42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 8 Tilongkabila Kabupaten
Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena dianggap sangat strategis, mudah dijangkau dan peneliti juga merupakan salah satu guru di sekolah ini. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II yang berjumlah 28 orang siswa. Adapun fokus penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan melalui model round table . 4.1.1 Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini sebelum masuk pada siklus I terlebih dahulu dilakukan observasi awal yang dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2013 sejak pukul 08.00 – 10.00 wita. Tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober pada pukul 07.15 – 9.45 Wita, sedangkan tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada tanggal 21 November 2013. 4.1.2 Hasil Observasi Awal Observasi awal dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2013. Dari hasil observasi awal yang dilakukan peneliti pada siswa kelas II SDN 8 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango diketahui bahwa dari 28 siswa masih banyak yang belum memahami bentuk huruf, siswa kurang perhatian dalam menerima palajaran, kurangnya keahlian siswa saat pembelajaran berlangsung serta hasil presentase belajar siswa rendah. Jumlah siswa yang mampu untuk menulis
42
43
permulaan saat dilakukan tes awal nampak bahwa siswa yang mampu menulis permulaan ditinjau dari indikator ketepatan, keterbacaan dan ejaan hanya berjumlah 8 orang (26.6%), siswa yang kurang mampu berjumlah 10 orang (35.7%) dan siswa yang tidak mampu berjumlah 10 orang (35.7%). Sehubungan dengan rendahnya kemampuan siswa menulis permulaan, maka peneliti melaksanakan tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran round table untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas II SDN 8 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango dalam menulis permulaan. 4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I siswa kelas II SDN 8 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango yang dikenai tindakan hadir seluruhnya dan mengikuti kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia. Tindakan kelas siklus I dilaksanakan tanggal 29 Oktober 2013 yang mengacu pada prosedur penelitian yang meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi, dan tahap analisis dan refleksi. a. Tahap Persiapan Pada tahap perencanaan ini yang dilakukan peneliti terlebih dahulu yakni: 1) Mendiskusikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan bersama teman sejawat sebagai observer. 2) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khusus tentang menulis permulaan di
44
kelas II SD yang akan disampaikan kepada siswa melalui penggunaan metode round table. 3) Peneliti merancang pembelajaran dengan menggunakan metode round table dan membuat instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas seperti lembar penilaian kegiatan siswa dan kegiatan guru serta lembar evaluasi pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, peneliti melaksanakan proses pembelajaran yang mengacu pada Rencana Proses Pembelajaran (RPP) yang sudah disusun peneliti dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut. 1) Pada mulanya peneliti membuka kegiatan pembelajaran dengan memberikan salam kepada siswa. 2) Mengatur tempat duduk siswa, mengabsen dan berdoa. 3) Peneliti memberikan apersepsi untuk merangsang siswa masuk pada kompetensi yang akan diajarkan. 4) Pada kegiatan inti pelaksanaan tindakan kelas, peneliti menjelaskan materi tentang menulis kalimat sederhana yang didiktekan dengan menggunakan huruf bersambung. 5) Peneliti menjelaskan langkah-langkah menyalin huruf tegak bersambung. 6) Saat akan menerapkan model pembelajaran round table terlebih dahulu peneliti membagi siswa menjadi beberapa tim yang terdiri dari 4-5 orang. 7) Peneliti membacakan 1 kalimat sederhana kepada masing-masing tim, dan membagikan 1 lembar kertas.
45
8) Setelah masing-masing kelompok mendapatkan kertas, peneliti memintakan siswa untuk menulis kalimat sederhana yang didiktekan dengan huruf tegak bersambung yang rapi dan dapat terbaca. 9) Saat proses pembelajaran berlangsung, peneliti juga mengarahkan siswa menulis kalimat sederhana dengan huruf tegak bersambung secara bergantian searah jarum jam. 10) Guru mitra dan peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil kerja siswa dan memberikan pujian kepada siswa yang mampu untuk menyalin huruf tegak bersambung. 11) Pada kegiatan akhir, peneliti membuat kesimpulan dari materi yang di ajarkan dan memberi motivasi siswa untuk mengulangi kembali materi pelajaran di rumah. 12) Peneliti melakukan evaluasi dan kegiatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran ditutup. c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi 1) Pemantauan dan Evaluasi Kemampuan Siswa Pengamatan kemampuan siswa dilakukan oleh guru mitra dan peneliti. Berdasarkan data hasil pemantauan dan evaluasi dapat dijelaskan bahwa dari 28 siswa yang mampu untuk menulis permulaan huruf tegak bersambung berjumlah 16 orang (57%), siswa yang kurang mampu untuk menulis permulaan huruf tegak bersambung berjumlah 9 orang (32%) dan siswa yang tidak mampu menulis permulaan huruf tegak bersambung masih berjumlah 3 orang (11%).
