BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1.1. Sejarah Perusahaan Hotel pasarbaru jakarta merupakan salah satu hotel yang tergabung dalam grup alia hotel. Hotel Alia grup yang pertama dibangun adalah Hotel Senen Indah, yang dibuka secara resmi pada tahun 1974. Terletak di daerah strategis dengan pusat kota membuat perkembangan hotel senen indah begitu cepat. Berselang semakin suksesnya hotel Senen Indah maka pada tahun berikutnya sekitar tahun 1980 alia Grup Hotel mulai melebarkan sayapnya yaitu dengan berdirinya Hotel Kalisma, dan hotel ini merupakan salah satu bukti keberhasilan Aliansi Alia di Indonesia, khususnya Jakarta. Melanjutkan kemajuan yang begitu signifikan, maka hotel alia grup kembali melebarkan pangsa pasarnya dengan dibangun berbagai macam hotel, seperti Hotel Pasar Baru, Hotel Alma, Hotel Alia Pasar Baru, Alia Cikini, Hotel Gren Alia Prapatan Alia Matraman, dan
Hotel
GrenAliaCikini. Hotel pasar baru sendiri berdiri pada tahun 1989, awalnya mungkin butuh waktu yang lama untuk membuat hotel pasarbaru paling tidak untuk dikenal. Namun dibawah pimpinan bapak faisal hotel pasarbaru melesat menjadi primadona dikawasan pertokoan Passer baroe (pasar baru), disamping tempatnya yang berada tepat di jantung kota Jakarta, dan hanya 2 menit berjalan kaki ke komplek perbelanjaan terkenal Passer baroe (pasar baru). yang tidak dapat
47 8
48
dipungkiri menjadi daya tarik wisatawan asal luar kota maupun asing. Kemudian jarak tempuh menuju bandara international "Soekarno - Hatta". yang lumayan cukup dekat yaitu sekitar ± 30 menit membuat hotel pasar baru menjadi salah satu pilihan yang cukup diperhitungkan. Hotel pasarbaru juga dekat dengan gedung instansi pemerintahan, lalu dekat dengan stasiun kereta api “Gambir”, masjid terbesar seasia tenggara yaitu masjid istiqlal, gereja kartedral, Bank, serta berada tepat di seberang gedung kesenian Jakarta. Membuat hotel pasarbaru memiliki tempat tersendiri bagi para tamu hotel. 4.1.2. Fasilitas Hotel PasarBaru 1. Restaurant 24 jam Hotel pasarbaru dilengkapi dengan restaurant yang beroperasi hingga 24 jam, sehingga dapat memberikan kepuasan bagi customer dalam hal kuliner. Menu-menu yang ditawarkan berbagai macam dan yang pasti halal. 2. Ruang breakfast/ruang serba guna Ruang breakfast/ruang serba guna juga terdapat dihotel pasarbaru, ruang tersebut jika waktu pagi hari pada hari senin-sabtu dibuka mulai pukul 06.00 – 09.30 wib, namun jika hari minggu dibuka mulai pukul 06.00 – 10.00. apabila ruangan tersebut tidak digunakan untuk breakfast, maka ruangan tersebut dapat beralih fungsi menjadi ruangan meeting ataupun serba guna lainnya.
49
3. Laundry Dihotel pasarbaru Jakarta ini juga terdapat fasilitas laundry, ditengah semakin pesatnya kesibukan seseorang, hotel pasarbaru menawarkan fasilitas penunjang yang sangat bermanfaat, laundry sangat dibutuhkan oleh tamu hotel yang telah melalui perjalanan jauh kemudian pakaiannya tidak rapi/kotor. 4. Faksimili 24 jam Untuk urusan surat menyurat hotel pasarbaru memiliki fasilitas yang sangat membantu, ditengah sibuknya pekerjaan dan harus berpacu dengan waktu untuk mengirimkan surat. Fasilitas ini cukup membantu jikalau ada pengunjung ingin mengirim fax ke luar. 5. Taksi 24 jam Ditengah mobilitas seseorang yang padat hotel pasarbaru memiliki fasilitas yang mempermudah mobilitas seseorang, taksi dihotel ini bukan taksitaksi pada umumnya yang sering ada dijalan-jalan ibukota. Taksi hotel ini merupakan kendaraan yang dimiliki oleh pribadi dan dipergunakan sebagai angkutan hotel. Yang pasti dengan adanya taksi tersebut pengunjung tidak perlu khawatir dengan keamanan yang diberikan. 6. Area parkir Ditengah hiruk pikuknya kota Jakarta lahan pun menjadi harga yang sangat
mahal.
Hotel
pasar
baru
mempunyai
kebijakan
dengan
menyediakan area parkir yang cukup luas bagi customer yang membawa kendaraan pribadi, dan customer pun tidak perlu khawatir dengan
50
keamanan yang tersedia. Karena area tersebut diawasi 24 jam oleh security yang berjaga, sehingga customer dapat dengan nyaman beristirahat. 7. Jenis-jenis kamar & fasilitasnya a) Executive Keluarga
: -
Semua dengan air panas dan mandi air dingin
-
TV Berwarna dengan Saluran Lokal dan Internasional
b) Keluarga
-
Penyejuk udara
-
Telepon
-
Kulkas
-
Akses internet gratis.
: -
Semua dengan air panas dan mandi air dingin
-
TV Berwarna dengan Saluran Lokal dan Internasional
-
Penyejuk udara
-
Telepon
-
Kulkas
-
Akses internet gratis.
51
c) Eksekutif
: -
Semua dengan air panas dan mandi air dingin
-
TV Berwarna dengan Saluran Lokal dan Internasional
d) Superior
-
Penyejuk udara
-
Telepon
-
Kulkas
-
Akses internet gratis.
: -
Semua dengan air panas dan mandi air dingin
-
TV Berwarna dengan Saluran Lokal dan Internasional
e) Standar Plus
-
Penyejuk udara
-
Telepon
-
Kulkas
-
Akses internet gratis.
: -
Semua dengan air panas dan mandi air dingin
-
TV Berwarna dengan Saluran Lokal dan Internasional
52
-
Penyejuk udara
-
Telepon
-
Kulkas
f) Standard
: -
Semua dengan air panas dan mandi air dingin
-
TV Berwarna dengan Saluran Lokal dan Internasional
-
Penyejuk udara
-
Telepon
-
Kulkas
8. Daftar Harga Sewa Kamar Room Type
Currency
Rate
Standard Standard Plus Superior Executive Family Executive Family
Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah
390.000 400.000 480.000 505.000 560.000
Special Week-End Rates (Saturday and Sunday only) 340.000 350.000 410.000 435.000 510.000
Rupiah
605.000
555.000
9. Wifi Gratis Dimasa kini gadget sangat berkembang pesat, bahkan sudah menjadi kebutuhan hidup bagi seseorang. Mengetahui akan hal itu hotel pasarbaru memiliki kebijakan lain, yaitu dengan disediakannya jaringan wifi bagi pengunjung.
