30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan mengelompokkan bangun ruang sederhana melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas 1 SDN 4 Bulango Ulu Kecamatan Bulango Ulu Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini telah berlangsung dalam dua siklus pembelajaran. Siklus I dilaksanakan pada hari senin tanggal 19 November 2012 dan siklus II dilaksanakan pada hari selasa tanggal 4 Desember 2012. Adapun alokasi waktu yang digunakan untuk setiap siklus yaitu 2 jam pelajaran atau 2 x 35 menit. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada RPP sebagaimana terdapat pada lampiran. 1.1.1
Hasil Tindakan Siklus I a). Persiapan
Pada tahap persiapan ini perlu dilakukan oleh peneliti adalah : 1. Melakukan observasi awal lokasi penelitian. 2. Meminta surat pengantar dari UNG 3. Meminta rekomendasi kesediaan sekolah untuk dijadikan sebagai lokasi pusat peneltian. 4. Guru menyusun langkah-langkah pembelajaran mengenal dan mengelompokkan bangun ruang sederhana. 5.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
6.
Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
31
7.
Menyusun instrument penilaian
8.
Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian.
b). Pelaksanaan Tindakan Prosedur pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut : 1. Siswa dikenalkan dengan benda-benda bangun ruang sederhana. 2. Siswa diberikan penjelasan cara mengelompokkan bangun ruang sederhana yang sejenis. 3. Guru menggunakan media bangun ruang sederhana yang nyata untuk membantu dan membimbing siswa dalam mengenal benda-benda bangun sederhana yang ada disekitar mereka. 4. Siswa diberikan contoh mengelompokkan bangun ruang sederhana yang sejenis. 5. Salah satu siswa diminta untuk mengelompokkan bangun ruang sederhana di depan kelas dengan menggunakan media bangun ruang. 6. Tanya jawab tentang materi yang telah dijelaskan. 7. Siswa diberikan latihan soal. 8. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan guru. 9. Guru memeriksa hasil latihan yang dikerjakan siswa. 10. Guru menyimpulkan hasil pekerjaan siswa.
32
c). Pemantaun dan Evaluasi 1). Hasil Observasi Kegiatan Guru Observasi kegiatan guru dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : kesiapan ruang alat dan media pembelajaran, menumbuhkan motivasi siswa dengan cara mengajukan pertanyaan, memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, menjelaskan materi dengan jelas dan singkat, memberikan contoh soal, memberikan kesempatan kepada siswa menjawab soal, menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media, melakukan tanya jawab, memberi latihan kepada siswa, memberi kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan latihan dipapan tulis, melibatkan siswa dalam pemanfaatan media, merespon positif partisipasi siswa, menguasai kelas, melakukan refleksi, memberi evaluasi. Hasil observasi kegiatan guru yang dimaksud, dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 60. 2). Hasil Observasi Kegiatan Siswa Observasi kegiatan siswa ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dalam kegiatan apersepsi, memperhatikan intisari materi yang dijelaskan oleh guru, menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru disaat menjelaskan materi, bertanya tentang materi yang belum dimengerti, mencatat latihan yang diberikan guru, mengerjakan latihan yang diberikan guru,
33
memanfaatkan media pembelajaran yang disediakan guru, membuat kesimpulan, mencatat rangkuman, mengisi evaluasi. Hasil observasi kegiatan siswa yang dimaksud dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 62. 3). Pengamatan kegiatan Siswa Data dalam penelitian diperoleh dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan pengamat berupa indikator kemampuan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran siklus I dengan materi mengelompokkan bangun ruang sederhana. Aspek kemampuan siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 : Hasil Pengamatan Kemampuan Siswa Pada Siklus I Porsentase Aspek Yang Diamati Jumlah (%) Mampu 6 50 Ketepatan mengelompokkan bangun ruang sederhana
Kurang Mampu
4
33
Tidak Mampu
2
16
Dari data hasil pengamatan kriteria kemampuan siswa pada siklus I yang diamati oleh peneliti dan pengamat terlihat tabel 4.1 menunjukkan kemampuan siswa selama menjalani proses pembelajaran belum mencapai apa yang diharapkan hal ini dapat dilihat dari ketepatan mengelompokkan bangun ruang sederhana terdapat 2 siswa tidak mampu atau 16% dan 4 siswa atau 33% kurang mampu, sementara kriteria mampu hanya mencapai 50%. Hasil observasi kemampuan siswa mengelompokkan bangun ruang sederhana selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 58.