46
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus I No 1.
2.
3.
4.
Aspek yang Dinilai Ketepatan
Keterbacaan
Ejaan
Keaktifan Dalam Kelompok
Kriteria
Jumlah
Persentase
Keterangan
Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu Mampu
16 9
57 32
3
11
16 9
57 32
3
11
16 9
57 32
3
11
16
57
Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas
Kurang Mampu Tidak Mampu
9
32
3
11
Belum Tuntas Belum Tuntas
2) Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran Siklus I Berdasarkan pengamatan hasil kegiatan belajar mengajar pada siklus I dapat dijelaskan bahwa kegiatan peneliti dalam menerapkan model pembelajaran round table untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan pada siswa kelas II SDN 8 Tilonagkabila Kabupaten Bone Bolango berjalan dengan baik, walaupun masih terdapat beberapa aspek yang belum terlaksana dengan baik. Dari 24 aspek kegiatan guru yang diamati semuanya dapat dilaksanakan. Dari hasil pemantauan yang dilaksanakan oleh pengamat I dan II nampak bahwa semua aspek terlaksana.
47
d. Tahap Analisis Data dan Refleksi Dari hasil pengamatan dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan tindakan kelas akan dilanjutkan pada tindakan kelas siklus II karena dari hasil pengamatan kemampuan siswa dalam menulis permulaan melalui model pembelajaran round table mengalami peningkatan yakni terdapat 16 siswa (57%) walaupun masih terdapat 12 orang (43%) yang belum mampu. Masih terdapat 12 siswa (43%) yang belum mampu karena tulisan siswa kurang tepat, agak sulit untuk dibaca dan ejaannya belum sempurna. kelihatan Sehubungan dengan ketercapaian hasil pelaksanaan tindakan kelas siklus I maka direkomendasikan beberapa hal yakni (1) guru harus lebih menguasai kelas, (2) guru harus melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan, (4) guru harus lebih merespon positif paratisipasi siswa, (5) guru harus memperhatikan siswa yang belum dapat menulis permulaan kalimat tegak bersambung dengan memberikan bimbingan dan arahan. (6) guru harus menggabungkan siswa yang sudah mampu menulis huruf tegak bersambung dan yang belum mampu agar dapat memotivasi siswa yang belum mampu. Berangkat dari hasil capaian di atas maka penelitian ini akan dilanjutkan pada siklus II karena belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yakni minimal 75% siswa kelas II SDN 8 Tilongkabila yang dikenai tindakan mampu menulis permulaan 4.1.2 Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II Kegiatan pelaksanaan tindakan siklus II merupakan tindakan lanjutan dari kegiatan tindakan kelas siklus I berdasarkan pada hasil refleksi terhadap proses
48
pembelajaran dan hasil belajar siswa. Tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada tanggal 21 November 2013 yang meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi, dan tahap analisis dan refleksi. a. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ini yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut. 1) Peneliti tetap mendiskusikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan bersama guru mitra sebagai observer. 2) Pada kegiatan ini peneliti juga merancang pembelajaran dengan menggunakan metode round table. 3) Peneliti menyediakan lembar penilaian kegiatan siswa dan kegiatan guru serta lembar evaluasi pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, peneliti juga melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang termuat dalam Rencana Proses Pembelajaran (RPP) yang meliputi. 1) Pelaksanaan tindakan diawali dengan membuka kegiatan pembelajaran dengan memberikan salam kepada siswa 2) Mengatur tempat duduk siswa, mengabsen dan berdoa. 3) Merangsang siswa masuk pada kompetensi yang akan diajarkan maka peneliti melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. 4) Setelah kegiatan awal dilaksanakan kemudian peneliti menjelaskan materi tentang menulis kalimat sederhana yang didiktekan dengan menggunakan huruf bersambung.
49
5) Peneliti menjelaskan langkah-langkah menyalin huruf tegak bersambung. 6) Untuk masuk pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model round table, terlebih dahulu peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. 7) Peneliti membacakan 1 kalimat sederhana kepada masing-masing tim, dan membagikan 1 lembar kertas. 8) Setelah masing-masing kelompok mendapatkan kertas, peneliti memintakan siswa untuk menulis kalimat sederhana yang didiktekan dengan huruf tegak bersambung yang rapi dan dapat terbaca. 9) Untuk
dapat
meningkatkan
kemampuan
siswa maka dalam
proses
pembelajaran, peneliti membimbing siswa yang belum mampu menulis permulaan huruf tegak bersambung sehingga jumlah siswa yang mampu mengalami peningkatan. 10) Pada kegiatan akhir, peneliti membuat kesimpulan dari materi yang di ajarkan dan tetap memberikan motivasi bagi siswa untuk mengulangi kembali materi pelajaran di rumah agar lebih baik dalam menulis permulaan. c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi 1) Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kemampuan Siswa Pada tahap ini nampak peningkatan kemampuan menulis permulaan yakni terdapat 23 siswa (82%) yang mampu, siswa yang kurang mampu untuk menulis permulaan huruf tegak bersambung berjumlah 5 orang (18%) dan siswa yang tidak mampu menulis permulaan huruf tegak bersambung tidak ada lagi.