53
Namun wifi gratis tersebut hanya terdapat pada restaurant, loby area dan ruangan breakfast/ruang serba guna. Fasilitas tersebut diharapkan dapat digunakan customer untuk menambah kenyamanan pengunjung agar nyaman berada diruangan tersebut. 4.1.3. Visi dan Misi 4.1.3.1.Visi Menjadi pioneer (Pelopor dan terdepan) hotel yang berbasis syariah islam terbaik di Indonesia 4.1.3.2. Misi 1. Menjadikan Hotel pasarbaru tujuan untuk keluarga yang berkunjung di jakarta dengan lokasi yang strategis dan harga yang terjangkau 2. Menjadikan hotel pasarbaru, hotel tujuan untuk para pengusaha yang memiliki pangsa pasar di jakarta dengan lokasi yang strategis serta harga yang terjangkau 3. Memberikan kepuasan kepada para pengunjung hotel dengan melakukan pelayanan yang terbaik
54
4.1.4. Struktur Organisasi Struktur Organisasi Hotel Pasar Baru
Direksi
Accounting Manager
Accounting
Operational Manager
Rest. Attd.
Front Office
Bell Boy
House Keeper
Room Boy
Hotel pasar baru dipimpin oleh direksi yang bernama bapak faisal, disana terdapat divisi accounting yang bertugas memeriksa semua data atau persoalan administrasi dan uang pemasukan yang didapat hotel pasar baru, kemudian Operational manager bertugas sebagai pimpinan operasional hotel pasar baru, semua divisi yang dibawahi oleh operational manager wajib melaporkan segala kegiatan kerjanya kepada operational manager dapat berupa tulisan (Log book) atau pun secara lisan. Lalu operasional hotel pasar baru meliputi front office yang bertugas sebagai penerima tamu yang ingin menginap, restaurant bertugas mempromosikan dan melayani pengunjung yang ingin memesan makanan dan
55
minuman dengan sigap , Bellboy bertugas merapihkan atau menyiapkan kamar yang telah kosong untuk digunakan kembali, Housekeeper bertugas mengecek kesiapan kamar yang telah dikerjakan oleh bellboy kemudian menjadi pengawas disaat manajer operasional tidak ada. 4.1.5. Deskriptif Operasional Hotel pasar baru jakarta bergerak dibidang pelayanan jasa hotel dan restaurant dengan fokus pada service oriented. Kenyamanan dan kepuasan konsumen menjadi pusat perhatian manajemen dan karyawan. Kepuasan konsumen akan sangat menentukan tingkat hunian hotel karena konsumen atau pelanggan yang datang kembali ke hotel untuk kedua kalinya atau ketiga kalinya dan seterusnya merupakan aset yang paling berharga karena pada akhirnya akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan hotel itu sendiri. Sebagai hotel yang mengusung konsep syariah, hotel pasarbaru membidik publik dari kalangan muslim, namun tidak menutup kemungkinan untuk tamu hotel yang non muslim. Oleh karena itu, hotel pasar baru memiliki peraturan yang mendasar yaitu tidak diperkenankan bagi tamu hotel yang berlainan jenis masuk kedalam kamar hotel tanpa memiliki ikatan suami dan istri. 4.1.6. Situasional Hotel pasarbaru yang berada diarea strategis pusat kota membuat hotel tersebut menjadi pilihan dalam hal hunian tamu. Hotel pasarbaru disekelilingi oleh pusat pemerintahan, tempat rekreasi (monas & dufan), stasiun (senen, juanda, dan gambir), lalu hiburan malam (diskotik), kuliner, serta tak jauh pula dari pusat perbelanjaan tanah abang membuat hotel tersebut dihuni oleh type customer
56
pedagang dari berbagai daerah yang ingin berbelanja disekitar pasarbaru ataupun tanah abang, serta PNS daerah yang sedang mengadakan acara di pusat-pusat pemerintahan. Para penghuni hotel menjadikan hotel pasarbaru sebagai hotel transit mereka dikarenakan berbagai macam alasan tersendiri. 4.2.
Hasil Penelitian Bagian ini merupakan deskripsi dan analisis terhadap hasil penelitian yang
merupakan proses pengolahan data dan informasi berdasarkan data primer maupun data sekunder yang peneliti peroleh dengan menggunakan teknik analisis data dan juga teknik pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data primer yang peneliti peroleh adalah dengan cara wawancara dengan beberapa narasumber yang dipilih berdasarkan karakteristik kebutuhan informasi masing-masing. Dalam hal ini jumlah narasumber ada 5 (Lima) orang, yaitu : Andy Irawaty Operational Mannager, Hilmi selaku Staff Front Office sebagai perwakilan dari divisi Front Office, Ely Suherli salah satu karyawan divisi F&B, Ade Harris selaku housekeeper, dan H.Andi selaku Customer Hotel Pasarbaru. 4.2.1. Nilai yang dibangun oleh Hotel Pasarbaru Setelah tahap asumsi dasar, nilai merupakan tahap selanjutnya dari elemen-elemen budaya organisasi. Nilai - nilai organisasi bertujuan memberikan pemahaman dasar kepada pegawai tentang suatu budaya organisasi yang terdapat pada suatu perusahaan agar pegawai tersebut Memahami makna dari visi hotel pasar baru yaitu menjadi pioneer (pelopor dan terdepan) hotel yang berbasis islam terbaik diindonesia. Nilai-nilai organisasi yang ada antar perusahaan berbeda-beda
57
satu dengan yang lainnya, faktor yang membuat berbeda terletak pada visi misi berdirinya organisasi tersebut sehingga dalam penerapan pekerjaan kesehariannya mengikuti pula pada visi misi itu. Seperti yang diungkapkan oleh Andi Irawaty, Operational Manager Hotel Pasarbaru : “Yang saya tahu nilai-nilai yang ada dihotel ini diantaranya meliputi sopan santun, ketaatan, kedisiplinan dan kerjasama.” Adapun makna dari penerapan nilai-nilai organisasi pada masing-masing perusahaan berbeda pula, makna nilai sopan santun yang ada dihotel pasar baru diungkapkan oleh ibu andi irawaty sebagai berikut: “Makna nilai sopan santun adalah agar para pegawai dapat dengan sendirinya memahami bahwa harus bersikap sopan santun karena bagaimanapun juga tingkat kepuasan pelanggan dapat dimulai dari sopan santunnya para pegawai , sehingga membuat nyaman dan betah berada disini.” Nilai sopan santun yang berlaku dihotel pasarbaru memang diterapkan kepada karyawan, namun nilai sopan santun tersebut membutuhkan landasan hukum yang kuat berupa peraturan perusahaan, karena nilai sopan santun yang ada memang belum menjadi aturan yang baku. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Nilai sopan santun tidak tertulis dalam peraturan perusahaan, namun nilai tersebut selalu ditanamkan kekaryawan, karna memang hotel merupakan produk jasa, jadi untuk mendapatkan kepuasan pelanggan, semua harus sopan dan santun terhadap tamu.”
