisi; 6) peneliti memotivasi anak agar mempunyai semangat untuk belajar membaca puisi dengan menggunakan pendekatan komunikatif; 7) guru memberikan penghargaan (reward atau reinforcement) kepada siswa yang dapat membaca puisi; 8) diakhir pembelajaran, peneliti mengumumukan siswa mana yang paling bagus penampilannya dalam membaca puisi. Kegiatan pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus II, pada pertemuan kedua (hari Selasa, 17 Desember 2012), masih seperti yang dilakukan pada pertemuan pertama, hanya bagian-bagian penting saja yang diberikan penekanan atau dikembangkan. c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Siklus Peneliti mengamati proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan komunikatif dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa membaca puisi di Kelas II SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Pada pertemuan pertama, hari Selasa 3 Desember 2012, peneliti menyampaikan materi pelajaran tentang cara membaca puisi yang baik. Setelah itu siswa diminta untuk memperhatikan penjelasan dan contoh guru serta dapat mendemonstrasikan bacaan puisi tersebut di depan kelas. Kemudian siswa diminta untuk dapat mendemonstrasikan bacaan puisi tersebut di depan kelas dengan baik. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan tersebut, diperoleh deskripsi tentang jalannya proses penggunaan pendekatan komunikatif dalam rangka meningkatkan
58
kemampuan siswa membaca puisi Kelas II SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango sebagai berukut; 1. Sebelum mengajar, peneliti dan guru telah membuat Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan pedoman dalam mengajar. RPP tersebut sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 2. Peneliti sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui identifikasi kemampuan siswa membaca puisi dengan indikator-indikator seperti; keantusiasan siswa dalam pembelajaran, minat atau perhatian pada pembelajaran, keterlibatan dalam kegiatan pembelajaran, rasa ingin tahu pada si pembelajaran, ketekunan dalam belajar, selalu berusaha mencoba, dan aktif mengatasi tantangan yang ada dalam pembelajaran. 3. Peneliti
memotivasi
belajar
siswa
melalui
penggunaan
pendekatan
komunikatif agar dapat membaca puisi dengan baik di depan kelas. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran di Kelas II SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa membaca puisi melalui penggunaan pendekatan komunikatif pada mata pelajaran Bahasa indonesia. Gambaran aktivitas siswa tersebut dalah sebagai berikut; 1. Siswa yang dapat membaca puisi dengan lafal yang benar, mampu membaca puisi dengan intonasi yang sangat tepat, dan dapat mengekspresikan bacaan puisi dengan baik sebesar 85 % atau 17 orang siswa yang sudah baik, dan yang belum baik 17 % atau 3 orang siswa. Dari hasil tanya jawab dengan
59
salah seorang siswa yang kurang mampu membaca puisi dengan benar, diperoleh penjelasan bahwa siswa tersebut belum memiliki keberanian atau merasa malu membaca puisi di depan temannya. 2. Siswa yang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran tentang materi membaca puisi disebabkan guru menggunakan pendekatan komunikatif dan sangat menarik bagi siswa, sehingga perlu dioptimalkan. •
Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa dalam proses pembelajaran siklus II
Adapun hasil yang telah dicapai pada hasil pengamatan siswa dalam proses pembelajaran untuk siklus II disajikan pada tabel 3 berikut ini : Tabel 3 : Hasil Rekapitulasi Kemampuan Siswa Membaca Puisi Melalui Pendekatan Komunikatif Pada Siklus II No.
1
2
3
Aspek
Kriteria
Jumlah
Persentasi
Lafal dan
Tepat
18
90 %
Pesan
Kurang Tepat
2
10 %
Selektifitas
Tidak Tepat
0
0%
Intonasi dan
Tepat
17
85 %
Proses
Kurang Tepat
3
15 %
Interaksi
Tidak Tepat
0
0%
Ekspresi
Tepat
16
80 %
dan Kontak
Kurang Tepat
4
20 %
Sosial
Tidak Tepat
0
0%
Berdasarkan tabel 4.11 tersebut dapat diketahui bahwa untuk aspek kemampuan siswa membaca puisi dengan lafal dan pesan selektifitas yang baik ada 90 % atau 18 orang siswa yang telah memperlihatkan sesuai kriteria sangat tepat, 10 % atau 2 orang siswa yang memperlihatkan kriteria kurang tepat, dan 0
60
% yang memperlihatkan kriteria tidak tepat. Untuk aspek membaca puisi dengan intonasi dan proses interaksi, ada sekitar 85 % atau 17 orang siswa yang sudah memperlihatkan kriteria sangat tepat, 15 % atau 3 orang siswa yang memperlihatkan kriteria kurang tepat, dan 0 % yang memperlihatkan kriteria tidak tepat. Begitu pula selanjutnya, untuk aspek mengekspresikan bacaan puisikontak sosial , baru sekitar 80 % atau 16 orang siswa yang sudah memperlihatkan kriteria sangat tepat, 20 % atau 4 orang siswa yang memperlihatkan kriteria kurang tepat, dan 0 % yang memperlihatkan kriteria tidak tepat. Apabila dianalisis, maka persentase kemampuan siswa membaca puisi melalui pendekatan komunikatif di Kelas II SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango sudah sesuai harapan dan baik sebanyak 85 % atau 17 orang siswa, dan yang tidak mampu atau belum memiliki kemampuan sebanyak 15 % atau 3 orang siswa. Dari
jurnal
pengamatan
diperoleh
beberapa
hasil
pengamatan
kemampuan siswa membaca puisi melalui penggunaan pendekatan komunikatif untuk siklus I sebagai berikut: -
Sebagian besar siswa sudah dapat membaca puisi dengan lafal dan pesan selektifitas yang baik.