50
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus II No 1.
2.
3.
4.
Aspek yang Dinilai Ketepatan
Keterbacaan
Ejaan
Keaktifan Dalam Kelompok
Kriteria
Jumlah
Persentase
Keterangan
Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu Mampu
23 5
82 18
0
0
23 5
82 18
0
0
23 5
82 18
0
0
23
82
Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas
Kurang Mampu Tidak Mampu
5
18
0
0
Belum Tuntas Belum Tuntas
2) Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Guru Berdasarkan hasil pengamatan hasil kegiatan belajar mengajar pada siklus II diketahui bahwa kemampuan menulis permulaan pada siswa kelas II SDN 8 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango mengalami peningkatan hal ini disebabkan karena dalam proses pembelajaran guru lebih menguasai kelas, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan, dan kegiatan belajar mengajar nampak lebih hidup karena siswa dan guru berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran.
51
Dari hasil pelaksanaan pembelajaran siklus II nampak bahwa dari 24 aspek kegiatan guru yang diamati semuanya dapat dilaksanakan dengan lebih baik. d. Tahap Analisis Data dan Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa pelaksanaan tindakan kelas sudah selesai karena kemampuan siswa dalam menulis permulaan melalui model pembelajaran round table mengalami peningkatan dan telah mencapai indikator kinerja yakni terdapat 23 siswa (82%) yang mampu walaupun masih terdapat 5 orang (18%) yang belum mampu. Sehubungan dengan ketercapaian hasil pelaksanaan tindakan kelas siklus II maka direkomendasikan beberapa hal yakni guru harus tetap memberikan latihan dan bimbingan kepada siswa melalui tugas rumah agar siswa dapat meningkatkan kemampuannya menulis permulaan kata/kalimat dengan huruf tegak bersambung. 4.2
Pembahasan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan
menulis permulaan melalui model pembelajaran tipe round table pada siswa kelas II SDN 8 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango yang dilaksanakan dalam dua siklus memberikan dampak yang baik pada peningkatan kemampuan siswa. Pada tindakan kelas siklus I diketahui bahwa kegiatan guru yang terdiri dari
24 aspek yang diamati semuanya dapat dilaksanakan walaupun masih
terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan lagi. Sedangkan dari hasil pengamatan kemampuan siswa nanpak bahwa bahwa dari 28 siswa yang mampu
52
untuk menulis permulaan huruf tegak bersambung berjumlah 16 orang (57%), siswa yang kurang mampu untuk menulis permulaan huruf tegak bersambung berjumlah 9 orang (32%) dan siswa yang tidak mampu menulis permulaan huruf tegak bersambung masih berjumlah 3 orang (11%). Hasil capaian kemampuan siswa dalam menulis permulaan pada tindakan kelas siklus I ini masih dilanjutkan pada siklus II karena belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yakni keberhasilan tindakan kelas jika minimal 75% siswa kelas II SDN 8 Tilongkabila yang dikenai tindakan mampu menulis permulaan. Dari hasil pelaksanaan tindakan kelas siklus II ternyata memberikan dampak yang lebih baik lagi pada peningkatnan kemampuan menulis permulaan siswa kelas II SDN 8 Tilongkabila. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan guru nampak bahwa dari 24 kegiatan yang diamati dalam proses penerapan model pembelajaran tipe round table semuanya dapat dilaksanakan dengan baik. Sedangkan dari hasil pengamatan kemampuan siswa nampak bahwa dari 28 siswa yang mampu untuk menulis permulaan huruf tegak bersambung meningkat menjadi 23 siswa (82%) yang mampu, siswa yang kurang mampu untuk menulis permulaan huruf tegak bersambung berjumlah 5 orang (18%) dan siswa yang tidak mampu menulis permulaan huruf tegak bersambung tidak ada lagi. Berdasarkan
hasil
pelaksanaan
tindakan
peningkatan kemampuan menulis permulaan
kelas
nampak
bahwa
melalui metode pembelajaran
kooperatif tipe round table pada siswa kelas II SDN 8 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango meningkat dari 16 orang siswa atau 75% menjadi 23 orang siswa
53
atau 82% dari 28 siswa. Jadi dari hasil pelaksanaan tindakan kelas dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan 7 orang siswa atau 25 % . Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan yang mengatakan “Jika digunakan metode Round Table maka kemampuan menulis permulaan pada siswa kelas II SDN 8 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango akan meningkat” dapat diterima.