58
Hal tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Bapak Hilmi selaku petugas front office hotel pasar baru yang mengungkapkan bahwa : “nilai sopan santun tidak ada yah, itu hanya standar pelayanan jasa yang harusnya sudah dipahami masing-masing pekerja.” Dalam penerapannya setiap hari,pada jam kerja para petugas yang bersangkutan telah menjalani nilai sopan santun. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : ” Misalnya petugas front office, setiap menerima tamu harus mengucapkan salam, lalu petugas bell boy setiap ada tamu yang baru datang menggunakan mobil, bell boy langsung sigap membantu mengangkat
barang
bawaan
tamu
tersebut,
kemudiian
saat
mengantarkan tamu kekamarnya harus mengucapkan kata”mari pak/bu saya antar.” Senada dengan apa yang diungkapkan oleh ibu andi irawaty, petugas front office yaitu bapak hilmi membenarkan apa yang diungkapkan tersebut : “Contoh penerapan nilai sopan santun saya dan teman-teman dari divisi front office dengan mengucapkan salam kepada setiap tamu yang akan menyewa kamar maupun yang hanya bertanya saja, pokoknya keramahan harus di tingkatkan agar pelanggan tamu hotel merasa nyaman.“ Perusahaan memiliki caranya sendiri untuk mengimplementasikan nilai sopan santun. Seperti yang dilakukan oleh hotel pasar baru, memiliki cara
59
tersendiri dalam menerapkan nlai sopan santun. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Untuk menerapkan nilai kesopan santunan perusahaan telah melakukan cara-cara diantaranya telah menempelkan himbauanhimbauan ke divisi masing-masing pegawai tentang tata cara penerimaan tamu atau mengucapkan salam. Kemudian saya sering menulis di buku log book tentang perihal tersebut.” Apa yang diungkapkan oleh ibu andi irawaty sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh bapak hilmi, selaku petugas front office . seperti yang diungkapkan kepada peneliti bahwa: “Yang saya tahu perusahaan melakukan cara-caranya dengan membuat himbauan-himbauan dimeja kerja saya, kemudian biasanya sih operational manager menuliskan di buku log book tentang himbauan lainnya.” Setiap divisi yang terlibat mempunyai perannya masing-masing. Nilai sopan santun yang ada juga berbeda satu divisi dengan yang lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Setiap divisi memang memiliki caranya yang berbeda, namun orientasinya pada kepuasan pelangan” Nilai sopan santun harus dijalankan oleh karyawan, jika tidak dijalankan sanksi sudah menanti didepan mata. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty :
60
“sanksi sopan santun paling-paling saya yang akan menegurnya secara langsung, dan saya akan mengevaluasi, dengan cara meminta informasi dari teman sepekerjaan atau atasan pegawai tersebut, apakah pegawai tersebut sudah berubah lebih baik atau belum.” masih diungkapkan oleh bapak hilmi, sanksi yang diterapkan kepada pekerja diantaranya: “kalau urusan sanksi, dulu awal masuk kerja saya pernah ditegur oleh OM (Operational Manager), gara-gara saya tidak mengetahui prosedur awalnya bagaimana, kalau sekarang saya sudah paham betul harus bagaimana dahulu bertindak jika ada tamu.” Nilai Ketaatan memiliki makna bahwa dalam membuat kebijakan perusahaan harus memiliki karyawan yang taat, agar kebijakan perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuan dari perusahaan. Seperti yang diungkapkan oleh ibu andi irawaty : “makna dari ketaatan supaya semua kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh manajemen dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.” Nilai ketaatan yang diterapkan sudah terdapat dalam peraturan perusahaan, nilai tersebut harus dipahami dan dijalankan oleh pekerja, mulai dari pertama kali bergabung dengan hotel pasarbaru, hingga selesai perjanjian kontrak kerjanya. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Nilai ketaatan tertulis dalam peraturan, didalam surat perjanjian kerja, berisi bahwa pekerja berkewajiban mentaati tata tertib yang berlaku diperusahaan.”
61
Seperti yang diungkapkan oleh bapak ade harris selaku house keeper menjelaskan tentang nilai ketaatan yang ada dihotel pasarbaru: “Nilai Ketaatan itu ada dalam surat perjanjian kerja, jadi kami selaku pekerja memang sudah selayaknya mentaati peraturan-peraturan yang ada.” Penerapan nilai ketaatan diwajibkan bagi pekerja dalam bentuk yang sudah diatur dalam peraturan perusahaan. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Contohnya saat karyawan tidak hadir karna sakit, esok harinya diwajibkan melampirkan surat keterangan dokter.” Contoh penerapan nilai yang diungkapkan oleh bapak ade harris selaku house keeper yang ada dihotel pasar baru diantaranya: “Banyak yah kalau soal ketaatan pada perusahaan, misalnya pada saat kerja kita wajib mengenakan seragam perusahaan, lalu bekerja sebaik-baiknya, kemudian jika tidak masuk memberi info ke OM(Operational Manager), jika tidak masuk disebabkan karna sakit yah aturan disini sih harus membawa surat keterangan sakit dari dokter.” Cara yang dilakukan oleh pasarbaru dalam penerapan nilai ketaatan dilakukan melalui surat perjanjian kerja, surat perjanjian tersebut harus dijalankan oleh masing-masing pekerja. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty :
62
“Nilai ketaatan yang yang diterapkan diantaranya melalui surat perjanjian kerja, disana dijelaskan bahwa pekerja wajib mentaati peraturan dan tata tertib perusahaan.” Sejalan dengan yang diungkapkan oleh ibu andi irawaty, bapak ade harris mengungkapkan tentang cara perusahaan menerapkan nilai ketaatan yang ada dihotel pasar baru seperti : “Pada saat saya melakukan penandatanganan surat perjanjian kerja , disana terdapat point yang berisi tentang pekerja yang harus mentaati peraturan dan tata tertib yang ada dihotel pasarbaru” Dibalik semua divisi yang mempunyai peran masing-masing dihotel pasarbaru, ketaatan adalah hal yang harus ditaati bersama-sama seluruh pekerja tanpa terkecuali, semua sudah diatur melalui surat perjanjian kerja yang disetujui oleh pekerja itu sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Semua divisi yang ada dihotel ini memiliki nilai ketaatan yang sama antar divisi nya. Intinya semua wajib mengikuti peraturan dan tatatertib perusahaan tanpa terkecuali.” Nilai ketaatan yang ada dihotel pasar baru memiliki landasan yang kuat berupa
surat
perjanjian,
sehingga
dalam
implementasinya
jika
terjadi
ketidaksesuaian maka hotel pasar baru dapat memberikan sanksi yang sesuai dengan pelanggaran yang terjadi. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Sangsinya bermacam-macam, misalnya pertama teguran lisan, kemudian jika masih berbuat tidak baik, akan diberikan SP-1, jika
63