34
4). Hasil Pemantauan dan Evaluasi a. Hasil Pemantauan Kegiatan Guru Data dalam penelitian diperoleh dari pengamatan yang dilakukan oleh
pengamat
berupa
kegiatan
guru
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran siklus I. Kegiatan guru diamati pada siklus terdiri dari 16 aspek. Adapun hasil pengamatan dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2 : Hasil Pantauan Kegiatan Guru pada Siklus I Kriteria Jumlah Aspek % Sangat baik
2
12
Baik
9
56
Cukup
3
19
Kurang
2
12
Dari data hasil pemantauan kegiatan siswa pada siklus 1 yang diberikan oleh pengamat sebagaimana terlihat pada Tabel 4.2 menunjukkan kegiatan guru yang mencapai kriteria sangat baik sebesar 12%, kriteria baik sebesar 56%, dan kriteria cukup sebesar 19%, sementara kriteria kurang sebesar 12%. Berdasarkan porsentase yang diperoleh terlihat bahwa dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan masih terdapat beberapa kekurangan guru dalam mengajar. Kekurangan yang dimaksud adalah 3 aspek penilaian yang masih cukup dan 2 aspek penilaian yang kurang. Oleh karena itu perlu di optimalkan pada siklus berikutnya. Hasil pemantauan kegiatan guru dimaksud, selanjutnya dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 60.
35
b. Hasil Pemantauan Kegiatan Siswa Data penilaian diperoleh dari pemantauan yang dilakukan oleh pengamat berupa kegiatan siswa dalam pembelajaran siklus I. Kegiatan siswa yang diamati pada siklus I terdiridari 10 aspek. Adapun hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 : Tabel Pantauan Kegiatan Siswa Pada Siklus I Kriteria Jumlah Aspek Porsentase (%) Sangat baik
2
20%
Baik
5
50%
Cukup
1
20%
Kurang
1
10%
Dari data pengamatan siswa pada siklus 1 yang diberikan oleh pengamat sebagaimana terlihat pada tabel 4.3 menunjukkan kegiatan siswa yang mencapai kriteria sangat baik sebesar 20%, kriteria baik sebesar 50%, dan kriteria cukup sebesar 20%, serta kriteria kurang sebesar 10%. Berdasarkan porsentase yang diperoleh terlihat bahwa dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan masih terdapat beberapa kekurangan dalam mengajar. Kekurangan yang dimaksud terdapat I aspek nilai yang cukup dan I aspek dinilai masih kurang. Oleh karena itu perlu dioptimalkan pada siklus berikutnya. Hasil pemantauan kegiatan siswa dimaksud, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 62. c. Hasil Evaluasi Kemampuan Siswa Siklus I Skor evaluasi kemampuan siswa dalam penelitian ini diperoleh dari tes yang diberikan diakhir pembelajaran dengan standar ketuntasan
36
minimal 65. Evaluasi dilakukan lisan pada akhir pertemuan dengan menggunakan soal sebagaimana terdapat pada lampiran 2 halaman 54. Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh nilai siswa sebagaimana diuraikan pada tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4 Hasil Evaluasi Kemampuan Siswa Pada Siklus I Persentase Capaian Kriteria Jumlah Siswa % Tuntas 5 41,6 Tidak Tuntas
7
58,3
Dari uraian pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa pada siklus I yang mencapai kriteria ketuntasan sebanyak 5 siswa atau 41,6% dan yang belum mencapai kriteria ketuntasan sebanyak 7 siswa atau 58,3%. dihubungkan dengan indikator keberhasilan penelitian yang menetapkan minimal 75% siswa memperoleh nilai minimal 65, berarti indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan belum tercapai. Hasil evaluasi kemampuan siswa selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 64. d). Analisis dan Refleksi Pendekatan kontekstual dalam penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar kemampuan mengelompokkan bangun ruang sederhana pada siswa kelas I SDN 4 Bulango Ulu Kecamatan Bulango Ulu Kabupaten Bone Bolango meningkat. Mengacu pada hasil refleksi dengan guru mitra menunjukkan bahwa aspek kegiatan guru yang belim optimal meliputi : 1) Penggunaan media yang kurang menarik.