-
Sebagian besar siswa sudah mampu membaca puisi dengan intonasi da proses interaksi yang sangat tepat.
-
Sebagian besar siswa sudah dapat mengekspresikan bacaan puisi dan kontak sosial dengan baik
61
•
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Pada Proses Pembelajaran Pada Siklus II Kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus II diamati dan dinilai
dengan menggunakan lembar obeservasi yang telah disiapkan. Adapun hasil yang telah dicapai pada observasi aktifitas guru untuk siklus II disajikan pada tabel 4 berikut ini : Tabel 4. Hasil Pengamatan Aktifitas Guru dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II No
Indikator / Aspek yang diamati
I 1 2 II A 3 4
PRA PEMBELAJARAN Mempersiapkan siswa untuk belajar Melakukan kegiatan apersepsi KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan Materi Pembelajaran Menunjukan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahun yang lain yang relevan Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan khiraki belajar dan karakteristik siswa Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan / Strategi Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan yang akan dicapai dan karakteristik siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan Pemanfaatna Sumber Belajar / Media Pembelajaran Menggunakan media secara efektif dan efisien Menghasilkan pesan yang menarik Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar
5 6 B 7 8 9 10 11 12 C 13 14 15 D 16 17 18
Kualifikasi P1 P2 √ √
√ √
√ √ √
√ √ √
√
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √
√ √ √
62
E 19 20 F 21 22 III 23 24
Penilaian Proses dan hasil belajar Memantau kemajuan belajar selama proses Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) Penggunaan Bahasa Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan atau tugas sebagai bahan remidial / pengayaan Total Presentase
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
22 23 91,6% 96%
Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar siklus II sebagaimana tercantum dalam tabel 4 tersebut, menunjukan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan guru telah memenuhi targer yang diharapkan. Data perbandingan hasil pengamatan yang diperoleh guru mitra sebanyak 22 aspek atau 91,6% sedangkan peneliti mencapai aspek 96% sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya d. Tahap Analisis dan Refleksi Siklus II Berdasarkan data yang dikemukakan di atas, diperoleh gambaran hasil pelaksanaan tindakan siklus II dengan rata-rata keberhasilan guru dalam meningkatkan kemampuan siswa membaca puisi di Kelas II SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango melalui penggunaan pendekatan komunikatif yaitu sudah 85 % atau 17 orang siswa yang sudah baik. Selebihnya masih terdapat 15 % atau 5 orang siswa yang kemampuan siswa membaca puisinya belum meningkat.