kembali berbuat tidak baik akan diberikan hukuman berupa SP-2 dan selanjutnya SP-3 atau pemecatan.” Sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh bapak ade harris, bahwa memang sanksi-sanksi yang diterapkan sesuai dengan kelalaian apa yang dibuat: “Untuk ketaatan Hotel pasar baru ini memiliki sanksi yang berlainan, dulu saya pernah hanya ditergur secara lisan saja, tidak sampai di SP, karena memang pelanggaran yang saya lakukan tidak terlalu parah. Tapi tergantung tingkat pelanggarannya sebesar apa.” Nilai Kedisiplinan yang dianut memiliki makna yang baik untuk pekerja itu sendiri, nilai kedisiplinan diharapkan dapat terbawa dalam kehidupan keseharian pekerja, baik dirumah maupun didunia kerja. Seperti yang diungkapkan oleh ibu andi irawaty : “makna dari kedisiplinan adalah agar karyawan lebih menghargai waktu.” Nilai kedisiplinan sangat jelas terdapat dalam peraturan perusahaan, dalam peraturan perusahaan yang disetujui oleh pekerja sebagai pihak ke 2 , dan perusahaan sebagai pihak ke 1. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Nilai kedisiplinan tertulis dalam peraturan perusahaan, perihal ini tercantum
dalam
surat
perjanjian
kerja
antar
pekerja
dan
perusahaan.” Penerapan nilai kedisiplinan dilakukan mulai sejak karyawan hadir dalam jam kerja operasional perusahaan. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty :
64
“Pekerja diwajibkan datang 10 menit lebih awal dari jam kerjanya” Sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh ibu andy irawaty, bapak Hilmi juga mengungkapkan hal yang sama dengan beliau, bahwa agar tidak terjadi keterlambatan yang akan berpengaruh pada penilaian pekerja itu sendiri maka pekerja diwajibkan hadir lebih cepat: “Lalu Salah satu contoh kedisiplinan pada saat jam masuk kerja, kami harus masuk lebih awal , kalau tidak salah 5 atau 10 menit lebih awal. Kalau saya sebagai pekerja sih, ikut saja peraturan yang ada, selama hak saya dibayarkan dengan pas.” Hotel pasarbaru memiliki cara untuk menerapkan nilai kedisiplinan melalui 2 cara. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Diterapkannya melalui surat perjanjian yang mengatur tentang jam kerja karyawan dan saya biasanya menuliskan di log book tentang masalah kedisplinan.” Cara-cara yang dilakukan oleh hotel pasarbaru diharapkan dapat membentuk pekerja yang tepat waktu dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Seperti yang diungkapkan oleh bapak hilmi selaku petugas front office, beliau berpendapat bahwa cara-cara yang dilakukan hotel pasarbaru belum begitu efektif: “kemudian Strategi untuk meningkatkan kedisiplinan yang dilakukan manager saya (ibu Andi Irawaty) yang paling sering yaitu dengan menulis dibuku log book, lalu biasanya beliau memanggil pekerja yang
bermasalah
tentang
kedisiplinan
ke
ruangannya
untuk
ditanyakan kenapa sering telat atau sebagainya, menurut saya
65
kedisiplinan harus bersumber dari diri pekerja itu sendiri, jadi mau dihukum seperti apa kalau orangnya gak mau berubah yah susah jadinya, mudah-mudahan hotel ini punya cara yang efektif.” Nilai kedisiplinan yang ditentukan oleh hotel pasar baru wajib dilaksanakan, namun dalam penerapannya masing – masing divisi berbeda. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Kalau untuk masalah jam kerja antar divisi berbeda, misalkan divisi f&b masuk kerja jam 6:00, lalu divisi housekeeping,front office, room boy dan bell boy masuk kerja jam 7:00, tapi semua nya harus hadir lebih awal 10 menit dari jam operasional mereka.” Petugas bagian f&b sependapat tentang jam kerja masing-masing divisi yang berbeda namun memiliki kesamaan pada jadwal hadir yang diterapkan oleh hotel pasarbaru seperti yang diungkapkan oleh bapak hilmi: “lalu kedisiplinan Kalau yang sama , mungkin sama aturannya , yaitu harus datang 10 menit lebih awal, tapi kalau berbeda dengan divisi lain memang iya, misalnya jam operasional f&b lebih cepat 1jam dari divisi lain yang ada.” Hotel pasarbaru menerapkan sanksi bagi yang melanggar seperti sanksi nilai kedisiplinan serupa dengan sanksi untuk nilai ketaatan yang berlaku. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Sama yah seperti nilai ketaatan yang tadi dibahas, Sangsinya pertama teguran lisan, kemudian jika masih berbuat tidak baik, akan
66
diberikan SP-1, jika kembali berbuat tidak baik akan diberikan hukuman berupa SP-2 dan selanjutnya SP-3 atau pemecatan.” Kerjasama merupakan nilai terakhir yang ada dihotel pasarbaru, makna nilai kerjasama pada dasarnya agar lingkungan kerja yang ada dihotel pasar baru selalu dalam kondisi kondusif. Seperti yang diungkapkan oleh ibu andi irawaty : “Menimbulkan sikap kekeluargaan dilingkungan kerja, sehingga menimbulkan lingkungan kerja yang kondusif pula.” Kerjasama merupakan suatu kata kerja yang yang melibatkan orang lebih dari satu untuk melaksanakannya, nilai kerjasama yang ditanamkan ke pekerja dapat membuat pekerja menjauhkan sifat individualisme, namun sayang hotel pasar baru belum mempunyai landasan yang dapat ditaati oleh pekerja dalam hal nilai kerjasama Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Nilai kerjasama memang tidak tertulis dalam peraturan perusahaan, tapi saya berharap setiap karyawan memiliki nilai tersebut, karna dalam bekerja memang harus ada kerja sama antar pekerja, agar kerjaan yang ada terasa ringan.” Nilai kerjasama yang ada dihotel pasarbaru dalam penerapannya bersifat fleksibel, yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Misalnya divisi f&b dalam jam Pelayanan breakfast kekurangan orang akibat salah seorang pekerja tidak masuk, maka saya akan meminta ke divisi lain yang sedang senggang untuk meng-cover-nya. Atau pada saat tamu rombongan tiba, dan room boy yang ada
67
kesusahan dalam mengangkat dan memindahkan barang bawaan tamu, maka divisi yang lain pun bisa memmbantu.” Sama halnya petugas f&b yaitu ibu ely suherli berpendapat serupa : “Kalau didivisi saya yang paling sering adalah ketika jam breakfast ada pekerja yang tidak masuk, maka ibu andi selaku OM(Operational Manager)akan menyuruh houseman atau divisi lainnya untuk membantu sampai jam breakfast selesai.” Cara yang digunakan hotel pasarbaru dalam menerapkan nilai tersebut dilakukan oleh ibu andi irawaty selaku Operational Manager, beliau yang mengatur perlu atau tidaknya divisi lain untuk diperbantukan. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “saya sendiri yang mengkoordinasikan antar divisi, awalnya divisi yang sedang sibuk menginformasikan kesaya, lalu saya mengambil keputusan untuk menyuruh divisi yang senggang untuk membantu.” Masing-masing divisi yang ada memiliki kewajiban yang sama, yaitu selalu siap jika divisi yang lain sedang kesusahan, maka pekerja yang santai akan membantu. Semua itu dilakukan agar kepuasan pelanggan terpenuhi. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Sama yah, pokoknya semua divisi yang ada disini harus saling membantu, jangan sampai kawannya kesusahan kemudian yang lain hanya menonton saja.”