37
2) Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa belum dilakukan secara optimal. 3) Siswa masih mengalami kesulitan dalam mengelompokkan bangun ruang sederhana. 4) Penguasaan kelas masih kurang, sehingga pembelajaran lebih banyak di dominasi oleh siswa tertentu. 5) Penyimpulan dan refleksi materi kurang optimal. Selanjutnya, menyangkut observasi kemampuan siswa selama pembelajaran, aspek-aspek yang belum optimal yaitu kemampuan mengelompokkan bangun ruang sederhana yang masih tidak mampu dan kurang mampu. Menyangkut hasil evaluasi kemampuan siswa, dari 12 siswa yang dikenai tindakan hanya 5 siswa atau 41,6% yang tuntas, sedangkan 7 siswa atau 58,3% tidak tuntas, atau memperoleh nilai kurang dari 65. Setelah mengetahui kualitas pembelajaran dan capaian hasil. Oleh karena itu harus dilanjutkan dan disempurnakan pada siklus berikutnya, yakni siklus II. 4.1.2 Hasil Tindakan Siklus II 1. Persiapan Pada tahap persiapan pada siklus II ini sama seperti pada siklus I, tetapi pada siklus II langkah-langkah pembelajaran dalam mengelompokkan bangun ruang sederhana dan Rencana Pelaksanaan
38
Pembelajaran lebih dimantapkan dan terarah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar yang optimal. 2. Pelaksanaan Tindakan Prosedur pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sama dengan siklus I, tetapi pada siklus II siswa lebih dibimbing dan diarahkan dalam mengelompkkan bangun ruang sederhana melalui pendekatan kontekstual. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. 3. Pemantauan dan Evaluasi a. Hasil Observasi Kegiatan Guru Observasi kegiatan guru dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : kesiapan ruang alat dan media pembelajaran, menumbuhkan motivasi siswa dengan cara mengajukan pertanyaan, memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, menjelaskan materi dengan jelas dan singkat, memberikan contoh soal, memberikan kesempatan kepada siswa menjawab soal, menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media, melakukan tanya jawab, memberi latihan kepada siswa, memberi kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan latihan dipapan tulis, melibatkan siswa dalam pemanfaatan media, merespon positif partisipasi siswa, menguasai kelas, melakukan refleksi, memberi evaluasi. Hasil observasi kegiatan guru yang dimaksud, dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 78.
39
b. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Observasi kegiatan siswa ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dalam kegiatan apersepsi, memperhatikan intisari materi yang dijelaskan oleh guru, menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru disaat menjelaskan materi, bertanya tentang materi yang belum dimengerti, mencatat latihan yang diberikan guru, mengerjakan latihan yang diberikan guru, memanfaatkan media pembelajaran yang disediakan guru, membuat kesimpulan, mencatat rangkuman, mengisi evaluasi. Hasil observasi kegiatan siswa yang dimaksud dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 80. c. Tahap Kemampuan Siswa Pada Siklus II Pengamatan kemampuan siswa mengacu pada 1 indikator yang dinilai yaitu ketepatan mengelompokkan bangun ruang sederhana. Berdasarkan indikator yang diamati diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut.
No
Tabel 4.5 Hasil Observasi Kemampuan Siswa Siklus II Porsentase Aspek Yang Diamati Jumlah (%) Ketepatan
mampu
9
75
mengelompokkan
Kurang mampu
2
16
1
8,3
bangun ruang sederhana Tidak mampu
Dari data hasil pengamatan kemampuan siswa pada siklus II sebagimana terlihat pada tabel 4.5 menunjukkan kemampuan siswa selama menjalani proses pembelajaran telah mencapai apa yang diharapkan, hal
40
ini dapat dilihat dari ketepatan mengelompokkan bangun ruang sederhana terdapat 9 siswa atau 75% yang berada pada kriteria mampu. Dapat dilihat pada tabel 4.5 porsentase capaian pada siklus II ini lebih meningkat dibanding pada siklus I. Hasil observasi kemampuan siswa mengelompokkan bangun ruang sederhana dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 76. d. Tahap Pemantauan dan Evaluasi 1. Pantauan Kegiatan Guru Pada Siklus II Data dalam penelitian diperoleh dari pengamatan yang dilakukan oleh pengamat berupa kegiatan guru melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II yang terdiri dari 16 aspek. Adapun hasil pengamatan kegiatan guru dimaksud dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini. Tabel 4.6 : Hasil Pantauan Kegiatan Guru Pada Siklus II Porsentase capaian Kriteria Jumlah Aspek (%) Sangat Baik
11
68, 8 %
Baik
5
31,2 %
Cukup
-
-
Kurang
-
-
Dari data hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus II yang diberikan oleh pengamat sebagaimana terlihat pada tabel 4.6 menunjukkan kegiatan guru yang mencapai kriteria sangat baik sebesar 68,8%, dan kriteria baik 31,2%, sementara kriteria cukup dan kurang tidak ada lagi. Persentase ini lebih meningkat dibandingkan pada siklus I.