63
Apabila dibandingkan dengan indikator keberhasilan dalam penelitian yaitu, kemampuan siswa membaca puisi di Kelas II SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango mengalami perkembangan melalui penggunaan pendekatan komunikatif menjadi 80 % atau 16 orang siswa dalam kategori baik atau sangat tepat, maka hasil tindakan siklus II ini sudah melampaui target tersebut. Dengan demikian, dari analisis ini peneliti dan guru kelas merasa bahwa hasil penelitian ini telah maksimal. Oleh sebab itu, peneliti dan guru tidak lagi melakukan perencanaan untuk melakukan tindakan pada siklus berikutnya. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Kegiatan penelitian tindakan kelas di Kelas II di SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango memiliki indikator kinerja; apabila minimal 80 % atau 16 orang siswa sudah memiliki kemampuan membaca puisi yang diharapkan, Berdasarkan standar tersebut, penelitian tindakan kelas ini menunjukan hasil, yaitu pada observasi awal, hanya 40 % atau 8 orang siswa yang memiliki kemampuan membaca puisi yang diharapkan, pada siklus I terjadi peningkatan manjadi 60% atau 12 orang siswa yang memiliki kemampuan membaca puisi yang diharapkan, dan pada siklus II mencapai 85 % atau 17 orang siswa yang memiliki motivasi belajar yang diharapkan. Selanjutnya berdasarkan refleksi bersama pada observasi awal, terdapat kelemahan-kelemahan seperti; sebagian siswa belum dapat membaca puisi dengan lafal yang tepat, sebagian siswa belum belum mampu membaca puisi dengan
64
intonasi yang benar, dan sebagian siswa belum dapat mengekspresikan bacaan puisi dengan baik. Untuk itu dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II telah dilaksanakan strategi pembelajaran dengan menggunakan penggunaan pendekatan komunikatif sebagai berikut. 1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Guru
memotivasi
belajar
siswa
dengan
menggunakan
penggunaan
pendekatan komunikatif 3) Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan dan mengikuti pembelajaran secara aktif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia terutama tentang materi membaca puisi melalui penggunaan pendekatan komunikatif. 4) Guru memberikan reinforcement kepada siswa yang memperlihatkan motivasi belajar yang diharapkan dan ditunjukkan dengan kemampuan membaca puisi dengan sangat tepat atau benar. Dari kegiatan tersebut maka pada siklus II terjadi perubahan yaitu meningkatnya jumlah siswa yang menunjukan kemampuan membaca puisi yang diharapkan. Meskipun terjadi peningkatan, namun masih ada kelemahankelemahan ,yaitu; -
Masih ada sebagian kecil siswa yang belum mencapai kriteria membaca puisi sesuai yang diharapkan
-
Belum optimalnya penggunaan pendekatan komunikatif oleh guru
65
Untuk itu pada siklus II dilakukan kegiatan-kegiatan berikut sebagai upaya perbaikan terhadap kelemahan yang dialami, yaitu; a. Guru mengoptimalkan penggunaan pendekatan komunikatif b. Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan dan mengikuti pembelajaran secara aktif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang materi membaca puisi melalui penggunaan pendekatan komunikatif, c. Guru memberikan penguatan positif bagi siswa yang memperlihatkan kemampuan membaca puisi yang diharapkan dan memberikan penguatan negatif kepada siswa yang tidak memiliki kemampuan membaca puisi secara maksimal. Dari pelaksanaan kegiatan tersebut, maka hasil yang diperoleh adalah meningkatnya
rata-rata
persentase
jumlah
siswa
yang
memperlihatkan
kemampuan siswa dalam membaca puisi yang diharapkan yaitu dari 40 % atau 8 orang siswa menjadi 85 % atau 17 orang siswa. Secara keseluruhan peningkatan ini telah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yatu 80 %, sehingganya peneliti tidak melanjutkan ke siklus yang ketiga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tebel 5 berikut ini;
66
Tabel 5 Analisis Kemampuan Siswa Membaca Puisi Sejak Observasi Awal, Siklus I, dan Siklus II Hasil Capaian Lafal dan Pesan Intonasi dan Proses Ekspresi dan Kontak Sosial Rata-rata Selektifitas Interaksi Tindakan Kurang Tidak Kurang Tidak Kurang Tidak Kurang Tidak Mampu Mampu Mampu Mampu Mampu mampu Mampu mampu Mampu mampu Mampu mampu Kegiatan
No
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % 1
Observasi Awal
2
3
9
%
4
20 7 35
40
4
20
8
40
35
5
25
8
40 24 40 13 22 23
38
Siklus I
13 65
4
20 3 15 12 60
5
25
3
15 11 55
6
30
3
15 36 60 15 25
9
15
Siklus II
18 90
2
10 0
3
15
0
0
4
20
0
0 51 85
0
0
17 85
7
% Jlh % Jlh % Jlh
45
0
8
Jlh
16 80
9
Berdasarkan analisis motivasi belajar siswa sejak Observasi Awal, Siklus I, dan Siklus II, terlihat masih ada 3 orang siswa yang tidak mampu membacakan puisi dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang baik, sehingga diupayakan mengoptimalkan penerapan langkah-langkah penggunaan pendekatan komunikatif sangat diperlukan. Dari hasil yang dicapai pada siklus kedua, maka dapat disimpulkan hipotesis penelitian tindakan yang menyatakan bahwa: ”jika guru menggunakan pendekatan komunikatif, maka kemampuan membaca puisi pada siswa Kelas II di SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango dapat di kembangkan dan ditingkatkan.
15