68
Agar setiap pekerja mampu bekerja sama dengan baik, maka diperlukan control dan sanksi, agar kerjasama yang ditanamkan dapat berjalan dengan baik. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Yang pasti saya akan mengevaluasi kinerja pekerja tersebut, jika tidak dapat bekerja sama saya akan menegurnya, kemudian yah ancaman paling berat pemecatan.” Dalam menerapkan nilai-nilai budaya organisasi tidak jarang terjadi penyimpangan yang terjadi dilapangan. Hal tersebut terjadi karena para pekerja tidak benar-benar mendalami maksud dari nilai-nilai tersebut apa lagi untuk menjalankannya. Begitu pula yang terjadi dihotel pasarbaru, apabila sedang dalam pengawasan manajemen maka hasil yang didapatkan pun sangat baik, namun apabila manajemen tidak memperhatikan, maka hasilnya pun berbeda. Para pekerja tidak memiliki control diri untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dengan sendirinya. Maka tidak hanya diperlukan pengawasan, namun harus diberikan pembangunan karakter yang kuat agar pekerja dapat menjalankannya sepenuh hati. 4.2.2. Norma yang dibangun oleh Hotel Pasarbaru Dimana pun kita berada baik dilingkungan terkecil yaitu keluarga, atau yang luas seperti masyarakat, sekolah, komunitas, ataupun perusahaan memiliki norma-norma yang berbeda. Namun satu hal yang sama, setiap norma yang berlaku dimasing-masing tempat merupakan suatu hal yang berorientasikan kepada hal-hal yang positif. Seperti halnya hotel pasarbaru yang memiliki norma-
69
norma yang diterapkan pada perusahaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan ibu Andi Irawaty dalam wawancara dengan penulis, ” Norma yang ada dihotel ini cukup baik, mulai dari norma kesusilaan dan norma agama, semuanya tidak ada yang aneh-aneh, semua berjalan sebagai mana mestinya, apalagi kalau urusan agama, karna memang dari awal berdirinya hotel ini, bapak faisal (selaku pemilik hotel) ingin membangun hotel yang berbasis syariah. Jadi dalam penerapannya kami menerapkan prinsip-prinsip islami pula.” Makna norma kesusilaan yang ada dihotel pasarbaru adalah control bagi individu itu sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh ibu andi irawaty : “Untuk menjaga sikap atau tingkah laku dari pekerja yang ada dihotel pasarbaru.” Norma kesusilaan yang ada dihotel pasarbaru tidak ada dalam bentuk peraturan perusahaan atau bentuk tertulis lainnya. Norma tersebut tumbuh dengan sendirinya karena doktrin dari sang pendiri yang ingin memiliki hotel berbasis syariah. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Untuk saat ini memang tidak tertulis dalam peraturan perusahaan, seharusnya sih ada, agar tidak hanya menjadi himbauan, tapi menjadi peraturan yang baku.” Memisahkan antara kaum laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim adalah salah satu contoh penerapan norma yang dilakukan oleh hotel pasarbaru Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty :
70
“Hal yang paling simple adalah dengan dipisahkannya ruang locker antara perempuan dan laki-laki, perusahaan memisahkan locker tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.” Norma kesusilaan yang diterapkan hotel pasarbaru sangat didukung oleh ibu ely suherli, beliau sangat setuju tentang norma kesusilaan yang ada, karena beliau dapat bergaul dengan nyaman sesama wanita. Seperti yang diungkapkan ibu eli suherli: “Saya sangat senang yah dengan di pisahkan locker laki-laki dan
perempuan, jadi saya bisa bergaul atau bercengkrama dengan sesama wanita, tanpa adanya fitnah, kalau digabung dengan laki-laki wah bahaya nanti, bisa-bisa fitnah terus yang ada.” Menyadari bahwa prinsip-prinsip islami yang diterapkan, maka hotel pasarbaru berusaha agar terjadi sinkronisasi atas ide awal hingga tindakan yang berlaku. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Dengan
membuat
himbauan
ataupun
larangan,
diharapkan
himbauan tersebut tidak hanya untuk dibaca tetapi juga wajiib diterapkan.” Norma kesusilaan berlaku disetiap divisi, setiap karyawan pada masing masing divisi diwajibkan menjaga etika dalam bergaul dalam kesehariannya. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Norma kesusilaan setiap divisi sama, semua harus menjaga etika mereka dalam bergaul, mana yang muhrim, mana yang bukan muhrimnya.”
71
Sanksi yang diterapkan hotel pasarbaru bersifat tegas, perusahaan tidak ingin bermain-main dengan hukuman norma kesusilaan agar para pekerja memahami tujuan perusahaan, dan agar visi perusahaan tidak hanya menjadi sebuah visi yang tidak mampu dijangkau, namun dapat diterapkan dan diwujudkan. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Untuk norma kesusilaan aturan kami disini sangat baku, apa bila ada karyawan yang melanggar norma kesusilaan hukumannya langsung PHK, tidak peduli status karyawan tersebut karyawan tetap atau karyawan kontrak.” Setelah norma kesusilaan yang ada, hotel pasarbaru juga memiliki norma agama yang berlaku, norma agama memang bersifat lebih individu, dalam norma agama diajarkan nilai-nilai kebaikan dalam agama apapun yang diyakini. Untuk menjadikan hotel pasarbaru berbasis syariah maka norma agama memang sejalan dengan cita-cita berdirinya hotel pasarbaru. Seperti yang diungkapkan oleh ibu andi irawaty : “Makna norma tersebut sejalan dengan cita-cita pak faisal yaitu mendirikan hotel yang berbasis syariah, maka dalam pelaksanaannya prinsip-prinsip agama lah yang dipakai.” Seperti yang telah diduga, norma agama merupakan norma yang bersifat individu maka tidak dapat seseorang melarang kebebasan tersebut. Termasuk perusahaan dalam norma agama perusahaan memberikan kebebasan pada pekerja dalam hal melaksanakan ibadah, namun dibutuhkan kesadaran dari pekerja agar
72
kewajiban-kewajibannya tidak terlantar. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Norma agama tidak tertulis, mungkin karna bersifat individu dan intern.” Dihotel pasarbaru karyawan benar-benar dapat tenang dalam beribadah, karyawan tidak perlu khawatir dalam melaksanakan beribadah, karna hotel pasarbaru memberikan kebebasan penuh bagi pekerja untuk beribadah.Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Perusahaan membebaskan karyawan untuk melaksanakan ibadah sholat jumat kepada laki-laki pada saat jam kerja.” Hal sependapat juga dikatakan oleh bapak ade harris, beliau sangat menghargai aturan hotel pasarbaru yang membebaskan para pekerja dalam beribadah. Seperti yang diungkapkan oleh bapak ade harris: “Ini yang saya suka dari hotel ini, saya diberikan kebebasan dalam beribadah, misalnya dalam sholat jumat atau sholat ied sekali pun, walaupun sedang dalam jam kerja.” Dalam penerapan norma agama bisa dibilang tidak ada hal yang formal atau sistematis, dikarenakan memang norma agama lebih kearah hubungan manusia dengan tuhannya. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Caranya melalui media lisan saja yah, tidak terlalu formal.” Setiap divisi yang ada dihotel pasarbaru diberikan kebebasan dalam melaksanakan ibadah, contoh yang nyata bagi laki-laki divisi apapun
73
dipersilahkan meninggalkan pekerjaannya sejenak untuk melakukan sholat jumat, Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Sama yah, bagi divisi apapun jika panggilan beribadah sudah ada, perusahaan tidak menghalanginya, akan tetapi harus menyelesaikan pekerjaan pokoknya dahulu.” Norma agama merupakan suatu norma yang bersifat individu dan intern, maka dalam hal sanksi yang diberikan kembali lagi ke individu itu sendiri.. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Kalau norma agama yah itu saya kembalikan kepada masing-masing pekerja saja, karena mereka pasti sudah tahu akibatnya masingmasing. Kecuali mencuri loh yahh.. hukumannya langsung pemecatan dan jika merugikan perusahaan dapat kita proses ke ranah hukum (diserahkan kekepolisian).”