41
Hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus II selengkapnya terdapat pada lampiran 10 halaman 78. 2. Pantauan Kegiatan Siswa Pada Siklus II Data dalam penelitian diperoleh dari pengamatan yang dilakukan terhadap kegiatan siswa dalam pembelajaran siklus II yang terdiri dari 10 aspek. Adapun hasil pengamatan kegiatan siswa dimaksud dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini. Tabel 4.7 : Hasil Pantauan Siswa Pada Siklus II Porsentase capaian Kriteria Jumlah Aspek (%) Sangat Baik
8
80%
Baik
2
20%
Cukup
-
-
Kurang
-
-
Dari data hasil pengamatan kegiatan siswa pada siswa siklus II yang diberikan oleh pengamat sebagaimana terlihat pada tabel 4.7 menunjukkan kegiatan siswa yang mencapai kriteria sangat baik sebesar 80%, dan kriteria baik 20%, sementara kriteria cukup dan kurang tidak ada lagi. Porsentase ini lebih meningkat dibandingkan pada siklus I. Hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus II selengkapnya terdapat pada lampiran 11 halaman 80. 3. Hasil Evaluasi Kemampuan Siswa Siklus II Skor evaluasi kemampuan siswa dalam penelitian ini diperoleh dari tes yang diberikan diakhir pembelajaran dengan standar ketuntasan minimal 65. Evaluasi dilakukan tes lisan pada akhir pertemuan dengan menggunakan
42
soal sebagaimana terdapat pada lampiran 8 halaman 74. Berdasarkan hasil evaluasi dengan menggunakan soal sebagaimana diuraikan pada tabel 4.9 berikut. Tabel 4.9 : Hasil Evaluasi Kemampuan Siswa Pada Siklus II Persentase Capaian Kriteria Jumlah Siswa % Tuntas 10 83,3 Tidak Tuntas
2
16,6
Dari uraian pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa siswa yang tuntas dan dikatakan mampu sebanyak 10 siswa atau 83,3%. Dihubungkan dengan indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan yaitu 75% siswa memperoleh nilai minimal 65, berarti indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan telah tercapai. Hasil evaluasi kemampuan siswa yang dimaksud, dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 82. 4. Analisis dan Refleksi Siklus II Siklus II dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari siklus sebelumnya, yaitu siklus I. Siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki aspek-aspek yang belum mencapai kriteria ketuntasan atau belum terlaksana denagn baik pada siklus I. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diperoleh bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya, yaitu sebesar 80% kegiatan siswa terlaksana dengan sangat baik sementara 20% terlaksana dengan kriteria baik. Kemampuan siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Dimana pada siklus II aspek ketepatan lebih meningkat dari pada
43
siklus I. Pada siklus I aspek ketepatan mengelompokkan bangun ruang sederahana dari 50% menjadi 75%. Hasil evaluasi pada siklus II terjadi peningkatan. Ketuntasan pada siklus I adalah 5 siswa dari 12 siswa atau 41,6% meningkat pada siklus II menjadi 10 siswa atau 83,3 % dari 12 siswa yang dikenakan tindakan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan telah berhasil dan tidak diperlukan lagi siklus berikutnya. 4.2 Pembahasan Pembahasan dalam penelitian ini diarahkan untuk membahas peningkatan kualitas pembelajaran dari siklus I dan siklus II. Pembahasan diarahkan untuk membahas peningkatan kemampuan mengelompokkan bangun ruang sederhana yang menjadi fokus utama dilakukan penelitian tindakan kelas ini. Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran mengelompokkan bangun ruang sederhana mampu meningkatkan kemampuan siswa kelas 1 SDN 4 Bulango Ulu Kecamatan Bulango Ulu Kabupatebn Bone Bolango. Dengan demikian, maka hipotesis tindakan kelas yang dirumuskan yaitu
”Jika
digunakan
pendekatan
kontekstual
maka
kemampuan
mengelompokkan bangun ruang sederhana pada siswa kelas I SDN Bulango Ulu Kecamatan Bulango Ulu Kabupaten Bone Bolango meningkat”, telah terbukti dan diterima. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh penulis dalam kapasitas sebagai mahasiswa pendidikan dasar (PGSD), maka secara otomatis PTK ini
44
dilakukan pada siswa kelas I SDN 4 Bulango Ulu Kecamatan Bulango Ulu Kabupaten Bone Bolango dengan suatu harapan setelah selesai penulisan ini akan memberi nilai tambah utamanya penulis sendiri. Dengan demikian peningkatan hasil
belajar
siswa
dalam
pembelajaran
mengelompokkan bangun ruang
sederhana
matematika salah satu
khususnya
dalam
caranya
dengan
menggunakan pendekatan kontekstual dalam melaksanakan pembelajaran.