4.2.3. Artifak yang digunakan untuk membangun Corporate Culture Dalam membangun corporate culture diperlukan elemen-elemen dasar yang diterapkan diperusahaan. Tahap kesadaran dari empat elemen utama budaya organisasi yang paling tinggi adalah artifak. Didalam artifak diantaranya terdapat tingkah laku dan perlakuan individu, struktur, system, prosedur, peraturan dan aspek fisik yang ada didalam sebuah organisasi. Artifak merupakan bentuk nyata yang terlihat dan dapat dirasakan oleh pengunjung hotel, pengunjung dapat menilai dari suatu organisasi tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan ibu Andi Irawaty dalam wawancara dengan penulis,
74
“pertama untuk seluruh pegawai wanita wajib menggunakan hijab pada saat bekerja, kemudian dalam menerima tamu, kami tidak sembarangan dalam menerimanya, khususnya untuk tamu yang berlainan jenis, hanya tamu yang sudah memiliki hubungan suami istrilah yang boleh menginap disini, jika belum menikah, kami tidak akan menerima tamu tersebut, walaupun tamu tersebut berani bayar mahal untuk kamar yang akan disewakan. “ Artifak tentang pekerja wanita yang menggenakan hijab sejalan dengan cita-cita pendiri hotel pasar baru yaitu bapak faisal. Seperti yang diungkapkan oleh ibu andi irawaty : “Maknanya seperti yang saya tadi bilang sejalan dengan cita-cita pak faisal yaitu mendirikan hotel yang berbasis syariah, maka dalam pelaksanaannya prinsip-prinsip agama lah yang dipakai.” Peraturan perusahaan memang sangat jelas tentang peraturan ini, bagi pekerja wanita harus mentaati tata tertib yang berlaku dilingkungan hotel pasarbaru. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Kalau soal itu tercantum pada surat perjanjian pekerja, isinya kalau tidak salah siap mengenakan hijab selama jam kerja berlangsung.” Contoh nyata dalam peraturan yang dibuat hotel pasarbaru tidak hanya dapat dilihat bagi pekerja, namun bagi customer sendiri. Artifak ini seakan-akan sudah menjadi identitas tersendiri. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty :
75
“Yah contohnya para perempuan wajib mengenakan hijab selama jam kerja berlangsung.” Hal tersebut juga ditegaskan oleh ibu ely suherli selaku karyawati yang menjadi obyek dari artifak tersebut: “Pada
saat
pertama
saya
diterima
kerja
disini,
memang
persyaratannya untuk wanita adalah harus mengenakan hijab pada saat jam kerja dimulai hingga berakhir.” Dalam penerapan artifak tersebut bisa dibilang para pekerja sudah memahami aturan tersebut, khusunya bagi para perempuan karena artifak tersebut merupakan aturan dasar yang ada dihotel pasarbaru. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “pada surat perjanjian pekerja sudah dijelaskan dan disetujui oleh pekerja.” Bagi para pekerja khususnya perempuan, aturan tersebut dilaksanakan menyeluruh baik untuk level manajer maupun level pekerja. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Untuk artifak hijab ini, semua perempuan sama, mau divisi apa saja, semuanya wajib mengenakan hijab.” Sanksi yang dibuat oleh hotel pasarbaru tentang artifak hijab ini memang tidak bisa ditoleran, hal itu disebabkan karna pihak hotel ingin mengukuhkan diri sebagai hotel syariah sehingga apa yang terlihat dimata customer juga harus terlihat islami. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty :
76
“Sanksinya jika tidak mau mengenakan, hotel tidak akan menerimanya untuk bekerja, itu sudah keputusan yang tidak bisa ditoleran.” Kembali ibu ely kembali menegaskan statement dari ibu andi irawaty tentang sanksi yang diterima jika tidak mengenakan hijab: “kalau urusan sanksi sudah dari awal perjanjian kerja sudah diberitahu, jika tidak mau mengenakan hijab, yah tidak bisa diterima kerja disini (Hotel pasarbaru)” Sama halnya dengan artifak tentang tentang pekerja wanita yang menggenakan hijab. Makna dari artifak selektif dalam penerimaan tamu juga sejalan dengan cita-cita pendiri hotel pasar baru yaitu bapak faisal. Seperti yang diungkapkan oleh ibu andi irawaty : “Makna nya simple saja, hotel ini kan dibangun untuk menjadi hotel syariah, maknanya yah agar tujuan itu tercapai, kami tidak ingin seperti hotel-hotel lain yang dengan bebas bisa memasukan tamu seenaknya.” Para petugas front office dalam bekerja lebih aman, karena dalam peraturan selektif dalam penerimaan tamu sudah ada dalam peraturan perusahaan. Sehingga dalam bertugas pekerja dapat memfilter dengan tenang karna ada landasan yang jelas. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Peraturan itu ada didalam peraturan perusahaan, dan wajib dijalankan.” Butuh mental yang kuat agar artifak ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Selain peraturan perusahaan yang harus diikuti, mental pekerja juga
77
diuji dalam menerapkan artifak tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Misalkan ada tamu berpasangan, maka petugas front office akan menanyakan ke tamu tersebut apakah sudah pernah menginap ke hotel ini atau belum, jika belum.. petugas akan memberikan kertas himbauan, yang berisi bahwa selain suami istri, dilarang menginap dalam 1 kamar.” Hal tersebut juga diungkapkan oleh petugas front office yaitu bapak hilmi, beliau sebagai petugas merupakan ujung tombak dari terlaksananya artifak tersebut : “Hal yang paling sering terjadi adalah jika tamu yang akan menginap berpasangan laki-laki dan perempuan, maka saya akan menanyakan ke tamu tersebut sudah pernah menginap dihotel ini atau belum, kalau belum maka saya akan menjelaskan tentang aturan yang belum menikah maka dilarang untuk menginap dalam 1 kamar, jika sudah pernah menginap maka tamu tersebut sudah otomatis mengetahui aturan ini.” Selain mental dari petugas yang bekerja, perusahaan harus memilik cara – cara yang efektif agar dapat memberikan pemahaman dan edukasi bagi pekerja maupun customer yang akan menyewa kamar hotel. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty :
78
“Membuat peraturan perusahaan, lalu membuat kertas himbauan bagi customer dan bagi petugas, dan yang pasti agar terlaksana dibutuhkan control dari petugas tanpa pandang bulu.” Sama halnya seperti yang diungkapkan bu andi irawaty, bapak hilmi selaku petugas front office, dengan pasti melaksanakan artifak tersebut seperti yang diungkapkan beliau: “Cara yang biasa saya lakukan adalah dengan memberikan pemahaman ke tamu , dengan memberikan lembaran himbauan yang telah disediakan” Artifak atau aturan perusahaan tentang selektif dalam penerimaan tamu tidak diperuntukan bagi semua divisi. Hanya divisi front office lah yang berkewajiban menjalankan artifak tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Pasti beda, artifak ini dkhususkan hanya untuk front office atau penerimaan tamu.” Seperti yang telah dibahas, masalah mental petugas merupakan salah satu filter yang akan menjadi penentu apakah artifak tersebut dapat berjalan atau tidak. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Andi Irawaty : “Kami akan melakukan investigasi terlebih dahulu, jika terbukti pekerja front office yang dengan sengaja membiarkan hal tersebut, maka hukumannya SP(surat peringatan) hingga pemecatan.”
79
4.2.4. Tahapan Membangun Corporate Culture Dalam setiap kebijakan diperlukan proses yang panjang, apalagi agar visi misi perusahaan tercapai semua itu membutuhkan tahapan-tahapan yang sistematis, oleh karena itu sebagai dasar pondasi perusahaan setiap organisasi harus mengetahui sasaran apa yang akan dicapai terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan pernyataan ibu Andi Irawaty dalam wawancara dengan penulis, “Melalui budaya organisasi saya berharap bahwa karyawan memiliki etos kerja yang baik. Dan pada akhirnya perusahaan jugalah yang akan mendapatkan efek yang baik pula dan yahh tidak dipungkiri emang simbiosis mutualisme itu berlaku disini.” Setelah sasaran ditetapkan oleh perusahaan maka tahap selanjutnya adalah mengimplementasikan sasaran itu agar sesuai dengan visi misi perusahaan dan juga dengan filosofi hotel pasarbaru. Seperti yang diutarakan oleh ibu andi irawaty: “Memberikan pelayanan hotel dengan berbasis syariah” Implementasi untuk mencapai sasaran dapat menggunakan berbagai macam cara yang dilakukan. Cara tersebut ada baiknya harus disesuaikan dengan obyek yang akan menjadi target sasaran, agar kebijakan yang dibuat dapat dimengerti, didalami, dan kemudian dilakukan oleh obyek atau karyawan. Hal ini sesuai dengan pernyataan ibu Andi Irawaty dalam wawancara dengan penulis, ” Caranya ada dua cara pertama menggunakan media tulisan yaitu dengan membuat himbauan yang ditempelkan disetiap masing-masing divisi dari pegawai, lalu dengan menuliskan informasi disetiap buku
80
laporan masing-masing divisi atau log book. Yang kedua dengan media lisan, maksudnya saya bisa langsung memberikan arahan ke pegawai sewaktu-waktu.” Proses berjalannya penyampaian budaya organisasi yang ada dihotel pasarbaru masih dibawah kendali dari manajemen. Namun harus ada peran serta dari pekerja senior yang mengajarkan, agar budaya organisasi tersebut dapat diserap oleh pekerja baru. Hal ini sesuai dengan pernyataan ibu Andi Irawaty dalam wawancara dengan penulis, “Saya rasa cukup baik, bahkan jika ada pegawai baru pun, ia akan cukup tahu mana yang boleh dan mana yang dilarang, karena per divisi saya sudah memberikan macam-macam himbauan, larangan, serta
tatacara.
Kemudian
setiap
ada
pegawai
baru
saya
memerintahkan para senior untuk mengajarkan ke juniornya tentang cara bekerja yang effective.” Apabila proses berjalannya suatu kebijakan sudah dibuatkan aturan yang jelas, maka tidak begitu sulit dalam mengetahui sampai dimana pemahaman dari karyawan-karyawan apakah sudah mengikuti budaya organisasi yang diterapkan oleh hotel pasarbaru atau belum. Hal ini sesuai dengan pernyataan ibu Andi Irawaty dalam wawancara dengan penulis, “Alhamdullilah sudah, karyawan perempuan jika bekerja sudah mengenakan hijab, kemudian petugas front office selektif dalam menerima tamu, dalam berkomunikasi dengan tamu semua karyawan memiliki sopan santun yang tinggi. Kerjasama antar pekerja juga
81
baik, Namun memang masalah kedisiplinan saja yang masih bermasalah, mungkin memang juga karena para pegawai kami banyak yang berdomisili diluar dari Jakarta misalnya bogor,bekasi, dan tangerang. Ada yang mengandalkan kereta api dan ada pula yang menggunakan bus way, makanya mereka bisa telat. Namun yang paling penting yaitu setiap lingkungan kerja dari pegawai sangat kondusif.” Dalam setiap kegiatan untuk mendapatkan hasil yang valid, harus dilakukan pemantauan terhadap proses kegiatan tersebut, apakah memang benarbenar dijalankan atau hanya dilakukan melalui ucapan saja. Maka untuk mengetahui budaya organisasi dijalankan atau tidak, ada baiknya harus mengetahui dari diri sendiri, bukan dari orang lain apalagi mengira-ngira. Hal ini sesuai dengan pernyataan ibu Andi Irawaty dalam wawancara dengan penulis, “Saya setiap hari memantau melalui cctv, kemudian saya sering melakukan sidak pada saat jam-jam tertentu. Selain itu saya juga sering berkomunikasi dengan orang-orang saya per divisi, jadi apabila ada kendala yah saya langsung tahu.” Setiap kebijakan yang dibuat harus melalui proses evaluasi untuk mengetahui sudah sejauh mana pencapaian dari sasaran yang ditentukan diawal. Evaluasi bermaksud untuk mengetahui secara detail apa yang terjadi pada proses tersebut apakah sudah tercapai sasaran awal atau belum, kemudian untuk menemukan hal-hal yang menjadi hambatan pada proses tersebut, agar
82
kedepannya dalam membuat suatu kebijakan dapat lebih berhati-hati. Hal ini sesuai dengan pernyataan ibu Andi Irawaty dalam wawancara dengan penulis, “Kalau cara evaluasinya tiap akhir tahun manajemen melakukan penilaian kerja terhadap pegawai. Disitu selain saya sebagai atasan langsung yang menilai, saya juga meminta para pegawai untuk menilai kinerja rekan sepekerjaannya, tapi tidak semua pegawai, cuma orang-orang yang saya anggap berkompeten dan terpecaya saja.” Selain di evaluasi, setiap suatu program harus menerapkan sanksi juga agar tujuan dari hotel pasarbaru tercapai. Besar atau kecilnya sanksi yang diberikan ke karyawan dapat dilihat dari kesalahan yang dibuat dan kebijakan manajemen dalam memberikan sanksi itu sendiri. Namun ada baiknya apabila karyawan sebagai obyek dari budaya organisasi itu sendiri yang menyadari akan bahaya sanksi itu, sehingga karyawan dapat lebih berhati-hati dalam bekerja. Seperti yang diungkapkan oleh bapak ade harris, karyawan bagian housekeeper : “semua yah memang ada resikonya, maka sebaiknya berhati-hati dalam bekerja” Sanksi yang diterapkan hotel pasarbaru memiliki level hukuman mulai dari teguran lisan hingga pemecatan. Hal tersebut diharapkan karyawan dapat bekerja sebaik-baiknya. Hal ini sesuai dengan pernyataan ibu Andi Irawaty dalam wawancara dengan peneliti, “Pasti ada, seperti yang tadi saya bilang, pemberhentian hubungan kerja jika masalah yang ditimbulkan besar, namun jika hal yang bisa ditoleran, yah paling teguran lisan hingga SP.”
83
Budaya organisasi yang diterapkan oleh hotel pasarbaru dapat dirasakan oleh pengunjung yang menggunakan jasa hotel tersebut. Mereka dapat merasakan dan membedakan budaya organisasi dari hotel tersebut dengan hotel lainnya. Berikut adalah hasil wawancara dengan H. Agus Andi, pengunjung setia hotel pasarbaru : “Menurut saya budaya organisasi dihotel ini cukup baik, nuansa islami disini sangat kental.” Budaya yang baik pada akhirnya dapat memberikan hal yang baik pula, pada ruang lingkup bisnis jasa, pelayanan hotel itu baik atau tidaknya dapat diukur dari memuaskan atau tidaknya penggunjung hotel selama berada dihotel tersebut. Pengunjung puas atau tidak dengan pelayanan sangat mudah mendeteksinya, Apabila dalam hotel tersebut mempunyai pelanggan hotel yang cukup lama menggunakan jasa hotel/pelanggan hotel tersebut bisa dipastikan hotel tersebut mampu memuaskan pelanggan tersebut atau dengan melihat occupancy dari kamar hotel tersebut, jika hunian kamar tersebut sepi pengunjung maka bisa dipastikan pengunjung terdahulu tidak puas akan hotel tersebut. Berikut adalah hasil wawancara dengan H. Agus Andi, pengunjung setia hotel pasarbaru : “Ya, pelayanan hotel pasar baru memuaskan, kalau tidak memuaskan saya sudah lama pergi dari hotel ini” 4.3 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis melalui wawancara mendalam (in depth interview) melalui para nara sumber dengan melakukan pengumpulan data perusahaan, peneliti akan menjelaskan secara rinci
84
pembahasan yang menjadi objek penelitian dan menganalisa semua data penelitian sesuai dengan fakta yang sebenarnya secara keseluruhan mengenai Corporate Culture Hotel Pasarbaru Jakarta. Dimulai dari pemahaman nilai-nilai yang digunakan sebagai tahap awal pembentukan budaya organisasi, hotel pasarbaru memiliki nilai-nilai organisasi diantaranya sopan santun, ketaatan, kedisiplinan dan kerjasama. Nilai tersebut merupakan hasil paduan antara filosofi hotel yaitu memberikan pelayanan hotel dengan berbasis syariah dengan visi misi hotel. Nilai-nilai yang diterapkan hotel pasarbaru tersebut memiliki makna yang sangat dalam, diantaranya nilai sopan santun adalah agar para pegawai dapat dengan sendirinya memahami bahwa dalam bisnis jasa, bersikap hal yang kecil dimulai dari sopan santunnya para pekerja dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, sehingga membuat nyaman pengunjung, kemudian makna dari ketaatan supaya semua kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh manajemen dapat berjalan dengan sebaik-baiknya sehingga mudah bagi manajemen untuk menerapkan kebijakan-kebijakan yang ada. lalu makna dari kedisiplinan adalah agar karyawan lebih menghargai waktu. Sedangkan makna dari kerjasama yaitu agar terjalin sifat kekeluargaan diantara karyawan sehingga akan membuat lingkungan kerja kondusif. Disamping nilai-nilai yang ditanamkan kekaryawan, hotel pasarbaru juga memiliki norma-norma yang berlaku, norma tersebut diharapkan menjadi control bagi para karyawan baik dalam bekerja maupun bergaul sesama teman. Normanorma yang berlaku diantaranya norma kesusilaan dan norma agama. Contoh norma kesusilaan yang ada adalah dengan memisahkan loker kerja antara wanita
85
dan pria, sehingga dapat terhindar dari fitnah-fitnah yang berpotensi dari kedekatan pria dan wanita, kemudian norma agama yang diterapkan cukup baik, para karyawan khususnya laki-laki dapat diberikan kebebasan untuk beribadah sholat jumat dengan leluasa, dari contoh-contoh tersebut memang pendiri hotel pasarbaru memang ingin memiliki hotel dengan kental nuansa islaminya. Ketika norma tersebut mulai berlaku dihotel pasarbaru maka sanksi pun mulai diterapkan dihotel itu, sanksi-sanksi yang diterapkan oleh hotel pasarbaru diantaranya untuk norma kesusilaan hotel pasarbaru memiliki aturan apa bila ada karyawan yang melanggar norma kesusilaan hukumannya langsung PHK, hotel pasarbaru tidak peduli status karyawan tersebut karyawan tetap atau karyawan kontrak. Kemudian norma agama, hotel pasarbaru hanya memproses sanksi jika pelanggaran yang dilakukan terbilang cukup berat seperti mencuri, selain di PHK hotel pasarbaru juga akan memprosesnya ke pihak kepolisian. Selain memiliki nilai dan norma yang kuat, hotel pasarbaru memiliki artifak yang bisa dibilang lain dari pada yang lain. Yang pertama dengan diberlakukannya aturan wajib menggunakan hijab bagi karyawan perempuan, yang kedua dalam penerimaan tamu, hotel pasarbaru sangat selektif dalam menerima tamu yang akan menginap, peraturan ini dikhususkan bagi pengunjung yang datang berpasangan atau berlainan jenis. Setelah pondasi awal budaya organisasi hotel pasar baru terbentuk yaitu memiliki nilai, norma, dan artifak. Hotel pasarbaru memiliki sasaran yang ditetapkan yaitu agar karyawan memiliki etos kerja yang baik, etos kerja yang
86
baik akan membawa dampak yang baik juga bagi lingkungan sekitar dan akan membawa dampak baik juga ke perusahaan. Setelah
menentukan
sasaran
kemudian
hotel
pasarbaru
mengimplementasikannya dengan berbagai macam cara diantaranya dengan menggunakan dua cara yaitu dengan cara tulisan misalnya dengan membuat lembar himbauan-himbauan, kemudian dengan adanya buku log book pada masing-masing divisi dan secara lisan, maksudnya adalah bahwa terkadang perintah secara lisan bisa dilakukan dalam kondisi tertentu. Untuk memastikan bahwa budaya organisasi yang ada dihotel pasarbaru sesuai dengan yang diharapkan, maka hotel pasar baru melakukan pemantauan terhadap aktivitas karyawan tersebut. Diantaranya memantau melaui cctv dan melakukan sidak pada saat jam-jam tertentu. Selain melakukan pemantauan, hotel pasarbaru melakuan evaluasi terhadap kinerja karyawannya, evaluasi yang dilakukan oleh hotel pasarbaru dilaksanakan pada setiap akhir tahun.